Top Banner

of 109

Standar Bidan Dan Etika Hukum

Mar 01, 2018

Download

Documents

Lim Terry
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    1/109

    A. Latar Belakang Masalah

    Desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau

    komponen kurikulum . Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari

    dua dimensi, yaitu dimensi horisontal dan vertikal. Dimensi horisontalberkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Susunan

    lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya.

    Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasrkan

    urutan tingkat kesukaran. Bahan tersusun mulai dari yang mudah,

    kemudian menuju pada yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar

    diteruskan dengan yang lanjutan.

    Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang

    komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta desain kurikulum

    yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut

    menyebutkan baha dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen,

    diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari

    kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media

    mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran.

    Komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu dengan yang

    lainnya. Setiap komponen mempunyai isi yang sangat penting sekali bagi

    kelangsungan kurikulum.

    B. Rumusan Masalah

    !. Pengertian desain kurikulum

    ". Prinsip-prinsip dalam mendesain

    #. $acam-macam desain kurikulum

    C. Tujuan Masalah

    !. %ntuk mengetahui Pengertian Desain Kurikulum

    ". $engetahui Prinsip-Prinsip dalam mendesain

    #. $engetahui macam-macam desain kurikulum

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.Pengertian Desain Kurikulum

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    2/109

    &da beberapa Pengertian Desain Kurikulum menurut para ahli,

    diantaranya adalah ' !( $enurut )emar *amalik +!#( pengertian

    Desain adalah suatu petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan

    teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan. red

    Percival dan *enry llington +!/0(

    "( $enurut 1ana S. Sukmadinata +"223'!!#( desain kurikulum adalah

    menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen

    kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi,

    yaitu dimensi hori4ontal dan vertikal. Dimensi hori4ontal berkenaan

    dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Sedangkan dimensi

    vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan

    tingkat kesukaran.

    #( $enurut 5ongstrteet +!#( Desain kurikulum ini merupakan desain

    kurikulum yang berpusat pada pengetahuan +the knoledge centered

    design( yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu

    model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis yang

    penekanannya diarahkan untuk pengembangan itelektual sisa.

    Dari uraian diatas dapat diambil ke. simpulan baha Desain kurikulum

    merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang

    akan diikuti sisa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam

    desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan

    antara satu unsur dengan unsur lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian,

    serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaannya

    B. Prinsi!rinsi "alam Men"esain

    Saylor +*amalik'"223( mengajukan delapan prinsip ketika akan

    mendesain kurikulum, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut'

    !( Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta

    pengembangan semua jenis pengalaman belajar yang esensial bagi

    pencapaian prestasi belajar, sesuai dengan hasil yang diharapkan.

    "( Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam

    rangka merealisasikan tujuan6tujuan pendidikan, khususnya bagi

    kelompok sisa yang belajar dengan bimbingan guru7

    #( Desain harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru

    untuk menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing,

    dan mengembangkan berbagai kegiatan belajar di sekolah7

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    3/109

    0( Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman

    dengan kebutuhan, kapasitas, dan tingkat kematangan sisa

    8( Desain harus mendorong guru mempertimbangkan berbagai

    pengalaman belajar anak yang diperoleh diluar sekolah danmengaitkannya dengan kegiatan belajar di sekolah.

    9( Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang

    berkesinambungan, agar kegiatan belajar sisa berkembang sejalan

    dengan pengalaman terdahulu dan terus berlanjut pada pengalaman

    berikutnya.

    3( Kurikulum harus di desain agar dapat membantu sisa

    mengembangkan atak, kepribadian, pengalaman, dan nilai-nilai

    demokrasi yang menjiai kultur.

    /( Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima.

    C. M#"el!M#"el Desain Kurikulum

    5ongstreet mende:inisikan desain kurikulum merupakan desain kurikulum

    yang berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered

    desain)yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu

    model desain ini juga dinamakan model kurikulum subjek akademis yang

    penekananny diarahkan untuk pengembangan intelektual sisa.

    &da tiga bentuk organisisi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu,

    yaitu' subject centered desain, learned centered desain, problem

    centered desain. Setiap desain kurikukum memberikan teknik atau cara

    yang e:ekti: dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan e:ekti: dan

    e:isien. ;etapi tidak setiap desain kurikulum dapat dijadikan pedoman

    dalam melaksanakn proses pembelajaran, karena setiap desain kurikulum

    memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya.

    1. Subject Centered Design

    Subject centered design curiculummerupakan bentuk desain yang paling

    populer, paling tua dan paling banyak digunakan. Dalam subject centered

    design, kurikulum dipusatkan pada isi atau materi yang akan diajarkan.

    Kurikulum tersusun atas sejumlah mata-mata pelajaran, dan mata-mata

    pelajaran tersebut diajarkan secara terpisah-pisah. Karena terpisah-

    pisahnya itu maka kurikulum ini disebut juga separated subject curiculum.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    4/109

    Subject centered design berkembang dari konsep pendidikan klasik yang

    menenkankan pengetahuan, nilai-nilai dan arisan budaya masa lalu, dan

    berupaya untuk meariskannya kepada generasi berikutnya. Karena

    mengutamakan isi atau bahan ajar atau subject matter tersebut, maka

    desain kurikulum ini disebut juga subject academic curriculum.

    $odel design curriculum ini mempunyai beberapa kelebihan dan

    kekurangan. Beberapa kelebihan dari model ini adalah'

    !. mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi, dan disempurnakan

    ". para pengajarnya tidak perlu dipersiapkan khusus, asal menguasai ilmu

    atau bahan yang akan diajarkan sering dipandang sudah dapat

    menyampaikannya.

    Beberapa kritik yang juga merupakan kekurangan model desain ini adalah

    !. karena pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal itu

    bertentangan dengan kenyataan, sebab adalam kenyataan pengetahuan

    itumerupakan suatu kesatuan,

    ". karena mengutamakan bahan ajar maka peran peserta didik sangat

    pasi:

    #.pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu,

    dengan demikian pengajaran lebih bersi:at verbalitas dan kurang praktis.

    &tas dasar tersebut, para pengkririk menyarankan perbaikan ke arah

    yang lebih terintegrasi, praktis, dan bermakna serta memberikan

    peranyang lebih akti: kepada sisa.

    1).The Subject Design

    ;he Subject omaa imengembangkan ;rivium

    dan ?uadrivium. ;rivium meliputi gramatika, logika, dan retorika,

    sedangkan ?uadrivium meliputi matematiks, geometri, astonomi, dan

    musik. Paada saat itu pendidikan tidak diarahkan pada mencari na:kah,

    tapi oada pembentuakan pribadi dan status sosial +5iberal &rt(.

    Pendidikan hanya di peruntukan bagi anak-anak golongan bangsaan

    yang tidak usah bekerja mencari na:kah.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    5/109

    &dapun kelemahan-kelemahan bentuk kurikulum ini adalah '

    kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah, satu terlepas

    dari yang lainnya.

    isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadianyang hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang. Kurikulum ini

    kurang memperhatiakan minat, kebuutuhan dan pengalaman peserta

    didik

    isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering

    menimbulkan kesukaran di dalam mempelajari dan menggunakannya

    kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang memperhatiakn cara

    penyampaian. Cara penyampaian utama adalah ekspositori yang

    menyebabkan peran siswa pasif.

    $eskipun ada kelemahan-kelemahan di atas, bentuk desain kurikulum inimempunyai beberapa kelebhankarena kelebihan-kelebihan tersebut

    bentuk kurikulum ini lebih banyak dipakai.

    karena materi pelajaran diambil dari ilmu yang sudah tersusun

    secara sitematis logis, maka penyusunnya cukup mudah.

    bentuk ini sudah di kenal sejak lama, baik oleh guru-guru maupun

    orang tua, sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan.

    Bentuk ini memudahkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan

    di perguruan tinggi, sebab pada perguruan tinggi umumnyamenggunakan bentuk ini

    Bentuk ini dapat dilaksanakan secara esien, karena metode

    utamanya adalah metode ekspositori yang dikenal tingkat esiennya

    cukup tinggi

    Bentuk ini sagat ampuh sebagai alat untuk melestarikan dan

    mewariskan warisan budaya masa lalu.

    Dengan adanya kelemahan-kelemahan di atas pengembang kurikulum

    subject design tidak tinggal diam, mereka berusaha untuk

    memperbaikinya. Dalam rumpun subject centered, the broad :ielddesignmerupakan pengembangan dari bentuk ini. Begitu juga

    pengembangan bentuk-bentuk lain di luar subject centered, the broad

    :ield design, areas o: living design dan core design.

    2).The Disciplines Design

    Bentuk ini merupakan pengembangan dari subject design keduanya

    masih menekankan kepada isi materi kurikulum. Walaupun bertolak

    belakang dari hal yang sama tetapi antara keduanya terdapat perbedaan.

    Pada subject design belum ada kriteria yang tegas tentang apa yang

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    6/109

    disebut subject +ilmu(. Belum ada perbedaan antara matematika,

    psikologi dengan teknik atau cara mengemudi, semuanya disebut subject.

    Pada disciplines design kriteria tersebut telah tegas, yang membedakan

    apakah suatu pengetahuan itu ilmu atau subject dan bukan adalah batang

    tubuh ke ilmuannya. Batang tubuh keilmuan menentukan apakah suatubahan pelajaran itu disiplin ilmu atau bukan, %ntuk menegaskan hal itu

    mereka menggunakan istilah disiplin.

    @si kurikulum yang diberikan di sekolah adalah dusiplin-disiplin ilmu.

    $enurut pandangan ini sekolah adalah mikrokosmos dari dunia intelek,

    batu pertama dari hal itu adalah isi dari kurikulum. Para pengembang

    kurikulum dari aliran ini berpegang teguh pada disiplin-disiplin ilmu

    seperti ' :isika, biologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.

    Perbedaan lain adalah dalam tingkat penguasaan, disciplines design tidak

    seperti subject design yang menekankan penguasaab :akta-:akta dan

    in:ormasi tetapi pada pemahaman +understing(. Para peserta didik

    didorong untuk memahami logika atau struktur dasar suatu disiplin,

    memahami konsep-konsep, ide-ide dan prinsip-prinsip penting juga

    didorong untuk memahami cara mencari dan menemukannya +modes o:

    inAuiry and discovery(. *anya dengan meguasai hal-hal itu, kata mereka,

    peserta didik akan memahami masalah dan mampu melihat hubungan

    berbagai :enomena baru.

    Proses belajarnya tidak lagi menggunakan pendekatan ekspositori yang

    menyebabkan peserta didik lebih banyak pasi:, tetapi menggunakan

    pendekatan inkuiri dan diskaveri. Disciplines design sudah

    menintegrasikan unsur-unsur progersi:isme dari Deey. Bentuk ini

    memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan subject design.

    Pertama, kurikulum ini bukan hanya memiliki organisasi yang sistematik

    dan e:ekti: tetapi juga dapat memelihara integritas intelektual

    pengetahuan manusia. Kedua, peserta didik tidak hanya menguasai

    serentetan :akta, prinsip hasil ha:alan tetapi menguasai konsep,

    hubungan dan proses-proses intelektual yang berkembang pada sisa.

    $eskipun telah menunjukan beberapa kelebihan bentuk, desain ini

    maasih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, belum dapat memberikan

    pengetahuan yang berintegrasi. Kedua, belum mampu mengintegrasikan

    sekolah dengan masyarakat atau kehidupan. Ketiga, belum bertolak dari

    minat dan kebutuhan atau pengalaman peserta didik. Keempat, susunan

    kurikulum belum e:isien baik untuk kegiatan belajar maupun untuk

    penggunaannya. Kelima, meskipun sudah lebih luas dibandingkan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    7/109

    dengan subject design tetapi secara akademis dan intelektual masih

    cukup sempit.

    3).The road !ields Design

    Baik subject design maupun disciplines design masih menunjukan adanya

    pemisahan antar mata pelajaran. Salah satu usaha untuk menghilangkan

    pemisahan tersebut adalah mengembangkan The broad "ield design.

    Dalam model ini mereka menyatukan beberapa mata pelajaran yang

    berdekatan atau berhubungan menjadi satu bidang studi seperti sejarah,

    eogra:i, dan konomi digabung menjadi ilmu Pengetahuan sosial,

    &ljabar, @lmu ukur, dan Berhitung menjadi matematika, dan sebagainya.

    ;ujuan pengembangan kurikulum broad :ield adalah menyiapakan para

    sisa yang deasa ini hidup dalam dunia in:ormasi yang si:atnya

    spesialistis, dengan pemahaman yang bersi:at menyeluruh. Bentuk

    kurikulum ini banyak digunakan di sekolah menengah pertama, di sekolah

    menengah atas penggunaannya agak terbatas apalagi di perguruan tinggi

    sedikit sekali.

    &da dua kelebihan penggunaan kurikulum ini. Pertama, karena dasarnya

    bahan yang terpisah-pisah, alaupun sudah terjadi penyatuan beberapa

    mata kuliah masih memungkinkan penyusunan arisan-arisan budaya

    secara sistematis dan teratur. Kedua, karena mengintegrasikan beberapamata kuliah memungkinkan peserta didik melihat hubungan antara

    beberapa hal.

    Di samping kelebihan tersebut, ada beberapa kelemahan model kurikulum

    ini. Pertama, kemampuan guru, untuk tingkat sekolah dasar guru mampu

    menguasai bidang yang luas, tetapi untuk tingkat yang lebih tinggi,

    apalagi di perguruan tinggi sukar sekali. Kedua, karena bidang yang

    dipelajari itu luas, maka tidak dapat diberikan secara mendetail, yang

    diajarkan hanya permukaannya saja. Ketiga, pengintegrasian bahan ajarterbatas sekali,tidak menggambarkan kenyataan, tidak memberikan

    pengalaman yang sesungguhnya bagi sisa, dengan demikian kurang

    membangkitkan minat belajar. Keempat, meskipun kadarnya lebih rendah

    di bandingkan dengan subject design, tetapi model ini tetap menekankan

    proses pencapaian tujuan yang si:atnya a:ekti: dan kogniti: tingkat tinggi.

    2. Learner-centered design

    Sebagai reaksi sekaligus penyempurnaan terhadap beberapa kelemahan

    subject centered design berkembang learner centered design. Desai ini

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    8/109

    berbeda dengan subjectcentered, yang bertolak dari cita-cita untuk

    melestarikan dan meariskan budaya, dan karena itu mereka

    mengutamakan peranan isi dari kurikulum.

    #earner centered, memberi tempat utama kepada peserta didik. Di dalampendidikan atau pengajaran yang belajar dan berkembang adalah

    peserta didik sendiri. uru atau pendidik hanya berperan menciptakan

    situasi belajar-mengajar, mendorong dan memberikan bimbingan sesuai

    dengan kebutuhan peserta didik.

    !(.The $cti%it&atau 'perience Design

    $odel desain beraal pada abad ke !/, atas hasil karya dari rousseau

    dan Pestalo44i, yang berkembang pesat pada tahun !"2C!#2an pada

    masa kejayaan pendidikan progresi:.

    Beberapa ciri utama acti%it&atau eperience design

    Pertama,struktur kurikulum ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta

    didik. Dalam implementasinya guru hendaknya'$enemukan minat dan

    kebutuhan peserta didik, $embantu para sisa memilih mana yang paling

    penting dan urgen .

    Kedua, karena struktur kurikulum didasarkan atas minat dan kebutuhan

    peserta didik, maka kurikulum tidak dapat di susun jadi sebelumnya,

    tetapi disusun bersama oleh sisa.

    Ketiga, Desain kurikulum menekankan prosedur pemecahan masalah,

    maksudnya dalam pembelajaran tentu akan di dapatkan masalah dan

    dalam activity design perlu mempunyai cara memecahkan masalah

    tersebut,.

    Beberapa kelebihan dari design kurikulum '

    karena program pendidikan berasal dari peserta didik,maka tidak

    banyak mengalami kesulitan merangsang peserta didik dalam motivasi

    belajar.

    pengajaran memperhatikan individual,meskipun di bentuk kelompok

    sekalipun karena mereka juga harus berperan aktif dalm kelompok.

    kegiatan- kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal

    kecakapan dan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan di luar

    sekolah.

    Kelemahan dari kurikulum ini'

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    9/109

    perbedaan pada minat dan kebutuhan peserta didik yang kerap

    terjadi.

    kurikulumtidakmempunyai polakarena sumber pemikiran

    berasaldari peserta didik.

    activity design curriculum sangat lemah dalam kontinuitas dansekuens. asar minat peserta didik tidak memberikan landasan yang

    kuat.

    kurikulum ini tidak dapat dilakukan oleh guru biasa karena

    membutuhkan ahli general education plus ahli psikologi perkembangan

    fan human relation.

    3. Problem centered design

    *roblem centered designberpangkal pada :ilsa:at yang mengutamakan

    peranan manusia +man centered(. Problem centered desain menekankanmanusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat.

    Problem cebtered design menekankan pada isi maupun perkembangan

    peserta didik. $inimal ada dua variasi model desain kurikulum ini,

    yaitu the areas o" li%ing design, dan The core design.

    1).The $rea o" #i%ing Design

    Dalam prosedur belajar ini tujuan yang bersi:at proses (process

    objecti%es( dan yang bersi:at isi +content objecti%ies( diintegrasikan.

    Penguasaan in:ormasi- un:ormasi yang bersi:at pasi:tetap dirangsang.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    10/109

    menyajikan bahan ajar dalam bentuk yyang professional.

    motivasi berasal dari peserta didik.

    Beberapa kekurangan tentang desain ini'

    penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yangsngat esensial sangat sukar.

    lemahnya integrasi kurikulum

    desain ini megabaikan warisan budaya.

    para peserta didik memandang masalah untuk sekarng dan masa

    depan dan mengabaikan masa lalu.

    2).The +ore Design

    The cores designtimbul sebagai reaksi utama kepada separate subject

    design, yang si:atnya terpisah-pisah. Dalam mengintegrasikan bahan

    ajar , mereka memilih mta mata pelajaran tertentu sebagai inti +core(.

    Pelajaran lainnya dikembangkan kan disekitar core tersebut. $enurut

    konsep ini inti-initi bahn ajar dipusatkan pada kebutuhan individual dan

    sosial. The core design biasajuga disebut the core curriculum.

    BAB III

    PEN$T$P

    A. Kesimulan

    $akalah Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang

    komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta desain kurikulum

    yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut

    menyebutkan baha dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen,

    diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari

    kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media

    mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran.

    Komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu dengan yang

    lainnya. Setiap komponen mempunyai isi yang sangat penting sekali bagi

    kelangsungan kurikulum.

    Desain kurikulum merupakan rencana pembelajran yang harus

    dilaksanakan oleh guru dan sisa dalam proses pembelajaran. Desain

    kurikulum yang dapat digunakan diantaranya adalah subject centered

    design, learned centered design, problem centered design. Setiap design

    kurikukum memberikan teknik atau cara yang e:ekti: dalam prosespembelajaran agar berjalan dengan e:ekti: dan e:isien. ;etapi tidak setian

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    11/109

    design kurikulum dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam

    melakukan proses pembelajaran. adi setiap design kurikulum memiliki

    kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya

    B.Kritik "an Saran

    Penulis menyadari baha dalam penulisan makalah ini banyak

    kekurangan. )leh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

    kami butuhkan demi perbaikan makalah ini

    A. Pengertian Desain Kurikulum

    esain adalah rancangan, pola, atau model. "endesain kurikulum berarti

    menyusun rancangan atau model kurikulum sesuai dengan misi dan visi

    sekolah. #ugas dan peran seseorang desainer kurikulum menentukan

    bahan dan cara mengembangkan kurikulum yang baru sesuai dengan

    kondisi lingkungan pendidikan.

    Beberapa ahli merumuskan macam - macam desain kurikulum $

    %. &isner dan'allance (%)*+ membagi desain menjadi lima jenis yaitu

    model pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi,

    kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum

    rasionalisasi akademis.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    12/109

    . "ceil (%)** membagi desain kurikulum menjadi empat model yaitu

    model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum

    teknologi, dan kurikulum subjek akademik.

    /. 0aylor 1le2ander dan 3ewis (%)4%, membagi kurikulum menjadi

    kurikulum subject matter disiplin, kompetensi yang bersifat spesifik atau kurikulum

    teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai fungsi sosial dan kurikulum

    yangberdasarkan minat individu.

    +. Brennan (%)45 mengembangkan tiga jenis model desain kurikulum,

    yaitu kurikulum yang berorientasi pada tujuan, model proses, dan model

    kurikulum yang didasarkan kepada analisis situasional.

    5. 3ongstreet dan 0hane (%))/membagi desain kurikulum menjadi empat

    model yaitu desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, desain

    kurikulum yang berorientasi pada anak, desain yang berorientasi pada

    pengetahuan, dan desain kurikulum yang bersifat eklektik.

    B. Desain Kurikulum Displin Ilmu

    "enurut para ahli desain kurikulum disiplin ilmu $

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    13/109

    %. "enurut 3ongstreet ( %))/ desain kurikulum ini merupakan desain

    kurikulum yang berpusat pada pengetahuan yang dirancang berdasarkan

    struktur displin ilmu,oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum

    subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa

    . "enurut "ceil ( %))6 desain kurikulum ini berfungsi untuk

    mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan

    berkir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan

    proses penelitian ilmiah.

    "odel kurikulum yang berorientasi pada pengembangan intelektual siswa,

    dikembangkan oleh para ahli mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu

    masing-masing. "ereka menyusun materi pembelajaran apa yang harus

    dikuasai oleh siswa baik yang menyangkut data dan fakta, konsep

    maupun teori yang ada dalam setiap disiplin ilmu mereka masing-masing.

    0alah satu kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu atau disebut

    juga kurikulum subjek akademis adalah Man a Course of Study ( MACOS ),

    yang dirancang untuk memperbaiki proses perbaikan pengajaran ilmu -

    ilmu sosial dan humanistis. Kurikulum ini diperuntukkan untuk siswa -

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    14/109

    siswa sekolah dasar. alam paket kurikulum itu terdiri dari buku, lm,

    poster, permainan dan perlengkapan kelas lainnya. !engembangan

    kurikulum mengharapkan siswa dapat menggali faktor - faktor penting

    yang menjadikan manusia sebagai manusia. "elalui perbandingan dengan

    binatang, anak menyadari akan kemanusiannya. engan membandingkan

    suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya anak akan memahami

    adanya aspek universal dari kebudayaan manusia. #ujuan utama

    kurikulum "1C70 adalah perkembangan intelektual yaitu membangkitkan

    penghargaan dan keyakinan akan kemampuan sendiri dengan

    memberikan serangkaian cara kerja yang memungkinkan anak mampu

    menganalisis kehidupan sosial walaupun dengan cara yang sederhana.

    #erdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin

    ilmu, yaitu$

    1. Subject centered curriculum

    !adasubject centered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata

    pelajaran yang terpisah - pisah, misalnya: mata pelajaran sejarah, matematika, kimia, fisika,

    biologi dan sebagainya. Mata pelajaran - mata pelajaran itu tidak berhubungan satu sama lain.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    15/109

    Pada pengembangan kurikulum didalam kelas atau pada kebiasaan belajar mengajar, setiap

    guru hanya bertanggung jawab pada satu mata pelajaran yang diberikannya.

    2. Correlated Curriculum

    Mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, tapi mata pelajaran ini memiliki kedekatan /

    dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi broadfield !.Mengorelasikan bahan

    atau isi materi kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:

    a. !endekatan structural, dalam pendekatan ini, kajian atau pokok

    bahasan ditinjau dari beberapa mata pelajaran sejenis misalnya, kajian

    suatu topik tentang geogra, tidak semata-mata ditinjau dari sudut

    geogra saja, akan tetapi juga ditinjau dari sejarah, ekonomi atau

    mungkin budaya.

    b. !endekatan fungsional, pendekatan ini didasarkan pada pengkajian

    masalah yang berarti dalam kehidupan sehari - hari. engan demikian,

    suatu topik tidak diambil dari mata pelajaran tertentu tetapi diambil dari

    apa yang dirasakan perlu untuk anak, selanjutnya topik itu dikaji pada

    beberapa mata pelajaran yang memiliki keterkaitan contohnyamasalah

    kemiskinan ditinjau dari sudut ekonomi, geogra, dan sejarah.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    16/109

    c. !endekatan daerah, pada pendekatan ini materi pelajaran ditentukan

    berdasarkan lokasi atau tempat, seperti mengkaji daerah ibu kota ditinjau

    dari keadaan iklim, sejarah, sosialbudaya, ekonomi dan lain sebagainya.

    3. Integrated Curriculum

    !ada organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated tidak lagi

    menampakkan nama - nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar

    berangkat dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan. "asalah

    tersebut kemudian dinamakan unit. Belajar berdasarkan unit bukan hanya

    menghafal sejumlah fakta, akan tetapi juga mencari dan menganalisis

    fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Belajar melalui

    pemecahan masalah itu diharapkan perkembangan siswa tidak hanya

    terjadi pada segi intelektual saja tetapi seluruh aspek seperti sikap, emosi

    atau keterampilan.

    C. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    17/109

    8ancangan kurikulum yang berorientasi pada masyarakat didasari oleh

    asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah untuk melayani masyarakat.

    7leh karena itu, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam

    menentukan isi kurikulum.

    1da / perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan

    masyarakat, yaitu$

    1. Perspektive Status uo

    8ancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya

    masyarakat. alam perspektif ini, kurikulum merupakan perencanaan

    untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik

    sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam

    kehidupan masyarakat. 9ang dijadikan dasar oleh para perancang

    kurikulum adalah aspek-aspek penting kehidupan masyarakat.

    Kegiatan-kegiatan utama dalam masyarakat yang disarankan untuk

    menjadi isi kurikulum adalah sebagai berikut$

    ". #egiatan bahasa atau komunikasi sosial

    $. #egiatan yang berhubungan dengan kesehatan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    18/109

    %. kegiatan dalam kehidupan sosial seperti bergaul dan berkelompok dengan orang lain

    &. #egiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi

    '. (saha menjaga kesegaran jasmani dan rohani

    ). #egiatan yang berhubungan dengan religius

    *. #egiatan yang berhubungan dengan peran orang tua seperti membesarkan anak, memelihara

    kehidupan keluarga yang harmonis.

    +. #egiatan praktis yang bersifat vokasional atau keterampilan tertentu.

    . Melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat seseorang.

    Model Desain Kurikulum (problem centered design)

    Problem centered designberpangkal pada filsafat yang mengutamakan peranan

    manusia man centered!.Problem centered desainmenekankan manusia dalam kesatuan

    kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat dan menekankan pada perkembangan peserta

    didik.)

    al ini bertolak dari asumsi para ahli pendidikan humanistik bahwa manusia

    sebagai makhluk social selalu hidup bersama. 0alam kehidupan bersama ini manusiamenghadapi masalah-masalah bersama yang harus dipecahkan bersama pula. Mereka

    berinteraksi, berkooperasi dalam memecahkan masalah-masalh social yang mereka hadapi

    untuk meneingkatkan kehidupan mereka, selain itu anak atau siswa adalah yang pertama dan

    utama dalam pendidikan, sehingga kurikulum humanistik lebih memberikan tempat utama

    kepada siswa. 1iswa dipandang sebaga subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan, siswa

    memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan untuk berkembang.*

    #onsep-konsep ini menjadi landasan pula dalam pendidikan dan pengembangan

    kurikulum. 2erbeda dengan learner centered, kurikulum mereka disusun sebelumnya

    preplanned!. 3si kurikulum berupa masalah-masalah social yang dihadapi peserta didik

    https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn6https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn7https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn7https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn6
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    19/109

    sekarang dan yang akan datang. 1ekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan

    dan kemampuan peserta didik.

    Problem centered designmenekankan pada isi maupun perkembangan peserta

    didik. Minimal ada dua variasi model desain kurikulum ini, yaitu The Areas Of Living

    Design,danThe Core Design.

    1).The Area of Living Design

    Perhatian terhadap bidang-bidang kehidupan sebagai dasar penyusunan

    kurikulum telah dimulai oleh ebert 1pencer pada abad ", dalam tulisan yang berjudul

    4hat #nowledge is of most worth5 6reas of living design seperti learner centered design

    menekankan prosedur belajar melalui pemecahan masalah.+

    0alam prosedur belajar ini tujuan yang bersifat proses !rocess objectives! dan

    yang bersifat isi content objectivies! diintegrasikan. Penguasaan informasi- unformasi yang

    bersifat pasif tetap dirangsang. 7irri lain yaitu menggunakan pengalaman dan situasi 8 situasi

    dari peserta didik sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang-bidang kehidupan.

    0alam the areas of livinghubungannya besar sekali. 9iap pengalaman peserta

    didik sangat erat hubungannya dengan bidang-bidang kehidupan sehingga dapat dikatakan

    suatu desain merangkumkan pengalaman-pengalaman social peserta didik. 0engan demikian,

    desain ini sekaligus menarik minat peserta didik dan mendekatkannya pada pemenuhan

    kebutuhan hidupnya dalam masyarakat.

    0esain ini mempunyai beberapa kelebihan diantanya:

    The areas of living desaignmerupakan the subject matter designtetapi dalam

    bentuk yang terintegrasi. Pemisahan antara subject dihilangkan oleh problema-

    problema kehidupan sosial.

    #arena kurikulum diorganisasikan di sekitar problema- problema peserta didik

    maka kurikulum ini menggunakan prosedur pemecahan masalah.

    Menyajikan bahan ajar yang relevan, untuk memecahkan masalah-masalah dalam

    kehidupan.

    Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yyang professional.

    Motivasi berasal dari peserta didik.

    6dapun kekurangan dari desain ini adalah:

    https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn9https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn8https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn9
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    20/109

    Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yang sngat esensial

    sangat sukar.

    emahnya integrasi kurikulum

    0esain ini megabaikan warisan budaya.

    para peserta didik memandang masalah untuk sekarng dan masa depan dan

    mengabaikan masa lalu.

    ").The Core Design

    The cores design timbul sebagai reaksi utama kepadase!arate subject design,

    yang sifatnya terpisah-pisah. 0alam mengintegrasikan bahan ajar , mereka memilih mta mata

    pelajaran tertentu sebagai inti core!. Pelajaran lainnya dikembangkan kan disekitar coretersebut. Menurut konsep ini inti-initi bahan ajar dipusatkan pada kebutuhan individual dan

    sosial. The core design biasajuga disebut the core curriculum.

    9erdapat banyak variasi pandangan tentang the core design. Mayoritas

    memandang core curriculum sebagai suatu model pendidikan atau program pendidikan yang

    memberikan pendidikan umum. Pada beberapa kurikulum yang berlaku di 3ndonesia dewasa

    ini, core curriculumdisebut kelompok mata kuliah atau pelajaran dasar umum, dan diarahkan

    pada pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi dan social. #alau kelompok mata

    kuliah/pelajaran spesialisasi diarahkan pada penguasaan keahlian/kejuruan tertentu, makakelompok mata pelajaran ini ditujukan pada pembentukan pribadi yang sehat, baik, matang,

    dan warga masyarakat yang mampu membina kerja sama yang baik pula.";

    The core curriculumdiberikan guru-guru yang memiliki penguasaan dan

    berwawasan luas, bukan spesialis. 0i samping memberikan pengetahuan, niali-nlai dan

    keterampilan social, guru-guru tersebut juga memberikan bimbingan terhadap perkembangan

    social pribadi peserta didik.

    6da beberapa variasi desain core curriculum yaitu:

    ". The se!arate subject core.1alah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan antar-matapelajaran, beberapa mata pelajaran yang dipandang mendasari atau menjadi inti mata

    pelajaran lainnya dijadikan core.

    $. The correlated core.Model desain ini pun berkembang dari the separate subjects design,

    dengan jalan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang erat hubungannya.

    %. The fused core.#urikulum ini juga berpangkal dari separate subject, pengintegrasiannya

    bukan hanya antara dua atau tiga pelajaran tetapi lebih banyak. 1ejarah, geografi, antropologi,

    sosiologi, ekonomi dipadukan menjadi studi kemasyarakatan. 0alam studi ini dikembangkan

    tema-tema masalah umum yang dapat diinjau dari berbagai sudut pandang.

    https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn10https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3062279369323997256#_ftn10
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    21/109

    &. The activit#$e%!erience core. Model desain ini berkembang dari pendidikan progresif dengan

    learner centerd design-nya. 1eperti halnya pada learner centered, the activity/e

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    22/109

    !"#IS$!"#IS D"S%I# K&'IK&(&M("akalah ini isusun untuk "emenuhi #ugas "atakuliah !engantarKurikulumosen$ "uhammad :uhdi, ".&d., !h..isusun7leh$3ola urhidayaty %%%6%%6666/5

    P"#DIDIK%# %)%M% IS(%M*%K&(+%S I(M& +%'BI,%- D%#K")&'&%#I"'SI+%S IS(%M #")"'I !%K%'+%1/0 -2341/ M

    B1B ;!&1

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    23/109

    Bagaimana hubungan antara desain kurikulum dengan komponenkurikulumA

    /B1B ;;!&"B1ina 0anjaya sebagaihasil kajian beberapa sumber dalam bukunya yangberjudul !embelajarandalam ;mplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, yaitudesainkurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, desain kurikulumyang berorientasi padamasyarakat, dan desain kurikulum yangberorientasi pada siswa. Berikut penjelasannya.%.esain Kurikulum Berorientasi pada isiplin ;lmua.0ubject Centered CurriculumBentuk desain kurikulum ini merupakan

    bentuk desain yang palingpopuler dan paling tua serta paling seringdigunakan. alam hal ini,kurikulum ditekankan pada isi atau materi bahanajar yang akan dipelajarioleh siswa. Kurikulum pun tersusun atas sejumlahmata pelajaran yang akandipelajari oleh siswa secara teprisah-pisah.Karena terpisah inilah makadesain kurikulum ini disebut pula denganseparated subject curriculum.Kurikulum mata pelajaran dapat menetapkan syarat-syaratminimum yagharus dikuasai siswa sehingga siswa bisa naik kelas. Biasanyaalat dansumber utama pelajaran adalah bahan pelajaran itu sendiri dante2tbook.Kurikulum mata pelajaran atausubject curriculum

    terdiri dari matapelajaran (subject

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    24/109

    yang terpisah-pisah, dansubjectitu merupakanhimpunan pengalaman dan pengetahuan yangdiorganisasikan secara logisdan matematis oleh para ahli kurikulum.

    %!rof. r. ina 0anjaya, ".!d.!erencanaan dan esain 0istem !embelajaran.akarta$ Kencana. 664. hlm.D51bdullah ;di, hlm %D+-%D5

    +b.

    Correlated CurriculumKurikulum jenis ini mengandung makna bahwasejumlah matapelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lainsehingga ruanglignkup bahan yang tercakup semakin luas, contohnyaseperti pada matapelajaran @h dapat dihubungkan dengan matapelajaran 1l-EurFan dan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    25/109

    masalah tersebut kemudian dinamakan unit.Belajar berdasarkan unitbukan hanya menghafal sejumlah fakta, tetapi jugamencari danmenganalisis fakta-fakta sebagai bahan materi dalammemecahkanmasalah. Belajar melalui pemecahan masalah itudiharapkanperkembangan siswa tidak hanya terjadi pada segi intelektual

    saja, tetapiseluruh aspek seperti sikap, emosi, dan keterampilan.+.esain Kurikulum Berorientasi pada "asyarakatBentuk rancangankurikulum ini didasarkan pada tujuan sekolah yangmelayani kebutuhanmasyarakat, maka kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasardalammenentukan isi kurikulum. Beberapa ahli kurikulum merumuskanbahwakurikulum sebagai sebuah desain kelompok sosial untuk dijadikanpengalamanbelajar anak di dalam sekolah. 1rtinya, permasalahan yangdihadapi dan dibutuhkanoleh suatu kelompok sosial harus menjadibahan kajian anak didik di sekolah./1bdullah ;di, hlm %DD+>ina 0anjaya, hlm +%

    51da beberapa perspektif desain kurikulum yang berorientasipadakehidupan masyarakat, yaitu$ perspektif status @uo (the status @uo perspective?perspektif reformis (the reformist perspective? dan perspektif masa depan (the futurist perspective.a.!erspektif 0tatus Euo (0tatus Euo !erspectiveKurikulum ini dirancang dan diarahkan untuk melestarikan nilai-nilaibudayamasyarakat, dalam hal ini merencanakan untuk memberikan

    pengetahuan danketerampilan kepada anak didik sebagai persiapanmenjadi orang dewasa yangdibutuhkan dalam kehidupan masyarakat."aka aspek-aspek penting dalamkehidupan masyarakat dijadikan sebagaidasar kurikulum oleh para perancangnya.Granklin Bobbit mengkajisecara ilmiah berbagai kebutuhan masyarakat yangharus menjadi isikurikulum. ;a berpendapat bahwa sekolah sebagai suatulembagapendidikan formal harus mendidik anak agar menjadi manusiadewasa dalammasyarakatnya. Kemudian ia menemukan kegiatan-kegiatan utama dalamkehidupan masyarakat yang disarankan untukmenjadi isi kurikulum, diantaranya$

    Kegiatan berbahasa atau komunikasi sosial.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    26/109

    Kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.

    Kegiatan dalam kehidupan sosial seperti bergaul dan berkelompokdenganorang lain.

    Kegiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi.=saha menjaga kesegaran jasmani dan rohani.

    Kegiatan yang berhubungan dengan religius.Kegiatan yang berhubungan dengan peran orang tua sepertimembesarkananak, memelihara kehidupan keluarga yang harmonis.

    Kegiatan praktis yang bersifat vokasi atau keterampilan tertentu.

    "elakukan pekerjaan sesuai dengan bakat seseorang.b.

    !erspektif !embaharuan (#he 8eformist !erspectiveKurikulum dalam perspektif ini dikembangkan untuk lebihmeningkatkankualitas masyarakat pada daerah tersebut, disebabkankarena hal tersebutmerupakan menghendaki peran serta masyarakat totaldalam proses pendidikan."enurut pandangan beberapa ahli yangmenganut perspektif ini, dalam prosespembangunan pendidikan seringdigunakan untuk menindas masyarakat miskinuntuk kepentingan elit yangberkuasa atau untuk mempertahankan struktur sosialyang sudah ada.engan demikian, masyarakat lemah akan tetap berada

    dalamketidakberdayaan. 7leh sebab itu, menurut aliran reformis,pendidikan harusmampu mengubah keadaan masyarakat tersebut, baikpendidikan formal maupunnon-formal harus mengabdikan diri semitercapainya orde sosial baru berdasarkanpembagian kekuasaan dankekayaan yang lebih adil dan merata.!aulo Griere dan ;van ;llich, tokohdalam perspektif ini berpendapat bahwakurikulum yang sekedar mencaripemecahan masalah sosial tidak akan memadai.Kurikulum sebagairancangan pendidikan seharusnya mampu meormbak tata sosialdanlembaga-lembaga sosial yang sudah ada dan membangun struktur sosialbaru."ereka berpendapat bahwa sekolah yang dikembangkan negara

    bersifat opresif dan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    27/109

    9 Standar Kompetensi BidanMinggu, 05 Juni 2011

    ASUHAN KEBIDANAN

    Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan

    kepada klien, yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan, khususnya dalam KIA atau

    KB

    Asuhan kebidanan adalah penerapan !ungsi, kegiatan dan tanggung"a#ab bidan

    dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan$atau masalah

    kebidanan meliputi kehamilan, persalinan, ni!as, bayi, dan keluarga beren%ana termasuk

    kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan kesehatan masyarakat

    &'A()A* K+M-'-(&I BI)A(

    Kompetensi ke 1

    Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu.ilmu sosial,

    kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi

    sesuai dengan budaya, untuk #anita, bayi baru lahir dan keluarganya

    engetahuan dan Keterampilan )asar /

    1 Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia

    2 Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern

    &arana tanda bahaya serta transportasi kega#at.daruratan bagi anggota masyarakat yangsakit yang membutuhkan asuhan tambahan

    enyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di

    masyarakat

    5 Advokasi dan strategi pemberdayaan #anita dalam mempromosikan hak.haknya yang

    diperlukan untuk men%apai kesehatan yang optimal kesehatan dalam memperoleh

    pelayanan kebidanan3

    4 Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia

    Advokasi bagi #anita agar bersalin dengan aman

    6 Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, resiko

    lingkungan, makanan, dan an%aman umum bagi kesehatan

    7 &tandar pro!esi dan praktik kebidanan

    engetahuan dan Keterampilan 'ambahan /

    1 -pidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik

    2 In!rastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumberdaya

    yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan

    http://choiriatu.blogspot.co.id/2011/06/9-standar-kompetensi-bidan.htmlhttp://choiriatu.blogspot.co.id/2011/06/9-standar-kompetensi-bidan.html
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    28/109

    rimary 8ealth 9are 893 berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi

    kesehatan serta strategi penvegahan penyakit

    rogram imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi

    erilaku ro!esional Bidan /

    1 Berpegang teguh pada !iloso!i, etika pro!esi dan aspek legal

    2 Bertanggung "a#ab dan mempertanggung "a#abkan keputusan klinis yang dibuatnya

    &enantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir

    Menggunakan %ara pen%egahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan

    pengendalian in!eksi

    5 Melakukan konsultasi dan ru"ukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan

    4 Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran,

    periode pas%a persalinan, bayi baru lahir dan anak

    Menggunakan model kemitraan dalam beker"a sama dengan kaum #anita$ibu agar mereka

    dapat menentukan pilihan yang telah diin!ormasikan tentang semua aspek asuhan, meminta

    persetu"uan se%ara tertulis supaya mereka bertanggung "a#ab atas kesehatannya sendiri

    6 Menggunakan keterampilan mendengar dan mem!asilitasi

    7 Beker"asama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

    kepada ibu dan keluarga

    10Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

    *A K+(&-&I, KB, )A( :I(-K+;+:I

    Kompetensi ke-2

    Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap

    terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk

    meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, peren%anaan kehamilan dan kesiapan

    men"adi orang tua

    engetahuan )asar /

    1 ertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual

    2 Anatomi dan !isiologi pria dan #anita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi

    (orma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi

    Komponen ri#ayat kesehatan, ri#ayat keluarga, dan ri#ayat genetik yang relevan

    5 emeriksaan !isik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    29/109

    4 Berbagai metode alamiah untuk men"arangkan kehamilan dan metode lain yang bersi!at

    tradisional yang laaktor.!aktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan

    kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak diren%anakan

    2 Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geogra!is, dan proses

    ru"ukan pemeriksaan$pengobatan lebih lan"ut

    Indikator dan metode konseling$ru"ukan terhadap gangguan hubungan interpersonal,

    termasuk kekerasan dan pele%ehan dalam keluarga seks, !isik dan emosi3

    Keterampilan )asar /

    1 Mengumpulkan data tentang ri#ayat kesehatan yang lengkap

    2 Melakukan pemeriksaan !isik yang ber!okus sesuai dengan kondisi #anita

    Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium

    seperti hematokrit dan analisa urine

    Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat

    5 Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai ke#enangan dan budaya masyarakat

    4 Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan

    Mendokumentasikan temuan.temuan dari intervensi yang ditemukan

    6 Melakukan pemasangan AK)*

    7 Melakukan pen%abutan AK)* dengan letak normal

    Keterampilan 'ambahan /

    1 Melakukan pemasangan AKBK

    2 Melakukan pen%abutan AKBK dengan letak normal

    A&?8A( )A( K+(&-;I(: &-;AMA K-8AMI;A(

    Kompetensi ke-3

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    30/109

    Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan

    selama kehamilan yang meliputi/ deteksi dini, pengobatan atau ru"ukan dari komplikasi

    tertentu

    engetahuan )asar

    1 Anatomi dan !isiologi tubuh manusia

    2 &iklus menstruasi dan proses konsepsi

    'umbuh kembang "anin dan !aktor.!aktor yang mempengaruhinya

    'anda.tanda dan ge"ala kehamilan

    5 Mendiagnosa kehamilan

    4 erkembangan normal kehamilan

    Komponen ri#ayat kesehatan

    6 Komponen pemeriksaan !isik yang ter!okus selama antenatal

    7 Menentukan umur kehamilan dari ri#ayat menstruasi, pembesaran dan$atau tinggi !undus

    uteri

    10 Mengenal tanda dan ge"ala anemia ringan dan berat, hyperemesis gravidarum, kehamilan

    ektopik terganggu, abortus imminen, molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan

    ganda, kelainan letak serta pre eklamsia

    11 (ilai (ormal dari pemeriksaan laboratorium seperti 8aemaglobin dalam darah, test gula,protein, a%etone dan bakteri dalam urine

    12 erkembangan normal dari kehamilan/ perubahan bentuk !isik, ketidaknyamanan yang

    la

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    31/109

    22 'eknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran

    2 Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan

    2 Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan

    25 enggunaan obat.obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan

    selama kehamilan

    24Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi #anita

    hamil dan "anin

    2Akibat yang ditimbulkan$ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya

    to@oplasmasmosis

    26 'anda dan ge"ala dari komplikasi kehamilan yang mengan%am "i#a seperti pre.eklampsia,

    perdarahan pervaginam, kelahiran premature, anemia berat

    27 Kese"ahteraan "anin termasuk )JJ dan pola aktivitas "anin

    0 *esusitasi kardiopulmonary

    engetahuan 'ambahan /

    1 'anda, ge"ala dan indikasi ru"ukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seperti

    asma, in!eksi 8I=, in!eksi menular seksual IM&3, diabetes, kelainan "antung,

    postmatur$serotinus

    2 Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan "aninnya

    Keterampilan )asar /

    1 Mengumpulkan data ri#ayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya pada setiap

    kun"ungan$pemeriksaan ibu hamil

    2 Melaksanakan pemeriksaan !isik umum se%ara sistematis dan lengkap

    Melaksanakan pemeriksaan abdomen se%ara lengkap termasuk pengukuran tinggi !undus

    uteri$posisi$presentasi dan penurunan "anin

    Melakukan penilaian pelvi%, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul

    5 Menilai keadaan "anin selama kehamilan termasuk detak "antung "anin dengan

    menggunakan !etos%ope inrad3 dan gerakan "anin dengan palpasi uterus

    4 Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan

    Mengka"i status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan "anin

    6 Mengka"i kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan

    7 Memberikan penyuluhan pada klien$keluarga mengenai tanda.tanda berbahaya serta

    bagaimana menghubungi bidan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    32/109

    10 Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum

    tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan

    11 Men"elaskan dan mendemontrasikan %ara mengurangi ketidaknyamanan yang la

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    33/109

    Melaksanakan kemampuan Asuhan as%a Keguguran

    A&?8A( &-;AMA -*&A;I(A( )A( K-;A8I*A(

    Kompetensi ke-4

    Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan

    setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman,

    menangani situasi kega#atdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan #anita dan

    bayinya yang baru lahir

    engetahuan )asar /

    1 >isiologi persalinan

    2 Anatomi tengkorak "anin, diameter yang penting dan penun"uk

    Aspek psikologis dan %ultural pada persalinan dan kelahiran

    Indikator tanda.tanda mulai persalinan

    5 Kema"uan persalinan normal dan penggunaan partogra! atau alat serupa

    4 enilaian kese"ahteraan "anin dalam masa persalinan

    enilaian kese"ahteraan ibu dalam masa persalinan

    6 roses penurunan "aninmelalui pelvi% selama persalinan dan kelahiran

    7 engelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda

    10 emberian kenyamanan dalam persalinan, seperti/ kehadiran keluarga pendamping,

    pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat

    11 'ransisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus

    12 emenuhan kebutuhan !isik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan

    memberikan A&I$A&I, eksklusi! 4 bulan

    1 entingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, "ika memungkinkan antara

    lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan

    1 Mendukung dan meningkatkan pemberian A&I eksklusi!

    15 Mana"emen !isiologi kala III

    14 Memberikan suntikan intra muskuler meliputi/ uterotonika, antibiotika dan sedative

    1 Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti/ distosia bahu, as!iksia neonatal, retensio

    plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi ren"atan

    16 Indikasi tindakan operati! pada persalinan misalnya ga#at "anin, 9)

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    34/109

    17 Indikator komplikasi persalinan / perdarahan, partus ma%et, kelainan presentasi, eklamsia

    kelelahan ibu, ga#at "anin, in!eksi, ketuban pe%ah dini tanpa in!eksi, distosia karena inersia

    uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung

    20 rinsip mana"emen kala III se%ara !isiologis

    21 rinsip mana"emen akti! kala III

    engetahuan 'ambahan

    1 enatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi

    2 emberian suntikan anestesi lo%al

    Akselerasi dan induksi persalinan

    Keterampilan )asar /

    1 Mengumpulkan data yang ter!okus pada ri#ayat kebidanan dan tanda.tanda vital ibu pada

    persalinan sekarang

    2 Melaksanakan pemeriksaan !isik yang ter!okus

    Melakukan pemeriksaan abdomen se%ara lengkap untuk posisi dan penurunan "anin

    Men%atat #aktu dan mengka"i kontraksi uterus lama, kekuatan dan !rekuensi3

    5 Melakukan pemeriksaan panggul pemeriksaan dalam3 se%ara lengkap dan akurat meliputi

    pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi

    panggul dengan bayi

    4 Melakukan pemantauan kema"uan persalinan dengan menggunakan partograph

    Memberikan dukungan psikologis bagi #anita dan keluarganya

    6 Memberikan %airan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan

    7 Mengidenti!ikasi se%ara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kega#at

    daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan ru"ukan dengan tepat #aktu

    10 Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari %m sesuai dengan indikasi

    11 Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat

    12 Melakukan episiotomi dan pen"ahitan, "ika diperlukan

    1 Melaksanakan mana"emen !isiologi kala III

    1 Melaksanakan mana"emen akti! kala III

    15 Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative

    14 Memasang in!us, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin 8B3 dan hematokrit

    8'3

    1 Menahan uterus untuk mne%egah ter"adinya inverse uteri dalam kala III

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    35/109

    16 Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya

    17 Memperkirakan "umlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar

    20 Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum

    21 Men"ahit robekan vagina dan perineum tingkat II

    22 Memberikan pertolongan persalinan abnormal / letak sungsang, partus ma%et kepada di

    dasar panggul, ketuban pe%ah dini tanpa in!eksi, post term dan pre term

    2 Melakukan pengeluaran, plasenta se%ara manual

    2 Mengelola perdarahan post partum

    25 Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan$kega#at daruratan dengan tepat #aktu sesuai

    indikasi

    24 Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan$ikatan tali kasih ibu

    dan bayi baru lahir

    2 Mem!asilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung A&I eksklusi!

    26 Mendokumentasikan temuan.temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan

    Keterampilan 'ambahan /

    1 Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat

    2 Memberikan suntikan anestesi lo%al "ika diperlukan

    Melakukan ekstraksi !or%ep rendah dan va%um "ika diperlukan sesuai ke#enangan

    Mengidenti!ikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, ga#at "anin dan kematian

    "anin dalam kandungan I?>)3 dengan tepat

    5 Mengidenti!ikasi dan mengelola tali pusat menumbung

    4 Mengidenti!ikasi dan men"ahit robekan serviks

    Membuat resep dan atau memberikan obat.obatan untuk mengurangi nyeri "ika diperlukan

    sesuai ke#enangan

    6 Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan

    penanganan perdarahan post partum

    A&?8A( A)A IB? (I>A& )A( M-(C?&?I

    Kompetensi ke.5

    Bidan memberikan asuhan pada ibu ni!as dan mneyusui yang bermutu tinggi dan

    tanggap terhadap budaya setempat

    engetahuan )asar /

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    36/109

    1 >isiologis ni!as

    2 roses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan$abortus

    roses laktasi$menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang la

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    37/109

    10 enatalaksanaan ibu post partum abnormal/ sisa plasenta, ren"atan dan in!eksi ringan

    11 Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pas%a persalinan

    12 Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk #anita pas%a persalinan

    1 Melakukan kolaborasi atau ru"ukan pada komplikasi tertentu

    1 Memberikan antibiotika yang sesuai

    15 Men%atat dan mendokumentasikan temuan.temuan dan intervensi yang dilakukan

    Keterampilan 'ambahan

    1 Melakukan insisi pada hematoma vulva

    A&?8A( A)A BACI BA*? ;A8I*

    Kompetensi ke-6

    Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensi! pada bayi baru lahir

    sehat sampai dengan 1 bulan

    engetahuan )asar /

    1 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus

    2 Kebutuhan dasar bayi baru lahir/ kebersihan "alan napas, pera#atan tali pusat, kehangatan,

    nutrisi, Dbonding atta%hmentE

    Indikator pengka"ian bayi baru lahir, misalnya dari A:A*

    enampilan dan perilaku bayi baru lahir

    5 'umbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan

    4 Memberikan immunisasi pada bayi

    Masalah yang la

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    38/109

    1 Membersihkan "alan na!as dan memelihara kelan%aran perna!asan, dan mera#at tali pusat

    2 Men"aga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan

    Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai A:A*

    Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas

    5 Melakukan pemeriksaan !isik yang ter!okus pada bayi baru lahir dan s%reening untuk

    menemukan adanya tanda kelainan.kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan

    untuk hidup

    4 Mengatur posisi bayi pada #aktu menyusu

    Memberikan immunisasi pada bayi

    analisa Standar Kompetensi Bidan 9

    2.1. Asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan reproduksi menurut KEPMENKES RI NOMOR

    369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan :

    Asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi menurut Kepmenkes RInomor 369/MENKES/SK/III/2007 merupakan kompetensi yang ke-9 dari standar kompetensi

    bidan yang terdiri dari pengetahuan dasar, keterampilan dasar dan keterampilan tambahan.

    Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem

    reproduksi

    Pengetahuan Dasar

    1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),

    HIV/AIDS.

    2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.3. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan

    tidak teratur dan penundaan haid.

    Keterampilan Dasar

    1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi.

    2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum

    sempurna).

    3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu dengan gangguan

    system reproduksi.

    4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan systemreproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    39/109

    5. Mikroskop dan penggunaannya.

    6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.

    Keterampilan Tambahan

    1. Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina.

    2. Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear.

    2.2. Kajian Kompetensi Bidan dalam Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan

    gangguan sistem reproduksi menurut KEPMENKES RI NOMOR 369/MENKES/SK/III/2007 :

    Perubahan yang diusulkan:

    Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada perempuan dengan gangguan sistem

    reproduksi

    Adanya stndar profesi bidan ini harus didukung oleh peraturan-peraturan yang melindungi

    praktik kebidanan dan komponen-komponen lainnya. Berikut kajian antara kompetensi ke-9

    dengan Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan

    praktik.

    No Jenis Kompetensi Perubahan Kajian/Usulan

    A Pengetahuan Dasar Perubahan Kajian

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    40/109

    1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),

    HIV/AIDS.

    Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi perempuan dalam siklus kehidupannya, infeksisaluran kemih (ISK), infeksi menular seksual (IMS), HIV/ AIDs dan masalalah kesehatan

    reproduksi. Harus ada kesesuaian dengan GBPP dan Silabus mata kuliah kebidanan yang ada

    pada Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi.

    Penyuluhan kesehatan reproduksi tidak hanya terbatas kepada penyakit menular sexual dan

    HIV/AIDS, tetapi juga kondisi-kondisi yang mengganggu kesehatan reproduksi perempuan

    secara menyeluruh dalam siklus kehidupannya.

    2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi. Deteksi dini

    Tanda dan gejala, serta penatalaksanaan awal masalah kesehatan reproduksi dan Infeksi

    Saluran Kemih (ISK). Selain memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bidan juga

    harus mampu mengenal dan mendeteksi tanda dan gejala yang sering terjadi berkaitan denganpermasalahan kesehatan reproduksi serta mampu melakukan penatalaksanaan awal dari

    masalah tersebut.

    Pengenalan tanda dan gejala mengenai permasalahan kesehatan reproduksi selama proses

    pendidikan kebidanan harus diiringi dengan penemuan kasus yang sering terjadi selama proses

    pendidikan bidan.

    3.Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan

    tidak teratur dan penundaan haid. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan awal pada kelainan

    ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur, gangguan siklus haid dan penundaan

    haid serta permasalahan klimakterium, menopause dan post menopause. Penatalaksanaan

    pada kelainan ginekologi merupakan penatalaksanaan awal yang dilakukan oleh bidan dapatberupa penyuluhan atau pemberian obat-obatan yang harus ditetapkan standar operasional

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    41/109

    prosedur (SOP)-nya.

    Pada penatalaksanaan awal permasalahan tersebut selama proses pendidikan harus dijelaskan

    mengenai obat-obatan terbatas yang boleh diberikan oleh bidan.

    4. Pemberian vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) Tambahan Pengetahuan tentang

    vaksinasi HPV perlu dimiliki oleh bidan sebagai dasar untuk asuhan kebidanan dengan kanker

    serviks.

    B. Keterampilan Dasar

    1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi. Mendeteksi dan

    melakukan rujukan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi. Penuntun tersebut dibuat

    dalam rangka menjelaskan batasan kewenangan bidan sesuai dengan kewenangan bidan dalam

    permenkes nomor HK.02.02/Menkes/149/I/2010 disebutkan bahwa bidan berwenang

    melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap kasus IMS.

    2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum

    sempurna). Melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan pada perdarahan

    abnormal dan kasus-kasus abortus yang gawat darurat. Penatalaksanaan awal dilakukan oleh

    bidan pada kasus perdarahan abnormal yang sesuai dengan kewenangan bidan dan kurikulum

    dalam pendidikan bidan (Asuhan Kebidanan Patologi)

    Pengobatan pada kasus perdarahan abnormal dan kasus abortus gawat darurat oleh bidan

    harus ditetapkan dan diperjelas mengenai obat bebas/ terbatas yang boleh digunakan oleh

    bidan.

    Pengobatan tersebut harus dibahas dalam mata kuliah farmakologi agar jelas bagaimana

    interaksi obat yang terjadi.

    3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita/ibu dengan gangguan

    system reproduksi. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara cepat dan tepat pada

    perempuan dengan gangguan system reproduksi. Harus adanya penjelasan mengenai kriteriarujukan yang cepat dan tepat pada wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi

    Di lapangan (tempat praktik/ tempat bidan bekerja) harus adanya kejelasan mengenai sistem

    rujukan untuk kasus gangguan reproduksi.

    4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system

    reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid Tidak ada

    perubahan Harus adanya kejelasan mengenai pengobatan yang boleh diberikan oleh bidan dan

    disertai dengan prosedur penatalaksanaannya

    Pada mata kuliah Farmakologi dalam proses pendidikan harus dijelaskan pengobatan tersebut

    Di lapangan harus disediakan obat-obatan tersebut sebagai standar praktik kebidanan

    5. Mikroskop dan penggunaannyaSebaiknya point ini dihilangkan. Selama ini penggunaan mikroskop tidak optimal digunakan oleh

    bidan, karena pengetahuan yang kurang dalam menggunakan serta dalam menganalisis

    hasilnya. Selain itu, tersedianya fasilitas yang lebih lengkap di laboratorium menyebabkan

    pemeriksaan di laboratorium lebih optimal dibanding pemeriksaan mikroskop oleh bidan.

    Harus adanya kejelasan mengenai kondisi-kondisi yang memungkinkan/ membolehkan bidan

    menggunakan mikroskop

    6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear. Melakukan pemeriksaan Inspeksi

    Visual Asam Asetat (IVA test), mengambil dan melakukan proses pengiriman apus cerviks untuk

    pemeriksaan pap smear.Adanya penambahan mengenai pemeriksaan IVA sebagai keterampilan tambahan bagi bidan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    42/109

    sebagai deteksi dini terhadap adanya gangguan reproduksi yang mengarah pada keganasan

    7. (Tambahan Kajian) Melakukan promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi sepanjang

    siklus kehidupan wanita. Perlu adanya tambahan karena merupakan keterampilan dasar bagi

    bidan

    C. Keterampilan Tambahan

    1. Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina.

    Sebaiknya point ini dihilangkan. Selama proses pendidikan kebidanan pada jenjang diploma

    sudah dikenalkan dan dilakukan praktikum penggunaan mikroskop pada beberapa mata kuliah

    (mikrobiologi, parasitologi, biologi kesehatan) namun tidak adanya kelanjutan pembelajaran

    mikroskop tersebut selama praktik klinik kebidanan

    Harus adanya penjelasan mengenai gambaran hapusan vagina yang normal dan abnormal pada

    pemeriksaan mikroskop

    Pada kenyataan di lapangan adanya kesenjangan fasilitas laboratorium (tidak tersedianya

    mikroskop untuk pemeriksaan hapus vagina)

    2. Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear. Sebaiknya point ini dihilangkan. Sudah

    ada pada point ketrampilan dasar.

    2.3. Kajian peran dan fungsi bidan dilihat dari Kepmenkes RI Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002

    dan Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan praktik

    Bidan.

    Kajian 1Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002

    Bab V tentang praktik bidan pasal 14 yang berbunyi Bidan dalam menjalankan praktiknya

    berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi:

    Pelayanan kebidanan

    Pelayanan keluarga berencana

    Pelayanan kesehatan masyarakat

    Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010

    Bab III tentang penyelenggaraan praktik pasal 8 yang berbunyi bidan dalam menjalankan praktik

    berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: Pelayanan kebidanan

    Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan

    Pelayanan kesehatan masyarakat

    Perubahan pada permenkes yang baru adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan salah

    satunya adalah pelayanan kesehatan reproduksi, dimana pelayanan tersebut lebih menyeluruh

    dibandingkan dengan hanya sekedar pelayaanan keluarga berencana yang tercantum dalam

    kepmenkes 900. Pelayanan kesehatan reproduki mencakup pelayanan padaa wanita sepanjang

    daur kehidupannya termasuk didalamnya pelayanan keluarga berencana.

    Kajian 2Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    43/109

    Pada Bab V pasal 16 poin 9 menyatakan bahwa pelayanan dan pengobatan pada kelainan

    ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid

    Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010

    Dalam permenkes yang baru kewenangan bidan sebagaimana tercantum dalam kepmenkes 900

    tersebut diatas tidak ada lagi. Menurut pendapat kelompok hendaknya kewenangan tersebut

    diatas tetap dipertahankan hanya saja lebih diperjelas lagi sampai sejauh mana batas

    kewenangan bidan dalam hal memberikan pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi

    yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. Hal ini disebabkan

    karena banyaknya masalah tersebut dialami oleh masyarakat kita di lapangan yang datang ke

    bidan, mereka rata-rata meminta pelayanaan ke bidan karena faktor ekonomi dimana bidan lebih

    murah daripada pelayanan di dokter kandungan serta disebabkab pula oleh faktor budaya.

    Masyarakat merasa nyaman datang ke bidan karena sama-sama perempuan, mereka merasa

    tabu apabila organ kemaluan dilihat oleh yang bukan muhrimnya.

    Kajian 3

    Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002

    Bab V pasal 19 yang berbunyi bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana

    sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 tentang pelayanan keluarga berencana berwenang

    untuk:

    a. Memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim, alkon

    bawah kulit dan kondom

    b. Memberikan penyuluhan/konseling pemakaian kontrasepsi

    c. Melakukan pencabutan alkon dalam rahimd. Melakukan pencabutan alkon bawah kulit tanpa penyulit

    e. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, Kb dan kesehatan masyarakat

    Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010

    Bab III pasal 12 yang berbunyi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi

    perempuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 tentang pelayanan kesehatan reproduksi

    perempuan berwenang untuk:

    a. Memberikan alkon oral, suntikan dan alkon dalam rahim dalam rangka menjalankan tugaspemerintah dan kondom

    b. Memasang alkon dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dengan supervisi

    dokter

    c. Memberikan penyuluhan/konseling pemilihan alkon

    d. Melakukan pencabutan alkon dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah

    e. Memberikan konseling dan tindakan pencegahan kepada perempuan masa pranikah dan

    prahamil

    Apabila dianalisa perubahan yang terjadi dari Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 ke

    Permenkes RI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang kewenangan bidan dalam pelayanankesehatan reproduksi perempuan khususnya pelayanan keluarga berencana terdapat perubahan

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    44/109

    dalam pemberian pelayanan alkon. Di permenkes yang baru tidak dicantumkan kewenangan

    bidan dalam pelayanan alkon bawah kulit dan pemasangan serta pencabutan alkon dalam rahim

    harus difasilitas kesehatan pemerintah dengan supervisi dokter. Menurut kelompok hal tersebut

    diatas ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannnya bidan merasa lebih aman karena

    segala sesuatu yang dilakukan dengan supervisi dokter yang artinya segala sesuatunya dibawah

    tanggung jawab dokter. Kerugiannya bidan tidak dapat memberikan pelayanan semua alkon

    pada masyarakat terutama apabila diberikan pada praktek mandiri. Bidan merasa kewenangan

    dalam pelayanan KB lebih dipersempit. Jadi peran dan fungsi bidan dalam pemberian alkon di

    tempat praktek mandiri hanya sebatas alkon sederhana.

    Pada permenkes yang baru pemberian pelayanan kesehatan reproduksi juga lebih diarahkan

    pada tindakan pencegahan kepada perempuan masa pranikah dan prahamil. Hal ini menurut

    kelompok sudah tepat karena pemberian asuhan yang dilakukan pada pra nikah dan pra

    hamil/pre conseption care diharapakan dapat menghasilkan buah kehamilan yang baik dan

    berkualitas.

    Pada permeskes yang baru, ada beberapa hal yang belum dijabarkan tentang pelayanan

    kesehatan reproduksi yang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan

    kompetensi 9 (Kepmenkes no 369/Menkes/SK/III/2007), seperti penatalaksanaan kelainan

    ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.

    BAB III

    PENUTUP

    Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat dan

    berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi dan

    anak balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh kelompok terhadap asuhan pada ibu/wanita dengan

    gangguan reproduksi, masih perlu adanya kajian dan perbaikan lebih lanjut terhadap PermenkesRI No HK 02.02/ Menkes/ 149/ I/ 2010 tentang Ijin dan penyelenggaraan praktik Bidan.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    45/109

    Harus adanya kesesuaian antara peraturan yang berlaku, dengan standar profesi bidan dan

    kurikulum pendidikan bidan demi terselenggaranya praktik Kebidanan yang berkualitas dan

    aman.

    K%+% P"#)%#+%'!uji dan syukur kami panjatkan kehadirat 1llah 0># atas rahmat dan

    karuniaya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul5Standar

    Kompetensi Bidan6 dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.

    1papun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.

    Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah

    berjasa membatu dalam pembuatan makalah ini, karna berkat mereka dapat

    terciptanya makalah ini. "aka kami terimakasih kepada $

    %. ;bu Glorentina Kusyanti, 00#. ".K&0 selaku dosen pemimbing matakuliah

    &tikolegal alam !raktik Kebidanan yang telah membimbing kami dalam mata

    kuliah ini.

    . 7rang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga

    mempermudah dalam pembuatan makalah ini.

    /. #eman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan

    baik isi maupun teknik penulisan. =ntuk itu kritik dan saran sangat diperlukan

    untuk perbaikan.

    9ogyakarta, 1pril 6%5

    !enyusun

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    46/109

    D%*+%' ISI

    "1K131M=61 Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan,

    kepada pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab negara dalam menanggapi dan

    menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan. 9untutan tersebut berakar pada tragedi

    kekerasan seksual yang terutama dialami perempuan etnis 9ionghoa dalam kerusuhan Mei

    "+ di berbagai kota besar di 3ndonesia.

    #>M=61 Perempuan tumbuh menjadi salah satu embaga =asional ak 6sasi Manusia

    =6M!, sesuai dengan kriteria-kriteria umum yang dikembangkan dalam The Paris

    Princi!les. #iprah aktif #omnas Perempuan menjadikan lembaga ini sebagai model panutan

    berbagai pihak dalam mengembangkan dan meneguhkan mekanisme 6M untuk pemajuan

    upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan, baik di tingkat lokal, nasional, kawasan,

    maupun internasional.

    !andasan Kerangka Ker"a KOM#A$ Perem%uan&

    =ndang-=ndang asar egara 8epublik ;ndonesia #ahun %)+5

    =ndang-=ndang omor * #ahun %)4+ tentang !engesahan Konvensi!enghapusan 0egala Bentuk iskriminasi terhadap !erempuan (C&1>

    =ndang-=ndang omor 5 #ahun %))4 tentang !engesahan Konvensi"enentang !enyiksaan dan !erlakuan atau !enghukuman 3ain yang Kejamatau tidak "anusiawi (C1#

    eklarasi ;nternasional tentang !enghapusan Kekerasan terhadap!erempuan, serta kebijakan-kebijakan lainnya tentang hak asasi manusia.

    'u"uan KOM#A$ Perem%uan&

    %. "engembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentukkekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusiaperempuan di ;ndonesia?

    . "eningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk

    kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasiperempuan.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    64/109

    Mandat dan Keenangan&

    %. "enyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadapperempuan ;ndonesia dan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan,serta penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan?

    . "elaksanakan pengkajian dan penelitian terhadap berbagai peraturanperundang-undangan yang berlaku, serta berbagai instrumeninternasional yang relevan bagi perlindungan hak-hak asasi perempuan?

    /. "elaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta danpendokumentasian kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran M=61 Perempuan memfokuskan diri pada isu ke lima, yaitu

    Memperkuat #epemimpinan Perempuan dalam Mengurangi #ekerasan terhadap Perempuan.

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    65/109

    Programnya adalah *Pemuli+an 'rans,ormati, bagi Perem%uan Korban- dari nisiati,

    Komunitas ke 'anggung aab #egara/.

    Pada tahun pertama program, #>M=61 Perempuan bekerja di "+ provinsi, yaitu 6ceh,

    1umatera (tara, #epulauan ?iau, 2engkulu, 1umatera 2arat, 2anten, @awa 2arat, 0#3

    @akarta, @awa 9engah, 0aerah 3stimewa Aogyakarta 03A!, @awa 9imur, 2ali, =usa 9enggara

    9imur =99!, Maluku, 1ulawesi 1elatan, 1ulawesi (tara, 1ulawesi 9enggara, dan 1ulawesi

    9engah. 2ekerjasama dengan mitranya di daerah seperti 477 'omen Crisis Center! ?ifka

    6nnisa, =urani Perempuan, ?umah Perempuan, Bmbun Pelangi, 2 6P3#, 16P6 3nstitut

    dan lainnya.

    Pada tahun berikutnya, direncanakan adanya penambahan cakupan wilayah yang lebih luas

    dan mitra pelaksana di daerah.

    "aribergabung dengan komunitas >ikipedia bahasa ;ndonesiaM

    Komisi (asional Anti Kekerasan terhadap

    erempuanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    %rtikel ini perlu dirapikanagar memenu

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    66/109

    melakukan pertanggungaaban publik tentang program kera maupun pendanaanya. 'al ini

    dilakukan melalui laporan tertulis yang bisa diakses oleh publik maupun melalui a2ara

    3Pertanggungaaban Publik4 di mana masyarakat umum dan konstituen Komnas Perempuan

    dari lingkungan pemerintah dan masyarakat dapat bertatap muka dan berdialog langsung.

    usunan organisasi Komnas Perempuan terdiri dari komisi Paripurna dan adan Pekera.(nggota komisi Paripurna berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pro6esi, agama dan

    suku yang memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan, aasan kemanusiaan dan

    kebangsaan serta tanggungaab yang tinggi untuk mengupayakan ter2apainya tuuan Komnas

    Perempuan.

    Daftar isi

    7sembunyikan8

    %*atar elakang

    Kampanye 1# 'ari (nti Kekerasan /erhadap Perempuan

    /Pranala luar dan re6erensi

    +*ihat pula

    ;atar Belakang7sunting sunting sumber8

    Komisi !asional (nti Kekerasan terhadap Perempuan +Komnas Perempuan adalah salah satu

    lembaga nasional 'ak (sasi )anusia +!':I, !ational 'uman :ights Institution, yang ber6okus

    pada penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. Komnas Perempuan adalah

    lembaga negara yang independen yang dibentuk melalui Keputusan Presiden !o. 11 /ahun

    199, pada tanggal 15 Oktober 199, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden !o. #5 /ahun

    $%%5.

    Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan, kepada

    pemerintah untuk meuudkan tanggung aab negara dalam menanggapi dan menangani

    persoalan kekerasan terhadap perempuan. /untutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan

    seksual yang terutama dialami oleh perempuan etnis /ionghoa dalam kerusuhan )ei 199 di

    berbagai kota besar di Indonesia.

    erdasarkan laporan /im ;abungan Pen2ari perkosaan dengan

    penganiayaan, 1% penganiayaan serta 9 pele2ehan seksual.

    ?ang dimaksud dengan kekerasan seksual berdasarkan Deklarasi P tentang penghapusan

    kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan enis kelamin

    yang mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan se2ara 6isik, seksual atau psikologis,

    termasuk an2aman tindakan tertentu, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan se2ara

    seenang-enang.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&veaction=edit&vesection=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&action=edit&section=1https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Latar_Belakanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Kampanye_16_Hari_Anti_Kekerasan_Terhadap_Perempuanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Pranala_luar_dan_referensihttps://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan#Lihat_pulahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&veaction=edit&vesection=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Nasional_Anti_Kekerasan_terhadap_Perempuan&action=edit&section=1
  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    67/109

    Landasan Kerangka Kerja Komnas Perempuan:

    1.Konstitusi, yaitu 0ndang-0ndang Dasar !egara :epublik Indonesia /ahun 19>5

    $.0ndang-0ndang !o. @ /ahun 19> tentang Pengesahan KonAensi Penghapusan egalaentuk Diskriminasi terhadap Perempuan +BCD(W

    &.0ndang-0ndang !o. 5 /ahun 199 tentang Pengesahan KonAensi )enentang Penyiksaan dan

    Perlakuan atau Penghukuman *ain yang Keam atau tidak )anusiai +B(/

    Tujuan Komnas Perempuan:

    1. )engembangkan kondisi yang kondusi6 bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap

    perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia perempuan di Indonesia=

    $. )eningkatkan upaya pen2egahan dan penanggulangan segal bentuk kekerasan terhadap

    perempuan dan perlindungan hak-hak asasi perempuan.

    Mandat dan Kewenangan Komnas Perempuan:

    1. )enyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia

    dan upaya-upaya pen2egahan dan penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk

    kekerasan terhadap perempuan=

    $. )elaksanakan pengkaian dan penelitian terhadap berbagai peraturan perundang-undangan

    yang berlaku, serta berbagai instrumen internasional yang releAan bagi perlindungan hak-hak

    asasi perempuan=

    &. )elaksanakan pemantauan, termasuk pen2arian 6akta dan pendokumentasian kekerasan

    terhadap perempuan dan pelanggaran '() perempuan, serta penyebarluasan hasil

    pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong

    pertanggungaaban dan penanganan=

    >. )emberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga legislatiAe, dan yudikati6,

    serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusuanan dan pengesahan

    kerangka hukum dan kebiakan yang mendukung upaya-upaya pen2egahan dan

    penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, serta perlindungan, penegakan

    dan pemauan hak-hak asasi perempuan.=

    5. )engembangkan kera sama regional dan internasional guna meningkatkan upaya-upaya

    pen2egahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia,

    serta perlindungan, penegakan dan pemauan hak-hak asasi perempuan.

    Pelaksana Mandat !"#$!"%

  • 7/25/2019 Standar Bidan Dan Etika Hukum

    68/109

    :apat paripurna komisioner Komnas Perempuan adalah otoritas tertinggi dalam pengambilan

    keputusan dan penanggung aab pelaksanaan mandat Komnas Perempuan. Para komisioner

    berasal dari latar belakang yang beragam dan memenuhi prinsip-prinsip Paris untuk sebuah

    mekanisme hak asasi manusia. Pemilihan komisioner diselenggarakan se2ara terbuka,

    dilaksanakan oleh sebuah tim seleksi independen, dan melalui konsultasi dengan mitra-mitra

    Komnas Perempuan dalam penentuan kriteria dan proses penyeleksian. ;una memastikankeberlanutan inisiati6 organisasi sekaligus meraat demokrasi, seorang komisioner dapat dipilih

    kembali sebanyak-banyaknya satu kali dan umlah komisioner yang menabat untuk periode

    kedua paling banyak adalah sepertiga dari total anggota paripurna.

    (da 15 orang komisioner yang bertugas untuk masa bakti $%15-$%19. eorang ketua da