Top Banner
Bab III Rangkaian dan Kopling Magnetik 3.1. Sumber Magnetik dan Peranannya Dalam Konversi Energi 3.2. Asumsi Dalam Analisa Rangkaian magnetik 3.3. Rumus Dasar Rangkaian Magnetik 3.4. Induksi Elektromagnetik 3.5. Gandengan Fluks (Flux Linkage), Induktansi, Dan Energi. 3.6. Energi Dalam Medan Magnet. 3.7. Sifat-Sifat Bahan Magnetik 3.8. Peneralan Dengan Arus Bolak-Balik
30

Slide Bab III

Jun 12, 2015

Download

Documents

Hamdi Reza
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Slide Bab III

Bab IIIRangkaian dan Kopling Magnetik

3.1. Sumber Magnetik dan Peranannya DalamKonversi Energi

3.2. Asumsi Dalam Analisa Rangkaianmagnetik

3.3. Rumus Dasar Rangkaian Magnetik3.4. Induksi Elektromagnetik3.5. Gandengan Fluks (Flux Linkage),

Induktansi, Dan Energi.3.6. Energi Dalam Medan Magnet.3.7. Sifat-Sifat Bahan Magnetik3.8. Peneralan Dengan Arus Bolak-Balik

Page 2: Slide Bab III

3.1. Sumber Magnetik danPeranannya Dalam Konversi

Energi• magnet permanen• konduktor yang dialiri arus listrik

φ

φ

φ

Sumber medan magnet; (a) Magnet permaanen (b)Megnet listrik

(a)

(b)

Page 3: Slide Bab III

Sifat2 medan magnet

• Fluks medan magnet (φ) atau sering disebut garis-garisgaya magnet selalu cenderung untuk melalui/melintasilintasan yang paling rendah hambatan magnetnya ( reluktansi R).

• Kutub-kutub magnetik, yakni; kutub utara dan kutubselatan pada lintasan fluks medan magnet, akanterbentuk pada titik dimana terdapat perubahanreluktansi lintasan

• Gaya tarik-menarik magnetik yang timbul antara duakutub berbeda dalam celah udara akan selalu memilikiarah sesuai dengan garis-garis fluks dalam celah udaratersebut

Page 4: Slide Bab III

Arah fluks medan magnet di sekitarkonduktor berarus

Page 5: Slide Bab III

3.2. Asumsi Dalam Analisa Rangkaianmagnetik

• Asumsi pertama adalah, bahwa untuk jenismesin listrik dan trans-formator yang frekuensidan ukurannya adalah se-demikian hingga sukuarus-pergeseran (displacement current) dalamper-samaan Maxwell dapat diabaikan

• penyederhanaan yang kedua menyangkutkonsep rangkaian magnetik

Page 6: Slide Bab III

3.3. Rumus DasarRangkaian Magnetik

Rangkian Listrik Simbol Analog Rangkaian magnetik Simbol Gaya gerak listrik (ggl) E ⇔ Gaya gerak magnetik (gmm) F Arus listrik I ⇔ Fluks magnetik φ Resistansi R ⇔ Reluktansi R Kerapatan arus I/A ⇔ Kerapatan fluks B Intensitas medan listrik ε ⇔ Kuat medan H Konduktivitas σ ⇔ Permeabilitas μ

Analogi rangkaian listrikdan magnetik

Page 7: Slide Bab III

Rangkaian magnetik

(a)

Rangkaian magnetik sederhanan; (a) rangkaian ril(b) rangkain ekivalen magnetik

F RF

(b)

Page 8: Slide Bab III

• hubungan antara agm (mmf) dan in tensitas medan magnetik dapat dituliskandalam istilah rangkaian magnetik sebagai

• Hubungan antana intensitas medanmagnetik H dan rapat fluks magne-tik B

μ = μr μo μo. = 4π x 10-7dan

Page 9: Slide Bab III

• Bila fluks di luar inti diabaikan

Page 10: Slide Bab III

Rangkaian magnetik dengan celah udara

F Rc Rg

Rangkaian magnetik dengan celah udara; (a) rangkaian ril (b) rangkain ekivalenmagnetik

(a)

(b)

Page 11: Slide Bab III

• Di dalani inti rapat fluks adalah serbasama, luaspenampang melintangnya sama dengan Ac, jadi, didalam inti

• dan dalam celah udara

• pengaruh dan medan-pinggir diabaikan sehinggaAg = Ac dan

Page 12: Slide Bab III

goc

c

Ag

Al

μφ

μφ +=F

Page 13: Slide Bab III

Reluktansi

Sehingga

Page 14: Slide Bab III

• Untuk kondisi

makagco maka RR, <<>> μμ

Page 15: Slide Bab III
Page 16: Slide Bab III

CONTOH 1.2

Rangkaian magnetik suatumesin serempak (synchronous machine) diperlihatkan secaraskematis dalam Gambar disamping Dengan anggapanbahwa besi rotor dan stator mempunyai permeabilitas takterhingga (μ → ∞) tentukanlahfluks celah udara φ dan rapatfluksnya Bg,. Untuk contoh iniI = 10 A; N= 1.000liitan; g= 1 cm dan A, = 2.000 cm2

Page 17: Slide Bab III

Penyelesaian:

• Perhatikanlah bahwa ada dua celah udarasimetri, rapat fluks dalam tiap-tiap celahsama.

• Karena permeabilitas besi di sini dianggaptak terhingga, maka reluktansinya dapatdiabaikan, sehingga:

Page 18: Slide Bab III
Page 19: Slide Bab III

3.4. Induksi Elektromagnetik

• Medan magnet yang berubah-rubah terhadapwaktu yang dilingkupi oleh sebuah sebuahkonduktor yang membentuk N lingkaran, akanmenyebabkan terbangkitnya “gaya gerak listrik(ggl)” atau sering disebut “tegangan induksi”pada ujung-ujung konduktor tersebut. Besar gglyang terbangkit dirumuskan oleh Faraday:

dtd

dtdNe λ

−=−=φ

Page 20: Slide Bab III

Perubahan fluks pada persamaan dapat terjadikarena

• Secara langsung medan magnetnyaberubah terhadap waktu

• Secara tidak langsung akibat ada gerak(perubahan posisi) yang menyebabkanadanya perubahan fluks yang dilingkupilingkaran konduktor

Page 21: Slide Bab III

Dengan demikian e dapatdinyatakan dalam 2 peubah

),λ( tdtde θ−=

sitransformarotasi eeedtd

dtd

dtde

+=

−=λ-λ θ

Page 22: Slide Bab III

3.5. Gandengan Fluks (Flux Linkage), Induktansi, Dan Energi.• Bagi suatu rangkaian magnetik yang mempunyai

hubungan linear antara B dan H, karena bahannyaberpermeabilitas konstan atau karena celah udarayang dominan, kita dapat mendefinisikan hubunganλ - i dengan induktansi L sebagai

di mana λ =Nφ

Sehingga

Page 23: Slide Bab III

Rangkaian magnetik dengan dua kumparan.

Page 24: Slide Bab III
Page 25: Slide Bab III
Page 26: Slide Bab III

Pers. ggl dalam bentuk induktansi dan arus dapatdituliskan

Untuk rangkaian magnetik statis, L konstan

Untuk rangkaian magnetik dengan L berubah

Page 27: Slide Bab III

3.6. Energi Dalam Medan Magnet.

• Daya pada ujungsuatu kumparan padarangkaian magnetikadalah ukur-an bagilaju arus energi kedalam rangkaianmelalui kumparantertentu itu. Dayaditentukan dariperkalian tegangandan arus

Page 28: Slide Bab III

Jadi perubahan pada energi tersimpan magnetik (magnetic stored energy) W dalam rangkaian magnetik tersebut dalain selang waktut1 hingga t2 adalah

Untuk kumparan tunggal dengan L konstan, maka:

Total energi magnetik yang tersimpan pada suatu nilai λ tertentudapat di-tentukan dengan mengambil λ1 sama dengan nol, sehingga

Page 29: Slide Bab III

3.7. Sifat-Sifat Bahan Magnetik

Lingkar B-H (kerapatan fluk vs kuat medan) untuk baja elektrik yang grain-oriented M-5 tebalnya 0.012 in

Page 30: Slide Bab III

Kurva magnetisasi arus searah dc untukbaja listrik yang grain oriented M-5 dengan

tebal 0.012 in