STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS Disusun Oleh : Mangku Di Jaya 0761050060 KEPANITERAAN KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 04 FEBRUARI – 30 MARET 2013
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS
Disusun Oleh :
Mangku Di Jaya
0761050060
KEPANITERAAN KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 04 FEBRUARI – 30 MARET 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2013
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Masalah Kesehatan : Diare
Hari/Tanggal Pengambilan Data : Selasa / 5 Maret 2013
Hari/Tanggal Intervensi : Jumat / 8 Maret 2013
Tempat Pengambilan Data : Balai Warga RW 06 / RT 06, Kelurahan
Kelapa dua wetan, Kecamatan Ciracas,
Jakarta Timur
Tanggal Ujian :
Tempat Ujian : Fakultas Kedokteran UKI
1
Nama : Mangku Di Jaya
NIM : 0761050060
Tanda tangan :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Diare merupakan keadaan dimana bertambahnya frekuensi BAB lebih dari 3 kali
disertai perubahan konsistensi tinja dengan atau tanpa darah dan lendir tinjanya encer dan
kadang-kadang muntah. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
Diare sendiri menyumbang kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu mencapai
31,4% dari total kematian bayi. Diare juga menjadi penyebab kematian terbesar balita, yaitu
sekitar 25% dari kematian balita Indonesia. Hal itu terungkap dari hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tanggal 2 Desember 2008 di Jakarta yang diumumkan oleh Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes) Tjandra
Yoga.
Penyebab diare yang terpenting adalah :
Karena peradangan usus, misalnya : cholera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus dsb.
Karena kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.
Karena keracunan makanan.
Karena tak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : si anak tak tahan meminum
susu yang mengandung lemak atau laktosa.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan
air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari
dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
2
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual
dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan
perut berbunyi.
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) seperti halnya
kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun, dengan
tatalaksana diare yang cepat, tepat, dan bermutu, kematian dapat ditekan seminimal mungkin.
Pada bulan Oktober 1992, ditemukan strain baru yaitu vibrio cholera 0139 yang kemudian
digantikan vibrio cholera strain el tor di tahun 1993, kemudian menghilang pada tahun 1995-
1996 (kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan). Sedangkan E. Coli 0157
sebagai penyebab diare berdarah dan HUS (Haemolytic Uremia Syndrome). KLB pernah
terjadi di Amerika, Jepang, Afrika Selatan dan Australia. Adapun untuk Indonesia sendiri
kedua strain tersebut belum pernah terdeteksi.
Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare sepanjang tahun 2005
lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan jumlah pasien diare
pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.436 orang. Di awal tahun 2006, tercatat 2.159
orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat menderita diare. “Melihat data tersebut
dan kenyataan bahwa masih banyak kasus diare yang tidak terlaporkan, departemen
kesehatan menganggap diare merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat lokal dan nasional
karena punya dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI 2008).
Adapun dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak, antara lain adalah
menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas
hidup anak dimasa depan. Pada dekade 1950-1970-an, di negara-negara berkembang
(termasuk indonesia) hanya sekitar 20% etiologi diare akut dapat diketahui. Jika tidak segera
diobati, dalam waktu singkat (±48 jam) penderita akan meninggal.
Kematian ini disebabkan, karena hilangnya cairan elektrolit tubuh akibat adanya
dehidrasi. Kemudian, diketahui bahwa penyebab muntaber adalah kuman Vibrio Cholera
biotype El-Tor dan sesuai dengan nama penyebabnya tersebut maka kejadian wabah yang
sering terjadi pada waktu itu lebih populer dengan istilah wabah Cholera El-Tor. Kejadian
wabah Cholera El-Tor di indonesia yang pertama kali diketahui terjadi di Makasar (ujung
3
pandang) pada tahun 60-an, dengan menimbulkan sejumlah kematian. Wabah penyakit ini
kemudian diketahui sering terjadi di daerah-daerah lain diindonesia.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya diare dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Lingkungan
Fisik (sumber air yang tercemar): Kejadian luar biasa (KLB) diare terjadi di
Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Status
KLB ditetapkan karena selama periode Maret-Juni kasus diare di desa tersebut terus
muncul dengan jumlah total penderita mencapai 71 orang. Kasus diare di desa
tersebut terjadi karena tiga sumber air yang dimanfaatkan warga setempat sebagai air
minum tercemar bakteri E-coli melebihi ambang batas Masuknya bakteri E-coli
hingga melebihi ambang batas ini berasal dari rembesan pupuk kandang di lahan
pertanian, yang kemudian mencemari tiga sumber air minum yang semestinya
mengandung 0 parts per million (ppm) bakteri E-coli dan, untuk air bersih, kandungan
maksimal bakteri E-coli hanya 50 ppm. Namun, di sumber air Kusikan dan Tlahap,
kandungan bakteri E-coli masing-masing mencapai 2.400 ppm dan di sumber air
Kruisan mencapai 1.100 ppm.
2. Perilaku
Perilaku hidup bersih dan sehat hendaknya menjadi budaya karena menurut
situs Centers for Disease Control, empat dari lima penyakit atau gangguan kesehatan
disebarkan melalui sentuhan (tangan). Berangkat dari hal tersebut, salah satu cara
yang paling efektif untuk memutus rantai penyebaran kuman adalah dengan mencuci
tangan.Penelitian global menunjukkan, cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan
angka kejadian diare hingga 47 persen. Ini penting karena setiap tahun masih ada
kejadian luar biasa diare atau muntaber yang menelan korban jiwa. Unicef
melaporkan, setiap detik satu anak meninggal karena diare. Survei Health Service
Program (2006) menunjukkan, sabun telah ada di hampir setiap rumah tangga
Indonesia. Namun, baru 3 persen yang menggunakan sabun untuk mencuci tangan.
Dari semua responden, hanya 12 persen yang mencuci tangan setelah buang air besar,
9 persen setelah membersihkan kotoran bayi, 14 persen sebelum makan, 7 persen
sebelum memberi makan bayi, dan 6 persen sebelum memasak.
3. Pelayanan kesehatan
4
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
dapat ditanggulangi oleh pelayanan kesehatan dengan mengadakan penyuluhan pada
masyarakat serta peran aktif pelayanan kesehatan masyarakat. dalam sebuah
penelitian untuk mendapatkan gambarankegiatan posyandu guna mencegah kejadian
diare, Populasi dan sampel dalam penelitan ini adalah seluruh kader posyandu yang
ada di Kecamatan Ciracas. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase responden
dengan kegiatan posyandu aktif dan melakukan kegiatan upaya mencegah dan
menanggulangi kejadian diare sebanyak 72,31%.
1.2 Data Geografi Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas
A. Gambaran Umum Wilayah
Kelurahan Kelapa Dua Wetan merupakan satu dari lima kelurahan yang terletak dibagian
selatan Kecamatan Ciracas Kotamadya Jakarta Timur dengan batas-batas berikut :
a. Batas Utara : Jln. Raya Ciracas Kel. Ciracas
b. Batas Selatan : Jln. Lapangan Tembak Kel. Cibubur
c. Batas Timur : Jln. Tol Jagorawi Kel. Cipayung
d. Batas Barat : Kali Cipinang Kel. Pekayon
B. Luas Wilayah
Kelurahan Kelapa Dua Wetan memiliki luas ± 336,86 Ha dengan cakupan meliputi :
a. Status Tanah
Tanah Negara : 13,00 Ha
Tanah Milik Adat : 234,27 Ha
Tanah Wakaf : 0,53 Ha
Tanah Lain-lain : 89,06 Ha
b. Keadaan Tanah
5
Tanah Darat : 335,76 Ha
Tanah Sawah : - Ha
Tanah Rawa / Situ : 1,10 Ha
c. Peruntukan Tanah
1. Perumahan : 202,77 Ha
2. Perkebunan / Tani : 109,29 Ha
3. Sawah : - Ha
4. Fasilitas Umum : 23,55 Ha
5. Sarana Ibadah : 1,25 Ha
C. Data Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Wilayah Kelurahan Kelapa Dua Wetan Tahun 2013 adalah
48.657 jiwa, antara lain: 10.826 KK; 24.993 penduduk lelaki; 23.764 penduduk
wanita.
NoKelompok
Umur
WNI WNAJumlah
Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah
1 0-4 1.629 1.534 3.163 0 0 0 3.163
2 5-9 2.123 2.024 4.147 1 1 2 4.149
3 10-14 1.920 1.932 3.852 0 2 2 3.883
4 15-19 1.907 2.144 4.051 2 0 2 4.068
5 20-24 2.218 2.145 4.363 1 0 1 4.362
6 25-29 2.617 2.440 5.057 0 0 0 5.052
7 30-34 2.656 2.542 5.198 1 2 3 5.142
6
8 35-39 2.256 2.335 4.591 0 0 0 4.606
9 40-44 2.067 1.747 3.814 0 0 0 3.818
10 45-49 1.543 1.532 3.075 0 0 0 3.113
11 50-54 1.344 1.435 2.779 0 0 0 2.749
12 55-59 1.122 939 2.061 0 0 0 2.048
13 60-64 649 477 1.126 0 0 0 1.126
14 65-69 350 256 606 0 0 0 606
15 70-74 231 145 376 0 0 0 376
16 > 75 121 133 254 0 0 0 254
Jumlah 24.993 23.764 48.657 5 5 10 48.657
b. Mobilitas Penduduk
NO. RWLAHIR DATANG MATI PINDAH
L P L P L P L P
1 01 9 3 2 2 1 - 3 1
2 02 6 2 1 1 - - 2 1
3 03 5 2 1 2 1 - 2 3
4 04 4 3 2 2 - 1 1 1
5 05 2 5 1 1 - 1 2 1
6 06 3 1 1 2 1 - 3 2
7
7 07 3 6 2 1 - - 2 1
8 08 5 3 1 1 2 1 - 1
9 09 2 2 3 1 - - 2 2
10 10 3 4 2 1 - 1 4 3
11 11 2 5 1 1 - - 3 1
12 12 1 5 2 2 1 1 3 4
JUMLAH 34 27 42 29 6 5 25 19
c. Mata Pencaharian Penduduk
No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang
1 Pedagang 880
2 Wirausaha 862
3 Buruh 3.410
4 Pegawai Negeri 2.986
5 TNI 2.701
6 Polisi 937
7 Pensiunan PNS 924
8 Pensiunan TNI 863
9 Pensiunan Polisi 869
10 Jasa dan lain-lain 1.152
Jumlah 15.584
8
BAB II
HASIL DIAGNOSIS MASALAH
1. Masalah Kesehatan : Diare
2. Wilayah Masalah : RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan
Ciracas, Jakarta Timur
3. Sasaran : Masyarakat RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Jumlah Penduduk : 178 orang
Jumlah KK : 72 KK
Jumlah Sasaran : 25 orang
Jumlah yang hadir : 20 orang
Melakukan wawancara dan observasi mencakup :
1. Pengetahuan dan sikap warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,
Kecamatan Ciracas yang berhubungan dengan Diare.
2. Keadaan lingkungan, keadaan air yang digunakan sehari-hari, di sekitar RW 06 / RT
06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas.
3. HASIL KEGIATAN LAPANGAN
Responden berjenis kelamin laki – laki (3) dan perempuan (17)9
Tabel 1. Jumlah Orang yang Menjawab Benar Mengenai Pertanyaan Pengetahuan
NO Pertanyaan Benar % Salah %
1. Pengertian dari Diare 20/20 100 0 0
2. Penyebab Diare 10/20 50 10 50
3. Cara penularan Diare 15/20 75 5 75
4. Faktor resiko terjadi Diare 17/20 85 3 15
5. Gejala Diare 17/20 85 3 15
6. Pertolongan pertama Diare 20/20 100 0 0
7. Komplikasi Diare 17/20 85 3 15
8. Tanda-tanda Dehidrasi 15/20 75 5 75
9 Pemeriksaan utama penyakit Diare 12/20 60 8 40
10 Pencegahan Diare 13/20 65 7 35
Keterangan :
1. Jumlah orang 20 dari 20 responden (100 %) mengetahui pengertian dari diare.
2. Jumlah orang 10 dari 20 responden (50 %) mengetahui penyebab diare.
3. Jumlah orang 15 dari 20 responden (75 %) mengetahui cara penularan penyakit diare.
4. Jumlah orang 17 dari 20 responden (85 %) mengetahui faktor resiko terjadinya diare.
5. Jumlah orang 17 dari 20 responden (85 %) mengetahui tanda dan gejala utama diare.
6. Jumlah orang 20 dari 20 responden (100 %) mengetahui pertolongan pertama yang
harus dilakukan agar tidak terserang diare.
10
7. Jumlah orang 17 dari 20 responden (85 %) mengetahui penyakit yang memperberat
diare.
8. Jumlah orang 15 dari 20 responden (75 %) mengetahui tanda-tanda dehidrasi.
9. Jumlah orang 12 dari 20 responden (60 %) mengetahui pemeriksaan utama untuk
penyakit diare.
10. Jumlah orang 13 dari 20 responden (65 %) mengetahui tentang cara mencegah agar
tidak terserang diare.
Tabel. 2 Hasil Nilai Pre Test
No. Nilai Pre Test
1. 50
2. 70
3. 60
4. 50
5. 80
6. 70
7. 80
8. 60
9. 60
10. 50
11. 80
12. 90
13. 80
11
14. 40
15. 70
16. 40
17. 90
18. 50
19. 70
20 60
Rata – Rata 65
Keterangan :
Tingkat perilaku kesehatan dilihat dari nilai rata – rata responden
Nilai rata – rata = Jumlah nilai responden
Jumlah responden
= 0(100)+2(90)+4(80)+ 4(70)+4(60)+4(50)+2(40)+0(30)+0(20)+0(10)
20
= 0 + 180 + 320 + 280 + 240 + 200 + 80 + 0 + 0 + 0
20
= 1300
20
= 65
12
Tabel 3. Kriteria Penilaian
No. Nilai Penilaian
1. <65 Kurang
2. 65-80 Cukup
3. >80 Baik
Keterangan :
Pengetahuan Warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas
tentang Diare Cukup.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil kerja lapangan ditemukan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan warga
RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai
Diare Cukup.
13
BAB IV
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Masalah Kesehatan : Diare
2. Wilayah Masalah :RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan
Ciracas
3. Rencana Intervensi : Penyuluhan tentang diare
4. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas terhadap diare.
b. Tujuan Khusus :
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai penyakit yang memperberat diare.
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai pertolongan pertama yang harus
dilakukan agar tidak terserang diare.
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai penyebab diare.
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06/RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai faktor resiko terjadinya diare.
Meningkatkan pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai tentang cara mencegah agar tidak
terserang diare.
14
5. Sasaran : Warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,
Kecamatan Ciracas.
6. Target peserta yang hadir : 25 Orang
7. Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal : Jumat, 08 Maret 2013
Jam : 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Balai Warga RW 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,
Kecamatan Ciracas
Acara : Penyuluhan Tentang Diare
8. Sumber Daya Manusia
Dokter Muda : 1 orang
Petugas Kesehatan : -
Ibu Kader : 4 orang
Biaya operasional
No. Keterangan Jumlah
1. Fotokopi pre test dan post test 6 x 30 lembar
@ Rp. 125,-
Rp. 22.500,-
2. Konsumsi : Snack 30 box @ Rp. 5.000,-
Air Mineral Gelas 1 dus @ Rp. 18.000,-
Rp. 150.000,-
Rp. 18.000,-
3. Flip Chart 1 @ Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
Total Rp. 200.500,-
Peralatan Presentasi : Flip Chart
9. Evaluasi : Membandingkan nilai pre test dan post test setelah melakukan
penyuluhan.
15
BAB V
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi
Hari / Tanggal : Jumat, 08 Maret 2013
Waktu : 09.30 – 10.30 WIB
Tempat : Balai Warga RW 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan,
Kecamatan Ciracas
2. Peserta yang Hadir : 20 Orang (Perempuan 17 Orang, Laki-laki 3 Orang)
3. Materi
Pengertian dari diare
Tanda dan gejala utama diare
Penyakit yang memperberat diare
Pertolongan pertama yang harus dilakukan agar tidak terserang diare
Cara mencegah agar tidak terserang diare
4. Sumber Daya Manusia
Dokter Muda : 1 Orang
Ibu Kader : 4 Orang
Biaya operasional
No. Keterangan Jumlah
1. Fotokopi pre test dan post test 6 x 30 lembar
@ Rp. 125,-
Rp. 22.500,-
2. Konsumsi : Snack 30 box @ Rp. 5.000,-
Air Mineral Gelas 1 dus @ Rp. 18.000,-
Rp. 150.000,-
Rp. 18.000,-
3. Flip Chart 1 @ Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
Total Rp. 200.500,-
16
Peralatan presentasi : Flip Chart
BAB VI
EVALUASI
A. Input
SDM untuk kegiatan kerja lapangan ini adalah 1 orang dokter muda yaitu
Mangku Di Jaya, S.Ked sebagai presentan dengan dibantu 4 orang Ibu kader
sesuai dengan perencanaan.
Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana berupa Flip chart sesuai
dengan perencanaan.
Materi yang diberikan pada saat intervensi adalah pengertian dari diare, tanda
dan gejala utama diare, penyakit yang memperberat diare, pertolongan
pertama yang harus dilakukan agar tidak terserang diare, dan cara mencegah
agar tidak terserang diare. Hal ini sesuai dengan perencanaan.
Metode intervensi adalah dengan penyuluhan dimana hal ini sesuai dengan
perencanaan.
B. Proses
Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak dimulai sesuai jadwal yang
direncanakan. Ini dikarenakan adanya kesalahan pengaturan waktu dokter
muda.
Pemecahan masalah : waktu mulai kegiatan mundur 30 menit, sehingga dokter
muda mempersingkat penyuluhan tetapi isi penyuluhan tetap padat dan peserta
tetap fokus mendengarkan.
Selama dilakukannya penyuluhan tidak ada kendala ataupun masalah berarti
dalam penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan warga
mengikuti penyuluhan dengan seksama.
17
Pelaksanaan kegiatan berupa pre test, penyuluhan mengenai Diare dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post test untuk mengetahui
keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan.
Adapun konsumsi diberikan ke setiap peserta penyuluhan yang dibagikan saat
penyuluhan terlaksana.
Jumlah peserta kurang dari target yang direncanakan. Hal ini dikarenakan
beberapa peserta adanya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.
C. Output
Tabel 1. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.Nilai
Pre Test Post Test
1. 50 80
2. 70 90
3. 60 80
4. 50 70
5. 80 90
6. 70 80
7. 80 100
8. 60 80
9. 60 80
10. 50 80
11. 80 70
12. 90 10018
13. 80 90
14. 40 60
15. 70 80
16. 40 60
17. 90 100
18. 50 70
19. 70 80
20 60 90
Rata – Rata 1300/20 = 65 1630/20 = 81,5
Tabel 2. Kriteria Penilaian
No. Nilai Penilaian
1. <65 Kurang
2. 65-80 Cukup
3. >80 Baik
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Diare hasil pre test rata – rata dari 20 responden
adalah 65. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata – rata dari 20
responden adalah 81,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas sebesar 16,5
19
(25,38%) . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diare yang diberikan telah berhasil
menambah pengetahuan responden.
Tabel 3. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No. PertanyaanPre Test Post Test Kenaikan
N % N % N %
1. Yang mengetahui pengertian dari diare 20 100 20 100 0 0
2. Yang mengetahui penyebab diare 10 50 14 70 4 40
3. Yang mengetahui cara penularan
penyakit diare15 75 17 85 3 13,33
4. Yang mengetahui faktor resiko
terjadinya diare17 85 18 90 1 5,88
5. Yang mengetahui tanda dan gejala
utama diare17 85 18 90 1 5,88
6. Yang mengetahui pertolongan pertama
yang harus dilakukan agar tidak
terserang diare
20 100 20 100 0 0
7. Yang mengetahui penyakit yang
memperberat diare17 85 18 90 1 5,88
8. Yang mengetahui tanda-tanda
dehidrasi15 75 18 90 3 20
9. Yang mengetahui pemeriksaan utama
untuk penyakit diare12 60 15 75 3 8,33
20
{(Post test – Pre test ) / Pre test } x 100% = {(81,5– 65) / 65} x 100%
= 25,38 %
10. Yang mengetahui tentang cara
mencegah agar tidak terserang diare13 65 17 85 4 30,76
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa
Dua Wetan, Kecamatan Ciracas mengenai Diare masuk dalam kategori Sedang : ( 65
% ) . Sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat
menjadi kategori B aik : ( 81,5 % ) . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diare
yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
2. Saran
Kepada warga RW 06 / RT 06 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan
Ciracas:
Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga
lain ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Diare.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan terhindar dari
Diare sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.
Kepada Petugas Kesehatan :
21
Supaya lebih memahami tentang Diare dan cara pencegahannya
sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal – hal apa
saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani penularan
Penyakit Diare.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Diare
dalam setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu anak ataupun lansia,
sehingga masyarakat semakin memahami tentang Diare dan agar para
petugas dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga
kesehatan.
BAB VIII22
LAMPIRAN
1) Lampiran Kuisioner
PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI DIARE RW 06 / RT 06
KELURAHAN KELAPA DUA WETAN, KECAMATAN CIRACAS TAHUN
2013
NO .KUISIONER :
A. IDENTITAS DAN KARAKTERISTIK
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
a. Laki – laki
b. Perempuan
3. Umur :
a. < 20 tahun
b. 20-30 tahun
c. 31-40 tahun
d. 41-50 tahun
e. > 50 tahun
4. Status pernikahan :
Jumlah anak :
5. Tingkat pendidikan :
a. Tidak sekolah
b. Tidak tamat SD
c. Tamat SD
d. SMP / Sederajat
e. SMA / Sederajat
f. Akademik / Perguruan tinggi
23
g. Lain-lain, sebutkan :
B. PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan diare ?
a. Buang air besar > 3 kali/hari dengan perubahan tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lender dan darah.
b. Buang air besar < 3 kali/hari dengan tinja normal dengan darah
c. Buang air besar 3 kali/hari dengan tinja keras dengan atau tanpa lender darah
d. Buang air besar > 3 kali/hari dengan perubahan tinja menjadi padat dan
berdarah
2. Apa saja penyebab diare ?
a. Infeksi virus, bakteri dan parasit
b. Alergi terhadap makanan
c. Imunodefisiensi
d. Semua benar
3. Bagaimana cara penularan penyakit diare ?
a. Food (makanan), Feces (tinja), Finger (jaritangan), and fly (lalat)
b. Melalui makanan yang terkontaminasi
c. Melalui jabat tangan
d. Memakai baju yang bergantian
4. Apakah faktor resiko utama terjadinya diare ?
a. Air yang tergenang
b. Tidak cukup persediaan air bersih, sarana MCK dan sanitasi lingkungan
c. Perekonomian yang rendah
d. Kurangnya cahaya yang masuk ke rumah
5. Apa saja gejala – gejala diare ?
a. Batuk, BAB cair, panas
24
b. Panas, menggigil, BAB cair
c. BAB > 3 kali/ hari berlendir, muntah, panas, badan lesu
d. Batuk, sakit perut, BAB cair
6. Bagaimana pertolongan pertama penyakit diare ?
a. Berikan banyak air minum dan segera bawa ke dokter
b. Kompres perut dengan kain hangat
c. Berikan makanan padat yang banyak
d. Istirahat yang cukup dan segera ke dokter
7. Apa saja yang dapat terjadi jika penyakit diare tidak diatasi dengan tepat?
a. Dehidrasi
b. Anemia
c. Gangguan hati
d. Tidak nafsu makan
8. Mana dibawah ini yang merupakan tanda – tanda dehidrasi ?
a. Anak terlihat mengantuk
b. Meminta minum terus – menerus
c. Lemah, bibir dan kulit kering
d. Timbul bintik – bintik merah
9. Pemeriksaan utama yang diperlukan untuk penyakit diare ini ?
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan tinja
c. Foto thorax
d. Pemeriksaan tanda – tanda vital
10. Bagaimana pencegahan penyakit diare ?
a. Minum air yang banyak
b. Perilaku hidup sehat (cuci tangan sebelum dan sesudah makan)
c. Mengubur barang – barang bekas
25
d. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
2) Lampiran Dokumentasi Kegiatan Kerja Lapangan
26