Top Banner
PENYAJIAN KASUS A. Identitas Nama : An. MP Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 3 bulan Agama : Islam Alamat : Dusun Setia Budi Tanggal Lahir : 11 Juni 2015 Urutan Anak : Anak kedua dari dua bersaudara Usia Ayah : 26 tahun Usia Ibu : 20 tahun Tanggal MRS : 27 September 2015 Identitas Ayah Ibu Nama Tn. M Ny. Y Umur 26 tahun 20 tahun Pendidikan SMK SMP Pekerjaan Petani IRT B. Anamnesis (Dilakukan pada tanggal 28 September 2015) 1. Keluhan Utama Kejang 2. Riwayat Penyakit Sekarang
24

Status Ujian Fix

Feb 20, 2016

Download

Documents

Ika Krastanaya

ujian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Status Ujian Fix

PENYAJIAN KASUS

A. Identitas

Nama : An. MP

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 3 bulan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Setia Budi

Tanggal Lahir : 11 Juni 2015

Urutan Anak : Anak kedua dari dua bersaudara

Usia Ayah : 26 tahun

Usia Ibu : 20 tahun

Tanggal MRS : 27 September 2015

Identitas Ayah Ibu

Nama Tn. M Ny. Y

Umur 26 tahun 20 tahun

Pendidikan SMK SMP

Pekerjaan Petani IRT

B. Anamnesis (Dilakukan pada tanggal 28 September 2015)

1. Keluhan Utama

Kejang

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Delapan jam SMRS Pasien mengalami kejang. Kejang tidak didahului demam. Kejang pertama

kali dialami pada pukul 16.00, awalnya pada tangan dan kaki sebelah kiri. Posisi kejang tangan

dan kaki menekuk dan lurus, dan mata terpejam, durasi kejang kurang lebih 2 menit . Kejang

terjadi terus menerus dan bergantian antara ekstremitas kanan dan kiri. Pada pukul 19.00 pasien

dibawa ke RS Bengkayang dan diberikan obat kejang melalui anus sebanyak 2 kali, namun

Page 2: Status Ujian Fix

kejang tidak berhenti. Pasien lalu dirujuk ke RS Serukam dan diberikan obat kejang melalui anus

sebanyak 2 kali dan disuntikkan obat melalui jalur infus, namun pasien masih kejang. Kemudian

pasien dirujuk ke RS Abdul Azis di IGD RS Abdul Azis, di IGD pasien mulai mengalami

penurunan kesadaran. Saat di RS pasien terus mengalami kejang hingga pukul 12.00 siang

kejang baru berhenti.Dari surat rujukan diketahui bahwa sudah diberikan fenitoin drip 15

mg/kg/bb. Riwayat tidur dengan ayunan sejak usia 1 bulan. Riwayat dipijit (+) Riwayat trauma

disangkal. Riwayat sakit telinga atau telinga mengeluarkan cairan disangkal.

Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sesak.. Sesak didahului dengan keluhan batuk dan

demam. Demam dengan suhu tubuh yang tinggi dan terus menerus., batuk berdahak warna putih,

tidak berwarna kecoklatan atau merah, setelah batuk pasien tampak sesak. Ketika sesak bibir

maupun tubuh dan jari jari pasien tidak tampak biru. Kejang (-), pilek (-), muntah (-), benjolan di

leher (-), sakit perut (-), BAB dan BAK normal seperti biasa. Riwayat tidur mengorok dan

tertelan benda asing disangkal oleh orang tua pasien. Pasien berobat ke bidan dan sesak

kemudian hilang.

Dua minggu SMRS pasien mengalami batuk dan pilek dengan dahak berwarna putih, dahak tidak

bisa dikeluarkan. Demam disangkal. Batuk tidak dipengaruhi oleh cuaca, batuk muncul setiap

hari. tidak berwarna kecoklatan atau merah, setelah batuk pasien tampak sesak. Keringat malam

disangkal. Terdapat penurunan berat badan sebanyak 6 ons sepanjang sakit .

Satu minggu SMRS pasien mengalami demam, demam selama 2 hari. Demam hari pertama suhu

sangat tinggi, menggigil disangkal dan dibawa ke bidan, setelah dibawa ke bidan dan diberi obat

penurun panas, panas menjadi turun pada hari kedua. Pada hari kedua demam, nafas menjadi

sesak. batuk semakin parah. Ketika sesak bibir maupun tubuh dan jari jari pasien tidak tampak

biru. Kejang (-), pilek (-), muntah (-), benjolan di leher (-), sakit perut (-), BAB dan BAK normal

seperti biasa. Riwayat tidur mengorok dan tertelan benda asing disangkal oleh orang tua pasien.

Page 3: Status Ujian Fix

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Keluhan serupa belum pernah dialami oleh pasien. Alergi makanan dan obat disangkal. Tidak

ada riwayat kejang sebelumnya.

Sejak usia 3 minggu pasien sering bersin pada pagi hari.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Ayah pasien dan paman pasien mengalami kejang pada saat anak-anak.

Nenek pasien mengalami asma.

Tidak ada penyakit jantung bawaan dalam keluarga.

Keterangan:

(2 bulan SMRS)Sesak didahului batuk dan demam(1 minggu SMRS)Demam6 bln 3 bln

26 thn 21 thn

20 thn27 thn

31 thn

33 thn15 thn 2 thn

57 thn

60 thn

55 thn

58 thn

Page 4: Status Ujian Fix

: pasien : keluarga yang menderita asma

: keluarga yang menderita kejang

: keluarga yang meninggal

Simpulan : Terdapat riwayat asma dan kejang di keluarga

5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama kehamilan, ibu sering memeriksakan kandungan di puskesmas. Antenatal care

lebih dari 5 kali di puskesmas. Selama kehamilan baik trimester pertama sampai ketiga,

ibu pasien tidak pernah mengeluhkan adanya masalah pada kehamilan. Ibu pasien tidak

pernah menderita sakit berat selama kehamilan atau demam yang lama atau terlalu tinggi.

Riwayat merokok, konsumsi alkohol, obat atau jamu disangkal.

Bayi lahir cukup bulan, persalinan spontan di tolong bidan. Ketuban warna putih,

Berat badan saat lahir 3000 gram, panjang badan tidak diketahui, saat lahir pasien

langsung menangis gerakan aktif dan badan langsung merah. Setelah lahir pasien

mendapat suntikan di paha. Riwayat pemberian vitamin K tidak diketahui.

Simpulan: Riwayat kehamilan dan persalinan baik. Riwayat pemberian vitamin K

tidak diketahui.

6. Riwayat Pemberian Makan

Pasien hanya diberi ASI ekslusif hingga saat ini. Semenjak sakit, pasien minum ASI tidak

sebanyak biasanya.

Page 5: Status Ujian Fix

Simpulan: Riwayat pemberian nutrisi baik secara kuantitas dan kualitas, namun

menjadi berkurang selama sakit.

7. Riwayat Imunisasi

Ibu pasien mengaku riwayat imunisasi lengkap, setiap bulan ke puskesmas.

Simpulan: Imunisasi lengkap

8. Riwayat Tumbuh Kembang

Berat badan dan panjang badan pasien dirasakan bertambah dengan baik sejak lahir

hingga sebelum sakit. Selama sakit berat badan dan panjang badan tidak bertambah.

Perkembangan pasien dirasakan baik, pasien sudah bisa menoleh saat dipanggil atau

diberi suara. Pasien sudah mulai belajar untuk tengkurap sesekali.

Simpulan: Riwayat tumbuh baik, riwayat perkembangan baik.

9. Riwayat Sosioekonomi, Tempat tinggal dan Lingkungan

Ayah pasien lulusan SMK bekerja sebagai petani dan Ibu pasien lulusan SMP dan

bekerja sebagai petani. Di keluarga tidak ada yang sakit demam, tidak ada keluarga yang

sedang batuk atau pun riwayat batuk lama, begitu juga dengan tetangga di lingkungan

sekitar rumah. Ayah pasien biasa merokok di dalam rumah. Pasien tinggal dirumah

bersama ibu, ayah, serta kakek dan nenek. Rumah pasien satu lantai, ukuran 10x15 m,

tiga kamar tidur dan satu daput. Tiga jendela dan sirkulasi udara baik, rumah tidak

terletak dipinggir jalan dan lingkungan sekitar rumah berdebu. Sampah rumah tangga

tidak dikelola dengan baik, ditumpuk dibelakang rumah, kadang-kadang dibakar. Satu

minggu terakhir sering terpapar kabut asap.

Simpulan: Tingkat pendidikan orang tua pasien rendah, tingkat sosial ekonomi

rendah. Terdapat pajanan terhadap polusi udara di lingkungan rumah

10. Anamnesis Sistem

a. Sistem serebrospinal : kejang, letargi

b. Sistem penglihatan : tidak ada keluhan

c. Sistem pendengaran : tidak ada keluhan

Page 6: Status Ujian Fix

d. Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan

e. Sistem respiratorius : batuk, kesulitan bernafas

f. Sistem gastrointestinal : nafsu makan menurun

g. Sistem muskuloskeletal : tidak ada keluhan

h. Sistem urogenital : tidak ada keluhan

i. Sistem integumentum : tidak ada keluhan

j. Sistem termoregulasi : demam

C. Pemeriksaan Fisik (Dilakukan pada tanggal 29 September 2015)

1. Keadaan Umum : Tampak lemah, tampak sesak, kesan gizi kurang

2. Kesadaran : Letargi (E3 M6 V5)

3. Tanda Vital

a. Nadi : 150 x/menit, reguler, isi cukup

b. Respirasi : 44x/menit

c. Suhu : 37,8 o C

d. Saturasi : 98% dengan nasal kanul

Simpulan: febris.

4. Antropometri dan status gizi

a. Berat Badan : 4,5 kg

b. Panjang Badan : 57 cm

c. Lingkar Kepala : 37 cm = -2 SD

Interpretasi : Normocephal

Status Gizi

a. BB/U : 2 < Z < 0 SD

Interpretasi : Normal

b. PB/U : -2 < Z < 0 SD

Interpretasi : Normal

c. BB/TB : -2 < Z < -1 SD

Interpretasi : Gizi Baik

Simpulan: Normocephal, Normal, Gizi baik

Page 7: Status Ujian Fix

5. Status Generalis

a. Kulit : ikterik (-), sianosis (-), petekie (-), lembab.

b. Kepala : normocephali, wajah sembab (-), ubun-ubun

cembung (+)

c. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), injeksi

konjungtiva (-/-), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya

konsensual (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)

d. Telinga : AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem,

membran timpani tidak dinilai

AD : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran

timpani tidak dinilai

e. Hidung : rinorhea (-), edema mukosa (-/-), pernafasan

cuping hidung (-)

f. Mulut : stomatitis (-), typhoid tongue (-)

g. Tenggorokan : faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (T1/T1),

selaput (-)

h. Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak

ditemukan, massa tiroid normal.

i. Dada : simetris saat statis dan dinamis, retraksi subcostal

(+), retraksi intercostal (-)

j. Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba di SIC 5 linea midclavicula

sinistra, thrill (-)

Perkusi : batas kanan jantung di SIC 4 linea parasternal

dekstra, batas kiri jantung di SIC 5 linea midclavicula sinistra,

dan pinggang jantung di SIC 3 linea parasternal sinistra.

Auskultasi : S1 tunggal/ S2 split tak konstan, reguler, gallop (-), murmur (-)

k. Paru

Page 8: Status Ujian Fix

Inspeksi :bentuk dada simetris statis dan dinamis, retraksi (+)

Palpasi : fremitus taktil tidak dapat dinilai

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : suara nafas dasar: bronkovesikuler (+/+), rhonki saat inspirasi

dan ekspirasi (+/+) wheezing (-/-), krepitasi (+/+)

l. Abdomen

Inspeksi : simetris, tampak benjolan/massa (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), pinggir hati tidak teraba dan lien tidak

teraba.

Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen

m. Urogenital : ballotemen (-), nyeri tekan suprapubik (-)

n. Anus/Rektum : anus (+)

o. Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik

Simpulan: Adanya tanda peningkatan kerja napas, adanya infiltrat di kedua

lapang paru

D. Pemeriksaan neurologis

1. Motorik 4 4

4 4

2. Refleks primitif =

Palmar grasp = +/+

Plantar grasp = +/+

3. Refleks fisiologis = +/+

4. Refleks patologis = Babinski (-) pada kedua kaki

5. Clonus = (- / -)

6. Tonus = N N

N N

7. Rangsang meningeal

Page 9: Status Ujian Fix

Kaku kuduk (-)

Brudzinski (-)

Simpulan: tidak terdapat kelainan neurologis

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah rutin (29 September 2015)

Hemoglobin : 9,8 gr/dl

Leukosit : 14.700 mm3

Trombosit : 460.000 mm3

Hematokrit : 27,1 %

Eritrosit : 3,5 x 106/uL

Ureum : 26 mg/dl (nilai normal 10-50)

Kreatinin : 1,1 mg/dl (nilai normal 0.7-1,5)

Simpulan : Leukositosis

Pemeriksaan Elektrolit

Natrium : 143,4 Meg/dl

Kalium : 3,8 Meg/dl

Calsium : 8,5 mg/dl

Simpulan : Elektrolit dalam batas normal

CT Scan Kepala Tanpa Kontras

Page 10: Status Ujian Fix

CT Scan Kepala Irisan Axial Sejajar Orbito Meatal Line Tanpa Kontras:

- Sulci dan gyri masih dalam batas normal

- Systerna ventrikel masih dalam batas normal

- Systerna cistern dalam batas normal

- Tidak tampak lesi hiperdense maupun hipodense intraparenchym cerebrum dan cerebellum

- Tidak tampak pergeseran struktur midline

- Tidak tampak kelainan pada medulla oblongata, pons, maupun thalamus

- Tidak tampak kalsifikasi abnormal

- Tidak tampak kelainan pada kedua orbita

- Air cell mastoid bilateral belum berkembang dengan baik.

Kesimpulan:

Tidak tampak perdarahan, infark, maupun SOL pada cerebri maupun cerebellum.

Page 11: Status Ujian Fix

Tidak tampak subdural hematom, epidural hematom maupun subarachnoid

hemorrhage

Sulit menentukan adanya meningitis bila tanpa pemberian kontras IV.

Usulan Pemeriksaan Penunjang

1. Cek darah rutin

2. Foto thorak AP

3. Pemeriksaan cairan cerebrospinal

F. Daftar Masalah

1. Bayi usia 3 bulan

2. Kejang 1 hari SMRS

3. Sesak 2 bulan SMRS

4. Batuk, pilek, dan sesak 2 minggu SMRS

5. Demam 1 minggu SMRS

6. Riwayat dipijit

7. Riwayat diayun

8. Riwayat bersin pagi hari

9. Riwayat keluarga asma dan kejang

10. Letargi

11. Nafsu makan menurun

12. Ubun-ubun cembung

13. Retraksi subcostal

14. Rhonki inspirasi dan ekspirasi dan krepitasi di kedua lapang paru

15. Leukositosis

G. Diagnosis

Diagnosis kerja :

Meningoensefailitis bacterial

Page 12: Status Ujian Fix

Pneumonia berat

H. Tatalaksana

1. Non Medikamentosa

a. Tirah baring

b. Nutrisi

kebutuhan energi 486 kkal/hari

kebutuhan protein 9,9 g/hari

kebutuhan cairan 4500 cc/hari

2. Medikamentosa

O2 2 lpm nasal Kanul

IVFD D5 ¼ NS 20 tpm mikro

Inj. Fenobarbital 100 mg dalam 25 cc NaCl diberikan dalam waktu ½ jam.(Loading

dose)

Inj. Fenobarbital 2 x 15 mg IV (maintenance)

Inj. Ceftriaxone 2 x 250 mg

IVFD Manitol 2 x 15 cc

Paracetamol 50 mg/ 6 jam

Novaldo 50 mg IV (k/p)

Ranitidin 2 x 5 mg IV

Pasang NGT

ASI 2 x 8 cc

I. Prognosis

Prognosis tergantung pada keparahan penyakit klinis, etiologi spesifik dan umur anak. Jika

penyakit klinis berat dengan bukti adanya keterlibatan banyak

parenkim, prognosis jelek, dengan kemungkinan defisit yang bersifat intelektual,motorik,

psikiatrik, epileptik, penglihatan atau pendengaran. 1

Penderita dengan penurunan kesadaran memiliki resiko tinggi mendapatkan sekuelae atau

resiko kematian. Adanya kejang dalan suatu episode meningitis merupakan faktor resiko

adanya sekuelae neurologis atau mortalitas. Meningitis yang disebabkan oleh S. pneumoniae,

Page 13: Status Ujian Fix

L. monocytogenes dan basil gram negatif memiliki case fatality rate lebih tinggi daripada

meningitis oleh bakteri lain. 1

Pneumonia merupakan kasus yang cukup sering terjadi di Negara berkembang. Penyakit ini

diperkirakan terjadi sekitar 151 juta setiap tahunnya pada anak < 5 tahun dan menyebabkan

insidensi 0,29 kejadian per anak setiap tahunnya dengan tingkat mortalitas 1,3-2,6% atau

lebih dari 2 juta per tahun. 1-3 Pneumonia berat dengan distress pernafasan menjadikan tingkat

mortalitas menjadi lebih tinggi lagi yaitu sekitar 57%.2

Pada era sebelum antibiotik, angka mortalitas pada bayi dan anak kecil berkisar dari 20%

sampai 50% dan pada anak yang lebih tua dari 3% sampai 5%. Dengan terapi antibiotic yang

tepat yang diberikan awal pada perjalanan penyakit, angka mortalitas selama masa bayi dan

anak sekurang-kurang dari 1% dan morbiditas jangka-lama rendah.1

Follow up harian

Tanggal Subjective Objective Assessment Planning

31/05/15 Sesak (+) agak berkurang, batuk (+), llendir banyak dan menyumbat hidung, tersedak (+), demam (-)

KU : tampak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 176 x/menit,

RR: 63 x/menit reguler T : 36,7oCSaturasi 98%

Dada: Retraksi subkostal (+), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (+/+)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia berat dengan impending distress

Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

NGT no.8 Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV Nebu NaCl 0,9% 3cc/8

jam Intake 20 cc/3 jam Pemantauan balans

cairan Rawat di ICU

1/06/15 Sesak agak berkurang, batuk (+), lendir banyak, tersedak (+), demam (-)

KU : tampak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 164 x/menit,

RR: 58 x/menit reguler T : 37,1 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi subkostal (+),

Pneumonia berat dengan impending distress

Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

Inj. Meropenem 3x 120 mg IV

Inj. Ranitidin 2x4mg IV Nebu NaCl 0,9% 3cc/8

Page 14: Status Ujian Fix

simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (+/+)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Kurang Missed

opportunity of immunization

jam Intake 25-30 cc/3 jam P.O. Furosemid tab 2x2

mg

2/06/15 Sesak agak berkurang, batuk (+), lendir banyak, demam (-)

KU : tampak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 170 x/menit,

RR: 59 x/menit reguler T : 36,7 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi subkostal (+), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (+/+)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia berat dengan impending distress

Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

Inj. Meropenem 3x 120 mg IV

Inj. Ranitidin 2x4mg IV Nebu NaCl 0,9% 3cc/8

jam Intake 25-30 cc/3 jam P.O. Furosemid tab 2x2

mg

3/06/15 Demam (+), batuk (+), sesak berkurang

KU : tampak lemah, agak sesakKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 163 x/menit,

RR: 56 x/menit reguler T : 38,2 oCSaturasi 96%

Dada: Retraksi subkostal minimal , simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (+/+)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia berat dengan impending distress

Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

Inj. Meropenem 3x 120 mg IV

Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg Intake 25-30 cc/3 jam Pindah rawat di bangsal

anak

4/06/15 Demam (-), batuk (+), sesak

KU : tampak lemah Pneumonia IVFD D5 ¼ NS 8 tpm

Page 15: Status Ujian Fix

berkurang Kesadaran : kompos MentisTTV : HR : 168 x/menit,

RR: 62 x/menit reguler T : 37,1 oCSaturasi 96%

Dada: Retraksi subkostal (-), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

mikro Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam Intake 25-30 cc/3 jam

5/06/15 Demam (-), batuk (+), sesak (+)

KU : tampak lemah, anak menangisKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 164 x/menit,

RR: 60 x/menit reguler T : 37,2 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi subkostal (-), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

Inj. Meropenem 3x 120 mg IV

Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam Intake 25-30 cc/3 jam

6/06/15 Demam (-), batuk (+) meningkat, sesak (+)

KU : tampak agak sesakKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 162 x/menit,

RR: 64 x/menit reguler T : 36,9 oCSaturasi 96%

Dada: Retraksi subkostal minimal, simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstan

Pneumonia Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

O2 1 lpm IVFD D5 ¼ NS 8 tpm

mikro Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam Intake 25-30 cc/3 jam

Page 16: Status Ujian Fix

Abdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

7/06/15 Demam (-), batuk (+) masih sama seperti kemarin, sesak (+) berkurang

KU : tampak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 158 x/menit,

RR: 58 x/menit reguler T : 36,6 oCSaturasi 98%

Dada: Retraksi (-), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia Suspek PJB

O2 1 lpm IVFD D5 ¼ NS 8 tpm

mikro Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam PO Captopril 2x 1,2 mg Intake 25-30 cc/3 jam

8/06/15 Sesak lebih berkurang, demam (-), batuk (+) berdahak

KU : tampak agak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 148 x/menit,

RR: 58 x/menit reguler T : 36,8 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi (-), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

O2 1/2 lpm IVFD D5 ¼ NS 8 tpm

mikro Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam PO Captopril 2x 1,2 mg Intake 25-30 cc/3 jam

9/06/15 Sesak berkurang, demam (-), batuk (+) berdahak

KU : tampak agak lemahKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 150 x/menit,

RR: 56 x/menit reguler T : 36,3 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi (-), simetris saat statis dan dinamis

Pneumonia Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of

O2 1 lpm IVFD D5 ¼ NS 8 tpm

mikro Inj. Meropenem 3x 120

mg IV Inj. Ranitidin 2x4mg IV PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

Page 17: Status Ujian Fix

Pulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (↓/↓), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

immunization jika demam PO Captopril 2x 1,2 mg Nebulisasi NaCl 2 cc 1x Intake 25-30 cc/3 jam

10/06/15 Sesak (-), demam (-), batuk (-)

KU : tampak cukup baikKesadaran : kompos MentisTTV : HR : 144 x/menit,

RR: 52 x/menit reguler T : 36,6 oCSaturasi 97%

Dada: Retraksi (-), simetris saat statis dan dinamisPulmo: SNP vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-), krepitasi (-/-)Cor: S1-S2 split tak konstanAbdomen: dstensi (-), bising usus (+), supel, Turgor kulit baikEkstremitas: Akral hangat, SRT < 2detik

Pneumonia Suspek PJB Underweight,

stunted, Gizi Kurang

Missed opportunity of immunization

IVFD D5 ¼ NS 8 tpm mikro

Inj. Meropenem 3x 120 mg IV

PO. Furosemid 2x2 mg PO. PCT drop 3x30 mg

jika demam PO Captopril 2x 1,2 mg Intake 25-30 cc/3 jam

Follow up pemeriksaan darah rutin

1 Oktober 2015 2 Oktober 2015

Hemoglobin : 15,0 g/dl

Leukosit : 10.000

Trombosit: 117.000

Hematokrit : 28,1

Eritrosit : 3,38

Albumin : 4,3

Hemoglobin : 9,3 g/dl

Leukosit : 11.000

Trombosit: 652.000

Hematokrit : 26,6

Eritrosit : 3,38