-
PT. KREASI BERSAMA MAJU
Jl. Benyamin Suaeb, Blok-D9, Kemayoran Jakarta 14410
SPESIFIKASI TEKNIS STRUKTUR TAHAP 1 SPRINGHILL GOLF SUITES
LOT-D9
JAKARTA UTARA
DOC. NO. 13-273/SPEK-STR /01
KONSULTAN PERENCANA
ISO 9001 : 2008 Certificate No. 3402003
Setrasari Mall Blok B-4 Kav. 75, Jl. Prof. Surya Sumantri,
Bandung, 40152 Telp. (62-22) 2016157-8; Fax. (62-22) 2016159;
E-mail : [email protected]
CIVIL & STRUCTURES
-
DAFTAR ISI
A. PERSYARATAN UMUM 1. Umum
................................................................................................................
A - 1
2. Lingkup Pekerjaan
...........................................................................................
A - 1
3. Sarana Kerja
....................................................................................................
A - 2
4. Keselamatan Kerja
...........................................................................................
A - 2
5. Gambar Dokumen
............................................................................................
A - 2
6. Ukuran
..............................................................................................................
A - 3
7. Shop Drawing
...................................................................................................
A - 3
8. Standard dan Aturan Yang Dipergunakan
....................................................... A - 4
9. Syarat Bahan/material dan Komponen Jadi
..................................................... A - 5
10. Contoh Bahan / Material & Komponen Jadi
..................................................... A - 5
11. Merk Pembuatan bahan / Material
...................................................................
A - 5
12. Peninjauan dan Pengujian Bahan
....................................................................
A - 6
13. Koordinasi
Pelaksanaan....................................................................................
A - 6
14. Persyaratan Pekerjaan
.....................................................................................
A - 6
15. Pelaksanaan Pekerjaan
...................................................................................
A - 6
16. Dasar Penentuan Ukuran / Posisi Pekerjaan
................................................... A - 7
B. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Lingkup Pekerjaan
...........................................................................................
B - 1
2. Uraian Pekerjaan
.............................................................................................
B - 1
2.1. Sarana Tapak
..........................................................................................
B - 1
2.2. Pekerjaan Pembongkaran dan Pembersihan Sebelum Pelaksanaan
..... B - 2
2.3. Pengukuran Lokasi Pembangunan
......................................................... B - 2
2.4. Pekerjaan Penentuan Patok Dasar atau Peil 0.00
................................. B - 2
2.5. Pembuatan Tugu Patok Dasar (Bench
Mark)........................................... B - 3
2.6. Pekerjaan Papan Patok Ukur (Bouwplank)
............................................. B - 3
2.7. Pekerjaan Galian Tanah
..........................................................................
B - 4
2.8. Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan Tanah
...................................... B - 4
2.9. Pekerjaan Pembongkaran dan Perbaikan Kembali
................................. B - 5
-
2.10. Pekerjaan Tanda Batas (Pagar) Area Proyek
......................................... B - 5
2.11. Pekerjaan Kantor Kontraktor dan Los Kerja / Gudang
............................. B - 5
2.12. Pekerjaan Kantor Direksi/Pengawas
....................................................... B - 6
3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan
.............................................. B - 7
C. PEKERJAAN STRUKTUR
1. PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG
.................................................. C - 1 1.1.
Lingkup Pekerjaan
..................................................................................
C - 1
1.2. Persyaratan Umum
.................................................................................
C - 1
1.3. Persyaratan Bahan
.................................................................................
C - 1
1.4. Persyaratan Umum Pelaksanaan
........................................................... C -
2
1.5. Pengangkutan, Penimbunan dan Pemeliharaan Tiang
.......................... C - 3
1.6. Peralatan Pemancangan
........................................................................
C - 3
1.7. Persiapan Pemancangan
.......................................................................
C - 3
1.8. Persyaratan Pelaksanaan Pemancangan
.............................................. C - 4
1.9. Laporan Pemancangan
..........................................................................
C - 6
1.10. Pemancangan yang Tidak Sempurna
.................................................... C - 7
1.11. Gangguan / Halangan
............................................................................
C - 8
1.12. Persyaratan Tes Beban Tiang Pancang
................................................. C - 9
1.13. Tes Beban Tiang Pancang
.....................................................................
C - 8
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -1
A. PERSYARATAN UMUM
1. U M U M. 1.1. Pada dasarnya untuk dapat memahami dan
menghayati dengan sebaik-baiknya
seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan serta Uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis seperti yang akan
diuraikan dalam buku ini.
1.2. Didalam hal terdapat ketidak jelasan, perbedaan-perbedaan
dan/atau kesimpang-
siuran informasi dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan Direksi/MK untuk mendapat kejelasan
tentang pelaksanaan pekerjaan.
2. LINGKUP PEKERJAAN 2.1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor meliputi seluruh bagian
pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan serta Buku
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis.
2.2. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan
berikut alat bantu
lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan ini secara
lengkap. 2.3. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung, sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna.
2.4. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam
Area kerja
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan pembangunan
selesai. Dalam melaksanakan pembongkaran, Kontraktor wajib
melaporkan terlebih dahulu kepada Direksi/MK tentang bagian bagian
yang akan dibongkar untuk mendapatkan persetujuannya.
2.5. Apabila dalam melaksanakan pembongkaran terjadi kerusakan
yang
diakibatkannya, Kontraktor wajib merapikan kembali. Biaya yang
ditimbulkan menjadi tanggungjawab Kontraktor dan tidak dapat
diajukan sebagai pekerjaan tambah.
2.6. Pembuatan dan pemeliharaan saluran-saluran sementara yang
dialirkan ke
saluran-saluran sekitarnya yang sudah ada agar area pekerjaan
ini terbebas dari banjir pada saat hujan.
2.7. Pekerjaan Jaringan Air Bersih dan Ruang Pompa sesuai dengan
gambar
pelaksanaan dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat pelaksanaan
pekerjaan yang diuraikan dalam buku ini.
2.8. Pekerjaan Pemeriksaan / Pengecekan, terdiri dari :
1) Pemeriksaan dan pemeliharaan tugu patok dasar yang digunakan
sebagai referensi ketinggian permukaan dan yang telah ada di
lapangan.
2) Pengecekan ketinggian permukaan jalan existing, jalan baru
dan kavling.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -2
3) Pengecekan as-as konstruksi bangunan, bukaan atau lubang yang
terdapat pada bangunan, dan pengecekan lainnya yang dapat
mempengaruhi penyelesaian pekerjaan dikemudian hari.
4) Bila ada ketidak sesuaian antara ukuran di lapangan dengan
yang terdapat pada gambar pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
memberitahukan hal tersebut kepada Direksi/MK secara tertulis untuk
mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.
2.9. Pekerjaan galian tanah dan pengurugan kembali.
3. SARANA KERJA 3.1. Kontraktor wajib memasukkan identitas,
nama, jabatan, keahlian masing-masing
anggota kelompok kerja pelaksana pekerjaan ini dan inventarisasi
peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini.
3.2. Kontraktor wajib memasukan identitas tempat kerja
(workshop) dan peralatan
yang dimiliki, serta jadwal kerja. 3.3. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang
dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan serta memenuhi
persyaratan penyimpanan bahan tersebut.
4. KESELAMATAN KERJA 4.1. Selama pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktor wajib mengamati dan melakukan
tindakan pengamanan sesuai peraturan Depnaker tentang
Keselamatan Kerja yang berlaku. Selama pelaksanaan, seluruh pekerja
diharuskan memakai pelindung berupa helm dan sarung tangan.
4.2. Apabila dari bahan material yang dipakai ada yang
mengandung bahan dasar yang
beracun atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor
wajib mengamati dan melakukan tindakan pengamanan sesuai petunjuk
dan saran tertulis dari perusahaan pembuat zat kimia tersebut.
Selama pelaksanaan, seluruh pekerja diharuskan memakai helm,
masker, sarung tangan, kacamata pelindung dan pakaian
pelindung.
4.3. Pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh
manusia, merupakan
kewajiban Kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan
keselamatan terhadap diri manusia disekitarnya.
5. GAMBAR DOKUMEN 5.1. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak
telitian dalam pelaksanaan suatu
bagian pekerjaan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya,
maka dalam hal terdapat ketidak jelasan, kesimpang siuran,
perbedaan perbedaan dan/atau ketidak sesuaian dan keragu-raguan
diantara setiap gambar pelaksanaan, Kon-
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -3
traktor diwajibkan melaporkan kepada Direksi/MK secara tertulis
dan mengadakan pertemuan dengan Direksi/MK untuk mendapatkan
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
5.2. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan
oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan dan pengajuan tambahan
biaya.
6. U K U R A N 6.1. Semua ukuran yang tertera dalam gambar
pelaksanaan adalah ukuran jadi dalam
keadaan selesai terpasang yang meliputi ukuran :
1) As as.
2) Luar luar.
3) Dalam dalam.
4) Luar dalam. 6.2. Ukuran-ukuran dalam gambar pelaksanaan pada
dasarnya adalah ukuran jadi
seperti dalam keadaan selesai. 6.3. Sebelum memulai pekerjaan
Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu ukuran-
ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan yang termuat
didalam dokumen Lelang / dokumen Kontrak.
6.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang
belum
tercantum dalam gambar pelaksanaan, Kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut secara tertulis untuk dapat diputuskan ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan pelaksanaan.
6.5. Kontraktor tidak dibenarkan mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam
gambar pelaksanaan atau dokumen kontrak tanpa sepengetahuan
Direksi/MK. Bila hal tersebut terjadi segala akibat yang ada
menjadi tanggungjawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun
waktu.
7. SHOP DRAWING 7.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk
detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar pelaksanaan / dokumen kontrak maupun vang
diminta oleh Direksi/MK yang merupakan gambar detail pelaksanaan
yang telah disesuaikan dengan keadaan di Lapangan.
7.2. Shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh dari bahan, keterangan
produk, cara pemasangan dan/atau persyaratan khusus sesuai dengan
spesifikasi pabrik (produk bahan yang dipakai).
7.3. Dalam membuat shop drawing, Kontraktor jangan hanya mengacu
kepada gambar
struktur saja akan tetapi juga harus melihat, mempelajari dan
memahami gambar-gambar disiplin lain yaitu Gambar Arsitektur dan
Gambar Mekanikal & Elektrikal yang berhubungan dengan shop
drawing tersebut. Sehingga shop drawing yang
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -4
diserahkan kepada Direksi/MK untuk mendapatkan persetujuannya
adalah shop drawing yang betul-betul sudah terkoordinasi dengan
baik.
7.4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, terlebih dulu shop
drawing harus diajukan
kepada Direksi/MK untuk diperiksa dan mendapatkan
persetujuannya. Shop drawing harus diserahkan kepada Direksi/MK
paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
8. STANDARD DAN ATURAN YANG DIPERGUNAKAN 8.1. Semua pekerjaan
yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Konstruksi dan peraturan nasional lainnya
seperti tertulis dibawah ini khusus yang ada hubungannya dengan
paket pekerjaan dimaksud.
1) Peraturan Beton Indonesia (PBI-1971), NI 2.
2) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982).
3) Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB 1970), NI
3.
4) Persyaratan Cat Indonesia, NI 4.
5) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI), NI 5.
6) Peraturan Semen Portland Indonesia 1974, NI 8.
7) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia (PPBI
1984).
8) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (1983).
9) American National Standard Organization (ANSI).
10) American Sociaty of Testing of Material (ASTM).
11) British Standard Institution (BSI).
12) Deutch Institute for Normalization (DIN).
13) Factory Mutual Standard.(FM).
14) International Standarization Organization (ISO).
15) Japanese Industrial Standard (JIS).
16) National Fire Protection Association (NFPA).
17) Underwriters Laboratories (UL).
18) Standar Industri Indonesia (SII).
19) Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI).
20) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
21) Peraturan Depnaker tentang Keselamatan Kerja
22) Peraturan DPMB, Pemda setempat.
23) Peraturan lain yang berlaku. 8.2. Peraturan dan
Pedoman-pedoman lainnya sesuai yang tercantum didalam
spesifikasi ini.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -5
9. SYARAT BAHAN / MATERIAL DAN KOMPONEN JADI 9.1. Semua bahan
yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik dan
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan bebas
dari noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun
penampilan.
9.2. Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan apa
yang tercantum
dalam gambar pelaksanaan, memenuhi standard spesifikasi bahan
yang telah dipilih /ditunjuk/disetujui, mengikuti peraturan
tertulis dalam Buku Uraian Pekerjaan ini dan mengikuti petunjuk
Direksi/MK.
9.3. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara
tertulis oleh Direksi/MK. 9.4. Untuk pekerjaan khusus/tertentu,
selain harus mengikuti standar yang dipergunakan
juga harus mengikuti persyaratan pabrik yang bersangkutan. 9.5.
Apabila dianggap perlu, Direksi/MK berhak untuk menunjuk Tenaga
Ahli yang
ditunjuk oleh pabrik dan / atau supplier yang bersangkutan
sebagai pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak
mengajukannya sebagai pekerjaan tambah.
10. CONTOH BAHAN / MATERIAL & KOMPONEN JADI 10.1. Kontraktor
wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan
dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek. 10.2.
Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi/MK
sebanyak
minimal 2 (dua) produk / merk yang setara dari berbagai merk
pembuatan, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/MK. Waktu
penyerahan contoh bahan paling lambat adalah 3 (tiga) minggu
sebelum jadual pelaksanaan.
10.3. Contoh bahan yang diserahkan kepada Direksi/MK untuk satu
produk/merk
sebanyak 3 (tiga) buah dari satu bahan yang ditentukan, urtuk
menetapkan standard appearence.
10.4. Keputusan bahan, jenis, dan merek yang memenuhi
spesifikasi akan diambil oleh
Direksi/MK dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.
10.5. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor
diwajibkan membuat komponen
jadi (mock-up] yang harus diperlihatkan kepada Direksi/MK untuk
mendapat persetujuan.
10.6. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji
sesuai dengan standar
yang berlaku.
11. MERK PEMBUATAN BAHAN / MATERIAL 11.1. Semua merk pembuatan
dan/atau merk dagang dalam Uraian Pekerjaan &
Persyaratan Teknis Pelaksaaaan Pekerjaan, dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang
mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -6
11.2. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai
harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar pelaksanaan dan
memenuhi standar spesifikasi bahan tersebut.
11.3. Direksi / MK berhak menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk
pabrik dan / atau supplier
yang bersangkutan sebagai Pelaksana. 11.4. Disyaratkan bahwa
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini
hanya diperkenankan satu merk pembuatan atau merk dagang,
kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi/MK.
11.5. Dalam pelaksanaan pemasangannya, setiap bahan/material dan
komponen jadi
keluaran pabrik, harus dibawah pengawasan/supervisi tenaga ahli
yang ditunjuk.
12. PENINJAUAN DAN PENGUJIAN BAHAN Semua bahan untuk pekerjaan
ini, bila dianggap perlu, harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di Tapak oleh
Direksi/MK.
13. KOORDINASI PELAKSANAAN 13.1. Kontraktor yang menunjuk
Supplier dan / atau Sub Kontraktor dalam hal pengadaan
material dan pemasangannya, wajib memberitahukan terlebih dahulu
kepada Direksi/MK untuk mendapatkan persetujuan.
13.2. Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas
petunjuk Direksi / MK
dengan Sub Kontraktor atau Supplier bahan. 13.3. Supplier wajib
hadir mendampingi Direksi/MK di Lapangan untuk pekerjaan khusus
dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu
persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
14. PERSYARATAN PEKERJAAN 14.1. Kontraktor wajib melaksanakan
semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan dan persyaratan pemakaian bahan
bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Uraian Pekerjaan &
Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau petunjuk yang
diberikan oleh Direksi/MK.
14.2. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan, Kontraktor wajib
memperhatikan dan
melakukan koordinasi kerja dengan Kontraktor atau pekerjaan
lainnya yang sama-sama berada dalam satu tapak dan harus mendapat
ijin tertulis dari Direksi/MK.
15. PELAKSANAAN PEKERJAAN 15.1. Semua ukuran dan posisi termasuk
pemasangan patok-patok di lapangan harus
tepat sesuai gambar Pelaksanaan.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Umum Pekerjaan
PT. Penta Rekayasa Hal. A -7
15.2. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air
hujan menuju ke selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti
persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam gambar kerja.Tidak
dibenarkan adanya genangan air.
15.3. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib
meneliti gambar
pelaksanaan dan melakukan pengukuran kondisi lapangan. 15.4.
Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari
Direksi/MK sebelum memulai pelaksanaan pekerjaaan tersebut.
15.5. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu
harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain. 15.6.
Bilamana pada sistem konstruksi yang tertera dalam gambar
pelaksanaan dianggap
kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan
tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya setelah sistem perkuatan
yang diusulkan Kontraktor disetujui oleh Direksi/MK. Dalam hal ini
Kontraktor tidak dapat mengklaim sebagai pekerjaan tambah.
15.7. Kontraktor tidak boleh mengklaim sebagai pekerjaan tambah
bila terjadi :
1) Kerusakan suatu pekerjaan akibat ketelodoran Kontraktor,
Kontraktor harus memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
2) Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan
persyaratan yang berlaku, gambar pelaksanaan atau dokumen
kontrak.
3) Penunjukan tenaga ahli oleh Direksi/MK yang sesuai dengan
kegiatan suatu Pekerjaan.
4) Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di
lapangan, harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
5) Tebal finishing Arsitektur seluruh lantai adalah +5 cm
dihitung dari permukaan pelat lantai struktur kecuali ditentukan
lain dalam gambar kerja.
16. DASAR PENENTUAN UKURAN / POSISI PEKERJAAN. 16.1. Semua
ukuran dan posisi, termasuk pemasangan patok-patok di lapangan,
harus
tepat sesuai dengan gambar pelaksanaan. 16.2. Kontraktor wajib
memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera
dalam gambar pelaksanaan untuk mendapatkan posisi dan ketepatan
di Lapangan bagi setiap bagian pekerjaan.
16.3. Kontraktor harus memasang patok-patok yang terpenting di
Tapak sebagai patokan
titik mulai setiap bagian dari pekerjaan dan harus sesuai dengan
yang ditentukan pada gambar pelaksanaan.
16.4. Bila terjadi perbedaan antara gambar pelaksanaan dengan
keadaan di Lapangan,
Kontraktor harus melaporkan perbedaan tersebut kepada Direksi/MK
untuk mendapatkan pemecahannya. Tidak dibenarkan Kontraktor
mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Direksi/MK.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -1
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk pekerjaan persiapan adalah
sesuai dengan dokumen pelaksanaan dan minimal terdiri dari:
1.1. Sarana tapak
1.2. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum
pelaksanaan.
1.3. Pekerjaan pengukuran lokasi bangunan.
1.4. Pekerjaan penentuan peil P + 0.00,
1.5. Pekerjaan pembuatan tugu patok dasar.
1.6. Pekerjaan papan patok ukur (boouwplank).
1.7. Pekerjaan galian tanah
1.8. Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah
1.9. Pekerjaan pembongkaran dan perbaikan kembali.
1.10. Pekerjaan tanda batas (pagar) area proyek
1.11. Pekerjaan kantor kontraktor dan lLos kerja / gudang.
1.12. Pekerjaan kantor Direksi/Pengawas.
2. URAIAN PEKERJAAN
2.1. Sarana tapak Yang termasuk pekerjaan ini meliputi
penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja, penyediaan alat
pemadam kebakaran dan drainase tapak.
2.1.1. Pekerjaan penyediaan air & daya listrik untuk
bekerja.
1) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor.
2) Air harus bersih, bebas dari bau lumpur minyak dan bahan
kimia lainnya yang merusak.
3) Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
dari Direksi/Pengawas.
4) Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. 2.1.2.
Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
1) Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran
(Fire Extinguisher) YAMATO lengkap dengan isinya, sekurang
kurangnya 2 Tabung @ 4 - 6 kg.
2) Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat
pemadam kebakaran tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -2
2.1.3. Drainase tapak. Kontraktor wajib membuat saluran
sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada. Pembuatan
saluran sementara tersebut harus sesuai petunjuk / persetujuan
Direksi/Pengawas.
2.2. Pekerjaan Pembongkaran dan Pembersihan Sebelum Pelaksanaan
2.2.1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan
mencakup
pembongkaran / pembersihan / pemindahan keluar dari Area
pembangunan konstruksi terhadap semua hal yang dinyatakan oleh
Direksi/Pengawas tidak akan digunakan lagi maupun yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan.
2.2.2. Hasil bongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik
Pemberi Tugas. Serah
terima akan diatur oleh Direksi/Pengawas.
2.3. Pengukuran Lokasi Pembangunan 2.3.1. Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan keterangan mengenai
peil ketinggian tanah, letak pepohonan letak batas batas tanah
dengan menggunakan Alat Optik yang sudah ditera kebenarannya oleh
pihak yang berwajib.
2.3.2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas untuk
dimintai keputusannya.
2.3.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut sudut hanya
dilakukan dengan alat-alat
Waterpass / Theodolite setara T2. 2.3.4. Kontraktor harus
menyediakan Waterpass / Theodolite setara T2 beserta
petugasnya yang melayani untuk kepentingan pemeriksaan
Direksi/Pengawas. 2.3.5. Pengukuran sudut siku siku dengan prisma
atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian bagian kecil yang
telah disetujui oleh Direksi/Pengawas.
2.3.6. Instalasi instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi
harus diberi tanda yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan yang mungkin terjadi akibat
pekerjaan proyek ini, untuk itu harus dicantumkan dalam gambar
pengukuran seperti disebutkan dalam Pengukuran Lokasi Pembangunan.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan
yang sudah dilaksanakan.
2.4. Pekerjaan penentuan patok dasar atau peil P + 0. 00 2.4.1.
Papan patok ukur / bouwplank dibuat dari kayu borneo dengan ukuran
tebal 3 cm
dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi atasnya. Papan
patok ukur dipasang pada patok Kayu Borneo 5/7 yang jarak satu sama
lain adalah 1,5 m tertancap ditanah dengan kuat sehingga tidak
dapat digerak-gerakkan atau dirubah.
2.4.2. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan
lainnya dan / atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -3
2.4.3. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Kontraktor
harus melaporkan kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat
persetujuan.
2.5. Pembuatan Tugu Patok Dasar (Bench Mark) 2.5.1. Letak tugu
patok dasar [Bench Mark) ditentukan oleh Direksi/Pengawas. 2.5.2.
Tugu patok dasar [Bench Mark) dibuat dari beton bertulang
berpenampang 20 20
cm, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1 meter dengan bagian
yang muncul di atas permukaan tanah secukupnya untuk memudahkan
pengukuran selanjutnya.
2.5.3. Tugu patok dasar [Bench Mark) dibuat permanen, tidak
dapat diubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis
dari Direksi/Pengawas untuk membongkarnya.
2.6. Pekerjaan Papan Patok Ukur [ Bouwplank) 2.6.1. Papan patok
ukur (Bouwplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, tertanam
pada
beton cor setempat sehingga tidak dapat digerakkan atau diubah
ubah. 2.6.2. Papan Patok Ukur Kayu dibuat dari kayu klas II dengan
ukuran tebal 3 cm, lebar 15
cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya 2.6.3.
Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama antara satu dengan yang
lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas. 2.6.4. Papan
patok ukur dipasang sejauh 150 cm dari as dinding terluar, sehingga
tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan. 2.6.5. Setelah selesai
pemasangan papan patok ukur, Kontraktor harus melapor kepada
Direksi/Pengawas untuk dimintakan persetujuan, serta harus
menjaga dan memelihara keutuhan serta ketetapan letak papan patok
ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan
Direksi/Pengawas.
2.6.6. Alat alat lain yang harus senantiasa tersedia di Lokasi
proyek untuk setiap saat
dapat digunakan oleh Direksi/Pengawas adalah :
1) Alat Ukur Theodolite setara T1 dan T2, 1 (satu) buah.
2) Alat Ukur Schuifmaat, 1 (satu) buah.
3) Mesin tik portable 18 / Komputer Portable + CPU + Printer, 1
(satu) set.
4) Kamera biasa lengkap dengan blitznya,1 (satu) set.
5) Kamera Polaroid lengkap dengan film dan blitznya,1 (satu)
set.
6) Sepatu proyek, 4(empat) pasang dan Helm proyek, 4(empat)
buah.
7) 4(empat) set Handy Talky, 4(empat) set.
8) Jas hujan, 4(empat) buah.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -4
2.7. Pekerjaan Galian Tanah 2.7.1. Pekerjaan galian terdiri dari
: basement, diafragma, pondasi batu Kali & batu bata,
pondasi footplate, poer, sloof, saluran, bak kontrol dan galian
lain seperti yang ditunjukkan oleh Direksi/Pengawas.
2.7.2. Urutan galian harus mengikuti petunjuk
Direksi/Pengawas.
2.7.3. Jika pada galian terdapat kotoran dan bagian tanah yang
tidak padat atau longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir
dan dipadatkan.
2.7.4. Apabila Kontraktor melakukan penggalian melebihi
kedalaman yang ditentukan,
maka Kontraktor harus menutup kelebihan tersebut dengan urugan
pasir yang dipadatkan dan disiram air setiap ketebalan 5 cm, lapis
demi lapis sampai jenuh, serta mencapai ketinggian yang
diinginkan.
2.7.5. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar dan
harus dibersihkan dari segala
macam kotoran. 2.7.6. Penampang lereng galian kiri dan kanan
dimiringkan 100 kearah luar dari as galian. 2.7.7. Kelebihan tanah
bekas galian harus dibuang dari Lokasi konstruksi. Area antara
papan patok ukur dengan galian harus bebas dari timbunan tanah.
2.7.8. Disyaratkan bahwa seluruh permukaan galian terutama lantai
galian harus kering
untuk pekerjaan pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan
pondasi, pengurugan dan pemdatan.
2.8. Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan Tanah 2.8.1. Pekerjaan
pengurugan dan pemadatan tanah ini adalah untuk semua lokasi
bekas
galian dan area lainnya sampai permukaan yang ditentukan dengan
kepadatan mencapai CBR 4 atau sesuai gambar pelaksanaan.
2.8.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area
pembangunan harus sudah bersih
dari benda benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang
dapat mengurangi kualitas pekerjaan.
2.8.3. Urugan harus bebas dari bahan yang dapat membusuk, sisa
bongkaran dan / atau
yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. 2.8.4. Penghamparan
tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap-tiap
lapisan maximum 30 cm. Setelah tanah urugan dihamparkan harus
langsung dipadatkan sampai mencapai peil yang diinginkan.
2.8.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca yang
baik. Apabila turun
hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pelaksanaan pekerjaan
ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar
air optimum.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -5
2.9. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali 2.9.1.
Kortraktor wajib melapor kepada Direksi/Pengawas sebelum
melakukan
pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di lapangan.
2.9.2. Kontraktor diharuskan untuk melindungi sarana existing yang
ada di dalam
Tapak yang masih berfungsi.
2.9.3. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi
yang ada / existing di lapangan yang meliputi dan tidak terbatas
pada :
2.9.4. Sistim utilitas yang masih harus berfungsi selama
pekerjaan berlangsung, antara
lain : Saluran Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa Gas, ataupun
instalasi kabel daya dan kabel data. Keamanan kondisi struktur dan
finishing bangunan existing yang tidak kena bongkar.
2.9.5. Pencegahan timbulnya kebisingan dan perlunya rambu-rambu
lalulintas untuk
mengurangi gangguan terhadap lingkungan yang masih harus
berfungsi. 2.9.6. Volume hasil pelaksanaan pekerjaan pembongkaran
akan diperhitungkan
berdasarkan batas pekerjaan sesuai lingkup yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
2.9.7. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan
pembongkaran
pekerjaan lain diluar lingkup kontrak pekerjaan, maka Kontraktor
diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistim yang ada. Dalam
kasus ini, Kontraktor tidak dapat mengklaim sebagai pekerjaan
tambahan.
2.10. Pekerjaan Tanda Batas (Pagar) Area Proyek 2.10.1. Rangka
Kayu Borneo 5/7 dan 6/10.
2.10.2. Dicat meni kayu.
2.10.3. Penutup seng dicat Emulsion [luar dan dalam].
2.10.4. Warna. ditentukan kemudian, produk SANLEX atau
setara.
2.11. Pekerjaan Kantor Kontraktor dan Los Kerja / Gudang 2.11.1.
Ukuran luas kantor Kontraktor dan los kerja, tempat penyimpanan
bahan bakar,
terserah kepada Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan,
kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat
tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran.
2.11.2. Kontraktor harus menyediakan 4 buah tabung Pemadam
Kebakaran [Fire
Etinguisher] 20 kgs/cm2, 1 ditempat Kontraktor, 1 diletakkan di
Kantor Direksi/Pengawas, 2 diletakkan di daerah yang strategis di
Los Kerja.
2.11.3. Khusus untuk menyimpan bahan bahan dasar seperti pasir
atau kerikil harus
dibuatkan kotak penyimpanan yang diberi pagar dengan dinding
dari papan sehingga masing masing bahan tidak tercampur dengan yang
lainnya.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -6
2.11.4. Kontraktor tidak diperkenankan untuk :
1) Menyimpan alat-alat, bahan-bangunan diluar pagar proyek
walaupun untuk sementara waktu.
2) Menyimpan bahan bahan yang ditolak Direksi/Pengawas karena
tidak memenuhi syarat.
2.12. Pekerjaan Kantor Direksi/Pengawas 2.12.1. Luas
Luas Kantor Direksi/Pengawas adalah + 60 m2. 2.12.2. Konstruksi
dan Finishing.
1) Tiang dengan Kayu Kamper 6 / 10 dan 6 / 14.
2) Dinding dengan Kayu lapis [6 mm] double side, rangka Kayu
Kamper 6 / 10.
3) Lantai beton rabat 1 PC : 3 Psr : 5 Krl, tulangan susut BRC
M6 dipola.
4) Pondasi tiang kayu, dengan umpak beton dan anker 4 diameter
12 mm tertanam pada kedalaman 40 cm.
5) Plafond menggunakan Asbes Semen Datar, ukuran 100 x 100 x
0,4cm dengan rangka kayu Kamper 5 / 7.
6) Daun Pintu dengan Kayu Lapis 4 mm (double side). Kunci &
Engsel produk lokal.
7) Daun jendela kaca t = 5 mm.
8) Finishing dengan cat AVIAN atau setara.
9) Kayu yang tampak dicat pinotex.
10) Kayu tidak tampak dicat menu kayu.
11) Penutup atap Asbes gelombang t = 8 mm [Harflex atau
setara].
12) WC Jongkok [2 buah], Wastafel, Sink untuk Pantry, Kran-kran
/ Faucet produk lokal.
2.12.3. Mekanikal, Elektrikal dan Sanitasi.
1) Lampu Penerangan menggunakan TL 40 watt (+ 8 titik @ 2 x 40
watt ).
2) Kecuali daerah basah dengan lampu pijar, saklar, panel daya
(Lokal).
3) Air Conditioning untuk Ruang Rapat, Ruang Pimpro & Ruang
Kerja.
4) Air Kotor ditampung dengan Septictank ( Asbes, kapasitas 1 m3
), dengan rembesan dialirkan ke drainase kota dengan pipa
pralon.
5) Air bersih diambil dari sumur dangkal yang ditampung dengan
reservoir (fiberglass) volume 1 m3 dengan pipa pralon.
2.12.4. Perlengkapan yang disediakan pada Kantor
Direksi/Pengawas
1) 1(satu) buah meja rapat ukuran 2,4 x 6,00 m dengan 10 buah
kursi lipat.
2) 4(empat) buah meja tulis, biro ukuran 0,80 x 1,20 m dengan 4
buah kursi lipat.
3) 1(satu) unit White board ukuran 1,2 x 2,4 m.
4) 1(satu) unit Kotak PPPK lengkap dengan isinya.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Pekerjaan Persiapan
PT. Penta Rekayasa Hal. B -7
5) 1(satu) buah alat pemadam kebakaran dengan chemical isi 4 6
Kg.
6) 1(satu) buah sambungan telepon.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN Didalam hal
melaksanakan pekerjaannya, Kontraktor harus mengamankan /
melindungi hal-hal sebagai berikut :
3.1. Bangunan dan benda-benda existing lainnya yang
dipertahankan agar tidak rusak
atau cacat. 3.2. Barang atau bahan atau komponen yang
dipertahankan, agar tidak rusak atau
cacat. 3.3. Hasil pekerjaan sebelumnya (yang sudah selesai
dikerjakan). 3.4. Pekerjaan yang sedang berjalan.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 1
C. PEKERJAAN STRUKTUR
1. PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Mempelajari bagian-bagian lain dari buku Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini maupun persyaratan yang berhubungan
dengan pekerjaan pondasi tiang pancang.
1.1.2. Menyediakan tenaga kerja, material, peralatan dan
lain-lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang
pancang.
1.1.3. Menyediakan layanan dan transportasi yang diperlukan
untuk pengadaan tiang pancang.
1.1.4. Melaksanakan pekerjaan pemancangan seluruh tiang untuk
semua pondasi bangunan dan pondasi-pondasi lainnya seperti yang
disebut dalam buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, atau
sesuai yang tercantum dalam gambar perencanaan
1.1.5. Melakukan koordinasi lapangan dengan pekerjaan-pekerjaan
lain yang berada dalam satu proyek, sehingga seluruh pekerjaan
dapat berlangsung dengan lancar.
1.1.6. Informasi Keadaan Tanah Data tanah (boring, sondir dan
lain-lain) adalah bagian dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini. Kontraktor harus meneliti dan mempelajari data hasil
penyelidikan tanah agar pekerjaan pemancangan tiang dapat
dilaksanakan dengan sempurna.
1.2. Persyaratan Umum
1.2.1. Beton tiang pancang harus mempunyai tegangan
karakteristik minimal sesuai yang tercantum dalam gambar
perencanaan yang diuji pada umur 28 hari dengan menggunakan benda
uji silinder diameter 15 cm panjang 30 cm sesuai dengan standar
ASTM C-31 dan C-39.
1.2.2. Semua agregat harus bebas dari garam dan mengikuti
standar ASTM C-33.
1.2.3. Semen yang digunakan harus memenuhi standar ASTM
C-150.
1.2.4. Air harus bersih dan tidak mengandung material yang
merusak beton, termasuk ga-ram.
1.2.5. Standar Indonesia yang ekivalen dengan ASTM dapat
diterima.
1.3. Persyaratan Bahan
1.3.1. Tiang pancang yang direncanakan adalah tiang pancang
precast prestressed dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar
perencanaan.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 2
1.3.2. Beton tiang pancang harus mempunyai tegangan
karakteristik minimal sesuai yang tercantum dalam gambar
perencanaan. Ukuran-ukuran dan detail tiang juga sesuai yang
tercantum dalam gambar perencanaan.
1.3.3. Tiang pancang harus mempunyai kapasitas (daya dukung)
rencana untuk 1 (satu) tiang pancang, sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar perencanaan.
1.3.4. Ukuran Panjang Tiang
1) Sebelum memesan material, merupakan tanggung jawab Kontraktor
untuk mendapatkan panjang-panjang tiang yang dibutuhkan dengan cara
yang sudah baku seperti melakukan pemancangan tiang uji, tes
pembebanan tiang dan lain-lain. Semua tiang harus ditanam pada
kedalaman tertentu sampai mendapatkan kapasitas daya dukung yang
telah ditentukan.
2) Walaupun demikian pada pelelangan pekerjaan, jumlah dan
panjang tiang, ditentukan berdasarkan gambar rencana, dengan
kapasitas yang memenuhi beban rencana total seperti yang ditentukan
dalam gambar perencanaan. Tiang uji dan tes pembebanan yang
ditentukan dalam buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
juga termasuk dalam penawaran harga pekerjaan.
1.3.5. Persyaratan lain yang dapat diaplikasikan untuk ini dapat
dilihat dalam buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
tentang persyaratan bahan beton.
1.4. Persyaratan Umum Pelaksanaan
1.4.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus sudah
memeriksa seluruh gambar perencanaan dan buku Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini, sudah meninjau lokasi, sudah melihat
catatan mengenai pembangunan sebelumnya, sudah mempelajari utilitas
yang ada dan hubungan-hubungannya (connections) jika ada serta
sudah mencatat semua kondisi dan batasan yang dapat mempengaruhi
pekerjaan ini.
1.4.2. Lokasi dan titik-titik pemancangan sesuai yang tercantum
didalam gambar perencanaan.
1.4.3. Cara pelaksanaan pemancangan dan pengetesan harus selalu
dicatat dan dilakukan dengan baik. Catatan tersebut harus diberikan
pada Direksi Lapangan/MK dan Perencana untuk diperiksa dan
dikonfirmasikan.
1.4.4. Tiang-tiang, baru boleh dipancang setelah
sekurang-kurangnya berumur 4 minggu terhitung dari saat setelah
selesai pengecoran tiang tersebut.
1.4.5. Kontraktor harus menentukan semua garis kemiringan dan
bertanggung jawab atas tata letak yang benar serta kapasitas daya
dukung seluruh tiang.
1.4.6. Kontraktor harus memberi laporan kepada Direksi
Lapangan/MK tentang jadwal pelaksanaan pemancangan sehingga Direksi
Lapangan/MK dapat melakukan inspeksi.
1.4.7. Setelah penyelesaian pekerjaan pemancangan tiang,
Kontraktor harus membuat "as built drawing" berdasarkan catatan
hasil pemancangan yang memuat denah tiang, as-as kolom, tata letak
tiang, kedalaman pemancangan tiap-tiap tiang, jarak antar tiang
dalam 1 (satu) grup tiang, kemiringan tiang (kalau ada) dan
lain-lain serta diperiksa oleh seorang surveyor yang cakap.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 3
1.4.8. Biaya perencanaan kembali akibat kesalahan lokasi
pemancangan tiang yang telah dilaksanakan dan biaya tambahan dari
pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenuhi perencanaan semula,
ditanggung oleh Kontraktor.
1.4.9. Kedalaman tiang pancang ditentukan berdasarkan gambar
perencanaan, hasil penyelidikan tanah, test penetrasi dan final set
dari tiang.
1.4.10. Kedalaman minimal dari tiang pancang akan ditentukan
oleh Direksi Lapangan/MK berdasarkan data/catatan hasil pemancangan
tiang uji.
1.4.11. Kontraktor harus memindahkan dan membuang reruntuhan
beton, sisa-sisa potongan besi beton dan tanah bekas galian, keluar
lapangan/proyek atau ke suatu tempat yang ditentukan oleh Direksi
Lapangan/MK, biaya untuk pembuangan tersebut ditanggung oleh
Kontraktor.
1.5. Pengangkutan, Penimbunan dan Pemeliharaan Tiang.
1.5.1. Seluruh tiang pancang harus diangkut dengan teliti dan
hati-hati sehingga tidak terjadi kerusakan tiang pada waktu
pengangkutan.
1.5.2. Penimbunan tiang pancang harus didukung dengan balok
beton yang berjarak tidak lebih dari 2,0 m satu sama lainnya.
1.5.3. Untuk mencegah kerusakan tiang selama pemancangan, maka
pada kepala tiang harus dipasang helmet yang bentuk dan ukurannya
sesuai dengan gambar perencanaan atau sesuai dengan ketentuan
pabrik pembuat dan harus disetujui oleh Direksi Lapangan/MK.
1.6. Peralatan Pemancangan
1.6.1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan
data lengkap dari peralatan yang akan dipergunakan, cara
pemancangan dan prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan
peralatan yang akan digunakan di lapangan.
1.6.2. Cara Pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkan
kerusakan pada tiang. Hammer (pemukul) yang dipakai harus sesuai
dengan tipe tiang pancang dan sifat dari bahan yaitu menggunakan
alat pancang tipe K-450.
1.6.3. Drop hammer (diesel) untuk pemancangan tiang-tiang harus
mempunyai berat sekurang-kurangnya 4500 kg serta dapat melakukan
sekurang-kurangnya 40 kali pukulan setiap menitnya dengan tinggi
jatuh antara 1,6 m. - 1,8 m.
1.6.4. Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakah
memungkinkan untuk penempatan peralatan pemancangan, masa
pemancangan dan percobaan pembebanan.
1.6.5. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan alat pancang
untuk keperluan lain. Semua pekerjaan selain pekerjaan pemancangan,
yang menggunakan alat pancang harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan/MK.
1.7. Persiapan Pemancangan
1.7.1. Kontraktor harus menentukan tiap tiang pancang, tepat
pada titik yang telah ditentukan.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 4
1.7.2. Tiang pancang ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai
dengan urutan kerja yang telah direncanakan.
1.7.3. Tiap tiang pancang harus diberi tanda ketinggian dengan
cat pada setiap interval 0,5 m.
1.7.4. Kontraktor agar mencatat semua data pemancangan dari
setiap tiang dengan seteliti mungkin.
1.7.5. Kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan untuk
menghidari kerusakan pada kepala tiang pancang selama pemancangan.
Untuk maksud tersebut, helmet dan packing yang cocok dan telah
disetujui oleh Direksi Lapangan/MK harus dipasang pada kepala tiang
pancang.
1.8. Persyaratan Pelaksanaan Pemancangan
1.8.1. Pengangkatan tiang pada waktu akan dilakukan pemancangan
harus dilakukan pada titik-titik yang tepat dengan cara mengikuti
petunjuk dari pabrik pembuat tiang tersebut, atau cara lain yang
disetujui Direksi Lapangan/MK.
1.8.2. Tiang harus dipancang sampai kedalaman minimal sesuai
gambar perencanaan atau sesuai dengan hasil kalendering untuk
masing-masing tiang, sehingga kapasitas (daya dukung) tiang yang
sudah diperhitungkan dapat tercapai.
1.8.3. Urutan Pemancangan
1) Sebelum melakukan pekerjaan pemancangan, Kontraktor harus
mengajukan usulan mengenai urutan rencana pemancangan yang harus
diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan saling mengganggu dalam
pelaksanaan pekerjaan pemancangan.
2) Dalam satu group tiang pancang yang jaraknya saling
berdekatan harus direncanakan urut-urutan pemancangan yang harus
dimulai dari tiang pancang dengan posisi paling tengah dan yang
terakhir pemancangan tiang dengan posisi paling luar.
3) Direksi Lapangan/MK dapat meminta kepada Kontraktor untuk
merubah urutan pemancangan kalau menurutnya urutan yang akan
dilaksanakan mengakibatkan gangguan pada tiang pancang yang sudah
selesai dipancang. Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan claim
atau perpanjangan waktu karena perubahan tersebut.
1.8.4. Pemancangan tiang uji
1) Kontraktor harus memancang sedikitnya 10 % (sepuluh persen)
dari total pondasi tiang sebagai tiang uji (pile driving test)
untuk menentukan panjang tiang yang dibutuhkan sehingga didapatkan
daya dukung dan kedalaman pemancangan diseluruh area pekerjaan. Tes
tersebut dilakukan cukup lama sebelum pelaksanaan sebenarnya. Hal
ini adalah untuk mencegah terjadinya keterlambatan kemajuan
pekerjaan dan juga agar Kontraktor setiap saat dapat memilih
tiang-tiang dengan panjang yang sesuai dengan kondisi ditempat
pemancangan.
2) Tiang uji harus dipancang pada posisi sesuai petunjuk Direksi
Lapangan/MK dan sesuai gambar perencanaan. Pemancangan dilakukan
sampai pada kedalaman sesuai gambar perencanaan atau menurut
petunjuk Direksi Lapangan/MK. Kontraktor harus menyiapkan
ruyung/follower untuk
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 5
mengantisipasi apabila diperlukan pemancangan lebih dalam dari
yang sudah ditentukan dalam gambar perencanaan.
3) Pencatatan calendering harus dilakukan dengan teliti yaitu
setiap 20-50 cm pada minimal 5 m' terakhir.
4) Koreksi rumusan calendering tersebut dipakai untuk
mengevaluasi panjang tiang pancang yang diperlukan agar kapasitas
daya dukung bisa dicapai.
5) Dari hasil evaluasi tersebut, Direksi Lapangan/MK akan
menentukan panjang-panjang tiang pancang yang diperlukan. Dengan
berpedoman pada ketentuan ini Kontraktor dapat membuat/mengadakan
seluruh tiang pancang sesuai dengan panjang-panjang tiang yang
dibutuhkan menurut hasil pemancangan tiang uji, untuk selanjutnya
melaksanakan pemancangan sesuai dengan ketentuan.
1.8.5. Hasil tes pembebanan (loading test) digunakan untuk
mengkoreksi rumusan calendering yang ditentukan didalam Buku
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini.
1.8.6. Tiang-tiang harus disiapkan dengan seksama pada posisi
yang diinginkan dan harus dipancang tepat pada garis -garis /
titik-titik pancang yang telah ditentukan sesuai dengan gambar
perencanaan.
1.8.7. Tiang-tiang harus dipancang menurut metode yang disetujui
Direksi Lapangan/MK dan sampai kedalaman seperti yang ditunjukkan
dalam hasil pemancangan tiang uji, atau sesuai gambar perencanaan
atau menurut petunjuk Direksi Lapangan/MK.
1.8.8. Pemancangan tiang harus dilakukan terus menerus sampai
mencapai kedalaman yang sudah ditentukan dan sampai dengan
penurunan maksimum 20 mm, untuk 10 pukulan terakhir. Direksi
Lapangan/MK akan menyatakan setiap tiang telah selesai
pemancangannya.
1.8.9. Bila ada keragu-raguan tentang hasil kalendering atau
kedalaman tiang pancang, Direksi Lapangan/MK boleh memerintahkan
untuk memancang sampai kedalaman tertentu walaupun final set yang
disyaratkan telah terpenuhi.
1.8.10. Pada pemancangan seluruh tiang, baik pada waktu pile
driving test maupun pada pemancangan selanjutnya, pemukulan tiang
baru dapat dihentikan apabila penetrasi tiang pada 10 (sepuluh)
pukulan terakhir tidak lebih dari 2,00 cm. dan daya dukung tiang
yang direncanakan telah tercapai.
1.8.11. Daya dukung tiang dapat dihitung dengan rumus: eh W H W
+ n2 P 1 Pu = X X S + K W + P SF
dimana:
Pu = daya dukung tiang yang direncanakan (ton)
eh = efisiensi hammer = 0.85
W = berat Ram (ton)
H = strook Ram (cm)
P = berat tiang (ton)
S = penetrasi akhir tiang per pukulan (cm), dihitung dari
penetrasi rata-rata
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 6
pada 10 pukulan terakhir.
K = besar rebounding pada pukulan terakhir (cm) = 0.1 in = 0.254
cm.
n = koefisien restitusi = 0.5 (concrete pile with
cap/cushion)
SF = Faktor Keamanan = 6
1.8.12. Apabila tiang sudah selesai dipancang pada tempatnya dan
telah disetujui Direksi Lapangan/MK, Kontraktor harus menyediakan
stek tulangan dari tiang pancang yang masuk ke poer sebagai
pengikat, sesuai gambar perencanaan. Stek tulangan tersebut bisa
dikerjakan dengan dua alternatif yaitu :
1) Apabila sisa pemancangan tiang masih cukup panjang untuk stek
tulangan, beton ujung tiang bagian atas harus dibobok/dibongkar dan
seluruh tulangan tiang dibuat stek sesuai gambar perencanaan.
2) Apabila sisa pemancangan tiang, panjangnya tidak mencukupi
untuk stek tulangan, beton ujung tiang bagian atas harus
dibobok/dibongkar, stek tulangan dilas ke tulangan tiang atau
dipasang pada rongga tiang sesuai gambar perencanaan.
1.8.13. Pekerjaan pengelasan sambungan tiang pancang harus
dikerjakan oleh tenaga yang akhli dan berpengalaman. Pemborong
wajib menyerahkan sertifikat keahlian dari masing-masing tukang
las, minimal kelas B.
1.8.14. Apabila terjadi perbedaan kedalaman tiang pancang antara
gambar perencanaan dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, hal
tersebut akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah atau
pekerjaan kurang berdasarkan kesepakatan hasil pemeriksaan, laporan
dan catatan-catatan dilapangan. Bila terjadi perubahan desain dari
kepala tiang (poer), "as built drawing" harus sudah diberikan
kepada Direksi Lapangan/MK sebelum alat pancang dikeluarkan dari
tempat pekerjaan.
1.9. Laporan Pemancangan
1.9.1. Kontraktor harus membuat catatan kerja tiap tiang yang
dipancang dan laporannya yang merupakan salinan catatan kerja
tersebut yang sudah diketik rapi dan sudah ditandatangani harus
diserahkan kepada Direksi Lapangan/MK.
1.9.2. Catatan kerja tersebut berisi panjang, lokasi, tipe, daya
dukung ijin dan hasil-hasil dari tes lain. Sebagai tambahan,
catatan kerja ini berisi juga sebuah daftar mengenai berbagai
lapisan tanah yang ditembus.
1.9.3. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan laporan kepada
Direksi Lapangan/MK tentang hasil-hasil pemancangan untuk
melengkapi laporan/catatan kerja tersebut diatas. Laporan ini harus
dikirim kepada Direksi Lapangan/MK tidak melebihi selang hari waktu
pemancangan dengan disertai data-data sebagai berikut :
1) Nomor referensi halaman dan lokasi tiang pancang.
2) Nomor tiang, ukuran tiang dan panjang tiang.
3) Elevasi permukaan tanah, kedalaman tiang dan elevasi ujung
bawah tiang.
4) Tanggal dan waktu pemancangan.
5) Jumlah pukulan dan nilai daya dukung final
6) Detail tentang final set dan metoda dari pengangkatan dan
pemancangan tiang
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 7
7) Jenis dan tipe dari peralatan yang dipakai
8) Loncatan/pantulan dari ram (Ram stroke)
9) Waktu yang diperlukan untuk pemancangan
1.9.4. Pada akhir pekerjaan pemancangan, Kontraktor harus
membuat dan menyerahkan gambar denah pondasi dan toleransi yang
terdapat dilapangan sebanyak yang diperlukan oleh Direksi
Lapangan/MK dan Pemberi Tugas.
1.10. Pemancangan yang Tidak Sempurna
1.10.1. Tiang pancang yang tidak sempurna, baik karena kondisi
tiang atau karena salah pemancangan atau letaknya meleset dari
tempat yang ditentukan, harus diperbaiki atas biaya Kontraktor
dengan salah satu cara dibawah ini yang disetujui Direksi
Lapangan/MK.
1) Tiang yang tidak sempurna diambil/dicabut dan diganti dengan
tiang baru.
2) Tiang baru dipancangkan berdekatan dengan tiang yang tidak
sempurna.
1.10.2. Tiang-tiang harus diletakkan dan dipancang pada elevasi
lapisan dasar rencana (design sub-grade elevations).
1.10.3. Akibat persyaratan tersebut di atas, maka tiang-tiang
tadi harus dipancang dengan tepat pada lokasi sesuai gambar
perencanaan. Semua tiang harus dipancang dengan toleransi lateral
tidak lebih dari 7,50 cm dari titik yang ditentukan. Tiang-tiang
yang deviasinya lebih dari 7,50 cm ke arah lateral atau tiang-tiang
yang kemiringannya pada arah vertikal lebih dari 0,2 % harus
dibuang. Deviasi tiap tiang dari titik lokasi sesuai perencanaan
harus dilaporkan setiap hari pada Direksi Lapangan/MK. Kontraktor
harus mengadakan dan memasang tiang-tiang tambahan pada lokasi
tersebut sebagai akibat dari pemancangan yang tidak sempurna sesuai
dengan petunjuk Direksi Lapangan/MK. Biaya untuk pelaksanaan
seperti itu menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.10.4. Dimana terdapat lebih dari 4 (empat) tiang dalam suatu
group, tiang yang pertama dipancang adalah tiang yang di tengah.
Semua tiang dalam suatu group harus mempunyai kedalaman yang
kira-kira sama.
1.10.5. Tiang-tiang yang pemancangannya ditolak dan tidak
dicabut, harus tetap berada di dalam tanah dan dipotong sesuai
dengan petunjuk Direksi Lapangan/MK. Jika tiang tersebut menurut
petunjuk Direksi Lapangan/MK harus dicabut, dan lubang bekas tiang
yang tidak dicabut tadi tidak dipakai lagi untuk pemancangan tiang
pengganti maka lubang tersebut harus diisi dengan kerikil atau
split dan harus dipadatkan tanpa ada biaya tambah.
1.10.6. Jika ada kerusakan pada tiang pancang selama
pemancangan, maka pada bagian yang rusak tersebut harus diperbaiki
dengan cara dipotong dan disambung dengan tiang baru sesuai
petunjuk Direksi Lapangan/MK. Jika menurut Direksi Lapangan/MK
tidak memungkinkan Kontraktor untuk memperbaiki tiang pancang yang
rusak secara baik atau jika hasil perbaikannya meragukan, Direksi
Lapangan/MK dapat memerintahkan untuk mengganti dengan tiang baru.
Kontraktor harus menanggung seluruh biaya berbaikan, pengadaan dan
pemancangan tiang pangganti.
1.10.7. Apabila tiang yang sudah dipancang mengalami heave
(naik/mumbul) maka harus dilakukan pengamatan besarnya heave
terhadap datum. Tiang yang mengalami heave > 10 mm akibat
pemancangan tiang berdekatan harus dipancang ulang.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 8
1.10.8. Apabila akibat pemancangan yang tidak sempurna menurut
pendapat Direksi Lapangan/MK harus dilakukan perencanaan ulang
(redesign) pondasi, maka biaya redesign pondasi tersebut adalah
beban dan tanggung jawab Kontraktor.
1.11. Gangguan / Halangan. Jika ditemukan lapisan padat atau
gangguan lain yang menyebabkan amat sulitnya pemancangan suatu
tiang untuk mencapai kedalaman lapisan pendukung yang sudah
dipersyaratkan, Kontraktor harus melakukan usaha yang biasa
digunakan untuk kondisi tersebut misalnya dengan melakukan
pengeboran lapisan padat yang menjadi penghalang atau cara-cara
lain yang biasa dilakukan tanpa ada biaya tambahan. Jika menurut
anggapan Direksi Lapangan/MK, Kontraktor tidak mampu menyelesaikan
dengan baik gangguan / halangan pemancangan suatu tiang dengan cara
tersebut, Direksi Lapangan/MK dapat memerintahkan Kontraktor untuk
memasang tiang pancang tambahan sampai mencapai kedalaman lapisan
pendukung yang sudah dipersyaratkan atas beban Kontraktor.
1.12. Persyaratan Tes Beban Tiang Pancang
1.12.1. Tes beban tiang pancang merupakan lingkup pekerjaan
Kontraktor, biaya tes beban tiang pancang belum termasuk di dalam
biaya pekerjaan pondasi. Pada umumnya biaya tes beban tiang pancang
diberikan dalam bentuk item khusus di Bill Of Quantity (BQ).
1.12.2. Kontraktor harus melakukan uji beban statik tekan pada
tiang pancang sebanyak minimal 1 % dari jumlah total tiap-tiap
ukuran penampang tiang pancang. Titik-titik lokasi tiang yang harus
dilakukan uji beban akan ditentukan oleh MK atas persetujuan
konsultan perencana. Uji beban statik pada tiang pancang
dimaksudkan untuk mengevaluasi daya dukung tiang tekan sebagai
berikut :
1) Daya dukung tekan tiang dengan beban tekan sebesar 2 x dari
beban rencana (140 ton) = 280 ton yang mengacu pada ASTM D-1143.81
(Standard Test Method for Piles (Reapproved 1987) Under Static
Axial Compressive Load).
Selain itu kontraktor juga harus melakukan uji beban tiang tarik
sebanyak minimal 1 % dari jumlah total tiap-tiap ukuran penampang
tiang pancang yang mengalami tarik. Titik-titik lokasi tiang yang
harus dilakukan uji beban akan ditentukan oleh MK atas persetujuan
konsultan perencana. Uji beban statik pada tiang pancang
dimaksudkan untuk mengevaluasi daya dukung tiang sebagai berikut
:
1) Daya dukung tarik tiang dengan beban tarik sebesar 2 x dari
beban rencana (21 ton) = 42 ton yang mengacu pada ASTM D-3689.90
(Standard Test Method for Individual Piles Under Static Axial
Tensile Load).
1.12.3. Uji beban statik untuk menguji daya dukung tiang
terhadap beban tekan, maksimal 60% dari jumlah total tes tersebut
dapat dilakukan sebelum tahapan konstruksi dan minimal 40% dari
jumlah total tes tersebut dilakukan pada tahapan konstruksi.
1.12.4. Uji beban statik ntuk menguji daya dukung tiang terhadap
beban tarik dilaksanakan apabila dianggap perlu yaitu bilamana
dalam perencanaan ditemukan kondisi tiang yang mengalami tarik.
1.12.5. Selain uji daya dukung tekan dan tarik, Kontraktor juga
harus melakukan uji beban untuk daya dukung lateral free head
minimal satu tiang pancang untuk tiap ukuran
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 9
penampang, yang akan ditentukan oleh MK atas persetujuan
konsultan perencana. Ketentuan uji tiang pancang untuk daya dukung
lateral adalah sebagai berikut :
1) Daya dukung lateral tiang dengan beban lateral sebesar 2 x
beban rencana untuk lateral free head (2 ton) = 4 ton yang mengacu
pada ASTM D-3966.90 (Standard Test Method for Piles Under Lateral
Loads) dengan pembebanan bertahap (cyclic loading). Uji beban ini
harus dilakukan pada elevasi kepala tiang yang direncanakan (level
cut off).
2) Daya dukung lateral tiang dengan beban lateral sebesar 2 x
beban rencana untuk lateral free head (4.3 ton) = 8.6 ton yang
mengacu pada ASTM D-3966.90 (Standard Test Method for Piles Under
Lateral Loads) dengan pembebanan bertahap (cyclic loading). Uji ini
harus dilakukan pada elevasi kepala tiang yang direncanakan (level
cut off).
1.12.6. Uji PDA hanya diperbolehkan untuk dipakai sebagai
pembanding dari percobaan sebagaimana yang ditentukan dalam butir
1.12.2. dengan jumlah maksimal 25 % dari yang disyaratkan. Sisanya,
yaitu 75 % dari total tiang pancang uji tetap harus mempergunakan
sistem pembebanan statik. Dari antara tiang uji tersebut di atas,
harus terdapat tiang yang diuji secara statik dan PDA sehingga
hasil PDA dapat dikorelasikan dengan hasil uji statik dengan
memperhatikan bahwa PDA belum dapat dianggap sepenuhnya
menggantikan hasil uji beban statik. Uji PDA harus mengacu pada
ASTM D 4945.
1.12.7. Hasil tes pembebanan (loading test) tersebut diatas akan
digunakan untuk mengkoreksi rumusan calendering yang ditentukan
didalam Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini. Ketentuan
dan persyaratan tes pembebanan sesuai ketentuan dan persyaratan
yang diuraikan dalam pasal Tes Pembebanan Statik (loading test)
dibawah ini.
1.13. Tes Beban Tiang Pancang
1.13.1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang akhli dan
berpengalaman, bahan-bahan dan peralatan/perlengkapan yang
diperlukan untuk pelaksanaan tes beban tiang, melakukan pencatatan
dan pengukuran dari percobaan beban termasuk penyediaan, penyusunan
kentledge yang digunakan dan pembongkaran kembali.
1.13.2. Kontraktor harus membuat gambar perencanaan tes beban
tiang yang disertai dengan penjelasan/keterangan tentang daftar
peralatan, jenis beban, alat pengaman, kalibrasi alat dan cara
pelaksanaan percobaan. Dokumen tersebut harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan/MK untuk mendapat persetujuan.
1.13.3. Selama pelaksanaan loading test, Kontraktor harus
menempatkan tenaga kerja yang berpengalaman untuk pelaksanaan
pengamatan dan pencatatan hasil percobaan.
1.13.4. Jangka waktu antara pemancangan tiang yang akan ditest
dengan pelaksanaan loading test pada tiang tersebut harus ada
jangka waktu paling sedikit 2 (dua) minggu, untuk mengembalikan
kondisi tanah kepada keadaan semula akibat pemancangan tiang.
Pemancangan.tiang yang berdekatan dengan tiang percobaan harus
ditunda selama adanya loading test.
1.13.5. Pada waktu akan dilakukan tes pembebanan (loading test),
Direksi Lapangan/MK akan memilih dan menentukan tiang-tiang yang
harus dites. Perencana harus turut menyaksikan didalam menentukan
tiang-tiang yang akan dites dan pelaksanaan pengetesan pembebanan
tiang pancang atas biaya Kontraktor.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 10
1.13.6. Loading test vertikal harus dilakukan pada minimal 2
(dua) buah tiang pancang.
1.13.7. Verifikasi daya dukung tiang yang diijinkan harus
dipastikan dengan melakukan tes pembebanan sesuai dengan ASTM
D-1143-81 seperti yang disebutkan dibawah ini.
1.13.8. Perlengkapan Pembebanan
1) Beban untuk percobaan didapat dari reaksi kentledge melalui
jack hidraulics yang besarnya melebihi dari beban percobaan dan
ditempatkan pada platform sebagaimana harusnya.
2) Beban kentledge terdiri dari blok-blok beton dengan ukuran
yang sama.
3) Plat baja dengan ketebalan yang cukup untuk menerima beban,
ditempatkan secara sentris diatas pile cap untuk dapat menyalurkan
beban percobaan secara sempurna kepada tiang.
4) Ukuran dari plat baja tidak boleh lebih kecil dari ukuran
pile cap dan juga tidak boleh lebih kecil dari ukuran Jack yang
digunakan.
5) Jack hidraulic harus ditempatkan sentris pada tiang / pile
cap.
6) Jack dan alat lainnya termasuk hydraulic ram, hydraulic pump
dan pressure gauge harus dikalibrasikan sebelum percobaan
dilakukan.
1.13.9. Alat Pengukuran Penurunan Laporan kalibrasi harus
disertakan pada semua alat loading test yang membutuhkan kalibrasi
sebelum percobaan beban dilakukan.
1.13.10. Prosedur Pembebanan Beban percobaan dikerjakan dalam 4
cycle sesuai dengan ASTM D 1143-81 untuk loading test vertikal.
1.13.11. Metoda pelaksanaan, pemasangan dan besaran beban adalah
sebagai berikut:
1) Beban tes adalah 2 kali beban rencana atau sesuai dengan
gambar perencanaan.
2) Pembebanan tes dilakukan dalam 7 kali kenaikan yaitu : 0,5;
0,75; 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kali beban kerja.
3) Pembacaan penurunan dan "Rebound" harus dicatat sampai 0,30
mm untuk tiap kenaikan atau penurunan beban, dimulai dari beban
yang diperkirakan telah bekerja dan untuk tiap kenaikan setelah
itu. Beban tes harus tetap bekerja sampai tidak terjadi penurunan
dalam periode 2 jam.
4) Beban total tes harus tetap bekerja sampai penurunan tidak
lebih dari 0,25 mm dalam 48 jam.
5) Beban total harus diturunkan berturut-turut sebesar tidak
lebih dari 1/4 kali beban total dan pada interval tidak kurang dari
1 jam.
6) "Rebound" harus dicatat pada setiap penurunan beban, dan
"rebound" terakhir harus dicatat setelah seluruh beban tes sudah
dipindahkan.
7) Beban maksimum tiang yang diijinkan adalah 0,5 dari beban tes
pada titik leleh. Titik leleh didefinisikan sebagai titik dimana
kenaikan beban menyebabkan penambahan "settlement" yang tidak
proporsional.
8) Semua alat, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
melakukan uji beban harus disediakan oleh Kontraktor.
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 11
9) Apabila tidak ada ketentuan lain yang diberikan oleh Direksi
Lapangan/MK, selama loading test tidak diperbolehkan adanya
kegiatan pengeboran maupun pemancangan.
10) Di dalam pekerjaan loading test, tidak boleh menggunakan
tiang pancang disampingnya sebagai anker.
1.13.12. Prosedur loading test
1) Schedule pembebanan "Cyclic-Loading" (ASTM D.1143-81 Section
5.2)
Penambahan / Beban (dalam % Lama pembebanan Pengurangan beban
rencana) beban (%)
0 0 A 25 25 Cycle 1 A 25 50 1 jam 25 25 20 menit 25 0 1 jam 50
50 20 menit 25 75 A 25 100 Cycle 2 1 jam 25 75 20 menit 25 50 20
menit 50 0 1 jam 50 50 20 menit 50 100 20 menit 25 125 A 25 150
Cycle 3 1 jam 25 125 20 menit 25 100 20 menit 50 50 20 menit 50 0 1
jam 50 50 20 menit 50 100 20 menit 50 150 20 menit 25 175 A 25 200
Cycle 4 B 25 175 20 menit 25 150 20 menit 50 100 20 menit 50 50 20
menit 50 0
2) Beban ditahan tetap selama 1 jam dan sampai mencapai
penurunan 0,25 mm/jam atau maksimum 2 jam
3) Beban ditahan selama 12 jam dan sampai mencapai penurunan
0,25 mm/jam atau maksimum 24 jam
1.13.13. Prosedur pembacaan Pembacaan loading test dilakukan
sebagai berikut :
1) Sesudah dan sebelum penambahan beban
2) Sesudah dan sebelum penurunan beban
-
SpringHill Golf Suites Persyaratan Teknis Pelaksanan Pekerjaan
Struktur
PT. Penta Rekayasa Hal. C - 12
3) Setiap 10 menit
4) Pada pembebanan 200 % beban rencana, pembacaan dilakukan
sebagai berikut : a) Setiap 10 menit selama 2 jam pertama b)
Selanjutnya setiap 1/2 jam
1.13.14. Laporan loading test Laporan hasil percobaan loading
test harus dikirim kepada Direksi Lapangan/MK untuk mendapat
persetujuan, yang terdiri dari :
1) Nama proyek dan lokasi
2) Laporan penyelidikan tanah dan catatan pelaksanaan pekerjaan
loading test tiang pancang.
3) Sertifikat dari kalibrasi peralatan
4) Catatan pembebanan yang meliputi : a) Tanggal percobaan b)
Waktu pembacaan c) Beban percobaan d) Pembacaan dial gauge,
dll.
5) Grafik load-settlement, Grafik load-time, Grafik
time-settlement.
6) Kesimpulan dari hasil percobaan
1.13.15. Kriteria dari loading test meliputi :
1) Penurunan permanen melampui 6 mm.
2) Loading test tidak boleh diteruskan jika terjadi ketidak
stabilan kentledge, kerusakan dari pile cap atau tiang pancang
ataupun kerusakan lainnya yang dapat memberikan hasil yang tidak
sebenarnya.
1.13.16. Kegagalan dan Kerusakan
1) Jika loading test tidak sesuai dengan yang disyaratkan maka
test tambahan harus dilakukan dan pelaksanaannya harus atas
persetujuan Direksi Lapangan/MK serta biaya pelaksanaan pekerjaan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2) Jika terjadi kerusakan dan/atau kegagalan pada tiang dalam
pelaksanaan loading test maka Kontraktor harus mengganti tiang
tersebut dengan tiang baru (tambahan tiang pancang) sesuai dengan
petunjuk dari Direksi Lapangan/MK dan atas biaya Kontraktor.
3) Biaya dari loading test tambahan, penggantian atau penambahan
tiang dan pekerjaan perhitungan kembali serta gambar pondasi tiang
pancang (redesign) yang disebabkannya akan dibebankan kepada
Kontraktor.
COVER Tahap 1Daftar Isi Tahap 1A. PERSY. UMUMB. PEK. PERSIAPANC.
SPEK STRUKTUR TIANG PANCANG (TAHAP 1)