Top Banner
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJLIS TAKLIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN Oleh: AHMAD ISTIKHORI NIM : 102011023488 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2008 M
58

ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

Jul 28, 2015

Download

Documents

Rika Setiawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MAJLIS TAKLIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN

TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

Oleh

AHMAD ISTIKHORI NIM 102011023488

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H 2008 M

id4787171 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Karena

dengan berkat rahmat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW

Skripsi berjudul PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS

TALIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA

SELATAN ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1)

pendidikan agama pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak

kekurangan

Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

1 Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Ketua Jurusan Pendidikan Agama

2 Yang terhormat Dra Hj Sofiah MA selaku dosen pembimbing yang telah rela

menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan

memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi

ini

3 Yang terhormat BapakIbu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan

bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini

id4810375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim

RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan

bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil

5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah

kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan

bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi

dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca umumnya

Jakarta 12 Februari 2007

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah3

C Metode Pembahasan5

D Sistematika Penyusunan6

BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN

KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama

1 Pengertian Pendidikan Agama 7

2 Tujuan Pendidikan Agama 9

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11

a Tujuan 11

b Materi 12

c Metode12

d Evaluasi13

iv

B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

1 Pendidik 20

2 Peserta Didik 22

3 Alat Pendidik 24

4 Lingkungan atau Masyarakat 25

D Kerangka Berfikir27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian29

B Tempat dan Waktu Penelitian29

C Populasi dan Sampel Penelitian29

D Instrumen Pengumpulan Data 30

E Metode Penelitian31

F Teknik Analisa Data32

BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49

B Saran-saran50

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 2: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Karena

dengan berkat rahmat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW

Skripsi berjudul PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS

TALIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA

SELATAN ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1)

pendidikan agama pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak

kekurangan

Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

1 Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Ketua Jurusan Pendidikan Agama

2 Yang terhormat Dra Hj Sofiah MA selaku dosen pembimbing yang telah rela

menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan

memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi

ini

3 Yang terhormat BapakIbu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan

bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini

id4810375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim

RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan

bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil

5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah

kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan

bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi

dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca umumnya

Jakarta 12 Februari 2007

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah3

C Metode Pembahasan5

D Sistematika Penyusunan6

BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN

KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama

1 Pengertian Pendidikan Agama 7

2 Tujuan Pendidikan Agama 9

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11

a Tujuan 11

b Materi 12

c Metode12

d Evaluasi13

iv

B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

1 Pendidik 20

2 Peserta Didik 22

3 Alat Pendidik 24

4 Lingkungan atau Masyarakat 25

D Kerangka Berfikir27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian29

B Tempat dan Waktu Penelitian29

C Populasi dan Sampel Penelitian29

D Instrumen Pengumpulan Data 30

E Metode Penelitian31

F Teknik Analisa Data32

BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49

B Saran-saran50

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 3: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

ii

4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim

RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan

bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil

5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah

kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan

bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi

dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca umumnya

Jakarta 12 Februari 2007

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah3

C Metode Pembahasan5

D Sistematika Penyusunan6

BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN

KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama

1 Pengertian Pendidikan Agama 7

2 Tujuan Pendidikan Agama 9

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11

a Tujuan 11

b Materi 12

c Metode12

d Evaluasi13

iv

B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

1 Pendidik 20

2 Peserta Didik 22

3 Alat Pendidik 24

4 Lingkungan atau Masyarakat 25

D Kerangka Berfikir27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian29

B Tempat dan Waktu Penelitian29

C Populasi dan Sampel Penelitian29

D Instrumen Pengumpulan Data 30

E Metode Penelitian31

F Teknik Analisa Data32

BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49

B Saran-saran50

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 4: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah3

C Metode Pembahasan5

D Sistematika Penyusunan6

BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN

KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama

1 Pengertian Pendidikan Agama 7

2 Tujuan Pendidikan Agama 9

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11

a Tujuan 11

b Materi 12

c Metode12

d Evaluasi13

iv

B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

1 Pendidik 20

2 Peserta Didik 22

3 Alat Pendidik 24

4 Lingkungan atau Masyarakat 25

D Kerangka Berfikir27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian29

B Tempat dan Waktu Penelitian29

C Populasi dan Sampel Penelitian29

D Instrumen Pengumpulan Data 30

E Metode Penelitian31

F Teknik Analisa Data32

BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49

B Saran-saran50

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 5: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

iv

B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

1 Pendidik 20

2 Peserta Didik 22

3 Alat Pendidik 24

4 Lingkungan atau Masyarakat 25

D Kerangka Berfikir27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian29

B Tempat dan Waktu Penelitian29

C Populasi dan Sampel Penelitian29

D Instrumen Pengumpulan Data 30

E Metode Penelitian31

F Teknik Analisa Data32

BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49

B Saran-saran50

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 6: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

v

DAFTAR PUSTAKA51

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 7: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami

perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan

itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga

maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin

besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang

kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi

semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan

sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak

seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan

Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan

dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan

sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu

akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan

dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan

dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan

hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia

Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di

bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi

id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 8: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

2

moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting

dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan

mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam

A Qodry Azizi mengatakan

Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan

memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas

terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat

kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan

hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang

mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai

kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim

Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju

atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung

kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2

Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan

sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi

1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka

Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)

cet Ke-5 hal 36

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 9: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

3

sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka

selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan

dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki

keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus

memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin

global dan maju

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang

dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal

yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi

yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW

01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai

daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga

meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin

mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis

talim tersebut

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 10: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

4

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang

tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang

sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas

sebagai berikut

a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah

pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam

majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang

diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak

positif dari kegiatan tersebut

b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis

talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis

Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001

No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang

Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl

Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C

c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang

mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum

ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan

agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 11: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

5

membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi

Allah

2 Perumusan Masalah

Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW

01 adalah sebagai berikut

a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah

tangganya

b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk

mengikutinya

c Faktor waktu dan tempat yang variatif

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat

adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam

dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01

Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan

C Metode Pembahasan

Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian

deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim

yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan

observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 12: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

6

informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan

tersebut

D Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang

akan diuraikan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan

masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan

Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang

penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-

aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir

Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan

waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen

pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data

Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data

Bab V Kesimpulan dan saran

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 13: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS

DAN KERANGKA BERFIKIR

A Pendidikan Agama Islam

1Pengertian Pendidikan Agama

Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan

pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar

nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya

dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai

proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau

orang Islam1

Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat

Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al

Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan

berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur

pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik

lisan atau tulisan2

1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4

id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 14: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

8

Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah

Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3

Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan

akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya

dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan

(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan

cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam

adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau

kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang

dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta

terhindar dari siksaan yang maha pedih

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya

merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi

Sebagaimana firman Allah

Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ

3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)

cet ke-2 hal 9

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 15: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

9

Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau

sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material

Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan

Islam5

Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang

sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal

yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam

menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi

dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai

serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik

secara vertikal maupun horizontal

Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat

dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun

perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada

Nya serta menjauhi larangan-Nya

2 Tujuan Pendidikan Agama

5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2

h 154

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 16: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

10

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan

pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang

baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6

Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu

1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain

2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam

3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal

4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7

Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah

dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa

tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

Sebagaimana firman Allah

ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)

6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal

29-33

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 17: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

11

Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah

kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu

meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal

yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui

Tuhan hakikat dan keberadaan Nya

Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8

Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)

tujuan9

1 Persiapan untuk hidup akhirat

2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk

menunjang kesuksesannya hidup di dunia

Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-

manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan

ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan

bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat

3 Komponen-komponen Pendidikan Agama

a Tujuan

8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 18: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

12

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama

pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang

Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim

adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga

sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat

Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah

atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada

pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan

tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih

menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih

berarti atau bermakna

b Materi

Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh

pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga

pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan

majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D

iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta

hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat

c Metode

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 19: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

13

Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian

cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode

pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam

mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna

Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis

talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan

peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai

Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis

talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang

bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan

uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu

sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau

memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para

jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut

d Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian

dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan

nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10

Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai

10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 20: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

14

B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada

istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk

menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang

berbunyi

Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat

Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat

melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No

IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian

pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah

tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11

Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga

pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat

mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat

seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi

dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK

yang semakin maju

11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 21: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

15

Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata

majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya

pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan

pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya

sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai

majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12

Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti

mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan

bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14

Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah

bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain15

Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti

majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian

12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2

hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1

hal 118

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 22: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

16

majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang

bercirikan keagamaan Islam16

Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja

tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran

atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah

pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama

Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau

sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik

melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia

berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa

Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup

banyak diantaranya

a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )

b Madrasah dan pondok pesantren

c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)

d Kursus-kursus keislaman (training)

e Badan-badan pembinaan rohani

f Badan-badan konsultasi keislaman

g Musabaqoh tilawatil quran17

16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 23: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

17

Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai

lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak

Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad

ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain

a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam

b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan

sistem halaqah

c Lembaga pendidikan al-Kuttab

d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah

e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah

(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah

f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid

Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang

terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya

berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya

lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua

jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis

talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18

Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin

mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman

Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah

18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 24: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

18

Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian

Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU

Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai

peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam

Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan

Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi

maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang

membedakan dari yang lain yaitu

a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam

b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau

santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan

kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah

c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya

sekolah dan madrasah

d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam

Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan

kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik

sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat

Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai

wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 25: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

19

perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan

hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-

masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia

Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang

mensyaratkan adanya

a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan

b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran

secara rutin dan berkesinambungan

c Peserta atau jamaah yang relatif tetap

d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan

e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala

f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19

Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai

lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep

pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan

sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media

silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam

(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang

persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia

19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 26: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

20

Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal

adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan

kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam

rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT

C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim

Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan

(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana

terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20

Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini

adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan

agamanya antara lain

1 Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di

bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak

shaleh 21

20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka

1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 27: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

21

Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-

muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang

tua)22

Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik

agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-

muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah

proses pembelajaran23

Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting

dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang

yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang

tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam

mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan

bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut

merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam

membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai

kedewasaannya

22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet

ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza

2003) cet ke 1 hal 93

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 28: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

22

Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik

membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang

pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan

agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil

dalam bertindak dan sebagainya

Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan

pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak

langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam

2 Peserta didik

Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti

Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24

Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik

minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di

masyarakat

Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh

karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang

sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan

24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 29: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

23

berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir

telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke

arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan

pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25

Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik

memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah

Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai

pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk

bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang

manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik

maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia

sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan

untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat

mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari

kemerosotan akhlak

Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang

tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di

majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya

ke jalan yang diridhoi Allah SWT

25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke

8 hal 27

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 30: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

24

3 Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses

pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur

pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat

pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber

atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama

Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27

Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut

a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)

Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif

berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)

Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28

Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu

keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat

pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi

peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan

normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-

kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif

26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 31: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

25

yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan

kecaman serta hukuman 29

b Alat Pendidikan yang bersifat materi

Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa

Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat

pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas

pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat

tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30

Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah

teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal

yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan agama 31

4 Lingkungan atau Masyarakat

Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat

Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya

pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang

tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu

yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak

29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 32: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

26

akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik

pula32

Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya

Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat

membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara

lain

1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur

negatif dapat dihindarkan

2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan

3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat

independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang

diharapkan

4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi

pendidikan yang lebih moralitas 33

Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam

membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk

kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus

32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 33: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

27

D Kerangka Berfikir

Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya

tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah

long life education ( pendidikan seumur hidup )

Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai

dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan

formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan

masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan

tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya

biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan

pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak

hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan

kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan

dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal

pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari

pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam

(Majlis Talim)

Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan

yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 34: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

28

berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk

terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral

masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat

menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif

dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan

masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan

mereka sehari-hari

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 35: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam

majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin

mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang

terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-

ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural

B Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim

Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW

01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari

2005

C Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut

dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok

id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 36: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

30

yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample

penelitian1

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang

Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang

D Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan

pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk

1 Observasi

Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota

majelis taklim dan kitab yang diajarkan

1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 37: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

31

2 Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Talim

3 Angket

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk

mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel

yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis

Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang

E Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti

2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 38: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

32

F Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh

kesimpulan

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak

yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket

Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 39: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

33

RUMUS PERHITUNGAN

N0 Prosentase Penafsiran

01 100 Seluruhnya

02 90 - 99 Hampir seluruhnya

04 60 - 89 Sebagian besar

05 51 - 59 Lebih dari setengahnya

06 - 50 Setenganhnya

07 40 - 49 Hampir setengahnya

08 10 - 39 Sebagian kecil

09 1 - 9 Sedikit sekali

10 0 Tidak ada sama seklai

Sedangkan rumus perhitungannya adalah

X = FN x 100

Keterangan

X = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 40: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah

kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01

A Profil Tiga Majelis Talim

1 Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan

merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha

dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8

Rt

Batas-batas wilayahnya

- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran

id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 41: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

35

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam

kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan

kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut

lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis

talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih

banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya

pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para

UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis

2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim

a Majelis talim Himmatun Nisa

Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah

HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini

terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran

sebagai berikut

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 42: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

36

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan

Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah

Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-

hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar

Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan

majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian

dan Bapak HMisan

b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah

Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah

jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010

RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir

Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan

setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran

dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang

merupakan pengajian rutin setiap sore

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 43: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

37

Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-

kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra

Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya

santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi

c Majelis Talim Nurul Huda

Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah

dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis

talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga

mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra

Miraj dan Muharram

B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian

Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 20 30 tahun 15 125

b 30 - 40 tahun 25 2083

c 40 - 60 tahun 65 5417

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 44: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

38

d Di atas 60 15 1250

Jumlah 120 10000

Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia

3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )

ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua

TABEL 2

Tingkat Pendidikan

Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )

a SD 40 3333

b SMP 32 2667

c SMA 32 2667

d Perguruan Tinggi 16 1333

Jumlah 120 100

Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 45: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

39

dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis talim

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a 1 2 Tahun 5 417

b 2 3 Tahun 20 1667

c 3 4 Tahun 30 25

d lebih dari 4 Tahun 65 5417

Jumlah 120 100

Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti

pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik

karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan

persentase 417

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 46: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

40

TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )

a Tanya jawab 5 417

b Ceramah 85 7083

c Diskusi 0 0

d Ceramah amp Tanya jawab 30 25

Jawaban 120 100

Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 65 5417

b Tafsir Al-Quran 73 6083

c Tasawuf 0 0

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 47: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

41

d Hadits 27 225

Jawaban 120 100

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di

masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian

TABEL 6

Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a UstdzUstadzahnya 45 3750

b Materinya 80 6667

c Metodenya 20 1667

d Jamaahnya 30 25

Jawaban 120 100

Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si

pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 48: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

42

menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari

responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ingin menuntut ilmu 65 5417

b Memanfaatkan waktu Luang 8 667

c Mencari teman 15 1250

d Mencari pahala 73 6083

Jawaban 120 100

Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin

mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 49: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

43

TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Keinginan sendiri 115 9583

b Keluarga 2 167

c Teman 3 250

Jumlah 120 100

Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )

dan keluarga ( 167 )

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a ada 0 0

b Tidak ada 88 7333

c Biasa saja 32 2667

Jumlah 120 100

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 50: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

44

Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian

Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Talim

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

1 Banyak bertambah 95 7917

2 Sedikit 15 1250

3 Tidak bertambah 0 0

4 Biasa saja 10 833

Jumlah 120 100

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 51: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

45

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()

a Papan tulis 40 3333 ()

b Speaker 0 0 ()

c Tidak Ada 80 6667 ()

Jumlah 120 100 ()

Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 52: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

46

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Suara kurang jelas 5 417

b Tidak ada 115 9583

c Kurang menguasai materi 0 0

Jumlah 120 100

Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden

yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Fiqih 50 4167

b Tafsir Al-Quran 54 4506

c Hadits 16 1333

Jumlah 120 100

Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 53: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

47

hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari

TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Ada 35 2917

b Tidak ada 18 15

c Kadang-Kadang 67 5583

Jumlah 120 100

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar

belakang pendidikan

TABEL 15

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 54: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

48

Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()

a Memiliki 85 7083

b Sebagian memiliki 25 2083

c Tidak memiliki 10 833

Jumlah 120 100

Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini

dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )

responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 55: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

49

Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang

ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 56: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667

jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam

baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan

3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

talim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya

id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 57: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

50

b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama

c- Keteladanan ustadzustadzah

d- Materi yang menarik

B Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut

1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif

2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan

3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

Page 58: ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN

51

DAFTAR PUSTAKA

______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1

Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993

cetke-4

Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987

Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam

Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2

Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4

Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang

Aneka Ilmu 2003 cet ke-2

Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam

Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2

Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3

Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2

Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama

Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV

Misaka Galiza 2003 cetke-1

Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai

Pustaka 1996 cetke-4

Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya

1992 cetke-5

Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1

Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007

Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991

cetke-1

Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2

id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom