LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074) 2. Helmi Faghi Setiawan (161510501113) 3. Ajeng Faradhila Muninggar (161510501184) LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
36
Embed
SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH
Oleh:
Golongan A/Kelompok 7A
1. Yurike Efendi (161510501074)
2. Helmi Faghi Setiawan (161510501113)
3. Ajeng Faradhila Muninggar (161510501184)
LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih yang akan dijadikan sebagai bahan tanam harus memiliki kualitas
yang baik. Benih yang digunakan harus mempunyai kriteria yang baik seperti
bijinya bernas, tidak terdapat bercak ataupun rusak. Benih yang digunakan
sebaggai bahan tanam harus merupakan benih murni yang tidak tekontaminasi
dengan benih lain atau dengan kotoran-kotoran seperti krikil kecil. Benih harus
bebas dari infeksi virus atau jamur yang menempel pada permukaan kulit benih,
sehingga untuk medapatkan benih murni yang tidak terkontaminasi dengan benih
lain atau kotoran lain harus dilakukan adanya sortasi benih.
Sortasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memilih dan
memisahkan benih antara yang baik dan tidak baik, yaitu memisahkan benih dari
kotoran lain, benih lain, benih tidak bernas, benih keriput dan benih yang masak
baik secara fisiologis maupun morfologis. Sortasi ini dilakukan untuk menjaga
kemurnian dari benih, dalam kegiatan sortasi benih ini, pemilihan dan pemisahan
benih dari benih benar-benar dilakukan dengan teliti dan baik agar dapat
meningkatkan viabilitas benih. Sortasi juga memiliki tujuan untuk menggetahui
klasifikasi dari komoditas benih berdasarkan muutu jenis dari komoditas benih
tersebut. setelah dilakuakannya sortasi benih, dilakukanlah kegiatan grading
benih. Grading merupakan pengelompokan atau pengkelasan atau penggolongan
berdasarkan kualitas benih. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui golongan
benih yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik.
Benih yang telah melewati tahap sortasi dan grading, selanjutnya benih
dilakukan pengujian benih. Pengujian benih dilakukan dengan langkah awal
mengambil contoh benih, tujuan dari pengambilan contoh benih adalah untuk
mewakili dari keseluruhan golongan benih tersebut. pengujian benih dilakukan
oleh instansi pemerintah (BPSB) atau badan swasta yang diberi tugas oleh badan
pengasawan dan sertifikasi benih (BPSB). Uji benih yangdilakukan yaitu
pengujian dari mutu fisik, kemurnian, dan kadar air benih. Uji benih juga
betujuan untuk mengetahui mutu fisiologis, daya kecambah dan vigor dari benih.
2
Mutu fisiologis benih dapat diketahui dengan cara melakukan kegiatan uji
viabilitas dan uji vigor benih. Viabiltas benih adalah daya tumbuh atau dya hidup
benih yang dapat terlihat dari gejala metabolisme atau pertumbuhan dari benih.
Vuabilitas memiliki pengertian lain yaitu sebagai kemampuan benih dalam proses
tumbuh menjadi kecambah, sedangkan vigor benih merupakan kemampuan benih
untuk tumbuh dengan normal dalam keadaan llingkungan yang mempunyai suhu
yang sub optimum atau keadaan suhu lingkungan yang tidak mendukung. Uji
daya kecambah memiliki beberapa metode yaitu secara langsung dengan kertas
merang, uji diatas kertas, uji antar kertas, uji kertas digulung dan metode lain
yaitu secara langsung dengan menggunakan media pasir atau tanah. Oleh karena
itu, dilakukan adanya praktikum sortasi benih, uji viabilitas, dan uji vigor benih
agar kita dapat mengetahui mutu dan kualitas benih yang baik.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui uji kemurnian benih secara fisik.
2. Untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan uji viabilitas dan vigor benih.
3
BAB 2. TINJAUN PUSTAKA
Benih yang akan digunakan dalam suatu pertanaman harus benih yang
memiliki mutu dan kualitas baik untuk mendukung keberhasilan dari penanaman.
Salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan benih yang memiliki kualitas
mutu yang terjamin yaitu dengan cara menyeleksi benih berdasarkan ukuran dan
berat benih. Penyeleksian benih tersebut biasanya dinamakan dengan sortasi
benih. Sortasi dilakukan untuk memisahkan benih dari benih tanaman lain,
kotoran dan benih yang telah rusak atau keriput. Soratasi benih merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan viabilitas perkecambahan benih (Suita, 2013).
Menurut shaban (2013), selain dari penyeleksian benih yang berpengaruh
terhadap viabilitas perkecambahan benih, penyimpanan benih juga merupakan
faktor fisiologis yang dapat berpengaruh terhadap viabilitas perkecambahan
benih. Penyimpanan benih pun memiliki faktor yang mendukung seperti faktor
suhu, karakteristik dan mikroorganisme yang terdapat dalam penyimpanan benih.
Benih yang memiliki mutu baik, dapat dilihat dari ukuran dan berat benih.
Vigor benih biasanya berkorelasi dengan ukuran benih, yang mana dapat
diketahui bahwa benih yang memiliki ukuran dan berat yang lebih besar
mempunyai vigor yang lebih baik. Ukuran benih dapat berpengaruh terhadap
perkecambahan benih serta berat benih berpengaruh terhadap presentase
perkecambahan (Wulandari dkk, 2015). Tingkat kemasakan pada benih (masak
secara fisiologis) sangat penting untuk diketahui karena hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap viabilitas benih dan vigor benih (Surahma dkk, 2012).
Setelah dilakukan sortasi benih, maka dilakukan adanya uji benih. Uji
benih dilakukan dengan cara pengambilan sampel benih sebagai sampel dari
setiap golongan benih yang telah terpilih. Di Indonesia pengambilan sampel benih
dilakuakn oleh badan pengawas sertifikasi benih atau badan yang telah diberi
tugas oleh pemerintah. Pengujian benih dilakukan di laboratorium mutu benih.
Pengujian yang dilakukan yaitu mengenai kadar air benih, kemurnian benih,
campuran varietas lain dan daya tumbuh benih. Pengujian benih juga dapat berupa
uji vigor, viabilitas benih dan uji varietas benih. Hal tersebut dilakukan agar benih
4
yang digunakan dalam penanaman dapat tumbuh dengan baik (Pitojo, 2003).
Menurut Naderidarbaghshah and bahari, (2012) benih di uji secara standart, benih
yang telah di uji lalu dilakukan penyimpan terlebih dahulu sebelum
dikecambahkan. Penyimpanan tersebut dilakukan untuk mengetahui benih yang
mempunyai daya kecambah tinggi dan benih yang daya kecambahnya jelek.
Pengujian benih yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil uji
vigor benih yang baik dan maksimal. Menurut Mondo et al, (2013), uji vigor
benih merupakan uji kekuatan benih untuk menentukan daya kecambah benih
yang cepat dan dapat seragam. Uji vigor benih menetukan dari awal pembetukan
benih secara langsung dan tidak langsung dalam hal mendapatkan nutri atau
menyerap makanan secara baik.
5
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan acara praktikum mata kuliah Teknologi dan Produksi Benih yang
berjudul “Sortasi Benih, Uji Viabilitas dan Uji Vigor Benih” dilaksanakan pada
hari Rabu, 11 Oktober 2017 pada pukul 12.30 sampai selesai dilaksanakan di
Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Kertas label
2. Timbangan analitik
3. Kertas buram
4. Bak pengecambah
5. Karet gelang
6. Sekop kecil
7. Botol air mineral
3.2.2 Bahan
1. Benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau.
2. Air
3. Subsrat pasir
3.3 Pelaksanaan Praktikum
A. Sortasi benih
1. Menyiapkan benih yang akan dilakukan uji kemurnian benihnya.
2. Menimbang benih tersebut, kemudian menghamparkannya (A gram).
3. Memisahkan antara benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran
benih (KB).
6
4. Menimbang masing-masing benih murni (B gram), benih tanaman lain (C
gram) dan kotoran benih (D gram) yang ditemukan kemudian menghitung
prosentasenya.
5. Mendeskripsikan ciri fisik dari masing-masing benih murni (BM), benih
tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB).
B. Uji Vigor Benih
1. Menyiapkan media tanam berupa pasir kemudian membersihkan dan
mengayak halus.
2. Memasukkan media tanam ke dalam bak pengecambah sampai setengah tinggi