Top Banner
1 Abdul Rachman Saragih Sub Bagian Faringolaringologi Bagian THT FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan
69

Sss155 Slide Laringologi

Dec 10, 2014

Download

Documents

Deffy Asharini
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sss155 Slide Laringologi

1

Abdul Rachman Saragih

Sub Bagian Faringolaringologi

Bagian THT FK USU / RSUP H. Adam

Malik Medan

Page 2: Sss155 Slide Laringologi

KELAiNAN PADA

LARiNG

�Kelainan Kongenital

�Peradangan

�Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)

2

�Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)

�Keratosis Laring

Page 3: Sss155 Slide Laringologi

Kelainan Kongenital Laring

1� LARINGOMALACIA

� Paling sering ditemukan

� Std. Awal : epiglottis lemah

� Gejala Awal : Stridor ok lemahnya rangka laring

3

� Tanda sumbatan jalan nafas : retraksi suprasternal,

epigastrium, interkostal dan supraklavikular.

� Bila sumbatan berat ���� Intubasi Endotrachea

� Tidak boleh dilakukan Tracheostomy ok srg disertai

Tracheomalacia.

Page 4: Sss155 Slide Laringologi

Laringomalacia

4

Page 5: Sss155 Slide Laringologi

2� STENOSIS SUBGLOTIK KONGENITAL

� Penyempitan (stenosis) sering pd 2-3 cm dari pita suara.

� Kelainan yang menjadi penyebab :

� Penebalan jar. submukosa dgn hiperplasia kel. mukus &

fibrosis.

� Kelainan btk. Cart. Cricoid dgn lumen lbh kecil

� Btk. Cart. Cricoid normal dgn ukuran lbh kecil

� Pergeseran cincin trachea I ke postero-superior ke dalam lumen

5

� Pergeseran cincin trachea I ke postero-superior ke dalam lumen

Cricoid.

� Gejala :

� Stridor

� Dispnea

� Retraksi suprasternal, epigastrium, intrekostal dan

subklavikula.

� Sianosis dan apnea pd std. Berat ���� Respiratory Distress.

Page 6: Sss155 Slide Laringologi

6

Terapi :

• Tergantung kelainan penyebab

• Umumnya dgn dilatasi atau laser CO2.

• Bila ok kelainan btk cartilago ����

pembedahan/rekonstruksi.

Page 7: Sss155 Slide Laringologi

3� SELAPUT DI LARING (LARYNGEAL WEB)

� Selaput transparan (web) yg tumbuh di daerah glotik

(75 %), supraglotik (12 %) & subglotik (13%).

� Gejala : Sumbatan laring

� Terapi : Bedah mikro laring dgn laringoskop suspensi.

7

Page 8: Sss155 Slide Laringologi

4� KISTA KONGENITAL

� Srg tumbuh di pangkal lidah atau plika ventrikularis.

� Terapi : Bedah mikro utk mengangkat kista

5� HEMANGIOMA

� Biasanya timbul di daerah subglotik dan leher.

� Gejala : Hemoptisis dan sumbatan laring

Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat

8

� Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat

skleroting.

6� FISTEL LARINGOTRAKEA-ESOFAGAL

� Tjd ok kegagalan penutupan ddg post. Cart. Cricoid.

� Gejala : Aspirasi Pneumonie, sumbatan laring.

Page 9: Sss155 Slide Laringologi

Peradangan Laring

1. Laringitis Akut

� Umumnya kelanjutan dari rinofaringitis (common cold).

� Dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas terutama pd anak-anak.

� Etiologi : - Bakteri � peradangan lokal

- Virus � peradangan sistemik

� Gejala dan Tanda:

9

� Gejala dan Tanda:� demam

� malaise

� suara parau sampai afonia

� nyeri ketika menelan atau berbicara

� sumbatan laring

� batuk kering, bisa disertai dahak kental

� Pd pemeriksaan : mukosa laring hiperemis, membengkak pd supra dan subglotik.

� Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal.

Page 10: Sss155 Slide Laringologi

Terapi :Terapi :Terapi :Terapi :� Istirahat bicara/bersuara 2-3 hari.

�Menghirup udara lembab.

�Menghindari iritan seperti rokok, makanan pedas atau minum es.

10

pedas atau minum es.

�Antimikroba bila radang berasal dr. paru.

�Trakeostomi / Endotracehal Tube

� bila terjadi sumbatan laring.

Page 11: Sss155 Slide Laringologi

2. Laringitis Kronis

� Etiologi :

� Sinusitis Kronis

� Deviasi septum yg berat

� Polip hidung

� Bronkhitis kronis

� Penyalahgunaan suara (Vocal abuse) spt. biasa bersuara

keras atau berteriak

11

keras atau berteriak

� Gejala :

� Suara parau menetap

� Rasa tersangkut di tenggorok ���� pasien mendehem

tanpa sekret ok mukosa menebal

� Pd pemeriksaan: mukosa menebal, tidak rata, hiperemis

Page 12: Sss155 Slide Laringologi

Terapi :Terapi :Terapi :Terapi :• Pengobatan peradangan di hidung, faring

serta bronkhus yang menjadi penyebab.

• Vocal Rest

(pasien tidak banyak berbicara)

12

Page 13: Sss155 Slide Laringologi

3. CROUP

� = Infeksi laring � berkembang cepat � stridor & obstruksi

jalan nafas.

� Dapat tjd pd semua usia namun terutama menyerang pada

anak usia < 6 thn

13

anak usia < 6 thn

� Gambaran Klinis dibagi atas:

�Supraglotitis

�Laringotrakeobronkitis (Infraglotitis)

Page 14: Sss155 Slide Laringologi

Perbedaan gambaran klinis Croup

Supraglotitis Infraglotitis (Laringotrakeobronkitis)

3-6 thn < 3 thn

Awitan dlm bbrp jam Awitan dlm bbrp hari

Suara jernih Serak

Disfagia -

Mengiler -

14

Posisi duduk, mulut terbuka, dagu

mengarah kedepan

Berbaring

Jarang kambuh Dapat kambuh

Perjalanan cepat Bbrp hari – minggu

Radiogram lateral � edema

supraglotis

Foto leher Normal

Ertiologi : Haemophilus Influenzae,

Streptococcus viridans, jarang oleh

virus

Etiologi: virus

Page 15: Sss155 Slide Laringologi

Epiglotitis Akut

15

Page 16: Sss155 Slide Laringologi

Penatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan CroupPenatalaksanaan Croup� Hidrasi yang adekuat

� Pemberian udara dingin dan lembab (uap air berpartikel kecil)

� Antibiotik (Ingat 20 % Haemophilus Influenzae resisten Ampicilin)

� Kortikosteroid dosis tinggi

� Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi

16

� Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi setelah diterapi

� Pengawasan secara terus menerus

� Intubasi hidung

� Bila anak kolaps���� respirator dan trakeotomi bila diperlukan

� Croup umumnya sembuh dlm 48-72 jam ����ekstubasi

Page 17: Sss155 Slide Laringologi

3. Laringitis Kronis Spesifik

A. Laringitis Tuberculosis

� Infeksi sekunder TBC paru

� Sering menetap walau TBC paru sudah sembuh ok mukosa yg lengket ke tlg. rawan serta vaskularisasi yg tidak sebaik paru.

� Patogenesis :� Infeksi melalui udara pernafasan� Penyebaran melalui aliran darah/limfe

Dpt menimbulkan ggn sirkulasi

17

� Dpt menimbulkan ggn sirkulasi� Edema pd fosa interaritenoid, aritenoid, plika vokalis, plika

interventrikularis, epiglotis dan subglotik

� Gambaran Klinis (tergantung stadium): � Stadium Infiltrasi� Stadium Ulserasi� Stadium Perikondritis� Stadium pembentukan tumor

Page 18: Sss155 Slide Laringologi

� Gejala Klinis :� Tgt. stadium

� Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring

� Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pd stadium lanjut dpt timbul afonia.

� Hemoptisis

� Nyeri waktu menelan yg hebat dibanding radang lainnya �khas

� Keadaan umum buruk

Proses aktif pd pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) � std

18

� Proses aktif pd pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) � std eksudatif/pembentukan kaverne.

� Diagnosis Banding :� Laringitis Luetika

� Karsinoma Laring

� Aktinomikosis Laring

� Lupus vulgaris Laring

Page 19: Sss155 Slide Laringologi

� Diagnosa berdasarkan :� Anamnese

� Gejala dan pemeriksaan klinis

� Laboratorium

� Foto Toraks

� Laringoskopi direk/indirek

� Pemeriksaan PA

� Terapi :

19

� Terapi :� Obat anti TBC primer dan sekunder

� Vocal Rest

� Prognosa:� Tgt pd. keadaan sosial ekonomi, sanitasi, ketekunan

berobat.

� Bila diagnosis pd std. dini ���� prognosa baik

Page 20: Sss155 Slide Laringologi

B. Laringitis Luetika

� Jarang ditemukan

� Pada Laring ���� Std. Tertier (pembentukan guma) mirip keganasan.

� Gambaran klinik :� Timbul ulkus bila guma pecah� Ulkus menyebabkan nyeri menjalar cepat ���� perikondritis

� Gejala:� Suara parau� Batuk Kronis

20

� Batuk Kronis� Disfagia (bila guma dekat introitus esofagus).

� Diagnosa dr pem. Laringoskopik dan serologik.

� Komplikasi :� Pd. penyembuhan spontan ���� Stenosis Laring krn pbtk. Jar. parut

� Terapi :� Penicillin dosis tinggi� Pengangkatan sekuester� Tracheostomi bila tjd. penyumbatan laring.

Page 21: Sss155 Slide Laringologi

Nodul Pita Suara(Vocale Nodule)

� Etiologi : Vocal abuse jangka lama pd guru, penyanyi, dsb

� Disebut juga Singers node

� Gejala :� Suara parau

� Terkadang disertai batuk

21

� Terkadang disertai batuk

� Pd pemeriksaan : nodul pita suara sebesar kacang hijau, warna keputihan di 1/3 ant. atau tengah pita suara.

� Bila nodul bilateral � simetris

Page 22: Sss155 Slide Laringologi

Vocale Nodule

Diagnosa :

Pemeriksaan laringoskopi direk/indirek

Terapi :

Laryngeal microsurgery (Bedah mikro Laring)

� kirim ke PA

22

� kirim ke PA

Page 23: Sss155 Slide Laringologi

Keratosis Laring� Pertandukan sebagian mukosa

� Leukoplakia

� Plg sering pd pita suara dan fosa interarytenoid

� Etiologi : Tidak jelas

� Gejala : Suara parau yang persisten tanpa stridor/sesak nafas.

23

nafas.

� Terapi : Bedah mikro Laring

� Observasi sebaik mungkin � precancerous (15% mjd maligna).

Page 24: Sss155 Slide Laringologi

SUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGSUMBATAN LARINGEtiologi :� Radang akut dan kronis� Benda asing� Trauma akibat kecelakaan, perkelahian, bunuh diri, senjata tajam dan tindakan medik dengan gerakan tangan yang kasar.

� Tumor ganas atau jinak� Kelumpuhan Nervus laringeus rekuren bilateral

24

Gejala danTanda :� Serak (disfoni)� Sesak nafas (dispnea)� Stridor ketika inspirasi� Retraksi pada supraklavikula, intercostal, dan epigastrium.� Gelisah ok air hunger� Muka pucat dan sianosis karena hipoksia

Page 25: Sss155 Slide Laringologi

PembagianPembagian stadium stadium menurutmenurut Jackson :Jackson :

� Stad. 1 : retraksi suprasternal dan stridor tenang

� Stad. 2 : retraksi suprasternal & epigastrium, gelisah

� Stad. 3 : retraksi suprasternal, infraklavikula, danintercostal, gelisah serta dispnea.

� Stad. 4 : retraksi sangat jelas, sianosis, paralisapusat pernafasan ok hiperkapnea,

penderita tenang spt tidur� mati ok asfiksia

25

penderita tenang spt tidur� mati ok asfiksiaPenanggulanganPenanggulangan ::

� Prinsip : melancarkan jalan nafas� Konservatif : antiinflamasi, anti alergi, antibiotik, oksigen intermitten� std. 1 ok inflamasi.

� Tindakan Operatif (tergantung stadium):� Std. 2 dan 3 � Intubasi endotrakea (pilihan utama) dan trakeostomi.� Std. 4 � krikotirotomi

Page 26: Sss155 Slide Laringologi

INTUBASIINTUBASIINTUBASIINTUBASI ENDOTRAKEAENDOTRAKEAENDOTRAKEAENDOTRAKEA....

IndikasiIndikasi : :

� Mengatasi sumbatan sal. nafas atas

� Membantu ventilasi

� Mempermudah pingisapan sekret dari trak. Tracheobronchial.

� Mencegah aspirasi sekret yg ada di rongga mulut atau darilambung.

Pipa endotrakea terbuat dari PVC dgn cuff pada ujungnya dan dapat

26

Pipa endotrakea terbuat dari PVC dgn cuff pada ujungnya dan dapatdiisi udara serta berukuran 7 - 8,5 mm utk dewasa.

Berdasarkan cara pemasukan:

� Intubasi orotrakea ( melaului mulut )

� Intubasi nasotrakea ( melalui hidung )

KomplikasiKomplikasi� stenosis laring/trakea ( harus dirawat di ICU dantidak boleh melebihi 6 hari ).

Page 27: Sss155 Slide Laringologi

TRAKEOSTOMITRAKEOSTOMITRAKEOSTOMITRAKEOSTOMIAdalah tindakan membuat lubang pd ddg anterior trakea

untuk bernafas.� Pembagian letak berdasarkan lokasi stoma diatas atau

dibawah cincin trakea III.� Menurut waktu � darurat (emergency) dan

elektif/berencana (lege artis).Indikasi :

27

Indikasi :� Mengatasi obstruksi laring� Mengurangi dead air space � pd kerusakan paru dgn

kapasitas vital yang berkurang.� Mempernudah pengisapan sekret � pd keadaan koma� Untuk memasang respirator (alat bantu nafas)� Pengambilan benda asing dari subglotik bila tidak ada

bronkoskopi.

Page 28: Sss155 Slide Laringologi

28

Page 29: Sss155 Slide Laringologi

PERASATPERASATPERASATPERASAT HEIMLICH HEIMLICH HEIMLICH HEIMLICH

(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)(HEIMLICH MANEUVER)

� Merupakan suatu cara mengeluarkan benda asing yg menyumbat laring secara total atau benda asing ukuran besar yg terletak di hipofaring.

� Prinsip � memberi tekanan pada

29

� Prinsip � memberi tekanan pada paru.

� Dilakukan tekanan keatas dan kedalam rongga perut shg diafragma terdorong keatas shg udara mendorong sumbatan laring keluar dlm 3-4 kali hentakan.

� Dapat dilakukan pd org dewasa dan pada anak-anak

Page 30: Sss155 Slide Laringologi

Anamnesis + Anamnesis + PemeriksaanPemeriksaan FisikFisik•• stridorstridor•• sesaksesak napasnapas•• cekungancekungan::

-- suprasternalsuprasternal-- epigastriumepigastrium-- selasela igaiga-- sekitarsekitar klavikulaklavikula

•• suarasuara parauparau•• sianosissianosis

RADANGRADANGDemamDemam

* DIFTERI* DIFTERI ��--TrakeostomiTrakeostomi-- ADSADS

* NON DIFTERI* NON DIFTERI �� -- AntibiotikaAntibiotika-- KortkosteroidKortkosteroid

TUMOR LARINGTUMOR LARING••MikrolaringoskopiMikrolaringoskopi

•• JINAKJINAK•• GANASGANAS

KELAINAN KONGENITAL LARINGKELAINAN KONGENITAL LARING �������� IntubasiIntubasi•• laringomalasialaringomalasia

SUMBATAN LARING SUMBATAN LARING TINDAKAN SEGERATINDAKAN SEGERA* * laringoskopilaringoskopi* * bebaskanbebaskan jalanjalan napasnapas* * intubasiintubasi/ / trakeostomitrakeostomi//* * krikotirotomikrikotirotomi* * oksigenoksigen

PemPem. . PenunjangPenunjang•• laringogramlaringogram•• CT Scan (CT Scan (atasatas indikasiindikasi))

•• laringomalasialaringomalasia•• trakeomalasiatrakeomalasia•• lesilesi anatomikanatomik•• kelumpuhankelumpuhan pita pita suarasuara•• anomalianomali pembuluhpembuluh darahdarah

PARESIS POSTIKUS BILATERALPARESIS POSTIKUS BILATERAL �������� TrakeostomiTrakeostomipascapasca tiroidektomitiroidektomi

TRAUMA LARINGTRAUMA LARING �������� EksplorasiEksplorasiTrakeostomiTrakeostomi

BENDA ASING DI LARINGBENDA ASING DI LARING �������� -- PerasatPerasat HeimlichHeimlich-- LaringoskopiLaringoskopi

Page 31: Sss155 Slide Laringologi

BENDA BENDA BENDA BENDA ASINGASINGASINGASING DIDIDIDI SALURANSALURANSALURANSALURAN NAFASNAFASNAFASNAFAS

� Berasal dr dalam (endogen) dan luar tubuh (eksogen) yg dlm keadaan normal tidak ada.

� Jenis benda asing eksogen:� Padat : kacang-kacangan, tulang, paku, jarum, peniti, dll.� Cair : iritatif (bahan kimia) dan non iritatif (cairan dgn pH

7,4.

� Jenis benda asing endogen :� Sekret yg kental

31

� Sekret yg kental� darah atau hematom� nanah/pus� krusta� perkijuan� membran difteri� bronkolit� amnion & mekonium � pd bayi saat persalinan

Page 32: Sss155 Slide Laringologi

Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :Etiologi/ faktor predisposisi :

� Faktor yg mempemudah aspirasi benda asing : � faktor personal,

� kegagalan mekanisme proteksi normal,

� faktor fisik,

� proses menelan tdk sempurna pd anak,

32

� proses menelan tdk sempurna pd anak,

� faktor dental dan medikal,

� Faktor kejiwaan,

� kecerobohan.

Page 33: Sss155 Slide Laringologi

InsidensiInsidensiInsidensiInsidensi� 55 % � anak< 4 thn � insidens kematian lbh tinggi.� Bayi < 1 thn � gawat nafas krn aspirasi benda asing mrpkn peny. utama kematian (National Safety Council, 1981)

� Kacang dan biji-bijian � anak 2-4 thn ok belum ada gigi molar lengkap � tidak dikunyah sempurna.

� 6-8 % benda asing radiolusen ok terbuat dari plastik � sukar diagnosa scr radiologik.

33

diagnosa scr radiologik.� Dapat menjadi penyebab penyakit paru akut/kronis � dianggap sebagai diagnosis banding.

Page 34: Sss155 Slide Laringologi

DiagnosaDiagnosaDiagnosaDiagnosa

� Berdasarkan anamnesa adanya riwayat tersedak sesuatu.

� Choking (rasa tercekik)

� Endoskopik

� Radiologis sbg penunjang

34

� Radiologis sbg penunjang

Page 35: Sss155 Slide Laringologi

GejalaGejalaGejalaGejala dandandandan TandaTandaTandaTandaA. Stadium permulaan :� Violent paroxysms of coughing (batuk hebat tiba-tiba)� Choking (tercekik)� Gagging (tersumbat di tenggorok)� Sputtering (bicara gagap)� Obstruksi jalan nafasB. Stadium kedua :

35

B. Stadium kedua :� Diikuti interval asimptomatik ok refleks melemah �berbahaya (gejala dan tanda tidak jelas).C. Stadium Ketiga :� Komplikasi dgn obstruksi, erosi/infeksi, batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia dan abses paru.

Page 36: Sss155 Slide Laringologi

TRAUMA LARINGTRAUMA LARINGTRAUMA LARINGTRAUMA LARING

Etiologi menurut Ballenger :

� Trauma mekanik eksternal (trauma tumpul, tajam, komplikasi trakeostomi/krikotirotomi) dan internal (endoskopi, intubasi endotrakea atau pemasangan NGT).

� Akibat luka bakar oleh panas dan kimia (alkohol, amonia, Natrium hipoklorit, lisol) yang terhirup.

Akibat radioterapi

36

� Akibat radioterapi

� Trauma otogen akibat vocal abuse

Page 37: Sss155 Slide Laringologi

PatofisiologiPatofisiologiPatofisiologiPatofisiologi

� Edema plika ariepiglotik dan plika ventrikularis.

� Mukosa faring dan laring mudah robek � infeksi sekunder (selulitis, abses, fistel) dan emfisema subkutis.

� Fraktur dan dislokasi tlg rawan laring.

� Kerusakan perikhondrium � hematoma, nekrosis tlg rawan, perikondritis.

37

rawan, perikondritis.� Pembagian menurut Boyes (1968) :� Trauma dgn kelainan mukosa saja.� Trauma beserta hancurnya tlg rawan (crushing injuries).� Trauma dgn kehilangan sebagian jaringan.

Page 38: Sss155 Slide Laringologi

Gejala Klinik :

� Stridor perlahan sampai kuat.

� Disfoni/afoni

� Emfisema subkutan

� Hemoptisis

� Disfagi/odinofagi

38

� Disfagi/odinofagi

Page 39: Sss155 Slide Laringologi

Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :Penatalaksanaan :

1. Luka Terbuka

� Diagnosis � gelembung udara di daerah luka ok keluar dari trakea.

� Ditujukan utk perbaikan sal nafas dan mencegah aspirasi ke paru.

� Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul yang memakai

39

� Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul yang memakai balon.

� Eksplorasi mencari dan mengikat pemb. Darah.� Antibiotika dan serum ATS.� Komplikasi : aspirasi darah, paralisis pita suara dan

stenosis laring.

Page 40: Sss155 Slide Laringologi

2. Luka Tertutup ( closed injury)� Diagnosis lebih sulit tapi penting utk menentukan

tindakan selanjutnya melalui laringoskopi direk atau indirek, foto jar. lunak leher, foto toraks, CT-scan.

� Tindakan eksplorasi dan konservatif tergantung diagnosa diatas.

� Konservatif : � Istirahat suara� Humidifikasi

40

� Humidifikasi � Kortikosteroid bila mukosa edem, hematom atau laserasi

ringan tanpa sumbatan laring.

� Indikasi eksplorasi :� Sumbatan nafas yg perlu trakeostomi� Emfisema subkutis yg progresif� Laserasi mukosa yg luas� Terbukanya tlg rawan krikoid� Paralisis bilateral pita suara

Page 41: Sss155 Slide Laringologi

Eksplorasi :� Insisi kulit horizontal utk reposisi tulang rawan/sendi yang fraktur/dislokasi.

� Menjahit mukosa robek dgn gelambir (flap) atau kulit (graft).

� Sbg penyanggah lumen laring � stent atau mold dari silastik, porteks atau silikon selama 4-6 mgg.

41

Komplikasi :� Terbentuk jar. parut dan stenosis laring.� Paralisis nervus rekuren.� Infeksi luka � perikondritis.

Page 42: Sss155 Slide Laringologi

TUMOR LARING

Page 43: Sss155 Slide Laringologi
Page 44: Sss155 Slide Laringologi
Page 45: Sss155 Slide Laringologi

TUMOR JINAK LARING

PAPILOMA LARING

� Tumor jinak yang paling sering dijumpai

� Dibagi 2 jenis :

1. Juvenil (multiple)1. Juvenil (multiple)

2. Adult (solitary)

Page 46: Sss155 Slide Laringologi

Bentuk juvenil / multiple

� Tumor jinak laring yg paling sering pada anak

5-15 thn

� Dapat regresi saat dewasa ?

� Etiologi: human papiloma Virus (berhubungan dgn maternal condilomata, cutaneous warts)

� Tumor bergerombol spt buah murbei, warna putih kelabu/kemerahan � pada pita suara, dpt juga mengenai eksatralaringeal spt trakea,bronkus,dll

Page 47: Sss155 Slide Laringologi

�Gejala � suara serak, batuk, sesak nafas, stridor�Diagnosis �anamnese, gejala klinik,laringoskopi direct,biopsi dan histopatologi

�Terapi :- Ekstirpasi papiloma dgn bedah mikrolaring/laser- Autogenous vaccine-Autogenous vaccine- Interveron- Obat antivirus,dll

�Sering rekurensi

�Radioterapi tidak dianjurkan �malignansi

Page 48: Sss155 Slide Laringologi

Bentuk dewasa / adult / solitary

�Sering pada laki-laki

�Premalignancy

�Letak: 2/3 anterior pita suara,ventrikular band, komisura anterior

�Gejala � suara serak�Gejala � suara serak

�Laringoskopi indirect � massa bertangkai, putih kelabu/kemerahan,permukaan spt kutil

�Terapi � bedah mikrolaring.

Pengangkatan yg tidak bersih � rekurensi

Page 49: Sss155 Slide Laringologi

* Lokalisasi : - komisura anterior bag. bawah

- 1/3 bag. depan pita suara

* Sifat : - bertangkai

- licin mengkilat

- konsistensi kenyal

- pria > wanita- pria > wanita

- usia (20-21) � 60 thn

Page 50: Sss155 Slide Laringologi

• Gejala : 1. Kalau kecil � (-)2. Kalau besar � gangguan suara3. Kalau bertangkai � ggn suarasampai hilang kalau berteriak

• Pemeriksaan :- Laringoskopi indirek � tampak massa- Laringoskopi direk - Laringoskopi direk

• Terapi : - Ekstirpasihati-hati terhadap lig. Vocale � pakaimikroskop

Page 51: Sss155 Slide Laringologi

Fibroma

• Etiologi : Radang kronis• Lokasi : - Komisura anterior

- 1/3 bag. depan pita suara• Gejala :

- Fibroma kecil � (-)- Fibroma besar � gangguan suara- Besar sekali � menutup aditus laring �dispnoe � sianosis � asfiksiadispnoe � sianosis � asfiksia

• Tindakan :-Trakeostomi- Ekstirpasi dgn memakai mikroskop

Page 52: Sss155 Slide Laringologi

CHONDROMA

�Jarang dijumpai

�Lokasi : kartilago krikoid, kartilago aritenoid

�Tumbuh lambat

�Gejala : suara serak�Gejala : suara serak

�Terapi : bedah

Page 53: Sss155 Slide Laringologi

TUMOR GANAS LARING

(KARSIN0MA LARING)

�Urutan ke 3 keganasan THT ( setelah karsinoma nasofaring, tumor hidung dan sinus paranasal)

�laki-laki >> � perbandingan 8:1, usia 50-60 thn

��Etiologi ?? � rokok,alkohol, sinar radio aktif, polusi udara, asbestosis, dll

�Terapi : bedah, radiasi, sitostatik � tergantung stadium dan keadaan umum

Page 54: Sss155 Slide Laringologi

HistopatologiHistopatologi

�Karsinoma sel skuamosa : 95-98%

�Adenokarsinoma : insidens 1%, sering metastae ke paru, hepar, 5 YSR sangat rendah, terapi reseksi radikal + neck diseksi + radiasi post operatif

�Kondrosarkoma� tulang rawan krikoid 70%, tiroid 20%, aritenoid 10%, laki-laki 40-60 thn, terapi laringektomi total.

Page 55: Sss155 Slide Laringologi

Klasifikasi

Berdasarkan UICC tumor laring dibagi atas:

1. Supraglotis : mulai dari tepi epiglotis -ventrikel laring

2. Glotis : pitra suara, komisura anterior, komisura posteriorkomisura posterior

3. Subglotis : 10 mm dibawah pita suara-kartilago krikoid

Page 56: Sss155 Slide Laringologi

Tumor primer (T)Tx : Tumor tidak dapat dinilaiT0 : Tumor primer tidak ada

�Supraglotis (15%)Tis : Karsinoma insituT1 : Karsinoma terbatas di supraglotis, gerakan normalgerakan normalT2 : Tumor mengenai glotis, fiksasi (-)T3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi (+)T4 : Tumor melewati laring

Page 57: Sss155 Slide Laringologi

�Glotis (80%)Tis : Karsinoma insituT1 : Tumor terbatas pada pita suara, gerakan normalT2 : Tumor meluas ke supraglotis atau subglotis, gerakan

pita suara normalT3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suaraT4 : Tumor melewati batas laring

�Subglotis (5%)Tis : Karsinoma insituT1 : Tumor terbatas pada subglotisT2 : Tumor meluas ke pita suaraT3 : Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suaraT4 : Tumor melewati batas laring

Page 58: Sss155 Slide Laringologi

Keterlibatan kelenjar (N)Nx : kelenjar tidak dapat dinilaiN0 : klinis tidak ada tumorN1 : Kelenjar homolateral, diameter < 3 cm N2 : kelenjar homolateral ,diameter 3-6 cmN3 : kelenjar homolateral massif, bilateral atau

kontralateral

Metastase jauh (M)M0 : Tidak ada metastase jauhM1 : terdapat metastase jauh

Page 59: Sss155 Slide Laringologi

Stadium

Stadium I : T1 N0 M0Stadium II : T2 N0 M0

---------------------------------Stadium III : T3 N0 M0

T1-T3 N1 M0T1-T3 N1 M0Stadium IV : T4 N0 M0

tiap TN2 M0tiap TN2 M0tiap T tiapN M1

Page 60: Sss155 Slide Laringologi

Gejala dan Tanda

� Suara serak

� Sesak nafas dan stridor

� Nyeri tenggorok

� Disfagia

� Batuk dan haemoptisis

� Pembengkakan pada leher

Page 61: Sss155 Slide Laringologi

Diagnosis

1. Anamnese2. Pemeriksaan rutin THT3. Laringoskopi direct4. Radiologi : foto polos leher dan dada5. Radiologi khusus : politomografi, CT Scan, MRI, PET5. Radiologi khusus : politomografi, CT Scan, MRI, PET6. Pemeriksaan histopatologi dari biopsi laring, sbg diagnosa

pasti

Page 62: Sss155 Slide Laringologi

DIAGNOSIS BANDING

1. TBC laring

2. Lupus eritematosus laring

3. Sifilis laring

4. Tumor jinak laring4. Tumor jinak laring

5. Penyakit kronis laring

Page 63: Sss155 Slide Laringologi

PENGOBATAN

1. Pembedahan � - laringektomi parsial

- laringektomi total

- diseksi leher - diseksi leher

2. Radiasi

3. Sitostatika

Page 64: Sss155 Slide Laringologi

Laringektomi Parsial

� Indikasi : karsinoma stad I atau stad II

� Dibedakan atas :

1.Laringektomi parsial vertikal (hemilaringektomi)- Kordektomi

- Laringektomi parsial frontal

- Laringektomi parsial lateral

- Laringektomi frontolateral

- Laringektomi frontolarteral diperluas

2. Laringektomi parsial horizontal

- Epiglotektomi

- Laringektomi parsial supraglotik

- Laringektomi parsialsupraglotis diperluas

( laringektomi suprakrikoid)

Page 65: Sss155 Slide Laringologi

Laringektomi Total

� Adalah tindakan mengangkat seluruh struktur laring sampai batas bawah cincin trakea ( tergantung perluasan tumor)

� Indikasi untuk tumor stadium III dan IV

� Post laringektomi total � bernafas lewat trakeostomi, fungsi menelan kembali setelah luka op sembuh, suara harus menelan kembali setelah luka op sembuh, suara harus menggunakan suara esofagus atau vibrator elektronik

Page 66: Sss155 Slide Laringologi

� Komplikasi laringektomi

o Hematoma dan empyema

o Fistel

o Infeksi luka operasi

o Bronkopneumoni, atelektasis

o Ulkus peptikum

o Strikturo Striktur

o Hipotyroidism / hipoparatyroidism

Page 67: Sss155 Slide Laringologi

Diseksi leher radikal

� Tidak dilakukan untuk tumor glotis stad I - II

� kemungkinan metastase <<<� Indikasi untuk tumor supraglotis & subglotis serta tumor glotis stad lanjut

� Kontraindikasi :- Metastase jauh (+)-Tumor primer tidak dapat dikontrol-Tumor mengenai tulang vertebra servikalis atau dasar tengkorak

Page 68: Sss155 Slide Laringologi

Radioterapi

� Untuk tumor glotis dan supraglotis stadium I & II �kesembuhan 90%

(STADIUM DINI)(STADIUM DINI)

Page 69: Sss155 Slide Laringologi

69