Top Banner
STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Nabighoh Khoirun Nisa NIM: 11140184000005 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M
190

STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Apr 22, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN

PADA ANAK USIA DINI DI TK ISLAM TAUD SAQU

IBNU HASYIM TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nabighoh Khoirun Nisa

NIM: 11140184000005

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M

Page 2: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

ii

Page 3: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

iii

Page 4: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

iv

Page 5: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

v

ABSTRAK

Nabighoh Khoirun Nisa (11140184000005). Jurusan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang”.

Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi yaitu proses

penyampaian pesan ke penerima pesan melalui pembelajaran tertentu. Mengingat betapa

pentingnya kelancaran proses pembelajaran maka para ahli pendidikan berupaya untuk

memunculkan inovasi-inovasi baru demi tercapainya materi ajar peserta didik agar

proses belajar mengajar dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak

usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan

metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan

analisis Miles dan Huberman dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan

verifikasi atau kesimpulan. Penemuan penelitian ini adalah bahwa strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an memerlukan persiapan pembelajan, pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, evaluasi hasil program pembelajaran, perbaikan program kegiatan

pembelajaran, serta faktor pendukung dan faktor penghambat strategi pembelajaran.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah memahami bahwa strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an di sekolah berpengaruh besar terhadap peran guru dan orang tua

dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada anak. Oleh karena itu, guru

dan orang tua harus menjalin kerjasama yang baik dan perlu melakukan inovasi dalam

strategi pembelajaran yang lebih menarik dan lebih baik. Penelitian ini memberikan

masukan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai

kemampuan membaca al-Qur’an pada anak yang lebih tepat melalui strategi

pembelajaran.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Membaca al-Qur’an, Anak Usia Dini

Page 6: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, sebagai manifestasi rasa syukur kita

kepada kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpatkan rahmat dan karunia-Nya serta

menganugerahkan nikmat iman, Islam dan nikmat sehat kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an

pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, sebagai suri tauladan terbaik, beserta keluarga, para sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman. Beliau orang yang begitu mencintai kita sehingga

diakhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita umatnya.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit

kesulitan dan hambatan yang dialami.Namun, berkat do’a, perjuangan, kesungguhan

hati dan dorongan serta nasehat-nasehat yang positif dari berbagai pihak untuk

penyelasaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA.,selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Dr. Siti Khadijah, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Miratul Hayati, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Siti Khadijah, MA., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak

sedikit pun mengurangi rasa hormat dan takzim penulis, yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan membimbing juga memberikan banyak motivasi kepada

Page 7: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

vii

penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga ilmu yang telah Bapak dan

Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

7. Kepala TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang yaitu Rika Erlina, S.Pd.I

beserta pendidik Ust. Zul, Nur Asya, Safira, Dian Okta, Ka Dian, Bunda Diah dan

anak didik serta orang tua murid yang telah membantu pengambilan data selama

penyusunan skripsi ini.

8. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Alm. Umi tercinta juga

Abah, Umi tersayang serta Nurjanah Annisa Febriyanti dan Aisyah Qurota Ayun

selaku adik rasa kakak yang selalu memberikan doa, dukungan pada penulis.

Tanpa kasih sayang dan perjuangan mereka selama ini, mungkin penulis tidak

berhasil menyelesaikan studi S1 di kampus ini. Semoga Allah memberikan surga

Firdaus dan memberikan balasan kebaikan dan keberkahan yang berlipat ganda

serta senantiasa Allah berikan kesehatan untuknya.

9. Teman teristimewa Nur Arsyiah dan keluarga yang bersedia direpotkan penulis dan

sudah menemani perjuangan penulis hingga menyelesaikan tugas akhir.

10. Teman-temanku Suciani, Putri Ni’mah, Fikri Amalia Siregar, Fajrina Muthoharoh,

Mira Nurahmah, Ina Nihayah, Dinda Tiara yang memberikan banyak kontribusi

sekaligus tempat berteduh dikala senang dan sedih.

11. Anak-anak Medan kosan tercinta ka Warda Daulay, Rani anak IT, Sakinah, Lanma

yang telahmenyediakan tempat berteduh dari terik maupun hujanbagi penulis.

12. Squad Insya Allah Istiqomah Minarni Dewi, Robbi Saskia yang sedang sama-sama

berjuang dan saling menguatkan sehingga penulis terpacu segera menyelesaikan

studi.

13. Teman seperjuangan dan sepermainan PIAUD 2014 yang selama ini memberikan

nasehat, motivasi, perhatian, canda dan tawa kepada penulis. Semoga Allah

memberikan keberkahan atas kebaikan-kebaikan mereka.

14. Tak lupa segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun

turut membantu penulis dalam penulisan skripsi ini ataupun memberikan pelajaran

hidup bagi penulis. Penulis tidak dapat membalasnya dengan apapun, semoga Allah

Swt, yang akan membalas dengan balasan yang sebaik-baiknya di dunia dan di

Page 8: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

viii

akhirat. Jazakumullah khairan katsiran penulis ucapkan kepada segenap pihak

tersebut.

Demikianlah skripsi ini dibuat. Penulis menyadari dan mengakui bahwa masih

terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik berkaitan dari segi penulisan,

susunan kalimat ataupun yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama, lebih khusus bagi penulis sendiri, dan semoga

skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan,

khususnya Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Jakarta, Agustus 2021

Penulis,

Nabighoh Khoirun Nisa

Page 9: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. iii

PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................................................iv

ABSTRAK ........................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................................vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ...................................................................................... 10

1. Strategi Pembelajaran .................................................................... 10

a. Definisi Strategi Pembelajaran ............................................... 10

b. Jenis Strategi Pembelajaran.................................................... 13

c. Komponen Strategi Pembelajaran ......................................... 14

d. Implementasi Strategi Pembelajaran ..................................... 16

2. Membaca al-Qur’an ..................................................................... 18

a. Definisi Membaca ................................................................. 18

b. Tahap Perkembangan Bahasa Anak ...................................... 19

c. Komponen Membaca ............................................................ 20

d. Definisi al-Qur’an ................................................................. 20

e. Kemampuan Membaca al-Qur’an ......................................... 21

Page 10: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

x

f. Tujuan Pembelajaran al-Qur’an ............................................ 22

g. Isi/Materi Pembelajaran al-Qur’an ........................................ 23

h. Metode Membaca al-Qur’an ................................................. 23

3. Anak Usia Dini ............................................................................. 25

a. Definisi Anak Usia Dini ........................................................ 25

b. Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini .................................. 26

c. Tujuan Membaca Anak Usia Dini ......................................... 28

d. Tahap Perkembangan Kemampuan Membaca ...................... 29

e. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini ................................. 31

4. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada AUD ............... 32

a. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada Anak Usia

Dini ........................................................................................ 32

b. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran Membaca

al-Qur’an pada Anak Usia Dini ............................................. 33

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 38

B. Latar Penelitian ................................................................................. 38

C. Metode Penelitian ............................................................................. 39

D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 40

1. Observasi .................................................................................... 42

2. Wawancara ................................................................................. 42

3. Studi Dokumentasi ..................................................................... 44

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 45

F. Analisis Data ..................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim .................. 51

a. Profil Sekolah ............................................................................. 51

b. Visi dan Misi TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim .................. 52

Page 11: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

xi

c. Data Guru dan Siswa ................................................................. 53

d. Keadaan Sarana dan Prasarana .................................................. 53

e. Informasi Partisipan ................................................................... 54

B. Pembahasan ....................................................................................... 56

a. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD

SaQu Ibnu Hasyim ...................................................................... 57

b. Faktor Pendukung Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim .......................................... 74

c. Faktor Penghambat Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim .......................................... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 87

B. Implikasi ........................................................................................... 88

C. Saran ................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 90

LAMPIRAN .................................................................................................................. 97

Page 12: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ................................................................ 36

Tabel 3.1 Sumber dan Teknik Pengumpulan data ........................................ 40

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi ....................................................................... 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara .................................................................... 43

Tabel 3.4 Daftar Ceklist Dokumentasi ........................................................... 45

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 49

Tabel 4.1 Sarana Prasarana TK ..................................................................... 59

Page 13: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 .......................................................................................................... 59

Gambar 4.2 .......................................................................................................... 60

Gambar 4.3 .......................................................................................................... 61

Gambar 4.4 .......................................................................................................... 63

Gambar 4.5 .......................................................................................................... 64

Gambar 4.6 .......................................................................................................... 66

Gambar 4.7 .......................................................................................................... 66

Gambar 4.8 .......................................................................................................... 67

Gambar 4.9 ........................................................................................................... 67

Gambar 4.10 ........................................................................................................ 68

Gambar 4.11 ........................................................................................................ 68

Gambar 4.12 ........................................................................................................ 69

Gambar 4.13 ........................................................................................................ 70

Gambar 4.14 ........................................................................................................ 71

Gambar 4.15 ........................................................................................................ 72

Gambar 4.16 ........................................................................................................ 73

Gambar 4.17 ........................................................................................................ 74

Gambar 4.18 ........................................................................................................ 75

Gambar 4.19 ........................................................................................................ 77

Gambar 4.20 ........................................................................................................ 78

Gambar 4.21 ........................................................................................................ 79

Gambar 4.22 ........................................................................................................ 81

Gambar 4.23 ........................................................................................................ 83

Gambar 4.24 ........................................................................................................ 86

Page 14: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hasil Pengumpulan Data

2.1 Catatan Wawacara (CW) .......................................................................... 99

2.2 Catatan Lapangan (CL) ......................................................................... 114

2.3 Kurikulum Prosem .................................................................................. 132

2.4 RPPM ....................................................................................................... 141

2.5 RPPH ........................................................................................................ 147

2.6 Ceklist Dokumentasi ............................................................................... 172

2.7 Dokumentasi ............................................................................................ 173

Page 15: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar

menempati posisi yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya

manusia.1 Para ahli psikologi perkembangan memandang bahwa masa anak

usia dini merupakan masa yang sangat penting (golden age) yang hanya

datang satu kali dan tidak diulang. Masa kanak-kanak awal merupakan

periode sensitif (sensitive periods), dimana selama masa ini anak secara

khusus lebih mudah menerima stimulus dari lingkungannya. Usia tersebut

yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai

stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja

maupun tidak disengaja.2

Islam memerintahkan untuk selalu memberikan pendidikan kepada

anak sebagai upaya pengembangan potensinya.3 Dalam pandangan agama

(Islam) anak merupakan amanah (titipan) Allah Swt yang harus dijaga,

dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang tua. Sejak

lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai

penunjang kehidupannya di masa depan.4 Bila potensi anak dapat

dikembangkan dengan baik, maka perkembangan mereka akan berkembang

secara maksimal.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh firman Allah dalam QS. An-Nisa (9)

sebagaimana berikut:

وليخش الذين لو تػركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فػليتػقوا اللهوليػقولوا ػو يييا

1 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT.

Indeks, 2010), Cet. VII, h. 47. 2Ibid., h. 54.

3 Muhammad Fadlilah. Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:

Konsep & Aplikasinya dalam PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), Cet. I, h. 46. 4Ibid., h. 44.

Page 16: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2

“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya

mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang

mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu,

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan

yang benar.” (Qs. An-Nisa: 9)5

Lebih lanjut, Rasulullah SAW bersabda mengenai salah satu kewajiban

orang tua kepada anaknya adalah mengajarkan al-Qur’an. Dalam hadist

dikatakan:

ف يسن اسه إذا ولي، ويػعلمه الكتاب إذا : من الولي عل الوالي ة ياا عق ، ويػ و ه إذا رؾ

”Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu: memilihkan nama anak

yang baik ketika baru lahir, mengajarkan kitabullah al-Quran ketika

mulai bisa berfikir dan menikahkan ketika telah dewasa”(HR. Ahmad).6

Pembelajaran al-Qur’an sejak usia dini semestinya menjadi suatu

kesadaran bagi umat Islam karena merupakan salah satu yang dianjurkan

untuk dipelajari bagi anak sejak dini sebagaimana Ibnu Sina dalam Suwaid

berpendapat bahwa, ketika anak siap menerima pendidikan maka dimulai

dengan mengajarkan al-Qur’an, dituliskan huruf-huruf hijaiyah dan diajari

masalah-masalah agama.7Abu Ashim dalam Muhammad Nur Abdul Hafizh

Suwaid juga berpendapat bahwa, boleh mengajarkan hadist dan al-Qur’an

pada anak usia dini karena ia melihat anaknya yang berusia kurang dari tiga

tahun diajarkan hadist dan al-Qur’an.8

Belajar membaca al-Qur’an bagi umat Islam sejak dini adalah hal yang

sangat penting, sebab al-Qur’an merupakan pedoman hidup untuk umat

Islam. Terutama bagi anak muslim, mereka harus mempelajari al-Qur’an

sejak dini. Selain itu, al-Qur’an menjadi fondasi sebelum anak diajarkan

ilmu-ilmu lainnya.9 Islam memerintahkan penganutnya untuk melakukan

5 al-Qur’an Cordoba, (Bandung: Cordoba, 2015), h. 78.

6 Sunanih, Kemampuan Membaca al-Qur’an Bagi Anak Usia Dini Bagian Dari

Perkembangan bahasa, Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan,

h. 645. 7 Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting: Cara Nabi Saw Mendidik

Anak, (Yogyakarta, Pro-U Media, 2010), h. 331. 8Ibid., h. 343.

9 Muhammad Sajirun, Membentuk Karakter Islami Anak Usia Dini, (Surakarta: Era

Adicitra Intermedia, 2012), Cet. I, h. 28.

Page 17: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

3

proses belajar yang continue sampai akhir, melalui pengenalan al-Qur’an

sejak dini maka akan tertanam nilai-nilai Qur’ani dalam diri, karena

pendidikan al-Qur’an memiliki tujuan yang amat mulia yaitu untuk

mewujudkan manusia yang berkarakter.10

Dengan belajar membaca

al-Qur’an, selain mendapat pahala dari Allah dan dapat bersama malaikat

yang mulia, dapat memberikan rasa aman juga menenangkan hati.11

Rasululah mengingatkan setiap orang tua maupun guru untuk mendidik

anak agar dapat membaca al-Qur’an. Dalam hadits dikatakan:

بوا و كم عل ث خصاؿ ب نبيكم و ب ه بػيته و رااة القرآف فإف حلة القرآف اا يػوـ القيامة يػوـ إ لله م نبيااه و أفيااه

“Didiklah anak-anak kamu dalam tiga perkara: mencintai Nabinya,

mencintai ahli baitnya dan membaca al-Qur’an. Sebab orang-orang

yang memelihara al-Qur’an itu berada dalam lindungan singgasana

Allah ada hari tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-

Nya beserta para Nabi-Nya dan orang-orang yang suci.”

(HR. At Tabrani).12

Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda mengenai generasi terbaik yaitu

yang belajar dan mengajarkan al-Qur’an. Seperti yang dipaparkan dalam

hadits Bukhari dibawah ini:

ركم من تػعلم القرآف وعلمه خيػ“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan

mengajarkannya.” (HR. Bukhari).13

Mengingat demikian pentingnya belajar dan mengajarkan al-Qur’an

pada anak usia dini maka dalam kehidupan sehari-hari kedua hal tersebut

merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam.

Meskipun agama menekankan pentingnya mempelajari al-Qur’an

namun demikian belajar dan mengajarkan al-Qur’an itu tidak mudah dan

membutuhkan kerja keras serta memerlukan waktu yang cukup lama karena

10

Mahmud Syafi’i. dkk, Efektivitas Metode Asyarah Dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca al-Qur’an Pada Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim, Vol. 10, No. 2,

2012, h. 186. 11

Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2008), h. 17-18. 12

Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad, (Jakarta: Khatulistiwa Press, 2017), Cet. I,

h. 472. 13

Sidqi Jamil Athor, Shohih Bukori, (Beyrout: Daar El Fiker), h. 1283.

Page 18: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

4

tidak semua sekolah maupun orang tua mengajarkan anak-anak mereka

al-Qur’an di usia dini.

Terlepas dari pentingnya mengajarkan al-Qur’an pada anak usia dini,

realitanya saat ini terjadi banyak kasus yang mengungkapkan tingginya angka

buta huruf al-Qur’an di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

2013 menyebutkan ada sekitar 54% dari total populasi umat Islam di

Indonesia yang tidak bisa membaca al-Qur’an.14

Lebih lanjut, di tahun 2016

Pimpinan Akademi al-Qur’an Wildan Lc mengatakan bahwa, sekitar 60%

umat Islam di Indonesia belum bisa membaca al-Qur’an. Itu berarti hanya

40% umat Islam di Indonesia yang bisa membaca al-Qur’an. Namun, kata

Wildan, umat Islam yang benar-benar lancar membaca kitab suci itu hanya

20% saja. Jadi, 80% umat Islam yang belum lancar membaca al-Qur’an.15

Berdasarkan hasil riset Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) tahun 2018

menyatakan sekitar 65% masyarakat Indonesia masih buta aksara al-Qur’an,

terutama di daerah pedesaan atau wilayah pelosok.16

Menurut Sekda Kota Bandung Edi Siswadi dalam jurnal tatsqif

menyatakan bahwa kondisi anak-anak muslim pada usia dini di perkotaan

khususnya di Kota Bandung usia 6-13 tahun disinyalir hampir 80% belum

mampu membaca al-Qur’an.17

Lebih lanjut, Media cetak Pikiran Rakyat juga

memaparkan tingkat melek al-Qur’an berdasarkan dari literasi al-Qur’an pada

tingkat SMA cenderung mengalami penurunan. Hal ini merupakan

keprihatinan bersama, tentunya peranan pendidikan pada level di bawahnya

14

Republika.co.id, Tingkat Buta Huruf Al-quran Masih Tinggi Ini Komentar Kemenag,

2014, (https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/11/12/newoae-tingkat-

buta huruf-alquran-masih-tinggi-ini-komentar-kemenag), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul

10.20 WIB. 15

Republika.co.id, 60 Persen Muslim Buta Huruf al-Qur’an, 2016,

(https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/03/05/o3jh3z301-60-persen-

muslim-buta-huruf-alquran), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB. 16

Admin4, Buta Aksara al-Quran, 2018, (https://www.uinjkt.ac.id/id/buta-aksara-

alquran/), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB. 17

Agus Kurnia, Implementasi Metode Al-Hidayah Dalam Pembelajaran Baca Tulis al-

Qur’an, Jurnal Tatsqif , Vol. 15, No. 1, 2017 , h. 71.

Page 19: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

5

sangat besar terlebih lagi dalam pendidikan anak usia dini, sebagai dasar

keberhasilan literasi al-Qur’an bagi generasi selanjutnya.18

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa sebagian besar umat Islam

tidak bisa atau belum lancar membaca al-Qur’an, diantaranya karena

rendahnya kesadaran umat Islam terhadap pentingnya membaca al-Qur’an.

Orang tua yang kurang peduli pada anaknya perihal kemampuan membaca

al-Qur’an.19

Selain itu, rendahnya minat orang tua dalam mengajarkan

al-Qur’an kepada anak karena seringkali menganggap pendidikan umum

lebih penting daripada pendidikan al-Qur’an.20

Faktor metodologi

pembelajaran yang dilakukan secara tradisional atau kurang tepat dengan

perkembangan zaman sehingga membuat anak bosan.21

Jalaludin berpendapat bahwa pembelajaran dalam kurikulum

pendidikan Islam yang pertama kali diberikan kepada anak adalah

mengajarkan al-Qur’an. Mengajarkan al-Qur’an dapat dilakukan melalui

membaca, menulis, dan menghafal al-Qur’an.22

Salah satu metode belajar yang dikenal dalam Islam dan keilmuan

adalah dengan cara membaca. Metode membaca merupakan salah satu

metode atau teknik mendasar dalam proses belajar individu, sejak awal

perkembangan Islam.23

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama Pasal 1 ayat 24

yang berbunyi kurikulum pendidikan Al-Qur’an adalah membaca, menulis,

dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tajwid, serta menghafal doa-doa utama.24

Menurut Jalaludin, anak usia 0–6 tahun berada pada periode pendidikan

18

Saifuddin, Implementasi Literasi al-Qur’an pada Anak Usia Dini, Al Hikmah

Proceedings on Islamic Early Childhood Education, Vol. 1, 2018, h. 367. 19

Gina Giftia, Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf al-Qur’an Melalui Metode

Tamam Pada Mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung, Vol.

VIII, No. 1, 2014, h. 143. 20

Gusman, Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa Dalam Baca Tulis

al-Qur’an Di Mtsn Kedurang Bengkulu Selatan, al-Bahtsu,Vol. 2, No. 2, 2017, h. 232. 21

Ibid., h. 237. 22

Dahliani, Mengembangkan Minat Hafalan al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Melalui

Metode One Day One Ayat, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan, Vol. 1, No. 1, 2017, h. 470. 23

Bahril Hidayat, Pembelajaran al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi

Agama dan Neurosains, Ejournal.uin-suka.ac.id, Vol. 2, 2017, h. 3. 24

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan

Agama Dan Pendidikan Keagamaan, h. 10.

Page 20: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

6

secara langsung yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Pada

mulanya, anak melakukan kebiasaan karena dorongan dari lingkungannya,

selanjutnya anak akan merasakan kebiasannya menjadi pondasi bagi

pendidikan anak selanjutnya.25

Masalah mengajarkan al-Qur’an bagi anak usia dini sangat menarik

untuk dibahas agar tetap bisa berintegrasi dengan perkembangan anak yang

sangat sensitif dan harus hati-hati, hal tersebut berkaitan dengan masalah

bagaimana cara mengajarkan membaca al-Qur’an kepada anak dengan

pembelajaran yang tepat juga menyenangkan untuk anak usia dini.

Pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia dini harus disesuaikan

dengan karakteristik serta kebutuhan mereka. Untuk itu diperlukan adanya

strategi yang sesuai agar tercapai tujuan pembelajaran yang di inginkan.

Peneliti memilih TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim sebagai tempat

penelitian dikarenakan fokus perhatian pada lembaga ini yaitu dapat

memberantas buta huruf al-Qur’an sejak dini dengan tidak melupakan

adab/karakter sesuai tuntunan Rasulullah. Sesuai dengan visi dan misinya,

yaitu memiliki visi menjadi lembaga pendidikan tahfidz anak usia dini yang

mampu mencetak generasi penghafal al-Qur’an dan berakhlak al-Qur’an.

Dengan misi menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca dan

menghafal al-Qur’an, membekali amalan praktis harian anak sesuai tuntunan

Islam lewat pemahaman dan pengamalan hadits dan dzikir harian serta

praktek ibadah, mengentaskan buta huruf al-Qur’an sejak usia dini,

menanamkan akhlakul karimah dalam berinteraksi dengan orang tua, teman

dan masyarakat, dan membudayakan tradisi belajar Islami. Berdasarkan visi

misi pada TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim tentu saja dalam kegiatan

pembelajaran memprioritaskan membaca al-Qur’an. Sebagaimana visi misi

TK ini adalah menjadi penghafal al-Qur’an dimana artinya anak memiliki

kemampuan membaca atau melafalkan al-Qur’an sejak dini serta memilki

adab yang baik dengan tidak melupakan pentingnya pengembangan lain pada

aspek perkembangan seperti yang tertulis pada kurikulum yang digunakan.

25

Dahliani. loc. cit.

Page 21: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

7

Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober

menemukan bahwa, sebagian besar anak-anak di TK Islam TAUD SaQu Ibnu

Hasyim sudah mengenal huruf hijaiyah dengan baik ا (alif) sampai ي (ya)

dengan tanda baca (fathah, kasroh, dhomah), mampu membaca ayat-ayat

al-Qur’an (surat-surat pendek), mengetahui bacaan sholat, mampu membaca

hadist, dan terbiasa membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan. Selain itu

anak-anak juga berperilaku baik, hal ini terlihat dari perilaku yang

menghormati guru (mengucap salam kemudian mencium tangan guru), mau

berbagi makanan dengan yang lain, melafalkan syair hijaiyah atau surat

pendek saat kegiatan sentra umum dan sebagainya. Hal tersebut diperkuat

dengan adanya sentra diniyah dan al-Qur’an, dimana dalam sentra ini lebih

ditekankan pada cara belajar membaca al-Qur’an. Sehingga memilih untuk

diteliti dan diketahui lebih lanjut terkait bagaimana strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak usia dini yang di praktekkan di sekolah

tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pembelajaran Membaca

al-Qur’an pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang Tahun Ajaran 2019/2020”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1) Banyak kasus di masyarakat yang mengalami buta huruf al-Qur’an.

2) Banyaknya umat Islam yang belum lancar membaca al-Qur’an.

3) Orang tua yang lebih mementingkan pembelajaran umum daripada

al-Qur’an.

4) Metodologi pembelajaran yang digunakan cenderung tradisional dan

monoton.

Page 22: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar penelitian lebih

terarah dan mengingat keterbatasan peneliti, maka masalah yang akan

diteliti dibatasi pada strategi pembelajaran dalam membaca al-Qur’an pada

anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang, serta

faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang Tahun Ajaran 2019/2020.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang telah peneliti uraikan di atas, maka secara

umum penelitian ini mengungkapkan:

a. Bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia

dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang?

b. Apa saja faktor pendukung strategi pembelajaran membaca al-Qur’an

pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang?

c. Apa saja faktor penghambat strategi pembelajaran membaca al-Qur’an

pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan gambaran

tentang:

a. Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam membaca al-Qur’an pada

anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang.

b. Faktor pendukung strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada

anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang.

c. Faktor penghambat strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada

anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang.

Page 23: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

9

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

1) Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi gambaran dan acuan

sejauh mana pelaksanaan strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an bagi pendidikan anak usia dini.

2) Bagi tenaga pendidik & kependidikan, diharapkan guru dapat lebih

mengetahui secara tepat, bertambah wawasan, lebih memahami

strategi pembelajaran yang menyenangkan serta berorientasi pada

kebutuhan anak usia dini untuk mendukung tujuan lembaga juga

mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini.

b. Manfaat Teoritis

1) Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan strategi pembelajaran paling efektif dalam

membaca al-Qur’an pada anak usia dini.

2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literatur

penelitian yang akan datang dengan masalah yang sejenis.

Page 24: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Strategi Pembelajaran

a. Definisi Strategi Pembelajaran

J.R. David dalam Trianto berpendapat bahwa strategi di artikan

sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a

particular educational goal. Strategi dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1

Sejalan dengan pendapat sebelumnya Rusyan dalam Yatim Riyanto

berpendapat, mengenai strategi secara umum dapat didefinisikan

sebagai garis besar haluan bertindak untuk rnencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Slameto sebagaimana

dikutip oleh Yatim Riyanto, bahwa strategi mempunyai pengertian

suatu rencana pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang

ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran.2

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa

strategi merupakan sebuah perencanaan yang didesain sedemikian rupa

sesuai dengan tujuan tertentu sehingga menjadi acuan untuk

keberhasilan tujuan tersebut.

Pembelajaran dari kata dasar “ajar” ditambah awalan pe” dan

akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses,

1 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi

Anak Usia Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2011), h. 83. 2 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik

Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 131.

Page 25: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

11

perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau

belajar.3

Menurut Gagne dan Briggs dalam Lefudin, Instruction atau

pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,

disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.4

Pembelajaran (instruction) menurut Abdul Majid bermakna sebagai

upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui

berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke

arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.5

Selanjutnya menurut Diaz Carlos dalam Mohammad Syarif,

pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching)

dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan

antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik laki-

laki dan perempuan. Konsep tersebut sebagai suatu sistem, sehingga

dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-komponen yang

meliputi: siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan

prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan.6

Suyanto dalam Emzir dan Sam mengatakan bahwa pembelajaran

anak usia dini menggunakan essensi bermain, meliputi: perasaan

senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa dan merdeka. Pembelajaran

hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat

anak tertarik untuk ikut serta dan tidak terpaksa.7

3 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

2013), h. 19. 4 Lefudin, Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi

Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,

2017), Cet. 2, h. 13. 5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), Cet. 4,

h. 4. 6 Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat

Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT. Rajagraindo Persada, 2016), Cet. 2, h. 2. 7 Emzir dan Sam M. Chan, Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 74.

Page 26: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

12

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran adalah serangkaian sistem atau upaya yang

digunakan oleh seseorang dalam membantu proses belajar agar

mencapai tujuan yang direncanakan.

Slameto mengemukakan bahwa, strategi pembelajaran adalah siapa

melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam suatu proses

pembelajaran (kegiatan itu menyangkut peranan sumber, penggunaan

bahan dan alat-alat bantu pembelajaran). Bagaimana melaksanakan

tugas pembelajaran yang telah didefinisikan sehingga tugas tersebut

dapat memberi hasil yang optimal (kegiatan ini menyangkut metode

dan teknik pembelajaran). Kapan dan dimana kegiatan pembelajaran

dilaksanakan serta berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan.8

Dick dan Carey dalam Suyadi mendefinisikan bahwa strategi

pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan

prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru

dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran

tertentu.9

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany berpendapat, bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien.10

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, strategi

pembelajaran merupakan suatu perencanaan secara sistematis yang

disusun sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan sehingga

menjadi acuan dalam menjalankan proses pembelajaran guna mencapai

tujuan yang diinginkan.

8 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2001), h. 44. 9 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), h. 14. 10

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany. loc. cit.

Page 27: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

13

b. Jenis Strategi Pembelajaran

Menurut Aqib dalam Yatim Riyanto, mengelompokkan jenis strategi

pembelajaran berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu:

1. Atas dasar pertimbangan proses pengelolaan pesan

a. Strategi deduktif

Materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang umum ke

yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian-bagian itu dapat

berupa sifat, atribut, atau ciri-ciri.

b. Strategi induktif

Dengan strategi induktif materi itu, bahan pelajaran diolah

mulai dari khusus ke yang umum, generalisasi, atau umum.

2. Atas dasar pertimbangan pihak pengelola pesan

a. Strategi ekspositorik

Dengan strategi ekspositorik, guru yang mencari dan mengolah

bahan pelajaran yang kemudian menyampaikannya kepada siswa.

Strategi ekspositorik dapat digunakan dalam mengajarkan berbagai

materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.

b. Strategi heuristis

Dengan strategi heuristis, bahan atau materi pelajaran diolah

oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan atau

materi pelajaran. Guru sebagai fasilitator untuk memberikan

dorongan, arahan, dan bimbingan.

3. Atas dasar pertimbangan pengaturan guru

a. Strategi seorang guru

Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.

b. Strategi pengajaran beregu (team teaching)

Dengan pengajaran beregu dua orang atau lebih guru mengajar

sejumlah siswa. Pengajaran beregu dapat digunakan dalam

mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah matapelajaran

yang terpusat kepada suatu topik tertentu.

4. Atas dasar pertimbangan jumlah siswa

a. Strategi klasikal

Page 28: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

14

b. Strategi kelompok kecil

c. Strategi individu

5. Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa

a. Strategi tatap muka

b. Strategi pengajaran melalui media.

Guru tidak langsung kontak dengan siswa, tetapi melalui media

dan siswa berinteraksi dengan media.11

Unsur-unsur pertimbangan tersebut dapat menjadi pedoman guru

dalam menentukan strategi yang ingin digunakan sesuai dengan situasi,

kondisi, maupun kebutuhan pembelajaran. Sehingga meminimalisir

kesalahan dalam pemilihan strategi yang akan berdampak besar bagi

keberhasilan tujuan pembelajaran.

c. Komponen Strategi Pembelajaran

Pembelajaran sebagai suatu sistem yang mengacu pada seperangkat

komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai

tujuan. Sebagai suatu sistem dalam mencapai tujuan, maka semua

komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar sesama

komponen terjadi kerja sama. Untuk memperjelas pemahaman diatas

maka berikut ini dijabarkan masing-masing komponen strategi

pembelajaran, diantaranya:

1. Guru

Guru merupakan pelaku pembelajaran, sehingga guru merupakan

salah satu komponen yang terpenting dalam pembelajaran. Guru

tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan

sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen

lain menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat

mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran

oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya

sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar

11

Yatim Riyanto, op. cit., h. 136-138.

Page 29: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

15

peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu

hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

2. Peserta Didik

Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan

belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata

untuk mencapai tujuan belajar.

3. Tujuan

Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk

menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran.

Untuk itu, dalam strategi pembelajaran penentuan tujuan merupakan

komponen yang pertama harus dipilih oleh seorang guru, karena

merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bahan Pembelajaran

Bahan pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis

dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan

ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Bahan pembelajaran

merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan masing-masing peserta didik. Bahan

pembelajaran dapat bersumber dari buku, TV, masyarakat,

lingkungan, internet, dll.

5. Metode

Metode adalah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan

digunakan oleh guru akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya

pembelajaran yang berlangsung.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan sesuatu yang dapat digunakan

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran sarana prasarana memiliki fungsi sebagai pelengkap

untuk mencapai tujuan. Sarana prasarana mencakup seperti alat

dalam pembelajaran yang dapat dijadikan media pembelajaran, dan

Page 30: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

16

berbagi hal lainnya yang bisa mempermudah dan memperlancar

jalannya pembelajaran yang dilakukan.

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui

apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum,

evaluasi juga berfungsi sebagai umpan balik untuk perbaikan

strategi yang telah ditetapkan.12

d. Implementasi Strategi Pembelajaran

Pada dasarnya, tahap-tahap kegiatan pembelajaran mencakup

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Slameto dalam

Yatim Riyanto mengatakan bahwa, strategi pembelajaran meliputi

seluruh kegiatan/ tahapan-tahapan tersebut, tetapi titik beratnya berada

di tahap persiapan.

1. Persiapan Pembelajaran

Dalam tahap ini, persiapan yang perlu dilakukan:

a. Perumusan tujuan pengajaran.

b. Pengembangan alat evaluasi.

c. Analisis tugas belajar dan identifikasi kemampuan siswa.

d. Penyusunan strategi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Tahap ini merupakan pelaksanaan strategi pembelajaran yang

telah dipersiapkan pada tahap sebelumnya, meliputi:

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan tes (jika ada) atau tanya jawab untuk

memperoleh balikan mengenai penguasaan siswa terhadap

bahan pelajaran sebelumnya yang ada hubungannya dengan

bahan pelajaran baru.

c. penyajian bahan pelajaran sesuai dengan metode dan teknik

penyajian.

12

Muhammad Andi Setiawan, Belajar dan Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi

Indonesia, 2017), h. 117-121.

Page 31: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

17

d. Pemberian motivasi dan penguatan.

e. Diskusi/tanya jawab, kerja kelompok, perorangan.

f. Monitoring proses pembelajaran.

g. Pemantapan hasil belajar.

3. Evaluasi hasil Program Belajar

Tahap kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh balikan

tentang hal-hal berikut ini:

a. Taraf pencapaian tujuan pembelajaran, keseksamaan

perumusan tujuan.

b. Kesesuaian antara metode dan teknik pengajaran dengan sifat

bahan pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, karakteristik siswa,

kemampuan dasar siswa.

c. Keberhasilan program dalam mencapai tujuan program.

d. Keseksamaan alat evaluasi yang digunakan dengan tujuan

pengajaran/tujuan program yang ingin dinilai keberhasilannya.

4. Perbaikan Program Kegiatan Pembelajaran

Bagi siswa yang gagal mencapai tingkat keberhasilan yang

telah ditetapkan, perlu diselenggarakan pengajaran remedial

mengenai aspek-aspek, pokok-pokok bahasan dan tugas belajar,

dan tujuan belajar, dan tujuan pembelajaran yang belum dikuasai.

Dengan menganalisis hasil evaluasi dan pelaksanaan fungsi dan

masing-masing komponen dan tahap-tahap kegiatan, dapat

diketahui komponen-komponen dan tahap-tahap kegiatan mana

yang perlu direvisi/diperbaiki sebelum melanjutkan ke bahasan

berikutnya.13

13

Yatim Riyanto, op. cit., h. 141-142.

Page 32: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

18

2. Membaca Al-Qur’an

Membaca merupakan bagian dari aspek perkembangan bahasa anak

usia dini. Keterampilan berbahasa yang dimiliki setiap individu adalah

membaca. Melalui membaca anak dapat mengembangkan keterampilannya

yang lain. Salah satu aspek keterampilan bahasa yang penting diajarkan

pada anak yaitu membaca. Karena membaca merupakan pintu dan jendela

untuk membuka wawasan anak.14

a. Definisi Membaca

Menurut Steinberg dalam Jurnal Eka Guswarni, membaca dini

ialah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak

prasekolah. Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-

perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan

bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan-kegiatan

yang menarik sebagai perantara pembelajaran.15

Membaca dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “baca”

yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ucapan lafadz bahasa

lisan menurut aturan-aturan tertentu. Pada dasarnya membaca meliputi

beberapa aspek, yaitu: Kegiatan visual yang melibatkan mata sebagai

indera, kegiatan yang terorganisir dan sistematis, sesuatu yang abstrak

(teoritis) namun bermakna, sesuatu yang berkaitan dengan bahasa dan

masyarakat tertentu.16

Tzu dalam Susanto mengatakan bahwa membaca adalah

menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang dikombinasi

dengan kata-kata.17

Sejalan dengan pendapat sebelumnya, menurut

14

Nurlaeni dan Yenti Juniarti, Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan

Bahasa pada Anak Usia Dini Usia 4-6 Tahun, Jurnal Pelita PAUD, 2017, h. 55. 14

Eka Guswarni, Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui Permainan

Kartu Gambar Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Agam, Jurnal Pesona PAUD,Vol.1, No.1.

h. 5. 15

Srijatun, Implementasi Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an Dengan Metode Iqro Pada

Anak Usia Dini Di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 11, No.

1, 2017, h. 28. 16

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai

Aspeknya, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2011), Cet. I, h. 84.

Page 33: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

19

W.J.S Purwadarima dalam Yuliani yang dimaksud membaca adalah

melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis

itu.18

Tarigan dalam Ikawati berpendapat, bahwa membaca adalah

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata atau bahasa tulis.19

Adapun menurut Hartati dalam Susanto, membaca pada

hakikatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna

dari tulisan. Walaupun dalam kegiatan ini terjadi pengenalan huruf-

huruf. Membaca dikatakan sebagai kegiatan fisik karena pada saat

membaca bagian-bagian tubuh khususnya mata membantu melakukan

proses membaca. Membaca juga dapat dikatakan sebagai kegiatan

mental karena pada saat membaca bagian-bagian pikiran khususnya

persepsi dan ingatan terlibat didalamnya.20

Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan

melafalkan huruf, simbol, atau tulisan kedalam suara yang memiliki

fungsi menemukan makna dari tulisan tersebut.

b. Tahap Perkembangan Bahasa Anak

Tahapan perkembangan bahasa pada anak menurut Lundsteen

dalam Jurnal Erisa Kurniati, yaitu:

1) Tahap Pralinguistik

Usia 0-3 bulan, bunyinya di dalam dan berasal dari tengorok.

Usia 3-12 bulan, banyak memakai bibir dan langit-langit,

contohnnya ma, da, ba.

2) Tahap Protolinguitik

17

Yuliani Wulandari, Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis al-Qur’an Pada Anak Usia

Dini Di Taman Kanak-Kanak Islam al-Azhar 15 Surabaya, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, No. 2,

2017. 18

Erna Ikawati, Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini, Logaritma,

Vol. I, No.02, 2013, h. 6. 19

Ahmad Susanto. loc. cit.

Page 34: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

20

Usia 12 bulan-2 tahun, anak sudah mengerti dan menunjukkan

alat-alat tubuh. Ia mulai berbicara beberapa patah kata (kosa

katanya dapat mencapai 200-300 kata).

3) Tahap Linguistik

Usia 2-6 tahun atau lebih, pada tahap ini mulai belajar tata

bahasa dan perkembangan kosa katanya mencapai 3000

buah.21

c. Komponen Membaca

Adapun komponen dalam keterampilan membaca menurut Henry

Guntur Tarigan dalam Erna Ikawati, yaitu:

1) Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.

2) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur

linguistik yang formal.

3) Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.22

d. Definisi al-Qur’an

Ibrahim Eldeeb berpendapat, “al-Qur’an adalah firman Allah

Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan lafadz dan

maknanya yang membacanya dijadikan sebagai ibadah dan membuat

umat manusia tidak mampu menandingi satu surah yang terpendek

sekali pun dari padanya”.23

Sedangkan menurut pendapat Sa’dulloh, “al-Qur’an adalah obat

yang paling mujarab untuk mengobati manusia yang tersiksa hati

nuraninya, memperbaiki kerusakan akhlak dan moral manusia, dimana

sudah tidak ada lagi pelindung dari kejatuhannya ke jurang

kehinaan”.24

21

Erisa Kurniati, Perkembangan Bahasa Pada Anak dalam Psikologi Serta Implikasinya

dalam Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol.17, No.3, 2017, h.49. 22

Erna Ikawati, Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini, Logaritma,

Vol. I, No.02, 2013, h. 6. 20

Ibrahim Eldeeb, Be A Living Qur’an, (Ciputat, Lentera Hati, 2009), Cet. I, h. 118. 21

Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2008), h. 9-10.

Page 35: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

21

e. Kemampuan Membaca al-Qur’an

Menurut Rauf dalam Rini Astuti, kemampuan membaca

al-Qur’an adalah merupakan hal yang penting dalam proses

pembelajaran anak, karena hal ini adalah kemampuan dasar yang

harus dimiliki oleh anak.25

Djalaluddin sebagaimana dikutip oleh Rini Astuti berpendapat

bahwa kemampuan membaca al-Qur’an yang baik dan benar

memerlukan tahapan-tahapan tertentu, hal ini sesuai dengan teori yang

mengungkapkan bahwa kemampuan membaca al-Qur’an dapat

dimiliki melalui beberapa tahapan, yaitu tahap kemampuan

melafalkan huruf-huruf dengan baik dan benar, sesuai dengan makhroj

dan sifatnya. Tahap kemampuan membaca ayat-ayat al-Qur’an sesuai

dengan hukum-hukum tajwid dan kemampuan membaca

al-Qur’an dengan lancar dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah ilmu

tajwid, sehingga mampu melaksanakan anjuran Rasulullah yaitu

membaca 30 juz dalam sebulan. Djalaluddin menyatakan, bahwa

kemampuan membaca al-Qur’an dapat diraih melalui tiga tahapan,

yaitu mengenal karakteristik huruf, bunyi huruf, dan membacanya.26

Senada dengan pernyataan di atas Rini Astuti berpendapat

bahwa, kemampuan membaca al-Qur’an untuk anak usia dini adalah

kecakapan yang dimiliki dalam ketepatan pengucapan huruf-huruf

hijaiyah sesuai dengan tanda-tandanya yang biasa disebut “makhrojul

huruf”, kecakapan membaca kata dan kefasihan membaca kalimat atau

ayat. Setelah mampu membaca ayat dengan benar baru pada

peningkatan pembelajaran tajwid sehingga mampu membaca

al-Qur’an dengan tartil.27

22

Rini Astuti, Peningkatan Kemampuan Membaca al-Qur’an Pada Anak Attention

Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis, Jurnal

Pendidikan Usia Dini, Vol. 7, 2013, h. 353. 23

Ibid. 24

Ibid.

Page 36: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

22

Pendapat di atas didukung oleh Mamun dalam Sri Maharani

yang mengatakan bahwa, pengajaran al-Qur’an pada tingkat

permulaan berisi pengenalan huruf, kata dan kalimat, melatih dan

membiasakan mengucapkan huruf Arab dengan makhraj yang benar.

Selanjutnya, mengenalkan tanda-tanda baca. Hal tersebut akan

membantu mengajarkan tajwid dan lagu pada tingkat membaca

menggunakan irama. Sebagaimana yang diketahui jika mengucapkan

huruf atau kalimat dalam bahasa arab bukan hal yang mudah bagi

anak usia dini sebab sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan

anak sehari-hari.28

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat simpulkan

bahwa, membaca al-Qur’an pada anak usia dini adalah suatu aktivitas

fisik serta mental yang berupa kegiatan melafalkan huruf-huruf

hijaiyah atau ayat al-Qur’an untuk memperoleh makna baik dari

media gambar maupun tulisan.

f. Tujuan Pembelajaran al-Qur’an

Tujuan Pembelajaran al-Qur’an adalah untuk meningkatkan dan

mempersiapkan sumber daya manusia sejak dini mulai kecakapan

dalam membaca, menulis, menghafal, dan memahami al-Qur’an yang

nantinya diharapkan nilai-nilai al-Qur’an akan menjadi landasan

moral, etika dan spritual yang kokoh.

Tujuan pembelajaran al-Qur’an diantaranya yaitu:

1) Al-Qur’an menjadi pedoman utama yang dikagumi dan dicintai

agar bahagia menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

2) Membaca sesuai dengan bacaan yang diturunkan dari Allah

kepada Nabi Muhammad dengan perantara Malaikat Jibril.

3) Mengamalkan apa yang terkandung dalam al-Qur’an seperti

perintah Shalat.

4) Menghafalnya.

28

Sri Maharani. Izzati, Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an Anak Usia Dini, Jurnal

Pendidikan Tambusai, 2020, h. 1291.

Page 37: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

23

5) Mampu menulisnya.29

g. Isi / Materi Pembelajaran al-Qur’an

Zakiah Darajat dkk dalam Sabariah, membagi isi pembelajaran

al-Qur’an sebagai berikut:

1) Pengenalan huruf hijaiyyah, yaitu Arab dari Alif sampai Ya (alif ba

ta).

2) Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyyah dan sifat-sifat

huruf itu (ilmu makhraj)

3) Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti waqaf

mutlak, waqaf jawaz dan sebagainya.

4) Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan

bermacam qiraat yang dimuat dalam Ilmu Qiraat dan Ilmu

Nagham.

5) Adabut tilawah, yang berisi tata cara dan etika membaca al-Qur’an

sesuai dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah.30

h. Metode Membaca Al-Qur’an

Metode mempunyai peranan sangat penting dalam proses

pembelajaran sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun

metode pembelajaran al-Qur’an itu banyak sekali macamnya, antara

lain sebagai berikut:

1) Metode Baghdadiyah

Metode Baghdadiyah adalah metode tersusun (tarkibiyah),

maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan

dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan

sebutan metode alif, ba’, ta’. Menurut peneliti metode ini adalah

29

Muhammad Dony. dkk, Implemenasi Meode Pembelajaran al-Qur’an Bagi Santri Usia

Tamyiz di Kuttab Al-Fatih Bantarjati Bogor, Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, h.

182. 30

Sabariah, Pembelajaran al-Qur’an Anak Usia Dini di Taud Kuttab Rumah Qur’an Kota

Malang, Skripsi, 2019, h. 24.

Page 38: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

24

metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama

berkembang di Indonesia.31

2) Metode Qiro’ati

Metode Qiro’ati adalah pengajaran membaca al-Qur’an dengan

langsung mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qa'idah ilmu

tajwid, mengajar jilid 1 dan 2 sebaiknya secara perorangan

sedangkan mengajar jilid 3sampai 6 sebaiknya secara klasikal,

namun setiap siswa diberi kesempatan membaca.

Pada jilid pertama huruf dibaca langsung tanpa mengeja dengan

cepatdan tidak memanjangkan suara, pada jilid dua diperkenalkan

nama harakat, angka arab, dan bacaan mad thabi’i. Jilid tiga

adalah pendalaman jilid satu dan dua, jilid empat dikenalkan nun

sukun, tanwin, mad wajib dan mad jaiz, nun dan mim bertasydid,

wawu yang tidak dibaca. Jilid lima diajarkan cara waqof, mafatih

al suwar dan pendalaman jilid sebelumnya. Pada jilid enam

diajarkan cara membaca izhar halqi dan membaca al-Qur’an juz

satu.32

3) Metode At-Tibyan

Metode At-Tibyan merupakan metode terbaru yang disosialiasikan

di Indonesia oleh salah satu ulama Ahli al-Qur’an dari Madinah

yaitu Syaikh Abdurrahman Bakr. Metode At-Tibyan adalah salah

satu metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan membaca

al-Qur’an. Pada metode ini, proses pembelajaran digunakan

dengan mengeja berulang (tahajji) dan dengan melafalkan hukum

tajwidnya secara langsung. Diharapkan dengan penerapan metode

At-Tibyan anak-anak yang kesulitan mengenali bunyi huruf

dengan bentuk yang mirip dapat dengan mudah melekat di memori

anak karena dibaca berulang, anak juga langsung tahu dan paham

hukum tajwidnya, selain itu metodenya terstruktur, kesamaan

31

Muhammad Aman Ma’mun, Kajian Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an, Jurnal

Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, 2018, h. 58. 32

Badrut Tamami, Pelatihan Membaca Al-Qur’an Yang Baik Dan Benar Melalui Metode

Qira’ati, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 2016, h. 30.

Page 39: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

25

bunyi dan contoh-contoh kata dan kalimat yang digunakan diambil

dari penggalan al-Qur’an untuk mengenalkan anak sedini mungkin

dengan ayat-ayat al-Qur’an. Syaikh Bakr selaku pimpinan Tim

al-Qur’an membolehkan adanya modifikasi dalam kegiatan

pembelajaran maupun penyajian metode At-Tibyan tanpa merubah

isi dan tujuan dari metode At-Tibyan.33

3. Anak Usia Dini

a. Definisi Anak Usia Dini

Menurut National Association for the Education Young Children

(NAEYC) anak usia dini atau early childhood merupakan anak yang

berada pada usia 0-8 tahun. Pada masa tersebut merupakan proses

pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek dalam rentang

kehidupan manusia.34

Senada dengan pendapat diatas, Bredekamp dalam Ahmad

Susanto membagi anak usia dini menjadi tiga bagian, yaitu kelompok

usia bayi hingga dua tahun, kelompok usia tiga hingga lima tahun, dan

kelompok enam hingga usia delapan tahun.35

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 ayat 14 bahwa pendidikan

anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.36

33

Yulyawati, Implementasi Metode At-Tibyan Dalam Pembelajaran Membaca al-Qur`an

Untuk Anak Usia Dini, Skripsi, 2016, h. 5-6. 34

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), (Jakarta: Bumi

Aksara, 2017) h. 1. 35

Ibid., h, 1. 36

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Page 40: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

26

Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam

berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang

perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk

perlakuan yag diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik

yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.37

Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang

berada pada rentang usia 0-8 tahun, anak berada pada masa yang

disebut dengan golden age dimana stimulasi atau rangsangan yang

diberikan pada masa ini sangat berperan penting bagi pertumbuhan

dan perkembangan anak selanjutnya.

b. Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam proses

pembelajaran anak usia dini, diantaranya:

1. Belajar melalui bermain. Anak di bawah usia 6 tahun berada pada

masa bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang

tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang

bermakna pada anak.

2. Berorientasi pada perkembangan anak. Pendidik harus mampu

mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan

tahapan usia anak.

3. Berorientasi pada kebutuhan anak. Pendidik harus mampu memberi

rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan

anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

4. Berpusat pada anak. Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa

mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,

inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik,

minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

37

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT.

Indeks, 2010), Cet. VII, h. Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

(Jakarta: PT. Indeks, 2010), Cet. VII, h. 6.

Page 41: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

27

5. Pembelajaran aktif. Pendidik harus mampu menciptakan suasana

yang mendorong anak aktif mencari, menemukan, menentukan

pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami

sendiri.

6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter. Pemberian

rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-

nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak.

Pengembangan nilai-nilai karakter tidak dengan pembelajaran

langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan

kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui

pembiasaan dan keteladanan.

7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup. Pemberian

rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan

kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan

secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembangkan

kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui

pembiasaan dan keteladanan.

8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif. Lingkungan

pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik,

menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang

diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan

anak lain.

9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis. Pembelajaran

yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa

saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak

dengan anak lain.

10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber

penggunaan. Media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang

Page 42: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

28

ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih

kontekstual dan bermakna.38

c. Tujuan Membaca Anak Usia Dini

Menurut Neuman dalam Soifanah tujuan membaca pada anak usia

dini adalah menambahkan perbendaharaan kata, mengembangkan

keterampilan komunikasi yang hebat, serta memperoleh keunggulan

akademik pada proses pendidikan selanjutnya.39

Tujuan membaca menurut Brewer tersebut adalah tujuan yang

merupakan persiapan membaca, karena pada saat ini belum terjadi

kegiatan membaca yang sebenarnya, karena kegiatan ini baru bagian

awal dan kegiatan membaca.40

Sedangkan tujuan membaca permulaan menurut Abas dalam Sri

Maharani merupakan kemampuan anak memahami dan menyuarakan

kata serta kalimat sederhana yang tertulis dengan intonasi wajar,

lancar dan tepat dalam waktu yang relatif singkat. Dipahami bahwa

untuk pembelajaran anak TK pengenalan kata atau kalimat sederhana

disertai gambar. Jadi jika anak belum dapat membaca kata atau

kalimat sederhana, maka dengan bantuan gambar anak dapat

membaca41

Yunus dalam Sri Maharani mengatakan bahwa tujuan

pembelajaran baca tulis al-Qur’an adalah agar anak dapat membaca

al-Qur’an dengan baik dan benar (fasih) sesuai dengan ilmu tajwid,

serta dapat memperkaya perbendaharaan kata atau kalimat yang indah

dan menarik hati.42

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari membaca pada anak usia dini

adalah unuk menambahkan perbendaharaan kata, mengembangkan

38

Alucyana, Pembelajaran Al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode Muyassar

Pembelajaran al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode Muyassar, Proceedings of The 2nd

Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 2017, h. 39-40. 39

Soifanah. dkk, Efektivitas Brain Based Learning Terhadap Kemampuan Membaca

Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun, Jurnal Kumara Cendekia Vol.8 No.3, 2020, h. 269. 40

Ahmad Susanto, op. cit., h. 87. 41

Sri Maharani. Izzati, op. cit., h. 1654. 42

Sri Maharani. Izzati, op. cit., h. 1292.

Page 43: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

29

keterampilan komunikasi, dan meningkatkan kemampuan anak

memahami dan menyuarakan kata serta kalimat sederhana, serta

bagian awal bagi anak dalam mempersiapkan diri mengenal huruf

untuk membaca secara baik dan benar.

d. Tahap Perkembangan Kemampuan Membaca

Tahap perkembangan membaca menurut Conchrane dalam

Christina, setiap anak mengalami lima tingkatan membaca, yaitu:

1) Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini belajar tentang guna buku, mulai berpikir bahwa

buku adalah sesuatu yang penting. Anak mulai membolak-balikan

lembaran buku. Pada tahap ini anak juga melihat-lihat buku,

membawa-bawa buku, dan sering memiliki buku favorit.

2) Tahap Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak melihat diri sendiri sebagai pembaca, mulai terlihat dalam

kegiatan “pura-pura membaca”, mengambil makna dari gambar,

membahasakan buku walaupun tidak cocok dengan teks yang ada

di dalamnya.

3) Tahap Membaca Gemar (Brigging Reading Stage)

Pada tahap ini anak menyadari tulisan yang terlihat dan bisa

menemukan kata yang dikenal. Untuk memperkaya kosakata anak

pada tahap ini dapat melalui nyanyian, puisi dan lainnya. Hal yang

terpenting memberikan akses kepada anak untuk membaca buku

sesering mungkin.

4) Tahap Pengenalan Bacaan (Take Off Reader Stage)

Pada tahap ini anak mulai menggunakan sistem tanda/ ciri, yakni

grafonik, semantik, dan sintaksis. Mereka mulai bergairah

membaca, mulai mengenali huruf dari konteks, memperhatikan

lingkungan huruf cetak dan membaca apapun disekitarnya seperti

membaca tulisan yang tertera pada kemasan makanan atau

minuman.

Page 44: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

30

5) Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

Anak dapat membaca buku yang tidak dikenal secara mandiri,

mengkonstruksi makna dari huruf dan pengalaman sebelumnya.

Anak dapat membuat perkiraan tentang materi bacaan.43

Menurut Steinberg dalam Ahmad Susanto mengatakan bahwa,

kemampuan membaca anak usia dini dapat dibagi atas empat tahap

perkembangan, yaitu:

1) Tahap Timbulnya Kesadaran Terhadap Tulisan

Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku dan

menyadari bahwa buku ini penting, melihat dan membalik-balikan

buku dan kadang-kadang ia membawa buku kesukaannya.

2) Tahap Membaca Gambar

Anak usia taman kanak-kanak telah dapat memandang dirinya

sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan

membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna gambar

menggunakan bahasa buku walaupun tidak cocok dengan

tulisannya. Anak sudah menyadari bahwa buku memiliki

karakteristik khusus, seperti judul, halaman, huruf, kata dan

kalimat, serta tanda baca. Anak sudah menyadari bahwa buku

terdiri dan bagian depan, tengah, dan bagian akhir.

3) Tahap Pengenalan Bacaan

Pàda tahap ini, anak usia taman kanak-kanak telah dapat

menggunakan tiga sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf),

semantik (arti kata), dan sintaksis (aturan kata atau kalirnat) secara

bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada bahan bacaan mulai

mengingat kembali cetakan hurufnya dan konteksnya. Anak mulai

mengenal tanda-tanda yang ada pada benda-benda di

lingkungannya.

43

Christina, Mengajar Membaca Itu Mudah, (Yogyakarta: CV Alaf Media, 2019), h. 3.1.

Page 45: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

31

4) Tahap Membaca Lancar

Pada tahap ini anak sudah dapat membaca lancar berbagai jenis

buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari.44

e. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini

Isjoni dalam Jurnal Nuraeni mengemukakan beberapa jenis

strategi pembelajaran untuk anak usia dini, antara lain:

1. Strategi Pembelajaran Langsung

Materi pembelajaran diberikan secara langsung pada anak dan

mereka tidak dituntut untuk mengolahnya, melainkan kewajiban

mereka adalah menguasai secara keseluruhan. Misalnya bermain

balok, puzzle, melukis dan lain-lain. Sehingga peran guru dalam

strategi ini adalah sebagai fasilitator pembelajaran.

2. Strategi Belajar Individual

Strategi ini dilakukan anak secara mandiri. Tingkat keberhasilan

pembelajaran anak cenderung berbeda, karena tiap individu

memiliki kecepatan daya tangkap yang berbeda. Bahan pelajaran

dan cara mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.

3. Strategi Belajar Kelompok

Bentuk belajar kelompok bisa dalam pembelajaran kelompok

besar, dan kelompok kecil. Strategi kelompok tidak

memperhatikan kecepatan belajar individual karena setiap individu

dianggap sama. Oleh karena itu belajar kelompok dapat terjadi

pada anak yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh

anak yang kemampuannya biasa-biasa saja. Namun, anak yang

memiliki kemampuan biasa saja dapat termotivasi oleh teman

yang memilki kemampuan tinggi dalam kelompoknya.

44

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 90-91.

Page 46: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

32

4. Strategi Pembelajaran Deduktif

Strategi pembelajaran yang diawali dengan mempelajari konsep-

konsep terlebih dulu kemudian kesimpulan, ataubahan pelajaran

yang dipelajari dimulai dari hal-hal abstrak dan umum menuju ke

hal yang kongkret dan khusus.

5. Strategi Induktif

Pembelajaran dimulai dari hal-hal yang konkret dan khusus

kemudian secara perlahan anak dihadapkan pada materi yang

kompleks dan umum, strategi ini dinamakan strategi pembelajaran

dari khusus ke umum.45

4. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada Anak Usia Dini

a. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada Anak Usia Dini

Strategi pembelajaran al-Qur’an menurut Zarkasyi dalam Mahin

Mufti adalah sebagai berikut:

1) Sistem sorogan atau individu (privat). Dalam prakteknya santri atau

siswa bergiliran satu persatu menurut kemampuan membacanya

(mungkin satu, dua, atau tiga bahkan empat halaman).

2) Klasikal individu. Dalam prakteknya sebagian waktu guru

dipergunakan untuk menerangkan pokok-pokok pelajaran, sekedar

dua atau tiga halaman dan seterusnya, sedangkan membacanya

sangat ditekankan, kemudian dinilai prestasinya.

3) Klasikal baca simak. Dalam prakteknya guru menerangkan pokok

pelajaran yang rendah (klasikal), kemudian para santri atau siswa

pada pelajaran ini di tes satu persatu dan disimak oleh semua santri.

Demikian seterusnya sampai pada pokok pelajaran berikutnya.46

45

Nuraeni, Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, Jurnal Pengkajian Ilmu Dan

Pembelajaran Matematika Dan Ipa, Vol. 2, No. 2, h. 149-150. 46

Mahin Mufti, Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kemampuan

Baca Al-Qur’an, Skripsi, 2015, h. 14-15.

Page 47: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

33

Oleh karena itu, dalam memberikan pembelajaran al-Qur’an guru

harus memiliki strategi pembelajaran dengan tujuan yang jelas,

strategi yang dibuat harus sesuai dengan tingkat kemampuan anak

yang ingin ditujukan. Dalam hal ini strategi yang diberikan anak

berperan aktif dibandingkan guru. Anak belajar melalui praktek secara

konkrit sehingga membuat anak menjadi aktif.

Strategi yang tepat dan menarik sangat dibutuhkan untuk anak agar

pembelajaran membaca al-Qur’an menjadi menyenangkan. Sehingga

dapat membantu anak untuk belajar membaca al-Qur’an dengan

mudah.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

pada Anak Usia Dini

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran

al-Qur’an ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-

faktor tersebut dapat menjadi sebuah pendukung atau penghambat.

1) Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan salah satu faktor yang menyebabkan

keberhasilan anak dalam mempercepat muncul dan berkembangnya

kemampuan membaca al-Qur’an.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran membaca

pada anak usia dini, dalam Jurnal Aquami terdapat faktor internal dan

eksternal yang dapat mempengaruhi pembelajaran membaca al-

Qur’an, diantaranya:

1. Faktor Internal

Merupakan keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor

internal meliputi 2 aspek, yakni aspek fisiologis (jasmaniah), yang

mana kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan

indra pendengar dan indra penglihat juga sangat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan,

termasuk kemampuan dalam membaca al-Qur’an. Muhibbin Syah

dalam jurnal ini mengatakan bahwa, apabila daya pendengaran

Page 48: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

34

dan penglihatan siswa terganggu akibatnya proses informasi yang

diperoleh siswa terhambat. Slameto dalam Aquami

mengungkapkan tentang aspek psikologis (rohaniah), banyak

faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an (intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan).

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa.

Adapun faktor eksternal menurut Slameto dalam Aquami, secara

umum terdiri dari dua macam, yakni lingkungan sosial (guru,

teman bermain, kurikulum sekolah dan lingkungan masyarakat),

selanjutnya adalah lingkungan non sosial (gedung sekolah, letak

geografis rumah siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu

belajar). Semua ini dipandang turut menentukan kemampuan

membaca al-Qur’an. Misalnya rumah yang sempit dan berantakan

atau perkampungan yang terlalu padat penduduk serta tidak

memiliki sarana belajar, hal ini akan membuat siswa malas belajar

dan akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam

membaca al-Qur’an.47

Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Lamb dan Arnold dalam

Jurnal Risah Arijani, ada empat faktor yang mempengaruhi

pembelajaran membaca, yaitu

1. Faktor Fisiologis

Mencangkup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis

kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak

menguntungkan bagi anak untuk belajar membaca.

2. Faktor Intelektual

47

Aquami, Korelasi antara Kemampuan Membaca al-Qur’an dengan Keterampilan

Menulis Huruf Arab pada Mata Pelajaran al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Quraniah 8

Palembang, JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, Vol. 3 Nomor 1, 2017, h. 81-82.

Page 49: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

35

Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi

berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor

metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut

memengaruhi kemampuan membaca permulaan.

3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan mencakup latar belakang dan pengalaman siswa

di rumah, serta sosial ekonomi keluarga.

4. Faktor Psikologis

Faktor ini mencakup motivasi, minat, dan kematangan sosial,

emosi dan penyesuaian diri.48

2) Faktor Penghambat

Faktor penghambat merupakan yang menjadi masalah atau

menghambat berkembangnya keterampilan membaca al-Qur’an pada

anak. Faktor ini diantaranya yaitu:

a. Faktor siswa

Siswa Keadaan siswa serta latar belakang yang bermacam-macam

dan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, hal ini

dikarenakan oleh faktor intern dan ekstern yaitu faktor yang

berasal dari diri siswa sendiri dan berasal dari orang lain.

b. Faktor Guru

Kurangnya masukan motivasi dari guru, sehingga terkadang siswa

merasa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. dicermati

guru guna mengetahui pola tingkah laku siswa.49

Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan sebagai

komponen dari suatu strategi maupun proses keberhasilan

pembelajaran. Apabila salah satu komponen tersebut pengaruhnya

kurang baik, pasti keberhasilan proses pembelajaran tidak akan

maksimal. Kegagalan dari suatu pembelajaran tidak dapat dibebankan

48

Risah Arijani, Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media

Snader Game, Jurnal Pendidikan Anak, Vol. II, 2013, h. 323-324. 49

Lia Susilawati, Pembelajaran Membaca al-Qur’an di SMA 4 Rejang Lebong, Skripsi,

2018, h. 21.

Page 50: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

36

hanya pada satu atau dua faktor saja, namun harus diteliti komponen

atau faktor mana saja yang pengaruhnya kurang baik.

B. Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1

Penelitian yang Relevan

No Nama Penulis, Tahun,

Judul Persamaan Perbedaaan

1 Mahin Mufti

2015

“Peningkatan

Kemampuan Membaca

Al-Quran Pada Anak

Attention Deficit Disorder

Melalui Metode Al-Barqy

Berbasis Applied Behavior

Analysis di SDIT Al-

Kamil”

- Variabel penelitian

(strategi

pembelajaran),

(baca Al-Qur’an)

- Lokasi penelitan

- Metode penelitian

deskriptif kualitatif

dan kuantitatif

- Subjek penelitian

(anak TPQ usia 6-14

th)

2 Himmatul Uliya

2014

“Pembelajaran Baca Tulis

Al-Qur’an Pada Anak

Usia Dini di TKA-TPA

Jakarta Islamic Center

Jakarta Utara”

- Metode penelitian

deskriptif

- Variabel penelitian

(pembelajaran,

baca Al-Qur’an),

(anak usia dini)

- Subjek penelitian

(anak usia dini)

- Lokasi penelitan

- Variabel penelitian

(tulis Al-Qur’an)

3 Harnen Djulijanto

2011

“Strategi Pembelajaran

Baca Tulis Al-Qur’an Bagi

Siswa MI Muhammadiyah

Ajibarang Kulon

Kecamatan Ajibarang”

- Metode penelitian

deskriptif kualitatif

- Variabel penelitian

(strategi

pembelajaran baca

Al-Qur’an)

- Lokasi penelitan

- Subjek penelitian

(anak madrasah

ibtidaiyah)

4 Aquami

2017

“Korelasi antara

Kemampuan Membaca

Al-Qur’an dengan

- Variabel penelitian

(membaca Al-

Qur’an)

- Jurnal

- Lokasi penelitan

- Subjek penelitian

(anak madrasah

ibtidaiyah)

- Variabel penelitian

Page 51: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

37

Keterampilan Menulis

Huruf Arab pada Mata

Pelajaran Al-Qur’an

Hadits di Madrasah

Ibtidaiyah Quraniah 8

Palembang”

(keterampilan

menulis huruf arab)

5 Yuliani Wulandari

2017

“Upaya Meningkatkan

Minat Baca Tulis Al-

Qur’an Pada Anak Usia

Dini Di Taman Kanak-

Kanak Islam al-Azhar 15

Surabaya”

- Metode penelitian

deskriptif kualitatif

- Variabel penelitian

(baca Al-Qur’an),

(anak usia dini)

- Subjek penelitian

(anak usia dini)

- Jurnal

- Lokasi penelitan

- Variabel penelitian

(minat tulis Al-

Qur’an)

6 Rini Astuti

2013

“Peningkatan

Kemampuan Membaca

Al-Quran Pada Anak

Attention Deficit Disorder

Melalui Metode Al-Barqy

Berbasis Applied Behavior

Analysis di SDIT Al-

Kamil”

- Variabel penelitian

(membaca Al-

Qur’an), (anak usia

dini)

- Subjek penelitian

(anak usia dini)

- Jurnal

- Lokasi penelitan

- Variabel penelitian

(Attention Deficit

Disorder), (Metode

Al-Barqy Berbasis

Applied Behavior

Analysis)

- Metode penelitian

tindakan kelas

Page 52: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil tempat di TK

Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang, yang beralamat di Jl. Masjid

Albaidho No. 54 Kp. Dukuh RT 02/03 Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug,

Kota Tangerang.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaran

2019/2020.

Deskripsi

2019 2020

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Merumuskan

Masalah

MerencanakanPen

elitian

Mengumpulkan

Bahan Pustaka

Menyelesaikan

Bab 1 dan Bab 2

Membuat Desain

Penelitian

Mengumpulkan

Data

2020

Juni Juli Agst Sept Okt Nov

Analisis Data

Membuat

Kesimpulan

Penelitian

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang. Sekolah ini memiliki 3 kelompok belajar, yang dikelompokkan

sesuai dengan tingkat usianya. Kelompok Alif Ula adalah kelas KB yang rata-

rata berusia 3-4 tahun. Kelompok Alif Tsani adalah kelas A dengan rata-rata

ussia 4-5 tahun. Kelompok Ba adalah kelas B dengan rata-rata usia 5-6 tahun.

Page 53: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

39

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang ini menggunakan model

pembelajaran sentra, dimana pada proses pembelajarannya berpusat pada anak.

Terdapat beberapa sentra, diantaranya: sentra belajar diniyah dan al-Qur’an,

sentra persiapan, sentra sains dan bahan alam, sentra fisik motorik.

Jumlah tenaga pendidik di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim ini

berjumlah 4 pendidik. Rata-rata pendidik TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

adalah Sarjana Strata 1 dan mahasiswa yang sedang menjalankan program

Sarjana Strata 1.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang. Pada awalnya peneliti melakukan observasi dan peneliti tertarik

untuk meneliti lebih dalam tentang pembelajaran membaca al-Qur’an pada

anak usia dini di sekolah ini. Sejalan dengan penelitian ini nanti, peneliti akan

mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dan mendeskripsikan hasil

yang didapat.

C. Metode Penelitian

Bogdan dan Taylor dalam Lexy Moleong mengatakan bahwa metodologi

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Lexy Moleong penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alami dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.1

Berdasarkan hasil uraian teori diatas, maka peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif didalam penelitian ini, metode ini dipilih karena peneliti

bermaksud untuk mendapatkan gambaran secara alami, faktual dan akurat

1 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), Cet. 31, h. 6.

Page 54: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

40

mengenai strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu

Ibnu Hasyim Tangerang, kemudian dilakukan analisis dan interpretasi dalam

bentuk kesimpulan dan rekomendasi tertulis. Dalam penelitian ini, peneliti

menyampaikan gambaran objek penelitian sesuai dengan yang ada di lapangan

yaitu menggambarkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam

TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang. Penulis meneliti seluruh aktivitas

strategi pembelajaran mulai dari perencanaan pembelajaran membaca

al-Qur’an, proses pembelajaran membaca al-Qur’an dan evaluasi

pembelajaran membaca al-Qur’an.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara

dan dari berbagai sumber. Dilihat dari caranya teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, serta studi

dokumen. Dan bila dilihat dari sumber datanya maka sumber datanya berupa

data primer serta sekunder. Dan hal ini tentu saja disesuaikan dengan masalah

yang akan diteliti.

Tabel 3.1

Sumber dan Teknik Pengumpulan data

Sumber Data Metode Instrumen

Primer Fenomena, aktivitas

sosial, peristiwa dengan

kata-kata dan tindakan.

Observasi Lembar Observasi

Informan Wawancara Pedoman

Wawancara

dan alat

perekam.

Sekunder Data tertulis, foto,

buku,dan data-data

terkait.

Dokumentasi Daftar Ceklist

a. Observasi

Menurut J.R. Raco menyatakan bahwa, “observasi berarti

mengumpulkan data langsung dari lapangan”. Data yang diobservasi dapat

Page 55: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

41

berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan

interaksi antar manusia.2

Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati

atau digunakan sebagai sumber data penelitian tetapi belum sepenuhnya.

Susan Stainback dalam sugiyono menyatakan, in participant observation,

the researcher observes what people do, listen to what they say, and

participates in their activities. dalam observasi partisipatif, peneliti

mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka

ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.3 Dalam penelitian ini

peneliti melakukan observasi partisipatif yaitu peneliti mendatangi lokasi

penelitian langsung, yaitu TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang. Kemudian peneliti mengamati dan mencatat kegiatan yang

berhubungan dengan pembelajaran membaca al-Qur’an dan sesekali

peneliti terlibat langsung dalam beberapa kegiatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu

Ibnu Hasyim Tangerang.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi

No Komponen Objek Observasi Aspek Pengamatan

1 Place

(tempat)

Sekolah TK Islam

TAUD SaQu Ibnu

Hasyim Tangerang

Keadaan fisik sekolah,

sarana prasarana, dan

keadaan ruang

lingkup sekolah.

Ruang kelas saat

pembelajaran

membaca al-Qur’an

Kondisi ruang kelas dan

sarana prasarana

pembelajaran

dikelas.

2 Actor

(pelaku)

Kepala Sekolah,

Guru Sentra al-

Qur’an, dan

Siswa.

Sikap dan kebiasaan-

kebiasaan yang dilakukan di

dalam kelas maupun luar

kelas yang berkaitan dengan

program pembelajaran

2 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2010), h. 122. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. 12, h. 227.

Page 56: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

42

membaca al-Qur’an.

3 Activity

(kegiatan)

Aktivitas KBM

membaca al-

Qur’andi kelas.

Proses KBM

Aktivitas di luar

kelas yang berkaitan

dengan program

membaca al-Qur’an.

Jenis kegiatan, tujuan yang

ingin dicapai dalam

kegiatan.

b. Wawancara

Wawancara (interview) menurut Esterberg dalam Sugiyono,

a meeting of two persons to exchange information and idea through

question and responses, resulting in communication and joint construction

of meaning about a particular topic. Wawancara merupakan pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.4

Wawancara yang digunakan adalah wawancara semiterstruktur,

dimana pada pelaksanaannya peneliti lebih bebas (berdialog secara luas

dan mendalam) tetapi tetap berpatokan pada pertanyaan kunci yang telah

disiapkan.5

Adapun dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan

wawancara kepada kepala sekolah, guru sentra al-Qur’an, beberapa wali

murid TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang. Instrumen dalam

teknik wawancara ini peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara yang

berisi aspek pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian.

4Ibid., h. 231.

5 Ibrahim, Metode Penelitian Kualitatif, (Pontianak: 2015), h. 92.

Page 57: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

43

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Wawancara Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Pedoman wawancara kepala sekolah

No Pertanyaan Informan

1 Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan

pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia dini?

Kepala

sekolah

2 Kapan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini mulai

dilaksanakan?

3 Apa latar belakang pembelajaran membaca al-Qur’an di TK

ini?

4 Apakah tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

5 Bagaimana kompetensi guru serta perekrutan guru di sentra

al-Qur’an?

6 Apakah terdapat analisis kemampuan belajar anak sebelum

pembelajaran membaca al-Qur’an dilaksanakan?

7 Bagaimana perencanaan pembelajaran membaca al-Qur’an di

sekolah ini?

8 Pembelajaran yang dilakukan berdasarkan kebutuhan anak

atau kebutuhan sekolah?

9 Bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada

anak di TK ini?

10 Siapakah yang menentukan strategi membaca al-Qur’an di

TK ini?

11

Apa saja program kegiatan yang telah direncanakan dalam

meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an anak di TK

ini?

12 Apa faktor pendukung dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di TK ini?

13 Apakah faktor penghambat dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an?

14 Bagaimana pihak sekolah mengevaluasi pembelajaran

membaca al-Qur’an?

15 Apakah ada pembinaan atau pelatihan bagi guru dalam

mengembangkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an?

Pedoman wawancara guru

No Pertanyaan Informan

1 Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak usia dini?

Guru

Sentra

2 Apa tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

3 Bagaimana penyusunan perencanaan pembelajaran membaca

al-Qur’an di sekolah ini?

Page 58: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

44

4 Bagaimana tahapan pembelajaran al-Qur’an pada anak usia

dini?

5 Bagaimana guru menganalisis kemampuan belajar anak dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an?

6 Bagaimana strategi yang digunakan dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an di TK ini?

7 Bagaimana bentuk motivasi atau dukungan sekolah terhadap

strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

8 Bagaimana bentuk pemberian motivasi pada anak dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an?

9 Bagaimana pihak guru mengevaluasi strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an?

10 Apakah pernah mengalami perubahan strategi dalam proses

pembelajaran membaca al-Qur’an?

11 Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua terkait strategi

pembelajaran membaca al-Qur’an?

12

Apakah ada pembinaan atau pelatihan bagi guru dalam

mengembangkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an?

13 Apakah faktor yang mendukung serta menghambat dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an?

14 Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut?

15 Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an di TK ini?

16 Mengapa memilih metode tersebut dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an?

Pedoman wawancara orang tua

No Pertanyaan Informan

1 Bagaimana pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah ini

menurut Ibu?

Orang tua

2

Apakah ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua

dalam pembelajaran membaca al-Qur’an? Jika ada,

bagaimana kerjasama tersebut?

3 Apakah buku tibyan yang digunakan dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an di sekolah ini efektif menurut ibu?

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang

sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen itu dapat berbentuk teks tertulis,

Page 59: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

45

artefacts, gambar, maupun foto.6 Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Bogdan dalam

Sugiono menyatakan bahwa, in most tradition of qualitative research, the

phrase personal document is used broadly to refer to any first person

narrative produced by an individual which describes his or her own

actions, experience and belief.7

Dokumen yang akan dikumpulkan peneliti dapat meliputi data

keadaan sekolah secara umum, seperti profil sekolah, rencana maupun

penilaian pembelajaran membaca al-Qur’an, foto yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’an serta data-data lainnya

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Tabel 3.4

Daftar Ceklist Dokumentasi Sekolah

No Nama Dokumen Ada Tidak

Ada Keterangan

1 Dokumentasi Sekolah

a) Profil Sekolah

b) Visi dan Misi Sekolah

c) Keadaan Guru

d) Keadaan Anak

2 Dokumentasi

Pembelajaran Membaca

al-Qur’an

3 Dokumentasi Pendukung

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memeriksa atau mengecek keabsahan data diperlukan suatu teknik

pemeriksaan data. Menurut Lexy J. Moleong ada empat krtiteria yang

digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

6 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Kencana, 2017), Cet. 4, h. 391. 7Sugiyono, op. cit., h. 240.

Page 60: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

46

(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability). Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam

pemeriksaan keabsahan data, diantaranya:

1. Derajat kepercayaan

1) Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan guna

mendapatkan data-data terkait TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang dan program pembelajaran membaca al-Qur’an. Keikutsertaan

peneliti dalam sebuah penelitian sangat menentukan pengumpulan data.

Dengan waktu yang lebih lama peneliti dapat mengetahui gejala-gejala

dalam strategi pembelajaran membaca al-Qur’an dengan lebih

mendalam.

2) Ketekunan/keajegan pengamatan

Keajegan pengamat berarti mencari secara konsisten interpretasi

dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan

atau tentatif. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan melakukan

pengamatan terkait strategi pembelajaran membaca al-Qur’an secara

terperinci dan terus menerus selama kebutuhan data berlangsung.

3) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pemeriksaan yang

dilakukan oleh peneliti antara lain:

a. Triangulasi sumber, menurut Patton dalam Moleong yaitu dengan cara

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan

membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara,

membandingkan apa yang dikatakannya orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,

Page 61: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

47

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. Hasil perbandiangan ini diharapkan dapat menyatukan

persepsi atas datayang diperoleh.

b. Triangulasi metode, menurut Patton dalam Moleong terdapat dua

strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

c. Triangulasi penyidik (pengamat), yaitu dengan jalan memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali

derajat kepercayaan data.Dalam penelitian ini dosen pembimbing dan

guru tahfidz bertindak sebagai pengamat yang memberikan masukan

kepada peneliti terhadap hasil pengumpulan data.

4) Pengecekan teman sejawat

Pengecekan teman sejawat dilakukan sebagai salah satu teknik

pemeriksaan keabsahan data dengan cara mengekspos hasil sementara

atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi bersama rekan-

rekan sejawat. Penulis melakukan teknik ini dengan cara berdiskusi

dengan rekan sejawat, guru yang bersangkutan, serta dosen

pembimbing terkait hasil sementara maupun hasil akhir penelitian.

Sehingga peneliti mendapat masukkan, kritik, serta saran atas

kekurangan yang mungkin terjadi dalam melakukan penelitian.8

2. Uraian rinci/ keteralihan

Uraian rinci (thick description) merupakan teknik yang khas dalam

penelitian kualitatif. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian

kualitatif dalam membangun keteralihan (transferability) yang sangat

berbeda dengan non kualitatif dengan validitas eksternalnya. Karena itu

peneliti dituntut untuk dapat melaporkan hasil penelitiannya secara rinci,

8 Lexy Moleong,op. cit., h. 131-331.

Page 62: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

48

teliti dan secermat mungkin agar mampu menggambarkan dengan baik

dan benar konteks penelitian yang dilakukan.9

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas

dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.10

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Dalam penelitian ini setelah peneliti menganalisa seluruh data yang

tersedia baik dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, peneliti

melakukan reduksi data untuk memilah dari semua data yang ditemukan

kemudian peneliti mengambil hanya hal-hal yang sesuai dengan

penelitian. Reduksi data dalam penelitian ini penulis lakukan selama

proses penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dapat berbentuk uraian singkat,

bagan, hubungan kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles and Huberman

dalam Sugiyono menyatakan bahwa the most frequent form of display

data for qualitative research data in the past has been narrative text.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat kualitatif.

9Ibid.,h. 134.

10 Sugiyono, op. cit., h. 246.

Page 63: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

49

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif Miles and Huberman

adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan kredibel.11

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Instrumen ini disusun berdasarkan teori implementasi pembelajaran dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran menurut Slameto sebagai berikut:

Fokus Sub Fokus Indikator Teknik

Pengumpulan

Strategi

Pembelajaran

Persiapan

Pembelajaran

Perumusan tujuan pengajaran. Wawancara,

Dokumentasi

Pengembangan alat evaluasi. Wawancara,

Dokumentasi

Analisis tugas belajar dan

identifikasi kemampuan siswa.

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Penyusunan strategi

pembelajaran.

Wawancara,

Dokumentasi

Pelaksanaan

Kegiatan

Pembelajaran

Komponen guru Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Komponen peserta didik Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Komponen tujuan Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Komponen bahan

pembelajaran

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

11

Ibid., h. 246-257.

Page 64: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

50

Komponen metode Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Komponen sarana dan

prasarana

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Evaluasi hasil

Program

Belajar

Taraf pencapaian tujuan

pembelajaran, keseksamaan

perumusan tujuan.

Observasi,

Dokumentasi

Kesesuaian antara metode dan

teknik pengajaran dengan sifat

bahan pelajaran, tujuan yang

ingin dicapai, karakteristik

siswa, kemampuan dasar

siswa.

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Keberhasilan program dalam

mencapai tujuan program.

Observasi,

Dokumentasi

Keseksamaan alat evaluasi

yang digunakan dengan tujuan

pengajaran/tujuan program

yang ingin dinilai

keberhasilannya.

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Perbaikan

Program

Kegiatan

Pembelajaran

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Faktor

Internal

Fisiologis Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Psikologis

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Faktor

Eksternal

Lingkungan sosial (guru,

teman bermain, kurikulum

sekolah dan lingkungan

masyarakat)

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Lingkungan non sosial

(gedung sekolah, letak

geografis rumah anak, alat-alat

belajar, keadaan cuaca, waktu

belajar)

Wawancara,

Observasi,

Dokumentasi

Page 65: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Pada bab ini peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam yang

dilakukan dengan narasumber yang peneliti sebut sebagai partisipan. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer berasal dari observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder

berasal dari hasil observasi dan arsip serta dokumen berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Partisipan yang menjadi

narasumber adalah kepala sekolah, guru, kordinator guru sentra, dan orang

tua. Observasi dilakukan di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim, Tangerang

selama 2 bulan/8 minggu/25 hari.

Dalam bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana strategi

pembelajaran Al-Qur’an dalam meningkatkan kemampuan membaca

al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim,

Tangerang.

Bagian ini menjelaskan tentang profil sekolah, visi dan misi, data guru dan

siswa, serta keadaan sarana dan prasarana.

a. Profil Sekolah

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim berdiri sejak tahun 2018. TK

ini terletak di Jl. Masjid Albaidho No. 54 Kp. Dukuh RT 02/03

Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang. Pembentukan

lembaga ini diprakarsai oleh beberapa ahli pendidikan dan pemuka

agama yang dikoordinasikan di Yayasan Ibnu Hasyim.

TK ini berdiri untuk memenuhi kebutuhan sistem pendidikan yang

berkualitas, kritis, mandiri, dan kreatif yang didasarkan pada al-Qur’an

dan sunah. Selain itu, TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim memiliki

pandangan terkait pentingnya perkembangan moral agama pada anak

sejak usia dini terlebih kemampuan membaca al-Qur’an pada anak. Juga

Page 66: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

52

atas permintaan masyarakat yang menginginkan adanya sekolah berbasis

sunah. Atas inspirasi tersebut, maka lembaga merespon secara positif

dengan menyediakan tempat belajar anak berlandaskan al-Qur’an dan

sunah.

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim sebelumnya mengembangkan

kurikulum 2013 yang dipadukan dengan kurikulum membaca al-Qur’an.

Tepatnya, sekolah mengadopsi sistem kurikulum membaca al-Qur’an

dari lembaga pusat sebagai ciri khas dari sekolah ini.

Sebagian besar guru di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

memiliki basis pendidikan yang sesuai dengan bidang ilmu yang

dibutuhkan, hal tersebut didukung dengan adanya karantina pelatihan

bagi guru selama beberapa bulan. Jumlah guru dan kepala sekolah

sebanyak 4 orang terdiri dari 1 orang S1 Pendidikan Agama Islam, 1

orang S1 Komunikasi, 1 orang mahasiswa S1 Psikologi, 1 orang

mahasiswa S1 PAUD, Jumlah siswa di TK Islam TAUD SaQu Ibnu

Hasyim sebanyak 16 orang. Sementara rombongan belajar terdiri dari 3

jenis yaitu Kelompok Bermain sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa 4

orang, TK A sebanyak 1 kelas dengan jumlah 6 orang, dan TK B

sebanyak 1 kelas dengan jumlah 6 orang.

b. Visi dan Misi TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

1) Visi

Menjadi lembaga pendidikan tahfidz anak usia dini yang mampu

mencetak generasi penghafal al-Qur’andan berakhlak al-Qur’an.1

2) Misi

Adapun misi sekolah ini adalah: yang pertama, menumbuhkan

kegemaran dan kebiasaan membaca dan menghafal al-Qur’an; yang

kedua, membekali amalan praktis harian anak sesuai tuntunan Islam

lewat pemahaman dan pengamalan hadits dan dzikir harian serta

praktek ibadah; yang ketiga, mengentaskan buta huruf al-Qur’an

1Guide Book TK Isam TAUD SaQu Ibnu Hasyim, (Jakarta: Dokumen 1, 2017), h. 3.

Page 67: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

53

sejak usia dini; yang keempat, menanamkan akhlakul karimah dalam

berinteraksi dengan orang tua, teman dan masyarakat; yang kelima,

membudayakan tradisi belajar Islami.2

c. Data Guru dan Siswa

Tenaga pendidik sekolah ini berjumlah 4 orang, terdiri dari seorang

Kepala Sekolah lulusan S1 Pendidikan Agama Islam, Guru yang

mahasiswa S1 PAUD berjumlah 1 orang. Sedangkan, untuk guru dengan

kelulusan non-PGTK berjumlah 2 orang. Guru yang berjenis kelamin

perempuan berjumlah 3 orang dan 1 orang guru laki-laki.

Jumlah siswa TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim sebanyak 16 orang

yang terdiri dari laki-laki 12 orang dan perempuan 4 orang. Siswa KB

berjumlah 4 orang dengan perbandingan gender, siswa laki-laki 2 orang

dan perempuan 2 orang. Siswa TK A berjumlah 6 orang dengan

perbandingan gender, siswa laki-laki 6 orang dan tidak ada perempuan.

Siswa TK B berjumlah 6 orang dengan perbandingan gender, siswa laki-

laki 4 orang dan perempuan 2 orang.

d. Keadaan Sarana dan Prasarana

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim memiliki sarana dan prasarana

yang cukup memadai dalam hal ini memiliki ruang kelas sebanyak 3

dengan kondisi yang masih fungsionil, sarana bermain yang memadai, dan

alat permainan yang masih berfungsi. Kemudian ada aula, ruang kepala

sekolah, toilet, tempat wudhu, wastafel, dapur, Dengan jumlah fasilitas

yang cukup memadai menjadi daya tarik bagi orangtua karena dalam

pembelajaran sarana dan prasarana merupakan hal terpenting sesuai

dengan tabel di bawah ini.

2Ibid, h. 3.

Page 68: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

54

Table 4.1 Prasarana TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

No

Jenis

Kondisi

Jml

Total Baik Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1. Ruang

sentra

4 - - - 4

2. Ruang

kepala

sekolah

1 - - - 1

3. Toilet 1 - - - 1

4. Wastafel 2 - - - 2

5. Loker 18 7 - - 25

6. Lemari

APE

1 1 2

7. Lemari Es 1 1

8. Meja kepala

sekolah

1 1

9. Meja anak 20 - 20

10. Papan tulis 3 3

11. Kipas angin 5 5

12. Cermin 1 1

13. Proyekyor 1 1

14. Sound

sistem

1 1

15. APE Sentra

Diniyah

dan al-

Qur’an

Sains dan

Bahan

Alam

Persiapan

Fisik

motorik

6

9

10

8

1

-

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

9

12

8

16. Tempat

wudhu

1 - - - 1

17. Mesin

laminating

1 - - - 1

18. Aula 1 - - - 1

e. Informasi Partisipan

Dalam penelitian ini partisipan sebanyak 5 orang yang terdiri dari

1kepala sekolah, 1 koordinator sentra, 1 guru sentra dan 2orang wali

Page 69: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

55

murid. Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada bab ini agar

pembaca dan penguji dapat memahami situasi dan hasil penelitian.

Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa

disamakan dari penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang

diwawancarai dan kapan diwawancarai itu sangat penting karena

kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda dari setiap orang yang

diwawancarai walaupun dilakukan dengan waktu yang berbeda dan

mewawancarai orang yang berbeda.

Partisipan KSR berjenis kelamin perempuan beliau adalah kepala

sekolah di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim, partisipan bertempat

tinggal di Ciledug. Beliau berstatus sudah menikah, partisipan KSR

menjadi seorang guru selama 3 tahun dan menjabat menjadi kepala

sekolah di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim kurang lebih 1 tahun.

Partisipan KSA berjenis kelamin laki-laki beliau adalah

koordinator guru sentra Diniyah dan al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu

Ibnu Hasyim, partisipan KSA bertempat tinggal di Ciledug. Beliau

berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan KSA

menjadi seorang guru sudah selama 2 tahun dan menjabat menjadi guru

sentra Diniyah dan al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

kurang lebih 2 tahun.

Partisipan GSA berjenis kelamin perempuan beliau adalah guru

sentra Diniyah dan al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim,

partisipan GSA berusia 21 tahun berjenis kelamin perempuan, bertempat

tinggal di Palmerah. Beliau belum menikah dan berstatus sebagai

mahasiswa, partisipan GSA menjadi seorang guru sudah selama 1 tahun

dan menjabat menjadi guru sentra Diniyah dan al-Qur’an di TK Islam

TAUD SaQu Ibnu Hasyim kurang lebih 1 tahun, selain menjabat sebagai

guru sentra, partisipan juga adalah seorang wali kelas untuk kelas Alif Ula

(KB).

Page 70: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

56

Partisipan WSO berjenis kelamin perempuan beliau adalah ibu

rumah tangga, partisipan WSO berusia 28 tahun, bertempat tinggal di

Alam Sutera. Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak,

partisipan WSO juga menjabat sebagai wakil ketua POMG di TK Islam

TAUD SaQu Ibnu Hasyim.

Partisipan WSA berjenis kelamin perempuan beliau adalah guru

dan ibu rumah tangga, partisipan WSA berusia 28 tahun, bertempat

tinggal di Ciledug. Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang

anak.

B. Pembahasan

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil

penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu

mendeskripsikan bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada

anak usia dini serta faktor pendukung dan penghambat strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu

Hasyim Tangerang.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak usia dini peneliti akan memaparkan hasil

penelitian yang mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti membagi

pembahasan menjadi 2 bagian, sesuai dengan tema yang dibahas oleh

partisipan, bagian 1 yaitu mengenai strategi pembelajaran membaca al-Qur’an

yang digunakan meliputi: a) Persiapan pembelajaran, b) Pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, c) Evaluasi hasil program pembelajaran, d) Perbaikan program

kegiatan pembelajaran, dan bagian 2 meliputi: a) Faktor pendukung, b) Faktor

penghambat pembelajaran.

Page 71: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

57

a. Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu

Ibnu Hasyim

a) Persiapan Pembelajaran

Pada pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah

mempunyai tujuan yaitu mengenalkan anak pada al-Qur’an sejak dini

sehingga bisa mengentaskan buta huruf al-Qur’an, membentuk anak

lebih dekat dengan al-Qur’an, kemudian membentuk anak sesuai

dengan akhlak al-Qur’an. Informasi tersebut peneliti dapat

berdasarkan pernyataan KSA, KSR, GSA sebagai berikut:

KSA mengungkapkan tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an

sebagai berikut:

Yaaa.. saya dan sekolah mempunyai tujuan dalam pembelajaran

ini, anak bisa mengenal huruf hijaiyah malah kalau bisa anak sampai

bisa membaca al-Qur’an. Makanya sekolah mempunyai strategi dalam

memberikan pembelajaran.3

Pernyataan tersebut didukung oleh KSR yang mengatakan

bahwa:

Tujuannya untuk membentuk anak itu lebih dekat dengan al-

Qur’an. Karena menurut saya, belajar huruf hijaiyah atau al-Qur’an

sejak usia dini itu memang sudah seharusnya diajarkan terlebih itu al-

Qur’an, jika dari sekarang sudah ditanamkan al-Qur’an insya Allah

ketika dewasa akan lebih mudah daripada mengajarkannya saat

dewasa.4

Pernyataan tersebut diperkuat dengan GSA yang mengatakan

bahwa:

Kalau tujuan pembelajarannya saya sesuaikan dengan misi

sekolah yang ada. Salah satu misi sekolah kan untuk menumbuhkan

kebiasaan membaca al-Qur’an pada anak dan mengentaskan buta

huruf al-Qur’an. Jadi, RPPM dan RPPH yang dibuat saya ada

pembelajaran huruf hijaiyahnya. 5

Pada pelaksanaan ini, sekolah menyusun strategi pembelajaran

diantaranya adalah pembuatan rencana pembelajaran harian yang

3 KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

4 KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

5 GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).

Page 72: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

58

disesuaikan dengan materi pembelajaran al-Qur’an sesuai dengan

kurikulum yang ada. Informasi tersebut peneliti dapatkan berdasarkan

pernyataan KSA, GSA, KSR sebagai berikut:

Seperti yang disampaikan oleh KSA mengenai perencanaan

pembelajaran sebagai berikut:

Iya.. kami buat rencana pembelajaran berdasarkan kebutuhan

anak juga, kami mempersiapkan rencana melalui pembuatan RPPM,

RPPH yang disesuaikan dengan kebutuhan anak berdasarkan aspek-

aspek perkembangan. Melihat dari aspek perkembangan kami merasa

anak mampu untuk diajarkan walau hanya dengan pengenalan saja

tetapi ketika mereka sudah mampu mengenal maka ia bisa membaca

dan itu merupakan suatu hadiah dari Allah SWT sebenarnya.6

Pernyataan lainnya diungkapkan oleh GSA:

Sebelumnya kami buat perencanaan per semester lalu kami buat

lagi jadi bahan ajar kegiatan mingguan. Kami juga membuat rencana

kegiatan harian. Rencana kegiatan ini kami buat sesuai dengan

kurikulum membaca al-Qur’an.7

Pernyataan serupa diungkapkan oleh KSR:

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 yang

dipadukan dengan kurikulum membaca al-Qur’an. Pembelajaran yang

diberikan secara terintegrasi yang sesuai dengan karakteristik dan

kebutuhan anak.8 Gambar 4.1

6 KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

7 GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).

8 KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 73: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

59

Gambar 4.1 Rencana pembelajaran semester dan pembelajaran harian

sentra diniyah & al-Qur’an

b) Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di TK

Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Pelaksanaan strategi pada pembelajaran membaca al-Qur’an

mengacu pada seperangkat komponen agar dapat tercapainya tujuan

pembelajaran. Adapun komponen strategi pembelajaran diantaranya

yaitu: guru, peserta didik, tujuan, bahan pembelajaran, metode yang

digunakan, dan sarana prasarana.

1) Komponen Guru

Pada pelaksanaannya, guru memberikan pembelajaran dengan

bervariasi yang ditujukan kepada anak murid agar bisa berkembang

sesuai dengan kemampuannya. Informasi tersebut peneliti dapatkan

berdasarkan pernyataan KSA sebagai berikut:

Guru memberikan pembelajaran melalui bermain, bercerita,

tanya jawab, bermain peran. Selain itu menggunakan berbagai

kegiatan yang mendukung seperti mewarnai hijaiyah, membuat

kolase hijaiyah. Kemudian menggunakan media yang mendukung

seperti puzzle hijaiyah, lauhah, flashcard dan sebagainya. Sebisa

mungkin guru menggunakan strategi yang menyenangkan dalam

pembelajarannya.9

Pernyataan tersebut diperkuat dengan catatan lapangan yang

peneliti temukan sebagai berikut:

9 KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 74: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

60

Dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak-anak, guru

menggunakan media papan tulis mini. Anak juga dipersilahkan

menulis huruf hijaiyah di papan tulis tersebut. Kemudian guru

mengajarkan syair huruf hijaiyah sesuai dengan hijaiyah yang ada

di papan tulis mini dan anak mengikuti bersama.10

Pada saat jam olahraga guru mengenalkan huruf hijaiyah

melalui permainan mencocokkan gambar hijaiyah sambil berlari.

Dalam kegiatan tersebut anak-anak antusias mengikuti permainan

terlihat dari mau menunggu giliran dengan sabar dan memberikan

semangat pada temannya yang sedang melakukan permainan.11

Gambar 4.2 Kegiatan anak mencocokkan hijaiyah

2) Komponen Peserta Didik

Pada pelaksanaan pembelajaran anak dapat menerima strategi

yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran terlihat dari

kegiatan sehari-hari. Anak menyukai materi yang diberikan

sehingga anak mengikuti pembelajaran hingga akhir. Informasi

tersebut peneliti dapatkan berdasarkan pernyataan guru sentra

al-Qur’an (GSA) sebagai berikut:

Pertama, saya menyalakan murotal di area bermain anak lalu

memberikan kesempatan pada anak untuk bermain beberapa menit

sebelum masuk kelas. Agar anak dapat mengekspresikan segala

sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan, sehingga dapat membantu

anak memperbaiki emosionalnya dipagi hari. Setelah bermain saya

langsung mengajak anak berbaris sambil bernyanyi syair hijaiyah

10

Catatan Lapangan 1, (Tangerang: 3 Februari 2020). 11

Catatan Lapangan 5, (Tangerang: 12 Februari 2020).

Page 75: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

61

lalu mengajak anak menebak huruf hijaiyah yang ada di flashcard

atau papan tulis sebelum masuk kelas. Kemudian membuat

lingkaran untuk berdo’a juga dzikir pagi bersama. Hal itu dapat

mempengaruhi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan

baik.12

Sebagaimana pendapat di atas, didukung dengan adanya catatan

lapangan sebagai berikut:

Anak mengeluarkan suara dengan lantang dan semangat

mengikuti syair hijaiyah bersama guru, wajahnya terlihat ceria.

Kemudian mengikuti arahan guru untuk berbaris dan memasuki

kelas dengan tertib.13

Hal ini diperkuat dengan adanya Gambar 4.3

Gambar 4.3 Anak berbaris mengikuti arahan guru

3) Komponen Tujuan

Pembelajaran mempunyai sebuah tujuan yang dijadikan

landasan dalam menentukan strategi, materi, media, dan evaluasi.

Guru harus memiliki tujuan agar kegiatan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik. Informasi tersebut peneliti dapatkan

berdasarkan pernyataan koordinator (KSA), guru sentra (GSA)

sebagai berikut:

Sebagaimana dikemukakan oleh KSA sebagai berikut:

Yaaa.. saya dan sekolah mempunyai tujuan dalam pembelajaran

ini, anak bisa mengenal huruf hijaiyah malah kalau bisa anak

sampai bisa membaca al-Qur’an. Makanya sekolah mempunyai

12

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 13

Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 13 Februari 2020).

Page 76: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

62

strategi dalam memberikan pembelajaran. Pembelajaran membaca

al-Qur’an ditetapkan melalui rapat pengelola TK yang dirancang

melalui pembuatan prosem, RPPM, RPPH.14

Hal ini diperkuat dengan pendapat GSA sebagai berikut:

Kalau tujuan pembelajarannya saya sesuaikan dengan misi

sekolah yang ada. Salah satu misi sekolah kan untuk

menumbuhkan kebiasaan membaca al-Qur’an pada anak dan

mengentaskan buta huruf al-Qur’an. Jadi, RPPM dan RPPH yang

dibuat saya ada pembelajaran huruf hijaiyahnya. Hal itu juga

disesuaikan dengan KD dan aspek perkembangan anak. Jika

pembelajaran yang dibuat dari RPPM dan RPPH tidak berhasil

makan guru bisa mengusulkan strategi pembelajaran yang lebih

inovatif agar proses membaca al-Qur’an menjadi lebih baik untuk

anak. Untuk pembelajaran sejauh ini sekolah melakukan

pembiasaan dengan setiap pagi memutar audio murottal sebelum

jam masuk. Anak bergiliran membaca buku tibyan qiro’ah. Saat

baris berbaris anak bernyanyi hijaiyah. Mengenalkan huruf

hijaiyah dengan harokat menggunakan flashcard/papan tulis

mini/boneka tangan dan penambahan materi hijaiyah juga

menggunakan buku tamhidi sebelum masuk sentra. Hal tersebut

ternyata dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang

diinginkan sekolah.15

Sebagaimana pendapat di atas, didukung dengan adanya catatan

lapangan sebagai berikut:

Sebelum masuk kelas anak setiap pagi anak-anak dibiasakan

untuk membaca buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan

al-Qur’an. Saat baris-berbaris guru mulai memperkenalkan anak

harokat pada huruf hijaiyah menggunakan flashcard.16

Hal ini

dibuktikan pada Gambar 4.4

14

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 15

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 16

Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 13 Februari 2020).

Page 77: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

63

Gambar 4.4 Anak diperkenalkan huruf hijaiyah dengan harakat

menggunakan buku tibyan qiroah dan flashcard

4) Komponen Bahan Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar guru memerlukan bahan

pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Bahan pembelajaran yang diberikan guru dapat melalui buku, TV,

lingkungan, internet, dll.

KSR menyatakan bahwa bahan pembelajaran yang digunakan

untuk mendukung kemampuan membaca al-Qur’an di sekolah ini

sebagai berikut:

Kami menggunakan bahan ajar khusus untuk mendukung

pembelajaran yaitu berupa buku tibyan qiroah, tibyan tamhidi, tibyan

tarbiyah, audio speaker, earphone, microphone. Hal umumnya kami

menggunakan flashcard, boneka tangan, puzzle, jahit huruf hijaiyah,

lauhah, laptop, proyektor, dan alat permainan edukatif lainnya.17

Pernyataan di atas diperkuat oleh KSA sebagai berikut:

17

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 78: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

64

Kami biasanya menyalakan audio speaker yang berisi murotal

atau syair hijaiyah setiap pagi agar anak terbiasa mendengar bacaan

al-Qur’an. Sebelum masuk kelas anak bergiliran membaca buku

tibyan qiroah. Anak juga membawa earphone ke sekolah berisikan

murotal, syair hijaiyah sesuai pencapaian masing-masing anak yang

bisa digunakan saat mereka menunggu giliran ziyadah (penambahan

hafalan) atau masuk ke sentra al-Qur’an. Kami juga menggunakan

laptop/proyektor sebagai media visual anak dalam mengenalkan

bacaan al-Qur’an.18

Kemudian penjelasan di atas didukung dengan hasil pengamatan

dan dokumentasi yang dilakukan peneliti bahwa:

Guru menggunakan media sebagai bahan pembelajaran dalam

membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu membaca menggunakan

buku tibyan qiroah, tibyan tamhidi, dan beberapa alat peraga edukatif

pendukung seperti flashcard hijaiyah, jahit huruf hijaiyah, menyusun

puzzle hijaiyah kemudian menggunakan speaker. Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Buku tibyan qiroah, anak mendengarkan huruf hijaiyah dan

murotal menggunakan earphone, media menjahit huruf hijaiyah, bermain puzzle

hijaiyah

18

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 79: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

65

5) Komponen Metode

Metode merupakan cara yang digunakan guru dalam melakukan

kegiatan pembelajaran kepada anak. Metode pembelajaran dirancang

oleh guru semenarik mungkin agar dapat menyenangkan bagi anak.

Tujuannya agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dicapai

selama mengikuti pendidikan. Metode yang digunakan dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an yaitu metode tibyan yang

terintegrasi dengan beberapa metode pembelajaran anak usia dini

yaitu bermain, bercerita, tanya jawab, demonstrasi dan sebagainya.

Informasi tersebut peneliti dapatkan berdasarkan pernyataan GSA,

KSA, sebagai berikut:

Sebagaimana disampaikan oleh GSA sebagai berikut:

Iya.. sekolah ini menggunakan metode At-Tibyan.

Emhh.. karena dari berbagai macam metode yang ada, menurut

saya metode ini yang cukup efektif diterapkan pada anak usia dini.

Biasanya metode ini kami lakukan dengan mengulang beberapa kali

huruf hijaiyah. At-Tibyan itukan sama dengan mengeja juga

mengulang jadi anak-anak lebih mudah mengingat dan cepat dalam

membacanya.19

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh KSA sebagai berikut:

Pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini menggunakan

metode At-Tibyan yang di dalamnya ada tamhidi, tahajji, ziyadah,

syair huruf hijaiyah. Karena menurut kami metode tibyan ini cocok

dengan anak usia dini. Saya sudah memperhatikan beberapa metode

membaca al-Qur’an yang lain seperti ummi, iqro, tilawati dan

sebagainya namun untuk anak usia dini menurut saya metode

At-Tibyan ini lebih cocok daripada metode yang lainnya.20

Gambar

4.6

19

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 20

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 80: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

66

Gambar 4.6 Buku tibyan tamhidi, tibyan qiroah, tarbiyah

Setiap pagi anak-anak dibiasakan untuk menyerahkan buku

tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak

diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu

giliran untuk membaca buku tibyan qiroah.21

Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Anak sedang bergiliran membaca

buku tibyan qiroah

Selanjutnya, anak-anak diperkenalkan huruf hijaiyah melalui

buku tibyan tamhidi beserta pengucapan syair huruf hijaiyah dan

mengerjakan lembar kerja huruf hijaiyah yang ada dibuku tersebut,

serta melakukan beberapa kegiatan pendukung lainnya.22

Gambar

4.8.

21

Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 6 Februari 2020). 22

Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 81: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

67

Gambar 4.8 Lembar kerja anak pada buku tibyan tamhidi

Anak-anak sangat antusias menirukan syair huruf hijaiyah

yang guru sebutkan menggunakan buku tamhidi. Dari sini peneliti

merasa metode ini menyenangkan untuk anak. Ketika

mengucapkan syair huruf hijaiyah anak-anak juga mengetahui

secara langsung huruf hijaiyah dan juga sekaligus memperbaiki

cara membacanya.23

Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Guru mengenalkan hijaiyah

menggunakan buku tamhidi dan syair huruf hijaiyah

Selama kurang lebih 15 menit anak-anak belajar tahajji

(mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah ayat 2 juga

beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung.24

Gambar 4.10.

23

Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020). 24

Catatan Lapangan 5, (Tangerang: 12 Februari 2020).

Page 82: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

68

Gambar 4.10 Anak sedang maju satu persatu untuk tahajji

Al-Fatihah dan hijaiyah

Guru juga melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap

haridan memberikan semangat dan motivasi pada anak agar selalu

semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru

memberikan reward berupa bintang bagi anak yang mengikuti

kegiatan dengan tertib.25

Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Anak diberikan reward oleh guru berupa bintang ketika

mengikuti kegiatan dengan tertib

6) Komponen Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang tercapainya

pembelajaran anak. Kegiatan bermain memerlukan alat permainan

yang edukatif baik itu di dalam atau di luar ruangan. Sarana prasarana

dapat meningkatkan efektivitas guru dalam pembelajaran karena dapat

25

Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 6 Februari 2020).

Page 83: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

69

mempengaruhi motivasi anak dalam belajar. Berdasarkan hasil

penelitian, sarana prasarana pendukung yang ada di sekolah ini dalam

strategi pembelajaran membaca al-Qur’an sebagai berikut:

Sebagaimana dikemukakan oleh GSA sebagai berikut:

Alat permainan yang mendukung kegiatan kami dalam

pembelajaran yaitu ada flashcard hijaiyah, jahit huruf hijaiyah,

kemudian ada juga main menggantung huruf hijaiyah, mencocokkan

es krim hijaiyah, dan puzzle hijaiyah.26

Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Sarana prasarana penunjang pembelajaran

Kemudian diperkuat juga dengan ungkapan KSA sebagai berikut:

Sebagai sarana pendukung yang ada di sekolah ini salah satunya

buku tibyan. Untuk media pendukung di TK ini menggunakan lauhah,

Qur’an pen, puzzle hijaiyah, flashcard, jahit huruf hijaiyah, gantungan

huruf hijaiyah.27

Berikut sarana prasarana pendukung pembelajaran membaca

al-Qur’an. Gambar 4.13.

26

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 27

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 84: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

70

Gambar 4.13 Sarana prasarana penunjang pembelajaran

c) Evaluasi Hasil Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di

TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Evaluasi suatu proses pengumpulan data dan pengolahan

informasi yang digunakan guru unuk menentukan tingkat

pencapaian perkembangan anak. Oleh karena itu guru di TK

melakukan evaluasi secara rutin. Berdasarkan hasil penelitian, guru

melakukan evaluasi kepada anak melalui laporan kegiatan harian,

review materi mingguan, panggung tahfidzh, dan ujian lisan.

Page 85: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

71

GSA menyatakan bahwa bentuk evaluasi yang dilakukan guru

dalam strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak sebagai

berikut:

Kalau evaluasi biasanya kami ada laporan harian melalui buku

penghubung, ada juga evaluasi tiap minggu, jadi khusus di hari

jum’at kami melakukan review materi pada anak, kemudian tiap 3

bulan kami mengadakan kegiatan panggung tahfidzh, juga ujian

lisan. Untuk ujian lisan dilakukan per semester, anak-anak maju

satu persatu.28

Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Buku penghubung sebagai sarana

evaluasi harian anak

Pernyataan di atas diperkuat oleh KSA sebagai berikut:

Pada pelaksanaannya anak juga mengikuti tes lisan yang diuji

oleh saya sendiri untuk mengetahui anak tersebut sudah mampu

dan bisa naik tingkat atau tidak. Lalu diadakan panggung tahfidzh

setiap 3 bulan sekali yang dihadiri oleh orang tua sebagai bentuk

evaluasi lainnya.29

KSR juga menambahkan sebagai berikut:

Yang pertama kami mendengar dan melihat langsung

bagaimana anak-anak belajar juga prakteknya seperti apa dan kami

mengadakan review materi satu persatu setiap minggu untuk

melihat sejauh mana perkembangan anak.30

Hal ini diperkuat dengan adanya catatan lapangan yang peneliti

dapatkan dari TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim bahwa:

28

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 29

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 30

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 86: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

72

Khusus pada hari Jum’at kegiatan pembelajaran semua anak

adalah muroja’ah bersama secara klasikal dan bermain. Setelah itu

guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih permainan

yang ada seperti ada anak yang memilih bermain balok dan guru

memberikan earphone untuk membantu anak tersebut sebelum

melakukan murajaah mingguan ke guru.31

Selain itu di sekolah ini ada evaluasi setiap tiga bulan yaitu,

melalui panggung tahfidzh. Panggung tahfidzh merupakan salah

satu bentuk evaluasi pembelajaran secara terbuka, karena di nilai

secara langsung oleh penguji dan dapat dilihat langsung oleh orang

tua. Bersamaan dengan kegiatan panggung tahfidzh, guru juga

memberikan hasil laporan perkembangan anak secara tertulis.32

Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Anak melakukan kegiatan panggung tahfidzh

d) Perbaikan Program Kegiatan Pembelajaran

Dalam strategi pembelajaran guru melakukan perbaikan

terhadap program yang telah dilaksanakan. Dalam hal ini guna

meningkatkan kualitas pembelajaran untuk anak. Berdasarkan

penelitian, guru biasanya melakukan perbaikan dengan mengikuti

pelatihan rutin, mengadakan pelatihan pembelajaran buku tibyan

bagi orang tua, dan menerapkan kegiatan home visit.

31

Catatan Lapangan 7, (Tangerang: 28 Februari 2020). 32

Catatan Lapangan 10, (Tangerang: 20 Maret 2020).

Page 87: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

73

GSA menyatakan bahwa pihak sekolah melakukan perbaikan

strategi pembelajaran membaca al-Qur’an kepada anak melalui

pelatihan untuk guru sebagai berikut:

Guru sentra yang mengajarkan al-Qur’an mengikuti pelatihan

selama 3 bulan di pesantren Wadi Mubarak. Adapun jadwal

upgrading rutin di sekolah untuk menambah wawasan guru

dilaksanakan setiap bulan.33

Hal ini dikuatkan oleh adanya

dokumentasi yang peneliti dapatkan dari hasil penelitian di TK

Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim.

Informasi serupa disampaikan oleh KSA sebagai berikut:

Emmhh... kalau evaluasi strategi, sebagai pembinaan bagi guru

kami mengutus guru untuk mengikuti pelatihan secara berkala

selama beberapa bulan di pusat.34

Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Piagam pelatihan guru

Selain itu, KSA menyatakan bahwa guru melakukan perbaikan

strategi pembelajaran membaca al-Qur’an kepada anak sebagai

berikut:

Pada pelaksanaannya guru menggunakan laporan harian

menggunakan buku penghubung juga whatsapp harian, kami juga

mengadakan pertemuan mingguan bagi orang tua murid sebagai

bentuk upaya perbaikan pembelajaran yang ada.35

33

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 34

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 35

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 88: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

74

Pernyataan serupa juga didukung dengan adanya ungkapan

WSO sebagai berikut:

Saya juga senang adanya kegiatan pertemuan orang tua setiap

Jum’at karena cukup membantu saya untuk mengajarkan anak di

rumah.36

Pernyataan di atas didukung hasil pengamatan dan

dokumentasi peneliti sebagai berikut:

Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan

anak yaitu jam 08.00-10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an

mengadakan pertemuan untuk membahas materi yang akan di

ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di

rumah.37

Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Orang tua melakukan pertemuan rutin

KSR juga menyatakan salah satu upaya sekolah dalam

melakukan perbaikan pembelajaran pada anak sebagai berikut:

Kami mengadakan kunjungan ke rumah masing-masing anak

(home visit) untuk mengetahui bagaimana anak belajar di

rumahnya.38

Pernyataan di atas diperkuat oleh WSA sebagai berikut:

Menurut saya, bagus sekali kerjasama dari pihak sekolah dan

orang tua yang ada di TK ini. Saya sangat senang adanya kegiatan

36

WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020). 37

Catatan Lapangan 9, (Tangerang: 13 Maret 2020). 38

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 89: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

75

home visit, saya juga mengapresiasi adanya laporan berupa

kegiatan belajar anak di rumah jadi semua berkesinambungan.39

Penjelasan diatas dikuatkan dengan hasil pengamatan dan

dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada saat guru

melakukan kegiatan home visit.

Guru melakukan agenda home visit yang dilaksanakan setelah

semua kegiatan belajar mengajar selesai. Kegiatan ini bertujuan

untuk memberitahu perkembangan anak di sekolah kepada orang

tua serta mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi anak belajar

dirumah. Sehingga guru dan orang tua dapat saling bekerja sama

untuk meningkatkan perkembangan anak.40

Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Guru melakukan kegiatan home visit

b. Faktor Pendukung Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di TK

Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Strategi pembelajaran membaca al-Qur’an dipengaruhi oleh faktor

internal maupun eksternal yang dapat mendukung pembelajarannya.

Adapun faktor internal yang mendukung diantaranya sebagai berikut:

1. Psikologis Anak (Pemberian Motivasi)

Sebuah pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila anak

mempunyai kondisi yang baik. Tidak hanya memerlukan fisik yang

sehat tetapi anak harus memiliki perasaan yang senang dan nyaman

39

WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020). 40

Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 90: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

76

saat berada di sekolah. Sehingga dapat memudahkan proses belajar

mengajar secara optimal.

Memberikan motivasi sebelum belajar merupakan hal terpenting

bagi anak. Karena motivasi dapat meningkatkan kondisi psikologis

anak tanpa mereka sadari. Adapun macam-macam motivasi yang guru

berikan yang mampu memberikan perubahan pada perasaan anak

menjadi senang saat berada di sekolah yaitu, berupa memberikan

pujian, reward, serta menceritakan kisah teladan.

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim menerapkan pemberian

motivasi kepada anak. Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti

berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh guru sebagaimana yang

dikemukakan oleh GSA, KSA, WSO, WSA sebagai berikut:

Pada pelaksanaannya sekolah ini memberikan motivasi berupa

reward harian juga afirmasi positif untuk anak, sebagaimana

diungkapkan oleh GSA sebagai berikut:

Kalau di sekolah kami memberikan motivasi pada anak dengan

cara pemberian reward harian bagi anak yang mau membaca

al-Qur’an, kemudian kami juga memberitahu apa yang akan anak dapat

ketika di surga kelak dan manfaat untuk kedua orang tuanya jadi anak

lebih semangat untuk belajar. Dalam hal motivasi kami juga

bekerjasama dengan orang tua, kami meminta agar orang tua di rumah

menyemangati anak untuk belajar al-Qur’an lalu meminta mereka

untuk melakukan treatment sebelum anak tidur yaitu memberikan kata-

kata positif lalu mengelus kepala anak sehingga apa yang disampaikan

orang tua lebih mudah diterima gelombang otak anak.41

Hal ini peneliti dapatkan berdasarkan hasil pengamatan yaitu, Guru

juga melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap hari tidak

hanya itu guru juga memberikan semangat dan motivasi pada anak

agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru

memberikan reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti

kegiatan di sentra Diniyah dan al-Qur’an dengan tertib.42

Memberikan reward memberikan dampak sangat baik untuk anak

sehingga banyak diantaranya yang sangat antusias untuk mendapatkan

41

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 42

Catatan Lapangan 8, (Tangerang: 2 Maret 2020).

Page 91: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

77

reward. Informasi ini peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan

WSO sebagai berikut:

Waktu ada bintang buat anak yang tertib saat belajar, anak saya jadi

semangat dan senang banget kalau pulang bawa bintang banyak. Dia

cerita kalau besok mau belajar lagi yang tertib di sekolah biar dapat

bintang banyak.43

Gambar 4.19.

Gambar 4.19 Reward bintang untuk anak

Selain itu, berdasarkan informasi yang peneliti dapat dari KSA

anak-anak diberikan motivasi melalui kegiatan story reading sebagai

berikut:

O...iya kalau pagi sebelum masuk ke pembelajaran inti, kami juga

ada kegiatan story reading setiap pagi. Kegiatan itu salah satu upaya

kami untuk mengenalkan karakter sahabat Nabi pada anak serta

memberikan anak semangat di awal pembelajaran.44

Sebagaimana yang peneliti lihat saat melakukan pengamatan

sebagai berikut:

Guru menjelaskan pembahasan materi aqidah “untuk apa Allah

menciptakan manusia”. Guru juga melakuakan kegiatan story reading

10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga.45

Gambar 4.20.

43

WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020). 44

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 45

Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 92: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

78

Gambar 4.20 Guru melakukan story reading

Sedangkan, beberapa faktor eksternal yang mendukung diantaranya

sebagai berikut:

2. Guru

Guru merupakan seseorang yang telah mengajarkan ilmu kepada

anak murid. Tugas guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi

mendidik, mengarahkan, memfasilitasi, juga mengevaluasi anak. Guru

yang berkompeten menjadi salah satu faktor pendukung dalam

keberhasilan proses pembelajaran. Informasi tersebut peneliti dapat

dari keterangan KSA, KSR, GSA sebagai berikut:

Sebagaimana yang disampaikan oleh KSA sebagai berikut:

Faktor pendukung yang ada di sekolah ini salah satunya buku

tibyan, kemudian guru yang sudah mendapatkan pelatihan

pembelajaran membaca al-Qur’an ini selama 3 bulan.46

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh KSR sebagai berikut:

Alhamdulillah ada guru yang terlatih untuk menyampaikan materi

pembelajaran buku tibyan di sentra al-Qur’an sehingga menjadi

pendukung dalam pembelajaran.47

3. Kurikulum

Kurikulum merupakan serangkaian rancangan perencanan

pembelajaran yang disusun sebagai acuan pembelajaran yang

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam hal

ini, TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim menggambarkan bahwa

46

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 47

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 93: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

79

terdapat metode tibyan pada pembelajaran membaca al-Qur’an yang

membantu memudahkan anak dalam proses pembelajarannya.

Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara

yang dilakukan oleh guru dan orang tua sebagaimana yang

dikemukakan oleh KSA, GSA, WSA sebagai berikut:

Seperti yang diungkapkan oleh KSA sebagai berikut:

Pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini menggunakan metode

At-Tibyan yang didalamnya ada tamhidi, tahajji, talqin, ziyadah, syair

huruf hijaiyah.48

Serupa dengan pernyataan di atas, GSA mengungkapkan sebagai

berikut:

Kalau untuk membaca al-Qur’annya metode yang diterapkan

disini yaitu At-Tibyan. At-Tibyan itukan sama dengan mengeja juga

mengulang jadi anak-anak lebih mudah mengingat dan cepat dalam

membacanya.49

Pendapat di atas dikuatkan juga adanya pernyataan WSA sebagai

berikut:

Kalau yang saya lihat efektif, Malah menurut saya lebih mudah

buku tibyan qiroah ini dari pada iqro.50

Penjelasan di atas dikuatkan dengan catatan hasil pengamatan dan

dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada saat anak tahajji

menggunakan lauhah dan tibyan tamhidi. Gambar 4.21.

Gambar 4.21 Guru menggunakan tibyan lauhah dan

buku tibyan tamhidi dalam pembelajaran

48

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 49

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 50

WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 94: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

80

4. Lingkungan (Pengalaman Anak dengan Orang Tua di Rumah)

Lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula

bagi anak. Terlebih anak memerlukan lingkungan yang positif juga

kondusif untuk belajar. Anak membutuhkan lingkungan yang

mendukung untuk mendapatkan kenyamanan dalam belajar. Dalam hal

ini, TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim menggambarkan bahwa

faktor lingkungan berupa pengalaman anak di rumah sangat

mendukung dalam proses pembelajaran.

Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara

yang dilakukan oleh guru dan orang tua TAUD sebagaimana yang

dikemukakan oleh GSA, KSA, WSO, WSA sebagai berikut:

Orang tua yang aktif melaksanakan tugas dari sekolah, memberikan

laporan setiap hari akan membantu proses pembelajaran anak menjadi

mudah. Seperti yang diungkapkan oleh GSA sebagai berikut:

Faktor yang mendukung itu, kalau orang tua dan pihak sekolah

sama-sama paham dan mau mengerti tugas yang diberikan sekolah

pada orang tua, seperti misalnya setiap hari tugas guru sentra itu

memberikan laporan secara tertulis pada orang tua dan orang tua wajib

memberikan feedback berupa laporan kegiatan muroja’ah anak di

rumah pada guru.51

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh KSA sebagai berikut:

Orang tua kami jadikan sebagai mitra dalam pembelajaran, dalam

artian mitra itu adalah tumbuh kembang anak serta kondisi anak di

sekolah dan di rumah harus ada saling menginformasikan satu sama

lainnya. Karena kami menganggap peran orang tua dirumah sangat

membantu dalam proses pembelajaran anak di sekolah.52

Kemudian hal serupa diungkapkan juga oleh WSA sebagai berikut:

Menurut saya, bagus sekali kerjasama dari pihak sekolah dan orang

tua yang ada di TK ini. Saya sangat senang adanya kegiatan home visit,

saya juga mengapresiasi adanya laporan berupa kegiatan belajar anak

di rumah jadi semua berkesinambungan.53

WSO juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan:

51

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 52

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 53

WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 95: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

81

Saya juga senang adanya kegiatan pertemuan orang tua setiap

Jum’at karena cukup membantu saya untuk mengajarkan anak di

rumah.54

Sebagai faktor pendukung dalam memberikan pembelajaran guru

di sentra al-Qur’an melakukan kegiatan tersebut pada setiap hari

Jum’at. Agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan optimal

guru mengadakan pertemuan antara guru dan orangtua. Dalam

pertemuan guru membahas materi yang akan di ajarkan untuk kegiatan

minggu depan. Guru memberikan tugas pembelajaran kepada orangtua

untuk di rumah dengan anak agar dapat membantu pembelajaran guru

di sekolah dengan mudah. Kemudian guru meminta orangtua untuk

berbagi informasi dalam mengajarkan anaknya di rumah agar tidak

adanya perbedaan dalam melakukan pembelajaran di sekolah.55

Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan catatan hasil

pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada

saat orang tua dan guru melakukan kegiatan pertemuan rutin. Pada

gambar ini, para orang tua berada di aula untuk pertemuan dengan

guru. Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Pertemuan rutin dengan guru

Dalam hal ini, dapat disampaikan bahwa lingkungan di rumah yaitu

orang tua merupakan salah satu faktor pendukung anak dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an.

54

WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020). 55

Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 96: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

82

5. Media atau Alat Pembelajaran

Dalam memberikan pembelajaran guru membutuhkan media.

Media merupakan alat bantu guru dalam mempermudah pencapaian

tujuan pembelajaran. Guru memberikan penyampaian materi untuk

kegiatan belajar menggunakan media sebagai contohnya. Contoh yang

diberikan secara langsung kepada anak akan mudah dipahami.

Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran membaca al-Qur’an guru

harus memberikan contoh dengan menggunakan media. Tidak hanya

media guru juga harus memberikan contoh dalam membaca ayat

al-Qur’an secara langsung di depan anak, sehingga anak dapat

memperhatikan cara mengucapkan ayat al-Qur’an dengan benar.

Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara

yang dilakukan oleh guru sebagaimana yang dikemukakan oleh GSA,

KSA, WSO, WSA sebagai berikut:

Sebagaimana dikemukakan oleh GSA sebagai berikut:

Media yang mendukung kami dalam pembelajaran yaitu ada

flashcard hijaiyah, jahit huruf hijaiyah, kemudian ada juga main

menggantung huruf hijaiyah, mencocokkan es krim hijaiyah, dan

puzzle hijaiyah.56

Kemudian diperkuat juga dengan ungkapan KSA sebagai berikut:

Faktor pendukung yang ada di sekolah ini salah satunya buku

tibyan. Untuk media pendukung di TK ini menggunakan lauhah,

Qur’an pen, puzzle hijaiyah, flashcard, jahit huruf hijaiyah, gantungan

huruf hijaiyah.57

Guru mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak dengan

menggunakan flashcard disertai membaca syair huruful hija sesuai

buku tibyan tamhidi. Di dalam sentra Diniyah & al-Qur’an guru dan

anak membahas peraturan sentra, selanjutnya anak diperkenalkan huruf

hijaiyah melalui kolase huruf hijaiyah yang masing-masing dibuatkan

56

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 57

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).

Page 97: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

83

oleh anak, selain itu di sentra ini anak juga diperdengarkan syair

asmaul husna melalui speaker.58

Pendapat di atas diperkuat juga dengan ungkapan WSA yang

menyatakan bahwa:

Malah menurut saya lebih mudah buku tibyan qiroah ini dari pada

iqro. Alhamdulillah, karena gurunya di sekolah anak saya sudah bisa

semua. Jadi kalau pas lagi muroja’ah sudah bisa mandiri terkadang

kakak dan bundanya yang di ajarin dirumah.59

Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan hasil pengamatan

dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu beberapa media

penunjang pembelajaran. Gambar 4.23.

Gambar 4.23 Media penunjang pembelajaran

c. Faktor Penghambat Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Faktor penghambat merupakan sesuatu yang tidak terlepas dalam suatu

program kegiatan apapun, akan tetapi faktor tersebut dapat diatasi dengan

58

Catatan Lapangan 8, (Tangerang: 2 Maret 2020). 59

WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 98: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

84

segera. Dalam proses pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam

TAUD SaQu Ibnu Hasyim pada saat ini mengalami beberapa kendala.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti

menemukan faktor penghambatnya tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan (Pengalaman Anak dengan Orang Tua di Rumah)

Lingkungan mempunyai sisi positif dan negatif bagi anak. Apabila

lingkungan baik untuk anak maka akan memberikan dampak baik pula

untuk perkembangan anak. Jika lingkungan tidak baik, tidak

mendukung anak untuk belajar maka akan memberikan hambatan bagi

anak untuk berkembang.

Lingkungan paling penting bagi anak adalah lingkungan rumahnya.

Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak terutama orang

tuanya. Apabila tidak ada kerja sama baik antara orang tua dengan

sekolah seperti, orang tua tidak menjalankan tugas yang diberikan

pihak sekolah hal tersebut akan membuat anak mengalami

penghambatan dalam belajar membaca al-Qur’an, seperti informasi

yang peneliti dapat dari pernyataan GSA sebagai berikut:

Untuk faktor penghambatnya, ada beberapa orang tua yang belum

menjalankan beberapa tugas yang diberikan sekolah sehingga hal

tersebut cukup berpengaruh terhadap kemampuan membaca al-Qur’an

anak. Sedangkan waktu belajar anak di sekolah dengan waktu di

rumah, lebih banyak waktu anak di rumah maka dari itu kami

menugaskan pada orang tua untuk mengulang materi yang sudah kami

ajarkan di sekolah.60

Pernyataan tersebut diperkuat dengan ungkapan KSR yang

mengatakan bahwa:

Faktor penghambat di sekolah ini salah satunya ada pada orang tua,

anak-anak di sekolah sudah ajarkan huruf hijaiyah dan mereka sudah

hafal tetapi dirumah tidak ada pengulangan dan tidak ada kerja sama

antara orang tua dan guru.61

60

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020). 61

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).

Page 99: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

85

KSA juga menambahkan pernyataan sebagai berikut:

Untuk faktor penghambatnya ada pada orang tua yang beranggapan

kasihan kalau anak sudah diajarkan huruf hijaiyah.62

Kemudian pernyataan di atas diperkuat dengan adanya hasil

pengamatan sebagai berikut:

Dalam meningkatkan pembelajaran sekolah mengadakan kegiatan

rutin evaluasi mingguan bersama orang tua. Hal ini merupakan

sebagai salah satu bentuk kerjasama antara orangtua dan guru.

Sekolah mengharapkan kegiatan rutin ini dapat berjalan lancar akan

tetapi, sekolah mendapatkan hambatan dengan adanya beberapa orang

tua yang belum bisa mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan

terhalangnya aktivitas lain yang dimiliki orang tua. Oleh karena itu,

kegiatan evaluasi yang di tujukan untuk dilaksanakan di rumah tidak

berjalan dengan baik di mana hal tersebut memberikan dampak bagi

peningkatan pembelajaran pada anak nantinya di sekolah.63

2. Letak Geografis Rumah

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim terletak di Jl. Masjid

Albaidho No. 54 Kp. Dukuh RT 02/03 Kelurahan Sudimara Selatan,

Ciledug, Kota Tangerang. TK ini memang cukup strategis, tetapi rata-

rata murid yang masuk di sekolah ini bukan dari lingkungan sekitar

melainkan berasal dari lokasi yang cukup jauh. Jarak dari rumah

mereka ke sekolah sekitar setengah jam sampai satu jam perjalanan.

Informasi tersebut penulis dapat dari keterangan GSA yang

menyatakan sebagai berikut:

Anak-anak yang memang rumahnya jauh jadi mereka kadang telat

dan ngga kebagian waktu buat tibyan qiroah pagi. Tapi Alhamdulillah

setelah kami ada reward bintang merah khusus buat anak-anak yang

disiplin datang pagi, mereka jadi semangat berangkat sekolah dan tidak

mau telat.64

Gambar 4.24.

62

KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020). 63

Catatan Lapangan 7, (Tangerang: 28 Februari 2020). 64

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).

Page 100: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

86

Gambar 4.24 Reward bintang merah

untuk anak yang hadir tepat waktu

Kemudian diperkuat dengan adanya hasil pengamatan sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran hari ini dimulai tepat waktu tetapi banyak

siswa yang datang terlambat. Sehingga terdapat beberapa siswa yang

tidak sempat mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah karena

waktu telah habis.65

3. Guru (Keterbatasan dan Kuantitas Guru)

Faktor kurangnya kuantitas guru yang ada di sentra al-Qur’an, dan

keterbatasan inovasi guru memberikan hambatan dalam proses

pembelajaran. Hal ini peneliti dapatkan melalui informasi yang

disampaikan oleh KSR sebagai berikut:

Kemudian ada keterbatasan guru terkait inovasi kreativitas guru

dalam mengajarkan menggunakan media tapi alhamdulillah bisa

diatasi dengan mengikutsertakan guru pada beberapa pelatihan.66

Kemudian GSA juga menyatakan bahwa:

Kita juga ada hambatan tentang guru terbatas yang punya

kapabilitas untuk mengajarkan al-Qur’an sesuai dengan metode tibyan

yang ada, jadi anak-anak kurang dapat pembelajaran yang optimal.67

65

Catatan Lapangan 2, (Tangerang: 5 Februari 2020). 66

KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020). 67

GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).

Page 101: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

87

Saat kegiatan pertemuan rutin orang tua berlangsung, anak-anak

kurang terkondisikan dan kurang efektif karena tidak ada guru sentra

al-Qur’an yang mendampingi pembelajaran di kelas yang ada hanya

guru sentra umum saja, sedangkan hari Jum’at itu di khususkan untuk

muroja’ah pembelajaran al-Qur’an yang sudah diajarkan

sebelumnya.68

68

Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).

Page 102: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Strategi Pembelajaran Membaca

al-Qur’an pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim” dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu Ibnu

Hasyim meliputi: a) Persiapan pembelajaran berupa penyusunan tujuan

pembelajaran, membuat perencanaan semester, merancang bahan ajar

mingguan dan rencana kegiatan harian yang difokuskan pada keterampilan

pembelajaran membaca al-Qur’an anak usia dini. b) Pelaksanaan strategi

pada pembelajaran membaca al-Qur’an yang mengacu pada sperangkat

komponen agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun komponen

strategi pembelajaran diantaranya guru, peserta didik, tujuan pembelajaran,

bahan pembelajaran, metode yang digunakan, dan sarana prasarana.

c) Evaluasi hasil program pembelajaran melalui laporan kegiatan harian,

review materi mingguan, panggung tahfizh, dan ujian lisan. d) Perbaikan

program kegiatan pembelajaran berupa mengikutsertakan guru pada

pelatihan rutin, mengadakan pelatihan pembelajaran buku tibyan bagi

orang tua, dan menerapkan home visit.

b. Faktor pendukung yang mempengaruhi strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tangerang berupa faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

Faktor internal yang mendukung strategi pembelajaran yaitu: Psikologis

anak (pemberian motivasi pada anak yang berupa pujian, reward, serta

menceritakan kisah teladan).

Adapun faktor eksternal yang mendukung strategi pembelajaran sebagai

berikut:

Page 103: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

89

1. Guru mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan terkait parenting

juga pelatihan pembelajaran membaca al-Qur’an metode tibyan.

2. Kurikulum yang digunakan (metode pembelajaran yang mudah

diterima oleh anak).

3. Lingkungan yang mendukung pembelajaran. Dalam hal ini sekolah

memberikan upaya untuk membuat lingkungan positif bagi anak

belajar yaitu melalui diskusi rutin tiap minggu yang dilakukan antara

guru dan orang tua menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting

dalam perencanaan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an.

Kemudian adanya keterlibatan orang tua dalam melakukan kegiatan

bersama anak selama di rumah terkait pembelajaran membaca

al-Qur’an.

4. Media atau alat pembelajaran yang memadai juga mendukung dalam

proses pembelajaran membaca al-Qur’an untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang di inginkan.

c. Faktor penghambat strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak

usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang. Adapun

faktor eksternal yang menghambat sebagai berikut:

1. Lingkungan rumah yang kurang kondusif.

2. Letak geografis rumah (jarak antara rumah dengan sekolah yang

memakan waktu cukup lama).

3. Guru (keterbatasan dan kuantitas guru yang menguasai metode

pembelajaran membaca al-Qur’an tersebut).

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian mencakup empat hal, yaitu berimplikasi atas

bidang keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada

kebijakan yang ada, dan implikasi pada praktek. Implikasi atas bidang

keilmuan berhubungan dengan kontribusi hasil penelitian bagi perkembangan

ilmu pendidikan tentang kemampuan anak membaca al-Qur’an dengan

menekankan pada strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak yang saat ini masih banyak digunakan guru dan

Page 104: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

90

sekolah kurang tepat. Implikasi pada penelitian selanjutnya, pentingnya

mengkaji lebih dalam tentang strategi pembelajaran yang digunakan dalam

membaca al-Qur’an yang menyenangkan dan efektif pada anak di zaman

sekarang ini. Sehingga nantinya penelitian mengenai strategi pembelajaran

membaca al-Qur’an lebih bervariasi dan berguna bagi guru juga kemampuan

anak.

Implikasi pada kebijakan bahwa selain perencanaan yang dibuat oleh guru,

orang tua sangat berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran

membaca al-Qur’an pada anak. Oleh karena itu diharapkan pihak sekolah

memberikan wawasan pengetahuan tentang strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an di rumah dengan cara menjalin kerjasama melalui komunikasi dan

kegiatan intensif antar sekolah dan orang tua. Implikasi pada praktek

menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan memiliki peran

penting dalam efektivitas kemampuan membaca al-Qur’an pada anak, oleh

karena itu pentingnya strategi pembelajaran yang inovatif senantiasa

memberikan kemudahan bagi anak dalam belajar membaca al-Qur’an.

C. Saran

Berdasarkan penelitian ini mengenai “Strategi Pembelajaran Membaca

al-Qur’an pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim”,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga

Hendaknya lembaga memberikan kuantitas guru yang seimbang

dengan jumlah murid agar dapat mendapat hasil pembelajaran yang

maksimal. Selain itu, lembaga hendaknya selalu mengawasi dan

kerjasama dengan pendidik agar mutu pembelajaran lebih meningkat.

2. Bagi Guru

Guru perlu meningkatkan lagi kualitas untuk memberikan strategi

pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan sesuai perkembangan usia

anak sehingga nantinya anak akan semakin antusias dengan

pembelajaran yang diberikan. Sebelum pembelajaran guru melakukan

Page 105: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

91

analisis kemampuan anak secara mendalam agar strategi pembelajaran

dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menindaklanjuti penelitian ini dengan berbagai literatur dan variasi

yang lebih mendalam guna pemahaman lebih lanjut tentang strategi

pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia dini.

Page 106: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku:

Ahmad,Imam. Hadis-Hadis Imam Ahmad. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Al-Qur’an Cordoba. Bandung: Cordoba, 2015.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik

Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.

Athor. Sidqi Jamil, Shohih Bukori, Beyrout: Daar El Fiker.

Christina. Mengajar Membaca Itu Mudah. Yogyakarta: CV Alaf Media, 2019.

Eldeeb, Ibrahim. Be A Living Qur’an. Ciputat, Lentera Hati, 2009.

Emzir dan Chan,Sam. Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Fadlilah, Muhammad. Khorida, Lilif. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:

Konsep & Aplikasinya dalam PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Ibrahim. Metode Penelitian Kualitatif. Pontianak, 2015.

Lefudin. Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran,

Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode

Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Nashiruddin, Muhammad. Shahih Al-Targhib Wa At-Tarhib. Jakarta: Pustaka

Sahifa, 2008.

Nawawi, Imam. Shahih Riyadhush Shalihin. Jakarta: Pustaka Azzam, 2003.

Raco, J.R.Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya.

Jakarta: PT. Grasindo, 2010.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi

Guru/Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan

Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2008.

Page 107: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

93

Sajirun,Muhammad. Membentuk Karakter Islami Anak Usia Dini. Surakarta: Era

Adicitra Intermedia, 2012.

Setiawan, Muhammad Andi. Belajar dan Pembelajaran. Ponorogo: Uwais

Inspirasi Indonesia, 2017.

Shabir,Muslich. Riyadlus Shalihin. Semarang: CV. Toha Putra Semarang.

Slameto. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi

Aksara, 2001.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Sujiono, Yuliani Nurani.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.

Indeks, 2010.

Sumantri, Mohammad Syarif. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat

Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Rajagraindo Persada, 2016.

Susanto, Ahmad. Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori). Jakarta: Bumi

Aksara, 2017.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana, 2013.

Susanto, Ahmad.Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai

Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Suwaid, Abdul Hafizh. Prophetic Parenting: Cara Nabi Saw Mendidik Anak.

Yogyakarta, Pro-U Media, 2010.

Suyadi.Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung, Remaja

Rosdakarya, 2013.

Ulwan,Abdullah Nashih. Tarbiyatul Aulad. Jakarta: Khatulistiwa Press, 2017.

Uno, Hamzah. Model Pembelajaran Menciptakan Proses BelajarMengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan.

Jakarta: Kencana, 2017.

Page 108: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

94

Referensi Jurnal:

Alucyana. Pembelajaran Al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode

Muyassar. Proceedings of The 2nd Annual Conference on Islamic Early

Childhood Education, 2017.

Aquami. Korelasi antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Keterampilan

Menulis Huruf Arab pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah

Ibtidaiyah Quraniah 8 Palembang. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI. Vol. 3

Nomor 1, 2017.

Arijani, Risah. Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan

Media Snader Game. Jurnal Pendidikan Anak. Vol. II, 2013.

Astuti, Rini. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Pada Anak Attention

Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior

Analysis. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 7, 2013.

Dahliani. Mengembangkan Minat Hafalan Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini

Melalui Metode One Day One Ayat. Prosiding Seminar Nasional Tahunan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Vol. 1, No. 1, 2017.

Giftia, Gina. Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Melalui

Metode Tamam Pada Mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan

Gunung Djati Bandung. Vol. VIII, No. 1, 2014.

Gusman. Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa Dalam Baca

Tulis Al-Qur’an Di Mtsn Kedurang Bengkulu Selatan. al-Bahtsu,Vol. 2, No.

2, 2017.

Guswarni, Eka. Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui

Permainan Kartu Gambar Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Agam.

Jurnal Pesona PAUD. Vol.1, No.1.

Hanifah. Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an Siswa

di SMP Islam Al-Ikhlas. Skripsi, 2011.

Hidayat, Bahril. Pembelajaran Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi

Agama dan Neurosains. Ejournal.uin-suka.ac.id. Vol. 2, 2017.

Ikawati, Erna. Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini.

Logaritma. Vol. I, No.02, 2013.

Page 109: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

95

Kurnia, Agus. Implementasi Metode Al-Hidayah Dalam Pembelajaran Baca Tulis

Al-Qur’an. Jurnal Tatsqif. Vol. 15, No. 1, 2017.

Ma’mun, Muhammad Aman. Kajian Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an. Jurnal

Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, 2018.

Maharani, Sri. Izzati. Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an Anak Usia Dini.Jurnal

Pendidikan Tambusai, 2020.

Nuraeni. Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pengkajian Ilmu

Dan Pembelajaran Matematika Dan Ipa.Vol. 2, No. 2.

Saifuddin. Implementasi Literasi Al-Qur’an pada Anak Usia Dini. Al Hikmah

Proceedings on Islamic Early Childhood Education. Vol. 1, 2018.

Soifanah,dkk. Efektivitas Brain Based Learning Terhadap Kemampuan Membaca

Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun.Jurnal Kumara Cendekia Vol.8 No.3,

2020.

Srijatun. Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Dengan Metode Iqro

Pada Anak Usia Dini Di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal. Jurnal

Pendidikan Islam. Vol. 11, No. 1, 2017.

Sunanih. Kemampuan Membaca Al-Qur’an Bagi Anak Usia Dini Bagian Dari

Perkembangan bahasa. Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan

dan Menggembirakan.

Syafi’i, Mahmud. dkk. Efektivitas Metode Asyarah Dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan

Agama Islam Ta’lim. Vol. 10, No. 2, 2012.

Tamami,Badrut. Pelatihan Membaca Al-Qur’an Yang Baik Dan Benar Melalui

Metode Qira’ati, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 2016.

Wulandari, Yuliani. Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-Qur’an Pada Anak

Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Islam al-Azhar 15 Surabaya. Jurnal

Pendidikan Islam. Vol. 6, No. 2, 2017.

Yulyawati. Implementasi Metode At-Tibyan Dalam Pembelajaran Membaca al-

Qur`an Untuk Anak Usia Dini. Skripsi, 2016.

Page 110: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

96

Referensi Dokumen:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang

Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Referensi Online:

Admin4, Buta Aksara Alquran, 2018, (https://www.uinjkt.ac.id/id/buta-aksara-

alquran/), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.

Republika.co.id, 60 Persen Muslim Buta Huruf Al-Qur’an, 2016,

(https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam nusantara/16/03/05/

o3jh3z301 -60-persen-muslim -buta-huruf- alquran), diakses pada tgl 26

Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.

Republika.co.id, Tingkat Buta Huruf Al-quran Masih Tinggi Ini Komentar

Kemenag, 2014, (https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-

nusantara/14/11/12/newoae-tingkat-buta huruf-alquran-masih-tinggi-ini-

komentar-kemenag), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.20 WIB.

Page 111: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

97

Page 112: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

LAMPIRAN

Page 113: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2. LAMPIRAN HASIL PENGUMPULAN DATA

2.1 CATATAN WAWANCARA (CW)

2.1.1 Catatan Wawancara 1

HASIL WAWANCARA

DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 4 Februari 2020

Sumber Informasi : Guru Sentra Diniyah & al-Qur’an

Kode : GSA

1. Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang pembelajaran membaca

al-Qur’an pada anak usia dini?

Menurut saya, pembelajaran membaca al-Qur’an amat sangat penting dan

bermanfaat untuk anak baik sekarang maupun nanti.

2. Apa tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

Kalau tujuan pembelajarannya saya sesuaikan dengan misi sekolah yang ada.

Salah satu misi sekolah kan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca

al-Qur’an pada anak dan mengentaskan buta huruf al-Qur’an. Jadi, RPPM dan

RPPH yang dibuat saya ada pembelajaran huruf hijaiyahnya. Hal itu juga

disesuaikan dengan KD dan aspek perkembangan anak. Jika pembelajaran

yang dibuat dari RPPM dan RPPH tidak berhasil makan guru bisa

mengusulkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif agar proses membaca

al-Qur’an menjadi lebih baik untuk anak. Untuk pembelajaran sejauh ini

sekolah melakukan pembiasaan dengan setiap pagi memutar audio murottal

sebelum jam masuk. Anak bergiliran membaca buku tibyan qiro’ah. Saat baris

berbaris anak bernyanyi hijaiyah. Mengenalkan huruf hijaiyah dengan harokat

menggunakan flashcard/papan tulis mini/boneka tangan dan penambahan

materi hijaiyah juga menggunakan buku tamhidi sebelum masuk sentra. Hal

tersebut ternyata dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang

diinginkan sekolah.

Page 114: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

100

3. Bagaimana penyusunan perencanaan pembelajaran membaca al-Qur’an

di sekolah ini?

Sebelumnya kami buat perencanaan per semester lalu kami buat lagi jadi

bahan ajar kegiatan mingguan. Kami juga membuat rencana kegiatan harian.

Rencana kegiatan ini kami buat sesuai dengan kurikulum membaca al-Qur’an.

4. Bagaimana tahapan pembelajaran al-Qur’an pada anak usia dini?

Untuk tahapannya sendiri, emhh... pembelajaran membaca al-Qur’an biasanya

kami laksanakan secara bertahap mulai dari membaca huruf hijaiyah tunggal

tanpa harokat, membaca huruf hijaiyah tunggal berharokat, membaca huruf

hijaiyah sambung berharokat dengan tahajji, tahajji huruf hijaiyah sambung

dengan mad, tahajji huruf hijaiyah tunggal dan sambung dengan tanwin.

Kalau kegiatan hariannya, pertama saya menyalakan murotal di area bermain

anak lalu memberikan kesempatan pada anak untuk bermain beberapa menit

sebelum masuk kelas. Agar anak dapat mengekspresikan segala sesuatu yang

ia rasakan dan pikirkan, sehingga dapat membantu anak memperbaiki

emosionalnya dipagi hari. Setelah bermain saya langsung mengajak anak

berbaris sambil bernyanyi syair hijaiyah lalu mengajak anak menebak huruf

hijaiyah yang ada di flashcard atau papan tulis sebelum masuk kelas.

Kemudian membuat lingkaran untuk berdo’a juga dzikir pagi bersama. Hal itu

dapat mempengaruhi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik.

5. Bagaimana strategi yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di TK ini?

Untuk strategi ini sebenarnya masih ada kaitannya dengan metode yang

digunakan. Strategi yang biasa kami gunakan dimulai dengan klasikal, jadi

mereka dikelompokkan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan membaca

al-Qur’an mereka masing-masing. Untuk klasikal biasanya kami lakukan per

kelas dan ada guru khusus yang paham metode membaca al-Qur’an yang

digunakan di kelas itu. Dalam pembelajarannya guru menerangkan materi

baru yang ada lalu semua anak mengikuti. Kemudian untuk sorogannya

dilakukan setiap pagi sebelum masuk kelas. Biasanya guru memanggil anak

secara bergiliran, guru menyimak bacaan al-Qur’an anak agar bisa mengoreksi

Page 115: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

101

bacaan mereka dan mengetahui sejauh mana kemampuan mereka. Ketika

proses ini, kami mewajibkan kepada seluruh santri untuk membawa buku

tibyan qiroah masing-masing sebagai catatan bacaan al-Qur’an anak dan dari

sini guru punya form catatan terhadap kemajuan anak dan orang tua bisa

mengulang pembelajaran di rumah.

6. Bagaimana bentuk motivasi atau dukungan sekolah terhadap strategi

pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

Sekolah memberikan dukungan pada kami biasanya berupa media atau alat-

alat bantu untuk mempermudah proses belajar baca al-Qur’an.

7. Bagaimana bentuk pemberian motivasi pada anak dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an?

Kalau di sekolah kami memberikan motivasi pada anak dengan cara

pemberian reward harian bagi anak yang mau membaca al-Qur’an, kemudian

kami juga memberitahu apa yang akan anak dapat ketika di surga kelak dan

manfaat untuk kedua orang tuanya jadi anak lebih semangat untuk belajar.

8. Bagaimana pihak guru mengevaluasi strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an?

Kalau evaluasi biasanya kami ada laporan harian melalui buku penghubung,

ada juga evaluasi tiap minggu, jadi khusus di hari jum’at kami melakukan

review materi pada anak, kemudian tiap 3 bulan kami mengadakan kegiatan

panggung tahfidzh, juga ujian lisan. Untuk ujian lisan dilakukan per semester,

anak-anak maju satu persatu.

9. Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua terkait strategi

pembelajaran membaca al-Qur’an?

Dalam hal ini, kami melakukan kerjasama dengan orang tua perihal motivasi

anak di rumah sebagai salah satu strategi pembelaaran. Kami meminta agar

orang tua di rumah menyemangati anak untuk belajar al-Qur’an lalu meminta

mereka untuk melakukan treatment sebelum anak tidur yaitu memberikan

kata-kata positif lalu mengelus kepala anak sehingga apa yang disampaikan

orang tua lebih mudah diterima gelombang otak anak.

10. Apakah ada pembinaan atau pelatihan bagi guru dalam

mengembangkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an?

Page 116: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

102

Tentu ada, salah satunya guru sentra yang mengajarkan al-Qur’an mengikuti

pelatihan selama 3 bulan di pesantren Wadi Mubarak. Adapun jadwal

upgrading rutin di sekolah untuk menambah wawasan guru dilaksanakan

setiap bulan.

11. Apakah faktor yang mendukung serta menghambat dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an?

Faktor yang mendukung itu, kalau orang tua dan pihak sekolah sama-sama

paham dan mau mengerti tugas yang diberikan sekolah pada orang tua, seperti

misalnya setiap hari tugas guru sentra itu memberikan laporan secara tertulis

pada orang tua dan orang tua wajib memberikan feedback berupa laporan

kegiatan muroja’ah anak di rumah pada guru. Kendalanya ada beberapa

orang tua yang belum menjalankan beberapa tugas yang diberikan sekolah

sehingga hal tersebut cukup berpengaruh terhadap kemampuan membaca al-

Qur’an anak. Sedangkan waktu belajar anak di sekolah dengan waktu di

rumah, lebih banyak waktu anak di rumah maka dari itu kami menugaskan

pada orang tua untuk mengulang materi yang sudah kami ajarkan di sekolah.

Kita juga ada kendala tentang guru yang terbatas yang punya kapabilitas untuk

mengajarkan al-Qur’an sesuai dengan metode tibyan yang ada, jadi anak-anak

kurang dapat pembelajaran yang optimal. Lalu anak-anak yang memang

rumahnya jauh jadi mereka kadang telat dan ngga kebagian waktu buat tibyan

qiroah pagi.

12. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut?

Kami megingatkan setiap hari dengan memberikan tugas pada orang tua untuk

membuat laporan kegiatan pengulangan anak di rumah baik secara tertulis di

buku penghubung atau tertulis di grup whatsapp, atau laporan berbentuk video

atau rekaman suara anak. Kemudian setiap hari jum’at kami juga mengadakan

pertemuan bagi seluruh orang tua untuk belajar materi yang disampaikan guru

di sekolah agar orang tua lebih mudah mengulang materi pembelajaran di

rumah. Untuk mengatasi keterlambatan anak kami membuat reward berupa

bintang merah khusus buat anak-anak yang disiplin datang pagi, mereka jadi

semangat berangkat sekolah dan tidak mau telat. Dan mengatasi guru sentra

Page 117: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

103

yang ada, kami mengadakan jadwal upgrading rutin di sekolah untuk

menambah wawasan guru sentra umum pada pembelajaran al-Qur’an.

13. Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di TK ini?

Kalau untuk membaca al-Qur’annya metode yang diterapkan disini yaitu At-

Tibyan. At-Tibyan itu sama dengan pengejaan. Tapi pada pelaksanaanya kami

kombinasikan juga dengan kebutuhan anak jadi metode yang kami gunakan

bermacam-macam, seperti: metode ceramah dan tanya jawab saat pemberian

materi kemudia juga kadang pakai metode bercerita supaya anak ngga bosan,

biasanya kami juga pakai metode bermain untuk ngenalin anak-anak huruf

hijaiyah.

14. Mengapa memilih metode tersebut dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an?

Emhh.. karena dari berbagai macam metode yang ada, menurut saya metode

ini yang paling cocok diterapkan pada anak usia dini, karena di metode ini

kami mengulang beberapa kali huruf hijaiyah. At-Tibyan itukan sama dengan

mengeja juga mengulang jadi anak-anak lebih mudah mengingat dan cepat

dalam membacanya. Kalau metode variatif lainnya kami pakai karena

menyesuaikan dengan kebutuhan anak, dan karena kami juga mengerti kalau

tingkat konsentrasi anak ngga bisa lama, jadi pakai metode yang variatif

supaya anak tidak jenuh.

Mengetahui,

Nur Asya, S.Psi

Page 118: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

104

2.1.2 Catatan Wawancara 2

HASIL WAWANCARA

DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020

Sumber Informasi : Koordinator Sentra Diniyah & al-Qur’an

Kode : KSA

1. Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang pembelajaran membaca

al-Qur’an pada anak usia dini?

Pembelajaran membaca al-Qur’an untuk anak usia dini pada dasarnya harus

diawali dengan pengenalan huruf-hurufnya. Salah satunya pengenalan itu

melalui mereka bermain, karena pada prinsipnya anak usia dini belum bisa

menangkap secara keseluruhan. Maka dari itu diperlukan permainan yang bisa

membantu mereka memahani secara keseuruhan.

2. Apa tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

Yaaa.. saya dan sekolah mempunyai tujuan dalam pembelajaran ini, anak bisa

mengenal huruf hijaiyah malah kalau bisa anak sampai bisa membaca

al-Qur’an. Makanya sekolah mempunyai strategi dalam memberikan

pembelajaran. Pembelajaran membaca al-Qur’an ditetapkan melalui rapat

pengelola TK yang dirancang melalui pembuatan prosem, RPPM, RPPH.

3. Bagaimana penyusunan perencanaan pembelajaran membaca al-Qur’an

di sekolah ini?

Iya.. kami buat rencana pembelajaran berdasarkan kebutuhan anak juga, kami

mempersiapkan rencana melalui pembuatan RPPM, RPPH yang disesuaikan

dengan kebutuhan anak berdasarkan aspek-aspek perkembangan. Melihat dari

aspek perkembangan kami merasa anak mampu untuk diajarkan walau hanya

dengan pengenalan saja tetapi ketika mereka sudah mampu mengenal maka ia

bisa membaca dan itu merupakan suatu hadiah dari Allah SWT sebenarnya.

4. Bagaimana tahapan pembelajaran al-Qur’an pada anak usia dini?

Page 119: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

105

Materi yang diberikan yaitu pengenalan huruf hijaiyah, lalu mengenal

bagaimana cara membacanya mulai dari ismul harf (hijaiyah tanpa tanda

baca) kemudian disertai dengan tanda baca fathah, kasroh, dhomah. Materi

yang diberikan juga disesuaikan tingkatan usia anak, seperti untuk anak KB

mereka diberikan materi pra pengenalan huruf hijaiyah dengan syair dan

berbagai media yang mendukung, kemudian anak kelompok A dan B mereka

menggunakan buku tibyan jilid 1.

5. Bagaimana strategi yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di TK ini?

Kami biasanya menyalakan audio speaker yang berisi murotal atau syair

hijaiyah setiap pagi agar anak terbiasa mendengar bacaan al-Qur’an. Sebelum

masuk kelas anak bergiliran membaca buku tibyan qiroah. Anak juga

membawa earphone ke sekolah berisikan murotal, syair hijaiyah sesuai

pencapaian masing-masing anak yang bisa digunakan saat mereka menunggu

giliran ziyadah (penambahan hafalan) atau masuk ke sentra al-Qur’an. Kami

juga menggunakan laptop/proyektor sebagai media visual anak dalam

mengenalkan bacaan al-Qur’an.

Selain itu, strategi pembelajaran yang digunakan dengan bermain, bercerita,

tanya jawab, bermain peran. Menggunakan berbagai kegiatan yang

mendukung seperti mewarnai hijaiyah, membuat kolase hijaiyah. Kemudian

menggunakan media yang mendukung seperti puzzle hijaiyah, lauhah,

flashcard dan sebagainya. Sebisa mungkin guru menggunakan strategi yang

menyenangkan dalam pembelajarannya.

6. Bagaimana bentuk motivasi atau dukungan sekolah terhadap strategi

pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

Memfasilitasi guru dengan mengikuti pelatihan secara berkala dan

menyediakan media yang diperlukan guru. Kemudian mengadakan pelatihan

pembelajaran setiap minggu bagi orang tua agar dapat dilakanakan dengan

anak di rumah.

Page 120: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

106

7. Bagaimana bentuk pemberian motivasi pada anak dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an?

Biasanya kami memberikan motivasi pada anak menggunakan salah satu

hadist terkait siapa yang cinta dengan orang tuanya maka ayo kita belajar

al-Qur’an dan menghafalkannya agar nanti bisa memberikan mahkota untuk

orang tua kita di surga. Soalnya anak-anak sering tambah semangat kalau

ngomongin tentang surga. Kemudian kami juga ada pemberian reward pada

anak ketika berhasil naik tingkat. O...iya kalau pagi sebelum masuk ke

pembelajaran inti, kami juga ada kegiatan story reading setiap pagi. Kegiatan

itu salah satu upaya kami untuk mengenalkan karakter sahabat Nabi pada anak

serta memberikan anak semangat di awal pembelajaran.

8. Bagaimana pihak guru mengevaluasi strategi pembelajaran membaca

al-Qur’an?

Bentuk evaluasi yang kami lakukan salah satunya adalah, pada

pelaksanaannya anak juga mengikuti tes lisan yang diuji oleh saya sendiri

untuk mengetahui anak tersebut sudah mampu dan bisa naik tingkat atau tidak.

Lalu diadakan panggung tahfidzh setiap 3 bulan sekali yang dihadiri oleh

orang tua sebagai bentuk evaluasi lainnya.

9. Apakah ada pembinaan atau pelatihan bagi guru dalam

mengembangkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an?

Iya, itu ada dan pasti ada. Karena kami yakin jika setiap waktu pembelajaran

anak pada setiap zamannya berbeda. Nah.. pola-pola tersebutlah yang kami

ajarkan pada setiap guru-guru agar bisa mengajarkan pada anak menggunakan

media, alat peraga yang sesuai dengan perkembangan zamannya.

10. Apakah faktor yang mendukung serta menghambat dalam pembelajaran

membaca al-Qur’an?

Faktor pendukung yang ada di sekolah ini salah satunya buku tibyan. Untuk

media pendukung di TK ini menggunakan lauhah, Qur’an pen, puzzle

hijaiyah, flashcard, jahit huruf hijaiyah, gantungan huruf hijaiyah.

Untuk faktor penghambatnya ada pada orang tua yang beranggapan kasihan

kalau anak sudah diajarkan huruf hijaiyah, selain itu kondisi psikis anak juga

tingkat konsentrasi anak yang bertahan tidak lama.

Page 121: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

107

11. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut?

Dari faktor penghambat tersebut kami berusaha menyusun pola pembelajaran

terhadap masing-masing anak yang buat mereka senang dan nyaman.

12. Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di TK ini?

Pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini menggunakan metode At-Tibyan

yang didalamnya ada tamhidi, tahajji, talqin, ziyadah, syair huruf hijaiyah.

13. Mengapa memilih metode tersebut dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an?

Karena menurut kami metode tibyan ini cocok dengan anak usia dini. Saya

sudah mencoba memperhatikan beberapa metode membaca al-Qur’an yang

lain seperti ummi/iqro/tilawati dan sebagainya namun untuk anak usia dini

metode At-Tibyan ini lebih cocok daripada metode yang lainnya.

Mengetahui

Dzulkarnain, S.Kom

Page 122: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

108

2.1.3 Catatan Wawancara 3

HASIL WAWANCARA

DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM

Hari/ Tanggal : Jum’at, 14 Februari 2020

Sumber Informasi : Wali Murid Kelas B

Kode : WSA

1. Bagaimana pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah ini menurut

Ibu?

Pertimbangan saya ketika memasukkan anak ke sekolah ini memang mencari

sekolah yang mendukung untuk perkembangan membaca al-Qur’an, dari

beberapa TK yang saya datangi pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah

ini sangat bagus terlihat juga dari kemampuan anak yang signifikan ketika di

rumah.

2. Apakah ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an? Jika ada, bagaimana kerjasama

tersebut?

Ada, menurut saya kerjasama dari pihak sekolah dan orang tua yang ada di

TK ini bagus sekali. Saya sangat senang adanya kegiatan home visit, saya juga

mengapresiasi adanya laporan berupa kegiatan belajar anak di rumah jadi

semua berkesinambungan.

3. Apakah buku tibyan yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di sekolah ini efektif menurut ibu?

Kalau yang saya lihat efektif, Malah menurut saya lebih mudah buku tibyan

qiroah ini dari pada iqro. Alhamdulillah, karena gurunya di sekolah anak saya

sudah bisa semua. Jadi kalau pas lagi muroja’ah sudah bisa mandiri terkadang

kakak dan bundanya yang di ajarin dirumah.

Mengetahui

Umi Ara

Page 123: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

109

2.1.4 Catatan Wawancara 4

HASIL WAWANCARA

DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM

Hari/ Tanggal :Kamis, 20 Februari 2020

Sumber Informasi : Wali Murid Kelas A

Kode : WSO

1. Bagaimana pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah ini menurut

Ibu?

Menurut saya bagus dan efektif, sebenarnya saya sendiri bingung karna saya

merasa sepertinya pembelajaran di sekolah lebih efektif daripada di rumah

atau mungkin memang karena cara mengajarkan gurunya jadi anak saya

mudah untuk menerima apa yang diajarkan.

Apalagi waktu ada bintang buat anak yang tertib saat belajar, anak saya jadi

semangat dan senang banget kalau pulang bawa bintang banyak. Dia cerita

kalau besok mau belajar lagi yang tertib di sekolah biar dapat bintang banyak.

2. Apakah ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam

pembelajaran membaca al-Qur’an? Jika ada, bagaimana kerjasama

tersebut?

Ada, kerjasamanya dari guru meminta saya untuk selalu memutarkan audio

tentang huruf hijaiyah atau bacaaan al-Qur’an lainnya setiap hari di rumah.

Selain itu bentuk laporan orang tua dan guru yang ada di buku penghubung itu

sangat membantu dalam mengetahui sejauh mana perkembangan anak.

Saya juga senang adanya kegiatan pertemuan orang tua setiap Jum’at karena

cukup membantu saya untuk mengajarkan anak di rumah.

3. Apakah buku tibyan yang digunakan dalam pembelajaran membaca

al-Qur’an di sekolah ini efektif menurut ibu?

Buku tibyan yang digunakan menurut saya cukup efektif, karena anak saya

jadi lebih cepat buat bisa baca al-Qur’annya.

Mengetahui

Umi Ika

Page 124: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

110

2.1.5 Catatan Wawancara 5

HASIL WAWANCARA

DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Februari 2020

Sumber Informasi : Kepala Sekolah

Kode : KSR

1. Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran membaca

al-Qur’an pada anak usia dini?

Menurut saya pembelajaran membaca al-Qur’an sangat penting. Karena itu

akan menjadi bekal mereka suatu saat nanti, dengan pembelajaran tersebut kita

dapat menumbuhkan rasa cinta anak pada al-Qur’an. Hal itu juga akan

mempengaruhi bagaimana anak akan memiliki perilaku yang baik.

2. Kapan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini mulai dilaksanakan?

Pembelajaran aktif dimulai minggu ke 3 awal masuk sekolah. Untuk awal

pembelajaran dilakukan menggunakan strategi pengenalan sederhana.

3. Apa latar belakang pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim berdiri sekitar 2 tahun lalu tepatnya di

bulan Januari 2017. Untuk yang berada di Tangerang, dan pusatnya ada di

Megamendung Bogor. Namun karena prihatin dengan pendidikan anak sejak

dini terutama untuk adab dan membaca al-Qur’annya, maka didirikanlah TK

tersebut. Dan memang sudah tujuan kami berdiri untuk menjadikan setiap

anak generasi Qur’ani, maka dari itu kami melakukan pembiasaan pada anak

untuk menyukai al-Qur’an sejak dini.

4. Apakah tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an di TK ini?

Tujuannya untuk membentuk anak itu lebih dekat dengan al-Qur’an. Karena

menurut saya, belajar huruf hijaiyah atau al-Qur’an sejak usia dini itu memang

sudah seharusnya diajarkan terlebih itu al-Qur’an, jika dari sekarang sudah

ditanamkan al-Qur’an insya Allah ketika dewasa akan lebih mudah daripada

mengajarkannya saat dewasa.

Page 125: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

111

5. Bagaimana kompetensi guru serta perekrutan guru di sentra al-Qur’an?

Untuk kompetensi guru di TK ini mengikuti aturan sekolah pusat, berhubung

kami sekolah cabang dari pusat jadi guru-guru yang ada di TK ini

mendapatkan pelatihan selama kurang lebih 3 bulan di pusat. Jadi insya Allah

untuk guru yang mengajarkan al-Qur’an disini sudah terlatih.

6. Apakah terdapat analisis kemampuan belajar anak sebelum

pembelajaran membaca al-Qur’an dilaksanakan?

Iya, ada

7. Bagaimana perencanaan pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah

ini?

Sejak awal kedatangan anak di sekolah, kami berusaha untuk langsung

mengenalkan huruf hijaiyah. Jadi mereka menunggu giliran untuk membaca

al-Qur’an menggunakan buku tibyan jilid 1. Kemudian sebelum masuk kelas

pada saat berbaris setiap hari guru mengenalkan huruf hijaiyah melalui syair

huruf hijaiyah. Kami juga memiliki program kerjasama dengan orang tua,

setiap hari termasuk hari libur orang tua wajib mengirimkan laporan

muraja’ah anak baik berupa tulisan, video atau rekaman suara pada pihak

sekolah. Selain itu setiap hari Jum’at diadakan pertemuan orang tua dengan

guru sentra al-Qur’an untuk membahas pembelajaran al-Qur’an pada anak

juga bagaimana cara mengajarkannya ada anak di rumah.

8. Pembelajaran yang dilakukan berdasarkan kebutuhan anak atau

kebutuhan sekolah?

Pembelajaran yang kami lakukan mengacu pada kurikulum sekolah yang

sudah dibuat. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 yang

dipadukan dengan kurikulum membaca al-Qur’an. Pembelajaran yang

diberikan secara terintegrasi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan

anak.

9. Bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak di TK

ini?

Untuk strategi kami sangat menekankan pada wali santri dirumah untuk sering

muroja’ah pembelajaran yang diajarkan di sekolah, dan untuk di sekolah

banyak ditempel huruf-huruf hijaiyah untuk membantu proses pembelajaran.

Page 126: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

112

10. Siapakah yang menentukan strategi membaca al-Qur’an di TK ini?

Emhh... pastinya pihak sekolah yang menentukan.

11. Apa saja program kegiatan yang telah direncanakan dalam

meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an anak di TK ini?

Sejak awal kedatangan anak di sekolah, kami berusaha untuk langsung

mengenalkan huruf hijaiyah. Jadi mereka menunggu giliran untuk membaca

al-Qur’an menggunakan buku tibyan jilid 1. Kemudian sebelum masuk kelas

pada saat berbaris setiap hari guru mengenalkan huruf hijaiyah melalui syair

huruf hijaiyah. Kami juga memiliki program kerjasama dengan orang tua,

setiap hari termasuk hari libur orang tua wajib mengirimkan laporan

muraja’ah anak baik berupa tulisan, video atau rekaman suara pada pihak

sekolah. Selain itu setiap hari Jum’at diadakan pertemuan orang tua dengan

guru sentra al-Qur’an untuk membahas pembelajaran al-Qur’an pada anak

juga bagaimana cara mengajarkannya ada anak di rumah.

12. Apa faktor pendukung dalam pembelajaran membaca al-Qur’an di TK

ini?

Faktor pendukungnya banyak, kami menggunakan bahan ajar khusus untuk

mendukung pembelajaran yaitu berupa buku tibyan qiroah, tibyan tamhidi,

tibyan tarbiyah, audio speaker, earphone, microphone. Hal umumnya kami

menggunakan flashcard, boneka tangan, puzzle, jahit huruf hijaiyah, lauhah,

laptop, proyektor, dan alat permainan edukatif lainnya. Alhamdulillah guru

yang kompeten di sentra al-Qur’an sudah menguasai sehingga menjadi

pendukung dalam pembelajaran. s

13. Apakah faktor penghambat dalam pembelajaran membaca al-Qur’an?

Kalau faktor penghambat di sekolah ini salah satunya ada pada orang tua,

anak-anak di sekolah sudah ajarkan huruf hijaiyah dan mereka sudah hafal

tetapi dirumah tidak ada pengulangan dan tidak ada kerja sama antara orang

tua dan guru. Selain itu sarana prasarana yang kurang memadai, tapi

alhamdulillah sekarang sudah lebih baik. Kemudian ada keterbatasan guru

terkait inovasi kreativitas guru dalam mengajarkan menggunakan media tapi

alhamdulillah bisa di atasi dengan mengikutsertakan guru pada beberapa

pelatihan.

Page 127: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

113

14. Bagaimana pihak sekolah mengevaluasi pembelajaran membaca

al-Qur’an?

Yang pertama kami mendengar dan melihat langsung bagaimana anak-anak

belajar juga prakteknya seperti apa dan kami mengadakan review materi satu

persatu setiap minggu untuk melihat sejauh mana perkembangan anak, bahkan

kami mengadakan kunjungan ke rumah masing-masing anak (home visit)

untuk mengetahui bagaimana anak belajar di rumahnya.

15. Apakah ada pembinaan atau pelatihan bagi guru dalam

mengembangkan strategi pembelajaran membaca al-Qur’an?

Iya ada, untuk pembinaan bagi guru kami mengutus guru untuk mengikuti

pelatihan secara berkala selama beberapa bulan di pusat.

Mengetahui,

Rika Erlina, S.Pd.i

Page 128: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

114

2.2 Catatan Lapangan (CL)

2.2.1 Catatan Lapangan 1

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Halaman Sekolah dan Kelas

Hari/ Tanggal : Senin, 3 Februari 2020

Waktu : 07.00-09.00

Fokus Penelitian : Penyambutan Anak dan Jurnal Pagi

Guru yang bertugas piket pada hari ini (senin) datang lebih awal dari guru lainnya.

Pagi itu jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan

menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Tak terkecuali kepada pengantar pun

disalaminya dengan senyum ramah dan sopan sambil memberi salam dengan ucapan

Assalamu’alaikum. Anak-anak didampingi dan diberi arahan untuk membuka sepatu

didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu di rak yang telah disediakan. Anak-

anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu mengucapkan salam, masuk kelas

menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada di kelas.

Kegiatan anak selanjutnya guru mempersilahkan anak untuk meletakkan bekal makan

dan minum pada meja yang disediakan, kemudian mengumpulkan buku penghubung pada

guru yang bertugas dan meletakkan tas kedalam loker masing-masing. Anak-anak juga

menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak

diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca

buku tibyan qiroah.

Jam 08.00-08.15 anak-anak diminta berbaris didepan sebelum masuk kelas, pada saat

berbaris anak melakukan kegiatan fisik motorik sederhana. Dalam mengenalkan anak-anak

huruf hijaiyah pada anak guru menggunakan media papan tulis mini, anak juga dipersilahkan

menulis huruf hijaiyah di papan tulis tersebut. Kemudian guru mengajarkan syair huruful

hija sesuai dengan hijaiyah yang ada di papan tulis mini dan anak mengikuti bersama. Guru

memberikan tambahan syair asmaul husna pada anak dengan cara guru mengucapkan secara

langsung dan anak-anak mengikuti, lalu mereka diperkenankan masuk kelas sesuai adabnya

yaitu mengucap salam, menggunakakan kaki kanan, salim dengan guru di kelas.

Page 129: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

115

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan

kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-

anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca do’a dari

al-Qur’an / dzikir setelah shalat.

Catatan:

Penyambutan guru di pagi hari memberikan semangat dan memotivasi anak untuk

percaya dan merasa aman karena saat kedatangan ada penyambutan sebagai pengganti

pengantar. Orang tua/pengantar hanya diperbolehkan mengantar hingga halaman dan tidak

diperkenankan berada di lingkungan sekolah untuk membantu mendukung kemandirian anak.

Melepaskan sepatu sesuai tuntunan Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk

pembiasaan sesuai anjuran Islam. Saat berbaris sebelum masuk kelas anak-anak dikenalkan

huruf hijaiyah menggunakan flashcard sehingga memudahkan anak untuk mengetahui huruf

hiijaiyah terlebih lagi guru juga mengajarkan anak syair huruful hija jadi anak dapat dengan

mudah mengingat huruf juga cara melafalkan hurufnya. Hari ini banyak anak yang datang

terlambat sehingga tidak mendapat giliran untuk membaca buku tibyan qiroah karena

kehabisan waktu.

Page 130: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

116

2.2.2 Catatan Lapangan 2

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Februari 2020

Tempat : Ruang kelas TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Waktu : 08.00-12.00

Metode Pengambilan Data : Observasi dan Dokumentasi

Sekitar jam 08.15-08.30 semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk

minum dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum

belajar dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak

lupa guru juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak

boleh menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Setelah itu, guru mengenalkan huruf

hijaiyah sambil bercerita pada anak dengan menggunakan bantuan boneka tangan dan

flashcard. Kemudian dilanjutkan dengan melakuakan kegiatan story reading 10 Sahabat

Nabi yang Dijamin Masuk Surga.

Jam 08.40-09.30 anak-anak diminta bersiap-siap untuk melaksanakan olahraga. Hari

ini mereka menggunakan lapangan yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Saat berbaris

sebelum pergi ke lapangan anak-anak membaca do’a keluar rumah dan saat anak berjalan

menuju lapangan guru memberikan instruksi pada anak untuk mengucapkan syair huruful

hija.

Selesai olahraga pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain

bebas. Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan

dan minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan

minum sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan

untuk membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat

makan dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Sekitar pukul 10.00 anak-anak kembali masuk sentra masing-masing. Kegiatan

setelah istirahat merupakan salah satu kegiatan inti di sentra Diniyah & al-Qur’an.

Pembelajaran di sentra ini, guru memberikan materi tahajji basmallah dan huruf hijaiyah

dengan cara memberi contoh ke anak kemudian anak mengikuti bersama. Masing-masing

Page 131: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

117

anak juga diberikan kesempatan untuk maju kedepan tahajji sendiri. Kemudian anak diberi

kesempatan memilih kegiatan yang sudah disediakan. Anak-anak juga melakukan kegiatan

yang berkaitan dengan pengenalan membaca al-Qur’an secara mandiri hingga tuntas, setelah

itu, anak-anak diperbolehkan untuk bergantian bermain alat permainan. Adapun macam-

macam kegiatan belajar yaitu, menjahit huruf hijaiyah, bermain puzzle hijaiyah, kolase

hijaiyah. Pukul 11.30 permainan sentra selesai, guru meminta anak bertanggung jawab

merapikan mainannya.

Pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan membaca do’a penutup majelis,

do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga melakukan kegiatan recalling

pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan semangat dan motivasi pada

anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan

reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-

Qur’an dengan tertib.

Catatan:

Kegiatan pembelajaran hari ini dimulai tepat waktu namun masih terdapat beberapa

siswa yang tidak sempat mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah karena waktu telah

habis. Anak mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru membimbing bacaan al-Qur’an

anak dengan selalu memberikan motivasi positif agar mencintai al-Qur’an. Untuk ziyadah

(penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan berbagai media dalam

pelasanaanya seperti flashcard, alat menjahit hijaiyah, puzzle, juga bola-bola kertas untuk

kolase sederhana. Hari ini banyak anak yang mendapatkan bintang ungu karena tertib

mengikuti kegiatan di sentra al-Qur’an.

Page 132: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

118

2.2.3 Catatan Lapangan 3

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Kelas B (Sentra Diniyah dan al-Qur’an)

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Februari 2020

Waktu : 07.30-11.00

Fokus Penelitian : - Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Kelas

- Perilaku Guru dan Anak

Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah seperti biasa dengan mengucapkan

salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan

diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu

di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu

mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada

di kelas.

Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,

dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas ke

dalam loker. Setiap pagi anak-anak dibiasakan untuk menyerahkan buku tibyan qiroah pada

guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam

08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca buku tibyan qiroah.

Jam 08.00-08.15 guru memimpin barisan di depan sebelum masuk kelas, pada saat

berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana. Guru memperkenalkan anak harokat pada

huruf hijaiyah menggunakan flashcard. Anak-anak juga menyebutkan 10 sahabat Nabi yang

dijamin masuk surga dilanjutkan dengan muroja’ah syair huruful hija.

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan

kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-

Page 133: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

119

anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan guru

menambahkan bacaan dzikir dari al-Qur’an pada anak setelah shalat.

Selesai sholat duha sekitar jam 09.00 guru menambah materi syair huruful hija anak

dengan menggunakan buku tibyan tamhidi. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dalam

memperkuat penjelasan mengenai siroh nabawiyah (silsilah keturunan Nabi) menggunakan

bahasa arab. Guru mengenalkan harokat pada anak dengan menggunakan lembar kerja. Saat

semua anak mengerjakan lembar kerja, ibu guru memanggil satu persatu anak bergiliran

untuk belajar tahajji (mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah ayat 1 juga

beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung menggunakan lauhah.

Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum

makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.

Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai

anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan

dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Kegiatan akhir pembelajaran pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan

membaca do’a penutup majelis, do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga

melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan

semangat dan motivasi pada anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum

pulang guru memberikan reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di

sentra Diniyah dan al-Qur’an dengan tertib.

Catatan:

Kegiatan pembelajaran dimulai tepat waktu dan berjalan dengan tertib. Namun hari ini

ada anak yang tidak mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah karena sedang tidak

mood. Semua anak mendapatkan bintang merah karena datang tepat waktu, dan hampir

seluruh anak mendapatkan bintang kuning dan ungu karena tertib mengikuti aturan

permainan. Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu

membaca menggunakan buku tibyan qiroah, buku tibyan tarbiyah, lembar kerja dan beberapa

alat peraga edukatif pendukung seperti flashcard hijaiyah, lauhah.

Page 134: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

120

2.2.4 Catatan Lapangan 4

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Kelas

Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020

Waktu : 07.30-10.00

Fokus Penelitian : Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Pembuka di

Kelas

Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah seperti biasa dengan mengucapkan

salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan

diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu

di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu

mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada

di kelas.

Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,

dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas kedalam

loker. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-

Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran

untuk membaca buku tibyan qiroah.

Jam 08.00-08.15 guru memimpin barisan didepan sebelum masuk kelas, pada saat

berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana. Anak-anak juga diperkenalkan huruf

hijaiyah melalui flashcard, tidak hanya itu guru juga membaca syair huruful hija sesuai buku

tibyan tamhidi kemudian anak-anak mengikuti syair yang dibacakan. Pada hari ini guru

melakukan ziyadah hadist pada anak dengan cara guru mengucapkan secara langsung dan

anak-anak mengikuti berulang, lalu mereka kembali diingatkan adab masuk kelas.

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Guru menjelaskan pembahasan materi aqidah

Page 135: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

121

“untuk apa Allah menciptakan manusia”. Guru juga melakuakan kegiatan story reading 10

Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga.

Selanjutnya pukul 08.40 anak-anak masuk ke sentra. Di dalam sentra Diniyah & al-

Qur’an guru dan anak membahas peraturan sentra, kemudian anak-anak diperkenalkan huruf

hijaiyah melalui buku tibyan tamhidi beserta pengucapan syair huruful hija. Anak-anak

sangat antusias menirukan syair huruful hija yang guru sebutkan menggunakan buku tamhidi.

Ketika mengucapkan syair huruful hija anak-anak juga mengetahui secara langsung huruf

hijaiyah dan juga sekaligus memperbaiki cara membacanya. Kemudian guru memberikan

kesempatan pada anak dengan memilih kegiatan di sentra seperti mengerjakan lembar kerja

huruf hijaiyah yang ada dibuku tamhidi dan kolase hijaiyah.

Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum

makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.

Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai

anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan

dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Guru juga melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru

juga memberikan semangat dan motivasi pada anak agar selalu semangat dalam membaca al-

Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan reward berupa bintang ungu bagi anak yang

mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-Qur’an dengan tertib.

Catatan:

Kegiatan pembelajaran dimulai tepat waktu dan berjalan dengan tertib. Namun masih

terdapat beberapa siswa yang tidak sempat mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah

karena waktu telah habis. Anak mulai mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru

membimbing bacaan al-Qur’an anak dengan selalu memberikan motivasi positif untuk anak.

Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu membaca

menggunakan buku tibyan qiroah, buku tibyan tamhidi, kemudian menggunakan speaker.

Untuk ziyadah (penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan cara talqin. Hari

ini banyak anak yang mendapatkan reward berupa bintang merah karena datang tepat waktu,

ada juga anak yang mendapatkan bintang kuning karena memiliki akhlak yang baik, serta

beberapa anak mendapatkan bintang ungu karena mengikuti kegiatan sentra al-Qur’an

dengan tertib.

Page 136: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

122

2.2.5 Catatan Lapangan 5

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Kelas A (Sentra Diniyah dan al-Qur’an)

Hari/ Tanggal : Rabu, 12 Februari 2020

Waktu : 07.30-11.00

Fokus Penelitian : - Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Kelas

- Perilaku Guru dan Anak

Peneliti mengamati pembelajaran membaca al-Qur’an metode tahajji di kelas TK Islam

TAUD SaQu Ibnu Hasyim. Observasi ini merupakan pengamatan sebagai informasi dalam

mengetahui bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an melalui metode At-Tibyan,

termasuk proses evaluasi, media yang digunakan dsb.

Setelah peneliti amati, pembelajaran At-Tibyan dapat dikatakan sebagai pembelajaran

membaca al-Qur’an yang berbeda dari yang lain. Karena menggunakan cara mengeja yang

juga disebutkan hukum tajwidnya serta diucapkan menggunakan bahasa arab. Selama kurang

lebih 15 menit anak-anak belajar tahajji (mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah

juga beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung.

Seperti pada kalimat,

جھر وعد

Jika dieja menggunakan metode ini menjadi,

جھر = ر – جھ – ھ – ج

وعد جھر = وعد = د – وع – ع – و

Banyak hal yang kemudian muncul dibenak peneliti, tentang bagaimana cara mengajarkan ke

anak sehingga bisa dengan lancar mengeja atau mengikuti pembelajaran tersebut dengan

baik. Setelah sebelumnya peneliti mengetahui bahwa ustadzah yang mengajarkan metode

tersebut adalah orang-orang yang telah mengikuti pelatihan selama beberapa bulan dan juga

berkompeten. Guru selalu memberikan motivasi pada anak dan sabar mengajarkannya.

Page 137: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

123

2.2.6 Catatan Lapangan 6

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Sentra Diniyah dan al-Qur’an

Hari/ Tanggal : Jum’at, 14 Februari 2020

Waktu : 07.30-11.00

Fokus Penelitian : - Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Kelas

- Perilaku Guru dan Anak

Guru pada jam 07.00-07.30 menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang

dan menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Anak-anak didampingi dan diberi arahan

untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu di rak yang

telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu mengucapkan

salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada di kelas.

Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,

dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas kedalam

loker. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-

Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran

untuk membaca buku tibyan qiroah.

Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum masuk kelas. Pada saat berbaris anak

melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah materi yang sudah diajarkan pekan ini

seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful hija, siroh. Anak diingatkan kembali adab

masuk kelas.

Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-

10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi

yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.

Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah.

Guru memberikan tugas pembelajaran kepada orangtua untuk di rumah dengan anak agar

dapat membantu pembelajaran guru di sekolah dengan mudah. Kemudian guru meminta

orangtua untuk berbagi informasi dalam mengajarkan anaknya di rumah agar tidak adanya

perbedaan dalam melakukan pembelajaran di sekolah

Page 138: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

124

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan

kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-

anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca dzikir

dari al-Qur’an setelah shalat lalu memasukkan uang ke dalam kotak infaq.

Selanjutnya jam 09.00-09.30 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas.

Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan

minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum

sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan

dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Sekitar pukul 09.30 anak-anak kembali masuk kelas. Khusus pada hari Jum’at

kegiatan pembelajaran semua anak adalah muroja’ah bersama secara klasikal dan bermain,

guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih permainan yang ada seperti ada anak

yang memilih bermain balok dan guru memberikan earphone untuk membantu anak tersebut

sebelum setoran murajaah ke guru. Beberapa anak di dalam kelas juga bermain bola huruf

hijaiyah, guru meminta anak mencari huruf hijaiyah yang ada di bola.

Catatan:

Saat kegiatan pertemuan rutin orang tua berlangsung, anak-anak kurang terkondisikan

dan kurang efektif karena tidak ada guru sentra al-Qur’an yang mendampingi pembelajaran di

kelas yang ada hanya guru sentra umum saja, sedangkan hari Jum’at itu di khususkan untuk

muroja’ah pembelajaran al-Qur’an yang sudah diajarkan sebelumnya.

.

Page 139: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

125

2.2.7 Catatan Lapangan 7

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Sentra Diniyah dan al-Qur’an

Hari/ Tanggal : Jum’at, 28 Februari 2020

Waktu : 07.30-15.00

Fokus Penelitian : - Evaluasi pada anak

- Upaya guru melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran

Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum masuk kelas. Pada saat berbaris anak

melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah materi yang sudah diajarkan pekan ini

seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful hija, siroh. Anak diingatkan kembali adab

masuk kelas.

Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-

10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi

yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.

Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah.

Guru memberikan tugas pembelajaran kepada orangtua untuk di rumah dengan anak agar

dapat membantu pembelajaran guru di sekolah dengan mudah. Kemudian guru meminta

orangtua untuk berbagi informasi dalam mengajarkan anaknya di rumah agar tidak adanya

perbedaan dalam melakukan pembelajaran di sekolah.

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan

kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-

anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca dzikir

dari al-Qur’an setelah shalat lalu memasukkan uang ke dalam kotak infaq.

Selanjutnya jam 09.00-09.30 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas.

Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan

Page 140: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

126

minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum

sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan

dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Sekitar pukul 09.30 anak-anak kembali masuk kelas. Khusus pada hari Jum’at

kegiatan pembelajaran semua anak adalah muroja’ah bersama secara klasikal dan bermain,

guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih permainan yang ada seperti ada anak

yang memilih bermain balok dan guru memberikan earphone untuk membantu anak tersebut

sebelum melakukan murajaah mingguan ke guru. Beberapa anak di dalam kelas juga bermain

bola huruf hijaiyah, guru meminta anak mencari huruf hijaiyah yang ada di bola.

Catatan:

Saat kegiatan rutin yang diadakan sekolah sebagai salah satu bentuk kerjasama antara

orangtua dan guru, ada beberapa orang tua yang belum bisa datang dalam kegiatan tersebut.

Hal itu cukup memberikan dampak pada kegiatan anak di rumah sehingga mempengaruhi

peningkatan pada pembelajaran anak.

Pada hari ini guru juga melakukan agenda home visit yang dilaksanakan setelah

semua kegiatan belajar mengajar selesai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahu

perkembangan anak di sekolah kepada orang tua, mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi

anak belajar dirumah. Sehingga guru dan orang tua dapat saling bekerja sama untuk

meningkatkan perkembangan anak.

Page 141: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

127

2.2.8 Catatan Lapangan 8

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Hari/ Tanggal : Senin, 2 Maret 2020

Tempat : TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Waktu : 07.00-12.00

Objek Pengamatan : - Proses kegiatan belajar mengajar

- Perilaku guru dan siswa

Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah satu persatu dengan mengucapkan

salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan

diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu

di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu

mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada

di kelas.

Kegiatan anak selanjutnya meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang

disediakan, kemudian mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas dan

meletakkan tas kedalam loker masing-masing. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan

qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas

hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca buku tibyan qiroah.

Jam 08.00-08.15 anak-anak diminta berbaris didepan sebelum masuk kelas, pada saat

berbaris anak melakukan kegiatan fisik motorik sederhana. Anak-anak juga dikenalkan huruf

hijaiyah menggunakan flashcard disertai dengan membaca syair huruful hija sesuai buku

tibyan tamhidi. Guru memberikan tambahan syair asmaul husna pada anak dengan cara guru

mengucapkan secara langsung dan anak-anak mengikuti, lalu mereka diperkenankan masuk

kelas sesuai adabnya.

Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum

dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar

dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru

juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh

menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan

Page 142: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

128

kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-

anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca do’a dari

Al-Qur’an/ dzikir setelah shalat.

Selesai sholat duha, jam 09.00 anak-anak diminta masuk ke sentra masing-masing.

Dalam sentra Diniyah & al-Qur’an guru dan anak membahas peraturan sentra, selanjutnya

anak-anak diperkenalkan huruf hijaiyah melalui kolase huruf hijaiyah yang masing-masing

anak buat, selain itu di sentra ini anak-anak juga diperdengarkan syair asmaul husna melalui

speaker.

Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum

makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.

Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai

anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan

dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.

Sekitar pukul 10.00 anak-anak kembali masuk sentra masing-masing. Kegiatan

setelah istirahat merupakan salah satu kegiatan inti di sentra Diniyah & al-Qur’an.

Pembelajaran di sentra ini anak dan guru kembali membahas peraturan bermain, kemudian

anak diberi kesempatan memilih kegiatan yang sudah disediakan dan melakukan kegiatan

yang berkaitan dengan pengenalan membaca al-Qur’an secara mandiri hingga tuntas, setelah

itu anak-anak boleh bergantian alat bermain. Pukul 11.30 permainan sentra selesai, guru

meminta anak bertanggung jawab merapikan mainannya.

Selanjutnya guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab juga talqin dalam

mengajarkan materi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak. Selama kurang lebih 15

menit anak-anak belajar tahajji (mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah juga

beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung.

Pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan membaca do’a penutup majelis,

do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga melakukan kegiatan recalling

pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan semangat dan motivasi pada

anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan

reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-

Qur’an dengan tertib.

Page 143: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

129

Catatan:

Kegiatan pembelajaran hari ini dimulai tepat waktu dan hampir semua siswa

mendapatkan reward bintang merah karena datang tepat waktu. Hari ini juga banyak anak

yang mendapatkan reward bintang ungu karena mereka mau mengikuti kegiatan sentra al-

Qur’an dengan tertib. Beberapa anak belum mengikuti pembelajaran dengan baik, tetapi guru

selalu membimbing bacaan al-Qur’an anak dan selalu memberikan motivasi positif bagi anak.

Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu membaca

menggunakan buku tibyan qiroah, dan beberapa alat peraga edukatif pendukung seperti

flashcard hijaiyah, jahit huruf hijaiyah, menyusun pola hijaiyah, menyusun puzzle hijaiyah

juga membuat kolase huruf hijaiyah kemudian menggunakan speaker. Untuk ziyadah

(penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan cara talqin, robt, tahajji bacaan

al-Qur’an.

Page 144: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

130

2.2.9 Catatan Lapangan 9

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Aula dan Halaman sekolah

Hari/ Tanggal : Jum’at, 13 Maret 2020

Waktu : 07.30-11.00

Fokus Penelitian : - Proses KBM (Muroja’ah)

- Proses Kerjasama dengan Orang Tua

Jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan

menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum

masuk kelas. Pada saat berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah

materi yang sudah diajarkan pekan ini seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful

hija, siroh.

Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-

10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi

yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.

Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah. Saat

kegiatan pertemuan rutin orang tua berlangsung, anak-anak kurang terkondisikan dan kurang

efektif karena tidak ada guru sentra al-Qur’an yang mendampingi pembelajaran di kelas yang

ada hanya guru sentra umum saja, sedangkan hari Jum’at itu di khususkan untuk muroja’ah

pembelajaran al-Qur’an yang sudah diajarkan sebelumnya.

Pada hari ini juga diadakan evaluasi setiap pekan yaitu, melalui simulasi panggung

tahfidzh. Simulasi panggung tahfidzh merupakan salah satu bentuk evaluasi pembelajaran

secara terbuka, karena melatih anak secara langsung untuk berani di depan seluruh teman-

teman dan guru.

Page 145: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

131

2.2.10 Catatan Lapangan 10

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

CATATAN LAPANGAN

TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

Tempat : Aula dan Halaman sekolah

Hari/ Tanggal : Jum’at, 20 Maret 2020

Waktu : 07.30-11.00

Fokus Penelitian : - Proses Evaluasi Pembelajaran (Panggung Tahfidz)

Jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan

menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum

masuk kelas. Pada saat berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah

materi yang sudah diajarkan pekan ini seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful

hija, siroh sebagai persiapan untuk panggung tahfidzh.

Pada hari ini diadakan evaluasi setiap tiga bulan yaitu, melalui panggung tahfidzh.

Panggung tahfidzh merupakan salah satu bentuk evaluasi pembelajaran secara terbuka,

karena di nilai secara langsung oleh penguji dan dapat dilihat langsung oleh orang tua.

Bersamaan dengan kegiatan panggung tahfidzh, guru juga memberikan hasil laporan

perkembangan anak secara tertulis

Page 146: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2.3 Kurikulum Program Semester (Prosem)

Page 147: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 148: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 149: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 150: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 151: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 152: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 153: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 154: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...
Page 155: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 3-7 Februari 2020/ Minggu Ke-1

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat

Tamhidi تػبكي وماتػر و رضاا - اعي عي تشي ا عي-ع :

Hadist

Mengucapkan kalimat tahlil :

اا أا ا ا خ اا ة : ر وؿ اا من إله إ

“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-

sungguh maka akan masuk surga”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon dimudahkan urusannya :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

ما هو التو يي اإل له

“Untuk apa Allah menciptakan kita? Allah menciptakan kita untuk beribadah” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Abdurrahman bin Auf

Tahajji Al Fatihah: 1

Page 156: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 10-14 Februari 2020/ Minggu Ke-2

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Sholat Tamhidi فيه ابػتي الو ي و ا ا - غي غا رغا ر را ا غي– غ :

Hadist

Mengucapkan kalimat tahlil :

اا أا ا ا خ اا ة : ر وؿ اا من إله إ

“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-

sungguh maka akan masuk surga”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon dimudahkan urusannya :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

كي نػعبي اا تػعا ؿ كما مر نا اا و ر و له

“Bagaimana cara kita menyembah Allah ? Sebagaimana perintah Allah dan Rasul

SAW” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Abdurrahman bin Auf

Tahajji Al Fatihah: 1

Page 157: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 17-21 Februari 2020/ Minggu Ke-3

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Puasa Tamhidi فاا –ؼ : هلكهم ربل األرباب –فاافي له أحاب

Hadist

Mengucapkan kalimat tahlil :

اا أا ا ا خ اا ة : ر وؿ اا من إله إ

“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-

sungguh maka akan masuk surga”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon dimudahkan urusannya :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئا لما ذا خلق ا اا تػعاىل

“Apakah kita beribadah kepada Allah dengan takut dan penuh harap ?

iya, kita beribadah kepada Allah dengan takut dan penuh harap” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Abdurrahman bin Auf

Tahajji Al Fatihah: 1

Page 158: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 24-28 Februari 2020/ Minggu Ke-4

TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Zakat dan Haji Tamhidi اؼ–ؽ : وبه كتب با م اا– اؼ ػلم نساا

Hadist

Mengucapkan kalimat tahlil :

اا أا ا ا خ اا ة : ر وؿ اا من إله إ

“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-

sungguh maka akan masuk surga”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon dimudahkan urusannya :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئا لما ذا خلق ا اا تػعاىل

“Apakah kita beribadah kepada Allah dengan takut dan penuh harap ?

iya, kita beribadah kepada Allah dengan takut dan penuh harap” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Abdurrahman bin Auf

Tahajji Al Fatihah: 1

Page 159: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 2-6 Maret 2020/ Minggu Ke-1

Tk Islam Taud Saqu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Pekerjaan yang Mulia/ Petani Tamhidi كاؼ–ؾ : من يػقر رب يػهي يه –كاؼ كتا ب ػر فيه

Hadist

Anjuran berdakwah :

بلغو ا عني و لو أ ية: ر وؿ اا

“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon perlindungan dari azab neraka :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

....ما معىن اله ا ا

“Untuk apa Allah menciptakan kita? Allah menciptakan kita untuk beribadah” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Sa’ad bin Abi Waqash

Tahajji Al Fatihah: 2

Page 160: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Senin–Jum’at 16-20 Maret 2020/ Minggu Ke-3

Tk Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim

Tema/ Sub Tema : Pekerjaan yang Mulia/ Pemadam Kebakaran Tamhidi ميم–ـ : تور ىف ك مكاف –ميم مصح هو ػرآف

Hadist

Anjuran berdakwah :

بلغو ا عني و لو أ ية: ر وؿ اا

“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”

Dzikir Pagi

..ا للهم اين ألك

ا . و ليك ال شور, وبك وت , وبك نيا , اللهم بك أبح ا وبك مسيػ

أبح ا واأبح اللملك ا واحلمي ا له ا ا و يا أل ريك

وهو عل ك ييػر , له له االك وله احلميا

Do’a

Do’a memohon perlindungan dari azab neraka :

رب ا اام ا

فريػ :ـ اؿ [ربػ ا اغفر ل ا نو بػ أ وا را فػ أ ىف مرف و بت يا م أ وا نصر نا عل القو

Tahfidz Menyesuaikan anak Asmaul

Husna

...و الظاهر البا طن

Aqidah

....ما معىن اله ا ا

Untuk apa Allah menciptakan kita? Allah menciptakan kita untuk beribadah” Tibyan Tibyan qiro’ah

Siroh Story reading Sa’ad bin Abi Waqash

Tahajji Al Fatihah: 2

Page 161: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 1

Hari Ke 1

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Senin, 3 Februari 2020

KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)

(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat

Sub-Sub Tema : Jenis Syahadat

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab waktu mengucapkan kalimat syahadat

3. Bercerita jenis syahadat tauhid dan rasul

4. Bernyanyi (syair) rukun islam

5. Membuat kolase huruf ع

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 162: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber Alat/ Media/ Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema

(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)

Materi Pagi

1. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

2. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi

yang dijamin masuk surga)

3. Wudhu dan Sholat dhuha berjama’ah

4. Pembahasan tema: mengamati/ menceritakan tentang 2

kalimat syahadat/ jenis syahadat :

-Tauhid ا هي اف اله ا اا -Rasul هياف حمميار و ااشوا

(mengamati)

5. Menanyakan “2 kalimat syahadat?”

(menanya)

6. Bernyanyi (syair) rukun Islam

7. Praktek sholat berjama’ah.

(menalar)

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan

qiro’at

Flascard, papan

tulis

Buku tibyan

tarbiyah

Buku siroh

Page 163: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Aqidah لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئا

“Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah

menciptakan kita untuk beribadah”

2. Menggunting dan menempel rukun islam

3. Tahajji Al Fatihah: 1

60’

Guru

Anak

Guru

Buku tibyan

tarbiyah

Origami

Gunting

HVS

Lem

Lauhah/papan tulis

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan Rasulullah bekal

air minum

sabun, tisu, air

Penutup 1. Bertanya .

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 164: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 1

Hari Ke 3

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Rabu, 5 Februari 2020

KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)

(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat

Sub-Sub Tema : Waktu Mengucapkan Kalimat Syahadat

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab waktu mengucapkan kalimat syahadat

3. Bercerita waktu mengucapkan syahadat

4. Bernyanyi (syair) rukun islam

5. Permainan mencari huruf hijaiyyah

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 165: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber Alat/ Media/ Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema

(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)

Materi Pagi

1. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

2. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi

yang dijamin masuk surga)

3. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang

waktu mengucapkan kalimat syahadat yaitu waktu shalat

(mengamati)

4. Menanyakan “kapan waktu mengucapkan syahadat?”

(menanya)

5. Bernyanyi (syair) rukun Islam

6. Praktek sholat berjama’ah.

(menalar)

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan qiro’at

Flascard, papan

tulis

Buku siroh

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Aqidah لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئا

“Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah

menciptakan kita untuk beribadah”

60’

Guru

Buku tibyan

tarbiyah

Page 166: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2. Mengenalkan huruf hijaiyyah

3. Permainan mencari huruf hijaiyyah

4. Tahajji Al-Fatihah: 1

5. Tahajji hijaiyah

Guru

Anak

Boneka Tangan

Flash Card

Piring

HVS

Balok

Lauhah/Papan tulis

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan Rasulullah bekal

air minum

sabun, tisu, air

Penutup 1. Bertanya

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 167: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA BAHAN ALAM

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 1

Hari Ke 4

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Kamis, 6 Februari 2020

KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)

(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat

Sub-Sub Tema : Waktu Mengucapkan Kalimat Syahadat

Page 168: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab waktu mengucapkan kalimat syahadat

3. Bercerita waktu mengucapkan syahadat

4. Bernyanyi (syair) rukun islam

5. Membuat bentuk angka menggunakan playdough

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber

Alat/ Media/

Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema

(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)

Materi Pagi

15’

15’

Guru

Anak

Buku tibyan

qiro’at

Flascard, papan

tulis

Buku siroh

Page 169: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

1. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

2. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi

yang dijamin masuk surga)

3. Wudhu dan Sholat dhuha berjama’ah

4. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang

waktu mengucapkan kalimat syahadat yaitu meninggal

(mengamati)

5. Menanyakan “kapan waktu mengucapkan syahadat?”

(menanya)

6. Bernyanyi (syair) rukun Islam

7. Praktek sholat berjama’ah.

(menalar)

60’

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Aqidah لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئاز

“Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah

menciptakan kita untuk beribadah”

2. Syair huruf-huruf hijja

3. Mengenalkan harakat

4. Membuat bentuk angka

5. Tahajji Al-Fatihah: 1

6. Mengenalkan hijaiyyah menggunakan lauhah

60’

Guru

Guru dan anak

Guru dan anak

Anak

Buku tamhidi

Lembar kerja

Playdough

Kertas

Lauhah

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan Rasulullah Bekal

air minum

sabun, tisu, air

Page 170: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Penutup 5. Bertanya

6. Bernyanyi/ Syair.

7. Recalling.

8. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 171: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA PERSIAPAN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 2

Hari Ke 2

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020

KD : (1.1, 4.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6)

(3.10, 4.10) (2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Shalat

Sub-Sub Tema : Mengenalkan Shalat Wajib

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab mengenai shalat wajib

3. Bercerita jumlah raka’at shalat wajib

4. Bernyanyi (syair) shalat

5. Menempel nama sendiri disajadah flannel

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 172: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber

Alat/ Media/

Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Muroja’ah syair huruful hijja

3. Ziyadah hadits

Materi Pagi

4. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

5. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi yang

dijamin masuk surga)

6. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang

jumlah rakaat shalat wajib (mengamati)

7. Menanyakan “Berapa jumlah raka’at dalam shalat?”

(menanya)

8. Bernyanyi (syair) raka’at shalat

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan

qiro’at

Flascard, papan

tulis

Buku siroh

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan Rasulullah Bekal

air minum

sabun, tisu, air

Kegiatan

Inti

Sentra Persiapan :

1. Menempel nama sendiri di sajadah flannel

(mencoba)

2. ………………. (menghubungkan)

3. Aqidah

60’

Anak

Anak

Flannel

Lem fox

Page 173: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئاز “Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah

menciptakan kita untuk beribadah”

(mengkomunikasikan)

Guru

Buku tibyan

tarbiyah

Penutup 1. Bertanya

2. Bernyanyi/ Syair

3. Recalling

4. Berdo’a pulang

15’ Guru Anak

Page 174: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 2

Hari Ke 3

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Rabu, 12 Februari 2020

KD : (1.1, 4.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6)

(3.10, 4.10) (2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Shalat

Sub-Sub Tema : Mengenal Shalat Wajib

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab shalat wajib

3. Bercerita waktu shalat wajib

4. Bernyanyi (syair) waktu shalat

5. Mengunjungi mushola di dekat sekolah

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 175: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber Alat/ Media/ Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi غ menggunakan

flashcard

Materi Pagi

3. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

4. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi yang

dijamin masuk surga)

5. Pembahasan tema: mengamati/ menceritakan tentang

waktu shalat wajib

6. Menanyakan “kapan saja waktu shalat wajib?”

7. Bernyanyi (syair) waktu shalat

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan qiro’at

Flascard

Buku tibyan tarbiyah

Buku siroh

Kegiatan

Inti

1. Praktek sholat berjama’ah.di musholla

2. Mengenalkan syair huruful hija

3. Tahfidzh (Ziyadah hafalan)

4. Finger painting gambar masjid

60’

Guru

Guru

Guru & Anak

Anak

Buku tamhidi

Al-Qur’an

Printable masjid

Cat warna

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

30’ Adab Minum

Rasulullah

bekal

Page 176: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan. air minum

sabun, tisu, air

Penutup 1. Bertanya

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 177: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 2

Hari Ke 5

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Jum’at, 14 Februari 2020

KD : (1.1, 4.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6)

(3.10, 4.10) (2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema : Rukun Islam

Sub Tema : Shalat

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab rukun islam yang kedua

3. Bercerita waktu shalat, rakaat shalat, kegiatan shalat

4. Bernyanyi (syair) waktu shalat

5. Praktek sholat berjama’ah

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 178: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber Alat/ Media/ Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair

3. Muroja’ah syair huruful hija ………alif-ghain

Materi Pagi

4. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

5. Story reading Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi

yang dijamin masuk surga)

6. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang

rakaat shalat dan waktu shalat

7. Menanyakan “kegiatan sholat yang dilakukan di

rumah?”

8. Bernyanyi (syair) waktu shalat

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan qiro’at

Flashcard

Buku tibyan tarbiyah

Buku siroh

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Prakek sholat duha berjama’ah

2. Muraja’ah hadist

3. Muraja’ah aqidah

لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئاز “Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah menciptakan

kita untuk beribadah”

4. Muraja’ah tahfidzh

60’

Guru & Anak

Sajadah

Papan tulis

Al-Qur’an, earphone

Page 179: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

5. Bermain mencari huruf hijaiyah menggunakan lempar

bola

Bola, balok, hvs

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan dan

Minum Rasulullah

bekal

air minum

sabun, tisu, air

Penutup 1. Bertanya

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 180: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 2

Minggu Ke 4

Hari Ke 5

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Jum’at, 28 Februari 2020

KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)

(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema : Rukun Islam

Sub Tema : Haji

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab rukun islam yang kelima

3. Bercerita tentang ibadah haji

4. Bernyanyi (syair) haji

5. Praktek sholat berjama’ah

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

Page 181: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber Alat/ Media/ Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair

3. Muroja’ah syair huruful hija ………alif-fa

Materi Pagi

4. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

5. Story reading Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi

yang dijamin masuk surga)

6. Pembahasan tema: mengamati/ menceritakan tentang

ibadah haji

7. Menanyakan “kegiatan saat beribadah haji?”

8. Bernyanyi (syair) haji

15’

15’

60’

Guru

Anak

Buku tibyan qiro’at

Flashcard

Buku tibyan tarbiyah

Buku siroh

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Prakek sholat duha berjama’ah

2. Menonton film ibadah haji

3. Simulasi panggung tahfizh

60’

Anak

Sajadah

Proyektor, laptop

Panggung tahfizh

Mahkota

Al-Qur’an

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

30’ Adab Makan dan

Minum Rasulullah

Bekal

air minum

sabun, tisu, air

Page 182: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

4. Berdo’a sesudah makan.

Penutup 1. Bertanya

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 183: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN

Semester 2

Bulan Ke 3

Minggu Ke 1

Hari Ke 1

Kelompok / Usia : A (4-5 tahun)

Hari, Tanggal : Senin, 2 Maret 2020

KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)

(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)

Tema : Pekerjaan yang Mulia

Sub Tema : Petani

Page 184: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

A. MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2. Tanya jawab macam-macam pekerjaan yang mulia

3. Bercerita tentang pekerjaan petani

4. Bernyanyi (syair) petani

5. Melukis topi petani (caping)

B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAN

1. Membaca doa dan surat-surat pendek

2. Mencuci tangan dan masuk kedalam SOP sebelum dan sesudah makan

3. Mengucapkan salam, menggunakan kaki kanan, dan salim masuk dalam SOP penyambut dan penjemput

4. Do’a sebelum belajar dan mengenal adab/aturan masuk kedalam SOP pembukaan

C. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar Waktu Sumber

Alat/ Media/

Bahan

Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak)

1. Pembiasaan tibyan qiro’at

2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ؾ kaf, pembahasan

tema (kosa-kata arab/inggris sesuai tema)

15’

Guru

Anak

Buku tibyan

qiro’at

Flascard, papan

tulis

Page 185: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Materi Pagi

3. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi

4. Story telling Sa’ad bin Abi Waqash (10 sahabat nabi yang

dijamin masuk surga)

5. Wudhu dan Sholat dhuha berjama’ah

6. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang

pekerjaan yang mulia (petani) (mengamati)

7. Menanyakan “Alat yang digunakan petani?”(menanya)

8. Bernyanyi (syair) petani

9. Praktek sholat berjama’ah.

(menalar)

15’

60’

Buku siroh

Kegiatan

Inti

Sentra Diniyah dan al-Qur’an :

1. Aqidah

لما ذا خلق ا اا تػعاىل خلق ا ل ػعبيا و نشرؾ به ئاز “Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah

menciptakan kita untuk beribadah”

2. Melukis topi petani (caping)

3. Tahajji Al Fatihah: 2

60’

Guru

Anak

Guru

Kuas

Cat Air

Caping

Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan.

2. Berdo’a bersama sebelum makan.

3. Makan bersama.

4. Berdo’a sesudah makan.

30’ Adab Makan Rasulullah bekal

air minum

sabun, tisu, air

Penutup 1. Bertanya .

2. Bernyanyi/ Syair.

3. Recalling.

4. Berdo’a pulang.

15’ Guru Anak

Page 186: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2.6 Daftar Ceklist Dokumentasi Sekolah

No Nama Dokumen Ada Tidak

Ada Keterangan

1 Dokumentasi Sekolah

a) Profil Sekolah Berisi identitas sekolah

Visi dan Misi

Sekolah

Keadaan Guru √ Jumlah guru

Keadaan Anak √ Jumlah anak keseluruhan

dan tiap rombongan belajar

kelas

2 Dokumentasi Pembelajaran

Membaca Al-Qur’an

√ Rpph sentra diniyah & Al-

Qur’an, Buku panduan

membaca Al-Qur’an

3 Dokumentasi Pendukung √ Program pembiasaan dan

foto-foto kegiatan di

sekolah terkait strategi

pembelajaran membaca Al-

Qur’an

Page 187: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

2.7 Dokumentasi

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Sarana Prasarana

Page 188: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Dokumentasi Media Pembelajaran/Alat Peraga Edukatif

Page 189: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...

Dokumentasi Wawancara

Page 190: STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA ...