Top Banner

of 18

SML Hotel

Jan 07, 2016

Download

Documents

wiwik septiani

makalah telaah sistem manajemen lingkungan perhotelan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Perencanaan Program Manajemen Limbah Perhotelan

Dosen Pengajar :Prof. Dr. Zulkifli Dahlan

Dibuat oleh kelompok 3Semester III (Tiga)Wiwik Septiani 20012681418005Indah Hamida20012681418007Maria Lusia20012681418017

PROGRAM STUDI BIOLOGI LINGKUNGANPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015

PENDAHULUAN

Membangun EMS mungkin terdengar seperti tugas yang sangat besar untuk organisasi kecil, karena waktu dan sumber informasi lainnya terbatas dalam organisasi kecil, sehingga penting dalam penggunaan sumber daya Anda digunakan dengan bijaksana. satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengikuti langkah sederhana, dan rencana yang efektif dalam membangun pengalaman dari organisasi yang telah menerapkan EMS. Pada bagian ini akan menggambarkan beberapa langkah elemen kunci EMS atau SML. Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah mengenai apa yang Anda perlu lakukan, bagaimana Anda akan melakukannya , dan siapa saja orang yang harus terlibat dalam perencaan EMS atau SML.

Langkah-langkah dalam membangun EMS/SML:1. Menunjuk pengelola komitmen2. Memilih juara/ pemenang3. Mempersiapkan anggaran dan Susunan acara4. Membangun tim proyek5. Melibatkan karyawan6. Melakukan review awal (evaluasi)7. Memodifikasi rencana8. Mempersiapkan prosedur & dokumen lain9. Rencana untuk perubahan10. Melatih karyawan 11. Menilai kinerja EMS

Elemen Kunci EMS atau SML

Bagian ini memberikan panduan tentang bagaimana membangun dan melaksanakan EMS. Seperti disebutkan sebelumnya, EMS Anda harus dibangun pada "Plan, Do, Check, Act" model untuk memastikan bahwa isu lingkungan secara sistematis di identifikasi, dikendalikan, dan dipantau. Menggunakan pendekatan ini akan membantu untuk memastikan peningkatan kinerja EMS dari waktu ke waktu.

HOTELBiasanya hotel-hotel berbintang akan melengkapi hotelnya dengan fasilitas-fasilitas seperti kolam renang, restauran, fitness room, jogging track, fasilitas olahraga, guest laundry dan lain-lain, untuk memberikan kemudahan dan kenyaman bagi wisatawan. Pada saat beroperasinya, industri perhotelan sangat membutuhkan beragam sumber daya untuk menjamin keberlangsungan usahanya. Selain itu juga, akomodasi (hotel) akan memberikan tekanan terhadap lingkungan berupa limbah dari hasil usahanya. Konsekuensinya akomodasi (hotel) memiliki potensi untuk memberikan tekanan terhadap lingkungan sekitarnya sebagai dampak dari usaha yang dijalankan.

Perencanaan Lingkungan:A. Aspek-aspek dan Dampak lingkunganMengidentifikasi atribut lingkungan dari produk, kegiatan dan layanan. Menentukannya harus memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan Hidup. B. Hukum dan persyaratan lainMengidentifikasi dan memastikan akses hukum yang relevan dan regulasinya (dan persyaratan lainnya yang diikuti serta dipatuhi organisasi). C. Tujuan dan sasaran Menetapkan tujuan lingkungan untuk organisasi, sejalan dengan kebijakan, dampak lingkungan, dilihat dari pihak yang berkepentingan dan faktor lainnya.D. Rencana Kerja dan Program manajemen lingkunganRencana tindakan untuk mencapai tujuan dan target.

Perencanaan Lingkungan PerhoitelanA. Aspek dan Dampak LingkunganLimbah perhotelan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:1. Senyawa fisik: Berwarna Mengandung padatan 2. Senyawa kimia Kimia organik: Mengandung karbohidrat Mengandung minyak dan lemak Mengandung protein Mengandung unsur surfactan antara lain detergen dan sabun Kimia inorganik: Mengandung alkalinity Mengandung Khloride Mengandung Nitrogen Mengandung Phospor Mengandung Sulfur 3. Senyawa biologi : Mengandung protista dan virus Rata-rata karakteristik limbah perhotelan adalah sebagai berikut: Konsentrasi BOD di dalam air limbah 200 300 mg/lt. Konsentrasi SS di dalam air limbah 200 250 mg/l.

Adapun aspek dampak lingkungan hidup dari pembangunan hotel diuraikan sebagai berikut :

1. EnergiHotel membutuhkan energi listrik yang cukup besar untuk menjamin kelangsungan operasionalnya. Hotel kadang memerlukan energi listrik yang cukup banyak melebihi konsumsi listrik penduduk lokal. Idealnya industri perhotelan memanfaatkan energi listrik secara efisien. Rata-rata konsumsi energi per-kamar per-malam di hotel kemungkinan 130 Megajoule, hotel memiliki determinasi rata-rata pengeluaran carbon dioxida per malam 20,6 kg (Gosling et al 2005) dalam (Graci dan Jacqueline, 2009)Sumber: penggunaan energi tiap pengunjung, energi dari fasilitas bar, restoran, kolam, dan beberapa ruangan yang luas (disewakan untuk acara tertentu), peralatan yang menggunakan listrik, pencahayaan (lampu), pemanas atau pun pendingin ruangan.Dampak: Akan berdampak langsung pada perubahan iklim, termasuk semakin tingginya temperatur udara dan kenaikan tingkat perubahan cuaca yang ekstrim.

2. Sumber Daya AirPenggunaan air untuk akomodasi dan kebutuhan pemukiman cukup signifikan jumlahnya, sedangkan air bersih merupakan sumber daya yang terbatas. Dengan jumlah wisatawan yang menginap meningkat tentu saja konsumsi air bersih yang dibutuhkan oleh hotel akan meningkat pula. Konsumsi air oleh turis berjumlah 440 liter per hari per turis, dan air yang digunakan hampir dobel jumalah rata-ratanya di wilayah yang kering seperti penginapan di Spanyol (UNEP, 2008) dalam (Graci dan Jacqueline, 2009).Sumber: air sisa buangan dari kegiatan memasak, kebersihan, dan minum. Penggunaan untuk kolam renang, kebun/taman, dan lapangan golf. Dampak: penggunaan air di suatu perhotelan biasanya tidak efisien karena para pengunjung hotel menggunakan air dengan sangat boros, sehingga hal ini akan berdampak terhadap menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air, dan persediaan air pun akan semakin berkurang.

3. Limbah Limbah Padat/sampah Sampah merupakan suatu barang yang tidak dapat digunakan lagi, tidak dapat dipakai, tidak disenangi dan harus dibuang. Sampah yang dihasilkan oleh hotel tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan sampah dilakukan sedemikian rupa sehingga hal-hal yang tidak baik untuk kehidupan serta dampak negatif terhadap lingkungan tidak terjadi dengan melakukan pengomposan dengan baik. Rata-rata hotel menghasilkan 1 kg sampah pertamu perhari (Bohdanowicz 2005:190) dalam (Graci dan Jacqueline, 2009).Sumber: sisa makanan dan sisa bahan-bahan masakan restoran, kaleng/kemasan, botol, dan plastik sisa pengunjung atau restauran, kertas dari sisa atau buangan hotel, sisa buangan/kotoran manusia, tissue, pampers, pembalut buangan dari pengunjung.Dampak: Sampah yang dibuang tidak pada tempatnya dan tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

Limbah CairSelain limbah padat/sampah, hotel juga menghasilkan limbah cair. Pengelolaan limbah cair ini sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Jika tidak limbah cair hotel dapat memberikan tekanan terhadap lingkungan sekitarnya, apalagi jika langsung dibuang ke tanah tanpa ada proses pengolahan limbah cair. Hal ini tentu akan berdampak buruk terhadap ekologi tanah dan dapat mengakibatkan polusi air. Dan sering sekali bahwa hotel yang beroperasi dipinggir pantai secara langsung membuang limbahnya ke laut.Sumber: deterjen pembuangan air laundry, air sabun sisa buangan mandi, cuci dan kakus baik pengunjung atau karyawan hotel, pembuangan septitank, minyak sisa masak, cairan sabun pembersih lantai.Dampak: Jika limbah cair yang langsung dibuang ke lingkungan perairan maka akan menyebabkan keracunan pada biota yang ada di dalam perairan dan lama kelamaan akan menyebabkan matinya biota tersebut. Sedangkan jika di buang ke suatu lahan, jika meresap kedalam tanah maka akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.

4. Polusi Udara. Mengganggu kesehatan dan kenyamanan karyawan dan pengunjung atau tamu / penyewa kamar.Sumber: pendingin ruangan yang tidak pernah di rawat, ventilasi yang kurang baik, asap dari kegiatan memasak, asap rokok, dllDampak: Terjadinya gangguan pernafasan seperti radang paru-paru Mengganggu kesehatan kulit sehingga kulit nampak kusam, elastisitas merosot, penuaan dini, timbul flek hitam, mengalami keriput, yang lebih parah adalah resiko penyakit kanker kulit Bagi penderita asma juga bisa meningkatkan kambuhnya penyakit asmanya Timbul batuk-batuk Mengalami stress dan mudah marah Terganggunya fungsi reproduksi

5. Polusi Suara. Mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar, penyewa kamar, karyawan.Sumber: dari generator yang digunakan saat lampu mati.Dampak: Polusi suara dapat menyebabkan berbagai macam gangguan seperti Gangguan fisiologis, Gangguan psikologis Gangguan pendengaran/ketulian Menurunnya performa kerja Stres dan KelelahanJika terjadi terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.

Tabel kegiatan dan layanan di hotel yang berdampak pada lingkunganService/ActivityDescriptionMain Environmental Impacts

AdministrationHotel managementReception of clientsEnergy, water and materials (mainly paper)Generation of waste and hazardous waste (toner cartridges)

Technical ServicesEquipment for producing hot water and heatingAir conditioningLightingSwimming poolsGreen areasMice and insect exterminationRepairs and maintenanceEnergy and water consumptionConsumption and generation of a wide range of hazardous productsAir and soil emissionsGeneration of waste waterPesticides use

Restaurant/barBreakfast, lunch, dinnerBeverages and snacksEnergy, water and raw materials consumptionPackaging wasteOrganic waste

KitchenFood conservationFood preparationDish washingConsumption of energy and waterPackaging wasteOil wasteOrganic wasteGeneration of odours

Room UseUse by guestsProducts for guests' useHousekeepingEnergy, water and raw materials consumptionUse of hazardous productsGeneration of waste packagingGeneration of waste water

LaundryWashing and ironing of guest clothesWashing and ironing of hotel linensConsumption of energy and waterUse of hazardous cleaning productsGeneration of waste water

B. Hukum dan Persyaratan lainSebuah laporan kebijakan lingkungan harus di tulis untuk di komunikasikan secara internal dan eksternal. Organisasi perlu untuk mengindentifikasi persyaratan perundang-undangan tersebut dapat mencakup:1. Persyaratan peraturan perundang-undangan nasional dan internasional2. Persyaratan peraturan perundang-undangan provinsi/departemen3. Persyaratan peraturan perundang-undangan pemerintah setempatContoh persyaratan lainnya yang dapat di ikuti oleh organisasi, mencakup: Perjanjian dengan pihak otoritas Perjanjian dengan customers Panduan yang bukan peraturan (non-regulatory) Prinsip atau codes of practice yang bersifat sukarela Komitmen ekolabel atau pelayanan produk (product stewardship) yang bersifat sukarela Persyaratan asosiasi perdagangan Perjanjian dengan kelompok masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat Komitmen organisasi atau organisasi induk kepada masyarakat Persyaratan koorperasi / perusahaan

Laporan kebijakan tertulis membutuhkan pernyataan yang mengikuti: Tujuan lingkungan yang bertanggung jawab (contoh, melakukan pengurangan 20% limbah selama beberapa tahun sesuai yang ditentukan). Organisasi mencoba untuk mempekerjakan orang-orang atau masyarakat sekitar (contoh, menegakkan kesempatan yang sama) Mencoba mengintegrasikan dan bekerjasama dengan masyarakat lokal pada berbagai permasalahan penting yang berdampak pada bisnis atau bidang usaha.

NOPeraturan Hukum dan Kebijakan yang berlakuDeskripsi

1Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 1995Mengenai Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan hotel (parameter yang diamati BOD, COD, TSS, pH, bau, kekeruhan yang mengacu pada pertimbangan aspek estetika)

2ISO 14001Kesepakatan-kesepakatan internasional dalam Multilateral Environment Agreements (MEAs)

3Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

4Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air

5Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang Analisa Dampak Lingkungan

6Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

7SNI 19-14001-2005.

Sistem manajemen lingkungan Persyaratan dan panduan penggunaan.

8Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

9Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia.

10Pasal 26 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwa setiap pengusaha pariwisata wajib memelihara lingkungan yang sehat, bersih dan asri, serta memelihara kelestarian lingkungan hidup.

11Pasal 27 ayat (1)tentang larangan merusak daya tarik wisata.

12Pengertian Hotel berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor: PM . 86/HK.501/MPK/2010

Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Penyediaan Akomodasi adalah penyedia akomodasi secara harian berupa kamar-kamar di dalam 1 (satu) bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya.

13Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

14Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 2025

15Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014

16Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor: PM.04/ UM.001/MKP/2008Tentang Sadar Wisata;

17Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.105/UM.001/MKP/2010Tentang Perubahan Pertama Atas Rencana Strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014;

18Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2003. Tentang Baku Mutu Air Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.

19Keputusan Kepala Bapedal Nomor 03/BAPEDAL/09/1995tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3

20Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01/BAPEDAL/09/1995tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

21Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-39/MENLH/8/ 1996tentang Daftar Jenis Usaha atau Kegiatan Wajib AMDAL

22Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

23Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Keputusan menteri lingkungan hidup No. 52 Tahun 1995

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2003. Tentang Baku Mutu Air Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.

C. Tujuan dan Sasaran Tujuan1. Mengurangi penggunaan energi (effective & efficient)2. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya3. Mengurangi limbah berbahaya yang dihasilkan. Pengelolaan Limbah Padat, Limbah Cair dan Limbah lain yang berbahaya seperti gas, accu bekas 4. Meningkatkan kesadaran karyawan yang berkaitan dengan isu lingkungan.5. Meningkatkan kepatuhan dengan izin batas debit air limbah6. Pengamanan & Pemeliharaan Lingkungan7. Pelestarian & Penyeimbangan Ecosystem8. Bebas dari debu dan asap, bebas dari kebisingan

Sasaran / Target1. Mengurangi penggunaan listrik sebesar 10% pata tahun 19962. Mengurangi penggunaan gas alam sebesar 15% pada tahun19963. Mengurangi penggunaan CFC pada tahun19974. Kursus pelatihan kesadaran 5. Tidak ada pelanggaran kebijakan6. Upaya-upaya untuk penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dengan cara: REDUCING, RE-USING, RECYCLING 7. Meningkatkan penggunaan Green Products

D. Rencana Kerja dan Program Manajemen LingkunganRencana Kerja: Penerapan konsep ekologi yang dilakukan oleh hotel Pemanfaatan Lahan dan Hutan oleh Hotel Material bangunan yang digunakan Hotel Teknik menghemat energy, teknik untuk menghemat air Kegiatan yang dilakukan Hotel dalam bidang sosial kemasyarakatan Teknik pengolahan limbah / sampah di Hotel Penggunaan produk lokal oleh HotelProgram Manajemen:1. Energi Minimumkan konsumsi energi, seperti mengadopsi disain gedung yang hemat energi dengan memperhatikan kaidah arsitektur tradisional, sistem pencahayaan yang sifatnya mengurangi pemakaian lampu, pemakaian peralatan dapur dengan konsumsi energi listrik yang hemat serta pemakaian bola lampu hemat energi. Memaksimumkan efisiensi dari sumber energi dengan menggunakan peralatan yang sesuai agar energi tidak ada yang hilang. Menggunakan energi yang dapat diperbaharui seperti memanfaatkan tenaga surya atau solar cell untuk memanaskan air dan penerangan lampu taman. Melakukan pencatatan, pengecekan data pemanfaatan energi secara teratur serta dilakukan evaluasi secara rutin oleh departemen engineering.

2. Sumber daya air Melakukan usaha untuk meminimumkan penggunaan air, mulai dari wisatawan, karyawan hingga penggunaan peralatan di hotel. Melakukan usaha daur ulang (re-use) terhadap air hujan untuk kepentingan pertamanan. Usaha mengubah perilaku tamu dalam pemakaian air dengan penyampaian pesan/ kampanye hemat pemakaian air. Melakukan pengecekan jumlah konsumsi air sesuai dengan standar/klasifikasi hotel secara teratur, yang mana pemakaian air maksimal 650 liter/orang perhari (Tim THK, 2008)

3. Limbah Padat Melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang sesuai dengan jenisnya (sampah organik dan anorganik) untuk memudahkan dalam pengolahannya. Melakukan pengolahan sampah dapur berupa sampah basah, yaitu sampah sisa makanan dari dapur dan serasah daun dari kebun untuk dijadikan kompos. Melakukan upaya 3R : reuse, recycle, dan reduse terhadap sampah anorganik berupa kaleng/kemasan, kertas, botol, plastik. Mempergunakan produk yang ramah lingkungan (ecolab product), dan mudah didaur ulang. Selain sampah, hotel juga harus mampu menangani B3 (bahan berbahaya beracun). Untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan (tanah, air dan udara), hotel harus memanfaatkan 100% cleaning chemical yang biodegradable/ramah lingkungan. Karena sifat cleaning chemical yang non biodegradable sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diuraikan oleh mikroorganisme tanah, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah (land degradation).

4. Limbah Cair Hotel harus memiliki sistem IPAL/STP dan harus berfungsi dengan baik (memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan). Penggunaan kembali air hasil (daur ulang) limbah cair merupakan bentuk aktivitas dalam penghematan air mengingat industri perhotelan membutuhkan air dalam kuantitas yang banyak.

Pengolahan air buangan dapat dibagi menjadi empat tahap pengolahan, yaitu:1. Pengolahan awal (Pre Treatment)Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah: Screening, Grit Removal, dan Equalization.

2. Pengolahan tahap pertama (Primary Treatment)Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah: Kimia Netralisasi Koagulasi Hidrolisis Fisik Flotasi Sedimentasi

3. Pengolahan tahap kedua (Secondary Treatment)Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah: Penghilangan organik terlarut dan unsur koloid Lumpur aktif (Activated Sludge) Trickling Filter Kolam aerasi Penghilangan padatan tersuspensi Presipitasi (Pengendapan)

4. Pengolahan tahap ketiga (Tertiary Treatment)Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah: Koagulasi, Sedimentasi Filtrasi Adsorpsi karbon Ion exchange (Penukar ion) Destilasi Reverse Osmosis (RO) Elektrodialisis

DAFTAR PUSTAKAAmelia, A. 2014. Polusi udara: Pengertian dan dampak polusi udara. (online) (http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak-polusi-udara/, Diakses 30 September 2015).Anonim. 2015. Dampak buruk dari kebiasaan hidup tidak hemat listrik. (online) (http://benangkusut.info/dampak-buruk-dari-kebiasaan-hidup-tidak-hemat-listrik/, Diakses 30 September 2015).Graci, Sonya., dan Jacqueline, Kuehnel. 2009. Green Hotels & Responsible Tourism Initiative. (online) (http://green.hotelscombined.com/Gyh-Best-Practices.php, diakses 29 September 2015).Hajjah, Fajriyatul., F.X. Decelle., dan I.N. Sunarta. Manajemen lingkungan hotel di Bali: Penerapan konsep ekologi dalam kegiatan hotel.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 1995. Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel.Meliala, D. 2012. Pengertian, jenis, dampak negatif sampah. (online) (http://dedymeliala.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-jenis-dampak negatif-sampah.html. diakses tanggal 30 September 2015.Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2003. Tentang Baku Mutu Air Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.SNI 19-14001-2005. Sistem manajemen lingkungan Persyaratan dan panduan penggunaan.Stapleton, P.J. 1996. Environmental Management Systems: An Implementation Guide for Small and Medium-Sized Organizations. NSF International Ann Arbor: Michigan.Tirtawati, N.M. 2009. Potensi Hotel Dalam Memberikan Tekanan Terhadap Lingkungan.(online) (http://tirtawati.blogspot.co.id/2009/06/potensi-hotel-dalam-memberikan-tekanan.html, diakses 21 September 2015).Whitelaw, Ken. 2004. ISO 14001 Environmental Systems Handbook Second edition. Elsevier Butterworth-Heinemann Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP: London, Inggris.