RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab Tota
RKB SDN 019 PenajamSYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAANPASAL 1. PEKERJAAN
PERSIAPAN1.1.Lingkup Persiapan1) Letak titik duga pokok (titik nol)
adalah Salah sudut bagunan yang sudah ada. Keterangan yang ada pada
gambar Kerja Site Plan.2) Titik ini harus ditempatkan permanen dan
tidak dapat berubah/berpindah tempat. Titik tersebut diberi tanda
jelas serta dilokasi yang tidak akan tergusur bangunan.3) Penentuan
titik lainnya dilakukan oleh pemborong di lapangan dengan alat ukur
optik yang sudah diterap kebenarannya dan harus selalu berpedoman
kepada titik duga pokok (titik nol).4) Ketidak cocokan yang mungkin
ada antara gambar dan kenyataan harus segera dilaporkan kepada
Direksi.5) Pengukuran sudut-sudut 90 derajat atau bukan, hanya
boleh dilakukan dengan alat ukur optik.7) Pengukuran siku dengan
benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil saja8) Patok bouwplank dan papannya menggunakan
kayu lokal, tebal minimum 2,5 cm lebar 20 cm, sisi atasnya harus
diketam halus dan rata.9) Tinggi bouwplank sama dengan titik nol
atau apabila dikehendaki harus dibicarakan dahulu dan disetujui
Direksi.10) Papan bouwplank dipasang disekeliling luar bangunan
dengan jarak 100 cm dari tepi luar bangunan.11) Pemasangan bouplank
harus kokoh, kuat dan tidak berubah oleh cuaca serta harus rata
air. Permukaan harus diukur dengan waterpas12) Setelah selesai
pemasangan bouplank harus dilaporkan Direksi untuk diperiksa
sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan.13) Air untuk bekerja harus
disediakan pemborong dengan membuat sumur lengkap dengan pompa
dilokasi proyek atau mengambil dari luar, air harus bersih, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan-bahan lainnya yang dapat merusak
struktur bangunan.14) Bak air untuk kerja berukuran minimum 1
(satu) m3 dan harus selalu terisi penuh15) Listrik untuk keperluan
kerja harus disediakan pemborong dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan dengan daya
sekurang-kurangnya 1.5 KVA.16) Sebelum proyek dimulai, terlebih
dahulu pemborong harus membuat pagar pengaman sekeliling proyek,
dengan batas-batas menurut petunjuk yang diberikan oleh Direksi
pelaksana. Kalau tidak ditentukan lain pagar harus dibuat dari kayu
dengan penutup seng setinggi 175 cm dengan konstruksi yang cukup
kuat dan menjamin keamanan.mgpmuda global prospect
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab Tota
RKB SDN 019 Penajam17) Ukuran luas kantor Pemborong, los kerja
serta tempat penyimpanan bahan, diserahkan kepada Pemborong dengan
tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran.18)
Khusus untuk penempatan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil, harus
dibuatkan kotak simpan yang dipagari papan yang cukup rapat
sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.19) Pemborong harus
membuat gudang penyimpanan peralatan peralatan dan material yang
harus bebas dari hujan.20) Pemborong harus membuat drainage
sementara selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, baik untuk
pengeringan air hujan maupun untuk pengeringan air tanah, sehingga
dapat menjamin terhindarnya proyek dari kemungkinan genangan air
hujan mengganggu kelancaran pekerjaan maupun lingkungan sekitar
daerah kerja.21) Pemborong harus menjamin keamanan proyek, baik
untuk barang-barang milik pemborong sendiri maupun milik pemberi
tugas .22) Pemborong harus menempatkan petugas-petugas keamanan
selama 24 jam setiap hari.1.2.Pengukuran1) Sub-Kontraktor harus
menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan
alat-alat penyipat datar (theodolith, waterpass dan sebagainya) dan
lain-lain peralatan yang diperlukan.2) Pengawas Lapangan dan
Sub-Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok penandaan
permanen (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan
dituangkan dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol).3) Pergeseran
patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas Lapangan dan
tetap merujuk pada pergeseran patok awal.4) Berdasarkan patok
tersebut Sub-Kontraktor menentukan level bangunan dan jarak as
bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar
kerja.1.3.Pemasangan Bowplank1) Ketetapan letak bangunan diukur di
bawah pengawas Pengawas Lapangan dengan patok yang dipancang
kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan
minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.2) Pemasangan patok
keliling bangunan minimal berjarak 1,00 meter dari as dinding
bangunan menurut gambar kerja.1.4.Pembersihan Lokasi
Pekerjaan/Proyek1) Pembersihan lokasi perkerjaan dilaksanakan
sebelum pekerjaan tanah dan setelah akhir pekerjaan pembangunan
gedung ini2) Pada awal pembersihan lokasi perkerjaan ini meliputi ;
penebangan pohon kelapa sawit, pengupasan rumput atau material yang
tidak diperkenankan oleh Pengawas Lapangan.
3) Pada akhir pekerjan, pembersihan lokasi perkerjaan ini
meliputi ; membersihkan sisa-sisa material atau sampah proyek
sebelum kontraktor meninggalakan lokasi pekerjaan dan harus
diperiksa oleh Pengawas Lapangan.
PASAL 2. PEKERJAAN TANAH2.1.UmumSemua pekerjaan penggalian tanah
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan
terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian yang akan
dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas
Lapangan.2.2.Penyelidikan TanahPemeriksaan tanah (boring/sondering)
ulang harus dilaksanakan oleh Sub-Kontraktor pada titik yang
dianggap rawan atas petunjuk Pengawas Lapangan.2.3.Penggalian dan
Pengupasan Tanah Sub-Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian
tidak digenangi air yang berasal dari air hujan, parit, banjir,
mata air atau lain-lain sebab, pengeringan diusahakan dengan jalan
memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain dan
biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dianggap telah
termasuk harga kontrak/borongan. Semua penggalian harus dikerjakan
sesuai dengan panjang, kedalaman, kemiringan, lokasi serta
lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti
dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh
ditempatkan berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan
lagi supaya disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus
segera dikeluarkan dari pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan
dibuang pada tempat yang disetujui Pengawas Lapangan.2.4.Urugan dan
Pemadatan Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan
dari lapisan tanah dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman
rata-rata 20 cm digunakan sebagai lapisan penutup sekeliling
bangunan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Jika tebal lapisan
humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh tebal humus harus digali
dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan penutup dan biaya yang
diakibatkannya dianggap telah termasuk dalam harga kontrak. Setelah
lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan, daerah
bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai. Urugan
harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi
dari 20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan
steamper atau compactor.PASAL 3. PEKERJAAN BETON3.1.Lingkup
pekerjaanMelengkapi semua tenaga, peralatan (equipment) dan
bahan-bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan
gambar-gambar konstruksi, dan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS, Gambar Kerja dan
Kontrak Kerja, serta tambahan penjelasan dari Pimpinan Proyek dan
Pengawas Lapangan.3.2.Pedoman PelaksanaanKecuali ditentukan lain
berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SKSNI Tahun 1991
tetap digunakan.3.3. Bahan-bahan3.3.1. Portland Cement Digunakan
Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri Indonesia)
S.400 menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 1972). Tidak boleh
mencampur merek semen yang berbeda untuk 1 tahap proses
pengecoran3.3.2. Agregat Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak
melebihi seperempat ukuran yang telah ditetapkan Pasir yang
digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau kotoran
lainnya, serta tidak mengandung garam asam. Batu kerikil yang
digunakan rata-rata berukuran 20 sampai 30 mm dengan kualitas jenis
batu tidak rapuh dan harus mendapat persetujuan untuk dipakai dari
Pengawas Lapangan terlebih dahulu. Untuk pekerjaan dengan pasangan
batu kali digunakan batu kali berukuran rata-rata 10 - 20 cm.3.3.3.
Besi Beton Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan
dari jenis U 24 besi polos, untuk diameter 13 mm. Ukuran yang
digunakan adalah ukuran pas sesuai dengan gambar kerja. Besi yang
digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.3.3.4.
Kawat PengikatKawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat
beton pengikat No. 16 SWG ( 1 mm) dan tidak bersepuh seng.3.3.5.
AirAir untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas
dari bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang
mempengaruhi daya lekat semen, seperti asam dan garam.3.3.6. Bahan
TambahanTidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan kedalam
campuran beton, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis
sebelumnya dari Pengawas Lapangan.3.3.7. Pengiriman dan Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan (time schedule & network plan). Semen
harus didatangkan dalam kantongan/kemasan standard (zak). Semen
harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), jika ada
bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat
ditekan hancur dengan melebihi dari beras 5% berat dan kepada
campuran diberi tambahan semen yang baik dalam jumlah yang sama.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing
lainnya, misalnya ; minyak dan lain-lain. Agregat harus ditempatkan
secara terpisah antara satu dengan yang lain menurut jenis dan
gradasinya.RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI
TEKNIS)Rehab Tota RKB SDN 019 Penajam3.4.Bekisting3.4.1.
MaterialBekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat
sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis
ketinggian dan dimensi dari beton, seperti pada gambar kerja.
Papan-papan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus dan rata atau
menggunakan triplex dengan ketebalan yang sesuai.3.4.2.
PerencanaanBekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung
beban-beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silang sehingga
kemungkinan bergeraknya bekisting dalam pelaksanaan dapat
ditiadakan. Juga harus dapat untuk menghindarkan keluarnya bagian
adukan (mortar leakage). Susunan bekisting dengan
penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas
kekurangannya dapat mudah dilakukan. Penyusunan bekisting harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak akan
merusak dinding balok atau kolom beton yang bersangkutan. Bahan
penyangga atau silangan-silangan adalah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Sub-Kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensinya. Kayu
bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.3.4.3. Pembongkaran Cetakan
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu kekuatan
khusus untuk memikul 2 x beban sendiri atau melalui waktu
pengerasaan selama 21 (dua puluh satu) hari, kecuali campuran beton
menggunakan bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton.
Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan
bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap
berlangsung. Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan
konstruksi beton seluruhnya terletak pada Sub-Kontraktor.
Sub-Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi
utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini
tidak berarti Sub-Kontraktor lepas dari tanggung jawab atas hasil
pekerjaan tersebut.3.5.Pemasangan Pipa-PipaPemasangan pipa dalam
beton harus tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi.3.6.Kualitas Beton1) Kecuali yang ditentukan dalam
gambar, kualitas beton untuk bagian sloof, pondasi tapak, kolom
selain kolom dan ring balok adalah K.225. (tegangan tekanan hancur
karakteristik untuk kubus uji beton pada usia 28 (dua puluh
delapan) hari, dengan derajat konfidensi 0,95.2) Untuk bagian kolom
praktis menggunakan beton cor campuran 1 PC : 2 pasir : 4 kerikil
dalam perbandingan volume.3) Pelaksana harus memberikan jaminan
atas kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan
data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan
trialmixes.4) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.5) Jika
dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk
umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang
dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 (dua puluh delapan) hari.6)
Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.7)
Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara tidak mengakibatkan terjadinya separasi
komponen-komponen beton.3.7.Syarat-syarat Pelaksanaan1) Sebelum
melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama
dari pekerjaan, Sub-Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan
sebagaimana mestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Pengawas Lapangan, maka Sub-Kontraktor dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan beton yang telah dicor atas perongkosan
Sub-Kontraktor sendiri.2) Adukan beton harus sedemikian rupa,
sehingga dapatdihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian
bahan.
3) Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-benda
lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan
pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus
dibasahi dengan air sebelum dicor.4) Pengecoran kedalam cetakan
harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam keadaan
normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau
bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak
boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas Lapangan. Tidak
boleh mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika Sub-Kontraktor
mengambil tindakan-tindakan mencegah kerusakan yang telah disetujui
Pengawas Lapangan.5) Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan
penggunaannya (tidak termasuk plesteran) adalah 2,5 cm.6) Meskipun
hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas Lapangan
mempunyai wewenang untuk menolak hasil konstruksi beton yang cacat,
sebagai berikut :Konstruksi beton yang sangat keropos.Konstruksi
beton yang tidak sesuai dengan bentuk yangdirencanakan atau
posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar
kerja.Konstruksi beton tidak tegak lurus, atau rata seperti yang
direncanakan.Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda
lainnya.3.8.Penggantian Besi1) Besi tulangan beton yang dipasang
adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar kerja.2) Dalam
hal ini berdasarkan pengalaman Sub-Kontraktor atau menurutnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan
pembesian yang ada, maka :Sub-Kontraktor dapat menambah besi ekstra
dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera pada gambar,
secepatnya hal
3 - 7RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamini diberitahukan kepada Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan.Jika diusulkan perubahan dari jalannya
pembesian untuk kesempurnaan pekerjaan maka perubahan tersebut
hanya dapat dijalankan setelah ada persetujuan tertulis dari
Pengawas Lapangan. Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas
adalah merupakan juga keharusan dari Sub-Kontraktor.3.9.Curing
Beton1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak
terjadi penguapan cepat.2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan sewaktu pengecoran, harus diperhatikan.3) Beton
harus terus dibasahi paling sedikit selama 14 (empat belas) hari
setelah pengecoran.3.10. Tanggung Jawab
Sub-KontraktorSub-Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas
konstruksi sesuai dengan ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai
dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan. Adanya Pengawas
Lapangan yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/ menegur atau
memberi nasehat tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
tersebut diatas.PASAL 4. PEKERJAAN PONDASI4.1.Lingkup Pekerjaan1)
Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan
serta mesin-mesin yang diperlukan.2) Macam pondasi yang digunakan
adalah :a. Pondasi pasangan batu kali yang tertera dalam gambar.b.
Pondasi poer plat/pondasi tapak beton bertulang atau sebagaimana
ditentukan dalam syarat-syarat khusus/gambar kerja.c. Pondasi batu
bata sebagaimana ditentukan dalam gambar kerja.d. Pemancangan Kayu
Ulin yang titik pelaksanaannya sesuai dengan gambar
kerja.4.2.Pedoman Pelaksanaan1) Sebelum dilaksanakan pondasi, maka
Sub-Kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as
pondasi seperti yang tertera pada gambar-gambar detail perencanaan
dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.2) Sub-Kontraktor
diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas Lapangan, bila ada
perbedaan gambar-gambar dari gambar konstruksi dengan gambar
arsitektural atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.4.3.Penggalian
Pondasi1) Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan dengan kedalaman
sesuai gambar kerja.2) Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih
ditemukan lapis tanah yang jelek, maka perlu konsultansi dengan
Pengawas Lapangan untuk mendapatkan pengarahan tindak lanjutnya.3)
Lebar galian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 5
cm (kiri kanan).4) Jika penggalian melampaui kedalaman yang
ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah dicapai pada peil
yang ditentukan, maka
3 - 8RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamgalian yang terlalu dalam tersebut harus
ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan atas biaya
Sub-Kontraktor.4.4.Pengurugan Kembali1) Jika ditemukan lubang pada
dasar galian pondasi, maka lubang tersebut harus diurug dengan
pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro stamper.2) Tanah
yang digunakan untuk pengurugan bekas galian harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan.3) Semua bahan-bahan organis,
sisa-sisa bongkaran bekisting, sampah-sampah harus disingkirkan.4)
Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecah menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil lebih dahulu.5) Pemadatan harus dilakukan lapis
demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan vibro stamper dengan
memperhatikan kadar air tanah.4.5.Pelaksanaan Pondasi1) Pelaksanaan
pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering atau bebas
genangan air.2) Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton
lihat pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi ini dan gambar
detail perencanaan.3) Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga,
sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan
pekerjaan pondasi sesuai gambar kerja.4) Pelaksanaan pondasi juga
harus memperhatikan gambar kerja jika ada kelainan/ ketidaksesuaian
harus dikonsultasikan dengan Pengawas Lapangan.4.6.Pondasi Batu
Kali1) Pondasi batu kali digunakan untuk dinding dan pagar, sesuai
yang tertera dalam gambar kerja.2) Pada dasar pondasi, digunakan
alas lantai kerja dengan beton cor mutu K100 dalam perbandingan
volume, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.3) Campuran semen
untuk pengisi spesi batu kali adalah 1 PC : 4 pasir pasangan dalam
perbandingan volume.4) Pemasangan spesi batu kali tidak boleh
berongga.5) Diatas pondasi pasangan batu kali diberi sloof untuk
meratakan penyebaran beban dari atas.6) Ukuran dari pada balok
sloof disesuaikan dengan gambar kerja.4.7.Pondasi Beton1) Pondasi
beton digunakan untuk semua podasi bangunan dan tangga, sesuai
dengan gambar kerja.2) Pada dasar pondasi tapak, sesudah pasir urug
yang dipadatkan digunakan alas pondasi tapak/lantai kerja dengan
beton cor campuran mutu K100, dengan ketebalan sesuai gambar
kerja.3) Pemasangan tulangan dan cetakan pondasi tapak dilakukan
setelah lantai kerja cukup kering dan dinyatakan atas persetujuan
Pengawas Lapangan.4) Untuk penjangga tulangan sejarak selimut
beton, digunakan cetakan batu tahu pasangan semen dengan tebal
sesuai dengan tebal selimut beton yang telah ditentukan, diberi
kawat beton untuk pengikat pada tulangan.5) Pengecoran hanya dapat
dilakukan setelah pemeriksaan pemasangan tulangan dan cetakan oleh
Pengawas Lapangan dan atas persetujuan Pengawas Lapangan.6) Mutu
beton yang digunakan K 225 atau minimal beton cor campuran 1 PC : 2
pasir : 3 kerikil dalam perbandingan volume.
3 - 9RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajam7) Pengecoran pondasi tapak dilakukan
sampai batas kolom dibawah sloof.4.8.Pondasi Batu Bata1) Pondasi
batu bata dengan pasangan 1 (satu) bata digunakan untuk teras,
sesuai dengan gambar kerja.2) Campuran semen untuk mengisi speci
batu bata adalah 1 PC : 4 pasir pasangan dalam perbandingan
volume.3) Pemasangan speci batu bata tidak boleh
berongga.4.9.Pemancangan Tiang Pancang Kayu Ulin1) Apabila dalam
pengoperasian peralatan dibutuhkan perizinan, maka menjadi
kewajiban kontraktor untuk memenuhinya. Biaya perizinan tersebut
menjadi tanggung jawab kontraktor.2) Sebelum pemancangan dilakukan
penggalian baik manual ataupun mekanis dimensi serta kedalamannya
di sesuaikan dengan gambar rencana.3) Penentuan panjang tiang
pancang yang akan dipesan dan yang akan dipancang sesuai dengan
gambar rencana.4) Sebelum melakukan pemesanan tiang pancang,
kontraktor harus mengajukan jumlah kebutuhan tiang pancang dan
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan5) Pekerjaan tiang
pancang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diuraikan di
bawah ini : Bahan Kayu Ulin yang sudah diawetkan, ukuran penampang
dan panjang seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja. Tiang
pancang Kayu ulin yang akan digunakan dalam proyek ini baru dapat
dipancang setelah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh
pengawas lapangan. Kontraktor harus menyusun rencana urutan
pemancangan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas
lapangan. Pemancangan tiang dilakukan terus menerus sampai
kedalaman yang telah direncanakan. Kontraktor tidak memindahkan
alat pancang dari kepala tiang tanpa persetujuan pengawas lapangan.
Tiang hanya boleh dipancang bila disaksikan pengawas lapangan dan
hanya jika tersedia data-data mengenai pemancangan tiang yang
diperlukan dan telah disampaikan kepada pengawas lapangan. Meskipun
demikian kontraktor tetap bertanggung jawab atas pekerjaan
ini.PASAL 5. PEKERJAAN DINDING5.1.Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan
Umum1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan
ini.2) Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam
persyaratan ini.5.2.Bahan/ Material dan Campuran5.2.1.
Bahan/Materiala. Semen:Semen seperti untuk pekerjaan dinding
harussama kualitasnya seperti semen yang ditentukan untuk pekerjaan
beton.
3 - 10RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamb. Pasir:Pasir untuk pekerjaan dinding
adalah pasir pasangan dengan kualitas yang baik dan sesuai untuk
pekerjaan tersebut.c. A i r:Air yang dipakai untuk pekerjaan
dinding harus memenuhi syarat-syarat sama dengan pekerjaan
beton.5.2.2. Campuran/AdukanKomposisi :Jenis adukan berikut harus
dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau dalam
spesifikasi teknis. Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi
campurannya harus sesuai dengan gambar kerja.5.2.3. Mengatur
AdukanAdukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang
telah disetujui oleh Pengawas Lapangan, diatas permukaan yang
keras. Jangan memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau
membubuhkannya untuk dipakai lagi.5.3.Dinding Pasangan Bata5.3.1.
Batu Bataa. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil
produksi lokal yang dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta
rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.b. Sesuai dengan pasal 82
dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate harus 100 Kg/Cm2. Bata
yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai berikut:-Kualitas
baik-Pembakaran matang-Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan
tajam-Keras dan tidak mudah patah-Harus satu ukuran dan satu
kualitas (kalau ada perbedaantidak boleh lebih dari3
mm).-Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5% yang
patah.5.3.2. Campurana. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof
pondasi beton sampai 30 cm diatas lantai jadi (trasraam) harus
dibuat dari campuran 1 PC : 3 pasir. Selanjutnya diatasnya dipakai
campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali ditentukan lain dalam gambar
kerja.b. Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1 PC : 3
pasir sampai ketinggian 120 cm diatas sloof termasuk bak
mandi.5.3.3. Pelaksanaana. Dinding harus dipasang dan didirikan
untuk masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang
disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
Sub-Kontraktor harus memasang piket (uitzet) lubang-lubang dan
sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau bata
dipasang dengan adukan pengikat sambungan (spesi) 10 mm didasari
dengan baik dan sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata.b.
Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian lebih
dari satu meter tingginya.5.3.4. Perlindungan dan Perawatan
3 - 11RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajama. Dalam mendirikan dinding yang terkena
udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat, harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok bahan penutup
yang sesuai.b. Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama
paling sedikit 7 hari setelah didirikan/pemasangan.5.3.5. Angker
dan Pengikat lainnyaAntara sambungan dinding dengan kolom, pondasi
dan lain-lain harus dipasang angker-angker dan pengikat lainnya
pada sambungan-sambungan dinding tersebut setelah dibersihkan dari
kulit ozid besi, karat atau debu bangunan diameternya minimal 10
mm. Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan
vertikal dengan dinding agar adukan spesi dapat
merekat.5.4.Penyelesaian Dinding Dengan PlasteranDinding bangunan
yang terbuat dari pasangan 1/2 bata dilapisi dengan plester semen
setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.5.4.1.
Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umuma. Pekerjaan meliputi
penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk keperluan pekerjaan
ini.b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan
bahan yang disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat
dan spesifikasi khusus.c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok,
kolom, bidang vertikal lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata
kecuali bagian dalam tombak layar yang tertutup atap, balok beton
yang tidak dinyatakan dalam gambar sebagai penyelesaian dengan
bahan lain, tembok tersebut diselesaikan dengan plesteran yang
kemudian dihaluskan (acian) dicat emulsi vinyl kecuali disebut lain
dalam gambar kerja atau syarat-syarat bagian dinding lainnya.5.4.2.
BahanBahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan
air harus sesuai dengan pekerjaan beton.5.4.3. Komposisi
AdukanUntuk semua penembokan dinding yang dilaksanakan dengabn
campuran 1 pc : 3 pasir, plesteran harus dilaksanakan dengan
campuran 1 pc : 3 pasir. Semua plesteran lainnya harus dilaksanakan
dengan adukan jenis 1 pc : 4 pasir.5.4.4. Pengolahan Permukaan
Plesterana. Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton
harus diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai
tembok dinding benar-benar kering.b. Sebelum pemlasteran
permukaan-permukaan beton harus dikasarkan. Lemak atau minyak yang
melekat harus dibersihkan dengan sikat dengan memakai sikat yang
kaku atau sikat kawat.c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering
sebelum waktunya, permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air
sehingga tetap lembab.5.4.5. Pelaksanaan
3 - 12RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajama. Sebagai penyelesaian permukaan beton,
diharuskan diberi dua lapisan adukan, tapi satu lapisan juga bisa
diterima asalkan tebal lapisannya tidak lebih dari 1,5 cm dan
diberi lapisan finish yang distujui oleh Pengawas Lapangan.b.
Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata
dan halus.c. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit
dua hari setelah dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran
telah mengeras, untuk menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu
kondisi udara lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi
agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak
rata.d. Bagian-bagian dinding yang tertutup antara atap dengan
plafond yang tidak terlihat, tidak diplaster.5.4.6. Memperbaiki dan
MembersihkanMemperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus
dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut sampai berbentuk
bujur sangkar. Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada yang
retak, bernoda serta cacat lainnya. Sewaktu-waktu dengan secara
teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, semua
pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor dalam pelaksanaan pekerjaan,
harus dibersihkan.5.5.Penyelesaian Dinding Dengan Keramik5.5.1.
Lingkup PekerjaanMenyediakan alat, bahan/material dan tenaga kerja
ahli untuk menyelesaikan pekerjaan pada dinding-dinding dalam
seperti tersebutdalam gambar kerja atau dalam syarat-syarat
lainnya. 5.5.2. Bahan/material Keramika. Ukuran 20 x 25 cm dengan
kualitas setara Mulia atau KIA.b. Warna yang disetujui oleh
Pengawas Lapangan maupun ketentuan Direksi.c. Ukuran, klas dan
warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat sedikit saja air.d.
Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.5.5.3.
Pemasangana. Pemasangan keramik pada dinding-dinding dipergunakan
pasta perekat khusus, dengan adukan 1Pc : 3Ps atau perekat lain
yang sesuai (bahan khusus yang ditentukan pabrik yang memproduksi
keramik tersebut).b. Dalam menggunakan pasta perekat atau perekat
lain, diselesaikan sesuai instruksi pabrik pembuat.c. Pemasangan
jalur/joint (nat) yang teratur harus dipertahankan dengan sempurna.
Jalur-jalur dinding adukan pasta semen putih atau warna yang sesuai
dengan warna keramik dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.d.
Kerataan permukaan harus benar-benar diperhatikan dan setelah cukup
kering harus dicuci dan dilap dengan air atau bahan lain yang
ditentukan oleh pabrik serta bagian-bagian yang terlepas harus
segera diperbaiki.
3 - 13RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajame. Bila terjadi pemotongan-pemotongan dalam
pemasangan harus diperhatikan agar potongan-potongan tersebut
sempurna dan teratur rapi.f. Dalam pemasangan dan sebelum waktu
penyerahan agar dijaga dari benturan-benturan atau hal-hal yang
menyebabkan rusak/cacat pada keramik tersebut.g. Pemasangan keramik
dinding yang tidak lurus, tidak rata, terdapat cacat pada keramik
atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah
pembongkaran oleh Pengawasa Lapangan, dan biaya yang timbul akibat
pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
Sub-Kontraktor.PASAL 6. PEKERJAAN LANTAI6.1.Lingkup Pekerjaan1)
Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan semua jenis
penutup lantai seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam
persyaratan.2) Mengerjakan timbunan dan pemadatan dasar lantai.3)
Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan penutup lantai, seperti instalasi air, listrik dan
lain-lain.6.2.Persyaratan dan Bahan1) Ukuran lantai keramik Kamar
mandi 20 x 20 cm dengan kualitas setara Mulia atau KIA atau sejenis
dengan warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau Direksi.2)
Ukuran lantai keramik ruangan 40 x 40 cm dengan kualitas setara
Mulia atau KIA atau sejenis dengan warna Putih corak awan yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan maupun Direksi.3) Ukuran, klas dan
warna harus sama, mekanis kuat dan mengikatsedikit saja air.4)
Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.5) Keramik
yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Sub-Kontraktor.6.3. Pelaksanaan6.3.1. Dasar Lantai
:a. Sebelum pemasangan keramik, tanah dasar lantai harus dipadatkan
kemudian dilapisi pasir urug dan dipadatkan.b. Dasar lantai harus
rata dan pada kemiringan yang tepat kearah pembuangan air (floor
drain).6.3.2. Pemasangana. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan
ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Pengawas
Lapangan..b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan
dipasang diseleksi sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila
diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin
pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.c. Sebelum
pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi
jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang
terlalu cepat.d. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar
1 Pc : 4 Ps dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan
jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi
ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup
kering keramik dicuci
3 - 14RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamdengan lap basah sampai bersih, dan apabila
ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki.e. Selama
pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari
dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang
menempel pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum
menjadi kering.f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau
tidak rata atau cacat atau tidak sesuai gambar kerja dapat
dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya
yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung Sub-Kontraktor.PASAL 7. PEKERJAAN KAYU7.1.Lingkup
Pekerjaan1) Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga,
alat-alat dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu
(kasar dan halus) dalam hubungan dengan gambar dan spesifikasi.2)
Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu adalah : -
Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela.7.2.Kualitas, Kelembaban dan
Jenis Kayu7.2.1. Kualitasa. Kayu yang dipakai harus dari kayu klas
kuat I dan klas kuat II, mutu yang sesuai NI - 5 PPKI 1961 Lampiran
I.b. Kayu berkualitas terbaik, lurus, tua, kering dan tidak cacat,
tidak pecah-pecah, tidak terdapat kayu muda.c. Kayu yang dipakai
harus sesuai dengan pasal III PPKI 1965 mutu A.7.2.2. Jenis Kayu
:Jenis kayu yang dipergunakan pada pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :- Kusen menggunakan kayu Bayam.- Daun pintu dan jendela
menggunakan papan kayu Bayam.7.2.3. Ukurana. Semua ukuran didalam
gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu setelah
selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu dasar diketam, dibor atau
jika tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan
bentuk yang tertera dalam gambar.b. Ukuran-ukuran nominal telah
disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan, maka potongan
pengurangan (kekurangan) sebanyak 3 mm diperbolehkan untuk tiap
permukaan yang sudah dikerjakan.c. Jika terdapat perbedaan yang
menyolok antara ukuran dilapangan dengan ukuran dalam gambar kerja,
hendaknya segera dilaporkan pada Pengawas Lapangan untuk disetujui
cara-cara pemecahannya.7.3.Pengawetan/Perlindungan KayuPenyimpanan
kayu ditempatkan pada tempat yang kering, tidak terkena
hujan.7.4.Susut (Mengkerut)Persiapan, Penyambungan dan pemasangan
semua pekerjaan kayu harus sedemikian rupa, hingga susut dibagian
mana saja dan kearah manapun
3 - 15RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamtidak akan mengurangi (mempengaruhi)
kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak
menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.7.5.Pembuatan1)
Kotraktor harus melaksanakan semua pekerjaan seperti; mempasak,
memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang pasak,
sponing dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan
kayu dengan baik. Sub-Kontraktor juga harus melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk konstruksi semua
rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan serta
penyangga pada bangunan.2) Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan
kayu, harus dijaga dengan menyimpannya ditempat yang kering,
terlindung dari hujan dan panas.PASAL 8. PEKERJAAN PINTU DAN
JENDELA8.1.Lingkup PekerjaanPengadaan kusen, daun pintu dan
jendela, alat dan tenaga kerja baik untuk pekerjaan pembuatan
maupun pemasangan kusen, daun pintu dan jendela, kaca, kunci-kunci
dan pemasangan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat spesifikasi
ini.8.2.Jenis dan Tipe1) Pemasangan jenis pintu dan jendela
disesuaikan dengan denah gambar kerja, jika terdapat keraguan
terhadap jenis pintu dan jendela pada gambar kerja, maka segera
laporkan kepada Pengawas Lapangan.2) Setiap pintu dan jendela
mempunyai nomor sesuai dengan tipe rumah dan jenisnya.8.3.
Bahan/Material1) Kaca yang digunakan untuk jendela kaca adalah
jenis kaca bening tebal 4mm.2) Kunci-kunci, handle dan penggantung
digunakan jenis dan merek sesuai dengan ketentuan spesifikasi
material (bagian I)8.4.Persiapan Pemasangan1) Sub-Kontraktor yang
bersangkutan wajib memasang pengangkeran dan pemasangan semua
komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya. Sub-Kontraktor harus
memeriksa kualitas bahan yang dipakai, apakah dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar rencana dan spesifikasi teknis memenuhi
ketentuan struktur dan ketahanan.2) Sub-Kontraktor harus mengukur
setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran
lapangan yang berbeda dengan gambar kerja, harus di-
koreksi/diselesaikan bersama Pengawas Lapangan, untuk mendapatkan
kepastian.3) Sub-Kontraktor harus memperhitungkan kekuatan atas
syarat-syarat teknis yang ditentukan.8.5. Pemasangan1)Bahan-bahan
yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harussesuai dengan
contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan terpelihara baik.
Bahan-bahan ini harus dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya sewaktu
penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan dengan baik.
3 - 16RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajam2)
Pemasanganharusdikerjakanolehtenaga-tenaga terlatih/berpengalaman
untuk pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.3) Kaca
harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus distel tengah-tengah
dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.4) Kaca
diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau
cara lain yang tidak membekas pada kaca ketika dibersihkan.5)
Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan semua
alat-alat pelindung, tanda-tanda label dibersihkan dan kaca-kaca
dicuci.6) Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan
kerusakan, baik pada bahan maupun cara pengerjaannya, water tight
serta jaminan pemeliharaannya.7) Kesalahan pemasangan yang
berakibat tidak berfungsinya komponen pintu dan jendela, tidak
lurus dan tidak berfungsinya pintu dan jendela dengan baik, yang
apabila menurut Pengawas Lapangan atau Developer harus diperbaiki
atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.8.6.Pekerjaan
Kunci-Kunci dan Penggantung8.6.1. Lingkup pekerjaanMeliputi
penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi kunci, engsel, dan kelengkapan pintu serta
jendela lainnya.8.6.2. Kunci-kuncia. Pintu Ruang Kelas mengunakan
kunci berkotak baja (mild steel) dengan finish enamel type direct
lockcase 2 slag.b. Pintu kamar mandi menggunakan kunci putar.c.
Tiap kunci harus mempunyai tiga buah anak kunci. Sebelum pemasangan
Sub-Kontraktor harus memperlihatkan contohnya terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.8.6.3.
Engsel-engsel, Pegangan (handle) dan grendel.a. Engsel-engsel harus
dari kuningan (brass) yang dengan memakai 2 buah ring nylon. Engsel
dengan ukuran 4 inch dipakai dua buah untuk satu daun pintu. Engsel
dengan ukuran 3 atau 2,5 inch dipakai dua buah untuk satu daun
jendela.b. Pegangan jendela dari bahan besi tuang lapis perunggu.c.
Grendel jendela dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang
2 buah untuk setiap daun.d. Hak angin kait dari dari bahan mild
steel lapis perunggu dipasang 1 buah untuk setiap daun.Sebelum
pemasangan Sub-Kontraktor harus memperlihatkan material/bahan
tersebut di atas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan.8.6.4. Pemasangan barang-barang dari besia.
Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi
yang dipasang. Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada
barang-barang besi, pengokohan sekrup harus dengan memutar. Sekrup
yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.b.
Semua kunci-kunci, pegangangan engsel dan lain-lain harus terpasang
dengan baik, dan tidak cacat. Semua bagian yang cacat, rusak harus
segera diganti.
3 - 17RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajamc. Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan
harus diminyaki sehingga bekerja dengan baik.8.6.5. Perlindungan
terhadap barang-barang dari besiSemua barang-barang dari besi harus
disingkirkan dan dibungkus dengan plastik atau tempat aslinya
setelah dicoba. Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai
dan dicat.PASAL 9. PEKERJAAN PLAFOND9.1.Lingkup Pekerjaan1)
Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.2)
Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond dengan
bahan dan ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.9.2.
Bahan1) Besi hollow zincalume untuk rangka plafond yang digunakan
sesuai dengan spesifikasi material.2) Bahan penutup plafond sesuai
dengan spesifikasi material.9.3.Persiapan Pemasangan1) Pola
pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar kerja2) Sebelum
pemasangan rangka plafond, Sub-Kontraktor harus menyajikan metoda
sambungan dan sistim penggantungan rangka plafond untuk disetujui
Pengawas Lapangan.3) Bahan/material yang digunakan harus sesuai
dengan contoh yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.9.4.
Pemasangan1) Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan
dengan memperhatikan rencana peletakan, rangka batang-batang
pengantung harus terpasang dengan menjamin kekakuan kebidangan
(level), kelurusan dan kerataan (flush) seluruh bidang
langit-langit setelah terpasang.2) Setelah beberapa waktu sistem
langit-langit sudah pada bidang yang lurus dan rata. Dimana
diperlukan lubang masuk keruangan langit-langit kepada bagian
instalasi tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus
dipasang.3) Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan
langit-langit terhadap pekerjaan lain yang berkaitan, seperti
pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.4)
Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata
seluruh atau sebagian bidang plafond, adanya bagian plafond yang
cacat, sehingga menurut Pengawas Lapangan atau Developer harus
diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.9.5.
PemeliharaanSetelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian
yang kotor dan terpelihara dari kerusakan-kerusakan yang dapat
ditimbulkan hingga masa penyerahan pekerjaan secara
keseluruhan.PASAL 10. PEKERJAAN SANITAIR 10.1. Lingkup
Pekerjaan
3 - 18RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 PenajamTermasuk dalam lingkup pekerjaan ini yaitu
pengadaan dan pemasangan perlengkapan sanitair seperti
diperlihatkan dalam gambar rencana sertatesting peralatan terpasang
sesuai uraian kerja dan syarat-syarat.10.2. Pedoman
PelaksanaanUntuk melaksanakan pekerjaan ini Sub-Kontraktor harus
mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang diuraikan dalam
syarat-syarat ini.10.3. Persyaratan Bahan1) Peralatan/perlengkapan
sanitair yang akan dipasang harus benar-benar baru dan disetujui
oleh Pengawas Lapangan. Peralatan yang tidak memenuhi persyaratan
harus dikeluarkan dan diganti oleh Sub-Kontraktor.2) Sub-Kontraktor
wajib menyediakan bahan/material yang akan digunakan untuk mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan, selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sebelum pemasangan.10.4. Kualitas Bahan1) Kloset jongkok
berukuran standard fabrikasi, terbuat dari keramik buatan lokal
dengan warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas
Lapangan dan Direksi.2) Floor Drain dan dudukannya terbuat dari
plastik dengan warna yang sesuai dengan lantai.10.5. Pemasangan1)
Semua pengering lantai (Floor drain) yang dipasang pada lantai
harus dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.2) Tempat dimana
akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih dahulu
dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah masih
sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe kloset,
lubang yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap syarat
kemiringan pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat
seperti yang tertera dalam gambar.3) Kesalahan pemasangan yang
berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair atau salurannya,
atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut Pengawas
Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Sub-Kontraktor.PASAL 11. PEKERJAAN PLUMBING 11.1. Lingkup
Pekerjaan1) Penyediaan bahan/material, tenaga kerja, peralatan dan
pengujian saluran drainase di dalam dan di luar Bangunan2) Meliputi
pekerjaan pembuatan dan pemasangan saluran drainase di dalam dan di
luar bangunan sesuai dengan gambar kerja.11.2. Penggalian Saluran1)
Sub-Kontraktor diharuskan membuat shop drawing sesuai dengan gambar
kerja sebelum melaksanakan pekerjaan saluran drainase yang
menyajikan dimensi, gradasi peil, penyambungan dan posisi bak
kontrol untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.2) Penggalian
saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam,
kemiringannya seperti yang diminta, pipa-pipa dan alasnya harus
sesuai dengan yang ditunjukkan gambar kerja.3) Tanah galian tidak
boleh ditaruh dalam jarak 50 cm dari pinggir-pinggir galian yang
digali dan sisa-sisa galian harus disangga dengan
3 - 19RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajampapan-papan dan jika dikehendaki memakai
penopang agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan cepat.4)
Dasar parit, jika perlu dipadatkan dengan alat pemadat mekanis atau
cara lain yang efesien untuk mencapai pemadatan yang kukuh.5) Jika
diperintahkan lapisan tanah paling atas harus ditaruh dipinggir
untuk dipakai lagi, maka tanah tersebut harus dibersihkan dari
humus-humus dan kotoran lainnya, seperti potongan kayu plastik dan
lain-lain.6) Galian diusahakan agar tidak digenangi air, dengan
jalan memompa, menimba atau cara lain.7) Parit-parit tidak boleh
diurug sebelum saluran drainage diuji dan dinyatakan baik.11.3.
Saluran Pembuangan1) Saluran-saluran pembuangan air terbuat dari
pipa PVC diameter 3 merek AW.2) Pemasangan dan kemiringan saluran
disesuaikan dengan gambar kerja.3) Sebelum saluran
ditutup/ditimbun, Sub Kontraktor harus meminta persetujuan Pengawas
Lapangan.4) Saluran-saluran pembuangan harus dibuat dalam garis
lurus dan gradasi ditunjukkan pada gambar.5) Memasang dan
menentukan level harus dilaksanakan dengan seksama dan
Sub-Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang sesuai seperti
papan bidik, mistar T, titik tetap duga dan sebagainya yang
diperlukan untuk itu.6) Semua saluran harus bebas dari tanah,
puing-puing kelebihan semen dan lain-lain rintangan pada waktu
pembuatan sampai penyelesaian kontrak, dimana pekerjaan akan
diserahkan dalam keadaan bersih.11.4. Pengujian SaluranSeluruh
pekerjaan drainage dan seluruh pembuangan harus diuji. Pengujian
tersebut harus dilakukan dari titik masuk air tersebut ada
ditunjukkan di dalam gambar kerja. Saluran cabang yang pendek harus
diuji disatukan dengan saluran induk. Cabang-cabang saluran yang
panjang harus diuji secara terpisah. Pengujian dilaksanakan dengan
jalan menyumbat ujung saluran yang rendah, mengisi bagian saluran
tersebut dengan air dari hulu air pada titik yang tertinggi dari
bagian yang diuji. Jika dikehendaki untuk mengadakan pengujian test
head, suatu ruas bengkok (knukkle bend) yang cukup panjang vertikal
harus disambungkan sementara ke ujung bagian atas. Setelah
ditumbuhkan cukup air leluasa untuk diserap, pengujian ditunggu
sampai tidak kurang dari 10 menit. Bagian pekerjaan yang terbukti
tidak bocor atau terlalu banyak rembesan dari sambungan, harus
dipotong dan diperbaiki.11.5. SeptictankSeptictank dan rembesan
harus dari jenis yang sudah ditentukan dan dilaksanakan sesuai
dengan detail dan ukuran dalam gambar. Penempatannya harus seperti
yang ditunjukan dalam gambar kerja.PASAL 12. PEKERJAAN PENUTUP
ATAP, LESPLANK DAN TALANG 12.1. Lingkup Pekerjaan1)Menyediakan
bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, sertaperalatan
keselamatan pekerja
3 - 20RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajam2)Pekerjaan meliputi pemasangan penutup
atap dan talang, sertapemasangan dan pembuatan lesplank, dan
pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini seperti
disebut dalam persyaratan ini.12.2. Bahan/Material dan Ketentuan
Umum12.2.1. Penutup AtapPenutup atap adalah genteng metal dengan
warna yan disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi.12.2.2. Rangka
AtapRangka atap menggunakan rangka metal dilapisi Zinc dan
aluminium ukuran C.75.75.0.35 dengan tensil baja G 550 minimal
disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi12.2.3. LesplankLesplank
terbuat dari Woodplank dan pemasangan sesuai dengan gambar kerja.
Lesplank dilapisi cat dengan warna finishing yang ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan Direksi.12.2.4. Bubungan/FlashingFlashing
yang digunakan terbuat dari plat seng BWG 30 dengan ukuran sesuai
gambar kerjaSub-Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material
atap selambat-lambatnya 30 hari sebelum pemasangan untuk disetujui
oleh Pengawas Lapangan dan Developer.12.3. Pedoman Pelaksanaan1)
Sebelum melaksankan pekerjaan Sub-Kontraktor diharuskan membuat
shop drawing yang menyajikan sistim konstruksi penggantung talang,
penyambungan dan pembautan atap, penyambungan nok dan flashing,
pemasangan plat ventilasi atap, pemasangan lesplank, sesuai gambar
kerja untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.2) Overlap pemasangan
penutup atap minimal 30 cm atau sesuai dengan ketentuan pabrik.3)
Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh pabrik pembuatnya atas persetujuan Pengawas
Lapangan.4) Sambungan talang mendatar dan tegak dilapisi dengan
lapisan anti bocor yang tahan hujan dan panas.5) Pada pertemuan
talang mendatar dan tegak dipasang saringan kotoran.PASAL 13.
PEKERJAAN PENGECATAN 13.1. Lingkup Pekerjaan1) Menyediakan bahan,
tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.2) Meliputi pengecatan
untuk semua permukaan kayu, plesteran, besi dan lain-lain sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan ini.13.2. Ketentuan Umum1)
Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh dari
supplier beserta keterangan lengkap mengenai barang tersebut dan
prosesnya.2) Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul
sesuai dengan instruksi pabriknya.3) Plamir dan cat dasar harus
dikeluarkan oleh pabrik yang sama untuk masing-masing lapisan
pemakaian.4) Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum
dituangkan dan dipulaskan menurut aturan dari pabriknya.
3 - 21RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 Penajam5) Jangan sekali-kali mencampurkan bahan
pengering atau bahan-bahan lain kedalam cat, jika tidak disarankan
atau dikehendaki oleh pabriknya.6) Untuk pengecatan
dinding/palsteran, plesteran harus dibiarkan sampai mengering dalam
waktu yang cukup dan jangan dipulas (dicat) sampai benar-benar
mengering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus
dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
Retak-retak kecil harus ditambal dengan penambal keras. Retak-retak
yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya bersambungan
menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan
diplester lebih dahulu dilapis cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu yang menempel pada permukaan harus dibersihkan dengan
kain lap kering lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap yang
dibasahi.7) Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.8)
Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih
dahulu dan diulang lagi sebelum dilaksanakan pengecatan akhir
sebanyak 1 (satu) kali.13.3. Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus
13.3.1. KayuPelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :a.
Lapisan dasar menggunakan merek yang setara Avian.b. Lapisan
finishing menggunakan merek yang setara Avian.13.3.2.
Dinding/PlasteranPelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/
plasteran adalah :a. Lapisan dasar menggunakan jenis merek yang
setara Mowilex/Jotun.b. Lapisan finishing menggunakan jenis merek
yang setara Mowilex/Jotun. Warna yang digunakan adalah sesuai
dengan spesifikasi material atau ditentukan oleh Pengawas Lapangan
dan Direksi.c. Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan
merek yang sama dengan warna Putih, kecuali ditentukan lain oleh
Pengawas Lapangan dan Direksi.13.3.3. Plat Beton, Plat Dak dan Plat
Tangga (Waterproofing)Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan plat
beton, Plat dak dan plat tangga adalah :a. Lapisan dasar
menggunakan jenis merek yang setara Dulux watershield.b. Lapisan
finishing menggunakan jenis merek yang setara Dulux watershield.
Warna yang digunakan adalah sesuai dengan spesifikasi material atau
ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.13.4. Pengajuan
Bahan-BahanSetelah kontrak ditandatangani, Sub-Kontraktor harus
secepatnya, tidak kurang dari dua bulan sebelum memulai pekerjaan
pengecatan, mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan
dipakai untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas Lapangan. Semua
bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.13.5. Pemilihan Warna
3 - 22RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 PenajamSemua warna harus dipilih oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi, Sub-Kontraktor harus bawa contoh-contoh warna
yang akan disetujui.13.6. Daftar Persyaratan
Pengecatan/PenyelesaianDaftar ini menunjukkan dimana finish
dekorasi-dekorasi yang ditentukan dalam bab yang sudah disebutkan
harus dipakai.KomponenDi dalamDi luar
Dinding/Plesteran2 lapis Cat Dasar Plameur + 2 Lapis Cat Emulsi
setara Mowilex/Jotun2 lapis Cat Prime coat + 3 Lapis CatEmulsi
setara setara Mowilex/Jotun
Plafond1 lapis Cat Dasar Plameur + 2 Lapis CatEmulsi setara
setara Mowilex/Jotun1 lapis Cat Dasar Plameur + 2 Lapis CatEmulsi
setara setara Mowilex/Jotun
Kayu1 kali amplas1 kali cat dasar1 kali amplas2 lapis synthetic
enamel setara Bee Brand1 kali amplas1 kali cat dasar1 kali amplas2
lapis synthetic enamel UVsetara Bee Brand
PASAL 14. PEKERJAAN ELEKTRIKAL1) Pemasangan Instalasi Listrik
didalam rumah yang mencakup jumlah titik lampu, penempatannya serta
pemasangan (tidak termasuk penyambungan daya) disesuaikan dengan
gambar. Pemasangan saklar dan stop kontak (merek Broco Standard
warna putih) setinggi 1.50 m dari lantai, kabel memakai jenis LMK
Prima NYY 2,5 dan 1,5 (untuk nol)2) Untuk bahan pekerjaan instalasi
tersebut harus memenuhi peraturan dan persyaratan dari AKLI atau
PLN.3) Pemasangan pipa instalasi listrik harus dikerjakan sebelum
pekerjaan plesteran dimulai.4) Pemasangan kabel listrik dikerjakan
sebelum pekerjaan penutup plafond.5) Instalasi listrik dibagi
menjadi 3 jalur untuk rumah tipe 70 dan 95 dan 4 jalur untuk tipe
125 dan rumah took.6) Bok sekringtype bulat merk PRESTO, penempatan
blok sekring diseduaikan dengan gambar kerja.PASAL 15. PEKERJAAN
INSTALASI AIR BERSIHBak mandi dari pasangan batu merah dengan
ukuran sesuai gambar. Dinding KM/WC dilapisi keramik dinding 20/25
setinggi 160 cm. Instalasi air bersih digunakan pipa PVC Merk
Invilon setara, dipasang setinggi 1.00 m dari lantai. Sambungan
dilengkapi komponen yang sama dan di lem rapat.PASAL 16.
PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN1) Sub-Kontraktor harus bertanggung
jawab atas setiap kerusakan atau kesalahan pada borongan yang
disebabkan oleh kelalaian Sub-Kontraktor pada waktu pelaksanaan
maupun selama dalam masa pemeliharaan atau kekurangan setelah serah
terima pertama dilaksanakan.2) Bila terjadi kerusakan atau
kecelakaan pada borongan sebelum diserah terimakan akibat dari
kesalahan atau kekeliruan Sub-
3 - 23RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (SPESIFIKASI TEKNIS)Rehab
Tota RKB SDN 019 PenajamKontraktor atau Sub Sub-Kontraktor atau
karena bahan yang kurang baik atau dikarenakan kesalahan
pelaksanaan yang dibuat Sub-Kontraktor dan belum mendapat
persetujuan dari Developer atau Pengawas Lapangan (kecuali
perencanaan yang diserahkan Developer) seluruhnya adalah tanggungan
Sub-Kontraktor.3) Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah
terima 100%, Sub-Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki selekas
mungkin segala kerusakan dan kekurangan-kekurangan akibat dari
kesalahan atau kelalaian Pemborong.4) Pengawas Lapangan akan
memberitahukan terlebih dahulu kepada Sub-Kontraktor tentang maksud
untuk melakukan inspeksi selama jangka waktu pemeliharaan dan
berdasarkan ini Sub-Kontraktor menunjuk seorang wakil yang
bertanggung jawab untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang
ditentukan. Wakil ini akan memberi bantuan yang diperlukan untuk
mencatat semua hal dan persoalan yang perhatikan sesuai dengan
pengarahan Pengawas Lapangan.5) Bilamana terjadi kerusakan atau
kekurangan selama dalam masa pemeliharaan, Pengawas Lapangan akan
memberitahukannya kepada Sub-Kontraktor secara tertulis, agar
Sub-Kontraktor secepatnya memperbaiki/ mengganti yang rusak atau
yang tidak baik.6) Bilamana Sub-Kontraktor tidak memperbaiki yang
rusak atau yang kurang baik dalam waktu yang wajar sebelum
berakhirnya masa pemeliharaan, Developer dapat melakukannya atas
biaya Sub-Kontraktor.7) Jika kekurangan-kekurangan menurut
Konsultan tidak praktis atau sukar diperbaiki, Pengawas Lapangan
harus menentukan pengurangan nilai borongan dan memotongnya dari
jumlah yang akan dibayarkan kepada Sub-Kontraktor.8) Sampai dengan
waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan,
Sub-Kontraktor wajib pada jam-jam kerja atas tanggungan dan biaya
sendiri mengadakan pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan
dapat bekerja dengan baik atau tidak dengan membuat catatan-catatan
mengenai kerusakan atau malfungsi dari elemen-elemen borongan.9)
Sub-Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan
lapangan selama jangka waktu Kontrak.10) Selain itu Sub-Kontraktor
sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari setiap areal dan jika
diminta Pengawas Lapangan, memindahkan semua kotoran, alat-alat
konstruksi, kelebihan bahan dan segala rongsokan bekas pekerjaan
konstruksi dari areal tersebut.11) Kebersihan ini termasuk tugas
Sub-Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan umumnya selalu dalam
kondisi bersih dan selayaknya.12) Setelah selesai pekerjaan
Sub-Kontraktor harus membersihkan seluruh lapangan sehingga
mendapat persetujuan Pengawas Lapangan, Sub Sub-Kontraktor lain
berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut melaksanakan
pembersihan.13) Seluruh bangunan-bangunan sementara atau
bagian-bagian pekerjaan pembantu yang diperlukan selama
pelaksananaan pekerjaan (proyek) berlangsung harus dibongkar
sebelum seluruh pekerjaan diserah terimakan.14) Biaya pembersihan
dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung jawab
Kontraktor/Sub-Kontraktor.Penajam, 10 Juni 2015 Pejabat Pembuat
KomitmenMarjani, S.Sos, M.SiNIP. 197109231994031008