DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................. i STATMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS .......1 A Pengertian Laporan Keuangan ....................1 B Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan..............2 C Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia.........................................3 D Pihak atau pengguna yang Membutuhkan Laporan Keuangan..........................................4 E Jenis-jenis Laporan Keuangan....................7 F Laporan Arus Kas................................10 HUBUNGAN DI ANTARA LAPORAN KEUANGAN ...................11 1. Neraca......................................... 12 2. Laporan Laba Rugi..............................12 3. Penyataan Perubahan Modal......................13 4. Laporan Arus Kas...............................13 HARTA, UTANG, MODAL, PENDAPATAN DAN BIAYA ............. 17 Harta.............................................17 Utang.............................................19 Modal.............................................20 Pendapatan........................................20 Biaya.............................................21 INSTRUMEN-INSTRUMEN KEUANGAN ..........................22 1
41
Embed
STATEMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS Word
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................i
STATMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS ...................................1
A Pengertian Laporan Keuangan ..................................................................1
B Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan........................................................2
C Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia.................3
D Pihak atau pengguna yang Membutuhkan Laporan Keuangan..................4
E Jenis-jenis Laporan Keuangan.....................................................................7
F Laporan Arus Kas........................................................................................10
HUBUNGAN DI ANTARA LAPORAN KEUANGAN ......................................................11
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah,
bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan
emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada
pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode
Langsung
HUBUNGAN DIANTARA LAPORAN KEUANGAN ( laporan
laba rugi, perubahan modal, neraca, dan aliran kas)
Mengetahui hubungan angka-angka dalam Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas
dan Perubahan Modal dalam satu set laporan keuangan adalah penting bagi siapa
saja yang ingin memahami isi sebuah Laporan Keuangan, dan Akuntansi secara
umum. Gagal memahami hubungan ini, maka sama seja dengan gagal memahami
isi laporan keuangan, dan akuntansi secara keseluruhan.
Satu set lengkap laporan keuangan umumnya mencakup neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal (juga disebut ‘ekuitas pemegang saham’), dan laporan
arus kas. Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan berbagai jenis
informasi tentang kegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu dalam
angka-angka. Masing-masing laporan, meskipun banyak yang saling terkait, tetap
memiliki peranan berbeda, dengan sudut pandang dan fokus penyajian yang
12
berbeda-beda pula. Dengan demikian, maka satu macam laporan tidak bisa
menggantikan laporan yang lain.
1. Neraca – Juga disebut laporan posisi keuangan, bisa diibaratkan sebagai foto
(baias disebut snapshot) dari suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Laporan keuangan yang satu ini terdiri dari daftar sumber daya kuantitatif yang
dipergunakan oleh perusahaan untuk beroperasi. Di sisi lainnya, laporan ini juga
mengandung daftar klaim terhadap sumber daya tersebut yang diwakili oleh
kreditur dan pemilik. Dalam bentuk laporan pernyataan, sumber daya kuantitatif
disebut aktiva (asset), diikuti dengan klaim kreditur dan pemilik. Dalam bentuk
rekening pernyataan, aset biasanya disajikan di sebelah kiri dan yang mengklaim
aset di sisi kanan dari pernyataan itu. Satu hubungan penting dalam sebuah neraca
adalah bahwa klaim terhadap asset selalu sama (seimbangan) persis dengan
jumlah aset yang disajikan. Itulah sebabnya mengapa Neraca juga disebut dengan
‘Balance Sheet’.
2. Laporan Laba Rugi – Melanjutkan analogi neraca sebagai foto statis dari
suatu perusahaan pada titik waktu tertentu, laporan laba rugi kemudian dapat
digambarkan sebagai sebuah film bergerak yang mengidentifikasi dimensi-
dimensi tertentu dari perusahaan selama periode waktu. Laporan laba rugi didasari
oleh prinsip akuntansi yang disebut ‘prinsip kecocokan (the matching principle)’.
Pendapatan biasanya dapat dengan mudah dikaitkan dengan aktivitas usaha secara
spesifik yang berhubungan dalam periode waktu tertentu. Setelah pendapatan
untuk jangka waktu telah diidentifikasi, akuntan kemudian mencoba untuk
13
menelisik dan mengkaitkan pendapatan dengan semua biaya yang berhubungan
dengan
(1) periode waktu yang sama dan/atau
(2) proses pembentukan pendapatan tertentu. Jumlah ini kemudian “dicocokkan
(matched),” maksudnya biaya dikurangkan dari pendapatan—untuk menentukan
hasil operasi untuk periode tersebut. Hasilnya disebut ‘laba bersih’ jika
pendapatan melebihi biaya, dan disebut ‘rugi bersih’ jika biaya-biaya melebihi
pendapatan.
3. Pernyataan Perubahan Modal – Juga disebut dengan pernyataan ‘Ekuitas
Pemegang Saham’. Sebuah pengungkapan yang diperlukan dalam satu set lengkap
laporan keuangan korporasi adalah identifikasi dari perubahan modal (ekuitas)
dalam angka-angka dan jumlah saham. Seperti laporan laba rugi, laporan
perubahan modal (ekuitas pemegang saham) mencakup periode waktu pada titik
waktu tertentu. Di kolom utama dari ekuitas pemegang saham ‘ terdiri dari:
kontribusi ekuitas saham pilihan, saham biasa, dan tambahan modal disetor dan
laba ditahan. Pernyataan ini dimulai dengan saldo pada akhir periode sebelumnya.
Baris dalam pernyataan menunjukkan kegiatan yang mengakibatkan perubahan
dalam kategori utama dari ekuitas pemegang saham dari saham biasa, laba bersih,
dan dividen. Laba bersih dan dividen hanya mempengaruhi laba ditahan. Laba
bersih meningkatkan saldo laba ditahan, dan dividen mengurangi keseimbangan
itu.
14
4. Laporan Arus Kas – Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran dalam bentuk kas selama periode waktu tertentu
sama dengan konsep waktu pada Laporan Laba Rugi. Dalam bentuk yang paling
sederhana, laporan arus kas hanya menunjukkan sumber kas utama perusahaan
dan cara perusahaan menggunakan uang tunai itu. Perubahan-perubahan ini
disajikan dengan cara merekonsiliasi perubahan kas dari awal sampai akhir
periode akuntansi. Laporan Arus Kas disajikan dalam tiga kategori:
(1) arus kas dari aktivitas operasi;
(2) arus kas dari aktivitas investasi; dan
(3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Di ujung bawah laporan, perubahan bersih
kas disajikan dalam angka rekonsiliasi untuk menunjukan saldo kas bersih antara
saldo awal dengan akhir—baik itu dalam keadaan meningkat maupun menurun.
Empat laporan keuangan ini berasal dari transaksi dasar yang sama dan
pengukuran keuangan yang sama.
Keempatnya diperlukan oleh pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan
pemahaman lengkap, sebisa mungkin melalui media laporan keuangan.
Mencoba untuk menunjukkan hubungan dari empat laporan keuangan ini, dalam
ilustrasi tunggal adalah pekerjaan yang mustahil. Tetapi untuk referensi ringkas,
saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat)
khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat laporan keuangan:
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham),
dan pernyataan arus kas:
15
Kedelapan hubungan diidentifikasi oleh nomor dalam tanda kurung:
(1) Pendapatan dan biaya, yang disajikan dalam laporan laba rugi, mengakibatkan
perubahan dalam aktiva dan kewajiban dalam neraca.
16
(2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas pemegang
saham) dan merupakan determinan penting dari saldo akhir periode laba ditahan.
(3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam laporan
ekuitas sesuai dengan jumlah yang sama di pemegang saham bagian ekuitas pada
neraca.
(4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan saldo laba
ditahan pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
(5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang tunai
disajikan di neraca.
(6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas mencerminkan efek kas
dari transaksi-transaksi termasuk dalam penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba
bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari
laporan arus kas.
(7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan
negatif dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo termasuk dalam neraca.
(8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif
dan negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan. Akhir-dari periode
saldo utang dan ekuitas disajikan dalam neraca.
17
PENGERTIAN AKUN
Akun adalah daftar/tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan
tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang,
modal, pendapatan, dan beban.
HARTA, HUTANG, MODAL, PENDAPATAN, BIAYA
HARTA(Assets)
Harta adalah semua milik (kekayaan) perusahaan baik yg berwujud maupun yang
tak berwujud yang dapat dinilai dengan uang.
1) Harta Lancar (Current Assets) à Uang tunai/ harta lain yg di harapkan dpt
dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Yang
termasuk dalam golongan ini :
a) Kas
b) Efek (Surat berharga) à berupa saham dan obligasi.
c) Piutang à tagihan kepada pihak lain tanpa disertai perjanjian tertulis dlm
jangka waktu kurang dari satu tahun.
d) Wesel Tagih à tagihan kepada pihak lain dg disertai perjanjian tertulis dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun.
e) Pelengkapan à barang yg digunakan perusahaan yg habis terpakai dlm jangka
waktu kurang dari satu tahun. E.x : alat tulis, kertas, perangko, dsb.
f) Beban dibayar di muka
g) Pendapatan yg akan diterima
18
h) Persediaan à barang dagangan yang belum terjual
2) Investasi jangka panjang
a) Investasi dalam bentuk saham
b) Investasi dalam bentuk obligasi
c) Investasi dalam bentuk dana-dana
3) Harta Tetap (Fixed Assets) à Harta yg digunakan perusahaan yg
mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun.
4) Harta Tak Berwujud (Intengible Assets) à Harta mempunyai hak-hak
istimewa dari pemerintah.
5) Harta Lain-Lain (Other Assets) à Harta yg tdk dpt dimasukkan ke harta-
harta lain. Misalnya mesin yang tidak terpakai, tanah yang tidak jadi tempat
usaha, dll.
HARTA LANCAR
a. Kas = Cash in Bank & Cash In Hand
b. Piutang Usaha (Account Receivable)
c. Wesel Tagih (Notes Receivable)
d. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)e. Perlengkapan (Supplies)
f. Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
g. Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
h. Pajak Pembelian (Vat in)
i. Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense)
19
HARTA TETAP
a. Tanah (Land)
b. Bangunan (Building)c. Peralatan (Equipment)d. Kendaraan (Automobile)e. Mesin (Machine)
KEWAJIBAN (Liability)
Utang yaitu suatu kewajiban yang harus di bayar kepada pihak lain dalam jangka
waktu tertentu.
1) Utang lancar (Current liabitily) à suatu kewajiban yang harus dibayar kepada
pihak lain dalam jangka waktu kurang dari 1 thn.
a) Utang usaha UJP yang tdk disertai perjanjian tertulis, misal : transaksi
pembelian dengan kredit.
b) Wesel bayar UJP yg disertai perjanjian tertulis.
c) Beban yang masih harus dibayar, misal : upah yang masih harus dibayar,
bunga yang masih harus dibayar.
d) Pendapatan diterima dimuka, misal : bunga diterima dimuka, sewa diterima
dimuka.
2) Utang jangka panjang à suatu kewajiban yang harus dibayar kpd pihak lain
dalam jangka waktu lbih dari 1 thn.
20
a) Pinjaman obligasi à utang perusahaan kpd pemegang obligasi (surat
bukti utang perusahaan) yg pelunasannya lebih dari 1 thn.
b) Pinjaman hipotek à UJP yang disertai dg jaminan harta tetap.
HUTANG LANCAR :
a. Hutang Usaha (Account Payable)
b. Hutang Wesel (Notes Payable)
c. Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
d. Hutang Gaji (Salaries Payable)
e. Hutang Upah (Wages Payable)
f. Pajak Penjualan (Vat Out)
g. Hutang Pajak (Tax Payable)
HUTANG JANGKA PANJANG :
a. Hutang Bank (Bank Loans)
b. Hutang Obligasi (Bond Payable)
c. Hutang Hipotik (Mortgages Payable)
d. Hutang Pemegang Saham (Shareholders Loan)
MODAL (Equity)
Modal yaitu kekayaan yang dimiliki pemilik perusahaan/ hak milik atas kekayaan
perusahaan.
Hanya terdiri dari :
Modal Saham (Share Capital Ordinary)
Laba ditahan (Retained Earnings)
PENDAPATAN (Income/Revenue)
21
Pendapatan yaitu penambahan kotor dlm modal yg berasal dari kegiatan usaha
atau hasi yang diperoleh dari kegiatan perusahaan.
1) Pendapatan Operasional à pendapatan yg diperoleh dari usaha pokok, misal
: pendapatan service, pendapatan, jasa salon, sewa film.
2) Pendapatan Non-Operasional à pendapatan yang diperoleh diluara usaha
pokok, misal : pendapan komisi, pendapatan bunga, laba dari penjualan aktiva.
Terdiri dari :
Pendapatan Jasa / Service Revenue / Fees Earned (Jika Perusahaannya berbentuk perusahaan jasa)
Penjualan / Sales (Jika Perusahaannya berbentuk perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur)
Pendapatan Sewa
Pendapatan Bunga
Pendapatan Lain-lain (Royalti, Komisi, dsb)
BEBAN – BEBAN : (Expense)
Beban yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil dari usaha pokoknya.1) Beban operasional, misal : beban gaji, beban listrik, beban asuransi, beban iklan, beban sewa, dll.
2) Beban Non-operasional, misal : beban bunga, rugi dari penjualan aktiva.
BEBAN LAINNYA:
Beban Gaji dan Upah (Wages and Salaries Expense)
Beban Penyusutan (Depreciation Expense)
Potongan Penjualan (Sales Discount)
Beban Listrik, Air, dan Telepon (Utilities Expense)
22
Beban Perlengkapan (Supplies Expense)
Beban Sewa (Rent Expense)
Beban Angkut Pembelian (Freight in)
Beban Angkut Penjualan (Freight out)
Beban Iklan (Salaries Expense)
Beban Bunga (Interest Expense)
Beban Administrasi Bank (Bank Administration Expense)
Beban Rupa-rupa (Miscellaneous Expense)
INSTRUMEN INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan
Instrumen keuangan merupakan aset yang dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun,
baik kas; bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima
atau memberikan, uang tunai atau instrumen keuangan lainnya.
Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan tergantung pada bentuknya pada apakah
mereka adalah instrumen kas atau instrumen derivatif:
Instrumen kas adalah instrumen keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh
pasar. Mereka dapat dibagi menjadi sekuritas, yang mudah dipindahtangankan, dan
instrumen kas lainnya seperti pinjaman dan deposito, di mana kedua peminjam dan
pemberi pinjaman harus menyepakati transfer.
Instrumen derivatif adalah instrumen keuangan yang memperoleh nilai mereka dari
nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset, indeks, atau
tingkat suku bunga. Mereka dapat dibagi menjadi diperdagangkan di bursa derivatif dan
derivatif over-the-counter (OTC).
23
PEMBERI PINJAMAN
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun
mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara
seperti misalnya:
Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;
Menjadi peserta program Dana Pensiun;
Membayar premi Asuransi;
Investasi dalam Obligasi Pemerintah; atau
investasi dalam Saham Perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila
perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka
waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman
jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki
struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi
pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.
PEMINJAM
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
24
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka
lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini
dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan
badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik
lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik
negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Contoh Instrumen Pasar Modal
1) Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari
keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham); capital gain (keuntungan
yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham), dan manfaat
nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten (pihak yang melakukan penawaran umum) ada 2
macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preffered stock).
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut.
Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika
25
perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
2) Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari
obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit
obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
3) Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan sebagai media hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut. Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya (pemiliksaham biasa) untuk membeli tambahan saham pada penerbitan saham baru.Contoh instrumen keuangan yang termasuk dalam cakupan IAS 32 dan 39:kas
giro dan deposito
commercial paper
utang dan piutang usaha, wesel, dan pinjaman
sekuritas utang dan ekuitas, baik dari perspektif pemegang maupun penerbitnya.
Kategori ini mencakup investasi dalam perusahaan anak, perusahaan assosiasi,
dan Usaha Patungan.
26
sekuritas yang dijamin dengan asset, seperti kewajiban hipotik dengan jaminan,
kesepakatan pembelian kembali, dan securitised packages of receivables
derivatif, yang mencakup opsi, right, waran, kontrak berjangka, kontrak
forward,dan swap
Sebuah aset kertas adalah setiap jenis aset yang dilakukan pada neraca tetapi tidak
dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat atau mudah. Perusahaan sering
memiliki sejumlah aset kertas di buku mereka, kadang-kadang dalam bentuk
komponen dan peralatan yang tidak lagi digunakan tetapi belum dibebankan dari
catatan akuntansi. Ada praktek akuntansi yang memungkinkan untuk secara
bertahap menghapus aset jenis ini dari buku-buku, baik dengan menulis dari
peralatan usang atau menjual properti di nilai sisa. Tergantung pada peraturan
perpajakan yang berlaku dalam yurisdiksi di mana perusahaan berada, proses ini
dapat mengakibatkan menciptakan keringanan pajak yang dapat digunakan untuk
menurunkan pajak terutang untuk periode dimana penjualan dilakukan.
Likuiditas yang rendah dari aset kertas, baik karena usang atau kenyataan
tidak ada pasar untuk aset tersebut, berarti bahwa perusahaan membayar pajak
pada dasarnya holding yang tidak memberikan manfaat apapun. Untuk alasan ini,
tidak biasa bagi perusahaan untuk memiliki beberapa jenis proses di tempat yang
memungkinkan untuk menyatakan aset usang dan menghapusnya dari catatan
keuangannya. Dalam perusahaan besar, proses ini biasanya berasal di tingkat
pabrik dan diteruskan ke pengawas keuangan kantor itu di kantor pusat
perusahaan.
Karena aset kertas sering tidak lagi dari setiap nilai kepada pemilik, bahwa aset
tidak menghasilkan manfaat yang membantu untuk mengimbangi pajak yang
27
dinilai pada item dari satu tahun ke tahun berikutnya. Untuk menurunkan beban
pajak dan menyimpan uang, perusahaan biasanya menilai komponen dan
peralatan setiap tahun untuk menentukan apakah ada alasan untuk
mempertahankan aset tersebut selama satu tahun. Dengan mendeklarasikan aset
kertas usang sesuai dengan hukum dan peraturan pemerintah yang relevan dengan
jenis aset yang terlibat, perusahaan dapat membuang aset dan tidak lagi membawa
nilai buku aset tersebut dalam pembukuannya. Hasil akhirnya adalah lebih sedikit
pajak uang karena banyak disimpan oleh perusahaan untuk digunakan dalam
proyek-proyek seperti pengembangan produk atau upgrade ke peralatan yang tetap