STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT MELALUI KEGIATAN PRESS TOUR DALAM MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III ANITA DWI UTARI NIM : 41150046 Program Studi Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi BSI Jakarta Jakarta 2018
81
Embed
STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT MELALUI
KEGIATAN PRESS TOUR DALAM MENJALIN
HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
ANITA DWI UTARI
NIM : 41150046
Program Studi Hubungan Masyarakat
Akademi Komunikasi BSI Jakarta
Jakarta
2018
ix
x
xi
xii
xiii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pratikum Terpadu ini dengan baik yang berjudul “Strategi Humas
Dirjen Perhubungan Laut Melalui Kegiatan Press Tour Dalam Menjalin
Hubungan Baik Dengan Pers”. Yang merupakan salah satu syarat kelulusan
Tugas Akhir.
Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi
dunia kerja dalam bidang ilmu komunikasi khususnya dalam hubungan
masyarakat. Dengan laporan ini dibuat untuk mengetahui kesesuaian antara
teori yang telah dipelajari diperkuliahan dengan keadaan dunia kerja saat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam menulis Laporan Tugas Akhir ini
bukan semata-mata hasil kerja penulis sendiri. Dan mendapat beberapa
dukungan dari berbagai pihak yang mendorong penulis untuk menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
Adapun juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
2. Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi Bina
Sarana Informatika
3. Fifit Fitriansyah, S. Sos, M.Pd Selaku Dosen pembimbing
xiv
xv
ABSTRAK
Anita Dwi Utari (41150046), Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut
Melalui Kegiatan Press Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers.
Humas merupakan bagian penting dalam organisasi (perusahaan atau
pemerintahan) untuk selalu menjaga nama baik atau citra sebuah organisasi dan
menjaga hubungan baik kepada bagian internal maupun eksternal. Dalam
menjalankan tugas sebagai humas untuk menjaga hubungan baik, humas tentunya
mempunyai strategi hubungan masyarakat melalui suatu kegiatan atau spesial
event. Kegiatan yang dilakukan humas sebagai salah satu strateginya mempunyai
banyak kegiatan yang dapat diambil, contohnya seperti yang dilakukan oleh
Humas Dirjen Perhubungan Laut kegiatan media relations untuk menjalin
hubungan baik dengan pers melalui kegiatan press tour. Dengan adanya kegiatan
press tour ini banyak sekali kegiatan yang sangat bermanfaat dan efektif untuk
menjalin hubungan antara Humas Dirjen Perhubungan Laut dengan para pers,
contohnya seperti mengadakan Sharing session, lalu adanya malam keakraban dan
memberikan informasi yang menyeluruh kepada para pers. Kegiatan ini pun
berjalan dengan baik yang ditandai dengan terciptanya keakraban antara Humas
Dirjen Perhubungan Laut dengan para pers yang mengikuti acara tersebut.
Kata Kunci : Strategi Humas, Media Relations, Press Tour
x
ABSTRACT
Anita Dwi Utari (41150046), Sea Transport Director-General Public Relations
Strategy Through The Activities Of The Press Tour In Good Relationship With
The Press.
Public relations is an important part of an organization (company or
Government) to always keep a good name or image of an organization and keep
the relationship both to internal and external parts. In carrying out its duties as a
publicist to keep good relations, public relations public relations strategy has
certainly through an activity or special event. Public relations activities
conducted as one of his strategy has many activities that can be taken, e.g. as
done by the Directorate General of sea Transportation public relations media
relations activities to establish good relations with the press through the activities
press tour. With the activities of the press tour is an awful lot of activity that's
very useful and effective way to build a relationship between the Director General
of sea Transportation of public relations with the press, such as hosting a Sharing
session, then the existence of a night of intimacy and give thorough information to
the press. this Activity goes well marked by the creation of familiarity between the
Director General of sea Transportation of public relations with the press that
follows the event.
Key Words: Strategy Of Public Relations, Media Relations, Press Tour
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir............................................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ................................. iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .......................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... v
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... vi
Kata Penghantar ............................................................................................... vii
Abstrak ............................................................................................................. ix
Abstrac ............................................................................................................. x
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Gambar .................................................................................................. xiii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 4
antara lain memuat ketentuan bahwa Dienst van Scheepvaart berwenang dalam
urusan-urusan pelayaran termasuk lapangan kerja Departemen van Marine.
Instansi yang menangani pelayaran yaitu :
1. Departement van Economische Zaken (Departemen Ekonomi Pelayaran)
2. Dienst van Scheepvaart (Kantor Palayaran)
3. Departement van Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum
dan Pengairan)
Periode Tahun 1945-1950
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ketika pusat
pemerintahan Republik Indonesia hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta, pada tahun
1946 berdirilah Djawatan Oeroesan Laoet Seloeroeh Indonesia, disingkat Djolsi.
Pada pertengahan tahun 1947 Djolsi dihapus dan sebagai gantinya dibentuk
Djawatan Pelajaran yang berada di bawah Kementrian Perhubungan dengan
Menterinya, Ir. Djuanda. Pemerintah pendudukan Belanda yang saat itu masih
32
menduduki sebagian besar wilayah Republik Indonesia, kemudian mendirikan
kembali Dienst Van Scheepvaart, sehingga dalam waktu yang bersamaan ada dua
instansi yang mengurus pelayaran di Indonesia sampai dengan penyerahan
kedaulatan oleh Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia
tanggal 27 Desember 1949.
Periode Tahun 1950-1955
Awal tahun 1950, Pemerintah Rewpublik Indonesia Serikat memutuskan,
bahwa Departement Van Scheepvaart tidak dilanjutkan sebagai kementrian, tetapi
dimasukkan ke dalam Kementrian Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum,
dengan Menterinya Ir. Laoh.
Dengan Pengumuman Menteri Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum
No. 3 tanggal 9 Januari 1950 tentang Penggabungan Djawatan Pelajaran RI dan
Departement Van Scheepvaart menjadi Departemen Pelayaran terhitung mulai
tanggal 1 Januari 1950.
Kemudian untuk mempermudah pengaturan bidang pelayaran, Kantor
Urusan Pelayaran Kementrian Kemakmuran dipindahkan ke Departemen
Pelayaran di bawah Kementrian Perhubungan, Tenaga danPekerjaan Umum, atas
usul Kepala Departemen Pelayaran dengan Keputusan Presiden No. 4 tahun 1950
(Berita Negara 1950 No.66) terhitung mulai tanggal 4 September 1950.
Pada tanggal 10 April 1954 dengan Keppres No. 137, dibentuklah badan
baru, yaitu Direktorat Pelayaran yang bertugas mengkoordinir pekerjaan jawatan-
jawatan dan bagian dari Kementrian Perhubungan yang Menterinya Abikusno
Tjokrosujoso. Direktorat ini terdiri dari Djawatan Pengawasan Pelajaran, Kantor
Pelajaran Niaga dan Djawatan Pelabuhan.
33
Periode Tahun 1955-1959
Periode Tahun 1959-1969
Kementrian Pelayaran hanya berumur dua tahun, sesudah Dekrit Presiden
tanggal 5 Juli 1959, Kabinet Karya dibubarkan dan kemudian dibentuk Kabinet
Kerja dengan Keputusan Presiden No. 153 tanggal 10 Juli 1959. Menteri
Perhubungan Laut kemudian mengeluarkan Surat Keputusan tentang Lapangan
Kerja, Tugas dan Susunan Departemen Perhubungan Laut tanggal 31 Desember
1960.
Surat Keputusan tersebut mengatur bahwa lingkup kerja Departemen
Perhubungan Laut meliputi:
1. Bidang perhubungan laut (dalam arti kata yang luas).
2. Bidang perhubungan terusan dan sungai
3. Bidang kepelabuhan
4. Bidang pengawasan dan pemeliharaan kapal
Keempat bidang kerja tersebut dilaksanakan oleh empat direktorat, yang
pada dasarnya melanjutkan tugas materiil dari jawatan dalam membina, mengatur,
mengawasi dan melayani suatu bidang kegiatan maritim, yaitu :
1. Direktorat Perkapalan
2. Direktorat Kepelabuhan
3. Direktorat Pelayaran Niaga
4. Direktorat Navigasi
Pada tahun 1967, Kabinet 100 diciutkan menjadi 37 menteri, Departemen
Perhubungan Laut menjadi Direktorat Jenderal dan berada di bawah Departemen
Perhubungan, yang terdiri dari:
34
1. Sekretariat Direktorat Jenderal
2. Direktorat Lalulintas dan Angkutan Laut
3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan
4. Direktorat Perkapalan dan Pelayaran
5. Direktorat Navigasi
6. Direktorat Produksi Jasa Maritim
7. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
8. Pusdiklat Perhubungan Laut
9. Puslitbang Perhubungan Laut
Periode Tahun 1969-1985
Pada tanggal 1 April 1969 dimulai pelaksanaan Rencana Pembangunan
Lima Tahun (Repelita), setelah Orde Baru dalam tiga tahun terakhir sejak tahun
1996 berhasil menciptakan keadaan yang stabil khususnya di bidang ekonomi
Pada periode ini, yang menonjol diterbitkannya kebijakan PP. 1/1969
tentang Pelabuhan dan Daerah Pelayaran dan PP. 2/1969 tentang Penyelenggaraan
Angkutan Laut.
Pada PP. 1/1969 diatur Indonesia terbagi menjadi sembilan daerah
pelayaran, dengan wilayah sebagai berikut :
1. Daerah Pelayaran I berdomisili Medan dengan wilayah Aceh dan
Sumatera Utara.
2. Daerah Pelayaran II berdomisili di Dumai dengan wilayah Riau dan
Sumatera BaratDaerah Pelayaran III berdomisili di Tanjung Priok/Jakarta
dengan wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jaya,
Jawa Barat, dan Kalimantan BaratDaerah Pelayaran IV berdomisili di
35
Tanjung Perak/Surabaya dengan wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, NTB dan NTT
3. Daerah Pelayaran V berdomisili di Banjarmasin dengan wilayah
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur
4. Daerah Pelayaran VI berdomisili di Makassar/Ujung Pandang dengan
wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
5. Daerah Pelayaran VII berdomisili di Manado dengan wilayah Sulawesi
Utara dan Sulawesi Tengah
6. Daerah Pelayaran VIII berdomisili di Ambon dengan wilayah di Maluku
7. Daerah Pelayaran IX berdomisili di Jayapura dengan wilayah Irian Jaya
(sekarang Papua)
Sedangkan PP. 2 tahun 1969 yang sangat efektif dalam pengemban peran
perusahaan pelayaran nasional, karena adanya pengelompokkan jenis perusahaan
pelayaran, yaitu samudera, nusantara dan khusus, dimana masing-masing jenis
pelayaran diwajibkan memiliki kapal berbendera Indonesia. Tiap jenis pelayaran
mempunyai segmen pasar tersendiri dan tidak boleh saling mengganggu (intrude),
dan setiap kapal nusantara dan samudera ditempatkan pada pola trayek tertentu.
Sedangkan untuk pelayaran luar negeri/samudera diadakan kerjasama operasi
pelayaran (conference). Selain itu untuk angkutan log/kayu gelondongan dengan
route ke Jepang, Korea dan Taiwan diadakan kerjasama yang disebut Lamber
Trade Agreement (LTA).
Periode Tahun 1985-2000
Dalam perkembangannya, dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.
164/OT. 002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,
36
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Departemen Perhubungan di bidang
Perhubungan Laut berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
2. Direktorat Lalu-lintas Angkutan Laut
3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan
4. Direktorat Perkapalan dan Pelayaran
5. Direktorat Navigasi
6. Direktorat Jasa Maritim
7. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Periode Tahun 2000
sampai sekarang
Berikutnya, dengan Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1974 yang
ditindaklanjuti dengan keputusan Menteri Perhubungan No. KM 41 tahun 1998
Organisasi Direktorat Jasa Maritim ditiadakan yang sebagian fungsinya
keberadaannya dipindahkan ke Departemen Perindustrian dan yang lainnya ke
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta Direktorat Penjagaan dan
Penyelamatan.
Selanjutnya sesuai Keputusan Presiden No. 165 tahun 2000 yang dijabarkan
dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 24 tahun 2001, Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
2. Direktorat Lalu-lintas Angkutan Laut
3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan
37
4. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
5. Direktorat Kenavigasian
6. Direktorat Penjagaan Penyelamatan
3.1.2 Visi dan Misi
1. Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut :
Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagaimana dinyatakan dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah:
Terwujudnya penyelenggaraan transportasi laut nasional yang efektif, efisien dan
berdaya saing serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang
punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut :
a. Menyelenggarakan kegiatan angkutan di perairan dalam rangka memperlancar
arus perpindahan orang/dan atau barang melalui perairan dengan selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdaya guna.
b. Menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan yang andal dan berkemampuan
tinggi, menjamin efisiensi dan mempunyai daya saing global untuk menunjang
pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan nusantara.
c. Menyelenggarakan keselamatan dan kemanan angkutan perairan dan
pelabuhan.
d. Menyelenggarakan perlindungan lingkungan maritim di perairan nusantara.
e. Melaksanakan konsolidasi peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah
melalui restrukturisasi dan reformasi peraturan.
38
3.1.3 Logo Kementerian Perhubungan
(Sumber: hubla.dephub.go.id)
Gambar III.1 Logo Kementerian Perhubungan
LOGO PERHUBUNGAN
Logo Kementerian Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang
menggambarkan keluarga besar Perhubungan.
Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar,
burung Garuda, dan bulatan bumi.
Arti dari unsur Logo ialah :
Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat, Jangkar berarti matra
Perhubungan Laut, Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara, Bulatan
bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan, dan Warna logo terdiri dari
warna biru langit (cerulean blue) berarti kedamaian dan kuning berarti keagungan.
39
3.1.4 Struktur Organisasi
(Sumber : hubla.dephub.go.id)
Gambar III.2 Struktur Organisasi
3.2 Proses Kerja Program Humas
Praktis humas memang selalu merencanakan kegiatan dengan sistematika
ini dikarenakan kegiatan Public Relations / Humas bukanlah kegiatan yang
sifatnya dadakan dan harus tersusun secara sistematis. Proses kerja kegiatan
humas biasanya melakukan berbagai cara untuk dapat menjaga citra baik dan
menyebarkan berita yang positif, acara atau kegiatan yang akan dilaksanakan
melalui media relations. Salah satu cara yang dilakukan oleh humas dalam upaya
menjalin hubungan baik dengan media suatu kegiatan yang akan diselenggarakan
yaitu dengan cara melakukan press tour bersama pers.
40
3.2.1 Perencanaan
A. Analisis Swot
Table III.1 Analisis SWOT
Kekuatan (Strength) Dirjen Perhubungan Laut merupakan Instansi
Pemerintahan yang memiliki kebijakan mengenai
lalulintas pelayaran.
Kekurangan (Weakness) Instansi Pemerintahan lekat dengan Komunikasi
yang kaku sehingga masyarakat kurang antusias
untuk lebih mengenal sistem dan kinerja Dirjen
Perhubungan Laut.
Peluang (Opportunity) Pengguna kapal laut sebagai sarana transportasi
masih banyak diminati oleh masyarakat, selain itu
sebagian besar ekspor maupun impor barang
melalui jalur laut dengan ini masyarakat bahkan
pelaku bisnis membutuhkan informasi
pengetahuan mengenai penataan lalu lintas laut
yaitu Dirjen Perhubungan Laut.
Ancaman (Threats) Lokasi pelayanan yang relatif sulit dan jauh serta
adanya gelombang laut yang cukup besar sehingga
sering kali kapal perintis mengalami hambatan
pelayaran dikarenakan ukuran kapal kecil.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk membina hubungan baik antara
Kementerian Perhubungan Laut dengan Forum Wartawan Perhubungan atau yang
biasa disebut (forwahub), dan bentuk apreasiasi Kemenenterian Perhubungan Laut
kepada forwahub, juga untuk memberikan informasi yang menyeluruh dari kami
kepada para wartawan. Semoga saja dengan kegiatan ini kita bisa menjalin dan
menjaga hubungan dengan media merupakan cara yang efektif untuk membangun,
menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi.
41
C. Target Audience/Khalayak
Event ini tertuju untuk seluruh wartawan yang tergabung dalam Forum
Wartawan Perhubungan (Forwahub). Dengan jumlah peserta yang akan
berpartisipasi yaitu 30 orang wartawan.
D. Pesan
Pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah dengan adanyanya
kegiatan ini semoga saja bisa menjalin kerja sama antar media serta
mengeksporasi potensi yang ada di Kepulauan Seribu.
E. Strategi dan Taktik
Strategi:
Strategi dalam kegiatan ini adalah Media Relations, yaitu menjalin
hubungan baik dengan rekan-rekan media.
Taktik:
1. Goodie Bag Peserta (Kaos + Topi).
2. Sharing session dengan Petugas Menara Suar (PMS).
3. Hadiah untuk Games Naik ke puncak Menarasuar.
4. Adanya hiburan seperti organ Tunggal + Penyanyi menyanyi.
5. Dan adanya penampilan dari Humas dan Forwahub.
6. Doorprize berupa :sepeda gunung, laptop, handphone, uang tunai, jam tangan,
powerbank, perlengkapan dapur dan masih banyak lagi yang lainnya.
7. Adanya pembagian snack.
8. Diadakannya Malam Keakraban dengan Barbaque/Ikan bakar bersama di
pinggir pantai dengan adanya suara desiran ombak.
9. Disediakannya Alat Snorkling sesaat sampai di Pulau Pari.
10. Adanya uang saku untuk Wartawan dan Peserta.
42
11. Menentukan waktu dan tempat
F. Media
Media yang dipergunakan:
1. Spanduk
2. Umbul-umbul
3. Siaran pers
4. Media Sosial ( Instagram, Facebook, Twitter, Website)
G. Anggaran
Anggaran atau biaya yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jendral
Perhubungan Laut dalam kegiatan Press Tour ini Perhubungan Laut mengeluarkan
biay a keseluruhan kurang lebih Rp. 135.000.000,-
H. Kriteria Evaluasi
Tabel III.2 Kriteria Evaluasi
Strategi Tujuan Indikator
Mengadakan
kunjungan ke Menara
Suar di Pulau Edam
(Damar Besar)
Untuk memberikan
informasi yang
menyeluruh tentang
Menara Suar kepada
teman-teman wartawan
Memperluas dan memperdalam
pengetahuan tentang
pentingnya Menara Suar, dan
bagaimana Penjaga Menara
Suar menjaga dan merawat
menara.
Diadakannya malam
keakraban untuk
Humas Kementerian
Perhubungan Laut
Mempererat hubungan
antara Humas
Kementerian
Perhubungan Laut
Dengan adanya malam
keakraban hubungan antara
Humas Kementerian
Perhubungan Laut dengan
43
dengan teman-teman
Wartawaan.
dengan teman-teman
Wartawan.
media menjadi lebih saling
mengenal dan menghargai satu
sama lain.
3.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan program Media Relations Press Tour ini dilaksanakan di Pulau
Ayer dan Pulau Pari dengan diikuti oleh 30 peserta dari Forum Wartawan
Perhubungan(Forwahub). Bertempat di Kepulauan Seribu lebih tepatnya di Pulau
Ayer dan Pulau Pari, tanggal 10 November - 11 November 2017. Kegiatan ini
dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai selesai. Dimulai dengan persiapan naik
kapal dan perjalanan menuju Pulau Edam(Damar Besar), setibanya di Pulau Edam
di mulai acara dengan pembukaan yaitu sambutan dari Kabag Organisasi dan
Humas dan Sambutan Ketua Forwahub.
Lalu adanya sharing session dengan Petugas Menara Suar(PMS) dan pemberian
bantuan untuk PMS, dan diselangi dengan adanya games seru yaitu games naik ke
Puncak Menara Suar, siapa saja yang mampu dan ingin menaiki puncak manara suar
akan mendapatkan hadiah. Selesainya games kami langsung bersiap-siap untuk
melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Ayer, pada jam 11.30 kami tiba di Pulau Ayer
dan berhubung acara dilaksanakan pada hari jumat bersamaan dengan sholat jumat
jadi setibanya di pulau para peserta laki-laki pun langsung melaksanakan sholat
jumat berjamaah.
Lalu kami disuguhkan makan siang, seselesainya makan siang kami
langsung mendapatkan kunci kamar untuk Check-in kamar, setelah itu acara pun
bebas sampai tiba diacara malam keakraban pada jam 07.00 malam, kami makan
malam bersama terlebih dahulu dan pada pembukaan malam keakraban adanya
44
sambutan Kabag Organisasi dan Humas juga sambutan Ketua Forwahub lalu
acara selanjutnya berlangsung seru karena adanya Hiburan Diselingi Doorprize
beserta Penampilan dari Humas dan Forwahub yang sangat menghibur semua
orang yang ada di sana pada malam keakraban kami juga mengadakan
Barbaque/Ikan bakar bersama-sama, pada jam 10.00 malam berakhirlah acara
pada malam keakraban lalu kami semua beristirahat untuk menyiapkan tenaga
untuk besok pagi.
Pada keesokan harinya pada jam 07.00 pagi kami berkumpul di restoran dan
sarapan pagi bersama-sama, seselesainya sarapan kami pun langsung bersiap-siap
untuk melanjutkan acara yaitu berangkat ke pulau Pari, sesampainya di Pulau Pari
kami diberi kebebasan untuk bermain-main, di pulau pari kami di sediakan Alat
Snorkling jika ada yang ingin snorkling dan selebihnya menaiki perahu
mengelilingi Pulau Pari dan Pulau Virgin, setelah puas dengan acara bebas kami
pun berkumpul pada jam 12.00 siang untuk makan siang dan persiapan kembali
ke muara angke dan kami tiba pada jam 14.30 wib, selesailah acara press tour
2017 kementerian perhubungan laut dengan forwahub.
A. Rundown Acara:
Table III.3 Rundown acara
HARI/TGL WAKTU KEGIATAN KET
Jumat, 10 November 2017
09.00 – 09.05 Persiapan naik kapal
09.05 – 09.50 Perjalanan menuju Pulau Edam (Damar Besar)
09.50 – 09.55 Tiba di Pulau Edam
09.55 – 10.00 Pembukaan
10.00 – 10.05 Sambutan Kabag Organisasi dan Humas
10.05 – 10.10 Sambutan Ketua Forwahub
10.10 – 10.30 Sharing session dengan Petugas Menara Suar
(PMS)
45
10.30 – 10.40 Pemberian bantuan kepada PMS
10.40 – 11.00 Games naik ke puncak Menara Suar Tentative
11.00 – 11.05 Penutup
11.05 – 11.10 Persiapan naik kapal
11.10 – 11.30 Perjalanan Menuju Pulau Ayer
11.30 – 11.35 Tiba di Pulau Ayer
11.45 – 12.45 Shalat Jumat
12.45 – 14.00 Makan Siang
14.00 – 14.30 Check-in kamar
14.30 – 19.00 Acara Bebas
19.00 – 22.00
Malam Keakraban Makan Malam Sambutan Kabag Organisasi dan Humas Sambutan Ketua Forwahub Hiburan Diselingi Doorprize Penampilan dari Humas Penampilan dari Forwahub Penutup
22.00 – 06.00 Istirahat
Sabtu, 11 November 2017
07.00 – 08.00 Sarapan pagi
08.00 – 09.00 Perjalanan Menuju Pulau Pari
09.00 – 12.00 Acara Bebas di Pulau Pari
12.00 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 14.30 Perjalanan kembali ke Muara Angke
14.30 Tiba di Jakarta Muara Angke
B. Susunan Panitia
Table III.4 Susunan
Panitia
No Nama Jabatan
1 Lollan Panjaitan Kabag Organisasi &
Humas
Penanggungjawab
46
2 Wisnu Wardana Kasubag Humas
Ketua Panitia
3 Silo Darmono Seksi Acara
4 Indi Astono Seksi Dokumentasi
5 Khairil N Wibowo Seksi Transportasi
6 Presti Febriana Sekretaris
7 Putri Mayan Bendahara
8 Anik Vianti Seksi Konsumsi
9 Ibrahim Pilpala Seksi Perlangkapan
10 Abdurachman Seksi Dokumentasi
11 Rustam Hidayat Seksi Perlangkapan
3.2.3 Evaluasi
Hasil dari kegiatan special event Media Relations yang di laksanakan oleh
Humas Kementerian Perhubungan dalam Press Tour 2017, pada hari Jumat -
Sabtu, 10 November – 11 November 2017 bertempat di Kepulauan Seribu (Pulau
Ayer dan Pulau Pari) dapat disimpulkan, yaitu:
1. Pada kegiatan Media Relations yang telah dilakukan ini sudah memenuhi
standar karena event ini kegiatan yang sangat baik untuk mengajak teman-
teman pers(forwahub) bersama-sama melakukan perjalanan wisata sambil
menyampaikan informasi-informasi penting tentang perusahaan, dan event ini
cukup efektif memancing kegairahan para teman-teman pers dalam mencari
informasi langsung pada kami dan menyampaikan informasi kepada publik.
2. Acara ini pun berlangsung dengan lancar dan mencapai tujuan akhir yang
ingin dicapai, karena persiapannya yang sangat matang, dan berjalan dengan
sesuai terjadwal yang sudah tertata.
47
3. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi Kementerian Perhubungan
Laut untuk mendapatkan citra positif dari forwahub karena fungsi pers /
media adalah sebagai kekuatan pembentuk opini (power of opinion) yang
sangat efektif.
4. Dan juga karena dengan adanya event ini dapat menjaga dan menjalin
hubungan baik kepada para forwahub, melihat dari semua komentar yang
positif dari semua pihak yang mengikuti kegiatan tersebut.
3.3 Kendala dan Pemecahan
A. Kendala
Pada kegiatan Press Tour 2017 yang diadakan oleh Humas Kementerian
Perhubungan Laut ini pun tentunya menghadapi sebuah kendala yaitu;
1. Adanya issue cuaca buruk dan gelombang tinggi sebelum kegiatan dimulai.
2. Keterlambatan masuknya data nama-nama wartawan yang akan ikut.
B. Pemecahan
Strategi yang dilakukan oleh Humas Kementerian Perhubungan Laut untuk
memecahkan kendala tersebut adalah dengan cara;
1. Memastikan laporan dari BMKG bahwa cuaca di Kepulauan Seribu aman.
2. Terus melakukan update melalui Ketua Forwahub tentang data nama-nama
peserta yang ikut serta.
47
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berikut dapat disimpulkan perihal dari kegiatan Press Tour Humas
Perhubungan Laut ini sebagai strategi media relations telah berjalan dengan baik.
Strategi media relations yang dilaksanakan oleh humas kemenhubla adalah salah
satu tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan. Melalui strategi media
relations yang dijalankan hubungan yang harmonis antara pihak pers atau media
dan pihak humas kemenhubla memungkinkan untuk tidak memuat berita dari isu
negatif sebelum mendapatkan konfirmasi terlebih dahulu dari pihak humas
kemenhubla, sehingga terdapat rasa saling menghargai.
4.2 Saran
Adapun saran dari penulis untuk kegiatan ini adalah pada kegiatan ini ada
sekitar kurang lebih 30 forwahub yang ikut serta dalam kegiatan ini, tetapi
jumlahnya masih kurang dan harus menambah jumlah peserta lagi kedepannya
dan untuk kegiatan acaranya semoga dapat dilangsungkan lagi untuk kedepannya
dan acaranya dibuat lebih menarik lagi atau lebih fresh, agar dapat lebih menarik
antusias media(forwahub) untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
54
Daftar Pustaka
Ardianto, E. (2016). PUBLIC RELATIONS Praktis: Pendekatan Praktis Menjadi
Komunikator, Orator, Presenter dan Juru Kampanye Handal. Bandung: Widya
Padjadjaran.
Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Prosedur, Tren dan Etika. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Dayanti, L. D., Kusumastuti, F., & Puspo, R. (2015). Hubungan Masyarakat: Buku Materi
Pokok SKOM4 1 03/3sks/MODUL 1/9. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Fauzi, A., & Hidayatulloh, T. (2017). Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telecom
Visitama Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Indonesian Journal on
Computer and Information Technology, 2.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2016). METODOLOGI PENELITIAN: Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran. Bandung: PT Refika Aditama.
Ishaq, R. El. (2017). Public Relations: Teori dan Praktik. Malang: Intrans Publishing.
Kriyantono, R. (2014a). Public Relations, Issue & Crisis Management: Pendekatan Critical
Public Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kriyantono, R. (2014b). TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI. Jakarta: KENCANA.
Kurnia, I. H., Santoso, D., & Rahmanto, A. (2013). Strategi Humas Dalam Meningkatkan
Reputasi Sekolah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Surakarta). Journal Pendidikan
Ekonomi UNS, I.
Kussanti, D. P., & Leliana, I. (2017). Dampak Program Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPMTSP) Walikota Depok Bagi Masyarakat. Journal
BSI, 8.
Maudi, E., & Susilowati. (2018). Strategi Koperasi Karya Mandiri Dalam Memperkenalkan
Product Knowledge Melalui Event Gowes Pesona Nusantara. Ejournal Bsi, 9.
Nazir, M. (2013). METODE PENELITIAN. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pudjiastuti, W. (2013). SPECIAL EVENT: Alternatif Jitu Membidik pasar. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Puspitasari, A. (2017). PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE
MAMDANI UNTUK MENENTUKAN KINERJA PELAYANAN PDAM. Journal
Teknik Komputer AMIK BSI, 3.
Ruslan, R. (2014). Manajemen Public Relation & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
55
Saputra, W., & Nasrullah, R. (2014). Public Relationss : Teori dan Praktik Public Relations
di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing.
Suardhita, N. (2013). STRATEGI HUMAS NETRAL KONTINENTAL MEDIA DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN. Journal AKOM BSI.
Sugiyono. (2013). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2014). METODE PENELITIAN: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Suprawoto. (2018). GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS Perkembangan dan Praktik Di
Indonesia. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Suryabrata, S. (2014). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suryani, I. (2015). Program Corporate Social Responsibility Peningkatan Kesehatan &
Kontribusi Sosial Kepada Masyarakat Oleh Kementerian Sosial RI. SNIPTEK.
Yusmawati. (2017). STRATEGI HUMAS PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMBAWA
BARAT DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT
MELALUI SITUS WWW.SUMBAWABARATKAB.GO.ID. Journal AKOM BSI, 8.
56
57
58
59
60
61
Lampiran B.1
WAWANCARA DENGAN KEY INFORMAN
Keyinforman : Wisnu Wardana (Ketua Panitia Kegiatan Press Tour
Kementerian Perhubungan Laut)
1. Tanya : Selamat siang Pak, saya ingin tanya-tanya tentang kegiatan yang
ada di Kementerian Perhubungan yang baru-baru ini diadakan, bagaimana
kak?
Jawab : Oh iya dek boleh, kalo kegiatan kita ada tanggal 10 November - 11
November 2017 yang baru saja lusa kita adakan.
2. Tanya : Kalo kegiatannya itu apa ya pak?
Jawab : Kegiatan kita itu Press Tour bersama media atau Forum Wartawan
Perhubungan(Forwahub) untuk membina hubungan antara kami kementerian
perhubungan dengan Forwahub. Jadi di kegiatan Press Tour ini kami mengajak
teman-teman forwahub ke Pulau Seribu tepatnya ke Pulau Ayer, disana kami
mengadakan Malam Keakraban.
3. Tanya : Oh seperti itu pak, Kalau tema dalam kegiatan ini apa ya pak?
Jawab : Tema yang kami pakai itu “Bangun Kedekatan, Tumbuhkan
Kepercayaan”
4. Tanya : Kegiatan ini rutin setiap tahun diadakan atau baru sekali pak?
Jawab : Kegiatan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh kami dek.
5. Tanya : Pada pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk apa ya pak?
Jawab : yang pasti untuk membina menjaga hubungan kami kementerian
perhubungan dengan forwahub, dan bentuk apresiasi kementerian perhubungan
kepada forwahub dan juga untuk memberi informasi yang menyeluruh dari kami
kepada teman-teman pers.
6. Tanya : Apa semua berjalan dengan lancar pada saat acara berlangsung
pak?
62
Jawab : Alhamdulillah ya dek semua berjalan lancar, karena kami sudah
membuat pesiapan yang matang.
7. Tanya : Butuh berapa lama persiapan untuk acara ini pak?
Jawab : Persiapan yang dilakukan sekitar kurang lebih 1 bulanan.
8. Tanya : Oh sudah matang ya pak persiapaannya sebelum acara, kalau
untuk target sasarannya itu siapa aja kak?
Jawab : iya dek, Kalau untuk target sasarannya kita lebih kepada teman-
teman yang tergabung dalam forwahub saja, dengan jumlah wartawan
yang berpartisipasi ada 30 orang dari berbagai media.
9. Tanya : Pada kegiatan Press Tour ini apa ada sedikit kendala pak?
Jawab : untuk kendala, pastinya ada ya kendalanya walaupun sedikit.
10. Tanya : Untuk kendalanya itu seperti apa ya pak yang dialami dalam
mempersiapkan kegiatan kemarin?
Jawab : Kendala yang kami alami kemarin itu, adanya keterlambatan
masuknya data nama-nama wartawan yang ingin ikut berpartisipasi
dalam kegiatan, dan juga kedua adanya issue cuaca buruk dan
gelombang tinggi sebelum kegiatan dimulai, seperti itu dek.
11. Tanya : Lalu bagaimana cara untuk mengatasi masalah itu pak?
Jawab : untuk yang pertama kami harus lebih sering melakukan update melalui
ketua forwahub tentang data-data nama wartawan yang ingin ikut serta, dan untuk
yang kedua itu kami memastikan laporan dari BMKG bahwa cuaca saat itu di
Kepulauan Seribu aman untuk kami berlayar .
12. Tanya : Apakah ada taktik agar acara ini menjadi menarik untuk teman-
teman forwahub ikuti pak?
Jawab : Tentu pastinya ada dong, yaitu dengan adanya Goodie Bag Peserta
(Kaos + Topi), banyaknya games yang menggiurkan, doorprize
berupa;(sepeda gunung, laptop, handphone, uang tunai, dan lain-lain),
diadakannya malam keakraban dengan adanya hiburan dan Barbaque/Ikan
63
bakar bersama di pinggir pantai, dan juga adanya uang saku untuk wartawan
dan peserta dan masih banyak lagi.
13. Tanya : Oh seperti itu ya pak sangat menarik untuk diikuti, kalau untuk
media publikasi apakah ada pak?
Jawab : iya ada dek, seperti spanduk/backdrop, umbul-umbul, dan siaran
pers
64
14. Tanya : Oh seperti itu, kalau pesan yang yang ingin disampaikan melalui
kegiatan ini itu apa pak?
Jawab : Dengan adanya kegiatan ini semoga saja kami bisa terus menjalin
hubungan kerja sama antar media/pers serta mengeksplorasi potensi yang ada
di Kepulauan Seribu.
15. Tanya : Oh yasudah, terimakasih banyak pak atas waktunya
Jawab : Oh iya dek sama-sama, senang bisa membantu juga.
58
Lampiran B.2
WAWANCARA DENGAN INFORMAN
Informan 1 : Mba Naomy Chandra Sari (wartawan Beritatrans)
1. Tanya : Halo mba, boleh saya minta waktunya sebentar, saya
ingin bertanya tentang event Press Tour yang mba ikuti ini?
Jawab : oh iya boleh saja dek.
2. Tanya : Sebelumnya kalau boleh tau mba tau acara ini dari mana
ya ?
Jawab : saya dihubungi langsung dengan pihak humas sendiri dek untuk ikut
serta dalam acara ini.
3. Tanya : Oh gitu ya mba, Lalu apa menurut mba kegiatan ini
bermanfaat?
Jawab : Iya tentu sangat bermanfaat ya untuk saya dan temen-teman wartawan
karena disini kita dapat menjalin hubungan baik dengan perusahaan sendiri
dan juga kita bisa mendapat informasi, juga berkat adanya acara ini gitu dek,
jadi acara ini tuh lumayan banyak bermanfaat untuk kita para pers atau
forwahub dan untuk perusahaan juga.
4. Tanya : Dalam kegiatan ini informasi apa yang mba naomy
dapatkan?
Jawab : Kami lebih memahami pentingnya keselamatan pelayaran, pertama-
tama kami mendapatkan edukasi pentingnya mengetahui dan menggunakan
alat keselamatan seperti jaket pelampung, selanjutnya dipraktikan saat kami
berlayar dari Pelabuhan Kali Adem menuju tempat tujuan dengan kapal, dan
menggunakan life jacket tersebut.
59
5. Tanya : Bagaimana berlangsungnya acara tersebut, apa
sudah efektif dan berdampak positif bagi kemudahan para wartawan
dalam mendapatkan pengetahuan tentang Kementerian Perhubungan?
Jawab : acaranya seru ada games, doorprice dan banyak acara untuk
mengakrabkan kami para wartawan dan teman-teman dari kementerian
sendiri, dan menurut saya lumayan efektif untuk kedua belahpihak
karena acara seperti ini sangat baik untuk kita dapat lebih dekat untuk
mendapatkan informasi yang menyeluruh dari perusahaan gitu dek.
6. Tanya : Oh begitu ya mba, ya sudah kalau begitu, terimakasih mba atas
waktu dan informasinya.
Jawab : Oh iya sama-sama dek.
60
Lampiran B.3
WAWANCARA DENGAN KEY INFORMAN
Informan 2 : Bapak M. Zaki Alatas (wartawan Koran Jakarta )
1. Tanya : selamat siang pak, boleh saya minta waktunya
sebentar, saya ingin bertanya tentang event Press Tour yang bapak ikuti ini
?
Jawab : iya boleh dek, silakan.
2. Tanya : Oh ya kalau boleh tau kak tau acara ini dari mana ya pak?
Jawab : oh kalo itu saya mendapat undang langsung dari Humas Dirjen
Perhubungan Laut sendiri untuk mengikuti acara ini.
3. Tanya : Oh seperti itu ya pak, Lalu apa menurut bapak
kegiatan ini bermanfaat? Dan apa manfaat yang bapak dapatkan?
Jawab : Menurut saya acara ini sangat bermanfaat sekali ya dek,
pertama terjalin komunikasi dan keakraban yang baik antara team
Humas Dirjen Hubla dengan wartawan, Keakraban dan pertemanan
yang terjalin dengan baik akan sangat membantu kami dalam
menjalankan tugas jurnalistik, seperti akan mudahnya mendapat
informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam menunjang
penulisan atau pemberitahuan.
4. Tanya : Dalam kegiatan ini informasi apa yang mba naomy
dapatkan?
Jawab : Awalnya kami diajak ke Menara Suar Pulau Edam di Kepulauan
Seribu yang masuk wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, oleh
petugas setempat kami dijelaskan sejarah pembangunan Menara Suar yang
dibangun oleh penguasa Belanda waktu itu pada tahun 1879, dan tentang
bagaimana manfaatnya, pengoprasiannya, mengatasi masalah jika terjadi
ganguan, karena apabila lampu suar di Pulau Edam padam bisa
61
membahayakan kapal-kapal yang berlayar disekitarnya khususnya yang akan
ke pelabuhan Tanjung Priok.
5. Tanya : Lalu, Bagaimana berlangsungnya acara tersebut
pak, apa sudah efektif dan berdampak positif bagi kemudahan para
wartawan dalam mendapatkan pengetahuan tentang perusahaan?
Jawab : Acaranya berlangsung cukup lancar ya dan informasi yang
diberikan tentu dapat membantu dalam proses penulisan berita. Efektif
atau tidak, tergantung persepsi masing-masing, kalau kurang jelas ya
tinggal bertanya lagi gitu dek.
6. Tanya : Oh begitu ya pak, ya sudah kalau begitu,
terimakasih kak atas waktu dan informasinya pak.
Jawab : Oh iya sama-sama dek.
62
Lampiran C.1
Dokumentasi
Humas Kementerian Perhubungan bersama Forwahub mengabadikan
moment bersama
Humas Kementerian Perhubungan Laut dan Forwahub menikmati
pemandangan pantai dengan menaiki perahu bersama
63
Saya bersama Bapak Wisnu Wardana Selaku Ketua Panitia Kegiatan Press Tour