Top Banner
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015 Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S. 91 SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK Oleh: Nanin Sumiarni, M.Ag Abstrak أوجه الشبها اتيجيةس ا الهدافيق ا كيفية تقب وهيسالي ة مع ا كبكن تعري وضعها. و يمية الثتعل العتب يجيات اتسم عن العا ف ا اره وسيلة وتقييمه. وتنفيذهتعلم وثطيطهيق أهداف التعلقة بتحقمة العاوانب ا لتحديد ا الوظيفبسيط وتس والتلفعاليات إحداث ا علمسة ا سياتعلم هيت التيجيا ا اس ةيق أهدم لتحقتعلط ال نشا تعلمت ال ب مع مكو الطتفاعل ب وال ا ف التدريس.لتعلم.قنيات لليب والتساذج والنماهج وانا تشمل اا تعلم اتيجية ال اسراتها أن اال فهو يعطفتعلم ا اتيجية لس كلمة ا استخداما يتم عندم ولكنئج. لذا،لنتا أقصى قدر من ايقجل تق ناسبةئح النصا مع اتعلم تنظيم ال كن تعلم اتيجية ال اسذا أن تعلم، وية ال عمل تفاعل أداة ال ها إ تفستعلم شطة العملية.حسن ال ودةدهدف ايق ا تق كن ه حت عمليتتم تKata Kunci: Bahasa Arab, Strategi Pembelajaran, A. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary of Current English by Homby; London Oxford University Press. Kata strategi berasal dari bahasa asing, strategy, yang berarti seni atau ilmu berperang atau rencana dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang paling menguntungkan.
25

SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

Oct 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

91

SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

UNTUK ANAK-ANAK

Oleh: Nanin Sumiarni, M.Ag

Abstrak

كبيرة مع الأساليب وهي كيفية تحقيق الأهدافالالاستراتيجية لها أوجه الشبه اره وسيلة ف العام عن الاستراتيجيات باعتبالتعليمية التي تم وضعها. ويمكن تعري

لتحديد الجوانب العامة المتعلقة بتحقيق أهداف التعلم وتخطيطه وتنفيذه وتقييمه.ة استراتيجيات التعلم هي سياسة المعلم في إحداث الفعاليات والتبسيط وتحسين الوظيف

ف التدريس. اوالتفاعل بين الطلاب مع مكونات التعلم في نشاط التعلم لتحقيق أهد استراتيجية التعلم لها تشمل المناهج والنماذج والأساليب والتقنيات للتعلم.

ولكن عندما يتم استخدام كلمة الإستراتيجية لتعلم الأطفال فهو يعني أن المهارات في تنظيم التعلم مع النصائح المناسبة لأجل تحقيق أقصى قدر من النتائج. لذا،

شطة التعلم تفسيرها إلى أداة التفاعل في عملية التعلم، وبهذا أناستراتيجية التعلم يمكن تتم عمليته حتى يمكن في تحقيق الأهدف المحدودة بأحسن العملية.

Kata Kunci: Bahasa Arab, Strategi Pembelajaran,

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary of Current

English by Homby; London Oxford University Press. Kata strategi berasal

dari bahasa asing, strategy, yang berarti seni atau ilmu berperang atau rencana

dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa sehingga pertempuran

sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Page 2: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

92

Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu

usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya

digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam

berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi

dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi

pembelajaran.1

Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan

yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih.

Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah

kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisten

antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana

untuk itu guru menggunakan siasat tertentu.

Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat

dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai

kesamaan dengan metoda yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar

yang telah ditetapkan. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara

penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan

pembelajaran, teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

Strategi pembelajaran merupakan siasat guru dalam mengefektifkan,

mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa

dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pengajaran. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup

pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.

Namun apabila kata strategi digunakan dalam pembelajaran untuk

anak-anak, maka artinya adalah keterampilan dalam mengatur pembelajaran

dengan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil maksimal. Sehingga, strategi

pembelajaran dapat diartikan suatu alat interaksi di dalam proses

pembelajaran, dengan demikian kegiatan pembelajaran berlangsung baik

sehingga tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik pula.

1 Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009),Hal 37.

Page 3: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

93

Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu

mengkaji pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi

pembelajaran dan memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metoda, dan

teknik.

a) Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan

memahami situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam

pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher

centred approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student

centred approach).

b) Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam

menyampaikan bahan agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai.

Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran untuk anak-anak

adalah untuk:

a) Mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa

adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional;

b) Memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang

diorganisasikan;

c) Membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak

serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi,

kognisi, bahasa, fisik-motorik, maupun sosial emosional.2

B. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran sebagai segala usaha guru dalam menerapkan

berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada

bermacam-macam strategi pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru, dan

Pemilihan strategi pembelajaran tersebut hendaknya mempertimbangkan

beberapa faktor penting, yaitu:

1. Karakteristik tujuan pembelajaran

Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan pembelajaran

adalah pengembangan kreativitas, pengembangan bahasa,

2 Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013), Hal. 99.

Page 4: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

94

pengembangan emosi, pengembangan motorik dan pengembangan nilai

serta pengembangan sikap dan nilai.

2. Karakteristik anak dan cara belajarnya

Selain tujuan karakteristik anak juga ikut menentukan

pemilihan metode ataupun strategi dalam pembelajaran. Perlu diingat

oleh guru bahwa anak anak pada umumnya adalah anak yang selalu

bergerak, mempunyai rasa ingin yang kuat, senang bereksperimen dan

menguji, mampu mengeksperimenkan diri secara kreatif, mempunyai

imajinasi dan senang berbicara.

3. Tempat berlangsungnya kegiatan belajar

Gordon & Browne (1986) mengemukakan bahwa ada kegiatan

yang cocok bila dilakukan di dalam kelas, tetapi disamping itu juga ada

kegiatan yang hanya cocok dilakukan di luar kelas.

4. Tema pembelajaran

Tema yang dipilih hendaknya tema-tema yang menarik, yang

menantang dan yang bermakna bagi anak. untuk memenuhi kriteria-

kriteria tersebut, sebaiknya tema itu berkaitan langsung, ada kaitannya

dengan anak Gordon & Browne (1986). Tema-tema tersebut antara lain

adalah tema aku, tema pancaindera, tema keluargaku, tema rumah, tema

sekolah, tema makanan dan minuman dll.

5. Pola kegiatan.

Gordon & Browne (1991) mengemukakan tiga macam kegiatan

yang dapat dipilih guru untuk mencapai tujuan kegiatan, yaitu 1)

Kegiatan yang dilaksanakan dengan pengarahan langsung oleh guru,

yaitu kegiatan yang kondisi dan kegiatannya berada dalam jangka waktu

tertentu. Kegiatan macam ini mempunyai ciri-ciri anaknya duduk tenang

di bangku masing-masing dan memperhatikan apa yang harus

dikerjakan sesuai dengan suruhan guru. 2) Kegiatan yang berpola semi

kreatif, guru memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan

kegiatan yang menghasilkan karya berupa suatu tiruan atau hasil

mencontoh model. 3) Kegiatan yang kreatif dilaksanakan dengan cara

meghadapkan anak pada berbagai masalah yang harus dipecahkan.

Fungsi guru dengan pola kegiatan ini adalah sebagai fasilitator yang

Page 5: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

95

selalu siap memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, pujian,

perbaikan, yang dibutuhkan oleh anak.3

Untuk memilih strategi pembelajaran dapat dilihat dari kecerdasan

siswa, Howard Gardner seorang psikolog terkemuka dari University of

Harvard, ia menggagas dan mengembangkan salah satu konsep dalam

pembelajaran yaitu pembelajaran dengan Multiple Intelligence (kecerdasan

majemuk). Menurut teori ini pada hakikatnya setiap anak adalah cerdas.

Karena setiap anak memiliki kecerdasan tertentu dan potensi tertentu dan anak

satu dengan anak lainnya memiliki kecerdasan yang berbeda.

Gardner dalam Alwi4 menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi

setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan dalam teorinya. Empat diantaranya

adalah:

1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan. Misalnya matematika-logi ada

lambang, musik ada lambang (not, birama, dan lain-lain), kinestetik ada

lambang atau irama gerak, lambaian tangan, untuk selamat tinggal, atau

mau tidur.

2. Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan. Artinya tidak

seperti IQ yang meyakini bahwa kecerdasan itu mutlak tetap dan sudah

ditetapkan saat kelahiran atau tidak berubah, MI (Multiple Intelligences)

percaya bahwa kecerdasan itu muncul pada titik tertentu di masa kanak-

kanak, mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama

rentang hidup, dan berisikan pola unik yang secara berlahan atau cepat

semakin merosot seiring dengan menuanya seseorang.

3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat atau cedera pada wilayah

otak tertentu. Misalnya orang dengan kerusakan pada Lobus Frontal pada

belahan otak kiri, ia tidak mampu berbicara dan menulis dengan mudah.

Namun ia tanpa kesulitan dapat menyanyi, melukis dan menari.

3 Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

Hal. 10. 4 Muhammad Alwi, Belajar Menjadi bahagia dan Sukses Sejati (Bimbingan Praktis

Penerapan Multiple Intelligences di Keluarga, Lembaga Pendidikan, dan Bisnis), (Jakarta:

Kompas Gramedia, 2011), Hal. 186-187.

Page 6: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

96

4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai budaya.

Artinya, tidak harus matematis-logis yang penting atau spatial atau musik

atau .... atau...., bergantung budaya masing-masing.

Dalam menerapkan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan

majemuk, dapat ditempuh dengan: (1) memberdayakan semua jenis

kecerdasan yang ada pada setiap mata pelajaran; (2) Mengoptimalkan

pencapaian mata pelajaran tertentu berdasarkan kecerdasan yang menonjol

pada masing-masing siswa; (3) Mengoptimalkan pengelolaan kelas yang

variatif.

Ada sembilan kecerdasan (intelligence) siswa yang harus dikenali

guru sebagaimana diungkapkan Gardner bahwa kecerdasan bukan hanya pada

satu faktor saja, melainkan ada majemuk, yakni, kecerdasan linguistik, logis-

matematik, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpribadi, intrapribadi,

naturalis dan eksistensial. Adapun rincian dari masing-masing kecerdasan

yang dijelaskan Gardner dalam Alwi adalah sebagai berikut: 5

1. Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah

kata. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi,

meyakinkan orang, menghibur, mengajar dengan efektif lewat kata-

kata yang diucapkannya. Mereka senang bermain-main dengan bunyi

bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata. Kadang-kadang

mereka pun mahir dalam hal-hal kecil sebab mereka gemar sekali

membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa

tulisan secara luas. Kecerdasan ini terdiri atas beberapa komponen,

termasuk fonologi (bunyibahasa), sintaksis (struktur/susunan

kalimat), semantik (pemahaman mendalam tentangmakna), dan

pragmatika (penggunaan bahasa untuk mencapai sasaran praktis).

2. Logis Matematis

Kecerdasan logis-matematis merupakan kecerdasan dalam

hal angka dan logika.Ciri-ciri orang yang cerdas secara logis-

5 Muhammad Alwi, Belajar........... , Hal.187-190.

Page 7: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

97

matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,

berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis,mencari

keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya

umumnya bersifat rasional. Berdasarkan pendapat Armstrong6

keterampilan kerja yang didukung oleh kecerdasan ini diantaranya:

mengurus keuangan, membuat anggaran,melakukan penelitian

ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan

kegiatan akuntansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan

statistik, melakukan audit, membuat penalaran, menganalisa,

menyusun sistematika, mengkelompokkan, dan mengurutkan.

Jika anak senang bekerja dengan angka dan dapat

melakukan perhitungan mental, tertarik dengan kemajuan teknologi

dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu

hal, dan senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang

membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti

permainan cheker atau catur maka siswa tersebut memiliki potensi

kecerdasan logika matematika.

3. Visual dan Spasial

Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup

kemampuan berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk

menyerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam

aspek dunia visual-spasial. Orang dengan tingkat kecerdasan

spasialyang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan tajam

terhadap detail visual danmembuat sketsa ide secara jelas, serta

dengan mudah menyesuaikan orientasi dalamruang tiga dimensi.

Menurut Armstrong7 keterampilan kerja yang mendukung

kecerdasan ini seperti: melukis, menggambar, membayangkan,

menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal, membuat

penemuan, member ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin,

membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi,

6 Thomas Amstrong, 7 Kinds of Smart. Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda

Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), Hal. 179. 7 Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 179.

Page 8: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

98

membuat dekorasi, membuat film dan contoh profesi yang

cocokdengan kecerdasan ini diantaranya: insinyur, ahli survei,

arsitek, perencana kota,seniman grafis, desainer interior, fotografer,

guru kesenian, penemu, kartografer, pilot, seniman seni murni,

pematung.

Jika anak menyukai seni, menikmati lukisan dan patung,

memilki citra rasa yang baik akan warna, cenderung menyukai

pencatatan secara visual, bisa menulis dengan cepat saat anda

mencatat atau berpikir mengenai sesuatu, dapat menggambar dengan

cukup baik, senang membongkar sesuatu dan memasang kembali

dengan baik, dapat menyusun peralatan dan mengikuti instruksi

dengan baik, sering menjelaskan apa yang ada dalam pikiran anda

dengan menggunakan gambar, suka membaca bahan bacaan yang di

lengkapi dengan banyak gambar, maka siswa tersebut memiliki

potensi kecerdasan visual dan spesial.

4. Musik

Kecerdasan musikal ini berhubungan dengan kemampuan

untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi.

Kecerdasan musikal juga dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat

menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan

yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman

tertentu. Berdasarkan pendapat Armstrong (2002)8 keterampilan

kerja yang didukung oleh kecerdasan ini diantaranya: bernyanyi,

memainkan sebuah instrumen musik, merekam, menjadi dirigen,

melakukan improvisasi, menggubah lagu, membuat transkrip,

membuat aransemen, mendengarkan, membedakan nada, menyetem,

melakukan orkestrasi, menganalisis dan mengkritik gaya musik.

Jika anak dapat memainkan alat musik, dapat menyanyi

sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada, dapat mengingat sebuah

irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja, sering

mendengarkan musik, suka mendengarkan lagu sambil bekerja,

8 Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 179.

Page 9: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

99

mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-

ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu, dapat membedakan suara

berbagai alat musik yang berbeda menemukan suatu emosi dan

kenangan atau gambaran saat mendengarkan musik itu, sering bersiul

atau mengeluarkan suara "hmm...hmmm" mengikuti irama lagu,

maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan musik.

5. Interpribadi

Kecerdasan Interpribadi berkaitan dengan kemampuan

untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Orang yang

memiliki kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk memahami

orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang

bersangkutan. Oleh karena itu mereka dapat menjadi networker ,

perunding dan guru yang ulung. Orang yang memiliki kecerdasan ini

mempunyai kemampuan untuk menggunakan pemahaman yang

diperolehnya untuk bernegoisasi dengan orang lain, meyakinkan

orang lain untuk mengikuti tindakan tertentu, menyelesaikan konflik

antar individu, mendapatkan informasi penting dari rekan sejawat,

serta mempengaruhi rekan kerja, rekan sejawat, dan teman sebaya

dengan berbagai cara. Salah satu cirri individu yang mahir dalam

pergaulan antar pribadi adalah kemampuan untuk menemukan

individu utama dalam sebuah kelompok yang mampu menolongnya

mencapai sasaran.

Jika anak senang bekerja sama dengan orang lain dalam

suatu kelompok atau komite, lebih suka belajar kelompok dari pada

belajar sendiri, sering kali datang kepada orang untuk meminta

nasihat, penuh simpati, lebih suka team sport seperti basket, soffball,

sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari, menyukai

permainan yang melibatkan orang lain seperti bridge dan monopoli,

suka berkumpul dengan orang lain (menghadiri pesta, perkumpulan

dan lain-lain), mempunyai beberapa kawan yang sangat dekat, dapat

berkomunikasi dengan baik dan dapat membantu menyelesaikan

pertikaian, tidak segan-segan untuk mengambil kepemimpinan,

Page 10: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

100

menunjukkan pada orang lain bagaimana melakukan sesuatu, lebih

suka memecahkan suatu masalah dengan orang lain dari pada harus

memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri, maka siswa

tersebut memiliki potensi kecerdasan personal.

2. Intrapribadi

Kecerdasan intrapribadi merupakan kemampuan untuk

mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam keadaan

emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya

dan membimbing hidupnya. Orang dengan kecerdasan ini sangat

mawas diri dan sukabermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain

penelusuran jiwa yang mendalam. Sebaliknya, mereka juga sangat

mandiri, sangat terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis

besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri dan lebih

suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain. Menurut

Armstrong9 keterampilan kerja yang memerlukan kecerdasan ini

antara lain melaksanakan keputusan, bekerja sendiri,

mempromosikan diri sendiri, menentukan sasaran, mencari sasaran,

mengambil inisiatif, mengevaluasi, menilai, merencanakan,

mengorganisasi, membedakan peluang, bermeditasi, dan memahami

diri sendiri.

Jika anak memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda

yang sangat dalam dan pribadi, sering menyendiri untuk memikirkan

dan memecahkan masalah itu sendiri, pemikir independen (mandiri),

memutuskan sendiri keputusan pribadi, mempunyai hobi atau

kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak bagikan atau ungkapkan

kepada orang lain, suka memancing dan memanjat gunung seorang

diri, senang dengan kesendirian, mempunyai pandangan yang

realistis mengenai kekuatan dan kelemahan, tertarik untuk

menghadiri seminar pengembangan diri atau pernah melakukan

konseling untuk belajar lebih banyak mengenai diri sendiri, maka

siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan intrapribadi.

9 Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 181.

Page 11: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

101

3. Kinestetik

Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak

tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Orang dengan

kecerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang,

atau merakit model. Mereka juga menikmati kegiatan fisik, seperti

berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu.

Mereka adalah orang-orang yang sangat cekatan, indra perabanya

sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.

Menurut Armstrong10 keterampilan kerja yang didukung oleh

kecerdasan ini diantaranya: menyortir, menyeimbangkan,

mengangkat, membawa sesuatu, berjalan, berlari, membuat kerajinan

tangan, memperbarui, menjadi seorang model, menari, berolahraga,

mengorganisasi kegiatan luar rumah dan bepergian. Contoh profesi

yang cocok dengan kecerdasan ini diantaranya: ahli terapi fisik,

pekerja rekreasi, penari, aktor, model, petani, ahli mekanik,

pengrajin, guru pendidikan jasmani, pekerja pabrik, penata tari, atlet

profesional, polisi hutan, tukang jam.

Jika anak gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik,

cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri, senang memikirkan

persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari,

tidak keberatan jika diminta untuk menari, pergi ke pusat hiburan atau

permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang

dan "mengerikan" secara fisik seperti jet coaster, suka menangani

sesuatu secara fisik, suka memegang atau mencoba sesuatu agar

benar-benar mengerti, menggunakan gerakan tangan atau bahasa

tubuh anda untuk mengekspresikan diri, menyukai permainan yang

melibatkan fisik dengan anak-anak, misalnya bermain sambil

berguling-guling atau saling tarik menarik, lebih suka mempelajari

hal baru langsung dengan mempraktekkannya daripada sekadar

membaca manual atau menonton video yang menjelaskan hal itu,

maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan kinestetik.

10 Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 180.

Page 12: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

102

4. Naturalis

Kecerdasan naturalis berkaitan dengan mengenali dan

mengklasifikasi banyak spesies flora dan fauna dalam

lingkungannya, Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung

memiliki kemahiran dalam berkebun, memelihara tanaman di dalam

rumah,menggarap taman yang indah, atau memperlihatkan suatu

perhatian alami terhadap tanaman dengan cara – cara lain.11

Jika siswa senang memelihara atau menyukai hewan, dapat

mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan

tanaman, tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai

bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting-

dan mengerti akan kesehatan, tahu jalur atau jalan setapak, sarang

burung dan hewan liar lainnya saat berjalan di alam dan bisa

"Membaca" cuaca, dapat membayangkan diri sebagai seorang petani

atau mungkin suka memancing, suka berkebun dan mengenal efek

dari pergantian musim, mengerti dan tertarik dengan topik

lingkungan global, mengikuti perkembangan astronomi, mengerti

asal muasal terjadinya alam semesta dan evolusi kehidupan, tertarik

pada masalah sosial, psikologi dan motivasi manusia, beranggapan

bahwa perlindungan sumber daya alam dan mencapai cita-cita

merupakan dua hal yang sangat penting di zamannya, maka siswa

tersebut memiliki potensi kecerdasan naturalis.

5. Eksistensial

Menurut Gardner dalam Suyadi12 bahwa “eksistensial”

mempunyai kaitan erat dengan spiritualitas seseorang. Hanya saja,

Gardner memandang bahwa pengalaman spiritualitas antara satu

orang dengan yang lainnya berbeda.

Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang menaruh

perhatian pada masalah hidup yang paling utama. Gardner

11 Thomas Amstrong, 7 kind......., Hal. 212. 12 Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), Hal. 138.

Page 13: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

103

merumuskan kemampuan inti kecerdasan eksistensial ke dalam dua

bagian yaitu:13

a) Menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah kosmos yang

terjauh yang tak terbatas maupun yang amat kecil.

b) Menempatkan diri sendiri dalam ciri manusiawi yang paling

eksistensial –makna hidup, makna kematian, keberadaan akhir

dari dunia jasmani dan psikologi, pengalaman batin seperti kasih

kepada manusia lain, atau terjun secara total ke dalam suatu karya

seni.

Menurut Armstrong setiap masyarakat telah menciptakan peran

formal bagi orang-orang yang berperan dalam pembinaan kehidupan

eksistensi anggotanya. Peran ini dipegang oleh pemimpin formal atau

konvensional lembaga keagamaan: pendeta, pastor, imam, uskup, ulama, guru,

dan ulama. Kecerdasan ini dapat diwujudkan dengan mengajak siswa

mempertanyakan soal keberadaannya.

Semua kriteria ini memberikan implikasi bagi guru untuk dapat

memilih strategi pembelajaran yang tepat pada pendidikan anak.

C. Prinsip Dasar Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa

Arab Untuk Anak

Untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran Arabiyah Lil

Athfal, guru hendaknya terlebih dahulu memahami dengan baik prinsip-

prinsip pembelajaran Arabiyah Lil Athfal dan karakteristik siswa yang akan

diajar. Karakteristik siswa tersebut antara lain:14

1) Siswa masih belajar dan senang berbicara tentang lingkungan mereka,

2) Senang bermain,

3) Senang mempraktekkan sesuatu yang baru diketahui/dipelajarinya,

4) Cenderung senang bertanya,

5) Cenderung senang mendapatkan penghargaan, dan

6) Cenderung mau melakukan sesuatu karena dorongan dari luar.

13 Thomas Amstrong, 7 kind......., Hal. 218-219. 14 Muhaiban, Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak (ALA), Makalah disampaikan pada

Pelatihan Pembelajarn Bahasa Arab untuk Anak Melalui Bercerita, Bermain, dan Bernyanyi

Pada tanggal 30 September 2004 di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri .

Page 14: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

104

Berdasarkan beberapa karakteristik tersebut, guru dapat memilih

strategi pembelajaran Arabiyah Lil Athfal yang sesuai. Salah satu karakteristik

siswa adalah bahwa pengetahuan mereka masih terbatas pada lingkungan

hidup mereka sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka materi pelajaran

sebaiknya dipilihkan hal-hal yang terkait dengan lingkungan mereka.

Misalnya tentang diri mereka sendiri, orang tua (bapak/ibu), saudara kandung,

rumah dan isinya, binatang piaraan, mainan, lingkungan sekolah, dan teman

bermain.

Di samping itu, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan oleh

guru dalam memilih materi sebagaimana dikemukakan oleh Dick dan Carey

(1985), antara lain apakah materi pembelajaran itu:

1) cukup menarik,

2) isinya relevan,

3) urutannya tepat,

4) mengandung informasi yang dibutuhkan oleh siswa,

5) berisi soal latihan, dan

6) berisi jawaban untuk latihan yang diberikan.

Asy-Sya’ban dalam )Ainin, 2002 15(mengemukakan beberapa prinsip

yang harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan materi, yaitu materi

pembelajaran dimulai:

1) Dari hal yang diketahui oleh siswa ke hal yang belum diketahui,

2) Dari yang paling mudah ke yang paling sulit,

3) Dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks,

4) Dari yang kongkrit ke yang abstrak, dan

5) Dari yang praktis ke yang teoritis.

Di atas telah disebutkan bahwa salah satu karakteristik siswa usia

kanak-kanak adalah bahwa mereka senang bertanya. Hal tersebut perlu

dijadikan pertimbangan oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran.

Dalam memulai kegiatan pembelajaran misalnya, guru dapat merangsang

lahirnya keingintahuan siswa. Dengan demikian akan timbul pertanyaan atau

15 Ainin. Pemilihan Materi Pembelajaran Bahasa Arab untuk Anak-anak, Makalah tidak diterbitkan. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002).

Page 15: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

105

komentar dari siswa yang mengarah pada substansi materi. Dengan lahirnya

pertanyaan dari siswa tersebut sangat memungkinkan terjadinya interaksi dan

kuminaksi multi arah.

Untuk memotivasi agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik, guru dapat melakukan variasi. Variasi ini bisa dilakuan dari segi materi,

metode/teknik, media, dan tempat. Motivasi juga bisa diberikan kepada siswa

dalam bentuk hadiah berupa pujian, nasihat/himbauan, nyanyian, barang, dan

pemaparan hasil karya.16

D. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk

Anak-anak

Dalam belajar-mengajar, guru dituntut untuk melaksakan proses

pengajaran dengan baik. Setiap guru harus mempunyai strategi dalam

pengajarannya, agar setiap peserta didik mampu memahami dan mengerti

terhadap materi yang di sampaikan oleh guru. Selain itu strategi juga harus

menarik dan memahami karakteristik peserta didik. dibawah ini beberapa

strategi pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak antara lain:

1. Strategi Bermain

Menurut Jean Jacques Rousseau, bahwa bermain adalah kodrat

anak dan mereka memiliki kemampuan untuk memilih apa yang ingin

mereka pelajari, anak bermain karena menginginkan kebebasan.

Kemudian ide gagasan free play dikembangkan oleh ahli pendidikan

dengan menggunakan istilah discovery learning (pembelajaran untuk

menemukan) yang pada intinya mempunyai tujuan dan maksud yang

sama, dan dalam pelaksanaannya juga mengandung unsur-unsur belajar,

serta dalam kebebasannya bermain dengan baerbagai alat, bahan dan

perlengkapan yang disediakan.17

Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan

pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon &

Browne, 1985). Bermain merupakan kegiatan yang memberikan

kepuasan pada diri sendiri. Melalui bermain anak meperoleh

16 Muhaiban, file///D:/ bahan buku arabiyah lil athfal/AHLAN WA SAHLAN.xhtml 17 Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 100.

Page 16: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

106

pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan

yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu

sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yang

diperoleh dari kegiatan itu (Dworetsky: 1990).18

Bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain merupakan

aktivitas yang menyatu dengan dunia anak, yang di dalamnya

terkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan

kemampuan fisik motorik, kognitif, afektif, sosial, dst. Dengan bermain

akan mengalami suatu proses yang mengarahkan pada perkembangan

kemampuan manusiawinya.

Dworetzky memberikan batasan bermain, setidaknya ada lima

kriteria yaitu:19

a) Motivasi intrinsik, yakni memotivasi anak dengan cara belajar

sambil bermain, dengan cara ini muncul keinginan belajar dari

dalam diri anak, serta anak melakukannya dengan senang.

b) Pengaruh positif, Bermain adalah hal yang menyenangkan atau

menggembirakan untuk dilakukan.

c) Model bermain yang dilakukan tidak dikerjakan dengan sambil

lalu karena tingkah laku itu tidak mengikuti pola/aturan

sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.

d) Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya

sebab anak lebih tertarik pada tingkah-laku itu sendiri daripada

hasil yang akan diperoleh.

e) Kelenturan, yakni ditunjukan dalam bentuk maupun dalam

hubungan dan berlaku dalam setiap situasi.

Dengan bermain, kita dapat menyisipkan sedikit demi sedikit

materi bahasa arab, anak akan mendengarkan aneka bunyi dan

mengucapkan sukukata maupun kosakata.

18 Moeslichatoen, Metode........ , Hal. 24. 19 Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 110

Page 17: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

107

2. Strategi Bercakap-cakap

Bercakap-cakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan

perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif

dan bahasa ekspresif. Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai

dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam

suatu situasi.

Dengan strategi ini anak diajak untuk tanya-jawab tentang benda-

benda di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa arab, setelah guru

memberitahukan beberapa kosakata berbahasa arab.

Menurut Halliday dalam Moeslichatoen20, secara umum manfaat

bercakap-cakap bagi anak adalah sebagai berikut :

a) Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak

untuk menyatakan keinginannya.

b) Berfungsi mengatur, yakni untuk mengendalikan tingkah laku

orang lain.

c) Berfungsi sebagai hubungan antar pribadi, yakni bahasa dapat

digunakan sebagai alat komunikasi dalam lingkungan sosial,

termasuk dalam dunia anak.

d) Berfungsi bagi diri sendiri, yaitu anak dapat menyatakan

pandangannya,perasaannya dan sikapnya.

e) Berfungsi heuristik, yaitu berfungsi untuk menanyakan sesuatu

seperti,”katakan kepadaku mengapa begitu”.

f) Fungsi imajinatif, yaitu dengan bahasa anak dapat menghindarkan

diri dari kenyataan atau dengan kata lain dapat berfungsi fuitis.

g) Fungsi informatif, yaitu anak dapat menginformasikan informasi

baru kepada orang lain melalui bahasa,seperti kalimat “ aku punya

sesuatu untuk kuceritakan”.

Sementara Mukhtar Latif dkk mengemukakan beberapa

manfaat nyata dari bercakap-cakap antara lain :21

a) Meningkatkan keberanian anak anak untuk berbicara.

20Moeslichatoen, Metode .......... , Hal. 95. 21Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 115.

Page 18: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

108

b) Melatih kemampuan anak untuk mendengarkan pembicaraan dan

dan menangkap pesan dari orang lain.

c) Membangun konsep diri yang positif.

d) Memperluas pengetahuan dan meningkatkan perbendaharaan

kosakata yang dimiliki anak.

e) Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan

dengan orang lain seperti pada guru dan teman sebaya.

3. Strategi Demonstrasi

Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan

menjelaskan. Menjelaskan sesuatu secara lisan saja tidak cukup, apalagi

dalam pengajaran bahasa Arab, tentunya lebih mudah menirukan seperti

apa yang diucapkan gurunya setelah ditunjukan bendanya yang harus

dihafalkan. Dalam strategi ini guru menunjukan, mengerjakan, dan

menjelaskan nama benda atau pekerjaan yang ditunjukan tersebut.

Dengan kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan

pemahaman anak melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta

untuk memperhatikan dan mendengarkan baik-baik semua keterangan

guru sehingga ia lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu. Dengan

demikian selanjutnya anak dapat meniru bagaimana caranya melakukan

hal tersebut seperti yang dicontohkan guru.

Manfaat dari strategi demonstrasi adalah sebagai berikut:

a) Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam

menjelaskan informasi kepada anak. Bagi anak melihat bagaimana

peristiwa berlangsung lebih menarik dan merangsang perhatian

serta menantang.

b) Dapat membantu meningkatkan daya fikir anak dalam

meningkatkan kemampuan mengenal mengenai nama benda-

benda dalam bahasa Arab dan mengingatnya.22

22 Moeslichatoen, Metode.......... , Hal. 113-114.

Page 19: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

109

4. Strategi proyek

Strategi Proyek merupakan salah satu cara pemberian

pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-

hari yang harus dipecahkan secara berkelompok, misalnya menyebutkan

berbagai jenis pekerjaan dengan bahasa Arab, kemudian didiskusikan

bersama dengan bantuan seorang pemandu dalam kelompok anak-anak

itu.

Metode ini berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep

“learning by doing”, yaitu perolehan hasil belajar dengan mengerjakan

tindakan-tindakan sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan

anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas

serangkaian tingkah-laku untuk mencapai tujuan.

Menurut hasil penelitian, terdapat hubungan yang erat antara

proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan.

Oleh karena itu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan

lingkungan kehidupan yang dapat memacu anak untuk mendapatkan

pengalaman langsung dalam pembelajaran bahasa Arab, misalnya saja

pengalaman penambahan kosakata yang diperolehnya ketika bermain

dan belajar dengan ibunya.

Lingkungan kehidupan sebagai pribadi dan terutama

lingkungan kehidupan anak dalam kelompok, banyak memberikan

pengalaman bagaimana praktek berbicara bahasa Arab secara bersama-

sama dengan temannya. Manfaat strategi ini bagi anak yang dalam

perkembangan, terletak pada kekuatannya dalam memotivasi anak

untuk mempelajari bahasa Arab.

Strategi ini sangat penting dalam membentuk pribadi anak yang

sehat sehingga dapat dengan mudah menerima pelajaran bahasa Arab.

Pribadi anak yang sehat adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri seperti

sikap mandiri, percaya diri, mudah menyesuaikan diri, dan dapat

mengembangkan diri. Dengan metode ini diharapkan anak dapat belajar

bahasa Arab secara optimal.

Page 20: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

110

5. Strategi Bercerita

Strategi ini merupakan salah satu pemberian pengalaman

belajar bagi anak dengan cara membawakan cerita secara lisan. Lewat

cerita itu disisipkan nama-nama pelakunya dalam bahasa Arab, misalnya

kata “sekretaris” disebut “katib”, direktur disebut “mudir”, dan lain

sebagainya. Akan tetapi, cerita yang dibawakan harus menarik dan

mengundang perhatian anak, dan tidak terlepas dari tujuan pendidikan

bagi anak. Ada beberapa macam teknik bercerita, sebagai berikut:

a) Membaca langsung dari buku cerita. Teknik bercerita dengan

membacakan langsung dari buku cerita ini sangat bagus bila guru

menambahkan puisi/prosa yang sesuai untuk dibacakan kepada

anak.

b) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku Bila

cerita yang disampaikan kepada anak terlalu panjang dan terinci,

maka penambahan ilustrasi gambar dari buku yang menarik

perhatian anak dapat menjadikan teknik bercerita ini akan

berfungsi dengan baik. Mendengarkan cerita tanpa ilustrasi

gambar menuntut pemusatan perhatian yang lebih besar

dibandingkan bila anak mendengarkan cerita dari buku

bergambar. Penggunaan gambar dalam cerita dimaksudkan untuk

memperjelas pesan-pesan yang dituturkan, juga untuk

mengingatkan perhatian anak pada jalannya cerita.

c) Menceritakan dongeng Cerita dongeng merupakan bentuk

kesenian yang paling kuno. Mendongeng merupakan cara

meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Dongeng dapat dipergunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan kebajikan kepada anak. Lewat dongeng ini pula dapat

diselipkan beberapa kosakata bahasa Arab.

d) Bercerita dengan menggunakan flanel Guru dapat membuat papan

flanel yang berwarna netral, misalnya abu-abu. Tulisan-tulisan

nama benda dalam bahasa Arab berserta gambar-gambar

digunting dan dirapikan, kemudian anak-anak yang

Page 21: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

111

menempelkannya dengan cara menyesuaikan antara gambar dan

namanya.23

e) Bercerita dengan menggunakan media boneka.

f) Bercerita dengan menggunakan atau memainkan jari-jari tangan.

6. Strategi Mengajar di Kelas dengan Multiple Intelligences

a) Intelligensi linguistik, Jika anak senang bermain dengan kata-kata,

menikmati puisi, suka mendengarkan cerita, membaca apa saja

(buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk), merasa mudah

dan percaya diri mengekspresikan diri, maka siswa tersebut memiliki

potensi kecerdasan linguistik.

Dalam pembelajaran untuk kecerdasan ini sebagaimana diungkapkan

Alwi24 dapat dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa

untuk bercerita, menulis kembali yang dipelajari, dengan

braistroming, membuat jurnal tentang materi yang dipelajari atau

menerbitkan majalah dinding. Dengan kata lain, setelah mempelajari

topik tertentu siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan

pemikiran-pemikirannya dengan menuliskan kembali lewat kata-kata

sendiri. Jika topiknya tentang keluarga( الأسرة ), siswa dapat diminta

untuk menceritakan atau menulis tentang kedudukan dan peran

anggota keluarga mereka.

b) Intelligensi matematis-logis, kecerdasan ini dapat diwujudkan dalam

bentuk menghitung, membuat kategorisasi atau penggolongan,

membuat pemikiran ilmiah dengan proses ilmiah, membuat analogi

dan sebagainya. Dalam topik keluarga, siswa diajak untuk

menghitung berapa jumlah anggota keluarga mereka baik keluarga

inti maupun keluarga gabung, dan diminta membuat tabel tentang

data tersebut .

c) Intelligensi ruang-visual, Untuk kecerdasan ini dapat diungkapkan

dengan visualisasi materi, dengan membuat sketsa, gambar, simbol,

23 Muhammad Mukti, Jurnal Ibda P3M STAIN Purwekerto/ Vol. 3/No. 2/ Jul-Des 2005/ 297-

306. 24 Muhammad Alwi, Belajar ............. , Hal. 205.

Page 22: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

112

grafik, mengadakan tour ke luar kelas, mengadakan eksperimen di

laboratorium, dan sebagainya. Jika topiknya tentang keluarga, diputar

film tentang kegiatan anggota keluarga.

d) Intelligensi musikal, Untuk kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan

memberikan kesempatan dan tugas kepada siswa untuk menyanyi,

membuat lagu, atau mengungkapkan materi dalam bentuk suara.

Apabila topiknya tentang keluarga, siswa diminta menuliskan atau

menyanyikan lagu tentang keluarga, misalnya lagu “kasih ibu حب

”أرحم أمى atau “satu-satu aku sayang ibu ”أمى

e) Intelligensi kinestetik, kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan

bentuk ekspresi gerak dan badan. Bentuk-bentuk seperti

mendramatisasi, membuat teater tentang materi yang dipelajari

sangat membantu dalam mengungkapkan intelegensi kinestetik

badani. Dalam topik keluarga, siswa dapat mementaskan role play

tentang kegiatan anggota keluarga.

f) Intelligensi interpribadi, kecerdasan ini dapat diekspresikan dalam

bentuk kegiatan sharing, diskusi kelompok, kerjasama membuat

proyek atau praktikum bersama, permainan bersama maupun

membuat simulasi bersama. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa

setiap siswa dalam kelompok sungguh aktif bekerjasama. Kerjasama

itu tidak dikuasai satu siswa dan yang lainnya pasif, tatapi siswa yang

tidak begitu lancar bekerjasama perlu dibantu utnuk lebih berani.

g) Intelligensi intrapribadi, kecerdasan ini dapat dikembangkan dengan

memberikan waktu sendiri kepada siswa untuk merefleksi dan

berpikir sejenak. Beberapa soal yang diberikan perlu persoalan

terbuka dimana siswa secara mandiri dapat mengungkapkan

gagasannya.

h) Intelligensi naturalis, Kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan

mengajak siswa untuk melihat apakah topik yang dipelajarinya ada

kaitannya dengan lingkungan hidup mereka, dengan alam tempat

mereka hidup. Misalnya dalam topik di kebun atau di taman ( فى

mereka diajak untuk melihat tanaman atau bunga di taman ,( الحديقة

atau yang ada di sekitar rumah mereka, jika tanaman tersebut selalu

Page 23: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

113

disiram maka akan tumbuh subur tetapi jika tidak disiram maka

tanaman tersebut akan layu bahkan mati.

i) Intelligensi eksistensial, kecerdasan ini dapat diwujudkan dengan

mengajak siswa mempertanyakan soal keberadaannya.

Berikut ini contoh desain pembelajaran dengan multiple

intelligensi:

Bahasa

Tujuan: belajar membuat kalimat yang lengkap ( جملة كاملة), ada fi’il,

fâ’il dan maf’ûl.

Alat: alat tulis, papan kertas yang ditulisi.

Intelligensi yang ditekankan: linguistik, ruang visual, intrapersonal,

musikal, kinestetik-badani, matematis-logis.

Cara:

1. Siswa diberi bacaan sederhana, kalimatnya ada yang lengkap dan

ada yang tidak lengkap. Setiap siswa diminta mencari kalimat yang

lengkap dan tidak lengkap, dengan menyebutkan alasannya.

(linguistik dan matematis-logis)

2. Setiap siswa membuat papan dari karton dan menuliskan kata-kata

yang dapat berkedudukan sebagai fi’il, fâ’il dan maf’ûl. ( ruang-

visual).

3. Siswa dalam kelompok bermain kata dan kalimat. Setiap kelompok

misalnya 6 orang. Satu orang maju ke depan dan menunjukkan

papan-nya, misalnya sebagai fi’il. Lalu, teman lain berlomba untuk

maju bila ia membawa kata fâ’il. Kemudian yang membawa maf’ûl

bisa maju, dan seterusnya. Selama maju mereka berderet menurut

urutan kalimat. (kinestetik-badani).

4. Siswa berkelompok membuat lagu yang berisi aturan kalimat

lengkap. (musikal).

5. Setiap siswa diminta membuat 10 kalimat lengkap yang lain sendiri-

sendiri. (intrapersonal).

Page 24: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

114

Jika dirangkumkan dalam satu tabel menjadi sebagai berikut:

Topik Intelegensi Bentuk pembelajaran

Kalimat

lengkap

Linguistik Membaca

Matematis-logis Mencari yang lengkap dan

alasannya

Ruang-visual Membuat papan kata

Kinestetik-badani Kain kata dan kalimat

Musikal Membuat lagu

Intrapersonal Membuat kalimat sendiri

Page 25: SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK

El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015

Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak Nanin S.

115

DAFTAR PUSTAKA

Ainin, Pemilihan Materi Pembelajaran Bahasa Arab untuk Anak-anak,

Makalah tidak diterbitkan. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002).

Alwi, Muhammad, Belajar Menjadi bahagia dan Sukses Sejati (Bimbingan

Praktis Penerapan Multiple Intelligences di Keluarga, Lembaga

Pendidikan, dan Bisnis), (Jakarta: Kompas Gramedia, 2011).

Amstrong, Thomas, 7 Kinds of Smart. Menemukan dan Meningkatkan

Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2002).

Latif, Mukhtar, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan

Aplikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013).

Masitoh & Dewi, Laksmi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI,

2009).

Muhaiban, Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak (ALA), Makalah

disampaikan pada Pelatihan Pembelajarn Bahasa Arab untuk Anak

Melalui Bercerita, Bermain, dan Bernyanyi Pada tanggal 30 September

2004 di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri .

________, file///D:/ bahan buku arabiyah lil athfal/AHLAN WA

SAHLAN.xhtml

Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2004).

Mukti, Muhammad, Jurnal Ibda P3M STAIN Purwekerto/ Vol. 3/No. 2/ Jul-

Des 2005/ 297-306.

Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).