ISBN: 978-602-8474-31-3 KOLITA 13 KONFERENSlllNGUISTIK TAHUNAN ATMA JAY A 13 Tingkat Internasionai Koordinator: Yanti, Ph.D. Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Universitas Katol ik Indonesia Atma Jaya 2015 ! Prosiding Tanpa Pengeditan I
ISBN: 978-602-8474-31-3
KOLITA 13 KONFERENSlllNGUISTIK TAHUNAN ATMA JAYA13
Tingkat Internasionai
Koordinator: Yanti, Ph.D.
Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Universitas Katol ik Indonesia Atma Jaya
2015
! Prosiding Tanpa Pengeditan I
REVIEWING THE APPLICATION OF CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON SEMINAR PAPERS Nurhayati
405
THE MAIN PROBLEM IN STUDENTS' PUBLIC SPEAKING ANXIETY Riris Mutiara Paulina, Shenny Ayunuri Beata
411
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOG IS GURU BAHASA INGGRIS Widiatmoko
417
.. THE STUDY OF ENGLISH PHONOLOGICAL ERRORS OF ADVANCED SECOND LANGUAGE LEARNERS IN PRONOUNCING SIMILARLY-SPElLED WORDS
Dangin, Nurvita Wijayanti 423
AN ERROR ANALYSIS IN ABSTRACT WRITING OF THE GRADUATE STUDENTS OF INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Tatie Soedewo, Irma Rasita Gloria Barus 427
JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS' IMPROVEMENT IN VOCABULARY THROUGH NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) METHOD
Fathin Anjani Hilman, Fida Anisah, Lestiyani Sunarto 433
CERMINAN SISTEM PEMERINTAHAN DALAM LEKSIKON PERANGKAT ADAT DI KASEPUHAN CIPTAGELAR, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI: STUDI ANTROPOLINGUISTIK
Arista Mega Utami, Rissa Risyana Rusman, Santika, Trecy Rizkiana Alifah 439
DARt CICALENGKA KE CILllITAN:KAIIAN ETNOLINGUISTIK TERHADAP CIRI HIDROGRAFIS PADA SISTEM TOPONIMI SUNDA
Mahardhika Zifana, Mahmud Fasya, Dede Kosasih 445
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TENTANG PANGAN DAN PAPAN DALAM LEKSIKON TUMBUHAN AWl: KAJIAN ETNOLINGUISTIK DI KAMPUNG SANDING, SITURAJA, KABUPATEN SUMEDANG
Nani Sunarni 451
BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TUTURAN RITUAL PAING NUZAN DALAM MASYARAKAT RIUNG KABUPATEN NGADA NUSA TENGGARA TIMUR
" Lanny Isabela Dwisyahri Koroh ~
IMPLEMENTING THE PROCESS APPROACH IN TEACHING WRITING Srihidayanti, Desi Wijayanti Ma'rufah, Sriyuliyanti
457
463
TEENAGE EFL STUDENTS' PERCEPTION TOWARD FEEDBACK ON PARAGRAPH WRITING AND ITS EFFECTTOTHEIR WRITING PERFORMANCE
Imas Wahyu Agustina 469
A CASE STUDY: APPLYING TASK-BASED LANGUAGE TEACHING (TBLT) IN TEACHING ENGLISH TO YOUNG LEARNERS
Septiana Rahmawati, Joni Ruswono 475
TINDAK TUTUR DAN KESOPANAN BERBAHASA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Dedy Subandowo 481
IMPOLITENESS IN REQUEST: ANALYSIS OF SMS SENT BY GRADUATE STUDENTS TO THEIR LECTURERS
Ike Revita, Nico Harared 487
FENOMENA BOSO WALIKAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Dzahban Jodhie, Muhammad Irsyad, Tiara Rizkina, Wardah Laeli, Amirush Shaffa
493
A CULTURE SHIFT: THE COMPARISON BETWEEN CULTURAL CONTENTS OF THE ENGLISH TEXTBOOKS OF 2006 CURRICULUM AND 2013 CURRICULUM
lhsan Nur Iman Faris 497
ix
481
TINDAK TUTUR DAN KESOPANAN BERBAHASA MAHASISWA PRODI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Dedy Subandowo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Metro
Email: [email protected]
Abstract
This research is entitled Students’ Speech Act and Politness in English Education StudyProgram of Muhammadiyah University of Metro. It aims to find out the politness strategytoward students speech act ability and the usage of language politeness toward studentsspeech act ability in speaking interaction in Muhammadiyah University of Metro.
This is a descriptive qualitative research. The population of data is taken from the students ofthe fifth semester in Muhammadiyah University of Metro. The data collecting technique ofthis reasearch is noting and Participative observation technique. Data analysis techniqueuses pragmatic identity method. The result of data analysis is come out with informal forms.
The result shows that there are three kinds of speech act strategy in languagecommunication; namely 1) locutionary 2) ilocutionary, and 3) perlucutionary act. Thelanguage usage of politness can be devided into direct and indirect spech and it coversreason, apology,gratitude, and request.
Keyword : Language Politness Strategy, Speech Act, Sociopragmatics
PENDAHULUAN
Pembelajaran linguistik dalam proses
pembelajaran bahasa Inggris sangat
penting hal ini dikarenakan seluruh aspek
bahasa yang menjadi kajian mahasiswa
prodi pendidikan bahasa Inggris terdapat
dalam kajian ilmu linguistik. Seperti
kajian fonologi yang mempelajari
bagaimana mengucapkan, bagaimana
membaca simbol fonetik yang ditemukan
dalam kamus, bagaimana mengenali
dialek yang berbeda dari penutur asli dan
untuk memahami mengapa pembelajar
bahasa asing menghadapi kesulitan dalam
hal pengucapan organ bunyi mereka.
Sementara, morfologi menguraikan proses
pembentukan kata, afiksasi, derivasi dan
infleksi yang kemudian diperlukan bagi
mahasiswa hingga ke tingkat kalimat. Di
sinilah peran sintaksis bagaimana
membangun tata bahasa kalimat yang
benar dengan menempatkan kata-kata
yang tepat baik bagian yang tepat dari
pembicaraan atau afiksasi. Di lain pihak,
Semantik mempelajari bagaimana
memahami makna yang disampaikan oleh
bahasa lisan melalui intonasi, ekspresi
bahasa, kehebatan pembicara atau apa pun
482
di luar bahasa itu sendiri disebut
pragmatik yang mempelajari bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam
situasi tertentu (Dirgantara, 2012:24)
Hal penting yang berkenaan
dengan keberhasilan pengaturan interaksi
sosial melalui bahasa adalah strategi-
strategi yang mempertimbangkan status
penutur dan mitra tutur. Keberhasilan
penggunaan strategi-strategi ini
menciptakan suasana kesantunan yang
memungkinkan transaksi sosial
berlangsung tanpa mempermalukan
penutur dan mitra tutur (Ismari, 1995: 35).
Seperti pada contoh tuturan ”Wah, sial
sekali, saya kehabisan uang. Hari ini saya
tidak membawa ATM”, maka tuturan
tersebut memiliki makna bahwa secara
tidak langsung sang penutur meminta
lawan tutur meminjaminnya uang.
Dalam pembelajaran pragmatik
dikenal istilah tindak tutur (speech act)
(Rahadi, 2005:51) yang mejelaskan bahwa
pada saat seseorang mengatakan sesuatu
seperti pada kata excuse ‘mohon maaf’,
promise ‘berjanji’, apologize ‘minta
maaf’, name ‘menamakan’, pronounce
‘menyatakan’ misalnya dalam tuturan
excuse me sir! May I wash my hands?
(Permisi pak! Bolehkah saya pergi ke
kamar kecil? ), I promise I will come on
time (saya berjanji saya akan datang tepat
waktu) maka yang bersangkutan tidak
hanya mengucapkan, tetapi juga
melakukan tindakan permintaan ijin dan
berjanji (Nadar, 2009:11).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan alat
prosedur dan teknik yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian (Djajasudarma,
1993: 3). Sebagai upaya mencapai tujuan
penelitian, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan menerapkan
metode deskriptif. Dalam kajiannya,
metode deskriptif menjelaskan data atau
objek secara natural, objektif, dan faktual
(apa adanya) (Arikunto, 1993: 310).
Metode deskriptif ini digunakan untuk
menggambarkan apa adanya hasil dari
pengumpulan data yang telah dilakukan
oleh penulis. Metode deskriptif dipilih
oleh penulis karena metode ini dapat
memberikan gambaran yang secermat
mungkin mengenai individu, keadaan
bahasa, gejala atau kelompok tertentu.
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang secara langsung berkaitan atau
berkenaan dengan masalah yang diteliti
dan secara langsung dari sumber. Sumber
tersebut dapat berupa dialog maupun
konversasi (percakapan) mahasiswa prodi
pendidikan bahasa Inggris yang di
dalamnya terkandung kesopanan
berbahasa terhadap tindak tutur. metode
pengumpulan data yang digunakan adalah
metode simak dan metode cakap. Dalam
analisis ini penulis menggunakan metode
padan pragmatis, dimana alat penentunya
yaitu mitra tutur (Sudaryanto, 1993: 13-
15). Hasil analisis data strategi kesopanan
berbahasa terhadap tindak tutur
mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris di UniversitasMuhammadiyah Metro ini disajikan secara
informal.
483
HASIL PEMBAHASANStrategi Kesopanan Berbahasa terhadaptindak tutur mahasiswa prodi pendidikanBahasa Inggris semester V.
1. Tuturan yang mengandung tindakanlocutionary act.
Locutionary act atau juga disebut denganistilah “utterance act” merupakan strategiyang digunakan oleh kedua belah pihakdalam hal ini antara dosen denganmahasiswa. Dan tindakan ini dianggaphanya semata-mata menyatakan sesuatuseperti pada kalimat berikut:
Tindak tutur 1(mengingatkan dosen soal waktuperkuliahan data diambil 6 Februari 2014Pkl. 07.45 WIB)Mahasiswa : Mr. Dowo, today wehave semantics class at 8. am. Our roomis on 3.2 of second floor.Dosen : Well then, thank you.
Pada percakapan diatas, didapatkan bahwamahasiswa telah mengingatkan untukdosennya bahwa ada matakuliah semanticspada pukul 8 pagi. Hal ini sebenarnyatidak perlu dilakukan karena, dosen pastimemiliki jadwal sehinga tindakan tuturtersebut mungkin lebih tepat dilakukanketika dosen datang terlambat atau lupajika ada kelas pagi.
Tindak tutur 2 (Mengirim pesan kepadadosen karena tidak ada jawaban ketikaditelfon, data diambil pada tanggal 28Juli 2014, pkl. 17.00 WIB)Mahasiswa : Susahnya telp MR.DOWO, minal aidzin wal faiidzin ya MR.Mohon maaf lahir dan batin.
Pada konteks tindak tutur diatas,mahasiswa tersebut telah mencobaberkali-kali untuk menghubungi dosennyatetapi tidak ada jawaban. Sehingga padapenulisan pesan terdapat kata bercetak
tebal MR.DOWO yang mengindikasikanbahwa usaha yang telah dilakukan tidakmendapatkan hasil yang sesuai dengan apayang ingin dicapai dan membuatmahasiswa sedikit kesal lalu mengucapkanminal aidzin wal faiidzin untuk salingmemaafkan baik penutur dan petutur,karena mungkin sebelumnya terjadikesalahpahaman.
Tindak tutur 3(merasa nilai yang telah diterima tidaksesuai dengan hasil usaha yang telaghdilakukan, kemudian mahasiswa komplenterhadap dosennya dengan mngirimsebuah pesan singkat. Data diambil padatanggal 26 Juli 2013)Mahasiswa : Assalamualaikum Mr,kriteria nilai yang dapat A itu sepertiapa? Mohon dibalas.
Tuturan pada tindak tutur diatas,merupakan tuturan yang dianggap kurangsopan dikarenakan nilai yang telahdiberikan oleh dosen diambil dari berbagaimacam kriteria. Ketika mehasiswamananyakan tentang bagaiamna kriteriauntuk memperoleh nilai A sebenarnya halini tidak perlu dijawab karena mahasiswadianggap mengetahui bagaimana kriteriauntuk memperoleh nilai yang baik.Diakhir tuturan mahasiswa tersebutmenulis “mohon balas” hal ini tidak sesuaidengan konteks dan situasi pada siapamahasiswa tersebut berbicara. Sehinggadosen merasa tidak perlu membalas pesansingkat tersebut dikarenakan kata yangditulis tidak sesuai dengan konteks padasiapa mahasiswa tersebut berbicara.
2. Tuturan yang mengandung tindakanilocutionary act.
Tuturan ilocutionary act adalah tindaktutur yang dilakukan oleh penutur karenaingin mencapai tujuan tertentu. Biasanyatindakan dapat berupa tindakanmenyatakan, berjanji, minta maaf,
484
mengancam, meramalkan, memerintah,meminta, dan lain sebagainya. Dari datayang telah dikumpulkan, didapatkan hasilsebagai berikut.
Tindak Tutur 4(mahasiswa mengirim pesan singkat untukmeminta tandan tangan, data diambil 11Februari 2014)Mahasiswa : “Ass. Mr ini riana drsemester 8. Mr hari ini di mana? Sayamau minta tanda tangan validator.
Dosen : Nanti saya ada di kampus jam 1.
Mahasiswa : Yes, sir. Thanks. Nantisaya ke kampus jam 12.30.
Pada contoh tindak tutur diatas,mahasiswa menggunakan kalimat “sayamau minta tanda tangan validator’, tindaktutur ini dapat dikategorikan padatindakan meminta. Pada konteks tersebutdiatas, hal yang ingin dicapai olehmahasiswa ketika mengirimkan pesansingkat tersebut kepada dosennya adalahsupaya mendapatkan tanda tangan validasiuntuk penelitiannya. Sehingga upayatersebut tercapai ketika mahasiswabertemu dan memperoleh tanda tanganvalidasi dengan dosennya pada pukul 1.
Tindak Tutur 5(Pernyataan mengenai nilai matakuliahyang belum keluar, data diambil padatanggal 20 Februari 2014)Mahasiswa: “Mr. Dowo. Ini mahasiswaB.Ing semester 8 mau konfirmasi nilaisemantics yangbelum keluar di entrian,atas nama Muji Rahayu 10341115 danmelia pratiwi 10341112. Mr bisaditemuin di mana? Dan jam berapa?Thanks”
Pada contoh diatas, tindak tutur yangdilakukan oleh mahasiswa merupakan
tindak tutur tindakan pernyataan. Kata“konfirmasi” digunakan untukmemberikan informasi yang sebenarnyadengan menyebutkan nama dan nomorpokok mahasiswa. Hal yang ingin dicapaidari tuturan tersebut adalah, bahwa nilaiyang belum dikeluarkan oleh dosen dapatlangsung diberikan hanya dengan melihatnomor pokok dan nama mahasiswatersebut sehingga tidak terjadi kesalahaninput data nilai. Hal yang sama jugaterlihat pada contoh berikut;
Tindak Tutur 6(Mahasiswa mengkonfirmasi kembalibahwa tulisan dalam matakulaih WritingIII yang sudah dipublikasikan belumdinilai, data diambil pada tanggal 14 Mei2014)Mahasiswa : Asslmualaikum, I amsorry before mister. May I asksomething? My 6th task writing score hasnot appeared but I have published for 2weeks. I uploaded the task on Tuesdaynight.
Dosen : What’s your name?Mahasiswa : Okta Mahendra MisterDosen : I am now checking ur assessmentbut I do not find your writing.Mahasiswa : In previous taskmister.Judulnya regretfully of me.Dosen : Send your post link to my email.
Mahasiswa : Ok. Mister
Tindakan yang dilakukan oleh mahasiswadiatas adalah memberikan pernyataankembali bahwa tugas yang diminta telahdipublikasikan, tetapi belum dinilai olehdosennya. Sehingga pemilihan bahasaInggris yang digunakan mahasiswatersebut memiliki fungsi sebagai tindakanpolitness atau kesopanan, sehingga tujuanyang ingin dicapai oleh mahasiswatersebut dapat terlaksana dengan mendapatpersetujuan untuk mengirimkan kembali
485
tautan halaman ke alamat email dosennyauntuk dinilai kembali.
Tindak tutur 7(Mahasiswa mengirim pesan singkatkepada dosen untuk melihat kembalitulisan yang terlambat diunggah ke dalamblog dalam matakuliah Writing III, datadiambil pada tanggal 7 Juni 2014)
Mahasiswa : Assalamualaikum. I’m sorrymr. Im late to post my work. I just postedmy work. It’s caused I should accompanymy friend last time. please, check my workmr.
Dari tindak tuturan yang ingin dicapaioleh mahasiswa tersebut diatas adalah,dengan secara tidak langsung mahasiswameminta dosen untuk diberikankesempatan lagi untuk mendapatkan nilaidalam matakuliah Writing III. Denganmenggunakan kalimat “I am sorry” tujuanyang ingin dicapai adalah tindakanpermintaan maaf sekaligus pemberiannilai atas tugas yang terlambatdipublikasikan.
Tindak Tutur 8(mahasiswa meminta izin untuk tidakmasuk kelas, data diambil pada tanggal29 September 2014)
Mahasiswa : Great honorable, mr dedysubandowo. I am sorry disturbing yourtime I am Okta Mahendra fifth semester ofEnglish education. I permit that I cannotjoin semantics class today at 8’clockbecause I am on the street from my home.I am sorry for that mister.Wassalamulaikum. Wr.wb
Dosen : Waalakumslam, okay then. Ihope you can join in the class next week.Have a great trip.
Mahasiswa: Ok, mister. Thank you somuch.
Pada tuturan no.8, mahasiswa memintaizin untuk tidak dapat mengikuiperkuliahan seperti biasanya dikarenakansedang dalam perlajalanan dari kampunghalaman menuju kampus yangmembutuhkan waktu lama sehingga tidakdapat mengikuti kelas Semantik yang rutindilakukan setiap pukul 8 pagi. Denganmenggunakan ungkapan “GreatHonorable” hal ini dianggap mahasiswatersebut telah menyadari apa yang akandicapai mungkin dapat menimbulkanpenolakan dari dosennya. Sehinggapemilihan frase tersebut dapat dijadikanalat untuk mencapai tujuannya. Sehinggaprinsip politness yang dilakukanmahasiswa tersebut tercapai dengandiberikannya izin untuk tidak mengikutimatakuliah pada saat itu.
Tindak tutur 9(mahasiswa memberikan pesan singkattentang informasi nilai yang diminta olehdosennya untuk diserahkan ke kantorProdi, data diambil pada tanggal 19 Juni2014 )
“Assalamualaikum, Mr Dowo ini MegaPutri anak PBI semester V. Tadi MegaSudah ke Prodi pak, mengumpulkannilainya tapi tadi cuma ketemu bu Lilisjadi tadi mapnya cuma ditaro di mejayang deket print2an pak. Tulisan dimapnya ‘nilai presentasi kelas A’.Terimakasih sebelumnya maaf pakmengganggu”.
Berdasarkan analisis tindak tutur diatas,tuturan tersebut merupakan tindak tuturyang menyatakan berita atau informasiyang berkaitan dengan hasil nilai yangdiminta oleh dosen dan memberikantuturan yang sangat jelas berkaitan dengantempat mahasiswa tersebut meletakkan
486
hasil nilai yang diminta. Denganmengucapkan salam Assalamualaikumpada awal kalimat, hal ini sudahmenunjukkan rasa hormat mahasiswaterhadap dosennya karena salam wajibdilakukan oleh sesama umat muslim. Dandiakhir kalimat terdapat ucapan terimaksihdan permohonan maaf sebagai tandatindak tutur kesopanan dalam penulisanpesan singkat. Jadi dapat disimpulkanbahwa tingkat kesopanan mahasiswa padakonteks tuturan diatas sangat baik yaitudengan mengucapkan salam danmenggunakan bahasa formal santai,walaupun terdapat sedikit kelasahankosakata penulisan tetapi dianggap pesansingkat tersebut telah menunjukkankesopanan dalam bertindak tutur terutamadalam penulisan pesan singkat.
Tindak Tutur 10(Mahasiswa yang akan melakukanbimbingan proposal seminar hendakmembuat janji kapan dapat melakukanbimbingan, data diambil pada tanggal 10Juli 2014)
Mahasiswa : Asslm. Morning Sir, it’s Egi.I’ve cleared most of my data analysis, Ihope you don’t mind to tell me when will Ican meet you so you may check’em out?Or let me know if you are free at 10 thismorning . thank you , Wassalam
Dosen: waalaikumsalam, Egi. You can seeme at 10 in Prodi. Thank you.
Pada tuturan no. 10 diatas, tujuan utamayang ingin dicapai oleh sang penuturadalah mendapatkan konfirmasi kapandapat melakukan bimbingan seminarproposal. Diawali dengan ucapan salamdan greeting “morning Sir” hal ini sudahmenunjukkan sikap kesopanan antaramahasiswa dan dosennya yaitu ditandaidengan menggunakan kata sapaan “Sir”.Tetapi dalam penggunaan bahasa, masih
perlu adanya penjelasan mengenaipenggunanaa singkatan “them menjadiem” yang sebetulnya kurang cocok untukdigunakan dalam penulisan bahasa formal.Singkatan tersebut lebih sering digunakandalam pergaulan sehari-hari antara temansebaya atau dalm satu kelompokkomunitas tertentu. Jadi, rasanya kurangtepat jika mahasiswa menyamakanstatusnya sosialnya antara mahasiswa dandosennya dalam bertindak tutur.
3. Tuturan yang mengandung tindakanperlocutionary act.Tindak tutur perlocutionary act merupakantindak tutur yang sangat penting dalamkajian dan pemahaman tindak tutur.Tindakan ini memiliki tujuan untukmempengaruhi lawan tutur sepertimembujuk, merayu, atau mengajak. Datayang diperoleh bahwa tindakanperlocutinary act yang dilakukanmahasiswa PBI UM Metro adalahberbentuk membujuk dan mengajak.Seperti pada tindak tutur 11 dan 12 berikutini.
Tindak Tutur 11(Penggantian dan penambahan jadwalkuliah dikarenakan jumlah tatap mukayang dilakukan di dalam kelas masihdinggap kurang, percakapan dilakukan dikantin kampus. Data diambil pada tanggal6 Juni 2014)
Mahasiswa : Mr. Dowo, kami sepakatuntuk mengganti jadwal kuliah pada harikamis pagi, bagaimana mister bisa nggk?
Dosen : Kamis pagi ya, Jam berapa?
Mahasiswa : Jam 8 pagi mister. Tapikalo terlalu pagi kita bisa menggantinyajam 9 atau 10 kok Mister. Tapi kalo jam10 terlalu siang deh mister. Bagaimanakalo jam 9 pagi saja.
487
Dosen : Iya, jam 8 terlalu pagi jadi jam 9saja ya.
Mahasiswa: Oke deh mister
Dosen: Sekalian cari ruangan kosong ya.
Mahasiswa : Siap, Mister.
Tindak Turur 12(mahasiswa diminta mengumpulkanmakalah sebagai salah satu tugas ujianakhir pada mata kuliah DiscourseAnalisis, data diambil dari pesan singkatpada tanggal 14 September 2014)
Mahasiswa :Assalamualaikum, Mr.Dowo. Saya Ani mahasiswa konversisemester 7 yang sedang mengambilmatakuliah bapak discourse analisis.Sebelumnya saya mohon maaf karenatidak bisa mengumpulkan tugas secaralangsung dikarenakan saya sedang adapendampingan kemah untuk anak SDselama tiga hari kedepan. Apakah tugasbisa saya titipkan ya pak?
Dosen : Waalikumslam, Mbak Ani. Tugasbisa dititipkan.
Mahasiswa: Terimakasih, mister dowo.Soalnya anak-anak belum bisa sayatinggal dan rumah saya jauh mister diTulang Bawang jadi kalo saya bolak-balikke kampus nanti anak saya ndak ada yangngurus mister kebetulan suami saya lagiada diklat di luar kota selama satuminggu.Dosen : Silahkan dititipkan saja samaketua kelas, nanti biar diserahkan ke mejasaya.
Mahasiswa : Baik mister, nanti sayatitipkan dengan Nyoman saja.Terimakasih banyak.
Pada data tuturuan 11, mahasiswamempunyai tujuan tindak tuturan untukmembujuk dosen supaya kelas penggantitidak dilakukan di pagi hari denganmenggunakan kalimat “Tapi kalo terlalupagi kita bisa menggantinya jam 9 atau 10kok Mister”. Dan tujuan mereka tercapaiketika ketika jawaban yang diterimaadalah pergantian jam perkuliahan daritadinya pukul 8 menjadi 10. Karena latarbelakang percakapan diambil dilingkungan kampus maka bahasa yangdigunakan oleh mahasiswa bersifat nonformal dengan dengan menggunakanpartikel “deh dan kok”.Tindak tutur pada no.12 adalah tindaktutur perlocutionary act yang diikutidengan ungkapan permintaan maaf(apology), ungkapan terimakasih(gratitude), dan alasan (reason). Denganmenggunakan ungkapan “Sebelumnyasaya mohon maaf” penutur menunjukkanpenyesalannya karena tidak dapatmemenuhi apa yang diinginkan olehdosennya. Hal ini dilakukan oleh penuturdiatas adalah untuk memberikan alasankarena hal yang harus dilakukannyamengenai situasi atau hal tertentu yangmengakibatkan penutur tidak dapatmemenuhi permintaan lawan tuturnya.Dengan menjabarkan situasi yang dialamipada saat ini penutur ingin mendapatkeringanan supaya tidak meninggalkananak didiknya yang sedang melakukanperkemahan dan sekaligus anaknya yangdi rumah karena suaminya sedangmelaksanakan diklat di luar kota.
A. Wujud Pemakaian StrategiKesopanan Berbahasa TerhadapTindak Tutur Mahasiswa ProdiPendidikan Bahasa Inggris SemesterV
Dalam pembahasan kali ini wujudpemakaian strategi kesopanan berbahasaterhadap tindak tutur mahasiswa Prodi
488
Pendidikan Bahasa Inggris dibagi manjaditindak tutur secara langsung dan tidaklangsung.
1. Tindak Tutur Secara Langsung
Tindak Tutur 13Mahasiswa : Assalamualaikum, Mr.Dowo nanti ke kampus UM tidak? Sayamau minta tanda tangan validator Mr.
Dosen : Waalaikumsalam, temuisaya jam 3.
Mahasiswa : Yes, sir. Thanks. Nantisaya ke kampus jam 3.
Tuturan Saya mau minta tanda tanganvalidator merupakan tindak tutur secaralangsung. Tindakan ini merupakan strategiilocutionary act yang bermakna meminta.
Tindak tutur 14Mahasiswa :Assalamualaikum, Mrkriteria nilai yang dapat A itu sepertiapa?
Pesan singkat yang ditulis oleh mahasiswaterhadapa dosennya yang menanyakankriteria penilaian untuk kategori nilai Aadalah tindak tutur langsung yang dapatditengarai dari bentuk wujud sintaktiknyayaitu berupa kalimat tanya yang berfungsiuntuk memberikan informasi.
Tindak Tutur 15Mahasiswa : Selamat siang Pak. Ini sayaMade Juniarta mau konsulatsi masalahpindahan prodi.Dosen :Selamat siang Made.Konsulatasikan sama Pak Dedi Turmudiselaku kepala PBI di hari senin-kamis darijam 9.00 – 14.00
Tindak tutur pada no.15 juga merupakantindak tutur secara dimana mahasiswamenyampaikan langsung tentang pindahan
prodi. Kalimat “Ini saya Made Juniartamau konsulatsi masalah pindahan prodi”merupakan kalimat pernyataan sehinggadengan menyebutkan maksud secaralangsung, tuturan tersebut sesusai dengantujuan kalimatnya.
2. Tindak Tutur Secara TidakLangsung
Tindak tutur secara tidak langsungmerupakan tuturan yang dilakukan olehsang penutur terhadap lawan tuturandengan tidak menyebutkan maksud atautujuan di dalam tuturannya.
Tindak Tutur 16Mahasiswa : Assalamualaikum, mr maafmengganggu waktunya sebentar.SayaIndri kelas A semester V. Saya mau mintamaaf karna saya belum bisa memahamisebagian materi dari mr. Saya tidakkomplain atas nilai akhir yang mr berikantapi saya mohon mr berikan kesempatan 1kali lagi untuk memperbaiki nilai saya.Terimakasih. Wa’alaikumslam
Dosen : Waalaikumslam, Indri, too littletoo late.
Tindak Tutur 17Mahasiswa :Assalamualaikum, Mr.Dowo ini Melinda kelas B. Maukonfirmasi nilai saya belum keluar mr.Kemarin ngguin mr tp mr malah gak adatrus gimana mr?
Tindak Tutur 18Mahsiswa :Aslmkm sir. Ini Mujirahayu smstr 8. Sir mau tanya ko nilaisemantik saya ndak keluar ya?
Tindak Tutur 19Mahasiswa :Assalamualaikum, mr.Saya retno ayu saya anak bimbingan Mr.Saya sudah bimbingan dengan PakMarzuki skrg dan beliau mengizinkan sy
489
untuk penelitian tp saya dapat kendala SKpenelitian.
Dosen :Waalaikukmslam, soal teknis skkonsultasikan dengan fakultas. Kalomasih ada kendala temui saya.
Tindak tutur 20Mahasiswa :Aslmkm, mr, ini Alfi kelasB. Mr Alfi belum bisa ikut UAS, karenayang juara 1 belum boleh pulang, masihada pelatihan. Insyalloh pulangnya hariselasa besok. Berarti kapan Alfi bisanyusul UASnya Mr?
Tindak Tutur 21Mahasiswa :Assalamualaikum, Mr.Ini Tria dari PBI kelas A mr mau tanya,Mr. Besok ada di kampus gak Mr?
Pada tuturan 16 mahasiswa memberikanpernyataan bahwa materi yang telahdisampaikan belum sepenuhnya dapatdipahami sehingga nilai akhir yangdidapatkan tidak sesuai dengan harapan.Maksud dan tujuan dari tuturan 16 bahwamahasiswa tersebut meminta diadakanujian ulang supaya mendapatkan hasilyang baik tetapi tuturan tersebut tidaklangsung disampaikan.Hal yang ingin dicapai dari tindak tutur 17adalah meminta agar nilainya dapatdikeluarkan oleh dosennya. Tetapi maksudtuturannya berbeda dengan kalimatnya.Hal yang serupa juga diungkapkan padatuturan no 18, tujuan dari tuturan tersebutsecara tidak langsung menanyakanbagaimana nilai matakuliah Semantikdapat segera dipublikasikan.Tuturan no.19 tindak tutur yang dilakukanoleh mahasiswa tersebut berupamemberikan pernyataan mengenai kendalaSK penelitian yang dihadapi, tetapi tidakmenjelaskan secara terperinci mengenaipermasalahan yang dihadapi. Hal ini
membuat tujuan yang ingin dicapai darituturan no 19 belum tercapai.Tindak tutur 20 mempunyai tujuan bahwamahasiswa tersebut tidak bisa mengikutiujian akhir semester, tetapi kalimat yangdiberikan oleh penutur tidak sesuai denganapa yang ingin dicapai. Pada tuturan diataspenutur memberikan alasan kenapa tidakbisa mengikuti ujian akhir. Hal ini sangatberbeda dari tujuan yang ingin dicapaioleh sang penutur.Tujuan yang ingin dicapai pada tindaktutur no. 21 adalah untuk dapat bertemudengan dosennya. Kalimat tersebutmemiliki fungsi untuk menanyakankeberadaan dosen apakah berada dikampus atau tidak. Tuturan yangdilakukan mahasiswa pada no.21 tidakmenyebutkan maksud dan tujuan yangingin dicapai sehingga kalimat dan tujuantuturan no.21 berbeda.
KESIMPULANBerdasarkan penjelasan di atas dapatdisimpulkan bahwa penelititian yangberkaitan paragmatik tidak dapatdipisahkan dengan kajian ilmusosiolinguisik dimana konteks dan lawantutur menjadi hal yang sangat pentinguntuk dipertimbangkan ketika hendakmelakukan tuturan.Hasil yang diperoleh dari data analisi yangtelah dilakukan terhadap mahasiswaProgram Studi Pendidikan Bahasa InggrisUniversitas Muhammadiyah Metro padatahun 2014 menjunjukkan bahwa terdapattingkatan penggunaan dan wujudpenggunaan tindak tutur kesopanan dalamberbahasa khususnya kepada dosennya.Strategi tersebut dibagi kedalam 1) tindaktutur yang mengandung lucutionary act;dimana tindak tutur ini bertujuan untukmenyatakan sesuatu dan dianggap tidakterlalu penting. 2)tindak tutur yangmengandung ilucutionary act; yaitutindakan memiliki tujuan untuk dicapai
490
oleh sang penutur. 3) tindak tutur yangmengandung perlucutionary act; tindaktutur ini sangat penting karena selainuntuk menyampaikan tujuan yang ingindicapai oleh penutur ujaran, tindak tuturanini juga bertujuan untuk membujuk ataumempengaruhi seseorang.Wujud pemakaian strategi kesopananberbahasa terhadap tindak tuturmahasiswa prodi pendidikan bahasaInggris semester V UniversitasMuhammadiyah Metro dapat dibagimenjadi tindak tutur yang dilakukansecara langsung dan tindak tutur secaratidak langsung. Dalam mencapai tujuantuturan baik secara langsung dan tidaklangsung, mahasiswa menggunakan alasan(reason), permohonan atau permintaanmaaf (apology), mengungkapkanterimakasih (gratitude), dan permintaan(request).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 1993, Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Kesembi lan, Rineka Cipta,
Jakarta.
Dirgantara, Yuana Agus. 2012. PelangiBahasa Sastra dan BudayaIndonesia: Kumpulan Apresiasidan Tanggapan.Yogyakarta:Garudhawaca.
Djajasudarma, Fatimah. 1993. MetodeLinguistik Ancangan MetodePenelitian dan Kajian. Jakarta:Refika Aditama.
Ismari. 1995. Tentang Percakapan.Surabaya: Airlangga UniversityPress.
Rahardi , R. Kunjana. 2005. Pragmatik:Kesantunan Imperatif BahasaIndonesia. Jakarta: Erlangga
Nadar, F.X. 2009. Pragmatik & PenelitianPragmatik. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Sudaryanto. 1993. Metode Dan AnekaTeknik Analisis Bahasa:Pengantar Penelitian WahanaKebudayaan Secara Linguistis.Yogyakarta: Duta WacanaUniversity Press.