-
i
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Ekonomi
Oleh
Praba Danu Arya Nanda Susilo
NIM: 131324008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan hasil karyaku ini untuk:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menuntun dan memberikan kasih
sayang
berlimpah di dalam setiap langkah hidupku.
Kedua orang tua ku Bapak Djoko Susilo dan Ibu Purwantini, serta
Adikku
Declara Puspa Meta Susilo atas bimbingan, kasih sayang,
dukungan, dan doa
selama ini.
Dosen pembimbing yang telah sabar membimbing saya selama
menyelesaikan
tugas akhir ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
BANYAK ORANG GAGAL DALAM KEHIDUPAN, BUKAN KURANGNYA
KEMAMPUAN, PENGETAHUAN, ATAU KEBERANIAN, NAMUN HANYA
KARENA MEREKA TIDAK PERNAH MENGATUR ENERGINYA PADA SASARAN
(ELBERT HUBBARD)
KEGAGALAN TERJADI KARENA TERLALU BANYAK BERENCANA TETAPI
SEDIKIT BERPIKIR
Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh
keikhlasan,
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA
Praba Danu Arya Nanda Susilo Universitas Sanata Dharma
2020
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan strategi
pemasaran,
prosedur pemberian, dan kendala Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada
PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya meningkatkan penjualan Kredit
Usaha Rakyat (KUR). Penulisan makalah ini didasarkan pada studi
pustaka yang membahas
mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peningkatan penjualan
Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hasil studi pustaka dapat diringkas sebagai berikut: 1) strategi
pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia yaitu menetapkan basis konsumen, mengidentifikasi
kebutuhan dari konsumen dan
calon konsumen, menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, mengkomunikasikan produk, dan menetapkan personel bagi
seluruh
bidang pemasaran; 2) untuk dapat memperoleh KUR di BRI calon
debitur wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan; dan 3) para
pelaku UMKM-K yang belum memiliki legalitas menjadi salah satu
kendala bagi pemasaran KUR.
Kata kunci: strategi pemasaran, kredit usaha rakyat, peningkatan
penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
THE MARKETING STRATEGY OF KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) FOR
INCREASING SALES OF PT. BANK RAKYAT INDONESIA
Praba Danu Arya Nanda Susilo Sanata Dharma Univercity
2020
The purpose of this paper are to describe the marketing
strategy,
administration procedure, and obstacles of Kredit Usaha Rakyat
(KUR) as an
effort for increasing sales of PT. Bank Rakyat Indonesia. This
paper is written based on a literature study that discussed the
Kredit Usaha Rakyat of PT. Bank
Rakyat Indonesia and increased sales of Kredit Usaha Rakyat
(KUR). The results of literature study can be summarized as
follows: 1) marketing
strategies established and carried out by PT. Bank Rakyat
Indonesia, namely
establishing a consumer base, identifying the needs of consumers
and potential customers, creating products that can meet consumer
needs, communicating
products, and leading marketing personnel; 2) To be able to
obtain KUR in BRI prospective borrowers must follow the established
procedures; and 3) The UMKM-K actors who do not yet have legality
become one of the obstacles for
KUR marketers.
Keywords: marketing strategy, kredit usaha rakyat (KUR),
increasing sales.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN
..........................................................................
iii
HALAMAN
PERSEMBAHAN.......................................................................
iv
MOTTO..............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
.......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS.......................................................
vii
ABSTRAK.......................................................................................................
viii
ABSTRACT
.......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR
.......................................................................................
x
DAFTAR ISI
.....................................................................................................
xi
DAFTAR
TABEL............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN
..................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN
..................................................................................
1
A. Latar
Belakang.........................................................................................
1
B. Batasan
Masalah.......................................................................................8
C. Rumusan Masalah
...................................................................................
8
D. Tujuan
masalah........................................................................................
8
E. Manfaat Penelitian
...................................................................................
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
BAB II TINJAUAN
TEORETIK...................................................................
10
A. Pengertian
Pemasaran............................................................................
10
B. Strategi Pemasaran
................................................................................
11
C. Poduk Pinjaman Bank Rakyat Indonesia Bagi UMKM
........................ 14
D. Hambatan Pemasaran Produk Perbankan
.............................................. 17
BAB III BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) DAN PRODUKNYA ....... 19
A. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Dan Produknya
..................................... 19
B. Strategi Pemasaran KUR Bank Rakyat Indonesia
................................ 22
C. Pengertian KUR
....................................................................................
24
D. Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR).................................26
E. Kendala dalam Pemasaran KUR pada
BRI............................................28
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN.........................................................
31
A.
Kesimpulan............................................................................................
31
B. Saran
......................................................................................................
32
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu bisnis agar perusahaan berhasil dalam memasarkan
produknya baik barang ataupun jasa maka diperlukan strategi
pemasaran.
Strategi pemasaran memiliki peran besar dalam berbagai bidang
usaha
dalam dunia bisnis. Strategi dalam memasarkan suatu produk
juga
bermanfaat agar perusahaan memiliki pengetahuan yang lebih
mendalam
mengenai pasar yang akan dimasukinya sehingga apabila
strategi
dijalankan dengan baik, maka perusahaan dapat meningkatkan
jumlah
penjualannya.
Bisnis dalam dunia perbankan merupakan salah satu sektor
usaha
yang juga membutuhkan strategi pemasaran, terutama pada jasa
perkreditan. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan
sumber
aset terbesar bagi bank. Dapat dibayangkan jika suatu bank tidak
mampu
menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun di
simpanan
jumlahnya besar maka sudah dapat dipastikan bank tersebut
akan
mengalami kerugian karena harus membayar bunga atas simpanan
para
nasabahnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran pada jasa
perkreditan
sangat dibutuhkan mengingat masih banyak para pelaku usaha kecil
yang
masih belum memiliki pengetahuan tentang kredit sehingga mereka
belum
mau untuk menggunakan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank pemerintah
yang
memiliki fasilitas kredit yang bisa mendukung para pengusaha
mikro,
kecil, menengah dan koperasi yaitu melalui program KUR (Kredit
Usaha
Rakyat) yang penyalurannya dilaksanakan melalui BRI unit yang
tersebar
di tingkat Kecamatan di seluruh Indonesia agar pelaku usaha
mikro, kecil,
menengah dan koperasi dapat lebih mudah memperoleh KUR untuk
menambah modal usahanya.
Usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang peran penting
dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga
kerjanya
yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil.
Hal ini
membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan
eksternal
sehingga pengembangan pada sektor UMKM dapat menunjang
diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural
yang
merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang
yang
stabil dan berkesinambungan.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6
tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan
Sektor
Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan nota
kesepahaman
bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan
Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal
5
November 2007 Presiden R.I Susilo Bambang Yudoyono
meresmikan
kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan nama Kredit
Usaha
Rakyat (KUR) dan didukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Fokus Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin implementasi
atau
percepatan pelaksanaan kredit usaha rakyat ini.
Dalam pemberian kredit (penyaluran kredit) pada penerima
kredit
(debitur) atau dalam hal ini adalah nasabah, PT. Bank Rakyat
Indonesia
selaku kreditur harus benar-benar menganalisa debitur secara
intern
maupun ekstern agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Faktor
intern dari calon debitur yang perlu dialisis oleh kreditur
Antara lain:
analisa watak, analisa kemampuan, analisa modal, analisa
kondisi, dan
analisa agunan. Analisa watak merupakan penilaian prioritas
utama untuk
melihat unsur “mau”. Karena pada dasarnya, orang membayar
kembali
angsuran kredit tergantung dua unsur yaitu mau dan tidan mapu.
Analisa
kemampuan merupakan penilaian terhadap kemapuan dari calon
peminjam. Setelah bank mendapatkan informasi mengenai calon
peminjam, bank akan melakukan alanisa kemampuan
mengambalikan
pinjaman. Analisa modal ini untuk mengetahui ketergantungannya
kepada
pihak luar (eksternal). Akan terlihat seberapa besar hutang yang
dimiliki
calon peminjam. Jika hutangnya terlalu besar dianggap berisiko
terhadap
perubahan eksternal. Analisa kondisi diperuntukan bagi calon
peminjam
dari kalangan pengusaha, bagi peminjam yang berasal dari
kalangan
pegawai maka bank akan melihat dari masa produktifnya,
dedikasi,
prestasi dan kemungkinan masih naik terus karir/jabatannya
untuk
memperlancar membayar kredit. Analisa agunan menitik beratkan
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
asset yang diserahkan kepada bank sebagai jaminan. Faktor
eksternal yang
mempengaruhi pemberian suatu kredit adalah lingkungan
perekonomian,
faktor alam, serta persaingan antar bank atau lembaga keuangan
lain. Bila
kondisi faktor eksternal semakin baik dapat dikatakan
perekonomian
masyarakat juga membaik.
Dengan proses yang sangat mudah, untuk memudahkan
pelaksanaan analisa permintaan kredit yang diajukan serta
meminimalisir
resiko kredit, dalam kebijaksanaan umum perlu dimasukan standar
mutu
kredit. Jumlah permintaan kredit yang diterima oleh bank
seringkali tidak
sedikit. Oleh karena itu untuk menghemat waktu, petugas bank
memberikan syarat-syarat yang dapat dipenuhi debitur agar
permintaan
kreditnya dapat dipertimbangkan.
Untuk calon debitur Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi
(UMKMK) yang dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus
mencantumkan lampiran yang diperlukan seperti fotocopy KTP,
Kartu
Keluarga, dan surat keterangan usaha, bagi usaha baru minimal
telah
berjalan minimal 6 bulan, kemudian agunan pokok hanya berupa
proyek/usaha yang dibiayai dan agunan tambahan seperti tanah
atau
bangunan tidak wajib dipenuhi.
Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya
terbatas oleh bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja
PT.Bank
Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank yang telah
ditunjuk
oleh pemerintah dan dipercaya dan memenuhi syarat untuk
melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
kebijakan mengenai KUR dan menindak lanjuti kebijakan tersebut
maka
BRI mengeluarkan Surat Edaran Direksi Nose: S.09c –
DIR/ADK/03/2010
Atas Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. KUR baru
dilaksanakan oleh BRI pada Maret 2008 dimana KUR ini dibagi
menjadi
dua, yaitu KUR Retail dan KUR Mikro. Untuk platform KUR
Retail
sebesar Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah), sedangkan KUR
MIKRO
maksimum platform sebesar Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
Untuk
saat ini BRI baru menyediakan KUR Mikro, karena KUR
merupakan
kredit yang tidak menggunakan agunan sehingga BRI tidak
ingin
mengambil risiko yang tinggi. Selain itu, BRI fokus terhadap
UMKM.
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan jalan mempermudah
perijinan-
perijinan sebagai landasan utama berguna bagi dunia usaha
serta
mendorong pertumbuhan wirausaha di seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan
adanya pembiayaan Kredit Usaha Rakyat adalah untuk
menanggulangi
permasalahan di Indonesia dalam perekonomian yaitu kemiskinan
dan
pengangguran. Serta menjadikan masyarakat lebih kompetitif
untuk
mengembangkan usahanya sehingga akan muncul banyak
kesempatan
kerja. PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyalur KUR
dengan
merealisasikan KUR Hingga 30 September 2017, dan menjadi
penyaluran
tertinggi sebesar Rp52,19 triliun (74,4% dari target), diikuti
dengan Bank
Mandiri sebesar Rp9,1 triliun (70,1% dari target), dan BNI
sebesar Rp5,4
triliun (45,2% dari target). Sisanya disumbangkan oleh Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp5,2 Triliun (25,5% dari
target) dan
Bank Umum Swasta sebesar Rp4,9 Triliun (17,8% dari target). Oleh
sebab
itu bank harus bisa menetapkan mekanisme pelaksanaan kredit
serta
mengantisipasi masalah–masalah yang timbul, karena itu akan
berpengaruh pada aktivitas perbankan itu sendiri terutama
terhadap kerja
operasional bank dalam penyaluran kredit untuk kesejahteraan
masyarakat.
Bagi yang sedang terbentur modal untuk menjalankan bisnis,
maka
Kredit Usaha Rakyat bisa menjadi solusi yang tepat mengingat
adanya
beberapa keuntungan yang ditawarkannya. Selain Bank BRI, ada
beberapa
bank lainnya yang juga turut melaksanakan program dari
pemerintah
namun tingginya ketertarikan masyarakat untuk mengajukan kredit
mikro
di Bank BRI adalah karena suku bunganya yang relatif kecil.
Untuk tahun
2016 Bank BRI diketahui menawarkan layanan pinjaman mikro
dengan
suku bunga yang hanya 1.025% flat/bulan dan angka ini dianggap
cukup
meringankan nasabah. Bukan hanya itu saja, nasabah juga akan
memperoleh cashback untuk setiap 6 bulan jika tepat waktu
dalam
melakukan pembayaran kredit sesuai dengan jangka waktu
kredit.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) memfokuskan pelayanan
kepada masyarakat kecil dalam membantu masalah permodalan
dalam
upaya meningkatkan taraf hidup agar menjadi lebih baik.
Fasilitas kredit
yang diberikan adalah Kredit Usaha Rakyat, yang dapat digunakan
untuk
memenuhi kebutuhan modal usaha sehingga dapat memperlancar
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
meningkatkan tingkat produksi operasional, dan juga untuk
mempertahankan kelangsungan aktivitas usaha calon debitur.
Dengan adanya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan
Kredit Usaha Rakyat diharapkan mampu menanggulangi
permasalahan-
permasalahan masyarakat menengah ke bawah. Kredit berfungsi
untuk
mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi dan jasa-jasa
yang
kesemuanya ditunjukkan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Namun tidak sedikit nasabah yang mengeluhkan ataupun tidak
mampu
memanfaatkan bantuan dana tersebut dengan baik. Banyak dari
pelaku
usaha mengakui masih belum mengerti tentang bantuan dana KUR
dan
tidak sedikit pula dari sekian banyak pelaku UMKM kesulitan
dalam
mengembangkan usahanya,
Sektor UMKM lebih sering memanfaatkan sumber daya alam dan
padat karya seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan
perdagangan.
Oleh karena itu sektor UMKM sering disebut kegiatan ekonomi
berbasis
kerakyatan dimana umumnya barang-barang yang dihasilkan oleh
pelaku
UMKM adalah berupa kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh
hampir
semua lapisan masyarakat. Jika ditinjau dari proporsi unit usaha
pada
sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha
terbesar
adalah: (1) sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan; (2)
perdagangan, hotel dan restoran; (3) industri pengolahan,
(4)
pengangkutan dan komunikasi; (5) jasa-jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
Pada dasarnya kendala yang dihadapi para pengusaha UMKM
dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat kompleks dan
meliputi
berbagai aspek yang mana salah satu dengan yang lainnya saling
berkaitan
antara lain; kurangnya permodalan baik jumlah maupun
sumbernya,
kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi serta
tidak
adanya bentuk formil dari perusahaan, lemahnya organisasi
dan
terbatasnya pemasaran. Disamping hal-hal terdapat juga
persaingan yang
kurang sehat dan desakan ekonomi sehingga mengakibatkan ruang
lingkup
usaha menjadi terbatas.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kajian tentang strategi
pemasaran
KUR (kredit usaha rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam
upaya
meningkatkan penjualan pn roduk yang sangat luas, maka perlu
adanya
pembatasan masalah supaya tujuan dari penulisan dapat berfokus
dan
terarah. Adapun masalah terebut adalah: strategi pemasaran KUR,
kendala
pemasaran KUR, dan prosedur pemberian KUR di Bank BRI.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah strategi pemasaran KUR di Bank BRI?
2. Bagaimanakah prosedur pemberian KUR di Bank BRI?
3. Apa saja kendala pemasaran KUR di Bank BRI?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
D. Tujuan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka
terdapat
tujuan sebagai berikut
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran KUR di Bank BRI
2. Untuk mengetahui prosedur pemberian KUR di Bank BRI
3. Untuk mengetahui kendala dalam pemasaran KUR di Bank BRI
E. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan ini yaitu:
Tulisan ini diharapkan memberi manfaat bagi beberapa pihak,
yaitu:
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan mengenai strategi pemasaran KUR (kredit
usaha
rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya
meningkatkan
penjualan produk.
2. Bagi Universitas
Memperoleh informasi mengenai strategi pemasaran KUR (kredit
usaha rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia dalam upaya
meningkatkan penjualan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Pengertian Pemasaran
Menurut Laksana (2008:4-5) pemasaran adalah “segala kegiatan
yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan
konsumen.” Dan manajemen pemasaran yaitu “pertukaran produk
yang
dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, seperti
produk, price,
promotion dan place”. Menurut Alma (2009: 257) pemasaran ialah
sebuah
disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran
dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholdernya.
Menurut Assauri (2011:2) dalam America Marketing
Association,
pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang
berkaitan
dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke
konsumen.
Kotler dan Keller (2009:6) dalam buku yang berjudul
“Marketing
Management” mengemukakan pemasaran yaitu “fungsi organisasi
dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
menyampaikan nilai kepada pelanggan yang memberikan keuntungan
bagi
organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
organisasi”.
Menurut Kotler (1992) marketing is a social and managerial
process by which individuals and groups obtain what they need
and what
through creating, offering, and exchanging products of value of
with other
(Pemasaran adalah prosese sosial dan manajerial dengan mana
seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai).
Pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk
kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada pelanggan
dan
mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi
organisasi
dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki
hubungan
erat dengan organisasi (George & Michael, 2009). Pemasaran
adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang mana individu-individu atau
organisasi
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai ( Kotler,
1991).
Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan
bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya
proses
pemasaran. Dalam pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan
dan
keinginan orang lain yang memiliki nilai sehingga diminta dan
terjadinya
proses permintaan karena ada yang melakukan pemasaran.
B. Strategi Pemasaran
Menurut Steiner dan Milner strategi didefinisikan sebagai
penetapan misi sebuah perusahaan. Penetapan misi tersebut
dilakukan
melalui penetapan sasaran organisasi dengan melakukan
peningkatan
kekuatan eksternal dan internal serta melakukan perumusan
implementasi
kebijakan secara tepat sehingga tujuan dan sasaran utama
organisasi dapat
tercapai. Lebih lanjut menurut Suryana (2006: 173-174)
mendefinisikan
strategi dengan istilah 5P miliknya yaitu: 1) strategi adalah
perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
(plan), 2) strategi adalah pola (pattern), 3) strategi adalah
posisi (position),
4) strategi adalah perspektif (perspective), dan 5) strategi
adalah
permainan (play).
Tull dan Keble mendefinisikan strategi pemasaran sebagai
sebuah
alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
organisasi atau
lembaga dengan mengembangkan keunggulan yang
berkesinambungan
yang dimiliki yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran yang
akan
dituju. Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2007: 168-169)
strategi
pemasaran adalah rencana secara menyeluruh yang memberikan
panduan
tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
pemasaran
sebuah perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, strategi pemasaran adalah
serangkaian
tujuan dan sarana, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada
usaha
usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing
tingkatan dan acuan alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu
berubah.
Seperti pada uraian di atas strategi pemasaran sangat perlu
diterapkan supaya tujuan pemasaran suatu perusahaan dapat
dilaksanakan.
Menurut Fredy Rangkuti unsur-unsur strategi pemasaran untuk
dapat
meningkatkan tujuan pemasaran antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan untuk mengidentifikasi
konsumen yang dibedakan menurut karakteristik kebutuhan
produk
dan bauran pemasaran itu sendiri
2. Targetting
Targetting merupakan tindakan dan upaya yang dilakukan
sebuah perusahaan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar
yang
akan dimasuki.
3. Positioning
Positioning bertujuan untuk menetapkan posisi pasar. Tujuan
dari positioning adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan
keunggulan produk yang ada di pasar kepada konsumen.
4. Differensiasi
Differensiasi berarti hal yang menjadi pembeda antara produk
yang satu dengan produk yang lainnya.
5. Bauran Pemasaran
a. Product
Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar
yang memberikan manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang
dan jasa. Strategi penentuan produk meliputi: 1) menentukan
logo, 2) menciptakan merk, 3) menciptakan kemasan, dan 4)
keputusan label.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
b. Price
Harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan
harga merupakan unsur bauran pemasaran yang fleksibel (dapat
berubah secara cepat). Adapun tujuan penetapan harga adalah:
1)
untuk kelangsungan operasional perusahaan, 2) memaksimalkan
laba, 3) memperbesar market-share, 4) mutu produk, dan 5)
persaingan
c. Promotion
Pemberian informasi tentang suatu produk kepada konsumen
menjadi faktor dominan dalam pemasaran.
d. Place
Tempat yang strategi sangat penting dalam pemasaran dalam
mendistribusikan produk kepada konsumen. Faktor yang
mempengaruhi dalam penentu distribusi adalah: 1)
pertimbangan
pembelian atau faktor pasar, 2) faktor produksi atau
pengawasan
dan keuangan
C. Produk Pinjaman Bank Rakyat Indonesia Bagi UMKM
Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992, lembaga keuangan
merupakan institusi yang aktivitasnya menghipun dan menyalurkan
dana
kepada masyarakat. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan
yang
ada di Indonesia. Maka berdasarkan definisi tersebut produk
keuangan
adalah segala bentuk layanan yang diberikan oleh lembaga
keuangan yang
berhubungan dengan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan jasa keuangan
adalah
segala layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan yang
tidak
berhubungan dengan aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana
dari
dan untuk masyarakat.
Berdasarkan definisi di atas produk keuangan perbankan terdiri
dari
tabungan, pinjaman/kredit, giro dan deposito. Selanjutnya yang
termasuk
ke dalam jasa keuangan perbankan adalah bank garansi dan self
deposit
box. Bank Rakyat Indonesia sebagai sebuah lembaga kuangan
memiliki
berbagai jenis produk pinjaman yang ditujukan bagi pelaku Usaha
Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Produk pinjaman dari BRI tersebut
lebih
dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat.
Kredit Usaha Rakyat merupakan program pemerintah dalam
bentuk
pinjaman modal usaha bagi masyarakat yang produktif. Kredit
Usaha
Rakyat diberikan untuk memberikan solusi bagi para pelaku Usaha
Mikro
Kecil dan Menengah untuk mengembangkan usaha meskipun
memiliki
keterbatasan modal. Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu
bank yang
menyalurkan KUR memiliki tiga jenis produk KUR untuk UMKM,
sebagai berikut:
A. Kredit Usara Rakyat Mikro BRI
Kredit Usaha Mikro BRI adalah produk keuangan yang bertujuan
untuk memberikan kredit kepada pelaku usaha dalam bentuk
modal
kerja dan investasi. Terdapat dua jenis KUR Mikro BRI, yaitu
Kredit
Modal Kerja (KMK) dengan jangka waktu tenor maksimal tiga
tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
dan Kredit Investasi (KI) dengan jangka waktu tenor maksimal
lima
tahun. Suku bunga yang berlaku pada jenis produk ini adalah 6%
per
tahun atau setara dengan 0,41% per bulan. Batas maksimal kredit
yang
bisa diberikan bagi debitur adalah sebesar Rp. 50.000.000 pada
tahun
2020. Debitur tidak akan dikenai biaya administrasi dan provisi
dalam
memanfaatkan KUR Mikro BRI.
B. Kredit Usaha Rakyat Ritel BRI
Kredit Usaha Rakyat Ritel tidak jauh berbeda dengan produk
KUR
Mikro. Perbedaan utama antara produk KUR Mikro dan KUR Ritel
adalah besaran jumlah kredit yang dapat diajukan. Besaran
jumlah
dana yang dapat diajukan pada KUR Ritel adalah Rp. 25.000.000
-
Rp. 500.000.000. Nilai tersebut lebih besar dari jumlah kredit
yang
bisa diberikan pada KUR Mikro. Tingkat suku bunga efektif
yang
diberlakukan adalah sebesar 6% per tahun.
C. Kredit Usaha Rakyat Tenaga Kerja Indonesia BRI
Kredit Usaha Rakyat BRI tidak hanya ditujukan bagi para
pelaku
UMKM. Bank Rakyat Indonesia juga memfasilitasi pemberian
kredit
bagi para buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
KUR
Tenaga Kerja Indonesia hanya dapat diberikan bagi para TKI
dengan
penempatan kerja di Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei
Darussalam, Jepang, Korea Selatan dan Malaysia. Besaran
plafon
yang dapat diberikan adalah sebesar Rp. 50.000.000 pada tahun
2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
D. Hambatan Pemasaran Produk Perbankan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hambatan didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat menghalangi kemajuan dalam
pencapaian
suatu hal. Dalam konteks makalah ini, hambatan merupakan hal-hal
yang
dapat menghalangi pemasaran produk dan jasa perbankan bagi
masyarakat. Terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat
pemasaran
produk dan jasa keuangan, yaitu:
1. Kesalahan memiih lokasi perusahaan
Menentukan tempat perusahaan yang sesuai yang penting yang
berkaitan dengan jenis produk dan keperluan konsumen yang
tinggal
di sekitar lokasi perusahaan tersebut. Dalam konteks
pemasaran
produk perbankan khususnya Kredit Usaha Rakyat pemasaran
produk
KUR pada suatu Bank dapat ditentukan berdasarkan keadaan
geografis sekitar bank. Jika hanya terdapat sedikit pelaku
UMKM
yang berdomisili di sekitar bank maka hal tersebut dapat
menjadi
penghambat pemasaran KUR kepada masyarakat.
2. Pasar yang terpecah-pecah
Persaingan yang tajam menyebabkan pasar menjadi semakin
terpecah-
pecah. Hal ini yang menyebabkan semakin kecilnya keuntungan
yang
dapat diperoleh. Dalam konteks penyaluran Kredit Usaha
Rakyat
pasar yang terpecah-pecah berarti banyaknya persaingan
terhadap
pilihan pinjaman modal dan investasi yang diberikan oleh
berbagai
perbankan yang ada. Hal ini yang dapat menghambat pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
penyaluran kredit bagi bank tertentu dibandingkan dengan
bank
lainnya.
3. Pendeknya tahap-tahap pertumbuhan pada barang-barang yang
berhasil.
Bila suatu produk berhasil dipasarkan pesaing sangat cepat
sekali
meniru dengan menawarkan berbagai keunggulan yang beragam.
Hal
inilah yang dapat memperpendek tahap pertumbuhan suatu
produk
baru. Dalam konteks pemasaran Kredit Usaha Rakyat banyaknya
pesaing yang juga menawarkan kredit baik dari sektor
perbankan
maupun non bank menyebabkan dan menjadi penghambat lancarnya
pemasaran penyaluran kredit kepada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Produknya
1. Sejarah BRI
Pada tahun 1895 lahirnya bank BRI. Bank Rakyat Indonesia
(BRI)
adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Pada
awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto,
Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche
Hulp
en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan
Simpanan
Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang
melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut
berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari
kelahiran
BRI.
Pada tahun 1946 BRI Pasca Kemerdekaan RI. Pada periode
setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun
1946 Pasal 1
disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun
1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan
baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan
berubah
nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Pada tahun 1960 Peleburan BRI, BKTN, & NHM. Pada waktu
itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani
dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani
Nelayan
dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan
Penetapan
Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke
dalam Bank
Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun
1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II
bidang
Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II
bidang
Ekspor Impor (Exim).
Pada tahun 1992 BRI Hari Ini. Sejak 1 Agustus 1992
berdasarkan
Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI
No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan
terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
Republik
Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan
untuk
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik
dengan
nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang
masih
digunakan sampai dengan saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
2. Visi dan Misi bank BRI
a. Visi BRI
Menjadi The Most Valueable Bank di Asia Tenggara dan Home to
The
Best Talent.
b. Misi BRI
1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan
pelayanan kepada segmen mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2) Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah
melalui:
a) Sumber daya manusia yang profesional dan memiliki
budaya berbasis kinerja (performance-driven culture)
b) Teknologi informasi yang handal dan future ready
c) Jaringan kerja konvensional maupun digital yang
produktif dengan menerapkan prinsip operational dan risk
management excellence.
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan
memperhatikan
prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate
Govermance yang sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
B. Strategi Pemasaran KUR Bank Rakyat Indonesia
Anita (2017) menjelaskan dalam penelitiannya yang dilakukan di
PT.
Bank Rakyat Indonesia bahwa strategi pemasaran KUR membutuhkan
analisis
data untuk dapat menilai peluang ataupun ancaman yang mungkin
akan datang.
BRI menggunakan analisis SWOT untuk dapat melihat ancaman serta
peluang
bagi BRI. Analisis SWOT terdiri dari Strength (Kekuatan),
Weakness
(Kelemahan), Opportunitis (Peluang), dan Threats (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan)
a) Brand
BRI merupakan salah satu bank pemerintah yang sudah dikenal
oleh
masyarakat umum. Nama BRI yang dikenal baik oleh masyarakat
umum
merupakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat menyalurkan Kredit
Usaha
Rakyat kepada masyarakat luas.
b) Account Officer
Account Officer yang memadai untuk menjalankan program KUR,
sehingga
mampu melayani setiap calon debitur dengan baik dalam proses
pemasaran
KUR di BRI.
c) Pelayanan yang Baik
Pelayanan SDM yang baik juga menjadi kekuatan karena dapat
menarik
minat masyarakat untuk mengajukan KUR pada BRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
d) Fasilitas Mendukung
Fasilitas yang disediakan oleh BRI cukup memadai sehingga
mampu
mendukung terlaksananya pemberian KUR pada BRI.
2. Weakness (Kelemahan)
Terbatas sektor UMKM-K yang dapat dibiayai merupakan kelemahan
yang
dimiliki BRI dalam menjalankan strateginya dalam pemasaran
KUR.
3. Opportunities (Peluang)
Usaha-usaha kecil, menengah, dan koperasi yang masih
membutuhkan
tambahan modal usaha menjadi peluang yang besar untuk terus
berjalannya
program KUR.
4. Threats (Ancaman)
Persaingan dari Bank lain yang juga menawarkan prosuk yang sama
menjadi
ancaman bari BRI dalam memasarkan KUR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Dari analisis SWOT tersebut BRI telah menentukan dan menjalankan
strateginya
dalam pemasaran KUR. Salah satu strateginya yaitu dengan
memanfaatkan fasilitas yang
mendukung, dengan membuat spanduk yang dipasang dijalan-jalan
umum serta dikantor
cabang dan kantor cabang pembantu. BRI juga membuat brosur yang
berisikan KUR yang
disebarluaskan ke masyarakat umum.
Tabel 3.1 Realisasi dan Penyaluran KUR Bank Rakyat Indonesia
Realisasi
Penyaluran KUR
Mikro Ritel
2017 2018 201
9
2020 2017 2018 2019 2020
Plafon (Dalam
Jutaan Rupiah)
Rp.1.056.041
Rp.5.456.92
9
Rp. 5,9
Rp. 10.64
5.797.25
Rp.52.212.68
Rp.732.861
Rp.600.065
Rp.772.620.86
Debitur 64.129
jiwa
301.8
54 jiwa
320.
140 jiwa
414.3
81jiwa
272
jiwa
3.221
jiwa
2.647
jiwa
3.102
jiwa
Rata-rata Kredit
Rp.16.47
Rp.18.08
Rp. 0
Rp.25,61
Rp.191.96
Rp.221.53
Rp.226.7
Rp.249.07
Sumber: kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017-2020
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi
penyaluran KUR terbesar
adalah pada tahun 2020 pada sektor mikro dan ritel karena
strategi pemasaran KUR
berjalan dengan baik.
C. Pengertian KUR
Pengertian kredit menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan
pemberian bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah
kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi
(UMKM-K) dalam
bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung
fasilitas penjaminan untuk
usaha produktif. KUR dalah program yang dicanangkan oleh
pemerintah namun sumber
dananya berasal sepenuhnya dari bank. Pemerintah memberikan
penjaminan terhadap
resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung
oleh bank
pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan
akses UMKM-K
pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI,
Bukopin, BTN, dan
Bank Syariah Mandiri (BSM).
KUR merupakan Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi
dengan plafon
kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha
mikro, kecil dan
koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat
penjaminan dari
Perusahaan Penjamin. Namun, tidak semua usaha dapat d i biaya
oleh KUR. BRI menilai
calon debitur dengan menggunakan prinsip kriteria 5C yaitu
character (karakter),
capacity (kemampuan mengembalikan utang), collateral (jaminan),
capital (modal), dan
condition (situasi dan kondisi). jika calon debitur memenuhi
kriteria 5C tersebut maka di
anggap layak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Konsep 5C yang
di maksud yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
1. Character (karakter) Calon debitur memiliki karakter baik,
tidak sedang
bermasalah dengan hukum atau kepolisian.
2. Capacity (kemampuan mengembalikan utang) Usaha yang
sedang
dijalankan dinilai baik dan berpotensi untuk berkembang.
Sehingga
mampu menghasilkan pendapatan yang dinilai mampu untuk
memenuhi
angsuran pokok serta bunga pinjaman.
3. Collateral (jaminan) Agunan yang di jaminkan di nilai
mencukupi untuk
mengcover pinjaman apabila terjadi kredit macet selama
kredit
berlangsung.
4. Capital (modal) Keadaan ekonomi calon debitur dalam keadaan
baik,
dapat di lihat dari laporan laba rugi usaha selama 3 bulan
terakhir saat
mengajukan kredit.
5. Condition (situasi dan kondisi) Usaha sudah berjalan minimal
selama 6
bulan, memiliki legalitas perizinan atas usaha yang di jalankan,
dan
bidang usaha yang dijalankan dinilai memiliki prospek yang cukup
baik
untuk terus berdir
D. Prosedur Pemberian KUR pada Bank BRI
Proses dalam memperoleh KUR di BRI melalui beberapa tahap,
diantaranya:
1. Calon debitur mengajukan KUR ke BRI.
Calon debitur mengajukan permohonan kredit usaha rakyat (KUR)
secara
tertulis kepada pihak BRI. Calon debitur KUR datang kekantor
BRI,
kemudian dengan dibantu oleh Customer Service, calon debitur
KUR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan
KUR
yang sudah disediakan pihak bank, kemudian di tanda tangani
oleh
pemohon.
2. Pihak BRI akan mendata beberapa informasi tentang calon
debitur seperti
nama lengkap, alamat, usaha, lama usaha, dan pengajuan jumlah
kredit.
Setelah itu calon debitur akan di jelaskan mengenai persyaratan
yang harus
dilengkapi, dan angsuran sesuai plafon kredit yang di ajukan,
serta jangka
waktu dan bunga kredit. Jika sepakat maka calon debitur akan di
minta untuk
melengkapi persyaratan awal seperti fotokopi KTP suami istri dan
bisa
langsung di serahkan kepada pihak BRI.
3. Dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur (SID) BI
checking, apabila
debitur tidak sedang menggunakan fasilitas di bank lain dan
track record nya
baik maka debitur akan diminta untuk melengkapi dokumen lainnya
untuk
dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
4. Tahap selanjutnya akan di lakukan survey usaha calon debitur
oleh pihak
BRI dan mencari informasi-informasi dari pihak ketiga seperti
tetangga
sekitar calon debitur.
5. Setelah dilakukan survey maka akan dilakukan pertimbangan
apakah calon
debitur layak untuk menerima fasilitas kredit sesuai dengan
plafon yang
diajukan.
6. Jika calon debitur dianggap layak maka akan dilakukan
pemutusan kredit
oleh pimpinan cabang BRI, pada tahap ini semua dokumen yang di
butuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
serta semua persyaratan harus sudah di lengkapi oleh debitur,
dan
selanjutnya akan dilakukan akad kredit antara pihak BRI dengan
debitur.
7. Tahap terakhir yaitu realisasi kredit yang dilakukan di
teller.
Apabila terjadi keterlambatan pencairan dana kredit usaha
rakyat,
disebabkan oleh banyaknnya peminat yang hendak menjadi calon
debitur
kredit usaha rakyat.
E. Kendala dalam Pemasaran KUR pada BRI
Menurut hasil penelitian dari Irawati & Marlina (2017),
kendala yang
sering dihadapi oleh account officer sebagai pemasar KUR
yaitu:
1. Belum memiliki legalitas atas usahanya seperti SIUP dan
TDP.
Dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014
tentang Surat Ijin Perdagangan (“UU Perdagangan”)
menyatakan:
“Pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha perdagangan
wajib
memiliki perizinan di bidang perdagangan yang diberikan oleh
Menteri”.
Pasal ini yang menjadi dasar hukum penerbitan SIUP. Tanpa
memiliki
SIUP, ancaman pidana bagi pelaku usaha adalah pidana penjara
paling
lama 4 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 10 miliar.
Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”) adalah surat tanda
pengesahan
yang diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada
perusahaan
yang telah melakukan pendaftaran perusahaan (pasal 1 angka 2
Permendag No. 37/M-DAG/PER/2007 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Perusahaan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5332a3e55eb82/nprt/lt51a8623f2fb9d/undang-undang-nomor-7-tahun-2014https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5332a3e55eb82/nprt/lt51a8623f2fb9d/undang-undang-nomor-7-tahun-2014
-
29
2. Belum memiliki NPWP atas nama pribadi atau NPWP atas nama
perusahaan.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.
3. Memiliki pesaing-pesaing yang juga menawarkan produk yang
sama ke
masyarakat luas.
KUR merupakan salah satu program pemerintah yang dijalankan
oleh sektor perbankan, program KUR ini bukan hanya dilaksanakan
oleh
Bank BRI saja, tetapi juga oleh Bank Pemerintah lainnya. Hal ini
tentu
menjadi kendala bagi BRI dalam melakukan pemasaran KUR
karena
dengan begitu BRI memiliki pesaing-pesaing yang juga
menawarkan
produk yang sama ke masyarakat luas.
4. Terbatasnya sektor UMKM-K yang dapat dibiayai oleh KUR
juga
menjadi salah satu kendala dalam proses pemasaran KUR karena
dengan
begitu dapat memepersempit peluang pemasar untuk memperoleh
calon
debitur.
Beberapa sektor usaha yang tidak diperbolehkan untuk d ibiayai
program
KUR di antaranya: (1) Industri rokok, (2) Angkutan kota, (3)
Debt collector, (4)
Multi level marketing, (5) Penyaluran PRT, (6) Wartel /warnet,
(7) Perdagangan
voucher, (8) Perdagangan / toko HP, (9) Perdagangan mobil bekas,
(10)
Perdagangan motor bekas, (11) Jasa pengobatan alternatife, (12)
Jasa sehat bugar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
(gym/fitness), (13) Minimarket non franchise, (15) Rental game,
(16) Rental
kendaraan individu, (17) Industri dan perdagangan zeolith (18)
Percetakan, (19)
PJTKI (perusahaan jasa tenaka kerja Indonesia), (20) Penambangan
pasir, (21)
Catering perusahaan, (22) Tambak bandeng/ udang, dan (23)
Industri plastik .
Usaha-usaha tersebut dinilai sebagai jenis usaha yang seringkali
mengalami
kredit macet saat mendapat fasilitas kredit BRI, sehingga
diputuskan untuk tidak
diperbolehkan memberikan fasilitas kredit kepada jenis usaha
tersebut.
Keputusan ini ditentukan oleh masing-masing kantor wilayah bukan
ketentuan
dari pemerintah. Jadi tidak setiap kantor cabang BRI tidak
diperbolehkan
membiayai usaha-usaha tersebut, hal ini ditetapkan sesuai dengan
kebijakan
kantor wilayah masing-masing kantor cabang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada kajian teori dan pembahasan pada makalah
ini, dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Strategi pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan oleh PT
Bank Rakyat
Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT.
2. Untuk mendapat KUR di BRI ada beberapa proses yang harus
dilalui,
yaitu permohanan kredit calon debitur, wawancara, proses kredit,
survei,
pemutusan kredit, realisasi kredit, dan pencairan dana
3. Para pelaku UMKM-K yang belum memiliki legalitas atas
usahanya
seperti SIUP, TDP, dan belum memiliki NPWP menjadi salah satu
kendala
bagi pemasar KUR. Selain itu, banyaknya jenis usaha yang tidak
boleh
dibiayai juga menjadi kendala bagi pemasar karena terbatasnya
sektor
usaha yang dapat dibiayai sehingga mempersempit jangkauan
pemasar
untuk memperoleh debitur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Saran
Berdasarkan uraian pada kajian teori dan pembahasan pada makalah
ini, adapun
hal-hal yang dapat penulis sarankan adalah:
1. Mengingat bahwa dalam pengajuan KUR terdapat beberapa
syarat,
maka calon debitur perlu melek informasi terkait tentang
prosedur
pengajuan kredit melalui 5C, yaitu character, capacity,
colleteral,
capital dan condition.
2. BRI perlu melakukan pengawasan serta pembinaan terhadap
calon
debitur karena sebagaian besar calon debitur adalah pengusaha
kecil
atau pedagang. Bank sebagai kreditur perlu lebih selektif
dalam
memilih calon debitur karena hal ini terkait dengan
kelangsungan
usaha dari calon debitur sehingga kredit yang diberikan
dapat
meningkatkan produktivitas usaha dari calon debitur.
3. Dalam proses pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
sebaiknya costumer service KUR memberikan penjelasan detil
mengenai fungsi dan tujuan bagi setiap prosedur yang dijalani
oleh
setiap nasabah sehingga nasabah dapat mengerti dan memahami
semua
prosedur yang diterapkan di PT Bank Rakyat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
DAFTAR PUSTAKA
Adwiyah, Rabiatul (2011), Analisis Strategi Pemasaran Program
Kredit Usaha
Rakyat (KUR) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Tbk
Cabang
Bima Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Istitut Pertanian
Bogor.
Alma, B. (2002) Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi
Revisi, Penerbit: Alfabeta, cetakan kelima.
Andika, S. R. (2013) Mekanisme Dan Strategi Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat
(KUR) Mikro Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia)
(Persero) Tbk.
Wilayah Malang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
Assauri. 2014. Manajemen Pemasaran Edisi Pertama. PT
RajaGrafinfo Persada. Jakarta.
Assuari, Sofjan. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafido,
2017
Belch, George, E. & Belch, Michael, A. (2009). Advertising
and promotion: An
Integrated Marceting Communication Prepective. 8th Edition. New
York: McGraw-Hill. Alih Bahasa Revyani Syahrial dan Dyah
(2007:8)
Dewi, A & Syahir. H. Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi
Pengembangan
UMKM Di Kota Mendan (Studi Kasus Bank BRI)) dalam Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013
Irawati, A & Marlina, A. (2017). Strategi Pemasaran KUR pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bogor Pajajaran Universitas
IBN Khaldun
Oktavianus Yudhi. Strategi Pemasaran Produk Kredit (Kasus Bank
Nagari Cabang Pekanbaru)
Kotler, P. 1991. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan
Implementasi, dan Pengendalian terj. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Laksana, F. (2008) Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, Graha
Ilmu.
Mishkin, Frederick S. Financial Markets and Institution.
Addison-wesley.2000
Orlandu, A. & Romi, S. Mekanisme Pencairan Kredit Usaha
Rakyat Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia Unit Lubuk Buaya Rangkuti, Fredy. Analisis
SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Suryana. Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat Patria. 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Undang-Undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan.
https://bri.co.id/sejarah Diakes pada 24 oktober 2019
https://bri.co.id/visi-misi Diakses pada 24 Oktober 2019
https://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017/1 Diakses pada 28 Juli
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://bri.co.id/sejarahhttps://bri.co.id/visi-misihttps://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2017/1