Top Banner
i STRATEGI KOMUNIKASI DAN RENCANA AKSI NASIONAL SOSIALISASI, EDUKASI, ADVOKASI PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS TAHUN 2013
55

Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

Feb 01, 2018

Download

Documents

duongtuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

i

STRATEGI KOMUNIKASI DAN RENCANA AKSI NASIONAL

SOSIALISASI, EDUKASI, ADVOKASI

PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

TAHUN 2013

Page 2: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

ii

Kata Pengantar

Sebagaimana kita telah ketahui bersama, merujuk amanat UU Nomor 40 tahun

2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, maka BPJS Kesehatan di berlakukan per 1

Januari 2014 dan BPJS Ketenagakerjaan mulai 01 Juli 2015.

Pemerintah telah dan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat dan

semua pemangku kepentingan demi suksesnya pelaksanaan BPJS Kesehatan dan

BPJS Ketenagakerjaan. Upaya tersebut memang tidak mudah, karena ada kewajiban

membayar iuran bagi peserta jaminan sosial.Selain itu, situasi dan kondisi jaman telah

berubah.Era keterbukaan sekarang membuat setiap orang berhak menyatakan

pendapat, berupa protes atau unjuk rasa secara leluasa.Sebab itulah, diperlukan

manajemen komunikasi publik untuk menjembatani kepentingan pemerintah dengan

aneka suara publik/masyarakat terhadap persoalan publik.

Prinsip penyelenggaraan sistem jaminan sosial, seperti kegotongroyongan,

nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat

wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana jaminan sosial seluruhnya untuk

pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta, harus benar-

benar dipahami dan dihayati secara sama sehingga dapat diamalkan oleh semua pihak

dengan latar belakang yang beragam. Dengan demikian, prinsip-prinsip jaminan sosial

memiliki daya menyatukan, bukan daya menyulut perselisihan tiada akhir.

Menghadapi realitas seperti itu Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan

Rakyat telah membentuk Tim Penyiapan Pelaksanaan BPJS Bidang Sosialisasi,

Edukasi, dan Advokasi yang beranggotakan berbagai kementerian.Hal itu menandakan

bahwa persoalan implementasi BPJS sebagai persoalan pembangunan jaminan sosial

yang memperoleh perhatian prioritas.

Tugas utama Tim Sosialisasi, Edukasi, dan Advokasi Penyiapan pelaksanaan

BPJS adalah melakukan sosialisasi, advokasi, dan edukasi kepada semua pihak agar

menerima pelaksanaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Tantangannya,

adalah bagaimana melakukan komunikasi yang mampu memberikan informasi yang

Page 3: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

iii

edukatif, akurat, dan lengkap terkait pelaksanaan BPJS sehingga publik/masyarakat

dan stakeholders memperoleh kejelasan (clearness) informasi. Karena itu diperlukan

kejelasan informasi mengenai regulasi BPJS, progres pembahasan persoalan krusial,

dan lainnya sehingga tidak membuka ruang penafsiran yang beragam sehingga

menghambat pelaksanaan BPJS.

Adanya Strategi Komunikasi dan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penyiapan

Pelaksanaan BPJS merupakan salah satu upaya menyiapkan semua kementerian,

instansi, badan usaha, pemerintah daerah, dan stakeholder lain untuk mendukung

kelancaran implementasi BPJS per 1 Januari 2014.

Strategi Komunikasi dan RAN Penyiapan Pelaksanaan BPJS ini diharapkan

menjadi media informasi dan komuniaksi antar anggota Bidang Sosialisasi, Edukasi,

dan Advokasi Penyiapan Pelaksanaan BPJS sehingga kegiatan dapat terintegrasi dan

terkoordinasi dengan baik.Dengan demikian, Strategi Komunikasi dan RAN Penyiapan

Pelaksanaan BPJS dijadikan acuan bersama terkait kegiatan sosialisasi, edukasi, dan

advokasi untuk meyakinkan semua pihak agar mendukung pelaksanaan BPJS.

Dokumen ini merupakan instrumen kebijakan yang bersifat dinamis sehingga

perlu dievaluasi, diperbarui, dan diperbaiki secara berkala disesuaikan dengan

dinamika perubahan keadaan.Akhirnya, kepada semua pihak yang telah terlibat secara

aktif guna tersusunnya dokumen Strategi Komunikasi dan RAN Penyiapan

Pelaksanaan BPJS ini diucapkan banyak terima kasih dan penghargaannya.—

Jakarta, Februari 2013

Ketua Tim Penyiapan Pelaksanaan BPJS

Bidang Sosialisasi, Edukasi, dan Advokasi

Freddy H. Tulung

Page 4: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iv

BAB I .............................................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1

B. Dasar Hukum ........................................................................................................................................ 2

D. Tujuan dan Sasaran .............................................................................................................................. 3

E. Permasalahan yang menghambat dalam Pelaksanaan BPJS ............................................................... 5

F. Program Antisipasi Pelaksanaan BPJS ................................................................................................... 6

F. Program Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS ................................................................................... 7

BAB II ............................................................................................................................................................. 9

PERKEMBANGAN PERSIAPAN PELAKSANAAN SJSN DAN BPJS ...................................................................... 9

A. Progress Penyelesaian Regulasi BPJS .................................................................................................... 9

B. Kegiatan Sosialisasi BPJS Tahun 2012 ................................................................................................. 14

BAB III .......................................................................................................................................................... 15

STRATEGI KOMUNIKASI BPJS ...................................................................................................................... 15

A. Pengertian Strategi Komunikasi .......................................................................................................... 15

B. Desain Strategi Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Kebijakan BPJS...................................................... 18

C. Komunikator dalam Sosialisasi BPJS ................................................................................................... 22

D. Tata Kelola Sosialisasi BPJS ................................................................................................................. 22

E. Pemanfaatan Media Sosialisasi BPJS sebagai Sarana Komunikasi di Ruang Publik ............................ 23

F. Evaluasi, Monitoring, Dampak Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS .............................................. 28

BAB IV .......................................................................................................................................................... 30

RENCANA AKSI NASIONAL BPJS .................................................................................................................. 30

A. Pengertian Rencana Aksi Nasional ..................................................................................................... 30

B. Matriks Rencana Aksi Nasional BPJS .................................................................................................. 30

BAB V ........................................................................................................................................................... 51

PENUTUP ..................................................................................................................................................... 51

Page 5: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) dalam Pasal 2 menetapkan bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional

diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penjelasan UU tersebut menyatakan antara lain

bahwa SJSN padadasarnya merupakan program Negara yang bertujuan memberi

kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagiseluruhrakyat Indonesia.Pasal 5

ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

harus dibentuk dengan Undang-undang.

Sebagai pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional, pada tanggal 25 November 2011 telah disahkan UU No. 24 Tahun 2011

tentang Bada Penyelenggara Jaminan Sosial. Berdasarkan UU ini dibentuk dua Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan.BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan dan

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan

hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. UU ini juga menetapkan bahwa BPJS

Kesehatan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2014, sedang BPJS

Ketenagakerjaan mulai beroperasi paling lambat tanggal 1 Juli 2015.

Sebagai pelaksanaan dari kedua UU tersebut, telah dikeluarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan

Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

UU BPJS mengharuskan empat BUMN yang bergerak dalam sistem jaminan

sosial, yaitu PT Jamsostek, PT Taspen, PT Asabri, dan PT Askes, menjadi dua badan

hukum, yakni BPJS Kesehatan yang beroperasi mulai 1 Januari 2014, dan BPJS

Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Juli 2015

Dalam rangka penyiapan operasionalisasi BPJS, maka telah dikeluarkan

Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Page 6: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

2

Tim Penyiapan Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yang kemudian

diubah dengan Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Nomor 22 Tahun

2012. Dalam Lampiran Keputusan MenkoKesra tersebut, dibentuk tiga Bidang yaitu

Bidang BPJS Kesehatan dengan Ketua Wakil Menteri Kesehatan, Bidang BPJS

Ketenagakerjaan dengan Ketua Sekretaris Jenderal Kementerian TenagaKerja dan

Transmigrasi, dan Bidang Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi dengan Ketua Direktur

Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dalamrangka sosialisasi, edukasi, dan advokasi pelaksanaan SJSN dan BPJS

maka Bidang Sosialisasi, Edukasi, dan Advokasi Tim Penyiapan Pelaksanaan BPJS

menyusun Strategi Komunikasi dan Rencana Aksi Nasional Penyiapan Pelaksanaan

BPJS.

B. Dasar Hukum

Dasar Hukum Penyusunan RAN SEA BPJS adalah :

1. Peraturan Presiden No. : 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Predisen No:91

tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga atas peraturan Presiden No. : 47 tahun

2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

2. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kementerian Negara serta susunan Organisasi , Tugas dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No:92

tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden No.: 24 tahun 2010

tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi eselon I Kementerian Negara.

3. Keputusan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

No. : 22 tahun 2012 tentang Perubahan atas keputusan Menteri Koordinator

bidang kesejahteraan rakyat No. : 17 tahun 2012 tentang Tim Penyiapan

pelaksanaan badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Page 7: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

3

Dasar Hukum pelaksanaan SJSN dan BPJS adalah sebagai berikut :

1. UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

2. UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

3. PP Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan

Kesehatan

4. Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

C. Pengertian dan Istilah

1. Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) adalah Badan hukum yang dibentuk

untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (Pasal 1 angka 6).

2. PT ASKES (Persero) berubah menjadi BPJS Kesehatan dan mulai beroperasi

menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014

(Pasal 60 ayat (1) UU BPJS).

3. PT (Persero) JAMSOSTEK berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal

1 Januari 2014 (Pasal 62 ayat (1) UU BPJS), dan mulai beroperasi pada tanggal 1

Juli 2015, termasuk menerima peserta baru (Pasal 62 ayat (2) huruf d UU BPJS)

4. PT (Persero) ASABRI menyelesaikan pengalihan program ASABRI dan program

pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal

65 ayat (1) UU BPJS)

5. PT TASPEN (Persero) menyelesaikan pengalihan program THT dan program

pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal

65 ayat (1) UU BPJS)

D. Tujuan dan Sasaran

Adapun Maksud dan tujuan penyusunan RAN SEA (Rencana Aksi Nasional Sosialisasi,

Edukasi, Advokasi) BPJS adalah :

Page 8: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

4

1. Memberikan arah kepada para pelaku kegiatan sosialisasi, edukasi dan advokasi

dan pihak lainnya dalam melaksanakan fungsi kelompok kerja terkait dengan

BPJS dan perkembangannya.

2. Menyebarluaskan informasi terkait BPJS dan perkembangannya di tengah

kemajemukan masyarakat indonesia melalui sosialisasi, edukasi dan advokasi

terkait BPJS dan perkembangannya melalui pesan yang informatif, persuasif,

dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang

optimal.

3. Menjembatani “cultural gap” informasi terkait dengan BPJS dan

perkembangannya, akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan

dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan

merusak nilai-nilai budaya.

4. Mengembangkan pemantauan dan evaluasi jangka pendek dan menengah

kegiatan BPJS oleh tim TIM Sosialisasi agar selalui terbaharui informasi

sosialisasinya.

Sedangkan tujuan dari strategi komuniakasi Sosialisasi, Edukasi, Advokasi BPJS :

1. Memberikan data dan informasi secara akurat berkaitan dengan kebijakan BPJS.

2. Mengimbangi analisis dan opini spekulatif negatif yang berkembang tentang

BPJS di media massa.

3. Membentuk opini positif mengenai kebijakan dan pelaksanaan BPJS.

4. Menumbuhkan opini, sikap, dan tindakan publik dan stakeholder yang positif

mengenai kehadiran BPJS.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari strategi sosialisasi, edukasi, advokasi kebijakan

BPJSadalah :

1. Tersebarnya informasi tentang kebijakan BPJS secara utuh dan komprehensif.

2. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan stakeholder

terhadap kebijakan BPJS.

3. Terjadinya perubahan sikap agar masyarakat dan stakeholder peduli dan

mendukung kebijakan BPJS.

Page 9: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

5

4. Berkembangnya keterlibatan masyarakat dan stakeholder terhadap kebijakan

BPJS.

5. Memfasilitasi usaha-usaha publik dan stakeholder untuk mendukung kebijakan

BPJS untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi

seluruh rakyat.

E. Permasalahan yang menghambat dalam Pelaksanaan BPJS

Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) melakukan kajian masalah-masalah yang

berkembang dalam BPJS, dalam kajian tersebut setidaknya Wantanas menemukan

enam kelompok masalah yang harus diantisipasi oleh Pemerintah terkait Implementasi

BPJS. Keenam masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Keterlambatan pelaksanaan BPJS terkait dengan belum tersosialisasinya UU

BPJS secara luas yang menyebabkan kurangnya dukungan masyarakat. Masih

adanya perbedaan substansi terhadap UU No. : 24 tahun 2011 tentang BPJS,

antara Organisasi Pemerintah, publik dan organisasi Profesi.

2. Adanya perbedaan pemahaman terhadap konsep jaminan sosial yang akan

diterapkan juga menjadi kendala diantara para pemangku kepentingan dan civil

socienty.

3. Belum siapnya Peraturan perundang-undangan dan turunannya sebagai

peraturan pelaksanaan dari UU BPJS, yang dapat dilihat dari belum selesainya

PP tentang Penerima Bantuan Iuran maupun Perpres mengenai Jamkes.

4. Adanya keterlambatan dalam pelaksanaan BPJS yang mengakibatkan dipolitisir

oleh berbagai pihak.

5. Masih adanya kesenjangan kapasitas antar daerah (kesiapan infrastruktur,

database, anggaran dan SDM). Kesenjangan yang terjadi sesama wilayah akan

berdampak pada pelaksanaan BPJS kesehatan kedepan.

6. Terjadi lompatan sistem yang drastis terkait dengan perhitungan dan pelayanan

yang berpengaruh pada kesiapan pelaksanaan program BPJS.

Page 10: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

6

Akibat dari keenam masalah tersebut maka menyebabkan masalah-masalah serius

dalam rangka menerapkan program BPJS oleh Pemerintah. Masalah-masalah yang

timbul akibat enam hal diatas adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan bahan dalam melakukan Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS

sehingga berakibat rendahnya pemahaman masyarakat terkait program tersebut.

Apabila pemahaman masyarakat masih rendah maka akan menghambat

implementasi BPJS, mengingat hal tersebut akan di implementasikan pada

tanggal 1 januari 2014.

2. Regulasi turunan BPJS yang belum diselesaikan sampai dengan Februari 2013,

mengakibatkan hambatan bagi pihak-pihak terkait untuk membuat tindakan

sesuai dengan bidangnya.

3. Belum ada kesiapan yang nyata di berbagai Pemerintah Daerah terkait dengan

implementasi BPJS. Sehingga semakin menimbulkan kesenjangan kapasitas

antar daerah.

F. Program Antisipasi Pelaksanaan BPJS

Pemerintah harus menyusun program antisipasi dalam upaya mempersiapkan

pelaksanaan BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014. Program-program

Antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Penyusunan Strategi Komunikasi SJSN dan BPJS.

Strategi Komunikasi adalah salah satu cara Pemerintah menggaungkan BPJS

agar masyarakat merasa siap pada saat BPJS akan diterapkan. Strakom sendiri

memliki tingkatan untuk berbagai sasaran khalayak yang berbeda. Pemerintah

akan memetakan khalayak dan program komunikasi yang tepat terkait dengan

perkembangan BPJS.

2. Menginisiasi dan mendorong penyelesaian Regulasi Turunan BPJS.

Antisipasi Pemerintah yang lain adalah Pemerintah terus berupaya mendorong

dan menginisiasi penyelesaian regulasi turunan dari BPJS. Pemerintah aktif

menyelenggarakan kegiatan dalam forum FGD, Dialog Interaktif dan Rapat

koordinasi dengan seluruh Tim dalam BPJS untuk mendorong penyelesaian

Regulasi Turunan BPJS.

Page 11: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

7

3. Mensosialisasikan regulasi yang ada

Walaupun regulasi yang telah selesai baru 2 UU, 1 PP dan 1 Perpres

Pemerintah terus berupaya mensosialisasikan regulasi yang ada, agar

MAsyarakat sedini mungkin mengetahui perkembangan BPJS. Selain

masyarakat khalayak yang disasar adalah Pemerintah Daerah, karena

Pemerintah Daerah harus berperan aktif dalam penyiapan infrastruktur.

4. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Sosialisasi BPJS

Pemerintah membentuk tim Monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa

seluruh program yang mendorong pelaksanaan BPJS terlaksana sesuai dengan

program yang direncanakan. Monev dilaksanakan oleh Tim masing-masing yang

dikoordinasikan oleh Ketua Tim pelaksanaan Monev dilaksanakan setiap 6 bulan

sekali untuk kemudian dilakukan evaluasi menyeluruh dan langkah antisipasi

yang diperlukan.Monev dilakukan atas rencana aksi yang telah disusun oleh

masing-masing Tim. Rencana Aksi Nasional yang terarah dan tidak tumpang

tindih akan memastikan terlaksananya program dari setiap Tim.

F. Program Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS

Program sosialisasi, edukasi dan advokasi ini berfokus pada 4 regulasi terkait

BPJS yang telah disahkan oleh Pemerintah, adapun progress dan rencana kegiatan

dalan Strategi Komunikasi dan rencana Aksi ini bermanfaat untuk memberikan

gambaran dan wacana kepada Kelompok Kerja Sosialisasi untuk mengetahui

background dan latar belakang dari SJSN dan BPJS.

Program Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS berdampak pada peningkatan

gaung BPJS kepada Masyarakat, hasil pemantauan Media monitoring oleh tim

sosialisasi mencatat bahwa Pemerintah dianggap belum serius menangani program

BPJS, opini kontra dan pro Pemerintah lainnya pun sangat beragam. Beberapa opini

positif terhadap pemerintah melalui media diantaranya adalah :

1. BPJS tidak akan mengubah pengelolaan dana jaminan hari tua pekerja

2. Jumlah Orang Dijamin BPJS Meningkat

3. BPJS merupakan itikad baik pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

Page 12: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

8

4. Ada Perbaikan dan Tambahan Manfaat dalam BPJS

Sebaliknya opini masyarakat yang kontra terhadap BPJS terdiri atas :

1. Implementasi BPJS Tak Memihak Rakyat Kecil

2. Anggaran BPJS Tekor

3. BPJS Menurunkan Pelayanan dan Manfaat

4. Ada Upaya Menghambat Kinerja BPJS

Strategi Komunikasi dan RAN SEA ini direncanakan dalam kurun waktu 1 tahun

sebagai acuan untuk mempermudah kerja dari Tim Bidang Sosialisasi, Edukasi dan

Advokasi .

Page 13: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

9

BAB II

PERKEMBANGAN PERSIAPAN PELAKSANAAN SJSN DAN BPJS

A. Progress Penyelesaian Regulasi BPJS

Regulasi BPJS rencananya terdiri atas 8 Peraturan Pemerintah, 7 Peraturan

Presiden dan 1 Keputusan Presiden yang nantinya sebagai dasar pelaksanaan

Program SJSN & BPJS. Sampai bulan februari 2013, progress penyelesaian regulasi

tersebut baru ada 4 regulasi yang terdiri atas :

1. UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

2. UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

3. PP Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan

Kesehatan

4. Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

Sedangkan progress penyelesaian regulasinya lainnya masih progress untuk

diselesaikan, dengan matrik progress sebagai berikut :

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

1 Peraturan Pemerintah

Pengelolaan keuangan dan aset BPJS a. tata cara pengelolaan dan

pengembangan dana Jamsos (Pasal 47 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. Kewajiban BPJS untuk membentuk cadangan teknis sesuai standar praktik aktuaria (Pasal 50 ayat (2) UU 40 No. Tahun 2004 tentang SJSN)

c. Sumber dan penggunaan aset

BPJS (Pasal 41 ayat (3) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

d. sumber dan penggunaan aset

Dana Jamsos (Pasal 43 ayat (3) UU No. 24 Tahun 2011 tentang

Kementerian Keuangan Progress: Draft usulan dari Kemenkeu dan DJSN, akan segera dirapatkan

Page 14: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

10

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

BPJS) e. persentase dana operasional

(Pasal 45 ayat (2) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

2 Peraturan Pemerintah

a. Tata cara hubungan antarlembaga BPJS (Pasal 51 ayat (4) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

b. Pengenaan sanksi administratif bagi Anggota Dewan Direksi yang melanggar ketentuan larangan (Pasal 53 ayat (4)) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Keuangan Progress: Draft usulan dari DJSNsudah ada dan sudah dibahas. Perlu dikaji oleh KemKumham apakah diperlukan PP tersendiri yang mengatur hubungan lembaga ini?

3 Peraturan Pemerintah

a. Pentahapan pendaftaran penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (Pasal 14 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. Iuran program jamsos bagi fakir miskin dan orang tidak mampu (Pasal 17 ayat (6) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

Kementerian Sosial Progress: Sudah diundangkan PP No. 101 Tahun 2012

4 Peraturan Presiden

Jaminan Kesehatan a. Kepesertaan Jamkes bagi pekerja

yang mengalami PHK, dan peserta yang cacat (Pasal 21 ayat (4) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. Manfaat Jaminan Kesehatan dan urun biaya (pasal 22 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

c. Kompensasi bagi daerah yang

belum memiliki fasyankes (Pasal 23 ayat (5) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

d. Jenis pelayanan yang tidak dijamin

Kementerian Kesehatan Progress: Selesai sebagian (Perpres Jaminan Kesehatan) akan disusun R. Perpres tentang Besaran Iuran Jaminan Kesehatan.

Page 15: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

11

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

BPJS (Pasal 26 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

e. Besar iuran Jaminan Keseghatan

dan batas upah (Pasal 27 ayat (5) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

f. Tambahan iuran bagi tambahan

anggota keluarga (Pasal 28 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

g. Besaran dan tata cara

pembayaran iuran jamkes (Pasal 19 ayat (5) huruf a UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

5 Keputusan Presiden

Keanggotaan Panitia Seleksi Pemilihan dan Penetapan Anggota Dewas dan Anggota Direksi. (Pasal 28 ayat (3) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian PAN dan RB. Keterangan: Tidak urgent/belum prioritas

6 Peraturan Presiden

Dewan Pengawas dan Dewan Direksi a. Tata cara pemilihan dan

penetapan Dewas dan Direksi BPJS (Pasal 31) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

b. Tata cara pemilihan dan penetapan calon anggota pengganti antar waktu BPJS (Pasal 36 ayat (5) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Keuangan, Kementerian PAN&RB, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN. Keterangan: Tidak urgent/belum prioritas

7 Peraturan Presiden

Gaji/upah, manfaat tambahan lain, insentif Dewas dan Direksi BPJS (Pasal 44 ayat (8)) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian PAN dan RB dengan ijin dari Kementerian Keuangan Progress:

Page 16: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

12

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

Sudah ada draft dari DJSN

8 Peraturan Presiden

Bentuk dan isi laporan pengelolaan program BPJS (Pasal 37 ayat (7) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Keuangan Progress: Sudah ada draft dari DJSN

9 Peraturan Presiden

Kewajiban pemberi kerja secara bertahap mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada BPJS (Pasal 13 ayat (2) UU SJSN dan Pasal 15 ayat (3) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Jaminan kesehatan sudah ada di Perpres jamkes

10 Peraturan Pemerintah

Tata cara pengenaan sanksi administratif bagi pekerja yang tidak mendaftarkan diri dan pekerjanya kepada BPJS. (Pasal 17 ayat (3) UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian PAN dan RB. Progress: Sudah ada draft dari DJSN

11 Peraturan Pemerintah

Jaminan Kecelakaan Kerja: a. besaran manfaat uang tunai, hak

ahli waris, kompensasi, dan pelayanan medis pada jaminan kecelakaan kerja. (Pasal 33 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN), dan

b. Besaran iuran jaminan kecelakaan kerja untuk peserta yang tidak menerima upah. (Pasal 34 ayat (4) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN);

c. Besaran dan tata cara pembayaran iuran (Pasal 19 ayat (5) huruf b No. 24 Tahun 2011

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Sedang disusun oleh Kemenakertrans

Page 17: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

13

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

tentang BPJS)

12 Peraturan Pemerintah

Jaminan Pensiun a. besar iuran Jaminan Pensiun

untuk peserta penerima upah. (Pasal 42 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. Besaran dan tata cara pembayaran iuran (Pasal 19 ayat (5) huruf b No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Sedang disusun oleh Kemenakertrans

13 Peraturan Presiden

Manfaat Jaminan Pensiun Manfaat jaminan pensiun (Pasal 41 ayat (8) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Sedang disusun oleh Kemenakertrans

14 Peraturan Pemerintah

Jaminan Kematian a. Manfaat dan besarnya manfaat

Jaminan Kematian (Pasal 45 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. Iuran jaminan kematian, Besaran iuran jaminan kematian bagi peserta penerima upah dan peserta bukan penerima upah Pasal 46 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

c. Besaran dan tata cara pembayaran iuran (Pasal 19 ayat (5) huruf b No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS).

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Sedang disusun oleh Kemenakertrans

15 Peraturan Pemerintah

Jaminan Hari Tua a. pembayaran manfaat dan hak ahli

waris yang berhak menerima manfaat Jaminan Hari Tua (Pasal 37 ayat (5) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

b. besar iuran JHT (Pasal 38 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Progress: Sedang disusun oleh Kemenakertrans

Page 18: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

14

NO BENTUK

REGULASI

MATERI PENANGGUNG JAWAB

c. Besaran dan tata cara pembayaran iuran (Pasal 19 ayat (5) huruf b No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS).

16 Peraturan Presiden

Program pelayanan kesehatan tertentu bagi operasional TNI dan POLRI (Pasal 57 huruf c UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS )

Kementerian Pertahanan Progress: Menunggu masukan Polri. Selanjutnya akan dirapatkan kembali oleh Kemhan.

B. Kegiatan Sosialisasi BPJS Tahun 2012

Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 29 kali kegiatan sosialisasi dilaksanakan

yang tersebar secara nasional dengan fasilitasi berbagai media. Adapun jenis-jenis

kegiatan sosialisasi tersebut terdiri atas :

1. Pencetakan UU BPJS dan SJSN yang dibagikan kepada berbagai kalangan

untuk mensosialisasikan regulasi terkait BPJS dan SJSN.

2. Dialog Interaktif melalui radio dan televisi yang dilaksanakan di berbagaiKota

dengan tujuan menjaring respon dari publik terkait rencana pelaksanaan

program BPJS.

3. Focus Discussion Group (FGD) yang bertujuan memperoleh pemahanan yang

sama terkait BPJS.

Page 19: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

15

BAB III

STRATEGI KOMUNIKASI BPJS

A. Pengertian Strategi Komunikasi

“.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi

(communication planning) dan manajemen (communications management) untuk

mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus

dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam

arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari

situasi dan kondisi”.

Pernyataan diatas merupakan kutipan dari defini Strategi komunikasi menurut Onong

Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” (1981 : 84).

Situasi dan kondisi manajemen komunikasi berkembang pesat.Pengertian umum

tentang Public Relationsjuga mengalami evolusi yang semula adalah kegiatan

komunikasi satu arah yang berbasiskan kegiatan propaganda dan komunikasi

persuasif. Kini pengertian itu berubah menjadi kegiatan komunikasi dua arah, yang

mengedepankan kaidah pertukaran (exchange), timbal balik (reciprocity) dan

kesepahaman bersama (mutual understanding), termasuk manajemen perubahan,

sebagaimana ditekankan Cutlip, Center, Broom dalam Effective Public Relations

(2006).

Dalam konteks yang lebih luas, Public Relations (PR) memiliki unsur

perencanaan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi manajemen sebagai bagian dari

PR menjadi titik sentral untuk mencapai tujuan yang memerlukan strategi dan taktik

yang terukur dan memiliki akuntabilitas.Tentu saja kegiatan tersebut dalam bingkai

melayani kepentingan publik.

Peran kegiatan kehumasan pemerintah adalah mengkomunikasikan dan

menginformasikan kepada publik tentang rencana kerja, kinerja, dan capaian hasil yang

dilakukan Pemerintah.Selain peran komunikator, humas pemerintah juga harus mampu

Page 20: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

16

menjalankan peran sebagai fasilitator, mediator, dan negosiator yang menjembatani

kepentingan penyelenggara negara dan kepentingan publik.Dengan begitu peran

humas pemerintah selain melaksanakan fungsi diseminasi informasi juga menyerap

aspirasi dan reaksi publik, sehingga tercipta saling pengertian antara publik dengan

penyelenggara negara.

Manajemen informasi menjadi bagian dalam pelaksanaan kehumasan

pemerintah yang harus dikelola oleh aparat birokrasi yang telah terlatih dan memiliki

kapasitas keilmuan serta berpengalaman dalam praktik praktik PR sendiri selalu

berusaha untuk mengutamakan kepentingan publik. Aktivitas praktisi kehumasan

pemerintah adalah memastikan warga mendapat manfaat dari kebijakan atau layanan

publik yang telah ditetapkan pemerintah selaku penyelenggara negara.

Jadi, kehumasan pemerintah adalah sebuah aktivitas PR yang bekerja untuk dan

atas nama pemerintah yang menyediakan informasi yang bersifat edukatif (educating),

inspiratif (inspiring), memberikan pencerahan (enlightning), dan memberdayakan

(empowering) warga dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Freddy H.

Tulung, Berkomunikasi di Ruang Publik; Implementasi Kehumasan Pemerintah, 2012)

Di sisi lain, peran kehumasan pemerintah juga harus mampu menjadi jembatan

komunikasi dalam hal menyerap aspirasi warga untuk kemudian diteruskan dan

menjadi masukkan untuk para penyelenggara pemerintahan/ negara.Dengan demikian

kehumasan pemerintah melayani dua pihak, yaitu: penyelenggara pemerintahan/

negara dan warga/masyarakat.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan dibentuk

dan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014 dan Ketenagakerjaan akan dibentuk pada 1

Januari 2014 dan beroperasi paling lambat 1 Juli 2015 berwajiban menyusun Strategi

Komunikasi Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS untuk memastikkan program

BPJS tersosialisasi ke berbagai kalangan. Tahapan sosialisasi menjadi penentu

keberhasilan dalam implementasi BPJS kesehatan.

Page 21: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

17

Dalam melakukan Sosialisasi BPJS, tentunya diperlukan strategi yang terdiri atas

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan fokus sosialisasi, antara lain :

Apabila dilihat dari fokus sosialisasinya kegiatan Sosialisasi, Edukasi dan

Advokasi memiliki fokus yang berbeda-beda. Masing-masing fokus kegiatan

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Sosialisasi

Tujuan : Agar khalayak tahu mengenai BPJS

Bersifat : Searah (tidak ada timbal balik)

Metode : Menginformasikan tentang BPJS melalui media

Sasaran sosialisasi : Semua lapisan masyarakat

b. Edukasi

Tujuan : Agar khalayak tahu dan diperoleh respon positif

mengenai program BPJS

Bersifat : Interaktif ( dua arah)

Metode : Transfer Knowledge, ada tanya jawab sehingga

audience bisa memahami dan menjelaskan program

tersebut pada komunitasnya atau pada lingkungan

profesinya

Sasaran edukasi : Kalangan terbatas, misalnya tenaga pendidik,

tenaga medis, humas.

c. Advokasi

Tujuan : Agar diperoleh dukungan keterlibatan aktif dalam

masyarakat

Bersifat : Pembinaan (Coaching To)

Metode : Transfer Skill

Sasaran : Kelompok-kelopmok kunci yang berkepentingan

langsung dengan sistem BPJS

2. Menetukan khalayak sasaran sosialisasi

Page 22: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

18

Penentuan Khalayak Sasaran Sosialisasi bisa dipetakan menurut kelompok

masyarakat yang terkena dampak kebijakan BPJS, dampak tersebut terdiri atas

dampak primer dan dampak Sekunder. Dampak Primer ( langsung) yaitu peserta

jaminan sosial serta badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan

program jaminan sosial ( PT Jamsostek, PT ASABRI, PT Taspen) sedangkan

Dampak Sekunder ( tidak langsung) yaitu Organisasi Kemasyarakat, Akademisi,

LSM, Media massa dan masyarakat umum.

3. Menentukan kemasan pesan atau agenda setting, dengan cara :

Dalam menentukan agenda setting terdiri atas framing, signing dan

priming.Framing yaitu cara menonjolkan fakta (seleksi isu) yang akan

disampaikan ke publik. Signing, yaitu mengemas pesan dengan cara

menggunakan bahasa atau gambar, sedangkan Priming, yaitu kapan waktu yang

pas pesan disampaikan kepada publik.

B. Desain Strategi Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Kebijakan BPJS

Dalam menyusun desain Strategi Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi

Kebijakan BPJS, perlu menganalisis situasi terkini yang berkembang terkait dengan

BPJS. Situasi ini mempengaruhi strategi dan penerimaan publik apakah memberi

respon positif atau sebaliknya.Dalam pemetaan situasi terkini dapat dilakukan

melalui pengumpulan data dan informasi dari hasil Focus Group Discussion (FGD),

dialog interaktif, survey, dll.Analisis dari media dengan tone positif dan negatif, serta

hasil Monev dari setiap TIM dalam BPJS.

Page 23: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

19

Gambar 1. Desain Strategi SEA Kebijakan BPJS

Monitoring dampak sebagai hasil evaluasi penerimaan positif atau sebaliknya dari

masyarakat terkait penerapan kebijakan BPJS, akan menentujan strategi yang lebih

tepat sasaran untuk diimplementasikan. Sosialisasi BPJS sendiri dapat dilaksanakan

melalui enam tahapan utama, sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan terdiri atas memberikan pengetahuan, mendapatkan

kesepakatan, dan menimbulkan pemahaman dan loyalitas.

2. Koordinasi internal diantara anggota tim sosialisasi, terutama jika ada informasi

terbaru.

3. Penyiapan narasumber yang berkompeten dibidangnya disesuaikan dengan

tujuan dan tema sosialisasi, misalnya dari Dewan Jaminan Sosial Nasional

(DJSN), Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, Pengelola Rumah

Sakit, Kepala Lembaga dll

4. Tema utama dalam melakukan berbagai kegiatan sosialisasi

5. Pemberian identitas khas dalam sosialisasi sehingga publik dapat

membedakannya dengan sosialisasi yang lain.

6. Pemilihan media yang efektif. Bisa menggunakan media penyiaran, media

cetak, media on line, media tatap muka, media luar ruang, dan media tradisional.

Page 24: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

20

Secara ringkas tata cara mensosialisasikan pelaksanaan BPJS sebagaimana terlihat

pada gambar sebagai berikut :

Gambar 2. Cara mensosialisasikan BPJS

Sosialisasi perlu ditata dengan baik secara bersama-sama agar gaung BPJS bisa

dipahami, dimengerti, dan diterima oleh masyarakat/publik.Berbagai kelompok

menyuarakan kepentingannya melalu media.Opini Publik terbentuk karena media

secara bersama-sama dan terencana mengangkat kepentingan kelompok menjadi

sebuah isu penting. Gilirannya, ia menjadi bahan masukan ataupun pembuatan

kebijakan publik.

Gambar 3. Terbentuknya opini publik yang mempengaruhi kebijakan

Page 25: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

21

Opini publik perlu dilakukan manajemen untuk menata citra atau reputasi

positif.Dibutuhkan manajemen opini publik mengenai BPJS agar tuntutan publik searah

dengan kebijakan pemerintah yang baik sehingga reputasi dan citra positif dapat diraih.

Opini Publik tidak akan bertahan lama, kecuali jika sudah menjadi perhatian publik dan

kemudian berubah wujudnya menjadi tuntutan publik. Opini Publik dapat dikendalikan

untuk menghindari terjadinya legitimasi tuntutan publik.

Gambar 4. Siklus Opini Publik menjadi Reputasi

Arah Opini Publik yang mengemuka bisa menjadi dukungan publik dan/atau menjadi

tuntutan publik.Adapun citra yang dihasilkan dapat positif atau negatif.Tujuan

pengelolaan opini publik sendiri untuk memperoleh dukungan publik dan citra positif,

positif/optimistik/mendukung/pro dan negatif/pesimistik/menentang/kontra kebijakan

BPJS yang berkembang melalui media.

Pengelolaan opini publik yang baik melalui penataan agenda setting dan framing pesan

BPJS niscaya menghasilkan dukungan publik, berupa pemahaman, sikap dan perilaku.

Sedangkan menghasilkan tuntutan publik yang ditandai resistensi, simplifikasi, dan

sensasional belaka.

Page 26: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

22

C. Komunikator dalam Sosialisasi BPJS

Dalam melakukan sosialisasi, haruslah dipilih orang-orang yang berkompeten di

bidangnya, terutama yang menguasai BPJS. Yang dapat menjadi komunikator dalam

sosialisasi BPJS diantaranya:

1. Pejabat Pemerintah, diantaranya menteri, pejabat eselon, pejabat humas, dll.

2. Pemuka masyarakat, diantaranya kepala suku, agamawan, dll.

3. Mitra pemerintah, diantaranya dunia usaha (KADIN, Perusahaan, Asosiasi,

profesi), Organisasi masyarakat (keagamaan, kepemudaan, perempuan,

pelajar/mahasiswa, NGO, LSM), Perguruan Tinggi, dll.

Perlu diingat bahwa, komunikator haruslah memiliki legitimasi terhadap publik publik,

memiliki kewenangan, kredibel, memiliki kemampuan mempersuasi, memiliki kapasitas,

berkompetensi dibidangnya, berpengalaman melakukan sosialisasi, dapat menjalin

kedekatan, atraktif dan antusias dalam berinterkasi.

D. Tata Kelola Sosialisasi BPJS

Ada dua saluran dalam tata kelola sosialisasi, edukasi, dan advokasi

BPJS.Agenda Setting, yang mengelola laporan dari masyarakat atau publik, laporan ini

didapat dari monitoring media, laporan dari kementerian terkait, dan laporan dari

stakeholder.Setelah itu, diadakannya klasisikasi dari laporan dan menentukan isu

strategis tentang BPJS.

Setelah isu ditentukan, barulah dibuat perumusan agenda setting dan penyiapan materi

publikasi BPJS.Jaringan diseminasi dapat dijalankan apabila pihak Kementerian dan

stakeholder sudah siap menjalankan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan melalui enam

media, yaitu Bakohumas, Media Massa, Media Publik, Media Center, dan Kemitraan.

Antara keenam media tersebut dan masyarakat, terjadi timbal balik.Masyarakat

Page 27: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

23

memperoleh informasi, sedangkan media memperoleh tanggapan.Tata kelola ini terjadi

secara berputar.

Gambar 5. Tatakelola Sosialisasi BPJS

E. Pemanfaatan Media Sosialisasi BPJS sebagai Sarana Komunikasi di Ruang

Publik

Page 28: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

24

Gambar 6. Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana sosialisasi BPJS

Pemanfaaan media tulisan sebagai sarana sosialisasi senantiasa memperhatikan

keunggulan dan keterbatasan media tersebut.Setiap media memiliki karakteristik yang

sangat spesifik dengan menyasar khalayak tertentu.Sebagai contoh media tradisional

memiliki khalayak yang lebih statis dibandingkan dengan media online yang peminatnya

adalah masyarakat dinamis. Sosialisasi melalui berbagai media dapat dilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Media Cetak, melalui pembuatan poster, leflet, flyer, brosur, buku, advertorial,

tabloid, majalah, dan koran.

2. Media Penyiaran, dapat televisi dan radio termasuk CCTV media gedung,

SMS Gateway, MMS, Group BB, runningtext, animasi.

3. Media tatap muka, dilakukan melalui kegiatan seperti forum komunikasi,

pertemuan, jumpa pers, media gathering, seminar, workshop, diskusi, temu

pemuda.

4. Media luar ruang, dilakukan dengan pameran, umbul-umbul, spanduk,

banner, baliho, mobil unit dan videotron tv plasma

5. Media tradisional, dilakukan melalui pertunjukan rakyat, kesenian tradisional

berupa pertunjukan teater atau drama, ludruk, wayang, dan bentuk kesenian

yang berasal dari daerah masing-masing

6. Media online, melalui LKBN Antara (portal berita), media online infopublik.org

(situs berita), portal media center di 33 provinsi dan 128 kabupaten/kota dan

media sosial (twitter, facebook, youtube).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki beberapa saluran

komunikasi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi. Media-media tersebut

terdiri atas media online, majalah dan saluran-saluran langsung kepada masyarakat

dalam bentuk dialog publik, FGD, forum asosiasi komunikasi seperti bakohumas dan

lain-lain. Media-media ini sering digunakan sebagai sarana mensosialisasikan program-

program pemerintah dengan kampanye secara komprehensif.Majalah komunika sendiri

Page 29: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

25

sebagai saluran komunikasi sering menampilkan keberhasilan-keberhasilan program

pemerintah untuk disampaikan kepada publik.Info publik sebagai saluran portal

pemerintah banyak memuat program-program unggulan pemerintah untuk disebarkan

kepada seluruh kalangan.Setidaknya kominfo berafiliasi dengan 824 jaringan

Bakohumas dan 1700 Media dan 50.000 saluran komunikasi. Selain itu di tingkatan

pemkot dan kota memiliki 130 lokasi media center sebagai kepanjangan tangan dalam

melakukan sosialisasi yang dikoordinasikan oleh Dinas Kominfo, Dishubkominfo dan

Setda.

Gambar 7. Media Cetak Tabloid Komunika

Page 30: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

26

Gambar 8. Media Online Info Publik

Gambar 9. Media tatap muka dialog KIM

Page 31: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

27

Gambar 10. Media Penyiaran Dialog Interaktif

Gambar 11. Jaringan Kemitraan

Page 32: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

28

F. Evaluasi, Monitoring, Dampak Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi BPJS

Monitoring dampak sosialisasi, edukasi dan advokasi BPJS dilakukan setelah

pelaksanaan sosialisasi program BPJS. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

apakah ada peningkatan kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat

terhadap program BPJS. Selain itu, dapat melihat sikap yang dihasilkan masyarakat,

khususnya sikap mendukung dan berpartisipasi dalam program BPJS. Penciptaan

kesadaran pada masyarakat yang berhasil akan meningkatkan persepsi dan daya

dukung terhadap program BPJS, tingginya kesadaran dan daya dukung masyarakat

akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan BPJS. BPJS menuntut

adanya peran serta dari masyarakat yang sangat tinggi untuk berpartisipasi dan ikut

mensosialisasikan program tersebut, mengingat hal tersebut akan segera di terapkan

pada tanggal 1 Januari 2014. Selain peran masyarakat Pemerintah juga mengharapkan

peran instansi terkait untuk bersama-sama mensukseskan program BPJS, keterlibatan

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sangat diharapkan dalam rangka

mengimplementasikan BPJS.

Gambar 12. Monitoring dampak sosialisasi

Page 33: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

29

Strategi Komunikasi ini dampaknya harus diukur secara berkala untuk mengetahui

progress dari kegiatan sosialisasi oleh pemerintah. Monitoring dan evaluasi dapat

dilakukan dengan berbagai tools (alat) seperti kuesioner/angket, jejak pendapat dan

wawancara kepada setiap pihak yang menjadi sasaran BPJS. Monitoring ini sangat

diperlukan untuk menyusun kembali program-program antisipasi yang lebih tepat

sasaran, sehingga memastikan pada tanggal 1 Januari 2014 seluruh pihak memiliki

kesiapan dalam pelaksanaan BPJS.

Page 34: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

30

BAB IV

RENCANA AKSI NASIONAL BPJS

A. Pengertian Rencana Aksi Nasional

Adalah tindak lanjut rencana pengelolaan suatu kegiatan yang bertujuan

mengelola kegiatan lebih teratur dan terarah serta dapat dilakukan monitoring secara

komprehensif. Kementerian Kominfo sebagai koordinator dalam Tim Sosialisasi,

Edukasi dan Advokasi melaksanakan berbagai koordinasi dalam bentuk FGD dan

Rapat koordinasi untuk menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi Rencana Aksi

Nasional BPJS. Rencana Aksi Nasional ini akan terus disempurnakan dalam bentuk

matriks terbaru yang mencerminkan kegiatan dari Tim Sosialisasi, Edukasi dan

Advokasi BPJS.

B. Matriks Rencana Aksi Nasional BPJS

Rencana Aksi Nasional BPJS adalah terdiri atas rencana aksi dari anggota Tim

Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi dalam rangka mensosialisasikan BPJS.RAN ini

dibreakdown setiap bulan untuk memudahkan dalam pelaksanaan program dan Monev

nya.Masing-masing anggota Tim harus melaporkan hasil dari sosialisasi yang telah

dilakukan kepada ketua Tim.

Dibawah ini disampaikan Matriks Rencana Aksi Nasional Tim Sosialisasi,

Edukasi dan Advokasi BPJS.

Page 35: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

31

Rencana Kegiatan Sosialisasi BPJS

Kelompok Kerja Bidang Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 POLRI Kepesertaan BPJS SDM Mabes, Asrena

Mabes, Polda Metro,

Polres Jakbar

Tatap Muka:

Seminar

Jakarta

2 KEMENKES Regulasi dan

Perkembangan

Pelaksanaan BPJS

PKB,NU,KPA dan

Pengelola Projek

Tatap Muka:

Seminar

Jakarta 21-22

3 KEMENKES Diklat Aparatur

dalam rangka

mendukung

pelaksanaan SJSN

dan BPJS

Di lingkungan Badan

Pengembangan dan

Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia

(PPSDM) Kesehatan

Rapat Koordinasi

Pelaksanaan

Operasional

Program (RAKOR

POP)

dilingkungan

Badan PPSDM

Kesehatan

Jakarta 20-22

Page 36: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

32

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

4 KEMENKES Mendukung

pelaksanaan SJSN

dan BPJS

SDM Kesehatan Rapat Koordinasi

Pelaksanaan

Operasional

Program (RAKOR

POP)

dilingkungan

Badan PPSDM

Kesehatan

Jakarta 20-22

5 KEMENKES Pengetahuan

tentang SJSN

Pengelola Program Pertemuan

Nasional Evaluasi

dan Perencanaan

Program

Pengendalian TB

Jakarta 28 1

6 KEMENKES Implementasi

tentang SJSN dan

BPJS

Dosen, pegawai dan

para Mahasiswa

dilingkungan

Poltekkes Kemenkes

Generale Stadium

/ Kuliah Umum di

lingkungan

masing-masing

Poltekkes

Kemenkes

Jakarta

7 KEM. BUMN Penanganan

Unjuk Rasa BPJS

Peserta Unjuk Rasa

(Serikat Pekerja, LSM)

Tatap Muka Jakarta

8 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Masyarakat umum Diskusi Publik

dan Dialog

Interaktif TV dan

Banjarmasin

Page 37: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

33

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Radio

9 KEMENKES Pengetahuan

tentang SJSN

Pengelola Program Pertemuan

Monev Malaria

Jakarta 4-8

10 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Penanggungjawab

program & direktur

RSUD

Pertemuan

nasional

akselerasi

pencapaian MDGs

Bandung 21-24

11 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Aceh Minggu

ke-4

12 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

SumSel Minggu

ke-4

13 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Bali Minggu

ke-4

14 POLRI Regulasi dan

Perkembangan

BPJS

Pelatihan Simak BMN Tatap Muka,

Seminar

Jakarta 5

Page 38: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

34

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

15 POLRI Regulasi dan

Perkembangan

BPJS

Peserta Pelatihan

Kesehatan

Tatap Muka,

Seminar

Jakarta 7

16 KEMENKES Tanggapan &

penerimaan

masyarakat

terhadap

implementasi

SJSN

Forum

Komunikasi

Masyarakat

17 KEMENKES Implementasi

SJSN

Peneliti kesehatan Raker Badan

Litbangkes

18 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Pertemuan

Nasional teknis

kesehatan ibu

Bandung 5-8

19 POLRI Regulasi dan

Perkembangan

BPJS

Anggota Polri, PNS dan

Keluarga

Tatap Muka,

Seminar

Riau

20 POLRI Regulasi dan

Perkembangan

BPJS

Tatap Muka,

Seminar

Jogja

21 POLRI Regulasi dan

Perkembangan

Tatap Muka,

Seminar

Makassar

Page 39: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

35

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

BPJS

22 KEMENKES Implementasi

SJSN-BPJS 2014

Dinas kesehatan

provinsi,

kabupaten/kota

Pertemuan

kooordinasi

Pusat-daerah

penyelenggara

pelayanan

kesehatan dasar

dalam rangka

menghadapi

SJSN-BPJS 2014

23 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Stakeholder terkait Forum

Komunikasi

Kelitbangan &

Jarlitbangkes

24 KEMENKES Implementasi

tentang SJSN dan

BPJS

Dosen Poltekkes

Kemenkes/Dosen

Swasta dan Rumah

Sakit

Pemerintah/Swasta

dilingkungan Pemprov

Jawa Barat

Pelatihan

penguatan

pelayanan prima

dan Manajemen

Sistem Rujukan

Page 40: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

36

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

25 KEMENKES Tanggapan &

penerimaan

masyarakat

terhadap

implementasi

SJSN

Pengunjung pameran

(pelajar/mahasiswa,

peneliti, masyarakat

umum)

Pameran Hasil

Litbangkes

26 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Masyarakat umum Pesan melalui

sosial media:

twitter, facebook

& youtube

27 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Masyarakat umum Informasi pada

website Kemkes

dan Puskomblik

28 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Wartawan/jurnalis Temu media

29 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN

Masyarakat Umum Advertorial Media

Cetak Nasional

Jakarta

30 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN

Masyarakat Umum Talkshow Radio Jakarta

31 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN

Masyarakat Umum Talkshow TV

Nasional

Jakarta

Page 41: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

37

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

32 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Masyarakat umum Diskusi Publik

dan Dialog

Interaktif TV dan

Radio

Medan

33 KEMENKOKESRA Kompensasi

Sosial

Maluku

Utara

7

34 KEMENKES Aliansi strategik

dengan

Pemerintah

Daerah

Pegawai Pemda yang

ditunjuk oleh Bupati/

Walikota

Training of

Trainer (TOT)

35 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Kaltim Minggu

ke-4

36 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Riau Minggu

ke-4

37 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Jambi Minggu

ke-4

38 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN

Pekerja, Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi

Forum

Komunikasi SJSN

Jakarta

Page 42: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

38

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

dan Faskes

39 KEMENKES Meningkatkan

komitmen

Seluruh

Kabupaten/Kota di

provinsi Kaltim, Riau,

Bali, Sulteng, Banten

Advokasi

40 KEMENKES Regulasi SJSN

dan BPJS

Di lingkungan BBPK,

Bapelkes dan

Poltekkes

Publikasi dengan

membuat Roll

Benner dan

Leaflet untuk

seluruh UPT

dilingkungan

Badan PPSDM

Kesehatan

41 KEMENKES Implementasi

sistem rujukan

yang mendukung

SJSN oleh BPJS

dinas kesehatan

Provinsi, Kab/ kota,

Rumah Sakit di

Provinsi

Sosialisasi

Pedoman Sistem

Rujukan Nasional

42 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Dialog Interaktif

RRI - Pro 3

Jakarta

Page 43: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

39

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

43 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Bakohumas Pertemuan

Bakohumas

Regional

Indonesia Tengah

Tahun 2013

Pontianak 1-2

44 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Dialog Interaktif

KIBM di Stasiun

TVRI

Jakarta 10

45 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Dialog Interaktif

KIB di Stasiun RRI

Jakarta 22

46 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Pemasangan

Baliho/Spanduk

Jakarta

47 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Dialog Interaktif

TV dan Radio

Nasional di TV

One & RRI Pusat

Jakarta

48 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

Masyarakat umum PSA TV di TVRI &

TV Nasional

Jakarta

Page 44: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

40

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

a

49 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Dialog Interaktif

TV dan Radio

Daerah di

TVRI/TV Lokal &

RRI Daerah

Makassar

50 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Forum Diskusi

Publik dalan

Rangka GPR

Makassar

51 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Peliputan Audio

Visual (Liputan

Forum Diskusi

Publik BPJS)

Makassar

52 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Kepala bidang dan

kepala seksi dinkes

provinsi, LP/LS terkait

pembinaan gizi.

Sosialisasi

pencegahan dan

penanggulangan

stunting

Minggu

ke-3

53 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Advertorial Media

Cetak

Jakarta Minggu

ke-4

Page 45: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

41

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

54 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Kalteng Minggu

ke-4

55 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Kalsel Minggu

ke-4

56 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Babel Minggu

ke-4

57 KEMENKES Melaksanakan

Diklat TOT

Jaminan

Kesehatan

Petugas Rumah Sakit,

Puskesmas dan

Administrasi Rumah

Sakit dan Puskesmas

Diklat TOT

58 KEMENKES Melakukan

Pemberian

Informasi

Langsung

berdasarkan

segmentasi

peserta

Masyarakat umum Meeting setengah

hari, presentasi

dan diskusi

59 KEMENKES Sosialisasi Komunitas Direksi

BUMN

Meeting setengah

hari, presentasi

Page 46: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

42

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

dan diskusi

60 KEMENKES Melakukan

Sinergi dengan

DJSN, dan

Pemerintah

Daerah

DJSN, dan Pemerintah

Daerah

Pertemuan

Sosialisasi tingkat

kabupaten

berdasarkan

segmentasi

peserta oleh

peserta yang

telah mengikuti

"TOT"

61 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

LSM/ormas, Org

Profesi, akademisi,

pekerja, pengusaha,

K/L lainnya

Sosialisasi dengan

para stakeholders

62 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Masyarakat umum Penayangan Iklan

Layanan

Masyarakat (ILM)

di media TV dan

radio

63 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Masyarakat umum Penanyangan

talkshow di

media TV dan

radio

Page 47: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

43

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

64 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Masyarakat umum Penanyangan

advertorial di

media cetak dan

online

65 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Penerbitan Warta

Bakohumas

Jakarta

66 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Masyarakat umum Buku Jakarta Minggu

ke-3

67 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Masyarakat umum Leaflet Jakarta Minggu

ke-3

68 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Kep. Riau Minggu

ke-4

69 DJSN SJSN & BPJS, PBI,

Peta Jalan JKN,

Jamkesda

SKPD, Pekerja,Pemberi

Kerja, Asosiasi Profesi,

Faskes, TNI-Polri

Tatap Muka,

Diskusi, Ceramah

Jabar Minggu

ke-4

70 KEMENKOKESRA Kebijakan

Jaminan Sosial

100 Orang, SKPD Rakorda Kaltim 28

Page 48: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

44

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

71 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN &

Perkembanganny

a

Dialog Interaktif

di RRI - Pro 4

Jakarta

72 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

(Sosialisasi PP

No.33 Tahun

2012 dan

Permenkes ASI

EksklusifI

Kepala bidang dinkes

provinsi, LP/LS terkait,

LSM penggiat ASI

Sosialisasi Minggu

ke-3

73 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

(akselerasi

pencapaian MDGs

5)

Organisasi lintas

program, lintas sektor,

universitas, organisasi

profesi

Pertemuan

Kordinasi LP/LS

Minggu

ke-3

74 DJSN Posisi Jamkesda 33 Pemprov dan

Stakeholder Pusat

Rakernas SJSN Bandung

75 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

SulSel 3-5

Page 49: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

45

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

76 KEMENKES Sosialisasi SJSN

melalui

pertemuan dalam

wadah

pengembangan

desa dan

kelurahan siaga

aktif termasuk

PHBS

Desa dan Kelurahan Pertemuan

Integrasi dengan

kegiatan

organisasi

kemasyarakatan

dan sosialisasi

SJSN

77 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Serikat Pekerja Meeting setengah

hari, presentas

dan diskusi

78 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Asosiasi industri &

pengusaha

Meeting setengah

hari, presentas

dan diskusi

79 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Badan usaha Meeting setengah

hari, presentas

dan diskusi

80 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Asosiasi profesi Meeting setengah

hari, presentas

dan diskusi

81 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Komunitas Ibu Rumah

Tangga (Women)

Meeting setengah

hari, presentas

Page 50: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

46

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

dan diskusi

82 KEMENKES Sosialisasi BPJS

dan SJSN

Komunitas Anak Muda,

Mahasiswa

Meeting setengah

hari, presentasi

dan diskusi

83 KEMENKES Melakukan

Pemberian

Informasi Melalui

Media

berdasarkan

segmentasi

peserta

Masyarakat umum TV, Radio, Media

Cetak

84 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Masyarakat umum Dialog Interaktif

di TV Nasional

Jakarta

85 KEMENKES Sosialisasi SJSN

melalui

pertemuan dalam

wadah

pengembangan

desa dan

kelurahan siaga

aktif termasuk

PHBS

Desa dan Kelurahan Pertemuan

Integrasi dengan

kegiatan

organisasi

kemasyarakatan

dan sosialisasi

SJSN

Page 51: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

47

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

86 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Riau 19-21

87 KOMINFO Regulasi BPJS &

SJSN

Masyarakat umum Dialog Interaktif

melalui media

Petunra

Maluku

88 KEMENKOKESRA Kebijakan

Penyandang

Cacat dan Lansia

terkait BPJS

Rakorda Jabar 3

89 KEMENKES Pengembangan

dan

Pemberdayaan

SDM Kesehatan

dalam

mendukung SJSN

Pegawai pusat

Kemenkes, lIntas

program dan Lintas

sektor dan Dinas

Kesehatan

Provinsi/Kabupaten/k

ota serta RSUD dan

BKD

Provinsi/Kabupaten

/Kota yang terpilih

Lokakarya

Nasional

90 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Lampung 9-11

Page 52: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

48

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Stakeholder

91 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Kaltim 23-25

92 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

NTB 6-8

93 KEMENKES Sosialisasi SJSN

melalui

pertemuan dalam

wadah

pengembangan

desa dan

kelurahan siaga

aktif termasuk

PHBS

Desa dan Kelurahan Pertemuan

Integrasi dengan

kegiatan

organisasi

kemasyarakatan

dan sosialisasi

SJSN

94 KEMENKOKESRA Perumahan dan

Pemukiman

NTT 7

95 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Banten 11-13

Page 53: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

49

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Stakeholder

96 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Kalbar 20-22

97 KEMNAKERTRANS Sosialisasi

Jaminan Sosial

Kepada

Stakeholder

Stakeholder Tatap muka,

Ceramah, Diskusi

Sumut 27-29

98 KEMENKES Pengembangan

desa dan

kelurahan siaga

aktif

Desa dan Kelurahan Pertemuan

Sosialisasi SJSN

Media Elektronik

99 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Penanggungjawab

program

Pertemuan

koordinasi teknis

peningkatan

kwalitas hidup

anak

100 KEM. BUMN Dukungan

Terhadap BPJS

Masyarakat Umum Media Luar

Ruang: Spanduk

Jakarta

Page 54: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

50

No Instansi Materi Sasaran khalayak Media Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

101 KEMENKES Implementasi

SJSN kepada para

peneliti

kesehatan

Peneliti Kesehatan

Luar Badan Litbangkes

Diseminasi Lintas

Sektor

102 KEMENKES Implementasi

sistem rujukan

yang SJSN oleh

BPJS

Dinas kesehatan

Provinsi, Kab/ kota,

Rumah Sakit di

Provinsi

FGD

103 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Penanggungjawab

perencanaan program

dan operator RKAKL

RAPAT

koordinasi

perencanaan dan

anggaran

program Bina Gizi

& KIA.

104 KEMENKES Implementasi

SJSN oleh BPJS

Kadinkes

Kab/Kota/Kasubdin

Rakontek

Page 55: Strategi Komunikasi Dan Rencana Aksi Nasional Sosialisasi ...202.89.117.80/files/docs/1390808946.pdf · 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang

51

BAB V

PENUTUP

Strategi Komunikasi (Strakom) dan Rencana Aksi Nasional (RAN) Tim

Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi (SEA) BPJS merupakan panduan teknis

dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi, edukasi dan advokasi oleh tim

yang terwakili oleh masing-masing Kementerian/Lembaga terkait sesuai

dengan Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Nomor 22

Tahun 2012. Pelaksanaan BPJS Kesehatan diharapkan akan

diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2014 dengan kesiapan yang

cukup oleh seluruh stakeholder, oleh karena itu kegiatan sosialisasi, edukasi

dan advokasi mutlak menjadi hal yang harus direncanakan secara

menyeluruh melalui Tim bidang sosialisasi, edukasi dan advokasi.

Strategi komunikasi dan RAN SEA BPJS harus dilakukan Monitoring

dan Evaluasi (Monev) secara berkala untuk memastikan setiap program yang

dijalankan sesuai dengan rencana awal yang telah ditetapkan serta perlunya

rencana antisipasi perbaikan dari hasil Monev yang telah dilakukan. Matriks

dari RAN SEA BPJS merupakan gabungan dari seluruh tim bidang

Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi yang harus diperbaharui terus- menerus

untuk memastikan kesiapan pelaksanaan BPJS Kesehatan dan

Ketenagakerjaan sesuai waktu yang ditentukan.

Akhirnya kita mengharapkan dengan adanya Strakom dan RAN SEA

BPJS ini dapat menjadi panduan teknis dalam melaksanakan kegiatan

Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi kepada seluruh elemen masyarakat dan

Stakeholder dengan memanfaatkan media yang tepat sasaran sehingga

tercapai seluruh tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan BPJS

Kesehatan maupun Ketenagakerjaan.