STATISTIK KEHUTANAN
Feb 12, 2016
STATISTIK KEHUTANAN
Statistik Kehutanan
Sub Direktorat Statistik Kehutanan, BPS
Tugas:Mengumpulkan data statistik kehutanan.
Data tersebut dibutuhkan untuk menyajikan kondisi kehutanan di Indonesia dari waktu ke waktu.
FUNGSI HUTANDulu hutan hanya berfungsi dalam menyediakan kayu bakar dan sebagai gudang kayu konstruksi rumah serta pertambangan. Setelah menuju era industri, hutan mulai difungsikan sebagai penghasil bahan baku kebutuhan-kebutuhan, seperti kertas, kayu lapis, bantalan kereta api, sandang dari rayon dan lain-lainBahkan sekarang fungsi hutan semakin meluas menjadi:1. Hutan lindung, yang menjaga kelestarian tanah dan tata air
wilayah.2. Suaka alam, yang melestarikan kehidupan tumbuhan dan hewan langka, sekaligus untuk pengembangan ilmu, kepentingan kebudayaan, estetika, dan juga rekreasi.3. Hutan produksi, yang menghasilkan kayu dan non kayu, seperti hasil industri kayu yang disamak serta obat-obaan.4. Untuk menyelenggarakan keseimbangan oksigen dan karbon dioksida serta untuk mempertahankan kesuburan tanah, keseimbangan tata air wilayah dan kelestarian daerah dari bahaya erosi.
Kegiatan
Kondisi Data Kehutanan Saat Ini
Rutin
Adhoc
• pendekatan prsh kantor cabang dan kantor pusat (khusus HPH)
• pencacahan lengkap
• Tahunan
• pendekatan rt• pencacahan sampel
• 2004 dan 2010
perusahaan pemegang IUPHHK-HA
(HPH)Perusahaan
pembudidaya tanaman kehutanan/ HPHT (HTI, perum,
lainnya)Perusahaan
penangkaran satwa/tumbuhan liar
(STL)
Survei rt di kawasan hutan ( SKR)
Perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA )/ (HPH)adalah usaha berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak di bidang pengambilan hasil hutan.IUPHHK-HA adalah ijin untuk memanfaatkan hasil hutan didalam suatu kawasan hutan produksi, yang meliputi kegiatan-kegiatan penebangan kayu, permudaan, pemeliharaan hutan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan sesuai dengan rencana kerja pengusahaan hutan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku serta berdasarkan asas kelestarian hutan dan asas perusahaan.
Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutananadalah usaha berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak di pembudidayaan tanaman kehutanan dengan jenis tanaman cepat tumbuh dan mempunyai Hak Pengusahaan Hutan pada Hutan Tanaman (HPHT)Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan terdiri dari :(1) Hutan Tanaman Industri (HTI)(2) Perum Perhutani(3) Perusahaan Pembudidaya Lainnya
(1) Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI)/ HPHT adalah perusahaan yang mengelola hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi bahan baku industri hasil hutan. (2) Perum Perhutani adalah badan usaha milik negara yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan, dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Termasuk dalam kategori ini adalah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH).
(3) Perusahaan Pembudidaya Lainnya adalah perusahaan yang mengelola hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi bahan baku industri hasil hutan. Memegang ijin selain IUPHHK-HT
Perusahaan Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar (STL)adalah perusahaan yang melakukan kegiatan pengembangbiakan satwa dan tumbuhan liar, penetasan telur, dan pembesaran anakan yang diambil dari alam secara buatan dalam lingkungan yang terkontrol dan mempunyai ijin penangkaran dari Menhut.
Tidak termasuk Lembaga penelitian dan kebun binatang yang mengembangbiakkan satwa/tumbuhan liar.
• VT-HPH1 (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK-HA-Kantor cabang)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan pemegang IUPPHK pada hutan Alam (kantor cabang)
• VT-HPH2 (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK-HA-Kantor Pusat)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan pemegang IUPPHK pada hutan Alam (kantor pusat)
• VT-HPHT (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK-HT) dan VT-PERUM (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK pada Kesatuan Pemangkuan Hutan)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan pemegang IUPPHK pada hutan tanaman. (HTI, Perum dan Lainnya)
• VT-STL (Survei Perusahaan Penangkaran Satwa/ Tumbuhan Liar)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan penangkaran satwa/ tumbuhan liar
Daftar yang digunakan
Jadwal Kegiatan
1. Pengumpulan data →Januari s/d April2. Pengolahan data →bulan Maret s/d Juni3. Tabulasi data → Juni s/d Juli4. Pengecekan data → Agst s/d Sept.5. Analisis dan Publikasi → Okt. s/d Nov.
Output
• Jumlah prs • Produksi dan nilai• Mutasi Luas
tanaman• Pengadaan dan
penggunaan produksi
• TK• Struktur ongkos• Profil rt• penguasaan dan
penggunaan lahan• Perladang
berpindah• perumahan• hukum adat• partisipasi masy• Pendapatan dan
pengeluaran rt
Output
Kegiatan
Rutin
Adhoc
VT-HPH1(perusahaan cabang), VT-HPH2
(Kantor pusat)
VT-HPHT (HTI, perum, lainnya)
VT-STL
SKH2004 dan SKR2010
Permasalahan Keluhan konsumen, “data belum memadai”
data kewilayahan (per propinsi/kab/kota) yang komprehensif
data triwulanan danIndikator prod. Untuk penghitungan PDB
Melakukan kompilasi data dari kemenhut (sebagai rujukan)
• hanya berdasarkan laporan yang masuk
Belum memadai
TDK ADA
Permasalahan
Informasi mengenai direktori perusahaan kehutanan kurang lengkap dan akurat
Koordinasi untuk pengelolaan data dengan dinas belum optimal
Isian tidak lengkap sehingga menyulitkan dalam pengolahan
Data statistik kehutanan BPS masih banyak merujuk data dari Kementrian Kehutanan
Permasalahan
2007 2008 20090%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
ResponNon Respon
Pemasukan dokumen rendah dan tidak tepat waktu
• Aktif
Perusahaan dikatakan aktif apabila SK perusahaan masih berlaku dan
ada kegiatan produksi dalam periode data yang dikumpulkan.
• Tutup
Perusahaan dikategorikan tutup apabila SK perusahaan tersebut
sudah tidak berlaku dan tidak dalam masa perpanjangan.
• Tutup Sementara
Perusahaan dikategorikan tutup sementara apabila SK perusahaan
tersebut sudah tidak berlaku tetapi sedang dalam masa perpanjangan
SK yang baru.
Permasalahan Kesalahan pelaporan kondisi perusahaan
karena kesahalan persepsi petugas
• Tidak Produksi
Perusahaan dikategorikan tidak produksi apabila SK perusahaan tersebut masih berlaku tetapi sedang tidak ada kegiatan dalam periode tahun pencacahan. Perusahaan tidak produksi dapat disebabkan karena kurangnya bahan baku, kurangnya modal, atau perusahaan dalam kondisi sulit, dan sebagainya.
• Pindah
Perusahaan dikategorikan pindah apabila perusahaan tersebut sudah tidak ditemukan dan sudah pindah ke luar propinsi. Apabila perusahaan pindah ke kabupaten lain dalam satu propinsi, maka pencacahan dilakukan oleh petugas di kabupaten di mana perusahaan tersebut pindah.
Kondisi Yang Diinginkan
Kepuasan konsumen, “data terpenuhi” (data kewilayahan, indikator produksi triwulanan)
Informasi mengenai direktori perusahaan kehutanan lengkap dan akurat
Terjalin Koordinasi dan kerjasama yang baik dalam pengelolaan data dengan dinas
Pemasukan dokumen meningkat dan tepat waktu Isian lengkap sehingga memudahkan dalam
pengolahan Kesalahan pelaporan kondisi perusahaan berkurang Data BPS menjadi rujukan kementrian kehutanan
maupun konsumen lain
*Upaya pengembangan
*Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan Tahun 2011
Upaya Pengembangan
Selain kegiatan Survei Rutin tahunan (HPH, HPHT, dan STL), alternatif kegiatan yang perlu dilakukan di tahun 2011 adalah kompilasi data sekunder dari institusi yang dekat dengan sumber data. Pelaksanaannya dengan melakukan kompilasi data sekunder baik ke dinas kehutanan provinsi maupun ke dinas kehutanan kabupaten/kota.
Melakukan koordinasi dengan dinas Refreshing petugas
Tujuan Mendapatkan data kehutanan per
wilayah yang komprehensif Mendapatkan indikator produksi
triwulanan Updating direktori perusahaan
kehutanan sebagai acuan kegiatan rutin
Upaya PengembanganProses identifikasi
Supervisi 1
• Mengunjungi dinas kehutanan propinsi (identifikasi teknis dan kordinasi)
◦ Direktori perusahan kehutanan◦ Luas kawasan hutan menurut
jenis fungsi hutan ◦ Produksi kayu bulat berdasarkan
sumber produksi (HPH, IPK, Hutan Hak, HTI, dan lainnya)
◦ Produksi kayu olahan◦ Ekspor kayu olahan◦ Produksi non kayu◦ Periode waktu triwulanan
Supervisi 225-27 Agustus
2010
• Uji coba kuesioner pada 5 provinsi dan 5 kabupaten: RiauPekanbaru dan Kab.Kampar Kalbarpontianak dan Kab.Pontiank NTTKupang dan Kab.Kupang SultengPalu dan Kab.Donggala MalukuAmbon dan Kab.Mal-Teng
merancang kuesioner
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Trw 1Jan-Mar
Trw 2Apr-Jun
Trw 3Jul-Sep
Trw 4Okt-Des
Pengiriman dok Maret Juni September Desember
Pencacahan April Juli Oktober Januari
Pengolahan Mei Agustus November Februari
Publikasi Maret
MULAI TAHUN 2011
Rencana Pelaksanaan
Jenis dokumen
untukTrw 1
Jan-MarTrw 2
Apr-JunTrw 3
Jul-SepTrw 4
Okt-Des
Propinsi DKT-PROP1 DKT-PROP2 DKT-PROP3 DKT-PROP4
Kabupaten DKT-KAB1 DKT-KAB2 DKT-KAB3 DKT-KAB4
JENIS DOKUMEN
Rincian pertanyaan semua daftar sama kecuali pada triwulan 1 yang memuat tambahan pertanyaan mengenai direktori perusahaan kehutanan
Rencana Output
Data yang dikumpulkan• Luas areal menurut jenis fungsi hutan• Produksi dan nilai kayu log menurut sumber
produksi• Produksi dan nilai kayu log berdasarkan jenis
kayu dan bulan produksi• Produksi kayu olahan berdasarkan jenis dan
bulan• Ekspor kayu olahan berdasarkan jenis dan
bulan• Produksi hasil hutan non kayu berdasarkan
jenis dan bulan produksi• Direktori perusahaan HPH, HTI dan STL
Contoh Kuesioner
DKT-PROV1
DKT-KAB1
DIREKTORI
Diagram Pengelolaan Data
Tabel dan Diagram
Ketersediaan Data Kehutanan di BPS
• Luas areal dan produksi kayu log perjenis kayu dari perusahaan, tenaga kerja dan struktur ongkos
• Expor-impor produk kehutanan
• PDB sektor kehutanan
• Sosekbud rumah tangga di kawasan hutan
• Lebih meningkatkan koordinasi antara BPS, Kementrian Kehutanan, dan dinas kehutanan dalam rangka penyedia data/ informasi kehutanan
• Meningkatkan partisipasi responden (perusahaan), berhubungan dengan konten pengisian kuesioner dan ketepatan waktu
Himbauan