Top Banner

of 26

Sop Dian Lab

Jul 07, 2018

Download

Documents

Purwa Astiess
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    1/65

    A. Tahap PraInteraksi

    1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada

    2. Mencuci tangan3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

    B. Tahap rientasi

    1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik2. Men!elaskan tu!uan dan pr"sedur tindakan pada

    keluarga#pasien

    3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatandilakukan

    $. Tahap %er!a

    1. Mengatur p"sisi pasien dan pilih vena dari arah

    distal2. Memasang perlak dan alasnya

    3. Membebaskan daerah yang akan di in!eksi

    &. Meletakkan t"urni'uet ( cm pr"ksimal yang akan

    ditusuk(. Memakai hand sch""n

    ). Membersihkan kulit dengan kapas alc"h"l*melingkar dari arah dalam ke luar+ biarkan kering

    ,. Mempertahankan vena pada p"sisi stabil

    -. Memegang spuit dengan sudut 3/0. Menusuk vena dengan kemiringan 3/ dan lubang

     !arum menghadap keatas

    1. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit/

    ambil darah sesuai kebutuhan11. Membuka t"urni'uet

    12. Memasukkan darah secara perlahan13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukandengan kapas

    1&. Menutup daerah tusukan dengan plester luka

    1(. Memasukkan darah kedalam b"t"l specimen1). Merapikan pasien

    . Tahap Terminasi

    1. Melakukan evaluasi tindakan

    2. Berpamitan dengan klien3. Membereskan alat4alat

    &. Mencuci tangan

    (. Mencatat kegiatan dalam lembar catatankeperawatan

    alam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti pr"ses

    mengeluarkan darah. alam praktek lab"rat"rium klinik/ ada 3 macam cara memper"leh darah/

    yaitu 5 melalui tusukan vena *venipuncture+/ tusukan kulit * skinpuncture+ dan tusukan arteri atau

    nadi. 6enipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan/ "leh karena itu istilah phleb"t"my

    sering dikaitkan dengan venipuncture.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    2/65

    PENGAMBILAN DARAH VENA

    Pada pengambilan darah vena *venipuncture+/ c"nt"h darah

    umumnya diambil dari vena median cubital / pada anteri"r lengan *sisi dalam lipatan siku+. 6enaini terletak dekat dengan permukaan kulit/ cukup besar/ dan tidak ada pas"kan saraf besar.

    Apabila tidak memungkinkan/ vena chepalica atau vena basilica bisa men!adi pilihan

     berikutnya. 6enipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati4hati karena letaknya

     berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.

    7ika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan/ maka pengambilan darah dapat

    dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. 8akukan pengambilan dengan dengan sangat

    hati4hati dan menggunakan !arum yang ukurannya lebih kecil.

    Tujuan

    1. 9ntuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan

     pemeriksaan.

    2. 9ntuk menurunkan resik" k"ntaminasi dengan darah *infeksi/ needle stick in!ury+ akibat vena

     punctie bagi petugas maupun penderita.

    3. 9ntuk petun!uk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah *phleb"t"my+

    8"kasi yang tidak diperb"lehkan diambil darah adalah 5

    • 8engan pada sisi mastect"my

    • aerah edema

    • :emat"ma

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    3/65

    • aerah dimana darah sedang ditransfusikan

    • aerah bekas luka

    • aerah dengan cannula/ fistula atau cangk"kan vascular 

    • aerah intra4vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah

    men!adi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar ;at tertentu.

    Ada dua cara dalam pengambilan darah vena/ yaitu cara manual dan cara vakum. $ara manual

    dilakukan dengan menggunakan alat suntik * syring +/ sedangkan cara vakum dengan

    menggunakan tabung vakum *vacutainer +.

    Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah 5

    • Pemasangan turniket *tali pembendung+

    o  pemasangan dalam

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    4/65

    Pengambilan Darah Vena dengan Syring

    Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik * syring + merupakan cara yang masih

    la;im dilakukan di berbagai lab"rat"rium klinik dan tempat4tempat pelayanan kesehatan. Alatsuntik ini adalah sebuah p"mpa pist"n sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder/

     pend"r"ng/ dan !arum. Berbagai ukuran !arum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran

    terbesar sampai dengan terkecil adalah 5 21>/ 22>/ 23>/ 2&> dan 2(>.

    Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lan!ut dan pasien dengan

    vena yang tidak dapat diandalkan *rapuh atau kecil+.

    Pr"sedur 5

    • Persiapkan alat4alat yang diperlukan 5 handskun/ syring/ perlak/ kapas alk"h"l ,?/ tali

     pembendung *turniket+/ plester/ tabung dan pend"kumentasian. 9ntuk pemilihan syring/

     pilihlah ukuran#v"lume sesuai dengan !umlah sampel yang akan diambil/ pilih ukuran

     !arum yang sesuai/ dan pastikan !arum terpasang dengan erat.

    • 8akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah@ usahakan pasien senyaman

    mungkin * ase rientasi+.

    • Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.

    • 6erifikasi keadaan pasien/ misalnya puasa atau k"nsumsi "bat. $atat bila pasien minum

    "bat tertentu/ tidak puasa dsb.

    • Minta pasien meluruskan lengannya/ pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.

    • Minta pasien mengepalkan tangan.

    • Pasang tali pembendung *turniket+ kira4kira 1 cm di atas lipat siku.

    • Pilih bagian vena median cubital  atau cephalic. 8akukan perabaan *palpasi+ untuk 

    memastikan p"sisi vena@ vena teraba seperti sebuah pipa kecil/ elastis dan memiliki

    dinding tebal. 7ika vena tidak teraba/ lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku/

    atau k"mpres hangat selama ( menit daerah lengan.

    • Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alc"h"l ,? dan biarkan

    kering. %ulit yang sudah dibersihkan !angan dipegang lagi.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    5/65

    • Tusuk bagian vena dengan p"sisi lubang !arum menghadap ke atas. 7ika !arum telah

    masuk ke dalam vena/ akan terlihat darah masuk ke dalam semprit *dinamakan  flash+.

    9sahakan sekali tusuk kena.

    • =etelah v"lume darah dianggap cukup/ lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan

    tangannya. 6"lume darah yang diambil kira4kira 3 kali !umlah serum atau plasma yang

    diperlukan untuk pemeriksaan.

    • 8etakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan#tarik !arum. Tekan kapas

     beberapa saat lalu plester selama kira4kira 1( menit. 7angan menarik !arum sebelum

    turniket dibuka.

    • apikan pasien dan lakukan pend"kumentasian

    Pengambilan Darah Vena Dengan Tabung Vakum

    Tabung vakum pertama kali dipasarkan "leh perusahaan A= B *Bect"n4ickins"n+ di ba

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    6/65

    darah ke dalam beberapa tabung. $ukup sekali penusukan/ dapat digunakan untuk beberapa

    tabung secara bergantian sesuai dengan !enis tes yang diperlukan. 9ntuk keperluan tes biakan

    kuman/ cara ini !uga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam

    tabung yang berisi media biakan kuman. 7adi/ kemungkinan k"ntaminasi selama pemindahan

    sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.

    %ekurangannya sulitnya pengambilan pada "rang tua/ anak kecil/ bayi/ atau !ika vena tidak bisa

    diandalkan *kecil/ rapuh+/ atau !ika pasien gemuk. 9ntuk mengatasi hal ini mungkin bisa

    digunakan !arum bersayap *winged needle+.

    7arum bersayap atau sering !uga dinamakan !arum kupu4kupu

    hampir sama dengan !arum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah/

    antara !arum anteri"r dan p"steri"r terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal !arum anteri"r

    dan selang yang menghubungkan !arum anteri"r dan p"steri"r. 7ika penusukan tepat mengenai

    vena/ darah akan kelihatan masuk pada selang * flash+.

    Pr"sedur 5

    • Persiapkan alat4alat yang diperlukan 5 handskun/ !arum/ kapas alk"h"l ,?/ tali

     pembendung *turniket+/ plester/ tabung vakum/ pend"kumentasian.

    • Pasang !arum pada h"lder/ pastikan terpasang erat.

    • 8akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah@ usahakan pasien senyaman

    mungkin.

    • Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    7/65

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    8/65

    • Tabung !u!u merah. Tabung ini tanpa penambahan ;at additive/ darah akan men!adi

     beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. 9mumnya digunakan untuk 

     pemeriksaan kimia darah/ imun"l"gi/ ser"l"gi dan bank darah *crossmatching test +

    • Tabung !u!u kuning. Tabung ini berisi gel separat"r * serum separator tube/SST + yang

    fungsinya memisahkan serum dan sel darah. =etelah pemusingan/ serum akan berada di

     bagian atas gel dan sel darah berada di ba

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    9/65

    Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah 5

    • arah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara melepas

     !arum lalu mengalirkan darah perlahan4lahan melalui dinding tabung. Memasukkan darah

    dengan cara disempr"tkan/ apalagi tanpa melepas !arum/ berp"tensi menyebabkanhem"lisis. Memasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara menusukkan !arum

     pada tutup tabung/ biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika v"lume telah

    terpenuhi.

    • :"m"genisasi sampel !ika menggunakan antik"agulan dengan cara memutar4mutar 

    tabung &4( kali atau memb"lak4balikkan tabung (41 kali dengan lembut. Meng"c"k 

    sampel berp"tensi menyebabkan hem"lisis.

    • 9rutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah 5 pertama 4 b"t"l

     biakan *culture+ darah atau tabung tutup kuning4hitam kedua 4 tes k"agulasi *tabung tutup

     biru+/ ketiga 4 tabung n"n additive *tutup merah+/ keempat 4 tabung tutup merah atau

    kuning dengan gel separat"r atau cl"t activat"r/ tabung tutup ungu#lavendet *CTA+/

    tabung tutup hi!au *heparin+/ tabung tutup abu4abu *Da dan Da "ksalat+

    PENGAMBILAN DARAH $APILER 

    Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti pr"ses

     pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan

    darah kapiler adalah 5

    • 9!ung !ari tangan * fingerstick + atau anak daun telinga.

    • 9ntuk anak kecil dan bayi diambil di tumit *heelstick + pada 1#3 bagian tepi telapak kaki

    atau ibu !ari kaki.

    • 8"kasi pengambilan tidak b"leh menun!ukkan adanya gangguan peredaran/ seperti

    vas"k"nstriksi *pucat+/ vas"dilatasi *"leh radang/ trauma/ dsb+/ k"ngesti atau sian"sis

    setempat.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    10/65

    Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes4tes yang memerlukan sampel dengan v"lume

    kecil/ misalnya untuk pemeriksaan kadar gluk"sa/ kadar :b/ hemat"krit *mikr"hemat"krit+ atau

    analisa gas darah *capillary method +.

    Pr"sedur 

    • =iapkan peralatan sampling 5 handskun/ lancet steril/ kapas alc"h"l ,?/ sediakan strip

    *gluk"sa/ :b dll+ untuk bahan u!i c"ba dan pend"kumentasian.

    • Pilih l"kasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alk"h"l ,?/ biarkan kering.

    • Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri

     berkurang.

    • Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas4 peras keluar. 7angan menusukkan lancet !ika u!ung !ari masih basah "leh alk"h"l. :al ini

     bukan sa!a karena darah akan diencerkan "leh alk"h"l/ tetapi darah !uga melebar di atas

    kulit sehingga susah ditampung dalam

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    11/65

    $ebijakan *

    Penyimpanan specimen untuk tes yang ditunda harus sesuai standar pr"sedur "perasi"nal yang

     berlaku *sesuai dengan tentang %ebi!akan Instalasi 8ab"rat"rium.+

     

    PR%SED&R *

    8akukan penyimpanan specimen sebagai berikut 5

    A+ &n!uk ,amel kimia ru!in- Imun.l.gi ,er.l.gi- ,amel yang dirujuk *

    1. Pisahkan sampel darah dengan serum .

    2. Masukkan serum ke dalam sumple cup.

    3. Tempelkan label identitas pasien.&. =impanlah#a

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    12/65

    terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-spesimen pasien satu

    sama lainnya.

    II.1.2 Tujuan

    Untuk menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari pasien yang

    benar pula.

    II.1.3 Cara Pengendaian

    1.  Menyediakan Katalog pemeriksaan, berisi informasi Persyaratan pasien ! "enis spesimen.

    #.  $ara pengambilan ! %olume.

    &.  'adah (pesimen

    ).  Pengiriman ! Penyimpanan (pesimen

    *.  Menyediakan Prosedur +perasi aku (+P, antara lain (+P penanganan spesimen dan

    sampel.

    /.  Menyediakan pedoman-pedoman, antara lain Pengambilan spesimen yang benar,

    Persyaratan spesimen dan persiapan pasien, Persyaratan sampel

    II.1.! Kegiatan Pra Anaiti"

    II.1.!.1 Per#ia$an Pa#ien %e&ara U'u' dan (ang 'e'$engaru)i

    a.  Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai persyaratan umum dengan

    meminta pasien berpuasa antara 0 1# jam pada jam ##.22 dan pagi hari jam 23.22 24.22

    dilakukan pengambilan spesimen.

    b.  Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen diambil di laboratorium.

    c.  Menghindari aktifitas fisik5olah raga sebelum spesimen diambil

    d.  Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang dibandingkanberdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu.

    e.  6iet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

    f.  Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

    g.  Ketinggian suatu tempat geografis berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    13/65

    h.  6emam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan, waktu

    demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnosis.

    i.  7rauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengenceran darah.

     j.  8ariasi $ircadian 9ythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu pada tubuh yang

    dipengaruhi waktu, siklus dan umur.

    k.  Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai rujukan

    l.  Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pada

    pengenceran.

    II.1.!.2 Penga'*ian %$e#i'en

    a.  Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu

    -  bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia5deterjen,

    -  7erbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen.

    -  Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya.

    -  Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang steril.

    b.  'adah spesimen harus memenuhi

    -  7erbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat dari gelas.

    -  7idak bocor atau merembes.

    -  :arus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.

    -  esar wadah disesuaikan dengan %olume spesimen

    -  ersih dan kering

    -  7idak mempengaruhi sifat ;at-;at dalam spesimen

    -  7idak mengandung bahan kimia atau deterjen.

    -  Untuk pemeriksaan ;at dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh sinar 

    matahari, maka digunakan botol coklat.

    -  Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    14/65

    c.  Pengawet 6iberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan

     jumlahnya dalam waktu tertentu.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    15/65

    -  8olume spesimen

    -  Pengawet yang digunakan

    -  ?ama pengambil spesimen.

    II.1.!.! Peng+a)an %$e#i'en

    (pesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada

    spesimen tersebut. Pengolahan spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya

    masing-masing.

    1.  (erum

    iarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama #-&2 menit, lalu di sentrifuge

    &222 rpm selama *-1* menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu # jam setelah

    pengambilan darah. (erum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.

    #.  Plasma

    Kocok darah @67< atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan.

    Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu # jam setelah pengambilan spesimen. Plasma yang

    memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.

    &.  'hole blood

    6arah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai, lalu

    dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung.

    ).  Urine

    Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara khusus, kecuali pemeriksaan harus

    segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan

    pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan sentrifuge selama * menit

    1*22-#222 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya. (uspensi sedimen ini dicampur 

    dengan cat Sternheirmer-Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsur sedimen dan memperjelas

    strukturnya.

    *. 

    (putum

    Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi ?a+: )A sama banyak. Kocok dengan

    baik. =nkubasi pada suhu kamar #*-&2+$ selama 1*-#2 menit dengan pengocokan teratur tiap *

    menit. (entrifuge dengan kecepatan tinggi selama 0-12 menit. @ndapan diambil dan supernatan

    dibuang pada air lysol .

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    16/65

    II.1.!., Meniai %$e#i'en -ang Tida" Me'enu)i %(arat

    1.  (pesimen diterima oleh petugas loket dan sampling.

    #.  Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan.

    &.  Penilaian spesimen harus segera dilakukan setelah menerima spesimen.

    ).  Petugas laboratorium wajib menolak dan mengembalikan spesimen yang tidak memenuhi

    syarat pemeriksaan.

    *.  (pesimen yang ditolak diberitahukan lewat %ia aiphone ruangan atau yang mengantar 

    spesimen.

    /.  (pesimen untuk pemeriksaan Patologi

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    17/65

    1) 7rigliserida (erum 2,# ml - B B

    1* :6> (erum 2,* ml - B B

    1/ >6> (erum 2,* ml - B B

    13 ?atrium (erum 2,* ml - B -

    10 Kalium (erum 2,* ml - B B

    14 $alcium (erum 2,* ml - B -

    #2 $hlorida (erum 2,* ml - B -

    #1 Magnesium (erum 2,* ml - B -

    ##

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    18/65

    )) :b

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    19/65

    0/ Urine @sbach Urine #) jam %olume - - -

    03 PP7 Urine pagi * ml - - -

    00 7< (P( (putum (P( (P( - - -

    04 (perma Mani segar - - - -

    42 >$( (egar & ml - - -

    41 7ransudat-eksudat (egar & ml - - -

    4# Urine ?arkoba (egar di lab * ml - - -

    4& $reatinine klirens Urine #) jam %olume - - -

    4) lood (mear 6arah @67< 1 ml B B -

    4* Malaria 6arah (lide 1 ml - - -

    4* Dilaria 1 ml - - -

    43 9eit; serum (lide - - - -

    40 (pesimen C+ (lide5sekret - - - -

    44 "amur $andida (lide5sekret - - - -

    12

    2

    (ediaan P< BDormalin - - - - 6irujuk

    II.1.!. Pen(i'$anan %$e#i'en

    (pesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,

    karena stabilitas spesimen dapat berubah. Daktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas

    spesimen antara lain

    a.  7erjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.

    b.  7erjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.

    c.  7erjadi penguapan.

    d.  Pengaruh suhu.

    e.  7erkena paparan sinar matahari.

    eberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan

    memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    20/65

    spesimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis spesimen,

    antikoagulan5pengawet dan wadah serta stabilitasnya. eberapa cara penyimpanan spesimen

      a.  6isimpan pada suhu kamar 

      b.  6isimpan dalam lemari es suhu #-0+$

      c.  6ibekukan suhu -#2+$, -32+$ atau -1#2+$

      d.  6apat diberikan bahan pengawet

      e.  Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau lisat.

    II.1.!./ Pengiri'an %$e#i'en

    (pesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang

    reatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain

      a.  'aktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen.

      b.  7idak terkena sinar matahari langsung

      c.  Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label

    yang bertuliskan FBahan Pemeriksaan InfeksiusG atau FBahan Pemeriksaan BerbahayaG.

      d.  (uhu pengiriman harus memenuhi syarat.

    II.1.! Me'$erta)an"an Mutu Pra Anaiti"

    1.  Mengerjakan proses5prosedur sesuai standar (P+ yang telah ditentukan.

    #.  Melaksanakan dan menge%aluasi program H$.

    &.  Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang

    mungkin muncul.

    ).  Ketersediaan anggaran dana dan personil yang memadai untuk kegiatan.

    *.  Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan staf laboratorium.

    /.   

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    21/65

    3. Pasien mengikuti alur pemeriksaan di tempat tersebut

    &. Pada

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    22/65

    1. Peralatan

    1. Jadah specimen steril dengan penutup/ bermulut lebar/ bertutup ulir/ terbuat dari

     plastic/ steril/ tidak mudah pecah

    2. =arung tangan disp"sable *bila membantu klien+/

    3. isinfektan dan alat pengusap/ atau sabun cair dan air/

    &. :anduk kertas/

    (. 8abel yang berisi lengkap/ meliputi 5

    • Tanggal pengambilan spesimen

    • Identitas pasien *terutama nama dan n"m"r urut+.

    • 7enis sampel

    1. =lip permintaan lab"rat"rium yang terisi lengkap/ meliputi 5

    •  D"m"r urut

    •  D"m"r identitas sediaan dahak 

    •  Dama tersangka penderita

    • 9mur dan !enis kelamin

    • Alamat lengkap

    •  D"m"r registrasi lab"rat"rium 5

    1. bat kumur.

    2. Pr"sedur pengambilan sample

    =ebelum melaksanakan pengambilan sample terlebih dahulu mentukan met"de pengumpulan dankumpulkan peralatan yang sesuai. %emudian melakukan pengambilan sample yang pr"sedurnya

    meliputi 5

    1. Memberikan pen!elasan kepada klien tentang pr"sedur yang akan dilakukan/ kemudianmemberikan inf"rmasi dan memberikan instruksi kepada Tu!uan pemeriksaan/ perbedaan

    antara sputum dan saliva/ dan cara mendapatkan spesimen sputum/

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    23/65

    Meliputi 5

    • Tidak menyentuh bagaian dalam

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    24/65

    o Bila dahak tidak dapat dikeluarkan dapat diambil secara Aspirasi transtracheal/

    Br"nchial lavage/ 8ung bi"psy

    2. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.

    •Bantu klien mengambil p"sisi berdiri atau duduk *mis./ p"sisi "

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    25/65

    "kumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan klien. Pend"kumentasian meliputi

     !umlah/

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    26/65

    Baik spesimen yang dikirim dalam p"t maupun

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    27/65

     berasal dari sinus/ atau saluran hidung/ bukan berasal dari saluran napas bagian

     ba

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    28/65

    sputum untuk suatu pemeriksaan lab"raturium. Implikasi kepera

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    29/65

    mele

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    30/65

    Met"de yang dipakai biasanya dengan pengecatan langsung *met"de pe

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    31/65

    kesadaran dan tanggung !a

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    32/65

    terhadap diagn"sa penyakit yang berbahaya seperti berlabel bulatan merah biala terinfeksi

    :I6#AI=.

    3. Ri,ik. Pemakaian Ala! Pelindung Diri Bagi Pe!uga, Lab.ra!.rium $e,eha!an+

    %ecelakaan ker!a adalah ke!adian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya

    kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai pada

    yang paling berat.

    9ntuk menghindari risik" dari kecelakaan dan terinfeksinya petugas lab"rat"rium

    khususnya pada lab"rat"rium kesehatan sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan seperti

     pemakaian alat pelindung diri/ apabila petugas lab"rat"rium tidak menggunakan alat pengaman/

    akan semakin besar kemungkinan petugas lab"rat"rium terinfeksi bahan berbahaya/ khususnya

     berbagai !enis virus.

    &. Ala! Pelindung Diri 1APD2

    Alat Pelindung iri *AP+ merupakan peralatan pelindung yang digunakan "leh

    se"rang peker!a untuk melindungi dirinya dari k"ntaminasi lingkungan. AP dalam bahasa

    Inggris dikenal dengan sebutan Pers"nal Pr"tective C'uipment *PPC+. engan melihat kata

    pers"nal pada kata PPC terebut/ maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu

    memper"teksi si pemakainya. =ebagai c"nt"h/ pr"teksi telinga *hearing pr"tecti"n+ yang

    melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan/ masker dengan filter yang menyerap

    dan menyaring k"ntaminasi udara/ dan !as lab"rat"rium yang memberikan perlindungan

     pemakainya dari k"ntaminisasi bahan kimia.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    33/65

    AP dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap/ seperti ba!u yang

    menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu

     pernafasan yang dikenakan dikala menangani tumpahan bahan kimia yang sangat berbahaya.

    AP yang sering dipakai a.I./ pr"teksi kepala *mis./ helm+/ pr"teksi mata dan

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    34/65

     berhati4hati dalam memilihnya/ karena bisa sa!a tidak c"c"k dan tidak cukup aman

    melindungi mata dan

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    35/65

     perlindungan kepada peker!a lab"rat"rium dari percikan bahan kimia/ panas/ dingin/ uap lembab/

    dan radiasi.

    3. Pelindungan Tangan

    %"ntak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda

    terpapar bahan kimia yang k"r"sif dan beracun. =arung tangan men!adi s"lusi bagi Anda. Tidak

    hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut/ sarung tangan !uga

    dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecan atau rusak/ permukaan benda yang

    kasar atau ta!am/ dan material yang panas atau dingin.

    Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang Anda pakai !ika tidak

    dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. =elain itu/ kriteria yang

    lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata4rata daya tembus atau ter"b"s bahan kimia ke

    kulit tangan. =arung tangan harus secara peri"dik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan

     permeabilitas bahan kimia yang ditangani. 7enis sarung tangan yang sering dipakai di

    lab"rat"rium/ diantaranya/ terbuat dari bahan karet/ kulit dan pengis"lasi *asbest"s+ untuk

    temperatur tinggi.

    7enis karet yang digunakan pada sarung tangan/ diantaranya adalah karet butil atau

    alam/ ne"prene/ nitril/ dan P6$ *P"livinil kl"rida+. =emua !enis sarung tangan tersebut dipilih

     berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. =ebagai c"nt"h/ sarung tangan yang terbuat dari

    karet alam baik apabila Anda beker!a dengan Amm"nium hidr"Gida/ tetapi tidak baik bila beker!a

    dengan ietil eter.

    &. Perlindungan Pernafasan

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    36/65

    %"ntaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah

    leunakanlah AP sebelum beker!a dengan bahan

    kimia.

    PEMANTAPAN MUTU LAB

    PEMANTAPAN MUTU 

    Pemantapan mutu quality assurance laboratorium adalah semua kegiatan yang

    ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini

    http://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.htmlhttp://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.html

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    37/65

    terdiri atas empat komponen penting, yaitu pemantapan mutu internal PM=, pemantapan

    mutu eksternal PM@, %erifikasi, %alidasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan.

    1.  Pe'anta$an Mutu Interna 0PMI

    Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang

    dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan

    yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska

    analitik.

    eberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain persiapan penderita,

    pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas air, uji kualitas reagen,

    uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera, pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan

    ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil.

    2.  Pe'anta$an Mutu E"#terna 0PME

    PM@ adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara periodik oleh

    pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan

    suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan PM@ dilaksanakan oleh

    pihak pemerintah, swasta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik

    pemerintah maupun swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta

    peri;inan laboratorium kesehatan swasta.

    PM@ harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh

    petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen5peralatan5metode yang biasa

    digunakan sehingga benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium tersebut yang

    sebenarnya. (etiap nilai yang diperoleh dari penyelenggara harus dicatat dan die%aluasi untuk

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    38/65

    mempertahankan mutu pemeriksaan atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk

    peningkatan mutu pemeriksaan.

    3.  erii"a#i

    8erifikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam

    melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra-analitik, analitik sampai dengan pasca-

    analitik. (etiap tahapan tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada mutu sesuai dengan

    bakuan mutu yang ditetapkan.

    !.  aida#i )a#i

    8alidasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil

    pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan.

    8alidasi dapat mencegah keragu-raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan.

    ,.  Audit

     

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    39/65

    kepala-kepala laboratorium untuk membahas dan membandingkan berbagai metode, prosedur 

    kerja, biaya dan lain-lain merupakan salah satu bentuk dari audit eksternal.

    .  Pendidi"an dan Peati)an

    Pendidikan dan pelatihan bagi tanaga laboratorium sangat penting untuk meningkatkan

    mutu pelayanan laboratorium melalui pendidikan formal, pelatihan teknis, seminar, workshop,

    simposium, dsb. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan dipantau

    pelaksanaannya.

    PER4ATIAN PADA MUTU

    >aboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan

    pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi

    klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan

    perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan

    pemulihan kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan 9= ?o. &/)5M@?K@(5(K5===5#22&.

    >aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi

    terpenting dalam diagnostik in%itro. 6engan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan

    didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang

    diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien.

    =ndikasi permintaan laboratorium merupakan pertimbangan terpenting dalam kedokteran

    laboratorium. =nformasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis awal yang dibuat

    berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    40/65

    Prof. dr. :ardjoeno, (pPK-K dalam bukunya Interpretasi Hasil Tes Laboratorium

    ia!nostik" Ba!ian dari Standar Pelayanan Medik , mengemukakan tujuan dilakukannya

    pemeriksaan laboratorium adalah

    1.  Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu misalnya dengan

    urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang berarti ikterus, maka tes selanjutnya

    adalah untuk melihat gangguan faal hati.

    #.  Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria, tbc, 6M.

    &.  Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis , :=8.

    ).  Memasukkan5mengeluarkan dari diagnosis diferensial misalnya pasien dengan panasI tifoid,

    malaria, den!ue hemorrha!ic fe#er  6:D.

    *.  Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, infeksi saluran kemih

    /.  Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis tbc paru, sirosis hati.

    3.  Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.

    0.  Membantu menentukan rawat inap, misalnya obser%asi tifoid, obser%asi leukemia.

    4.  Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit, misalnya

    leukemia, diabetes.

    12. Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.

    11. Memonitor terapi, misalnya tes :b

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    41/65

    1).  Memprediksi atau menentukan ramalan prognosis penyakit, misalnya dislipidemia dengan

    penyakit jantung, kanker dengan kematian.

    1*.  Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil pemeriksaan

    laboratorium kembali normal.

    1/. Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan.

    13. Mengetahui status kesehatan umum !eneral check up

    +leh karena itu laboratorium klinik menempati kedudukan sentral dalam pelayanan

    kesehatan. Karena kedudukan yang penting itulah maka tanggung jawab laboratorium klinik

    bertambah besar, baik tanggung jawab professional  professional responsibility , tanggung

     jawab teknis technical responsibility  maupun tanggung jawab pengelolaan mana!ement 

    responsibility .

    Dina'i"a G+*ai#a#i

    Usaha pelayanan kesehatan saat ini baru dalam keadaan transformasi yang cepat untuk

    memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat yang meningkat terus menerus. (elain

    pentingnya peran dan kedudukan laboratorium klinik dalam upaya pelayanan kesehatan,

    terdapat faktor lain yang mengharuskan setiap laboratorium berkomitmen terhadap penjaminan

    mutu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran

    laboratorium serta pesatnya arus informasi, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju,

    dan adanya peraturan perundang-undangan dan hukum kesehatan telah mendorong tingginya

    tuntutan akan mutu pelayanan laboratorium klinik.

    Mutu Pe'eri"#aan La*+rat+riu' Kini"

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    42/65

    :asil pemeriksaan laboratorium klinik yang terbaik adalah apabila tes tersebut teliti,

    akurat, sensitif, spesifik, cepat, tidak mahal dan dapat membedakan orang normal dari

    abnormal.

    Teiti atau presisi adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir sama pada

    pemeriksaan yang berulang-ulang dengan metode yang sama. ?amun teliti belum tentu akurat.

    Te$at  atau akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang sama atau

    mendekati nilai biologis yang sebenarnya true %alue, tetapi untuk dapat mencapainya mungkin

    membutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal.

    %en#iti  adalah kemampuan menentukan substansi pada kadar terkecil yang diperiksa.

    (ecara teoritis tes dengan sensitifitas tinggi sangat dipilih namun karena nilai normalnya sangat

    rendah misalnya en;im dan hormon, atau tinggi misalnya darah samar, dalam klinik lebih dipilih

    tes yang dapat menentukan nilai abnormal.

    $ontoh

    •  Cuaiac tes untuk menentukan darah samar dalam feses lebih dipilih daripada ben;idin atau

    orthotoluidin tes yang lebih sensiti%e. 6alam keadaan normal kedua tes terakhir dapat positif 

    karena B &cc darah samar terdapat dalam faeses, sedangkan tes pertama positif dalam

    keadaan abnormal saja.

    •  7es K@6 dan $9P sensiti%e untuk perubahan abnormal tetapi tidak spesifik untuk penyakit

    tertentu.

    %$e#ii" adalah kemampuan mendeteksi substansi pada penyakit yang diperiksa dan

    tidak dipengaruhi oleh substansi yang lain dalam sampel tersebut, misalnya 7P:< Treponema

    Palidum Haema!lutination Test . (ecara teoritis spesifisitas sebaiknya 122A hingga tidak ada

    positif palsu false positi#e.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    43/65

    $ontoh

    Pewarnaan Jiehl ?elson sputum, biakan >owenstein "ensen dan P$9 untuk tbc paru

    spesitifitasnya 122A tetapi sensitifitasnya misalnya berturut-turut adalah 32A, 122A dan 40A.

    7es yang baik adalah bila sensiti%itas dan spesitifitasnya 122A atau mendekati 122A.

    Ce$at berarti tidak memerlukan waktu yang lama dan lekas diketahui oleh dokter yang

    merawat.

    Tida" 'a)a dan tidak sulit, artinya dapat dimanfaatkan oleh banyak laboratorium dan

    penderita5orang yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

    Pada umumnya untuk tes saring diperlukan tes yang sensitif, cepat dan tidak mahal,

    sedangkan untuk diagnosis pasti diperlukan tes spesifik yang biasanya lebih mahal. Ketepatan

    dalam pemanfaatan tes laboratorium untuk mendapatkan diagnosis akurat dan cepat serta

     jaminan kualitas hasil pemeriksan laboratorium akan 'eng)e'at $e'*ia(aan, baik untuk

    diagnosis, terapi maupun lama rawat inap.

    Niai n+r'a  harus ditetapkan oleh masing-masing laboratorium dan dilaporkan

    bersama-sama dengan hasil pemeriksan. iasanya praktisi laboratorium melaporkan rentang

    normal berdasarkan umur dan jenis kelamin, dan dokter menginterpretasi hasil tersebut lebih

     jauh dengan melihat faktor spesifik lain mis. diet, akti%itas fisik, kehamilan, dan pengobatan

    :asil pemeriksan laboratorium dapat mengalami 5aria#i dan bila %ariasi ini besar lebih

    dari # (6, maka dianggap menyimpang. Penyebab %ariasi hasil pemeriksaan laboratorium

    secara garis besar dipengaruhi oleh faktor-faktor

    1.  Pengambilan spesimen, seperti antikoagulan, %ariasi fisiologis pasien puasa dan tidak puasa,

    umur, jenis kelamin, latihan fisik, pengobatan, kehamilan, konsumsi tembakau, dsb, cara

    pengambilan, kontaminasi, dsb.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    44/65

    #.  Perubahan spesimen, seperti suhu, p:, lisis, bekuan darah lama tidak dipisahkan dari serum,

    dsb. Perubahan bisa terjadi di dalam laboratorium atau selama pengiriman ke laboratorium.

    &.  Personel. Daktor personel yang dapat menimbulkan %ariasi yang besar pada hasil laboratorium

    misalnya

    o  Kesalahan administrasi, tertukar dengan pasien lain, kesalahan menyalin pada formulir hasil

    o  Kesalahan pembacan, kesalahan penghitungan

    o  Kesalahan teknis dalam prosedur pemeriksaan

    ).  Prasarana dan sarana laboratorium, misalnya

    o  Cangguan aliran listrik, air bersih.

    o  (uhu tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan untuk penentuan tes.

    o   

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    45/65

    >aboratorium klinik bagaikan sebuah industri, dimana sampel yang diterima merupakan

    bahan bakunya, sedangkan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan merupakan produk yang

    dihasilkan. :asil pemeriksaan yang dikeluarkan harus dapat dijamin mutunya. Untuk

    meningkatkan dan mempertahankan mutu pemeriksaan, maka perlu penataan faktor-faktor 

    sebagai berikut

    1.  (umber 6aya Manusia (6M

    o  (6M yang kompeten, handal, profesional

    o  Penerapan $ontinuin! %ducation" Profesional e#elopment Pro!ram untuk meningkatkan mutu

    (6Mb. Manajemen dan kepemimpinan, pembiayaan dan komunikasi berkesinambungan

    bertumpu pada Total &uality Mana!ement 'T&M( dan $ontinous &uality Impro#ement '$&I(

    #.  (arana-prasarana dan alat (P

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    46/65

    Program kontrol kualitas ekstralab atau Pemantapan Mutu @ksternal PM@ ialah program

    pemantapan mutu yang dikoordinasikan oleh 6epkes atau perkumpulan profesi misalnya P6(-

    P=? sehingga hasil-hasil laboratorium tersebut dapat dipercaya kebenarannya.

    :asil yang baik juga menunjukkan mutu laboratorium tersebut baik, termasuk semua yang

    berkaitan dengan tes yaitu dokter, teknisi, metode, reagensia, peralatan dan sarana lainnya. 6i

    pihak lain, mutu laboratorium klinik yang baik menunjukkan kepercayaan dokter terhadap hasil

    tes laboratorium tersebut.

    o  Penerapan manajemen mutu pelayanan laboratorium, seperti akreditasi, =(+ 4221 &uality 

    Mana!ement System, =(+ 1*104 yang merupakan perpaduan =(+ 4221 dengan =(+5=@$

    132#* International %lectrotechnical $ommission

    o  =mplementasi 7HM, $H=, ser#ice satisfaction" customer satisfaction, dsb.

    o  Penerapan (tandar Keselamatan Kerja

    Upaya mencapai tujuan laboratorium klinik yakni tercapainya pemeriksaan yang

    bermutu diperlukan strategi dan perencanaan manajemen mutu yang didasari &uality 

    Mana!ement Science '&MS( dengan suatu model 6i5e78, yaitu

    1.  &uality Plannin! '&P(

    Pada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium,

    perlu merencanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan

    kemampuan yang dimiliki laboratorium.

    #.  &uality Laboratory Practice '&LP(

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    47/65

    Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan acuan setiap pemeriksaan

    laboratorium. (tandar acuan ini digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya

    %ariasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan.

    &.  &uality $ontrol '&$(

    Pengawasan sistematis periodik terhadap alat, metode, dan reagen. H$ lebih berfungsi untuk

    identifikasi ketika sebuah kesalahan terjadi

    ).  &uality *ssurance '&*(

    Mengukur kinerja pada tiap tahap siklus tes laboratorium pra analitik, analitik dan pasca

    analitik. "adi, H< merupakan pengamatan keseluruhan input-proses-output5outcome, dan

    menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan memenuhi kepuasan pelanggan. 7ujuan H<

    adalah untuk mengembangkan produksi hasil yang dapat diterima secara konsisten, jadi lebih

    berfungsi untuk mencegah kesalahan terjadi antisipasi error.

    =ndikator kinerja H< adalah

    o  Manajemen sampel  phlebotomy , preparasi spesimen

    o  Manajemen proses turn around time  waktu tunggu, (7

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    48/65

    >angkah-langkah Di%e H merupakan implementasi manajemen mutu laboratorium yang

    berujung pada $ontinous &uality Impro#ement '$&I(, menjamin pelayanan berstandar tinggi

    dan terwujudnya kepuasan pelanggan. :al ini membutuhkan komitmen pimpinan Top

    Mana!ement(,

    PEMANTAPAN MUTU PRA9ANALITIK PEMERIK%AAN LABORATORIUM

    >aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi penting

    dalam diagnosis in%itro. (etidaknya terdapat * alasan penting mengapa pemeriksaan

    laboratorium diperlukan, yaitu skrining, diagnosis, pemantauan progresifitas penyakit, monitor 

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    49/65

    pengobatan dan prognosis penyakit. +leh karena itu setiap laboratorium harus dapat

    memberikan data hasil tes yang teliti, cepat dan tepat.

    6alam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu

    tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya yang sering sering diawasi dalam

    pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung kepada

    urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian.

    Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi sekitar /1A dari total

    kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik #*A, dan kesalahan pasca analitik 1)A.

    Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pra-analitik ekstra laboratorium dan

    pra-analitik intra laboratorium. Proses-proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan

    spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan

    spesimen.

    PER%IAPAN PA%IEN

    Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium

    bagi pasien. 6okter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

    tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus

    dilakukan oleh pasien. =nformasi yang diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan

    atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai

    dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien

    akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil

    laboratoriumI tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan penilaian hasil

    laboratorium yang tidak tepat. :al yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang

    merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    50/65

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    51/65

    diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai

    dengan pasien yang akan diambil spesimen.

    7anyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. 7anyakan

     juga mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb. $atat apabila

    pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi,

    dsb. $atatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.

    1.  PeraatanPeralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut

    • bersih, kering

    • tidak mengandung deterjen atau bahan kimia

    terbuat dari bahan yang tidak mengubah ;at-;at dalam spesimen

    • sekali pakai buang disposable

    • steril terutama untuk kultur kuman

    • tidak retak5pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai dengan %olume

    spesimen

    2.  Anti"+aguan

     

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    52/65

    3.  Pe'ii)an L+"a#i Penga'*ian %$e#i'en

    7entukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang diperlukan,

    seperti

    • 6arah %ena umumnya diambil dari %ena lengan median cubiti, %ena cephalic, atau %ena

    basilic. 7empat pengambilan tidak boleh pada jalur infus atau transfusi, bekas luka,

    hematoma, oedema, canula, fistula

    • 6arah arteri umumnya diambil dari arteri radialis pergelangan tangan, arteri brachialis

    lengan, atau arteri femoralis lipat paha.

    • 6arah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari manis tangan bagian tepi

    atau pada daerah tumit 15& bagian tepi telapak kaki pada bayi. 7empat yang dipilih untuk

    pengambilan tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis

    atau pucat.

    • (pesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat yang sedang

    mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak.

    !.  :a"tu Penga'*ian

    Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.

    • Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi ideal

    • (pesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian antibiotik

    • (pesimen untuk pemeriksaan C+ diambil # jam setelah buang air yang terakhir

    • (pesimen untuk malaria diambil pada waktu demam

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    53/65

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    54/65

      :omogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan dengan lembut perlahan-lahan.

    "angan mengkocok tabung keras-keras agar tidak hemolisis.

    o  Menampung spesimen urin

      (ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,

    mudah ditutup, dan bermulut lebar 

      (ebaiknya pasien diinstruksikan membuang urine yang mula-mula keluar sebelum

    mengumpulkan urine untuk diperiksa.

      Untuk mendapatkan specimen clean catch diperlukan cara pembersihan lebih sempurna

      Mulut uretra dibersihkan dengan sabun dan kemudian membilasnya sampai bersih.

      Penderita wanita harus lebih dulu membersihkan labia minora, lalu harus merenggangkannya

    pada waktu kencing.

      Perempuan yang sedang menstruasi atau yang mengeluarkan banyak secret %agina, sebaiknya

    memasukkan tampon sebelum mengumpulkan specimen.

      agian luar wadah urine harus dibilas dan dikeringkan setelah spesimen didapat dan keterangan

    tentang pemeriksaan harus jelas dicantumkan.

    o  Menampung spesimen tinja

      (ampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan. "ika sangat diperlukan, sampel tinja juga

    dapat diperoleh dari pemeriksaan colok dubur.

      Masukkan sampel ke dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan

    apapun, dapat ditutup rapat, dapat dibuka dengan mudah dan bermulut lebar.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    55/65

    o  Menampung spesimen dahakPenting untuk mendapatkan sekret bronkial dan bukan ludah atau

    sekret hidung.

      (ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,

    mudah ditutup, dan bermulut lebar. Untuk pewarnaan 7

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    56/65

    o  PP7 dan 6:, fosfatase

    asam total

    IDENTI6IKA%I %PE%IMEN

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    57/65

    Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang harus dilakukan

    karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas meliputi pengisian formulir 

    permintaan pemeriksaan laboratorium dan pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya

    harus cocok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor =6 atau

    nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat

    merugikan.

    Untuk spesimen berisiko tinggi :=8, :epatitis sebaiknya disertai tanda khusus pada

    label dan formulir permintaan laboratorium.

    PENGIRIMAN %PE%IMEN KE LABORATORIUM

    (pesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke laboratorium.

    1.  (ebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen telah memenuhi

    persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan.

    #.   

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    58/65

    Penundaan terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi

    sumber kesalahan dalam pemeriksaan, seperti

    o  Penurunan kadar natrium ?aB , glukosa darah, angka lekosit, angka trombosit.

    o  Perubahan morfologi sel darah pada pemeriksaan mikroskopik

    o  PP7 5 6:, (CP7.

    o  >isisnya sel pada sample >$(, transudat, eksudat.

    o  Perkembangbiakan bakteri

    o  Penundaan pengiriman sampel urine

      Unsur-unsur yang berbentuk dalam urine sediment, terutama sel-sel eritrosit, lekosit, sel epitel

    dan silinder mulai rusak dalam waktu # jam.

      Urat dan fosfat yang semula larut akan mengendap, sehingga menyulitkan pemeriksaan

    mikroskopik atas unsur-unsur lain.

      ilirubin dan urobilinogen teroksidasi bila berkepanjangan terkena sinar matahari.

      akteri-bakteri akan berkembang biak yang akan menyebabkan terganggunya pemeriksaan

    bakteriologis dan p:.

      "amur akan berkembang biak

      Kadar glukosa mungkin menurun dan kalau semula ada, ;at-;at keton dapat

    menghilang.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    59/65

    *.  Pengiriman sample sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya berupa kotak atau tas

    khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus styro-foam yang dapat ditutup rapat dan mudah

    dibawa.

    PENANGANAN %PE%IMEN

    •  =dentifikasi dan registrasi spesimen

    •  (eluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius

    •  Patuhi cara pengambilan spesimen dan pengisian tabung yang benar 

    •  Cunakan sentrifus yang terkalibrasi

    •  (egera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung lain, tempeli label

    •  (egera distribusikan spesimen ke ruang pemeriksaan

    PEN-IMPANAN %PE%IMEN

    •  Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke

    laboratorium lain

    •  >ama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya

    •  :indari penyimpanan whole blood di refrigerator 

    •  (ampel yang dicairkan setelah dibekukan harus dibolak-balik beberapa kali dan terlarut

    sempurna. :indari terjadinya busa.

    •  (impan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi 5 pengulangan

    •  Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu #-0L$, suhu kamar, suhu -#2L$, -32L$

    atau -1#2L$ jangan sampai terjadi beku ulang.

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    60/65

    •  Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma

    atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.

    •  Memberi bahan pengawet pada spesimen

    •  Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri

    'aktu penyimpanan spesimen dan suhu yang disarankan

    •  Kimia klinik 1 minggu dalam referigerator 

    •  =munologi 1 minggu dalam referigerator 

    •  :ematologi # hari pada suhu kamar 

    •  Koagulasi 1 hari dalam referigerator 

    •  7oksikologi / minggu dalam referigerator 

    •  lood grouping 1 minggu dalam referigerator 

    %ia$a (ang Teri*at Daa' Pr+#e# Pra9Anaiti";

    (elalu ada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra-analitik, yaitu pasien, dokter,

    paramedis5perawat, petugas layanan transportasi, analis dan dokter laboratoriumI mereka

    semua berbagi tanggung jawab terhadap mutu bahan spesimen dan harus memahami

    pentingnya tahap pra-analtik, serta mengenali kemungkinan penyebab kesalahan dan

    konsekuensi mereka untuk hasil pemeriksaan.

    Komunikasi antara dokter, paramedis5perawat, petugas layanan transportasi, analis dan

    dokter laboratorium harus selalu ditingkatkan dalam bentuk komunikasi langsung, telepon, atau

    media lainnya. >ebih baik kalau laboratorium dapat membuat pedoman atau semacam (+P

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    61/65

    mengenai pengumpulan spesimen untuk penggunaan oleh bagian lain. Pedoman tersebut

    harus ditinjau ulang oleh super%isor laboratorium. >aboratorium juga perlu menetapkan

    prosedur untuk penanganan spesimen dan prosedur untuk manajemen spesimen penerimaan

    atau penolakan spesimen.

    MUTU PELA-ANAN LABORATORIUM KLINIK RUMA4 %AKIT

    Pelayanan kesehatan di 9umah (akit merupakan bagian integral yang tidak dapat

    dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah pada

    spesialisasi dan subspesialisasi. (emakin pesat lajunya pembangunan, semakin besar pula

    tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

    Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,

    tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat. 6i lain pihak

    pelayanan 9umah (akit yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan semakin

    dibutuhkan. (ejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh

    laboratorium klinik 9umah (akit sangat perlu untuk menerapkan sebuah standar mutu untuk

    menjamin kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

    UU ?o. #& 5 144# tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk

    pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. (ebagai penjabaran dari undang-undang

    tersebut salah satunya adalah (urat Keputusan 6irektur "endral Pelayanan Medik ?omor :K

    22/.2/.&.*.22300 tahun 144* tentang pelaksanaan akreditasi 9umah (akit termasuk di

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    62/65

    dalamnya adalah pelayanan laboratorium klinik untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di

    9umah (akit.

    erkaitan dengan pengukuran mutu pelayanan kesehatan tersebut, menurut

    6onabedian ada & %ariabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu, yaitu

    1.  =nput struktur, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan

    kesehatan, seperti (6M, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi

    dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu

    pula. :ubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan

    pelayanan kesehatan.

    #.  Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen pasien 5

    masyarakat . Proses ini merupakan %ariable penilaian mutu yang penting.

    &.  +utput5outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada

    konsumen pasien5masyarakat, termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.

    Untuk meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik yang terdapat dalam seluruh

    9umah (akit perlu dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang tepat. (alah

    satu pendekatan mutu yang digunakan adalah Manajemen Mutu 7erpadu Total &uality 

    Ma!ement" T&M .

    Menurut (ulistiyani ! 9osidah #22& konsep 7HM pada mulanya dipelopori oleh '.

    @dward 6eming, seorang doktor di bidang statistik yang diilhami oleh manajemen "epang yang

    selalu konsisten terhadap kualitas terhadap produk-produk dan layananannya. 7HM adalah

    suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki

    otputnya, menekan biaya produksi serta meningkatkan produksi. 7otal mempunyai konotasi

    seluruh sistem, yaitu seluruh proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    63/65

    supplier . &uality   berarti karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan

    management berarti proses komunikasi %ertikal dan hori;ontal, top-down dan bottom-up, guna

    mencapai mutu dan produkti%itas.

    Pendekatan Manajemen Mutu 7erpadu dalam pelayanan laboratorium menurut (ianipar 

    1443 adalah menggunakan konsep dari $reech, yaitu suatu pendekatan manajemen yang

    merupakan suatu sistem yang mempunyai struktur yang mampu menciptakan partisipasi

    menyeluruh dari seluruh jajaran organisasi dalam merencanakan dan menerapkan proses

    peningkatan yang berkesinambungan untuk memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan.

    7erdapat lima pilar Manajemen Mutu 7erpadu, yaitu kepemimpinan, proses, organisasi,

    komitmen, produk dan ser%ice. Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses.

    Proses adalah transformasi dari input, dengan menggunakan mesin peralatan, perlengkapan

    metoda dan (6M untuk menghasilkan produk atau jasa bagi pelanggan.

    PENINGKATAN MUTU PELA-ANAN LABORATORIUM KLINIK

    Menurut Pusorowati #22), mutu pada hakekatnya adalah tingkat kesempurnaan suatu

    produk atau jasa. (edangkan mutu pelayanan laboratorium klinik 9umah (akit diartikan

    sebagai derajat kesempurnaan pelayanan laboratorium klinik untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan dengan menggunakan potensi sumber daya

    yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan

    sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan

    dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.

    Upaya peningkatan mutu pelayanan laboratorium klinik merupakan serangkaian

    kegiatan yang komprehensif dan integral yang menyangkut struktur, proses dan outcome

    secara obyektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan kewajaran

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    64/65

    pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan maslah-masalah yang terungkapkan sehingga

    pelayanan laboratorium yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.

    (asaran upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit adalah

    meningkatkan kepuasan pelanggan pasien, dokter dan pemakai jasa laboratorium lainnya,

    meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan laboratorium, dan efisiensi penggunaan

    sumber daya yang dimiliki.

    $akupan kegiatan peningkatan mutu meliputi seluruh kegiatan teknis laboratorium dan

    kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta manajemen laboratorium. Kegiatan teknis

    laboratorium meliputi seluruh kegiatan pra-analitik, analitik dan pasca-analitik. Kegiatan yang

    berkaitan dengan administrasi meliputi pendaftaran pasien 5 spesimen, pelayanan administrasi

    keuangan, dan pelayanan hasil pemeriksaan. (edangkan kegiatan yang bersifat manajerial

    meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya adalah penatalaksanaan

    logistic dan pemberdayaan (6M.

    Pendekatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di

    =nstalasi Patologi Klinik adalah

    1.  Pendekatan tidak langsung

    o  Program menjaga mutu quality assurancequality impro#ement , seperti pemeriksaan kontrol

    kualitas quality control , Pemantapan Mutu =nternal PM=, Pemantapan Mutu @ksternal PM@

    o  &uality *ssesment , seperti akreditasi, =(+ 4221#222

    o  Total &uality Mana!emen 7HM

  • 8/19/2019 Sop Dian Lab

    65/65

    o  Pengembangan standar profesi, seperti seminar 5 kursus 5 workshop 5 pelatihan, pendidikan

    berkelanjutan. Program ini dilakukan baik untuk Pranata >aboratorium maupun tenaga

    administrasi.

    o  .isk mana!ement , misalnya penanganan komplain dari pelanggan.

    o  Program-program khusus, misalnya mengukur kepuasan pelanggan melalui pemberian

    kuesioner.

    #.  Pendekatan pemecahan masalah

    Pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus daur yang berkesinambungan.

    >angkah pertama dalam siklus ini adalah identifikasi masalah. =dentifikasi masalah merupakan

    bagian sangat penting dari seluruh proses siklus karena akan menentukan kegiatan-kegiatan

    selanjutnya dari pendekatan masalah. Masalah akan timbul apabila

    o  7erdapat penyimpangan antara hasil yang dicapai output dengan standar yang adab.

    o  7erdapat ketidakpuasan akan penyimpangan tersebut.

    Pendekatan pemecahan masalah ini dapat dilakukan melalui kegiatan Cugus Kendali

    Mutu CKM atau dengan program Problem Sol#in! for a Better Hospital  P(: yang tengah

    digalakkan oleh Manajemen 9umah (akit. Pendekatan kegiatan P(: mirip dengan CKM.