-
PERBANDINGAN KEBERADAAN CLOSTRIDIUM TETANI PADA FESES SAPI
DENGAN KUDA DI KOTA BINJAI KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA
UTARA TAHUN 2014OLEH : DEBY JAYANTI210 210 134
Pembimbing I : dr.Gerben F Hutabarat, DTM&H,
MSc,SpMKPembimbing 2 : dr. Bastanta Tarigan, SpPD-KEMD
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS METHODIST INDONESIA2014
-
BAB IPENDAHULUAN
-
Latar BelakangTetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan
racun (toksin) bakteri Clostridium tetaniClostridum tetani tersebar
di tanah banyak tempat di seluruh dunia. Normalnya basil terdapat
dalam usus kuda, sapi dan herbivora lainNamun, beberapa sumber
bacaan menyebutkan kuman ini terutama terdapat pada kuda dan jarang
pada herbivora lain
-
Latar BelakangAmerika Serikat 94% kasus terjadi pada usia 20
tahun dan 68% pada usia lebih dari 50 tahunIndonesia masih cukup
tinggi 58/1000 kelahiran hidup pada bayiSumatera Utara terjadi 63
kasus pada tahun 2012Binjai 37 kasus tahun 2012
-
Berapa besar perbandingan keberadaan Clostridium tetani pada
feses sapi dengan kuda di Kota Binjai Kabupaten Langkat Provinsi
Sumatera Utara tahun 2014 ?Tujuan UmumTujuan Khusus
-
PenelitiInstitusiMasyarakat
-
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
-
Gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot
dan spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin
protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetaniAngka
kejadian tetanus tergantung pada jumlah populasi masyarakat yang
tidak kebal, tingkat pencemaran biologi lingkungan
peternakan/pertanian dan adanya luka pada kulit / mukosa
-
Clostridium tetaniBakteri gram positif, anaerob obligat, dapat
membentuk spora, dan berbentuk drum-stick. Tahan di autoklaf (121C,
10-15 menit). Tumbuh subur pada suhu 17C dalam media kaldu daging
dan media agar darah. Mempunyai 2 eksotoksin (tetanolysin dan
tetanospasmin)
-
Tetanus yang dikenal secara klinis, yakni :Tetanus umumTetanus
neonatorumTetanus lokalTetanus sefalik
Tetanus berdasarkan derajat manisfestasi klinik, yaitu :I
(ringan)II (sedang)III (berat)IV (sangat berat)
-
AnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangJalan nafas,
Respirasi, Kardiovaskular, Ginjal, Gastriontestinal, dan
lain-lain
-
Tatalaksana UmumTatalaksana KhususCegah lukaPerawatan luka
adekuatPemberian ATSPemberian TTPemberian procain
penicilinImunisasi aktif
-
Prognosis tetanus diklasifikasikan dari tingkat keganasannya
:Ringan SedangBerat
-
Variabel independen :Lokasi penelitian :- Peternakan sapi-
Peternakan kudaVariabel dependen :Feses Hewan :- Feses sapi- Feses
kudaClostridium tetani
-
BAB IIIMETODE PENELITIAN
-
Survey deskriptifBeberapa peternakan sapi dan kuda di Kota
Binjai dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Pada tanggal 24 Maret 2 Juni 2014
-
Semua feses sapi dan kuda yang ada di lokasi penelitianKriteria
inklusi : feses murniKriteria eksklusi : feses bercampur dengan
bahan lainFeses hewan (sapi dan kuda)Lokasi penelitianClostridium
tetani
-
Total samplingData primerAlat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah feses, tong spatel, Cooked Meat Medium, ose,
tabung reaksi, parafin block/lilin, rak tabung reaksi, inkubator,
pot, object glass, aquadest, lampu bunsen, methylene blue,
mikroskop, gentian violet, fuchsin air, air kran, larutan lugol,
aceton alkohol, larutan malachite green, larutan 0,5 aquous
safranin atau 0,005% basic fuchsin aquous, penjepit, indikator,
minyak immersi
-
Ambil feses dari dalam pot masukkan kedalam Cooked Meat Medium
yang berada didalam tabung reaksi, lalu ditutup dengan parafin
block/lilin yang sudah dicairkan terlebih dahulu, lalu tutup dengan
kapas.Letakkan di dalam inkubator dengan suhu 37C biarkan selama 2
x 24 jam. Bila cairan naik melewati parafin block/lilin berarti
terdapat bakteri anaerob.Koloni siap di staining dengan metode
pewarnaan Gram dan Schaeffer Fulton. Diolah secara manual
-
BAB IVHASIL PENELITIAN
-
Tabel 4.1 Hasil penelitian keberadaan bakteri batang gram
positif dengan terminal spora (Clostridium tetani) pada feses
sapi
SampelPewarnaan Gram dari Cooked Meat Medium Pewarnaan Schaeffer
Fulton dari Cooked Meat
Medium1++2+-3++4-+5--6-+7-+8-+9++10++11++12++13++14++15++
-
Tabel 4.2 Hasil penelitian keberadaan bakteri batang gram
positif dengan terminal spora (Clostridium tetani) pada feses
kuda
SampelPewarnaan Gram dari Cooked Meat MediumPewarnaan Schaeffer
Fulton dari Cooked Meat
Medium1++2++3++4++5++6++7++8++9++10-+11++12++13++14++15++
-
Tabel 4.4 Sangkaan jenis bakteri batang anaerob pada feses sapi
dengan pewarnaan Gram dan Schaeffer Fulton
NoKeteranganSangkaan BakteriClostridium tetaniClostridium
perfringensClostridium defficile1Gram 1+-+2Gram 2++-3Gram 3++-4Gram
4---5Gram 5---6Gram 6---7Gram 7-+-8Gram 8-+-9Gram 9++-10Gram
10++-11Gram 11++-12Gram 12+++13Gram 13++-14Gram 14+++15Gram
15++-16Schaeffer Fulton 1+--17Schaeffer Fulton 2-+-18Schaeffer
Fulton 3++-19Schaeffer Fulton 4++-20Schaeffer Fulton
5---21Schaeffer Fulton 6+++22Schaeffer Fulton 7+--23Schaeffer
Fulton 8+++24Schaeffer Fulton 9+++25Schaeffer Fulton
10++-26Schaeffer Fulton 11+++27Schaeffer Fulton 12+++28Schaeffer
Fulton 13+++29Schaeffer Fulton 14+++30Schaeffer Fulton
15+++Total232211
-
Tabel 4.5 Sangkaan jenis bakteri batang anaerob pada feses kuda
dengan pewarnaan Gram dan Schaeffer Fulton
NoSampelSangkaan BakteriClostridium tetaniClostridium
perfringensClostridium difficile1Gram 1+++2Gram 2+--3Gram 3++-4Gram
4+--5Gram 5++-6Gram 6+++7Gram 7+--8Gram 8++-9Gram 9+--10Gram
10-++11Gram 11++-12Gram 12++-13Gram 13++-14Gram 14++-15Gram
15++-16Schaeffer Fulton 1+-+17Schaeffer Fulton 2++-18Schaeffer
Fulton 3++-19Schaeffer Fulton 4++-20Schaeffer Fulton
5+++21Schaeffer Fulton 6+--22Schaeffer Fulton 7+++23Schaeffer
Fulton 8++-24Schaeffer Fulton 9+--25Schaeffer Fulton
10++-26Schaeffer Fulton 11++-27Schaeffer Fulton 12+++28Schaeffer
Fulton 13+++29Schaeffer Fulton 14++-30Schaeffer Fulton
15+++Total29239
-
BAB VPEMBAHASAN
-
Penelitian ini adalah penelitian dasarHasil positif dari
penelitian ini menunjukkan adanya keberadaan Clostridium tetani
secara pasti dan hasil negatif belum tentu menunjukkan tidak adanya
bakteri tersebut. Hasil negatif bisa saja diperoleh karena bakteri
Clostridium tetani tidak tumbuh subur pada media yang dipakai atau
bakteri tersebut mati pada saat proses pembiakan.Bakteri ini tidak
harus dijumpai dalam jumlah banyak, karena satu saja keberadaan
bakteri ini sudah dapat menginfeksikan penyakit tetanus pada
seseorang melalui luka bahkan dapat menyebabkan kematian
-
Ketiga bakteri ini dapat dibedakan melalui morfologinya yaitu
pada bakteri Clostridium tetani berbentuk batang langsing yang
mempunyai spora di bagian ujung sel vegetatif yang berbentuk bulat
mirip seperti pemukul genderang, sedangkan pada Clostridium
difficile spora terletak di tengah atau di subterminal sel
vegetatif dan pada Clostridium perfringens batangnya berukuran
besar atau gemuk dan sporanya tidak terlihat atau jarang terlihat
pada biakan atau selama infeksi, tapi terbentuk di habitat
alam.Pada hasil penelitian ini adanya keberadaan bakteri
Clostridium tetani, Clostridium perfringens dan Clostridium
difficile merupakan sangkaan oleh karena cara identifikasi
penentuan memerlukan uji reaksi lain.
-
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
-
Clostridium tetani lebih banyak terdapat pada feses kuda
dibandingkan dengan feses sapi yaitu dengan perbandingan 93,3 % :
66,7% (pewarnaan gram dari Cooked Meat Medium) dan 100% : 86,7%
(pewarnaan Schaeffer Fulton dari Cooked Meat Medium). Dan juga
tidak hanya Clostridium tetani yang terdapat pada feses sapi dan
kuda tetapi juga terdapat sangkaan jenis bakteri anaerob lain yaitu
Clostridium perfringens dan Clostridium difficile dengan persentase
Clostridium tetani lebih tinggi pada feses sapi dan kuda
dibandingkan dengan Clostridium perfringens dan Clostridium
difficile.
-
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih
banyak Untuk peternak sapi dan kuda agar selalu menjaga kebersihan
kandang terhadap feses hewan tersebutUntuk masyarakat sekitar juga
harus lebih waspada terhadap feses kuda dan sapi, dan perlu selalu
memakai alas kakiSebaiknya melakukan imunisasi TT bagi peternak
kuda dan sapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh
-
Terima Kasih