Top Banner
DAFTAR ISI BAB I INFO UMUM.......................................1 1.1 Umum..............................................1 1.2 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa.................1 BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN............................2 2.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi.......................2 2.2 Jalan Akses Ke Lokasi Pekerjaan...................6 2.3 Survei............................................7 2.4 Geoteknik.........................................8 BAB III PEKERJAAN TANAH..............................11 3.1 Umum.............................................11 3.2 Pekerjaan Galian.................................11 3.3 Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali..............................................13 3.4 Pekerjaan Timbunan...............................14 3.5 Pelaksanaan Pekerjaan............................15 BAB IV PEKERJAAN SIPIL...............................18 4.1 Pekerjaan Beton..................................18 4.2 Pasangan Batu....................................41 4.3 Pekerjaan Plesteran Dan Siaran...................49 4.4 Pekerjaan Mini Pile..............................51 BAB V PEKERJAAN PINTU AIR............................55 5.1 Pekerjaan Pintu Air..............................55 BAB VI PEKERJAAN LAIN - LAIN.........................71 Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-1
128

Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Jan 28, 2016

Download

Documents

doel.xyz

Spesifikasi Teknis Checkdam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

DAFTAR ISI

BAB I INFO UMUM..............................................................................................1

1.1 Umum.............................................................................................................1

1.2 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa.............................................................1

BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN....................................................................2

2.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi..........................................................................2

2.2 Jalan Akses Ke Lokasi Pekerjaan...................................................................6

2.3 Survei..............................................................................................................7

2.4 Geoteknik........................................................................................................8

BAB III PEKERJAAN TANAH.........................................................................11

3.1 Umum...........................................................................................................11

3.2 Pekerjaan Galian...........................................................................................11

3.3 Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali...................13

3.4 Pekerjaan Timbunan.....................................................................................14

3.5 Pelaksanaan Pekerjaan..................................................................................15

BAB IV PEKERJAAN SIPIL.............................................................................18

4.1 Pekerjaan Beton............................................................................................18

4.2 Pasangan Batu...............................................................................................41

4.3 Pekerjaan Plesteran Dan Siaran....................................................................49

4.4 Pekerjaan Mini Pile.......................................................................................51

BAB V PEKERJAAN PINTU AIR....................................................................55

5.1 Pekerjaan Pintu Air.......................................................................................55

BAB VI PEKERJAAN LAIN - LAIN................................................................71

6.1 Pekerjaan Tangga dan Railling.....................................................................71

6.2 Pekerjaan Paving..........................................................................................71

6.3 Pekerjaan Gebalan Rumput..........................................................................74

6.4 Pekerjaan Geotekstil Non Woven.................................................................76

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-1

Page 2: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB I

INFO UMUM

I.1 Umum

Nama Pekerjaan : Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Pengendali

Sedimen di Hulu DAS Garang.

PPK :

Direksi :

No. Kontrak :

Nilai Kontrak :

No. SPMK :

Tanggal SPMK :

Lokasi Pekerjaan : Jembatan Besi, Kali Kripik, Kali Promasan, Kali

Garang, Kali Pancur, Kali Mundingan, Kali

Sekopek.

I.2 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa

1) Pemilik Pekerjaan

Organisasi pengguna jasa/Pemilik Pekerjaan ini adalah SNVT

Pembangunan Waduk Jatibarang.

2) Sumber Pendanaan

Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah APBN Tahun Anggaran 2012 yang

tercantum dalam DIPA Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-1

Page 3: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB II

PEKERJAAN PERSIAPAN

II.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi

1) Prinsip Dasar

Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak ini tergantung

pada jenis dan volume pekerjaan yang dilaksanakan, sebagaimana

disyaratkan pada bagian-bagian lain dari dokumen kontrak, dan secara

umum Penyedia Jasa harus memenuhi ketentuan berikut:

a) Mampu memobilisasi sumber daya manusia, material, dan

peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diatur dalam dokumen

kontrak.

b) Menyediakan lahan yang dapat digunakan sebagai kantor lapangan,

tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

2) Mobilisasi Personil

Penyedia Jasa harus memobilisasi personil sesuai dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kebutuhan dengan persetujuan Direksi Lapangan. Untuk tenaga inti

harus mengacu pada daftar personel inti (key personnel) yang

dilampirkan dalam berkas penawaran.

b) Mobilisasi Kepala Penyedia Jasa (General Superintendant) yang

memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan

pekerjaannya (pembangunan, pemeliharaan berkala, atau

pemeliharaan rutin jalan/jembatan).

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-2

Page 4: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

c) Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan dan keahlian

sesuai dengan yang diperlukan, maka prioritas harus diberikan

kepada pekerja setempat.

3) Mobilisasi Fasilitas Kantor dan Peralatan

Penyedia Jasa harus memobilisasi fasilitas dan peralatan sesuai dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan

mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh Dinas Lalu Lintas

Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), Kepolisian dan instansi terkait

lainnya.

b) Menyediakan lahan yang diperlukan untuk basecamp pelaksanaan

pekerjaan di sekitar lokasi proyek, digunakan untuk kantor proyek,

gudang dan sebagainya yang telah disebutkan dalam kontrak.

c) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar

peralatan yang tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal

ke lokasi pekerjaan yang akan menggunakan peralatan tersebut

sesuai kontrak.

d) Apabila setiap alat berat yang telah selesai digunakan dan tidak

akan digunakan lagi, maka alat berat tersebut segera dikembalikan.

e) Untuk pengangkutan alat-alat berat, maka jembatan diperkuat.

f) Penyedia Jasa melaksanakan operasional dan pemeliharaan

kendaraan/peralatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pabrik

pembuatnya dan tidak mencemari tanah dan air.

4) Mobilisasi Material

Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan ketentuan sebagai

berikut:

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

3

Page 5: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

a) Menyediakan fasilitas quarry yang diusahakan dekat dengan lokasi

proyek dan sudah mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah dan instansi terkait.

b) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi pelaksanaan

fisik.

c) Pengajuan izin menggunakan kuari kepada Pemerintah Daerah.

d) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan terlebih

dahulu diambil contohnya untuk diuji keandalannya di

laboratorium, apabila tidak memenuhi syarat, segera diperintahkan

untuk diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.

5) Periode Mobilisasi

Mobilisasi dari seluruh pekerjaan yang terdaftar harus diselesaikan sesuai

jadwal pekerjaan, dan sudah harus dimulai selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari terhitung mulai diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK).

6) Program Mobilisasi

Pelaksanaan mobilisasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penandatanganan kontrak,

Penyedia Jasa melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre

Construction Meeting/PCM) yang dihadiri Pemilik, Direksi

Lapangan, Direksi Teknis dan Penyedia Jasa untuk membahas

semua hal baik teknis maupun non teknis dalam proyek ini.

b) Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah PCM, Penyedia Jasa

menyerahkan program mobilisasi (termasuk program perkuatan

jembatan, bila ada) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan kepada

Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

4

Page 6: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

c) Program mobilisasi menetapkan waktu untuk semua kegiatan

mobilisasi yang mencakup informasi tambahan sebagai berikut:

c.1) Lokasi basecamp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum

dan denah rinci di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor

Penyedia Jasa, bengkel, gudang, mesin pemecah batu, UPA,

dan laboratorium jika fasilitas tersebut termasuk dalam

kontrak.

c.2) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal

dari semua peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan

yang diusulkan dalam penawaran, serta usulan cara

pengangkutan dan jadwal kedatangannya di lapangan.

c.3) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang

diusulkan dalam penawaran harus memperoleh persetujuan

dari Direksi Lapangan.

c.4) Suatu daftar detail yang menunjukkan struktur yang

memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat,

berisi usulan metode pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai

dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.

c.5) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan

balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi

utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan

persentase kemajuan mobilisasi.

7) Demobilisasi

Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia

Jasa pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi,

peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah atau masyarakat

dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula

sebelum pekerjaan dimulai.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

5

Page 7: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

8) Pembayaran

Kuantitas pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang diukur menurut

ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan pengukuran lumpsum

dengan pembagian 50% mobilisasi dan 50% demobilisasi dari harga yang

dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga seperti terdapat dalam Harga

Kontrak, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi

penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan

dalam melaksanakan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi.

II.2 Jalan Akses Ke Lokasi Pekerjaan

1) Pada awal pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menjamin adanya jalan masuk ke daerah kerja yang memungkinkan untuk pemindahan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan.

2) Pelaksana Pekerjaan harus memperbaiki dan memelihara jalan masuk untuk menghindari keterlambatan angkutan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

3) Peningkatan jalan masuk ini tidak boleh mengganggu akses jalan-jalan yang ada.

4) Semua pengoperasian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan pekerjaan sementara harus memenuhi persyaratan kontrak. Persyaratan-persayaratan tersebut adalah agar tidak menggangu fasilitas-fasilitas umum milik orang lain atau Pemilik Proyek. Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian kepada Pemilik terhadap semua tuntutan-tuntutan secara hukum, proses hukum, kerugian, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran apapun yang timbul atau dalam hubungannya dengan setiap hal semacam itu sejauh masih menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

5) Pelaksana Pekerjaan harus menyesuaikan pekerjaannya dengan peraturan dari pejabat Pengawas Pekerjaan, jalan raya, jalan kereta api dan harus mematuhi perintah-perintah dari pejabat yang berwenang dari

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

6

Page 8: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

instansi tersebut tentang penggunaan jalan air, jalan raya, jalan kereta api. Pelaksanaan pekerjaan harus bertanggung jawab agar pekerjaan tersebut tidak mengganggu, merusak dan membahayakan penggunaan dan bekerjanya fasilitas pelabuhan yang ada termasuk jalan air, jalan, jalan kereta api, dan lalu lintas setempat, kecuali mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan.

6) Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian atas kerusakan pada jalan, jembatan dan hak milik orang lain, sebagaimana tersebut diatas karena kelalaian Pelaksana Pekerjaan atau Sub Pelaksana Pekerjaan dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan.

7) Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk membersihkan kembali pada waktu penyelesaian proyek (serah terima I) dan juga memperbaiki segala kerusakan akibat pekerjaan konstruksi.

8) Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan jalan ini sesuai dengan yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.

II.3 Survei

1) Pekerjaan Survei Lapangan untuk Peninjauan Kembali Rancangan

Selama 30 (tiga puluh) hari pertama sejak periode mobilisasi, Penyedia Jasa

harus mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan,

dan membuat laporan tentang kondisi fisik seluruh lingkup pekerjaan.

2) Pekerjaan Pelaksanaan Survei

a) Setelah Direksi Lapangan menyelesaikan revisi minor dan

menerbitkan gambar kerja, Penyedia Jasa harus yakin bahwa juru

ukur telah dilengkapi dengan semua gambar kerja yang berisi

informasi paling mutakhir tentang lebar perkerasan yang diperlukan

dan potongan melintang standar. Semua pengukuran survei lapangan

harus dicatat dalam buku catatan standar untuk survei lapangan.

Lembar halaman yang terlepas tidak boleh digunakan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

7

Page 9: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

b) Pemeriksaan Stasiun (Sta) pada setiap patok kilometer lama dengan

menyiapkan sebuah denah yang menunjukkan secara pasti posisi

setiap patok kilometer yang berhubungan dengan Sta proyek. Dalam

keadaan bagaimanapun, patok kilometer lama tidak boleh dipindah

atau digeser selama periode kontrak, kecuali kalau mutlak

dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.

3) Pembayaran

Kuantitas pekerjaan survei yang diukur menurut ketentuan di atas, akan

dibayar menurut satuan pengukuran lumpsum dengan harga yang

dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga seperti terdapat dalam Harga

Kontrak, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi

penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan

dalam melaksanakan pekerjaan survei.

II.4 Geoteknik

Ada lima jenis metode penyelidikan geoteknik lapangan yang dapat dilakukan

secara sendiri-sendiri/terpisah atau bersama-sama semuanya atau kombinasi

diantaranya selain pemetaan geologi teknik (SNI 03-2849-1992 Tata Cara

Pemetaan Geologi Teknik Lapangan) yaitu:

1) Interpretasi Penginderaan Jarak Jauh (Remote Sensing) dan Foto Udara

Penginderaan jarak jauh digunakan untuk mengidentifikasi kondisi

permukaan tanah secara regional, formasi geologi, lereng gunung yang

curam dan permukaan refleksi patahan, dasar sungai terbenam, kondisi jalan

masuk lokasi dan formasi umum tanah serta batuan. Penginderaan jarak jauh

dari satelit (peta/gambar LANDSAT dari NASA), foto udara dari USGS,

dan pemetaan udara dengan menggunakan foto udara yang tersedia

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

8

Page 10: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

digunakan untuk membantu tenaga ahli geoteknik dalam melakukan

interpretasi.

2) Penyelidikan Geofisik

Pengujian geofisik antara lain adalah resistivitas permukaan (SR = Surface

reisistivity), penetrasi tanah dengan radar (GPR = ground penetrating radar),

dan konduktivitas elektromagnit (EM). Penyelidikan ini membantu untuk

hal-hal sebagai berikut :

a) menentukan stratigrafi tanah;

b) mendeteksi perubahan cepat dalam satuan tanah dasar, dan lokasi

lubang kavitasi bawah tanah dalam formasi karst;

c) mengidentifikasi prasarana bawah tanah dan atau gangguan.

3) Pengambilan Contoh Tanah Terganggu

Pengambilan contoh tanah terganggu diperlukan untuk mengetahui jenis

tanah, gradasi, klasifikasi, konsistensi, kepadatan, adanya pencemaran,

stratifikasi dan lain-lain. Metode pengambilan contoh tanah berbeda-beda

mulai dari cara manual, dengan alat keruk menggunakan truck mounted

auger dan cara bor putar. Jika diperlukan, maka contoh tanah terambil dapat

dimodifikasi sesuai dengan keadaan alami tanah sebelum pengujian

dilakukan.

4) Pengambilan Contoh Tanah Tidak Terganggu

Pengambilan contoh tanah tidak terganggu digunakan untuk menentukan

kekuatan tanah in-situ, kompresibilitas (penurunan), kadar air asli, berat

volume, sifat kelulusan air, diskontinuitas, patahan dan retakan formasi tanah

dasar.

5) Pengujian Lapangan

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

9

Page 11: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam pengujian lapangan adalah sebagai

berikut :

a) Metode uji lapangan (CPT, SPT, PMT, DMT dan VST) dan

geofisik digunakan untuk melengkapi pengeboran tanah.

b) Uji penetrometer konus elektronik (CPT) memberikan informasi

geoteknik tanah tanpa pengaruh gangguan pengambilan contoh,

dan data dikumpulkan tepat waktu secara kontinyu, sehingga dapat

diketahui karakteristik stratigrafi dan kekuatan tanah. Demikian

juga dengan uji SPT, PMT, DMT dan VST.

c) Sumur uji (test pit) adalah sumuran uji yang dibuat dengan tujuan

untuk mengetahui jenis dan tebal lapisan tanah dengan lebih jelas,

baik untuk pondasi bangunan maupun untuk bahan timbunan pada

daerah sumber galian bahan (borrow area).

6) Pembayaran

Kuantitas pekerjaan geoteknik yang diukur menurut ketentuan di atas, akan

dibayar menurut satuan pengukuran m’ (meter lari) dengan harga yang

dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga seperti terdapat dalam Harga

Kontrak, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi

penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan

dalam melaksanakan pekerjaan geoteknik.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

10

Page 12: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB III

PEKERJAAN TANAH

III.1 Umum

Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan

sebagai berikut:

- Pembersihan.

- Galian termasuk pembentukan dan saluran.

- Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan.

- Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian.

- Penimbunan.

- Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi.

Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada

Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum

pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan

galian dari beberapa tempat dan akan membuang material galian seperti yang

telah ditentukan dalam gambar atau seperti yang diarahkan oleh Direksi.

III.2 Pekerjaan Galian

Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran

ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian

lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan

atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan

kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap

tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi

“permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah

dimulai yang membedakan adalah kedalaman galian berupa galian 1 meter dan 2

meter. Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-11

Page 13: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

akan digali yang berimplikasi terhadap jenis peralatan dan produktifitas hasil

galian. Pekerjaan galian dibedakan atas 4 (empat) kelompok pekerjaan sebagai

berikut :

1) Galian Tanah Biasa

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian

berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan

dengan excavator. Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis

dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan

yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang

diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan

untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan

kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya

diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.

2) Galian Tanah Keras

Galian tanah keras termasuk semua batu-batuan padat dan keras di

tempat yang tidak dapat disingkirkan dengan mudah baik dengan

mempergunakan pacul, excavator biasa maupun pick hammer, kecuali

dengan excavator yang diperlengkapi dengan breaker atau dengan

peledakan. Apabila menggunakan peledakan, maka Penyedia Jasa harus

sudah memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan

berikut perizinan dan penanganan peledakannya.

3) Galian Deposit Sungai

Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa

deposit sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang

dapat dilakukan dengan excavator tetapi dengan tingkat

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

12

Page 14: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan galian tanah biasa,

karena kondisi lapisan endapan relative lebih padat.

Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan

penggalian pada badan sungai atau daerah tertentu yang material

galiannya merupakan endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil

dan kerakal yang padat, sehingga alat excavator tidak dapat bekerja

secara maksimal.

4) Galian Lumpur

Galian lumpur adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa

tanah lumpur.

5) Pembayaran

Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar

menurut satuan pengukuran m3 (meter kubik) dengan harga yang

dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga seperti terdapat dalam

Harga Kontrak, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan

kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya

yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian.

III.3 Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali

Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan

dilaksanakan sesuai pasal ini, harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan

tingkatan dan dimensi yang ditunjukan dalam gambar-gambar atau ditentukan

oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan diperlukan

untuk merubah kemiringan (slope) atau dimensi dari penggalian dari yang

ditentukan. Setiap penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan galian

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

13

Page 15: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

tanah sebagai akibat dari perubahanperubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai

petunjuk dan persetujuan Direksi.

III.4 Pekerjaan Timbunan

Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan

penutupan kembali di lokasi yang ditunjukkan oleh gambar atau ditempat lain

seperti arahan Direksi. Kualitas dari material harus mendapatkan ijin dari Direksi

dan tidak termasuk bahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan.

Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk

menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang

tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari uji test timbunan adalah

untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang berkaitan dengan

jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang

disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan.

Pekerjaan ini termasuk penempatan/penghamparan dari material dari borrow area,

galian dan stockpile dengan perbedaan kadar air dan dalam lajur terpisah untuk

pemadatan dengan peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah lintasan

yang berbeda. Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam

segala hal kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang

ditentukan dalam kontrak.

Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah

sebagai berikut :

1) Kepadatan Lapangan (field density)

2) Permeability lapangan (field permeability)

3) Berat Jenis (specific gravity)

4) Kadar Air (water content)

5) Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

14

Page 16: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

6) Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium

7) Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)

Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan maksimum

hamparan material sebelum dipadatkan adalah 30 cm. Penghamparan dan

pemadatan material pada sisi kemiringan luar atau dalam supaya dilebihkan

minimal 30 cm dari garis rencana agar pada saat setelah perapihan didapat

kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana. Bila dianggap perlu, Direksi bisa

meminta pada Penyedia Jasa untuk melasanakan pemadatan khusus di tempat-

tempat tertentu tanpa mengubah harga satuan.

III.5 Pelaksanaan Pekerjaan

1) Pembersihan Medan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah, pembersihan lokasi

pekerjaan dari semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah

mendapat persetujuan dari Direksi.

Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar

dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud

luar dan dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat

rapih kembali seperti sebelumnya.

2) Kupasan / Stripping

Kupasan adalah penggalian humus (tanah organik) berikut rumput, yang

akan dilakukan pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yang

dipakai kembali sebagai bahan timbunan, pada semua dasar jalan, pada

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

15

Page 17: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

lokasi borrow area yang disetujui, semua lokasi yang tercantum pada

Gambar dan seperti yang diperintahkan Direksi Lapangan.

Pelaksanaan kupasan harus dilakukan dengan cara mengupas semua

material yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua

bahan organic seperti rumput, tanah lapis atas dan sisa akar, yang tidak

termasuk didalam pembersihan medan. Kedalaman minimum pekerjaan

kupasan adalah 0,20 meter.

Bahan hasil kupasan harus ditumpuk. Tumpukan semua material/sampah

hasil kupasan harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

3) Pekerjaan Pengeringan

Sebelum melaksanakan pekerjaan bangunan yang membutuhkan

pengeringan (dewatering) dengan alat pompa, Penyedia Jasa harus

mengajukan rencana kerja lengkap yang memuat metode, tahap-tahap

pekerjaan dan kebutuhan waktu pengeringan dan dimintakan persetujuan

Direksi paling lambat 15 hari sebelum pelaksanaan pembangunan. Penyedia

Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan

dan menjamin adanya peralatan pompa yang cukup dan siap dioperasikan di

lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas

pengeringan air. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan

pembuangan air harus dilaksanakan dengan cara yang dapat disetujui oleh

Direksi.

Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang baik dan

cukup dilapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan pengeringan.

4) Cara Penggalian

Penyedia Jasa harus menyampaikan usul mengenai cara-cara penggalian,

termasuk detail dari konstruksi penahan yang mungkin diperlukan, guna

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

16

Page 18: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

mendapat persetujuan Direksi secara tertulis sekurang-kurangnya 14 hari

sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga keamanan penggaliannya terjamin.

5) Kelebihan Penggalian

Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang

tidak diperintahkan oleh Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia Jasa

dengan tanah yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi,

tanpa menuntut suatu tambahan pekerjaan.

6) Perapihan Permukaan Galian

Setiap permukaan galian harus dirapihkan dengan cara manual atau alat lain

yang disetujui oleh Direksi, sehingga bidang pondasi atau bagian lain dari

bangunan atau timbunan ang berhubungan lansung dengan tanah asli bisa

berhubungan baik. Apabila tanah dasar pondasi atau bagian lain yang

dianggap peka oleh Direksi rusak akibat berlangsungnya pekerjaan maka

Penyedia Jasa wajib memperbaikinya sesuai dengan petunjuk Direksi atas

biaya Penyedia Jasa.

Dasar galian yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian

dipadatkan, 0,15 m yang terakhir dari galian harus dirapikan dengan tangan,

atau dengan cara yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi.

Hal ini dilakukan setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan

menempatkan konstruksi diatasnya.

7) Pembuangan Sisa Galian Yang Tidak Terpakai

Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan

dibuang disuatu tempat didalam dan/atau diluar area pekerjaan yang

disetujui oleh pemilik sesuai yang ditunjukan dalam gambar atau Direksi.

Penyedia Jasa harus merapihkan dan mengatur ketinggian serta

meratakannya dengan rapi dan tinggi maksimum 3.00 m.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

17

Page 19: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

18

Page 20: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB IV

PEKERJAAN SIPIL

IV.1 Pekerjaan Beton

1) Persyaratan Bahan

a) Semen

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen

Portland yang memenuhi SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA,

IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat

menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang

dihasilkan tidak boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan

persetujuan dari Direksi Lapangan.

Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh

digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Lapangan. Jika di dalam satu

proyek digunakan lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Jasa

harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan

merk semen yang digunakan.

b) Air

Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian

lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti

minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus diuji sesuai

dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 Air

yang diketahui dapat diminum dapat digunakan. Jika timbul keraguan

atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak

dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat

tekan mortar semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan

dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan jika

kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-19

Page 21: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling pada periode

perawatan yang sama.

c) Agregat

c.1) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi

ketentuan yang diberikan, tetapi bahan yang tidak

memenuhi ketentuan gradasi tersebut harus diuji dan harus

memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.

c.2) Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga

ukuran agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih

minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan

dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton

harus dicor.

c.3) Untuk agregat beton siklop ukuran agregat kasar

maksimum 25 cm, namun proporsi agregat yang lebih

besar ini sebaiknya tidak lebih dari sepertiga total volume

pekerjaan beton siklop.

c.4) Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang

diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari

pengayakan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir

sungai.

c.5) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang

ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus

memenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil

dan diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.

d) Bahan-bahan penambah (admixture)

Penggunaan admixture dapat digunakan setelah diizinkan pengawas

proyek. Dimana penggunaan admixture diizinkan, maka bahan ini

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

20

Page 22: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

harus ditambahkan pada beton dalam tempat pengadukannya dengan

mempergunakan alat pengukur otomatis, dan petunjuk-petunjuk

pabrik mengenai penggunaannya.

Pemborong harus menyediakan sampel-sampel dan melaksanakan

percobaan-percobaan tersebut sebagaimana diperintahkan oleh

pengawas proyek sebelum penggunaan admixture diizinkan dipakai

pada pelaksanaan tes menjadi tanggungan pemborong.

e) Waterstop

Waterstop yang dipergunakan harus terbuat dari bahan

polyvinychlorida dalam bentuk ukuran tertentu pada lokasi seperti

yang diberikan pada gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.

f) Tulangan

f.1) Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan

dalam gambar dan memenuhi Standar Nasional Indonesia

NI-2.

f.2) Untuk tiap-tiap pengiriman baja lunak yang diserahkan ke

tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus rnenyediakan

apabila ada permintaan Direksi suatu hasil pemeriksaan

dari laboratorium. Sesuai dengan prosedur, hasil tersebut

harus disetujui oleh Direksi.

f.3) Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyarnan baja yang

dikirm ke ternpat pekerjaan, Penyedia Jasa harus

menyerahkan kepada Direksi satu kutipan sertifikat dari

pabrik mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan

pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-

pemuatan darimana kiriman itu dibuat.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

21

Page 23: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

f.4) Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari

gudang di lapangan jika dibutuhkan oleh Direksi.

Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan

bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat

lepas. Batang-batang baja yang telah menjadi bengkok,

tidak boleh diluruskan, atau dibengkokkan lagi

untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan

Direksi.

2) Persyaratan Kerja

a) Pengajuan Kesiapan Kerja

a.1) Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh dari semua bahan

yang akan digunakan dan dilengkapi dengan data pengujian

yang memenuhi seluruh sifat bahan sesuai dengan Pasal ini.

a.2) Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan mix design

untuk masing-masing mutu beton yang akan digunakan, 30

hari sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai.

a.3) Penyedia Jasa harus menyerahkan secara tertulis seluruh

hasil pengujian pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan

kepada Direksi Lapangan sehingga data tersebut selalu

tersedia apabila diperlukan.

a.4) Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan pada

umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari setelah tanggal

pencampuran

a.5) Penyedia Jasa harus mengirimkan gambar detail dan

perhitungan terinci untuk seluruh perancah yang akan

digunakan, dan harus memperoleh persetujuan dari Direksi

Lapangan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

22

Page 24: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

a.6) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Lapangan secara

tertulis mengenai rencana pelaksanaan pencampuran atau

pengecoran setiap jenis beton untuk mendapatkan

persetujuannya paling sedikit 24 jam sebelum tanggal

pelaksanaan, seperti yang disyaratkan disertai dengan

metode pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan,

tanggung jawab personil dan jadwal pelaksanaannya.

b) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan

b.1) Untuk penyimpanan semen, Penyedia Jasa harus

menyediakan tempat yang terlindung dari perubahan cuaca

dan diletakkan di atas lantai kayu dengan ketinggian tidak

kurang dari 30 cm dari permukaan tanah serta ditutup

dengan lembaran plastik (polyethylene) selama

penyimpanan dan tidak lebih dari 3 bulan sejak disimpan

dalam tempat penyimpanan di lokasi pekerjaan. Semen

tidak boleh ditumpuk melebihi melebihi 8 sak ke arah atas.

b.2) Penyedia Jasa harus menjaga kondisi tempat kerja terutama

tempat penyimpanan agregat, agar terlindung dan tidak

langsung terkena sinar matahari dan hujan sepanjang waktu

pengecoran.

b.3) Penyimpanan agregat harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga jenis agregat atau ukuran yang berbeda tidak

tercampur.

c) Kondisi Tempat Kerja

Setiap pelaksanaan pengecoran beton harus terlindung dari sinar

matahari secara langsung. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak boleh

melakukan pengecoran jika:

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

23

Page 25: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

- Tingkat penguapan melampaui 1,0 mm/jam.

- Selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau tercemar.

d) Waterstop

d.1) Untuk penempatan waterstop tipe split flange yang tepat,

sebelum pengecoran beton berakhir bagian split flange

harus disambungkan dengan cara yang disetujui.

d.2) Alur waterstop dibuat dengan memotong dan menyambung

waterstop kearah memanjang sesuai dengan kebutuhannya,

memanaskan ujung–ujungnya sampai meleleh dan

menyambungkannya sampai membentuk sambungan yang

diinginkan.

d.3) Pemanasan ujung material dikerjakan dengan menggunakan

mesin penyambung yang disarankan oleh pabrik yang

membuat waterstop atau mesin listrik lain yang disetujui.

e) Blok Beton

Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus

menyediakan dan meletakkan lantai kerja blok beton di atas muka tanah

galian untuk pondasi yang disiapkan sesuai ukuran yang ditentukan.

Blok beton harus disiapkan sampai ukuran yang disetujui Direksi. Blok

beton harus dilengkapi dengan pengait dengan persetujuan Direksi.

Blok-blok harus diletakkan dan dialasi dengan seksama untuk membuat

permukaan yang benar-benar rata, dengan sambungan terbuka sejajar

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

24

Page 26: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

lebar 1 cm antara tiap-tiap blok. Mutu blok beton adalah beton kelas K

125.

3) Pelaksanaan Pekerjaan

a) Cetakan Beton

a.1) Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,

batas-batas dari beton yang diinginkan sebagaimana pada

gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.

a.2) Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut

model yang dikehendaki harus digunakan bila perlu.

Cetakan dapat dibuat dari logam, lembaran plywood, papan

kayu yang dipress atau dari papan yang dipress halus, dalam

keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan

permukaan yang sempurna seperti terperinci di sini.

a.3) Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki

pada bagian jalan air. Cetakan untuk permukaan yang

demikian dapat dibuat dari kayu ataupun dari logam dan

harus di dalam segala hal benar-benar berbentuk dan

berukuran yang tetap pada tempat dan bentuknya

selama pembebanan dan berlangsungnya pekerjaan

vibrasi pemadatan beton.

a.4) Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada

pembuatan cetakan untuk menguatkan pinggiran batas

dan ujung lainnya dalam arah yang tepat untuk

menghindari terbentuknya pelengkungan-

pelengkungan, sisi pinggiran tersebut atau kerusakan-

kerusakan permukaan beton yang telah diselesaikan.

a.5) Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat-alat

dan usaha-usaha -yang sesuai dan cocok untuk

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

25

Page 27: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan

dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum

beton dicor, semua material untuk mempermudah

melepaskan cetakan harus dipakai hanya setelah

disetujui oleh Direksi. Penggunaan minyak cetakan

harus berhati-hati agar tidak kontak dengan besi beton

yang mengakibatkan kurang daya lekat.

a.6) Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada

kedudukannya sehingga dicegah pengernbangan atau

lain gerakan selama penuangan beton. Mereka dapat

dicegah selarna pengecoran beton pada pilar-pilar beton

(Concrete Piers), kaki-kaki logam (Metal Pedestral)

atau dengan cara-cara lain yang disetujui. Penyangga

cetakan (Perancah) harus bersandar pada Condasi yang

baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan

cetakan selama pelaksanaan.

b) Pencampuran Beton

b.1) Perbandingan Campuran

Klasifikasi Beton berdasarkan Besarnya Tekanan

Tipe Campuran Beton

Kuat tekan

umur 7 hari

(kg/cm2)

Kuat tekan

umur 28 hari

(kg/cm2)

Ukuran

agregat

maksimum

( mm )

Nilai faktor

air semen

maksimum

(%)

Perkiraan

kebutuhan

semen

(kg/m3)

A →fc’ = 25 MPa (K-300) 195 300 20 50 400

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

26

Page 28: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Tipe Campuran Beton

Kuat tekan

umur 7 hari

(kg/cm2)

Kuat tekan

umur 28 hari

(kg/cm2)

Ukuran

agregat

maksimum

( mm )

Nilai faktor

air semen

maksimum

(%)

Perkiraan

kebutuhan

semen

(kg/m3)

B → fc’ = 22,5 MPa (K-225) 147 225 40 (20) 50 330 (350)

C → fc’ = 15 MPa (K-175) 114 175 40 50 310

D → fc’ = 10 MPa (K-125) 82 125 40 57 250

E → fc’ = 10 MPa (K-100 ) 65 100 40 60 200

Klasifikasi Jenis Beton

Tipe Uraian

A Beton bertulang untuk melapis permukaan lantai bendung,

mercu dan tembok bendung

B Beton, pipa beton pra cetak, tiang beton pra cetak dan

sebagainya

C Beton bertulang untuk bangunan lainnya dan lining beton

D Beton tumbuk

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

27

Page 29: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Tipe Uraian

E Beton tumbuk untuk lantai kerja dan pengisi

*) Nilai slump beton 10 +/- 2 cm

b.2) Perlengkapan Mengaduk

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang

mempunyai ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan

mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukan beton.

Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu

harus mendapatkan persetujuan Direksi.

b.3) Suhu

Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat

celcius dan tidak kurang dari 43 derajat celcius.

Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 C° dan 32 C°,

beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung

dicor. Bila beton melebihi 32 C°, sebagai yang ditetapkan oleh

Direksi, Penyedia jasa harus mengambil langkah-angkah yang

efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur air dan

mengecor pada waktu malam hari bila perlu, mempertahankan suhu

beton, untuk dicor pada suhu di bawah 32 C°.

b.4) Pengecoran

i) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan

cetakan, baja tulangan beton, pemasangan instalasi

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

28

Page 30: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan dan

penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan

dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi.

ii) Pengecoran beton siklop yang terdiri dari campuran

beton kelas K175 dengan batu-batu pecah ukuran

besar. Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati, tidak

boleh dijatuhkan dari tempat yang tinggi atau

ditempatkan secara berlebihan yang dikhawatirkan

akan merusak bentuk acuan atau pasangan-pasangan

lain yang berdekatan. Semua batu-batu pecah harus

cukup dibasahi sebelum ditempatkan. Volume total

batu pecah tidak boleh melebihi sepertiga dari total

volume pekerjaan beton siklop.

iii) Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan

cetakan pada tempat pengecoran beton, lantai kerja

harus bersih dari air yang menggenang, reruntuhan

atau bahan lepas. Permukaan-permukaan dengan

bahan-bahan yang menyerap dengan rata hingga

kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak

akan diserap.

iv) Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor

di mana beton baru akan dicor, permukaan lama telah

mengeras sehingga beton baru tidak akan berpadu

dengan sempurna, ditentukan di sini sebagai

“Construction Joints” (hubungan konstruksi /

pelaksana). Permukaan Construction Joints harus

bersih dan lembab ketika ditutup dengan beton baru

atau adukan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

29

Page 31: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

v) Pembersihan harus berupa pembuangan semua

kotoran, beton-beton yang mengelupas atau rusak,

bahan-bahan asing yang menutupinya. Permukaan-

permukaan Construction Joint harus dibersihkan

dengan cara-cara yang disetujui dan kemudian dicuci

seluruhnya dengan penyemprotan air dengan tekanan

udara segera sebelurn pengecoran beton baru.

Pembersihan dan pencucian harus dilaksanakan pada

kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua

genangan-genangan air harus dibuang dari permukaan

Construction Joints sebelum beton baru dicor.

vi) Semua Construction Joints seperti ditunjukkan pada

gambar harus dibersihkan seluruhnya dari kelebihan-

kelebihan beton atau material dengan menggaruk atau

cara lain yang disetujui Direksi.

vii) Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton

harus sedemikian sehingga beton dengan komposisi

dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke

tempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan

kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai

slump.

viii) Beton dicor dilaksanakan pada waktu Direksi serta

Pelaksana Penyedia Jasa yang setaraf ada ditempat

kerja.

ix) Setelah permukaan disiapkan baik-baik, permukaan-

permukaan Construction Joints dimana beton baru

akan dicorkan harus dilapisi dengan penutup yang

terbuat dari adukan semen (air semen) atau ditutup

dengan lapisan spesi/mortal harus mempunyai

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

30

Page 32: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

perbandingan semen dan pasir seperti campuran beton

yang bersangkutan kecuali ditentukan lain, demikian

konsistensinya.

x) Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata

juga pada permukaan yang tidak beraturan. Beton

harus segera dicor saat adukan yang masih baru

(fresh). Dalam pengecoran beton pada Construction

Joints yang telah dibentuk, penjagaan khusus harus

dijalankan untuk menjamin agar beton yang baru

menjadi rapat betul dengan permukaan joints

(sambungan) dengan pembobokan memakai alat-alat

yang cocok.

xi) Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak

diperkenankan. Beton yang sudah mengeras dalam hal

mana pengecoran yang tepat untuk dituang/dicor

harus diusahakan agar pengangkutannya ke tempat

posisi terakhir sependek mungkin. Sehingga pada

waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan

antara kerikil dan spesinya.

xii) Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan

(joints), semua penuangan beton harus selalu kira-kira

berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya tidak

lebih dari 50 cm. Direksi mempunyai hak untuk

mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan

tebal lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi

spesifikasi-spesifikasi ini.

xiii) Semua pertemuan/sambungan dan hubungan

konstruksi dengan permukaan beton, harus dibuat

menerus dan rata atau tegak jika tidak ditentukan di

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

31

Page 33: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

dalam kontrak, jumlah dan lokasi dari hubungan

konstruksi harus dimintakan persetujuan Direksi.

xiv) Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan

deras atau lama sedemikian sehingga spesi/mortel

terpisah dari agregat kasar.

xv) Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup

menuang dengan tepat pada slump yang rendah dan

memenuhi syarat-syarat campuran pada mana

mekanisme pembuangan harus dibuat dengan

kapasitas sedikitnya 0,035 m3 sekali tuang. Ember

beton harus mudah untuk diangkat/diletakkan dengan

alat-alat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi

lokasi-lokasi yang terbatas.

xvi) Keadaan Construction Joints harus mendekati

horizontal jika tidak ada ketentuan lain dari yang

ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh

Direksi .

xvii) Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai

kepadatan tertentu, sehingga ia bebas dari

kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat

semua permukaan-permukaan dari cetakan dan

material yang diletakkan.

xviii) Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,

kepala, alat penggetar (vibrator) harus mengenai

bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.

Semua beton harus dipadatkan dengan alat

penggetar type immersion teroperasi dengan

kecepatan paling sedikit 7000 putaran permenit.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

32

Page 34: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

c) Waktu dan Cara -ca ra Pembukaan

c.1) Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus

dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan

kerusakan pada beton.

c.2) Segera sesudah cetakan-cetakan dibuang, permukaan beton

harus diperiksa dengan hati-hati. Permukaan-permukaan

yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai

disetujui Direksi.

c.3) Umumnya diperlukan waktu minimum dua hari sebelum

cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan

dan cetakan-cetakan samping lainnya; tujuh hari untuk

dinding-dinding pemikul dan saluran serta 14 hari untuk

dek-dek jembatan.

d ) Perawatan (Cur ing)

d.1) Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti

ditentukan disini. Direksi berhak menentukan cara

perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-

bagian pekerjaan.

d.2) Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus

(segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah

kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang

dibasahi air atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang,

penyiram mekanis atau cara-cara yang disetujui yang akan

menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan

dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksud

spesifikasispesifikasi air untuk campuran beton.

e ) Per l indungan (Pro tec t ion)

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

33

Page 35: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Penyedia Jasa harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-

kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi.

Permukaan beton yang terbuka kecuali permukaan-permukaan yang

tertutup oleh white pigmentod sealing compound, harus dilindungi

terhadap sinar-sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 hari

sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu harus dibuat effective

dan dapat dilaksanakan sesudah pengecoran beton tanpa cetakan atau

sesudah pembukaan cetakan-cetakan.

f ) Perba ikan Permukaan Be ton

f.1) Bila sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak

menurut gambar atau ternyata ada permukaan yang rusak

atau keluar dari garis sesuai dengan spesifikasi ini, harus

dibuang dan diganti oleh Penyedia Jasa atas bebannya

sendiri kecuali bila Direksi memberikan izinnya untuk

menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan

harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-

pasal berikut.

f.2) Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan

ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan karena

cetakan, lubang-lubang karena keropos, lubang-lubang baut,

ketidak rataan oleh pengaruh sambungan-sambungan

cetakan dan bergeraknya cetakan.

f.3) Ketidak rataan dan bengkok harus dibuang dengan pemahat

atau dengan alat lain dan seterusnya digosok dengan batu

gurinda. Semua lubang harus terus rnenerus dibasahi selama

24 jam sebelum di cor , dan seterusnya disempurnakan.

f.4) Jika menurut pendapat D i reksi hal-hal yang tidak sempurna

pada bagian bangunan-bangunan yang akan terlihat

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

34

Page 36: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

sedemikian, sehingga dengan penambahan saja tidak akan

menghasilkan sebuah dinding yang tidak memuaskan

kelihatannya, Penyedia Jasa diwajibkan untuk menutupi

saluran dinding (dengan spesi plester) demikian juga

dinding yang berbatasan (yang bersambungan), sesuai

dengan instruksi dari Direksi / .

f.5) Cacat lubang-lubang baut angker dan tempat cukilan dari

sarang kerikil yang akan diperbaiki, harus diisi dengan

spesi/mortel tambalan yang kering yang disusun dari satu

bagian semen portland dengan dua bagian pasir beton

bersama dengan bahan pengisi yang susut, yang disetujui

oleh Direksi, dalam jumlah yang diperinci oleh pabrik dan

dengan air yang cukup sehingga sesudah bahan-bahan spesi

dicampur akan melekat satu sama lain dan apabila diremas-

remas menjadi bola dan ditekan dengan tangan tidak akan

mengeluarkan air. Spesi penambal harus dikerjakan dengan

lapisan-lapisan yang tipis dan selalu dipadatkan dengan alat

yang cocok.

f.6) Ketelitian diharapkan pada pengisian baut-baut angker dan

lubang-lubang pipa hingga seluruhnya dapat diisi penuh

dengan spesi yang padat.

g ) Pengu j ian Be ton

g.1) Penyedia Jasa harus melakukan tes beton sesuai prosedure

yang disyaratkan oleh Direksi.

g.2) Bila pengecoran beton untuk bangunan permanen, Penyedia

Jasa harus melaksanakan "Slump Test" pada waktu mulai

menuangkan beton. Slump Test harus dilaksanakan sesuai

dengan prosedure standar. Kecuali diperintahkan lain,

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

35

Page 37: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

slump harus lebih dari 50 mm dan tidak boleh lebih dari 100

mm.

g.3) Percobaan beton, dari bahan batu dan kandungan air harus

dilakukan sesuai prosedure standar dan pada persetujuan

Direksi. Khususnya kubus beton yang dibentuk dalam

cetakan tidak kurang dari 150 mm kubus. Paling sedikit 6

kubus dibuat dari masing-masing pengecoran untuk diuji, 3

kubus diuji sesudah 7 hari dan 3 kubus sesudah 21 hari.

g.4) Penyedia Jasa harus membuat catatan-catatan untuk tiap

pengujian, yang memberikan keterangan secukupnya.

Penyedia Jasa harus membuat catatan dalam bentuk yang

disetujui oleh Direksi dalam rangkap tiga, dan menyerahkan

kepada Direksi tidak lebih dari 3 hari sesudah tiap

percobaan selesai dilaksanakan.

h ) Mengawas i dan Mencampur Bahan

h.1) Penyedia Jasa harus membuat secara akurat perbandingan

dari beton berdasar ukuran volume.

h.2) Air harus ditambah pada bahan batuan, pasir dan semen di

dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut

jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh

pemadatan penuh.

h.3) Alat pengukur air harus dapat menunjukkan secara akurat

volume yang diminta dan harus didesign sedemikian rupa

sehingga supply air akan secara otomatis berhenti kalau

jumlah air yang dikehendaki sudah disalurkan ke dalam alat

pencampur beton. Dan kemudian bahan-bahan beton harus

benar-benar tercampur.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

36

Page 38: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

h.4) Beton pencampur hanya boleh digunakan dengan mendapat

persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila pencampuran

beton kelas Direksi diijinkan dilakukan dengan tangan,

maka semen, bahan batuan dan pasir harus dicampur di atas

lantai kayu yang rapat.

h.5) Bahan-bahan harus dibalikkan paling sedikit dua kali dalam

keadaan yang kering, dan paling sedikit tiga kali sesudah air

telah dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna

dan kekentalan yang sama.

h.6) Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat

pencampur dari tempat bahan-bahan untuk memberi ruang

kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk

mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan

bahan-bahan diletakkan.

i ) Mengangka t , Menempatkan dan Memada tkan Be ton

i.1) Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai di

tempat penuangan, ia masih masih mempunyai mutu yang

ditentukan, dan kekentalan yang dibenarkan, tak ada terjadi

penambahan atau pengurangan apapun sejak ia

meninggalkan tempat adukan.

i.2) Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi atas

pengaturan yang diusulkannya, sebelum pekerjaan

pembetonan dimulai.

i.3) Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau digelincirkan

secara tak terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1,5 m

tanpa harus diaduk lagi. Pengecoran harus dilaksanakan

terus menerus sampai ke tempat sambungan cor yang

disediakan sebelum permulaan pembetonan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

37

Page 39: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

i.4) Penyedia Jasa harus memperhatikan pemadatan dari beton

sebagai pekerjaan yang besar yang penting dengan tujuan

untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan

terbesar. Pemadatan harus dibantu dengan mengakibatkan

bergeraknya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar

yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan

harus dengan persetujuan Direksi.

j ) Sambungan Be ton

j.1) Penjelasan dan kedudukan dart tempat sambungan-

sambungan cor harus diserahkan kepada Direksi / untuk

mendapatkan persetujuan pekerjaan berlangsung.

j.2) Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa,

sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat dapat

diperkecil. Dimana pekerjaan beton memanjang atau meluas

dan jika menurut pandapat Direksi / mungkin dilaksanakan,

maka Penyedia Jasa harus mengatur rencana pelaksanaan

sedemikian rupa, sehingga beton sudah mempunyai umur 4

minggu sebelum beton baru diletakkan terhadapnya.

j.3) Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam

garis-garis lurus dengan acuran yang kaku tegak lurus pada

garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat

dilaksanakan pada tempat gaya lintang yang terkecil. ltu

harus disetujui oleh Direksi . Sebelum beton yang baru

dicor disamping beton sudah mengeras, beton yang lama

harus dibersihkan dari batuan-batuan di atas seluruh

penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar tak

teratur serta bebas dari buih semen.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

38

Page 40: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

j.4) Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada saat hari

pelaksanaan harus tidak lebih dari 1,5 m dan ukuran

mendatang harus tidak lebih dari 7 m tanpa mendapat

persetujuan lebih dahulu dari Direksi.

k ) Penu langan

Penulangan untuk konstruksi beton harus memenuhi persyaratan-

persyaratan dalam PBI 1971/SKSNI-T15-1991-03. pemborong sebelum

melaksanakan pembesihan harus membuat gambar kerja yang

mencakup penempatan tulangan, pemotongan dan pembengkokan besi.

Dalam pemotongan tulangan tidak boleh menggunakan binder. Antar

tulangan yang satu dengan yang lain harus dihubungkan dengan

bendrat. Tulangan hanya boleh disambung pada tempat-tempat yang

telah ditentukan dalam gambar dan pada tempat-tempat yang disetujui

oleh pengawas lapangan. Panjang sambungan harus sesuai dengan PBI

1971/SKSMI-T15-1991-03. Sebelum pelaksanaan pengecoran,

penulangan harus diperiksa oleh pengawas mengenai penempatan dan

kebersihannya. Beton tidak boleh dicor sebelum penulangan diperiksa

dan ijin pengecoran belum diberikan oleh pengawas proyek.

l ) Penahanan Ai r (Wate r S tops )

Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang penahanan air pada

semua tempat sambungan gerak pada bagian yang memerlukan atau

tercantum seperti di dalam gambar. Sambungan tersebut harus kedap

air.

Apabila tidak diminta lain, penahanan air (Water Stops) dibuat dari

karet seperti tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam "Daftar

Banyaknya Pekerjaan". Penahanan air di atas harus didapatkan dari

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

39

Page 41: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

pabrik yang disetujui Direksi dan harus disimpan dan dipasang sesuai

petunjuk dari pabrik. Penahanan air di atas harus dicetak sampai

kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang

membentuk sudut dan persilangan, dan harus dibuat untuk

keperluan bangunan-bangunan di bawah air secara terus menerus

atau seperti yang tercantum di dalam gambar. Usul dari Penyedia

Jasa untuk menyambung penahan air di lapangan harus disetujui

Direksi lebih dahulu. dan semua sambungan harus rapat.

Ukuran minimum dari bentuk dari penahan seperti daftar di bawah ini :

Bahan

mm

Lebar

mm

Tebal

mm

Diamater

Lingkaran

Ujung

mm

Diamater

Lingkaran

Tengah

mm

Diamater

Lubang

Tengah

mm

Karet 225 9.5 25 38 19

Pada bagian ujungnya karet penahan air harus mempunyai potongan

lingkaran. Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti

tercantum pada gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena

panas selama pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus

dibentuk sedernikian hingga menggambarkan potongan dari penahan

airnya. Pada pengecoran betonnya harus dirapatkan dengan hati-hati

dan seksama sehingga tidak ada 1ubang-lubang yang terjadi.

Penyedia Jasa harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk

setiap penahan air yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

40

Page 42: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Direksi harus mengadakan percobaan uji terhadap penahan air tersebut

untuk mendapatkan keyakinan akan mutu barang tersebut.

m) Peng is i Sambungan

Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan

pada semua sambungan dan apabila tidak ditentukan lain, sambungan

harus Fibre Board yang direndam bitumen seperti "Expandite Flexcell".

Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh

Direksi dan harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik.

Bahan pengisi sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam

gambar dan dijelaskan di dalam daftar banyaknya harus dipotong

menurut bentuk dan dipasang untuk mengisi seluruh ruang antara muka

beton, kecuali yang terisi dengan penahan air dan penutup sambungan.

Lembaran-lembaran pengisi sambungan dipasang rapat Sehingga

sambungan menutupi pada sisi-sisinya untuk mencegah keluarnya

semen. Penyedia Jasa harus menyediakan sertifikat uji dari pabrik untuk

setiap jenis penahan karet yang dikirimkan ke lapangan pekerjaan dan

macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan metode pengujian

standar.

n ) Ba tang Dowel

Bila batang Dowel menembus sambungan harus dibungkus, bungkus-

bungkus harus dibuat lebih dahulu dari bahan yang memenuhi untuk

pengisi sambungan atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi.

o ) Penu tup Sambungan

Penyedia Jasa harus membuat alur pada sambungan gerak dan

sambungan kontraksi pada kedua permukaan dari pekerjaan betonnya

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

41

Page 43: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

kecuali bagian bawah dari pekerjaan beton yang ada penyangganya.

Alur tersebut harus dibuat lurus dan berukuran sesuai yang ditunjukkan

oleh gambar-gambar. Penyedia Jasa harus menyiapkan permukaan dari

alur dan menyiapkan bahan penutup sambungan kemudian mengisi alur

tersebut dengan bahan di atas. Penutup sambungan harus dari bahan

semacam bitumen seperti dijelaskan di dalam Daftar banyaknya

pekerjaan kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan di atas harus didapatkan

dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai dengan

petunjuk dari pabrik. Pemasangan penutup sambungan tidak boleh

dimulai sebelum mendapatkan persetujuan dari Direksi,

Penyedia Jasa harus menyediakan sertifikat uji dari setiap bahan-bahan

dimaksud yang dikirim ke lapangan pekerjaan dan bila diminta oleh

Direksi harus m e n g u j i bahan-bahan di atas sesuai dengan prosedur

pengujian bahan tersebut.

Bahan bitumen untuk sambungan horizontal harus "Expendite Plastic"

atau bahan sejenis dari bahan bitumen untuk penutup sambungan yang

miring dan tegak lurus harus "Expandite Plastic Joint" atau bahan

sejenis keseluruhannya harus memenuhi SN1 atau standart lain yang

disetujui Direksi.

p ) Sambungan dengan Ca t B i tumen

Bila pada gambar-gambar menunjukkan selapis bitumen antara dua

permukaan beton. Penyedia Jasa harus membersihkan dan

mengeringkan permukaan-permukaan tersebut sebelum pengecatan

bitumen dilaksanakan, dan pengecatan dengan bitumen dilaksanakan

dalam 2 lapisan. Jenis bitumen harus dari jenis penetrasi 40/50 atau

lainnya yang mendapat persetujuan dari Direksi.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

42

Page 44: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

4) Pembayaran

Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan

sebagaimana yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga

Kontrak untuk Mata Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran

sesuai dengan yang tertera pada Harga Kontrak. Harga dan pembayaran

harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh penyediaan dan

pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata Pembayaran

lain, termasuk "water stop", lubang sulingan, acuan, perancah untuk

pencampuran, pengecoran, pekerjaan akhir dan perawatan beton, dan

untuk semua biaya lainnya yang perlu dan lazim untuk penyelesaian

pekerjaan yang sebagaimana mestinya, yang diuraikan dalam Bagian

ini.

IV.2 Pasangan Batu

1) Batu Kali

Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar

seperti pasangan batu kali atau batu gunung haruslah batu yang bersih dan

keras, tahan lama dan homogen menurut persetujuan Direksi dan bersih dari

campuran besi, noda-noda, lubang pasir, cacat atau ketidak sempurnaan

lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh

Direksi.

2) Persyaratan Batu Kali

Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras,

utuh dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-

sudutnya atau yang ditentukan oleh Direksi.

Contoh dari batu harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat

persetujuan. Tiap-tiap kiriman yang diantar ke tempat kerja, harus sama

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

43

Page 45: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

mutunya dengan contoh yang sudah disetujui oleh Direksi. Berat jenis batu

yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3 dengan ukuran batu

berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh

digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi

Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.

3) Campuran Untuk Pasangan Batu Kali

a) Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari PC dan pasir dengan

perbandingan 1 : 4 seperti disebutkan dalam Spesifikasi atau

gambar untuk masing-masing pekerjaan.

b) Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasir bata

menurut perbandingan isi harus terdiri semen PC : pasir 1 : 4 untuk

pekerjaan biasa, dan semen PC : pasir 1 : 3 untuk pasangan kedap

air atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi.

c) Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.

Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang

memungkinkan untuk, menghasilkan adukan yang baik.

d) Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah air yang tidak

mengandung zat kimai ataupun lumpur.

e) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian

rupa Sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan

secara tepat dan disetujui oleh Direksi.

f) Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai

dan adukan tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang.

Pemakaian kembali dari adukan tidak diperkenankan.

4) Kerikil Landasan (Gravel Backing)

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

44

Page 46: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Kerikil landasan harus terdiri dari kerikil sungai yang bersih, keras dan

tahan lama atau pecahan batu dengan gradasi baik, dari 50 mm sampai 100

mm, kesemuanya menurut persetujuan Direksi.

5) Saringan Kerikil

Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan

yang mengandung silikat, bersih keras dan tahan lama serta bebas dari

lapisan yang melekat, seperti tanah liat.

Bahan tersebut tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika, batu

lempung atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh.

6) Saringan Pasir

Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar

Nasional lndenesia untuk bahan batuan halus, tetapi harus merupakan pasir

kasar dan mudah dilalui air menurut persetujuan Direksi / Pengawas Daerah.

7) Penyelesaian Sambungan

Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan

harus dengan adukan semen PC : Pasir 1 : 3, pada waktu pekerjaan sedang

berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna.

Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan.

8) Ukuran Batu

a) Pasangan batu harus dari batu yang dipecahkan dengan palu besar

yang berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling

menutup.

b) Setiap batu harus berukuran antara diameter 10 cm dan 20 cm atau

dengan berat 6 kg dan 15 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil

dapat dipakai atas persetujuan Direksi, ukuran maksimum harus

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

45

Page 47: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

memperhatikan tebal dinding, harus pula memperhatikan batasan

seperti tercantum di atas.

9) Alas dan Sambungan

a) Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu

sebelum dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus

kepada arah tegangan pokok.

b) Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat

dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan

tidak lebih dari 50 mm lebarnya serta tidak boleh ada batu yang

berhimpit satu sama lain.

c) Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu baru selesai

dipasang.

10) Pasangan Batu pada Permukaan

a) Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan

batu belah yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat

untuk tiap-tiap meter persegi.

b) Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan

bagian dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan

sebaik-baiknya.

c) Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga

tebalnya adukan tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm. Semua

pekerjaan batu pada permukaan yang kelihatan harus disiar.

11) Pipa Peresapan

Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala

harus dilengkapi dengan suling-suling. Suling-suling apabila saluran terletak

dalam galian (untuk saluran dalam timbunan, suling-suling tidak perlu

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

46

Page 48: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

dipasang). Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50

mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 permukaan. Setiap ujung

pemasukan dari suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Saringan

ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup

dengan ijuk.

12) Sambungan Gerak Sederhana

Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak

sederhana harus dibuat/dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak

direncanakan untuk tahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana

dibutuhkan bilamana terdapat suatu penyambungan dengan bangunan lama

yang akan mempunyai tingkat penurunan (settlement) yang berbeda.

Sambungan gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan

batu yang terdiri dari batu bergradasi sebagai filter dibelakang pasangan

batu pada bagian pasangan batu pada bagian sambungan, setinggi

sambungan tadi.

Filter ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih, dan baik untuk menahan

hilangnya / hanyutnya bahan Filter dan harus di bagian luas diberi lapisan

penutup ijuk setebal 30 mm atau geotextile membrane yang diijinkan.

13) Perlindungan Perawatan

Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan

dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Penyedia

Jasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang sama seperti yang

ditentukan untuk beton.

Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang

cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang

akan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

47

Page 49: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri di atas

pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

14) Urugan Kembali dan Urugan Dibelakang Pasangan Batu

Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak

kelihatan, pasangan batunya harus dilapisi kasar dengan adukan, semen :

pasir 1 : 4 setebal 20 mm.

Urugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi

dan bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air.

15) Lantai Kerja Batu Kosong

Dimana ditunjukkan gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan

meletakkan lantai kerja batu kosong, terdiri dari batu pecah kasar

sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain. Tiap batu mempunyai

panjang dan lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal yang tidak kurang

dari yang tertera dalam gambar. Batu harus diberi landasan pasir dan

diletakkan pada dasar alamiah sedemikian, sehingga permukaan yang telah

selesai merupakan bidang yang benar-benar rata.

16) Lantai Kerja Pasangan Batu

Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus

menyediakan meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan.

17) Drain dari Batu

Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar. Penyedia Jasa harus membuat

drain dari batu yang dibungkus dengan ijuk menurut ukuran yang

ditentukan. Drain harus terdiri dari parit-parit yang digali dan diisi kembali

dengan batu belah yang dibungkus dengan ijuk. Batu belah harus terdiri dari

batu yang akan tertinggal diatas ayakan 40 mm.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

48

Page 50: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

18) Bronjong

a) Ukuran batu, 85% minimal ukurannya sama. Rongga antara batu

dalam bronjong tidak boleh lebih dari 40%. Lebar dan tinggi

bronjong sebesar ± 5%, sedangkan terhadap panjangnya ±3%.

Kelebihan / tambahan pada tepi pasangan batu kosong yang

horizontal dibuat selebar 30 cm dari batu-batu yang terpilih.

b) Kawat Bronjong Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi

AASHTO M279-03 tipe Z, dan ASTM A641/AA641M. Lapisan

galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2.

Karakteristik kawat bronjong adalah :

- Tulangan tepi, diameter : 5,0 mm, 6 SWG

- Jaringan, diameter : 4,0 mm, 8 SWG

- Pengikat, diameter : 2,1 mm, 14 SWG

- Kuat Tarik : 4200 kg/cm2

- Perpanjangan diameter : 10% (minimum)

Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam

dengan tiga lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm yang

dibuat sedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang

untuk diperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling

tepi dari anyaman kawat harus diikat pada kerangka bronjong

sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada kerangka

harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.

Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan

dimensi yang disyaratkan dalam Gambar dan dibuat sedemikian

sehingga dapat dikirim ke lapangan sebelum diisi dengan batu.

Bronjong kotak dan bersusun harus mempunyai batas pemisah

bagian dalam dengan bahan kawat dan bentuk anyaman yang sama.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

49

Page 51: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Batas pemisah ditempatkan sedemikian membentuk matras

berukuran 2 m x 0.60 m.

Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk

memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan

batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke

dalam kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah

sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus

menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka

bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling

sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah

pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam keranjang.

c) Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari

batu yang keras dan awet dengan sifat sebagai berikut :

c.1) Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang

dari 35 %.

c.2) Berat isi kering oven lebih besar dari 2,3.

c.3) Peyerapan Air tidak lebih besar dari 4 %.

c.4) Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau

magnesium sulfat dalam pengujian 5 siklus (daur)

kehilangannya harus kurang dari 10 %.

Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, berat

tidak kurang dari 40 kg dan memiliki dimensi minimum 300 mm.

Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan batu yang ukurannya lebih

besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi.

Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh

kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana

tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

50

Page 52: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang

berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata

dan bertumpu pada anyaman.

19) Sambungan dengan Pasangan Batu yang ada (lama)

Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan pasangan batu

lama harus dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan dari noda, kotoran dan

debu, disikat dan disiram (dibasahi) dengan air sampai jenuh. Pasangan batu

baru dilaksanakan, apabila pasangan batu lama sudah bersih dari noda,

kotoran, debu, berbentuk kasar dan cukup basah.

20) Pembayaran

Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar dengan

Harga Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata Pembayaran yang

terdaftar pada Harga Kontrak dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan

Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi

penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua bahan, untuk galian yang

diperlukan dan penyiapan seluruh formasi atau pondasi, untuk pembuatan

lubang sulingan dan sambungan konstruksi, untuk pemompaan air, untuk

penimbunan kembali sampai elevasi tanah asli dan pekerjaan akhir dan

untuk semua pekerjaan lainnya atau biaya lain yang diperlukan atau lazim

untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang

diuraikan dalam Bagian ini.

IV.3 Pekerjaan Plesteran Dan Siaran

1) Pekerjaan Plesteran

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

51

Page 53: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar design/kontrak

harus di plester. Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan tiga

bagian pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar

kontrak. Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan batu, sebelum

plesteran dipasang diantara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman 1 - 2

cm dibawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan dibersihkan

dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan plesteran.

2) Pekerjaan Siaran

Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak atau petunjuk

Direksi harus disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2

bagian pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.

Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus dikorek

sampai kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata dan

siar timbul, dan 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan

dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan

siaran.

3) Pekerjaan Acian

Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai. Kualitas

campuran adukan pekerjaan acian tidak boleh lebih rendah dari pekerjaan

plesteran

4) Siaran dan Plesteran pada Pasangan Batu yang ada (lama)

Pekerjaan siaran pada pasangan batu lama dilaksanakan setelah pasangan

batu lama bersih dari debu, lumpur dan kotoran lainnya; dan sesudah itu

cukup disiram (dibasahi) dengan air bersih. Siaran lama harus dibongkar

(dibetel) sampai batas spesi pasangan batu lama, kemudian pekerjaan siar

dilaksanakan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

52

Page 54: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Plesteran yang baru setebal 1 cm dilaksanakan setelah permukaan pasangan

batu lama bersih dari noda, kotoran dan permukaan cukup kasar (dibetel),

kemudian dibasahi dengan air bersih.

5) Pembayaran

Kuantitas yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut

satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas

dan Harga seperti terdapat dalam Harga Kontrak, dimana harga dan

pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh

pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan

pekerjaan pada bagian ini..

IV.4 Pekerjaan Mini Pile

1) Persyaratan

a) Tiang Pancang Beton Pracetak

a.1) Mutu beton minimum tiang pancang adalah K-450 dan tulangan

U-24 dan U-39. Atau sesuai dengan standar produksi.

a.2) Pelaksanaan pembuatan tiang pancang harus mengikuti

sepenuhnya PBI-1989 dan SNI 03 – 2847 – 2002 atau peraturan

lainnya tentang beton pracetak.

a.3) Brosur dari produsen tiang pancang serta sambungannya harus

disertakan dalam penawaran.

a.4) Daya dukung Tiang pancang tersebut adalah 25 ton.

b) Lokasi Kepala Tiang pancang

b.1) Kepala tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang

ditunjukkan dalam gambar.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

53

Page 55: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

b.2) Penggeseran lateral kepala minipile dari posisi yang ditentukan

tidak boleh melampaui 75 mm dalam segala arah.

c) Kemiringan Tiang Pancang

Penyimpangan arah vertikal atau kemiringan yang disyaratkan tidak boleh

lebih melampaui 20 mm per meter (yaitu 1 dalam 50).

d) Peralatan

d.1) Alat pancang yang harus dipakai untuk pekerjaan ini adalah palu

pancang Kobelco K-35 atau yang sekapasitas.

d.2) Dengan melihat lapangan dan untuk mempercepat waktu

pelaksanaan dapat dipakai lebih dari satu alat pancang.

d.3) Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan

keamanan baik keselamatan kerja maupun keselamatan barang

atau peralatan yang ada di lapangan dalam masa kerja.

e) Pengajuan Kesiapan Kerja Pekerjaan Pemancangan

Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, Penyedia Jasa harus

mengajukan kepada Direksi Lapangan hal-hal sebagai berikut :

e.1) Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan.

e.2) Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan bersama

dengan peralatan yang akan digunakan.

e.3) Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang

menunjukkan kapasitas tiang pancang bilamana penumbukan

menggunakan peralatan yang diusulkan oleh Penyedia Jasa.

e.4) Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini

mencakup metode pemberian beban, pengukuran beban dan

penurunan serta penyajian data yang diusulkan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

54

Page 56: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

e.5) Persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan untuk pengajuan

tersebut di atas harus diperoleh terlebih dahulu sebelum

memulai setiap pekerjaan pemancangan.

2) Pelaksanaan Pekerjaaan

a) Umum

Minipile harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan

yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan

tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. Baja tulangan harus

disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan,

Penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang

terjadi akibat pemancangan dan beban-beban yang didukung. Selimut

beton tidak boleh kurang dari 40 mm dan bilamana terekspos terhadap air

laut atau pengaruh korosi lainnya, selimut beton tidak boleh kurang dari 50

mm.

b) Penyambungan

Penyambungan minipile harus dihindarkan bilamana memungkinkan.

Bilamana perpanjangan minipile tidak dapat dihindarkan, Penyedia Jasa

harus menyerahkan metode penyambungan kepada Direksi Lapangan

untuk mendapat persetujuan. Tidak ada penyambungan tiang pancang

sampai metode penyambungan disetujui secara tertulis dari Direksi

Lapangan.

c) Pemancangan

c.1) Pemancangan dilakukan sesuai titik yang tertera pada gambar.

c.2) Pengukuran dan posisi titik dilakukan oleh Pemborong.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

55

Page 57: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

c.3) Pemancangan harus tepat pada titik yang telah ditentukan

dengan posisi vertikal.

c.4) Pada saat pemancangan pemborong bersama petugas/direksi

lapangan membuat laporan pemancangan sampai dengan

pengecekan penurunan pada 10 pukulan terakhir dan tinggi

jatuh palu pancang.

c.5) Pemborong harus mengganti tiang pancang yang patah

sewaktu dipancang disebabkan karena kualitas tiang pancang

yang buruk. Posisi tiang pengganti ditentukan oleh direksi

lapangan.

3) Pembayaran

Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibayar dengan

Harga Kontrak per satuan pengukuran dan ditunjukkan dalam Daftar

Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus

merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan,

pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan pancang,

perawatan, pengujian, baja tulangan atau baja prategang dalam beton,

penggunaan peledakan, pengeboran atau peralatan lainnya yang diperlukan

untuk penetrasi ke dalam lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya

selubung (casing), semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang

diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa untuk penyelesaian

yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Bagian

ini.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

56

Page 58: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB V

PEKERJAAN PINTU AIR

V.1 Pekerjaan Pintu Air

1) Toleransi Dimensi

a) Pekerjaan besi/baja

a.1) Batang sambungan geser (struts)

Penyimpangan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari

masing-masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm,

dipilih yang lebih besar.

a.2) Permukaan yang Dikerjakan dengan Mesin

Penyimpangan permukaan bidang kontak yang dikerjakan dengan

mesin tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang

dapat dipahat dalam suatu segiempat dengan sisi 0,5 m.

i) Diameter Lubang

Lubang pada elemen utama : +1,2 mm - 0,4 mm

Lubang pada elemen sekunder : +1,8 mm - 0,4 mm

ii) Alinyemen Lubang

Elemen utama, dibuat di bengkel : ± 0,4 mm

Elemen sekunder dibuat di lapangan : ± 0,6 mm

iii) Pelenturan Alat Angkat maksimum permukaan terhadap

permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter

pada setiap panjang 3 (tiga) meter.

b) Pekerjaan Kayu

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-57

Page 59: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Penyimpangan penampang balok kayu tidak boleh lebih dari dari + 5

mm untuk setiap panjang balok 2.00 meter.

c) Pekerjaan Pengelasan.

Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran

bagian-bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali

ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk material yang

tebalnya lebih besar 12 mm

2) Persyaratan Bahan

a) Pekerjaan Daun Pintu

a.1) Pelat Baja.

Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai

dengan SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian

B (bahan bangunan dari besi/baja.

a.2) Kayu.

Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80

mm, 100 mm dan 120 mm.

Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan

kekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 03–3959–1995,

Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium dan

persyaratan pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03–3958–1995,

Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium dan sebelum

dipasang harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI 03–3233–

1009, Tata Cara Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan

gedung.

b) Pekerjaan Pengecatan

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

58

Page 60: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur

maupun kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang

terbuka agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coaltar epoxy

resin”, Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhi persyaratan

sesuai SNI 06 – 6452 – 2000, Metode Pengujian cat bitumen sebagai

lapis pelindung

c) Pekerjaan Alat Angkat

c.1) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur

penggerak yang dioperasikan secara manual/elektrik,

dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk

menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;

c.2) Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa

baut, Tongkat batang Penghubung, Handel Operasi

Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan, maupun

rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan

sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan

bagian B (bahan bangunan dari besi/baja;

c.3) Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan

tekanan air pada beton. Permukaan rangka sponing harus

betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan terhadap

permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) millimeter

pada setiap panjang 3 (tiga) meter.

3) Persyaratan Kerja

a) Daun Pintu

a.1) Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka

utama penyekat dan komponen lain yang diperlukan.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

59

Page 61: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Pintu yang digunakan harus sesuai dengan Gambar

dengan konstruksi las, lebar dan tinggi bersih daun pintu;

a.2) Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam

spesifikasi ini maka Penyedia Jasa harus membuatnya

dengan persetujuan Direksi;

a.3) Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal

minimum pelat pintu air adalah 6 (enam) mm, termasuk

ke longgaran korosi 2 (dua) milimeter;

a.4) Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan

kelonggaran korosi 2 (dua) milimeter. Lendutan balok

pada beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada

beban maximum;

a.5) Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada

pintu dengan baut, mur dan cincin baja. Seal harus

disambung pada ujungnya dengan cara divulkanisir agar

menerus. Tegangan tarik pada sambungan harus lebih

besar dari 50% (lima puluh persen) pada bagian tanpa

sambungan. Seal harus dibentuk sedemikian sehingga

dapat menahan air dengan baik.

b) Kerangka Pintu

Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang dasar pintu,

kerangka atas dan kerangka tarik/sponing dan semua komponen lain

yang diperlukan pada pemasangan rangka pintu yang lengkap dan

memudahkan operasi pintu. Jika konstruksi rangka pintu tidak

dijelaskan secara rinci disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa

dengan persetujuan Direksi Lapangan.

b.1) Kerangka Ambang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

60

Page 62: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir

dan bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah pintu.

Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat meneruskan

gaya – gaya yang terjadi pada beton atau pasangan batu kali

tanpa terjadi pelenturan.

b.2) Kerangka Sponing

Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air pada

beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.

Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis

harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap panjang 3

(tiga) meter. Permukaan harus dikerjakan dengan mesin dan

diperkeras untuk memberikan perlindungan terhadap keausan.

b.3) Kerangka Atas

Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan harus

mendukung pengangkat roda gigi. Balok atas harus mampu

menahan beban pengangkat.

c) Stang

c.1) Umum

Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara

manual dan tenaga listrik, dipasang pada balok atas pada rangka

pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu.

Stang harus terdiri dari peralatan mekanis/listrik, yaitu :

tumpuan, mur penggerak, roda gigi, handel pemutar dan

komponen lain yang memerlukan pengoperasian secara efisien.

Stang harus direncanakan agar mampu menahan beban yang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

61

Page 63: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

terjadi. Jika konstruksi stang yang perinciannya tidak

diterangkan disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan

persetujuan Direksi Lapangan.

c.2) Peralatan Mekanis, meliputi :

i) Tumpuan/bantalan

Tumpuan harus berupa tipe bola, silinder atau datar

ii) Roda gigi reduksi

Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang terbuat

dari brons pospor tuang, harus dibuat dari baja tuang atau

baja tempa. Roda gigi dan bantalan harus cukup kaku

terhadap gerakan. Roda gigi harus mempunyai “rumah”

yang dapat dilepaskan untuk memudahkan pelumasan.

iii) Kloping

Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk

penyesuaian dan pelekatan secara tetap pada tongkat

sesudah penyesuaian kedudukan pintu dilapangan.

iv) Ulir Pengangkatan

Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau

bahan lain yang disetujui dan dikerjakan dengan mesin.

Ulir pengangkat yang dapat dihubungkan dengan roda

gigi pinggir harus terdiri dari penopang roda gigi dan

bantalan pemandu sebagai penguat.

v) Tongkat Penghubung

Tongkat penghubung dibuat dari batang baja.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

62

Page 64: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

vi) Handel Operasi Manual

Setiap sebatang harus dilengkapi dengan handel operasi

manual yang dapat mengangkat beban penuh

sebagaimana direncanakan. Gaya untuk memutar alat

harus lebih kecil dari 15 (lima belas) kilogram.

4) Perencanaan

Kegiatan perencanaan pintu pada dasarnya tergantung pada beban dan

tegangan rencana, yang meliputi :

a) Beban Rencana

a.1) Pintu

Pintu harus direncaakan dengan kondisi beban sebagai berikut :

- Beban air. Beban air pada pintu harus seperti yang

ditunjukkan pada gambar.

- Beban – beban lain

- Reaksi yang diakibatkan oleh berat sendiri. Semua

beban yang akan terjadi pada saat awal, menaikkan

atau menurunkan pintu.

a.2) Rangka Pintu

Beban – beban pada rangka pintu terdiri dari beban pada

tumpuan, beban karet sekat dan semua beban lain yang

diakibatkan pengoperasian pintu dan perangkat. Rangka pintu

harus mampu meneruskan beban dari karet sekat pintu ke beton

atau pasangan batu kali pada bangunan.

a.3) Alat Pengangkat

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

63

Page 65: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Alat pengangkat harus direncanakan untuk menaikkan,

menurunkan dan memegang pintu pada setiap posisi di antara

keadaan pintu tertutup dan pintu terbuka penuh. Ketinggian

pengangkatan harus seperti pada gambar. Kapasitas rata – rata

pengangkat, tongkat ulir harus mampu menaikkan atau

menurunkan pintu pada kombinasi yang paling membahayakan.

b) Tegangan Rencana

b.1) Batang Baja

Tegangan yang diijinkan pada beban normal pada batang baja

haruslah sebagai berikut :

Batang Baja Tengangan Izin

Tegangan Tarik 1200 kg/cm2

Tegangan Desak 1200 kg/cm2

Tegangan Lentur 1200 kg/cm2

Tegangan Geser 700 kg/cm2

Tegangan yang diijinkan pada kondisi beban sementara

ditentukan 50% (lima puluh persen) lebih besar dari pada kondisi

beban normal. Tegangan ekivalen yang diakibatkan kombinasi

tegangan biaxial atau triaxial tidak boleh melebihi tegangan ijin

diatas. Bagaimanapun juga tidak diijinkan ada tegangan yang

melebihi 90% (sembilan puluh persen) dari tegangan maksimum

material yang digunakan. Tebal pelat baja untuk pekerjaan pintu

adalah minimum 6 (enam) mm. Modulus kelangsingan atau faktor

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

64

Page 66: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

tekuk pada kerangka baja desak utama harus kurang dari 159 dan

pada baja lainnya harus kurang dari 240.

b.2) Bagian Mesin

Semua bagian mesin pada alat pengangkat yang dikenal beban

normal atau kondisi beban rata – rata harus direncanakan

berdasarkan angka keamanan terhadap tegangan batas bahan yang

digunakan, sebagai berikut :

Bahan

Angka Keamanan Bagi Tegangan

Tarik Tarik dan Desak Tasik dan Geser

Baja untuk generator atau

konstruksi yang dilas5,0 5,0 8,7

Baja karbon tempa 5,0 5,0 8,7

Baja karbon untuk konstruksi

mesin bangunan5,0 5,0 8,7

Baja batang dan tahan karat 5,0 5,0 8,7

Baja karbon tuang 5,0 5,0 8,8

Besi tuang 10,0 3,5 10,0

Brons tuang 8,0 8,0 10,0

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

65

Page 67: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Bahan

Angka Keamanan Bagi Tegangan

Tarik Tarik dan Desak Tasik dan Geser

c) Tegangan Beton

Tegangan beton yang diijinkan pada tumpuan tidak lebih dari 50

kg/cm2 dan tegangan geser yang diijinkan tidak lebih dari 5,5 kg/cm2,

tegangan desak yang diijinkan pada pasangan batu kali tidak lebih dari

15 kg/cm2.

5) Perakitan dan Pengujian di Bengkel

a) Pintu dan Rangka Pintu

Setiap pintu dengan seal karet harus dirakit dibengkel. Pada saat

perakitan, pintu harus diperiksa mengenai ukuran, kelonggaran dan

ketepatan posisinya. Setiap kesalahan dan ketidak tepatan yang

ditemukan harus dikoreksi dengan tepat. Seak karet harus tepat pada

posisinya saat perakitan di bengkel. Rangka sponing, balok atas dan

balok ambang pada rangka pintu harus diperiksa kelurusannya. Semua

ukuran rangka pintu yang berkaitan dengan ukuran pintu harus

diperiksa dan setiap kesalahan dan ketidak tepatan posisinya yang

ditemukan harus diperbaiki. Suku cadang harus sesuai dan dihindari

selama perakitan dan pengangkutan.

b) Stang

Setiap stang harus dirakit dibengkel secara lengkap dan diperiksa

kehalusan permukaannya. Semua bagian harus diperiksa untuk

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

66

Page 68: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

menjamin bahwa semua kelonggaran dan toleransi telah dipenuhi dan

tidak ada kesalahan yang terjadi pada setiap gerakan peralatannya.

Semua bantalan harus diperiksa dengan teliti, semua pelumas dengan

gomok dan oli yang diperlukan harus diuji. Setiap cacat atau ketidak

tepatan operasi yang ditemukan harus diperbaiki dan pengujian

diulang kembali.

6) Pemasangan dan Pengujian di Lapangan

a) Rangka Pintu

a.1) Rangka pintu harus dirakit dan dipasang pada tempatnya

seperti gambar yang telah disetujui pada posisi yang

sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Letak baut atau

perlengkapan lain harus dipasang pada rangka pintu

dengan posisi yang tepat.

a.2) Ikatan antara rangka pintu dan penopang harus kuat

sehingga pada saat beton dicor tidak akan merubah posisi

rangka pintu. Jika diperlukan untuk menjamin posisi

yang tepat dapat dilengkapi dengan penjepit tambahan.

a.3) Pemasangan seal karet harus hati–hati agar terletak pada

permukaan yang tepat sesuai dengan toleransi yang

diizinkan. Pengecoran tidak diperkenankan bila belum

dirakit dengan lengkap dan teliti. Sewaktu pengecoran

beton harus diperiksa agar ukuran dan bentuknya sesuai

gambar dan dalam batas toleransi. Jika terjadi kesalahan

harus segera diperbaiki.

b) Pintu

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

67

Page 69: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Pintu harus dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang disetujui.

Pintu–pintu harus dirakit dan dipasang sesuai dengan toleransi yang

diizinkan.

c) Pengangkat

c.1) Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing,

alur dan lubang oli harus dibersihkan dan dilumasi

dengan oli dan gomok yang akan disetujui. Sesudah

dirakit, setiap sistim pelumasan harus diperiksa. Setiap

pengangkat, lengkap dengan perlengkapannya, harus

dipasang sesui dengan gambar yang disetujui.

Pengangkatan harus diletakkan dan distel sehingga

sesuai dengan alat pengangkat pintu.

c.2) Sesudah pemasangan pengangkat dan sebelum

dihubungkan dengan pintu, pengangkat harus

dioperasikan dan diperiksa, sesudah selesai pemeriksaan

tersebut, mur penggerak dihubungkan dengan pintu dan

stang, kemudian ditest dan distel sehingga dapat

dioperasikan dengan tepat. Setiap kerusakan atau ketidak

tepatan operasi yang ditemukan selama pengujian harus

diperbaiki dan prosedur pengujian diulang kembali.

d) Pengecatan

d.1) Setiap ketebalan pengecatan harus mendapat persetujuan

dari Direksi Lapangan;

d.2) Permukaan yang sudah siap harus dicat dasar sesuai

dengan petunjuk pengecatan dari pabrik;

d.3) Permukaan harus dibersihkan sesaat sebelum

pengecatan;

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

68

Page 70: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

d.4) Pengecatan lapis awal dan lapis akhir harus sesuai

dengan cara dan peralatan yang disarankan dari pabrik;

d.5) Cat yang dipakai harus mempunyai masa pemakaian

tidak kurang dari 1 (satu) tahun dalam keadaan segala

cuaca di lokasi pekerjaan;

d.6) Penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk

pengecatan di lapangan dan pengecatan perbaikan di

bengkel;

d.7) Semua pengecatan, harus dilakukan secara rata dan halus

pada permukaan. Cat harus diaduk seluruhnya, ditapis

dan dijaga kekentalannya agar seragam selama

dipergunakan;

d.8) Tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada

permukaan logam yang suhunya kurang dari 10o

Celcius;

d.9) Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari

kelembaban selama pengecatan;

d.10) Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot;

d.11) Pengecatan lapis pertama, dilakukan langsung sesudah

penyiapan permukaan. Tiap lapis harus dibiarkan kering

dan mengeras lebih dahulu seluruhnya sebelum

dilakukan pengecatan berikutnya;

d.12) Cat yang diproduksi oleh pabrik yang mempunyai nama

baik dan disetujui oleh Direksi Lapangan;

d.13) Pengecatan dengan tar-epoxy dan atau epoxy resin harus

dilaksanakan pada bagian–bagian dibawah ini :

i) Permukaan–permukaan yang tampak dari rangka

pintu kecuali yang ada diatas permukaan tanah.

ii) Semua daun pintu.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

69

Page 71: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

iii) Pengecatan komponen tersebut harus memenuhi

persyaratan sesuai SNI 06–6452–2000, Metode

Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindung

iv) Semua logam besi yang permukaannya tidak

dihaluskan, kecuali yang disebutkan diatas harus

dicat dengan 1 (satu) lapis cat dasar dan 4 (empat)

lapis cat “chlorinated rubber” atau yang sekualitas.

Tebal total lapisan tersebut termasuk cat dasar harus

0,15 – 0,20 milimeter. Semua peralatan harus dicat

sesuai dengan standar pabrik.

v) Semua permukaan logam dengan finishing termasuk

sekrup yang tampak selama pengangkutan atau

selama menunggu pemasangan harus dibersihkan

dan dilapisi dengan cat yang mudah larut dalam

bensin agar tidak berkarat.

e) Pengelasan

e.1) Semua pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan

dan pemasangan pintu dan perlengkapan dikerjakan

dengan tenaga dengan cara las lindung busur metal atau

las busur otomatis;

e.2) Tes tembus warna harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa,

jika diperlukan oleh standar spesifikasi ini atau kriteria

perencanaan ini;

e.3) Alat ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan

arus dan tegangan listrik selama pengelasan berlangsung;

e.4) Semua bagian yang di las yang merupakan pekerjaan

akhir dengan mesin harus di las dahulu sebelum dimesin,

kecuali tercantum ketentuan lain;

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

70

Page 72: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

e.5) Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air.

Ukuran minimum batang las 4,5 mm;

e.6) Semua cacat pengelasan harus dibersihkan sampai dasar

logam yang baik dan daerah tersebut perlu dites dengan

“Ultrasonik” untuk menyakinkan bahwa cacat telah

benar terhapus sebelum dilakukan perbaikan las;

e.7) Semua pekerjaan pengelasan harus memenuhi

persyaratan sesuai dengan Spesifikasi pekerjaan

pengelasan BS 5135 – 1984, Proces of Arc welding

carbon and Carbon Manganise steels.

f) Pekerjaan Alat Angkat

f.1) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur

penggerak yang dioperasikan secara manual/elektrik,

dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk

menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;

f.2) Bahan stang pintu beserta pelengkapnya yang berupa

baut, tongkat batang penghubung, handel Operasi

Manual, roda gigi, reduksi, tumpuan/bantalan, maupun

rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan

sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan

bagian B (bahan bangunan dari besi/baja);

f.3) Kerangka alur (sponing) harus mampu meneruskan

tekanan air pada beton. Permukaan rangka sponing harus

betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan

terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu)

millimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter;

f.4) Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari

puntir dan bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

71

Page 73: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

pintu. Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat

meneruskan gaya–gaya yang terjadi pada beton atau

pasangan batu kali tanpa terjadi pelenturan.

Gambar Pintu Air

7) Pembayaran

Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pintu dibuat

berdasarkan harga satuan per unit seperti yang tercantum dalam Harga

kontrak, mencakup biaya–biaya pengadaan material, pengangkutan,

penurunan, pemotongan, finishing, pengecatan semua bahan, upah

pekerja, peralatan yang diperlukan dan penyediaan semua perangkat

keras yang diperlukan termasuk besi beton dan lain – lain, yang

termasuk di dalam bagian pekerjaan ini.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

72

Page 74: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

73

Page 75: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

BAB VI

PEKERJAAN LAIN – LAIN

VI.1 Pekerjaan Tangga dan Railling

Tangga besi harus disediakan dan dipasang pada bendung dan bangunan lain

sesuai gambar atau petunjuk Direksi Lapangan. Tangga besi dipasang pada

permukaan tegak atau miring dari bangunan seperti terlihat pada gambar.

Bahan dan railing terbuat dari bahan Stainless Steel (SS) H 950 mm dan (SS) H

840 mm dengan tebal 1,2 mm ex Hessel atau produk setara dan finishing dipoles,

dan di setujui oleh Direksi. Bentuk atau ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam

gambar. Stainless Steel harus mempunyai kekuatan tarik minimum 41 kgf/mm2

(402 N/mm2) dan batas ulur minimum 24 kgf/mm2 (235 N/mm2)

Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut

satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan

Harga seperti terdapat dalam Harga Kontrak, dimana harga dan pembayaran

tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan,

dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan survei.

VI.2 Pekerjaan Paving

1) Persyaratan Umum

a) Lapisan Subgrade

Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih

dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan

yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu

minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita

padatkandengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang

ST-74

Page 76: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan. Ini sangat penting

untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

b) Lapisan Subbase

Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan

spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario

subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2%, dua arah

melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk

jangka panjangkestabilan paving kita.

c) Kanstin/Penguat Tepi

Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum

pemasangan pavingdilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan

paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan

lebih rapi pada hasil akhirnya.

d) Drainage/Saluran Air

Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah

kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat

wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage

yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu

pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar

paving yang sudah terpasang.

e) Kelengkapan Peralatan Kerja

Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum

pemasangan paving dimulai.Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah

sebagai berikut :

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

75

Page 77: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

- Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas

permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50m2 dan mempunyai gaya

sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran

berkisar 75s/d 00 Hz.

- Alat Pemotong paving (Cutter).

- Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu

batu/pasir.

- Benang.

- Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.

- Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing

melebar sebagai naating.

2) Cara Pemasangan Paving

a) Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar

diatas lapisan base. Kemudiandiratakan dengan jidar kayu

sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus

mengikutikemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada

lapisan base.

b) Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter

didepan paving terpasangdengan tebal screeding.

c) Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting

point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).

d) Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita

tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A

dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan

kepala masing-masing diujung benang tersebut.

e) Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah

penggelaran abu batu/pasir alas.Hindari terjadinya kontak

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

76

Page 78: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan

spasi2-3 mm untuk pengisian joint filler.

f) Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas

block yang sudah terpasang.

g) Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil

melintang permukaan pavingminimal mencapai 2 % dan

maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak

3meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan

maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm.

h) Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah

pamasangan paving dan seeradilanjutkan dengan pemadatan

paving.

i) Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat

compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan

gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran

denganfrekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya

dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving

dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir

pasangan. Janganmeninggalkan pasangan paving tanpa adanya

pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkanterjadinya

deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang

melintas melewati pasangan paving tersebut.

3) Pembayaran

Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar

menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar

Kuantitas dan Harga seperti terdapat dalam Harga Kontrak, dimana harga

dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

77

Page 79: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan

pekerjaan survei.

VI.3 Pekerjaan Gebalan Rumput

Dimana diharuskan atau ditunjukkan dalam gambar, lereng dari saluran, dan

saluran gendong harus digebal dengan rumput. Sebelum gebalan rumput

dipasang, permukaan harus diratakan dan digemburkan bila perlu dan dilapisi

dengan humus 2 cm. Permukaan gebalan rumput harus rata dengan permukaan

lereng saluran.

Setelah gebalan rumput dipasang harus disiram dengan air secukupnya

sampai gebalan itu tumbuh dengan baik, sedang gebalan rumput yang tidak

tumbuh harus dibuang dan diganti.

1) Daerah yang harus digebal adalah sebagai berikut :

- Selebar 0.30 m pada kedua tepi tanggul bagian atas.

- Lereng dalam dari saluran mulai tepi atas sampai 0.20 m

dibawah muka air rencana untuk saluran tanah dan sampai tepi

atas pasangan untuk saluran pasangan.

- Lereng luar saluran dari tepi atas sampai kaki tanggul.

2) Persyaratan gebalan rumput :

- Rumput gebalan tebal 4 cm dan bersama akar-akarnya

- Bukan berasal dari tanah yang susut besar.

- Ukuran 25 cm x 25 cm.

3) Cerucuk untuk Gebalan.

Cerucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan

rumput. Ukuran dari cerucuk tadi paling tidak panjangnya 15 cm dengan

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

78

Page 80: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

diameter 2-3 cm dan dipasang 2 buah cerucuk untuk setiap gebalan ukuran

25 cm x 25 cm x 4 cm.

Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut

satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan

Harga seperti terdapat dalam Harga Kontrak, dimana harga dan pembayaran

tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan,

dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan survei.

VI.4 Pekerjaan Geotekstil Non Woven

Geotextile Non Woven adalah jenis Geotextile yang tidak teranyam, berbentuk

seperti karpet kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer

Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP). Fungsi Geotekstil Non Woven adalah

sebagai berikut :

1. Separator / Pemisah

Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk

mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang

lainnya.

Contoh penggunaan Geotextile sebagai separator adalah pada proyek

pembangunan jalan di atas tanah dasar lunak (misalnya berlumpur). Pada

proyek ini, Geotextile mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan,

sehingga tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak perkerasan

jalan. Selain itu keberadaan Geotextile juga mempermudah proses

pemadatan sistem perkerasan.

2. Stabilization / Stabilisator

Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement /

Perkuatan. Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

79

Page 81: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

lereng dll. Geotextile bekerja menggunakan metode membrane effect yang

mengandalkan tensile strength (kuat tarik).

3. Filter / Penyaring

Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah

terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile

Non Woven adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati

Geotextile tetapi partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya

digunakan pada proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).

Gambar Geotekstil Non Woven

Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut

satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan

Harga seperti terdapat dalam Harga Kontrak, dimana harga dan pembayaran

tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan,

dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan survei.

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

80

Page 82: Spesifikasi Teknis Checkdam Das Garang

Spesifikasi Teknis Bangunan Pengendali Sedimen di Hulu DAS Garang ST-

81