Top Banner

of 46

Staad Pro TUTORIAL :)

Apr 06, 2018

Download

Documents

Dennyza
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    1/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 1

    PENGENALAN SOFTWARE

    ANALISA & DESIGN STRUKTUR STAADPRO

    STAAD adalah singkatan dari STructural Analysis And Design, yang dirilis oleh Research

    Engineering di Amerika. STAAD merupakan salah satu program analisa struktur yang

    cukup populer di dunia dan banyak dipakai oleh konsultan-konsultan struktur kelas

    dunia.

    STAAD menggunakan teknologi yang paling mutakhir dalam metode finite-element,

    dengan metode input yang sangat interaktif dan mudah. Oleh karena itu, program ini

    layak dipelajari dan dipahami oleh para praktisi perencana struktur.

    Kelebihan dari STAAD dibandingkan program yang sejenis adalah kemudahan dalam

    penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) nya dibuat sedemikian rupa sehingga

    pengguna gampang menggunakannya.

    Interface/perangkat utama di dalam STAAD dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu :

    1. Menu Pulldown (A)Letaknya adalah di atas layar, menu ini memberikan akses ke semua fasilitas yang

    ada di dalam STAAD.

    2. Menu Toolbar (B)Toolbar ini terdapat dibaris kedua dari atas, yaitu berada di bawah Pulldown Menu.

    Yang berisi toolbar-toolbar yang paling sering digunakan.

    3. Main WindowYaitu layar tempat bekerja, di sini model struktur dan hasil analisa akan ditampilkan.

    4. Page Menu (C)Adalah sekumpulan tab yang letaknya disebelah kiri dari layar.

    5. Area Data (D)Pada bagian sebelah kanan layar adalah Area Data.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    2/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 2

    (A)Menu PulldownToolbar Menu (B)

    Area Data (D)

    Gbr.1. Graphic User Interface dari StaadPro

    P

    a

    g

    e

    M

    e

    n

    u

    Main Window

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    3/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 3

    Adapun urutan input data dapat diringkas berikut ini :

    a. Keterangan mengenai pekerjaanb. Geometri Strukturc. Bentuk dan Ukuran dari batang (property)d. Spesifikasi batang (bila ada)e. Kondisi tumpuan atau perletakanf. Kondisi Pembebanan Primerg. Kondisi Pembebanan Kombinasih. Analisa Mekanika Strukturi. Desain Struktur ( Baja, Beton )

    j. Tampilan hasil analisa.

    JENIS ELEMEN

    Jenis elemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    1. Elemen Batang (Beam Element)a. Truss 2D (Rangka batang 2D)b. Plane Frame 2D (Portal 2D)c. Grid/Floord. Truss 3D (Rangka batang 3D)e. Space Frame (Portal 3D)

    2. Elemen Segitiga3. Elemen Segi Empat4. Elemen Benda Pejal (Solid Element)

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    4/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 4

    SISTEM KOORDINAT

    Ada 2 macam sistem koordinat yang dipergunakan di dalam Staad yaitu Sistem

    Koordinat Global dan Sistem Koordinat Lokal.

    SISTEM KOORDINAT GLOBALSistem koordinat global adalah sistem koordinat di dalam ruang area pemodelan struktur

    X, Y, Z, dan perjanjian tandanya mengikuti aturan tangan kanan. Gambar berikut adalah

    gambar sistem koordinat global dengan arah displacement-nya. Selanjutnya boleh disebut

    sebagai sistem sumbu global.

    Gbr.2. Sistem Koordinat Global berikut arah displacement

    SISTEM KOORDINAT LOKALSistem Koordinat Lokal adalah sistem koordinat terhadap masing-masing elemen/batang

    itu sendiri. Dan juga mengikuti aturan tangan kanan sebagai perjanjian tandanya.

    Seterusnya boleh disebut sebagai sistem sumbu lokal.

    Gbr.3. menunjukkan sistem koordinat lokal dari sebuah elemen yang membentang dari

    titik i ke titik j . Sumbu memanjang x dari i ke j adalah merupakan arah positif.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    5/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 5

    Sedangkan sumbu lokal y dan z adalah merupakan sumbu-sumbu prinsip dari arah

    momen inersia elemen.

    Gbr.3. Sistem Koordinat Lokal tergambar di dalam sistem global

    TIPE STRUKTURHampir semua struktur dapat dianalisa dengan menggunakan Staad. Struktur Ruang

    (SPACE) dengan struktur portal tiga dimensi pembebanan dapat diaplikasikan dari segala

    arah.

    Struktur Bidang (PLANE) menggunakan sistem koordinat global X-Y dan

    pembebanannya juga dalam arah yang sama pula.

    Struktur TRUSS, hanya mempertimbangkan elemen/batang yang mengalami gaya-gaya

    aksial saja, tidak ada momen sama sekali.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    6/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 6

    Struktur FLOOR, adalah struktur dua dimensi atau tiga dimensi, yang tidak mengalami

    pembebanan horisontal (global X atau Z). Apabila terdapat pembebanan dalam arah

    horisontal maka struktur harus direncanakan sebagai struktur SPACE.

    MEMBER PROPERTIESMember properties atau sifat-sifat dari elemen/batang selama ini dikenal sebagai dimensi

    dari elemen, yakni ukuran-ukuran elemen, luas, momen inersia, momen perlawanan dan

    sebagainya. Member properties dapat berupa Prismatic Properties atau pun penampang-

    penampang standard yang bisa diambil dari tabel yang sudah disediakan oleh program.

    PRISMATIC PROPERTIES

    Prismatic properties terdiri dari AX (luas penampang lintang), IZ (momen inersia

    terhadap sumbu-z), IY (momen inersia terhadap sumbu-y) dan IX (konstanta torsi).

    Apabila dikehendaki dapat pula ditambahkan AY (luas geser efektif pada sumbu-y), AZ

    (luas geser efektif sumbu-z), YD (tinggi dalam sumbu lokal y) dan ZD (lebar dalam

    sumbu lokal-z).

    Tabel berikut memberikan kebutuhan properties (minimum) untuk beberapa tipe struktur.

    TIPE STRUKTUR PROPERTIES YG DIPERLUKAN

    TRUSS AX

    PLANE AX, IZ, atau IY

    FLOOR IX, IZ atau IY

    SPACE AX, IX, IY, IZ

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    7/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 7

    Gbr.4. Sumbu Lokal pada beberapa macam penampang

    NOTE : sumbu lokal x dari penampang-penampang di atas tidak digambar karena

    menembus ke dalam bidang gambar.

    TABEL BAJA BUATANUser dapat menyiapkan tabel baja sendiri sesuai keinginannya, dengan nama yang sesuai

    pula dengan keiinginan. Program selanjutnya dapat menemukan properties dari elemen

    tersebut dari tabel.

    MEMBER RELEASESalah satu ujung elemen atau kedua ujung elemen dapat di-release (dilepas

    pengekangannya). Pelepasan pengekangan ini dilakukan apabila dalam pemodelan

    struktur ternyata model menuntut kondisi yang tidak RIGID 100% seperti yang

    diasumsikan oleh program sebagai PORTAL RIGID.

    Komponen release ini dilakukan terhadap sistem koordinat lokal elemen yang

    bersangkutan.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    8/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 8

    TRUSS MEMBERAdakala nya di dalam suatu struktur portal rigid terdapat sebagian elemen yang hanya

    memikul gaya aksial saja (seperti Bracing misalnya), maka elemen-elemen ini dapat

    dipisahkan secara otomatis oleh program dengan COMMAND : MEMBER TRUSS.

    CONSTANTSConstants atau sering dikenal sebagai konstanta adalah berisi : modulus elastisitas (E),

    berat jenis (DEN), Poisson rasio (POISS), dan sebagainya. Di dalam StaadPro telah

    dilakukan penyederhanaan yaitu sudah dikategorikan dalam 3 kelompok jenis material

    struktur yaitu : STEEL, CONCRETE dan ALUMINUM.

    Dengan memilih salah satu jenis material, maka secara otomatis telah didefinisikankonstanta-konstanta tersebut di atas.

    SUPPORTSSupport atau perletakan, didefinisikan sebagai PINNED, FIXED atau FIXED dengan

    mengijinkan pelepasan pengekangan pada beberapa Degree Of Freedom-nya.

    MASTER /SLAVE JOINTSMaster/slave joint diberikan untuk membantu pemakai dalam pemodelan Rigid-Link dari

    sistem struktur, dan berlaku sebagai Rigid Diaphragm.

    BEBANBeban pada struktur dapat diberikan sebagai :

    Joint load : beban titik kumpul Member load : beban pada elemen Temperature load : beban akibat temperatur Fixed-end member load : beban pada ujunt elemen

    Staad dapat pula melakukan perhitungan berat sendiri dari strukturnya, yang arah

    pembebanannya dapat diatur sesuai keinginan.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    9/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 9

    1. JOINT LOADBeban titik ini bekerja pada titik kumpul struktur dan bekerja pada sistem koordinat

    global. Beban positif bekerja pada arah positif koordinat.

    Gbr.5. Arah dan penamaan dari beban titik terhadap sumbu global

    2. MEMBER LOADAda 3 (tiga) macam member load yang bekerja di dalam elemen struktur, yaitu :

    a. Beban distribusi merata (uniformly distributed load)b. Beban terpusat (concentrated load)c. Beban bervariasi lininer (linearly varying load)

    Beban distribusi merata bekerja secara penuh atau sebagian di dalam suatu elemen.

    Beban terpusat bekerja di sembarang tempat sepanjang elemen. Beban bervariasi bekerja

    penuh sepanjang elemen, sedangkan beban trapesium bervariasi, bekerja penuh atau

    sebagian dari elemen. Beban bertanda positif adalah beban yang bekerja searah sumbu

    positif dari sistem koordinat, baik sumbu global maupun sumbu lokal.Berikut beberapa ilustrasi pembebanan dari member load.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    10/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 10

    Gbr.6. Konfigurasi dari Member Load

    .

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    11/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 11

    Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam Gambar 7.A,B,C,D berikut ini :

    UNIFORM LOAD

    Format :

    No.elemen UNI GY {f1, f2, f3, f4}

    Gbr.7.A. Uniform Load

    CONCENTRATED LOAD

    Format :

    No.elemen CON GY {f5, f6}

    Gbr.7.B. Concentrated Load

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    12/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 12

    LINEAR LOAD

    Format :

    No.elemen LIN GY {f7, f8, F9}

    Gbr.7.C. Linear Load

    TRAPEZOIDAL LOAD

    Format :

    No.elemen TRAP GY {f10, f11, F12, f13}

    f10 f11

    dan dalam hal f12 = 0 dan f13 = L maka f12 = f13 = 0 (seperti gambar di atas)

    Gbr.7. D. Trapezoidal Load

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    13/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 13

    3. AREA LOADSering kali terdapat pembebanan merata pada bidang lantai (seperti misalnya beban

    lantai), dan dibutuhkan banyak sekali pekerjaan menghitung beban tersebut terhadap

    setiap elemen/batang pada lantai yang bersangkutan. Dengan menggunakan Area

    Load, pembebanan dapat dilakukan dengan mudah (beban per luas area). Program

    dengan sendirinya melakukan perhitungan tributary area terhadap setiap elemen

    batang pada lantai tersebut.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    14/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 14

    PRINT OUT DATAStaadPro membutuhkan perintah yang jelas mengenai Ouput data apa saja yang akan

    ditampilkan. Bila perintah ini tidak ada di dalam input data, maka output yang

    diharapkan juga tidak ditampilkan.Beberapa output data yang lazim dibutuhkan adalah :

    MEMBER END FORCES (gaya-gaya dalam pada ujung-ujung elemen) MEMBER SECTION FORCES (gaya-gaya dalam beberapa lokasi per elemen) JOINT DISPLACEMENTS (perpindahan titik) SUPPORT REACTIONS (reaksi perletakan)

    Dalam membaca output untuk gaya-gaya dalam, gaya-gaya dalam yang ditampilkan

    disesuaikan dengan Koordinat/sumbu lokal elemen.

    Gbr 8. Aksi gaya dalam di ujung elemen

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    15/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 15

    DESIGNUntuk Design, hanya akan dibahas Design untuk Baja dan Beton Bertulang saja. Untuk

    Design Baja menggunakan Allowable Stress Design (ASD) dari AISC, sedangkan untuk

    Design Beton Bertulang menggunakan ACI. Karena Peraturan Beton Indonesia SK SNI-T-03-2002 sudah sangat mirip dengan ACI.

    ASD-AISCUntuk Design Baja menggunakan ASD-AISC, yang perlu diperhatikan adalah parameter-

    parameter yang terdapat di dalam Staad. Secara ringkas parameter-parameter yang

    dibutuhkan adalah :

    Code : CODE AISC Tegangan leleh baja : FYLD Ratio : ratio adalah 1 untuk beban tetap, 1,3 untuk

    Beban sementara.

    Faktor panjang tekuk : (akan dibahas tersendiri) Check code : CHECK CODE

    ACIUntuk Design Beton bertulang, parameter-parameter yang diperlukan adalah sebagai

    berikut :

    Code : CODE ACI Kuat beton : FC Tegangan leleh tulangan utama : FYMAIN Tegangan leleh tulangan sengkang : FYSEC Parameter-parameter pendukung lainnya (akan dibahas tersendiri) Design Balok : DESIGN BEAM Design Kolom : DESIGN COLUMN

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    16/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 16

    CONTOH OPERASI STAADPRO

    1. ANALISA STRUKTUR FRAME 2D1.1. Pemodelan Struktur

    Gbr 9. Struktur Frame/portal 2D untuk contoh

    Dimana : R1 = balok beton ukuran 25x50 cm2

    R2 = kolom beton ukuran 30x30 cm2

    R3 = balok baja profil W.10x49

    R4 = kolom baja profil W.10x60

    Kasus pembebanan yang akan dipertimbangkan adalah :

    1. Berat sendiri

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    17/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 17

    2. Beban Mati (Q1 = 10 kN/m; Q2 = 25 kN/m; V = 40 kN)3. Beban Hidup (Q1 = 5 kN/m; Q2 = 5 kN/m; V = 5 kN)4. Beban Angin (P1 = 10 kN; P2 = 5 kN)5. Beban Kombinasi 1 (1,2DL + 1,6LL)6. Beban Kombinasi 2 (1,05DL + 1,05LL + 1,05WL)7. Beban Kombinasi 3 (1,05DL + 1,05LL - 1,05WL)

    1.1.1. Memulai Main Window untuk StaadProUntuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya :

    1. KlikFile > New. Maka kotak dialog New akan muncul gambar seperti dibawah ini.2. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box Plane dan

    menentukan unit yang dipakai yaitu klikKiloNewton dan Meter.

    3. Berikan nama file dengan nama Structure1, tentukan pula lokasi dimana filetersebut akan disimpan. Lalu klikOK.

    4. KlikNext untuk melanjutkannya.

    Gbr 10. Kotak dialog awal New

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    18/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 18

    Gbr 10A. Kotak dialog awal berikutnya

    5. Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akandilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit proyek dari

    pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat mempergunakan Structure Wizard, untuk

    menggambar struktur

    6. Untuk pembahasan kali ini akan dituntun untuk membuat struktur sendiri dari mainwindow. Maka pada kotak dialog akan kita klik check list Add Beam, kemudian

    Finish.

    7. Maka kita akan dihadapkan pada layar main window sebagai berikut

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    19/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 19

    Gbr 11. Page Menu Setup

    8. Menyiapkan geometri struktur.Umumnya tampilan pertama dari jendela window ini disertai dengan grid. Grid ini

    dapat diubah-ubah baik jumlah kotak pada sumbu X maupun dalam sumbu Y yaitu

    dengan mengubah Construction Lines yang terdapat pada Data Area. Display grid

    juga dapat diputar sesuai dengan kehendak, yaitu dengan cara melalui menu toolbar

    Rotate. Apabila grid ini ingin dihilangkan, maka dapat dilakukan dengan mengklik

    Menu Page > General. Untuk menggambar koordinat titik-titik nodal, non-aktifkan

    Snap Node Beam (klik x), sehingga yang tampil adalah Structure1.std-Nodes.

    Terdapat kotak yang bertuliskan Node, X, Y, Z.

    Klik kotak dibawah X pada Node 1, ketik angka 0 kemudian ENTER. Isilah

    koordinat masing-masing titik pada kotak-kotak tersebut. Bersamaan dengan itu, di

    dalam layar utama akan muncul titik-titik hitam yang telah di definisikan.

    Untuk menampilkan nomor titik, klik ToolBar Menu > (symbols & labels) akan

    muncul kotak dialog Diagram>Labels> Nodes, klik check-box Node Numbers(N), kemudian klikApply > OK. Maka dalam layar akan tampil nomor titik.

    Symbols & LabelsRotate

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    20/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 20

    Gbr 12. Menentukan koordinat titik

    joint coord

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    21/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 21

    Gbr 13. Menggambar elemen/member dengan menghubungkan 2 titik.

    Sebagai persiapan membuat geometri struktur, Gbr.9 merupakan referensi dan dapat

    dibuatkan manualnya sebagai berikut :

    Titik nodal :

    No.titik X Y Z

    1 0.0 0.0 0.0

    2 5.0 0.0 0.0

    3 10.0 0.0 0.0

    4 0.0 4.0 0.0

    5 5.0 4.0 0.0

    6 10.0 4.0 0.0

    7 0.0 7.5 0.0

    8 5.0 7.5 0.0

    Sehingga didapatkan gambar titik-titik nodal (angka dalam lingkaran) seperti tergambar

    dalam Gbr.14, sedangkan untuk membuat batang/member adalah dengan

    menghubungkan satu titik dengan titik lainnya (contoh titik 1 ke 4), seperti terlihat dalam

    Gbr.13. Secara keseluruhan gambar member tertuang dalam Gbr.14 (angka dalam kotak).

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    22/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 22

    Gbr 14. Nomor titik dan nomor batang

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    23/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 23

    Gbr 15. Command

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    24/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 24

    9. Data perletakanUntuk mendifinisikan perletakan dapat meng klikCommands, kemudian Support

    Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini :

    Gbr 16. Menyiapkan Perletakan

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    25/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 25

    10. Material ConstantsKlikCommand, Materials Contants dan Material Table, maka akan tampil :

    Gbr 17. Konstanta Material

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    26/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 26

    11. Member PropertyUntuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command,

    Member Property, Prismatic, maka tampilannnya sebagai berikut :

    Gbr 18. Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi

    Ada bermacam-macam tabel property yang tersedia di dalam Staad, tinggal memilih

    mana yang dibutuhkan.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    27/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 27

    12. Data PembebananKlik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak dialog

    Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case .

    Buat Load 1 : Dead Load + Live Load (misalnya)

    Gbr 19.Pendefinisian Load Cases

    Dalam contoh di atas, pembebanan yang ditinjau adalah Beban Mati, Beban Hidup dan Beban

    Angin. Berikut 3 kasus pembebanan kombinasinya.

    a. Beban MatiBeban Mati adalah semua beban gravitasi termasuk berat sendiri struktur. Berikut adalah

    contoh cara mendefinisikan berat sendiri (selfweight).

    KlikCommands, Loading, Primary Load, maka akan tampil :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    28/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 28

    Title boleh ditambahkan Nama Pembebanan, misalkan BEBAN MATI + BEBAN HIDUP. Klik

    Add, kemudian Close. Di samping kiri akan muncul tampilan sebagai berikut :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    29/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 29

    kemudian KlikLOAD CASE 1 dan Add. Akan terlihat sebagai berikut :

    Berat sendiri bekerja pada sumbu Global Y dengan faktor -1. KlikAdd kemudian Close.

    Akan dicoba untuk melihat isi daripada perintah-perintah yang sudah dilakukan inputnya yaitu

    dengan mengklik STAAD-Editor.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    30/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 30

    STAAD Editor

    Tampilan Input data dalam data base adalah sebagai berikut :

    Data base ini bisa dirubah, ditulis kembali, akan tetapi apabila perintahnya salah tulis, maka

    program tidak akan mengenal perintah tersebut, sehingga akan terjadi error.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    31/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 31

    Dengan cara yang sama, dapat dilakukan input beban berikutnya.

    LOAD CASE 1 setelah berat sendiri adalah Beban Mati. Langkah pertama akan mulai

    meng-input beban pada balok Q1 dan Q2. Kemudian diikuti dengan beban pada balok V.

    Dari Page Menu klikLoads, dari Data Area, klik kotak dialog Load Cases Details,klik 1: LOAD CASE 1, selanjutnya klikAdd,

    Satuan dalam kotak dialog di atas dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

    I

    s

    i

    B

    e

    b

    a

    n

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    32/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 32

    13. Perintah AnalisaSetelah semua pembebanan di input, selanjutnya adalah melakukan input perintah

    analisa struktur. Klik Commands, Analysis.

    Analysis untuk struktur seperti contoh di atas dapat dilakukan dengan Perform Analysis atau P-

    Delta Analysis. Gunakan Perform Analysis. UntukPrint Option pilih No Print.

    Dan untuk Post-Analysis Print, dapat diperintah Output apa saja yang diinginkan. Contohnya

    dapat dilakukan perintah Support Reaction.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    33/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 33

    Selanjutnya apabila data base di cek kembali akan terlihat sebagai berikut :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    34/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 34

    14. AnalyzeAnalyze dilakukan untuk melakukan perintah analisa struktur. Klik Analyze, Run

    Analysis.

    Tampilan yang muncul adalah :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    35/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 35

    KlikDone, hasil analisa dapat dilihat dengan mengklikSTAAD Output :

    STAAD Output

    Tampilan STAAD Output :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    36/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 36

    15. Design ParameterDi dalam design, untuk pembahasan kali ini hanya akan mengupas Design Baja dan

    Design Beton Bertulang. Design Baja mengacu kepada AISC sedangkan Design

    Beton Bertulang mengacu kepada ACI.

    Untuk contoh perhitungan di atas, material baja mempunyai data sebagai berikut :

    Tegangan leleh = 2400 kg/cm2 Rasio untuk beban tetap adalah 1,00 sedangkan rasio untuk beban sementara

    diambil 1,30

    Untuk material beton bertulang mempunyai data sebagai berikut :

    fc = 200 kg/cm2 Tegangan leleh tulangan pokok = 4000 kg/cm2 Tegangan leleh tulangan sekunder = 2400 kg/cm2

    Tegangan leleh

    Member yang materialnya dari beton adalah member no. 1, 3, 4, 5, 7, 8 sedangkan

    member yang materialnya dari baja profil adalah member 2 dan 6.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    37/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 37

    Klik Commands, Design, dengan pilihan :

    1. Concrete Design......2. Steel Design........

    CONCRETE DESIGN

    Klik Commands, Design, Concrete Design, maka di sebelah kanan pada Area Data

    akan muncul tampilan Concrete Design - Whole Structure kemudian klik Select

    Parameter. Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

    Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    38/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 38

    Kembali ke Data Area, muncul parameter-parameter dengan tanda tanya (?), yang berarti

    bahwa parameter yang bersangkutan belum di definisikan ke dalam struktur.

    klik batang-batang yang bermaterial beton (warna-merah di Main Window), kemudian

    klikFC2 di Data Area, klik jugaAssign To Selected Beams/Plates dan klikAssign.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    39/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 39

    Akan tampil kotak dialog : The Assignment method you have chosen is Assign to Selected

    Geometry. Do you want to proceed ? Klik Yes.

    Lakukan dengan cara yang sama untukFymain dan Fysec.

    Berikutnya adalah klik Commands yang ada di Data Area, sehingga muncul kotak dialog

    Design Commands seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :

    Klik DESIGN BEAM kemudian klik Add, klik DESIGN COLUMN kemudian klik

    Add. Akhiri dengan Close.

    Pada Data Area akan muncul pula DESIGN BEAM dan DESIGN COLUMN dengan

    tanda tanya (?) yang berarti belum di definisikan ke dalam struktur. Dengan meng klik

    balok-balok sehingga terdefinisi (berwarna merah), lalu klik DESIGN BEAM, periksa

    check box Assign to Selected Beams, dan diakhir dengan klikAssign. Dengan cara yang

    sama lakukan untuk DESIGN COLUMN.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    40/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 40

    STEEL DESIGN

    Klik Commands, Design, Steel Design, maka di sebelah kanan pada Area Data akan

    muncul tampilan Steel Design - Whole Structure kemudian klik Select Parameter.

    Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

    Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    41/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 41

    KlikCheck Code dan diakhiri dengan Add.

    Selanjutnya di dalam Data Area, klik CHECK CODE kemudian definisikan ke dalam

    batang yang bermaterial baja (batang 2 dan 6).

    16. Perintah AnalyzeSetelah semua input data diyakini sudah selesai lakukan analisa terhadap struktur.

    Klik Analyze - Run Analysis. Tetapi sebelum melakukan analisa adalah umum

    apabila dilakukan penggontrolan input data melalui STAAD Editor. Beberapa

    modifikasi lebih mudah dilakukan melalui Editor ini. Lakukanlah beberapa

    modifikasi yang diperlukan, sebelum melakukan Analyze.

    17. Output Hasil Analisa dan Design

    STAAD Output

    Output dari hasil perhitungan dapat dilihat dalamLampiran.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    42/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 42

    Hasil Output dalam grafik.

    Bidang Momen, Gaya Lintang, Gaya Aksial, Garis elastika/displacement dapat dilihat

    melalui fasilitas ini. Skala grafik bidang momen misalnya dapat dirubah melalui icon

    Scale.

    Sedangkan untuk melihat tampilan hasil design dapat digunakan Post Processing,

    kemudian dari Pulldown Menu klikReport, Section Forces dan pilih Batang yang akan

    ditampilkan, klikMoment-Z, Absolute Value. Maka tampilan yang akan di dapat adalah

    sebagai berikut :

    Mz

    Loadcases

    skala gambar

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    43/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 43

    Klik 2 kali

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    44/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 44

    Klik batang yang bersangkutan 2 kali, maka akan muncul kotak dialog Beam dengan Tab

    yang aktif adalah Geometry, yang menampilan informasi geometri dari batang. Klik Tab

    Concrete Design, maka akan tampak hasil desain beton lengkap dengan penulangannya.

    Dengan cara yang sama, dapat pula ditampilkan desain baja.

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    45/46

    Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 45

    Untuk melihat file output klik icon (STAAD Output) dan akan

    tampil :

  • 8/3/2019 Staad Pro TUTORIAL :)

    46/46

    LAMPIRAN