Space Occupying Lesion Kata Pengantar SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial Dari definisi diatas dapat kita ketahui akan bahaya yang ditimbulkan akibat dari SOL. Untuk itu makalah ini dibuat diharapkan dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam membarikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami SOL. Dalam maklah ini penulis telah melampirkan akan definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan asuhan keperawatan mengenai SOL ( Space Occupying Lesion ). Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa/i keperawatan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Space Occupying LesionKata Pengantar
SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi
pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat
menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor
intracranial
Dari definisi diatas dapat kita ketahui akan bahaya yang ditimbulkan akibat dari SOL.
Untuk itu makalah ini dibuat diharapkan dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam
membarikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami SOL.
Dalam maklah ini penulis telah melampirkan akan definisi, etiologi, klasifikasi,
manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan asuhan keperawatan
mengenai SOL ( Space Occupying Lesion ). Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
membantu dan bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa/i keperawatan.
Kata PengantarDaftar isi .........................................................................................................................................
BAB 1 : Pendahuluan .............................................................................................................Latar belakang ..........................................................................................................Tujuan ......................................................................................................................Manfaat ....................................................................................................................
BAB 3 : Laporan Kasus .........................................................................................................Pengkajian ................................................................................................................Analisa Data dan Diagnosa ......................................................................................Rencana Keperawatan ..............................................................................................Tindakan ..................................................................................................................Evaluasi ....................................................................................................................
BAB 4 : Pembahasan ..............................................................................................................Pengkajian ................................................................................................................Diagnosa ..................................................................................................................Intervensi ..................................................................................................................Implementasi ............................................................................................................Evaluasi ....................................................................................................................
BAB 5 : Penutup ....................................................................................................................Kesimpulan ..............................................................................................................Saran .........................................................................................................................
Daftar PustakaBAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi
pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan
lesi pada otak seperti; kuntusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intra kranial.
(Long,2002,130)
tapi penulis membatasi dengan hanya membahas tentang abses otak. Abses otak (AO)
adalah suatu reaksi piogenik yang terlokalisir pada jaringan otak. AO pada anak jarang ditemukan
dan di Indonesia juga belum banyak dilaporkan. Morgagni pertama kali melaporkan AO yang
disebabkan oleh peradangan telinga. Pada beberapa penderita dihubungkan dengan kelainan
jantung bawaan sianotik. Mikroorganisme penyebab AO meliputi bakteri, jamur dan parasit
tertentu. Mikroorganisme tersebut mencapai substansia otak melalui aliran darah, perluasan infeksi
sekitar otak, luka tembus trauma kepala dan kelainan kardiopulmoner. Pada beberapa kasus tidak
diketahui sumber infeksinya.
Gejala klinik AO berupa tanda-tanda infeksi yaitu demam, anoreksi dan malaise, peninggian tekanan
intrakranial serta gejala nerologik fokal sesuai lokalisasi abses. Terapi AO terdiri dari pemberian
antibiotik dan pembedahan. Tanpa pengobatan, prognosis AO jelek.
2. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memberikan informasi mengenai asuhan
keperawatan yang akan diberikan pada pasien dengan menderita SOL serta memberikan
informasi mengenai SOL dan cara mengatasinya dan memenuhi tuntutan tugas kelompok
setelah melakukan praktek dinas lapangan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Oleh karena itu dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu dan bermanfaat
untuk kita semuanya.
3. MANFAAT
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memperdalam ilmu keperawatan
medikal bedah yang bersangkutan dengan SOL dan juga dapat menjadikan acuan dalam
menetapkan asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFENISI
SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi
pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat
menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor
intracranial ( Long C , 2002 : 130).
Karena cranium merupakan tempat yang kaku dengan volume yang terfiksasi maka
lesi-lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial. Suatu lesi yang meluas pertama kali
diakomodasi dengan cara mengeluarkan cairan serebrospinal dari rongga cranium. Akhirnya
vena mengalami kompresi, dan gangguan sirkulasi darah otak dan cairan serebrospinal mulai
timbul dan tekanan intracranial mulai naik. Kongesti venosa menimbulkan peningkatan
produksi dan penurunan absorpsi cairan serebrospinal dan meningkatkan volume dan terjadi
kembali hal-hal seperti diatas.
Posisi tumor dalam otak dapat mempunyai pengaruh yang dramatis pada tanda-tanda
dan gejala. Misalnya suatu tumor dapat menyumbat aliran keluar dari cairan serebrospinal
atau yang langsung menekan pada vena-vena besar, meyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan intracranial dengan cepat. Tanda-tanda dan gejala memungkinkan dokter untuk
melokalisirlesi akan tergantung pada terjadinya gangguan dalam otak serta derajat
kerusakan jaringan saraf yang ditimbulkan oleh lesi. Nyeri kepala hebat, kemungkinan
akibat peregangan durameter dan muntah-muntah akibat tekanan pada batang otak
merupakan keluhan yang umum.Suatu pungsi lumbal tidak boleh dilakukan pada pasien
yang diduga tumor intracranial. Pengeluaran cairan serebrospinal akan mengarah pada
timbulnya pergeseran mendadak hemispherium cerebri melalui takik tentorium kedalam
fossa cranii posterior atau herniasi medulla oblongata dan serebellum melalui foramen
magnum. Pada saat ini CT-scan dan MRI digunakan untuk menegakkan diagnose.
Tumor otak adalah sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang
di dalam tengkorak. (http://www.tumor_otak/2008.com).
Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak / ganas yang
tumbuh di otak, meningen dan tengkorak (Lombardo, Mary caster 2005 : 1183).
B. ETIOLOGI
1. Riwayat trauma kepala.
2. Faktor genetik
3. Paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik
4. Virus tertentu
5. Defisiensi imunologi
6. Congenital
(ngatisyah, 2001)
C. KLASIFIKASI
Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi :
a. Jinak
Acoustic neuroma
Meningioma
Pituitary adenoma
Astrocytoma ( grade I )
b. Malignant
Astrocytoma ( grade 2,3,4 )
Oligodendroglioma
Apendymoma
Berdasarkan lokasi tumor dapat dibagi menjadi :
a. Tumor intradural
Ekstramedular
Cleurofibroma
Meningioma intramedural
Apendimoma
Astrocytoma
Oligodendroglioma
Hemangioblastoma
b. Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi primer.
(smeltzer, 2002)
D. MANIFESTASI KLINIS
Peningkatan tekanan intracranial
a. Nyeri kepala
Nyeri bersifat dalam, terus – menerus, tumpul dan kadang – kadang bersifat hebat
sekali, biasanya paling hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktivitas yang
menyebabkan peningkatan TIK, yaitu batuk, membungkuk dan mengejan.