3
GENERAL ANESTESI PADAFIBRO ADENOMA MAMMAEFibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel - sel epitel danjaringan ikat, dimana komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen. Fibroadenoma pertama kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama pada remaja muda.
Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita muda, terutama dengan usia di bawah 30 tahun dan relatif jarang ditemukan pada payudara wanita post menopause. Tumor ini dapat tumbuh di seluruh bagian payudara, namun tersering pada quadran atas lateral. Penyakit ini bersifat asimptomatik atau hanya menunjukkan gejala ringan berupa benjolan pada payudara yang dapat digerakkan, sehingga pada beberapa kasus, penyakit ini terdeteksi secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan fisik. Penanganan fibroadenoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor.Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan terus membesar.Penangan operatif yang dilakukan, seperti mastoidektomi sederhana, mastidektomi radikal dan mastoidektomi radikal modifikasi, semuanya memerlukan tindakan anastesi secara general (General Anastesia), dengan tujuan untuk mempermudah dokter dalam melakukan tindakan operatif dan mengurangi kesakian pada pasien.STATUS PASIENA. Identitas Pasien
Anamnesa Pribadi
Nama
: Endang Novianti Umur
: 17 Tahun Jenis Kelamin
: Perempuan Status Perkawinan
: Belum menikah Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar Alamat
: Jl. Ampera No. 33, Medan Tanggal Masuk RS: 26 September 2013 No RM
: P/UB. AnamnesaAnamnesa Penyakit
Keluhan Utama
: Benjolan di payudara kanan Telaah: Os datang ke RSU Haji Medan dengan keluhan ada benjolan di payudara kanan, Cairan berwarna kehijauan dan berbau, OS juga mengeluhkan riwayat telinga berair dialami sejak SD. OS juga mengeluhkan batuk sejak + 1 bulan.
RPT
: (+) keluar cairan dari telinga kiri ketika SD RPO
: (-)
RPK
: (-)C. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalisata Keadaan Umum
: Tampak Sakit Sedang
Sensorium
: Compos Mentis Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu
: 35,6 c Berat Badan
: 50 Tinggi Badan
: -B. Pemeriksaan Umum
Kulit : sianosis (-), ikterik (-), turgor menurun (-)
Kepala : bentuk Normocephali
Mata : anemi-/-, skelra ikterik -/-, edema palpebra -/-
Hidung : bentuk tidak ada kelainan, simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada,epistaksis tidak ada, kotoran hidung minimal.
Mulut : stomatitis (-), hiperemi pharing (-), pembesaran tonsil (-)
Leher : pembesaran KGB (-), pembesarankelenjar tonsil (-)
Paru
Inspeksi : pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan normal, retraksi costae -/- Palpasi : Stemfremitus simetris kanan kiri
Perkusi : sonor +/+, hipersonor -/-, pekak -/-
Auskultasi : vesikuler +/+, suara nafas menurun -/-, wh -/-, Rh -/-
Jantung
Inspeksi : normal
Palpasi : ictus cordis teraba 2 jari medial linea midclavikularis sinistra Perkusi : batas jantung normal Auskultasi : HR = 100 x/iAbdomen Inspeksi : normal
Palpasi : Abdomen = soepel : hepar/lien/ren = tidak teraba Perkusi : shifting dullness (-) Auskultasi : bising usus + normal Ekstremitas : edema -/-
C.Status Lokalisata
Inspeksi : tidak terlihat adanya benjolan.
Palpasi : teraba benjolan konsistensi kenyal, sulit digerakkan nyeri tekan (-), dan panas (-).D. Pre Operatif
B1 (Breath)
Airway
: Clear
RR
: 20x/i
SP
: Vesikular ka=ki
ST
: Ronchi (-), wheezing (-/-), snoring/gargling/crowing (-/-/-)
Sp O2
: 100%B2 (Blood)
Akral
: Hangat/Merah/Kering
TD
: 110/80 mmHg
HR
: 80 x/i
t/v
: Kuat/Cukup
B3 (Brain)
Sensorium: Compos Mentis
Pupil
: Isokor, ka=ki 3mm/3mm, RC : (+)/(+)B4 (Bladder)
Uop
: (+)
Kateter
: (-)B5 (Bowl)
Abdomen: Soepel
Peristaltik: Normal (+)
Mual/Muntah : (-) (-)B6 (Bone)
Oedem
: (-)
D. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Darah Rutin
Nilai Rujukan HB
: 14,1 g/dL
13 - 18 g/dl HT
: 38,4 %
40 54% Leukosit: -
4000 450.000 /L Trombosit: -
150.000 450.000 /LFungsi Hati : SGOT
: -
< 40U/I SGPT
: -