Top Banner

of 37

Stigmata Presentasi

Oct 14, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Stigmata; Sebuah Narasi Perlawanan

Stigmata; Sebuah Narasi PerlawananArief Rahman HakimThesis StatementDengan analisis struktur berupa narasi dan sinematografi, tulisan ini melihat:(1) sinematografi film Stigmata ini dapat dilihat sebagai praktik penandaan (signifying practice)(2) film Stigmata ini merupakan narasi perlawanan terhadap wacana resmi gereja Katolik.

Film ini dibuka dengan kedatangan Andrew Kiernan (diperankan oleh Gabriel Byrne), seorang mantan ilmuwan yang bekerja sebagai pastur di Ordo Jesuit, ke sebuah desa di Tenggara Brazil, Belo Quinto. Dia mencoba menyelidiki Patung Bunda Maria yang mengeluarkan darah saat pemakaman Paulo Alameida (diperankan Jack Donner). Ketika Andrew sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan patung Bunda Maria yang mengeluarkan darah, seorang bocah mencuri rosario Alameida dan menjulanya kepada seorang ibu, lantas ibu tersebut mengirim via pos rosario itu kepada putrinya, Frankie Paige (diperankan oleh Patricia Arquette) yang tinggal di Pittsburgh. Setelah mendapat kiriman rosario itu, Paige mengalami keanehan dalam hidupnya berupa luka-luka di tangan dan punggung. Ia sendiri tidak mengerti kejadian beruntun yang menimpanya. Kiernan kembali dikirim Vatikan untuk menyelidiki dan mengungkap kasus misteri tersebut.Penandaan

Merpati di gerejaMerpati di kamar mandi Frankie

Pada MULANYA TEKS

Jika kita mengacu pada makna referensial, film ini diangkat dari kisah nyata penemuan naskah Gospel (selanjutnya ditulis Injil) di Nag-Hamady (Injil Thomas) dan Qumran, Laut Mati (dead-sea scroll) pada tahun 1950-an.Penemuan kedua naskah arkeologis tersebut membuktikan betapa banyaknya injil yang beredar di masyarakat di luar Injil kanonikMarkus, Matius, Lukas dan Yahya. Ketiga Injil di atas, minus Yahya, sering disebut sebagai Injil Sinoptik karena hampir sama dalam pandangannya (Bucaille, 1979: 97).

Dalam penelitian Bucaille, Injil kanonik di atas berasal dari tahun 70-110 M.Konteks sejarah dari penulisan Injil-Injil tersebut adalah perjuangan dan pertentangan antara kelompok Judeo-Christian (Yahudi-Kristen) dan kelompok yang ingin memisahkan Kristen dari Yahudi baik secara sosiologis maupun secara kultural, kelompok ini diwakili oleh Paulus.Kaisar Romawi, Konstantine memfasilitasi pertemuan para Uskup Gereja bertempat di istana peristirahatannya, Nicea (Turki sekarang). Konsili, bertarikh 325 M, yang dihadiri oleh 250 uskup tersebut membahas silang-sengketa yang ada dalam Kristen.Konsili Nicea pada akhirnya merumuskan ketetapan penting berupa ketuhanan Yesus dan kesepakatan Kanon kitab suci yang empat di atas (Rubenstein, 2006).Pasca Konsili Nicea, Injil-Injil di luar itu diklasifikasikan sebagai Injil apokrif yang musti dirahasiakan dan dihancurkan oleh Gereja. Membaca apalagi meyakini Injil-Injil di luar yang empat tersebut dianggap sebagai tindakan bidah (heresy).Dalam konteks film Stigmata, narasi film ini melukiskan pergulatan gereja sebagai lembaga dan para pastor sebagai pemimpin hierarkis dengan penemuan teks arkeologis tersebut. Teks yang ditemukan di Mesir di atas dipastikan berasal dari abad I Masehi, usia yang jauh lebih tua dari Injil Kanonik yang diterima Gereja.

Dalam menggambarkan adegan Patung Bunda Maria, kamera bergerak menyusur dari bawah memperlihatkan darah yang menggenang perlahan naik ke atas kemudian kamera bergeser ke kiri sehingga posisi Patung Bunda Maria dan Patung Yesus terlihat diagonal. Gambar ini amat sangat simbolik (praktik penandaan)

Stigmata; Tanda luka di Tubuh YesusIngar-bingarreligius

Stigmata pertama yang dialami Frankie, efek suara dan gambar pendukung mendukung kesakitan yang amat sangat

Stigmata kedua terjadi di kereta bawah tanah

Frankie sendiri berusaha mencari informasi tentang luka-luka yang didapatnya. Lewat buku-buku yang dikonsumsinya barulah ia menemukan istilah stigmata dan yakin terhadap penjelasan Kiernan tersebut. Menariknya gambar tersebut disajikan sebagai reproduksi citra Amerika sebagai negara maju, dengan indikasi membaca buku sudah menjadi kebiasaan dan kebudayaan warganya. Framing adegan memperlihatkan Frankie berusaha keras melahap buku-buku untuk memenuhi rasa ingin tahunya.

Stigmata ketigaGambar efek stigmata ketiga

Stigmata keempat pada kakiStigmata kelima

ketika Kiernan mengejar Frankie dan melihat Frankie menulis dengan pecahan botol di atas kap mesin mobilyang mulai memberi penjelasan akan hadirnya kekuatan supranatural: semprotan pipa gas, pecahan kaca jendela, kertas beterbangan seolah menghalangi Kiernan mendekati Frankie

Tampaknya, dari ekspresi wajah, Kiernan mulai menyadari yang dihadapinya bukanlah wujud Frankie akan tetapi sesuatu di luar manusia yang mengendalikan Frankie. Ia mafhum dan dengan sadar mengeluarkan alat rekam untuk merekam ucapan Frankie dalam bahasa asing yang tidak dipahami oleh dirinya dan penonton. Meskipun Kiernan belum menyadari apa sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan tapi ia menyadari ada sesuatu yang tersembunyi dan ingin disampaikan.

Barulah setelah diperdengarkan rekaman Kiernan via telepon kepada Pastor Delmonico, Kiernan mengetahui ucapan Frankie dilafalkan dengan bahasa Aramaik. Bahasa Aramaikdalam penelitian arkeologi merupakan bahasa yang digunakan Yesus ketika hidup merupakan bahasa Suriah kuno yang menurunkan bahasa Ibrani, Arab dan Persia (Kridalaksana, Sutami, 2005: 72). Bahasa tersebut telah lama musnah sehingga Delmonico terkejut mendengar bahasa tersebut diucapkan sambil bertanya siapakah yang mengucapkannya.

Pada titik ini, Kiernan menyadari ada suatu rahasia besar yang ingin disampaikan melalui dirinya. Ia dengan hati-hati menyampaikan kepada Frankie bahwa ia pada malam itu telah bercakap dengan bahasa Aramaik yang telah lama musnah.

Rasa penasaran dan misteri terus dipertahankan film ini ketika adegan beralih pada Frankie yang menulis pesan dengan bahasa Aramaik di dinding, Kiernan mulai memotretnya sambil bertanya siapakah anda (who are you

Perlahan dengan sangat lambat, kamera menyorot dari belakang memperlihatkan tangan keriput yang menulis, perlahan membalikkan tubuhnya: yang terlihat wajah Frankie terlihat keriput dengan mata tanpa fokus penglihatan dan dengan lambat pula mata itu segera berubah menjadi putih dengan menyisakan sedikit pupil. Gambar demikian memperlihatkan orang yang sedang kesurupan (trance). Dengan suara berat laki-laki, ia menyampaikan bahwa pembawa pesan bukanlah hal yang penting.

Ketika Kiernan merawat Frankie, ia mengirimkan foto-foto tulisan beraksara Aramaik tadi kepada Delmonico via surat elektronik. Dengan segera Delmonico menerjemahkan tulisan yang dibaca dari baris kanan ke kiri sebagaimana lazimnya rumpun bahasa Semit. Delmonico menggarisbawahi bahwa yang menjadi persoalan adalah apa yang dikatakan teks tersebut tentang sabda Yesus yang sebenarnya. Teks itulah, atas perintah Kardinal Daniel Houseman (diperankan Jonathan Pryce), yang ia terjemahkan bersama Alameida dan Marion Petrocelli, secara tiba-tiba proyek tersebut dihentikan dan naskah tersebut lenyap entah ke mana.

Jika dianalisis dengan teliti, stigmata dalam film ini dinarasikan dengan menjungkirbalikkan pendapat umum di kalangan Katolik. Pendapat yang diakui gereja adalah stigmata merupakan peristiwa spiritual atas pengikut Katolik, akan tetapi hanya terjadi pada orang suci dan mustahil terjadi pada sembarang orang.Dalam catatan Saunders (www.catholicherald.com), sepanjang sejarah kekristenan gereja hanya mengakui stigmata yang terjadi pada tiga orang suci: Santo Fransiskus Asisi, Santa Katarina dan Santo Padre Pio dari Pietrelcina.Sementara stigmata dalam film ini dialami oleh orang, sebagaimana pengakuan Frankie pada Kiernan, yang tidak menjalankan ajaran Katolik bahkan tidak percaya pada Tuhan.

Kristus, Dogma, gerejaApa signifikansi pesan tersebut bagi Katolik secara umum? Pertanyaan itu terus menghantui Kiernan yang memang nalurinya sebagai ilmuwan belum benar-benar hilang. Kiernan sebagai investigator sampai ia memasuki pusaran konflik ini atas perintah Kardinal Houseman. Houseman memang karakter individual dalam film ini, akan tetapi di belakang dirinya ada sistem keagamaan yang berisi struktur dan ide tertentu yang telah terlembaga berabad-abad.Setelah ditemui oleh Petrocelli, atas pemberitahuan Delmonico, salah satu penerjemah teks di samping Alameida dan Delmonico, barulah ia paham pesan Delmonico terdahulu bahwa pesan itulah yang akan menghancurkan gereja beserta sistem hierarkisnya termasuk sistem kependetaan di dalamnya.Teks-teks tersebut, yang disebut sebagai Injil Thomas, diyakini merupakan teks yang lebih dekat kepada masa kehidupan Yesus, hal ini dibuktikan pula tulisan dalam teks itu berbahasa Aramaik, bahasa sehari-hari yang digunakan Yesus.

Teologi Katolik meyakini doktrin Trinitas, kehidupan abadi manusia, kebangkitan kembali jasad dan pemujaan kepada orang-orang suci. Yesus sebagai juru selamat utusan Tuhan yang dengan kematiannya di tiang salib merupakan pengampunan dan penyelamatan mereka, dan tentang gereja sebagai lembaga keagamaan untuk menyalurkan cinta kasih Tuhan (Allah) kepada dunia (Smith, 1985: 72-73).Aspek-aspek ajaran Katolik yang paling pokok terletak pada doktrinnya tentang gereja sebagai penguasa yang tidak mungkin berbuat salah dan tentang sistem sakramennya yang merupakan sarana untuk menyampaikan rahmat Tuhan kepada manusia. Kitab-kitab suci, tradisi, liturgi (bentuk-bentuk peribadatan) dan semua sumber lainnya harus ditafsirkan menurut otoritas gereja.Terkait otoritas pastor, beberapa adegan dalam stigmata memunculkan gambaran sistem skaramental dalam agama Katolik yang dipimpin Kiernan kepada jemaatnya. Dalam Katolik sendiri terdapat tujuh macam sakramen: pembaptisan, pengakuan sebagai anggota gereja, ekaristi suci, pengakuan dosa, pentahbisan (jika diangkat sebagai pastor atau imam), perkawinan, dan kematian (Smith, 1985: 73). Sistem yang demikian menempatkan setiap orang pemeluk agama tergantung sepenuhnya pada kalangan pendeta Katolik. Pendeta yang memimpin sakramen tersebut menempati kedudukan utama dalam sistem agama secara keseluruhan.

Gambar di samping menunjukkan Kiernan sedang memimpin ekaristi suci, kita melihat pastor memiliki kekuasaan adikodrati, melakukan peragaan dimana roti dan anggur dianggap sebagai jelmaan tubuh dan darah Yesus.

Beberapa adegan menunjukkan betapa tersentralisasinya kekuasaan gereja. Houseman sebagai salah seorang kardinal berhak menentukan mana yang pantas dan mana yang tidak bagi kemaslahatan publik. Adegan berbantahan antara Kiernan dan Houseman mengenai masalah teks ini memperlihatkan ada pergulatan antara mempertahankan dogma dan kebebasan akal.Dari tiga masalah pokok dalam KatolikKristus, dogma, dan gereja agaknya narasi film ini hendak melakukan perlawanan terhadap lembaga gereja dan sistem kependetaan di dalamnya. Dengan adanya penyingkapan teks temuan mutakhir, apa yang ditakutkan oleh Houseman sebagai representasi gereja Vatikan adalah runtuhnya kekuasaan gereja mulai dari atas (Paus) hingga uskup dan pastor di setiap daerah.

penutupDari apa yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sinematografi film ini mengandung praktik penandaan. Setiap gambar, efek dan suara merupakan penanda yang berkait satu sama lain. Sinematografi film ini berhasil menunjukkan tiga sistem keagamaan dalam Katolik: Kristus, dogma dan gereja.

Sementara narasi film ini mencampurkan antara fenomena spiritual dalam Katolik dengan pelbagai realitas dalam Katolik. Dari apa yang dipaparkan di atas, narasi film ini agaknya hendak melawan wacana resmi gereja Katolik. Daftar pustakaBucaille, Maurice. Bibel, Quran dan Sains Modern, terj. H.M. Rasjidi. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Kushartanti, et.al., Pesona Bahasa; Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Osman, Ahmad. Misteri Naskah Laut Mati, terj. Salim Rusydi Cahyono. Jakarta: Bima Rodheta, 2004.

Rubenstein, Richard E. Kala Yesus Jadi Tuhan; Pergulatan untuk Menegaskan Kekristenan pada Masa Akhir Romawi, terj. F.X. Dono Sunardi. Jakarta: Serambi, 2006.

Smith, Donald Eugene. Agama dan Modernisasi Politik; Suatu Kajian Analitis, terj. Machnun Husein. Jakarta: Rajawali Press, 1985.

Tabor, James D. Dinasti Yesus, terj. James P. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.