Page 1
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMBANGUN BRAND AWARENESS
(Studi Deskriptif pada PT. HNI HPAI)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S. Sos)
Disusun Oleh:
Fathimah Azzahra
NIM: 1112051000125
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLALH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
Page 5
i
ABSTRAK
Nama : Fathimah Azzahra
NIM :1112051000125
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMBANGUN BRAND AWARENESS (Studi Deskriptif pada PT. HNI
HPAI)
Maraknya bisnis syariah di era sekarang membuat para produsen
berlomba-lomba menciptakan brand halal untuk dipasarkan. Salah satunya
adalah PT. HNI HPAI yang merupakan perusahaan multi level marketing
syariah yang menjual produk halal. Dalam pemasaran produknya
dibutuhkan peran marketing public relation dengan strategi-strategi yang
tepat agar produk yang ditawarkan dikenal banyak orang yang nanti nya
akan membangun brand awareness di masyarakat.
Merujuk dari latar belakang tersebut maka timbul sebuah rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana strategi Marketing Public
Relations PT. HNI HPAI dalam upaya membangun brand awareness? dan
Bagaimana metode komunikasi persuasif yang digunakan marketing public relations dalam membangun brand HNI HPA?
Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori Marketing
Public Relation yang disampaikan oleh Thomas L Harris secara garis besar
ada three ways strategy, yaitu: pertama bahwa Public Relations merupakan
potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik), kedua
adalah kekuatan sebagai penyandang push startegy (mendorong), dan ketiga
adalah pass strategy, bahwa Public Relations dapat mempengaruhi opini
public. Adapun metode komunikasi persuasif dalam proses komunikasi,
yaitu: Asosiasi, Integrasi, Pay-Off Idea, Iching Device dan Red Hirring
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif., pengumpulan data melalui
wawancara kebeberapa narasumber yang dianggap tepat dalam memberikan
informasi, observasi tidak langsung dengan mengamati aktifitas yang
dilakukan oleh Public Relation PT HNI HPAI dan juga dokumentasi, buku,
jurnal, artikel, internet yang mendukung penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Strategi yang digunakan PT
HNI HPAI dalam membangun brand awareness adalah Pull Strategy yang
dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan promosi dengan melaksanakan
event dan program perusahaan, Push Strategy yang dilakukan untuk
mendorong pemasaran dengan publikasi melalui media sosial dan menjalin
kerjasama industry relations dan government relations dan promosi
member, dan terakhir Pass Strategy dilakukan untuk menciptakan opini
dengan kegiatan member relations dan public service activities. Adapun
Metode komunikasi persuasif yang digunakan, yaitu metode Integrasi, Pay
off Idea, Iching Device dan Red Herring.
Page 6
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil‘aalamiin, puji serta syukur tak lupa
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat
dan nikmat-Nya lah sehingga penulis diberikan kemudahan dan
kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini,
penlis mengalami banyak kendala dan kesulitan sehingga rasa
putus asa pun kerap kali penulis rasakan. Namun berkat dukungan
serta bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis,
menjadikan penulis kembali bangkit dan bersemangat untuk
menyelesaikan skripsi ini hingga akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
Ada banyak pihak yang berjasa dalam penyelesaian skripsi
ini, namun karena keterbatasan kata dalam pengantar maka penulis
tidak dapat menyebutkannya satu perssatu dan tanpa mengurangi
rasa terimakasih, izinkan penulis menyebutkan beberapa pihak
untuk mewakili pihak-pihak yang berjasa tersebut, antara lain:
1. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan fakultas ilmu dakwah
dan ilmu komunikasi dan Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. BSW.
MSW selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.
Sihabuddin N. M.Ag., selaku Wakil Dekan II Bidang
Page 7
iii
Administrasi Umum, serta Drs. Cecep Castrawijaya, M.A.,
selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Dr. Armawati Arbi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. Edi Amin,
MA., selaku Sekretaris Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan
memberikan ilmu yang bermanfaat.
5. Prof. Andi Faisal Bakti MA, Ph.D. selaku dosen Pembimbing
Akademik
6. Segenap Staff Tata Usaha, Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama yang
telah memberikan pelayanan sangat baik bagi penulis selama
ini.
7. Bapak Amir Hamzah selaku Manajer Marketing PT. HNI
HPAI dan Ibu Nurwati selaku Business Center Tangerang
Selatan PT. HNI HPAI yang telah memberikan waktunya dan
bantuan nya kepada penulis agar skripsi ini dapat diselesaikan.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan memuliakan beliau
untuk mengamalkan ilmunya. Aamiin
8. Kedua orang tua tercinta Abi Syamsudin dan Umi Meta
Kaniadewi yang tak pernah lelah dan hentinya mendidik,
mendoakan serta memberikan dorongan berupa semangat baik
Page 8
iv
moril maupun materil. Selain itu juga kepada kakak Abang
Ali, serta adik penulis Asma, Muti, Ja’far, Husain dan Jundi
yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis.
9. Suami tersayang Fachrurrozi yang selalu memberi kekuatan
dan dukungan dikala penulis mulai menyerah serta selalu
menghibur penulis. Dan terimakasih untuk calon anak penulis
yang selalu kuat menemani ibunya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10. Kedua Mertua yang penulis sayangi Ayah Ahmad Rasyid dan
Ibu Rosyidah serta kakak ipar ka Nanda, ka Ii dan juga adik
ipar neng Lia yang telah mendukung dan mendoakan penulis
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Para Sahabat penulis: Sofa, Anis, Afi, Dini H, Hajar, Dini N,
Puji, Wita, Umu, Tiara, Syifa, Isna dan ka Nung yang selalu
memberikan dukungan agar penulis tetap semangat demi
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala dukungan
dan perhatian kalian semuanya, Semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan kalian selama ini. Aamin.
12. Teman-teman KPI angkatan 2012 khususnya KPI D, KKN
Oasis dan juga terima kasih untuk semua pengalamannya
selama ini.
13. Murabbi penulis, Temmi Wahyuni serta teman-teman halaqoh
penulis yang telah menyemangati dan mendoakan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini
Page 9
v
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis
selama ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Amiin
Jakarta, 02 Juli 2019
Penulis,
Fathimah Azzahra
Page 10
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Penelitian .................................. 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 7
D. Manfaat Penelitian........................................................ 7
E. Metode Penelitian ......................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka .......................................................... 12
G. Pedoman Penulisan ...................................................... 14
H. Sistematika Penelitian .................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Strategi ......................................................................... 16
B. Marketing .................................................................... 17
C. Public Relations .......................................................... 18
D. Marketing Public Relations ......................................... 26
E. Komunikasi Persuasif ................................................... 32
F. Brand Awareness ....................................................... 37
G. Multi Level Marketing ................................................. 39
BAB III GAMBARAN UMUM PT HNI HPAI
A. Sejarah Berdiri PT HNI HPAI ...................................... 41
B. Profil PT HNI HPAI ..................................................... 43
Page 11
vii
C. Tagline PT HNI HPAI .................................................. 44
D. Motto PT HNI HPAI .................................................... 44
E. Visi dan Misi PT HNI HPAI......................................... 45
F. Domisili PT HNI HPAI ................................................ 45
G. Struktur Organisasi PT HNI HPAI ............................... 46
H. Logo PT HNI HPAI ..................................................... 47
I. Marketing Public Relations PT HNI HPAI ................... 48
J. Pilar Perusahaan ........................................................... 49
BAB IV STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS
PT HNI HPAI DALAM MEMBANGUN BRAND
AWARENESS
A. Strategi Marketing Public Relations PT HNI HPAI
dalam Membangun Brand Awareness ........................... 59
B. Metode Komunikasi Persuasif yang Digunakan
Marketing Public Relations dalam Membangun Brand
PT HNI HPAI .............................................................. 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 88
B. Saran ........................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 90
LAMPIRAN
Page 12
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo PT HNI HPAI ............................................ 47
Gambar 3.2 Jalur Distribusi Ritel Agenstok PT HNI HPAI .... 51
Gambar 4.1 PCA Melalui Media Sosial.................................. 67
Gambar 4.2 Kegiatan Grand Home Sharing Spesial Khadijah 69
Gambar 4.3 Kegiatan Grand Home Sharing Nasional ............. 69
Gambar 4.4 Kegiatan Grand Home Sharing Nasional ............. 70
Gambar 4.5 Kegiatan Home Sharing BC Tangerang Selatan .. 70
Gambar 4.6 Bentuk Publikasi PT HNI HPAI Melalui
Facebook ............................................................................... 74
Gambar 4.7 Bentuk Publikasi PT HNI HPAI Melalui
Instagram .............................................................................. 75
Gambar 4.8 Bentuk Publikasi PT HNI HPAI Melalui Twitter
.............................................................................................. 75
Gambar 4.9 Bentuk Publikasi PT HNI HPAI Melalui Website
.............................................................................................. 76
Gambar 4.10 Kegiatan Umroh PT HNI HPAI ........................ 79
Gambar 4.11 Kegiatan Mudik 2018 ....................................... 80
Gambar 4.12 Kegiatan Mudik 2019 ....................................... 80
Page 13
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 18 Nama Penggagas Pendiri PT HNI HPAI ...................... 41
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari segi demografis, Indonesia merupakan negara
yang memiliki penduduk yang bermayoritas beragama
Islam. Potensi umat Muslim ini lah yang menjadi pemicu
munculnya berbagai bisnis syariah. Bisnis syariah
merupakan bisnis yang segala kegiatannya berlegitimasi
halal, berbagai bisnis berlabelkan halal ini diantaranya;
mulai dari makanan, fashion, produk kesehatan, produk
kecantikan, kebutuhan rumah tangga, bisnis
perbankan/pembiayaan syariah, sampai dengan destinasi
halal seperti halal tour, hotel syariah, restaurant halal mulai
massif sekarang ini.
Dewasa ini, maraknya berbagai isu tentang Islam di
berbagai media menjadikan pemahaman umat muslim
terhadap Islam lebih sadar dan terbuka, substansi produk
halal mulai digunakan di sebagian kalangan dalam
kehidupan sehari-hari. Berbagai produk-produk halal
bermunculan di pasar industri, melihat peluang pasar ini
menjadikan berbagai perusahaan berlomba-lomba
menciptakan brand produk halalnya, seperti Wardah yang
terkenal dengan brand kosmetik halalnya, hotel Sofyan
yang dikenal sebagai brand pelopor hotel syariah, dan bank
Muamalat Indonesia yang dikenal sebagai brand
perbankan syariah pertama di Indonesia. Munculnya brand
Page 15
2
produk halal tersebut menjadi suatu kompetitif di Indonesia
itu sendiri. Dimana setiap brand bersaing dalam
memasarkan produk dengan upaya untuk membangun
brand knowledge (pengetahuan) dan brand awareness
(kesadaran) akan brand tersebut kepada publiknya dan
pada tujuan akhirnya adalah agar laris di pasaran. Untuk
mencapai itu semua maka diperlukan strategi.
Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara
planning (perencanaan) dan management (manajemen)
untuk mencapai tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi
sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.1
Strategi juga bagian penting untuk perusahaan dalam upaya
meningkatkan penjualan produknya untuk mencapai target
penjualan, dengan tujuan pokok yaitu untuk meningkatkan
sesuatu menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu,
lebih laku dan sebagainya.2 Oleh karena itu dalam
mencapai tujuan di sebuah perusahaan strategi diterapkan
oleh bagian kehumasan atau public relations.
Bagian kehumasan atau public relations merupakan
suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga
hubungan baik dengan public internal, eksternal dan
1 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), 32 2 Angel Beatrux Dengah, Efektifitas Implementasi Strategi Pemasaran
Hubungan Masyarakat Pada Perusahaan Asuransi di Kota Manado, Jurnal
EMBA vol. 1 no 4 (Desember 2013), 3
Page 16
3
stakholder perusahaan.3 Dalam menjalin hubungan dengan
internal maupun eksternal seorang public relations
membutuhkan strategi komunikasi yang tepat agar
terciptanya tujuan, oleh sebab itu public relations pada
sebuah perusahaan juga bertugas untuk mendapatkan
perhatian dari khalayak, menarik minat khalayak terhadap
isi pesan, membangun keinginan khalayak untuk bertindak
sesuai dengan pesan dan mengarahkan tindakan khalayak
agar tetap sesuai dengan pesan yang disampaikan.4
Pada masa lampau, departemen pemasaran dengan
departemen public relations merupakan suatu departemen
yang berbeda dalam suatu perusahaan. Saat ini kedua
fungsi tersebut saling terintegrasi karena mayoritas
perusahaan membutuhkan public relations yang
berorientasi kepada pasar untuk mendukung promosi
perusahaan dan produk serta pembentukan citra
perusahaan. Berdasarkan kedua hal public relations dan
pemasaran berintegrasi, sehingga timbulah apa yang
dinamakan dengan “Marketing Public Relations” yang
dirancang untuk mendukung tujuan pemasaran. 5
Dalam setiap kompetisi, marketing public relations
dirasa sangat penting dan menjadi hal yang tidak bisa
3 Scot, M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, diterjemahkan
oleh Tri Wibowo, B.S, Effective Public Relations : Edisi ke Sembilan, (Jakarta:
Kencana, 2007), 7 4 Morissan, Manajemen Public Relations, (Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2008), 41 5 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT,
Kencana Prenada Media Group, 2008), 57
Page 17
4
diabaikan di era sekarang ini. Dalam perkembangan
aktivitas terakhir ini, marketing public relations cukup
efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau informasi.
Selain itu, marketing public relations mengandung
kekuatan membujuk (persuassive approach) dan sekaligus
membidik masyarakat atau publiknya.6 Karena pada
hakikatnya seorang public relations dapat juga diartikan
sebagai alat komunikasi persuasif yang dapat dipakai oleh
orang untuk mempengaruhi orang lain dan institusi lain
dalam rangka membantu mereka mencapai tujuan,7
sehingga dapat membangkitkan awareness khalayak
tentang keberadaan produk perusahaan.
Karena produk merupakan aspek ekonomi dalam
meningkatkan image perusahaan, Untuk itu menciptakan
sebuah image pada produk tentu perusahaan membutuhkan
strategi persuasif seorang public relations dalam
membangun brand awareness agar dapat memudahkan
khalayak mengenali produk tersebut.
Tren terhadap bisnis syariah juga dilakukan pada
sektor penjualan langsung berjenjang atau yang biasa
disebut multi level marketing (MLM). PT. Halal Network
International Herba Penawar Alwahida Indonesia atau
disingkat dengan PT. HNI HPAI merupakan salah satu
6 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0; Teori dan
Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publicshing, 2011),
84 7 John Vivian, Teori Komunikasi Massa edisi ke-8, cetakan ke-1,
(Jakarta : Kencana, 2008), 234
Page 18
5
perusahaan multi level marketing berbasis syariah di
Indonesia. Perusahaan yang berdiri pada 19 Maret 2012 ini
berfokus pada penjualan produk herba berlabel halal,
seperti suplemen kesehatan, produk kecantikan, kebutuhan
rumahtangga, dan lain sebagiannya.
PT. HNI HPAI sendiri ingin menciptakan image
perusahaan halal kepada masyarakat, dilihat dari tagline
yang mereka miliki “ Halal is My Way “ yang dimana
dalam artian sebagai spirit sekaligus edukasi dan termasuk
di dalamnya sebuah agitasi ajakan kepada seluruh muslim
dunia bahwa halal adalah jalan hidup kami. Syiar terhadap
hijrah produk halal yang melatarbelakangi berdirinya
perusahaan ini. Untuk itu perusahaan perlu peran
marketing public relations dalam membangun brand
awareness pada khalayak, agar khalayak sadar akan
keberadaan produk dari PT. HNI HPAI
Shimp mendefinisikan brand awareness sebagai
kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak
konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut
dimunculkan.8 brand awareness berperan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Konsumen akan memilih suatu produk yang lebih
dikenalnya (diketahuinya) dibandingkan dengan membeli
suatu produk yang belum pernah dikenalnya sama sekali.
8 Terence. A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2000), 11
Page 19
6
Dengan kesadaran merek yang tinggi, memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk
mereka.
Perusahaan dengan kegiatan utama pemasaran ini
tentu tidak terlepas dari hambatan-hambatan dalam
memasarkan produk, seperti opini negatif dalam
masyarakat terhadap bisnis multi level marketing yang
sering kali menjadi rintangan perusahaan dalam
menciptakan image halal, pengenalan terhadap produk
herba pun masih sangat minim saat ini, belum lagi
persaingan sesama kompetitor. Untuk itu marketing public
relations membutuhkan strategi yang tepat dalam
memasarkan perusahaan kepada masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Strategi Marketing Public Relations dalam
Membangun Brand Awareness (Studi Deskriptif pada
PT. HNI HPAI)”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis dapat
membatasi masalah pada strategi marketing public relations
dalam membangun brand awareness perusahaan multi level
marketing syariah HNI HPAI kepada para konsumen atau
agen, dan penelitian ini tidak membandingkan dengan
kompetitor PT. HNI HPAI, dan peneliti tidak membahas
tentang sistem bisnis network marketing, tetapi hanya kepada
Page 20
7
bagaimana mempromosikan brand HNI HPAI kepada
khalayak.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :
a. Bagaimana strategi marketing public relations PT. HNI HPAI
dalam upaya membangun brand awareness ?
b. Bagaimana metode komunikasi persuasif yang digunakan
marketing public relations dalam membangun brand HNI
HPAI?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui strategi marketing public relations PT.
HNI HPAI dalam membangun brand awareness.
b. Untuk mengetahui metode komunikasi persuasif yang
digunakan marketing public relations dalam membangun
brand HNI HPAI.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan atau
tambahan informasi serta data kepustakaan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
teori-teori Marketing Public Relations. Penelitian ini juga
dapat dijadikan bahan referensi dalam pembuatan makalah,
karya tulis, bahkan bahan penelitian lanjutan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
dan pengetahuan para akademisi dan praktisi dakwah serta
Page 21
8
komunikasi dalam mengemas nilai-nilai Islam menjadi
penelitian yang menarik. Penelitian ini juga sekaligus sebagai
kontribusi bagi PT. HNI HPAI dalam mengevaluasi kinerja
public relations dalam menjalankan fungsi dan perannya
sehingga PT. HNI HPAI lebih dikenal dan diminati
masyarakat luas.
E. Metodelogi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk
memahami kompleksitas dunia nyata.9 Pada penelitian ini,
paradigma yang digunakan peneliti adalah paradigma
konstruktivisme. Dimana realitas yang ada merupakan hasil
konstruksi dari kemampuan berfikir seseorang. Dalam
paradigma ini, perlu adanya interkasi antara peneliti dengan
yang diteliti, agar mampu mengkontruksi realita yang diteliti
melalui metode kualitatif. 10
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk cara-
cara lainnya yang menggunakan ukuran angka. Kualitatif
9 Dedy Mulyana, Metodelogy Penelitian Kualitatif cet ke-7, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), 9 10 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Teori, Paradigma, dan
Discource Tehnologi Komunikasi di Masyarakat), (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), 238.
Page 22
9
berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai
atau makna yang terdapat dibalik fakta.11
Metode yang digunakan dalam hal ini adalah analisis
deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.12
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah marketing public
relations PT. HNI HPAI, dalam hal ini manajer marketing
dan business center Tangerang Selatan. Sedangkan objek
penelitiannya adalah strategi marketing public relations
dalam membangun brand awareness.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di kantor pusat PT HNI
HPAI yang beralamat di JL. Kelapa Sawit Raya Blok H-11
Pondok Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur 13450 dan lokasi
cabang Tangerang Selatan PT HNI HPAI yang beralamat di
JL. Garuda II A98C Komplek Pajak Jurangmangu Timur,
Pondok Aren. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober
2018 sampai dengan Juni 2019.
5. Sumber Data
Sumber data penelitian dibagi menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder :
11 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), 82 12 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), 3
Page 23
10
a. Data primer pada penelitian ini akan didapatkan melalui
wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang
berkaitan dengan penelitian ini dan pengamatan terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan marketing public
relations PT. HNI HPAI yang berkaitan langsung dengan
subjek dan objek penelitian.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, dan
literatur-literatur yang mendukung data primer, seperti buku-
buku yang sesuai dengan penelitian, artikel, jurnal, internet,
dan sebagainya.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti ialah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan mencari dan mengamati
data yang digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan
atau diagnosis.13 Observasi yang dilakukan peneliti adalah
non partisipasi, yaitu dengan tidak turun langsung atau
sebagai penonton dan bertujuan untuk mengamati bentuk
strategi marketing public relations PT. HNI HPAI dengan
cara mengamati langsung kegiatan yang dilakukan dalam
membangun brand awareness.
b. Wawancara
Wawancara mendalam adalah suatu cara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung
13 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu–
Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), 131
Page 24
11
bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data yang
lengkap atau mendalam.14 Wawancara dilakukan peneliti
secara langsung dengan orang-orang yang dianggap perlu
dan mewakili dalam penelitian ini, Seperti Amir Hamzah
selaku Manager Marketing PT. HNI HPAI dan Nurwati
selaku Business Center Tangerang Selatan. Wawancara ini
bertujuan untuk menggali keterangan yang mendalam
seputar topik yang terkait dengan permasalahan ini sehingga
terkumpul informasi yang diperlukan
c. Dokumentasi
Mencari dan memperoleh data dari berbagai literatur,
buku, jurnal, artikel, internet dan dokumen perusahaan untuk
mendukung tahap analisis wawancara dan observasi dalam
menjawab permasalahan penelitian.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang paling penting
dalam melakukan penelitian. Miles dan Huberman yang
dikutip oleh Imam Gunawan mengemukakan tiga tahapan
yang harus dikerjakan dalam menganalis data penelitian
kualitatif, yaitu reduksi data, paparan data dan penarikan
kesimpulan.15 Berikut penjelasannya:
14 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana, 2009), 100 15 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, 2008), 210
Page 25
12
a. Reduksi Data
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal penting, dan
mencari tema dan polanya.16
b. Paparan Data
Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi
tersusun, dan memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.17
c. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif dengan
berpedoman pada kajian penelitian.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menelaah
dan mengkaji di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari
informasi, peneliti telah menemukan penelitian terlebih
dahulu yang membahas tentang pembahasan yang sama
dengan skripsi ini, yaitu:
1. Strategi Marketing Public Relations Citifin Multifinance
Syariah dalam Meningkatkan Brand Awareness oleh Bill
Tesyar Nursalam mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2017.
Penelitian ini berisi tentang bagaimana marketing public
relations Citifin Multifinace Syariah dalam membangun
brand awareness dengan menggunakan strategi komunikasi
16 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2007), 92 17 Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael, Analisi data Kualitatif:
Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), 17
Page 26
13
persuasive melalui product promotion, publicity, lobbying,
charity fund raising, dan special event management yang
dilakukan dengan lima metode komunikasi persuasif, yaitu:
Asosiasi, Integrasi Pay- Off Idea, Iching Device dan Red
Hirring. Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya
meneliti tentang marketing public relations. sedangkan yang
membedakan skripsi ini dengan penelitian penulis adalah
pada proses menganalisis data dan subjek penelitian
2. Strategi Marketing Public Relations Scraft Magazine dalam
Meningkatkan Oplah Penjualan oleh Aidha Marinda Ayu
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2016. Penelitian ini
berisi tentang bagaimana marketing public relations Scarf
Magazine dalam meningkatkan oplah penjualan dengan
mengadalkan event, menjalin hubungan dengan customer
maupun media partner dan dengan pemberian award atau
hadiah kepada pembaca yang mengikuti kuis di setiap volume-
nya. Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya
meneliti tentang marketing public relations. sedangkan yang
membedakan skripsi ini dengan penelitian penulis adalah
pada proses menganalisis data dan objek penelitian.
3. Strategi Marketing Public Relations Jenahara dalam
Memasarkan Busana Muslim oleh Mudillah mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi tahun 2016. Penelitian ini berisi tentang
bagaimana marketing public relations Jenahara dalam
memasarkan busana muslim menggunakan strategi dari Harris
Page 27
14
(1991) yaitu, pull strategy, push strategy, dan pass strategy
melalui kegiatan customer relations, mengadakan event,
publikasi, dan pemberian award. Persamaan dengan penelitian
ini adalah keduanya meneliti tentang marketing public
relations. Kemudian perbedaannya adalah jika penelitian
sebelumnya berfokus pada strategi marketing public relations
dalam memasarkan busana muslim sedangkan penelitian ini
berfokus pada strategi marketing public relations dalam
membangun brand awareness.
G. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk pada
SK Rektor Nomor 507 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat
suatu sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi
dalam lima bab, setiap bab dirinci ke dalam sub-subnya
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka
dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Dalam bab ini membahas landasan teoritis yang
meliputi: Pengertian Strategi, Pengertian Marketing, Public
Page 28
15
Relations; pengertian public relations, strategi public
relations, kegiatan Public relations dan keterkaitan
marketing dalam public relations, Marketing Public
Relations; pengertian Marketing Public Relations, strategi
Marketing Public Relations, dan kegiatan Marketing Public
Relations, Komunikasi Persuasif; pengertian komunikasi
persuasif, proses pendekatan komunikasi persuasif, metode
komunikasi persuasif, Brand Awareness; pengertian Brand
Awareness, dan cara membangun Brand Awareness, lalu
penjelasan tentang Multi Level Marketing Syariah.
Bab III : Gambaran Umum
Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum
PT HNI HPAI berupa sejarah, profil, tagline, motto, visi dan
misi, struktur, logo perusahaan, departemen marketing
public relations di perusahaan dan sistem kerja perusahaan.
Bab IV : Hasil Temuan dan Analisis
Pada bab ini merupakan pembahasan dari hasil
penelitian dan menjawab rumusan masalah penelitian
tentang bentuk strategi marketing public relations PT HNI
HPAI dalam membangun brand awareness serta metode
komunikasi persuasif yang digunakan PT HNI HPAI dalam
membangun brand.
Bab V : Penutup
Pada bab akhir ini, peneliti memberikan kesimpulan
terhadap apa yang diteliti oleh peneliti, serta memberikan
saran sebagai bahan pertimbangan dan diakhiri dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran yang didapat oleh peneliti.
Page 29
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1 Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata bahasa Yunani
“strategos” dan mengarah kepada keseluruhan peran
komando umum militer. Dalam bisnis, strategi adalah
menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan
organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang
kompetitif.1 Sedangkan secara terminologi pengertian
strategi adalah sebagai berikut :
Definisi manajemen strategi menurut Philip Kotler
adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap
pasar, baik jangka pendek atau jangka panjang, yang
didasarkan pada riser pasar, penilaian produk, promosi dan
perencanaan penjualan serta distribusi.2
Pengertian strategi menurut William F Gluek
Strategi adalah segala bentuk rencana yang dipersatukan,
komprehensif, terintergasi yang menggabungkan
keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap
tantangan lingkungan yang dirancang untuk meyakinkan
1 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik,
Penerjemah Nurul Hasfi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 153 2 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian, alih bahasa Adi Zakaria Affif, Vol. Ke.1
(Jakarta: Fakultas Ekonomi, UI, 1993), 5
Page 30
17
bahwa target perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi tertentu. 3
Dari berbagai pengertian strategi menurut para ahli
dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu taktik yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan atau lembaga dalam
mencapai sebuah tujuan yang sudah direncanakan. Karena
tentunya setiap perusahaan maupun organisasi atau apapun
yang berkaitan dengan struktural mempunyai startegi yang
terencana demi tercapainya sebuah tujuan.
B. Marketing
1. Pengertian Marketing
Marketing dalam bahasa Indonesia berarti
Pemasaran. Kata dasar dari pemasaran itu sendiri adalah
pasar. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia arti dari
kata pasar adalah tempat orang berjual beli.4 Menurut Carl
McDaniel, pemasaran dikatakan sebagai proses
merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga,
melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan
individu dan organisasi.5
Menurut Philip Kotler dan Gery Armstrong,
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
3 William F Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan
edisi ke-2, (Jakarta: Erlangga, 1989), 24 4 W.J.S Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Cet. Ke 12,
(Jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 2014), 846 5 Carl McDaniel Jr., Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer
Jilid 1, Terjemah Sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), 4
Page 31
18
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.6
Dari pengertian tersebut di atas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa pemasaran adalah kegiatan terencana
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia dalam rangka memperoleh keuntungan
C. Public Relations
1 Pengertian Public Relations
Public relations merupakan istilah yang terdiri dari
dua kata, yaitu public dan relations. Pengertian public
adalah sekelompok orang yang meletakkan perhatian
kepada sesuatu hal yang sama, yang mempunyai minat dan
kepentingan yang sama.7 Sedangkan istilah relations dalam
public relations merupakan suatu prinsip, karena istilah
relations dalam public relations mengandung arti adanya
hubungan timbal balik (two way traffic communication).8
Frank Jefkins mendefinisikan public relations
sebagai semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu
ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
6 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Ed-8,
Terjemah Damos Sihombing, (Jakarta: Erlangga, 1997), 7 7 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan
Praktik Public Relations di Era Cyber 1010 (Jakarta: Gramata Publishing,
2011), 5 8 Bambang Siswanto, Hubungan Masyarakat: Teori dan Praktek
(Jakarta: Bumi Aksara, 1992), 4
Page 32
19
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 9
Glen M. Broom yang dikutip oleh Onong Uchana
Effendy menyatakan bahwa public relations adalah fungsi
manajemen yang menilai sikap public,
mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang
atau organisasi demi kepentingan public, serta
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan
untuk meraih pengertian dan dukungan public.10
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
Public Relations merupakan sebuah proses komunikasi
yang terencana dalam menjalin hubungan baik ke dalam
maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua
public dalam mencapai tujuan bersama yang berlandaskan
saling pengertian.
2 Strategi Public Relations
Adnanputra yang dikutip oleh Rosady Ruslan
mengatakan bahwa strategi public relations adalah
alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu
rencana public relations.11 Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka strategi public relations semestinya diarahkan
9 Frank Jefkins, Public Relation Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga,
2003), 10 10 Onong Uchana Effendy, Human Relations dan Public Relations
(Bandung: Penerbit Mandar Maju, 1993), 116 11 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 134
Page 33
20
kepada upaya terciptanya suatu opini dan citra yang
menguntungkan.
Ruslan mengatakan, public relations memerlukan
strategi dalam mewujudkan tujuan, yaitu:12
a. Strategi Operasional
Pelaksanaan program public relations yang
dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sosiology
approach) melalui mekanisme kultural dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarkat. Hal ini dapat dilihat dalam berita atau
surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai
media massa. Artinya pihak public relations mutlak
bersikap atau berkemampuan untuk mendengar, dan bukan
sekedar mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat,
baik menyangkut etika, moral maupun nilai-nilai yang
dianut.
b. Pendekatan Persuasif dan Edukatif
Fungsi public relations telah menciptakan
komunikasi timbal balik dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat
mendidik, memberikan penerangan, maupun persuasif,
sehingga tercipta saling pengertian, menghargai,
pemahaman, toleransi, dan lain sebagainya.
12 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),
133-134
Page 34
21
c. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial
Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai tersebut akan memperoleh
keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat),
dapat memperoleh keuntungan bersama, yang terampil
dalam memadukan keuntungan dengan memotivasi
tanggung jawab sosialnya.
d. Pendekatan Kerjasama
Berupaya membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik ke dalam
(internal relations) maupun keluar (external relations)
untuk meningkatkan kerjasama.
e. Pendekatan Koordinatif
Untuk meperluas peranan public relations
dimasyarakat, maka fungsi public relations dalam arti
sempit hanya mewakili lembaga atau institusinya, tetapi
peranan public relations lebih luas berpartisipasi dalam
menunjang program pembangunan nasional, dan
mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya.
Menurut Cutlip & Center yang dikutip oleh Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam melaksanakan
proses strategi public relation sepenuhnya mengacu kepada
pendekatan manajerial, yang terdiri dari: 13
13 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar – Dasar Public Relations,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), 90
Page 35
22
a. Fact Finding, adalah mencari dan mengumpulkan
fakta/data sebelum melakukan tindakan. Dengan
menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam
maupun luar perusahaan.
b. Planning, berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa
yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah
itu. Perlunya melakukan analisis SWOT
(Strenghts/kekuatan, Weaknesses/kelemahan,
Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman) dalam
menentukan strategi public relations.
c. Communicating, merupakan rencana yang disusun dengan
baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan
fakta/data tadi, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan
kegiatan operasional.
d. Evaluation, yaitu mengadakan evaluasi tentang suatu
kegiatan apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
3 Kegiatan Public Relations
Pada tahun 2002 Public Relations Society of
America (PRSA) merumuskan aktivitas Public Relations
sebagai berikut: 14
a. Community Relations, yaitu membina hubungan
baik dengan masyarakat di sekitar perusahaan demi
keberlangsungan perusahaan.
b. Counseling, yaitu memberikan
masukan/pertimbangan kepada pihak manajemen
14 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0: Teori dan
Praktik di Era Cyber, 126-129
Page 36
23
sebelum mereka mengambil keputusan serta kepada
karyawan perusahaan.
c. Development/Fundaraising, yaitu menerjemahkan
semua kebutuhan organisasi kepada pihak-pihak
yang memiliki peluang atau melakukan
pengembangan dan peningkatan yang dirasakan
perlu bagi kemajuan perusahaan.
d. Employee/Member Relations, yaitu menciptakan
hubungan yang baik, tidak hanya kepada pekerja
melainkan kepada keluarga pekerja.
e. Financial Relations, yaitu membangun jembatan
komunikasi dengan pemegang saham dan para
donatur.
f. Government Affairs, yaitu membina hubungan baik
dengan pihak pemerintahan, baik dengan politisi
maupun birokrat.
g. Industry Relations, yaitu menjalin relasi yang baik
dengan perusahaan lain yang secara langsung
berkaitan dengan bisnis perusahaan.
h. Issues Management, yaitu melakukan management
isu dengan melibatkan publik dalam jumlah besar
demi terciptanya image produk atau citra dari suatu
perusahaan.
i. Media Relations, yaitu menjalin relasi dengan
wartawan dari berbagai media. Dengan demikian
akan memberikan pencitraan yang baik bagi
Page 37
24
perusahaan serta meningkatkan kepercayaan
pelanggan dalam memakai produk perusahaan.
j. Marketing Communication, yaitu komunikasi
pemasaran; demi tercapainya image/citra
perusahaan yang membedakan dari perusahaan
lainnya.
k. Minority Relations, membentuk relasi pada
kelompok minoritas yang secara langsung maupun
tidak langsung, akan memberikan dampak
publisitas perusahaan.
l. Public Affairs, yaitu membina hubungan baik
dengan semua publik perusahaan, baik internal
maupun eksternal
4 Keterkaitan Public Relations dalam Marketing
Sebagai konsep yang memadukan bidang
marketing dan public relations, fungsi Marketing Public
Relations diterapkan secara berbeda-beda. Tomas L Harris
mengelompokan bahwa lima macam keterkaitan antara
bidang tersebut.15
a. Separate but equale function (fungsi yang terpisah tapi
sejajar), pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang
terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya
secara sederajat.
b. Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar
namun saling tumpang tindih) ; pemasaran dan kehumasan
15 Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, (New York:
John Wiley & Sons Inc, 1991), 35
Page 38
25
menjalankan fungsi masing-masing secara setara dan
terdapat satu titik bersinggungan dan koordinasi fungsi
keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif.
c. Marketing as the dominant functions (pemasaran sebagai
fungsi dominan); pemasaran korporat lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat
citra perusahaan.
d. Public Relations as dominant functions (Public Relations
sebagai fungsi dominan); kehumasan justru lebih dominan
dan mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan
produk.
e. Marketing and Public Relations as the same functions;
(pemasaran dan Public Relations melakukan fungsi yang
sama); pemasaran dan kehumasan melakukan fungsi yang
bersama yakni berkomunikasi dengan public dan pasar,
mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan persepsi
dan citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan
program hingga evaluasinya.
Pengembangan sinergi dari fungsi Public Relations
dan Marketing kemudian mencapai titik temu yang dikenal
dengan istilah Marketing Public Relations. Alat dan teknik
Public Relations yang sering digunakan untuk menunjang
marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut
Komunikasi Marketing atau Marketing Public Relations
(MPR). Staff PR yang bekerja di bidang ini biasanya
tergabung dalam divisi marketing. Public Relations yang
berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi
Page 39
26
baru,yakni marketing communication (Marcomm) atau
komunikasi dan pemasaran. Public Relations dapat
menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih
dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing.
Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan
target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan
taktik promosi untuk penjualan suatu produk.16
D. Marketing Public Relations
1. Pengertian Marketing Public Relations
Kriyantono mengutip Thomas. L. Harris melalui
bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations
memberi pengertian dengan mengungkapkan Marketing
Public Relations merupakan proses perencanaan dan
pelaksanaan yang merangsang pembelian dan kepuasan
konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang
dapat dipercaya dan melalui kesan – kesan yang dapat
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan para konsumen. 17
Sedangkan definisi Marketing Public Relations
menurut Ruslan adalah perpaduan antara pelaksanaan
program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program
16 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, 241 17 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: media public
relations membangun citra korporat, (Jakarta: PT, Kencana Prenada Media
Group, 2008), 57
Page 40
27
kerja public relations dalam upaya meluaskan pemasaran
dan demi tercapainya kepuasan konsumen.18
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa ada hubungan yang sangat erat antara pemasaran
dan public relations, public relations adalah bagian dari
kegiatan pemasaran dimana keduanya sama-sama
berhubungan dengan publik (konsumen) untuk
memperkuat hubungan baik antara konsumen dengan
perusahaan sehingga dapat menambah nilai bagi
perusahaan di mata publik. Kesimpulannya Marketing
Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan
program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program
kerja public relations dalam upaya meluaskan pemasaran
dan demi mencapai kepuasan konsumen
2. Strategi Marketing Public Relations
Dalam buku Manajemen Humas & Komunikasi,
menurut Rosady Ruslan, secara garis besar terdapat Three
Ways Strategy untuk melaksanakan program dalam
mencapai tujuan, yaitu Public Relations merupakan potensi
untuk menyandang suatu taktik Pull Strategy (menarik),
sedangkan Push Strategy (mendorong) dalam hal
pemasaran. Dan taktik ketiga, Pass Strategy sebagai upaya
mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan.
18 Rosady Ruslan, Majemen Public Relations dan Media: Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi, 245
Page 41
28
Thomas L Harris dalam bukunya The Marketer’s
Guide to Public Relations mengatakan bahwa terdapat tiga
pendekatan baru Marketing Public Relations yang
menggabungkan antara strategi pemasaran tradisional dan
dimensi mega-marketing yang membutuhkan komunikasi
dengan bagian yang bukan bagian dari pemasaran
tradisional. Adapun strategi-strategi tersebut adalah: 19
a. Push Strategy
A push strategy calls for using the sales force
and trade promotion to push the product through the
channels. The producer aggressively promotes the product
to wholesalers; the wholesaler aggressively promote the
product to retailers; and the retailers aggressively promote
the product to consumers.
(strategi push digunakan untuk mendorong pemasaran dan
promosi barang melalui saluran . Produsen secara agresif
mempromosikan produk kepada distributor; distributor
secara agresif mempromosikan produk ke pengecer; dan
pengecer agresif mempromosikan produk kepada
konsumen).
b. Pull Strategy
A pull strategy calls for spending a lot of money
on advertising and consumer promotion to build up
consumer demand. If the strategy is effective, consumers
will ask their retailers for the product, the retailers will ask
19 Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, 48-50
Page 42
29
their wholesalers for the product, and the wholesaler will
ask the producers for the product.
(Strategi pull digunakan untuk menghabiskan banyak uang
untuk iklan dan promosi konsumen untuk membangun
permintaan konsumen . Jika strategi ini efektif , konsumen
akan meminta pengecer mereka untuk produk, pengecer
akan meminta grosir mereka untuk produk, dan grosir akan
meminta produsen untuk produk).
c. Pass Strategy
Public Relations role is to devise strategies and
conduct programs that permit the marketers to “pass” the
gatekeeper and enter the market. In may view, both CPR
and MPR must play a role in what I call “pass”strategic
planning. When customers make purchase decisions, they
are in a very real sense deciding to buy two things: the
product and the company. I strongly believe that people
want to business with companies they know and trust.
Consumer’s trust is earned by providing quality product at
a good value. It is also earned by sponsoring activities and
identifying with causes that demonstrate the company’s
appreciation of the consumers patronage.
(Peran Public Relations adalah untuk merancang strategi
dan melakukan program-program yang memungkinkan
pemasar untuk "lulus" gatekeeper dan memasuki pasar.
Dalam pandangan saya, baik CPR dan MPR harus
memainkan peran dalam apa yang saya sebut "lulus"
perencanaan strategis. Ketika pelanggan membuat
Page 43
30
keputusan pembelian, mereka dalam keadaan sadar,
memutuskan untuk membeli dua hal: produk dan
perusahaan. Saya sangat percaya bahwa orang ingin
berbisnis dengan perusahaan mereka kenal dan percaya.
Kepercayaan konsumen diperoleh dengan menyediakan
produk yang berkualitas dengan nilai yang baik. Hal ini
juga diperoleh dengan mensponsori kegiatan dan
mengidentifikasi penyebab yang menunjukkan apresiasi
perusahaan dari konsumen tetap).
Dapat peneliti simpulkan bahwa Pull strategy
pada Public Relations memiliki dan harus mengembangkan
kekuatan untuk menarik perhatian publik. Push strategy
pada Public Relations memiliki kekuatan untuk mendorong
pemasaran. Pass strategy pada Public Relations memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini
publik yang menguntungkan
3. Kegiatan Marketing Public Relations
Menurut Kotler dan Keller dalam jurnal Lina dan
Krismiyati, terdapat tujuh hal utama yang digunakan dalam
aktivitas marketing Public Relations, yaitu:20
a. Publications (Publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan produk
berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan
menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya
20 Lina Sinatra Wijaya & Krismiyati, Identifying Marketing Public
Relations Strategies Implemented in Private Universities for Increasing Student
Intake in Central Java – Indonesia, Journal of Arts, Science and Commerc
(2013), 45
Page 44
31
membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran
perusahaan, majalah dan materi audiovisual.
b. Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa
dikenal oleh masayarakat dengan mudah. Misalnya: logo
perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan
pakaian.
c. Events
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai
produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara
mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar,
pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu
supaya dapat menjangkau masyarakat luas.
d. News (Berita)
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations
adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang
sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya
atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk
memuat berita press release dan hadir dalam press
conference (konferensi pers.
e. Speeches (Pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat
menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab
pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di
asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk
Page 45
32
membicarakan soal penjualan dapat membangun citra
perusahaan.
f. Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas
sosial)
Perusahaan bisa membangun image yang positif
dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal-hal
yang positif.
g. Sponsorship (pensponsoran)
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka
dengan mensponsori acara olah raga atau acara kebudayaan
yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya
mensponsori acara olahraga atau acara kebudayaan yang
bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.
E. Komunikasi Persuasif
1. Pengertian Komunikasi Persuasif
Pengertian komunikasi persuasif adalah berasal
dari istilah persuasion (Inggris). Sedangkan istilah
persuasion itu sendiri diturunkan dari bahasa latin:
“persuasio”, kata kerjanya to persuade, yang dapat
diartikan sebagai membujuk, merayu, meyakinkan dan
sebagainya.21
Pada umumnya, sebagaimana dinyatakan oleh
Erwin P. Betting House yang dikutip oleh Onong Uchana
Effendy situasi komunikasi sudah mencakup persuasi
bahwa “situasi komunikasi harus mencakup upaya
21 Widjaja H.A.W, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 66
Page 46
33
seseorang yang dengan sadar mengubah tingkah laku
orang lain atau sekelompok orang lain melalui
penyampaian beberapa pesan.22
Jadi, komunikasi persuasif adalah orang melakukan
apa yang dikehendaki oleh komunikatornya, dengan
seolah-olah komunikan itu melakukan pesan komunikasi
atas kehendaknya sendiri. Oleh karena itulah dalam
kegiatan marketing public relations, komunikasi persuasif
ini yang sebaiknya digunakan untuk tercapainya tujuan
dari kegiatan tersebut.
2. Proses Pendekatan Komunikasi Persuasif
Rhenal Khasali mengutip Effendy mengatakan,
bahwa dalam melancarkan komunikasi persuasif lebih baik
mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A
Procedure atau from Attention to Action Procedure. A-A
Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu
proses yang disingkat AIDDA, yang dapat diuraikan
sebagai berikut:23
a. Attention
Dalam hal komunikasi persuasif diawali dengan
membangkitkan perhatian komunikan terhadap suatu
objek. Banyak cara yang dapat dilakukan komunikator,
misalnya dengan menggunakan kata-kata yang menarik,
22 Onong, Uhjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Jakarta:
Remaja Rosda Karya, 2002), 107 23 Rhenald Khasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia,(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), 54
Page 47
34
ilustrasi serta endoser lainnya untuk memperkuat
perhatian.
b. Interest
Setelah komunikator telah berhasil membangkitkan
perhatian komunikan selanjutnya perlu ditumbuhkan
minat. Misalnya, dengan memberi penjelasan atau
mengungkapkan kebutuhan komunikasi.
c. Desire
Pada tahap ini komunikan perlu memunculkan
hasrat, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
komunikator adalah dengan membujuk komunikan.
d. Decision
Pada tahapan ini keputusan komunikan yang
diharapkan komunikator akan dihasilkan dari proses
komunikasi.
e. Action
Tindakan yang dilakukan komunikator sesuai
dengan maksud dan tujuan dari komunikan.
3. Metode Komunikasi Persuasif
Dalam komunikasi persuasif terdapat beberapa
metode dalam proses komunikasi, yaitu: 24
a. Asosiasi
Adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa
yang sedang menarik perhatian khalayak. Metode ini
24 Onong, Uhjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, 22
Page 48
35
dilaksanakan oleh komunikator dalam menyampaikan
pesan dengan menghubungkan sesuatu atau hal yang
menarik perhatian sehingga pesan yang disampaikan
menjadi lebih mengena pada komunikan. Komunikator
dalam kegiatan itu diharapkan mengikuti objek atau
peristiwa yang menarik perhatian khalayak secara terus
menerus.
b. Integrasi
Kemampuan komunikator untuk menyatukan
diri secara komunikatif dengan komunikan, metode ini
mengandung pengertian adanya kemampuan
komunikator untuk menyatukan diri kepada pihak
komunikan. Demikian pula halnya dengan seorang
komunikator harus mempunyai kemampuan
menyatukan diri dengan khalayak, dalam hal ini merasa
senasib dengan khalayak sehingga dapat memberikan
tanggapan yang berupa tindakan atau perilaku. Dampak
yang didapat adalah komunikator untuk mudah dalam
menyampaikan kehendaknya kepada komunikan
c. Pay Off Idea
Merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara mengiming-ngiming hal yang
menguntungkan atau hal yang menjanjikan harapan.
Dalam rangka mencapai tujuannya, metode ini berdaya
upaya menumbuhkan kegairahan emosional. Metode ini
menyajikan pesan yang mengandung sugesti (anjuran)
yang bila ditaati hasilnya memuaskan. Komunikator
Page 49
36
menerapkan metode ini dengan melaksanakan aktifitas
penyampaian pesan yang sifatnya memberikan
penghargaan atau janji bagi komunikan.
d. Iching Device
Metode ini pada dasarnya bertujuan menggugah
hati nurani komunikan, artinya upaya untuk mengubah
pesan berupa perintah, anjuran maupun teguran dari
komunikator agar komunikan merasa tertarik dan
akhirnya bertindak sesuai dengan pesan komunikator.
Komunikator dalam hal ini diharapkan memahami dan
menguasai pesan yang akan disampaikan dengan cara
sedemikian rupa sehingga komunikan sedikit demi
sedikit mengerti pesan yang dimaksud dan
melaksanakannya. Hal ini dimaksudkan agar
komunikator menggunakan faktor- faktor dalam
memperkuat kegiatan komunikasi persuasif yang
dilakukan sehingga komunikan dapat mengikutinya.
e. Red Herring
Seni seorang komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan
argumentasi yang lemah untuk kemudian
mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang
dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam
menyerang lawan. Komunikator dalam metode ini
diharapkan memahami dan menguasai pesan yang
disampaikan dengan cara sedemikian rupa sehingga
dapat mengelakkan argumentasi yang lemah dan
Page 50
37
kemudian mengalihkannya kepada pesan yang
diinginkan komunikator.
F. Brand Awareness
1. Pengertian Brand Awareness
Merek menurut The American Marketing
Association yang dikutip dari Philip Kotler dan Kevin L
Keller merupakan, “a name, term, sign, symbol, or design,
or a combination of them, intended to identify the goods or
services of one seller or group of sellers and to
differentiate.” 25
(Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan
atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan merek adalah
untuk mengidentifikasikan produk atau jasa yang
dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang
dihasilkan oleh pesaing)
Sedangkan Handayani menguntip Aaker,
mengatakan kesadaran merek (Brand Awareness) adalah
kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat
bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori
produk tertentu.26 John R Rossister dan Percy mengatakan
bahwa kesadaran merek adalah kemampuan pembeli untuk
mengenal atau menyebut merek tanpa kategorinya secara
25 Philip Kotler dan Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran Jilid Dua.
Edisi Ke-12, (Jakarta : Indeks Gramedia, 2006), 256 26 Handayani, Desy & dkk, The Official MIM Academy Course Book
Brand Operation, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), 62
Page 51
38
detail untuk membeli sesuatu.27 Dan Terence A Shimp
mendefinisikan kesadaran merek sebagai kemampuan
sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika
mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan
seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.28
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, merek
merupakan aset dalam menciptakan nilai kepada pelanggan
untuk memberikan kepuasan dan loyalitas. Sehingga
pentingnya kesadaran merek yang dapat dijadikan
pembeda antar pesaing dan menjaga hubungan perusahaan
dengan pelanggan.
2. Membangun Brand Awareness
Beberapa cara yang harus dilakukan perusahaan
agar dapat mencapai Brand Awareness, antara lain : 29
a. Pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan kepada
konsumennya harus mudah diingat dan berbeda dari
produk yang lain, selain itu harus ada hubungan antara
merek dengan kategori produknya.
b. Apabila produknya memiliki simbol, hendaknya simbol
yang digunakan dapat dihubungkan dengan mereknya.
27 John R Rossiter & Percy, Advertising and Promotion Management,
(Amerika: Mc Graw-Hill Book Company, 1997), 113 28 Terence. A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2000), 11 29 David Aaker, Managing Brand Equity, (New York: The Freepress,
1997), 72-76
Page 52
39
c. Perluasan merek (Brand Extensions) dapat digunakan agar
merek semakin banyak diingat atau dikenal oleh
konsumen.
d. Event Sponsorship dan Publicity dapat digunakan untuk
mencapai Brand Awareness.
e. Perusahaan harus terus melakukan pengulangan-
pengulangan terhadap pesan yang disampaikan, hal ini
dilakukan karena membentuk ingatan konsumen terhadap
suatu merek lebih sulit dibandingkan dengan mengenalkan
suatu merek kepada konsumen.
G. Multi level Marketing Syariah
Multi Level Marketing (MLM) Syariah dalam
Fatwa DSN MUI No. 75 Tahun 2009 adalah cara penjualan
barang atau jasa melalui jaringan pemasaran yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha kepada
sejumlah perorangan atau badan usaha lainnya secara
berturut-turut. 30
Menurut Ustadz Hilman Rosyad Syihab, Lc yang
dikutip oleh Kuswara, Bisnis Multi Level Marketing yang
sesuai dengan syariah adalah MLM untuk produk halal dan
bermanfaat, dan proses perdagangannya tidak ada
pelanggaran syariat, tidak ada pemaksaan, penipuan, riba,
sumpah yang berlebihan, pengurangan timbangan, dan
lain-lain.31
30 Dewan Syariah Nasional MUI, Hipunan Fatwa Keuangan Syariah,
(Jakarta: Erlangga, 2014), 811 31 Kuswara, Mengenal Multi Level Marketing, (Tangerang:
Qultummedia, 2005), 86
Page 53
40
Jadi dapat disimpulkan bahwasan bisnis multi level
marketing merupakan usaha perdagangan yang dilakukan
perseorang maupun badan usaha melalui distribusi jaringan
yang berlandaskan hukum Islam, dimana tidak ada
pemaksaan, penipuan, maupun riba di dalamnya.
Page 54
41
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. HNI HPAI
A. Sejarah Berdirinya PT. HNI HPAI
Perusahaan HPAI didirikan oleh para praktisi
pembisnis-pembisnis muslim atau pengusaha muslim yang
bergerak di syiar produk halal, jadi para pengusaha atau
pembisnis muslim yang berkonsentrasi untuk mensyiarkan
produk-produk halal, kemudian berdirilah PT. Herbal
Penawar Alwahida Indonesia (HPAI), pada bulan Maret
2012. Ada 18 orang pembisnis muslim yang mempunyai
gagasan untuk mendirikan PT. HPAI dan semuanya adalah
para pembisnis muslim tersebut yang berkonsentrasi pada
produk-produk halal. 18 orang tersebut adalah:
Tabel 3.1 18 Nama Penggagas Pendiri PT HNI HPAI
1. H. Agung Yulianto, SE. Ak, M. Kom 10. Ari Maryani
2. H. Rofik Hananto, SE 11. Ir. Rudi Yanto
3. H. Muslim M. yatim, Lc 12. Anton Slamet, ST
4. Erwin Candra Kelana, ST 13. Barjana, S. Ag
5. Supriono 14. Bagus Hernowo
6. Zulchaidir B. Firly Ramly, S. Si 15. Sudarmani
7. Adi Suprapto, SE 16. Amin Sugiharto, SE
8. Helmi Herdianto 17. Muhammad Iwan
9. Wisnu Wijaya Adi Putra, ST 18. Syafrudin, S. Pd
18 orang tersebut menggagas berdirinya perusahaan
HPAI dengan alasan yang pertama, berlatar belakang bahwa
Page 55
42
produk halal tetapi jika tidak ada yang mensyiarkan maka akan
kalah dengan produk-produk yang lain.
Kemudian berangkat dari fardhu ain, kewajiban pribadi
atau kewajiban individu untuk mensyiarkan produk halal atau
memasarkan produk halal, ada perintah secara pribadi atau
secara berjamaah untuk memakan makanan yang halal.
Kemudian ada hadits yang menjelakan perintah untuk
mengkonsumsi yang halal, halal jelas, haram jelas. Bahkan
berangkat dari itu 18 orang tersebut terinspirasi dari hadits
Rosul yang berbunyi
"Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh,
rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua
tangannya ke langit dan mengatakan,’Wahai Rabbku! Wahai
Rabbku!’ Padahal makanannya haram dan mulutnya
disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan
diterima doa itu?” (Riwayat Muslim).
Doa tersebut tidak diterima oleh Allah karena
memakan makanan yang haram. Kedua, maraknya produk-
produk diluaran dengan label halal tetapi komposisi haram.
Terinspirasi dari dua alasan 18 orang tersebut mendirikan
perusahaan HPAI.
Perusahaan HPAI tidak hanya untuk membesarkan 18
orang pendiri, karena 18 orang pendiri menyakini mempunyai
banyak kekurangan sehingga harus bermitra dengan kaum
muslimin yang ada, oleh karena itu dalam pemasarannya
Page 56
43
menggunakan sistem penjualan langsung atau disebut dengan
multi level marketing.1
B. Profil PT. HNI HPAI
PT. Herba Penawar Alwahida Indonesia, yang
kemudian dikenal sebagai HNI HPAI, merupakan salah satu
perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang fokus pada
produk-produk herbal. HPAI, sesuai dengan akte pendirian
perusahaan, secara resmi didirikan pada tanggal 19 Maret 2012.
HNI HPAI dibangun dari perjuangan panjang yang
bertujuan menjayakan produk-produk halal dan berkualitas
berazazkan Thibbunnabawi, serta dalam rangka membumikan,
memajukan, dan mengaktualisasikan ekonomi Islam di
Indonesia melalui entrepreneurship.2
Produk HNI HPAI sendiri sangat banyak, untuk
kebutuhan sehat keluarga sehari-hari, yang setiap waktunya
terus dikembangkan dan diperluas sektor pemanfaatannya,
diantaranya: 3
a. Produk Harian, seperti pasta gigi, sabun mandi, produk-
produk toiletries, juga deterjen cuci pakaian.
b. Produk Food & Beverages, seperti kopi sehat, teh herba,
susu kambing, minuman sehat keluarga.
1 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Manager Marketing,
Jakarta 29 Oktober 2018 2 Buku Panduan Sukses PT HNI HPAI 3 Zulchaidir B Firly Ramly, The Master Book to be Best Market Leader,
Hand Book for Agents of Halal Network International, (Kab. Bekasi: Fighter
Publishing, 2017), 31
Page 57
44
c. Produk Kosmetik Muslimah, untuk kecantikan kulit
dan wajah yang halal, sehat, dan Islami.
d. Produk Kesehatan Muslimah, seperti pembalut dan
pantyliner herba yang halal, sehat, dan berkualitas.
e. Produk Kesehatan Keluarga Harian, yaitu herba dan
multivitamin bermanfaat untuk seluruh keluarga,
termasuk anak-anak.
f. Produk Pertanian, Perikanan, Pertenakan, Perkebunan,
dan Perlimbahan, yaitu produk probiotic alami untuk
semua kebutuhan pangan dan pengolahan limbah.
g. Asuransi Halal Islami, yang merupakan benefit layanan
tambahan bagi agen HNI HPAI
h. Produk Seni Hiburan Islami, memberikan alternative
seni hiburan Islami bagi keluarga, nasyid-nasyid Islami
yang menggugah jiwa
i. Produk Fashion Syar’i, yaitu produk pakaian atau
busana
C. Tagline PT. HNI HPAI
“ Halal is My Way “
Menjadi spirit sekaligus edukasi dan termasuk di
dalamnya sebuah agitasi ajakan kepada seluruh muslim dunia
bahwa halal adalah jalan hidup kami.
D. Motto PT. HNI HPAI
“ Referensi Utama Produk Halal Dunia “
HNI HPAI berkomitmen sejak awal berdirinya, untuk
menjadikan HNI HPAI sebagai kepercayaan ummat Islam
yang utama dalam upaya menyediakan produk halal.
Page 58
45
E. Visi dan Misi PT. HNI HPAI
Visi :
“ Menjadi referensi utama produk halal berkualitas “
Tidak hanya bersemangat untuk menjadi referensi
utama produk halal dunia, tapi visi besar HNI HPAI juga
adalah produk halal berkualitas, yang tidak hanya sekadar
memenuhi syarat kehalalan saja, tapi juga thoyyib (High
Quality Premium Products). Maka standar baku mutu dan
kualitas produk, baik isi maupun packaging-nya menjadi
perhatian utama atas semua produk yang dikeluarkan oleh HNI
HPAI.
Misi :
1. Menjadi perusahaan jaringan pemasaran papan atas
kebanggaan umat
2. Menjadi wadah perjuangan penyediaan produk halal bagi
ummat Islam
3. Menghasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat
dibanggakan, baik sebagai pemasar, pembangun jaringan
maupun produsen
F. Domisili PT. HNI HPAI
Jl Kelapa Sawit Raya Blok H-11 Pondok Kelapa Duren Sawit
Jakarta Timur 13450
Telp: 021 8690 9600 Fax : 021 8690 6645
Website : hpaindonesia.net
Page 59
46
G. Struktur Organisasi PT. HNI HPAI
Berikut struktur organisasi PT HNI HPAI.4
a) Dewan Syariah:
1. Dr. H. Mawardi Muhammad Saleh, MA
2. Prof. Drs. H. M. Nahar Nahrawi, SH, MM (BPH DSN-
MUI)
3. Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, AAAIJ, FIIS (BPH
DSN-MUI)
b) Dewan Komisaris:
1. H. Muslim M. Yatim, Lc (Komisaris Utama)
2. Erwin Chandra Kelana, ST (Komisaris)
c) Dewan Direksi:
1. H. Agung Yulianto, SE, AK, M. Kom (Direktur Utama)
2. H. Rofik Hananto, SE (Direktur Marketing)
3. Supriyono, ST (Direktur Logistik)
d) Manajer IT: Wahyudi Hidayat
1. Staff E Commerce
2. Staff IT
e) Manajer Accouting: Bayu Bandono
1. Supervisor: Abdul Rahman
2. Staff Supervisor Accouting
f) Manajer Keuangan: Rini Iswanti
1. Supervisor: Sitta Chaerunnisa
2. Staff Supervisor Keuangan
4 Buku Panduan Sukses PT HNI HPAI
Page 60
47
g) Manajer Marketing: Amir Hamzah
1. Supervisor:
1) Maryanto
2) M. Nurwahyudi
3) Muaf Dani
4) Yanuar Abidin
2. Staff Supervisor Marketing
h) Manajer Logistik: Abdul Aziz
1. Supervisor: Yusuf Arifin
2. Staff Supervisor Logistik
i) Manajer HR & GA: Sakhir Purnomo
1. Supervisor: Nur Rokhman
2. Staff Supervisor HR&GA
j) Manajer Compliance: Muhammad Gunawan
1. Staff Compliance
H. Logo PT. HNI HPAI
Gambar 3.1 Logo PT. HNI HPAI
(Sumber: hpaindonesia.net)
Page 61
48
I. Marketing Public Relation PT. HNI HPAI
Untuk mengetahui Marketing public relation di PT
HNI HPAI, peneliti mewawancarai langsung departemen yang
bertanggungjawab pada kegiatan pemasaran dan public
relations, kegiatan marketing public relation pada PT HNI
HPAI ini dipegang pada departemen Marketing yang di
manajeri oleh Amir Hamzah, dalam hal ini tugas dari
departemen marketing berfokus pada kegiatan penjualan dan
peningkatan citra perusahaan. Divisi marketing PT HNI HPAI
tidak bekerja sendiri, tetapi berkerja sama dengan departemen
lain, seperti departemen IT, Keuangan, Compliance, maupun
dengan Dewan Syariah Perusahaan. karena tugas dari
marketing saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
seperti kegiatan promosi, publikasi, fundraising dan lain
sebagainya. Selain itu departemen marketing berperan penting
dalam hal menjalin hubungan dengan para supplier/vendor
maupun konsumen dalam melobby dengan pihak luar.
Amir Hamzah mengatakan PT HNI HPAI merupakan
perusahaan multi level marketing syariah, menurut fatwah
DSN MUI, bisnis multi level marketing syariah adalah cara
penjualan barang atau jasa melalui jaringan pemasaran yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha kepada sejumlah
perorangan atau badan usaha lainnya secara berturut-turut.5
Dimana proses pemasaran dilakukan langsung oleh perorangan
maupun perusahaan melalui jalur distribusi ritel, sehingga
5 Dewan Syariah Nasional MUI, Hipunan Fatwa Keuangan Syariah,
(Jakarta: Erlangga, 2014) h. 81
Page 62
49
dalam membangun brand awareness, aktivitas public relations
selain dalam pengawasan divisi Marketing juga dilakukan
langsung oleh agen HNI HPAI yang telah memenuhi
persyaratan dan disetujui oleh perusahaan untuk melayani
penjualan dengan mentaati peraturan yang ditentukan oleh
perusahaan, seperti yang disampaikan oleh Amir Hamzah:6
“ Public relations disini tidak terstruktur sendiri,
karena PR kita sudah include dengan para agen,
nah.. para agen itu sudah menjadi PR kita karena
merekalah yang langsung ketemu para calon
konsumen.”
J. Pilar Perusahaan PT. HNI HPAI
PT HNI HPAI memiliki lima pilar perusahaan atau bisa
disebut juga sebagai pedoman dalam menjalankan perusahaan,
yaitu: Produk, Agenstok, Support system, Teknologi, dan
Integritas manajemen atau bisa disingkat dengan (P.A.S.T.I).
Pilar ini lah yang akan dijadikan sebagai penopang berdirinya
bangunan megah, tinggi dan kokoh perusahaan HNI HPAI. 7
1. Produk
Perusahaan ini berfokus pada kualitas produk, yang
berlandaskan alamiah, ilmiah dan standar ilahiah. Standar
kualitas produk HNI HPAI dibuktikan dengan produk-
produk yang memiliki kelengkapan perizinan dan sertifikat
halal MUI.
6 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Manager Marketing dan
Public Relations, Jakarta 29 Oktober 2018 7 Buku Panduan Sukses HNI HPAI
Page 63
50
HNI HPAI memiliki berbagai produk-produk
herbal yang terdiri dari produk-produk obat, suplemen,
minuman kesehatan, dan kosmetik. Masing-masing jenis
produk tersebut memiliki khasiat, dan manfaat yang tidak
perlu diragukan lagi karena telah dibuktikan langsung oleh
agen HNI HPAI. Dalam hal produk, HNI HPAI tidak saja
bermaksud profit oriented, namun juga memiliki tujuan-
tujuan mulia, diantaranya:
1) Halal berkualitas
Dalam hal penyediaan produk-produk herbal, HNI
HPAI menjual produl yang terjamin halal dan memiliki
kualitas terbaik
2) Kesehatan
HNI HPAI ikut serta meningkatkan kesehatan
masyarakat Indonesia dengan produk-produk obat herbal,
dan suplemen yang berkualitas, serta aman dikonsumsi.
Produk herbal HNI HPAI dapat berfungsi dua, yaitu
sebagai obat, dan suplemen. Produk herbal dapat menjadi
perantara kesembuhan pasien dengan dosis yang tepat, dan
produk herbal dapat membantu menjaga dan meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat dengan cara konsumsi
teratur sesuai dosis
3) Tepat guna SDA
HNI HPAI ikut serta dalam memanfaatkan sumber
daya alam flora dan fauna Indonesia yang sangat kaya
dengan cara yang tepat, dan adil.
4) Ekonomi Nasional
Page 64
51
HNI HPAI dalam hal produk, ikut serta
menyumbang pembangunan ekonomi nasional dengan
menggandeng para pengusaha kecil menengah untuk
menjadi partner dalam hal produksi herbal berkualitas.
2. Agenstok
Agenstok HNI HPAI adalah agen HNI HPAI yang
telah memenuhi persyaratan dan disetujui oleh perusahaan
untuk melayani penjualan dengan mentaati peraturan yang
ditentukan oleh perusahaan atau merupakan jalur distribusi
ritel dari produk-produk HNI HPAI. Rangkaian jalur
distribusi tersebut secara berurutan dari yang terbesar,
yaitu:
Gambar 3.2 Jalur Distribusi Ritel
Agenstok PT HNI HPAI
a) Business Center (BC) : adalah pusat layanan bisnis dan
kegiatan HNI HPAI yang berlaku bagi semua agen HPAI
baik agen atau jaringan dibawah leader pemilik BC atau
agen diluar jaringan pemilik BC
Business Center
(BC)
Agency Center
(AC)
Distribution Center
(DC)
Stockist Center
(SC)
Page 65
52
b) Agency Center (AC) : Adalah pusat layanan bisnis dan
kegiatan HPAI yang berlaku bagi Agen HPAI baik Agen
atau jaringan di bawah leader pemilik AC atau agen di luar
jaringan pemilik AC
c) Distribution Center (DC) : Adalah pusat layanan bisnis dan
kegiatan HPAI yang berlaku bagi Agen HPAI baik Agen
atau jaringan di bawah leader pemilik DC atau agen di luar
jaringan pemilik DC
d) Stockist Center (SC) : Adalah Agen HPAI yang telah
memenuhi persyaratan dan disetujui oleh perusahaan untuk
melayani penjualan dengan mentaati peraturan yang
ditentukan oleh perusahaan.
3. Support System
HNI HPAI Support System adalah metode, konsep,
dan cara kerja agen HNI HPAI untuk mencapai kesuksesan
bisnis di HNI HPAI dalam satu sistem kerja yang
terintegrasi. Dalam hal ini manajemen HNI HPAI bersama
dengan CELLLS (Cooperation of Executive Loyal Leaders
= Perhimpunan Kesatuan & Kerjasama Para Leader Setia
& Agen HNI HPAI) telah menciptakan support system HNI
HPAI yang baku, mudah dan praktis untuk mendukung dan
memudahkan para Agen HNI HPAI dalam
mengembangkan bisnis halal network HNI HPAI.
Page 66
53
1) Cara Kerja Benar (CaKeB) 8
a. GESIT (Gemar Silahturahmi Produktif)
Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa ingin
dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya,
hendaknya ia menghubungkan tali silahturahmi” (HR
Imam Bukhari)
Gesit dibangun dari semangat hadist tersebut,
silahturahmi yang menghasilkan produktifitas tinggi untuk
memberikan manfaat yang banyak ke orang lain adalah
salah satu cara kerja benar HNI HPAI
b. GESIT – PCA (Pakai, Cerita, Ajak)
PAKAI Produk secukupnya sesuai kebutuhan,
konsep dasar cara kerja benar adalah belanja secukupnya,
pakai produk kebutuhan sehat keluarga sehari-hari
CERITA Sebanyak-banyaknya kepada siapa saja,
konsep dasar prospecting dan recruiting yang dibangun di
HNI HPAI adalah dengan pola cerita pengalaman
pemakaian produk sekeluarga, dan berbagi cerita tentang
pengalaman aktifitas bersama HNI HPAI dalam banyak
sisi yang dirasakan bermanfaat. Pola konsep bisnis di HNI
HPAI bukan pada jualan, tapi dasarnya adalah pengalaman
dari pemakaian pribadi. Pengalaman orang lain
mendapatkan manfaat dari menggunakan produk, juga bisa
menjadi tambahan bahan cerita agen dalam melakukan
prospecting.
8 Zulchaidir B Firly Ramly, The Master Book to be Best Market Leader,
Hand Book for Agents of Halal Network International, h. 195
Page 67
54
AJAK (Hijrah lifestyle/produk, Gabung HNI HPAI,
dan Hadir Home Sharing), setelah menceritakan
pengalaman memakai produk, adalah penting juga
mengajak calon prospect untuk mencoba memakai produk
yang kita ceritakan, ajak juga untuk bergabung dalam HNI
HPAI, dan terakhir ajak hadir home sharing untuk yang
tertarik bergabung di HNI HPAI.
2) Program Kerja Support System CELLS 9
a. BOSS (Business Opportunity Succes Seminar)
Yaitu agenda kegiatan memperkenalkan profil HNI
HPAI secara lengkap, paripurna, namun dapat dipahami
dengan baik, menawarkan peluang bisnis HNI HPAI
dengan mengajak bergabung, aktif, bahkan menjadi Halal
Mart HNI HPAI, dan yang paling terpenting adalah
hasilnya rekrutmen bergabung menjadi bagian dari
keluarga besar HNI HPAI.
b. BSC (Basic Skill Course)
Adalah kelanjutan edukasi dari BOSS, bagi mereka
khususnya yang sudah menjadi agen, BSC adalah bagian
dari follow up dan pembinaan agen baru dalam
mengedukasi tentang ‘Road to Manager 20%’ sebagai
bentuk komitmen bisnis di HNI HPAI dan juga
mengedukasi pemahaman cara kerja benar (CaKeB) secara
terus menerus dalam setiap kesempatan.
9 Zulchaidir B Firly Ramly, The Master Book to be Best Market Leader,
Hand Book for Agents of Halal Network International, 328
Page 68
55
c. HEBAT (Herbalist Entreprenuer and Business
Achievement Training)
Adalah event kegiatan acara formal yang materinya
menggabungkan materi BOSS dan BSC dalam satu event
kegiatan
d. SBP (Success Business Program)
Ditujukan kepada semua agen HNI HPAI yang
sudah memiliki kemauan kuat untuk sukses dalam bisnis
HNI HPAI untuk menjadi ED23%
e. KHT (Kuliah Herba Tribbunnabawi)
Adalah bagian dari program yang bertujuan
memberikan edukasi tentang pengetahuan produk HNI
HPAI dan pengayaan aplikasi produk HNI HPAI dalam
berbagai kebutuhan sehari-hari. KHT memiliki kurikulum
tersendiri yang sudah standard, baku, dan lengkap dengan
buku Diktat KHT sebagai buku induk edukasi.
f. ELITE’s Camp (EC)
Adalah program dengan skala international, yang
berarti event ini diselenggarakan langsung oleh CELLS
untuk seluruh agen HNI HPAI sedunia. Event ini bertujuan
sebagai sebuah event training sekaligus coaching terpadu
untuk ‘Character Building’, memahami konsep ‘Effective
Leadership’, dalam kemampuan membangun ‘Team Work’
yang solid untuk meraih kesuksesan Bersama di HNI HPAI.
g. SPRINT (Spritual Motivation Training)
Adalah kegiatan bagi para Top Leader HNI HPAI
level ED35% dengan tujuan utama adalah menjaga dan
Page 69
56
meningkatkan progresifitas ‘Semangat Ketaqwaan’ para
Top Leader dan Top Management HNI HPAI. Materi
SPRINT diberikan langsung oleh Dewan Pengawas
Syariah (DPS) HNI HPAI dalam agenda temu Leader HNI
HPAI secara international.
h. Corporate Program
Adalah program-program training dari manajemen
HNI HPAI sebagai nutrisi tambahan bagi peningkatan
pengetahuan dan wawasan para agen dan leader HNI HPAI
sesuai dengan situasi dan keperluan yang ada.
i. Home Sharing (HS)
Adalah bentuk mengenalkan HPAI ke orang lain,
menceritakan manfaat dari HPAI. Home sharing itu ada
dua, yaitu home sharing pengenalan, pengenalan untuk
orang-orang yang belum mengenal sama sekali HPAI, terus
yang kedua home sharing pembinaan, itu adalah orang-
orang yang sudah gabung dengan HPAI, tapi terus
membina mereka supaya lebih banyak tau tentang HPAI
dan mau syiar untuk HNI HPAI.10
4. Teknologi
HNI HPAI fokus pada teknologi yang mampu
mendorong serta meningkatkan kinerja perusahaan
perusahaan dalam hal pelayanan, kemudahan akses
informasi, dan transaksi yang real time sehingga membantu
jalan agen, dan stokeholder mencapai kesuksesan dalam
10 Wawancara langsung dengan Nurwati, Business Center Tangerang
Selatan, Tangerang Selatan 23 Mei 2019
Page 70
57
berbisnis bersama HNI HPAI. HNI HPAI membangun
beberapa instrument teknologi, diantaranya:
1) HSIS (HNI HPAI Sales Integrated System)
HSIS mengintegrasikan transaksi online dengan
berbagai fitur dan informasi yang dapat diakses secara real
time mengenai pertumbuhan omzet, ketersediaan saldo
produk, dan perkembangan jumlah Agen per hari.
2) AVO (Agent Virtual Office)
AVO adalah personal page member yang dapat
digunakan oleh seluruh Agen HNI HPAI untuk dapat
mengetahui perkembangan jaringan, dan personal
statement
3) SMS Center
SMS Center berfungsi sebagai layanan informasi
terpusat yang dapat dijangkau oleh seluruh Agen HNI
HPAI hingga ke tingkat daerah. SMS Center menjadi
komunikasi dua arah antara Customer Care dengan Agen
HNI HPAI dalam hal pembaharuan informasi mengenai
program dan promo perusahaan.
5. Integritas Manajemen
Dalam meningkatkan profesionalismenya dengan
terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap
produk yang dipasarkan, HNI HPAI selalu berusaha
memberi pelayanan yang terbaik. Ada empat nilai
integritas yang dimiliki, yaitu: kejujuran, ketulusan,
keadilan dan kepercayaan.
Page 71
58
1) Kejujuran
Dimensi nilai kejujuran, HNI HPAI menunjukan
sebuah perusahaan yang dalam mengembangkan strategi
pemasaran selalu berkata apa adanya dan tidak melakukan
kebohongan, serta bersifat terbuka.
2) Ketulusan
HNI HPAI menunjukan tidak adanya keterpaksaan
dalam menerapkan suatu tindakan dalam strategi bisnis
halal network HNI HPAI
3) Keadilan
HNI HPAI memperlakukan konsumen sesuai
dengan haknya. HNI HPAI menerapkan nilai integritas
akan memperlakukan konsumen atau pemangku
kepentingan lain tidak semena-semena dan memberikan
apa yang sudah menjadi haknya tanpa berkeinginan untuk
melakukan pengurangan
4) Kepercayaan
Kepercayaan berarti memberikan sesuatu kepada
orang lain untuk dikerjakan sesuai dengan ekspektasi yang
dimiliki
Page 72
59
BAB IV
HASIL ANALISIS
A. Strategi Marketing Public Relations PT. HNI HPAI
dalam Membangun Brand Awareness
Dalam menganalisis hasil penelitian, peneliti
merujuk pada yang disampaikan oleh Thomas L Harris
(1991) secara garis besar ada three ways strategy yang
harus dilakukan dalam melaksanakan program untuk
mencapai tujuan. Yaitu: pertama bahwa Public Relations
merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull
strategy (menarik), kedua adalah kekuatan sebagai
penyandang push startegy (mendorong), dan ketiga adalah
pass strategy, bahwa Public Relations dapat
mempengaruhi opini public.1
Namun sebelum menganalisa strategi pull, push
dan pass tersebut, peneliti terlebih dahulu menganalisa
pendekatan strategi Public Relations yang dipaparkan
Ruslan sebagai pembimbing untuk menentukan strategi
dalam membangun brand awareness. Terdapat lima
langkah, yaitu: strategi operasional, pendekatan persuasif
dan edukatif, pendekatan tanggung jawab social,
pendekatan kerjasama, dan pendekatan koordinatif.
Pertama, strategi operasional. Pada tahap ini
praktisi Public Relations perlu menentukan fact finding
1 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0: Teori dan
Praktek di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), 78
Page 73
60
yaitu mencari data dan fakta dengan cara mendengarkan
opini, sikap dan perilaku orang-orang berkepentingan baik
menyangkut etika, moral maupun nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Dari data dan fakta tersebut yang akan
menentukan merek perusahaan. seperti yang Amir Hamzah
tambahkan: 2
“ Halal is my way itu kan sekarang lagi
marak, lagi masif, dari mulai halal food, fashion,
bisnis travel atau destinasi perjalanan sedang
ngetrend. oleh karena itu dalam membangun brand
yang pertama kita mempunyai visi misi perusahaan
jelas, mau membangun apa kita dan proyeksi nya
apa yang dibangun? Terus motto nya juga jelas.
Harus mempunyai bahan dasar untuk perusahaan
mau dibawa kemana. Jika diliat dari visi misi hpai,
jadi yang di underline nya semua tentang produk
halal, udah nanti kegiatan-kegiatan usaha, bisnis
dan sebagainya itu mengarah ke underline itu yaitu
produk halal.”
Dari hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa
bahwasannya dalam membangun merek yang harus
dilakukan PT. HNI HPAI adalah menentukan perencanaan
strategi perusahaan. Pertama dalam menentukan rencana
strategi, yang dilakukan perusahaan adalah menentukan
visi dan misi perusahaan. Misi merupakan ringkasan
2 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Manager Marketing,
Jakarta 29 Oktober 2018
Page 74
61
pernyataan visi untuk menjelaskan maksud dan tujuan yang
melandasi pendirian perusahaan, sebab penentuan tujuan
dan target yang ingin dicapai harus mengacu pada misi
sebagai tolok ukur keberhasilan perusahaan.
Kedua Sebelum menentukan cara mencapai tujuan,
menganalisa lingkungan diperlukan oleh seorang public
relations. Analisis tersebut juga bertujuan untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan guna mengambil keuntungan dari
adanya peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang
mengganggu visi, misi, dan tujuan.
a. Kekuatan (strength)
Seorang public relations perlu mengetahui
kekuatan yang dimilikinya, karena akan menjadi
keuntungan baik untuk diri sendiri maupun perusahaan,
adapun kekuatan yang dimiliki oleh public relations dalam
membangun brand awareness pada PT. HNI HPAI adalah:
1) Public relations atau Agen merupakan brand
ambassador dari perusahaan untuk mempromosikan
brand dari HPAI dalam mewujudkan identitas dari
perusahaan baik penampilan, sikap, nila-nilai dan
etika, sehingga mampu menarik perhatian dan
melakukan pendekatan secara emosional kepada
konsumen. Seperti yang disampaikan Nurwati: 3
“ yang membedakan hpai dengan produk lain itu..
bedanya ya.. produk-produk biasanya ya.. yang
3 Wawancara langsung dengan Nurwati, Business Center Tangerang
Selatan, Jakarta 23 Mei 2019
Page 75
62
ngiklanin itu dia tidak memakai produknya
langsung, biasanya dia karena dibayar aja
ngiklanin, beda dengan hpai, kalau hpai itu kita-
kita para agenlah itu sebagai bintang iklan nya,
sebagai bintang iklan nya itu biasanya juga pake
langsung.. jadi karena pake langsung itu orang itu
lebih percaya.”
2) Mampu berbicara dengan retorika yang baik dalam
berkomunikasi dengan sesama konsumen maupun
calon konsumen, karena dalam HPAI terdapat
program yang melatih dan membina kepribadian para
public relations.
3) Mampu memberikan informasi dan membina kepada
konsumen maupun calon konsumen tentang
perusahaan. Seperti yang dikatakan Nurwati: 4
“ sebenarnya dari hpai itu sendiri ada PCA, Home
Sharing.. home sharing itu mengenalkan hpai ke
orang, menceritakan manfaat hpai apa.. home
sharing itu ada dua ya, home sharing pengenalan..
pengenalan untuk orang-orang yang belum
mengenal sama sekali hpai, terus yang kedua home
sharing pembinaan.. itu adalah orang-orang yang
sudah gabung dengan hpai, tapi terus kita pengen
membina mereka supaya lebih banyak tau tentang
hpai dan mau syiar untuk hpai.
4 Wawancara langsung dengan Nurwati, Tangerang Selatan 23 Mei
2019
Page 76
63
b. Kelemahan (Weekness)
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh public relations:
1) Kurangnya kerjasama dengan media formal, melalui
media televisi, radio, maupun cetak. Seperti yang
disampaikan Amir Hamzah:5
“ kita aktif di media social ig (instagram)
corporate, itu aktif di update oleh tim media kita,
jadi kita lebih konsen di media social, di fb
(facebook), ig (instagram), dan di twitter, sama di
website. Tapi kalau media-media formal, televise,
Koran, media cetak kita enggak.”
2) Tidak semua agen dari HNI HPAI mau atau
melakukan promosi maupun publikasi kepada
khalayak, terkadang hanya sebagai anggota pasif
c. Peluang (Opportunity)
Peluang yang bisa dicapai oleh public relations dalam
membangun brand awareness perusahaan adalah seiring
meningkatnya kesadaran kaum muslimin tentang
penggunaan produk halal, sehingga brand-brand produk
halal akan lebih massif dicari. Seperti yang disampaikan
Amir Hamzah:6
“ sekarang kan seiring dengan awareness kaum
muslimin tentang halal produk, contoh dari efek
212, maka munculnya 212 mart, itukan merupakan
salah satu indikasi bahwasan masyarakat muslim
5 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober 2018 6 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober 2018
Page 77
64
Indonesia ini sedang lagi terbangun awareness
nya. Dengan kaya gitu maka menjadi momentum
untuk kita hpai lebih menggiatkan lagi,”
d. Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan keadaan yang tidak menguntungkan.
Adapun beberapa ancaman yang dapat mengganggu
keberhasilan public relations dalam membangun brand
awareness pada PT. HNI HPAI diantaranya, semakin
banyak kompetitor dan opini negative terhadap pandangan
bisnis multi level marketing.
Setelah semua faktor internal (Kekuatan dan
Kekurangan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman)
dari public relations diketahui, maka selanjutnya peneliti
melakukan pendekatan persuasif dan edukatif. Pada
tahapan ini perusahaan melakukan commuicating dalam
membangun brand, dimana public relations menciptakan
komunikasi timbal balik dengan menyebarkan informasi
dari perusahaan kepada pihak publiknya, baik bersifat
mendidik, memberikan penerangan, maupun persuasif,
sehingga tercipta saling pengertian, menghargai,
pemahaman, toleransi, dan lain sebagainya.
Ketiga, melalui pendekatan tanggungjawab social,
pada tahapan ini tujuan perusahaan selain berorientasi pada
laba, cara perusahaan membangun brand dengan
melakukan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat
maupun lingkungan. Dalam hal ini berfungsi
meningkatkan opini perusahaan di masyarakat.
Page 78
65
Selanjutnya strategi melalui pendekatan kerjasama, pada
tahap ini membina hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan berbagai kalangan, baik ke dalam
(internal relations) maupun keluar (external relations)
untuk meningkatkan kerjasama.
Selanjutnya tahapan terakhir melalui pendekatan
koordinatif, strategi ini untuk meperluas peranan public
relations dimasyarakat. Public relations berpartisipasi
dalam menunjang program pembangunan nasional, dan
mewujudkan ketahanan Nasional di bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya yaitu bisnis ini dapat
meningkatkan perekonomian umat Islam di Indonesia
dengan menciptakan pengusaha-pengusaha muslim, baik
sebagai pemasar, pembangun jaringan maupun produsen.7
Setelah kelima tahapan strategi public relations dari
Ruslan di atas, selanjutnya peneliti mensinergikan tentang
strategi marketing public relations pada PT HNI HPAI
yang merujuk pada pemaparan Thomas L Harris secara
garis besar ada three way strategy, yaitu sebagai berikut:
1. Pull Strategy
Pull strategy yang dilakukan PT.HNI HPAI
untuk menarik perhatian khalayak adalah melalui
pendekatan persuasif dan edukatif, seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya kegiatan ini merupakan
7 Misi PT HNI HPAI
Page 79
66
komunikasi timbal balik antara public relation dengan
konsumen maupun khalayak.
Adapun aktivitas yang dilakukan dengan
memaksimalkan kegiatan Promosi, dimana di dalamnya
ada kegiatan promosi produk dan event yang dilaksanakan
perusahaan melalui programnya dalam membangun brand
awareness kepada khalayak diantaranya:
a. PCA (Pakai, Cerita, Ajak)
PCA ini merupakan salah satu teknik yang sering
digunakan para agen dalam membangun kesadaran merek
kepada khalayak. PCA yakni pemakaian langsung produk
dari HPAI sesuai kebutuhan konsumen, lalu ceritakan
atau promosikan kepada khalayak dari manfaat maupun
pengalaman dalam menggunakan produk, yang terakhir
mengajak khalayak untuk lebih mengenal HPAI maupun
bergabung didalamnya. Seperti yang disampaikan Amir
Hamzah:8
“ produk hpai ini dapet dikenal di masyarakat luas
itu kan berkat kita mengenalkan, nah itu strategi
yang kita sebut home sharing, yang isinya home
sharing itu adalah PCA (kita Pakai, kita Cerita,
kita Ajak) nah itu strategi brand awareness juga
secara tehnis. Karena pada dasarnya menurut
marketer terkemuka, penjual terbaik adalah
pemakai yang baik.”
8 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober 2018
Page 80
67
Analisa peneliti dari hasil wawancara di atas adalah
bahwa pull strategi yang dilakukan PT HNI HPAI dalam
membangun kesadaran merek dengan pendekatan
persuasif dan edukatif kepada khalayak melalui kegiatan
promosi pada PCA, kegiatan PCA ini bertujuan
memberikan informasi merek perusahaan kepada
khalayak, baik bersifat mendidik, memberikan
penerangan, maupun persuasif, agar khalayak lebih sadar
akan keberadaan merek dari HNI HPAI.
Adapun kegiatan promosi bisa dilakukan melalui
komunikasi verbal maupun melalui media sosial yang
bersifat persuasif menarik khalayak. Berikut salah satu
contoh PCA yang dilakukan oleh Nurwati selaku BC
Tangerang Selatan melalui media social:
Gambar 4.1 PCA Melalui Media Sosial
(Sumber: Whatsapp.com)
Page 81
68
b. Home Sharing dan BOSS (Business Opportunity Succes
Seminar).
Selanjutnya dalam PT. HNI HPAI terdapat kegiatan
event promosi lainnya yang bersifat persuasif, dimana ini
merupakan teknik utama yang digunakan para agen
menarik perhatian khalayak terhadap merek PT. HNI
HPAI dengan melakukan kegiatan program home sharing
dan BOSS (Business Opportunity Succes Seminar).
Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari progam
kerja support system dari perusahaan dalam memasarkan
merek pada khalayak. Home sharing sendiri merupakan
kegiatan bertujuan mengenalkan merek HNI HPAI ke
konsumen. Di dalam home sharing itu terdapat dua, yaitu
home sharing pengenalan, pengenalan untuk orang-orang
yang belum mengenal sama sekali HPAI, terus yang
kedua home sharing pembinaan, itu adalah orang-orang
yang sudah gabung dengan HPAI, tapi terus membina
mereka supaya lebih banyak tau tentang HPAI dan mau
syiar untuk HNI HPAI.9
Program Home sharing sendiri bisa dilakukan
langsung perusahaan yang bersifat nasional, dimana
target pemasar lebih luas dari berbagai daerah seluruh
Indonesia, dan bisa dilakukan sendiri oleh business center
tiap daerah, berikut salah satu kegiatan home sharing
9 Wawancara langsung dengan Nurwati, Tangerang Selatan 23 Mei
2019
Page 82
69
yang dilakukan langsung perusahaan maupun business
center Tangerang Selatan:
Gambar 4.2 Kegiatan Grand Home Sharing
Nasional Special Khadijah
(Sumber: hpaindonesia.net)
Gambar 4.3 Kegiatan Grand Home Sharing
Nasional
(Sumber: hpaindonesia.net)
Page 83
70
Gambar 4.4 Kegiatan Grand Home Sharing
Nasional
(Sumber: hpaindonesia.net)
Gambar 4.5 Kegiatan Home Sharing
BC Tangerang Selatan
(Sumber: Nurwati)
Kegiatan selanjutnya BOSS, merupakan agenda
kegiatan memperkenalkan profil HNI HPAI secara
lengkap, paripurna, namun dapat dipahami dengan baik,
menawarkan peluang bisnis HNI HPAI dengan mengajak
bergabung, aktif, bahkan menjadi Halal Mart HNI HPAI,
Page 84
71
dan yang paling terpenting adalah hasilnya rekrutmen
bergabung menjadi bagian dari keluarga besar HNI
HPAI.10 Seperti yang disampaikan Amir Hamzah:11
“kalau itu pake strategi komunikasi, kita punya
namanya kalau secara perusahaan hpai support
system, disini menjelaskan secara tehnis
membangun brandingnya, seperti bagaimana agar
diterima, terus orang lain mengikuti brand
corporatenya. Disini dijelaskan dari mulai calon
prospek atau calon agen, lalu kemudian ikut
program namanya BOSS (bisnis opportunity
success seminar) disini adalah proses
introduction/proses perkenalan bisnis hpai dan
mulai diajarkan business success plan, kemudian
business success course, disini diajarkan tentang
mengenal skema-skema bisnis, bonus, jaringan,
dan lainnya, Ini berbicara secara strategis bisnis.
Lalu business success program, ini sudah mulai
mendalam, berbicara tentang strategi karir dalam
hni hpai, udah disini cara menguatkan
brandingnya, tetapi ini program dijalankan untuk
di internal/untuk agen. Kalau yang proses ini
(proses introduction/rekrutmen) yang mulai di
awal boleh untuk non agen ataupun agen, ini
10 Zulchaidir B Firly Ramly, The Master Book to be Best Market
Leader, Hand Book for Agents of Halal Network International, h. 195 11 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober
2018
Page 85
72
namanya cara strategi membangun brand
awareness, selanjutnya setelah sudah menjadi
agen, agen to manajer sampai dia menjadi agen
loyal, kalau sudah menjadi agen loyal, top mindnya
itu sudah menjadi halal is my way/ hni is my way..
sehari hari dia akan memakai produk dari hpai ini,
dari mulai dia bangun tidur sampai tidur kembali,
maka kalau sudah sampai situ top mindnya sudah
sangat kuat.”
Peneliti menganalisis bahwasan cara awal
mengenalkan merek HNI HPAI kepada khalayak melalui
kedua kegiatan tersebut hingga terbentuknya brand loyal
bagi dirinya. Selain itu, Amir Hamzah menambahkan, cara
menarik perhatian khalayak terhadap merek HNI HPAI
juga dilakukan dengan ikut serta perusahaan dalam event
exhibition:12
“event-event kita sering kali ikut, contoh misalnya
exhibition, exibition itu misalnya kaya halal fair,
halal expo. Itukan juga salah satu membangun
awareness, kita ikut dalam exhibition, convention,
expo”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi
melalui event merupakan sesuatu yang menjadi bagian
yang sangat penting untuk mengenalkan merek HNI
HPAI. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
12 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober
2018
Page 86
73
dapat menjalin komunikasi dan hubungan baik antara HNI
HPAI dengan konsumen, sehingga bisa lebih dekat
dengan konsumen, selain itu dengan mengadakan event,
tentu juga akan membuat nama HNI HPAI semakin
dikenal masyarakat luas.
2. Push Strategy
Push strategy adalah kekuatan untuk mendorong
berhasilnya pemasaran. Dalam mendorong berhasilnya
pemasaran, PT. HNI HPAI memiliki strategi Marketing
Public Relations yang bersifat persuasif.
a. Publikasi Melalui Media Sosial
Untuk membangun merek PT HNI HPAI
memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan
merek kepada khalayak dan dikemas dengan tampilan
yang menarik. Amir Hamzah mengungkapkan:13
“ kita aktif di media social ig (instagram)
corporate, itu aktif di update oleh tim media kita,
jadi kita lebih konsen di media social, di fb
(facebook), ig (instagram), dan di twitter, sama di
website. Tapi kalau media-media formal, televise,
Koran, media cetak kita enggak.”
Analisa peneliti dari wawancara di atas, dalam
menjalankan push strategy HNI HPAI memaksimalkan
dalam mempublikasi perusahaan melalui beberapa media
13 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober
2018
Page 87
74
sosial, diantaranya facebook, Instagram, twitter, dan
website.
Peneliti juga menganalisa bahwa penggunaan
media sosial sebagai tempat publikasi untuk
meminimalisir pengeluaran perusahaan, dibandingkan
dengan publikasi melalui media konvesional seperti
televisi yang memerlukan biaya yang tinggi dan itu pun
sangat dibatasi. Berikut adalah contoh publikasi PT HNI
HPAI melalui facebook, Instagram, twitter, dan website:
Gambar 4.6 Bentuk Publikasi PT. HNI HPAI
Melalui Facebook
Page 88
75
Gambar 4.7 Bentuk Publikasi PT. HNI HPAI
Melalui Instagram
Gambar 4.8 Bentuk Publikasi PT. HNI HPAI
Melalui Twitter
Page 89
76
Gambar 4.9 Bentuk Publikasi PT. HNI HPAI
Melalui Website
b. Industry Relations dan Government Affairs
Selain melakukan publikasi di media sosial, untuk
mendorong pemasaran, push strategi yang dilakukan PT.
HNI HPAI adalah dengan bekerjasama dengan pihak lain
untuk mendorong kegiatan pemasaran, adapun kerjasama
yang dilakukan melalui Industry Relations maupun
Government Affairs, seperti yang disampaikan Amir
Hamzah:14
“ kalau itu kerjasama hanya sebagai
supplier/vendor. Kan kita merupakan salah satu
perusahaan pemasar/perusahaan marketing. Ini
produk bukan kita yang produksi, tapi vendor, akan
tetapi produksi produk ini tetap kualitas dan garansi
halalnya ada di kita, kita yang control, kita tidak
sembarangan dalam menentukan vendor, kita punya
14 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober
2018
Page 90
77
kriteria dalam menentukan vendor, kalau vendor itu
memenuhi syarat kita baru kita kerjasama. Kalau
kerjasama lain, misal dalam keuangan, kita
kerjasama dengan bank.”
Dari hasil wawancara di atas peneliti menganalisa
bahwa pendekatan kerjasama yang dilakukan HNI HPAI
berkaitan dengan kualitas produk halal. Karena dalam
membangun merek halal, tentu membutuhkan kerjasama
para supplier yang sesuai kriteria dan kerjasama badan
pemerintahan yang meluncurkan sertifikat halal. Kegiatan
ini bertujuan mendorong keyakinan konsumen dan
menambah kepercayaan konsumen dalam menetukan
merek yang mereka pilih.
c. Promosi Member
Kemudian strategi push selanjutnya adalah
menyelenggarakan promosi berupa promo perusahaan,
seperti potongan harga member dan bonus royalti ketika
membeli produk dari HNI HPAI. Promosi ini diinformasikan
melalui sms center. kegiatan ini dilakukan agar menarik
khalayak untuk bergabung dengan HNI HPAI.
3. Pass Strategy
Pass Straegy merupakan upaya untuk
mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan serta upaya untuk mendukung strategi
pemasaran tersebut demi mencapai tujuan marketing
public relations. Misalnya melalui kegiatan member
Page 91
78
relations dan public service activieties (berperan serta
dalam kegaiatan social).
a. Public Service Activieties (berperan serta dalam kegaiatan
social)
Dalam kegiatan sosial PT HNI HPAI banyak sekali
memberikan manfaat kepada khalayak khususnya yang
berdekatan dengan lokasi. Menurut pemaparan dari
Nurwati:15
“ jadi dengan kita membantu memasarkan produk
hpai itu secara tidak langsung kita juga menolong
orang yang tadinya pengangguran jadi mempunyai
pekerjaan, contohnya saja produsen kita yang ada
di purbolinggo yang tadinya banyak sekali para
bapak disana tidak bekerja karena minim nya
pekerjaan untuk laki-laki, disana yang dicari
kebanyakan buruh perempuan.. dan hpai
membudidayakan tenaga mereka yang akhirnya
mereka bisa memiliki pekerja, ini dari
karyawannya saja.. belum lagi dari petani
herbalnya.. dengan kita mengkonsumsi produk kita
sendiri, petani herbal jadi mempunyai
pendapatan.. jadi intinya kita itu menolong orang,
mengkokohkan ekonomi ummat, dari inden sampai
ke produk..”
15 Wawancara langsung dengan Nurwati, Tangerang Selatan 23 Mei
2019
Page 92
79
Dari hasil wawancara di atas peneliti menganalisa
bahwa strategy pass membangun merek HNI HPAI dengan
menciptakan opini postif pada khalayak melalui
pendekatan tanggungjawab sosial dengan cara meciptakan
lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar dan juga
melancarkan usaha masyarakat sekitar. Selain membangun
citra positif perusahaan, kegiatan ini dapat mempererat
hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar.
b. Member Relations
Strategy pass selanjutnya melalui kegiatan member
relations. Yang bertujuan menciptakan hubungan yang
baik, tidak hanya kepada pekerja melainkan kepada
keluarga pekerja. Misalnya kegiatan pemberian hadiah
umroh kepada konsumen loyal dan pengadaan mudik gratis
tiap menjelang hari raya Idul Fitri.
Gambar 4.10 Kegiatan Umroh PT HNI HPAI
(Sumber: hpaindonesia.net)
Page 93
80
Gambar 4.11 Kegiatan Mudik 2018
(Sumber: hpaindonesia.net)
Gambar 4.12 Kegiatan Mudik 2019
(Sumber: hpaindonesia.net)
Peneliti menganalisa bahwasannya kegiatan
member relations merupakan salah satu cara membangun
merek pada konsumen dengan membangun opini positif
pada konsumen yang dapat menciptakan loyal konsumen
Page 94
81
di kemudian hari. Selain itu hubungan perusahaan dengan
konsumen lebih terjalin dengan adanya kegiatan ini.
Tahapan terakhir dari strategi dalam Public Relations
adalah Evaluation. Tahap ini merupakan tahap untuk
mengetahui apakah strategi yang dilakukan sudah tepat atau
belum adalah dengan mengevaluasi atas langkah-langkah yang
diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur
keefektifitasan strategi secara keseluruhan. Tahap ini juga
menjadi acuan perencanaan di masa mendatang. Berikut
bentuk evaluasi yang dilakukan berdasarkan hasil
wawancara dengan Amir hamzah:16
“ terakhir itu ada yang namanya evaluasi, saat
evaluasi itu kita evaluasi kembali apakah program
sudah berjalan sesuai rencana? Kurangnya apa?
Apakah sudah sesuai dengan misi? Kalau belum
itu sebagai motivasi kita giat lagi dalam bekerja..
kita liat juga respon masyarakat ke perusahaan,
apakah kearah baik atau negative.. dan kita
evaluasi juga kendala-kendala yang ada, seperti
hal teknis tadi ”
Dari hasil wawancara di atas, peneliti menganalisa
bahwa strategi PT HNI HPAI dalam membangun brand
awareness dengan pull, push dan pass strategy melalui
program yang dilakukan perusahaan sudah berjalan cukup
baik, perusahaan selalu mengevaluasi setiap permasalah
16 Wawancara langsung dengan Amir Hamzah, Jakarta 29 Oktober
2018
Page 95
82
yang ada agar meningkatkan nilai dan citra perusahaan di
masyarakat.
B. Metode Komunikasi Persuasif yang Digunakan
Marketing Public Relations dalam Membangun Brand
PT. HNI HPAI
Seperti yang dijelaskan di atas salah satu
pendekatan PT. HNI HPAI dalam membangun brand
adalah melalui strategi persuasif. Karena menggunakan
strategi persuasif, tentulah PT. HNI HPAI juga
membutuhkan komunikasi yang tepat. Hal ini karena
kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan
bagian dari metode berkomunikasi (technique of
communication) dengan ciri khas komunikasi dua arah
antara organisasi yang diwakilinya dengan public atau
sebaliknya.17 Metode komunikasi yang digunakan adalah
metode komunikasi persuasif.
Sebelum menganalisis metode yang digunakan PT.
HNI HPAI, Peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu
proses dari cara komunikasi persuasif seorang public
relations PT. HNI HPAI membangun brand, pertama
melalui pendekatan Attention, dalam hal ini komunikasi
diawali dengan membangkitkan perhatian komunikan
terhadap suatu objek dengan cara mempublikasikan HNI
HPAI secara berulang-ulang, seperti mengiklankan produk
melalui jejaring social secara berulang-ulang, atau dengan
17 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), 19
Page 96
83
menampilkan simbol/ logo maupun produk dari perusahaan
setiap berinteraksi dengan komunikan, karena dengan
sendirinya komunikan akan mengingat pesan yang
ditampilkan dari komunikator, sehingga khalayak akan
sadar keberadaan merek tersebut dari komunikator.
Selanjutnya proses Interest, proses ini dilakukan
ketika ada yang tertarik dengan pesan yang disampaikan
komunikator dari pendekatan sebelumnya. Pada saat ini
komunikator hanya bersifat menerangkan merek tersebut.
Kemudian pada saat Desire, komunikator akan lebih jelas
mempromosikan merek dengan menambahkan pesan
berupa ajakan maupun rayuan lebih mengenal jauh merek
tersebut ke komunikan.
Hasil dari proses komunikasi persuasif ditentukan
pada saat Decision, apakan pesan yang disampaikan
komunikator diterima atau tidak oleh komunikan, karena
penerimaan maupun penolakan terhadap merek ditentukan
pada saat proses ini. Terakhir pada saat proses action,
pesan komunikator tersampaikan ke komunikan, sehingga
kebutuhan maupun maksud dan tujuan dari komunikan
sama dengan yang disampaikan oleh komunikator. Adapun
berikut beberapa metode-metode komunikasi persuasif
yang digunakan adalah:
a. Intergrasi
Kemampuan komunikator untuk menyatukan diri
secara komunikatif dengan komunikan, metode ini
mengandung pengertian adanya kemampuan komunikator
Page 97
84
untuk menyatukan diri kepada pihak komunikan. Dalam
hal ini merasa senasib dengan khalayak sehingga dapat
memberikan tanggapan yang berupa tindakan atau
perilaku.
Metode ini dilakukan ketika komunikator memiliki
kesamaan dengan komunikan, seperti wilayah, umur,
agama, profesi, status maupun hobi yang sama.
Komunikator akan mengurai pesan secara emosional dan
kekeluargaan, sehingga pesan yang disampaikan ke
komunikan lebih mengena. Contohnya: seorang agen yang
merupakan seorang ibu rumah tangga mengenalkan HNI
HPAI ke sesama ibu rumah tangga lainnya akan
menggunakan kalimat seperti, “kita sebagai ibu rumah
tangga..” dalam penyampaian pesannya.
b. Pay off Idea
Merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara mengiming-ngiming hal yang
menguntungkan atau hal yang menjanjikan harapan. Pada
metode ini komunikator menerapkan dengan
melaksanakan aktifitas penyampaian pesan yang sifatnya
memberikan penghargaan atau janji bagi komunikan.
Nurwati mengatakan, dalam menarik konsumen
untuk tertarik maupun gabung di PT HNI HPAI
menggunakan pesan-pesan yang menggugah komunikan,
seperti hal nya pemberian reward-reward dan keuntungan
yang akan didapat oleh para konsumen berdasarkan cerita
pengalaman sukses seorang agen HPAI, begitu juga dalam
Page 98
85
memasarkan produk menggunakan kalimat menjanjikan
dari pengalaman pribadi maupun orang lain bahwasan
produk dari HPAI berkhasiat dan bermanfaat buat
kebutuhan sehari-hari sehingga si komunikan tertarik dan
mengikuti pesan yang disampaikan komunikator18
c. Iching Device
Metode ini pada dasarnya bertujuan menggugah
hati nurani komunikan, artinya upaya untuk mengubah
pesan berupa perintah, anjuran maupun teguran dari
komunikator agar komunikan merasa tertarik dan akhirnya
bertindak sesuai dengan pesan komunikator. Dalam hal ini
seni menata pesan komunikasi dengan emosional atau
sedemikian rupa sehingga komunikan tertarik
perhatiannya.
Pada metode kali ini biasanya komunikator akan
membujuk khalayak dengan anjuran pentingnya
penggunaan hijrah produk halal sebagai seorang umat
muslim. Selain itu, metode ini digunakan juga untuk
sasaran khalayak yang sedang mencari atau belum
memiliki pekerjaan, karena si komunikator akan
mengajurkan khalayak mencari penghasilan dari PT HNI
HPAI. Seperti yang disampaikan Nurwati:19
“ pertama kita meyakini konsumen tentang penting
nya hijrah produk itu, daripada kita mengkonsumsi
18 Wawancara langsung dengan Nurwati, Tangerang Selatan 23 Mei
2019 19 Wawancara langsung dengan Nurwati, Tangerang Selatan 23 Mei
2019
Page 99
86
produk-produk non muslim, lebih baik kita hijrah
produk agar ekonomi umat islam itu kokoh, rata-
rata produk kita seperti unilever, dan produk lain
nya di mart.. kebanyakan perusahaannya punya
luar, punya orang non muslim, daripada kita
mendukung mereka, mendingan kita kembali
mendukung orang kita sendiri.. InsyaAllah dengan
begitu kita membantu orang kita sendiri.. yaitu satu
menciptakan lapangan kerja.. jadi dengan kita
membantu memasarkan produk hpai itu secara
tidak langsung kita juga menolong orang yang
tadinya pengangguran jadi mempunyai
pekerjaan.”
d. Red Herring
Seni seorang komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan
argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya
sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna
dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan.
Biasanya dilakukan pada saat komunikator dalam posisi
terdesak.
Metode ini lebih banyak dipakai ketika dalam
kegiatan promosi. Di beberapa event dalam kegiatan
promosi pasti ada penyampaian materi seperti kegiatan
home sharing, BOSS, maupun KHT (Kuliah Herba
Tribbunnabawi). Ketika menyampaikan materi tentang
produk maupun bisnis di PT HNI HPAI tersebut ada
Page 100
87
kalanya nya konsumen bertanya dan
komunikator/penyampai materi tidak dapat menjawab,
komunikator biasanya akan mengajak penanya untuk
berbincang-bincang lebih lama ketika komunikator belum
menemukan jawaban atas pertanyaan dari konsumen.
Biasanya komunikator akan berusaha mengingat atau
mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Atau dapat juga
komunikator melempar pertanyaan tersebut ke komsumen
dengan harapan konsumen ada yang dapat membantu
menjawab dan terlihat yakin di depan konsumen terhadap
merek yang mereka promosikan.
Page 101
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. PT HNI HPAI menggunakan strategi pull, strategi push
dan strategi pass untuk menerapkan strategi marketing
public relations dalam membangun brand awareness,
yaitu:
a. Pull Strategy yang dilakukan dengan
memaksimalkan kegiatan promosi melalui
pendekatan persuasif dan edukatif dengan
melaksanakan event dan program perusahaan,
seperti kegiatan PCA (Pakai, Cerita, Ajak), Home
Sharing, dan BOSS (Business Opportunity Succes
Seminar) dan juga ikut serta exhibition.
b. Push Strategy yang dilakukan untuk mendorong
pemasaran dengan publikasi melalui media sosial,
seperti: facebook, Instagram, twitter, dan website.
Selain itu kegiatan pemasaran ditunjang dengan
pendekatan kerjasama industry relations dan
government relations dan pemberian promosi
kepada member
c. dan terakhir Pass Strategy dilakukan untuk
menciptakan opini di masyarakat, PT HNI HPAI
menggunakan pendekatan tanggungjawab sosial,
dengan member relations dan public service
activities. Seperti kegiatan pemberian hadiah
umroh, kegiatan mudik gratis, menciptakan
Page 102
89
lapangan pekerjaan dan membantu usaha
masyarakat.
2. Proses komunikasi persuasif yang digunakan PT HNI
HPAI dalam membangun brand awareness melalui
pendekatan Attention, Interest, Desire, Decision,
Action dengan menggunakan metode Integrasi, Pay off
Idea, Iching Device dan Red Herring
B. Saran
Penelitian yang penulis teliti lebih kepada strategi
marketing public relations PT HNI HPAI untuk membangun
brand awareness oleh karena itu penulis akan memberikan
saran sebagai berikut:
1. Dengan strategi marketing public relation yang
digunakan PT HNI HPAI yang sudah ada cukup baik,
akan lebih baik jika cangkupannya ditingkatkan,
khususnya dalam mempublikasikan merek melalui
media konvesional, seperti kerjasama melalui televisi,
media cetak maupun radio agar PT HNI HPAI lebih
dikenal luas di masyarakat
2. Selain itu menyarankan agar PT HNI HPAI
membentuk departemen marketing public relations
tersendiri agar lebih focus dan memaksimalkan kinerja
mereka dalam melaksanakan tugasnya.
3. Bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
hendaknya lebih meningkatkan studi tentang marketing
public relations mengingat public relations dalam ranah
komunikasi
Page 103
90
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi, (Teori, Paradigma,
dan Discource Tehnologi Komunikasi di Masyarakat).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations: Teori dan
Praktik (Nurul Hasfi, Penerj.) Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Cutlip, Scott. M., Center, A. H., & Broom, G. M. 2007. Effective
Public Relations : Edisi ke Sembilan. (Tri Wibowo,
Penerj.) Jakarta: Kencana,
Dewan Syariah Nasional MUI. 2014. Hipunan Fatwa Keuangan
Syariah. Jakarta: Erlangga.
Effendi, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
---------. 1993. Human Relations dan Public
Relations. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
---------. 2002. Kepemimpinan dan Komunikasi.
Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Gluek, William F. 1989. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Gunawan, Imam. 2008. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.
Handayani., Desy & dkk. 2010. The Official MIM Academy
Page 104
91
Course Book Brand Operation. Jakarta: Esensi Erlangga
Group.
Harris, Thomas L. 1991. The Marketer’s Guide to Public
Relations. New York: John Wiley & Sons Inc.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
Ilmu–Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Jefkins, Frank. 2003. Public Relation. Jakarta: Erlangga.
Khasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan : Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti.
Kotler, Philip & Keller, Kevin L. 2006. Manajemen Pemasaran.
Jakarta : Indeks Gramedia.
Kotler, Philip & Armstrong, Gery. 1997. Prinsip-prinsip
Pemasaran. (Damos Sihombing, Penerj.) Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian (Adi
Zakaria Affif, Penerj.) Jakarta: Fakultas Ekonomi, UI.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing: Public
Relations Membangun Citra Corporate. Jakarta: PT,
Kencana Prenada Media Group.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta: Kencana.
Kuswara. 2005. Mengenal Multi Level Marketing. Tangerang:
Qultummedia.
McDaniel, Carl. Gates, Roger. 2001. Riset Pemasaran
Kontemporer. (Sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi, Penerj.)
Page 105
92
Jakarta: Salemba Empat.
Miles., Matthew., Huberman., & Michael, A. 1992. Analisi data
Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru,
Jakarta: UI Press.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Morissan. Manajemen Public Relations. 2008. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Mulyana, Dedy. 2010. Metodelogy Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerdarminta,W.J.S. 2014. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.
PT HNI HPAI. 2018. Panduan Sukses. Jakarta: PT HNI HPAI.
Ramly, Zulchaidir B Firly. 2017. The Master Book to be Best
Market Leader, Hand Book for Agents of Halal Network
International. Kab. Bekasi: Fighter Publishing.
Rossiter, John R & Percy. 1997. Advertising and Promotion
Management. Amerika: Mc Graw-Hill Book Company.
Ruslan, Rosady. 2002. Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
---------. 2005. Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan aplikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
---------. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saputra, Wahidin., & Nasrullah, Rulli. (2011). Public Relations
2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber.
Page 106
93
Jakarta: Gramata Publishing.
Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga,
Siswanto, Bambang. 1992. Hubungan Masyarakat: Teori dan
Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.
Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvinaro. 2017. Dasar – Dasar
Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Kencana
W, Widjaja H.A. 2008. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.
JURNAL
Dengah, Angel Beatrux. 2013. Efektifitas Implementasi Strategi
Pemasaran Hubungan Masyarakat Pada Perusahaan
Asuransi di Kota Manado, Jurnal EMBA.
Wijaya, Lina Sinatra; Krismiyati. (2013). Identifying Marketing
Public Relations Strategies Implemented in Private
Universities for Increasing Student Intake in Central Java
- Indonesia. Journal of Arts, Science and Commerc.
INTERNET
PT HNI HPAI. HPAI-Gallery. https://hpaindonesia.net/hpai-
gallery/. Diakses pada 25 Juni 2019
Page 110
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA
Narasumber : Bapak Amir Hamzah
Jabatan : Manajer Marketing
Jadwal Penelitian : 29 Oktober 2018 Jam 13.00
Lokasi Penelitian : PT HNI HPAI (Jl Kelapa Sawit Raya
Blok H-11 Pondok Kelapa Duren Sawit
Jakarta Timur 13450)
P : Peneliti
N : Narasumber
P : Bagaimana strategi HNI HPAI dalam membangun brand
awareness ?
N : Di dalam buku pedoman panduan hpai ini sudah dijelaskan
semua tentang perusahaan, mulai dari profi perusahaan, visi misi,
terus motto, itu adalah salah satu bahan kita/bahan dasar kita
untuk brand awareness. misalnya didalam motto kita ‘halal is my
way’, nah ini adalah salah satu bahan kita untuk brand awareness
P : berarti seperti wardah gitu ya dengan motto halalnya
N : iya kalau wardah itu kan kosmetik, kita multi produk/multi
bisnis. Nah.. maksud saya mba Fatimah bisa diliat itu strategi
public relation kita untuk membangun brand awareness
perusahaan/company. Pertama dari visi misi, kedua dari profil
dan ketiga dari motto ‘halal is my way’. Halal is my way itu kan
sekarang lagi marak, lagi masif, dari mulai halal food, fashion,
bisnis travel atau destinasi perjalanan sedang ngetrend. oleh
Page 111
karena itu dalam membangun brand yang pertama kita
mempunyai visi misi perusahaan jelas, mau membangun apa kita
dan proyeksi nya apa yang dibangun? Terus motto nya juga jelas.
Harus mempunyai bahan dasar untuk perusahaan mau dibawa
kemana. Jika diliat dari visi misi hpai, jadi yang di underline nya
semua tentang produk halal, udah nanti kegiatan-kegiatan usaha,
bisnis dan sebagainya itu mengarah ke underline itu yaitu produk
halal. Nah.. kan kalau mau mencetak produk halal itu mulai dari
hulunya/bahan baku itu semua sudah membicarakan konsep halal
sampai dengan prosesnya, dan sampai dengan barang jadi atau
produk jadi.
N : di hpai kita memiliki contoh marketing yang kita sebut
‘success plan’ ini harus system/format yang halal, apa bukti
halalnya? Ya ini mendapatkan sertifikasi halal dari dewan syariat
nasional MUI bahwa system kita ini dinyatakan sebagai system
yang halal secara syariat, lalu kemudian kegiatan usahanya apa?
Yaitu diliat dari produknya yang sudah berlabel halal dari MUI,
sehingga nanti corporate brandingnya adalah hpai adalah
perusahaan produk halal dengan system penjualan/marketingnya
system halal. Ya kalau sudah berbicara seperti itu artinya semua
yang terkait bisnis hpai itu tidak boleh lepas dari kategori halal,
termasuk diantaranya adalah aktifitas karyawannya, jadi label
halal itu bukan sekedar labeling saja, tapi juga harus seluruhnya
dalam konsep halal, kita mau bukan hanya sebagai branding saja,
tapi halal is my way
Page 112
P : ini kan bisnis multi marketing, apa yang membedakan multi
marketing biasa dengan syariah?
N : Sudah jelas dong berbeda.. pertama kita liat skema
marketingnya, karena rata-rata perbedaan yang membedakan
antara konvesional dengan yang sudah mendapatkan legitimasi
syariah ada di success plan ini. Kalau detailnya syarat-syarat
bisnis halal itu tidak boleh mengandung unsur syirik, terus
perjudian, kemudian dia harus adil dan tidak melalaikan, ini
semua sudah diuji oleh dewan syariat, kalau unsur adilnya tidak
boleh ada yang mendzolimi, contoh mendzolimi itu skema
marketingnya seperti yang dibawah susah-susah tapi yang di atas
ongkang-ongka kaki/ bersenang-senang, tapi di hpai tidak seperti
itu, karena prestasi seorang agen itu ditentukan oleh berat dan
ringannya, ringan dan beratnya produktifitas dia, dimana yang
giat bekerja dia yang sukses.
P : bagaimana komunikasi yang dilakukan agar hpai dipercaya
public?
N : kalau itu pake strategi komunikasi, kita punya namanya kalau
secara perusahaan hpai support system, disini menjelaskan secara
tehnis membangun brandingnya, seperti bagaimana agar diterima,
terus orang lain mengikuti brand corporatenya. Disini dijelaskan
dari mulai calon prospek atau calon agen, lalu kemudian ikut
program namanya BOSS (bisnis opportunity success seminar)
disini adalah proses introduction/proses perkenalan bisnis hpai
dan mulai diajarkan business success plan, kemudian business
Page 113
success course, disini diajarkan tentang mengenal skema-skema
bisnis, bonus, jaringan, dan lainnya, Ini berbicara secara strategis
bisnis. Lalu business success program, ini sudah mulai mendalam,
berbicara tentang strategi karir dalam hni hpai, udah disini cara
menguatkan brandingnya, tetapi ini program dijalankan untuk di
internal/untuk agen. Kalau yang proses ini (proses
introduction/rekrutmen) yang mulai di awal boleh untuk non agen
ataupun agen, ini namanya cara strategi membangun brand
awareness, selanjutnya setelah sudah menjadi agen, agen to
manajer sampai dia menjadi agen loyal, kalau sudah menjadi
agen loyal, top mindnya itu sudah menjadi halal is my way/ hni is
my way.. sehari hari dia akan memakai produk dari hpai ini, dari
mulai dia bangun tidur sampai tidur kembali, maka kalau sudah
sampai situ top mindnya sudah sangat kuat.
N : sekarang kan seiring dengan awareness kaum muslimin
tentang halal produk, contoh dari efek 212, maka munculnya 212
mart, itukan merupakan salah satu indikasi bahwasan masyarakat
muslim Indonesia ini sedang lagi terbangun awareness nya.
Dengan kaya gitu maka menjadi momentum untuk kita hpai lebih
menggiatkan lagi, sekarang aja total agen kita sudah 1,6 juta.
N : produk hpai ini dapet dikenal di masyarakat luas itu kan
berkat kita mengenalkan, nah itu strategi yang kita sebut home
sharing, yang isinya home sharing itu adalah PCA (kita Pakai,
kita Cerita, kita Ajak) nah itu strategi brand awareness juga
Page 114
secara tehnis. Karena pada dasarnya menurut marketer
terkemuka, penjual terbaik adalah pemakai yang baik.
P : selain dengan face to face, adakah kerjasama melalui media?
N : dengan media kita minim, dengan media formal kita minim,
kalau media informal seperti media social dan lain sebagainya itu
masif.. itupun agen-agen, tapi perusahaan pun punya, kita aktif di
media social ig (instagram) corporate, itu aktif di update oleh tim
media kita, jadi kita lebih konsen di media social, di fb
(facebook), ig (instagram), dan di twitter, sama di website. Tapi
kalau media-media formal, televise, Koran, media cetak kita
enggak
P : kalau kerjasama dengan pihak eksternal seperti apa?
N : kalau itu kerjasama hanya sebagai supplier/vendor. Kan kita
merupakan salah satu perusahaan pemasar/perusahaan marketing.
Ini produk bukan kita yang produksi, tapi vendor, akan tetapi
produksi produk ini tetap kualitas dan garansi halalnya ada di kita,
kita yang control, kita tidak sembarangan dalam menentukan
vendor, kita punya kriteria dalam menentukan vendor, kalau
vendor itu memenuhi syarat kita baru kita kerjasama. Kalau
kerjasama lain, misal dalam keuangan, kita kerjasama dengan
bank.
P : kedepan nya adakah hpai melakukan kegiatan kerjasama
sponsor?
N : kalau bentuk kegiatannya dalam sponsor film atau dalam
project kita baru mau merencanakan, tetapi kalau dalam program
Page 115
event-event kita sering kali ikut, contoh misalnya exhibition,
exibition itu misalnya kaya halal fair, halal expo. Itukan juga
salah satu membangun awareness, kita ikut dalam exhibition,
convention, expo.
N : tetapi yang inti cara membangun brand awareness itu tadi
melalui melalui home sharing, dalam home sharing itu dilakukan
PCA tadi, dan itu dilakukan oleh para leader kita hampir setiap
hari.
P : adakah cara lain membangun brand awareness ini?
N : tadi itukan strategi dilakukan oleh semua agen, kalau cara lain
itu secara corporate/ perusahaan, perusahaan membuat corporate
program, dan itu secara masif dan itu dilakukan secara continue/
berkelanjutan. Yang sudah rutin itu dua bulan sekali program
perusahaan, itu prosesnya adalah penguatan brand awareness
konsumen kepada perusahaan, pertama ada itu namanya seperti
program kelas juara, terus ada yang sepekan sekali namanya KT
(Kuliah herbal Tribunnabawi) dan dilakukan roadshow oleh tim
herbalis konsultan perusahaan. Terus kalau yang program
marketingnya, itu para PAC (Presiden .......) setiap pekan juga
melakukan road show dalam program marketingnya.... ini
termasuk brand awareness juga, misalnya mereka adakan
succsess business program, mereka juga adakan succsess seminar,
ditambah lagi kita juga menugaskan dewan syariah kita untuk
roadshow mengenalkan sisi syariat dari bisnis ini, yang kita
tugaskan itu DR. Mawardi selaku Dewan Syariah kita.
Page 116
P : ada ngga sih kendala dalam menjalankan bisnis ini?
N : ini kan potensi umat Islam besar, pertama kan heterogennya
pemahamannya umat Islam terkait dengan produk halal atau
bisnis halal ini masih minim. Yang kedua, rata-rata mereka kaum
muslimin umumnya belum familiar dengan bisnis ini, ya itu tadi..
mindset nya masih konsumen. Kalau kendala yang lain itu terkait
dengan hal teknis saja dan ga terlalu critical banget. Yaitu tentang
kita kan bukan bisnis sendiri disini, artinya bisnis ini ada
keterkaitan dengan instansi-instansi lain. Contohnya kita
mendistribusikan bisnis ini artinya kita kerja sama dengan
ekspedisi, nah.. kadang distribusi ini yang punya kendala.
Sedangkan agen kita pengennya on time, sehingga produk tidak
sampai ke konsumen secara on time.. sehingga ada pandangan
negatif dari orang “oh.. katanya bisnis halal, bisnis syariah, tapi
kok dari delivery nya bermasalah” nah.. dari yang kecil-kecil itu
jadi evaluasi kita, karena memahami bisnis halal harus secara
utuh tidak bisa parsial. Nah ditambah lagi kendala kompetitor,
karena kita usung produk halal yang non muslim juga ikut
mengusungkan produk halal ya karena momentum potensi umat
Islam, mereka juga mencari peluang / pasar yang akhirnya
menggiatkan juga produk halal. Contoh wisata halal yang sudah
gaung besar itu baking China, dia membangun bisnis wisata itu
sudah besar seperti China, Jepang karena dia tau potensi wisata
halal maka muncul bisnis halal tour, mereka sisipin itu seperti
Page 117
restoran halal, destinasi halal seperti ke Guang Zhou mesjid besar
yang ada disana.
P : lalu bagaimana mengatasi kendala tersebut?
N : terakhir itu ada yang namanya evaluasi, saat evaluasi itu kita
evaluasi kembali apakah program sudah berjalan sesuai rencana?
Kurangnya apa? Apakah sudah sesuai dengan misi? Kalau belum
itu sebagai motivasi kita giat lagi dalam bekerja.. kita evaluasi
juga kendala-kendala yang ada, seperti hal teknis tadi
P : bagaimana sih public relation yang ada di HPAI?
N : PR disini tidak terstruktur sendiri, karena PR kita sudah
include dengan para agen, nah.. para agen itu sudah menjadi PR
kita karena merekalah yang langsung ketemu para calon
konsumen.
Jakarta, 02 Juli 2019
Amir Hamzah
Manager Marketing
Peneliti
Fathimah Azzahra
Page 118
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA
Narasumber : Ibu Nurwati
Jabatan : Business Center (BC) Tangerang Selatan
PT HNI HPAI
Jadwal Penelitian : 23 Mei 2019 Jam 11.00
Lokasi Penelitian : BC Tangerang Selatan
(Jln Garuda II No, A 98C Komplek Pajak
Kel. Jurangmangu Timur,
Kec. Pondok Aren, Tangerang Selatan)
P : Peneliti
N : Narasumber
P : Bagaimana bu nur ini menawarkan HPAI ke orang lain atau
konsumen?
N : yang membedakan hpai dengan produk lain itu.. bedanya ya..
produk-produk biasanya ya.. yang ngiklanin itu dia tidak memakai
produknya langsung, biasanya dia karena dibayar aja ngiklanin,
beda dengan hpai, kalau hpai itu kita-kita para agenlah itu sebagai
bintang iklan nya, sebagai bintang iklan nya itu biasanya juga pake
langsung.. jadi karena pake langsung itu orang itu lebih percaya..
kaya saya ya, saya itu ngerasain sendiri manfaatnya dan cocok
dengan produk dari hpai tersebut.. itu sering saya ceritakan ke
orang-orang, nah dari situlah pendukung dari penjualan saya
banyak.. jadi saya bintang iklan hpai, saya sendiri pake
produknya.. yang memang ga semua nya, tapi yang saya pake itu
ceritakan.. dan akhirnya orang percaya, rasain.. nyobain dan
percaya..
Page 119
N : Jadi bedanya hpai dengan perusahaan-perusahaan lain.. kalau
agen hpai itu mengiklannya dari pengalaman sendiri
P : jadi hpai itu mengenalkan ke konsumen itu melalui cerita
pribadi ya?
N : iya cerita, kita namakan PCA, kita sendiri pake produk
secukupnya.. ceritakan, lalu ajak orang untuk gabung. Gabung itu
biasanya dia membeli, merasakan manfaatnya, lalu ceritakan ke
orang lain lagi
P : selain melalui PCA tersebut adakah media lain mengenalkan
hpai ini ?
N : sebenarnya dari hpai itu sendiri ada PCA, Home Sharing..
home sharing itu mengenalkan hpai ke orang, menceritakan
manfaat hpai apa.. home sharing itu ada dua ya, home sharing
pengenalan.. pengenalan untuk orang-orang yang belum mengenal
sama sekali hpai, terus yang kedua home sharing pembinaan.. itu
adalah orang-orang yang sudah gabung dengan hpai, tapi terus kita
pengen membina mereka supaya lebih banyak tau tentang hpai dan
mau syiar untuk hpai. Kalaupun iklan-iklan.. ya semuanya itu
online maupun offline, ya iklannya itu facebook, Instagram, wa..
yah pokoknya yang tidak berbayar
P : Jadi lebih ke melalui social medial ya.. ? ohia ada tidak hpai ini
promosiin dengan mengikuti event-event tertentu ?
N : event-event untuk promosi produk? Hmm.. saya ikut misalnya
ada bazar, tapi bazar-bazar itu tujuan nya bukan untuk penjualan,
tapi untuk mengenalkan hpai ke pengunjung.. dan akhirnya orang
tertarik dengan produknya
Page 120
P : adakah kegiatan khusus untuk menguatkan para konsumen
terhadap hpai ?
N : ngadain KHT (Kuliah Herbal Tribunnawawi), terus ngadain
home sharing, home sharing online maupun offline.. di wa, disitu
saya share tentang manfaat produk hpai, testimonilah
P : bu nur sendiri bagaimana bisa mengenal hpai ini ?
N : kalau saya mendengar produk hpai ini sudah lama, tapi tertarik
untuk ikut hpai itu dikenali sama temen. Saya sudah bergabung itu
dari 2014, tapi mulai aktif di hpai itu 2015 awal
P : kenapa bisa tertarik dengan hpai ?
N ; ya.. satu produknya itu emang bagus, kedua.. waktu saya ikut
pelatihan hpai di hotel ballroom itu tertarik karena ternyata hpai itu
bagus banget, bisnis yang menjanjikan banget, dan saya pun bisa
sukses disini.
P : komunikasi apa yang baik untuk memasarkan produk hpai ?
N : ya itu tindakan PCA itu.. getok tular (dari mulut ke mulut) ya,
kita ceritakan apa yang kita rasakan dari produk ini, kita tularkan
ke orang lain.
P : kalau kendala nya memasarkan hpai ini apa ?
N : kendalanya ya.. kendalanya itu ga semua orang yang kita ajak
gabung itu mau, dua kadang sudah mau gabung, dianya ga beli atau
menjual produknya
P : ini kan produk MLM, tapi berbasis Syariah.. gimana sih kalau
ada tanggapan-tanggapan buruk, gimana menanggapinya ?
N : semua apapun itu pasti ada tanggapan buruk, bukan hanya
jualan hpai saja.. pilihan hidup kita apapun pasti ada tanggapan
buruk, tapi kita harus membuktikan bahwa pilihan hidup kita yang
Page 121
terbaik.. yah kalau misalnya ada bilang dia mlm, ini-ini.. yah pasti
ada yang tidak menerima, karena sebagian dari masyarakat kita
berpendatan mlm itu tidak boleh, tapi di kita sendiri sudah tidak
ada masalah, hukumnya boleh-boleh saja.. yasudah, kita itu jangan
jadi orang yang baperan, kalau kita baperan kita itu tidak cocok
untuk menjadi pemimpin, leader. Dalam penjualan pasti ada yang
menerima dan ada yang tidak, yang menerima itu kita jadikan
motivasi kita untuk lebih lagi.
P : bagaimana sih meyakini konsumen agar mempercayai hpai ini ?
N : caranya itu kita transfer keyakinan yang ada dalam diri kita ke
orang lain, kalau kita sendiri ga yakin gimana kita bisa meyakini
orang lain.. pertama kita meyakini konsumen tentang penting nya
hijrah produk itu, daripada kita mengkonsumsi produk-produk non
muslim, lebih baik kita hijrah produk agar ekonomi umat islam itu
kokoh, rata-rata produk kita seperti unilever, dan produk lain nya
di mart.. kebanyakan perusahaannya punya luar, punya orang non
muslim, daripada kita mendukung mereka, mendingan kita
kembali mendukung orang kita sendiri.. InsyaAllah dengan begitu
kita membantu orang kita sendiri.. yaitu satu menciptakan
lapangan kerja.. jadi dengan kita membantu memasarkan produk
hpai itu secara tidak langsung kita juga menolong orang yang
tadinya pengangguran jadi mempunyai pekerjaan, contohnya saja
produsen kita yang ada di purbolinggo yang tadinya banyak sekali
para bapak disana tidak bekerja karena minim nya pekerjaan untuk
laki-laki, disana yang dicari kebanyakan buruh perempuan.. dan
hpai membudidayakan tenaga mereka yang akhirnya mereka bisa
memiliki pekerja, ini dari karyawannya saja.. belum lagi dari
Page 122
petani herbalnya.. dengan kita mengkonsumsi produk kita sendiri,
petani herbal jadi mempunyai pendapatan.. jadi intinya kita itu
menolong orang, mengkokohkan ekonomi ummat, dari inden
sampai ke produk.. selain itu menyakini orang lain bahwa produk
hpai itu bagus, khasiatnya pun bagus
P : adakah pengaruh HPAI ini dalam kehidupan sehari-hari ?
N : produknya itu berpengaruh banget. Dari segi pribadi saya,
kalau saya menyembuhkan penyakit itu dengan herbal hpai ini
kalau sedang migrain, vertigo atau penyakit lainnya, kalau dari sisi
kejiwaan saya ketika bergabung dengan hpai ini saya belajar
bagaimana melihat segala sesuatu dari sisi positif nya terlebih
dahulu, karena disini sering kali diberikan materi-materi, training-
training dari hpai.. sehingga mengubah cara pandang saya. Belum
lagi dari segi finansial, Alhamdulillah bisa menambah penghasilan
dari kita.
Jakarta, 02 Juli 2019
Nurwati
BC Tangerang Selatan
Peneliti
Fathimah Azzahra
Page 125
LAMPIRAN
(Peneliti Bersama Bapak Amir Hamzah selaku Manajer
Marketing dan Staff Marketing PT HNI HPAI)
Page 126
(Peneliti Bersama Ibu Nurwati selaku Business Center
Tangerang Selatan PT HNI HPAI)