PENGARUH PEMBERIAN BRISK WALKING EXERCISE DAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: NURISMA PRAMUDIANA J 120 150 059 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
15
Embed
SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN …eprints.ums.ac.id/71384/13/Naspub awal bab di kiri.pdf3.2.2 Karakteristik berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik Berdasarkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMBERIAN BRISK WALKING EXERCISE DAN
SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh:
NURISMA PRAMUDIANA
J 120 150 059
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PEMBERIAN BRISK WALKING EXERCISE DAN SLOW
DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
NURISMA PRAMUDIANA
J 120 150 059
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Isnaini Herawati, Ftr., MSc NIK.748
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PEMBERIAN BRISK WALKING EXERCISE DAN SLOW
DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
OLEH
NURISMA PRAMUDIANA
J120150059
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu, 23 Januari 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Isnaini Herawati, Ftr., M.Sc (……..……..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. dr. Siti Soekiswati, M.H (……………)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Farid Rahman S.ST.FT., M.Or (…………....)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes NIK/NIDN : 786/06-1771-7301
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. .
Surakarta, 23 Januari 2019
Penulis
NURISMA PRAMUDIANA J120150059
1
PENGARUH PEMBERIAN BRISK WALKING EXERCISE DAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
Abstrak Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan keadaan seseorang mengalami tekanan darah yang konsisten berkisar antara 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan penyakit pembuluh darah. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian karena tingkat morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Penanganan fisioterapi yang diberikan oleh peneliti berupa brisk walking exercise dan slow deep breathing exercise untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian brisk walking exercise dan slow deep breathing exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain two group pre test and post test untuk mengetahui pengaruh pemberian brisk walking dan slow deep breathing exercise terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Responden yang diambil sebanyak 24 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling rentang usia 45-60 tahun yang dibagi menjadi kelompok perlakuan 1 yang diberikan slow deep breathing exercise dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan brisk walking exercise dan slow deep breathing exercise. Semua responden dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spyghmomanometer. Hasil uji pengaruh menggunakan wilcoxon test pada kelompok perlakuan 2 diperoleh hasil p: 0,002 (p<0,05), sedangkan pada kelompok perlakuan 1 diperoleh hasil p: 0,005 (p<0,05), yang berarti ada pengaruh pada tekanan darah sistolik setelah diberi perlakuan. Kemudian, hasil uji pengaruh pada kelompok perlakuan 1 dan 2 memperoleh hasil p: 0,002 (p<0,05) yang bearti ada pengaruh pada tekanan darah diastolik setelah diberikan perlakuan. Kesimpulan ada pengaruh pemberian brisk walking exercise dan slow deep breathing exercise dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi Waras, Tohudan.
Kata Kunci: Brisk Walking exercise, Hipertensi, Slow deep breathing exercise
Abstract Hypertension or known as high blood pressure is a condition of a person experiencing consistent blood pressure ranging from 140/90 mmHg. Hypertension is the main factor that can cause strokes, heart disease, kidney disease and vascular disease. This shows that hypertension is a health problem that needs attention because of its high morbidity and mortality. Handling of physiotherapy given by researchers in the form of brisk walking exercise and slow deep breathing exercise to reduce blood pressure in patients with hypertension.
2
Therefore, a study was conducted to determine the effect of giving brisk walking exercise and slow deep breathing exercise to decrease blood pressure in patients with hypertension. The type of research used was quasi experimental with two group pre-test and post-test design to determine the effect of giving brisk walking and slow deep breathing exercise to decrease blood pressure in hypertensive patients. Respondents were taken as many as 24 people with the sampling technique using purposive sampling age range 45-60 years which was divided into groups of treatment 1 given slow deep breathing exercise and treatment group 2 given brisk walking exercise and slow deep breathing exercise. All respondents performed blood pressure measurements using a spyghmomanometer. The results of the effect test using Wilcoxon test in the treatment group 2 obtained the results of p: 0.002 (p <0.05), while in the treatment group 1 the results of p: 0.005 (p <0.05), which means there is an influence on systolic blood pressure after treated. Then, the results of the effect tests on the treatment groups 1 and 2 obtained the results of p: 0.002 (p <0.05) which meant that there was an effect on diastolic blood pressure after treatment. The conclusion is that there is the effect of giving a walking walking exercise and a slow deep breathing exercise can reduce blood pressure in hypertensive patients at the Ngudi Waras Elderly Health Center, Tohudan.
Keywords: Brisk Walking Exercise, Hypertension, Slow Deep Breathing Exercise
1. PENDAHULUAN
Tekanan darah menggambarkan tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung
untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh yang ditentukan oleh 2 faktor, yaitu
curah jantung dan tahanan perifer.Pengukuran tekanan darah menggunakan alat
Sphygmomanometer (Herawati dan Wahyuni, 2017). Hipertensi atau dikenal
dengan tekanan darah tinggi merupakan keadaan seseorang mengalami tekanan
darah yang konsisten berkisar antara 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor
utama yang dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
penyakit pembuluh darah (Townsend, 2010).
Terapi hipertensi meliputi terapi farmakologi dan non-farmakologi. Terapi
farmakologi menggunakan obat-obatan yang mengandung antihipertensive,
sedangkan terapi non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah salah satunya
latihan relaksasi dengan metode slow deep breathing (Janet & Gowri, 2017) serta
latihan aerobik berupa Brisk walking exercise yang direkomendasikan oleh
3
European and American Hypertension Guidlines untuk menurunkan tekanan
darah (MA & Schiffrin, 2014).
2. METODE
Jenis penelitian menggunakan quasi experimental kepada kelompok perlakuan 1
dan 2 dengan desain pre test and post test two group design untuk melihat
pengaruh pada tekanan darah penderita hipertensi. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh anggota posyandu lansia ngudi waras , Tohudan yang berjumlah
156 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sehingga jumlah sampel penelitian ini sebanyak 24 orang yang dibagi menjadi 2
kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 12 orang. Kelompok perlakuan 1
diberikan slow deep breathing exercise, sedangkan kelompok perlakuan 2
diberikan Brisk Walking Exercise dan slow deep breathing exercise.
Analisis data diuji normalitas dengan saphiro wilk dan uji pengaruh
dengan wilcoxon test, kemudian uji beda pengaruh menggunakan mann whitney
test. Uji pengaruh dikatakan berpengaruh jika p<0,05 dan tidak berpengaruh jika
P>0,05. Penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 20 untuk Windows.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Karakteristik berdasarkan usia
Tabel 1. Kriteria responden berdasarkan usia Usia0(Tahun) Frekuensi3 Persen Mean Min Max
Hayama, Y., Inoue, T., 2012. The effects of deep breathing on ‘tension-anxiety’ and fatigue in cancer patients undergoing adjuvant chemotherapy. Complementary Therapies in Clinical Practice 18 : 94-98
Ingrid JMS, Abraham AK, Jürg S, et al. Novel Baroreflex Activation Therapy in Resistant Hypertension. JACC 2010;56(15):1254–8.
MA, W., & Schiffrin, E.0(2014).0Clinical0Practice0Guidlines0for0the Management0of0Hypertension0in0the0Community0:0A0Statement0by0The0American0Society0of0Hypertension0and0The0International0Society0of00hypertension, 32(162).
Mirdha, M., & Mishra. (2015). Effects Of Walking and Relaxation Exercises on Controlling Hypertension, 7(8), 19595–19598.
Mohamed,0L.0A.0E.,0Hanafy,0N.0F.,0&0El-Naby,0A.0G.0A.0(2014).0Effect0Of Slow0Deep0Breathing0Exercise0on0Blood0Pressure0and0Heart0Rate0Among0Newly0Diagnosed0Patients0with0Essential0Hypertension. Journal of Education and Practice,05(4), 36–45.
Raihan, L., & Erwin. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi primer pada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir, 1, 1–10.
Shakeshaft, J. (2012). 6 Breathing Excercise to Relax in 10 Minutes or Less. Tarwoto, Dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta: Trans Info Medikal. Townsend, R. R. (2010). 100 Tanya Jawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi