Top Banner

of 12

Spek Drilling 2016

Jul 08, 2018

Download

Documents

hastoutomo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    1/28

    Spekdril APBN16

    SPESIFIKASI TEKNIS

    PEKERJAAN

    PEMBORAN SUMUR PRODUKSI UNTUK AIR BAKU DI KAB. BREBES,

    KENDAL, SEMARANG DAN KUDUS

    1. U M U M

    Dalam rangka pembangunan jaringan perpipaan untuk air baku di wilayah Pemali

    Juana, Pendayagunaan Air Tanah – SNVT Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air

    Pemali Juana -Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana berdasarkan DIPA Tahun

     Anggaran 2016, merencanakan pemboran sumur-sumur Produksi Baru 5 Lokasi

    di wilayah Pemali Juana. Rincian pekerjaan berikut ini merupakan spesifikasi

    teknik pekerjaan Pemboran Sumur Produksi.

    2. LOKASI PEMBORAN / PEKERJAAN

    Sumur-sumur direncanakan berlokasi di daerah Kab. Brebes (1 Lokasi), Kab.

    Kendal (1 Lokasi), Kab. Semarang (2 Lokasi), dan Kab. Kudus (1 Lokasi).

    NoLokasi

    KeteranganDesa Kecamatan Kabupaten

    1 Rengas Pandawa Larangan Brebes Sumur Baru

    2 Mateseh Boja Kendal Sumur Baru3 Lopait Tuntang Semarang Sumur Baru

    4 KawengenUngaranTimur Semarang Sumur Baru

    5 Kedungsari Gebog Kudus Sumur Baru

    3. LINGKUP / JENIS PEKERJAAN

    Lingkup Pekerjaan secara garis besar dikelompokan dalam :

    3.1.  Pekerjaan Pemboran.

    3.2.  Pekerjaaan Pemompaan uji.

    4. PERALATAN UTAMA, PERALATAN BANTU DAN MATERIAL PEMBORAN

    4.1.  Umum.

    Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan utama, peralatan bantu dan

    material (bahan-bahan) pemboran yang dibutuhkan untuk konstruksi dan

    pengujian sumur adalah milik sendiri atau peralatan sewa.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    2/28

    Spekdril APBN16

    4.2.  Karakteristik Teknik Peralatan Utama dan Kapasitas Peralatan. 

    4.2.1. Mesin Bor.

    a.  Mesin bor yang digunakan adalah tipe mesin bor putar (rotary drilling

    rig) untuk pemboran air tanah dengan sistem sirkulasi lumpurlangsung (direct circulation mud flush).

    b.  Ukuran dan kapasitas mesin bor harus sesuai dengan ketentuan

    berikut ini :

    - Kapasitas : Stang bor 150 m, diameter minimal Ø 2

    7/8“ 

    - Menara : Tinggi minimum 8 m dengan kekuatan

    menahan beban 12.000 kg. Kaki menara

    menyatu dengan landasan mesin bor.

    - Draw work : Kapasitas 3.500 kg single line dan 150 m

    kawat sling Ø 16 mm.

    - Rotaray table/ : Mampu memutar stang bor 2 7/8“ dan

    Spindle Torque memasang casing 24”. 

    - Power unit : Sesuai dengan karakteristik mesin bornya.

    Dengan spindle berukuran 2 7/8“. 

    c.  Mesin bor dipasang dalam bentuk skid mounted, truck atau tractor

    mounted.

    4.2.2. Mud pump (pompa lumpur)

    Pompa lumpur untuk sirkulasi pemboran harus berupa pompa lumpur

    duplek/triplex piston, “double action  piston”, dengan kapasitas riil minimal 600

    L/menit dan tekanan kerja 20 kg/cm2 atau digunakan dua pompa duplek piston

    seperti diatas yang digabung paralel bila ditentukan oleh Koordinator lapangan.

    4.2.3. Kompresor Udara.

    Kapasitas minimal untuk kompresor udara yang diijinkan dipakai adalah 350 CFM

    dengan tekanan kerja 120 psi.

    4.2.4. Kondisi dan Sewa Peralatan.

    Semua peralatan tersebut di atas harus terbukti dalam kondisi baik dan siap

    pakai dan harus mendapat persetujuan dari Tim Koordinator lapangan yang

    ditunjuk oleh PPK Pendayagunaan Air Tanah - SNVT Pelaksanaan Jaringan

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    3/28

    Spekdril APBN16

    Pemanfaatan Air Pemali Juana - Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana yang

    akan memeriksa dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.

    Peralatan-peralatan sewa harus didukung oleh pernyataan tertulis bermaterai

    dari pemilik peralatan.

    4.3.  Peralatan dan Peralatan Bantu.

    4.3.1. Marsh Funnel dan Mud Balance

     Alat Marsh Funnel dan Mud Balance atau Mud Kit, mutlak harus selalu disediakan

    di lokasi pemboran agar selalu dapat dilakukan pengecekan sifat lumpur setiap

    saat.

    4.3.2. Stang Bor.

    Setiap mesin bor harus dilengkapi dengan stang bor konvensional berdiameter

    minimal 2 7/8” dengan total panjang tidak kurang dari 150 m. Stang bor harus

    lurus dan dilengkapi sambungan dalam kondisi baik dan aman dipakai.

    4.3.3.   “Drill Collar” dan “Sub”  

    Rangkaian pipa bor (drill string) harus dilengkapi dengan minimum satu buah

     “drill collar” ukuran 4” x 3 m atau satu buah ukuran 6” x 3 m, lengkap dengan

    kombinasi sambungan (sub) yang sesuai.

    4.3.4. Mata Bor ( Drill Bit )

    Harus tersedia dalam jumlah cukup “Rock Roller Bit” dengan ukuran diameter

    antara 8” sampai 16” dan wing bit ukuran 17” dan 24” yang telah disetujui

    Koordinator lapangan dan harus selalu tersedia dilokasi pemboran.

    4.3.5. Mesin Las.

    Mesin las listrik kapasitas minimum 300 Amper, dan las karbit lengkap dengan

    alat pemotongnya yang disetujui Koordinator lapangan harus selalu tersedia

    dilokasi pemboran.

    4.4.  Peralatan Penyempurnaan Sumur / Development

    Peralatan Penyempurnaan Sumur / Development untuk tiap Rig terdiri atas :

    a.  Double swabbing Block Ø 6”

    b.  Single Swabbing Block Ø 6”

    c.   “Rising pipe Ø 3” lengkap dengan pipa “air line” dan fitting”  

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    4/28

    Spekdril APBN16

    4.5.  Peralatan Pemompaan Uji.

    Peralatan utama pemompaan uji yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa terdiri

    dari :

    a.  Pompa selam (submersible) dengan kapasitas minimum 5 l/dt dengan Headmin 50 m semuanya lengkap dengan masing masing genset atau mesin

    penggeraknya.

    b.   Alat ukur tinggi muka air dengan akurasi 1 cm (dengan sistem elektrik).

    c.   Alat ukur debit air : Orifice Weir dan V-noth.

    d.  Termometer, pH meter, EC meter, Sand Containt.

    Peralatan tersebut harus didukung dengan penyediaan alat bantu (tool) kunci

    kunci, kunci pipa, kunci rantai, klem-klem pipa berbagai ukuran yang sesuaidalam pekerjaan ini.

    Untuk peralatan pemompaan uji tersebut minimum masing - masing harus

    disediakan 2 (dua) unit yang disetujui Koordinator lapangan.

    4.6.  Duplek piston dan pencampur bertekanan (“pressure mixer”).

    Masing masing Drilling Rig harus dilengkapi dengan tersedianya Pompa Duplek

    Piston lengkap dengan mesin penggerak, hose, selang dan perlengkapan lain

    yang sesuai, Pompa Duplek Piston harus mampu mencampur bentonite/lumpurpemboran/bahan aditive sehingga menghasilkan suspensi atau larutan yang

    merata tanpa ada koagulasi atau penggumpalan.

    5. BAHAN DAN MUTU BAHAN

    a.  Syarat-syarat dan Mutu Bahan-bahan Bangunan atau bahan yang digunakan

    dalam pelaksanaan kontrak ini, harus memenuhi Standar Nasional Indonesia

    (SNI), atau Standar lain yang disetujui Koordinator Lapangan (API, DIN dsb)

    serta Peraturan Umum Bahan Indonesia ( PUBI ).

    b.  Bahan-bahan yang gunakan untuk pelaksanaan pekerjaan yang tercakup

    dalam kontrak harus didatangkan sendiri oleh Penyedia Jasa atau dengan

    memanfaatkan Pengusaha Pengadaan Material / Leveransir.

    c.  Bahan-bahan atau produk fabrikasi yang akan dipasang maupun digunakan

    dalam pelaksanaan kontrak ini, diutamakan menggunakan Produksi Dalam

    Negeri.

    d.  Bahan-bahan tambang yang bukan hasil produk fabrikasi harus diambil dari

    lokasi-lokasi pengambilan yang telah diajukan dan telah disetujui oleh

    Koordinator Lapangan.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    5/28

    Spekdril APBN16

    e.  Peralatan mesin yang digunakan di lapangan harus menggunakan jenis

    Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi 

    f.  Bahan-bahan yang telah didatangkan ke lapangan oleh Penyedia Jasa, dan

    setelah dilakukan pemeriksaan terhadapnya ternyata tidak memenuhi syarat

    atau tidak sesuai dengan contoh bahan yang telah diserahkan sebelumnya

    kepada Koordinator Lapangan, tidak diijinkan untuk digunakan dan harus

    segera dikeluarkan atau dibuang dari lokasi pekerjaan dalam waktu yang

    ditetapkan dalam Surat Perintah yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat

    Komitmen.

    g.  Semua Peralatan dan bahan yang akan dipakai dan diperlukan dalam

    pelaksanaan pekerjaan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

    h.  Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau paling lambat dalam waktu

    sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja, Penyedia Jasaharus melakukan tindakan Mobilisasi Peralatan dan bahan, menyiapkan

    personil, kantor lapangan dan keperluan lainnya serta harus melaporkan

    secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

    6. JALAN MASUK KE LOKASI PEMBORAN

     Apabila jalan masuk ke lokasi tidak memungkinkan untuk dilalui peralatan atau

    mobilisasi, maka Penyedia Jasa harus mengupayakan agar jalan masuk tersebut

    dapat dilalui peralatan serta mobilisasi pemboran, termasuk perijinan yang

    diperlukan untuk itu. Biaya jalan masuk dan perijinan ke lokasi pemboran perludiperhitungkan dalam harga penawaran.

    Jalan masuk harus dipelihara dengan baik selama masa pelaksanaan pekerjaan

    sampai penyerahan pekerjaan. Jalan masuk kelokasi pemboran harus dijaga

    sebaik-baiknya dan apabila terjadi kerusakan akan menjadi tanggung jawab

    Penyedia Jasa. Jalan masuk yang bersifat sementara, harus dipulihkan kembali

     jikalau seluruh pekerjaan sudah selesai, jika ada, termasuk ganti rugi

    7. PEMELIHARAAN LOKASI

    Bila tidak ditentukan lain, Penyedia Jasa harus memelihara keadaan lokasi, pipa-

    pipa saluran, Jaringan-jaringan kabel, air minum, irigasi, pohon jalan, bangunan-

    bangunan dan lain-lain.

    Bila pemboran telah selesai dikerjakan, Penyedia Jasa harus mengembalikan

    lokasi maupun jalan masuk yang bersifat sementara menjadi seperti keadaan

    semula dan membayar ganti rugi atas biaya sendiri jika terjadi kerusakan.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    6/28

    Spekdril APBN16

    8. KEAMANAN DAN KESEHATAN

    a. Penyedia Jasa harus mengusahakan dan memelihara serta menjaga

    keamanan umum disekitar lokasi pekerjaan.

    b. Penyedia Jasa harus memasang rambu-rambu yang diperlukan danperlengkapan lainnya guna memberikan keselamatan dan keamanan umum

    disekitar lokasi pekerjaan.

    c. Penyedia Jasa serta seluruh pekerjanya dan orang-orang yang terkait dengan

    pelaksanaan kontrak, atas tanggung jawab Penyedia Jasa harus menjaga

    kelestarian alam / lingkungan hidup agar tetap terjaga baik.

    d. Penyedia Jasa harus memberikan jaminan kesehatan serta asuransi kepada

    semua staf, pekerja, dan personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan

    kontrak ini.

    e. Pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini wajib menggunakan alat alat

    pengaman diri umum, antara lain helem, sepatu kerja lapangan, sabuk

    pengaman, kaca mata las khusus untuk tukang las dll. yang disediakan atas

    tanggung jawab dan biaya Penyedia Jasa tanpa adanya biaya khusus /

    tambahan dalam kontrak ini.

    f. Penyedia Jasa harus menyiapkan obat-obatan dan peralatan kesehatan

    lainnya guna memberikan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan.

    g. Jika terjadi sesuatu atau segala hal yang berhubungan dengan kejadian

    gangguan keamanan, kesehatan dan keselamatan, Penyedia Jasa harus

    segera mengambil tindakan pertama yang diperlukan dan harus segera

    melaporkan secara tertulis kepada Koordinator Lapangan.

    9. KANTOR LAPANGAN

    a. Penyedia Jasa harus menyediakan ruangan atau Bangunan / Kantor

    Lapangan, dapat dengan cara sewa atau dengan membuat bangunan

    sementara untuk keperluan pelaksanaan kontrak, jika tidak ditetapkan

    secara terpisah / tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga, maka biaya

    yang ditimbulkan untuk keperluan ini harus telah diperhitungkan dalam

    penawaran pada Harga Satuan Pekerjaan untuk masing-masing Harga

    Satuan.

    b. Letak kantor sementara ini harus diusahakan dipilih pada tempat yang mudah

     jangkauannya dan dapat mewakili dari semua lokasi pekerjaan.

    c. Kantor Lapangan harus dilengkapi dengan perabotan secukupnya untuk

    keperluan kegiatan administrasi pelaksanaan pekerjaan.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    7/28

    Spekdril APBN16

    d. Penyedia Jasa jika perlu harus membuat bangunan sementara tambahan

    lainnya guna menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    e. Penyedia Jasa harus membuat minimum 1 (satu) buah Papan Nama Proyek

    dan penempatannya sesuai dengan petunjuk Koordinator lapangan.

    f. Jika tidak ditetapkan secara terpisah/tersendiri, semua biaya yang diperlukan

    untuk kegiatan pekerjaan sementara, Papan Nama dan pekerjaan bantu

    lainnya harus telah diperhitungkan dalam penawaran dalam harga satuan

    pekerjaan untuk masing-masing jenis pekerjaan.

    10. PEMBERITAHUAN MULAI PEKERJAAN

    Selambat  –  lambatnya satu hari sebelum mulai pekerjaan Penyedia Jasa harus

    memberitahu secara tertulis kepada Koordinator lapangan. Jika peralatan dan

    bahan yang diperlukan masih belum lengkap, Penyedia Jasa tidak bolehmelakukan kegiatan pemboran, termasuk melaksanakan pekerjaan utama

    (pemasangan casing dan pemasangan saringan, gravel packing, pencucian

    sumur, pemompaan uji dan lain-lain).

    11. PENGHENTIAN PEKERJAAN PEMBORAN

    Pekerjaan dapat diberhentikan oleh Koordinator Lapangan jika terbukti Penyedia

    Jasa mengabaikan instruksi dalam pelaksanaan pekerjaan, metode pelaksanaan,

    atau ketidaksesuaian dalam penyediaan fasilitas, peralatan dan material sesuai

    dengan spesifikasi teknik yang telah ditentukan sebelum dimulai pekerjaanpemboran.

    12. PENYELESAIAN PEKERJAAN PEMBORAN 

    Pekerjaan harus diselesaikan paling lambat dalam waktu 150 (Seratus lima

    puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan.

    13. PENEYELESAIAN SURAT IJIN PEMBORAN 

    Penyedia Jasa harus menyelesaikan pengurusan Surat Ijin Pemboran (SIP) untuk

    masing-masing sumur pada Instansi yang berhak menerbitkan SIP tersebut

    dengan biaya yang sudah diperhitungkan dalam harga penawaran.

    14. JENIS SUMUR  

    Pemboran yang akan dilaksanakan adalah untuk sumur produksi baru, desain

    standar konstruksi sumur berdasarkan pada data hasil litologi dan loging geofisik.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    8/28

    Spekdril APBN16

    15. PEMASANGAN MESIN BOR  

    Untuk memperoleh hasil pemboran yang optimal dan keselamatan kerja, sebelum

    memulai kegiatan pemboran, mesin bor harus ditempatkan dengan hati hati

    diatas landasan yang kuat untuk menghindari kemungkinan terjadinya

    kecelakaan terhadap personil tenaga kerja pemboran maupun umum.

    16. LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

    Lingkup Pekerjaan utama terdiri dari Pemboran, Konstruksi, Development,

    Pemompaan uji

    a.  Penyedia Jasa harus sudah mulai mobilisasi mesin bor dan peralatan

    pendukungnya secara lengkap selambat-lambatnya 4 (empat) hari setelah

    Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan pada lokasi yang telah ditentukan.

    b.  Penyedia Jasa harus melaksanakan pemboran sesuai gambar perencanaan

    dan sesuai spesifikasi teknik.

    c.  Kedalaman pemboran disesuaikan dengan hasil log litologi, log penetrasi dan

    log geofisik maupun data sumur terdekat

    d.  Pekerjaan pemboran yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa kalau tidak

    ditentukan lain oleh Koordinator Lapangan , maka pemboran akan dilakukan

    dengan metoda "Direct Circulatian Mud Flush".

    e.  Secara umum urutan pekerjaan pemboran sumur adalah sebagai berikut :

    - Mobilisai Peralatan, Bahan dan Personil

    - Persiapan site dan persiapan pekerjaan.

    - Pemasangan mesin Bor.

    - Pemboran lubang konduktor.

    - Pemasangan pipa konduktor.

    - Pemboran lubang pandu

    - Pembersihan lubang bor dengan sirkulasi lumpur dan mengurani

    kekentalan lumpur

    - Logging RESISTIVITY dan SELF POTENTIAL atau bila perlu denga

    GAMMA RAY untuk menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan

    pembawa air ( akuifer ).

    - Pembersihan lubang bor dengan sirkulasi lumpur dari awal lubang hingga

    dasar lubang untuk persiapan pemasangan pipa konstruksi sumur

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    9/28

    Spekdril APBN16

    - Pemasangan bottom plug, pipa produksi, reduser dan pipa jambang.

    - Penempatan gravel pack ke dalam rongga di sekeliling pipa produksi.

    - Development sumur.

    - Loging ELECTRIC CONDUCTIVITY ( EC ), untuk mengetahui kwalitas air,

    (jika diperlukan),

    - loging FLOW METER untuk mengetahui sumber dan debit artesisi (jika

    diperlukan)

    - Pengujian ketegak kelurusan pipa jambang

    - Pengisian semen atau " grouting " kedalam rongga disekeliling pipa

     jambang.

    - Pembongkaran mesin bor.

    - Pelaksanaan pemompaan uji : uji pendahuluan, step drawdown - minimal

    3 step, long period dan recovery.

    - Pengambilan Contoh Air untuk Analisa Kualitas Air

    - Pemasangan tutup sumur, kunci, patok tanda nomor sumur

    - Pemulihan dan pembersihan kembali lokasi pemboran

    17. PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORAN 

    17.1 Mobilisasi peralatan pemboran 

    Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Koordinator Lapangan denah fasilitas

    kontruksi setiap lokasi pemboran, rencana penguatan jembatan dan pembuatan

    gorong-gorong, serta menyiapkan tempat sebagaimana disyaratkan bagi

    pelaksanaan pekerjaan pemboran. Bila ditentukan oleh Koordinator lapangan (dalam

    hal musim hujan, tanah lembek dan lain-lain) lokasi pemboran harus dipadatkan

    dengan lapisan batu paling sedikit ketebalannya 0.25 meter.

    Penyedia Jasa bertanggung jawab mengenai ganti rugi tanaman, pembersihan lokasi

    dan pemulihan lokasi ke dalam keadaan semula, sehingga perlu diperhitungkan

    dalam harga penawaran. Untuk sumur redrill, lokasi titik bor diusahakan di dalam

    pagar rumah pompa.

    17.2 Pembuatan Mud Pit / Kolam Lumpur Pemboran

    Pemboran menggunakan sistim direct circulation mud flush, Penyedia Jasa harus

    menyiapkan 2 mud pit untuk sirkulasi lumpur pemboran. Tiap mud pit berukuran

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    10/28

    Spekdril APBN16

    kedalaman 2.0 meter, panjang 2.0 meter dan lebar 2.0 meter dengan kemiringan

    dinding tertentu. Kedua mud pit tersebut harus dihubungkan dengan saluran dengan

    berukuran lebar 0,7 meter dan dalam 0,3 meter. Saluran itu harus diselingi dengan

    dua cekungan yang berukuran 1 x 1 x 1 m. Bak lumpur harus dibuat dengan

    pasangan batu bata untuk mencegah keruntuhan.

    17.3 Penyediaan Air

    Untuk keperluan pekerjaan pemboran, Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan air

    dan menjamin kelancaran penyediaannya. Mutu dan jumlah air yang disediakan

    harus sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh Koordinator Lapangan .

    Tidak ada pembiayaan khusus yang dapat dimintakan kepada Pihak Kesatu untuk

    penyediaan air selama pekerjaan ini berlangsung, sehingga Penyedia Jasa sudah

    harus memperhitungkan dan menyiapkan pembiayaan tersebut dengan biayanya

    sendiri.

    17.4 Rigging Up / Instalasi mesin bor

    Penyedia Jasa Harus membuat landasan yang cukup kuat untuk Penempatan Mesin

    Bor (Drilling Rig) agar dalam pelaksanaan pemboran tidak terjadi hal hal yang tidak

    diinginkan antara lain : bergesernya drilling rig sehingga titik tengah sumur juga

    akan bergeser, miringnya mesin bor yang mengakibatkan lubang bor tidak tegak

    lurus, longsornya lubang bor dsb. Landasan rig harus dibuat lebih tinggi, minimum

    20 cm dari muka tanah sekitar guna menghindari genangan jikalau terjadi hujan atau

    banjir.

    Penempatan Pompa lumpur dan kompressor udara harus diatur sedemikian rupa

    sehingga operator pompa lumpur dan operator kompresor dapat tampak terlihat

    tanpa ada hambatan oleh operator mesin bor sehingga dapat berkomunikasi tanpa

    hambatan.

    Penempatan Pompa lumpur, kompresor sereta alat alat bantu lainya harus diatur

    sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja, namun tetap dapat

    mudah dioperasikan.

    17.5 Pemboran lubang konductor 24 

    Pemboran lubang konduktor 24  digunakan untuk memasang pipa konduktor

    permanen yang harus dipasang sampai pada minimum kedalaman 6 meter. Pipa

    konduktor harus terbuat dari beberapa drum oli standar 200 liter yang disusun dan

    disambung dengan las, kemudian disemen dari permukaan sampai dasar pipa.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    11/28

    Spekdril APBN16

    17.6 Pemboran Pilot hole 8

    Dalam pemboran lubang pandu agar diambil sample batuan pada setiap meter

    pemboran termasuk memperhatikan kecepatan pemboran (penetrasi) kekentalan

    lumpur pemboran (Viskositas) dan densitas serta indikasi pergantian formasi.

    17.7 Diameter pahat ( mata bor )

    Penyedia Jasa harus mencatat diameter pahat, tekanan pada pahat, kecepatan putar

    tiap menit.

    17.8 Lumpur Pemboran / Drilling Mud/ Cairan Pembilas

    Dalam hal pemboran menggunakan metode bor putar dengan sirkulasi lumpur

    langsung (direct circulation mud flush), sifat-sifat fisik lumpur bor harus

    dipertahankan dan dikontrol setiap jam dan dicatat dalam Laporan Pemboran Harian.Perubahan sifat fisik lumpur bor yang disesuaikan dengan kondisi batuan maupun

    proses pemboran dapat dilakukan melalui ijin Koordinator lapangan.

    Sifat-sifat lumpur bor harus mampu menaikkan atau mengangkat cutting pemboran,

    meliputi sedikitnya : berat jenis (density), kekentalan (viscocity), PH, “Mud viscosity”

    dan “Density” .

    Lumpur pemboran (drilling mud), harus buatan dan packing pabrik (fabrikasi) yang

    memenuhi dan mencantumkan standar API No – 13

    Selama pemboran berlangsung, sifat fisik tersebut harus dipertahankan sesuai

    dengan kondisi formasi batuan yang sedang ditembus dan/atau tekanan artesis

    yang mungkin akan timbul. Viskositas harus dijaga sekitar 30-40 detik Marsh Funnel,

    dan density dijaga pada sekitar 1,07 kg/lt. Kadar pasir dari lumpur pemboran harus

    lebih kecil dari 5%.

     Apabila pemboran dihentikan atau sirkulasi lumpur berhenti pada waktu pekerjaan

    pemboran, maka mata bor dan stang bor (drill string) harus segera diangkat dari

    lubang sumur

    Bentonit dan mud aditive yang sesuai dengan pembakuan API No. 13A, serta aditivekimia yang dapat digunakan harus memperoleh persetujuan dari Koordinator

    lapangan.

    Lumpur bor harus disiapkan/dicampur dengan menggunakan pompa duplek piston

    dan pencampur bertek anan tinggi (“pressure mixer”) sampai membentuk suspensi

    atau larutan, tidak terdapat gumpalan atau koagulasi yang tidak merata.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    12/28

    Spekdril APBN16

    17.9 Lost Circulation.

    Dalam hal terjadi “lost circulation” Penyedia Jasa harus memberitahu Koordinator

    lapangan segera, untuk mendapat persetujuan bila akan menggunakan clogging

    additive (LCM), atau untuk penyemenan, tanpa penambahan biaya dari Pengguna

    Jasa untuk proses tersebut. Penyedia Jasa diharuskan dengan tepat mencatat

    kemajuan pemboran bila membor di zona lost circulation, untuk dapat mengamati

    setiap ada perubahan formasi batuan.

    17.10 Sampel Batuan / Contoh Batuan

    Sample / contoh batuan diambil dari cutting hasil sirkulasi pemboran dengan

    menggunakan saringan, dicuci sehingga bebas dari lumpur pemboran tetapi tidak

    menghilangkan lempung yang berasal dari formasi batuan.

    Pengambilan sample / contoh batuan dilakukan tiap meter kedalaman, minimal kira – kira seberat ½ kg, kemudian dimasukkan dalam kantong plastik yang ditulisi nomor

    sumur dan kedalamannya, kemudian kantong plastik sample tersebut dimasukkan

    kedalam kotak sample

    17.11 Kotak sample

    Kotak sample terbuat dari kayu yang berukuran panjang 120 cm dan lebar 60 cm

    didalamnya dibagi menjadi 50 lubang kotak kecil sample.

    Kotak sample terbuat dari papan kayu minimal kualitas kayu meranti, bukan triplek

    atau multiplek, dilengkapi tutup dan diberi tempat kunci serta pegangan tempat

    untuk mengangkat di samping kotak

    Masing – masing sumur menggunakan satu set kotak sample (dapat terdiri dari dua

    kotak atau lebih), sesuai dengan kedalamannya.

    Kotak diberi label atau tulisan nomor sumur dan tahun anggaran.

    17.12 Rangkaian Pipa Bor (Drilling String)

    Penyedia Jasa harus menyiapkan dilokasi pemboran, satu laporan dan atau buku

    induk (logbook) yang rapi dan berisi pencatat rangkaian bor berikut diameter dan

    panjang semua bagian bor yang dipasang pada rangkaian bor, yaitu panjang mata

    bor, stabilizer, sub-sub, drill collar, pipa bor, dan seterusnya.

    17.13 Penghentian Pemboran

    Bila lubang bor mencapai kedalaman yang direncanakan atau pada kedalaman yang

    telah ditentukan oleh Koordinator lapangan, pemboran dapat dihentikan dengan

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    13/28

    Spekdril APBN16

    persetujuan Koordinator lapangan. Total kedalaman pemboran harus dicatat,

    diperiksa dan disetujui oleh Koordinator lapangan.

     Apabila diperlukan penambahan kedalaman pemboran oleh Pengguna Jasa,

    kontraktor akan melaksanakan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari

    Koordinator lapangan. Semua penambahan kedalaman akan mengakibatkan

    penambahan pembayaran sesuai harga satuan yang tercantumn dalam Anggaran

    Biaya dalam Kontrak

    18. LOGING GEOFISIK  

    Pelaksanaan loging geofisik harus menggunakan peralatan loger geofisik yang

    computerized. Loging yang akan dilaksakan berupa Resistivity log (R) dan Self

    Potential log (SP), bila diperlukan dapat menggunakan Gamma Ray log atas

    permintaan koordinator lapangan, prosedur loging sebagai berikut :

    1.  Flushing lubang bor sampai benar  – benar bersih, dinyatakan dengan sudah

    tidak keluarnya serbuk pemboran (cutting) pada permukaan.

    2.  Pengenceran lumpur pemboran (drilling mud) sehingga viskositasnya 30  – 35

    second Mush Funnel sesuai dengan peralatan loger geofisik yang digunakan.

    3.  Pengukuran (lot) kedalaman lubang bor.

    4.  Dari diskripsi contoh batuan (cutting) dan interpretasi dari loging geofisik

    maka dapat dibuat usulan gambar desain sumur.

    5.  Pelaksanaan loging geofisik dilakukan dalam satu kali run turun dan satu kali

    run naik, apabila dalam dua run naik dan turun belum mendapatkan data

    yang akurat, maka pelaksanaan logger harus dilakukan berulang kali sampai

    mendapatkan data yang akurat.

    6.  Hasil geofisik loging yang akurat adalah bilamana hasil interpretasi loging

    mendekati dengan hasil interpretasi log litologi dan hasil interpretasi log

    penetrasi.

    7.  Penyedia Jasa harus mempersiapkan sumur untuk di logging dan memberikanlaporan setelah persiapan selesai. Penyedia Jasa harus menyediakan

    tranportasi peralatan dan perlengkapan maupun operator logger dari

    maupun ke lokasi. Transportasi harus menggunakan kendaraan tertutup

    bebas dari hujan, untuk mencegah kerusakan atau gangguan pengoperasian

    logger.

    8.  Pekerjaan Logging harus dihentikan sementara pada saat terjadinya hujan

    sangat lebat atau banyak petir, hal itu untuk menjaga ketelitian data yang

    bebas dari gangguan elektris.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    14/28

    Spekdril APBN16

    9.  Penyedia Jasa harus mencari informasi dalam radius maksimum 200 meter

    dari lubang bor dan melaporkan pada Koordinator Lapangan apabila di

    sekitar lubang bor yang di logging terdapat material bangunan atau

    konnstruksi metalik yang ditanam misalnya pipa besi, kabel transmisi ,

    telepon bawah tanah, bahkan instalasi sumur ber konstruksi metal, rel lori

    terpendam dan lain lainnya. Hal tersebut mungkin akan diperlukan dalam

    koreksi data hasil rekaman logger.

    10. Loging geofisik merupakan kegiatan yang peka terhadap sock elektrik,

    sehingga pada saat dilakukan loging geofisik kegiatan yang menggunakan

    arus listrik kuat harus dihentikan sementara, misalnya las listrik dan

    penggunaan alat listrik arus kuat lain yang memerlukan peng-arde-an

    19. DESAIN SUMUR

    Segera setelah dilakukan loging geofisik, Penyedia Jasa segera membuat desaindetail dari konstruksi sumur yang meliputi :

    1)  Susunan rangkaian pipa – pipa pump casing, reducer, casing, screen, bottom

    plug, tutup sumur, termasuk mencantumkan jenis dan ukurannya.

    2)  Ukuran gravel pack dan volume yang akan dipasang.

    3)  Kedalaman, jenis dan volume grouting yang dipasang.

    4)  Kolom litologi (Lithology log), penetration log, geophysical log.

    5)  Data pelaksanaan meliputi :

    a)  Koordinat titik sumur.

    b)  Lokasi desa, kecamatan dan kabupaten.c)  Nomor sumur.

    d)  Kolom pengesahan penyedia jasa, pengguna jasa dan pengawas

    supervisi.

    e)  Tanggal desain dibuat.

    20. REAMING / PELEBARAN LUBANG BOR  

    Prosedur pekerjaan pembesaran lubang (hole reaming) dengan urutan sebagai

    berikut :

    1)  Memperbesar lubang (hole reaming) dari  8” atau  14’’ dengan roller rock

    bit   14’’ dari ujung pipa konduktor sampai kedalaman yang disetujui

    Koordinator lapangan.

    2)  Memperbesar lubang (hole reaming) dari   14” atau   20’’ dengan roller

    rock bit  20’’ dari ujung pipa konduktor sampai kedalaman yang disetujui

    Koordinator lapangan.

    3)  Dalam pelaksanaan pembesaran lubang (hole reaming) sirkulasi lumpur

    dilakukan sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    15/28

    Spekdril APBN16

      Lumpur pemboran (drilling mud), tetap harus buatan dan packing pabrik

    (fabrikasi) yang memenuhi dan mencantumkan standar API No – 13

      Pemantauan sifat lumpur pada viskositasnya yang sesuai dengan formasi

    yang ditembus.

    21. PELAKSANAAN KONSTRUKSI 

    Pelaksanaan konstruksi baik pemasangan pipa dan screen dan gravel pack serta

    perlengkapan lainya kedalam sumur tidak boleh dimulai sebelum semua peralatan

    termasuk bahan-bahan (pipa-pipa, mesin las, lem, klem yang sesuai, kunci piapa dan

    kunci rantai yang sesuai, baut, amplas, dsb..) siap dilapangan / siap dioperasikan.

    21.1 Pemasangan Pipa dan Screen

    Setelah persetujuan Koordinator lapangan, Penyedia Jasa harus membesarkandiameter lubang bor sebagaimana diperintahkan dan memasang casing dan screen

    dalam lubang bor yang telah dibesarkan tersebut.

    Sebelum rangkaian casing dan screen ini dipasang, Penyedia Jasa harus mensirkulasi

    lumpur bor seperlunya sampai tidak terdapat serbuk bor/ cutting dalam sirkulasi

    cairan pemboran. Kekentalan lumpur bor harus dijaga agar tidak terjadi keruntuhan

    pada dinding lubang bor tetapi pipa konstruksi dan gravel pack tetap dapat masuk.

    Permuakaan lumpur harus tetap dijaga ketinggianya (tetap memenuhi lubang bor),

     jika mengalami penyusutan atau penurunan permukaan lumpur dalam lubang bor,

    penyedia jasa harus selalu menambah lumpur kedalam lubang bor. Penurunan

    permukaan lumpur dapat mengakibatkan berkurangnya tekanan hidrostatik dalam

    lubang sumur sehingga mud cake yang terbentuk dapat terkelupas dan lubang bor

    menjadi longsor / runtuh.

    Kegagalan instalasi baik oleh karena runtuh dan cacatnya ( lubang bor miring, dog

    leg ) dan tidak dapat masuknya konstruksi sumur, maka penyedia jasa harus

    melakukan pekerjaan ulangan, seluruh biaya yang diakibatkanya ditanggung oleh

    penyedia jasa.

    Semua casing dan sreen harus disambung serapat mungkin, untuk konstruksi pipa

    baja dengan cara pengelasan dan dilengkapi dengan penguat plat strip, sedangkan

    untuk konstruksi pipa PVC dengan cara pengleman (solvent semen) yang di lengkapi

    dengan baut penguat. Rangkaian casing dan screen ini harus dipasang ditengah

    lubang yang telah diperbesar.

    Ujung saringan stainless steel harus ada blank minimum sepanjang 4 cm untuk

    penyambungan antara dua saringan / screen.

    Pipa Jambang harus tegak dan lurus untuk memudahkan saat pemasangan pompa

    dan saat pengoperasian pompa.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    16/28

    Spekdril APBN16

    Ketegaklurusan dan kelurusan akan diuji dengan menurunkan potongan pipa casing

    atau “bobin” yang disiapkan khusus untuk pengujian tersebut, ke dalam pipa

     jambang, atau dengan metode lain yang sudah disetujui Koordinator lapangan

    (Bobin diturunkan perlahan melalui keseluruhan panjang pipa jambang, jika

    terhambat, Penyedia Jasa harus meluruskan atas biaya sendiri). Bila Penyedia Jasa

    gagal meluruskan ketidaklurusan atau ketidak-tegaklurusan pipa jambang, sumur

    akan dinyatakan dibatalkan.

    Pemasangan rangkaian pipa casing tidak boleh dimulai sebelum hal hal tersebut

    dibawah ini dilakukan:

    Sebelum konstruksi : Jambang Ø 12”, pipa Ø 6”, screen sebagian di set di atas dan

    diberi tanda urutan-urutannya.

    Lubang bor di lot / diukur dengan beban pipa dia.6” panjang 6 m sampai kedalaman

    yang dimaksud.

    21.2 Pipa Casing

    Pipa Black Steel

    a.  Pipa baja hitam untuk jambang

    pompa, harus bergaris tengah dalam

    Ø 12” dan mempunyai ketebalan

    minimum 6,35 mm.

     b.  Pipa baja hitam untuk pipa naik

    bergaris tengah dalam Ø 6” dan

    mempunyai ketebalan minimum 5,56

    mm.

    Ujung pipa harus “Terbevel” untuk

    sambungan las listrik. Mutu baja ASTM

    53 , schedule 20

    Pipa PVC

    a. Pipa PVC untuk jambang pompa,

    harus bergaris tengah dalam Ø 12”

    dan mempunyai standard SNI S10

    tekanan nominal 12,5 bar.

    b. Pipa PVC untuk pipa naik bergaris

    tengah dalam 6” dan mempunyai

    standard SNI seri S10 tekanan

    nominal 12,5 bar. Pada ujung pipa

    harus ada tempat untuk sambungan

    baik solven cement.

    21.3 Pipa Saringan

    Stainless Steel

    Pipa saringan harus “Continous slot wire

    wound” dari bahan stainless steel

    dengan lebar celah 1 mm (juga dengan

    celah 1,5 mm dapat diminta oleh

    Koordinator lapangan) dan “slot

    opening” minimal 30%. Diameter pipa

    saringan harus Ø 6” , dan “Terbevel”

    PVC Screen

    Pipa saringan harus dari bahan PVC

    dengan lebar celah 2 s/d 2,5 mm (atau

    dengan persetujuan Koordinator

    lapangan) dan “slot opening” 12,5 %.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    17/28

    Spekdril APBN16

    untuk sambungan dengan las listrik.

    21.4 Pengelasan Pipa Baja dan Saringan Stainless steel

    - Pada penampang yang akan disambung dibentuk type sambungan huruf V,sebagai tempat kampuh las.

    - Pengelasan antar pipa jambang digunakan kawat las baja dia.2,6 mm atau 3,2

    mm dan diperkuat / diklem dengan plat strip 15 cm x 4 cm x 1 cm sebanyak 4

    tempat.

    - Pengelasan antara pipa buta 6” digunakan kawat las baja dia.2,6 mm ata 3,2 mm

    dan diperkuat / diklem dengan plat strip 15 cm x 4 cm x 1 cm sebanyak 4

    tempat.

    - Pengelasan reducer harus menggunakan kawat las yang sesuai dan diperkuat /

    diklem dengan plat strip 15 cm x 4 cm x 1 cm sebanyak 4 tempat.

    - Pengelasan screen stainlessteel harus memakai kawat las khusus untuk bahan lasstainlessteel.

    - Screen harus diperkuat dengan beton eser diameter 12 mm sebanyak 4 tempat.

    - Pengelasan beton eser dia.12 mm minimal berjarak 2cm dari lilitan screen.

    21.5 Kerucut Penutup Dasar (bottom cone)

    Ujung dasar casing harus ditutup dengan memasang sumbat kerucut dengan bahan

    dari besi tebal minimum 5 mm, berlubang-lubang disesuaikan khusus untuk

    memudahkan pengeluaran lumpur bor yang terdapat dalam ruangan antara

    casing/screen dengan dinding lubang bor sebelum dan selama kegiatan berlangsung.Kerucut Penutup ini diadakan oleh Penyedia Jasa yang sesuai dengan gambar

    terlampir serta mendapat persetujuan Koordinator lapangan.

    21.6 Uji Ketegaklurusan (plamus test)

    Lubang Bor harus tegak lurus sedemikian rupa hingga memungkinkan untuk

    memasang pipa casing dan screen serta memungkinkan untuk pengisian “gravel

    pack” secara homogen pada rongga antara pipa naik dan dinding lubang bor.

    Lubang bor harus dibuat benar - benar vertikal dan tegak lurus untuk menjamin

    kelancaran pemasangan pipa sumur. Penyimpangan vertikal (vertical deviation) tidak

    boleh melebihi dua pertiga dari diameter terkecil sumur untuk setiap 30 m.

    Sebagai contoh, bilamana diameter terkecil yang di bor adalah 150 mm, maka

    penyimpangan vertikal tidak boleh melebihi 100 mm setiap 30 m.

    Bilamana deviasi ini dilewati maka Penyedia Jasa wajib melakukan pemboran ulang

    atas biaya sendiri.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    18/28

    Spekdril APBN16

    22. GRAVEL PACK

    Bahan Gravel harus dicuci hingga bebas dari bahan-bahn kotoran, lumpur, ranting,

    plastik, dsb.. Butir gravel terbentuk dari batuan keras tidak karbonatan, tidak

    mengandung batu gamping atau batuan yang sifatnya rapuh. Bentuk butir

    membulat, dengan bergradasi dari diameter 2 - 10 mm dengan 60% diantaranya

    berdiameter 4 - 6 mm. Gravel pack harus mempunyai koefisien uniform berkisar

    antara 2.0 sampai 3.0.

    Gravel dalam jumlah cukup harus disediakan dilokasi pemboran. Diupayakan gravel

    pack berasal dari daerah Kalibagor, Banyumas.

    Gravel pack untuk setiap sumur yang akan dipasang harus telah disetujui

    Koordinator lapangan.

    23. PENGISIAN GRAVEL

     Annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi , diisi gravel pack dari total

    kedalaman sampai dengan kedalaman yang disetujui oleh Koordinator lapangan

    (sampai kedalaman rencana dasar pembetonan, sesuai gambar konstruksi.)

    Cara memasukan gravel pack dilakukan dengan sedikit demi sedikit dan perlahan-

    lahan dari arah yang bergantian untuk menjaga agar tidak terjadi keruntuhan

    dinding lubang bor atau terjadi penyumbatan lubang annulus.

    Pada saat pengisian gravel tetap dilakukan sirkulasi lumpur bor dengan viskositas

    antara 32 sampai 36 detik marsh funnel .

    Setelah pemasangan pipa sumur selesai dan sesuai dengan yang direncanakan

    maka gravel dengan ukuran yang telah ditentukan dimasukkan kedalam rongga di

    luar pipa sumur dan di dalam lubang bor atau dalam ruang anulus menurut cara

    yang disetujui oleh Koordinator Lapangan .

    Penyedia Jasa harus selalu membuat catatan dan perhitungan tentang volume

    gravel yang telah dimasukkan dan mengukur posisi kedalaman gravel dalam lubang

    pemboran. Setelah pengisian gravel dinyatakan cukup oleh Koordinator Lapangan

    maka penyempurnaan dan development sumur dapat dimulai.

    24. DEVELOPMENT DAN AIRLIFT TEST 

    Pekerjaan Development merupakan penyempurnaan sumur dilakukan dengan

    metode : flushing, high velocity jetting ( water jetting atau air jetting), air lifting,

    hydraulic swabbing, dan mechanical surging (bila diperlukan).

    Setelah dilakukan development sumur harus dilakukan air lift test.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    19/28

    Spekdril APBN16

    24.1 Peralatan utama Development:

    a. Kompresor berkapasitas minimal 350 CFM dengan tekanan kerja 120 psi ;

    b. Double packer swabbing tools untuk screen Ø 6” ; 

    c. Single Packer Swabbing Tools Ø 6” ; 

    d. Pipa Tiup (air line) Ø ¾’’ – 1” (150 m) dan Pipa Eductor Ø 3” (150m) termasuk

    elbow , swiftfel dan peralatan lain ;

    e.  Alat Ukur Kadar Pasir (sand content measuring) ;

    f. Sodium Three poly phosphat atau aditiv lain yang diperlukan ;

    g. Jetting Tool .

    24.2 Peralatan utama air lift test:

    Peralatan utama AIR LIFT TEST sama dengan peralatan utama development.

    24.3 Metode development :

    a. Flushing

    Pada prinsipnya pengembangan sumur dengan flushing adalah menginjeksikan

    air bersih kedalam sumur dan masuk ke akuifer sehingga material halus akan

    masuk kedalam sumur dan gravel akan tertata sesuai besar butirannya. Metode

    flushing dapat dioperasikan dengan menggunakan packer tunggal atau packer

    ganda. Pada pengoperasianya alat ini digerakkan naik turun dan berhenti sesaat

    sepanjang saringan (screen) sebaiknya permeter screen yang dimulai dari screen

    terbawah.

    b. High velocity jetting

    Pengembangan sumur dengan High velocity jetting yaitu menyemprotkan air

    atau udara dengan kecepatan tinggi ke dinding screen yang bertujuan untuk

    merontokkan partikel halus yang menempel pada dinding screen. Kecepatan

    penyemprotan (jetting) pada masing  – masing lubang (nozzle) sekitar 45  –  90

    m/dt, dengan tekanan 200 psi.

    Pada pengoperasiannya alat ini digerakkan berputar dan naik turun sepanjang

    saringan (screen). Sebelum dilaksanakan High velocity jetting agar ditambahkan

    Sodium Tripolyposphate (STPP) kedalam sumur dan direndam selama 12 (dua

    belas) jam.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    20/28

    Spekdril APBN16

    c. Hydraulic swabbing

    Pengembangan sumur dengan hydraulic swabbing bertujuan agar aliran dari

    akuifer yang masuk dalam sumur menjadi maksimal, dengan cara menyekat

    saringan (screen) dengan panjang tertentu dan menginjeksikan udara ke dalam

    pipa tiup (eductor pipe). Apabila metode ini dioperasikan tanpa menggunakan

    packer disebut dengan “air lifting” dan digunakan untuk mengangkat endapan

    pada dasar sumur. Pada pengoperasiannya alat ini digerakkan naik turun dan

    berhenti sesaat sepanjang saringan (screen). Agar memperoleh hasil yang

    optimum maka kompresor sebaiknya “ buka –  tutup” sehingga efek

    penggelombangan dapat menjadi lebih besar.

    Cara Kerja :

    Dengan Kompressor (tekanan kerja > 750 CFM/12 bar)

    - Gunakan single packer swabbing tools Ø 6”, 

    - Pasang instalasi posisi pipa tiup pada kedalamam 30 - 40 meter,

    - Tempatkan mula-mula swabbing tool pada sisi atas susunan screen

    pertama,

    - Gerakan swabbing tools turun naik secara pelahan dan menerus sambil

    meniupkan udara kopresor,kurang lebih 2 jam untuk setiap 6 m screen,

    - Ulangi gerakan yang sama untuk susunan screen berikutnya, dan seterusnyasampai selsesai,

    - Ukur kadar pasir, bila memenuhi syarat, lanjutkan dengan Airlift test selama 6

     jam.

    Dengan Kompresor (tekanan kerja 350 - 700 CFM/12bar)

    - Gunakan Double Packer Swabbing Tools Ø 6”, 

    - Lakukan langkah-langkah operasional seperti pada (a)

    d. Mechanical Surging

    Mechanical surging yaitu membuat penggelombangan aliran yang keluar – masuk

    dari akuifer kedalam sumur dengan tujuan untuk mengeluarkan material halus

    dan memadatkan gravel disekitar dinding saringan (screen). Metoda mechanical

    surging diterapkan pada sumur –sumur baru dan dilakukan pada pipa buta (pump

    chamber). Pada pengoperasiannya alat ini digerakkan naik turun dengan

    kecepatan tinggi sehingga efek gelombangnya akan menata gravel lebih

    sempurna.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    21/28

    Spekdril APBN16

    Tekanan kerja kompresor udara yang digunakan dalam development dapat disesuaikan

    dengan jenis instalasi pipa casing dan screen sumur. Besar tekanan yang akan

    dioperasikan dapat dikonsultasikan dengan Koordinator Lapangan.

    24.4 Metode air lift test.

     Air lift test pada hakekatnya adalah mengangkat sejumlah air / memompa dengan

    menggunakan tekanan udara yang ditiupkan dari kompresor kedalam pipa udara (air

    line pipe) dan disemburkan menggunakan nozel didalam pipa eduktor sehingga oleh

    karena tekanan udara yang kuat, maka air akan tertiup / terpompa keluar.

    Maksud dari air lift test disamping membersihkan sumur baik dari sisa sisa lumpir

    maupun kotoran lain sekaligus mengetahui perkiraan kemampuan debit sumur dengan

    mengukur air yang keluar serta muka air tanah didalam anulus antara pipa eduktor dan

     jambang.

    Prosedurnya adalah pipa eduktor diameter 3” (tiga inci) yang dipasang didalam

     jambang sepanjang kedalaman jambang; didalam jambang kemudian dipasang pipa

    tiup/air pipe/ air line diameter 1” (satu inci) yang dilengkapi nozel sampai kedalaman

    yang ditentukan. Udara bertekanan tinggi dari kompresor dialirkan sehingga dari pipa

    eduktor akan keluar air yang diukur dengan alat ukur debit V-notch.

    25. PUMPING TEST

    25.1 Peralatan dan Kelengkapannya.

    Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemompaan uji adalah sebagai berikut :

    (1) Alat Pemompaan:

    Pemompaan uji dilaksanakan dengan jenis pompa Submersible yang

    mempunyai kapasitas tertentu, dengan tinggi head penghisap yang ditentukan,

    lengkap dengan mesin penggerak dan pengatur debit.

    (2) Alat Pengukur Debit:

    Debit pemompaan diukur dan diamati dengan menggunakan kotak pengukurdebit yang dilengkapi dengan alat ukur thompson tipe " V-Notch " atau "orifice

    weir" atau "flow-meter"

    (3) Alat Pengukur Muka Air:

    Permukaan air didalam sumur diukur dengan indikator muka air dengan

    ketelitian pengukuran paling tidak 1 (satu) cm dan menggunakan tenaga listrik

    ("battery"), alat ukur harus mampu dan cukup peka sampai kedalaman 80 m.

    Beberapa alat ukur terlalu peka, sehingga pada kedalaman tertentu, dalam

    suasana lembab sudah walaupun sesungguhnya belum mencapai muka air

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    22/28

    Spekdril APBN16

    sudah mengindikasikan muka air; Alat yang demikian tidak dapat digunaka dan

    harus diganti.

    (4) Alat Pelengkap Lainnya :

    Untuk melaksanakan pengukuran yang tepat dan sesuai dengan periode waktuyang ditentukan maka dibutuhkan " stop watch " atau jam. Jika diperlukan,

    untuk melakukan pengamatan pada sumur-sumur pengamat di sekitar sumur

    yang dipompa dibutuhkan alat tranportasi untuk personil pemompaan uji.

    Diasamping alat pelengkap diatas, dalam kegiatan pemompaan uji, dilapangan

     juga harus tersedia alat alat bantu kunci-kunci seperti kunci pipa, kunci rantai,

    klem klem pipa dsb nya.

    Setelah penyempurnaan sumur selesai dikerjakan dan hasilnya diterima oleh

    Koordinator lapangan, atas dasar data kadar pasir terakhir dari airlift sumur yangtelah dikontruksi, Penyedia Jasa harus segera memasang peralatan pompa untuk

    pengujian sumur.

    Penyedia Jasa harus menyiapkan alat-alat dan kelengkapan lainnya untuk uji

    pemompaan seperti disebutkan diatas.

    25.2 Pemompaan Uji Pendahuluan.

    Sesudah pompa dipasang, pemompaan uji pendahuluan atau sering disebut dengan

    pemompaan uji percobaan / trial pumping test dilakukan pada sumur dengan debit

    maksimum sesuai dengan kapasitas sumur (dipertimbangkan dari data air-lift test)

    dan dilangsungkan paling sedikit 3 (tiga) jam, kemudian diukur debit dan permukaan

    air untuk selang waktu yang telah ditentukan.

    Debit akhir setelah 3 (tiga) jam pemompaan akan dipertimbangkan sebagai ”debit

    sementara” sumur, untuk perencanaan “Uji Surut Berjenjang” ( Step Drawdown

    Test) selanjutnya.

    25.3 Uji Surut Berjenjang (Step Drawdown Test).

    Sebelum dimulai uji surut berjenjang, setiap sumur harus didiamkan selamaminimum dua belas (12) jam, tanpa pemompaan.

    Tujuan dari step drowdown test adalah untuk menilai keadaan kontruksi sumur

    dengan menentukan “well loss coeficients” dan  “Aquifer Loss coeficients”   untuk

    merancang besarnya debit pemompaan uji akuifer selanjutnya.

    Uji surut berjenjang harus dilakukan menerus sesuai dengan prosedur, dan

    sedikitnya dilakukan tiga tahap (jenjang) pengukuran dengan debit pemompaan

    yang berbeda pada setiap tahap.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    23/28

    Spekdril APBN16

    Waktu pemompaan selama 180 menit setiap tahap, Debit Pemompaan setiap tahap

    ditentukan oleh Koordinator lapangan. Sedangkan debit maksimumnya sesuai

    dengan debit yang diperoleh dari pemompaan uji pendahuluan.

    Contoh :

    Step I : 5 l/det.

    Step II : 10 l/det.

    Step III : 15 l/det.

    Step IV : 20 l/det.

    Step V : 25 l/det.

    kemudian diamati penurunan muka air sumur produksi dan penurunan muka air

    sumur yang ada disekitarnya (bila ada), khususnya sumur pisometer di sekitarnya

    pada tiap interval 5 menit, pada tiga puluh (30) menit pertama setelah pengujian

    dimulai dan pada interval sepuluh (10) manit sesudahnya.

    Debit pemompaan pada suatu tahap harus konstant. Naik turunnya debit

    pemompaan lebih atau kurang dari 5 % dalam suatu tahap akan mengakibatkan

    kegagalan dalam test tersebut dan Koordinator lapanganakan memerintahkan

    mengulang test step drawdown dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

    25.4 Pemompaan Uji Debit Tetap

    Pemompaan uji dengan debit tetap secara menerus selama 48 (empat puluh

    delapan) jam. Debit pemompaan akan ditetapkan oleh Koordinatorlapanganberdasarkan hasil uji surut berjenjang sebelumnya. Pemompaan uji debit

    tetap ini dimulai 24 jam sesudah SWL kembali seperti semula.

     Air yang dipompa selama pengujian ini harus di salurkan dan dibuang ke sungai atau

    saluran air, yang jaraknya harus lebih dari 100 m dari sumur produksi yang diuji atau

    atas persetujuan Koordinator lapangan. Saluran pembuangan air harus terbuat dari

    pipa PVC atau selang plastik gulung atau dibuat saluran sementara dari lembar

    plastik atas persetujuan Koordinator lapangan.

    Biaya akibat pekerjaan tersebut diatas harus sudah dimasukkan ke dalam hargasatuan pekerjaan.

    Macam pengukuran yang dilakukan selama pengujian debit tetap adalah sebagai

    berikut :

    a. Debit pemompaan

    b. Muka air pada sumur produksi dan sumur-sumur yang terletak dalam radius 150

    meter, termasuk sumur gali yang ada, diukur dengan interval waktu seperti

    diuraikan dalam butir di bawah ini dan disetujui Koordinator lapangan.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    24/28

    Spekdril APBN16

    c. Suhu air, electrik conductivity, pH, pada pemompaan pada setiap interval waktu

    pada tiap jam.

    d. Kandungan pasir pada air yang dipompa tiap 2 jam.

    Pengukuran  –  pengukuran tersebut harus dicatat dalam blangko pemompaan ujiyang telah ditentukan, disamping itu beberapa hal yang juga harus di catat

    didalamnya adalah :

      Curah hujan, suhu udara, tekanan udara pada daerah pemompaan (bila

    diperlukan).

    Penurunan dari muka air pada sumur yang dipompa dan bangunan penyadap air

    tanah lainnya selama 48 jam pada selang waktu sebagai berikut.

    Waktu Interval pengukuran0 sampai 10 menit 1 menit

    10 sampai 20 menit 2 menit

    20 sampai 60 menit 5 menit

    1 sampai 2 jam 10 menit

    2 sampai 3 jam 15 menit

    3 sampai 4 jam 20 menit

    4 sampai 5 jam 30 menit

    5 sampai 24 jam 1 jam24 sampai 48 jam 2 jam

    25.5 Pengamatan Recovery / Kambuh.

    Penyedia Jasa mengukur kambuhnya (recovery) muka air sumur dan bangunan

    penyadap airtanah lainnya dalam interval waktu yang sama sesudah pompa

    dihentikan sampai muka air mencapai muka air asli, atau untuk waktu 12 jam.

    Pemompaan uji debit tetap harus diulang apabila pemompaan terhenti sebelumpengujian 48 jam selesai, karena kerusakan mesin atau alasan lainnya dengan biaya

    ditanggung oleh pihak Penyedia Jasa.

    26. ANALISA KUALITAS AIR

    Pada waktu pemompaan uji di tiap sumur, Penyedia Jasa harus mengambil

    contoh air sumur untuk dianalisa.

    Pengambilan contoh air dilaksanakan sesaat menjelang berakhirnya pemompaan uji

    debit tetap sebanyak 2 ( dua ) contoh untuk tiap sumur dengan volume masing -

    masing tidak kurang dari 1 ( satu ) liter.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    25/28

    Spekdril APBN16

    Contoh air tersebut disimpan dalam botol gelas atau polyethilene yang sebelum

    dipakai harus dicuci dan dibilas dengan air sumur tersebut paling tidak sebanyak

    tiga kali, kemudian diisi penuh sehingga tidak ada udara yang tertinggal didalam, lalu

    ditutup dengan rapat. Pada masing- masing botol dicantumkan tulisan nomor sumur,

    lokasi dan tanggal pengambilan contoh air tersebut.

     Analisa air untuk sumur-sumur Redrill (irigasi) Penyedia Jasa harus melakukan

    analisa kimia terhadap salah satu dari contoh air tesebut dengan segera yaitu

    dengan mengirimkan ke laboratorium yang disetujui oleh Koordinator Lapangan .

    Contoh air yang kedua harus segera dikirimkan pada Koordinator Lapangan di

    Kantor Proyek untuk diamati. Analisa kimia air harus dilakukan terhadap parameter

    sebagai serikut :

    1. Warna 11. K 21. CI

    2. Bau 12. Ca 22. NO2

    3. Kekeruhan 13. Mg 23. NO34. Dissolved Soilds 14. Fe 24. Co2

    5. Suspended Solide 15. Mn 25. HC)3

    6. Ph 16. Cu 26. CO3

    7. Kesadahan (CaCo3) 17. As 27. B

    8. SAR 18. Ph 28. PO4

    9. Daya Hantar Listrik 19. SiO2 29. SO4

    10. Na 20. NH4 30. H2S

    Kandungan - kandungan zat kimia tersebut diukur dan dinyatakan dalam satuan ppm

    serta diberikan rekomendasi tentang memenuhi syarat atau tidaknya air tersebut

    dipakai sebagai air minum maupun air irigasi. Prosentase kesalahan maksimum yang

    diijinkan untuk analisa kimia contoh air dari tiap sumur ditetapkan sebagai berikut :

    TDS ( ppm ) 50 100 200 500 1.000 2.000

    % Kesalahan Maksimum

    yang diizinkan 15 7 5 4 3 2

     Apabila hasil analisa kimia contoh air dari suatu sumur menyimpang dari yang telah

    ditentukan maka Penyedia Jasa harus melakukan analisa ulang terhadap contohair sumur tersebut dengan biaya sendiri.

     Analisa air untuk kepentingan air baku air minum unsur-unsur yang dianalisa

    didasarkan pada standar mutu Kementerian kesehatan untuk air minum.

    27. PENGISIAN SEMEN 

    Setelah development sumur selesai dan pipa konduktor dicabut maka rongga sisa

    lubang bor dengan pipa jambang diluar pipa jambang sumur harus diisi semen atau

    grouting mulai kedalaman tertentu sampai ke permukaan tanah. Cara pengisian dan

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    26/28

    Spekdril APBN16

    kedalamannya untuk tiap lokasi akan ditentukan oleh Koordinator Lapangan di

    lapangan.

    Pengisian semen (Grouting) dapat juga dilakukan pada suatu zona kedalaman

    tertentu guna menahan intrusi dan atau kontaminasi air tanah yang berkualitas jelek

    atau tidak diinginkan airnya untuk disadap, penyemenan tersebut apabila ada akan

    diperintahkan dan diberi petunjuk oleh Koordinator Lapangan .

    28. PEKERJAAN BONGKAR PASANG POMPA

    Pemindahan pompa (membongkar dan memasang kembali) termasuk kabel-kabel,

    pipa pipa koneksi (dari sumur ke jaringan) pipa hisap (culumn pipe), flens, dan kran-

    kran utama dari sumur lama (yang rusak) ke sumur baru.

    29. PENYELESAIAN SUMUR DAN LAPORAN

    Setelah pemompaan uji diatas selesai dikerjakan, Penyedia Jasa memasang patok

    beton.

    a. Patok beton dipasang sedekat mungkin dengan titik sumur dengan diberi

    bung dari identitas sumur, nomor serta Tahun Anggaran pembuatannya.

    b. Pembongkaran peralatan pemompaan uji.

    Setelah pemboran dan pekerjaan lain yang dinyatakan dalam kontrak telah selesai

    dilakukan disuatu lokasi, mesin bor dibongkar dan diangkut ke lokasi berikutnya oleh

    Penyedia Jasa. Pemindahan mesin bor ke lokasi berikutnya dilakukan setelah ijin

    diberikan oleh Koordinator lapangan.

    30. PENIMBUNAN SUMUR/ WELL ABANDON

    Dalam pekerjaan ini, kemungkinan dapat terjadi kegagalan pekerjaan yang berupa

    sumur yang dinyatakan oleh Koordinator Lapangan tidak terpakai atau sumur gagal

    atau sumur rusak oleh karena sebab apapun serta telah diganti ditempat lain, maka

    sumur yangt tidak terpakai dan ditinggalkan harus ditutup / diurug dengan material

    semen /grouting.

    Proses penutupan harus laporkan dan didokumentasikan serta disaksikan oleh

    Koordinator Lapangan. Biaya dan material timbunan diperhitungkan sebagai biaya

    sementing.

    31. PENCATATAN DAN LAPORAN

    Pencatatan rinci dari semua kegiatan kontruksi setiap sumur disimpan selama

    pekerjaan berjalan dan Koordinator lapanganharus mempunyai semua arsip dari

    semua data dan keterangan. Demikian pula halnya dengan wewenang untuk

    menyaksikan pekerjaan pada setiap saat.

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    27/28

    Spekdril APBN16

    Setiap tagihan termyn Penyedia Jasa wajib / harus menyerahkan laporan harian akhir

    termyn.

    Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Koordinator lapanganlaporan kemajuan

    harian, yang melaporkan berbagai formasi batuan yang didapat, pekerjaan yang

    dilakukan setiap hari, termasuk berbagai pekerjaan yang diselesaikan, seperti

    kedalaman pemboran pada setiap akhir shift dan data lainnya yang diminta

    Koordinator lapangan.

    Penyedia Jasa harus menyerahkan laporaan Akhir kepada Pejabat Pembuat

    Komitmen Pendayagunaan Air Tanah tentang berbagai masalah teknik dari semua

    kegiatan pekerjaan pemboran dan disusun berdasarkan kontrak paket pemboran

    dengan sistematika penyajian sebagai berikut.

    32. LAPORAN YANG HARUS DIBUAT

    -  Laporan Harian ;

    -  Laporan Mingguan ;

    -  Laporan Bulanan ;

    -  Laporan Akhir ;

    -  Dokumentasi ;

    Masing-masing dibuat 3 ganda ;

    Semua biaya untuk pemenuhan persyaratan laporan dan dokumen lain sepenuhnya

    menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam biaya.

    33. PELAKSANAAN MC.0%, MC.100% :

    a. Penyedia Jasa bersama-sama dengan PPK Pendayagunaan Air Tanah yang

    diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) dan Koordinator lapangan harus

    melaksanakan perhitungan awal bersama / MC.0 sebelum memulai

    pelaksanaan pemboran, dengan Referensi gambar-gambar desain,

    konstruksi serta berpedoman pada syarat-syarat dalam Dokumen

    Pengadaan.

    b. Penyedia Jasa bersama-sama dengan PPK Pendayagunaan Air Tanah yang

    diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) dan Koordinator lapangan harus

    melaksanakan perhitungan akhir bersama / MC.100 terhadap semua

    pekerjaan pemboran yang telah dikerjakan dan terhadap sisa pekerjaan

    yang belum dilaksanakan yang tercakup dalam kontrak dan pekerjaan

    tambah / kurang yang diperintahkan Pejabat Pembuat Komitmen dengan

    memperhatikan ketersediaan dana yang ada.

    c. Sebagian besar atau seluruhnya dari hasil Perhitungan Awal / MC.0 harus

    selesai paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Perintah Mulai

    Kerja (SPMK).

  • 8/19/2019 Spek Drilling 2016

    28/28

    Spekdril APBN16

    d. Perhitungan Akhir / MC 100 secara keseluruhan, dapat dilaksanakan bila

    prestasi pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 80%.

    34. MASA PEMELIHARAAN :

    a. Kegiatan yang merupakan bagian masa pemeliharaan meliputi perbaikankerusakan pekerjaan yang timbul akibat kelalaian Penyedia Jasa atau

    kerusakan kerusakan yang timbul semata-mata bukan karena pengaruh

    alam / bencana alam.

    b. Pembersihan dan pembuangan lumpur atau endapan.

    c. Perawatan saluran dan bangunan serta peralatan lainnya yang tercakup

    dalam kontrak.

    d. Penyempurnaan dan perbaikan adanya cacat dan kekurangan kecil yangdianggap wajar, yang dijumpai dan dilaporkan pada saat pemeriksaan

    pekerjaan untuk penyerahan pertama pekerjaan.

    e. Pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan-bahan bangunan,

    bongkaran bangunan sementara atau bangunan bantu.

    f. Penyedia Jasa wajib memulihkan lokasi pekerjaan seperti semula, setelah

    pekerjaan pemboran selesai.