7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
1/109
A. Latar Belakang Masalah
Desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau
komponen kurikulum . Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari
dua dimensi, yaitu dimensi horisontal dan vertikal. Dimensi horisontalberkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Susunan
lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya.
Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasrkan
urutan tingkat kesukaran. Bahan tersusun mulai dari yang mudah,
kemudian menuju pada yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar
diteruskan dengan yang lanjutan.
Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang
komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta desain kurikulum
yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut
menyebutkan baha dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen,
diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari
kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media
mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran.
Komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Setiap komponen mempunyai isi yang sangat penting sekali bagi
kelangsungan kurikulum.
B. Rumusan Masalah
!. Pengertian desain kurikulum
". Prinsip-prinsip dalam mendesain
#. $acam-macam desain kurikulum
C. Tujuan Masalah
!. %ntuk mengetahui Pengertian Desain Kurikulum
". $engetahui Prinsip-Prinsip dalam mendesain
#. $engetahui macam-macam desain kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Desain Kurikulum
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
2/109
&da beberapa Pengertian Desain Kurikulum menurut para ahli,
diantaranya adalah ' !( $enurut )emar *amalik +!#( pengertian
Desain adalah suatu petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan
teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan. red
Percival dan *enry llington +!/0(
"( $enurut 1ana S. Sukmadinata +"223'!!#( desain kurikulum adalah
menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen
kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi,
yaitu dimensi hori4ontal dan vertikal. Dimensi hori4ontal berkenaan
dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Sedangkan dimensi
vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan
tingkat kesukaran.
#( $enurut 5ongstrteet +!#( Desain kurikulum ini merupakan desain
kurikulum yang berpusat pada pengetahuan +the knoledge centered
design( yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu
model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis yang
penekanannya diarahkan untuk pengembangan itelektual sisa.
Dari uraian diatas dapat diambil ke. simpulan baha Desain kurikulum
merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang
akan diikuti sisa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam
desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan
antara satu unsur dengan unsur lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian,
serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaannya
B. Prinsi!rinsi "alam Men"esain
Saylor +*amalik'"223( mengajukan delapan prinsip ketika akan
mendesain kurikulum, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut'
!( Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta
pengembangan semua jenis pengalaman belajar yang esensial bagi
pencapaian prestasi belajar, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
"( Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam
rangka merealisasikan tujuan6tujuan pendidikan, khususnya bagi
kelompok sisa yang belajar dengan bimbingan guru7
#( Desain harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru
untuk menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing,
dan mengembangkan berbagai kegiatan belajar di sekolah7
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
3/109
0( Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman
dengan kebutuhan, kapasitas, dan tingkat kematangan sisa
8( Desain harus mendorong guru mempertimbangkan berbagai
pengalaman belajar anak yang diperoleh diluar sekolah danmengaitkannya dengan kegiatan belajar di sekolah.
9( Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang
berkesinambungan, agar kegiatan belajar sisa berkembang sejalan
dengan pengalaman terdahulu dan terus berlanjut pada pengalaman
berikutnya.
3( Kurikulum harus di desain agar dapat membantu sisa
mengembangkan atak, kepribadian, pengalaman, dan nilai-nilai
demokrasi yang menjiai kultur.
/( Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima.
C. M#"el!M#"el Desain Kurikulum
5ongstreet mende:inisikan desain kurikulum merupakan desain kurikulum
yang berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered
desain)yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu
model desain ini juga dinamakan model kurikulum subjek akademis yang
penekananny diarahkan untuk pengembangan intelektual sisa.
&da tiga bentuk organisisi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu,
yaitu' subject centered desain, learned centered desain, problem
centered desain. Setiap desain kurikukum memberikan teknik atau cara
yang e:ekti: dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan e:ekti: dan
e:isien. ;etapi tidak setiap desain kurikulum dapat dijadikan pedoman
dalam melaksanakn proses pembelajaran, karena setiap desain kurikulum
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya.
1. Subject Centered Design
Subject centered design curiculummerupakan bentuk desain yang paling
populer, paling tua dan paling banyak digunakan. Dalam subject centered
design, kurikulum dipusatkan pada isi atau materi yang akan diajarkan.
Kurikulum tersusun atas sejumlah mata-mata pelajaran, dan mata-mata
pelajaran tersebut diajarkan secara terpisah-pisah. Karena terpisah-
pisahnya itu maka kurikulum ini disebut juga separated subject curiculum.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
4/109
Subject centered design berkembang dari konsep pendidikan klasik yang
menenkankan pengetahuan, nilai-nilai dan arisan budaya masa lalu, dan
berupaya untuk meariskannya kepada generasi berikutnya. Karena
mengutamakan isi atau bahan ajar atau subject matter tersebut, maka
desain kurikulum ini disebut juga subject academic curriculum.
$odel design curriculum ini mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan. Beberapa kelebihan dari model ini adalah'
!. mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi, dan disempurnakan
". para pengajarnya tidak perlu dipersiapkan khusus, asal menguasai ilmu
atau bahan yang akan diajarkan sering dipandang sudah dapat
menyampaikannya.
Beberapa kritik yang juga merupakan kekurangan model desain ini adalah
!. karena pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal itu
bertentangan dengan kenyataan, sebab adalam kenyataan pengetahuan
itumerupakan suatu kesatuan,
". karena mengutamakan bahan ajar maka peran peserta didik sangat
pasi:
#.pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu,
dengan demikian pengajaran lebih bersi:at verbalitas dan kurang praktis.
&tas dasar tersebut, para pengkririk menyarankan perbaikan ke arah
yang lebih terintegrasi, praktis, dan bermakna serta memberikan
peranyang lebih akti: kepada sisa.
1).The Subject Design
;he Subject omaa imengembangkan ;rivium
dan ?uadrivium. ;rivium meliputi gramatika, logika, dan retorika,
sedangkan ?uadrivium meliputi matematiks, geometri, astonomi, dan
musik. Paada saat itu pendidikan tidak diarahkan pada mencari na:kah,
tapi oada pembentuakan pribadi dan status sosial +5iberal &rt(.
Pendidikan hanya di peruntukan bagi anak-anak golongan bangsaan
yang tidak usah bekerja mencari na:kah.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
5/109
&dapun kelemahan-kelemahan bentuk kurikulum ini adalah '
kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah, satu terlepas
dari yang lainnya.
isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadianyang hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang. Kurikulum ini
kurang memperhatiakan minat, kebuutuhan dan pengalaman peserta
didik
isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering
menimbulkan kesukaran di dalam mempelajari dan menggunakannya
kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang memperhatiakn cara
penyampaian. Cara penyampaian utama adalah ekspositori yang
menyebabkan peran siswa pasif.
$eskipun ada kelemahan-kelemahan di atas, bentuk desain kurikulum inimempunyai beberapa kelebhankarena kelebihan-kelebihan tersebut
bentuk kurikulum ini lebih banyak dipakai.
karena materi pelajaran diambil dari ilmu yang sudah tersusun
secara sitematis logis, maka penyusunnya cukup mudah.
bentuk ini sudah di kenal sejak lama, baik oleh guru-guru maupun
orang tua, sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan.
Bentuk ini memudahkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
di perguruan tinggi, sebab pada perguruan tinggi umumnyamenggunakan bentuk ini
Bentuk ini dapat dilaksanakan secara esien, karena metode
utamanya adalah metode ekspositori yang dikenal tingkat esiennya
cukup tinggi
Bentuk ini sagat ampuh sebagai alat untuk melestarikan dan
mewariskan warisan budaya masa lalu.
Dengan adanya kelemahan-kelemahan di atas pengembang kurikulum
subject design tidak tinggal diam, mereka berusaha untuk
memperbaikinya. Dalam rumpun subject centered, the broad :ielddesignmerupakan pengembangan dari bentuk ini. Begitu juga
pengembangan bentuk-bentuk lain di luar subject centered, the broad
:ield design, areas o: living design dan core design.
2).The Disciplines Design
Bentuk ini merupakan pengembangan dari subject design keduanya
masih menekankan kepada isi materi kurikulum. Walaupun bertolak
belakang dari hal yang sama tetapi antara keduanya terdapat perbedaan.
Pada subject design belum ada kriteria yang tegas tentang apa yang
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
6/109
disebut subject +ilmu(. Belum ada perbedaan antara matematika,
psikologi dengan teknik atau cara mengemudi, semuanya disebut subject.
Pada disciplines design kriteria tersebut telah tegas, yang membedakan
apakah suatu pengetahuan itu ilmu atau subject dan bukan adalah batang
tubuh ke ilmuannya. Batang tubuh keilmuan menentukan apakah suatubahan pelajaran itu disiplin ilmu atau bukan, %ntuk menegaskan hal itu
mereka menggunakan istilah disiplin.
@si kurikulum yang diberikan di sekolah adalah dusiplin-disiplin ilmu.
$enurut pandangan ini sekolah adalah mikrokosmos dari dunia intelek,
batu pertama dari hal itu adalah isi dari kurikulum. Para pengembang
kurikulum dari aliran ini berpegang teguh pada disiplin-disiplin ilmu
seperti ' :isika, biologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
Perbedaan lain adalah dalam tingkat penguasaan, disciplines design tidak
seperti subject design yang menekankan penguasaab :akta-:akta dan
in:ormasi tetapi pada pemahaman +understing(. Para peserta didik
didorong untuk memahami logika atau struktur dasar suatu disiplin,
memahami konsep-konsep, ide-ide dan prinsip-prinsip penting juga
didorong untuk memahami cara mencari dan menemukannya +modes o:
inAuiry and discovery(. *anya dengan meguasai hal-hal itu, kata mereka,
peserta didik akan memahami masalah dan mampu melihat hubungan
berbagai :enomena baru.
Proses belajarnya tidak lagi menggunakan pendekatan ekspositori yang
menyebabkan peserta didik lebih banyak pasi:, tetapi menggunakan
pendekatan inkuiri dan diskaveri. Disciplines design sudah
menintegrasikan unsur-unsur progersi:isme dari Deey. Bentuk ini
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan subject design.
Pertama, kurikulum ini bukan hanya memiliki organisasi yang sistematik
dan e:ekti: tetapi juga dapat memelihara integritas intelektual
pengetahuan manusia. Kedua, peserta didik tidak hanya menguasai
serentetan :akta, prinsip hasil ha:alan tetapi menguasai konsep,
hubungan dan proses-proses intelektual yang berkembang pada sisa.
$eskipun telah menunjukan beberapa kelebihan bentuk, desain ini
maasih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, belum dapat memberikan
pengetahuan yang berintegrasi. Kedua, belum mampu mengintegrasikan
sekolah dengan masyarakat atau kehidupan. Ketiga, belum bertolak dari
minat dan kebutuhan atau pengalaman peserta didik. Keempat, susunan
kurikulum belum e:isien baik untuk kegiatan belajar maupun untuk
penggunaannya. Kelima, meskipun sudah lebih luas dibandingkan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
7/109
dengan subject design tetapi secara akademis dan intelektual masih
cukup sempit.
3).The road !ields Design
Baik subject design maupun disciplines design masih menunjukan adanya
pemisahan antar mata pelajaran. Salah satu usaha untuk menghilangkan
pemisahan tersebut adalah mengembangkan The broad "ield design.
Dalam model ini mereka menyatukan beberapa mata pelajaran yang
berdekatan atau berhubungan menjadi satu bidang studi seperti sejarah,
eogra:i, dan konomi digabung menjadi ilmu Pengetahuan sosial,
&ljabar, @lmu ukur, dan Berhitung menjadi matematika, dan sebagainya.
;ujuan pengembangan kurikulum broad :ield adalah menyiapakan para
sisa yang deasa ini hidup dalam dunia in:ormasi yang si:atnya
spesialistis, dengan pemahaman yang bersi:at menyeluruh. Bentuk
kurikulum ini banyak digunakan di sekolah menengah pertama, di sekolah
menengah atas penggunaannya agak terbatas apalagi di perguruan tinggi
sedikit sekali.
&da dua kelebihan penggunaan kurikulum ini. Pertama, karena dasarnya
bahan yang terpisah-pisah, alaupun sudah terjadi penyatuan beberapa
mata kuliah masih memungkinkan penyusunan arisan-arisan budaya
secara sistematis dan teratur. Kedua, karena mengintegrasikan beberapamata kuliah memungkinkan peserta didik melihat hubungan antara
beberapa hal.
Di samping kelebihan tersebut, ada beberapa kelemahan model kurikulum
ini. Pertama, kemampuan guru, untuk tingkat sekolah dasar guru mampu
menguasai bidang yang luas, tetapi untuk tingkat yang lebih tinggi,
apalagi di perguruan tinggi sukar sekali. Kedua, karena bidang yang
dipelajari itu luas, maka tidak dapat diberikan secara mendetail, yang
diajarkan hanya permukaannya saja. Ketiga, pengintegrasian bahan ajarterbatas sekali,tidak menggambarkan kenyataan, tidak memberikan
pengalaman yang sesungguhnya bagi sisa, dengan demikian kurang
membangkitkan minat belajar. Keempat, meskipun kadarnya lebih rendah
di bandingkan dengan subject design, tetapi model ini tetap menekankan
proses pencapaian tujuan yang si:atnya a:ekti: dan kogniti: tingkat tinggi.
2. Learner-centered design
Sebagai reaksi sekaligus penyempurnaan terhadap beberapa kelemahan
subject centered design berkembang learner centered design. Desai ini
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
8/109
berbeda dengan subjectcentered, yang bertolak dari cita-cita untuk
melestarikan dan meariskan budaya, dan karena itu mereka
mengutamakan peranan isi dari kurikulum.
#earner centered, memberi tempat utama kepada peserta didik. Di dalampendidikan atau pengajaran yang belajar dan berkembang adalah
peserta didik sendiri. uru atau pendidik hanya berperan menciptakan
situasi belajar-mengajar, mendorong dan memberikan bimbingan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
!(.The $cti%it&atau 'perience Design
$odel desain beraal pada abad ke !/, atas hasil karya dari rousseau
dan Pestalo44i, yang berkembang pesat pada tahun !"2C!#2an pada
masa kejayaan pendidikan progresi:.
Beberapa ciri utama acti%it&atau eperience design
Pertama,struktur kurikulum ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta
didik. Dalam implementasinya guru hendaknya'$enemukan minat dan
kebutuhan peserta didik, $embantu para sisa memilih mana yang paling
penting dan urgen .
Kedua, karena struktur kurikulum didasarkan atas minat dan kebutuhan
peserta didik, maka kurikulum tidak dapat di susun jadi sebelumnya,
tetapi disusun bersama oleh sisa.
Ketiga, Desain kurikulum menekankan prosedur pemecahan masalah,
maksudnya dalam pembelajaran tentu akan di dapatkan masalah dan
dalam activity design perlu mempunyai cara memecahkan masalah
tersebut,.
Beberapa kelebihan dari design kurikulum '
karena program pendidikan berasal dari peserta didik,maka tidak
banyak mengalami kesulitan merangsang peserta didik dalam motivasi
belajar.
pengajaran memperhatikan individual,meskipun di bentuk kelompok
sekalipun karena mereka juga harus berperan aktif dalm kelompok.
kegiatan- kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal
kecakapan dan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan di luar
sekolah.
Kelemahan dari kurikulum ini'
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
9/109
perbedaan pada minat dan kebutuhan peserta didik yang kerap
terjadi.
kurikulumtidakmempunyai polakarena sumber pemikiran
berasaldari peserta didik.
activity design curriculum sangat lemah dalam kontinuitas dansekuens. asar minat peserta didik tidak memberikan landasan yang
kuat.
kurikulum ini tidak dapat dilakukan oleh guru biasa karena
membutuhkan ahli general education plus ahli psikologi perkembangan
fan human relation.
3. Problem centered design
*roblem centered designberpangkal pada :ilsa:at yang mengutamakan
peranan manusia +man centered(. Problem centered desain menekankanmanusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat.
Problem cebtered design menekankan pada isi maupun perkembangan
peserta didik. $inimal ada dua variasi model desain kurikulum ini,
yaitu the areas o" li%ing design, dan The core design.
1).The $rea o" #i%ing Design
Dalam prosedur belajar ini tujuan yang bersi:at proses (process
objecti%es( dan yang bersi:at isi +content objecti%ies( diintegrasikan.
Penguasaan in:ormasi- un:ormasi yang bersi:at pasi:tetap dirangsang.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
10/109
menyajikan bahan ajar dalam bentuk yyang professional.
motivasi berasal dari peserta didik.
Beberapa kekurangan tentang desain ini'
penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yangsngat esensial sangat sukar.
lemahnya integrasi kurikulum
desain ini megabaikan warisan budaya.
para peserta didik memandang masalah untuk sekarng dan masa
depan dan mengabaikan masa lalu.
2).The +ore Design
The cores designtimbul sebagai reaksi utama kepada separate subject
design, yang si:atnya terpisah-pisah. Dalam mengintegrasikan bahan
ajar , mereka memilih mta mata pelajaran tertentu sebagai inti +core(.
Pelajaran lainnya dikembangkan kan disekitar core tersebut. $enurut
konsep ini inti-initi bahn ajar dipusatkan pada kebutuhan individual dan
sosial. The core design biasajuga disebut the core curriculum.
BAB III
PEN$T$P
A. Kesimulan
$akalah Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang
komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta desain kurikulum
yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut
menyebutkan baha dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen,
diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari
kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media
mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran.
Komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Setiap komponen mempunyai isi yang sangat penting sekali bagi
kelangsungan kurikulum.
Desain kurikulum merupakan rencana pembelajran yang harus
dilaksanakan oleh guru dan sisa dalam proses pembelajaran. Desain
kurikulum yang dapat digunakan diantaranya adalah subject centered
design, learned centered design, problem centered design. Setiap design
kurikukum memberikan teknik atau cara yang e:ekti: dalam prosespembelajaran agar berjalan dengan e:ekti: dan e:isien. ;etapi tidak setian
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
11/109
design kurikulum dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam
melakukan proses pembelajaran. adi setiap design kurikulum memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya
B.Kritik "an Saran
Penulis menyadari baha dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan. )leh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan demi perbaikan makalah ini
A. Pengertian Desain Kurikulum
esain adalah rancangan, pola, atau model. "endesain kurikulum berarti
menyusun rancangan atau model kurikulum sesuai dengan misi dan visi
sekolah. #ugas dan peran seseorang desainer kurikulum menentukan
bahan dan cara mengembangkan kurikulum yang baru sesuai dengan
kondisi lingkungan pendidikan.
Beberapa ahli merumuskan macam - macam desain kurikulum $
%. &isner dan'allance (%)*+ membagi desain menjadi lima jenis yaitu
model pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi,
kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum
rasionalisasi akademis.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
12/109
. "ceil (%)** membagi desain kurikulum menjadi empat model yaitu
model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum
teknologi, dan kurikulum subjek akademik.
/. 0aylor 1le2ander dan 3ewis (%)4%, membagi kurikulum menjadi
kurikulum subject matter disiplin, kompetensi yang bersifat spesifik atau kurikulum
teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai fungsi sosial dan kurikulum
yangberdasarkan minat individu.
+. Brennan (%)45 mengembangkan tiga jenis model desain kurikulum,
yaitu kurikulum yang berorientasi pada tujuan, model proses, dan model
kurikulum yang didasarkan kepada analisis situasional.
5. 3ongstreet dan 0hane (%))/membagi desain kurikulum menjadi empat
model yaitu desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, desain
kurikulum yang berorientasi pada anak, desain yang berorientasi pada
pengetahuan, dan desain kurikulum yang bersifat eklektik.
B. Desain Kurikulum Displin Ilmu
"enurut para ahli desain kurikulum disiplin ilmu $
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
13/109
%. "enurut 3ongstreet ( %))/ desain kurikulum ini merupakan desain
kurikulum yang berpusat pada pengetahuan yang dirancang berdasarkan
struktur displin ilmu,oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum
subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa
. "enurut "ceil ( %))6 desain kurikulum ini berfungsi untuk
mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan
berkir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan
proses penelitian ilmiah.
"odel kurikulum yang berorientasi pada pengembangan intelektual siswa,
dikembangkan oleh para ahli mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu
masing-masing. "ereka menyusun materi pembelajaran apa yang harus
dikuasai oleh siswa baik yang menyangkut data dan fakta, konsep
maupun teori yang ada dalam setiap disiplin ilmu mereka masing-masing.
0alah satu kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu atau disebut
juga kurikulum subjek akademis adalah Man a Course of Study ( MACOS ),
yang dirancang untuk memperbaiki proses perbaikan pengajaran ilmu -
ilmu sosial dan humanistis. Kurikulum ini diperuntukkan untuk siswa -
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
14/109
siswa sekolah dasar. alam paket kurikulum itu terdiri dari buku, lm,
poster, permainan dan perlengkapan kelas lainnya. !engembangan
kurikulum mengharapkan siswa dapat menggali faktor - faktor penting
yang menjadikan manusia sebagai manusia. "elalui perbandingan dengan
binatang, anak menyadari akan kemanusiannya. engan membandingkan
suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya anak akan memahami
adanya aspek universal dari kebudayaan manusia. #ujuan utama
kurikulum "1C70 adalah perkembangan intelektual yaitu membangkitkan
penghargaan dan keyakinan akan kemampuan sendiri dengan
memberikan serangkaian cara kerja yang memungkinkan anak mampu
menganalisis kehidupan sosial walaupun dengan cara yang sederhana.
#erdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin
ilmu, yaitu$
1. Subject centered curriculum
!adasubject centered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata
pelajaran yang terpisah - pisah, misalnya: mata pelajaran sejarah, matematika, kimia, fisika,
biologi dan sebagainya. Mata pelajaran - mata pelajaran itu tidak berhubungan satu sama lain.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
15/109
Pada pengembangan kurikulum didalam kelas atau pada kebiasaan belajar mengajar, setiap
guru hanya bertanggung jawab pada satu mata pelajaran yang diberikannya.
2. Correlated Curriculum
Mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, tapi mata pelajaran ini memiliki kedekatan /
dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi broadfield !.Mengorelasikan bahan
atau isi materi kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:
a. !endekatan structural, dalam pendekatan ini, kajian atau pokok
bahasan ditinjau dari beberapa mata pelajaran sejenis misalnya, kajian
suatu topik tentang geogra, tidak semata-mata ditinjau dari sudut
geogra saja, akan tetapi juga ditinjau dari sejarah, ekonomi atau
mungkin budaya.
b. !endekatan fungsional, pendekatan ini didasarkan pada pengkajian
masalah yang berarti dalam kehidupan sehari - hari. engan demikian,
suatu topik tidak diambil dari mata pelajaran tertentu tetapi diambil dari
apa yang dirasakan perlu untuk anak, selanjutnya topik itu dikaji pada
beberapa mata pelajaran yang memiliki keterkaitan contohnyamasalah
kemiskinan ditinjau dari sudut ekonomi, geogra, dan sejarah.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
16/109
c. !endekatan daerah, pada pendekatan ini materi pelajaran ditentukan
berdasarkan lokasi atau tempat, seperti mengkaji daerah ibu kota ditinjau
dari keadaan iklim, sejarah, sosialbudaya, ekonomi dan lain sebagainya.
3. Integrated Curriculum
!ada organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated tidak lagi
menampakkan nama - nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar
berangkat dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan. "asalah
tersebut kemudian dinamakan unit. Belajar berdasarkan unit bukan hanya
menghafal sejumlah fakta, akan tetapi juga mencari dan menganalisis
fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Belajar melalui
pemecahan masalah itu diharapkan perkembangan siswa tidak hanya
terjadi pada segi intelektual saja tetapi seluruh aspek seperti sikap, emosi
atau keterampilan.
C. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
17/109
8ancangan kurikulum yang berorientasi pada masyarakat didasari oleh
asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah untuk melayani masyarakat.
7leh karena itu, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam
menentukan isi kurikulum.
1da / perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan
masyarakat, yaitu$
1. Perspektive Status uo
8ancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya
masyarakat. alam perspektif ini, kurikulum merupakan perencanaan
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik
sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat. 9ang dijadikan dasar oleh para perancang
kurikulum adalah aspek-aspek penting kehidupan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan utama dalam masyarakat yang disarankan untuk
menjadi isi kurikulum adalah sebagai berikut$
". #egiatan bahasa atau komunikasi sosial
$. #egiatan yang berhubungan dengan kesehatan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
18/109
%. kegiatan dalam kehidupan sosial seperti bergaul dan berkelompok dengan orang lain
&. #egiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi
'. (saha menjaga kesegaran jasmani dan rohani
). #egiatan yang berhubungan dengan religius
*. #egiatan yang berhubungan dengan peran orang tua seperti membesarkan anak, memelihara
kehidupan keluarga yang harmonis.
+. #egiatan praktis yang bersifat vokasional atau keterampilan tertentu.
. Melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat seseorang.
Model Desain Kurikulum (problem centered design)
Problem centered designberpangkal pada filsafat yang mengutamakan peranan
manusia man centered!.Problem centered desainmenekankan manusia dalam kesatuan
kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat dan menekankan pada perkembangan peserta
didik.)
al ini bertolak dari asumsi para ahli pendidikan humanistik bahwa manusia
sebagai makhluk social selalu hidup bersama. 0alam kehidupan bersama ini manusiamenghadapi masalah-masalah bersama yang harus dipecahkan bersama pula. Mereka
berinteraksi, berkooperasi dalam memecahkan masalah-masalh social yang mereka hadapi
untuk meneingkatkan kehidupan mereka, selain itu anak atau siswa adalah yang pertama dan
utama dalam pendidikan, sehingga kurikulum humanistik lebih memberikan tempat utama
kepada siswa. 1iswa dipandang sebaga subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan, siswa
memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan untuk berkembang.*
#onsep-konsep ini menjadi landasan pula dalam pendidikan dan pengembangan
kurikulum. 2erbeda dengan learner centered, kurikulum mereka disusun sebelumnya
preplanned!. 3si kurikulum berupa masalah-masalah social yang dihadapi peserta didik
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn6https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn7https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn7https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn67/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
19/109
sekarang dan yang akan datang. 1ekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan
dan kemampuan peserta didik.
Problem centered designmenekankan pada isi maupun perkembangan peserta
didik. Minimal ada dua variasi model desain kurikulum ini, yaitu The Areas Of Living
Design,danThe Core Design.
1).The Area of Living Design
Perhatian terhadap bidang-bidang kehidupan sebagai dasar penyusunan
kurikulum telah dimulai oleh ebert 1pencer pada abad ", dalam tulisan yang berjudul
4hat #nowledge is of most worth5 6reas of living design seperti learner centered design
menekankan prosedur belajar melalui pemecahan masalah.+
0alam prosedur belajar ini tujuan yang bersifat proses !rocess objectives! dan
yang bersifat isi content objectivies! diintegrasikan. Penguasaan informasi- unformasi yang
bersifat pasif tetap dirangsang. 7irri lain yaitu menggunakan pengalaman dan situasi 8 situasi
dari peserta didik sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang-bidang kehidupan.
0alam the areas of livinghubungannya besar sekali. 9iap pengalaman peserta
didik sangat erat hubungannya dengan bidang-bidang kehidupan sehingga dapat dikatakan
suatu desain merangkumkan pengalaman-pengalaman social peserta didik. 0engan demikian,
desain ini sekaligus menarik minat peserta didik dan mendekatkannya pada pemenuhan
kebutuhan hidupnya dalam masyarakat.
0esain ini mempunyai beberapa kelebihan diantanya:
The areas of living desaignmerupakan the subject matter designtetapi dalam
bentuk yang terintegrasi. Pemisahan antara subject dihilangkan oleh problema-
problema kehidupan sosial.
#arena kurikulum diorganisasikan di sekitar problema- problema peserta didik
maka kurikulum ini menggunakan prosedur pemecahan masalah.
Menyajikan bahan ajar yang relevan, untuk memecahkan masalah-masalah dalam
kehidupan.
Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yyang professional.
Motivasi berasal dari peserta didik.
6dapun kekurangan dari desain ini adalah:
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn9https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn97/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
20/109
Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yang sngat esensial
sangat sukar.
emahnya integrasi kurikulum
0esain ini megabaikan warisan budaya.
para peserta didik memandang masalah untuk sekarng dan masa depan dan
mengabaikan masa lalu.
").The Core Design
The cores design timbul sebagai reaksi utama kepadase!arate subject design,
yang sifatnya terpisah-pisah. 0alam mengintegrasikan bahan ajar , mereka memilih mta mata
pelajaran tertentu sebagai inti core!. Pelajaran lainnya dikembangkan kan disekitar coretersebut. Menurut konsep ini inti-initi bahan ajar dipusatkan pada kebutuhan individual dan
sosial. The core design biasajuga disebut the core curriculum.
9erdapat banyak variasi pandangan tentang the core design. Mayoritas
memandang core curriculum sebagai suatu model pendidikan atau program pendidikan yang
memberikan pendidikan umum. Pada beberapa kurikulum yang berlaku di 3ndonesia dewasa
ini, core curriculumdisebut kelompok mata kuliah atau pelajaran dasar umum, dan diarahkan
pada pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi dan social. #alau kelompok mata
kuliah/pelajaran spesialisasi diarahkan pada penguasaan keahlian/kejuruan tertentu, makakelompok mata pelajaran ini ditujukan pada pembentukan pribadi yang sehat, baik, matang,
dan warga masyarakat yang mampu membina kerja sama yang baik pula.";
The core curriculumdiberikan guru-guru yang memiliki penguasaan dan
berwawasan luas, bukan spesialis. 0i samping memberikan pengetahuan, niali-nlai dan
keterampilan social, guru-guru tersebut juga memberikan bimbingan terhadap perkembangan
social pribadi peserta didik.
6da beberapa variasi desain core curriculum yaitu:
". The se!arate subject core.1alah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan antar-matapelajaran, beberapa mata pelajaran yang dipandang mendasari atau menjadi inti mata
pelajaran lainnya dijadikan core.
$. The correlated core.Model desain ini pun berkembang dari the separate subjects design,
dengan jalan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang erat hubungannya.
%. The fused core.#urikulum ini juga berpangkal dari separate subject, pengintegrasiannya
bukan hanya antara dua atau tiga pelajaran tetapi lebih banyak. 1ejarah, geografi, antropologi,
sosiologi, ekonomi dipadukan menjadi studi kemasyarakatan. 0alam studi ini dikembangkan
tema-tema masalah umum yang dapat diinjau dari berbagai sudut pandang.
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn10https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn107/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
21/109
&. The activit#$e%!erience core. Model desain ini berkembang dari pendidikan progresif dengan
learner centerd design-nya. 1eperti halnya pada learner centered, the activity/e
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
22/109
!"#IS$!"#IS D"S%I# K&'IK&(&M("akalah ini isusun untuk "emenuhi #ugas "atakuliah !engantarKurikulumosen$ "uhammad :uhdi, ".&d., !h..isusun7leh$3ola urhidayaty %%%6%%6666/5
P"#DIDIK%# %)%M% IS(%M*%K&(+%S I(M& +%'BI,%- D%#K")&'&%#I"'SI+%S IS(%M #")"'I !%K%'+%1/0 -2341/ M
B1B ;!&1
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
23/109
Bagaimana hubungan antara desain kurikulum dengan komponenkurikulumA
/B1B ;;!&"B1ina 0anjaya sebagaihasil kajian beberapa sumber dalam bukunya yangberjudul !embelajarandalam ;mplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, yaitudesainkurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, desain kurikulumyang berorientasi padamasyarakat, dan desain kurikulum yangberorientasi pada siswa. Berikut penjelasannya.%.esain Kurikulum Berorientasi pada isiplin ;lmua.0ubject Centered CurriculumBentuk desain kurikulum ini merupakan
bentuk desain yang palingpopuler dan paling tua serta paling seringdigunakan. alam hal ini,kurikulum ditekankan pada isi atau materi bahanajar yang akan dipelajarioleh siswa. Kurikulum pun tersusun atas sejumlahmata pelajaran yang akandipelajari oleh siswa secara teprisah-pisah.Karena terpisah inilah makadesain kurikulum ini disebut pula denganseparated subject curriculum.Kurikulum mata pelajaran dapat menetapkan syarat-syaratminimum yagharus dikuasai siswa sehingga siswa bisa naik kelas. Biasanyaalat dansumber utama pelajaran adalah bahan pelajaran itu sendiri dante2tbook.Kurikulum mata pelajaran atausubject curriculum
terdiri dari matapelajaran (subject
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
24/109
yang terpisah-pisah, dansubjectitu merupakanhimpunan pengalaman dan pengetahuan yangdiorganisasikan secara logisdan matematis oleh para ahli kurikulum.
%!rof. r. ina 0anjaya, ".!d.!erencanaan dan esain 0istem !embelajaran.akarta$ Kencana. 664. hlm.D51bdullah ;di, hlm %D+-%D5
+b.
Correlated CurriculumKurikulum jenis ini mengandung makna bahwasejumlah matapelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lainsehingga ruanglignkup bahan yang tercakup semakin luas, contohnyaseperti pada matapelajaran @h dapat dihubungkan dengan matapelajaran 1l-EurFan dan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
25/109
masalah tersebut kemudian dinamakan unit.Belajar berdasarkan unitbukan hanya menghafal sejumlah fakta, tetapi jugamencari danmenganalisis fakta-fakta sebagai bahan materi dalammemecahkanmasalah. Belajar melalui pemecahan masalah itudiharapkanperkembangan siswa tidak hanya terjadi pada segi intelektual
saja, tetapiseluruh aspek seperti sikap, emosi, dan keterampilan.+.esain Kurikulum Berorientasi pada "asyarakatBentuk rancangankurikulum ini didasarkan pada tujuan sekolah yangmelayani kebutuhanmasyarakat, maka kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasardalammenentukan isi kurikulum. Beberapa ahli kurikulum merumuskanbahwakurikulum sebagai sebuah desain kelompok sosial untuk dijadikanpengalamanbelajar anak di dalam sekolah. 1rtinya, permasalahan yangdihadapi dan dibutuhkanoleh suatu kelompok sosial harus menjadibahan kajian anak didik di sekolah./1bdullah ;di, hlm %DD+>ina 0anjaya, hlm +%
51da beberapa perspektif desain kurikulum yang berorientasipadakehidupan masyarakat, yaitu$ perspektif status @uo (the status @uo perspective?perspektif reformis (the reformist perspective? dan perspektif masa depan (the futurist perspective.a.!erspektif 0tatus Euo (0tatus Euo !erspectiveKurikulum ini dirancang dan diarahkan untuk melestarikan nilai-nilaibudayamasyarakat, dalam hal ini merencanakan untuk memberikan
pengetahuan danketerampilan kepada anak didik sebagai persiapanmenjadi orang dewasa yangdibutuhkan dalam kehidupan masyarakat."aka aspek-aspek penting dalamkehidupan masyarakat dijadikan sebagaidasar kurikulum oleh para perancangnya.Granklin Bobbit mengkajisecara ilmiah berbagai kebutuhan masyarakat yangharus menjadi isikurikulum. ;a berpendapat bahwa sekolah sebagai suatulembagapendidikan formal harus mendidik anak agar menjadi manusiadewasa dalammasyarakatnya. Kemudian ia menemukan kegiatan-kegiatan utama dalamkehidupan masyarakat yang disarankan untukmenjadi isi kurikulum, diantaranya$
Kegiatan berbahasa atau komunikasi sosial.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
26/109
Kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.
Kegiatan dalam kehidupan sosial seperti bergaul dan berkelompokdenganorang lain.
Kegiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi.=saha menjaga kesegaran jasmani dan rohani.
Kegiatan yang berhubungan dengan religius.Kegiatan yang berhubungan dengan peran orang tua sepertimembesarkananak, memelihara kehidupan keluarga yang harmonis.
Kegiatan praktis yang bersifat vokasi atau keterampilan tertentu.
"elakukan pekerjaan sesuai dengan bakat seseorang.b.
!erspektif !embaharuan (#he 8eformist !erspectiveKurikulum dalam perspektif ini dikembangkan untuk lebihmeningkatkankualitas masyarakat pada daerah tersebut, disebabkankarena hal tersebutmerupakan menghendaki peran serta masyarakat totaldalam proses pendidikan."enurut pandangan beberapa ahli yangmenganut perspektif ini, dalam prosespembangunan pendidikan seringdigunakan untuk menindas masyarakat miskinuntuk kepentingan elit yangberkuasa atau untuk mempertahankan struktur sosialyang sudah ada.engan demikian, masyarakat lemah akan tetap berada
dalamketidakberdayaan. 7leh sebab itu, menurut aliran reformis,pendidikan harusmampu mengubah keadaan masyarakat tersebut, baikpendidikan formal maupunnon-formal harus mengabdikan diri semitercapainya orde sosial baru berdasarkanpembagian kekuasaan dankekayaan yang lebih adil dan merata.!aulo Griere dan ;van ;llich, tokohdalam perspektif ini berpendapat bahwakurikulum yang sekedar mencaripemecahan masalah sosial tidak akan memadai.Kurikulum sebagairancangan pendidikan seharusnya mampu meormbak tata sosialdanlembaga-lembaga sosial yang sudah ada dan membangun struktur sosialbaru."ereka berpendapat bahwa sekolah yang dikembangkan negara
bersifat opresif dan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
27/109
9 Standar Kompetensi BidanMinggu, 05 Juni 2011
ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan
kepada klien, yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan, khususnya dalam KIA atau
KB
Asuhan kebidanan adalah penerapan !ungsi, kegiatan dan tanggung"a#ab bidan
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan$atau masalah
kebidanan meliputi kehamilan, persalinan, ni!as, bayi, dan keluarga beren%ana termasuk
kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan kesehatan masyarakat
&'A()A* K+M-'-(&I BI)A(
Kompetensi ke 1
Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu.ilmu sosial,
kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi
sesuai dengan budaya, untuk #anita, bayi baru lahir dan keluarganya
engetahuan dan Keterampilan )asar /
1 Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia
2 Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern
&arana tanda bahaya serta transportasi kega#at.daruratan bagi anggota masyarakat yangsakit yang membutuhkan asuhan tambahan
enyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di
masyarakat
5 Advokasi dan strategi pemberdayaan #anita dalam mempromosikan hak.haknya yang
diperlukan untuk men%apai kesehatan yang optimal kesehatan dalam memperoleh
pelayanan kebidanan3
4 Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia
Advokasi bagi #anita agar bersalin dengan aman
6 Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, resiko
lingkungan, makanan, dan an%aman umum bagi kesehatan
7 &tandar pro!esi dan praktik kebidanan
engetahuan dan Keterampilan 'ambahan /
1 -pidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik
2 In!rastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumberdaya
yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan
http://choiriatu.blogspot.co.id/2011/06/9-standar-kompetensi-bidan.htmlhttp://choiriatu.blogspot.co.id/2011/06/9-standar-kompetensi-bidan.html7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
28/109
rimary 8ealth 9are 893 berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi
kesehatan serta strategi penvegahan penyakit
rogram imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi
erilaku ro!esional Bidan /
1 Berpegang teguh pada !iloso!i, etika pro!esi dan aspek legal
2 Bertanggung "a#ab dan mempertanggung "a#abkan keputusan klinis yang dibuatnya
&enantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir
Menggunakan %ara pen%egahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan
pengendalian in!eksi
5 Melakukan konsultasi dan ru"ukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan
4 Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran,
periode pas%a persalinan, bayi baru lahir dan anak
Menggunakan model kemitraan dalam beker"a sama dengan kaum #anita$ibu agar mereka
dapat menentukan pilihan yang telah diin!ormasikan tentang semua aspek asuhan, meminta
persetu"uan se%ara tertulis supaya mereka bertanggung "a#ab atas kesehatannya sendiri
6 Menggunakan keterampilan mendengar dan mem!asilitasi
7 Beker"asama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada ibu dan keluarga
10Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
*A K+(&-&I, KB, )A( :I(-K+;+:I
Kompetensi ke-2
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, peren%anaan kehamilan dan kesiapan
men"adi orang tua
engetahuan )asar /
1 ertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual
2 Anatomi dan !isiologi pria dan #anita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi
(orma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi
Komponen ri#ayat kesehatan, ri#ayat keluarga, dan ri#ayat genetik yang relevan
5 emeriksaan !isik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
29/109
4 Berbagai metode alamiah untuk men"arangkan kehamilan dan metode lain yang bersi!at
tradisional yang laaktor.!aktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak diren%anakan
2 Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geogra!is, dan proses
ru"ukan pemeriksaan$pengobatan lebih lan"ut
Indikator dan metode konseling$ru"ukan terhadap gangguan hubungan interpersonal,
termasuk kekerasan dan pele%ehan dalam keluarga seks, !isik dan emosi3
Keterampilan )asar /
1 Mengumpulkan data tentang ri#ayat kesehatan yang lengkap
2 Melakukan pemeriksaan !isik yang ber!okus sesuai dengan kondisi #anita
Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium
seperti hematokrit dan analisa urine
Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat
5 Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai ke#enangan dan budaya masyarakat
4 Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan
Mendokumentasikan temuan.temuan dari intervensi yang ditemukan
6 Melakukan pemasangan AK)*
7 Melakukan pen%abutan AK)* dengan letak normal
Keterampilan 'ambahan /
1 Melakukan pemasangan AKBK
2 Melakukan pen%abutan AKBK dengan letak normal
A&?8A( )A( K+(&-;I(: &-;AMA K-8AMI;A(
Kompetensi ke-3
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
30/109
Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan
selama kehamilan yang meliputi/ deteksi dini, pengobatan atau ru"ukan dari komplikasi
tertentu
engetahuan )asar
1 Anatomi dan !isiologi tubuh manusia
2 &iklus menstruasi dan proses konsepsi
'umbuh kembang "anin dan !aktor.!aktor yang mempengaruhinya
'anda.tanda dan ge"ala kehamilan
5 Mendiagnosa kehamilan
4 erkembangan normal kehamilan
Komponen ri#ayat kesehatan
6 Komponen pemeriksaan !isik yang ter!okus selama antenatal
7 Menentukan umur kehamilan dari ri#ayat menstruasi, pembesaran dan$atau tinggi !undus
uteri
10 Mengenal tanda dan ge"ala anemia ringan dan berat, hyperemesis gravidarum, kehamilan
ektopik terganggu, abortus imminen, molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan
ganda, kelainan letak serta pre eklamsia
11 (ilai (ormal dari pemeriksaan laboratorium seperti 8aemaglobin dalam darah, test gula,protein, a%etone dan bakteri dalam urine
12 erkembangan normal dari kehamilan/ perubahan bentuk !isik, ketidaknyamanan yang
la
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
31/109
22 'eknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran
2 Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan
2 Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan
25 enggunaan obat.obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan
selama kehamilan
24Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi #anita
hamil dan "anin
2Akibat yang ditimbulkan$ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya
to@oplasmasmosis
26 'anda dan ge"ala dari komplikasi kehamilan yang mengan%am "i#a seperti pre.eklampsia,
perdarahan pervaginam, kelahiran premature, anemia berat
27 Kese"ahteraan "anin termasuk )JJ dan pola aktivitas "anin
0 *esusitasi kardiopulmonary
engetahuan 'ambahan /
1 'anda, ge"ala dan indikasi ru"ukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seperti
asma, in!eksi 8I=, in!eksi menular seksual IM&3, diabetes, kelainan "antung,
postmatur$serotinus
2 Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan "aninnya
Keterampilan )asar /
1 Mengumpulkan data ri#ayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya pada setiap
kun"ungan$pemeriksaan ibu hamil
2 Melaksanakan pemeriksaan !isik umum se%ara sistematis dan lengkap
Melaksanakan pemeriksaan abdomen se%ara lengkap termasuk pengukuran tinggi !undus
uteri$posisi$presentasi dan penurunan "anin
Melakukan penilaian pelvi%, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul
5 Menilai keadaan "anin selama kehamilan termasuk detak "antung "anin dengan
menggunakan !etos%ope inrad3 dan gerakan "anin dengan palpasi uterus
4 Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan
Mengka"i status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan "anin
6 Mengka"i kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan
7 Memberikan penyuluhan pada klien$keluarga mengenai tanda.tanda berbahaya serta
bagaimana menghubungi bidan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
32/109
10 Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum
tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan
11 Men"elaskan dan mendemontrasikan %ara mengurangi ketidaknyamanan yang la
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
33/109
Melaksanakan kemampuan Asuhan as%a Keguguran
A&?8A( &-;AMA -*&A;I(A( )A( K-;A8I*A(
Kompetensi ke-4
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kega#atdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan #anita dan
bayinya yang baru lahir
engetahuan )asar /
1 >isiologi persalinan
2 Anatomi tengkorak "anin, diameter yang penting dan penun"uk
Aspek psikologis dan %ultural pada persalinan dan kelahiran
Indikator tanda.tanda mulai persalinan
5 Kema"uan persalinan normal dan penggunaan partogra! atau alat serupa
4 enilaian kese"ahteraan "anin dalam masa persalinan
enilaian kese"ahteraan ibu dalam masa persalinan
6 roses penurunan "aninmelalui pelvi% selama persalinan dan kelahiran
7 engelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda
10 emberian kenyamanan dalam persalinan, seperti/ kehadiran keluarga pendamping,
pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat
11 'ransisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus
12 emenuhan kebutuhan !isik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan
memberikan A&I$A&I, eksklusi! 4 bulan
1 entingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, "ika memungkinkan antara
lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan
1 Mendukung dan meningkatkan pemberian A&I eksklusi!
15 Mana"emen !isiologi kala III
14 Memberikan suntikan intra muskuler meliputi/ uterotonika, antibiotika dan sedative
1 Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti/ distosia bahu, as!iksia neonatal, retensio
plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi ren"atan
16 Indikasi tindakan operati! pada persalinan misalnya ga#at "anin, 9)
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
34/109
17 Indikator komplikasi persalinan / perdarahan, partus ma%et, kelainan presentasi, eklamsia
kelelahan ibu, ga#at "anin, in!eksi, ketuban pe%ah dini tanpa in!eksi, distosia karena inersia
uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung
20 rinsip mana"emen kala III se%ara !isiologis
21 rinsip mana"emen akti! kala III
engetahuan 'ambahan
1 enatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi
2 emberian suntikan anestesi lo%al
Akselerasi dan induksi persalinan
Keterampilan )asar /
1 Mengumpulkan data yang ter!okus pada ri#ayat kebidanan dan tanda.tanda vital ibu pada
persalinan sekarang
2 Melaksanakan pemeriksaan !isik yang ter!okus
Melakukan pemeriksaan abdomen se%ara lengkap untuk posisi dan penurunan "anin
Men%atat #aktu dan mengka"i kontraksi uterus lama, kekuatan dan !rekuensi3
5 Melakukan pemeriksaan panggul pemeriksaan dalam3 se%ara lengkap dan akurat meliputi
pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi
panggul dengan bayi
4 Melakukan pemantauan kema"uan persalinan dengan menggunakan partograph
Memberikan dukungan psikologis bagi #anita dan keluarganya
6 Memberikan %airan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan
7 Mengidenti!ikasi se%ara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kega#at
daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan ru"ukan dengan tepat #aktu
10 Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari %m sesuai dengan indikasi
11 Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat
12 Melakukan episiotomi dan pen"ahitan, "ika diperlukan
1 Melaksanakan mana"emen !isiologi kala III
1 Melaksanakan mana"emen akti! kala III
15 Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative
14 Memasang in!us, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin 8B3 dan hematokrit
8'3
1 Menahan uterus untuk mne%egah ter"adinya inverse uteri dalam kala III
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
35/109
16 Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya
17 Memperkirakan "umlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar
20 Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum
21 Men"ahit robekan vagina dan perineum tingkat II
22 Memberikan pertolongan persalinan abnormal / letak sungsang, partus ma%et kepada di
dasar panggul, ketuban pe%ah dini tanpa in!eksi, post term dan pre term
2 Melakukan pengeluaran, plasenta se%ara manual
2 Mengelola perdarahan post partum
25 Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan$kega#at daruratan dengan tepat #aktu sesuai
indikasi
24 Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan$ikatan tali kasih ibu
dan bayi baru lahir
2 Mem!asilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung A&I eksklusi!
26 Mendokumentasikan temuan.temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan
Keterampilan 'ambahan /
1 Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat
2 Memberikan suntikan anestesi lo%al "ika diperlukan
Melakukan ekstraksi !or%ep rendah dan va%um "ika diperlukan sesuai ke#enangan
Mengidenti!ikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, ga#at "anin dan kematian
"anin dalam kandungan I?>)3 dengan tepat
5 Mengidenti!ikasi dan mengelola tali pusat menumbung
4 Mengidenti!ikasi dan men"ahit robekan serviks
Membuat resep dan atau memberikan obat.obatan untuk mengurangi nyeri "ika diperlukan
sesuai ke#enangan
6 Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan
penanganan perdarahan post partum
A&?8A( A)A IB? (I>A& )A( M-(C?&?I
Kompetensi ke.5
Bidan memberikan asuhan pada ibu ni!as dan mneyusui yang bermutu tinggi dan
tanggap terhadap budaya setempat
engetahuan )asar /
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
36/109
1 >isiologis ni!as
2 roses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan$abortus
roses laktasi$menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang la
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
37/109
10 enatalaksanaan ibu post partum abnormal/ sisa plasenta, ren"atan dan in!eksi ringan
11 Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pas%a persalinan
12 Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk #anita pas%a persalinan
1 Melakukan kolaborasi atau ru"ukan pada komplikasi tertentu
1 Memberikan antibiotika yang sesuai
15 Men%atat dan mendokumentasikan temuan.temuan dan intervensi yang dilakukan
Keterampilan 'ambahan
1 Melakukan insisi pada hematoma vulva
A&?8A( A)A BACI BA*? ;A8I*
Kompetensi ke-6
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensi! pada bayi baru lahir
sehat sampai dengan 1 bulan
engetahuan )asar /
1 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus
2 Kebutuhan dasar bayi baru lahir/ kebersihan "alan napas, pera#atan tali pusat, kehangatan,
nutrisi, Dbonding atta%hmentE
Indikator pengka"ian bayi baru lahir, misalnya dari A:A*
enampilan dan perilaku bayi baru lahir
5 'umbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan
4 Memberikan immunisasi pada bayi
Masalah yang la
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
38/109
1 Membersihkan "alan na!as dan memelihara kelan%aran perna!asan, dan mera#at tali pusat
2 Men"aga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan
Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai A:A*
Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas
5 Melakukan pemeriksaan !isik yang ter!okus pada bayi baru lahir dan s%reening untuk
menemukan adanya tanda kelainan.kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan
untuk hidup
4 Mengatur posisi bayi pada #aktu menyusu
Memberikan immunisasi pada bayi
analisa Standar Kompetensi Bidan 9
2.1. Asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan reproduksi menurut KEPMENKES RI NOMOR
369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan :
Asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi menurut Kepmenkes RInomor 369/MENKES/SK/III/2007 merupakan kompetensi yang ke-9 dari standar kompetensi
bidan yang terdiri dari pengetahuan dasar, keterampilan dasar dan keterampilan tambahan.
Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi
Pengetahuan Dasar
1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),
HIV/AIDS.
2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.3. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan
tidak teratur dan penundaan haid.
Keterampilan Dasar
1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi.
2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum
sempurna).
3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu dengan gangguan
system reproduksi.
4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan systemreproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
39/109
5. Mikroskop dan penggunaannya.
6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.
Keterampilan Tambahan
1. Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina.
2. Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear.
2.2. Kajian Kompetensi Bidan dalam Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan
gangguan sistem reproduksi menurut KEPMENKES RI NOMOR 369/MENKES/SK/III/2007 :
Perubahan yang diusulkan:
Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada perempuan dengan gangguan sistem
reproduksi
Adanya stndar profesi bidan ini harus didukung oleh peraturan-peraturan yang melindungi
praktik kebidanan dan komponen-komponen lainnya. Berikut kajian antara kompetensi ke-9
dengan Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan
praktik.
No Jenis Kompetensi Perubahan Kajian/Usulan
A Pengetahuan Dasar Perubahan Kajian
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
40/109
1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),
HIV/AIDS.
Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi perempuan dalam siklus kehidupannya, infeksisaluran kemih (ISK), infeksi menular seksual (IMS), HIV/ AIDs dan masalalah kesehatan
reproduksi. Harus ada kesesuaian dengan GBPP dan Silabus mata kuliah kebidanan yang ada
pada Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi.
Penyuluhan kesehatan reproduksi tidak hanya terbatas kepada penyakit menular sexual dan
HIV/AIDS, tetapi juga kondisi-kondisi yang mengganggu kesehatan reproduksi perempuan
secara menyeluruh dalam siklus kehidupannya.
2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi. Deteksi dini
Tanda dan gejala, serta penatalaksanaan awal masalah kesehatan reproduksi dan Infeksi
Saluran Kemih (ISK). Selain memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bidan juga
harus mampu mengenal dan mendeteksi tanda dan gejala yang sering terjadi berkaitan denganpermasalahan kesehatan reproduksi serta mampu melakukan penatalaksanaan awal dari
masalah tersebut.
Pengenalan tanda dan gejala mengenai permasalahan kesehatan reproduksi selama proses
pendidikan kebidanan harus diiringi dengan penemuan kasus yang sering terjadi selama proses
pendidikan bidan.
3.Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan
tidak teratur dan penundaan haid. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan awal pada kelainan
ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur, gangguan siklus haid dan penundaan
haid serta permasalahan klimakterium, menopause dan post menopause. Penatalaksanaan
pada kelainan ginekologi merupakan penatalaksanaan awal yang dilakukan oleh bidan dapatberupa penyuluhan atau pemberian obat-obatan yang harus ditetapkan standar operasional
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
41/109
prosedur (SOP)-nya.
Pada penatalaksanaan awal permasalahan tersebut selama proses pendidikan harus dijelaskan
mengenai obat-obatan terbatas yang boleh diberikan oleh bidan.
4. Pemberian vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) Tambahan Pengetahuan tentang
vaksinasi HPV perlu dimiliki oleh bidan sebagai dasar untuk asuhan kebidanan dengan kanker
serviks.
B. Keterampilan Dasar
1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi. Mendeteksi dan
melakukan rujukan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi. Penuntun tersebut dibuat
dalam rangka menjelaskan batasan kewenangan bidan sesuai dengan kewenangan bidan dalam
permenkes nomor HK.02.02/Menkes/149/I/2010 disebutkan bahwa bidan berwenang
melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap kasus IMS.
2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum
sempurna). Melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan pada perdarahan
abnormal dan kasus-kasus abortus yang gawat darurat. Penatalaksanaan awal dilakukan oleh
bidan pada kasus perdarahan abnormal yang sesuai dengan kewenangan bidan dan kurikulum
dalam pendidikan bidan (Asuhan Kebidanan Patologi)
Pengobatan pada kasus perdarahan abnormal dan kasus abortus gawat darurat oleh bidan
harus ditetapkan dan diperjelas mengenai obat bebas/ terbatas yang boleh digunakan oleh
bidan.
Pengobatan tersebut harus dibahas dalam mata kuliah farmakologi agar jelas bagaimana
interaksi obat yang terjadi.
3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita/ibu dengan gangguan
system reproduksi. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara cepat dan tepat pada
perempuan dengan gangguan system reproduksi. Harus adanya penjelasan mengenai kriteriarujukan yang cepat dan tepat pada wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi
Di lapangan (tempat praktik/ tempat bidan bekerja) harus adanya kejelasan mengenai sistem
rujukan untuk kasus gangguan reproduksi.
4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system
reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid Tidak ada
perubahan Harus adanya kejelasan mengenai pengobatan yang boleh diberikan oleh bidan dan
disertai dengan prosedur penatalaksanaannya
Pada mata kuliah Farmakologi dalam proses pendidikan harus dijelaskan pengobatan tersebut
Di lapangan harus disediakan obat-obatan tersebut sebagai standar praktik kebidanan
5. Mikroskop dan penggunaannyaSebaiknya point ini dihilangkan. Selama ini penggunaan mikroskop tidak optimal digunakan oleh
bidan, karena pengetahuan yang kurang dalam menggunakan serta dalam menganalisis
hasilnya. Selain itu, tersedianya fasilitas yang lebih lengkap di laboratorium menyebabkan
pemeriksaan di laboratorium lebih optimal dibanding pemeriksaan mikroskop oleh bidan.
Harus adanya kejelasan mengenai kondisi-kondisi yang memungkinkan/ membolehkan bidan
menggunakan mikroskop
6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear. Melakukan pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA test), mengambil dan melakukan proses pengiriman apus cerviks untuk
pemeriksaan pap smear.Adanya penambahan mengenai pemeriksaan IVA sebagai keterampilan tambahan bagi bidan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
42/109
sebagai deteksi dini terhadap adanya gangguan reproduksi yang mengarah pada keganasan
7. (Tambahan Kajian) Melakukan promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi sepanjang
siklus kehidupan wanita. Perlu adanya tambahan karena merupakan keterampilan dasar bagi
bidan
C. Keterampilan Tambahan
1. Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina.
Sebaiknya point ini dihilangkan. Selama proses pendidikan kebidanan pada jenjang diploma
sudah dikenalkan dan dilakukan praktikum penggunaan mikroskop pada beberapa mata kuliah
(mikrobiologi, parasitologi, biologi kesehatan) namun tidak adanya kelanjutan pembelajaran
mikroskop tersebut selama praktik klinik kebidanan
Harus adanya penjelasan mengenai gambaran hapusan vagina yang normal dan abnormal pada
pemeriksaan mikroskop
Pada kenyataan di lapangan adanya kesenjangan fasilitas laboratorium (tidak tersedianya
mikroskop untuk pemeriksaan hapus vagina)
2. Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear. Sebaiknya point ini dihilangkan. Sudah
ada pada point ketrampilan dasar.
2.3. Kajian peran dan fungsi bidan dilihat dari Kepmenkes RI Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002
dan Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan praktik
Bidan.
Kajian 1Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002
Bab V tentang praktik bidan pasal 14 yang berbunyi Bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi:
Pelayanan kebidanan
Pelayanan keluarga berencana
Pelayanan kesehatan masyarakat
Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010
Bab III tentang penyelenggaraan praktik pasal 8 yang berbunyi bidan dalam menjalankan praktik
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: Pelayanan kebidanan
Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
Pelayanan kesehatan masyarakat
Perubahan pada permenkes yang baru adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan salah
satunya adalah pelayanan kesehatan reproduksi, dimana pelayanan tersebut lebih menyeluruh
dibandingkan dengan hanya sekedar pelayaanan keluarga berencana yang tercantum dalam
kepmenkes 900. Pelayanan kesehatan reproduki mencakup pelayanan padaa wanita sepanjang
daur kehidupannya termasuk didalamnya pelayanan keluarga berencana.
Kajian 2Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
43/109
Pada Bab V pasal 16 poin 9 menyatakan bahwa pelayanan dan pengobatan pada kelainan
ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid
Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010
Dalam permenkes yang baru kewenangan bidan sebagaimana tercantum dalam kepmenkes 900
tersebut diatas tidak ada lagi. Menurut pendapat kelompok hendaknya kewenangan tersebut
diatas tetap dipertahankan hanya saja lebih diperjelas lagi sampai sejauh mana batas
kewenangan bidan dalam hal memberikan pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi
yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. Hal ini disebabkan
karena banyaknya masalah tersebut dialami oleh masyarakat kita di lapangan yang datang ke
bidan, mereka rata-rata meminta pelayanaan ke bidan karena faktor ekonomi dimana bidan lebih
murah daripada pelayanan di dokter kandungan serta disebabkab pula oleh faktor budaya.
Masyarakat merasa nyaman datang ke bidan karena sama-sama perempuan, mereka merasa
tabu apabila organ kemaluan dilihat oleh yang bukan muhrimnya.
Kajian 3
Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002
Bab V pasal 19 yang berbunyi bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 tentang pelayanan keluarga berencana berwenang
untuk:
a. Memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim, alkon
bawah kulit dan kondom
b. Memberikan penyuluhan/konseling pemakaian kontrasepsi
c. Melakukan pencabutan alkon dalam rahimd. Melakukan pencabutan alkon bawah kulit tanpa penyulit
e. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, Kb dan kesehatan masyarakat
Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010
Bab III pasal 12 yang berbunyi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 tentang pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan berwenang untuk:
a. Memberikan alkon oral, suntikan dan alkon dalam rahim dalam rangka menjalankan tugaspemerintah dan kondom
b. Memasang alkon dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dengan supervisi
dokter
c. Memberikan penyuluhan/konseling pemilihan alkon
d. Melakukan pencabutan alkon dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah
e. Memberikan konseling dan tindakan pencegahan kepada perempuan masa pranikah dan
prahamil
Apabila dianalisa perubahan yang terjadi dari Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 ke
Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang kewenangan bidan dalam pelayanankesehatan reproduksi perempuan khususnya pelayanan keluarga berencana terdapat perubahan
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
44/109
dalam pemberian pelayanan alkon. Di permenkes yang baru tidak dicantumkan kewenangan
bidan dalam pelayanan alkon bawah kulit dan pemasangan serta pencabutan alkon dalam rahim
harus difasilitas kesehatan pemerintah dengan supervisi dokter. Menurut kelompok hal tersebut
diatas ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannnya bidan merasa lebih aman karena
segala sesuatu yang dilakukan dengan supervisi dokter yang artinya segala sesuatunya dibawah
tanggung jawab dokter. Kerugiannya bidan tidak dapat memberikan pelayanan semua alkon
pada masyarakat terutama apabila diberikan pada praktek mandiri. Bidan merasa kewenangan
dalam pelayanan KB lebih dipersempit. Jadi peran dan fungsi bidan dalam pemberian alkon di
tempat praktek mandiri hanya sebatas alkon sederhana.
Pada permenkes yang baru pemberian pelayanan kesehatan reproduksi juga lebih diarahkan
pada tindakan pencegahan kepada perempuan masa pranikah dan prahamil. Hal ini menurut
kelompok sudah tepat karena pemberian asuhan yang dilakukan pada pra nikah dan pra
hamil/pre conseption care diharapakan dapat menghasilkan buah kehamilan yang baik dan
berkualitas.
Pada permeskes yang baru, ada beberapa hal yang belum dijabarkan tentang pelayanan
kesehatan reproduksi yang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan
kompetensi 9 (Kepmenkes no 369/Menkes/SK/III/2007), seperti penatalaksanaan kelainan
ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
BAB III
PENUTUP
Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat dan
berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi dan
anak balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh kelompok terhadap asuhan pada ibu/wanita dengan
gangguan reproduksi, masih perlu adanya kajian dan perbaikan lebih lanjut terhadap PermenkesRI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan praktik Bidan.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
45/109
Harus adanya kesesuaian antara peraturan yang berlaku, dengan standar profesi bidan dan
kurikulum pendidikan bidan demi terselenggaranya praktik Kebidanan yang berkualitas dan
aman.
K%+% P"#)%#+%'!uji dan syukur kami panjatkan kehadirat 1llah 0># atas rahmat dan
karuniaya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul5Standar
Kompetensi Bidan6 dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
1papun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah
berjasa membatu dalam pembuatan makalah ini, karna berkat mereka dapat
terciptanya makalah ini. "aka kami terimakasih kepada $
%. ;bu Glorentina Kusyanti, 00#. ".K&0 selaku dosen pemimbing matakuliah
&tikolegal alam !raktik Kebidanan yang telah membimbing kami dalam mata
kuliah ini.
. 7rang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga
mempermudah dalam pembuatan makalah ini.
/. #eman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
baik isi maupun teknik penulisan. =ntuk itu kritik dan saran sangat diperlukan
untuk perbaikan.
9ogyakarta, 1pril 6%5
!enyusun
https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
46/109
D%*+%' ISI
"1K131M=61 Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan,
kepada pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab negara dalam menanggapi dan
menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan. 9untutan tersebut berakar pada tragedi
kekerasan seksual yang terutama dialami perempuan etnis 9ionghoa dalam kerusuhan Mei
"+ di berbagai kota besar di 3ndonesia.
#>M=61 Perempuan tumbuh menjadi salah satu embaga =asional ak 6sasi Manusia
=6M!, sesuai dengan kriteria-kriteria umum yang dikembangkan dalam The Paris
Princi!les. #iprah aktif #omnas Perempuan menjadikan lembaga ini sebagai model panutan
berbagai pihak dalam mengembangkan dan meneguhkan mekanisme 6M untuk pemajuan
upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan, baik di tingkat lokal, nasional, kawasan,
maupun internasional.
!andasan Kerangka Ker"a KOM#A$ Perem%uan&
=ndang-=ndang asar egara 8epublik ;ndonesia #ahun %)+5
=ndang-=ndang omor * #ahun %)4+ tentang !engesahan Konvensi!enghapusan 0egala Bentuk iskriminasi terhadap !erempuan (C&1>
=ndang-=ndang omor 5 #ahun %))4 tentang !engesahan Konvensi"enentang !enyiksaan dan !erlakuan atau !enghukuman 3ain yang Kejamatau tidak "anusiawi (C1#
eklarasi ;nternasional tentang !enghapusan Kekerasan terhadap!erempuan, serta kebijakan-kebijakan lainnya tentang hak asasi manusia.
'u"uan KOM#A$ Perem%uan&
%. "engembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentukkekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusiaperempuan di ;ndonesia?
. "eningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasiperempuan.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
64/109
Mandat dan Keenangan&
%. "enyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadapperempuan ;ndonesia dan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan,serta penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan?
. "elaksanakan pengkajian dan penelitian terhadap berbagai peraturanperundang-undangan yang berlaku, serta berbagai instrumeninternasional yang relevan bagi perlindungan hak-hak asasi perempuan?
/. "elaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta danpendokumentasian kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran M=61 Perempuan memfokuskan diri pada isu ke lima, yaitu
Memperkuat #epemimpinan Perempuan dalam Mengurangi #ekerasan terhadap Perempuan.
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
65/109
Programnya adalah *Pemuli+an 'rans,ormati, bagi Perem%uan Korban- dari nisiati,
Komunitas ke 'anggung aab #egara/.
Pada tahun pertama program, #>M=61 Perempuan bekerja di "+ provinsi, yaitu 6ceh,
1umatera (tara, #epulauan ?iau, 2engkulu, 1umatera 2arat, 2anten, @awa 2arat, 0#3
@akarta, @awa 9engah, 0aerah 3stimewa Aogyakarta 03A!, @awa 9imur, 2ali, =usa 9enggara
9imur =99!, Maluku, 1ulawesi 1elatan, 1ulawesi (tara, 1ulawesi 9enggara, dan 1ulawesi
9engah. 2ekerjasama dengan mitranya di daerah seperti 477 'omen Crisis Center! ?ifka
6nnisa, =urani Perempuan, ?umah Perempuan, Bmbun Pelangi, 2 6P3#, 16P6 3nstitut
dan lainnya.
Pada tahun berikutnya, direncanakan adanya penambahan cakupan wilayah yang lebih luas
dan mitra pelaksana di daerah.
"aribergabung dengan komunitas >ikipedia bahasa ;ndonesiaM
Komisi (asional Anti Kekerasan terhadap
erempuanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
%rtikel ini perlu dirapikanagar memenu
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
66/109
melakukan pertanggungaaban publik tentang program kera maupun pendanaanya. 'al ini
dilakukan melalui laporan tertulis yang bisa diakses oleh publik maupun melalui a2ara
3Pertanggungaaban Publik4 di mana masyarakat umum dan konstituen Komnas Perempuan
dari lingkungan pemerintah dan masyarakat dapat bertatap muka dan berdialog langsung.
usunan organisasi Komnas Perempuan terdiri dari komisi Paripurna dan adan Pekera.(nggota komisi Paripurna berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pro6esi, agama dan
suku yang memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan, aasan kemanusiaan dan
kebangsaan serta tanggungaab yang tinggi untuk mengupayakan ter2apainya tuuan Komnas
Perempuan.
Daftar isi
7sembunyikan8
%*atar elakang
Kampanye 1# 'ari (nti Kekerasan /erhadap Perempuan
/Pranala luar dan re6erensi
+*ihat pula
;atar Belakang7sunting sunting sumber8
Komisi !asional (nti Kekerasan terhadap Perempuan +Komnas Perempuan adalah salah satu
lembaga nasional 'ak (sasi )anusia +!':I, !ational 'uman :ights Institution, yang ber6okus
pada penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. Komnas Perempuan adalah
lembaga negara yang independen yang dibentuk melalui Keputusan Presiden !o. 11 /ahun
199, pada tanggal 15 Oktober 199, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden !o. #5 /ahun
$%%5.
Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan, kepada
pemerintah untuk meuudkan tanggung aab negara dalam menanggapi dan menangani
persoalan kekerasan terhadap perempuan. /untutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan
seksual yang terutama dialami oleh perempuan etnis /ionghoa dalam kerusuhan )ei 199 di
berbagai kota besar di Indonesia.
erdasarkan laporan /im ;abungan Pen2ari perkosaan dengan
penganiayaan, 1% penganiayaan serta 9 pele2ehan seksual.
?ang dimaksud dengan kekerasan seksual berdasarkan Deklarasi P tentang penghapusan
kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan enis kelamin
yang mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan se2ara 6isik, seksual atau psikologis,
termasuk an2aman tindakan tertentu, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan se2ara
seenang-enang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&veaction=edit&vesection=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&action=edit§ion=1https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&veaction=edit&vesection=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&action=edit§ion=17/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
67/109
Landasan Kerangka Kerja Komnas Perempuan:
1.Konstitusi, yaitu 0ndang-0ndang Dasar !egara :epublik Indonesia /ahun 19>5
$.0ndang-0ndang !o. @ /ahun 19> tentang Pengesahan KonAensi Penghapusan egalaentuk Diskriminasi terhadap Perempuan +BCD(W
&.0ndang-0ndang !o. 5 /ahun 199 tentang Pengesahan KonAensi )enentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman *ain yang Keam atau tidak )anusiai +B(/
Tujuan Komnas Perempuan:
1. )engembangkan kondisi yang kondusi6 bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia perempuan di Indonesia=
$. )eningkatkan upaya pen2egahan dan penanggulangan segal bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan perlindungan hak-hak asasi perempuan.
Mandat dan Kewenangan Komnas Perempuan:
1. )enyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia
dan upaya-upaya pen2egahan dan penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan=
$. )elaksanakan pengkaian dan penelitian terhadap berbagai peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta berbagai instrumen internasional yang releAan bagi perlindungan hak-hak
asasi perempuan=
&. )elaksanakan pemantauan, termasuk pen2arian 6akta dan pendokumentasian kekerasan
terhadap perempuan dan pelanggaran '() perempuan, serta penyebarluasan hasil
pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong
pertanggungaaban dan penanganan=
>. )emberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga legislatiAe, dan yudikati6,
serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusuanan dan pengesahan
kerangka hukum dan kebiakan yang mendukung upaya-upaya pen2egahan dan
penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, serta perlindungan, penegakan
dan pemauan hak-hak asasi perempuan.=
5. )engembangkan kera sama regional dan internasional guna meningkatkan upaya-upaya
pen2egahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia,
serta perlindungan, penegakan dan pemauan hak-hak asasi perempuan.
Pelaksana Mandat !"#$!"%
7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum
68/109
:apat paripurna komisioner Komnas Perempuan adalah otoritas tertinggi dalam pengambilan
keputusan dan penanggung aab pelaksanaan mandat Komnas Perempuan. Para komisioner
berasal dari latar belakang yang beragam dan memenuhi prinsip-prinsip Paris untuk sebuah
mekanisme hak asasi manusia. Pemilihan komisioner diselenggarakan se2ara terbuka,
dilaksanakan oleh sebuah tim seleksi independen, dan melalui konsultasi dengan mitra-mitra
Komnas Perempuan dalam penentuan kriteria dan proses penyeleksian. ;una memastikankeberlanutan inisiati6 organisasi sekaligus meraat demokrasi, seorang komisioner dapat dipilih
kembali sebanyak-banyaknya satu kali dan umlah komisioner yang menabat untuk periode
kedua paling banyak adalah sepertiga dari total anggota paripurna.
(da 15 orang komisioner yang bertugas untuk masa bakti $%15-$%19. eorang ketua da