TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T. [email protected] Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom Jaringan Telekomunikasi- Telepon
TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer
Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, [email protected]
Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom
Jaringan Telekomunikasi- Telepon
Contents
www.politekniktelkom.ac.id
Jaringan Telekomunikasi -Telepon 1
Jaringan Telekomunikasi-Seluler2
Jaringan Telekomunikasi –Telepon
www.politekniktelkom.ac.id
Jaringan Privat Jaringan Publik
Pengertian Jaringan Privat : jaringan yang dibangun
oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau seseorang di lingkungan internalnya sendiri lebih cepat, aman, dan murah.
Contoh : PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), VPN (Virtual Private Network).
pengertian Jaringan Publik : jaringan yang dibangun
oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi.
Contoh : PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS
Public Switch Telephony Network (PSTN) PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat
circuit switch yang pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi.
PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia
Karakteristik utama PSTN:
Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz Bersifat circuit-switched Memiliki bandwith 64 kbps Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat
terbatas Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain,
seperti ISDN, PLMN, PDN
PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu :
1. Jaringan BackboneMerupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral.
2. Jaringan AksesMerupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan.Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat) Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf) Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
3. Jaringan Interkoneksi
Arsitektur Jaringan PSTN
Jarlokat
1. Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame)
2. Kabel Primer3. Rumah Kabel (RK)4. Kabel Sekunder5. Kotak Pembagi (KP)6. Kabel / Saluran
Penanggal
7. Teminal Batas8. Kabel Rumah9. Daerah Catuan
Langsung10. Perangkat lain yang
diintegrasikan pada JARLOKAT.
11. Terminal Pelanggan.
Jaringan Catu Langsung Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana
pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (5) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU /MDF tanpa melalui Rumah Kabel (3)
Pemakaian Jaringan Catu Langsung Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar. Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit
(jumlah KP juga sedikit) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat Daerah dengan pelanggan VIPKeuntungan pemakaian Jaringan Catu
Langsung : Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah)
karena pada jaringan ini tidak digunakan RK Administrasi kabel menjadi lebih sederhana Titik rawan gangguan kecil
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :
Tidak fleksibel Sulit melokalisir gangguan karena kabel
primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat
Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP(5) terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (3), yang akan diteruskan ke RPU (MDF).
Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung : Saluran di kota-kota yang jumlah
pelanggannya besar Daerah yang lokasinya jauh dari sentral Daerah yang pelanggannya menyebar
Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung :
Lebih Fleksibel Mudah dalam melokalisir gangguan karena
dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung : Dari segi ekonomi tidak menguntungkan
(karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
Sumber gangguan lebih banyak
Jarlokar
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi.
Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah : WLL (Wireless Local Loop) Seluler WiFi Wimax
Jarlokaf
Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.
jarlokaf
FTTC (Fiber to The Curb)
Telephone office
Metallic Cable
Remote Terminal
Optical Fiber Cable Home
jarlokaf
FTTB (Fiber to The Building)
Telephone office
Metallic Cable RT
Optical Fiber Cable
jarlokaf
FTTH (Fiber to The Home)
Telephone office
Optical Fiber Cable
Home
Perangkat Terminal
Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan, diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX.
Penomoran (Numbering)
Teknik Penomoran1. Penomoran Terbuka Penomoran jenis ini membedakan penomoran
untuk setiap panggilan. Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI2. Penomoran Tertutup Suatu nomor yang diberikan untuk semua
jenis panggilan Misalnya : E-mail
Teknik penomoran1. Penentuan Awalan (Prefik)SLI, SLJJ2. Penentuan Kode Negara3. Penentuan Kode Area4. Penentuan Nomor Pelanggan5. Struktur Penomoran Nasional6. Struktur Penomoran Internasional7. Penomoran Darurat8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak
2. Penentuan Kode NegaraKode Negara telah diatur oleh ITU sbb : 1 digit contoh USA =1, Uni Soviet = 7 2 digit contoh Indonesia = 62 3 digit untuk Negara-negara kecil
3. Penentuan Kode Area Dapat dilakukan secara random (Australia),
maupun sistematis (Indonesia). Penomoran dilakukan secara “significant –
geografis “ Area code ABC atau AB (6 kota)
B = 5
B = 1
B = 6
B = 2B = 3
B = 8
B = 9
B = 7
4. Penentuan Nomor Pelanggan Nomor pada pelanggan terdiri dari dua informasi,
yaitu : bagian untuk kode sentral dan bagian untuk kode user.
Indonesia : [S1 S2 S3 S4] s/d [S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8]
Kode sentral [S1] atau [S1 S2] atau [S1 S2 S3]
A u s t r a l i a ( 1 9 9 9 ) : S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8
K o d e S e n t r a l
S e l a l u 8 d i g i t
5. Struktur Penomoran Nasional
0 X X YYYY
A w a l a n J a r a k j a u h( T r u n k P r e f i k s )
X
+ K o d e W i l a y a h( A r e a C o d e ) + N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
N o m o r T e l e p o n N a s i o n a l( N a t i o n a l N u m b e r )
A w a l a n J a r a k j a u h( T r u n k P r e f i k s )
K o d e W i l a y a h( A r e a C o d e )
N o m o r P e l a n g g a n( S u b s c r i b e r N u m b e r )
0 6 4 1 0 87 52 2
O f f i c e C o d e( K o d e S e n t r a l )
D a p a t d i t e m p a t i n o m o r k h u s u s :1 . 1 0 X n o m o r k h u s u s y a n g t e r p u s a t2 . 1 1 X u n t u k n o m o r d a r u r a t3 . 8 X S T K B
M a k s i m u m 1 3 D i g i t
6. Struktur Penomoran Internasional
0 X YYYY
A w a l a n S L I( T r u n k P r e f i k s )
X
+K o d e W i l a y a h
( A r e a C o d e )+N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
N o m o r T e l e p o n I n t e r n a s i o n a l( I n t e r n a t i o n a l N u m b e r )
O f f i c e C o d e( K o d e S e n t r a l )
x0 xx xx
K o d e N e g a r a( C o u n t r y C o d e ) + +
0 0 1 6 4 1 0 87 52 26 2
M a k s i m u m 1 5 D i g i t( R e c . I T U - T E 1 6 6 ( 2 )
Penomoran DaruratPemberian nomor darurat memiliki aturan sebagai berikut : Maksimum 3 digit Dimulai dengan digit “1” Pelayanan khusus local (11x) Contoh : 113 Pemadam Kebakaran 117 Pengaduan gangguan 110 Polisi Pelayanan khusus terpusat (10x) Contoh : 108 Informasi 103 Waktu Pelayanan bagi operator (19x)
Pentarifan (Charging)
Charging/pentarifan adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan
Metode Pentarifan
Fixed-periode Charging Metode Periode waktu tetap Call rate berubah-ubah terhadap jarak Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit
pertama sebagai periode awal panggilan dan pertambahan satu menit berikutnya.
Periodic Pulse Metering Methode Call rate tetap Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat,
pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa metering”
Komponen Tarif
Komponen dasar Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk
menutup biaya pelayanan dan bergantung pada penggunaan sarana jaringan penyambungan
Komponen Khusus Beban untuk pemasangan dan penggunaan
jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas dan/atau daerah, meliputi : Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali Biaya langganan atau biaya sewa bulanan Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan
Kriteria Pentarifan
Sambungan yang berhasil. Waktu pembicaraan (pagi, siang, malam,
diskon) Jarak komunikasi (zone metering) Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral)
dimana setiap zoning ada perbedaan perhiutungan pulsa, misalnya : Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 /
menit. Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 /
menit. Zone III > 500 (km) Rp. 1650 /
menit. Lama pembicaraan (duration call metering).
Pengkabelan (Cabling)
Untuk memudahkan dalam pengelolaan kabel dan troubleshooting apabila terjadi kerusakan dikemudian hari, maka PT. Telkom telah menetapkan standarisasi pengaturan urat kabel
Private Branch eXchange (PBX)
Latar Belakang PBX pembangunan sebuah sentral privat yang
memungkinkan komunikasi internal perusahaan dapat dilakukan secara gratis
Arsitektur dan Komponen PBX
pbx LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara
saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing, Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).
TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi : melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk, interface/terminasi signaling dengan PSTN.
SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan (switching) antara port extension (Line Cards) dengan port extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).
SIGNALING CARDS : penerima/pengirim pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik (DTMF/MFC/decadic pulses).
PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral baik dalam hal call processing, operation & maintenance, safe guarding dan billing.
SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice Response) : untuk layanan penyambungan panggilan masuk (incoming call) : dapat menggunakan tenaga manusia (operator) atau mesin otomat (auto attendant).
Thank You !www.themegallery.com
www.politekniktelkom.ac.id