Top Banner
Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 51, Year 2020 40 STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 (STUDI KASUS UMKM KABUPATEN CILACAP) Kuswantoro (1) ; Imam Alfi (2) [email protected] (1) STMIK Komputama Majenang; (2) IAIN Purwokerto _____________________________________________________________________________________________ Abstract In Indonesia, the corona virus has spread to various regions, one of which is in the Cilacap Region. This has an impact on many sectors, one of which is the disrupted economic sector. Many large companies and factories have closed down and laid off employees. What is the UMKM financial strategy in Cilacap in dealing with the economic slowdown due to the corona virus. This research is a qualitative research through field studies using observation and interviews with UMKM actors. Based on the research results of the First Application of Government Policy in the context of Co-19 Handling, UMKM experienced a decrease in income. Second. Strategic steps are needed to overcome the financial problems of UMKM that are decided based on good and appropriate research. One appropriate method is to use the boom, downturn, bottom, and upword approaches. With this model it is hoped to be the solution to that problem. Keywords: Covid-19, Economy, UMKM in Cilacap _____________________________________________________________________________________ Background Berdasarkan data per bulan Mei 2020 terkonfirmasi positif Corona 4.444.670 orang, sembuh 1.588.858 orang, dan yang meninggal 302.493 orang sedangkan di Indonesia sendiri oer bulan mei 2020 diperoleh data positif korona 16.476 orang, sembuh 3.803 orang, dan yang meninggal 1.76 orang. Begitu besarnya dampak virus korona terhadap kehidupan manusia sehingga negara-negara didunia mengambil kebijakan penguncian wilayah atau lockdown. Tentunya kebijakan ini membawa dampak negative bagi perekonomian global. Menurut perkiraan, penguncian di Eropa dan Amerika Utara memukul sektor jasa dengan keras seperti perdagangan ritel, rekreasi, perhotelan, dan transportasi (Pasaribu 2020). Tingkat keparahan dampak korona akan sangat bergantung kepada durasi kebijakan penguncian wilayah yang dilaksanakan oleh masing-masing negara. Diperlukan kebijakan tidak hanya untuk menahan pendemi korona dan menyelelamatkan nyawa, diperlukan juga kebijakan untuk menyelamatkan masyarakat dari kehancuran ekonomi (Yunus and Rezki 2020). Cina khususnya kota Wuhan sebagai kota pertama yang mengalami virus korona pastinya mengalami dampak negative terhadap perekonomian. Cina sebagai negara penghasil barang dan jasa dimana jumlah konsumennya massif didunia menjadikan cina sebagai negara ekonomi terkuat kedua dunia. Kerugian akibat pandemi bagi perekonomian cina menjadi perhatian internasional. Menurut laporan BBC per Maret 2020, penjualan ritel anjlok hingga 15,8 persen,
12

STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jan 08, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

40

STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP

MENGHADAPI PANDEMI COVID 19

(STUDI KASUS UMKM KABUPATEN CILACAP)

Kuswantoro(1); Imam Alfi (2)

[email protected]

(1) STMIK Komputama Majenang; (2) IAIN Purwokerto

_____________________________________________________________________________________________

Abstract

In Indonesia, the corona virus has spread to various regions, one of which is in the Cilacap

Region. This has an impact on many sectors, one of which is the disrupted economic sector. Many large

companies and factories have closed down and laid off employees. What is the UMKM financial strategy

in Cilacap in dealing with the economic slowdown due to the corona virus. This research is a qualitative

research through field studies using observation and interviews with UMKM actors. Based on the

research results of the First Application of Government Policy in the context of Co-19 Handling, UMKM

experienced a decrease in income. Second. Strategic steps are needed to overcome the financial problems

of UMKM that are decided based on good and appropriate research. One appropriate method is to use

the boom, downturn, bottom, and upword approaches. With this model it is hoped to be the solution to

that problem.

Keywords: Covid-19, Economy, UMKM in Cilacap

_____________________________________________________________________________________

Background

Berdasarkan data per bulan Mei 2020 terkonfirmasi positif Corona 4.444.670 orang,

sembuh 1.588.858 orang, dan yang meninggal 302.493 orang sedangkan di Indonesia sendiri oer

bulan mei 2020 diperoleh data positif korona 16.476 orang, sembuh 3.803 orang, dan yang

meninggal 1.76 orang. Begitu besarnya dampak virus korona terhadap kehidupan manusia

sehingga negara-negara didunia mengambil kebijakan penguncian wilayah atau lockdown.

Tentunya kebijakan ini membawa dampak negative bagi perekonomian global. Menurut

perkiraan, penguncian di Eropa dan Amerika Utara memukul sektor jasa dengan keras seperti

perdagangan ritel, rekreasi, perhotelan, dan transportasi (Pasaribu 2020).

Tingkat keparahan dampak korona akan sangat bergantung kepada durasi kebijakan

penguncian wilayah yang dilaksanakan oleh masing-masing negara. Diperlukan kebijakan tidak

hanya untuk menahan pendemi korona dan menyelelamatkan nyawa, diperlukan juga kebijakan

untuk menyelamatkan masyarakat dari kehancuran ekonomi (Yunus and Rezki 2020).

Cina khususnya kota Wuhan sebagai kota pertama yang mengalami virus korona pastinya

mengalami dampak negative terhadap perekonomian. Cina sebagai negara penghasil barang dan

jasa dimana jumlah konsumennya massif didunia menjadikan cina sebagai negara ekonomi

terkuat kedua dunia. Kerugian akibat pandemi bagi perekonomian cina menjadi perhatian

internasional. Menurut laporan BBC per Maret 2020, penjualan ritel anjlok hingga 15,8 persen,

Page 2: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

41

karena banyak pembeli memilih tinggal dirumah. Angka pengangguran juga meningkat 5,9

persen. L Ran. Indonesia sebagai negara berkembang juga dapat dipastikan mengalami

kemunduran ekonomi terutama sector ritel, pariwisata, dan transportasi (Rohmah 2020).

Akibat corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menurut catatan Menteri keuangan

setidaknya ada delapan akibat pandemic corona antara lain PHK, menurunya purchasing

manager index (PMI), pembatalan penerbangan internasional, angka turis menurun, penurunan

tangka okupansi hotel, dan inflasi pada bulan Maret (Alfi and Halwati 2019; Bhakti 2013).

Pertama, sampai tanggal 11 April 2020 lebih dari 1,5 juta karyawan putus kerja atau

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan. Di mana 1,2 juta orang berkerja pada sector

formal dan 256.000 berkerja pada sector informal.

Kedua, Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia dibawah level 50 pada maret 2020

yakni sebesar 45,3. Purchasing Manager Index (PMI) adalah gabungan dari lima indicator

ekonomi yaitu pesanan, persediaan, produksi, pengiriman, dan tenaga kerja. Index biasanya

berupa angka, jika diatas 50 menunjukan industry mengalami ekspansi, sebaliknya jika dibawah

angka 50 berarti mengalami kontraksi (Byananda 2020).

Ketiga, lebih dari 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang Januari-

Februari, dengan rincian 11.680 penerbangan domestic dan 1.023 penerbangan internasional.

Keempat, sekitar Rp.207 miliar kehilangan pendapatan di sector pelayanan udara, dan

sekitar Rp.48 miliar kehilangan yang disumbangkan oleh penerbangan dari china.

Kelima, angka turis menurun hingga 6.800 per hari khususnya turis dari china.

Keenam, berdasarkan informasi dari perhimpunan hotel dan restoran Indonesia

penurunan tingkat okupansi di sekitar 6.000 hotel di Indonesia mengalami penurunan sebesar 50

persen. Bias dikatakan jumlah kamar yang disewa oleh konsumen kurang dari 50 persen. Akibat

pandemic covid 19 banyak hotel-hotel yang tutup sementara, hotel-hotel yang tetap buka

ditengah covid 19 tingkat kunjungannya hanya sekitar 10-15 persen (Byananda 2020).

Ketujuh, import Indonesia sepanjang Januari-Maret 2020 mengalami penurunan 3,7

persen year to date (YTD). Inflasi pada bulan Maret 2020 tercatat sebesar 2,96 persen year on

year (yoy) akibat kenaikan harga emas perhiasan dan beberapa harga pangan melonjak.

Kemudian bagaimana kondisi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia

dalam menghadapi Pandemic Covid 19 (Arkaan 2020).

Literature Review

A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 dalam pasal 1, yang

dimaksud Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang

tersebut. PPRI Nomor Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahaan atau

bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak

langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut (Tambunan 2012).

Page 3: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

42

Menurut Undang-Undang diatas kriteria UMKM dalam pasal 6 adalah nilai kekayaan

bersih atau nilai asset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan

tahunan. Adapun kriteria UMKM adalah sebagai berikut:

a) Usaha mikro adalah usaha yang memiliki asset paling banyak Rp.50 juta tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta.

b) Usaha kecil adalah usaha dengan nilai asset lebih dari Rp.50 juta dan paling banyak Rp.500

juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih

dari Rp.300 juta hingga maksimum Rp. 2,5 Milyar.

c) Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta

hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan diatas Rp.2,5 milyar sampai

paling tinggi Rp.50 milyar.

Perbedaan antara Usaha Mikro (UM), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan

Usaha Besar (UB), umumnya didasarkan pada nilai asset awal tidak termasuk tanah dan

bangunan, omset rata-rata pertahun, atau jumlah pekerja tetap.(Tambunan 2012)

Ada beberapa keunggulan UMKM dibandingkan usaha besar antara lain sebagai berikut.

a) Inovasi teknologi dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk,

b) Hubungan antar manusia yang akrab dalam perusahaan,

c) Penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak,

d) Memiliki kemampuan adaptasi yang cepat dalam menghadapi kondisi pasar yang cepat

berubah,

e) Terdapat dinamisme manajerial dan peran kewirauhaan (Abd 2004).

B. Kriteria dan klasifikasi UMKM

Statistik Selain menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Badan

Pusat (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil

merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19 orang,

sedangkan usaha menengah usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan

99 orang (Bhakti 2013).

UMKM di Indonesia tergolong kelompok usaha yang paling banyak dilakukan oleh

masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia jumlah 2018 terbagi sebagai berikut: Usaha Mikro (UMi) :

63.350.222 unit, Usaha Kecil (UK): 783.132 unit, Usaha Menengah (UM): 60.702 unit jadi total

UMKM di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 64.194.056 unit, dan Usaha Mikro (UMi)

merupakan usaha mayoritas atau terbesar bagi masyarakat Indonesia. Dari data diatas dapat kita

klasifikasikan kategori UMKM sebagai berikut (Resalawati 2011):

a) Livelihood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang

digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, atau biasa disebut sector

informal, misalnya pedagang kaki lima.

b) Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki

sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

c) Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.

Page 4: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

43

d) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah

memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)

(Resalawati 2011).

C. Manajemen Keungan UMKM

Manajemen adalah seperangkat kegiatan berupa perencanaan dan pengambilan

keputusan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang diarahkan kepada sumberdaya

organisasi (manusia, finansial, peralatan fisik, dan informasi) dengan tujuan untuk mencapai

tujuan organisasi dengan cara berdaya guna dan berhasil guna (Stoner James, Gilber, and

Freeman 2009) Stoner James Fungsi manajemen yang harus dilakukan diantaranya fungsi

perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasan, supaya

organisasi bergerak sesuai arah yang diinginkan(Iswanto 2014).

Sedangkan pengertian manajemen keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan

aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi dimana didalamnya termasuk kegiatan

perencanaan, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan (Bringham and Houston

2012) .Adapun fungsi utama dari manajemen keuangan adalah:

a) Kegiatan mencari dana (obtain of fund) guna menghasilkan laba,

b) Kegiatan Menggunakan dana (allocation of fund),

c) Kegiatan mendistribusikan laba.

Dalam UMKM hampir sebagian besar seorang manajer adalah owner dari perusahaan

tersebut, sehingga laporan keungan dapat diketahui lebih update dan lebih detail olehnya. Maka,

sangat penting bagi manajer untuk melakukan kegiatan administrasi keuangan secara tertib dan

disiplin guna pengambilan keputusan (Wirahadi Ahmad and Septriani 2008).

D. Tertib Administrasi sebagai Fondasi UMKM

Ketertiban dalam pencatatan administrasi sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM.

Dengan adanya tertib administrasi setiap kegiatan pelaporan akan semakin efektif dan

memudahkan perusahaan mengambil keputusan. Menurut Muniya Alteza ada tujuh tertib

administrasi yang harus dilakukan oleh UMKM (Alteza 2012).

a) Administrasi piutang. Piutang merupakan kekayaan perusahaan dimana dalam laporan neraca

diletakan pada sisi asset atau aktiva. Administrasi piutang sangat penting untuk memberikan

informasi internal maupun eksternal. Manfaat internal akan memberikan informasi piutang

guna perencanaan dan evaluasi. Manfaat ekternal dapat digunakan sebagai agunan pemberi

pinjaman.

b) Administrasi utang. Akun hutang terletak pada posisi pasiva, utang merupakan kewajiban

perusahaan kepada pihak eksternal. Laporan utang akan sangat bermanfaat bagi UMKM

untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan keuangan.

c) Administrasi persediaan. Akun persediaan diletakan pada posisi pasiva, perediaan juga

merupakan kekayaan perusahaan, dan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM dalam bidang

perdagangan maupun manufaktur. Selain itu, memberikan manfaat untuk mengambil

keputusan kapan harus membeli barang.

Page 5: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

44

d) Administrasi asset tetap. Aset tetap merupakan kekayaan perusahaan yang terletak dibawah

akun persediaan. Aset tetap harus tercatat dengan tertib karena suatu saat berpotensi sebagai

modal.

e) Administrasi kas. Uang kas merupakan kekayaan perusahaan dalam neraca diletakan pada

sisi paling atas akun asset. Uang kas jumlahnya tidak terlalu besar dimanfaatkan untuk

kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan operasional perusahaan. Pencatatan uang kas sangat

bermanfaat untuk mengetahui jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran setiap harinya.

f) Administrasi penggajian. Penggajian masuk kedalam kelompok pembiayaan. Administrasi

pembiayaan memberikan informasi besaran upah yang diberikan kepada pegawai dan juga

untuk menghitung pajak.

g) Administrasi lainnya meliputi surat masuk, surat keluar, pencatatan kebijakan perusahaan,

sewa menyewa, dan kerjasama dengan pihak lain.

Methodology

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi

kasus yang digunakan adalah studi kasus tunggal (single case study), karena penulis membahas

sebuah kasus tunggal di satu tempat, yaitu UMKM di Cilacap. Menurut Creswell untuk studi

kasus, analisisnya terdiri dari “deskripsi terinci” tentang kasus beserta settingnya. Apabila suatu

kasus menampilkan kronologis suatu peristiwa maka menganalisisnya memerlukan banyak

sumber data (John W. Creswell 1985). Oleh karena itu, penulis juga memilih informan dengan

cara multisources, yaitu dari berbagai sumber. Penentuan informan dilakukan dengan Teknik

Informan Penelitian ditentukan dengan teknik snowball sampling, yaitu penulis mendapatkan

akses para informan secara snowball dari informan utama, yaitu pimpinan UMKM di Cilacap.

Pengumpulan data penelitian ini adalah, Wawancara, Observasi, dan Studi. Analisis data yang

dilakukan melalui reduksi data dari hasil observasi yang diperoleh di lapangan (J. W. Creswell

2012).

Findings and Discussion

A. UMKM di Wilayah Cilacap

Pandemic Covid 19 juga sangat berdampak bagi UMKM yang ada diwilayah Cilacap

beberapa perusahaan yang terkena dampak antara lain: perusahaan kayu, perusahaan kayu tidak

dapat melakukan operasional karena tidak bisa melakukan kegiatan ekspor. Selain itu juga usaha

perhotelan, banyak usaha perhotelan di wilayah Cilacap yang turun tingkat huniannya sehingga

sangat berpengaruh terhadap pemasukan usaha. Selain itu, usaha pariwisata di cilacap juga

terdampak akibat virus corona. Dengan adanya kebijakan social distancing kemudian menjadi

kebijakan physical distancing ini menyebabkan berbagai tempat wisata ditutup, dan ini

berdampak besar bagi pemasukan daerah juga berdampak besar bagi pedagang-pedangan yang

ada didalam tempat wisata. Kabupaten Cilacap yang memiliki potensi wisata pantai yang sangat

Page 6: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

45

luas tidak dapat menerima wisatawan untuk sementara. Penyerapan tenaga kerja dibidang

pariwisata ini juga sangat besar.(Muhamat, Don, and Mohamad 2012)

Pandemic covid 19 juga berdampak pada pelaku usaha peternakan ayam salah satunya di

desa Madusari dan Majingklak, Wanareja, Cilacap. Pada senin 13 April 2020 ribuan ayam yang

belum siap konsumsi dijual asal laku, karena takut asupan gizi tidak terpenuhi, bahkan ada yang

dibagikan secara gratis. Menurut Tasim Wahyadi peternak asal Wanareja, Cilacap beliau

mengatakan pada akhir pekan bulan April 2020 perusahaan mitranya menghentikan suplay pakan

ayamnya, sehingga menyebabkan ribuan ekor ayamnya terancam kelaparan.

“Kami stop semua, sejak Awal April memang perusahaan sudah memberikan informasi

bahwa penerimaan barang turun drastic sehingga ahirnya tidak menerima lagi. Ya daripada

rugi lebih besar mending di stop dulu. BAhkan sempat kita bagikan gratis ke warga.” Jelas

Taslim

Dari peryataan ini sangat jelas bahwa perusahaan telah mengambil lagkah awal akibat

Covid 19 berupa penghentian sementara produksi barang. Keputusan ini menyebabkan peternak

merugi dan menyebabkan masalah keuangan yang tidak sehat. Disamping rugi kesiapan

psikologis peternak lemah sehingga membagikan gratis ke warga.

Pandemic covid 19 juga berdampak pada pelaku usaha gorengan. Sunarto yang biasa

berjualan gorengan seperti mendoan, bakwan, tahu dan juga es degan (kelapa muda) di pertigaan

jalan raya Sampang Kebasen yang sering ditutup. Akibat kebijakan belajar, bekerja, dan

beribadah dari rumah menjadikan lalu lintas di daerah tersebut sepi. Meskipun tetap buka beliau

mengaku penjualannya turun 50% dari sebelumnya.

“Disini Jalan sering tutup mas ahirnya pembeli jarang lewat sini. Saya …ya tetep buka

tapi sepi, jarang pembeli, biasanya rame apalagi menjelang lebaran”. Ujar Sunarto

Akibat pandemic covid 19 ini berdampak juga pada usaha layanan transportasi, pelaku

usaha transportasi di wilayah cilacap 65 persen bahkan lebih menghentikan armadanya. Jam

operasional transportasi juga dikurangi dari hari biasanya. Selain itu juga, perusahaan-

perusahaan penjualan kendaraan bermotor baik kendaraan bekas maupun baru juga mengalami

penurunan di wilayah Cilacap. Dimana biasanya menjelang hari raya perusahaan kendaraan

bermotor mengalami peningkatan penjualan, hal ini berbeda dengan saat ini. Penurunan

penjualan berkisar 40 persen, hal ini juga dapat dilihat dari kebutuhan masyarakat saat ini bahwa

kebutuhan kendaraan bermotor tidak lagi menjadi prioritas ditengah pandemic Covid 19. Seperti

diungkapkan Parjo salah satu pimpinan Perusahaan Kendaraan bermotor.

“Semua merasakan dampaknya mulai angkot, driver ojol (red-ojek on-line), sampai

perusahaan leasing. Sekarang pembeli lebih mengutamakan kebutuhan pokok sebelum membeli

motor. Mereka keluar hanya seperlunya yang penting bisa makan”. Ujar Parjo

Cilacap sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan laut menjadikan masyarkat

Cilacap yang bekerja sebagai nelayan. Sector ini juga mengalami dampak akibat Covid 19 ini.

Nelayan di Cilacap hasil tangkapannya stabil akan tetapi permintaan konsumen turun dan harga

jual juga turun. Menurut Irham seorang nelayan yang berjualan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Tegal Kamulyan Cilacap Selatan, Cilacap mengatakan harga udang dogol yang biasanya dihargai

Rp.70 ribu/kg sekarang dihargai Rp.45 ribu/kg. Udang peci yang biasanya Rp.150 ribu/kg kini

Page 7: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

46

dihargai Rp.110 ribu/kg. Bawal putih ukuran kecil (1 ons) yang biasanya Rp.85 ribu/kg sekarang

dihargai Rp.65 ribu/kg.

“Nelayan juga kena dampaknya, hsil tangkapan kami dileli murah, semua turun mas,

dulu sebelum Corona udang Rp.70 ribu/kg sekarang dihargai Rp.45 ribu/kg Udang peci yang

biasanya Rp.150 ribu/kg kini dihargai Rp.110 ribu/kg. Bawal putih ukuran kecil biasanya Rp.85

ribu/kg sekarang dihargai Rp.65 ribu/kg. Jadi malas mau nangkap ikan tapi bagaimana agi

kebutuhan terus ada”. Pungkas Irham

Ada satu usaha yang dapat dikatakan mendapat berkah dari adanya pandemic covid-19

yaitu bisnis ritel. Tidak semua peritel mengalami kondisi yang buruk. Supermarket merupakan

usaha yang mendapatkan berkah dari wabah covid-19. Orang-orang yang biasanya berbelanja

dipasar tradisional dengan adanya kebijakan physical distancing banyak yang beralih ke

supermarket atau minimarket terdekat, bahkan juga took kelontong terdekat. Adapun barang

kebutuhan yang banyak dicari masyarakat adalah beras, gula, minyak, dan hand sanitaizer.

Berdasarkan informasi dari pengusaha minimarket di wilayah sampang penjualan meningkat

selama kebijakan physical distancing dilakukan, orang yang biasanya berbelanja di pasar

tradisional sekarang belanja di minimarket atau toko terdekat. Hal senada juga disampaikan oleh

seorang pengusaha ritel di wilayah Maos, Cilacap.

“Walapun Pemerintah melakukan kebijakan physical distancing kami tetap buka dengan

menerapkan protokoler kesehatan. Paling di cari pembeli ya sembako, dan alat kesehatan

seperti hand sanitaizer, masker. Belum ada seruan pak bupati untuk menutup. Tetap ada

penurunan memang sejak Corona tapi kita lihat kedepan seperti apa.” Jelas Wasgito

Dengan penjelasan diatas wilayah terdampak akibat Covid 19 merupakan pelaku usaha

UMKM yang memiliki penghasilan setiap hari dan kategori menengah. Menjadi seimbang

penelitian ini ketika ditemukan dengan penguasaha supermarket. Pelaku UMKM lebih rentan

terhadap masalah keuangan ketimbang perusahaan besar. Meskipun sama-sama terdampak

namun berbeda.

B. Strategi Keuangan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

Seperti sudah dipaparkan diatas bahwa pandemic Covid-19 menjadi ancaman serius

hampir sebagian besar UMKM di Cilacap, tetapi meskipun begitu banyak pula UMKM yang

masih dapat tetap eksis meskipun ditengah pandemic Covid-19. UMKM yang tetap dapat

bertahan ditengah pandemic ini pasti didasari oleh manajemen usaha yang baik, khususnya

manajemen keuangan perusahaan. Sependapat dengan yang disampaikan oleh Andy Grove:

“Bad companies are destroyed by crisis, good companies survive them. Greet companies

improved them.”

“Perusahaan yang buruk dihancurkan oleh krisis, perusahaan yang baik mempertahankan

kehidupannya. Perusahaan yang ramah meningkatkannya.” (Sadeli, 2011).

Keuangan merupakan jantung perusahaan, jika jantung tidak dapat bergerak pasti matilah

perusahaan tersebut. Maka sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap orang atau perusahaan

untuk melakukan manajemen keuangan dengan baik. Dengan manajemen keuangan yang baik,

manajer akan dapat dengan mudah mengambil keputusan terutama disaat krisis (Brigham and

Houston 2001; Hasyim 2013; Husnan 2014).

Page 8: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

47

Perjalanan perusahaan hampir mirip dengan perjalanan kendaraan menuju kesuatu tempat

tujuan. Perencanaan keungan akan mengikuti tahapan siklus bisnis. Dan seorang manajer sudah

menjadi keharusan untuk memaham betul siklus bisnis ini. (Dwiningtias 2014). Empat siklus

bisnis secara umum adalah sebagai berikut:

Gambar Siklus Bisnis Secara Umum (Sadeli, 2011)

Expansion Focus

Recovery Restructuring

Tujuan utama strategi keuangan adalah untuk mingkatkan nilai perusahaan melalui

investasi yang didukung oleh pendanaan, dan disiplin dalam menjalankan strategi keuangan

menjadi tugas utama seorang manajer keuangan (Rita and Eddy 2014). Siklus bisnis diatas ada

empat siklus yaitu: boom, downturn, bottom, dan upword.

Boom adalah Ketika bisnis meledak (boom) merupakan langkah terbesar bagi seorang

manajer untuk melakukan investasi, investasi ini bertujuan untuk mangantisipasi ketika bisnis

sedang turun, karena pasti suatu saat kondisi bisnis akan turun. Ketika turun manajer harus focus

terhadap proses penurunan yang terjadi. Kondisi krisis bisa menjadi salah satu penyebab bisnis

menurun (Kamaluddin and Patta Rapanna 2017).

Kemudian apa langkah yang dapat kita lakukan ketika bisnis sedang mengarah menurun,

langkah yang dapat dilakukan yaitu melakukan restrukturisasi. Restrukturisasi terutama

dilakukan dengan tanggungan kredit perusahan terhadap perbankan. Kebijakan restrukturisasi

yang dilakukan oleh pihak bank antara lain:

a) Penurunan suku bunga kredit,

b) Perpanjangan jangka waktu kredit,

c) Pengurangan tunggakan bunga kredit,

d) Pengurangan tunggakan pokok kredit,

e) Penambahan fasilitas kredit, dan

f) Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara.

Adapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah selama Covid-19 seperti yang

disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2020 yaitu boleh melakukan penundaan

pembayaran selama satu tahun, meskipun kondisi lapangan masih belum jelas karena belum ada

juknis terkait hal itu. Belum adanya peraturan yang jelas terkait relaksasi kredit kepada nasabah

ini, menyebabkan peraturan relaksasi masih tergantung kepada kemampuan masing-masing bank

Boom

Downturn Upword

Bottom

Page 9: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

48

atau leasing. Selain resktrukturisasi kredit, bagi perusahaan ritel dapat meminta kebijakan

kelonggaran pelunasan hutang kepada mitra.

Bagi perusahaan dimana saat dapat melakukan investasi secara besar-besaran tentu di

saat krisis tidak terlalu menjadi masalah, perusahaan masih dapat menjual asset hasil investasi

tersebut untuk mengatasi krisis. Ketika perusahaan sedang berada di posisi bawah (bottom)

sudah seharusnya perusahaan untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan (recovery).

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi krisis pandemic ini antara lain:

a) Periksa posisi likuiditas bisnis. Sejumlah dana atau asset liquid dapat dimanfaatkan untuk

membayar sejumlah tanggungan jangka pendek termasuk keperluan darurat.

b) Periksa asset dan utang bisnis. Manajer harus menghitung asset dan hutang dengan baik dan

benar, perhitungan yang matang dapat memprediksi sampai sejauh mana perusahaan akan

dapat terus berjalan ditengah pandemic Covid-19.

c) Bagi bisnis ritel harus segera melakukan business plan yang baru. business plan ini meliputi

strategi pemasaran, strategi distribusi, system permodalan dan pola pengeluaran. Ditengah

pandemic Covid-19 ini strategi promosi yang paling efektif dilakukan adalah promosi on-

line.

d) Disiplin dalam administrasi pengeluaran. Pengeluaran terdiri atas empat hal, yaitu;

pengeluaran primer untuk membiayai kegiatan operasional, pengeluaran wajib untuk

membayar gaji pegawai, pengeluaran sekunder, dan pengeluaran untuk investasi.

e) Laksanakan manajemen resiko. Ada beberapa strategi manajemen resiko yaitu; menanggung

kerugian sendiri, menghindari resiko, mengurangi potensi resiko, dan mengalihkan

pengelolaan resiko kepada pihak kedua.

Ketika kondisi bawah (bottom) dapat teratasi dapat diperbaiki (recovery) maka kondisi usaha

akan menuju ke atas (upword). Dalam kondisi ke atas (upword) kemudian melakukan perluasan

wilayah (expansion). Adapun langkah-langkan perluasan wilayah (expansion) antara lain:

a) Membuat perencanaan yang matang

Sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis, buatlah perencanaan sematang

mungkin. Hal ini bertujuan agar tidak kehilangan kontrol atas bisnis sebelumnya. Selain itu,

rencana yang matang juga dapat mempermudah dalam mengarahkan bisnis baru. Ada hal-hal

yang harus diperhatikan dalam pembuatan rencana ini, yang paling utama adalah harus

mengetahui terlebih dahulu bagaimana kondisi bisnis saat ini. Biasanya, bisnis yang sudah siap

melakukan ekspansi adalah bisnis yang memiliki penjualan yang lancar, konsumen yang

signifikan serta memiliki pasar yang cukup luas. Perkuatlah bisnis utama agar bisa menjadi

tumpuan untuk rencana berikutnya. Setelah memahami apa yang terjadi pada internal bisnis.

Ciptakan rencana mengenai model bisnis selanjutnya, modal yang digunakan, serta langkah-

langkah yang akan ditempuh untuk pengembangannya.

b) Menambahkan produk dan layanan

Bisnis yang sedang dijalani mungkin sudah memiliki produk dan layanan andalan serta

mempunyai konsumen dengan jumlah yang signifikan. Dan tidak ada salahnya jika

menambahkan produk dan layanan baru yang berbeda dari sebelumnya. Cara ini bisa ditempuh

dengan memberikan wajah baru dengan beralih kepada lini yang belum pernah dicoba

sebelumnya. Ini merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk ekspansi bisnis. Tentu hal

Page 10: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

49

ini dapat dilakukan tanpa meninggalkan bisnis yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, untuk

mewujudkan hal ini tidaklah sederhana. Dibutuhkan analisis dan riset pasar secara

menyeluruh untuk mengetahui produk dan layanan seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh

konsumen. Jika ini memang hal baru, maka buatlah perhitungan dan strategi untuk mengetahui

apakah mampu untuk memasarkannya dan akhirnya mendapat keuntungan.

c) Promosi secara aktif

Dengan adanya ekspansi bisnis, produk yang dikeluarkan bisa sama baiknya atau

mungkin lebih baik jika dibandingkan dengan produk di bisnis sebelumnya. Namun, tidak akan

ada yang mengetahui hal tersebut jika tidak menunjukkannya kepada konsumen. Kita harus

menjelaskan mengapa produk tersebut menjadi yang terbaik, serta ajaklah konsumen untuk

menggunakannya. Ini bisa diwujudkan dengan melakukan promosi. Promosi dipercaya dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau bahkan perusahaan secara

keseluruhan. Tidak masalah jika kita sudah mulai melakukan promosi sebelum bisnis baru benar-

benar terbentuk secara fisik. Lakukan promosi sekecil apapun secara aktif dan terus-menerus

agar konsumen mengenal sedari awal sehingga konsumen akan lebih nyaman bertransaksi.

d) Mencari target pasar baru

Salah satu kriteria ekspansi bisnis adalah penciptaan pasar baru. Jika bisnis Anda

menciptakan produk serta layanan yang berbeda dengan bisnis sebelumnya, tentu saja diperlukan

target konsumen yang berbeda dan sesuai dengan produk tersebut. Pencarian target pasar baru ini

bukan berarti tidak bisa mencari target pasar untuk produk yang sebelumnya. Apabila kita

berkeyakinan untuk melakukan ekspansi bisnis, kita tetap bisa membawa produk lama untuk

dipasarkan di daerah yang berbeda. Strategi ekspansi ini ditujukan untuk mencari kemungkinan

target konsumen lain yang tepat untuk produk serta layanan kita.

e) Membuka cabang

Jika sudah melihat perkembangan pada bisnis utama, pertimbangkan membuka cabang

baru untuk memperluas jangkauan terhadap konsumen. Kita dapat memilih untuk membuka

cabang baru di daerah yang sama atau berbeda. Cabang yang berada di daerah yang sama

biasanya digunakan untuk membantu bisnis Anda melayani konsumen yang mungkin tidak bisa

dilayani oleh cabang utama. Jika tujuannya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bisa

dengan membuka cabang di daerah lain dimana persaingan terhadap produk tersebut tidak terlalu

ketat, serta untuk mencapai konsumen baru di daerah yang berbeda.

f) Mengaplikasikan sistem penjualan baru

Di era serba digital ada beragam pilihan penjualan selain hanya mengandalkan toko fisik.

Orang mulai merubah metode konsumsinya dengan berbelanja melalui toko online. Kegiatan

membeli di dunia online lebih sederhana. Dengan bermodalkan paket internet, konsumen dapat

berseluncur dari satu toko ke toko lainnya untuk mendapatkan produk dan layanan yang

diinginkan. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup bervariasi, bahkan lebih murah. Tidak

mengherankan jika sebagian besar konsumen akan lebih memilih berbelanja

secara online. Aplikasikan sistem penjualan baru untuk produk dan layanan Anda. Bisa dengan

memanfaatkan media sosial atau membuka toko online di berbagai market place yang tersedia.

g) Kerjasama saling menguntungkan

Page 11: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

50

Strategi lainnya yang bisa ditempuh untuk memperluas bisnis adalah dengan melakukan

kerja sama dengan berbagai mitra, baik perusahaan komplemen atau bahkan pesaing. Tentu saja

kerja sama ini harus saling menguntungkan. Jangan buang-buang waktu bernegosiasi dengan

mitra yang tidak sejalan dengan tujuan bisnis Anda. Sebuah kerja sama yang baik akan

melakukan identifikasi yang jelas dan menciptakan solusi yang berguna untuk kepentingan

keduanya. Bahkan ketika itu dengan pesaing bisnis. Gabungkan ide untuk memperluas pasar

dengan menciptakan produk terbaru baik untuk pasar yang sama, pasar yang berbeda atau

bahkan pasar yang lebih luas.

h) Membeli perusahaan pesaing

Selain dengan metode kerja sama, ekspansi bisnis bisa langsung dilakukan dengan

membeli perusahaan pesaing. Ini biasanya dilakukan apabila pesaing sedang dalam masa sulit.

Pembelian ini bisa dilakukan dengan dua cara, yakni merger ataupun akuisisi. Merger adalah

penggabungan dua perusahaan menjadi satu. Dimana perusahaan yang melakukan merger akan

membeli semua aset dan liabilitas perusahaan yang di-merger. Akibatnya perusahaan yang me-

merger setidaknya memiliki 50% saham dan perusahaan yang di-merger harus berhenti

beroperasi. Bisa juga dengan mengakuisisi atau pengambil-alihan secara langsung sebuah

perusahaan dengan membeli saham atau aset mayoritas perusahaan tersebut. Di sini perusahaan

yang dibeli tetap ada, hanya pemegang sahamnya saja yang berbeda.

Dan satu hal yang selalu ditekankan sedari awal adalah untuk tidak kehilangan kontrol

pada bisnis yang sebelumnya. Untuk permasalahan ini, upaya pengelolaan keuangan bisnis bisa

menjadi jalan keluarnya. Salah satu yang mampu dan handal untuk membantu pengelolaan

keuangan adalah software akuntansi.

Conclusion

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama Penerapan Kebijakan

Pemerintah dalam rangka Penanganan Covid-19 mengakibatkan pelaku UMKM mengalami

penurunan pendapatan. Hal ini berakibat pada masalah keuangan sehingga pelaku UMKM

semakin sulit melaksanakan usahanya. Kedua. Perlu langkah-Langkah strategis mengatasi

masalah keuangan pelaku UMKM yang diputuskan berdasarkan riset yang baik dan tepat.

Ketiga; Salah satu metode yang tepat adalah dengan menggunakan pendekatan boom, downturn,

bottom, dan upword. Dengan model ini diharapkan menjadi solusi atas masalah tersebut.

References

Abd, Tiktik Sartika Partomo. 2004. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil Menengah Dan

Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Alfi, Imam, and Umi Halwati. 2019. “Faktor-Faktor Blaming the Victim (Menyalahkan Korban)

Di Wilayah Praktik Kerja Sosial.” Islamic Management and Empowerment Journal 1(2):

217–28.

Alteza, Muniya. 2012. Manajemen Keungan Praktis Bagi UMKM. Makalah PPM: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Arkaan, Naufal Rais. 2020. “Impact Corona to Economy In Indonesia.” Available at SSRN

Page 12: STRATEGI KEUANGAN UMKM CILACAP MENGHADAPI PANDEMI COVID …

Jurnal Teknologi dan Bisnis Vol. 2, No.1, Page: 40 – 51, Year 2020

51

3591105.

Bhakti, Rizki Tri Anugrah. 2013. “Pemberdayaan Umkm Melalui Pembiayaan Dengan Prinsip

Bagi Hasil Oleh Lembaga Keuangan Syariah.” Arena Hukum 6(1): 121–37.

Brigham, Eugene F, and Joel F Houston. 2001. “Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi 8.”

Jakarta: Erlangga.

Bringham, Eugene F, and Joel F Houston. 2012. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Terjemah.

Jakarta: Salemba Empat.

Byananda, Ariel. 2020. “A Case Study of Companies In Jakarta As A Dynamic Organization

During Corona Virus Pandemic.” Available at SSRN 3590972.

Creswell, J. W. 2012. RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. 1985. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five

Traditions. London: Sage Publications.

Dwiningtias, Ratna. 2014. “Model Siklus Bisnis Is-Lm Dengan Tundaan.” MATHunesa 3(2).

Hasyim, Diana. 2013. “Kualitas Manajemen Keuangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(Umkm)(Studi Kasus Pada Distribution Store (Distro) Di Kota Medan).” Jurnal Ilmu Sosial

dan Politik 5(2).

Husnan, Suad. 2014. “Manajemen Keuangan.”

Iswanto, Yun. 2014. “Manajemen Sumber Daya Manusia.”

Kamaluddin, Ir Hj Apiaty, and S E Patta Rapanna. 2017. 1 Administrasi Bisnis. SAH MEDIA.

Muhamat, Razaleigh, Abd Ghafar Don, and Abu Dardaa Mohamad. 2012. “Dakwah Kepada

Golongan Muallaf Orang Asli Di Kelantan.” dalam Jurnal Al-Hikmah 4: 87–105.

Pasaribu, Jonathan Charis. 2020. “Masalah Penyakit Menular Dan Virus Corona.”

Resalawati, Ade. 2011. Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Indonesia, Skripsi: Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis. UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta.

Rita, Januarwati, and Poernomo Eddy. 2014. “Analisis Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil

Menengah Toko Bunga ‘Cindy’ Di Jl. Kayoon Utara No. 12 Gentengkali–Surabaya.” Jurnal

Bisnis Indonesia 5(2): 155.

Rohmah, Siti Ngainnur. 2020. “Adakah Peluang Bisnis Di Tengah Kelesuan Perekonomian

Akibat Pandemi Corona?” ’ADALAH 4(1).

Sadeli, Ferdinand. 2011. Liku-Liku Strategi Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Stoner James, A F, Daniel R Gilber, and R.Edward Freeman. 2009. Management 6th Edition.

Management. New York: Pearson.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia: Isu-Isu Penting.

Jakarta: LP3ES.

Wirahadi Ahmad, Afridian, and Yossi Septriani. 2008. “Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis

Dan Cara Menguranginya.” Jurnal Akuntansi & Manajemen 3(2): 47–55.

Yunus, Nur Rohim, and Annissa Rezki. 2020. “Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai

Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19.” Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7(3).