Ssere
i
Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi
kompetensi dasar menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak dapat diselesaikan.
Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, salah satu solusi dalam meningkatkan
daya serap siswa dalam pembelajaran akuntasi yang menonjolkan kemampuan menganalisis
peran, fungsi dan manfaat pajak dengan baik.
Salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang
dikembangkan dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk peningkatan
kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik
SMA program peminatan IPS yang berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
pendekatan saintifik. Modul dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Modul ini menggiring
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa untuk meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses
pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan IPS.
Penyusun mengharapkan dengan tersusunnya dan diterapkanya modul ini dapat
meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta peserta didik dalam proses pembelajaran serta
dapat dikembangkan lebih lanjut modul yang memadukan kurikulum 2013 dengan model
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Surakarta, April
2016
Penyusun
PENGANTAR DAN
TUJUAN MODUL
ii
Pengantar dan Tujuan Modul .................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
Daftar Tabel .............................................................................................. iii
Daftar Gambar ........................................................................................... iv
Kompetensi Inti .......................................................................................... v
Kompetensi Dasar : Menganalisis Peran, Fungsi, da Manfaat Pajak ........... v
Indikator Pertemuan ............................................................................... vi
Tujuan Pembelajaran .............................................................................. vi
Peta konsep ........................................................................................... vii
Pengertian Pajak ......................................................................................... 1
Unsur-Unsur Pajak ..................................................................................... 2
Jenis-Jenis Pajak ........................................................................................ 4
Fungsi Pajak .............................................................................................. 7
Peranan Pajak ............................................................................................. 8
Manfaat pajak ............................................................................................ 9
Sistem Pemungutan Pajak........................................................................... 10
Asas Pemungutan pajak .............................................................................. 11
Syarat Pemungutan Pajak ........................................................................... 12
Cara Pemungutan Pajak .............................................................................. 13
DAFTAR ISI
iii
Tugas Individu .......................................................................................... 14
Tugas Kelompok ........................................................................................ 16
Rangkuman ................................................................................................ 17
Kesimpulan Pelajaran ................................................................................ 18
Refleksi Pelajaran ....................................................................................... 18
Lembar Evaluasi ........................................................................................ 19
Glosarium ................................................................................................. 22
Indeks ....................................................................................................... 23
Daftar Pustaka ........................................................................................... 24
Profil Penulis ............................................................................................. 25
iv
Gambar B.1 ............................................................................................... 3
Gambar B.2 ............................................................................................... 3
Gambar C.1 ............................................................................................... 5
Gambar D.1 ............................................................................................... 8
Gambar E.1 ............................................................................................... 9
Gambar E.2 ................................................................................................ 10
Gambar G.1 ............................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
v
`
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak
vi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mendiskripsikan pengertian pajak.
2. Mengidentifikasi unsur-unsur pajak.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak.
4. Mendiskripsikan fungsi pajak.
5. Mendiskripsikan peranan pajak
6. Menjelaskan manfaat pajak
7. Menjelaskan sistem pemungutan pajak.
8. Mendiskripsikan asas pemungutan pajak
9. Mendiskripsikan syarat pemungutan pajak
10. Mendiskripsikan cara pemungutan pajak
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu mendiskripsikan pengertian pajak.
2. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur pajak.
3. Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis pajak.
4. Siswa mampu mendiskripsikan fungsi pajak
5. Siswa mampu mendiskripsikan peranan pajak
6. Siswa mampu menjelaskan manfaat pajak
7. Siswa mampu menjelaskan sistem pemungutan pajak.
8. Siswa mampu mendiskripsikan asas pemungutan pajak
9. Siswa mampu mendiskripsikan syarat pemungutan pajak
10. Siswa mampu mendiskripsikan cara pemungutan pajak
11. pajak
12. Mendiskripsikan syarat pemungutan pajak
vii
PETA KONSEP
1
Pengertian pajak menurut menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.,
dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan” (
1990:5) adalah sebagai berikut:
“ Pajak adalah iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang ( yang
dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa timbal (kontraprestasi),
yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri melekat pada
pngertian pajak:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang beserta aturan
pelaksanaanya.
2. Dalam pembayaran pajak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh Negara naik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah,
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang
bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai Publik Instrument.
5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang bukan bugeter.
Amatilah Paparan materi dibawah ini dan temukan dan temukan
permasalahan yang dapat ditanyakan dan didiskusikan.
A. A
m
a
t
i
l
a
h
P
a
p
a
r
a
n
m
a
t
e
r
i
d
i
b
a
w
a
h
i
n
i
d
a
n
t
e
m
u
k
a
n
a. Pengertian Pajak
2
Terdapat beberapa unsur dalam perpajakan diantaranya diantaranya adalah:
1. Subyek Pajak
Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam
Undang-Undang nomor 36 tahun 2008 disebut Wajib Pajak. Menurut pasal
2 undang-undang nomor 36 tahun 2008 yang termasuk subyek pajak
adalah:
a. Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau
berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Warisan yang belum
terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek pajak pengganti,
menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan
warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti
dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari
warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.
b. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap
b. Unsur-Unsur Pajak
3
2. Obyek Pajak
Yang dimaksud obyek pajak
adalah mencakup segala hal yang
akan digunakan sebagai
perhitungan pajak yang akan
dipungut. Yang dapat digunakan
sebagai obyek pajak misalnya :
a. Penghasilan seseorang yang
menurut undang-undang
dikenakan pajak misalnya
penghasilan gaji, royalty, atau
penghasilan lain yang sah.
b. Keuntungan yang diperoleh
badan usaha.
c. Tanah dan bangunan sebagai
obyek pajak PBB
d. Barang sebagai obyek pajak
penjualan barang mewah
Gambar b.2 Pajak merupakan pendapatan negara
yang terbesar
Gb b.1
Subyek pajak adalah orang atau badan usaha
4
3. Tarif Pajak
Tarif pajak biasanya ditentukan dengan % (prosentase) yang besarnya
sesuai dengan ketentuan undang-undang. Macam-macam tarif pajak
yang kita kenal antara lain:
1. Tarif tetap yaitu tarif pajak yang dikenakan terhadap obyek
pajak yang jumlahnya tetap dengan jumlah rupiah tertentu
yang tidak tergantung pada jumlah obyek pajak.
2. Tarif pajak proporsional yaitu tarif pajak yang dikenakan
dengan % yang tetap terhadap jumlah obyek pajak tertentu
3. Tarif pajak regresif/degresif yaitu tarif pajak yang dikenakan
semakin turun jika obyek pajaknya semakin tinggi.
C. Jenis-Jenis pajak
1. Menurut Golongannya
Menurut golongannya pajak dibagi menjadi 2 yaitu pajak
langsung dan pajakn tidak langsung.
a. Pajak Langsung
Pajak Langsung
adalah pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh wajib
pajak yang bersangkutan, tida k boleh dilimpahkan kepada
orang lain. Pajak langsung misalnya Pajak penghasilan (PPh),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
b. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak-pajak yang bebannya
dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen.
misalnya PPN, pajak penjualan maupun cukai dari ketiga
contoh tersebut pembayaran pajak dilimpahkan kepada
konsumen.
5
Gambar C.1
Setiap orang menjual tanah atau bangunan wajib membayar pajak
penghhasilan
2. Menurut Sifatnya
Menurut Sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif dan
pajak objektif
a. Pajak Subjektif ( bersifat perorangan)
Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan pertama-tama
keadaan pribadi Wajb Pajak untuk menetapkan pajaknya harus
ditemukan alasan-alasan yang objektif yang berhubungan dengan
keadaan materialnya. misalnya pajak penghasilan melihat siapa
yang punya penghasilan, pajak bumi dan bangunanmelihat siapa
yang punya bumi dan bangunannya.
b. Pajak Objektif ( bersifat kebendaan)
Pajak objektif pertama-tama melihat keadaan objkenya baik itu
berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian barulah
dicari subjeknya yang
bersangkutan langsung, dengan tidak mempersoalkan apakah
subjek pajak ini berkediaman di Indonesia atau tidak. misalnya pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan (PPn) yang menjadi obyek
pajak adalah pertambahan nilai suatu barang/jasa dan penjualan
siapapun wajib pajaknya.
6
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
Menurut lembaga pemungutnya pajak di bagi menjadi 2 yaitu pajak
Negara(pusat) dan pajak daerah.
a. Pajak pusat
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh departemen keuangan dan
hasilnya akan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga Negara
pada umumnya. Yang termasuk pajak negara antara lain:
1). Pajak Penghasilan (PPh)
2). Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3). Pajak Penjualan (PPn)
4). Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akhir-akhir ini
pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah.
5). BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
b. Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh daerah seperti
propoinsi, kabupaten kotamadya berdasarkan peraturan daerah
masing-masing dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan Rumah
Tangga Daerah masing-masing . misalnya PKB (Pajak Kendaraan
Bermotor), Pajak restoran dan lainnya.
7
1. Fungsi Stabilitas
Fungsi stabilitas pajak yaitu pajak memberikan kesempatan pada
pemerintah untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga sehingga dapat mengendalikan laju inflasi. Fungsi
stabilitas ini dapat berjalan dengan cara mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, dan penggunaan pajak seefisien
mungkin.
2. Fungsi Budgeeter ( Anggaran )
Fungsi budgeter pajak yaitu pajak menjalankan fungsinya untuk
membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran yang bersifat rutin
maupun pembangunan, belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan
dan sebagainya.
3. Fungsi Retribusi Pendapatan
Fungsi retribusi pendapatan pajak yaitu pajak dipungut untuk
digunakan membiayai semua kepentingan umum. Salah satunya
adalah untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja yang bermanfaat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat luas.
4. Fungsi Regulatif ( Mengatur )
Fungsi regulative pajak yaitu pemerintah memiliki peluang yang lebih
baik untuk mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak.
Disini pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu
tujuan, seperti kebijakan pengurangan pajak dalam hal penanaman
modal.
D. Fungsi Pajak
8
Gambar d.1
Pembangunan bandara Suta dibiayai dengan dana APBN dibawah kewenangan
Kementrian perhubungan sesuai dengan fungsi alokasi pajak.
E. Peranan Pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,
khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan (contoh: pembayaran pajak
reklame, pajak banner, pajak billboard, dan lain-lain) karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Jika kita simpulkan
peranan pajak adalah sebagai berikut:
1. Pajak merupakan sumber pembiayaan pembangunan mengingat bahwa sektor pajak merupakan sumber penerimaan yang terbesar dalam APBN kita.
2. Pajak merupakan urat nadi dari pengelolaan keuangan negara, sebab pajak merupakan sumber penerimaan yang terbesar.
3. Pajak sebagai landasan untuk mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan dalam bidang sosial dan ekonomi, mengingat pajak merupakan sumber penerimaan yang terbesar.
4. Pajak dapat dikatakan sebagai penentu maju mundurnya pembangunan nasional negara kita sebab peranan pajak dalam pembiayaan pembangunan nasional sangat besar.
5. pajak juga menjadikan faktor yang sangat penting dalam menciptakan masyarakat adil dan makmur, sebab segala kebutuhan masyarakat,sarana dan prasarana masyarakat umumnya dapat dipenuhi dari penerimaan pajak.
9
Gambar E.1
Hasil pembangunan ini merupakan salah satu manfaat dari pajak
E. Manfaat Pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar di Indonesia.
Tentunya sangat besar manfaatnya untuk membiayai seluruh kegiatan
kenegaraan. Adapun manfaat pajak dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor)
2. Membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian)
3. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi)
4. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim piatu).
10
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi:
1. Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan
besarnya pajak terutang
2. Self Assessment System
` Adalah suatu sistem pemungutan pajak yeng member
wewenang kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib
pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar,
dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
diterima
3. Withbolding system
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang member
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau
memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Gambar E.2
Gambar
Pembangunan
Jalan
F. Sistem Pemungutan Pajak
11
Dalam pemungutan pajak terdapat beberapa asas yang harus diperhatikan
yaitu:
1. Asas Domisili, yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada domisili (tempat tinggal) wajib pajak. Wajib pajak yang bertempat tinggal di Indonesia, dikenakan pajak atas segala pendapatan yang diperoleh di dalam maupun diluar negeri.
2. Asas Sumber, yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber pendapatan. misalnya, bila di Indonesia diadakan pertunjukan musik artis luar negeri, maka pemerintah memungut pajak pendapatan tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
3. Asas Kebangsaan, yaitu cara pemungutan pajak yang tidak tergantung
kepada kebangsaan wajib pajak. Misalnya, pajak bangsa asing di
Indonesia menetapkan bahwa setiap orang yang tidak berkebangsaan
Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia dipungut pajak
Gambar g.1
Orang asing yang bekerja di Indonesia dipungut pajak sesuai azas
kebangsaan dalam pemungutan pajak
G. Asas Pemungutan Pajak
12
H. Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau
perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan).
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan
undang-undang dan pelaksanaan pemungutan haruslah
adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya
mengenakan pajak secara umum dan merata, serta
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang
adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak
bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan
dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada
Majelis Pertimbangan Pajak.
2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang
(Syarat Yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat
2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan
keadilan, baik bagi negara maupun warganya.
3. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis).
Pemungutan tidak boleh menganggu kelancaran kegiatan
produksi maupun perdagangan, sehingga tidak
menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil).
Sesuai dengan fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak
harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil
pemungutannya.
5. Sisitem pemungutan pajak harus sederhana.
Sisitem pemungutan yang sederhana akan memudahkan
dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-
undang perpajakan yang baru.
13
\
I.Cara Pemungutan Pajak
Cara pemungutan pajak terdiri dari :
1. Stelsel Nyata ( riil)
Pegenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata,
sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan padaakhir tahun
pajak, yakni setelah penghasilan yang sesunggunya dapat diketahui.
Kelebihn stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis.
Kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir
periode (setelah penghasilan riil diketahui)
2. Stelsel Anggapan
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh
undang-undang. Kelebihan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar
selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun.
Kelemahannya adalah pajakyang dibayar tidak berdasarkan keadaan
yang sesungguhnya.
3. Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel
anggapan . Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan
suatu anggapan kemudian pada akhir tahun besarnya pajak
dsisesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya
pajak menurut kenyataan lebih besar daripada pajak menurut
anggapan, maka wajib pajak harus menambah kekurangannya,
demikian sebaliknya, apabila lebih kecil maka kembaliannya akan
dikembalikan.
14
Dari paparan diatas Coba diskusikan dengan anggota kelompok
dengan bimbingan guru untuk membedakan mana yang
merupakan macam-macam pajak langsung, pajak tidak langsung,
pajak subjektif, pajak objektif, pajak pusat dan pajak daerah yang
terdapat dibawah ini:
B.
Pajak penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), PPN,
pajak penjualan maupun cukai dari ketiga, BPHTB (Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), Pajak Penjualan (PPn),
Pajak Kendaraan Bermotor), Pajak restoran.
TUGAS INDIVIDU
15
PAJAK SUBJEKTIF.
1. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
PAJAK PUSAT.
1. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
16
C.
Setelah dapat membedakan macam-macam pajak coba diskusian
soal-soal dibawah ini dengan anggota kelompok masing-masing
yang berjumlah 4 orang
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pajak !
2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pajak!
3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pajak!
4. Sebut dan jelaskan Fungsi pajak!
5. Sebut dan jelaskan peran dan manfaat pajak!
6. Sebut dan jelaskan Sistem pemungutan pajak!
7. Sebut dan jelaskan syarat pemungutan pajak!
8. Sebut dan jelaskan cara pemugutan pajak
SELAMAT
MENGERJAKAN
TUGAS KELOMPOK
17
Setelah diapaparkan pengerjaan dari setiap anggota
kelompok coba dianalisa ketepatan jawaban masing-
masing kelompok, jika ada jawaban yang kurang tepat
coba komunikasikan jawaban yang tepat dengan
berkonsultasi kepada guru
Setelah kita pahami materi pada pagi hari ini coba kita
buat rangkuman dan menyipulkan akan pembelajara pada
hari ini, serta kita buat refleksi apa manfaat materi yang
kita pelajari pada pagi hari ini
Setelah dikerjakan paparkanlah hasil pengerjaan bersama
anggota kelompok kedepan kelas dan komunikasikan hasil
pengerjaan diatas kepada kelompok lain
RANGKUMAN
D
.
18
REFLEKSI
PELAJARAN HARI INI
KESIMPULAN
PELAJARAN HARI INI
19
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari empat alternative yang tersedia, jika
tidak ada jawaban yang tepat pilihlh huruf E
1. Pajak adalah iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang ( yang
dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa timbal (kontraprestasi),
yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum”. Pengertian Pajak tersebut merupakan pendapat dari:
a. S.I. Djajadiningrat
b. R.Santoso B
c. Rochmat Sumitro
d. Sinnighe damste
2. Berikut ini cirri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, kecuali
a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang beserta aturan pelaksanaanya
b. Dalam pembayaran pajak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
c. Pajak dipungut oleh Negara naik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah,
d. Tidak adanya kontra prestasi individu oleh pemerintah
3. Menurut golongannya pajak dibagi menjadi :
a. Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan nilai
b. Pajak langsung dan pajak tidak langsung
c. Pajak Subjektif dan Pajak Objektif
d. Pajak Negara dan Pajak Daerah
20
4. Fungsi pajak untuk memasukkan uang ke kas Negara merupakan definisi dari
fungsi pajak :
a. Fungsi mengatur
b. Fungsi tidak langsung
c. Fungsi sumber keuangan
d. Fungsi langsung
5. Dibawah ini yang termasuk unsure-unsur pajak, Kecuali:
a. Objek Pajak
b. Subjek pajak
c. Tarif pajak
d. Asas pajak
6. Tarif dengan jumlah atau angka tetap berapapun yang menjadidasar
pengenaan angka pajak:
a. Tarif Tetap
b. Tarif Proporsional
c. Tarif Prpgresive
d. Tarif Regresive
7. Berikut ini bukan merupakan cara penmungutan pajak
a. Stelsel campuran
b. Stelsel anggapan
c. Stelsel nyata
d. Stelsel tunggal
8. Jika besarnya pajak yang terhutang dipungut/dipotong oleh pihak ketiga,
maka sistem pemungutan pajak yang ditetapkan adalah:
a. With holding system
b. Official Assessment System
c. Self Assessemnt System
d. Self Assessemnt System
9. Pada awal tahun, pajak dipungut berdasar suatu anggapan. Kemudian pada
akhir tahun, besarnya pajak disesuaiakan dengan kenyataan. Hal ini termasuk
dalam stelsel:
21
a. Nyata
b. Anggapan
c. Campuran
d. Langsung
10. Dibawah ini yang bukan merupakan asas pemungutan pajak adalah:
a. Asas iussanguinis
b. Asas sumber
c. Asas kebangsaan
d. Asas Domisili
PETUNJUK
Setiap jawaban benar
bernilai 1
Tingkat penguasaan:
A = Baik Sekali = 90-100
B = Baik = 80-90
C = Cukup = 70-80
D = Kurang = <69
Nilai= Jawaban
benar x 10
MASUKKAN
NILAIMU
22
Pajak Iuran kepda kas Negara berdasarkan undang-undang ( yang
dapat dipaksakan ) dengan tidak mrndpatkan jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum
kontrapresrasi Jasa Timbal Balik
Asas Dasar ( sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir/pendapat)
System Suatu kesatu an yang terdiri dari komponen /elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, energy untuk mencapai suatu tujuan
Stabilitas Kemantapan atau keseimbangan
GLOSARIUM
23
INDEKS
A
Asas Domisili 20
Asas Kebangsaan 20
Asas Sumber 20
F
Fungsi Budgetair 2
Fungsi Megatur 2
O
Objek Pajak
Official Assessment 8
P
Pajak 2
Pajak Langsung 6
Pajak tidak langsung 6
Pajak subjektif 7
Pajak Objektif 7
Pajak Negara 8
Pajak Daerah 8
S
Self Assessment System 8
Stelsel Nyata 19
Stelsel Anggapan 19
Stelsel Campuran 19
Subyek Pajak
Syarat Yuridis 17
Syarat Ekonomi 17
Syarat Finansial 17
SyaratSosilogis 17
Syarat Pemungutan Sederhana 17
T
Tarif Pajak 21
Tarif Tetap 21
Tarif Proporsional 22
Tarif Progresive 23
W
Withholdig System8
24
Daftar Pustaka:
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas.1999.Perpajakan Indonesia.Penerbit Salemba
Empat:Jakarta.
Tjahjono, Achmad dan Muhammad Fakhri Husein.2005.Perpajakan.Unit
Penerbitan dan Percetakan Akademi Perusahaan YKPN: Yogyakarta.
https://pureliefde.wordpress.com/2010/02/12/syarat-syarat-pemungutan-pajak/
22/04/16 14.13
http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Unsur-Jenis-Macam-Pajak-
Adalah.html 22/04/16 14.07
http://setiawatiita.blogspot.co.id/2012/05/manfaat-pajak-bagi-perekonomian.html
22/04/16 14.10
25
Penulis modul ini adalah Devi Sagita
Nuryani lahir di desa Bedingin RT 09/ Rw
02, kec. Todanan, kab. Blora pada tanggal
25 Desember 1995. Penulis menempuh
pendidikan dimulai dari SDN 3 Bedingin
(lulus tahun 2007), melanjutkan ke SMP N
2 Todanan (lulus tahun 2010), kemudian
melanjutkan ke SMK N 2 Blora ( lulus
tahun 2013), sekarang menempuh masa
kuliah di Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dengan ketekunan, motivasi tinngi untuk belajar dan berusaha, penulis telah
berhasil menulis modul ini .Semoga dengan penulisan modul ini dapat bermanfaat
dan mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap dunia pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya ats
terselesaikan modul ini dengan judul Modul Perpajakan SMK Kelas XI.
26