Disampaikan oleh Dede Nurdin, S.Pd, MASW, MDisST, Kasubag Pelaporan pada Sekretariat Ditjen Rehsos, dalam kegiatan Rapat Sosialisasi Perencanaan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial melalui anggaran Dekonsentrasi tahun 2019 di Provinsi Jawa Timur, Hotel Aria Centra, Surabaya, Rabu 5 September 2018 Strategi dan Program Direkorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dalam Pencapaian SPM Bidang Sosial tahun 2019
61
Embed
Strategi dan Programdinsos.jatimprov.go.id/Materi/Sosialisasi APBN 2019... · 2018-09-14 · Menurut info yang kami dapat, lansia itu mempunyai tiga orang anak. ... Laporan Kinerja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Disampaikan oleh Dede Nurdin, S.Pd, MASW, MDisST,Kasubag Pelaporan pada Sekretariat Ditjen Rehsos, dalam kegiatan Rapat
Sosialisasi Perencanaan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial melaluianggaran Dekonsentrasi tahun 2019 di Provinsi Jawa Timur,
Hotel Aria Centra, Surabaya, Rabu 5 September 2018
Strategi dan ProgramDirekorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
“Kakek Udjan terlihat tiduran ditempat yang sangat tidaklayak, di atas got. Dengan
beralaskan kardus yang sudahpenuh kotorannya sendiri.”
"Ketika sampai dilokasi, lansia tersebut tiduran diatas saluran air (got) dengankondisi sudah sakit dan sudahbuang air kecil dan besar dicelana," kata
Lansia sakit ini sudah empat hariterlantar tak berdaya di depan SDWiduri Indah. Menurut informasi yangdidapat petugas kelurahan Duri Utara,Udjan masih memiliki anak, namuntidak mau mengakuinya sebagaiorangtua. Menurut info yang kami dapat,
lansia itu mempunyai tiga oranganak. Satu orang di Kelurahan Duri
Utara, seorang di Depok danseorang lagi tempat tinggalnya
Referensi: Konsideran “Menimbang, Poin b dan c.” UU No. 23 thn 2014.
…. Efisiensi dan efektivitasditingkatkan dengan lebih
memperhatikan aspek-aspekhubungan antara Pusat dengan
daerah dan antardaerah, potensi dankeanekaragaman daerah, serta peluangdan tantangan persaingan global dalam
kesatuan sistem penyelenggaraanpemerintahan negara;
StrategiKolaborasi
untukpencapaian
SPM
1
2
3
45
6
Konsep SPM dalam UU 23/2014
Perubahan Paradigma SPM
• Ini soal memprioritaskan terpenuhinya kebutuhandasar Warga Negara agar hidup layak.
• Bukan semampunya, bukan alakadarnya, tapi harusmampu dan belajar memampukan diri.
• Negara mengakses, bukan sekadar membukaakses.
Mengapa SPM tidak boleh tidak?
SPMPrioritasBelanja
Pokok-pokok RKP 2019
Mengapa SPM tidak bisa ditawar?
SPMProgramStrategisNasional
Sanksi Administratif
MindsetRehabilitasi Sosial
Konsepsi Rehabilitas Sosial“Proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsisosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.”
Pasal 1 butir 8,UU No. 11 thn. 2009
KesejahteraanSosial
In essence,
It is a process ofgetting back people
into society
24R E I N T E G R A T I O N
=
56
7
Sumber: PP No. 39 Tahun 2012 Pasal 4-9
3 ParadigmaBerbasis
Hak,bukanCharity
Mengutamakanlayanan dalamkeluarga dan
komunitas
Panti/ Institusisebagai
alternatif terakhir
PLATFORM PENYELENGGARAAN REHABILITASI SOSIAL 11 Intervensi
1 . M o t i v a s i d a n d i a g n o s i s p s i k o s o s i a l2 . P e r a w a t a n d a n p e n g a s u h a n3 . P e l a t i h a n v o k a s i o n a d a n p e m b i n a a n
k e w i r a u s a h a a n4 . B i m b i n g a n m e n t a l s p i r i t u a l5 . B i m b i n g a n f i s i k6 . B i m b i n g a n s o s i a l d a n k o n s e l i n g
p s i k o s o s i a l7 . P e l a y a n a n a k s e s i b i l i t a s8 . B a n t u a n d a n a s i s t e n s i s o s i a l9 . R e s o s i a l i s a s i1 0 . B i m b i n g a n l a n j u t d a n / a t a u1 1 . R u j u k a n ;
A. Self-care SkillsB. Domestic SkillsC. Community SkillsD. Social SkillsE. Responsibility
“Mewujudkan keberfungsian sosial”
SOCIAL FUNCTIONING INDICATORSKELUARGA PEKERJA SOSIAL
a. Exclusion
b. Higher in cost
c. Lower in coverage
d. Medical model (focus on ‘fixing’ theindividual)
e. Utilize complicated equipment
f. Foster dependency on highly trainedprofessionals
a. Inclusion
b. Lower in cost
c. Higher in coverage
d. Social model (focus on ‘fixing’community)
e. Utilize simply & locally availablematerials.
f. Foster sustainability on sufficienttrained local manpower
Institutional-based
“Towards the Realisation of the Ideal CBR: Context and Realityin low per-capita income rural area of flores island,
Indonesia.”
Source:A Research Paper by Vivian Andyka, 12 Oct 2009
Community-based
This is at best a limited approach, andat worst it can abuse the rights of
disabled persons.
Graduate School of Development Studies
The Hague, The Netherlands
—a critique26
K O M P A R A S I
Sumber: Laporan Kinerja Ditjen Rehabsos TA 2017, halaman 48
Asumsi Anggaran Berbanding Target Output dan Indeks BiayaPer PMKS (termsuk luar panti) Tahun Anggaran 2015-2019
Tahun Anggaran (Rp.) Target Kinerja(Orang)
Indeks biaya / PMKS /tahun (Rp)
Indeks /PMKS/ hari (Rp)
A B C D E
2015 1.733.817.594.000 287.149 6.038.042 16.543
2016 1.248.525.960.000 266.331 4.687.873 12.843
2017 845.989.466.000 189.171 4.472.089 12.252
2018 1.006.519.857.000 206.914 4.864.436 13.327
2019 1.214.707.888.000 222.003 5.471.583 14.991
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Rumus, D = B/C E = (B / C) : 365 hari
Standar Biaya Keluaran (SBK) Rehabsos Dalam PantiTahun 2017
Jenis PMKS Anggaran (Rp) Target(Orang)
Indeks/PMKS/ tahun(RP)
Indeks/PMKS/Hari
Penyandang Disabilitas 28.599.980.000 1.570 18.216.548 49.908Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dan
Korban Perdagangan Orang 12.188.939.000 890 13.695.437 37.522
Rehabilitasi Sosial Anak 11.799.094.000 890 13.257.409 36.322
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia 5.420.296.000 300 18.067.653 49.500Rehabilitasi Sosial Korban
Sumber: Laporan Kinerja Ditjen Rehabsos TA 2017, halaman 48Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
KesimpulanSumber: Laporan Kinerja Ditjen Rehabsos TA 2017, halaman 48Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
• Terdapat perbedaan yang mencolok antara indeks biaya per PMKS secara umumdengan indeks per PMKS dalam panti. Mial, thn 2017, indeks biaya per hari per PMKSsecara umum sebesar Rp 12.252; sementara indeks layanan khusus dalam panti perPMKS per hari Rp 49.908.
• Dengan biaya 4x lebih mahal, layanan dalam panti hanyamampu mengcover 2,3% (4.290 orang) dari total target sebanyak 189.171PMKS. Pencapaian target sisanya (97,7% = 184.881 orang) diserahkan kepada layananrehabsos luar panti (keluarga dan komunitas).
• Maka, kebijakan rehabilitasi sosial menjadikan pelayanan dalam panti sebagai alternatifterakhir dan mendorong perluasan pelayanan luar panti dalam rangkameningkatkan tanggungjawab keluarga dan masyarkat, memeliharanilai kesetiakawanan sosial dan partisipasi masyarakat.
KorbanPenyalahgunaanNapza
478.665Orang
Lanjut Usia8.991.236
Orang
Tuna Sosialdan KorbanPerdaganganOrang
532.467Orang
Potensial danNon Potensial
Gepeng, Eks NAPI, KPO dan TindakKekerasan, Tuna Susila, dan ODHA
Anak27.411.306
OrangBalita
Terlantar,Anak
Terlantar,ABH, AMPK
PenyandangDisabilitas
6.008.640Orang
Fisik, Mental,Intelektual,
Sensorik
Sumber Data ANAK:Data PBDT
Kemensos, 2015
JENIS DAN DATA POPULASI PMKS
30
Sumber Data P. DISABILITASData Susenas, 2012
Sumber Data KP NAPZA:Data Direktorat KPN, 2016
Sumber Data LANSIAData PBDT Kemensos, 2015
Sumber Data TS & KPO:Data Direktorat TS KPO, 2016
89,2
23
206,
068
82,5
72
529,
517
264,
188
4,20
0,00
0
6,00
8,64
0
532,
467
27,4
11,0
32
8,99
1,23
6
KP NAPZA DISABILITAS TS KPO ANAK LANSIA
Hanya mampu
melayani 2,1%dari total populasi
235tahun
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KEMAMPUAN COVERAGE LAYANAN REHABSOSSELAMA 5 TAHUN (2015-2019) DENGAN TOTAL POPULASI PMKS
Hanya mampu
melayani 3,4%dari total populasi
Hanya mampumelayani
15,5% daritotal populasi
Hanya mampumelayani
1,9% daritotal populasi
Hanya mampumelayani
2,9% daritotal populasi
146tahun
32tahun
259tahun
170tahun
Target 5 tahun (1,1 juta) : Populasi ( 47,1 juta)
Waktu ygdiperkukanuntuk dapatmelayaniseluruhpopulasi
P R I N S I P K O N T E M P O R E RREHABILITASI BERBASIS INSTITUSI
Sumber: the Government of Singaporehttps://www.msf.gov.sg/policies/Rehabilitation-of-Offenders/Institutional-Rehabilitation-of-Children-and-Young-Persons/Pages/Principles-of-Institutional-Rehabilitation.aspx
PRINSIP 1
Providing Care withthe Aim of
REINTEGRATION Backinto the Family and
Society
PRINSIP 2
PRINSIP 3
PRINSIP 4
PRINSIP 5
Developing andFostering a SAFE AND
SUPPORTIVEENVIRONMENT for
Rehabilitation
Strengtheningthe FAMILY
FosteringSYNERGISTIC
PARTNERSHIPSwith the
Community
Maximizing theSTRENGTHS AND
POTENTIAL of EachPerson
32
MindsetSPM Bidang Sosial
DAERAH
PROVINSI
DAERAH
KAB/KOTA
DALAM PANTI DALAM PANTI DALAM PANTIDALAM PANTI
LUAR PANTI LUAR PANTI LUAR PANTILUAR PANTI
STANDAR TEKNIS SPM BIDANG SOSIAL
Strategi Kolaborasidalam pencapaian SPM
a. Rehabilitasi Sosial KP Napza dan ODHIVb. Pusat Rujukan Nasional Rehabsos Dalam
Panti (Rehabsos Tingkat Lanjut)• Safe House misal: untuk eks Gafatar & ISIS
• Panti Percontohan (Trifungsi: Lab Panti, UjicobaLayanan, dan Penelitian Rehsos)
Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial
Pusat
Provinsi
Kab/Kota
Dalam PantiRehabsos Dasar Non-KPNapza dan ODHIV
Luar PantiRehabsos Dasar Non KPNapza dan ODHIV, danRehabilitasi ABH
Merespon Lampiran F UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 16, 17, 18 UU 23/2014
Berbagi Tugas Daerah dan Pusat
59
Prosesrefungsionalisasi atau
pemulihankemampuan seseorang
agar dapatmelaksanakan fungsi
sosialnya secarawajar.
Pemerintah Daerah
Rehabilitasi Sosial Dasar
Prosespengembangan
kemampuanseseorang agar dapatmelaksanakan fungsi
sosialnya secarawajar menujukemandirian.
Pemerintah (Pusat)
Rehabilitasi Sosial Lanjut
Terimakasih
Pengawasan
• Umum : APIP/Itjen kemendagri
• Teknis: APIP/Itjen Kemensos• Kebijakan: DPRD
• Masyarakat : laporan atau pengaduan dugaan penyimpangan