Kera jaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan dengan adanya prasasti kedukan Bukit di Palembang (682)Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera!ama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta berupa "Sri" yang artinya ber#ahaya dan "$ijaya" berarti kemenangan sehingga dapat diartikan dengan kemenangan yang ber#ahaya atau gemilangPada #atatan perjalanan %-&sing' pendeta &ingkk yang pernah mengunjungi Sriwijaya pada tahun 67selama 6 bulan menerangkan bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan *andi +uara &akus (Pr,insi iau sekarang)Kerajaan Sriwijaya dipimpin leh .apunta /yang Sri 0ayanasa sebagai raja pertamaKejayaan Kerajaan Sriwijaya Kera jaan Sriwijaya berjaya pada abad 1-+asehi dengan menguasai jalur perdagangan maritim di 3sia &enggaraSriwijaya telah menguasai hampir seluruh kerajaan 3sia &enggara' diantaranya' 0awa' Sumatera' Semenanjung +alaya' &hailand' Kambja' 4ietnam' dan 5ilipinaSriwijaya menjadi pengendali rute perdaganagan lkal yang mengenakaan bea #ukai kepadaa setiap kapal yang lewat/al ini karena Sriwijaya menjadi penguasa atas Selat Sunda dan +alakaSelain itu' Kerajaan Sriwijaya juga mengumpulkan k ekayaanny a dari jasa pelabuhan dan gudang perdaga ngan yang melay ani pasar &ingkk dan %ndiaKeruntuhan Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan ketika aja ajendra *hla' penguasa Kerajaan *hlamandala menyera ng dua kali pada tahun 7 dan 2+ yang berhasil merebut bandar- bandar kta SriwijayaPeperangan ini disebabkan karena Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan *hlamandala bersaing pada bidang perdagangan dan pelayaran.engan demikian' tujuan dari serangan Kerajaan *hlamandala tidak untuk menjajah melainkan untuk meruntuhkan armada Sriwijaya /al ini menyebabkan eknmi Kerajaan Sriwijaya semakin melemah karena para pedagang yang biasanya berdagang di Kerajaan Sriwijay a terus berkurang&idak hanya itu' kekuatan militer Sriwijaya juga semakin melemah sehingga banyak daerah bawahannya yang melepaskan diri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan dengan adanya
prasasti kedukan Bukit di Palembang (682) Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Pulau
Sumatera !ama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta berupa "Sri" yang artinya ber#ahaya dan
"$ijaya" berarti kemenangan sehingga dapat diartikan dengan kemenangan yang ber#ahaya atau
gemilang
Pada #atatan perjalanan %-&sing' pendeta &ingkk yang pernah mengunjungi Sriwijaya pada tahun
67 selama 6 bulan menerangkan bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan *andi +uara
&akus (Pr,insi iau sekarang) Kerajaan Sriwijaya dipimpin leh .apunta /yang Sri 0ayanasa sebagai
raja pertama
Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berjaya pada abad 1- +asehi dengan menguasai jalur perdagangan maritim di3sia &enggara Sriwijaya telah menguasai hampir seluruh kerajaan 3sia &enggara' diantaranya' 0awa'Sumatera' Semenanjung +alaya' &hailand' Kambja' 4ietnam' dan 5ilipina Sriwijaya menjadipengendali rute perdaganagan lkal yang mengenakaan bea #ukai kepadaa setiap kapal yang lewat/al ini karena Sriwijaya menjadi penguasa atas Selat Sunda dan +alaka Selain itu' Kerajaan Sriwijaya juga mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar&ingkk dan %ndia
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan ketika aja ajendra *hla' penguasa Kerajaan*hlamandala menyerang dua kali pada tahun 7 dan 2 + yang berhasil merebut bandar-bandar kta Sriwijaya Peperangan ini disebabkan karena Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan*hlamandala bersaing pada bidang perdagangan dan pelayaran .engan demikian' tujuan dariserangan Kerajaan *hlamandala tidak untuk menjajah melainkan untuk meruntuhkan armada
Sriwijaya /al ini menyebabkan eknmi Kerajaan Sriwijaya semakin melemah karena para pedagangyang biasanya berdagang di Kerajaan Sriwijaya terus berkurang &idak hanya itu' kekuatan militerSriwijaya juga semakin melemah sehingga banyak daerah bawahannya yang melepaskan diri
Kerajaan Sriwijaya meninggalkan beberapa prasasti' diantaranya ;
Prasasti Kedukan Bukit
Prasati ini ditemukan di Palembang pada tahun 6 S+<68 + %si dari prasasti tersebut yakni
ekspansi 8 hari yang dilakukan .apunta /yang dengan 2 tentara yang berhasil menaklukkan
beberapa daerah sehingga Sriwijaya menjadi makmur
2 Prasasti &alang &u
Prasasti yang ditemukan pada tahun 66 S+<68 + ini ditemukan di sebelah barat Palembang %sinya
tentang .apunta /yang Sri 0ayanaga yang membuat &aman Sriksetra demi kemakmuran semua
makhluk
Prasasti Kta Kapur
Prasasti ini bertuliskan tahun 68 S+<686 + yang ditemukan di Bangka %siny mengenai permhnan
kepada .ewa untuk keselamatan Kerajaan Sriwijaya beserta rakyatnya
Prasasti Karang Birahi
Prasasti yang ditemukan di 0ambi ini isinya sama dengan prasasti Kta Kapur tentang permhnan
keselamatan Prasasti Karang Birahi ditemukan pada tahun 68 S+<686 +
Prasasti &alang Batu
Prasasti ini ditemukan di Palembang' namun tidak ada angka tahunnya Prasasti &alang Batu berisi
tentang kutukan terhadap pelaku kejahatan dan pelanggar perintah raja
6 Prasasti Palas di Pasemah
Prasasti ini juga tidak berangka tahun .itemukan di =ampung Selatan yang berisi tentang
keberhasilan Sriwijaya menduduki =ampung Selatan
7 Prasasti =igr
.itemukan pada tahun 671 S+<77 + di tanah genting Kra +en#eritakan bahwa Sriwijaya di bawah
kekuasaan .armaseta
.emikian pembahasan terkait sejarah kerajaan Sriwijaya' semga berman:at untuk anda
Lokasi Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim yang bercorak budha yang berdiri dipulau sumatra dan banyak memberi pengaruh di nusantara. Wilayah kekuasaannya membentangdari kamboja, thailand bagian selatan, semenanjung malaya, sumatra, jawa dan sebagian pesisir
pulau kalimantan. Meskipun kerajaan di kenal kuat secara ekonomi dan militernya, tetapi tidak adabukti yang secara persis menunjukan letak persis kerajaan ini di pulau sumatra.
Sumber sejarah kerajaan sriwijaya
Berdasarkan beberapa temuan sumber tertulis serta berita dari cina dan arab, kerajaan sriwijayadiperkirakan berdiri sekitar abad ke 7 M. Seorang pendeta tiongkok yang bernama I sing yangmelakukan persinggahan di pulau sumatra dalam perjalanan studinya di nalanda india pada tahun!7" dan tahun !7#, melaporkan bahwa kerajaan sriwijaya menjadi pusat atau tempat belajar agama
budha, ia juga memberitakan jika terdapat sekitar "$$$ orang pendeta yang belajar agama budhapada pendeta terkenal di sriwijaya yang bernama Sakyakirti.
peninggalan kerajaan sriwijaya
%ari berita arab diketahui jika banyak pedagang dari arab yang melakukan kegiatan dagang dikerajaan ini. Bahkan dipusat kerajaan ditemukan perkampungan&perkampungan sementara orangdari arab. Sumber dan bukti tertulis lainnya adalah prasasti, seperti prasasti kota kapur, prasastikedukan bukit, prasasti talang tuo, prasasti telaga batu, prasasti karang berahi dan prasasti ligor.%ari semua prasasti tersebut prasasti yang paling tua adalah prasasti kota kapur yang ditemukan dipulau bangka yang berangka tahun !'! M. %ari prasasti ini kata (sriwijaya( pertama kali di kenal. %idalam prasasti ini tertulis (bumi jawa tidak mau tunduk pada sriwijaya( Kata bumi jawa di sini yang dimaksud adalah kerajaan tarumanegara.
Kondisi sosial dan politik kerajaan sriwijaya
)ada prasasti ligor *77# M+, disebutkan raja sriwijaya yang bernama dharmasetu mendirikanpelabuhan di semenanjung malaya di dekat ligor, ia juga membangun beberapa bangunan suci bagiagama budha.
Masyarakat sriwijaya sebagaian besar hidup dari perdagangan dan pelayaran, Karena letaknyayang strategis yaitu di jalur perdagangan antara india dan cina menjadikan sriwijaya berkembangmenjadi sebuah kerajaan maritim yang penting di pulau sumatra serta menjadi pengendali jalurperdagangan antara india dengan tiongkok.
asil bumi yang diperdagangkan adalah kemenyan, lada, damar, penyu, dan barang&barang lainseperti emas, perak dan gading gajah. Sementara orang dari arab juga menyebut barang&barang
lain seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kapulaga, dan timah. Sementara parapedagang asing menukar barang&barang tersebut dengan keramik, kain katun dan sutra
-ntuk menjaga dominasi perdagangan sriwijaya melakukan ekspedisi militer untuk menaklukanpelabuhan&pelabuhan pesaing yang berada di sekitar wilayahnya. )ada akhir abad Masehikerajaan sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di wilayah asia tenggaramisalnya selat sunda, selat malaka, selat karimata dan tanah genting kra di wilayah thailand.
Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya saat di pimpin oleh raja balaputradewa yang berkuasasekitar pertengahan abad Masehi * '#$&an M +. /aja Balaputradewa menjalin hubungan dengankerajaan&kerajaan di india * 0andala atau Benggala dan 1holamandala + dan kerajaan diwilayahtiongkok atau cina.
Beberapa 2aktor yang mendukung pesatnya kemajuan kerajaan sriwijaya antara lain 3
1. Letaknya yang strategis yakni berada di jalur perdagangan antara wilayah indiadan cina.
2. Menguasai jalur-jalur penting perdagangan seperti selat malaka, selat sunda,semenanjung melayu dan tanah genting kra.
3. Hasil buminya merupakan komoditi perdagangan yang berharga seperti emas,perak, rempah-rempah.
. Mempunyai armada laut yang kuat.
!. "endapatan melimpah dari upeti kerajaan yang ditaklukannya, cukai terhadap
kapal-kapal asing dan barang dagangan.Sriwijaya merupakan pusat tempat belajar agama budha di wilayah asia tenggara dan asia timur./aja&raja sriwijaya merupakan penganut agama budha yang taat dan selalu tampil menjadipelindung. I sing seorang pendeta dari cina sempat tinggal selama empat tahun di sriwijaya untukmenterjemahkan kitab suci agama budha, dalam tulisannya I sing menyebut ada seorang pendetabudha yang sangat terkenal di sriwijaya yang bernama Sakyakirti. Selain itu menurut berita dari tibetada seorang pendeta yang mempunyai nama 4tica datang dan tinggal di sriwijaya dari tahun "$""&"$56 M untuk belajar agama budha dari seorang guru yang bernama %harmapala.
Beberapa 2aktor penyebab mundurnya Kerajaan sriwijaya yang terjadi pada abad ke "5 yaitu 3
1. #erangan kerajaan medang kamulan jawa timur di bawah raja dharmawangsa
pada $$% M, saat itu sriwijaya di perintah oleh raja sudamaniwarwadewa,walaupun serangan tersebut tidak berhasil mengalahkan sriwijaya tetapi cukupmelemahkan kerajaan ini.
2. #erangan dari kerajaan colamandala dari india pada 1%23 M dan 1%3% M.
3. &egara dan wilayah yang pernah ditaklukan seperti ligor, tanah genting kra,kelantan satu persatu melepaskan diri dari kekuasaan sriwijaya, hal ini berakibatpada mundurnya perekonomian dan pedagangan kerajaan ini.
. 'erdesak oleh kerajaan thailand yang mengembangkan wilayahnya sampai kesemenanjung malaya.
!. #erangan dari kerajaan majapahit pada 1(( M dan serangan ini berhasil
menaklukan sriwijaya, sejak saat itu berakhirlah kerajaan sriwijaya.
Sejarah kerajaan Sriwijaya adalah sejarah salah satu kerajaan di Indonesia yang menguasai SelatMalaka pada 8aman lampau. 1atatan sejarah tentang kerajaan Sriwijaya ini pertama kali ditemukanolehProf. George Ceodespenemuan ini menjadi awal penyelidikan lebih lanjut tentang kerajaanSriwijaya. Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang pernah besar dan jaya di Indonesia.Kerajaan ini disebut juga 0egara nasional pertama karena pada masa jayanya, daerah kekuasaannya
sangat luas yang meliputi Indonesia bagian barat, Siam bagian selatan, Semenanjung Malaya, sebagian9ilipina, dan Brunei %arussalam di )ulau Kalimantan.
Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke&7 M dan menganut agama Buddha di SumateraSelatan. Bukti&bukti tentang kerajaan Sriwijaya yang berkembang sampai sekitar abad ke&": ini, berasaldari beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah tersebut. Bahkan ada yang ditemukan di Bangka, ;igor *Malaysia+, dan 0alanda *India Selatan+. Walaupun letak secara pasti pusat kerajaan sulit dibuktikan,tetapi kebesaran dan pengaruh kerajaan Sriwijaya sangat nyata. al ini dibuktikan dari berita&berita orang
4rab, India, dan 1ina yang kala itu menjalin hubungan dengan kerajaan Sriwijaya.
!ukti-!ukti Sejarah Kerajaan Sriwijaya
0ama Sriwijaya sudah terkenal dalam perdagangan internasional. al tersebut dapat dibuktikan denganadanya berbagai sumber yang menerangkan mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya, seperti di bawahini.
"ari berita #rab diketahui bahwa pedagang 4rab melakukan kegiatan perdagangan di KerajaanSriwijaya, bahkan disekitar Sriwijaya ditemukan peninggalan bekas perkampungan orang 4rab.
"ari berita $ndia diketahui bahwa Keraaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan denganKerajaan India, seperti 0alanda dan 1olamandala bahkan Kerajaan 0alanda mendirikan prasastiyang menerangkan tentang Sriwijaya.
"ari berita Cina diketahui bahwa para pedagang 1ina sering singgah di Kerajaan Sriwijayasebelum melanjutkan perjalanan ke India dan 4rab. Berita 1ina juga menyebutkan pada abad ke&7 di Sumatra telah ada beberapa kerajaan, antara lain Kerajaan ulang Bawang di SumatraSelatan, Melayu di <ambi, dan Sriwijaya. Keberadaan Kerajaan Sriwijaya ini dapat diperolehin2ormasinya, misalnya, dari cerita pendeta Buddha dari iongkok, I&tsing. )ada tahun !7", Iaberangkat dan Kanton ke India, kemudian singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enambulan untuk belajar tata bahasa Sanskerta. )ada tahun !'#, dia kembali ke Sriwijaya danmenetap selama empat tahun untuk menerjemahkan berbagai kitab suci Buddha dan bahasaSanskerta ke bahasa ionghoa. Karena dalam kenyataannya, dia tidak dapat menyelesaikansendiri pekerjaan itu, maka pada tahun !', dia pergi ke Kanton untuk mencari pembantu dan
segera kembali lagi ke Sriwijaya. Selanjutnya, baru pada tahun !#, I&tsing pulang ke iongkok.Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
/aja&raja yang berhasil diketahui pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya adalah sebagai berikut3 Raja "aputra %yang& Berita mengenai raja ini diketahui melalui prasasti Kedukan Bukit *!'6 M+.
)ada masa pemerintahannya, /aja %apunta yang telah berhasil memperluas wilayahkekuasaannya sampai ke wilayah <ambi. Sejak awal pemerintahannya, /aja %apunta yangtelah bercita&cita agar Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan bercorak maritim.
Raja "harmasetu& )ada masa pemerintahan /aja %harmasetu, Kerajaan Sriwijaya berkembangsampai ke Semenanjung Malaya. Bahkan, disana Kerajaan Sriwijaya membangun sebuah
pangkalan di daerah ;igor. Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga mampu menjalin hubungan dengan1hina dan India. Setiap kapal yang berlayar dari India dan 1hina selalu singgah di Bandar&bandar Sriwijaya.
Raja !alaputradewa& Berita tentang raja Balaputradewa diketahui dari keterangan )rasasi0alanda. Balaputradewa memerintah sekitar abad ke&, pada masa pemerintahannya, kerajaanSriwijaya berkembang pesat menjadi kerajaan yang besar dan menjadi pusat agama Buddha di
4sia enggara. Ia menjalin hubungan baik dengan kerajaan&kerajaan di India seperti 0alandadan 1ola. Balaputradewa adalah keturunan dari dinas Syailendra, yakni putra dari /ajaSamaratungga dengan %ewi ara dari Sriwijaya.
Raja Sri Sudamaniwarmadewa& )ada masa pemerintahan /aja Sri Sudamaniwarmadewa,Kerajaan Sriwijaya pernah mendapat serangan dai /aja %armawangsa dari <awa imur. 0amun,serangan tersebut berhasil digagalkan oleh tentara Sriwijaya.
Raja Sanggrama 'ijayattunggawarman& )ada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijayamengalami serangan dari Kerajaan 1hola. %i bawah pimpinan /aja /ajendra 1hola, Kerajaan1hola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. SanggranaWijayattunggawarman akhirnya ditawan. 0amun pada masa pemerintahan /aja Kulottungga IKerajaan 1hola, /aja Sanggrama Wijayattunggawarman kemudian dibebaskan kembali.
(asa Keemasan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mengalami )aman keemasan pada saat diperintah oleh /aja Balaputradewa pada
abad ke&. Wilayah Kerajaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Kalimantan Barat, <awa Barat,dan Semenanjung Melayu. =leh karena itu, Kerajaan Sriwijaya disebut kerajaan 0usantara pertama.Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat agama Buddha, pusat pendidikan, dan sebagai pusatperdagangan di 4sia enggara.
Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh danwilayah perairan yang luas. Karena begitu luas wilayahnya, maka Kerajaan Sriwijaya disebutKerajaan 0usantara pertama.
Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat pendidikan penyebaran agama Buddha, dengan bukti catatanI&tsing dari 1hina pada tahun !'# M, yang menyebut Sriwijaya dengan She&le&2o&she.
Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan karena )alembang sebagai jalur perdagangannasional dan internasional. Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak.
Kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Beberapa 2aktor penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya di antaranya adalah sebagai berikut3 9aktor geogra2is, berupa perubahan letak Kerajaan Sriwijaya. )erubahan ini erat kaitannya
dengan pengendapan lumpur Sungai Musi yang mengakibatkan letak ibu kota Kerajaan Sriwijayatidak lagi dekat dengan pantai. 4kibatnya ibu kota Sriwijaya kurang diminati lagi oleh pedaganginternasional.
;emahnya kontrol pemerintahan pusat sehingga banyak daerah yang melepaskan diri. Berkembangnya kekuatan politik di <awa dan India. Sriwijaya mendapat serangan dari /aja
/ajendracola dari 1olamandala tahun "$"7 dan "$5#. )ada tahun "$5#, serangan itu diulangisehingga /aja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan1olamandala. ahun "57#, /aja Kertanegara dari Singosari melakukan ekspcdisi )amalayu. alitu menyebabkan daerah Melayu lepas dari kekuasaan Sriwijaya. 4khir dari Kerajaan Sriwijayaterjadi saat armada laut (ajapahit menyerang Sniwijaya tahun "677.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti kuno. )rasasti&prasasti tersebutadalah sebagai berikut.
)rasasti Kedukan Bukit )rasasti Karang Berahi )rasasti alang ibo )rasasti )alas )asemah )rasasti elaga Batu )rasasti Kota Kapur
Sriwijayaadalah salah satukemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulauSumateradan banyak
memberi pengaruh diNusantaradengan daerah kekuasaan membentang
dariKamboja,ThailandSelatan,Semenanjung Malaya,Sumatera,Jawa, danpesisirKalimantan.Dalam bahasa Sanskerta,sriberarti "bercahaya" atau "gemilang",
danwijayaberarti "kemenangan" atau "kejayaan",maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yanggilang-gemilang".
Berdasarkan beberapa prasasti yang ditemukan serta berita dari Cina dan Arab dapat disimpulkan
bahwa Kerajaan Sriwijaya berdiri pada akhir abad ke- 7. Berdasarkan berita dari Cina yang dibuat
pada masa Dinasti T’ang disebutkan bahwa di pantai timur Sumatra Selatan telah berdiri sebuah
kerajaan yang disebut She-li-fo-she. Nama kerajaan itu diidentikkan dengan Sriwijaya. Pendeta
Buddha dari Cina, I Tsing juga pernah singgah di Sriwijaya dalam perjalanannya ke India pada tahun
671 M. I Tsing datang lagi ke Sriwijaya pada tahun 685 M untuk menerjemahkan kitab suci agamaBuddha selama empat tahun di bawah bimbingan Sakyakirti. Jadi, pada abad ke-7 Sriwijaya telah
berkembang menjadi pusat kegiatan ilmiah agama Buddha di Asia Tenggara.
Sekitar tahun 692 M Sriwijaya telah mampu menaklukkan Melayu dan Tarumanegara. Hal itu
diperkuat dengan adanya keterangan pada lima prasasti yang dikeluarkan Raja Sriwijaya yang ditulis
dengan huruf Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno.
Prasasti tertua tentang Sriwijaya ditemukan di Kedukan Bukit, tepi Sungai Tatang dekat Palembang.
Prasasti itu berangka tahun 683 M dan terdiri atas 10 baris kalimat. Prasasti itu berisi cerita bahwa
pada tahun 683 M ada orang besar bernama Dapunta Hiyang mengadakan perjalanan suci
(siddhayatra) dengan membawa 20.000 tentara berangkat dari Minangatamwan naik perahu.
Sementara itu, tentara sebanyak 1.312 berjalan darat datang di Melayu dan akhirnya membuat
Kerajaan Sriwijaya.
Isi Prasasti Kedukan Bukit yang patut disangsikan adalah jumlah tentara yang mencapai angka
20.000. Benarkah jumlah tersebut? Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk pada waktu itu yang
belum banyak, kiranya angka 20.000 itu bukan jumlah yang sebenarnya, melainkan hanya untuk
menunjukkan betapa banyaknya tentara yang dikirim sehingga sulit dihitung. Hal itu diperkuat oleh isi
Prasasti Kedukan Bukit pada baris ke-6 yang menyebutkan bahwa 200 orang menggunakan perahu
dan 1.312 berjalan di darat.
Berdasarkan isi Prasasti Kedukan Bukit itu, Prof. Dr. Purbacaraka menyimpulkan bahwa Dapunta
Hyang berasal dari Minangkabau. Jika hal itu benar, Sriwijaya berdiri sekitar tahun 685 karena pada
tahun 670–673 Sriwijaya tidak mengirimkan utusan ke Cina.
Prasasti berikutnya ditemukan di Talang Tuo, dekat Palembang. Prasasti itu terdiri atas 14 baris
kalimat dan berangka tahun 606 Saka atau 684 M. Prasasti itu menyebutkan bahwa atas perintah
Dapunta Hyang Sri Jayanaga telah dibuat taman yang disebut Srikesetra untuk kemakmuran semua
makhluk. Di samping itu, juga ada doa-doa yang bersifat Buddha Mahayana.
Prasasti lainnya ditemukan di Kotakapur, Bangka, dan Karang Berahi (Jambi Hulu). Kedua prasasti itu
berangka tahun 686 M dan sebagian besar isinya sama, yaitu memohon kepada dewa agar menjaga
keamanan dan keselamatan Sriwijaya beserta rajanya serta menghukum setiap orang yang bermaksud jahat dan mendurhakai kekuasaan Sriwijaya. Isi prasasti yang paling menarik adalah pada baris ke-10
yang berbunyi, “Sumpah ini dipahat di batasnya kekuasaan Sriwijaya yang sangat berusaha
menaklukkan bumi Jawa yang tidak tunduk kepada Sriwijaya.” Dari prasasti itu jelas bahwa Sriwijaya
memang berusaha keras memperluas kekuasaannya dengan menundukkan kerajaan di sekitarnya,
seperti Melayu, Tulangbawang, dan Tarumanegara (Bumi Jawa) sehingga pada waktu itu tidak
sempat mengirimkan utusannya ke Cina.
Prasasti yang ke-5 ditemukan di Palas Pasemah, Lampung Selatan. Prasasti itu menyebutkan bahwa
daerah Lampung Selatan pada waktu itu sudah diduduki Sriwijaya. Raja Sriwijaya menjatuhkan
kutukan yang seram bagi mereka yang melakukan kejahatan dan tidak taat terhadap perintahnya.
A. Bidang Politik
Zaman keemasan Sriwijaya terwujud pada abad ke-8 dan ke-9 ketika di- perintah Balaputradewa.
Menurut Prasasti Ligor (775 M), Sriwijaya saat itu diperintah oleh Raja Dharmasetu dan telah
mendirikan pangkalan di Semenan- jung Malaya (daerah Ligor). Prasasti itu juga menyebutkan
seorang raja yang bernama Wisnu dari keluarga Syailendra. Nama raja itu dijumpai pada prasasti
(Jawa Tengah) dengan nama Sanggramadananjaya (Dananjaya atau Wisnu).
Berdasarkan Prasasti Nalanda (India) diketahui bahwa Balaputradewa adalah cucu seorang raja dari
Jawa yang berasal dari keluarga Syailendra (Sri Wirawairimathana). Ayahnya bernama Samaragrawira
atau Samaratungga yang kawin dengan Dewi Tara putri dari Raja Dharmasetu (Sriwijaya).
Samaratungga memerintah tahun 824 M.
Dinasti Syailendra terdesak oleh Dinasti Sanjaya. Balaputradewa yang merupakan keturunan Dinasti
Syailendra melarikan diri ke Sriwijaya dan bertakhta menjadi raja. Sejak pemerintahan Dharmasetu,
Sriwijaya berhasil membangun negaranya menjadi besar. Dengan armada laut yang kuat, Sriwijaya
berhasil menguasai jalur-jalur perdagangan antara India dan Cina, baik di Selat Malaka, Selat Sunda,
maupun di Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra. Sejak saat itu, Sriwijaya tumbuh menjadi
kerajaan maritim yang besar di Asia Tenggara dan menguasai perdagangan laut.
1. Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Pala
Berdasarkan sebagian isi Prasasti Nalanda disebutkan bahwa setelah naik takhta, Balaputradewa
segera menjalin hubungan dengan Kerajaan Pala yang diperintah oleh Raja Dewapala. Hubungan itu
• emperdalam pengetahuan agama Buddha karena di India telah berdiri Perguruan Tinggi Nalanda.
Karena hubungan baik itu, banyak biksu dari Sriwijaya yang belajar di Nalanda. Untuk keperluan
itulah, Raja Dewapala berkenan memberikan hadiah tanah kepada Balaputradewa untuk
pembangunan wihara. Wihara itu digunakan bagi kepentingan para peziarah dari Suwarnadwipa
(Sumatra) yang sedang belajar agama Buddha dan pengetahuan lainnya di Nalanda.
Setelah menyelesaikan pelajarannya di Nalanda, para biksu pulang dan mengajarkan ilmunya di
Sriwijaya. Oleh karena itu, Sriwijaya tumbuh menjadi pusat pengajaran agama Buddha terbesar di Asia
Tenggara. Ini terbukti dengan datangnya pendeta Buddha dari Tibet bernama Atisa pada tahun
1011–1023 untuk memperdalam agama Buddha di bawah asuhan pendeta tertinggi di Sriwijaya,
yaitu Dharmakirti.
2. Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Colamandala
Sampai kapan Balaputradewa memerintah, tidak ada bukti-bukti tertulis yang menjelaskan. Akantetapi, pada tahun 990 Sriwijaya diserang oleh Raja Dharmawangsa dari Jawa Timur. Pada waktu itu
Sriwijaya dipimpin Sri Cudamaniwarmadewa. Setelah raja itu mangkat, digantikan oleh putranya, yaitu
Marawijayottunggawarman. Ia mengaku keturunan Raja Syailendra. Ia tidak mau mengakui kekuasaan
Dharmawangsa. Untuk memperkuat kedudukannya, ia menjalin hubungan dengan Kerajaan
Colamandala (India Selatan) yang saat itu diperintah oleh Rajakesariwarman Raja-Raja I.
Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Colamandala itu berjalan baik se- hingga Raja Sriwijaya oleh
Raja Colamandala diperbolehkan mendirikan wihara di daerah Nagipattana pada tahun 1006. Berkat
kerja sama dengan Colamandala, kekuasaan dan kewibawaan Sriwijaya pulih sehingga dapat me-
nguasai kembali jalur perdagangan India–Cina melalui Selat Malaka.
Dalam perkembangan selanjutnya, kebesaran Sriwijaya dianggap menyaingi dan merugikan
perdagangan Colamandala. Sejak saat itu, hubungan kedua kerajaan mulai retak, bahkan berubah
menjadi permusuhan. Ketegangan itu terjadi ketika Kerajaan Colamandala diperintah oleh
Rajendracoladewa dan Sriwijaya diperintah oleh Sri Sanggramawijayottunggawarman. Pada tahun
1023 Sriwijaya dan Kedah diserang oleh Rajendracoladewa dan diulangi lagi pada tahun 1030. Raja
Sriwijaya dapat ditawan. Hal itu diterangkan oleh Prasasti Tanjore yang berangka tahun 1030.
Serangan Rajendracoladewa itu tidak bermaksud untuk menduduki dan menjajah Sriwijaya. Namun,
serangan itu hanya untuk menghancurkan kekuasaan laut Sriwijaya. Tujuannya, agar India dapat
menguasai lagi jalur perdagangannya dengan Cina melalui Selat Malaka dan Selat Sunda.
3. Hubungan Sriwijaya dengan Cina
Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan Negeri Cina. Sriwijaya sering mengirim utusannya kepada
Kaisar Cina dengan membawa berbagai macam hadiah. Hal itu dimaksudkan agar Kaisar Cina tidak
menyerang Sriwijaya. Para pendeta Buddha dari Cina pun banyak yang belajar agama Buddha di
Sriwijaya menjual barang-barang produksinya, seperti emas, perak, gading, penyu, kemenyan, kapur
barus, lada, dan damar. Para pedagang asing dapat menukarnya dengan aneka porselin, kain katun,
dan sutra.
Kemajuan pesat dari Kerajaan Sriwijaya selain karena rajanya cakap, gagah berani, dan bijaksana, juga
didukung oleh faktor yang menguntungkan. Faktor- faktor itu, antara lain sebagai berikut:1. Letaknya strategis berada pada jalur perdagangan India–Cina.
2. Sriwijaya telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah
Genting Kra sebagai pusat perdagangan.
3. Hasil bumi Sriwijaya dan sekitarnya sebagai mata perdagangan yang berharga, terutama
rempah-rempah dan emas tersedia banyak.
4. Armada lautnya kuat sehingga mampu menjalin hubungan dan kerja sama dengan Kerajaan
India dan Cina.
5. Pendapatan Sriwijaya melimpah ruah yang berasal dari:
•
bea cukai barang dagangan yang keluar-masuk,• bea cukai kapal asing yang melalui bandarnya,
• upeti para pedagang dan raja taklukan, dan
• hasil bumi serta hasil perdagangan sendiri.
Menurut berita dari Cina (Chau-Yu-Kua), Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kemunduran pada akhir
abad ke-12. Hal itu dikuatkan oleh kitab sejarah dari Dinasti Sung yang menyatakan bahwa Sriwijaya
mengirimkan utusannya yang terakhir pada tahun 1178.
Penyebab kemunduran Sriwijaya, antara lain sebagai berikut :
• Berulang kali diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India.
• Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari kekuasaannya, misalnya Ligor,Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda.
• Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke arah
selatan (Semenanjung Malaya).
• Terdesak pengaruh Kerajaan Singasari yang menjalin hubungan dengan Kerajaan Melayu
(Jambi).
• Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena bandar- bandar pentingnya
sudah melepaskan diri dari Sriwijaya.
• Kemungkinan juga tidak adanya tokoh yang cakap dan berwibawa untuk memimpin kerajaan
sebagai akibat dari kurangnya pengaderan.Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi
tahun 1918 dari sejarawan PerancisGeorge CœdèsdariÉcole française d'Extrême-Orien