Top Banner
STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE SEBAGAI WISATA SENI DI KOTA BANDUNG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata-1 Program Studi Industri Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung Disusun Oleh : RUT CHRISTIYANI 201520472 PROGRAM STUDI INDUSTRI PERJALANAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG 2019
121

STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

Dec 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE

SEBAGAI WISATA SENI DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

Program Strata-1

Program Studi Industri Perjalanan

Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung

Disusun Oleh :

RUT CHRISTIYANI

201520472

PROGRAM STUDI INDUSTRI PERJALANAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG

2019

Page 2: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE

SEBAGAI WISATA SENI DI KOTA BANDUNG

NAMA : RUT CHRISTIYANI

NIM : 201520472

PROGRAM STUDI : STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sukmadi, SE., MM NIP. 19700810 200605 1 001

Dr. R. Kusherdyana, M.Pd NIP. 19640630 198703 1 001

Bandung, 14 Agustus 2019

Mengetahui,

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan,

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc

NIP.19710506 199803 1 001

Menyetujui,

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Faisal, MM.Par.,CHE

NIP. 19730706 199503 1 001

Page 3: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Rut Christiyani

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 17 April 1997

NIM : 201520472

Program Studi : SIP

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:

STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE

SEBAGAI WISATA SENI DI KOTA BANDUNG ini adalah merupakan

hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil

penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-

cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP

Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali arahan

dari Tim Pembimbing.

2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau

pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali

secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah

dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah

Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas

apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan,

dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku

di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait

lainnya.

4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 9 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Page 4: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

iv

Rut Christiyani

NIM. 201520472

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya

peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan judul ―STRATEGI

PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE SEBAGAI WISATA

SENI DI KOTA BANDUNG” dengan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan kali ini, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak – pihak yang telah membantu, memberikan bimbingan serta

dorongan selama pebyusunan usulan penelitian ini, yaitu kepada:

1. Bapak Faisal, MM.Par.,CHE, selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

NHI Bandung.

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc selaku Kepala Bagian

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata

NHI Bandung.

3. Ibu Endang Komesti Sinaga SS., MM.Par., CHE, selaku Ketua Jurusan

Perjalanan.

4. Ibu Dwiesty Dyah Utami, MM.Par.,Msc, selaku Ketua Program Studi

Industri Perjalanan.

5. Bapak Dr. Sukmadi, SE.,MM, selaku Pembimbing I yang telah

memberikan dukungan, waktu dan arahan untuk peneliti.

6. Bapak Dr. R. Kusherdyana, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah

memberikan dukungan, waktu dan arahan untuk peneliti.

7. Selasar Sunaryo Art Space, yang telah bersedia memberikan izin

penelitian, membantu memberikan informasi dan kerjasamanya selama

observasi,

Page 5: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

v

8. Dosen – dosen serta staff Jurusan Perjalanan khususnya Studi Industri

Perjalanan yang telah membantu peneliti dalam penyusunan usulan

penelitian ini.

9. Keluarga peneliti, Ibu Risda Simbolon, Bapak Gindo Sitompul, Febri,

Daniel serta keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung

peneliti.

Akhir kata peneliti menyadari bahwa masih banyak kesalan dalam usulan

penelitian ini, dengan kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran untuk

dapat memperbaiki laporan ini agar lebih baik lagi sehingga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi banyak pihak.

Bandung, 9 Juli 2018

Rut Christiyani

Page 6: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

vi

ABSTRAK

Rut Christiyani. 2019. ―Strategi Pemasaran Selasar Sunaryo Art Space

Sebagai Wisata Seni Di Kota Bandung‖. Skripsi. Jurusan Perjalanan. Program

Studi Industri Perjalanan. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Pembimbing I. Dr.

Sukmadi, SE., MM. Pembimbing II. Dr. R. Kusherdyana, M.Pd

Dari banyak pilihan destinasi yang ada di provinsi Jawa Barat, yang

menjadi salah satu dari destinasi terfavorit yang diminati oleh wisatawan domestik

maupun wisatawan asing adalah Kota Bandung. Kota Bandung sendiri kaya akan

wisata seni, mulai dari gelanggang seni, sanggar seni hingga galeri seni yang salah

satunya sudah lama berdiri dan eksis hingga hari ini adalah Selasar Sunaryo Art

Space. Namun dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan yang signifikan untuk

jumlah pengunjung yang datang ke SSAS. Ketika terjadi kenaikan atau penurunan

jumlah pengunjung yang signifikan atau pun fluktuatif, itu dapat menjadi tolok

ukur bahwa strategi pemasaran suatu galeri seni telah berhasil atau belum

mempengaruhi minat khalayak untuk datang berkunjung ke galeri seni.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dan

juga keunggulan daya saing yang dimiliki oleh SSAS dengan metode penelitian

kualitatif, mewawancarai narasumber internal dan eksternal juga dengan Analisis

AVAC untuk mengidentifikasi keunggulan daya saing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SSAS memiliki segmen pasar

terbesarnya adalah mahasiswa dan pekerja, dengan taret pasar single segment

taegetting dan posisi saing pasar sebagai galeri yang paling aktif serta keunggulan

daya saingnya dalam posisi strategi sustainable competitive advantage.

Kata kunci: strategi pemasaran, keunggulan daya saing, analisis AVAC

Page 7: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

vii

ABSTRACT

Rut Christiyani. 2019. “Marketing Strategy Of Selasar Sunaryo Art Space

As An Art Tourism In Bandung City” Thesis. Travel Department. Travel Industry

Study. Bandung Institute of Tourism. Supervisor I. Dr. Sukmadi, SE., MM.

Supervisor II. Dr. R. Kusherdyana, M.Pd

Many choices of destination in the province of West Java, one of the most

favorite destination that demanded by domestic and foreign tourists is Bandung

City. Bandung City itself is rich in art tourism, there are many art venues, art

studios to art galleries, one of which has long been established and exists to this

day is Selasar Sunaryo Art Space. But in the last three years there has been a

significant decreasing in the number of visitors that visiting Selasar Sunaryo Art

Space. When there is a significant or fluctuating increase or decrease in the

number of visitors, it can be a sign that the marketing strategy of an art gallery

has succeeded or has not affected the interest of the audience to come to the art

gallery.

The aim of this research was to find out marketing strategies and

competitive advantage of SSAS with qualitative research methods, interviewing

internal and external sources also with AVAC Analysis to identify the competitive

advantage.

The results showed that SSAS has the largest market segment of students

and workers, with the market targeting is single segment targeting and market

positioned as the most active art gallery and also the position of the competitive

advantage is in sustainable competitive advantage strategy.

Keywords: marketing strategy, competitive advantage, AVAC analysis

Page 8: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 8

A. Kajian Teori .................................................................................................... 8

Pemasaran ................................................................................................. 8 1.

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 23

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 27

A. Rancangan Penelitian ................................................................................... 27

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ................................................................. 28

Partisipan Penelitian ................................................................................ 28 1.

Tempat Penelitian .................................................................................... 28 2.

C. Pengumpulan Data ....................................................................................... 29

Studi Dokumentasi .................................................................................. 29 1.

Wawancara .............................................................................................. 29 2.

D. Analisis Data ................................................................................................ 31

Reduksi Data ........................................................................................... 31 1.

Penyajian Data......................................................................................... 32 2.

Page 9: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

ix

Menarik Kesimpulan dan Verifikasi ....................................................... 32 3.

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data ............................................................ 32

Triangulasi ............................................................................................... 33 1.

F. Jadwal Penelitian .......................................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 36

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 36

1. Strategi Pemasaran Selasar Sunaryo Art Space. ...................................... 36

2. Analisis AVAC. ...................................................................................... 42

B. Pembahasan .................................................................................................. 44

1. Strategi Pemasaran Selasaran Sunaryo Art Space. .................................. 44

2. Analisis AVAC. ...................................................................................... 55

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................................... 66

A. SIMPULAN.................................................................................................. 66

B. IMPLIKASI .................................................................................................. 67

C. SARAN ........................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 70

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 72

PEDOMAN WAWANCARA 1 ................................................................... 72

PEDOMAN WAWANCARA 2 ................................................................... 73

PERTANYAAN ANALISIS AVAC ........................................................... 74

COMPETITIVE CONSEQUENCE SELASAR SUNARYO ART SPACE ... 78

KODING 1 ................................................................................................... 79

KODING 2 ................................................................................................... 81

KODING 3 ................................................................................................... 83

TRANSKRIP WAWANCARA 1 ................................................................. 85

TRANSKRIP WAWANCARA 2 ............................................................... 103

DOKUMENTASI ....................................................................................... 108

Page 10: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

x

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL GAMBAR

HALAMAN

1. LIMA STRATEGI DASAR DALAM TARGETTING

2. KOMPONEN ANALISIS AVAC

3. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITI

4. MODEL TRIANGULASI

5. PUSTAKA SELASAR

6. RUANG PAMERAN SELASAR SUNARYO ART SPACE

14

18

25

33

46

51

Page 11: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

xi

DAFTAR GRAFIK

NOMOR JUDUL GRAFIK

HALAMAN

1. TINGKAT KUNJUNGAN KE SELASAR SUNARYO ART

SPACE TAHUN 2014 – 2018

2. REKAPITULASI PENGUNJUNG REMAJA,

MAHASISWA DAN PEKERJA TAHUN 2014 - 2018

4

44

Page 12: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

xii

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL TABEL

HALAMAN

1. PENELITIAN TERDAHULU

2. JADWAL PENELITIAN

3. PROGRAM SELASAR SUNARYO ART SPACE

4. AKTIVITAS YANG DISELENGGARAKAN INSTANSI

DI SELASAR SUNARYO ART SPACE

5. ENTRANCE FEE SELASAR SUNARYO ART SPACE

6. COMPETITIVE CONSEQUENCE

22

34

49

54

61

75

Page 13: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, sektor pariwisata Indonesia mengalami banyak peningkatan

yang signifikan. Peningkatan ini dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang

didapat dan prestasi yang telah dicapai dari banyak pihak penyelenggara di skala

internasional. World Travel and Tourism Council (WTTC) (2018:2) mencatat

Indonesia menempati peringkat sembilan dalam data WTTC Travel & Tourism

Power And Performance Top 30. Selain itu, khususnya Pulau Jawa, Bali dan

Lombok juga mendapat penghargaan dari majalah Travel + Leisure sebagai Pulau

Terbaik Dunia Tahun 2018 yang menduduki peringkat pertama, kedua, dan ketiga,

Kayak Travel Awards juga ikut memberikan penghargaan kepada Indonesia

sebagai destinasi favorit untuk liburan pantai dan juga DestinAsian Magazine

memberikan Reader‘s Choice Awards dalam kategori Pulau Terbaik di Asia

Pasifik.

Dari banyak pilihan destinasi yang ada di Indonesia, khususnya provinsi

Jawa Barat, yang menjadi salah satu dari destinasi terfavorit yang diminati oleh

wisatawan domestik maupun wisatawan asing adalah Kota Bandung. Kota

Bandung telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai pihak, beberapa

diantaranya yaitu Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2017 yang di dapat dari

Tempo Media Grup bekerja sama dengan Frontier Consulting Grup sebagai Kota

Page 14: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

2

Terbaik untuk Kategori Pariwisata, selain itu Kota Bandung juga mendapat

penghargaan sebagai ASEAN Clean Tourist City Standard Award atau Kota

Wisata Bersih dari ASEAN Tourism Forum 2018 yang diberikan dalam event

ASEAN Tourism Association (ASEANTA) pada tahun 2018 di Thailand. Ridwan

Kamil juga mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung

70% berasal dari industri pariwisata yang membuat ekonomi Kota Bandung

tumbuh 7,6% diatas rata-rata Indonesia yaitu 5% (Bandung.go.id, 2017).

Pertumbuhan ini tidak terlepas dari banyaknya pilihan wisata yang

ditawarkan kota Bandung. Wisata alam, buatan dan budaya di Kota Bandung

sangat beragam dan memiliki keunikannya masing – masing. Kondisi geografis

Kota Bandung membuat kota ini memiliki iklim sejuk yang sangat berbeda

dengan daerah perkotaan lainnya sehingga menjadi salah satu alasan banyak

wisatawan dari berbagai daerah datang untuk singgah dan merasakan kesejukkan

Kota Bandung. Tidak hanya itu, wisata buatan seperti gedung – gedung museum

atau peninggalan – peninggalan yang ada di Kota Bandung sangat kaya akan nilai

- nilai sejarah yang mengedukasi dan juga wisata unik lainnya yang sedang

berkembang saat ini yaitu wisata swafoto telah tersedia. Selain itu, terdapat wisata

kuliner dan juga perbelanjaan yang sudah terkenal.

Kota Bandung sendiri kaya akan wisata seni, mulai dari gelanggang seni,

sanggar seni hingga galeri seni. Perkembangan wisata seni di Kota Bandung

mengalami banyak peningkatan dalam lima tahun terakhir, telah banyak inisiasi

telah dilakukan oleh para individu seniman maupun juga kelmpok pekerja seni

lainnya dalam membangun ruang – ruang seni dan juga dalam mengembangkan

Page 15: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

3

program – program seni yang dapat dinikmati oleh semua kalangan sehingga

dapat menarik minat pengunjung untuk melakukan perjalanan ke Kota Bandung.

Terdapat banyak galeri seni yang populer dikunjungi oleh pengunjung dari

berbagai daerah, seperti Nuart Sculpture Park, Lawangwangi dan salah satu galeri

seni yang sudah lama berdiri dan eksis hingga hari ini di Kota Bandung adalah

Selasar Sunaryo Art Space (yang selanjutnya disebutkan SSAS).

SSAS yang berlokasi di Bukit Pakar Timur Kota Bandung ini adalah

sebuah organisasi nirlaba dan galeri seni yang bertujuan untuk mendukung

pengkajian seni, pengembangan praktik dan kebudayaan visual yang ada di

Indonesia. SSAS sendiri didirikan pada tahun 1998 oleh Sunaryo dan yang

menjadi tujuan utama dari SSAS adalah mengedukasi masyarakat yang tercermin

program-program seni kontemporer yang dilaksanakan melalui diskusi, pameran,

residensi dan juga lokakarya. Sebagai salah satu pusat kesenian dan kebudayaan

yang ada di Kota Bandung, SSAS menyelenggarakan macam - macam kegiatan

yang berhubungan dengan disiplin-disiplin ilmu seni lain seperti desain, kriya,

seni pertunjukan, sastra dan juga arsitektur. Telah banyak kegiatan seni yang

sudah diselenggarakan oleh SSAS dapat dibuktikan dengan banyaknya jumlah

pengunjung yang datang ke SSAS untuk berpartisipasi terlampir pada Grafik 1:

Page 16: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

4

GRAFIK 1

TINGKAT KUNJUNGAN

KE SSAS TAHUN 2014 – 2018

Sumber: Pengelola SSAS

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi

penurunan yang signifikan untuk jumlah pengunjung yang datang ke SSAS.

Ketika terjadi kenaikan atau penurunan jumlah pengunjung yang signifikan atau

pun fluktuatif, itu dapat menjadi tolok ukur bahwa suatu galeri seni telah berhasil

atau belum mempengaruhi minat khalayak untuk datang berkunjung ke galeri

seni. Selain itu, data jumlah pengunjung juga dapat memberikan suatu asumsi

bahwa galeri seni dapat menjadi alternatif terbaru bagi masyarakat luas dalam

menghabiskan liburannya dan juga sebagai wadah untuk mendapatkan

pengalaman yang berbeda dan unik dalam menikmati masa liburan.

Tahap penting dalam proses perencenaan pemasaran yang strategis adalah

menentukan strategi pemasaran bagi museum atau galeri yang bertujuan untuk

mencapai tujuannya serta memenuhi visi dan misi yang telah diciptakan (Kotler et

al. 2008:93). Salah satu hal yang dapat menjadi tolok ukur keberhasilan

10216

19156

24382

18293 16153

2014 2015 2016 2017 2018

Page 17: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

5

manajemen galeri seni dalam menjalankan program – program yang telah

direncanakan adalah strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan

jumlah pengunjung.

Strategi pemasaran sangat penting untuk diidentifikasi secara aktual dan

dilaksanakan dengan baik supaya dapat menjangkau pasar yang tersedia. Kotler et

al. (2016:25) menjelaskan terdapat tiga dimensi dalam strategi pemasaran yaitu

Segmentation, Market Targetting dan Market Positioning (STP).

Segmentation atau segmentasi pasar (Tjiptono 2008:69) secara garis besar

adalah proses dimana perusahaan membagi keseluruhan pasarnya yang pada

awalnya bersifat heterogen ke dalam segmen – segmen tertentu. Perusahaan

memandang suatu pasar yang terdiri dari banyak bagian yang lebih kecil yang

masing – masing bagian memiliki karakteristik berbeda. Sedangkan Market

Targeting atau target pasar didefinisikan oleh Ferrell dan Hartline (2013:142)

adalah proses dimana perusahaan menentukan daya tarik dari segmen – segmen

yang ada yang sesuai dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki

perusahaan. Market Positioning atau posisi saing pasar merupakan proses

perusahaan dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan perbedaan –

perbedaan yang berarti antara produk perusahaan dengan produk pesaingnya yang

melayani sasaran pasar yang sama dan Kotler et al. (2008:132) mengatakan bahwa

dalam menentukan posisi saing pasar melibatkan keunggulan daya saing yang

dimiliki.

Page 18: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

6

Selanjutnya, peneliti akan menghubungkan strategi pemasaran SSAS

dengan daya saing SSAS dibandingkan dengan pesaingnya dengan cara

mengetahui aktivitas (activity) yang ditawarkan oleh SSAS, nilai (value) yang

unik untuk pengunjung yang dibuat oleh SSAS, kelayakan (appropriability) dari

nilai yang telah dibuat oleh SSAS dan selanjutnya adalah perubahan (change)

yang akan dirubah oleh SSAS agar lebih unggul dan bersaing dengan galeri seni

lainnya atau kompetitornya di bidang yang sama yang dapat disebut juga

kenggulan daya saing atau competitive advantage.

Dengan adanya permasalahan yang ditemukan, peneliti menduga bahwa

masalah-masalah tersebut berhubungan dengan strategi pemasaran yang menurut

Kotler et al. (2016:25) yaitu Segmentation, Market Targetting dan Market

Positioning (STP) yang selanjutnya akan peneliti analisis kembali daya saing

SSAS dengan cara mengetahui kenggulan daya saing SSAS di antara pesaingnya.

Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui strategi pemasaran untuk SSAS agar

dapat menaikkan jumlah pengunjung dengan mengangkat judul ―STRATEGI

PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE SEBAGAI WISATA

SENI DI KOTA BANDUNG”

B. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran SSAS

sebagai wisata seni di Kota Bandung.

C. Tujuan Penelitian

Page 19: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

7

Yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana

strategi pemasaran Selasar Sunaryo Art Space.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian yang dirasakan oleh peneliti adalah kesulitan

untuk mencari teori keunggulan daya saing (competitive advantage) yang sesuai

dengan topik yang diteliti dan menyesuaikan teori strategi pemasaran yang tepat

untuk organisasi nirlaba.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan menjadi sarana untuk

memperkaya pengetahuan, wawasan dan juga pembelajaran mengenai strategi

pemasaran dan sebagai masukan untuk peneliti serta pihak - pihak lainnya yang

memiliki minat dalam bidang penelitian strategi pemasaran.

2. Manfaat Praktis:

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan menjadi bahan masukan serta

saran yang dapat digunakan dalam melakukan strategi pemasaran bagi pengelola

SSAS.

Page 20: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Pemasaran 1.

Pemasaran memainkan peranan sangat penting dalam industri perjalanan,

karena produk yang ditawarkan dari industri ini bersifat intangible (tidak dapat

disentuh atau diraba). Oleh sebab itu, untuk mengkonsumsi produk yang

ditawarkan dari industri ini, wisatawan atau pengunjung harus merasakan secara

langsung yaitu dengan cara melakukan perjalanan dengan moda transportasi yang

ditawarkan lalu setelah itu sampai di destinasi tujuan yang mana masing – masing

destinasi memiliki nilai yang berbeda – beda secara individu untuk tiap wisatawan

atau pengunjung.

Menurut Wijatno (2009:172) pemasaran sangat penting bagi suatu industri

karena tanpa adanya pemasaran suatu industri akan kehilangan dorongan untuk

bertahan dan bersaing yang selanjutkan berakibat pada kemunduran dari industri

tersebut, bahkan dapat mengakibatkan kekalahan dalam persaingan.

Kotler dan Keller (2016:27) menjelaskan bahwa pemasaran dapat

dipahami secara sederhana yaitu perpaduan dari seni dan ilmu dalam memilih dan

menggapai target pasar, menjaga target pasar yang sudah dimiliki dan

meningkatkan jumlahnya dengan cara menciptakan, memberikan serta

mengkomunikasikan keuntungan dan manfaat kepada customer dengan tujuan

Page 21: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

9

utama dari adanya pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan

produk atau pelayanan yang tepat untuk customer.

Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller

(2016:27) ―Marketing is the activity, set of institutions, and processes for

creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for

customers, partners, and society at large.‖ dari pengertian ini memiliki maksud

bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas, kumpulan institusi dan juga proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan dan bertukarnya

penawaran yang memiliki nilai (value) bagi customer, rekan – rekan dan

masyarakat luas.

Adapun Cannon et al. (2008:8) mengartikan pemasaran sebagai suatu

aktivitas yang memiliki tujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh

perusahaan, yang dilakukan dengan cara perusahaan mengantisipasi kebutuhan -

kebutuhan yang dimiliki pelanggan serta mengalihkan barang atau jasa dari

produsen yang akan memenuhi kebutuhan dari pelanggan. Tujuan pemasaran

yaitu mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memenuhi

kebutuhan - kebutuhan tersebut.

Dari pengeritan diatas dapat disimpulkan bahwa pemasasaran adalah

kegiatan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam menangkap target pasar dan

meningkatkannya dengan cara mengkomunikasikannya kepada customer

mengenai kebutuhannnya sehingga produsen dapat mengetahui, memahami dan

memenuhi kebutuhan dari customer itu sendiri.

Page 22: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

10

Pemasaran yang berhasil dapat diwujudkan jika perusahaan memiliki

strategi pemasaran yang tepat dan melaksanakannya dengan baik. Strategi

pemasaran menurut Solomon et al. (2018:202) menyebutkan bahwa ada tiga

langkah – langkahnya yaitu segmentasi pasar (segmenting), target pasar

(targeting) dan posisi pasar (positioning).

a. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran sangat menarik untuk diteliti karena berhubungan erat

dengan mempengaruhi orang dan tidak akan pernah stagnan. Strategi pemasaran

merupakan perpaduan antara seni dan keilmuan untuk mencari cara memberikan

nilai – nilai yang berbeda kepada setiap individu dengan cara memenuhi

kebutuhan dan keinginan customer sebagaimana dengan kebutuhan dan keinginan

produsen.

Definisi strategi pemasaran menurut Kotler dalam Soegoto (2014:164)

adalah suatu pola pikir pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan

pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi yang spesifik untuk pasar

sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran

pemasaran. Selain itu Kotler et al. (2016:25) mengartikan strategi pemasaran

sebagai seleksi dan penetapan segmen pasar (segmentation), target pasar (market

targeting) dan penentuan posisi saing pasar (market positioning) dan juga

pengembangan bauran pemasaran.

Tjiptono (2014:164) juga mendefinisikan bahwa strategi pemasaran adalah

alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan dari perusahaan

dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui

Page 23: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

11

pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani

pasar sasaran tersebut.

Sedangkan menurut Ferrell dan Hartline (2013:17) menjelaskan bahwa

strategi pemasaran adalah rencana bagaimana perusahaan dapat menggunakan

kekuatan dan kemampuannya untuk cocok dalam kebutuhan dan keinginan pasar.

Dari definisi – definisi yang telah dijabarkan, dapat ditarik kesimpulannya

bahwa strategi pemasaran merupakan alat yang direncanakan untuk mencapai

tujuan dari perusahaan dengan cara menetapkan segmen pasar (segmentation),

target pasar (market targeting) dan posisi saing pasar (market positioning).

1) Segmentasi Pasar (Segmentation)

Segmentasi pasar dapat membantu sebuah museum untuk memahami

pengunjungnya dan juga potensi pengunjungnya (Kotler et al. 2008:117). Menurut

Kotler dan Keller (2016:27) segmentasi pasar terdiri dari sekelompok pelanggan

yang memiliki kesamaan dari segi kebutuhan dan juga keinginan. Menyusun

segmentasi pasar berarti mengirisnya kedalam beberapa variable agar marketer

dapat menyesuaikan program pemasaran untuk mengenail perbedaan masing –

masing customer. Terdapat empat variable dalam segmentasi pasar yaitu:

a) Segmentasi Geografis.

Segmentasi ini membagi customer secara geografis antara lain negara, provinsi

dan kota atau kabupaten.

Page 24: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

12

b) Segmentasi Demografis.

Segmentasi ini membagi customer secara demografis antara lain umur,

generasi, status, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan.

c) Segmentasi Psikografis.

Segmentasi ini membagi customer secara psikografis yaitu gaya hidup dan

karakteristik pribadi dan tujuan (motives).

d) Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini membagi customer secara perilaku antara lain sikap

terhadap produk, nilai yang dicari dalam produk, berapa kali mengkonsumsi

produk dan sensitivitas harga.

2) Target Pasar (Market Targeting)

Ferrell dan Hartline (2013:142) mengatakan bahwa setelah mengevaluasi

segmentasi pasar, marketer harus menentukan daya tarik dari segmen – segmen

yang ada, apakah itu memberikan peluang yang tepat dengan kemampuan dan

sumber daya perusahaan. Meskipun segmen pasar sesuai dengan kriteria untuk

ditangani lebih lanjut, bukan berarti perusahaan harus mengembangkannya,

segmen yang menarik mungkin saja mengalami penurunan karena berbagai

alasan, termasuk kurangnya sumber daya, tidak bersinergi dengan misi

perusahaan, persaingan yang terlalu ketat dan legalitas. Menurut Kotler et al.

(2008:129), tujuan dari penentuan target adalah untuk menarik juga

mengembangkan kelopok – kelopok yang ada, yang mungkin belum pernah

berkunjung atau masih belum terlibat ke dalam kegiatan – kegiatan yang ada.

Page 25: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

13

Berdasarkan hasil analisis dari setiap segmen, terdapat lima strategi dasar untuk

menentukan target pasar yaitu:

a) Single Segment Targeting.

Strategi ini digunakan ketika kemampuan perusahaan terikat kepada

kebutuhan dari suatu segmen pasar yang spesifik. Banyak perusahaan yang

menggunakan teknik ini karena sudah mengetahui bahwa perusahaan itu telah

menjadi spesialis di bidangnya, dengan kata lain perusahaan sangat mengerti

kebutuhan customer, preferensi dan gaya hidupnya.

b) Selective Targeting.

Perusahaan yang memiliki berbagai kemampuan di produk yang

kategorinya berbeda pada umumnya menggunakan strategi ini. Strategi ini

memiliki keuntungan yaitu bisa hanya memilih segmen yang memiliki

opportunities yang baik. Perusahaan harus teliti dalam memilih kobinasi produk

dan segmen dimana kemampuan perusahaan sesuai dengan kebutuhan customer.

c) Mass Market Targeting.

Hanya perusahaan besar yang dapat menggunakan strategi ini karena

strategi artinya memenuhi seluruh kebutuhan segmen pasar yang mana

memerlukan mdoal yang sangat besar.

d) Product Specialization.

Perusahaan menggunakan strategi ini ketika sudah menjadi ahli dalam satu

kategori produk dan dapat mempengaruhi segmen pasar berbeda lainnya.

Page 26: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

14

e) Market Specialization.

Strategi ini digunakan ketika perusahaan sudah mengetahui pengetahuan

yang luas dan ahli dalam satu pasar, kemampuan ini memberikan perusahaan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan customer sekaligus menangani

permasalahan customer.

GAMBAR 1

LIMA STRATEGI DASAR DALAM TARGETTING

Single Segment

Targeting Selective Targeting

Mass Market

Targeting

M1 M2 M3

M1 M2 M3

M1 M2 M3

P1

P1 ●

P1 ● ● ●

P2

P2

P2 ● ● ●

P3

P3

P3 ● ● ●

Product

Specialization

Market

Specialization

M1 M2 M3

M1 M2 M3

P1 ● ● ●

P1

P2

P2

P3

P3

Sumber: Marketing Strategy: Text and Cases, 2013

3) Posisi Saing Pasar (Market Positioning)

Positioning merupakan seni dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan

perbedaan – perbedaan yang berarti antara suatu produk perusahaan dengan

produk perusahaan pesaing lainnya yang melayani sasaran pasar yang sama.

Kotler et al. (2008:130) berpendapat bahwa prinsip positioning suatu museum

memiliki persamaan dengan positioning produk komersial dan dalam

mengindentifikasi elemen posisi saing ini dibutuhkan persepsi secara eksternal

juga harus mencari keunggulan daya saingnya.

Page 27: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

15

Beberapa strategi posisi saing pasar yang dapat diadopsi antara lain:

memposisikan galeri seni sebagai yang terbesar dan yang terunik di dalam suatu

area; galeri seni yang paling kreatif dan inovatif; sebagai tempat untuk santai dan

keluar hiruk pikuk perkotaan; atau tempat untuk belajar dan menjawab

pertanyaan. Terdapat empat kemungkinan positioning museum atau galeri seni:

a) Museum atau galeri seni yang pameran ilmiah yang serius.

b) Museum atau galeri seni yang dibuat untuk berinteraksi dengan kalangan

muda.

c) Museum atau galeri seni yang untuk orang dewasa yang mencari ilmu

literasi.

d) Museum atau galeri seni yang mencapai beberapa tujuan.

b. Kenggulan Daya Saing (Competitive Advantage)

Menurut David (2010:9) definisi dari kenggulan daya saing adalah segala

sesuatu yang dilakukan dengan sangat baik oleh perusahaan dibandingkan dengan

pesaingnya di industri yang sama. Kenggulan daya saing terjadi ketika suatu

perusahaan dapat melakukan sesuatu yang pesaingnya tidak dapat melakukannya

atau memiliki suatu keunggulan yang kompetitornya juga ingin memiliki

keunggulan tersebut. Namun pada umumnya, sebuah perusahaan biasanya hanya

mampu untuk mempertahankan kenggulan daya saing untuk periode tertentu

karena ditiru oleh pesaingnya dan berdampak pada melemahnya keunggulan

perusahaan tersebut.

Page 28: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

16

Afuah (2009:17) menjelaskan bahwa kenggulan daya saing adalah tentang

bagaimana menciptakan dan melayakkan suatu value yang lebih baik dibanding

dengan pesaingnya; namun dalam menciptakan dan melayakkan suatu nilai

dibutuhkan kegiatan – kegiatan yang tepat dan sumberdaya yang relevan juga

kemampuan perusahaan. Bahkan akan selalu ada elemen perubahan dalam

komponen kegiatan perusahaan baik secara internal perusahaan atau lingkungan

eksternal.

Afuah (2019:18) juga mendefinisikan kenggulan daya saing pada

perusahaan adalah kemampuan untuk menghasilkan keuntungan perusahaan yang

lebih tinggi daripada tingkat rata-rata keuntungan pasar dengan bidang yang sama.

Langkah penting dalam memperoleh kenggulan daya saing adalah menciptakan

nilai (value) yang unik untuk costumer; namun untuk menciptakan value yang

unik, perusahaan harus membuat kegiatan – kegiatan (activities) yang efektif

dalam menambahkan value; kegiatan – kegiatan yang dilakukan perusahaan harus

dibuat dari sumber daya yang relevan dan kemampuan – kemampuan lainnya.

Tidak hanya value yang unik yang dibutuhkan untuk membuat suatu perusahaan

memiliki kenggulan daya saing , namun juga kegiatan – kegiatan itu harus dapat

dikatakan layak (appropriate) untuk mendapatkan value bagi costumer; dan

dalam kegiatan – kegiatan yang dibuat oleh perusahaan akan selalu ada elemen

perubahan (change) yang dapat menciptakan potensi untuk membangun dan

memanfaatkan peluang sebagai first-mover, menarik reaksi dari pesaing atau

mengidentifikasi dan merespon peluang dan ancaman dari pesaing.

Page 29: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

17

Porter dalam Nilsson dan Birger Rapp (2005:39) mendefinisikan

kenggulan daya saing adalah suatu fitur dalam perusahaan yang memiliki posisi

yang kuat dalam pasarnya karena memiliki nilai (value) yang unik bagi costumer.

Porter juga menjelaskan untuk menciptakan kenggulan daya saing , perusahaan

harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai lingkungan eksternal dan

juga sangat penting utnuk mengerti secara rinci bagaimana perusahaan terbaik

memanfaatkan fungsi struktur internalnya dalam positioning produknya.

Dari pengertian - pengertian dapat disimpulkan arti dari kenggulan daya

saing adalah suatu nilai (value) yang unik untuk costumer yang dibuat oleh suatu

perusahaan agar dapat lebih unggul dan bersaing kompetitornya di bidang yang

sama.

Terdapat teknik analisis untuk mengetahui keunggulan daya saing dari

suatu perusahaan atau organisasi. Afuah (2009:65) menjelaskan secara rinci

mengenai teknik analisis AVAC (Activities, Value, Appropiability, Change).

Analisis AVAC merupakan metode yang digunakan bukan hanya untuk

mengeksplorasi potensi keunggulan dari strategi sebuah perusahaan dan membuat

rekomendasi yang dapat dilakukan perusahaan dalam memperbaiki strategi dan

performanya, namun juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi potensi

keuntungan dari model bisnis, produk, teknologi, brand, segmentasi pasar,

peluang investasi, kerjasama gabungan, riset dan pengembangan, strategi korporat

dan lain – lain.

Page 30: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

18

Pada saat diaplikasikan oleh perusahaan, Analisis AVAC dapat

memberikan informasi dan data dalam bahasa bisnis yang umum yang dapat

digunakan dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan strategi untuk pengambilan

keputusan.

GAMBAR 2

KOMPONEN ANALISIS AVAC

Sumber: Afuah (2009:39)

Terdapat empat komponen dalam Analisis AVAC yang merupakan

konsekuensi kompetitif atau komsekuesi yang terjadi dalam persaingan.

Komponen – komponen itu adalah Activities (kegiatan – kegiatan yang dilakukan

Competitive Consequence

(Konsekuensi Kompetitif)

Activities

(Kegiatan)

Value

(Nilai)

Appropiability

(Kelayakan)

Change

(Perubahan)

Page 31: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

19

oleh perusahaan), Value (nilai yang diciptakan oleh perusahaan untuk costumer),

Appropiability (kelayakkan dari nilai yang telah diciptakkan oleh perusahaan) dan

Change (perubahan).

Dalam setiap komponen, terdapat pertanyaan – pertanyaan utama yang

bersifat pertanyaan tertutup yang harus dijawab setelah ini meruncing pada

pertanyaan – pertanyaan teknis yang hasilnya akan menjawab pertanyaan –

pertanyaan strategi yang terdapat pada Lampiran 2.

Selanjutnya setelah pertanyaan utama telah dijawab, maka langkah yang

dilakukan adalah jawaban – jawaban tersebut dicocokkan dalam tabel konsekuensi

kompetitif (competitive consequences) yang terdapat dalam Tabel 7 pada

Lampiran sehingga dapat diketahui pada strategi apa perusahaan berada yang

hasilnya akan dapat memberikan rekomendasi – rekomendasi dalam memperbaiki

strategi perusahaan.

Pada tabel konsekuensi kompetitif dalam Tabel 7, ketika jawaban –

jawaban dari pertanyaan utama dimasukkan ke dalam tabel tersebut, maka dapat

diketahui perusahaan ada dalam strategi yang mana dan sedang dalam posisi

persaingan yang mana. Setiap strategi yang dibuat akan selalu menghasilkan

konsekuensi dalam persaingannya. Berikut adalah penjelasan mengenai strategi –

strategi yang ada pada tabel:

a. Strategi 1 (Sustainable Competitive Advantage)

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan menciptakan value

yang dapat diterima oleh costumer sebagai keunikan karena perusahaan mampu

Page 32: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

20

membuat value yang layak dan juga perusahaan memiliki sumber daya dan

kemampuan untuk melakukan kegiatan – kegiatan tersebut.

Page 33: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

21

b. Strategi 2 (Temporary Competitive Advantage)

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan menciptakan value

yang dapat diterima oleh costumer sebagai keunikan karena perusahaan mampu

membuat value yang layak namun perusahaan tidak bisa mengambil keuntungan

sebelum terjadinya perubahan (change) karena keunggulan dalam persaingannya

hanya bersifat sementara.

c. Strategi 3 (Temporary Competitive Advantage)

Perusahaan mampu membuat value unik untuk costumer, namun

kenggulan daya saingnya hanya bersifat sementara saja karena disini competitor

dapat mengimitasi dengan mudah.

d. Strategi 4 (Competitive Parity)

Perusahaan tidak dapat melayakkan value ataupun mengambil keuntungan

dari perubahan, meskipun perusahaan dapat menciptakan value dan

mengaplikasikannya dalam kegiatan – kegiatan perusahaan, karena strategi ini

hanya memiliki tujuan untuk setara dengan kompetitornya.

e. Strategi 5 (Competitive Parity)

Perusahaan memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan

kegiatan – kegiatan yang menciptakan value meskipun tidak ada keunikannya,

dalam posisi ini rentan terjadi perubahan.

Page 34: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

22

f. Strategi 6 (Competitive Disadvantage)

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak menciptakan

value yang unik untuk costumer dan tidak layak, dalam posisi ini perusahaan tidak

dapat bersaing dengan kompetitor dan hanya merugikan perusahaan saja.

Terdapat empat jenis persaingan dalam konsekuensi kompetitif:

a. Kenggulan daya saing yang Berkelanjutan (Sustainable Competitive

Advantage)

Strategi yang mengarah pada kinerja yang konsisten menggunguli

pesaingnya dalam jangka waktu yang lama.

b. Kenggulan daya saing Temporer (Temporary Competitive Advantage)

Strategi yang mengarah pada kinerja yang unggul namun hanya sementara

karena pesaing dapat mengimitasi strategi yang dilakukan oleh

perusahaan.

c. Kompetitif Seimbang (Competitive Parity)

Strategi yang mengarah pada kinerja yang tujuannya hanya untuk memiliki

level yang sama atau setara dengan pesaung dalam bidang yang sama.

d. Kerugian Kompetitif (Competitive Disadvantage)

Strategi yang mengarah pada kinerja perusahaan tidak dapat bersaing dan

merugikan perusahaan.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

23

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian – penelitian sejenis yang sudah

dilakukan sebelumnya dan menjadi bahan perbandingan dan kajian agar penelitian

ini lebih kuat dan relevan. Peneliti sudah merangkum berbagai penelitian yang

terkait pada topik penelitian peneliti yaitu pemasaran yang mengambil strategi

pemasaran sebagai sub topik. Peneliti sudah merangkumnya ke dalam TABEL 1:

TABEL 1

PENELITIAN TERDAHULU

Judul dan Peneliti Metode

Penelitian Hasil dari Penelitian Perbedaan

A STUDY ON

‗NON-MARKET

STRATEGY‘:

COMPETITIVE

ADVANTAGE FOR

FIRMS AND

INDIRECT

BENEFITS FROM

GOVERNMENT

AND INTEREST

GROUPS

(Dr. Shriprakash

Soni, Assistant

Professor,

Massachusetts

Insntitute of

Technology)

2015

Deskriptif

Kuantitatif dengan

teknik analisis

studi komparatif.

Populasi top

manager dari

bidang

Consulting,

Education, Event

Management

Firms, PR &

Media,

Service/Hospitality

and Transportation

dari negara

Thailand, India

Perancis, Jerman,

Amerika Serikat

dengan sampel 30

orang (Top

Manager dari

perusahaan)

1. Faktor Non-Market

yang mempengaruhi

perusahaan adalah

Pemerintah, Media

dan Interest Group.

2. Kebanyakan top

manager sudah

mengetahui faktor

Non-Market dan

sudah memulai

untuk

menanganinya.

1. Metodologi penelitian

yang digunakan

berbeda, peneliti

terdahulu

menggunakan

kuantitatif sementara

peneliti menggunakan

kualitatif.

2. Peneliti terdahulu

meneliti mengenai

keunggulan daya

saing untuk

perusahaan yang

didapat dari

Pemerintah dan

Kelompok sementara

peneliti meneliti

mengenai keunggulan

daya saing perusahaan

dari kompetitornya.

Page 36: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

24

MARKETING

STRATEGIES AND

THEIR IMPACT ON

MARKETING

PERFORMANCE

OF INDONESIAN

SHIP

CLASSIFICATION

SOCIETY

(PT. Biro Klasifikasi

Indonesia)

(Budi Rustandi

Kartawinata, Aditya

Wardhana, Telkom

University)

2015

Kuantitatif dengan

teknik analisis

linear berganda.

Populasi dari

penelitian adalah

kapal yang

menjadi anggota

PT. BKI dan

dengan sampel 200

penumpang yang

sudah pernah

menaiki kapal

yang menjadi

anggota PT. BKI

1. Strategi pemasaran

berpengaruh positif

kepada performa

pemasaran.

2. Bauran pemasaran

berpengaruh positif

terhadap performa

pemasaran.

3. Startegi pemasaran

berpengaruh positif

terhadap bauran

pemasaran.

4. Strategi pemasaran

dan bauran

pemasaran

berpengaruh

terhadap performa

pemasaran.

1. Metodologi penelitian

yang digunakan

berbeda, peneliti

terdahulu

menggunakan

kuantitatif sementara

peneliti menggunakan

kualitatif.

2. Peneliti terdahulu

meneliti mengenai

pengaruh strategi

pemasaran kepada

performa pasar

sementara peneliti

mengekplorasi

strategi pemasaran

dan keunggulan daya

saing dengan

kompetitornya.

MARKETING

STRATEGIES OF

MUSEUMS IN

QUEBEC AND

NORTHEASTERN

UNITED STATES

(Prof. Lise Héroux

dan Prof.

James Csipak, State

University of New

York)

2013

Kualitatif dengan

teknik analisis

studi komparatif.

Informannya

adalah 12 Museum

di Quebec

(Kanada) dan 12

Museum di

Vermont.

1. Target Pasar:

Museum di Quebec

menarik lebih

banyak orang

dengan latar

belakang

pendidikan tinggi

dibandingkan

dengan museum di

Vermont.

2. Promosi: Kedua daerah

masih

mempromosikan

museumnya di

koran.

1. Peneliti terdahulu

menggunakan banyak

sample sementara

peneliti terfokus pada

satu galeri.

2. Peneliti terdahulu

membatasi topik

strategi pemasaran

hanya sampai

segmentasi dan target

pasar sementara

peneliti

mengekplorasi sampai

dengan posisi saing

pasar.

Page 37: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

25

KONSEP

STRATEGI

PEMASARAN

MUSEUM

FATAHILLAH

SEBAGAI DAYA

TARIK WISATA DI

KAWASAN KOTA

TUA JAKARTA

(Nopi Widiyaswati,

Program Studi

Pariwisata,

Universitas Gadjah

Mada)

2013

Kuantitatif dengan

teknik Analisis

SWOT.

Populasinya

adalah wisatawan

yang berkunjung

ke Museum

Fatahillah dengan

sampel 100

wisatawan.

Museum Fatahillah

memiliki potensi fisik

maupun non-fisik.

Bauran pemasaran yang

telah dilakukan oleh

pengelola dinilai baik

oleh peneliti.

1. Peneliti terdahulu

melakukan evaluasi

konsep strategi

pemasaran yang telah

dilakukan sementara

peneliti melakukan

eksplorasi terhadap

strategi pemasaran

yang sedang

berlangsung.

Analisis Strategi

Keunggulan Bersaing

(Competitive

Advantage) Sektor

Usaha Kecil

Menengah di Kota

Gorontalo (Studi

Industri Meubel di

Kota

Gorontalo)

(Idris Yanto Niode,

Universitas Negeri

Surabaya)

2012

Kualitatif dengan

teknik Analisis

SWOT, IFA dan

EFA Matriks.

Informan

penelitian yaitu

Industri Meubel

yang masih masuk

dalam Sektor

Usaha Kecil.

Strategi meraih

keunggulan bersaing

industri meubel yang

ada dikota Gorontalo

dimasa yang akan

datang dapat dilakukan

dengan strategi Agresif

yaitu dengan cara

menurunkan harga,

mengembangkan

produk baru,

menambah kualitas

produk dan

meningkatkan akses

kepasar yang lebih luas.

1. Peneliti terdahulu

menggunakan

Analisis SWOT untuk

menemukan

keunggulan daya

saing sementara

peneliti menggunakan

Analisis AVAC yang

langsung menjurus

untuk menemukan

keunggulan daya

saing dari SSAS.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2019

Page 38: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

26

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengeksplorasi mengenai strategi pemasaran dan

keunggulan daya saing dari Selasar Sunaryo Art Space. Dasar dari kedua variable

tersebut adalah pemasaran. Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang

harus dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dapat bersaing. Strategi ini terdiri dari

segmentasi pasar, target pasar dan posisi saing perusahaan terhadap

kompetitornya di bidang yang sama.

Setelah mengetahui strategi pemasaran SSAS, peneliti mengaitkannya

dengan persaingan SSAS dengan galeri lainnya untuk mengetahui bagaimana

keunggulan daya saing yang dimiliki oleh SSAS yang tidak dimiliki oleh

kompetitornya di bidang yang sama.

Pemasaran

Strategi Pemasaran

Segmentasi Pasar

(Segmenting)

Target Pasar

(Targeting)

Posisi Saing Pasar

(Positioning)

Persaingan Pasar

Kenggulan Daya Saing

(Competitive Advantage)

GAMBAR 3

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITI

Sumber: Kotler et al. (2016:25) dan Afuah (2009:17)

Page 39: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Raco (2010:2) mendefinisikan penelitian adalah kegiatan ilmiah yang

dilakukan secara bertahap, yang diawali dengan penentuan topik, lalu

pengumpulan data dan menganalisis data, sehingga didapat suatu pemahaman atas

topik, gejala dan pengertian atas topik gejala atau isu tertentu.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.

Ghony dan Fauzan Almanshur (2016:25) menjelaskan bahwa metode penelitian

kualitatif adalah penelitian yang dapat menghasilkan temuan yang tidak dapat

dicapai dengan cara kuantitatif, melainkan dengan metode eksplorasi. Selain itu,

terdapat dua tujuan utama dari penelitian dengan metode kualitatif, yaitu yang

pertama adalah mengungkap dan menggambarkan dan kedua adalah

menggambarkan dan menjelaskan.

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui strategi pemasaran untuk SSAS

ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan karakteristik deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang data – datanya

dikumpulkan dalam bukan dalam wujud angka melainkan kata – kata dan gambar.

Data – data ini dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto,

dokumen pribadi atau memo dan dokumen resmi lainnya.

Page 40: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

28

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan Penelitian 1.

Penelitian dengassn metode kualitatif memperlakukan partisipannya

sebagai subjek dan bukan objek sehingga memberikan ruang yang besar kepada

pastisipan atau narasumber. Partisipan – partisipan dalam penelitian ini yaitu:

a. Sunaryo Soetono (SS), Pendiri SSAS.

b. Rosiyani Aman (RA), Manajer Internal SSAS.

c. Dea Aprilia (DA), Manajer Program SSAS.

d. Danuh Tyas P. (DTP), Kurator Galeri Soemardja ITB.

e. Loekman (L), Asisten bagian Program Budaya Goethe Institut.

Tempat Penelitian 2.

Tempat dari penelitian ini adalah Selasar Sunaryo Art Space. SSAS

merupakan salah satu galeri seni tertua di Bandung yang berdiri pada tahun 1998

dan terletak dikawasan perbukitan di Dago, Kota Bandung.

Fokus utama dari SSAS adalah pada penyelenggaraan program-program

seni rupa kontemporer, melalui pameran, diskusi, residensi & lokakarya. Sebagai

pusat kebudayaan, SSAS juga menyelenggarakan macam – macam kegiatan yang

berhubungan dengan disiplin-disiplin ilmu seni lainnya. Selain memajang koleksi

permanen, SSAS juga menyelenggarakan pameran-pameran tunggal atau

kolaborasi, dari Indonesia maupun mancanegara. Suasana yang asri dan bercita

rasa seni menjadi pembeda SSAS dengan galeri seni lainnya yang ada di Kota

Bandung dan juga akan memberikan pengalaman yang unik untuk tiap

pengunjung.

Page 41: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

29

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang esensial sebuah penelitian. Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang strategis, karena tujuan pokok

penelitian adalah untuk mendapatkan data (Ghony dan Fauzan Almanshur

2016:164). Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan

data, yaitu:

Studi Dokumentasi 1.

Sugiyono (2009:329) mendefinisikan bahwa studi dokumentasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data yang dengan cara mempalajari dokumen untuk

mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,

dokumen yang dipelajari merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa

dalam bentuk tulisan, gambar atau karya – karya seseorang.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah data yang diminta dari

pengelola SSAS mengenai pengunjung yang datang ke SSAS dalam lima tahun

terakhir. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui bagaimana profil

pengunjung yang datang secara geografis, demografis, psikografis dan perilaku

dari pengunjungnya.

Wawancara 2.

Ghony dan Fauzan Almanshur (2016:176) menjelaskan bahwa

penggunaan teknik wawancara ini didasarkan pada dua alasan yaitu yang pertama

adalah dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui

dan dialami subjek yang diteliti, tetapi juga apa yang tersembunyi jauh di salam

subjek penelitian dan yang kedua, apa yang ditanyakan pada informan dapat

Page 42: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

30

mencakup hal – hal yang lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa

kini dan juga masa yang akan datang. Maksudnya adalah peneliti dapat secara

bebas dalam mengajukan pertanyaan dan juga leluasa, tanpa terikat oleh suatu

susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

Teknik wawancara kualitatif menggunakan panduan wawancara yang

berisi butir – butir pertanyaan untuk diajukan kepada informan, hal ini bertujuan

untuk memudahkan peneliti dalam wawancara, penggalian data dan juga

informasi yang selanjutnya bergantung pada improvisasi peneliti di lapangan.

Penelitian ini menggunakan dua jenis teknik wawancara yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara Terstruktur.

Dengan teknik ini, pertanyaan – pertanyaan telah dirumuskan oleh peneliti

kepada informan diharapkan dapat menjawab dalam pertanyaan – pertanyaan

yang telah disusun oleh pewawancara. Wawancara terstruktur merupakan model

pilihan apabila pewawancara mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Tujuan

dari wawancara terstruktur yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui

bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh SSAS dan bagaimana

keunggulan daya saing SSAS dibandingkan dengan kompetitornya.

b. Wawancara Tidak Terstruktur.

Teknik ini bersifat luwes, susunan dapat diubah pada saat wawancara dan

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Jadi wawancara ini merupakan kreasi

Page 43: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

31

interaksional dari kedua belah pihak. Teknik ini juga digunakan apabila peneliti

tidak mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya.

D. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis dara dilakukan sebelum peneliti turun ke

lapangan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis data Model Miles dan

Huberman. Analisis data menggunakan model Model Miles dan Huberman

dilakukan dengan melalui tiga proses, yaitu:

Reduksi Data 1.

Analisis data melalui reduksi data sangat penting untuk dilakukan karena

pada saat peneliti memulai penelitian tentu akan mendapatkan banyak data,

relative beragam dan bahkan data – data yang rumit. Ghony dan Fauzan

Almanshur (2016:307) juga menjelaskan bahwa reduksi data merupakan suatu

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data mentah yang muncul dari catatan – catatan terttulis di lokasi

penelitian. Reduksi data ini berlangsung terus menerus selama kegiatan penelitian

bahkan hingga setelah penelitian.

Analisis yang dikerjakan peneliti selama proses reduksi data ialah

melakukan pemilihan tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang,

pola – pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, dan cerita –

cerita apa yang sedang berkembang. Dengan demikian, reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak

perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Page 44: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

32

Penyajian Data 2.

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah menyajikan data (data

display). Dalam penelitian kualitatif, teknik penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk seperti grafik, tabel, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Semua dirancang untuk menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dalam menyajikannya,

data disusun ke dalam urutan sehingga strukturnya dapat dipahami.

Menarik Kesimpulan dan Verifikasi 3.

Setelah menyajikan data, yang dilakukan selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan terjadi perubahan jika tidak didukung

dengan bukti – bukti yang kuat yang digunakan untuk pengumpulan data

berikutnya.

Oleh sebab itu kesimpulan dalam penelitian kualitatif bisa jadi menjawab

rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, namun tetap ada

kemungkinan bahwa kesimoulan tidak menjawab, karena seperti yang telah

dijabarkan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

bersifat sementara dan terus berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Satori dan Aan Komariah (2012:164) mengatakan bahwa data adalah

segala-galanya dalam penelitian, karena itu data harus benar-benar valid. Ukuran

validitas dalam suatu penelitian terdapat pada alat untuk menjaring data, apakah

Page 45: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

33

sudah tepat, benar dan sesuai untuk mengukur apa yang harus diukur. Peneliti

diuji ketepatannya dalam merancang fokus, menetapkan dan memilih informan,

menganalisis dan melaporkan hasil penelitian yang menunjukkan konsistensi satu

sama lain.

Triangulasi 1.

Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

pemeriksaan secara triangulasi yaitu teknik pemeriksaan dengan cara

membanding-bandingkan antara sumber, teori ataupun teknik penelitian

(Moeleong dalam Ibrahim, 2015:124). Ghony dan Fauzan Almanshur (2016:322)

juga menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain, data itu digunakan untuk keperluan

pengecekkan atau sebagai pembanding.

Teknik yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber, dimana peneliti

mewawancarai narasumber dalam waktu yang berbeda dan membandingkan hasil

wawancara narasumber satu dengan dua atau narasumber tiga untuk melihat

kesesuaian informasi yang didapatkan oleh peneliti dari setiap narasumber. Hal

yang demikian dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tenang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Page 46: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

34

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan dari berbagai pihak.

5. Membandingkan isi wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil

perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran.

Yang penting di sini ialah bisa mengetahui adanya alasan – alasan terjadinya

perbedaan – perbedaan itu. Agar dapat lebih mudah untuk dipahami, berikut

peneliti memberikan gambar mengenai triangulasi sumber:

GAMBAR 4

Model Triangulasi

Selanjutnya, peneliti menggunakan analisis AVAC untuk memverifikasi

kembali hasil wawancara dan juga dapat menghasilkan rekomendasi.

Data Dokumen

Narasumber 1

Narasumber 2

Narasumber 3, dsb

Situasi Lapangan

Telaah Dokumen Wawancara

Wawancara Wawancara Observasi

Page 47: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

35

F. Jadwal Penelitian

TABEL 2

JADWAL PENELITIAN

NO Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 Observasi

2 Pengajuan TOR dan

Usulan Proposal

3 Pembuatan Usulan

Proposal

4 Seminar Usulan

Proposal

5 Revisi Usulan

Proposal

6 Pengumpulan Data

7 Penyusunan Skripsi

8 Pengumpulan Skripsi

9 Sidang Skripsi

Page 48: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, strategi pemasaran merupakan alat yang direncanakan

untuk mencapai visi dan melaksanakan misi – misi yang telah dibuat oleh Selasar

Sunaryo Art Space dengan cara yaitu menetapkan segmen pasar, target pasar dan

posisi saing pasar Selasar Sunaryo Art Space di Kota Bandung. Setelah

menetapkan tiga elemen tersebut, peneliti juga dapat mengidentifikasi keunggulan

daya saing yang dimililiki agar menjadi jawaban atas fenomena penurunan jumlah

pengunjung yang dialami oleh Selasar Sunaryo Art Space. Berikut adalah hasil

penelitian yang ditemui oleh peneliti melalui wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur:

1. Strategi Pemasaran Selasar Sunaryo Art Space.

a. Segmentasi pasar Selasar Sunaryo Art Space.

Dari hasil wawancara mengenai segmentasi pasar kepada pihak manajemen

(DA, RA) dan juga pendiri Selasar Sunaryo Art Space (SS), berikut adalah

segmentasi Selasar Sunaryo Art Space:

(Wawancara dengan Ibu Dea Aprilia selaku Manajer Program Selasar

Sunaryo Art Space) “Sebenarnya luas banget. terbuka sebanyak mungkin

lapisan masyarakat cuma yang perlu disadari juga kalau nggak semua

orang melihat seni rupa atau seni rupa kontemporer itu menarik atau jadi

kebutuhan. Kalau misalnya Selasar Sunaryo sendiri kan sebetulnya

Page 49: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

37

utamanya di galeri terus kegiatan utamanya itu pameran seni rupa jadi

orang-orang kita terbuka seluas mungkin lapisan masyarakat karena visi

misi kita tentang edukasi publik sebisa mungkin juga menjangkau bisa

menjangkau semua orang.”

(Wawancara dengan Ibu Rosiyani Aman selaku Manajer Internal Selasar

Sunaryo Art Space) “Dari banyaknya kegiatan yang dilakukan itu, segmen

otomatis akan terbentuk menurut saya. Karena setiap kita melakukan

pameran arsitek, pasti arsitek nanti yang kita undang, jadi ktia punya

database berdasarkan kegiatan yang berlangsung. Jadi misalnya kita ada

pameran tentang desain produk, pasti kita akan mengundang orang –

orang desain.”

(Wawancara dengan Bapak Sunaryo Soetono selaku pendiri Selasar

Sunaryo Art Space) “Orang – orang yang mempunyai ketertarikan seni

atau orang yang pengen belajar orang yang pengen tahu tentang seni itu.

Kalau untuk pendidikan, seni rupa udah jelas ya bagaimana mereka itu

mendapatkan sesuatu sesudah dari sekolah. Kalau untuk anak SMA, saya

ingin menebarkan embrio untuk mengenal seni dari Selasar Sunaryo.

SMA, anak muda, orang tua. Proporsional. Saya ingin orang tua paling

sedikit, anak muda sebanyak mungkin, SMA karena mereka biasanya

rombongan bisa menyebarkan bibit bibit seni, jam sekian tahun ini akan

memahami itu. Ya orang tua enggak juga enggak apa-apa.”

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan semua informan

internal, dapat diketahui bahwa segmen pasar yang ditetapkan oleh Selasar

Sunaryo Art Space utamanya adalah pengunjung dengan jenjang pendidikan SMA

(15-18 tahun), mahasiswa (18-22 tahun) namun tidak menutup kemungkinan juga

untuk orang tua dapat menikmati karya seni yang ada di Selasar Sunaryo Art

Space.

Page 50: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

38

b. Posisi Saing Pasar Selasar Sunaryo Art Space sebagai wisata seni di Kota

Bandung (Eksternal).

Berikut adalah hasil wawancara dengan instansi (DTP dan L) yang telah

melakukan kerjasama dengan Selasar Sunaryo Art Space mengenai kegiatan atau

aktivitas yang ditawarkan oleh instansi kepada pengunjung:

―Karena pilihannya yang sekarang aktif itu kalau nggak di sini (Galeri

Soemardja), Selasar atau di Lawangwangi sama NuArt sih.” (Wawancara

dengan Bapak Danuh Tyas Pradipta selaku Kurator Galeri Soemardja, ITB)

“Selasar Sunaryo udah dibilang settle. Program residency yang salah satunya

diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo dan karena sistem dan manajemen

yang sudah baik, residensi dari luar negeri pun berani untuk megang Selasar

Sunaryo. Jadi kita kalau misalnya ngadain kerjasama juga udah percaya.”

(Wawancara dengan Bapak Lukman selaku Asisten bagian Program Budaya,

Goethe Institut)

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan informan eksternal,

dapat diketahui bahwa posisi saing pasar Selasar Sunaryo Art Space menurut

sudut pandang eksternal yaitu galeri yang aktif dengan program – programnya

juga sudah settle atau diakui.

c. Target pasar Selasar Selasar Sunaryo Art Space.

Dari hasil wawancara mengenai target pasar kepada pihak manajemen dan

juga pendiri Selasar Sunaryo Art Space, berikut adalah target pasar Selasar

Sunaryo Art Space:

Page 51: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

39

“Kita keluarin service untuk edukasi pada akhirnya kembali ke orangnya

sendiri apakah dia memang mau atau nggak.‖ (Wawancara dengan Ibu

Dea Aprilia selaku Manajer Program Selasar Sunaryo Art Space)

“Kalau di sini itu tergantung kegiatan.” (Wawancara dengan Ibu Rosiyani

Aman selaku Manajer Internal Selasar Sunaryo Art Space)

“Tapi saya mau orang kesini itu sudah siap, saya ingin itu.” (Wawancara

dengan Bapak Sunaryo Soetono selaku pendiri Selasar Sunaryo Art Space)

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan semua informan

internal, dapat diketahui bahwa segmen pasar dari Selasar Sunaryo Art Space

adalah pengunjung yang ingin diedukasi mengenai seni ataupun tergantung

dengan kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan yang pada umumnya selalu

berhubungan dengan seni.

d. Keunggulan Selasar Sunaryo Art Space.

1) Internal.

Berikut adalah hasil wawancara dengan pihak manajemen (DA, RA, SS)

mengenai keunggulan Selasar Sunaryo Art Space, dapat diketahui:

(Wawancara dengan Ibu Dea Aprilia selaku Manajer Program Selasar

Sunaryo Art Space) “Kalau misal aku lihat di galeri lain memang yang di

visi misinya literal untuk edukasi publik itu cuma Selasar terus juga harus

dirasain langsung suasananya kalau misalnya di galeri lain ngebangun

Selasar ini ada konsepnya pengen gimana caranya orang bisa tetap

merasakan alam, kalau dibandingin secara secara program yang lain juga

bisa dibilang yang paling rutin menyelenggarakan program, soalnya kita

pasti paling nggak sebulan dua bulan sekali itu pasti ada pameran.”

Page 52: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

40

(Wawancara dengan Ibu Rosiyani Aman selaku Manajer Internal Selasar

Sunaryo Art Space) “Yaitu adalah program-program yang kita bisa

continue untuk melaksanakan dan memang kalau saya boleh berbangga

ya, program di selasar itu terhitungnya cukup mahal biayanya. Kenapa?

Kalau kita bandingkan dengan di Jogja, Jogja itu bisa menyelenggarakan

1 pameran dengan biaya hanya dengan 2 juta. Selasar itu punya punya

Pak Naryo namanya ada Sunaryo nya salah satu kan sudah istilahnya

dalam tanda petik itu memiliki kualitas baik. Pak Naryo masih terlibat dan

secara estetika apapun itu beliau harus yang harus yang tahu lebih dulu.”

(Wawancara dengan Bapak Sunaryo Soetono selaku pendiri Selasar

Sunaryo Art Space) “Ada passion. Saya merasa senang kalau ketemu

dengan seniman muda, melihat karya-karya muda. Itu kalau saya

tujuannya untuk komersil, barangkali dalam situasi gini udah tiarap, udah

tutup”

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan informan

internal, dapat diketahui bahwa keunggulan daya saing yang dimiliki yaitu visi

untuk mengedukasi public, program yang rutin dengan anggaran yang cukup

besar, konsep alam dalam bangunannya, passion Bapak Sunaryo selaku pendiri

dan juga keterlibatan beliau terhadap keputusan – keputusan yang akan diambil

oleh manajemen.

2) Eksternal.

Berikut adalah hasil wawancara dengan pihak eksternal (DTP dan L)

mengenai keunggulan Selasar Sunaryo Art Space, dapat diketahui:

“Buat saya ruangan yang paling representative untuk pameran saya di

Selasar.. Satu buat saya yang cocok untuk pameran sih di Selasar, kedua buat

saya suasana ya beberapa orang manajemennya saya udah kenal. Yang

Page 53: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

41

ketiga, selasar memiliki nilai edukasi yang tinggi dibandingkan dengan

Lawang Wangi misalnya. Lawang Wangi misalnya menurut saya dia belum

secara kulturalnya belum terbentuk ya kemudian Lawang Wangi kan

terkenalnya dengan kompetisinya, untuk pameran yang komersial. Selasar

dengan ada diskusinya menurut saya lebih cocok aja gitu dengan apa yang

saya pengen.” (Wawancara dengan Bapak Danuh Tyas Pradipta selaku

Kurator Galeri Soemardja, ITB)

“Kalau kita sih kenapa suka dengan Selasar itu networking yang mereka

miliki sudah terbangun dengan baik, jadi jaringan punya itu sudah sangat

mendukung tujuan apa yang kita sampaikan misalkan kita ngadain pameran

di sana. Selasar Sunaryo adalah galeri yang settle, maksudnya selalu aktif

dan eksistensinya baik itu dibanding galeri lain. Jadi kenapa kita mau

ngadain kerjasama dengan kita yakin mereka pun dari management, sistem

yang lainnya sudah bagus” (Wawancara dengan Bapak Lukman selaku

Asisten bagian Program Budaya, Goethe Institut)

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan informan eksternal,

dapat diketahui bahwa keunggulan daya saing (competitive advantage) Selasar

Sunaryo Art Space yaitu ruangan yang memadai, manajemen dan system yang

baik, networking atau jaringan yang dimiliki.

e. Kelemahanan Selasar Sunaryo Art Space.

Berikut adalah hasil wawancara dengan pihak manajemen (DA, RA, SS)

mengenai keunggulan Selasar Sunaryo Art Space, dapat diketahui:

(Wawancara dengan Ibu Dea Aprilia selaku Manajer Program Selasar Sunaryo

Art Space) “Mungkin karena pada saat awalnya Selasar dibangun gratis,

kemudian kalau misalnya dibandingin tempat lain itu kalau Selasar suasana

kekeluargaan nya masih kerasa banget itu dan itu mungkin yang jadi

kesulitan kita juga untuk apa ya, komersialisasi.”

Page 54: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

42

(Wawancara dengan Ibu Rosiyani Aman selaku Manajer Internal Selasar

Sunaryo Art Space) “Selasar punya koleksi karya yang di miliki tidak

banyak.”

(Wawancara dengan Bapak Sunaryo Soetono selaku pendiri Selasar Sunaryo

Art Space) “Bagaimana memimpin orang itu dalam kondisi stabil. Memimpin

orang untuk tetap dalam satu visi.”

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan semua informan

internal, dapat diketahui bahwa kelemahan yang saat ini dimiliki oleh Selasar

Sunaryo Art Space yaitu kesulitan untuk komersialisasi ditambah dengan koleksi

yang tidak banyak juga bagaimana memimpin manajerial untuk tetap satu visi.

2. Analisis AVAC.

a. Aktivitas yang ditawarkan oleh institusi kepada pengunjung Selasar

Sunaryo Art Space (Eksternal).

Berikut adalah hasil wawancara dengan instansi (DTP dan L) yang telah

melakukan kerjasama dengan Selasar Sunaryo Art Space mengenai kegiatan atau

aktivitas yang ditawarkan oleh instansi kepada pengunjung:

“Biasanya ada pameran dan juga diskusinya ya.” (Wawancara dengan Bapak

Danuh Tyas Pradipta selaku Kurator Galeri Soemardja, ITB)

“Bentuk kegiatan kegiatannya di sana kan ada beberapa workshop, pameran

dan mereka juga ada perpustakaan, terus juga kegiatan sekarang tuh yang

saya tahu untuk penampilannya kerjasama dengan Korea Institut untuk

menampilkan film-film dari Korea. Beberapa kerjasama sama galeri lain atau

seni rupa yang lain yang lain atau seniman senimannya.” (Wawancara

dengan Bapak Lukman selaku Asisten bagian Program Budaya, Goethe

Institut)

Page 55: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

43

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan informan eksternal,

dapat diketahui bahwa aktivitas yang ditawarkan oleh institusi kepada

pengunjung Selasar Sunaryo Art Space adalah pameran, diskusi, workshop juga

screening film.

b. Nilai (Value) diharapkan institusi ketika telah mendatangkan pengunjung

ke Selasar Sunaryo Art Space (Eksternal).

Berikut adalah hasil wawancara dengan instansi (DTP dan L) yang telah

melakukan kerjasama dengan Selasar Sunaryo Art Space mengenai kegiatan atau

aktivitas yang ditawarkan oleh instansi kepada pengunjung:

―Jadi lebih yang ke sifatnya nilai kultural kebudayaan, nilai pendidikan atau

edukasi.‖ (Wawancara dengan Bapak Danuh Tyas Pradipta selaku Kurator

Galeri Soemardja, ITB)

“Menurut saya valuenya adalah seni sama pendidikannya sih.” (Wawancara

dengan Bapak Lukman selaku Asisten bagian Program Budaya, Goethe

Institut)

Dari hasil wawancara yang peneliti telah lakukan dengan informan eksternal,

keduanya mengatakan bahwa value / nilai yang telah diberikan oleh Selasar

Sunaryo Art Space adalah edukasi dan seni.

Peneliti telah mengajukan pertanyaan tertutup kepada manajerial (Ibu Dea

Aprilia dan Ibu Rosiyani Aman) yang merupakan alat analisis AVAC pertanyaan

– pertanyaan tersebut meliputi:

a. Apakah Selasar Sunaryo Art Space sudah melakukan kegiatan – kegiatan

yang tepat?

b. Apakah value / nilai yang dibuat, dipilih oleh banyak pengunjung?

Page 56: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

44

c. Apakah strategi yang telah dilakukan Selasar Sunaryo Art Space

memungkin untuk menghasilkan uang?

d. Apakah strategi yang ada saat ini memberikan keuntungan dari perubahan

yang telah dilakukan?

Dari keempat pertanyaan yang telah diajukan kepada dua orang yang berbeda

dapat diketahui dari Tabel 7 competitive consequences (konsekuensi daya saing)

bahwa jawaban yang didapat adalah ‗Ya‘, yang berarti menempatkan Selasar

Sunaryo Art Space pada Strategi 1 dengan competitive consequences yaitu

Keunggulan Daya Saing yang Berkelanjutan atau Sustainable Competitive

Advantage.

B. Pembahasan

1. Strategi Pemasaran Selasaran Sunaryo Art Space.

1. Segmentasi pasar Selasar Sunaryo Art Space.

Segmentasi pasar yang ditetapkan oleh manajerial Selasar Sunaryo Art Space

adalah pengunjung dengan jenjang pendidikan dan umur SMA atau remaja (15-18

tahun), mahasiswa (18-22 tahun), namun tidak menutup kemungkinan pengunjung

yang datang berkunjung diluar dari target yang telah ditetapkan karena terdapat

lima kategori dalam segmentasi demografis Selasar Sunaryo Art Space yaitu anak

– anak, remaja, mahasiswa, pekerja dan manula.

Pengunjung remaja dipilih menjadi segmen yang ditetapkan karena Bapak

Sunaryo sendiri dalam wawancara dengan peneliti mengatakan bahwa beliau ingin

menebarkan bibit seni rupa kepada anak – anak remaja yang kelak nantinya akan

Page 57: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

45

mengambil studi di bidang seni rupa sehingga akan banyak seniman – seniman

muda yang nantinya akan muncul.

Pengunjung mahasiswa yang lebih spesifiknya seni rupa dipilih karena pendiri

dari Selasar Sunaryo Art Space, Bapak Sunaryo adalah seorang seniman dengan

latar belakang seni rupa murni, beliau juga berpengalaman sebagai dosen seni

rupa di kampus Insistut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu ada banyak elemen

– elemen yang terdapat dalam bangunan Selasar yang sangat terkait dengan teori –

teori literasi seni rupa murni yang sangat cocok untuk dikunjungi oleh mahasiswa

dengan latar belakang pendidikan seni rupa.

Hal ini juga didukung dengan data yang dimiliki oleh tim manajerial yaitu

rekapitulasi pengunjung remaja, mahasiswa selama lima tahun terakhir yang

ternyata kateogri remaja, mahasiswa dan pekerja mendominasi dan menjadi tiga

teratas dari lima kategori segmentasi demografis. Grafiknya sebagai berikut:

GRAFIK 2

REKAPITULASI PENGUNJUNG

REMAJA, MAHASISWA DAN PEKERJA

TAHUN 2014 - 2018

Page 58: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

46

Sumber: Pengelola Selasar Sunaryo Art Space

2. Target pasar Selasar Selasar Sunaryo Art Space.

Target pasar yang dimiliki Selasar Sunaryo Art Space adalah Single Segment

Targeting, yaitu strategi yang digunakan ketika perusahaan atau galeri seni telah

terikat kepada kebutuhan dari suatu segmen pasar yang spesifik. Banyak

perusahaan yang atau galeri seni menggunakan teknik ini karena sudah

mengetahui bahwa perusahaan itu telah menjadi spesialis di bidangnya, dengan

kata lain perusahaan atau galeri seni sangat mengerti kebutuhan customer,

preferensi dan gaya hidupnya.

GAMBAR 4

SINGLE

SEGMENT

TARGETING

M1 M2 M3

P1

728

4615 4377

1903

8160 7858

2154

11294

9566

1552

7402 8046

1,969

6,533 6835

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Rem

aja

Mah

asis

wa

Pek

erj

a

Rem

aja

Mah

asis

wa

Pek

erj

a

Rem

aja

Mah

asis

wa

Pek

erj

a

Rem

aja

Mah

asis

wa

Pek

erj

a

Rem

aja

Mah

asis

wa

Pek

erj

a

2014 2015 2016 2017 2018

Page 59: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

47

P2

P3

Dapat dipahami bahwa Selasar Sunaryo Art Space menawarkan produknya

kepada segmen pasar yang sudah spesifik, yaitu orang – orang yang memang

menginginkan edukasi dan seni dimana hal tersebut merupakan keahlian dari

galeri ini dan juga telah tertuang di dalam visi dan misi berdirinya Selasar

Sunaryo Art Space.

3. Posisi Saing Pasar Selasar Sunaryo Art Space sebagai wisata seni di Kota

Bandung (Eksternal).

Kotler et al. (2008:130) menjabarkan terdapat beberapa strategi posisi

saing pasar yang dapat diadopsi antara lain yaitu: memposisikan galeri seni

sebagai yang terbesar dan yang terunik di dalam suatu area; galeri seni yang

paling kreatif dan inovatif; sebagai tempat untuk santai dan keluar hiruk pikuk

perkotaan; atau tempat untuk belajar dan menjawab pertanyaan. Terdapat empat

kemungkinan positioning museum atau galeri seni menurut Kotler et al.

(2008:131), yaitu:

1) Museum atau galeri seni yang pameran ilmiah yang serius.

Selasar Sunaryo Art Space dalam menyelenggaran pamerannya, sangat serius

dalam penanganannya yang langsung melibatkan Bapak Sunaryo dan juga ketiga

kuraor lainnya sebelum menyelenggarakan kegiatan, dapat dikatakan setiap

pameran yang telah dilakukan merupakan hasil dari keseriusan jajaran

senimannya yang pasti juga ditinjau dari sudut pandang keilmuan. Bapak Sunaryo

sendiri sebelumnya merupakan dosen seni rupa ITB.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

48

2) Museum atau galeri seni yang dibuat untuk berinteraksi dengan

kalangan muda.

Dapat dilihat melalui pembahasan mengenai segmentasi pasar Selasar

Sunaryo Art Space bahwa yang menjadi segmen yang ditargetkan untuk saat ini

adalah kalangan muda, remaja dan juga mahasiswa.

3) Museum atau galeri seni yang untuk orang dewasa yang mencari

ilmu literasi.

GAMBAR 6

PUSTAKA SELASAR

Sumber: www.selasarsunaryo.com

Tidak hanya segmen kalangan muda yang disasar namun juga orang

dewasa atau segmen pekerja yang ingin mencari ilmu literasi mengenai seni yang

dapat dilihat dari tersedianya Pustaka Selasar yang telah dibuka sejak 2008

sebagai sub-divisi dari Departemen Dokumensi. Perpustakaan ini dilengkapi

dengan koleksi buku – buku mengenai seni dan budaya yang cukup lengkap.

4) Museum atau galeri seni yang mencapai beberapa tujuan.

Page 61: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

49

Tiga poin diatas telah menjadi strategi positioning yang saat ini

dilaksanakan oleh Selasar Sunaryo Art Space.

Saat ini posisi saing pasar Selasar Sunaryo Art Space di kota Bandung

dianggap sebagai galeri seni yang aktif dalam melaksanakan program –

programnya dibandingkan dengan galeri seni lainnya. Hal ini didukung dengan

jawaban langsung dari narasumber:

“Ya kalau dibilang keunggulan ya jadi Selasar Sunaryo adalah galeri

yang settle, maksudnya selalu aktif dan eksistensinya baik itu dibanding

galeri lain. Kan kalau di Bandung ada NuArt, ada yang lain juga cuman

kalau Selasar Sunaryo udah dibilang settle.” (Wawancara dengan Bapak

Lukman selaku Asisten bagian Program Budaya, Goethe Institut)

“Ini konteksnya Kota Bandung ya. Buat saya ruangan yang paling

representative untuk pameran saya di Selasar. Karena pilihannya yang

sekarang aktif itu kalau nggak di sini (Galeri Soemardja), Selasar atau di

Lawangwangi sama NuArt sih.” (Wawancara dengan Bapak Danuh Tyas

Pradipta selaku Kurator Galeri Soemardja, ITB)

Selasar Sunaryo Art Space sudah berhasil meposisikan dirinya sebagai

salah satu galeri seni yang paling aktif di kota Bandung dengan adanya agenda

kegiatan yang rutin dan berkelajutan yang selama dua dekade berdiri terlaksana

dengan baik dan sesuai dengan visi dan misi yang telah diciptakan oleh Bapak

Sunaryo selaku pendiri.

4. Keunggulan Selasar Sunaryo Art Space.

1) Internal.

Page 62: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

50

Selasar Sunaryo Art Space aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang

berorientasi pada edukasi publik. Dengan arahan & dukungan dari Yayasan

Selasar Sunaryo, fokus utama SSAS adalah pada penyelenggaraan program-

program seni rupa kontemporer, melalui pameran, diskusi, residensi dan

lokakarya. Hal ini menjadi suatu keunggulan karena tujuan utama adalah

mengedukasi public mengenai seni rupa dan sampai saat ini masih konsisten dan

telah menjadi salah satu galeri seni di kota Bandung yang terus aktif dalam

menyelenggarakan program – program yang mendukung visi Bapak Sunaryo

selaku pendiri. Bapak Sunaryo sendiri sampai saat ini masih terlibat aktif dalam

penyelenggaraan suatu program, baik yang akan dilaksanakan atau sedang

dilaksanakan, beliau selaku pendiri masih menjadi pemegang quality control

dalam setiap program – program yang ada di Selasar Sunaryo Art Space, namun

tidak hanya beliau yang menjadi penentu dalam kegiatan – kegiatan yang akan

diselenggarakan, karena dalam galeri ini, Bapak Sunaryo dibantu oleh tiga kurator

yang berperan aktif dalam pemilihan kegiatan yang akan diselenggarakan, yaitu

Bapak Agung Hujatnikajennong, Bambang Sugiharto dan Titarubi.

Di samping itu, program – program yang ada hingga saat ini masih sangat

konsisten dengan tujuan utama berdirinya galeri seni ini. Berikut adalah contoh

program – program seni rupa yang telah diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo Art

Space:

TABEL 3

PROGRAM SELASAR SUNARYO ART SPACE

No. Program

Page 63: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

51

1. Lawangkala

Waktu: 16 September 2018 –

16 Juni 2019

Merupakan Exhibition

Tunggal Bapak Sunaryo,

sekaligus menandai dua

dekade berdirinya Selasar

Sunaryo Art Space.

Lawangkala terdiri dari dua

suku kata yaitu ‗lawang‘

yang artinya pintu dan ‗kala‘

yang artinya waktu.

Exhibition ini memberikan

sedikit waktu untuk

pengunjungnya untuk dapat

merefleksikan waktu yang

telah dilewati dan juga akan

datang.

2. Pameran Tunggal R.E. Hartanto:

Museum Potret Dokter Rudolfo

Waktu: 15 Mei 2019 – 30

Juni 2019

R.E. Hartanto merupakan

salah satu seniman yang

menyelenggarakan

pamerannya di Selasar

Sunaryo Art Space. Dalam

program ini berisi pameran

lukisan yang diambil dari

foto – foto seniman

kenamaan Indonesia yang

dikemas dengan unik dan

menarik.

2) Eksternal.

Page 64: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

52

Menurut sudut pandang eksternal mengenai keunggulannya terdapat beberapa

hal yang disebutkan yaitu ruangan pameran yang memadai, manajemen dan

system yang baik dan juga networking atau jaringan yang telah terbangun sampai

saat ini sangat baik.

Dari sisi arsitektur, bangunan galeri Selasar Sunaryo Art Space sangat unik

karena struktur tanahnya tidak rata atau berbukit – bukit. Keunggulan dari hal ini

adalah membuat banyak ruangan menjadi tidak beraturan letaknya mengikuti

kontur tanah dan menjadikan itu sebagai sebuah keunikan tersendiri, ruang

pameran dalam galeri seni ini pun sangat memadai bagi seniman – seniman yang

ingin melakukan pameran karena ruangan – ruangan yang ada dapat dengan

mudah di dekorasi ulang sehingga memudahkan seniman untuk meletakkan karya

seninya sesuai dengan yang mereka inginkan. Berikut adalah gambar ruangan

pameran yang ada di Selasar Sunaryo Art Space:

GAMBAR 5

RUANG PAMERAN SELASAR SUNARYO ART SPACE

Galeri A

Galeri A (sekitar 177 m2), digunakan

untuk memamerkan karya-karya

Sunaryo. Ruang ini juga digunakan

untuk pameran seniman Indonesia dan

luar negeri berskala besar.

Bale Tonggoh

Bale Tonggoh (sekitar 190 m2), adalah

bangunan semi-permanen yang

difungsikan sebagai ruang proyek dan

exhibition sementara.

Page 65: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

53

Ruang Sayap dan Galeri B

Ruang Sayap (sekitar 48m2) dan Galeri B (sekitar 210 m2), digunakan untuk

menampilkan exhibition seniman muda dari Indonesia dan juga luar negeri.

Ruangan ini juga digunakan untuk menampilkan koleksi permanen dari seniman

Indonesia atau pun mancanegara.

Sumber: www.selasarsunaryo.com

Selain itu, manajemen dan system yang ada di galeri seni ini sudah

diaggap baik oleh kedua narasumber (DTP, L), hal ini dapat terlihat dari prestasi –

prestasi yang telah dianugerahkan kaepada Selasar Sunayo Art Space yang

pastinya didukung dari manajemen yang baik.

Keunggulan lainnya yang dinilai dari sudut pandang eksternal adalah

network atau jaringan yang dimiliki oleh Selasar Sunaryo Art Space. Dari hasil

wawancara peneliti dengan manajerial dan pendiri, galeri seni ini telah melakukan

banyak kerja sama dengan berbagai institusi dalam negeri maupun internasional.

Seperti kerja sama yang baru saja dilaksanakan yaitu dengan Japan Foundation,

Goethe Institut dan Korea Institut juga kerja sama yang sudah terus menerus

dilakukan dengan Insitut Teknologi Bandung (ITB) sebagai institusi pendidikan,

yang khususnya bekerja sama dibidang seni rupa.

Page 66: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

54

5. Kelemahanan Selasar Sunaryo Art Space.

Terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Selasar Sunaryo Art

Space. terdapat dalam salah satu dialog antara peneliti dan narasumber mengenai

penurunan jumlah pengunjung. Perlu diketahui bahwa Selasar Sunaryo Art Space

merupakan organisasi nirlaba yang pada dua dekade berdirinya galeri ini tidak

dipungut biaya atau entrance fee untuk masuk menikmati karya seni atau

berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan, namun pada tahun

2018 di bulan Septemeber, kebijakan ini diberlakukan.

Pada awalnya seluruh biaya operasional dan program murni diatasi oleh

Bapak Sunaryo sendiri selaku pendiri, namun dikarenakan usianya yang saat ini

sudah semakin tua (76 tahun), beliau pun mengurangi produktivitas, sehingga agar

tetap berjalan, galeri seni ini mengambil kebijakan untuk memungut biaya masuk

bagi pengunjung yang ingin datang ebrkunjung ke galeri atau pun ikut serta ke

dalam program yang sedang diselenggarakan.

Entrance fee yang ada dipungut oleh galeri seni ini difungsikan untuk

biaya operasional Selasar Sunaryo Art Space dan juga untuk membantu anggaran

program- program yang akan diselenggarakan, hal ini didukung oleh pertanyaan

dari salah satu narasumber:

(Wawancara dengan Bapak Lukman selaku Asisten bagian Program Budaya,

Goethe Institut) “Kalau Selasar Sunaryo bisa dibilang udah settle untuk satu

galeri. Yang kalau dulu kan dia terkenal dengan nonprofit sekarang kan

memang berubah walaupun berbayar tapi kan itu juga dipergunakan untuk

operasional bukan untuk profit gitu.”

Page 67: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

55

Diberlakukannya entrance fee saat ini berpengaruh dengan penurunan jumlah

pengunjung yang didukung oleh salah satu pernyataan dari narasumber dimana

peneliti menanyakan mengenai dampak dari diberlakukannya kebijakan baru ini:

(Wawancara dengan Ibu Dea Aprilia selaku Manajer Program Selasar Sunaryo

Art Space) “Ada sih jelas. Turun sih sejauh ini.. Tapi maksudnya wajar sih.

Kalau misalnya ticketing itu mungkin kelemahannya misalnya ini kita udah

display Lawangkala hampir udah setengah tahun lebih ya terus kan orang

udah banyak yang lihat sebetulnya jadi kalau misalnya kita ngasih tiket yang

apa namanya yang bisa ada 2 jenis tiket tiket terusan sama tiket program”

2. Analisis AVAC.

a. Aktivitas yang ditawarkan oleh institusi kepada pengunjung Selasar

Sunaryo Art Space (Eksternal).

Menurut sudut pandang narasumber dari instansi yang telah melakukan kerja

sama dengan Selasar Sunato Art Space, terdapat tiga aktivitas yang ditawarkan

oleh institusi tersebut untuk menarik pengunjung datang, yang pertama adalah

pamerah, diskusi, workshop dan juga screening film. Hal ini didukung dengan

fokus utama SSAS adalah pada penyelenggaraan program-program seni rupa

kontemporer, melalui pameran, diskusi, residensi & lokakarya

(www.selasarsunaryo.com). Berikut adalah aktivitas yang pernah diselenggarakan

di Selasar Sunaryo:

TABEL 4

AKTIVITAS YANG DISELENGGARAKAN INSTANSI DI

SELASAR SUNARYO ART SPACE

Screening Film

Page 68: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

56

Selasar Sunaryo Art Space bekerja sama

dengan Korean Cultural Center

Indonesia dan Bahasinema untuk

penayangan film ‗Breathless‘.

29 Juni 2019

Selasar Sunaryo Art Space

berkolaborasi dengan A.D. Pirous

dengan kegiatan Selasar Weekend

Cinema 2017m yaitu penayangan film

– film yang dipilih langsung oleh A.D.

2017

Workshop

Puri Fidhini adalah seorang pelukis dari

kota Bandung yang berpartisipasi

dengan exhibition ―Lukisan Gapilan‖.

Dalam workshop ini tidak hanya

diajarkan cara melukis diatas cermin

namun juga bagaimana cara

Selasar Kids Program,

Environmental Art Class untuk anak

bersama Ardhana Riswarie. Anak tidak

hanya belajar mengenai siklus

kehidupan dengan membuat sutu karya

seni dari material bekas namun juga

Page 69: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

57

memodifikasi cermin sebagai media

lukis dengan proses kimia.

23 Juni 2019

belajar cara mengapresiasi alam.

10 November 2018

Pameran

Melalui pameran ini, Bunawijawa

meberitahukan bahwa eksistensi lukisan

pemandangan alam tidak slelau

berhubungan dengan Mooi Indie.

Pameran ini merupakan tour pameran

yang dimulai dari Selasar Sunaryo Art

Space dan selanjutnyan akan pindah ke

Galeri Nasional Indonsia.

10 November 2017

Pameran ini ingin menunjukkan

pendekatan khusus Toni Kanwa

Adikusumah terhadap

material meteorit. Patung-patung

manusia bergaya primitif Toni Kanwa

biasanya dibuat

dengan material kayu, mewadahi

metode penciptaan yang khas.

13-16 Maret 2018

Diskusi

Page 70: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

58

Mendiskusikan buku bunga rampai

tulisan kritikus seni Bambang Bujono

berupa ulasan, esai dan artikel seni rupa

di berbagai media massa, buku,

katalog—maupun makalah dalam

diskusi dan lokakarya periode 1968-

2017.

23 Februari 2018

Diskusi ini membahas mengenai

keberlangusngan galeri seni saat ini

melalui sudut pandang praktik

manajemen ruang seni.

2 September 2018

Sumber: www.selasarsunaryo.com

b. Nilai / Value diharapkan institusi ketika telah mendatangkan pengunjung

ke Selasar Sunaryo Art Space (Eksternal).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua narasumber yang berasal dari

instansi setuju, Selasar Sunaryo Art Space memiliki value dibidang edukasi dan

juga seni. Hal – hal ini sudah tertuang dalaam visinya yaitu edukasi publik melalui

kegiatan atau aktivitas seni yang diselenggarakan.

Berikut adalah misi – misi dari Selasar Sunaryo Art Space:

1) Untuk mendukung pengembangan seni dan budaya dan pengembangan

infrastruktur kebudayaan secara berkelanjutan di Indonesia.

Page 71: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

59

2) Untuk membuka peluang kepada public umum untuk terlibat dalam

aktivitas kebudayaan, seni visual dan program pendidikan seni.

3) Menjadi pusat sumber daya, menawarkan akses informasi mengenai seni

Indonesia dan internasional.

4) Menjadi rumah dan pembelajaran mengenai karya seni Sunaryo, figur

penting dalam pengembangan seni Indonesia.

c. Aktivitas.

Dari apa yang telah disampaikan oleh manajemen Selasar Sunayo Art Space

mengenai aktivitas atau program – program yang diselenggarakan sudah tepat dan

sesuai dengan visi dari pendiri galeri seni Selasar yaitu untuk mengedukasi public

mengenai seni rupa. Anggaran – anggaran yang dikeluarkan pada setiap program

yang diselenggarakan juga termasuk dalam kategori diferensiasi yang juga

didukung dengan jawaban dari para narasumber:

(Wawancara dengan Ibu Rosiyani Aman selaku Manajer Internal Selasar

Sunaryo Art Space) ―Yaitu adalah program-program yang kita bisa

continue untuk melaksanakan dan memang kalau saya boleh berbangga

ya, program di selasar itu terhitungnya cukup mahal biayanya. Kenapa?

Kalau kita bandingkan dengan di Jogja, Jogja itu bisa menyelenggarakan

1 pameran dengan biaya hanya dengan 2 juta, katalog fotokopian,

pembukaan alakadarnya kopi sama apa gitu terus, Selasar itu punya

punya Pak Naryo namanya ada Sunaryo nya salah satu kan sudah

istilahnya dalam tanda petik itu memiliki kualitas baik.”

(Wawancara dengan Bapak Sunaryo Soetono selaku pendiri Selasar

Sunaryo Art Space) ―Kalau dibandingkan dengan galeri galeri lain

mungkin mahal. Karena kadang-kadang kalau orang pameran itu jajanan

pasar aja atau snack. Kalau disini bisa dapat makan. Kemudian dalam

Page 72: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

60

penampilan saya nggak mau yang asal-asalan. Kalau perlu dinding dicat

dan selalu kalau misalnya kurang ruangan jadi tambah aja ruangannya nah

itu setiap tiap pameran itu mengeluarkan biaya. Mulai dari 20 juta sampai

ratusan.‖

Anggaran dengan kategori diferensiasi artinya biaya yang dikeluarkan

untuk menyelenggarakan suatu program atau aktivitas terhitung besar

dibandingkan dengan anggaran kegiatan yang diselenggarakan oleh galeri seni

lain karena dari hasil wawancara, narasumber RA dapat memberikan contoh

mengenai diferensiasi anggaran.

Di samping itu, kegiatan – kegiatan yang telah diselenggarakan sampai

saat ini juga telah menjadi pembeda dalam positioning Selasar Sunayo Art Space

sebagai galeri seni yang sangat aktif atau rutin dalam menyelenggarakan program,

di dukung dengan sasaran segmen yang dituju adalah anak muda dan setiap

program yang akan dilaksanakan sudah melalui proses filtering oleh Bapak

Sunaryo dan juga para kurator yang ada.

Kegiatan – kegiatan telah dilaksanakan juga ikut memberikan kontribusi

terhadap seniman – seniman yang berpotensi, dengan adanya kegiatan dua tahun

sekali yang diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo Art Space yaitu ‗Bandung New

Emergence‘.

Bandung New Emergence (BNE) adalah pameran reguler yang digagas dan

diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo Art Space setiap dua tahun yang bertujuan

memetakan perkembangan seni rupa kontemporer di Bandung melalui karya-

karya seniman muda. Para seniman yang masuk dalam seleksi kuratorial BNE

Page 73: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

61

adalah mereka para seniman muda yang telah menapaki karir sebagai seniman—

berkarya, terlibat dalam proyek-proyek seni maupun workshop dan berpameran—

minimum sejak dua sampai tiga tahun belakangan.

d. Value atau nilai.

Nilai yang dimiliki oleh Selasar Sunayo Art Space adalah edukasi publik

mengenai seni. Hal ini pastinya telah dipilih oleh pengunjung yang datang karena

Target pasar yang dimiliki Selasar Sunaryo Art Space adalah Single Segment

Targeting, yaitu strategi yang digunakan ketika perusahaan atau galeri seni telah

terikat kepada kebutuhan dari suatu segmen pasar yang spesifik. Spesifik artinya

pengunjung yang data sudah pasti tahu bahwa kegiatan – kegiatan yang

ditawarkan adalah kegiatan yang berhubungan dengan edukasi di bidang seni.

Selain itu, sangat penting bagi manajemen mengenai jumlah pengunjung yang

datang karena dapat menjadi tolok ukur keberhasilan suatu program yang selama

ini diselenggarakan, juga program – program yang ada saat ini adalah cara Selasar

untuk mengomunikasikan nilai yang dijunjung oleh Selasar kepada publik yang

datang berkunjung.

e. Appropiability (Kelayakkan)

Untuk mengidentifikasi sisi kelayakan, peneliti mengajukan pertanyaan

apakah dari strategi yang selama ini dilakukan oleh Selasar memungkin untuk

mendapatkan uang. Dalam suatu galeri seni terdapat beberapa pos – pos

pemasukkan keuangan, yaitu melalui penjualan karya, penyewaan venue atau tiket

masuk.

Page 74: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

62

Dalam penjualan karya yang terjadi dalam pameran di Selasar, transaksi

tersebut tidak langusng ditangani oleh manajemen namun melalui pihak ketiga

yaitu PT. Bale Project yang termasuk dalam Yayasan Selasar Sunaryo. Ketika

dalam suatu pameran yang diselenggarakan terjadi transaksi antara pengunjung

dan seniman, maka Bale Project akan mengurus pembagian persentasi yang

didapatkan oleh Selasar Sunaryo Art Space selaku penyedia ruang pameran.

Selain itu, pos pemasukkan lainnya adalah penyewaan venue. Selasar Sunaryo

Art Space dapat disewakan sebagai tempat foto untuk pre-wedding atau acara –

acara skala kecil, hal ini tercantum dalam website resmi Selasar Sunaryo Art

Space.

Yang terakhir adalah dari biaya tiket masuk yang tercantum dalam website

resmi Selasar Sunaryo Art Space:

Page 75: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

63

TABEL 5

ENTRANCE FEE

SELASAR SUNARYO ART SPACE

TIKET HARGA

All Access

(Untuk semua pameran) Rp. 25.000/orang

Regular

(Untuk 1 pameran) Rp. 15.000/orang

Anak dibawah 5 tahun

Manula diatas 70 tahun Gratis

Group Tour (min. 15 pax) Rp. 15.000

Sumber: www.selasarsunaryo.com

Pemasukkan finansial ini digunakan untuk operasional kegiatan,

perawatan bangunan dan peremajaan bangunan karena Selasar Sunaryo Art Space

merupakan galeri seni yang bersifat nirlaba.

Selain itu dari sisi kelayakkan, Selasar Sunaryo Art Space telah mendapat

banyak penghargaan antara lain penghargaan Akademi Jakarta, Lifetime

Achievement dari Art Stage Jakarta dan Jogja Biennale tahun 2017 lalu, dan

penghargaan Chevalier dans L’ordre des Arts et Lettres oleh Kementerian

Kebudayaan Perancis.

f. Change (Perubahan).

Akan selalu ada arus perubahan atau dinamika dalams suatu organisasi, dalam

hal ini peneliti melakukan wawancara untuk menanyakan apakah strategi yang

ada saat ini memberikan keuntungan dari perubahan atau dinamisme yang telah

dilalui, kedua narasumber mengatakan jawaban ‗Ya‘ yang diterjemahkan dari

setiap produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, apakah ada perubahan

Page 76: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

64

dari produk yang ada, dalam hal ini dinilai sebagai mutu atau kualitas dari

program – program yang diselenggarakan semakin baik. Selasar Sunaryo Art

Space sendiri akan tetp melaksanakan nilai yang telah dibuat hingga pendirinya,

Bapak Sunaryo tutup usia.

Dari peningkatan mutu program ini, Selasar Sunaryo Art Space memanfaatkan

segala sumber daya yang ada dan juga memanfaatkan kemampuan – kemampuan

dari sisi sumber daya manusianya dengan maksimal. Sebagai first-mover galeri

seni yang aktif di kota Bandung, itu merupakan sebuah keuntungan yang didapat

Selasar Sunaryo Art Space karena hal itu membentuk posisi saing pasarnya di

antara galeri seni lainnya (NuArt, Lawangwangi).

Dari keempat aspek yang ada dalam analisis AVAC, menunjukkan bahwa

Selasar Sunaryo Art Space ada pada Strategi 1 atau yang disebut sebagai

Sustainable Competitive Advantage yang berarti keunggulan daya saing yang

berkelanjutan.

Dalam strategi 1 (Afuah 2009:18) artinya aktivitas – aktivitas yang dilakukan

oleh Selasar Sunaryo Art Space menciptakan value atau nilai yang dengan mudah

dapat dipahami oleh pengunjung sebagai suatu keunikan dan Selasar Sunaryo Art

Space juga mampu untuk melayakkan nilai yang telah diciptakan. Di samping itu,

Selasar Sunaryo Art Space memiliki sumber daya dan manajemen yang baik untuk

melaksanakan berbabagai kegiatan. Selain itu, strategi yang saat ini telah

diterapkan juga memberikan keuntungan dari dinamika perubahan yang ada untuk

Page 77: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

65

membuat nilai yang ada saat ini menjadi lebih baik lagi diterima oleh

pengunjungnya.

Page 78: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

66

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan juga pembahasan yang terkait dengan strategi

pemasaran Selasar Sunaryo Art Space yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Segmentasi pasar Selasar Sunaryo Art Space saat ini didominasi oleh

remaja, dewasa dan pekerja namun tetap terbuka untuk umum.

2. Target pasar Selasar Sunaryo Art Space adalah single segment targeting,

dimana hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan segmen yang spesifik dan

Selasar Sunaryo Art Space sudah menjadi spesialis di bidang wisata seni

rupa di kota Bandung.

3. Keunggulan Selasar Sunaryo Art Space yaitu program – program yang

berkualitas aktif dilaksanakan, networking atau jaringan yang telah

dibentuk sudah sangat baik, ruangan pameran yang memadai.

4. Kelemahan yang saat ini dimiliki oleh Selasar Sunaryo Art Space yaitu

sulitnya untuk mengkomersialisasikan dan juga sulit untuk terus

memimpin orang – orang untuk tetap pada satu visi.

5. Aktivitas yang ditawarkan oleh instasi kepada pengunjung Selasar

Sunaryo Art Space yaitu berupa pameran, diskusi, screening film dan juga

ada workshop yang melibatkan pengunjung yang datang.

Page 79: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

67

6. Nilai atau value yang selama ini disampaikan yaitu untuk edukasi public

mengenai seni telah berhasil atau dengan efektif dilakukan, ditandai

dengan banyaknya pengunjung dari segmen remaja dan mahasiswa yang

mendominasi segmen pasar yang data ke Selasar Sunaryo Art Space.

7. Posisi saing pasar Selasar Sunaryo Art Space di antara galeri seni yang ada

saat ini adalah sebagai penyelenggara pameran dengan keilmuan seni rupa

dan juga segmen pasarnya menyasar kepada anak remaja dan mahasiswa.

Selain itu Selasar Sunaryo Art Space dapat menjadi tempat dimana untuk

mempelajari seni secara literasi langsung karena Selasar Sunaryo Art

Space memiliki perpustakaan (Pustaka Selasar) dengan banyak koleksi

buku mengenai seni rupa.

8. Analisis AVAC.

Selasar Sunaryo Art Space sudah ada pada tahap Sustainable Competitive

Advantage atau keunggulan daya saing yang dimiliki saat ini sebaiknya

dipertahankan.

B. IMPLIKASI

1. Selasar Sunaryo Art Space

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi manajemen untuk mengeksplorasi

strategi pemasaran yang sudah diterapkan saat ini dan juga

memaksimalkan competitive advantage yang dimiliki oleh galeri untuk

meningkatkan jumlah pengunjung.

Page 80: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

68

2. Akademisi.

Hasil penelitian ini dapat ikut serta melengkapi khasanah pengetahuan di

bidang pemasaran khususnya untuk strategi pemasaran dan juga

keunggulan daya saing dari sebuah perusahaan atau organisasi.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan pada bab

sebelumnya, peneliti memberikan beberapa saran terkait dengan strategi

pemasaran Selasar Sunaryo Art Space sebagai wisata seni di Kota Bandung, yaitu:

1. Mengetahui cara menangani berbagai segmen pasar yang terbentuk

merupakan langkah terbaik bagi Selasar Sunaryo Art Space untuk dapat

memperluas segmentasi yang telah ditargetkan sebelumnya, selain itu juga

dapat pihak manajemen dapat mengetahui metode pendekatan apa yang

sebaiknya dilakukan pada setiap segmen yang ada. Sebaiknya Selasar

Sunaryo Art Space membuat database dengan lebih lengkap lagi seperti

mengenai aspek – aspek segmentasi demografis berupa umur, generasi, dan

pendapatan; segmentasi psikografis yang membagi pengunjung dari gaya

hidup dan karakteristik pribadi juga tujuan berkunjung; segmentasi sikap

untuk mengetahui bagaimana sikap pengunjung terhadap aktivitas yang ada,

nilai yang dicari, berapa kali mengunjungi Selasar Sunaryo Art Space dan

juga sensitivitas terhadap harga tiket masuk yang telah ditetapkan.

2. Sangat penting bagi setiap organisasi meskipun bersifat non-profit atau pun

tidak untuk memiliki staff khusus pemasaran yang bertujuan untuk

menambahkan sumber daya yang ada berupa kemampuan – kemampuan yang

Page 81: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

69

nantinya akan dimiliki sebagai suatu langkah untuk membuat nilai yang ada

saat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Oleh sebab itu sebaiknya pihak

manajemen menambahkan staff pemasaran dalam strukturnya, karena sampai

saat ini Selasar Sunaryo Art Space masih belum memiliki staff pemasaran

meskipun telah terjadi tarik ulur mengenai hal ini, ketika direalisasikan justru

akan membantu pihak manajemen untuk memaksimalkan fungsinya masing –

masing karena menurut hasil wawancara, untuk divisi yang bertugas untuk

melakukan pemasaran sampai saat ini dikelola oleh manajer program.

3. Selasar Sunaryo Art Space sebaiknya membuat inovasi berupa program

workshop dan desain layanan untuk menarik pengunjung manula yang yang

dimaksudkan untuk menjangkau segmen yang lebih luas lagi dikarenakan

angka dari segmen manula yang terus bertambah. Galeri seni dapat

diuntungkan dari promosi secara langsung dengan rencana yang telah

terstruktur.

4. Selasar Sunaryo Art Space dapat menaikkan pendapatan dari tiket masuk

dengan cara melakukan inisiasi kerja sama dengan biro perjalanan wisata

untuk penjualan tiket pameran. Hal ini bertujuan tidak hanya untuk itu namun

juga sebagai cara lain dalam berpromosi kepada publik mengenai wisata seni

yang ditawarkan oleh Selasar Sunaryo Art Space.

Page 82: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

70

DAFTAR PUSTAKA

Afuah, Allan. (2009) Strategic Innovation: New Game Strategies for Competitive

Advantage. New York: Routledge.

Cannon, Joseph P., Perreault, Jr.William D., McCarthy, E.Jerome. (2008)

Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial Global. Edisi Keenam Belas.

Jakarta: Salemba Empat

David, Fred R. (2010) Strategic Management: Concepts and Cases, 13th

Edition.

New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Eddy Soeryanto Soegoto. (2014) Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung Edisi

Revisi. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Fandy, Tjiptono. (2014) Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.

Ferrell O. C. & Michael D. Hartline. (2013) Marketing Strategy: Text and Cases,

6th

Edition. Mason: South-Western Cengange Learning.

Ghony, Djunaidi. M & Almanshur, Fauzan (2016). Metode Penelitian Kualitatif.

Jogjakarta: AR-Ruzz Media.

Ibrahim. (2015) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Indonesia Attractiveness Award. (2017) Daftar Pemenang Tahun 2017. [online]

Tersedia: http://www.indonesiaattractiveness-award.com/the_winner.html

[Diakses tanggal 6 Februari 2019]

Kotler, Neil G., Kotler, Philip., Kotler, Wendy I. (2008) Museum Marketing and

Strategy. San Fransisco: Jossey-Bass.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2016) Marketing Management, 15th Edition.

New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Miftah. (2017) Kebudayaan, Potensi Daya Tarik Pariwisata di Kota Bandung.

Portal.Bandung [online] 9 April 2017. Tersedia:

https://portal.bandung.go.id/posts/2017/04/10/kn1r/moment [Diakses

tanggal 6 Februari 2019]

Nilsson, Fredrik & Birger Rapp. (2005) Understanding Competitive Advantage.

New York: Springer.

Raco, J. R. (2013) Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan

Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Satori, Djam‘an & Aan Komariah. (2012) Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Page 83: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

71

Selasar Sunaryo Art Space. (2018) [online] Tersedia:

http://www.selasarsunaryo.com/tentang-kami/ [Diakses tanggal 6

Februari 2019]

Solomon, Michael R., Greg W. Marshall & Elnora W. Stuart. (2018) Marketing:

Real People, Real Choices, 9th

Edition. New Jersey: Pearson Pretice Hall,

Inc.

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Wijatno, Serian. (2009) Pengantar Entrepreneurship. Jakarta: Grasindo.

World Travel and Tourism Council. (2018) Power and Performance Rankings

2018 [online] September 2018. Tersedia: https://www.wttc.org/-

/media/files/reports/2018/power-and-performance-rankings-2018.pdf

[Diakses tanggal 6 Februari 2019]

Page 84: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

72

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA 1

Nomor :

Narasumber : Manajer Internal, Manajer Program, Pendiri SSAS

Tanggal Wawancara :

Lokasi Wawancara :

Waktu Wawancara :

NO WAWANCARA JAWABAN

1 Siapa saja segmen pasar SSAS?

2 Bagaimana target pasar yang telah ditetapkan

SSAS?

3 Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS

dibandingkan dengan kompetitornya?

4 Apa saja kelemahan yang dimiliki oleh SSAS

dibandingkan dengan kompetitornya?

Page 85: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

73

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA 2

Nomor :

Narasumber : Institusi

Tanggal Wawancara :

Lokasi Wawancara :

Waktu Wawancara :

NO WAWANCARA JAWABAN

1 Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS

dibandingkan dengan galeri seni lainnya?

2 Aktivitas apa saja yang biasanya ditawarkan

oleh institusi kepada pengunjung SSAS?

3 Nilai / Value apa yang diharapkan institusi

ketika telah mendatangkan pengunjung ke

SSAS?

4 Bagaimana posisi saing pasar SSAS sebagai

wisata seni di Kota Bandung?

Page 86: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

74

PERTANYAAN ANALISIS AVAC

Narasumber : DA dan RA

Tanggal Wawancara : 20 Juni 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : 13.00 WIB – Selesai

a. Activities (Kegiatan).

No Pertanyaan Utama Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah Selasar Sunaryo Art Space sudah

melakukan kegiatan - kegiatan yang tepat?

No Pertanyaan Teknis

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah anggaran kegiatan – kegiatan yang

sudah dilakukan Selasar Sunaryo Art Space

termasuk dalam kategori diferensiasi?

(Diferensiasi adalah strategi untuk

membedakan penawaran Selasar Sunaryo Art

Space dari galeri seni lainnya.)

2 Apakah kegiatan – kegiatan yang sudah

dilakukan Selasar Sunaryo Art Space dapat

menjadi pembeda posisi Selasar Sunaryo Art

Space terhadap galeri seni lainnya?

3 Apakah kegiatan – kegiatan yang sudah

dilakukan Selasar Sunaryo Art Space

memberikan nilai tambah pada industri

kreatif/seni?

4 Apakah kegiatan – kegiatan yang sudah ✔

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 87: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

75

dilakukan Selasar Sunaryo Art Space

berkontribusi untuk membangun sumber

daya atau kemampuan khusus?

5 Apakah kegiatan – kegiatan yang sudah

dilakukan Selasar Sunaryo Art Space sesuai

pada penghematan dan kelengkapan sumber

daya yang ada?

b. Value (Nilai).

No Pertanyaan Utama Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah value yang telah ada lebih dipilih

oleh banyak pengunjung?

No Pertanyaan Teknis

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah pengunjung Selasar Sunaryo Art

Space melihat value yang telah ada sebagai

keunikan?

2 Apakah banyak pengunjung Selasar Sunaryo

Art Space melihat value yang telah ada

sebagai keunikan?

3 Apakah pengunjung Selasar Sunaryo Art

Space penting?

c. Appropiability (Kelayakkan).

Page 88: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

76

No Pertanyaan Utama Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah strategi yang telah dilakukan

memungkinkan Selasar Sunaryo Art Space

untuk mendapatkan uang?

No Pertanyaan Teknis

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah Selasar Sunaryo Art Space

memanfaatkan posisi dan keuntungan dari

pengunjung?

2 Apakah sulit untuk mengimitasi Selasar

Sunaryo Art Space?

3 Apakah Selasar Sunaryo Art Space memiliki

sedikit peniru dan memiliki banyak

penghargaan?

d. Change (Perubahan).

No Pertanyaan Utama Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah strategi yang ada saat ini

memberikan keuntungan dari perubahan

yang telah dilakukan?

No Pertanyaan Teknis

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah atau akankah Selasar Sunaryo Art

Space mengambil keuntungan dari cara baru

dalam menciptakan dan melaksanakan value

yang ada?

2 Apakah atau akankah Selasar Sunaryo Art

Space mengambil keuntungan dari sumber

Page 89: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

77

daya khusus atau kemampuan – kemampuan

yang ada saat ini?

3 Apakah atau akankah Selasar Sunaryo Art

Space mengambil keuntungan sebagai first-

mover?

4 Apakah atau akankah Selasar Sunaryo Art

Space mengambil keuntungan dari reaksi

galeri seni lain terhadap kegiatan – kegiatan

yang telah dilaksanakan?

5. Apakah atau akankah Selasar Sunaryo Art

Space mengambil keuntungan dari peluang

atau ancaman dari galeri seni lainnya?

Page 90: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

78

COMPETITIVE CONSEQUENCE SELASAR SUNARYO ART SPACE

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Strategi Activities:

Apakah perusahaan

sudah melakukan

kegiatan - kegiatan

yang tepat?

Value:

Apakah value yang

dibuat lebih dipilih oleh

banyak pengunjung?

Appropriability:

Apakah strategi yang

telah dilakukan

memungkinkan

perusahaan untuk

mendapatkan uang?

Change:

Apakah strategi yang

ada saat ini memberikan

keuntungan dari

perubahan yang telah

dilakukan?

Competitive consequence

Strategi 1 Ya Ya Ya Ya Sustainable Competitive

Advantage

Strategi 2 Ya Ya Ya Tidak Temporary Competitive

Advantage

Strategi 3 Ya Ya Ya/Tidak Ya Temporary Competitive

Advantage

Strategi 4 Ya Ya Tidak Tidak Competitive Party

Strategi 5 Tidak/Ya Tidak Ya Tidak Competitive Party

Strategi 6 Tidak Tidak Tidak Tidak Competitive

Disadvantage

TABEL 7

Page 91: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

79

79

KODING 1

STRATEGI PEMASARAN

No. Pertanyaan Kode Jawaban Kesimpulan

1. Siapa saja segmen

pasar SSAS?

DA Sebenarnya luas banget. terbuka sebanyak mungkin lapisan

masyarakat cuma yang perlu disadari juga kalau nggak

semua orang melihat seni rupa atau seni rupa kontemporer

itu menarik atau jadi kebutuhan. Kalau misalnya Selasa

Sunaryo sendiri kan sebetulnya utamanya di galeri terus

kegiatan utamanya itu pameran seni rupa jadi orang-orang

kita terbuka seluas mungkin lapisan masyarakat karena visi

misi kita tentang edukasi publik sebisa mungkin juga

menjangkau bisa menjangkau semua orang.

Semua kalangan.

RA Dari banyaknya kegiatan yang dilakukan itu, segmen

otomatis akan terbentuk menurut saya. Karena setiap kita

melakukan pameran arsitek, pasti arsitek nanti yang kita

undang, jadi ktia punya database berdasarkan kegiatan

yang berlangsung. Jadi misalnya kita ada pameran tentang

desain produk, pasti kita akan mengundang orang – orang

desain.

Tergantung kegiatan yang

diselenggarakan.

SS Orang – orang yang mempunyai ketertarikan seni atau

orang yang pengen belajar orang yang pengen tahu tentang

seni itu. Kalau untuk pendidikan, seni rupa udah jelas ya

1. Orang yang tertarik

dengan seni.

2. Mahasiswa.

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 92: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

80

bagaimana mereka itu mendapatkan sesuatu sesudah dari

sekolah. Kalau untuk anak SMA, saya ingin menebarkan

embrio untuk mengenal seni dari selasar Sunaryo. SMA,

anak muda, orang tua. Proporsional. Saya ingin orang tua

paling sedikit, anak muda sebanyak mungkin, SMA karena

mereka biasanya rombongan bisa menyebarkan bibit bibit

seni, jam sekian tahun ini akan memahami itu. Ya orang

tua enggak juga enggak apa-apa.

3. SMA.

4. Orang tua.

2. Bagaimana target

pasar yang telah

ditetapkan SSAS?

DA Kita keluarin service untuk edukasi pada akhirnya kembali

ke orangnya sendiri apakah dia memang mau atau nggak.

Orang yang ingin diedukasi

seni.

RA Kalau di sini itu tergantung kegiatan. Target yang ditetapkan

tergantung pada kegiatan.

SS Tapi saya mau orang kesini itu sudah siap, saya ingin itu. Orang yang ingin diedukasi

seni.

Page 93: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

81

KODING 2

COMPETITIVE ADVANTAGE

No. Pertanyaan Kode Jawaban Kesimpulan

1. Apa saja keunggulan

yang dimiliki oleh

SSAS dibandingkan

dengan

kompetitornya?

Apa saja keunggulan

yang dimiliki oleh

SSAS dibandingkan

dengan

kompetitornya?

DA Kalau misal aku lihat di galeri lain memang yang di visi

misinya literal untuk edukasi publik itu cuma Selasar terus

juga harus dirasain langsung suasananya kalau misalnya di

galeri lain ngebangun Selasar ini ada konsepnya pengen

gimana caranya orang bisa tetap merasakan alam, kalau

dibandingin secara secara program yang lain juga bisa

dibilang yang paling rutin menyelenggarakan program,

soalnya kita pasti paling nggak sebulan dua bulan sekali itu

pasti ada pameran.

1. Visi dan Misi untuk

edukasi publik.

2. Konsep alam.

3. Program yang rutin.

RA Yaitu adalah program-program yang kita bisa continue

untuk melaksanakan dan memang kalau saya boleh

berbangga ya, program di selasar itu terhitungnya cukup

mahal biayanya. Kenapa? Kalau kita bandingkan dengan di

Jogja, Jogja itu bisa menyelenggarakan 1 pameran dengan

biaya hanya dengan 2 juta. Selasar itu punya punya Pak

Naryo namanya ada Sunaryo nya salah satu kan sudah

istilahnya dalam tanda petik itu memiliki kualitas baik. Pak

Naryo masih terlibat dan secara estetika apapun itu beliau

harus yang harus yang tahu lebih dulu.

1. Program yang rutin.

2. Biaya program yang

mahal.

3. Bapak Sunaryo sebagai

pendiri.

4. Bapak Sunaryo masih

terlibat dalam keputusan

yang akan diambil.

SS Ada passion. Saya merasa senang kalau ketemu dengan

seniman muda, melihat karya-karya muda. Itu kalau saya

tujuannya untuk komersil, barangkali dalam situasi gini udah

tiarap, udah tutup.

Passion.

Page 94: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

82

2. Apa saja kelemahan

yang dimiliki oleh

SSAS dibandingkan

dengan

kompetitornya?

DA Mungkin karena pada saat awalnya Selasar dibangun gratis,

kemudian kalau misalnya dibandingin tempat lain itu kalau

Selasar suasana kekeluargaan nya masih kerasa banget itu

dan itu mungkin yang jadi kesulitan kita juga untuk apa ya,

komersialisasi.

Kesulitan untuk

komersialisasi.

RA Selasar punya koleksi karya yang di miliki tidak banyak. Koleksi yang tidak banyak.

SS Bagaimana memimpin orang itu dalam kondisi stabil.

Memimpin orang untuk tetap dalam satu visi.

Memimpin untuk tetap satu

visi.

Page 95: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

83

83

KODING 3

STRATEGI PEMASARAN DAN COMPETITIVE ADVANTAGE

No. Pertanyaan Kode Jawaban Kesimpulan

1. Apa saja keunggulan

yang dimiliki oleh

SSAS dibandingkan

dengan galeri seni

lainnya?

DTP Buat saya ruangan yang paling representative untuk pameran

saya di Selasar.. Satu buat saya yang cocok untuk pameran

sih di Selasar, kedua buat saya suasana ya beberapa orang

manajemennya saya udah kenal. Yang ketiga, selasar

memiliki nilai edukasi yang tinggi dibandingkan dengan

Lawang Wangi misalnya. Lawang Wangi misalnya menurut

saya dia belum secara kulturalnya belum terbentuk ya

kemudian Lawang Wangi kan terkenalnya dengan

kompetisinya, untuk pameran yang komersial. Selasar

dengan ada diskusinya menurut saya lebih cocok aja gitu

dengan apa yang saya pengen.

1. Ruangan yang

memadai.

2. Manajemen yang baik.

L Kalau kita sih kenapa suka dengan Selasar itu networking

yang mereka miliki sudah terbangun dengan baik, jadi

jaringan punya itu sudah sangat mendukung tujuan apa yang

kita sampaikan misalkan kita ngadain pameran di sana.

Selasar Sunaryo adalah galeri yang settle, maksudnya selalu

aktif dan eksistensinya baik itu dibanding galeri lain. Jadi

kenapa kita mau ngadain kerjasama dengan kita yakin

mereka pun dari management, sistem yang lainnya sudah

bagus.

1. Networking.

2. Program yang rutin.

3. Manajemen yang

bagus.

4. Sistem yang bagus.

2. Aktivitas apa saja yang

biasanya ditawarkan

DTP Biasanya ada pameran dan juga diskusinya ya. 1. Pameran.

2. Diskusi.

Page 96: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

84

oleh institusi kepada

pengunjung SSAS?

L Bentuk kegiatan kegiatannya di sana kan ada beberapa

workshop, pameran dan mereka juga ada perpustakaan, terus

juga kegiatan sekarang tuh yang saya tahu untuk

penampilannya kerjasama dengan Korea Institut untuk

menampilkan film-film dari Korea. Beberapa kerjasama

sama galeri lain atau seni rupa yang lain yang lain atau

seniman senimannya.

1. Workshop.

2. Pameran.

3. Screening film.

3. Nilai / Value apa yang

diharapkan institusi

ketika telah

mendatangkan

pengunjung ke SSAS?

DTP Jadi lebih yang ke sifatnya nilai kultural kebudayaan, nilai

pendidikan atau edukasi.

1. Kebudayaan.

2. Edukasi.

L Menurut saya valuenya adalah seni sama pendidikannya sih. 1. Seni.

2. Edukasi.

4 Bagaimana posisi saing

pasar SSAS sebagai

wisata seni di Kota

Bandung?

DTP Karena pilihannya yang sekarang aktif itu kalau nggak di

sini (Galeri Soemardja), Selasar atau di Lawangwangi sama

NuArt sih.

Galeri yang aktif.

L Selasar Sunaryo udah dibilang settle. Program residency

yang salah satunya diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo

dan karena sistem dan manajemen yang sudah baik,

residensi dari luar negeri pun berani untuk megang Selasar

Sunaryo. Jadi kita kalau misalnya ngadain kerjasama juga

udah percaya.

Sudah diakui.

Page 97: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

85

TRANSKRIP WAWANCARA 1

Kode : DA

Narasumber : Ibu Dea Aprilia

Jabatan : Manajer Program

Tanggal Wawancara : 3 Mei 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : 13.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Siapa saja segmen pasar SSAS?

Narasumber: Sebenarnya luas banget. terbuka sebanyak mungkin lapisan

masyarakat cuma yang perlu disadari juga kalau nggak semua orang melihat seni

rupa atau seni rupa kontemporer itu menarik atau jadi kebutuhan gitu kalau

misalnya kesenian orang antara ngelihat viewnya atau ke kafenya. Kalau misalnya

Selasa Sunaryo sendiri kan sebetulnya utamanya di galeri terus kegiatan utamanya

itu pameran seni rupa jadi orang-orang kita terbuka seluas mungkin lapisan

masyarakat karena visi misi kita tentang edukasi publik sebisa mungkin juga

menjangkau bisa menjangkau semua orang.

Pewawancara: Bagaimana target pasar yang telah ditetapkan SSAS?

Narasumber: kita keluarin service untuk edukasi pada akhirnya kembali ke

orangnya sendiri apakah dia memang mau atau nggak.

Pewawancara: Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS dibandingkan

dengan kompetitornya?

Narasumber: Kalau misal aku lihat di galeri lain memang yang di visi misinya

literal untuk edukasi publik itu cuma Selasar terus juga harus dirasain langsung

suasananya kalau misalnya di galeri lain ngebangun Selasar ini ada konsepnya

pengen gimana caranya orang bisa tetap merasakan alam,di sini banyak ruang

terbukanya sama si Selasar itu sendiri kan kalau secara arsitektur itu ruang terbuka

dari segi arsitektur sama tentang tujuan tentang edukasi dan kalau misalnya

dibandingin secara secara program yang lain juga bisa dibilang yang paling rutin

menyelenggarakan program, soalnya kita pasti paling nggak sebulan dua bulan

sekali itu pasti ada pameran.

Pewawancara: Apakah sudah ada agenda untuk tahun ini?

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 98: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

86

Narasumber: Cuman kalau misalnya tahun 2018 kemarin dipublish cuma untuk

tahun ini belum dipublish karena masih ada beberapa acara yang belum fix. Kalau

untuk dalam satu tahunkegiatannya ada berapa banyak kegiatannya ada berapa

banyak. Untuk programnya sendiri hampir 12 sampai dengan 15. Yang

direncanakan ada 10 sampai dengan 12, ada juga yang namanya program sisipan

jadi diantara misalnya kita lagi ada pamerandan kebetulan ada yang ngajuin

proposal terus bisa kita terima itu masuknya program sisipan itu bisa sampai 20.

Misalnya kita kosong kita naikin pameran koleksi kalau NuArt itu kan konsepnya

museum jadi memang dia kan selalu mendisplay karyanya Pak Nyoman. Kalau

misalnya di sini juga di ruang itu khusus untuk display karyanya Pak Sunaryo

makanya ini dari September tahun kemarin ini kita karya instalansi Pak Sunaryo

belum bongkar karena dari segi teknis nya lama dan kesulitannya juga sangat

tinggi jadi daripada cepet-cepet dibongkar sayang.

Pewawancara: Apakah ada lagi keunggulan daya saing yang dimiliki oleh SSAS?

Narasumber: Mungkin dari owner nya sendiri Bapak Sunaryo, beliau sering terjun

langsung ke lapangan kalau misalnya secara program kita ada program residensi

sih itu seniman dan itu banyak seniman yang masih bisa interaksi langsung sama

beliau diskusi tentang karyanya kemudian di program-program publik lain juga

kayak misalnya diskusi buat umum kalau misalnya temanya menarik beliau masih

suka datang jadi orang masih apa ya masih bisa menjangkau beliau.

Pewawancara: Apa saja kelemahan yang dimiliki oleh SSAS?

Narasumber: Mungkin karena pada saat awalnya Selasar dibangun gratis,

kemudian kalau misalnya dibandingin tempat lain itu kalau Selasar suasana

kekeluargaan nya masih kerasa banget itu dan itu mungkin yang jadi kesulitan kita

juga untuk apa ya, komersialisasi, kalau misalnya di galeri atau museum lagi

sudah wajar kita sendiri masih ragu gitu nanti orang-orang gimana ya nanti

seniman-seniman lain apakah jadi eksklusif, seperti itu sih.

Pewawancara: Mengapa entrance fee baru diberlakukan pada tahun kemarin?

Narasumber: Soalnya awalnya ini bangun karena untuk edukasi untuk menyerap

pasar yang seluas. Mungkin makanya digratiskan dan kemarin itu momentumnya

pas juga sih karena kan kita pas 20 tahun dan pameran tunggalnya Pak Naryo jadi

kita sekalian coba mulai ticketing.

Pewawancara: Apakah ada perbedaan jumlah pengunjung dari sebelum adanya

ticketing dan sesudah adanya ticketing?

Narasumber: Ada sih jelas. Turun sih sejauh ini turun. Tapi maksudnya wajar sih.

kalau misalnya ticketing itu mungkin kelemahannya misalnya ini kita udah

Page 99: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

87

display Lawangkala hampir udah setengah tahun lebih ya terus kan orang udah

banyak yang lihat sebetulnya jadi kalau misalnya kita ngasih tiket yang apa

namanya yang bisa ada 2 jenis tiket tiket terusan sama tiket program. Tiket reguler

kalau misalnya kita mau jual tiket terusan yang sebenarnya orang udah lihat yang

ini atau orang sebenarnya udah lihat yang ini jadi orang enggak bisa datang

berkali-kali.

Pewawancara: Apakah selasar Sunaryo bekerjasama dengan travel agent?

Narasumber: Belum pernah. Cuma orang-orang memang banyak yang

menghubungi langsung ke sini aja sih maksudnya sebagai destinasi nggak sebagai

kerja sama.

Pewawancara: Apakah ada kerjasama dengan online travel agent?

Narasumber: Kemarin baru pitching sama Traveloka. Entrance feenya aja.

Pewawancara: Promosi apa saja yang sudah dilakukan selasar Sunaryo dalam

setiap kegiatannya?

Narasumber: Lewat media sosial, ada yang offline juga online. Yang offline

berupa poster dan undangan. Undangan personal lebih ke klien atau kolega

personal sih. Kalau online biasanya dari website Instagram Facebook Twitter

sama broadcast WhatsApp.

Pewawancara: Untuk di tahun 2018 apakah ada permasalahan di bagian

pemasaran?

Narasumber: Paling ini sih sebenarnya ini bukan cuman di Selasar tapi mungkin

seni rupa keseluruhan. Itu kayaknya press conference udah nggak efektif lagi

kalau misalnya kerjasama dengan wartawan biasanya selama ini kan gak ngasih

uang karena nggak boleh juga membayar media, undangan untuk media tour gitu

misalnya udah nggak efektif antara nggak ada yang datang atau dikit banget yang

datang. Kalau misalnya untuk publikasi di media tulisan wartawan tulisan jurnalis

nya itu nggak sesuai dengan yang kita inginkan bukan maksudnya jelek tapi kita

pengen ada kupasan lagi pembahasan yang lebih dalam tapi orang-orang kan

kebanyakan ngambilnya dari press rilis atau masih apa ya masih pembahasannya

masih di permukaan kurang dalam kurang dalam. Misalnya kerjasama dengan

komunitas atau institusi lain misalnya kita mau bikin waktu itu mau bikin tour

untuk mahasiswa untuk anak-anak sekolah kebanyakan waktu itu soalnya lagi

promosi, kalau misalnya nggak, bawa rombongan ke sini untuk pameran yang

seniman Singapura itu memang digratiskan ini memang programnya tahun

terjadinya tahun 2019 awal cuman ini masih termasuk rangkaian tahun 2018 itu

Page 100: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

88

banyak orang yang akhirnya enggak jadi datang itu karena misalnya lokasi atau

mereka transportasinya susah untuk ke sini terus kayak gitu.

Pewawancara: Mengapa selasar Sunaryo belum memiliki divisi pemasarannya

sendiri? bukankah jika tasknya dibebankan kepada manajer program justru terlalu

banyak task untuk divisi tersebut?

Narasumber: Sebetulnya saya setuju banget sih., kalau secara manajemen menurut

saya pribadi masih banyak yang bisa di kembangin misalnya ada divisi baru atau

spesialisasi. Soalnya selama ini kalau publikasi itu berada di bawah program,

mungkin kalau menurut saya sih mungkin bisa lebih efektif lagi kalau misalnya

ada divisi khusus atau orang-orang khusus yang nanganin pemasaran publikasi

dan promosi. Cuma banyak faktor yang sulit untuk menambah SDM. Terus

misalnya mau ngambil waktu libur itu juga agak sulit itu jadwal operasionalnya

selalu tutup kalau misalnya libur nasional. Sebetulnya kesulitan utama itu ada di

financial, karena selama ini selalu bergantung ke donatur tunggalnya yaitu Pak

Naryo.

Page 101: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

89

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : DA

Narasumber : Ibu Dea Aprilia

Jabatan : Manajer Program

Tanggal Wawancara : 15 Juni 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : 14.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Bagaimana kelanjutan kerjasama dengan Traveloka?

Narasumber: Kalau online travel agent kan kemarin kita baru mulai kerja sama

dengan Traveloka, penjajakannya dari mulai bulan Mei. Baru dari bulan lalu kan

dan efektif dari mulai Rabu kemarin (12 Juni 2019).

Pewawancara: Berarti di tanggal 12 Juni Traveloka sendiri sudah aktif untuk

menjual paket?

Narasumber: Untuk harganya sih sesuai dengan yang kita publish di sini sih Rp.

25.000.

Pewawancara: Apakah sudah ada kerjasama lain dari travel agent untuk menjual

paket tour dari Selasar?

Narasumber: Untuk sejauh ini sih belum ada lagi.

Pewawancara: Apakah ada perubahan metode dalam promosi di Selasar Sunaryo?

Narasumber: Enggak ada sih, kalau dari Bulan Mei itu terlalu dekat jarak benda

yang sekarang. Nggak berbeda sih.

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 102: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

90

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : RA

Narasumber : Ibu Rosiyani Aman

Jabatan : Manajer SSAS

Tanggal Wawancara : 2 Mei 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : 13.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Siapa saja segmen pasar SSAS?

Narasumber: Selasar itu kan bergerak di bidang seni budaya, kita sebagai lembaga

nirlaba, Pak Sunaryo adalah perupa, jadi disini yang jadi produk utamanya adalah

pameran seni rupa. Tapi karena di Selasar itu memili dewan pertimbangan

kuratornya, itu pertama berdirinya ada orang seni rupanya 3 orang, ada orang

teater, dari arsitek. Selasar itu mempunyai amphiteater, jadi disini itu sering

mengadakan kegiatan teater, kita punya kids programme, kita punya artistor, kita

ada kegiatan diskusi, workshop, tapi yang menjadi paling utama adalah pameran

seni rupa, ada pameran arsitek ada pameran desain produk. Selasar itu banyak

banget gitu programnya. Dari situ kita juga punya seorang dewan kurator yang

mengarahkan, kalau misalnya arsitek apa kira – kira yang ingin dimunculkan.

Sekarang kurator itu tinggal Bapak Bambang untuk filsafat, Bapak Sunaryo itu

sendiri dari seni rupa dan Ibu Litarugi seniman dari Yogyakarta sebagai orang

dinamis. Dari banyaknya kegiatan yang dilakukan itu, segmen otomatis akan

terbentuk menurut saya. Karena setiap kita melakukan pameran arsitek, pasti

arsitek nanti yang kita undang, jadi ktia punya database berdasarkan kegiatan

yang berlangsung. Jadi misalnya kita ada pameran tentang desain produk, pasti

kita akan mengundang orang – orang desain. Jadi pada setiap pameran di Selasar

itu minimal ada 300 orang. Kita punya banyak sekali nama – nama seniman yang

sudah melakukan pameran di Selasar itu, all over the world. Jadi kita punya

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 103: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

91

kerjasama dengan Goethe Institute, British Council, Prancis, Itali, banyak sekali.

Jadi misalnya pamerannya arsitektur, kita mengundang arsitektur. Misalnya

kegiatannya anak – anak, pasti kita mengundang anak – anak, ada linknya itu

disitu.

Pewawancara: Bagaimana target pasar yang telah ditetapkan SSAS?

Narasumber: Kalau di sini itu tergantung kegiatan.

Pewawancara: Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS

Narasumber: Yaitu adalah program-program yang kita bisa continue untuk

melaksanakan dan memang kalau saya boleh berbangga ya, program di selasar itu

terhitungnya cukup mahal biayanya. Kenapa? Kalau kita bandingkan dengan di

Jogja, Jogja itu bisa menyelenggarakan 1 pameran dengan biaya hanya dengan 2

juta, katalog fotokopian, pembukaan alakadarnya kopi sama apa gitu terus,

Selasar itu punya punya Pak Naryo namanya ada Sunaryo nya salah satu kan

sudah istilahnya dalam tanda petik itu memiliki kualitas baik. Dalam hal program

yang disediakan orang datang kita jamu padahal udah jauh kita ada bandrek,

bajigur, ada rebusan yang panas juga kayak mie bakso atau apa itu untuk

sebanyak 300 orang nggak enggak murah di tambah untuk mengadakan terus ada

pembuka pameran setelah itu pameran berlangsung kita ada exhibition guide,

enggak bisa nggak itu kalau bisa 2 ruangan pameran kita minimal 2 orang jaga

satu kali per orang mintanya Rp. 75.000. Sebulan ini udah biaya-biaya yang harus

dikeluarkan oleh Selasar.

Pewawancara: Dulu kalau nggak salah masuk selasar Sunaryo itu gratis ya Bu?

Kenapa sekarang bayar?

Narasumber: Iya. Kita udah 20 tahun Mbak kita berpikir bahwa cukuplah ya kita

dengan gratisan. Kita menyerahkan segala juga kan pasti perlu biaya besar, harus

mendidik publik yang datang itu mereka untuk menghargai. Kalau melihat

pameran itu mereka harus bayar kan kita juga untuk membayar lagi biaya-biaya

yang terjadi walaupun tidak menutup Mbak tapi istilahnya kita pembelajaran aja

ya biar menghargai. Kalau di sini Rp. 15.000. pameran terusan mereka bayar Rp.

25.000.

Pewawancara: Di bagian pemasaran, tugasnya apa saja ya Bu?

Narasumber: Kalau untuk galeri seni, kita tidak proaktif, kita tidak pasang iklan,

karena kita memang lembaga nirlaba yang kita nggak punya uang untuk itu. jadi

lebih kepada persiapan pada saat kita mau membuat program. Artinya apa?

misalnya untuk mengundang tamu banyak datang ke acara kita, kita pakai

sekarang pakai instagram, Facebook, pakai website, pakai spanduk, itu masih

Page 104: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

92

bikin diluar poster kita masih di kampung budaya, undangan juga udah jam sepuh

sepuh kita masih undang. kalau yang muda-muda kita pakai WA aja. Kayak gitu,

kayak misalnya kita punya di sini tempat yang bisa disewakan, tempat kopi

selasar juga bisa kayak ada orang mau bikin ulang tahun, kalau pernikahan belum

diizinkan karena terlalu berantakan, apalah kalau pernikahan orang makan opo

lempar-lempar, takutnya kan sayang ya buat ini secara estetika gimana jadi

sistem kita untuk menjaring tamu yang datang selain programnya memang juga

khusus kan gitu kayak misalnya kita juga banyak menyebarkan yang tadi saya

sampaikan kita nggak punya semacam marketing manager atau lebih di program

saja. Program-program ini nanti misalnya oke ini udah jadi ntar di mana aja

sekolah-sekolah pasti itu pendidikan, Mbak. Kita tuh menyampaikan apa yang di

pamerkan di sini dan kita selingi dengan artist stock atau kalau nggak juga ada

group tour yang jalan-jalan didampingi oleh kurator cerita juga nanti si

senimannya yang bicara gitu jadi terjadi tanya jawab.

Pewawancara: Apakah ada evaluasi mengenai manajerial di Selasar Sunaryo Art

Space?

Narasumber: Setiap tahun itu sebelum rapat dengan dewan kurator, kita internal

dulu membahas, jadi dari program-program, kita ada masalah di mana, dari

manusianya juga, pokoknya SWOT itu kita analisa juga.

Pewawancara: Untuk evaluasi di tahun 2018 apakah ada masalah yang terjadi di

bagian pemasarannya?

Narasumber: Kemarin 2018 itu kan peresmian 20 tahunnya Selasar. Waktu kita

evaluasi program itu banyak sekali yang kita apa ya istilahnya orang itu karena

besarnya programkan, Pak Naryo membuat pameran tunggal bikin Lawangkala

ini, terus dari target misalnya undangan itu disebar kurang lebih ada 500 yang

datang itu lebih dari 500 ya, tapi nggak bisa kurang karena kita dalam RSVP

misalnya kita enggak telepon semua orang di datang juga sayang ya. Orang udah

diundang ada yang juga mereka udah otomatis ada, satu masukan dari teman

bahwa saya ini kurang proaktif karena tidak semua ditelepon. Terus pada saat

penyelenggaraan pembukaan juga akan berlangsung di depan kan, itu kita

memakai satu orang seniman dari Makassar yang untuk dalam pembukaan itu dia

juga datang dari Makassar dan anak-anak yang itu perform itu tidak tertangani

dengan baik. Padahal Pak Naryo itu adalah orang yang perfeksionis, kalau ada

apa-apa itu beliau pengennya juga ikut terlibat, melihat, memberi masukan segala

macam. Sehingga pada saat menghitung yang datang aja 500 orang itu kita

anggap biasa aja, pembukaan yang kita harapkan lebih banyak orang datang lagi.

Pewawancara: Apakah program kerja selasar Sunaryo art space telah 2019

direncanakan di akhir tahun 2018?

Page 105: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

93

Narasumber: Program kerja iya, misalnya ada proposal masuk, ada usulan dari

kurator, ada usulan dari dewan kurator, itu digodok nya di bulan Desember.

Pewawancara: Artinya apakah dalam satu tahun ini sudah ada program kerja yang

akan dilaksanakan?

Narasumber: Sudah ada. Namun dari program manajer memutuskan untuk tidak

membuat agenda, karena kita lebih aktif di website. Nggak tahu gimana, Mbak

sudah ngecek website kami belum di tahun 2019 apakah sudah ada?

Pewawancara: Ketika saya cek update terakhir masih di Lawangkala, Bu.

Narasumber: Ya begitulah Mbak. Kadang-kadang 1 program Manager itu harus

segala di handle jadi kadang-kadang banyak juga yang keteteran.

Pewawancara: Mengapa selasar Sunaryo art space tidak menambahkan staff di

bidang pemasaran?

Narasumber: Kita nirlaba ya. Sebenarnya kita sudah 30 orang loh mbak yang

bekerja di sini. Sebuah galeri itu hitungannya kebanyakan ya mbak, namun kita di

kopi selasar saja Ada 10 orang, kebersihan 4, satpam 4, ada yang di perpustakaan,

di front office, tiket box, ada dokumentasi, keuangan, ada saya, ada kurator, ada

program Manager. Itu ada 12 orang yang intinya.

Pewawancara: Apakah memungkinkan Bu untuk menambahkan staf di bidang

pemasaran untuk membantu program Manager?

Narasumber: Kalau untuk bidang pemasaran Mbak sebenarnya kita nggak fokus

di situ. Untuk sekarang juga program Manager sudah banyak yang bantu yaitu 2

orang yang magang di Selasar Sunaryo. Artinya yang magang itu membantu

untuk dokumentasi, untuk manager program sendiri kan itu lebih banyak

pemikiran-pemikiran dari dia sendiri kan. Kalau saya belum belum kebayang

kalau nanti dibantu sama staff lainnya, karena dia harus bantu kurator juga untuk

membuat persiapan ini itu. Nanti dia yang sebagai eksekutor kan. Dari mulai bikin

timeline, kontak dengan seniman, segala macem.

Pewawancara: Adakah keunggulan lainnya selasar Sunaryo art space

dibandingkan dengan galeri seni di kota Bandung lainnya?

Narasumber: Yang pertama adalah program, tidak semua galeri mau untuk

melakukan kegiatan yang berkelanjutan, maksudnya gini, di Jalan Riau itu dulu

ada Galeri Kita namanya, punya disbudpar Bandung yang dikelola oleh seniman

Bandung. Itu hanya bertahan berapa tahun ya sekarang udah nggak ada. Karena

mahalnya untuk menyelenggarakan sebuah program. Apalagi selasar Sunaryo art

space itu nirlaba, jadi setiap ada pameran kita tidak menutup kemungkinan untuk

Page 106: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

94

dapat komisi beberapa persen dan itu kita gunakan untuk kegiatan selanjutnya.

Jadi nggak ada itu karyawan dapat bonus. Cuma kita disini punya kelebihan juga

yaitu kekeluargaan, Mbak. Jadi karyawan di sini itu ada yang dari mulai

pembangunan sampai sekarang masih kerja di sini.

Pewawancara: Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS?

Narasumber: Yang pertama punya kualitas. Pak Naryo masih terlibat dan secara

estetika apapun itu beliau harus yang harus yang tahu lebih dulu. Dan beliau

sangat ahli dalam mengelola ruang. Apapun yang dia pegang pasti jadi maha

karya. Nah kemarin itu gini Mbak, kemarin itu saya ada yang nelepon. Bu Yani

Saya mau pentas dong di sini, namanya Salang arang. Terus saya baca ke

sinopsisnya lebih ke politik dan pas kita mau pemilu. Saya diskusikan rekan-

rekan, ini tuh tidak bisa di selasar karena masuk dalam perpolitikan. terus kata si

kurator nya biarin aja Bu nanti saya aja yang bikin surat untuk menolak. Terus dia

bikin suratnya, bagus banget gitu yang menyatakan bahwa selasar itu yang

ditonjolkan adalah budayanya gitu. Nah lalu saya sarankan saja untuk ke NuArt.

Ini saya kasih nomor telepon direktur nya. Pas pentas domba, itu yang punya nu

art langsung walk out. Terus jadi viral. Sampai bikin press conference dan

ternyata yang pantes adalah wartawan wartawan. Jadi ternyata pementasan itu

untuk dukungan ke salah satu paslon untuk pemilu. Lalu pak Naryo membahas,

terima kasih ya untuk teman-teman selasar sudah mengambil tindakan yang benar

tidak menerima mereka di sini. Hitunglah nilainya selasar Mbak Di sini tidak ada

politik, agama, pengajian. Pokoknya kita normal aja.

Pewawancara: Berarti selasar Sunaryo art space ini hanya mengambil dari sisi

sosial dan budaya. yang mana dari karya Pak Sunaryo ini yang saya lihat adalah

kebanyakan mengkritisi tentang sosial dan budaya di Indonesia ya Bu. berarti

yang saya pahami di sini adalah selasar Sunaryo art space itu masih dipegang

quality control nya oleh Pak Sunaryo itu sendiri ya. Selanjutnya apa lagi sih bu

selain itu?

Narasumber: Pertama kualitas program, kedua kita selalu setiap program-

programnya dibahas secara detail gitu nanti apa-apa ininya apa apa apa apa gitu

nanti hujannya masih jadi dia update terbaru seperti apa itu satu keunggulannya

solid. SDM nya loyal kekeluargaan dan solid. Saya sendiri sudah kerja di sini 19

tahun, belum lagi ada yang bekerja dari sebelum ini itu masih pembangunan. Jadi

saya pikir, loyalitas di sini sangat bagus sekali, walaupun mereka juga tahu bahwa

standar gaji di sini tidak besar. Pernah disini nirlaba, tidak mencari keuntungan.

Sama yang ketiga itu dari tempat, Karena pak Naryo sendiri sangat care dengan

program dengan kondisi lingkungan. Kitab mempunyai jadwal yang teratur untuk

quality control bangunan. Selasar juga sudah mendapat penghargaan dari ikatan

Page 107: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

95

arsitek Indonesia, sebagai bangunan budaya. keempat adalah pak Naryo nya

masih ada dan beliau sangat care dengan tempat ini.

Pewawancara: Apa saja kelemahan yang dimiliki oleh SSAS

Narasumber: Kalau selasar kenapa tidak diberi nama museum, karena Selasar

punya koleksi karya yang di miliki tidak banyak, saya tidak tahu apakah itu

merupakan salah satu kelemahan. Kan ini nih udah 19 tahun kan bosen pengen

tampilan nya dirubah terus kebetulan juga tahun, kemarin itu kita dapat bantuan

pertama kali dari pemerintah kita dari bekraf, ddapat bantuan untuk bangun

bagian atas dan diganti dengan kaca dan lantainya diganti tapi memang ini secara

kualitas itu nggak puas karena bukan begini itu yang diinginkan. Dengan kita

dapat bantuan dana 1M misalnya yang mengerjakan badan ekonomi kreatif, kita

mau nggak mau harus menerima hasilnya. Kita selain dapat fasilitas dari bekraf,

udah dapet genset kita dapat sound system, kita dapat kursi kita dapet apa lagi ya,

rak rak untuk di kantor tapi memang karena mereka itu selalu terburu-buru gitu.

Jadi misalnya kayak mesin pompa yang dikasih sampai akhirnya kalau airnya

nggak ada ini kasihan mesinnya gak bisa nyedot. Generator datang ke sini juga

tanpa tanpa kabel, soalnya banyak banget kayak kita akhirnya harus modalnya dia

juga bikin rumah ini nya rumah genset nya sampai habis sendiri 10 juta lebih.

Terus kita dapat juga ini mesin mintanya mesin penghancur ranting dan kita kan

disini sampah dikelola sendiri Mbak, jadi kita nggak ada ikut membuang sampah

ke desa kita punya lahan besar kita di situ bikin sambalnya yang dipilah ada

plastik ada buat apa itu mau dijual. Tapi kayak sampah basah itu bisa bikin

kompos. Kita dikasih mesin pembakar sampah yang harus pakai gas terus beli gas

sekarang, berapa tahun boleh dijual kalau nggak dipakai gua tahu udah tahu saya

ke sana gitu. Kalau bapak sudah nggak ada ya apakah ini akan terus berlanjut atau

bagaimana, tapi kalau menurut gambaran dari bapak sih mungkin ada anak yang

meneruskan dia kan beda-beda model lama ya kalau kena lu kan lebih tua lebih

banyak pengalaman lu kalau anak muda nggak tahu itu kan dulu juga sehat.

Pewawancara: Apakah ada kerjasama dengan institusi atau pihak – pihak lainnya?

Narasumber: Kemarin Traveloka baru nawarin, pengen jualin tiket juga dari

aplikasinya. Itu lagi digodok juga sama Dea. Kita lebih banyak kerjasama dengan

institusi asing, Japan foundation, Ghoete Institute. Lebih ke kerjasama pameran.

Pewawancara: Kenapa seperti itu Bu?

Narasumber: Mungkin mereka melihat dari fasilitasnya, mungkin dari tim kerja

kita juga. Kita kerjasama dengan good eh ini bukan hanya sekali, beberapa kali

kita pameran di selasar.

Page 108: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

96

Pewawancara: Berarti untuk saat ini belum ada kerjasama dengan travel agent ya

Bu?

Narasumber: Belum menurut saya travel agent itu membawa tamunya ke tempat-

tempat entertainment berbeda dengan selasar Sunaryo di sini itu sebagai wisata

seni.

Pewawancara: Apakah Selasar Sunaryo Art Space bekerjasama dengan

akademisi?

Narasumber: Kerjasama terutama kita dalam kegiatan workshop, ada seniman dari

luar datangnya mereka pasti akan membuat website dengan seniman yang ada di

Bandung atau dengan mahasiswa tingkat pasti ulang mahasiswa tidak jadi teteh

aja walaupun terus kita juga ingin membuat jalinan dengan orang di luar,

misalnya dengan IKIP, Itenas. Kunjungan-kunjungan juga banyak dari luar pulau

Jawa, dari Makassar dari palu. Dan biasanya Pak Baskoro (Arsitek SSAS)

langsung bersama mereka mengobrol.

Page 109: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

97

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : RA

Narasumber : Ibu Rosiyani Aman

Jabatan : Manajer SSAS

Tanggal Wawancara : 15 Juni 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : 14.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Apakah sudah ada kerjasama lain dari travel agent untuk menjual

paket tour dari Selasar?

Narasumber: Biasanya sih kita kerja sama dengan sekolah-sekolah. Kasih

kerjasamanya tidak seperti mereka dapat apa dari sini, tapi lebih mereka diterima

di selasar, mereka bayar dan mereka dikasih tour guide untuk berkeliling.

Pewawancara: Apakah ada perubahan metode dalam promosi di Selasar Sunaryo?

Narasumber: Sebenarnya kayak semacam kita melakukan promosi itu sudah

seperti ada template itu. Ade misalnya kita udah bikin acara, sudah mengirim juga

pres rilis ke media, terus selanjutnya kadang-kadang ada press-con. Tapi sekarang

dinilai nggak terlalu efektif gitu jadi kita lebih banyak mengirim mengirim press

rilis juga ada yang memuat ada yang enggak, emang di tahun ini pamerannya gede

banget. Terus kalau exhibition tour sekarang kuratornya yang menjelaskan kepada

media kepada pengunjung, masih baru ya tahun ini. Sebelumnya belum. Nah itu

juga satu peningkatan.

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 110: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

98

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : SS

Narasumber : Bpk. Sunaryo Soetono

Jabatan : Pendiri SSAS

Tanggal Wawancara : 7 May 2019

Lokasi Wawancara : Selasar Sunaryo Art Space

Waktu Wawancara : … WIB - Selesai

Pewawancara: Apa harapan Bapak dari Selasar Sunaryo Art Space?

Narasumber: Sebenarnya ini merupakan satu membuat ruang untuk beraktualisasi

seniman seniman muda. Kalau ruang itu memiliki seleksi yang baik, tentunya

hadir disini itu diperhitungkan dalam dunia seni itu sekarang saya merasa terjadi.

Pewawancara: Siapa saja segmen pasar SSAS?

Narasumber: Orang – orang yang mempunyai ketertarikan seni atau orang yang

pengen belajar orang yang pengen tahu tentang seni itu.

Pewawancara: Dari segi pendidikan apakah Bapak memiliki sasaran?

Narasumber: Kalau untuk pendidikan, seni rupa udah jelas ya bagaimana mereka

itu mendapatkan sesuatu sesudah dari sekolah. Kalau untuk anak SMA, saya ingin

menebarkan embrio untuk mengenal seni dari selasar Sunaryo.

Pewawancara: Mengapa selasar Sunaryo membuat entrance fee baru di tahun

2018?

Narasumber: Dari dulu sebenarnya saya ingin mewujudkan mimpi saya, untuk

mimpi saya itu di sini perlu biaya kan itu semua dari kantong saya. Sebetulnya

program seperti ini itu adalah program pemerintah, pemerintah memberikan

edukasi. Waktu saya masih produktif saya dengan senang hati, tetapi saya

semakin mengurangi produktivitas karena usia sehingga untuk jalan bagaimana.

Kemudian dia dipungut saja, diluar ada yang Rp. 100.000 ada yang berapa, paling

tidak, bisa membiayai guide kalau nggak salah sehari Rp. 100.000. Nah untuk

guide saja sudah Rp. 400.000. Tiap hari di sini kadang-kadang bisa 10 orang 20

orang kadang-kadang nggak ada sama sekali kalau udah mendung itu udah sepi,

jadi uang entrance fee itu saja untuk biasa aja masih kurang apalagi kemarin saya

bikin bambu ini sampai 100 juta. Kalau saya pameran habis itu dibuang aja, saya

bukan mesin uang gitu, semakin kesini itu, berkesenian itu secara fisik berkurang.

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 111: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

99

Pewawancara: Oleh sebab itu diadakan entrance fee ya pak.

Narasumber: Dan komentar orang asing, selama sekian tahun itu "gak fair"

memberi free, harus ada satu sumber yang bisa sustainable.

Pewawancara: Apa yang membedakan selasar Sunaryo dengan galeri seni

lainnya?

Narasumber: Sebenarnya kalau museum itu totally pendidikan. Saya tidak berani

pakai kata-kata museum itu terlalu berat. Saya kepingin punya image kontemporer

avantgardas, bisa maju, terus dinamik. Biasanya sesudah museum galeri, tapi

galeri itu konotasinya komersil. Galeri itu tempat menampung jualan, sekarang

sudah ke situ. Makanya kita juga nggak pakai kata galeri, oleh sebab itu kita pakai

selasar Sunaryo Art Space, yang artinya bergerak, memberi edukasi. Tetapi

seandainya pameran bisa terjadi transaksi, kenapa tidak? Karena mungkin itu bisa

ada membantu biaya.

Pewawancara: Jadi yang saya tangkap adalah memungkinkan bahwa terjadi

transaksi di selasar Sunaryo walau memang tujuan utamanya bukan untuk

komersial. Jadi apakah ketika kita mengatakan suatu tempat adalah sebuah galeri

maka sifatnya komersial?

Narasumber: Kebanyakan seperti itu, terutama di Indonesia. Galeri ini misalnya

ada pameran pameran si A, pameran itu boleh dijual. Maka yang mengelola bukan

selasar ada namanya Balai Project. Bukan orang selasar, tapi orang khusus, kalau

nanti ada pameran orang ini enggak tahu-menahu, pokoknya transaksi diurus.

Nanti kalau udah selesai laporan, misal ini ada yang beli 3 lukisan gitu, harganya

segini terus saya dapat sekian persen, supaya kami ini dikasih maintenance 5%

atau 10%.

Pewawancara: Apa yang membuat sasaran sunaryo tetap bertahan selama 20

tahun terakhir?

Narasumber: Ada passion. Saya merasa senang kalau ketemu dengan seniman

muda, melihat karya-karya muda. Itu kalau saya tujuannya untuk komersil,

barangkali dalam situasi gini udah tiarap, udah tutup. Selain passion, passion kan

bisa ke siapa saja, tapi kan saya seniman. Sehingga saya merasa penyegaran batin,

event-event di sini membuat saya merasa semangat terus.

Pewawancara: Mengapa sampai saat ini belum ada staff khusus pemasaran atau

promosi?

Narasumber: Tarik ulur. Kalau saya bikin promosi, yang datang ke sini adalah

orang-orang yang sebenarnya tidak menghendaki itu. Misalnya dinas pariwisata,

rombongan melihat begini saya gak suka. Tapi saya mau orang kesini itu sudah

Page 112: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

100

siap, saya ingin itu. Sehingga seperti misalnya saya ke luar negeri, di sana yang

saya datangi galeri atau museum yang menurut saya penting tetapi sifatnya

turistik. Misalnya ada tempat untuk Taman selfie. Saya nggak mau di sini.

Misalnya kalau ke Singapura, pokoknya saya mengunjungi tempat-tempat yang

ingin saya kunjungi. Maka kalau ikut tour yang sifatnya wisata, terus gitu, di situ

paling yang menarik dari 10 aja mungkin satu orang aja, sehingga kami tidak

ingin berpromosi pada orang-orang yang tidak terlalu agresif untuk seni.

Pewawancara: Apa harapan Bapak kedepannya dengan selasar Sunaryo?

Narasumber: Bagaimana selasar ini terupdate dengan seni yang selalu bergerak.

Anak saya kebetulan seniman, saya mengatakan kalau misalnya saya sudah tidak

ada, selasar pasti tutup. Jawabannya menyenangkan, harus terus berjalan tapi

beda. Jadi saya curiga dia lebih selektif lagi dibanding saya. Kalau saya lebih

fleksibel, anak mungkin lebih yang ke kontemporer. Jadi passion itu penting.

Tetapi warna dari passion itu sendiri yang membuat bentuk dari perjalanan.

Pewawancara: Apakah kegiatan-kegiatan dalam satu tahun di Selasar Sunaryo Art

Space sudah dibuat di periode sebelumnya?

Biasanya pada bulan Desember itu kita siap untuk tahun depan.

Pewawancara: Biasanya ada berapa kegiatan dalam satu tahun?

Rata-rata 15. Apakah itu pameran atau seminar besar atau performance. Kalau

pamerannya sendiri rata-rata mungkin 4.

Pewawancara: Beralih ke finansial, menurut Bapak apakah kegiatan-kegiatan

yang diselenggarakan di sini biayanya murah atau mahal?

Narasumber: Kalau dibandingkan dengan galeri galeri lain mungkin mahal.

Karena kadang-kadang kalau orang pameran itu jajanan pasar aja atau snack.

Kalau disini bisa dapat makan. Kemudian dalam penampilan saya nggak mau

yang asal-asalan. Kalau perlu dinding dicat dan selalu kalau misalnya kurang

ruangan jadi tambah aja ruangannya nah itu setiap tiap pameran itu mengeluarkan

biaya. Mulai dari 20 juta sampai ratusan.

Pewawancara: Apakah selasar Sunaryo melakukan kerjasama dengan institusi

pendidikan?

Narasumber: Secara kontinu itu tidak ada. Tapi dengan Goethe ada beberapa kali,

dengan Japan foundation beberapa kali. Dengan IFI prancis beberapa kali.

Pewawancara: Kerjasama yang dilakukan Selasar Sunaryo biasanya dalam bentuk

apa?

Page 113: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

101

Narasumber: Kita punya program, program yg kita laksanakan di sini. Kita

arahkan kita kemas.

Pewawancara: Kurator itu tugasnya seperti apa sih Pak?

Narasumber: Disini itu terbagi menjadi dua, ada kurator in house. Tugasnya untuk

mengawasi kegiatan kegiatan on track. Kalau perlu kurator in house itu

mengkuratori langsung. kalau ada pameran dan butuh misalnya kurator dari

Jakarta atau Jogja, get approach. Kemudian ada pertimbangan dewan kurator, itu

orang-orang yang mempunyai visi. Itu kita undang setahun sekali, mengenai

bagaimana perjalanan kami, apakah ada masukan atau saran, itu biasanya 3 tahun

sekali kita tinjau.

Pewawancara: Bagaimana sistem penyelenggaraan kegiatan di selasar Sunaryo art

space?

Narasumber: Kalau dengan perjalanan ini, seniman yang sudah tahu bahwa disini

mementingkan kualitas. Disini dirapatkan, apa yang bisa didapat, apakah ini

bagus atau cocok. Khususnya untuk yang dari luar negeri biasanya butuh asisten-

asisten nah itu kita ambil dari mahasiswa. Jadi kalau kita dikatakan kerjasama

dengan institut lain, yang kontinu tapi tidak ada MoU itu seni rupa ITB, karena

saya dari ITB.

Pewawancara: Biasanya dalam suatu galeri seni dapat membahas mengenai hal-

hal sosial, budaya, ekonomi, politik dalam suatu negara. Apa yang menjadi target

pembahasan dalam selasar?

Narasumber: Targetnya adalah bagaimana berkesenian itu bisa ikut karnaval

dunia. Target-target itu kadarnya ada di setiap seniman itu sendiri. Misalnya saya

melihat pameran di luar negeri, Saya melihat orang Indonesia itu tampil. Saya

teliti orang itu pernah ke sini, workshop di sini pameran di sini. Dulu kita punya

program 2 tahun sekali yang namanya Bandung New Emergence. Jadi seniman

muda Bandung yang menjanjikan di sini 3 tahun dimentori lalu pameran di sini.

Kita mengundang para seniman, pengamat seni. Bandung sangat potensial.

Pewawancara: Adakah kegiatan kegiatan yang tidak boleh dilakukan di selasar

Sunaryo?

Narasumber: Kegiatan politik Saya tidak suka.

Pewawancara: Mengapa institusi banyak melakukan kegiatan secara berulang kali

di selasar Sunaryo?

Narasumber: Banyak mahasiswa bisa dari Jakarta datang ke sini untuk melakukan

kegiatan mereka yang berkaitan dengan seni rupa.

Page 114: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

102

Pewawancara: Apa tujuan mahasiswa datang mengunjungi selasar?

Narasumber: Kegiatan pendidikan mereka yang berhubungan dengan seni atau

barangkali mencari suasananya saja.

Pewawancara: Segmentasi apa yang dipilih oleh selasar Sunaryo

Narasumber: SMA, anak muda, orang tua. Proporsional. Saya ingin orang tua

paling sedikit, anak muda sebanyak mungkin, SMA karena mereka biasanya

rombongan bisa menyebarkan bibit bibit seni, jam sekian tahun ini akan

memahami itu. Ya orang tua enggak juga enggak apa-apa.

Pewawancara: Apa saja kelemahan yang dimiliki oleh SSAS?

Narasumber: Mungkin bukan kelemahan ya tapi kesulitan. Bagaimana memimpin

orang itu dalam kondisi stabil. Karena mereka menjalankan mimpi. Memimpin

orang untuk tetap dalam satu visi. Selanjutnya dana mungkin. Institusi seperti ini

biasanya pemerintah yang menghire orang profesional. Misalnya saya di support

pemerintah secara kontinu akan bisa jauh lebih baik. Mimpi saya adalah sharing

pengetahuan, pengalaman, selama saya menjadi dosen itu dibatasi oleh kurikulum.

Kebetulan saya di ITB kurikulum itu banyak kendala yaitu ITB punya target yang

kaitannya dengan teknologi. Untuk seni tidak harus begitu, bisa saja bebas

caranya. Sehingga dengan adanya ini sering diadakan workshop seniman-seniman

dari desa Jelekong, mereka itu satu desa menjadi di desa industri lukisan dikirim

ke Bali ke Medan dan tempat-tempat lain dengan harga Rp. 200.000. Saya pilih

orangnya terus workshop di sini, dari 24 orang sepertinya 4 orang itu berbakat.

Yang 20 orangnya berbakat teknis. Jadi kita panggil dosen muda ITB, bagaimana

cara mencampur cat yang benar, bagaimana membuat sinar yang benar. Kalau

yang 4 orang itu, apa itu seni, 4 itu saya suruh pameran di sini dan karyanya itu

dijual saat pameran 15 juta rupiah. Saya pilih lagi ada dua orang yang berbakat

lalu saya masukkan studio di Jakarta pameran supaya dia masuk ke barisan seni

rupa karena saya yakin seni rupa itu tidak harus melalui perguruan tinggi yang

sistematik yang seperti kurikulum itu kadang-kadang menghambat batas karena

senyuman itu memiliki cara-cara sendiri. Seniman itu cara kerjanya lebih banyak

melihat membaca mendengar, berbeda-beda. Jadi kalau di universitas kan harus

sistem, dan untuk setiap seniman itu sistem itu masing-masing. Sehingga setelah

saya pensiun saya dapat ruang untuk sharing. Ada suatu kebahagiaan ketika yang

saya bantu itu bisa sukses.

Page 115: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

103

TRANSKRIP WAWANCARA 2

Kode : DTP

Narasumber : Bpk. Danuh Tyas Pradipta

Jabatan : Kurator Galeri Soemardja, ITB

Tanggal Wawancara : 21 Juni 2019

Lokasi Wawancara : Galeri Soemardja, ITB

Waktu Wawancara : 14.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Berapa kali Bapak melakukan pameran di SSAS?

Narasumber: Sekitar 3 kali. Pada tahun 2014 saya mengajukan proposal bersama

dengan teman-teman tapi pamerannya di Balai Tonggoh. Yang kedua Selasar

meminta saya untuk melakukan fasilitator residenci. Selasar mengundang tiga

seniman dari Lengkong untuk ada di selasar dan saya diminta untuk menjadi

fasilitator nya. Terus yang terakhir ya yang kemarin, Lukisan Gapilan.

Pewawancara: Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh SSAS dibandingkan

dengan galeri seni lainnya

Narasumber: Ini konteksnya Kota Bandung ya. Buat saya ruangan yang paling

representative untuk pameran saya di Selasar. Karena pilihannya yang sekarang

aktif itu kalau nggak di sini (Galeri Soemardja), Selasar atau di Lawangwangi

sama NuArt sih. Satu buat saya yang cocok untuk pameran sih di Selasar, kedua

buat saya suasana ya beberapa orang manajemennya saya udah kenal. Yang

ketiga, selasar memiliki nilai edukasi yang tinggi dibandingkan dengan Lawang

Wangi misalnya. Lawang Wangi misalnya menurut saya dia belum secara

kulturalnya belum terbentuk ya kemudian Lawang Wangi kan terkenalnya dengan

kompetisinya, untuk pameran yang komersial. Selasar dengan ada diskusinya

menurut saya lebih cocok aja gitu dengan apa yang saya pengen.

Pewawancara: Aktivitas apa saja yang biasanya ditawarkan oleh institusi kepada

pengunjung SSAS?

Narasumber: Biasanya ada pameran dan juga diskusinya ya. Kayak misalnya

pamerannya kemarin besoknya ada diskusinya sama Minggu kemarin kan juga

ada tour nya, jadi saya juga nggak jelasin kalau orang yang datang.

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 116: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

104

Pewawancara: Nilai / Value apa yang diharapkan institusi ketika telah

mendatangkan pengunjung ke SSAS?

Narasumber: Pada umumnya ruang seni, pasti value nya adalah value budayanya.

Pada akhirnya kalau seni khususnya seni rupa, dia secara nilai praktis fungsinya

tidak ada. Bukan kayak kamu ke toserba beli bareng ada fungsi praktisnya tapi dia

nilainya lebih ke yang bersifat kultural, kemudian nilainya lebih bersifat filosofis.

Misalnya kamu datang lihat karya kamu tidak dapat fungsi secara fisik, tetapi

kemudian kamu akan dapat pencernaan secara intelektual, secara psikologis

senang dsb. Jadi lebih yang ke sifatnya nilai kultural kebudayaan, nilai pendidikan

atau edukasi. Belakangan ini kan di selasar mulai sering ada program publik,

biasanya itu untuk orang-orang atau publik yang senang datang ke sana, ya dia

bisa dapat pengetahuan dari program publik seperti itu, seni itu apa atau cara

membuatnya bagaimana. Kalau dari selesainya sih lebih begitu sih ya kecuali

kalau kamu sekalian mau hitung kopi selasar nya jelas secara nilai ya dia punya

nilai ekonomi dan orang ke situ enggak cuma dapat makanan tapi juga dapat view.

Tapi yang utama di selasar sih nilai edukasi nya dan nilai kultural nya.

Pewawancara: Apa harapan Bapak dengan publik umum yang berkunjung ke

SSAS?

Narasumber: Menurut saya ketika ada sebuah pameran, buat saya harus ada

pembedaan yaitu yang pertama adalah publik seni dan publik umum. Kalau publik

seni dia adalah orang-orang yang ada latar belakang seni rupa, orang yang

berkecimplung dan bersentuhan dengan seni rupa, dari mulai seniman, mahasiswa

seni rupa dan dosen, kurator dsb. Kalau saya bikin pameran yang pertama

harapannya untuk publik seni mereka dapat sudut pandang yang baru. Sementara

untuk publik umum, mereka bisa dapat hiburan yang lain misalnya. Entah itu buat

sekedar nonton, atau selfie atau sekedar konten Instagram. Yang kedua mereka

juga secara langsung atau tidak mendapat pengetahuan baru tentang seni rupa.

Mereka jadi lebih dekat dengan seni rupa gitu.

Page 117: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

105

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : L

Narasumber : Bpk. Loekman

Jabatan : Asisten bagian Program Kebudayaan, Goethe

Institut

Tanggal Wawancara : 25 Juni 2019

Lokasi Wawancara : Goethe Institut

Waktu Wawancara : 13.00 WIB - Selesai

Pewawancara: Saya mau nanya biasanya Goethe Institut itu kerjasamanya itu

dalam kegiatan apa aja dengan Selasar?

Narasumber: Kalau sama Selasar Sunaryo sih bentuk kerjasamanya lebih ke

pameran, ke bidang-bidangnya memang berhubungan sama seni rupa seperti itu,

tapi saya juga pernah kerjasama sama Selasar Sunaryo untuk penayangan film.

Yang kurang lebih udah sampai 3 tahun atau 2 tahun saya lupa. Pemutaran film

secara rutin setiap bulan sekali, film dari Jerman yang dikurasi oleh kita juga terus

ditayangkan di Selasar Sunaryo. Kalau dulu masih Bale Handap yang di bawah

itu. Proses terjadinya kerja sama kayak bentuk pameran itu karena Goethe

representative dari interaksi kebudayaan yang dari Jerman jadi kita memang pusat

kebudayaan Jerman yang ada di bawah kementerian luar negeri Jerman. Salah

satu tugas kita adalah mempromosikan atau mengenalkan budaya budaya dari

Jerman di bidang-bidang yang memang udah kita bagi bidang seni rupa musik dan

lain-lain untuk bidang seni rupa biasanya kalau nggak sama galeri atau kampus

lain atau Selasar Sunaryo. Yang terbaru ini bulan kita kerjasama untuk pameran

desain produk dari Jerman yang dipamerkan nya di Selasar Sunaryo.

Pewawancara: Dari yang Bapak ketahui itu di Selasar Sunaryo sebenarnya

segmen pasarnya menurut bapak siapa aja?

Narasumber: Kalau segmen pasar Selasar itu sih kebanyakan mahasiswa atau

orang yang memang suka dengan karya seni. Kan biasanya dulu yang dipamerkan

adalah hasil karya-karya nya Pak Sunaryo. ya kebanyakan memang difokuskan

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI

BANDUNG

STUDI INDUSTRI PERJALANAN

Page 118: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

106

untuk orang yang suka dengan seni karena kan lebih ke art space terus

kebanyakan mahasiswa di sana juga ada juga orang yang datang untuk nongkrong

aja sekalian atau lihat karya di sana gitu.

Pewawancara: Goethe sendiri itu kan sudah pernah kerja sama di berbagai

institusi kan di berbagai tempat, menurut bapak sendiri itu apa aja sih keunggulan

Selasar dibanding tempat-tempat yang Goethe Institut itu udah pernah kerja sama?

Narasumber: F Terus dari kapasitas ruangan juga besar dibandingkan galeri yang

lainnya, dari segi desain arsitektur maksud saya biar lebih lebih enak untuk

dituliskan dengan konsep apa yang kita pamerkan.

Pewawancara: Terus yang Bapak ketahui mengenai itu aktivitas yang ditawarkan

sama Selasar itu apa aja sih yang?

Narasumber: Bentuk kegiatan kegiatannya di sana kan ada beberapa workshop,

pameran dan mereka juga ada perpustakaan, terus juga kegiatan sekarang tuh yang

saya tahu untuk penampilannya kerjasama dengan Korea Institut untuk

menampilkan film-film dari Korea. Beberapa kerjasama sama galeri lain atau seni

rupa yang lain yang lain atau seniman senimannya.

Pewawancara: Menurut bapak value yang dipunyai Selasar Sunaryo itu apa sih?

Narasumber: Menurut saya valuenya adalah seni sama pendidikannya sih.

Pewawancara: Menurut bapak apa saja keunggulan yang dipunyai Selasar

Sunaryo?

Narasumber: Kalau kita sih kenapa suka dengan Selasar itu networking yang

mereka miliki sudah terbangun dengan baik, jadi jaringan punya itu sudah sangat

mendukung tujuan apa yang kita sampaikan misalkan kita ngadain pameran di

sana. Beda dengan galeri galeri baru kan networkingnya masih dibangun, tapi

kalau Selasar Sunaryo karena yang di belakangnya itu Pak Sunaryo, sudah kuat,

jadi nilai di situnya yang kita lihat.

Pewawancara: Dari kegiatan - kegiatan yang udah pernah diselenggarakan di sana,

menurut Bapak kan setiap kegiatan itu pasti punya targetnya siapa yang mau

datang itu apakah tercapai?

Narasumber: Tercapai kok tercapai, kita punya indikator sendiri gitu. Kalau

selama ini misalkan contohnya penayangan film itu tercapai, terus untuk kerja

sama yang lain pun itu tercapai.

Pewawancara: Berarti dari hal-hal tersebut bakal kain ia akan terus melakukan

kerja sama ya Pak?

Page 119: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

107

Narasumber: Kalau kita akan masalah kerjasama akan terus atau tidak itu kan

dilihat dari konsep acara ini kita. Misal pameran desain produk, tempat yang

dibutuhkan adalah yang kapasitas cukup luas itu di banding galeri seni yang ada

di kota Bandung. Bentuk kerjasama antara Goethe dan Selasar lebih ke

cenderungnya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni rupa, pameran

pameran seperti itu.

Pewawancara: Menurut Bapak keunggulan lainnya Selasar Sunaryo dibandingkan

galeri-galeri seni lainnya di kota Bandung itu saat ini seperti apa?

Narasumber: Ya kalau dibilang keunggulan ya jadi Selasar Sunaryo adalah galeri

yang settle, maksudnya selalu aktif dan eksistensinya baik itu dibanding galeri

lain. Kan kalau di Bandung ada NuArt, ada yang lain juga cuman kalau Selasar

Sunaryo udah dibilang settle. Jadi kenapa kita mau ngadain kerjasama dengan kita

yakin mereka pun dari management, sistem yang lainnya sudah bagus.

Kegiatannya juga di sana rutin. Bisa dibilang nih kalau misalnya ada tamu dari

Jerman atau kurator dari Jerman yang datang ke Indonesia atau ke Bandung

khususnya ataupun pimpinan Goethe Institut Indonesia yang datang ke Bandung,

biasanya Selasar Sunaryo akan menjadi salah satu tujuan yang akan dikunjungi.

Jadi kita misalnya bikin trip, seniman mau datang dan bilang ―coba dong anterin

kita ke galeri galeri seni di kota Bandung‖, kita pasti antara mereka aku Selasar

Sunaryo juga. Kalau galeri yang besarkan di kota Bandung antara NuArt,

lawangwangi atau Selasar Sunaryo. Gitu sih biasanya yang sering kita kerjasama.

Nah ada yang namanya Magang Nusantara, program residency yang salah satunya

diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo dan karena sistem dan manajemen yang

sudah baik, residensi dari luar negeri pun berani untuk megang Selasar Sunaryo.

Jadi kita kalau misalnya ngadain kerjasama juga udah percaya.

Page 120: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

108

DOKUMENTASI

Page 121: STRATEGI PEMASARAN SELASAR SUNARYO ART SPACE …

109