STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : YUSUF TADARUSMAN NIM : 109051000111 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M
101
Embed
STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29719/1/YUSUF... · komunikasi apa saja yang dilakukan Republika Penerbit dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT
DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh :
YUSUF TADARUSMAN
NIM : 109051000111
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
i
ABSTRAK
Yusuf Tadarusman (109051000111)
Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel
Islami
Strategi komunikasi sangat penting dalam melakukan aktifitas promosi
suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Khususnya pada
perusahaan penerbitan seperti PT. Republika Penerbit. Di era globalisasi saat ini,
perusahaan penerbitan sedang mengalami masa yang krusial, dimana masyarakat
pada saat ini lebih memilih buku atau novel yang berbentuk digital daripada buku
yang berbahan kertas. Oleh karena itu PT. Republika Penerbit mempunyai strategi
komunikasi sendiri dalam menghadapi tantangan globalisasi tersebut
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayor adalah
bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Republika Penerbit dalam
mempromosikan novel Islami? Kemudian, minornya adalah bentuk-bentuk
komunikasi apa saja yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan
novel Islami?
Metode yang digunakan pada penelitian disini adalah metode kualitatif.
Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam dn
dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah Manajer divisi
promosi dan public relations PT. Republika Penerbit.
Strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam
mempromosikan novel Islami adalah; menentukan khalayak, strategi memilih
naskah yang baik (menentukan pesan), seleksi dan penggunaan media, faktor
pendukung dan pengambat dan strategi evaluasi, dan melakukan beberapa bentuk
komunikasi interpersonal (melakukan jumpa fans), komunikasi kelompok
(mengadakan bedah buku), dan komunikasi massa (mempromosikan di koran,
televisi dan sosial media). Hal tersebut dilakukan agar tujuan Republika Penerbit
tercapai.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan
menggunakan strategi komunikasi, bentuk komunikasi dan faktor pendukung,
semua itu berhasil dilakukan oleh PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan
novel Islami, dan hasil yang diperoleh sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
beberapa prestasi dan kenaikan tingkat kepercayaan yang diperoleh PT. Republika
Penerbit. dan dalam segi penjualan menunjukkan kemajuan yang lebih baik, serta
dapat memberikan manfaat dengan menyebarkan ajaran-ajaran Islam melalui
tulisan.
Keywords: globalisasi, promosi, public relations,interpersonal,
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, serta memberikan kesehatan lahir dan
batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam
semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menjadi panutan kita menuju jalan yang Allah SWT ridhai.
Dan karena ridha yang Allah SWT berikan, penulis telah berhasil membuat
karya tulis yang patut dibanggakan oleh diri sendiri. Adapun skripsi penulis ini
berjudul “Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel
Islami”.
Namun, penulis juga yakin dalam karya tulis ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis
yang masih terbatas. Karena berkat doa, motivasi bantuan moril, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, membuat penulis mampu menghadapi segala
tantangan, rintangan dan kesulitan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. H. Arief Subhan M.A, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Drs.
Wahidin Saputra, M.A, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
iii
Drs. Mahmud Jalal, M.A, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs.
Study Rizal L.K, M.A.
2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan
Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Zakaria, M.Ag selaku Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktunya
kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi masukan atas judul skripsi yang
penulis ajukan.
4. Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan secara terperinci kepada penulis dalam
tahapan pembuatan skripsi sampai terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mewariskan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis selama masa
perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi
amal sholeh yang pahalanya akan terus mengalir dari Allah SWT, Amin.
6. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi serta
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memudahkan
penulis mendapatkan referensi. Serta bersedia melayani penulis meminjamkan
buku dengan ramah dan santun.
7. Bapak Teuku Chairul Faisal, selaku Direktur Utama Republika Penerbit yang
telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaannya.
Bapak Muhammad Iqbal Sentosa dan Ibu Andriyati, selaku staff divisi promosi
iv
PT. Republika Penerbit yang telah meluangkan waktu dan informasinya untuk
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini
8. Ucapan terima kasih yang begitu mendalam kepada kedua orang tua penulis
Bapak Owon Turnawan dan Ibu Rochmah serta adikku Rai Munggaran, yang
telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang. Sehingga
membuat penulis selalu optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan penulis di kelas KPI D angkatan
internal keberhasilan strategi, faktor-faktor yang berpengaruh
dalam strategi komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, proses
komunikasi, pengertian promosi dan ruang lingkupnya, dan
penjelasan mengenai novel Islami.
BAB III : Bab ini membahas tentang profil PT. Republika Penerbit, mulai
dari sejarah singkat, visi dan misi PT. Republika Penerbit.
Novel-novel Islami Republika penerbit, serta penghargaan-
penghargaan yang diperoleh PT. Republika Penerbit.
BAB IV : Pada bab ini merupakan bab temuan, analisis data, serta
pembahasan inti tentang strategi komunikasi yang dilakukan
divisi promosi atau public relations PT. Republika Penerbit
dalam mempromosikan produk perusahaan. Bentuk-bentuk
komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam
mempromosikan novel-novel Islami. Dan juga faktor pendukung
dan penghambat yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam
mempromosikan novel-novel Islami
BAB V : Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan
serta saran dari penulis. Dan tidak lupa, penulis juga
17
mencantumkan daftar pustaka sebagai bahan rujukan penulis
dalam menulis skripsi ini.`
18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI
PROMOSI DAN NOVEL ISLAMI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara estimologis, strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos”
yang terdiri dari dua kata yaitu; “Stratos” yang mempunyai arti militer dan
“ag” yang mempunyai arti memimpin, yang berarti generalship, atau
sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan
perang.1
Strategi seringkali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
demi mencapai suatu tujuan yang sifatmya jangka panjang. Definisi strategi
menurut para ahli-pun sangat beragam dan bervariasi, diantaranya:
a. Menurut S. Sumarsono, strategi merupakan seni dan ilmu menggunakan
dan mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi, sosial-
budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.2
b. Menurut A. Halim dan Rr. Suhartini dalam bukunya Manajemen
Pesantren, strategi adalah suatu cara dimana organisasi/ lembaga akan
mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-
1 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1998), h.8 2 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan, (Gramedia Pustaka Utama, 2001) h.139
19
ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan
kemampuan internal.3
c. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan untuk
mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.4
d. Menurut Stephen Robbins, yang dikutip oleh Morissan dalam bukunya
“Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional“
mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5
Dengan memahami beberapa definisi dari para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah suatu cara dan taktik
yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan, dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang akan
dihadapi.
2. Tahapan Strategi
Dalam melakukan strategi perlu melalui beberapa tahapan dalam
prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:
3 A. Halim, Dkk, Manajemen Pesantren, ( PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005), h.115
4 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet, ke-21. h. 32 5 Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdina Prakasa, 2006), h. 134.
20
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang yang dilakukan adalah merumuskan
strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,
menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu
objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk
dilaksanakan.
b. Impelementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan,
maka langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan
tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerjsama dalam pelaksanaan strategi, jika
tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi
impian yang jauh dari kenyataan.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui penetapan
struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan
bersama budaya perusahaan dan organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi
strateg. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat
dicapai dapat diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi
menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu
21
organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran
yang dinyatakan telah dicapai.6
3. Tipe-Tipe Strategi
Pada prinsipnya, strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe
strategi, yaitu; strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. 7
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro
misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya.
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatn yang berorientasi pada investasi.
Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan
yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi
bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi
divestasi, dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara
fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi prosuksi atau
6 Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), h. 3
7 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 1997) h.7
22
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi
yang berhubungan dengan keuangan.
4. Faktor Internal Keberhasilan Strategi
Demi keberhasilan suatu strategi, ada beberapa faktor internal yang
harus dimasukkan dalam penyusunan strategi, antara lain :
a. Proses-Proses Bisnis
Proses yang menggambarkan bagaimana pekerjaan dilakukan, baik
proses yang ber-interface dengan para pelanggan dan pemasok, maupun
proses yang lebih terfokus pda kepentingan internal.
b. Tujuan
Ukuran sukses finansial dan non finansial bertolak dari strategi yang
dipancarkan ke seluruh organisasi, yang mendukung penilaian terhadap
performa tim dan individual.
c. Kemampuan Manusia
Keterampilan dan pengetahuan dari angkatan kerja.
d. Struktur organisasi
Pengelompokan tanggung jawab dan hierarkhi berdasarkan fungsi,
pelanggan, produk maupun proses.
e. Manajemen informasi atau pengetahuan
Data yang dihimpun, dianalisis, disebarkan dan diaplikasikan untuk
mendukung penciptaan nilai oleh organisasi.
23
f. Budaya: Efek gabungan dari perilaku, nilai-nilai, warisan, pola pikir,
dan hubungannya serta caranya semua ini ditanamkan dalam suatu
organisasi dan bagaimana performanya.8
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Berdasarkan sejarah, pengertian komunikasi berasal dari bahasa
Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).9 Menurut
Barelson dan Steiner dikutip oleh Jalaludin Rakhmat, komunikasi adalah:
“Penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya,
melalui penggunaan simbol, kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain”.10
Menurut Harold Dwight Lasswell, komunikasi pada dasarnya suatu
proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa?
Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who says what in which
channel to whom with what effect?).11
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy, berpendapat bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk
lambang-lambang yang bermakna, sebagai panduan pikiran dan perasaan
berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara
8
“Faktor Internal Keberhasilan Strategi”, artikel diakses pada tanggal 16 April 2013,
pukul 20.08 wib dari : http://belajarmanagement.wordpress.com/ 9 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 46 10
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h.11 11
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet. ke-1 h.21
24
tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan
mengubah sikap, pandangan atau perilaku”.12
Dengan memahami pengertian komunikasi menurut beberapa ahli,
maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan yang berupa verbal ataupun non verbal, dari
komunikator ke komunikan dengan secara langsung atau tidak langsung.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi, ada komponen atau unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya. Komponen atau unsur-unsur komunikasi
sebagai berikut :
a. Source (sumber)
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian
pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.
Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.13
b. Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan
dalam berkomunikasi. Komunikator bisa berupa seseorang yang sedang
berbicara, menulis, kelompok atau organisasi komunikasi, seperti surat
kabar, televisi, film dan sebagainya.
c. Message (pesan)
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1998), h.60 13
Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.11
25
Pesan adalah sesuatu keseluruhan dari apa yang disampaikan
oleh komunikator. Person bisa bersifat suatu informasi yang kemudian
suatu komunikan (penerima pesan) dapat menyimpulkannya sendiri.
Pesan juga bisa berupa suatu persuasifn atau bujukan. Persuasif
bujukan, yakni memangkitkan dan kesadaran seseorang bahwa apa
yang kita sampaikan akan memberi sesuatu berupa pendapat atau sikap,
sehingga ada perubahan.14
d. Channel (Saluran)
Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung
menurut 2 saluran yaitu:
1) Saluran formal atau bersifat resmi
2) Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi
e. Communican (penerima pesan)
Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3
jenis yakni personal, kelompok dan massa.15
f. Effect (Hasil)
Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan
tingkah laku orangg, seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.16
g. Feed back (umpan balik)
Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon komunikan
kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan
berjalan.17
14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Cet. Ke1 h.45 15
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.24 16
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.24
26
Hal tersebut kurang lebih menjelaskan definisi komunikasi yang
dikemukakan oleh Harold Dwight Lasswell, dimana komunikasi adalah
suatu proses yang menjelaskan siapa (komunikator), mengatakan apa
(pesan), dengan saluran apa (media), kepada siapa (komunikan), dengan
akibat atau hasil apa (efek)? (who says what in which channel to whom with
what effect?).
3. Macam-Macam Komunikasi
Joseph A. De Vito, Seorang professor komunikasi yang berasal dari
City University of New York dalam bukunya Communicology telah
membagi komunikasi menjadi 4 macam, Yaitu ; komunikasi intrapribadi,
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.18
a. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu
atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Jadi
dalam pengertian ini, seseorang berperan sebagai komunikator maupun
sebagai komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya
sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses
internal yang berkelanjutan.
b. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua
atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan
17
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet ke-1. h.46 18
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.29
27
secara langsung, dan penerima pesan sapat menerima dan menanggapi
secara langsung pula.19
Menurut Barnlund yang sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri
(1991) dalam buku Wiryanto, ada beberapa ciri untuk mengenali
komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1) Bersifat spontan;
2) Tidak mempunyai struktur;
3) Terjadi secara kebetulan;
4) Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan;
5) Identitas keanggotaannya tidak jelas;
6) Dapat terjadi hanya sambil lalu.20
Menurut Everret M. Rogers, sebagaimana yang dikutip oleh
Wiryanto dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Komunikasi”
mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Arus pesan cenderung dua arah;
2) Konteks komunikasinya dua arah;
3) Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi;
4) Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas
keterpaan tinggi;
5) Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat;
6) Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.21
19
Agus M Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius,
2003), h.85 20
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia,
2004), h.33
28
Dalam buku “Pengantar Ilmu Komunikasi” karangan Wiryanto,
Arvind Kumar mengemukakan pendapat bahwa efektifitas komunikasi
antarpribadi mempunyai lima ciri, sebagai berikut:
1) Keterbukaan (Openess)
Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima
di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
2) Empati (empathy)
Merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3) Dukungan (supportiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan
situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif
4) Rasa positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan
situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5) Kesetaraan (equality)
Pengakuan secara diam-diam baha kedua belah pihak menghargai,
berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan.22
21
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.36 22
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia,
2004), h.36
29
c. Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan oleh
seorang kepada sejumlah orang dalam situasi pertemuan (seperti rapat,
seminar lokakarya, dan simposium). Komunikasi publik mengutamakan
pengalihan pesan yang tersusun secara baik, dalam bentuk tulisan
maupun lisan, yang dimulai dengan proses satu arah kemudian dibuka
dialog antara pembicara dengan audiens.23
Atau dengan kata lain
bentuk komunikasi ini proses komunikasinya di depan khalayak yang
banyak di dalam satu ruang.
d. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide,
dan sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin
atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio
siaran, televisi siaran, surat kabar/ majalah dan film).24
Di dalam komunikasi massa, ternyata terdapak tiga dimensi efek
komunikasi massa, yaitu; efek kognitif, afektif dan behavioral.
1) Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan
dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak
dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita
23
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: LKiS
Pelangi, 2002) h.22 24
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Medpress,
2009), h.17
30
memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang
belum pernah kita kunjungi secara langsung.25
2) Efek afektif, efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif.
Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu
kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari
itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak
diharapkan dapat merasakannya.26
3) Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
C. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dimensi-Dimensi
Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi merupakan
panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan
manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung dari situasi dan kondisi”.27
25
Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999), h. 87 26
Siti Karlinah, Komunikasi Massa, h. 89 27
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h.84
31
2. Ruang lingkup Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu: secara makro dan
mikro. Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu:
a. Menyebarluaskan pesan komunikas yang bersifat informatif, persuasif,
dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil
optimal.
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan
dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan
akan merusak nilai-nilai budaya.28
3. Perumusan Strategi Komunikasi
Menurut Anwar Arifin dalam bukunya yang berjudul “Ilmu
Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas” Ada empat faktor penting yang
harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi, yaitu:29
a. Mengenal Khalayak
Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang
tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam
merumuskan strategi komunikasi kita harus memperhitungkan suatu
kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mengenal khalayak.
Khalayak tidak pasif tetapi aktif, sehingga antara komunikator
dengan komunikan bukan saja terjadi hubungan tetapi juga saling
28
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002) Cet. Ke-6, h.28 29
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Rajawali Press,
1998), h. 50
32
mempengaruhi. Khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator tetapi
komunikator juga dapat dipengaruhi oleh komunikan atau khalayak.
b. Menentukan Pesan
Setelah khalayak dan situasinya diketahui dengan jelas,
selanjutnya langkah perumusan strategi komunikasi ialah menyusun
pesan, yaitu menentukan tema dan materi dengan orientasi agar mampu
membangkitkan perhatian. Syarat-syarat perlu diperhatikan dalam
menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi.
Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan
tersebut, ialah mampu membangkitkan “ perhatian”. Hal ini sesuai
dengan AA. Procedure atau From Attention To Action Procedure.
Artinya membangkitkan perhatian (attention) untuk selanjutnya
menggerakkan seseorang atau banyak orang melakukan suatu kegiatan
(Action) sesuai tujuan yang dirumuskan.
Selain AA. Procedure, dikenal pula rumus klasik AIDDA yang
juga dikenal dengan adoption process, yaitu Attention, Interest, Desire,
Decision, dan Action. Artinya dimulai dengan membangkitkan
perhatian (attention), kemudian menimbulkan minat dan kepentingan
(interest), sehingga banyak memiliki hasrat (desire), untuk menerima
keputusan untuk mengamalkan dalam tindakan (action).
c. Menetapkan Metode
Setelah menentukan khalayak dengan cara mengidentifikasi
situasi serta kondisi khalayak dan telah menyusun pesan yang ingin
33
disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan metode
penyampaian yang sesuai. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan
bentuk pesan, keadaan khalayak, fasilitas dan biaya.
Anwar Arifin mengemukakan metode komunikasi yang efektif,
sebagai berikut:30
1) Redundancy ( repetition )
Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang –
ulang pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat
yang dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan
lebih memperhatikan pesan itu, karena justru berkonsentrasi pada
pesan yang diulang – ulang, sehingga ia akan lebih banyak menarik
perhatian.
Manfaat lainnya, bahwa khalayak tidak akan mudah
melupakan hal yang penting disampaikan berulang – ulang itu.
Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator memperoleh
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang tidak
disengaja dalam penyampaian- penyampaian sebelumnya.
2) Canalizing
Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu
mengerti tentang kerangka referensinya dan lapangan pengalaman
dari khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode
30
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, (Bandung:
Armico,1984), h. 73
34
sesuai dengan itu. Hal tersebut dimaksudkan, agar khalayak tersebut
pada permulaan dapat menerima pesan yang dikehendaki.
Dalam artian lain komunikator menyediakan saluran –
saluran tertentu untuk menguasai motif – motif tertentu yang ada
pada khalayak, juga termasuk dalam proses canalizing ialah
memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau
khalayak.
3) Informatif
Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk
pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang
bertujuan mempengaruhi khalayak dengan cara (metode)
memberikan penerangan. Penerangan berarti penyampaian suatu
apa adanya, apa sesungguhnya.
Dengan kata lain, penyampaian sesuatu sesuai dengan fakta-
fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar.
Jadi dengan penerangan (information) berarti pesan – pesan yang
dilontarkan itu berisi tentang fakta dan pendapat yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga bagi komunikan
dapat diberi kesempatan untuk menilai, menimbang- nimbang dan
mengambil keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran yang sehat.
4) Persuasif
Persuasif berarti mempengaruhi khalayak dengan cara
membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya,
terutama perasaannya. Metode persuasif ini merupakan suatu cara
35
untuk mempengaruhi komunikasi dengan tidak diberi kesempatan
untuk banyak berfikir kritis, bahkan kalau perlu khalayak itu dapat
terpengaruh secara tidak sadar (suggestive).
Dengan demikian, metode ini komunikator terlebih dahulu
menciptakan situasi dimana komunikan mudah terkena sugesti
(suggestible). Untuk terjadinya sugesti pada individu atau khalayak
dapat dipermudah dengan cara:
a. Menghambat (inhibition)
b. Memecah belah (dissociation) proses berfikirnya.
c. Hambatan dalam proses berfikir terjadi karena kelelahan dan
perangsang – perangsang emosionil.
5) Edukatif Method (Metode Pendidikan)
Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak dari suatu
pertanyaan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam
bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan
pengalaman-pengalaman. Metode ini dapat juga disebut metode
mendidik. Mendidik berarti memberikan ide kepada khalayak, apa
adanya dari segi kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan
berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah
yang diinginkan.
6) Cursive Method
Teknik cursive method dengan cara mempengaruhi khalayak
dengan cara memaksa. Dalam hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu
berfikir lebih banyak lagi, untuk menerima gagasan-gagasan atau
36
ide-ide yang dilontarkan, oleh karena itu pesan dari komunikator ini
selain pendapat-pendapat juga berisi ancaman –ancaman.
Metode kursif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk
peraturan-peraturan, perintah-perintah,dan intimidasi-intimidasi dan
untuk pelaksanaannya yang lebih lancar, biasanya dibelakangnya
berdiri kekuatan yang cukup tangguh.
d. Seleksi dan Penggunaan Media
Media komunikasi merupakan sarana atau alat yang digunakan
untuk mempermudah proses penyampaian pesan atau informasi dari
komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Media
komunikasi banyak jenisnya, mulai dari media cetak, tulis hingga media
elektronik. Namun efektifitas dari masing-masing media itu sendiri juga
berbeda. Maka dari itu seseorang komunikator harus dapat memahami
karakteristik media komunikasi, sehingga pada akhirnya dapat memilih
media apa yang tepat dan sesuai dengan karakter pesan maupun
karakter khalayaknya.
Didalam ilmu komunikasi dikenal komunikasi langsung (face to
face) dan media massa. Jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa
orang saja dan lokasinya dapat dijangkau saja digunakan komunikasi
langsung, termaksud jika sasarannya internal publik biasa digunakan
pertemuan-pertemuan. Jika sasarannya banyak orang dan tersebar
dimana-mana, maka salurannya yang sesuai adalah media massa.
37
e. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi
Dalam aktifitas komunikasi, pada saat penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan sering terjadi tidak tercapainya
pengertian sebagaimana yang dikehendaki, malah justru timbul
kesalahpahaman. Tidak dapat diterimanya pesan tersebut dengan
sempurna dikarenakan perbedaan lambang atau bahasa antara apa yang
dipergunakan dengan yang diterim atau terdapat hambatan teknis
lainnya yang dipergunakan dengan yang diterima.
Kreitner dalam buku Ruslan yang berjudul “Metode Penelitian
PR dan Komunikasimengemukakan bahwa terdapat empat macam
hambatan yang dapat menganggu dalam sistem komunikasi
tersebut,yaitu:31
1) Hambatan dalam proses penyampaian (process barrier)
Hambatan ini bisa datang dari pihak komunikator (sender
barrier) yang mendapat kesulitan dalam penyampaian pesan–
pesannya, tidak menguasai materi pesan, dan belum memiliki
kemampuan sebagai komunikator yang handal. Hambatan ini bisa
juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier) karena
sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik.
Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan
bahasa, pendidikan, intelektual dan sebagainya yang terdapat dalam
diri komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi
31
Rosadi Ruslan, Metode Penelitian PR dan Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2003) hal.8
38
dikarenakan faktor- faktor, feed backnya (hasil tidak tercapai),
medium barrier (media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan
dan decoding barrier (hambatan untuk memahami pesan secara
tepat).
2) Hambatan secara fisik (physical barrier)
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif,
misalnya pendengaran kurang tajam dan gangguan pada sistem dan
gangguan pada sistem pengeras suara ( sound system) yang sering
terjadi dalam suatu ruangan kuliah / seminar / pertemuan, dll. Hal
ini dapat membuat pesan – pesan tidak efektif samapi dengan tepat
kepada komunikannya.
3) Hambatan semantic (semantic barrier)
Hambatan segi semantik ( bahasa dan arti perkataan ), yaitu
adanya perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan
dan penerima tentang satu bahasa atau lambang. Mungkin saja
bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga
menyulitkan pihak komunikan yang tingkat pengetahuan dan
pemahaman bahasa teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat
pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang
kurang.
4) Hambatan psiko-sosial (phsycosocial barrier)
Adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek
kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, persepsi dan nilai-nilai yang
dianut sehingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan-harapan
39
dari kedua belah pihak yang berkomunikasi juga berbeda. Misalnya,
seorang komunikator (pembicara) menyampaikan kata “momok“
yang dalam kamus besar bahasa Indonesia sudah benar.
Akan tetapi, kata tersebut dalam bahasa sunda berkonotasi
kurang baik. Jika kata tersebut diucapkan pada pidato atau kata
sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri para pejabat,
tokoh dan sesepuh masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan
(komunikator) dapat turun karena adanya salah pengertian bahasa.
4. Tujuan – Tujuan Strategi Komunikasi
Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek yang dibuat oleh
Onong Uchjana Effendy telah mengutip pernyataan R Wayne Pace, Brent.
D. Petersen dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral
strategi komunikasi terbagi atas tiga tujuan, yaitu:
a. To secure understanding
Dalam hal ini bertujuan agar bisa memastikan bahwa komunikan
paham dan mengerti terhadap pesan yang disampaikan.
b. To Established Acceptance
Pada tahap ini, setelah komunikasi diterima kemudian harus melakukan
pembinaan kepada penerima.
c. To Motive Action
40
Setelah tahap penerimaan kedua sudah dibina, kemudian kegiatan
tersebut harus dimotivikasikan.32
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar
peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif
dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang
ditawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat
menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya.
Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar
melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada
umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan,
pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.33
Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul “Strategi
Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication”, mengemukakan bahwa promosi adalah kegiatan
penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong
permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara
32
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rosdakarya,
2006) cet ke 21. h. 32 33
M. Fuad, dkk., Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.130
41
memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.34
Sedangkan Djaskim Saladi dalam bukunya yang berjudul “Unsur-
Unsur Inti Pemasaran” mengemukakan bahwa promosi adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengneal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk
tersebut.35
2. Fungsi Promosi
Kegiatan promosi sangat penting dalam mensukseskan tujuan
perusahaan. Adapun fungsi dari promosi menurut Ridwan Iskandar.S,
sebagai berikut:
a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.
Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal
proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan
dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang
dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa
tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.
34
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 50 35
Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung:
CV. Mondar Maju, 1997), h. 21
42
c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan.
Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang
tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon
pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan
sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti
oleh suatu keputusan untuk membeli.36
3. Tujuan Promosi
Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, ada beberapa tujuan yang
terdapat dalam promosi, yaitu:
a. Menginformasikan
Maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru,
mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar
tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja,
menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah,
mengurangi ketkutan pembeli, membangun citra perusahaan.
b. Membujuk
Maksudnya dalam hal ini promosi bertujun untuk mengubah persepsi
mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
c. Mengingatkan
36
Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, “ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21
April 2013 pukul 20.15 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com
43
Dalam hal ini, promosi bertujuan agar produk tetap diingat pembeli
sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling
mendapat perhatian.
Setelah diadakan promosi diharapkan audiens, yaitu adanya
pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses
komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk
yang dikonsumsinya.37
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi
Di dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, tidak
terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan suatu
kombinasi terbaik dari variable-variabel bauran promosi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:38
a. Dana yang tersedia
Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi
pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus menyesuaikan
dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang tersedia merupakan
faktor yang paling penting dalam menentukan promosi. Perusahaan
yang mempunyai dana untuk promosi cukup besar akan lebih efektif
dan efisien dalam melakukan kegiatan promosinya, dibandingkan
dengan promosi yang dananya terbatas.
b. Sifat pasar
37
Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, “ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21
April 2013 pukul 20.15 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com 38
William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.428
44
Ada beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi tercapainya
pelaksanaan bauran promosi, yaitu:
1) Luasnya pasar secara geografis
Perusahaan yang mempunyai pasar local biasanya hanya
mengadakan penjualan pribadi atau perorangan sebagai sarana
promosinya. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang memiliki
pasar regional maupun internasional dimana sering menggunakan
iklan sebagai alat promosi utama.
2) Konsentrasi pasar
Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli, dimana semakin
sedikit calon pembeli semakin efektif penjualan tatap muka
dibandingkan dengan periklanan. Bagi perusahaan yang hanya
memusatkan penjualan pada satu tipe pembeli saja akan berbeda
dengan perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada
beberapa kelompok pembeli.
c. Sifat Produk
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya dipengaruhi
oleh sifat produknya, apakah barang konsumsi, industry, atau jasa.
Promosi yang baik harus memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat
produk yang ditawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat.
d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa
Kemungkinan produk untuk menghasilkan keuntungan kan selalu
berubah sepanjangn waktu. Daur produk ini mempunyai tahap-tahap
dimana terkandung peluang-peluang dan juga persoalan khusus
45
sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang
diharapkan. Maka dengan mengenal tahap di mana produk atau kemana
produk yang lebih baik dan lebih sesuai.
E. Novel Islami
1. Pengertian Novel
Novel adalah suatu prosa yang menceritakan sebagian besar
kehidupan pelakunya dan beralur ganda/kompleks. Menurut Ismail
Kusmayadi, dkk, dalam bukunya yang berjudul “Be Smart Bahasa
Indonesia” Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang
panjang dan luas.39
2. Jenis-Jenis Novel
Menurut Jakob Sumardjo, terdapat beberapa jenis novel, yakni
sebagai berikut:40
a. Novel Kejadian
Dalam novel ini, plot alur cerita sangat dipentingkan pengarang. Novel
ini menitikberatkan pada perkembangan kejadian yang biasanya penuh
ketegangan dan kejutan.
b. Novel Watak
Novel ini menekankan unsur karakter atau watak pelakunya. Pengarang
ingin menggambarkan watak tokoh sehingga seluruh kejadian dalam
novel sangat ditentukan oleh watak-watak tokohnya.
39
Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media
Pratama, 2006), h.52 40
Ismail Kusmayadi, dkk. h.52
46
c. Novel tematis
Novel yang menekankan pada unsur tema. Misalnya tema politik, sosial
atau keagamaan.
3. Ciri – Ciri Pokok Novel
Dalam setiap karya tulis, pasti selalu ada ciri-ciri pokoknya.
Sedangkan ciri-ciri pokok dari novel adalah sebagai berikut:
a. Memiliki alur atau plot yang kompleks
Berbagai peristiwa ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat
bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih
mendalam.
b. Tema dalam novel tidak hanya satu
Tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang dapat
membahas hampir semua segi persoalan.
c. Tokoh atau karakter dalam novel bisa banyak.
Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita
yang masing-masing igambarkan secara lengkap dan utuh.41
4. Pengertian Novel Islami
Dilihat dari jenis-jenis novel yang dikemukakan oleh Jakob
Sumarjo, novel Islami termasuk novel tematis. Novel banyak sekali
macamnya, ada novel remaja, novel dewasa, novel islam dan novel lainnya.
sedangkan novel islami dalam pengertian umum adalah novel yang
41
Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media
Pratama, 2006), h.52
47
didalamnya berisi ayat-ayat al-qur’an, dan berisi pesan-pesan yang sesuai
dengan nilai-nilai keislaman.
5. Ciri-Ciri Novel Islami
Novel Islami tentu berbeda dengan novel universal lainnya, ada
beberapa ciri yang membedakan antara novel Islami dengan novel
universal. Berikut adalah beberapa ciri sastra atau novel Islami, yaitu:42
a. Jika sebuah cerpen, puisi atau novel Islam, misalnya, tidak melalaikan
pembaca atau penulisnya untuk mengingat Allah.
b. Ketika membacanya akan diingatkan kepada ayat-ayat kauliyah
maupun kauniyah Allah SWT.
c. Ada unsur amar maruf nahi munkar dengan tidak menggurui.
d. Penuh dengan ibrah dan hikmah.
e. Ia kerap bercerita tentang cinta; baik cinta kepada Allah, Rasulullah,
kedua orangtua, perjuangan di jalan-Nya. Cinta pada kaum muslimin
dan semua mahluk Allah: sesama manusia, hewan, tumbuhan, alam
raya dan sebagainya.
42
Jumardi, Memahami Islam, diakses dari http://m.riaupos.co/spesial.php
pada tanggal 2 Agustus 2013, pukul 08.20 WIB
48
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT
A. Sejarah Berdirinya PT. Republika Penerbit
Republika penerbit lahir pada tahun 2002. Dimulai dari sebuah divisi
penerbitan buku surat kabar ternama, Harian Republika. Lalu menjadi
perusahaan penerbitan di bulan juli 2003 dengan nama PT. Pustaka Abdi
Bangsa. Untuk lebih mendekatkan Republika Penerbit dengan masyarakat,
maka mereka menggunakan nama Republika Penerbit dengan brand value
Islam dan familiar.1
Dari sekian banyak buku yang telah diterbitkan, ada satu buku yang
patut diacungi jempol, yaitu Ayat Ayat Cinta. Buku ini telah berhasil meraih
penghargaan sebagai Novel Fiksi Dewasa terbaik tahun 2006, dan telah difilm
layar lebarkan.2
Demikian pula dengan buku Di Atas Sadajah Cinta. Buku ini telah
disinetronkan sebanyak 25 episode dan ditayangkan pada salah satu stasiun
televisi swasta. Semua buku-buku terbitan Republika Penerbit dapat diperoleh
hampir diseluruh pelosok Indonesia yang penjualannya dilakukan lewat toko
buku Gramedia, toko buku Gunung Agung, toko buku Karisma, TM Book
Store dan lain-lain. Selain itu Republika Penerbit juga menggunakan jalur
distribusi Agen Buku dalam menyalurkan buku-buku ke toko-toko buku non
jaringan di Jakarta dan daerah.
1 Company Profile, Dokumen Perusahaan PT. Republika Penerbit hal. 1
2 Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion
Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
49
Keikutsertaan dalam pameran-pameran besar seperti Islamic Book Fair,
Pesta Buku Jakarta dan Indonesia Book Fair tidak pernah terlewatkan. Begitu
juga dengan pameran-pameran di daerah seperti di Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Solo dan di luar Jawa.
Setelah 7 tahun menerbitkan buku-buku umum (agama, novel, bisnis,
anak, remaja), Republika Penerbit pada akhir 2008 telah menerbitkan sebuah
seri Ensiklopedia Fisika. Dan saat ini, Republika Penerbit tengah menyiapkan
buku pelajaran. Dengan demikian produk-produk Republika Penerbit
diharapkan akan semakin lengkap.
Tahun 2011, Republika Penerbit mulai melebar sayap usahanya
dibawah bendera Republika Group of Companies yang juga memayungi
Republika Koran, Republika Online dan Alif TV dengan memunculkan
bendera Mahaka Publishing yang juga menjadi salah satu imprint dari
Republika Penerbit.3
Republika Penerbit lebih memposisikan sebagai brand untuk buku
agama, seperti Ibadah Praktis, Keluarga Sakinah, Doa dan Zikir, Seputar Nabi
& Sahabat, Al-Quran dan Tafsir, Hadis dan Ilmu Hadis, Mu‟amalah, Akhlak
dan Tasawuf (Positif), Humor Islam, Pengembangan Diri & Inspirasi Islam,