06/28/22 Transi 1 Suwardjono Bab 5 Konsep Dasar Bab 5 Konsep Dasar
04/21/23 Transi 1Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Bab 5
Konsep Dasar
04/21/23 Transi 2Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar.• Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar.• Menyebutkan konsep-konsep dasar yang diajukan dalam tiap
sumber.• Menyebut berbagai konsep dasar yang tersedia secara teoretis• Mendefinisi konsep dasar.• Menjelaskan implikasi dianuntnya konsep dasar terhadap
standar akuntansi.• Memberi contoh pengaruh konsep dasar terhadap standar
akuntansi tertentu.• Menjelaskan manfaat konsep dasar.
Tujuan PembelajaranMencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
04/21/23 Transi 3Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Konsep Dasar
• Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam penalaran dan perekayasaan.
• Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai implikasi tertentu.
• Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar tertentu.
• Disebut dengan berbagai nama.
04/21/23 Transi 4Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Berbagai Nama• Postulat (postulates)• Asumsi dasar (basic assumptions)• Sifat dasar (basic features)• Prinsip mendasar/umum
(pervasive/broad principles)• Aksioma (axioms)• Doktrin (doctrines)• Konvensi (conventions)• Fundamental (fundamentals)• Premis dasar (basic premises)• Kendala (constraints)
04/21/23 Transi 5Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Sumber Konsep Dasar
• IAI/IASC• Paul Grady• Accounting Principles Board (APB)• Wolk, Tearney, dan Dodd• Anthony, Hawkins, dan Merchant• Paton dan Littleton• Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan
pada umumnya termasuk buku-buku teori akuntansi)
04/21/23 Transi 6Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Mengapa isi berbeda antarsumber?
• Tujuan penulisan yang berbeda.• Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang berbeda.• Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep).• Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi.• Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
04/21/23 Transi 7Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Konsep Dasar Paton dan Littleton
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity)
2. Kontinuitas usaha (continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (measured consideration)
4. Kos melekat (costs attach)
5. Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective evidence)
7. Asumsi (assumptions)
04/21/23 Transi 8Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar• Koheren (saling berkaitan secara logis)• Menjelaskan konsep dasar lain yang
merupakan turunannya
Dijadikan basis pembahasan dalam buku ini.
04/21/23 Transi 9Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
1. Kesatuan Usaha
Konsep ini didukung secara administratif dan yuridis.
Batas kesatuan adalah ekonomik bukan yuridis.
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang sebagai badan atau orang yang:
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
04/21/23 Transi 10Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Kesatuan Usaha Pemilik
Akuntan
Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
terpisah
04/21/23 Transi 11Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan bisnis sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada pemilik (Gambar 5.2)
• Pendapatan merupakan kenaikan aset (Gambar 5.3)
• Biaya merupakan penurunan aset (Gambar 5.3)
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar• Statemen keuangan berartikulasi (Gambar 5.4)
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
04/21/23 Transi 12Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
2. Kontinuitas Usaha
Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak ada gejala atau rencana untuk membubarkannya.
Dipertimbangkan pada saat penyusunan statemen keuangan.
Lawan/pasangan konsep likuidasi.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
04/21/23 Transi 13Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba jangka panjang sehingga bersifat tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar biasa harus masuk dalam statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa bukan nilai perusahaan
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
04/21/23 Transi 14Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber ekonomik kesatuan usaha akan semakin besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga makin besar.
• Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos historis.
Implikasi Konsep Kontinuitas UsahaGambar 5.6
04/21/23 Transi 15Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
3. Penghargaan Sepakatan
Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran merupakan pengukur dan bahan olah akuntansi yang paling objektif.
Dasar validitas konsep:
• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran• Kesepakatan dua pihak independen menjamin objektivitas dan keterandalan pengukuran.
04/21/23 Transi 16Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh dua pihak yang independen.
• Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga (price-aggregate).
• Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap pihak yang bertransaksi.
• Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau price-aggregate asalkan dimaknai secara luas (in a broad sense).
• Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi data dasar akuntansi dalam penyediaan informasi semantik (lihat kembali Gambar 3.3).
• Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
04/21/23 Transi 17Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak yang independen dan setara dalam hal kemampuan dan kehendak (arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan. • Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
04/21/23 Transi 18Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Penghargaan sepakatan
Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Aset Kewajiban Ekuitas Pendapatan Biaya
Untung Rugi Investasidari pemilik
Investasike pemilik
Labakomprehensif
kos kos
Transaksi/kejadian
Kesatuan usaha
04/21/23 Transi 19Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
4. Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya. Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat pada tiap objek pembentuk.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan mempunyai daya saling mengikat• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
04/21/23 Transi 20Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Berapa kos objek yang nyatanya sekarang ini ada di tangan?
Rp1.500
Tenaga kerja langsung
Material
Overhead
Rp500
Rp1.000
Rp3.000
Seandainya objek ini tidak dimiliki sekarang, berapa jumlah rupiah untuk memperolehnya?
Kos terkandung (embodied)
? Kos penggantian (displacement)
04/21/23 Transi 21Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan.• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/
mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak mudah dikaitkan dengan produk.
Implikasi Kos Melekat
04/21/23 Transi 22Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
5. Upaya dan Hasil
Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya (penyerahan barang dan jasa) menimbulkan pendapatan bukan sebaliknya, pendapatan menanggung biaya.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya membuahkan hasil.• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban, siksaan, atau cobaan.• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
04/21/23 Transi 23Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi pendapatan dan biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.• Dianutnya asas akrual.• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka
panjang.
Implikasi Upaya dan Hasil
04/21/23 Transi 24Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau informasi didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.
Terverifikasi: memungkinkan orang untuk meyakinkan kebenaran akan sesuatu.
Objektif: penentuan kebenaran didasarkan atas fakta bukan subjektivitas.
Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas relatif sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
04/21/23 Transi 25Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang.• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti
yuridis.• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat (terbaik diperoleh) bukannya mutlak.
Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
04/21/23 Transi 26Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
6. Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
• Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan konsep kontinuitas usaha.
• Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek atau panjang.• Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional.• Unit moneter digunakan sebagai pengukur didasarkan pada
asumsi bahwa mata uang stabil.• Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada asumsi
bahwa tujuan umum perusahaan adalah mencari laba.
04/21/23 Transi 27Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
• Pengakuan hak milik pribadi• Keanekaragaman antarentitas• Konservatisma• Pengendalian internal menjamin
keterandalan data
Konsep Dasar Penting Lain
04/21/23 Transi 28Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Konservatisma
Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengambil keputusan atas dasar munculan yang terjelek.
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih perlakuan atau menentukan standar atas dasar munculan yang kurang menguntungkan.
Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun belum pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
04/21/23 Transi 29Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Manfaat Konsep Dasar
• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis pada tingkat perekayasaan, penetapan standar, atau penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai hasil perekayasaan.
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan (background information) dalam pernyataan standar akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
04/21/23 Transi 30Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampasproses belajar dan berpikir mahasiswa.
Dosen adalah fasilitator, motivator, dan inspirator.