1. Bakrie TowerGedung perkantoran setinggi 217 meter dengan 57
lantai itu selesai dibangun pada 2009. Sebuah proyekmasterpieceyang
memang disiapkan untuk menjadilandmarkdaniconIbukota yang berada di
kawasan superblok yang sangat berkualitas seluas 54 hektare.Dengan
ketinggian 217 meter, Bakrie Tower bisa disebut sebagai gedung
pencakar langit.Yang menarik dari gedung ini bukan hanya soal
jangkungnya, tapi juga estetika arsitekturnya yang unik dan rumit.
Kepercayaan kelompok usaha Bakrie terhadap arsitek Urbane Indonesia
dengan tokoh arsiteknya Ridwan Kamil, arsitek muda yang juga dosen
di Institut Teknologi Bandung, terbayar dengan hasil desain Bakrie
Tower yang ciamik. Ridwan menggunakan koneksi dan pengalamannya
yang sudah katam berkiprah di luar negeri dengan menciptakan
arsitekturtwistingatau struktur yang berputar pada sumbu gedung.
Seni arsitektur ini menjadikan pola gedung laksana berputar dengan
menjadikan setiap lantai ada pergeseran sekitar 0,47 atau sekitar
15cm. Dengan desain semacam itu, dari jauh menjadikan Bakrie Tower
bak Si Penari Balet yang tengah meliuk dan berputar.Konstruksi
proyek penuh estetika ini semakin membanggakan karena dikerjakan
oleh konstraktor lokal, PT Hutama Karya, BUMN Konstruksi yang sudah
seperti menjadi langganan proyek properti milik Grup
Bakrie.Bagaimana rumit dan repotnya membangun arsitektur gedung
yang tidak biasa ini? Pekerjaan besar lain yang kami kerjakan
adalah pengecoran raft pondation setebal 3m, yang menghabiskan
beton 10.000m, besi 3500 ton, dan besi beton 4500 ton. Pengecoran
itu dikerjakan selama 3 hari 2 malam tanpa henti atau sekitar 57
jam, dengan memakai 6 pompa dan 2 pompa stand by, aku Bambang
Sarjoko, Sang Deputy Operasional Project Manager PT Hutama Karya
(Persero), pada suatu ketika. Facade Bakrie Tower
Ada beberapa fakta tentang Bakrie Tower yang mungkin tidak
diketahui oleh banyak orang.
Bakrie Tower memang sengaja didisain untuk membentuk sebuah
keunikan. Untuk itu sang arsitek sangat mengutamakan bentuk luar
alih-alih memikirkan soal efisiensi bangunan. Hasilnya, berdirilah
bangunan setinggi 216 meter, terdiri dari 48 lantai, yang sengaja
dipuntir 3 kali sehingga membentuk silhouette bangunan yang sangat
unik dari tiap sudut yang berbeda.
Dari lantai 1 hingga 17, tiap lantai bangunan ini berputar
searah jarum jam (clockwise). Kemudian dari lantai 18 hingga 34
berbalik arah (counter clockwise) dan kembali lagi sesuai arah
jarum jam (clockwise) dari lantai 35 hingga lantai 48. Semua
pergeseran mempunyai sudut konstan sebesar 4,95 derajat. Ini
disebabkan karena hasil dari analisa dan permodelan untuk facade
bangunannya. Demi menutupi bangunan dengan bentuk meliuk-liuk
seperti ini sangatlah tidak mudah. Berbagai model frame pun telah
diuji.
Alhasil, gedung ini mempunyai frame berbentuk segitiga dengan
sudut yang saling berbeda dengan satu dan yang lainnya. Satu modul
frame memiliki bentuk trapesium yang terdiri dari beberapa segitiga
yang tidak memiliki sudut yang sama karena perputaran lantai. Tidak
ada modul yang berulang sehingga bila satu pantai membutuhkan 100
modul lebih maka untuk 48 lantai dibutuhkan lebih dari 4800-5000
modul yang saling berbeda ukurannya.
2. The Peak
Kehebatan apartemen masterpiece milik Agung Podomoro Group ini
tidak begitu terdengar bagi warga Jakarta. Padahal The Peak menjadi
salah satu dari 50 apartemen terbaik di dunia yang tertera dalam
buku50 of The Words Best Apartmentsyang diterbitkan olehImage
Publishing, Australia.Dengan ketingginya yang mencapai 55 lantai
atau 265 meter menjadikan The Peak sebagai apartemen tertinggi di
dunia. Apartemen kelas premium ini memiliki empat buah menara
dengan ketinggi bervariasi dari 33 lantai hingga 55 lantai yang
selesai dibangun pada 2006.Arsitekturnya sangat menawan sehingga
pantas menjadilandmarkhunian kota berkelas dunia. Yang disayangkan
dari bangunan berkelas ini hanya lokasi yang tidak persis berada di
koridor protokol, tapi sedikit ke belakang dari Jalan Sudirman.
Berada di turunan di kawasan Setiabudi yang terhubung ke Sudirman.
Karya rancangan DP Architect, firma arsitek asal Singapura ini
didesain sebagai gedung hunian modern metropolitan dengan tema "A
timeless character twin tower-spectacular heights and organized
symmetry. DP Architect membagi tiga komposisi desain apartemen yang
dasarnya dengangreen oase,island sanctuary in the hustle and bustle
of Jakarta. Menaranya dirancang sebagaivertical simplicitydanlinear
expressionsertacrownsebagaiformal gesture and identity. Tak pelak,
The Peak yang begitu jangkung terlihat secara menyolok dari
kejauhan dengan fasadnya yang begitu indah. - See more at:
http://www.kreditproperty.com/3/index.php?option=com_content&view=article&id=77:jejak-arsitektur-gedung-berkelas-dunia-di-jakarta&catid=13:desain&Itemid=14#sthash.MpWqlRlF.dpuf3.
Gedung Kementrian Pekerjaan Umum
www.panoramio.com
Gedung kementrian PU berada di Jl. Pattimura no. 20, Jakarta
Selatan, diperuntukkan kantor dari Menteri Kementrian Pekerjaan
Umum. Terdiri dari Gedung Menteri dan Gedung Parkir. Gedung Menteri
sendiri memiliki 17 lantai dan 1 lantai semi-basement. Sedangkan
gedung parkir memiliki 12 lantai dan 1 lantai semi-basement. Gedung
ini merupakan Pilot Project Green Building di Indonesia.