SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya) ANDRI NUR WAHYUTI NIM. 100431579 UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2006 ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
163
Embed
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN
SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)
ANDRI NUR WAHYUTI
NIM. 100431579
UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA 2006
i
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Pada tanggal 28 Juli 2006
Mengesahkan
Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk NIP. 130517177
Tim Penguji : 1. Retno Adriyani, S.T., M.Kes 2. Ernawaty, drg., M.Kes 3. Rias Ari Mukti, drg., M.Kes
ii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Bagian Administrasi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Oleh :
ANDRI NUR WAHYUTI NIM. 100431579
Mengetahui,
Ketua Bagian
Dr. Nyoman Anita D., drg., M.S. NIP. 131871470
Surabaya, 10 Agustus 2006 Menyetujui,
Pembimbing
Ernawaty, drg., M.Kes NIP. 104278446
iii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya proposal skripsi dengan judul
“UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS
SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo
Surabaya)“, sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan
kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana upaya peningkatan cakupan
imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo sebagai tempat benchmarking, sehingga
nantinya dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi bayi
di Puskesmas Sidotopo Wetan.
Selanjutnya terima kasih yang tak terhingga disampaikan kepada Ibu
Ernawaty, drg., M.Kes, selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk,
saran dan koreksi sehingga terwujud skripsi ini.
Selain itu kami juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk, selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
2. Ibu Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S., selaku Ketua Bagian AKM
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
3. Kepala Dinas Kota Surabaya beserta staf yang telah memberi ijin dan
informasi untuk kelancaran penelitian di Puskesmas Sidotopo Wetan dan
Puskesmas Sidotopo.
iv
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
4. Kepala Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan beserta staf yang
telah memberikan ijin dan informasi untuk kelancaran penelitian ini.
5. Ibu Rias Ari Mukti dan Ibu Retno Adriyani yang telah bersedia menjadi
penguji skripsi dan memberikan masukkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Yang paling berpengaruh dalam pembuatan skipsi ini tentunya Ibuku, Ibuku,
Ibuku, Bapakku dan kedua adikku David dan Lila yang tak henti-hentinya
melimpahkan kasih sayangnya.
7. “Spesial buat mas tersayang, kekasih muning” yang selalu menjadi penjaga
hati dan tempatku bersandar.
8. Bu Min, Peti, mbak Alin, Lu’lu’, Sebo, Cepot, Yunan, Diar dan semua temen
“Geng Ijo” yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
9. Teman seperjuangan AKK 2004 yang selalu kompak.
10. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi atas segala budi baik yang telah
diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi penulis sendiri maupun pihak lain
yang memanfaatkannya.
Surabaya, Agustus 2006
v
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
ABSTRACT
One of Republic Indonesia Health Department’s policy is to decrease the incidence of acute infectious diseases by having of immunization program. From the annual report of Sidotopo Wetan Public Health Center (PHC), it was discovered that the coverage realization of immunization for babies was below the target of Universal Child Immunization (UCI). The purpose of this research is to formulate strategic plant to increase the coverage of babies immunization at Sidotopo Wetan PHC through a benchmarking study at Sidotopo PHC. The basis of choosing Sidotopo PHC as comparison in benchmarking study is due to both PHCs have the same characteristics, such as: 1) The number of immunization executors 2) Both PHCs are PHC without inpatient ward; and 3) Both have the same population characterictic of Madurese ethnic majority. Variables observed are midwive’s and nurse’s motivation, tool and equipment, and the management process (planning, executing, and evaluating). The result of the study revealed that, both PHCs have the same range, nonetheless the coverage of Sidotopo PHC was higher than Sidotopo Wetan PHC. From midwives and nurses of Sidotopo PHC’s motivation which having lower coverage namely about acknowledgement of work accomplishment, interesting job, chances to follow the seminar, some guidance given by Head of PHC on working, informal communization with Head of PHC and satisfaction about bonus. For tool and equipment namely about maintaining vaccine necessity, observe vaccine storage temperature, the temperature inside the thermos bottle must be 2-8oC dan providing immunization service data form. And for planning are about maintaining immunization coverage realization, determinig number of the babies, making the schedule, involving inter-programs and inter-sectoral dan planning on sweeping. For executing namely made coordination meeting with inter-program and inter-sectoral, giving information about immunization time and place, giving illumination dan sweeping. And for evaluating namely about gathering reports from RS, BKIA, doctor and midwives, made some evaluation, gathering some feed back and act after evaluation. It is suggested to the Head of Sidotopo Wetan PHC, to give more attention to midwives and nurses by giving them motivation, so that motivation can increase the work performance of midwives and nurses. To increase midwives and nurses management knowledge and skill, continuous guidance from Provincial Health Office and inter-sectoral institution coordination needs to be strengthen. Key words: benchmarking, immunization, coverage realization
vi
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
ABSTRAK
Salah satu kebijakan Depkes R.I untuk menurunkan angka kejadian
penyakit infeksi akut dilakukan melalui program imunisasi. Dari laporan tahunan Puskesmas Sidotopo Wetan diketahui bahwa pencapaian cakupan imunisasi bayi belum mencapai target yang telah ditetapkan Universal Child Immunization (UCI). Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun upaya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan melalui studi benchmarking di Puskesmas Sidotopo. Alasan pemilihan Puskesmas Sidotopo sebagai Puskesmas pembanding dalam studi benchmarking ini adalah karena kedua Puskesmas ini mempunyai karakteristik yang sama. yaitu: (1) Jumlah tenaga pelaksana imunisasi (2) Merupakan Puskesmas non perawatan. (3) Karakteristik masyarakatnya sama yaitu mayoritas dari suku Madura. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi bidan dan perawat, sarana dan prasarana serta proses manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian).
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo mempunyai kriteria yang sama, namun pencapaian di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi dibandingkan Puskesmas Sidotopo Wetan. Dari motivasi bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo Wetan yang pencapaiannya masih rendah yaitu tentang pengakuan atas hasil kerja, pekerjaan yang menarik, kesempatan mengikutui seminar, Kepala Puskesmas membimbing dalam melaksanakan tugas, komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas dan puas terhadap bonus. Untuk sarana dan prasarana yaitu tentang menetapkan kebutuhan vaksin, memperhatikan suhu penyimpanan vaksin, suhu dalam termos 2-8oC dan menyediakan format pendataan pelayanan imunisasi. Untuk perencanaan yaitu tentang menentukan target cakupan imunisasi, menetapkan jumlah sasaran bayi, menetapkan jadual melibatkan lintas program dan lintas sektor, dan merencanakan sweeping. Untuk pelaksanaan yaitu melakukan rapat koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor, penyebarluasan informasi tentang jadual dan tempat imunisasi, melakukan penyuluhan dan melakukan sweeping. Dan untuk penilaian yaitu tentang mendapatkan laporan dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek, melakukan evaluasi, mendapatkan feed back dan ada tidaknya tindak lanjut setelah evaluasi.
Kepala Puskesmas Sidotopo Wetan diharapkan lebih memperhatikan bidan dan perawat dengan memberikan motivasi, sehingga dengan motivasi tersebut dapat meningkatkan prestasi kerja bidan dan perawat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan dan perawat di bidang manajemen, perlu adanya pembinaan dari Dinas Kesehatan dan koordinasi dengan lintas sektor perlu ditingkatkan. Kata kunci: Benchmarking, imunisasi, pencapaian cakupan
vii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv ABSTRACT..................................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI.................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang................................................................................ 1 I.2 Identifikasi Penyebab Masalah ....................................................... 6 I.3 Pembatasan Masalah....................................................................... 11 I.4 Perumusan Masalah ........................................................................ 12
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT II.1 Tujuan Umum................................................................................ 13 II.2 Tujuan Khusus............................................................................... 13 II.3 Manfaat Penelitian......................................................................... 14
BAB III TUNJAUAN PUSTAKA III.1 Konsep Pusat Kesehatan Masyarakat........................................... 15 III.2 Konsep Imunisasi ......................................................................... 17 III.3 Motivasi ....................................................................................... 21 III.4 Manajemen................................................................................... 26 III.5 Benchmarking .............................................................................. 40
BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL IV. 1 Kerangka Konseptual.................................................................. 51
BAB V METODE PENELITIAN V.1 Rancang Bangun Penelitian .......................................................... 53 V.2 Populasi Penelitian ........................................................................ 53 V.3 Sampel dan Besar Sampel ............................................................ 53 V.4 Lokasi dan Waku Penelitian.......................................................... 53 V.5 Kerangka Operasional ................................................................... 54 V.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 54 V.7 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 58 V.8 Teknik Analisis Data..................................................................... 58 V.9 Kriteria Penilaian........................................................................... 59
BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1 Kesimpulan .................................................................................. 123 VIII.2 Saran............................................................................................. 126
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 128 LAMPIRAN
ix
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel I.1 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas kota Surabaya tahun 2004
2
Tabel I.2 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Kenjeran tahun 2002 – 2004
3
Tabel 1.3 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Sidotopo tahun 2002 – 2004
4
Tabel 1.4 Tabel Perbandingan Pencapaian Cakupan Imunisasi Bayi Puskesmas Kenjeran dan Puskesmas Sidotopo Tahun 2002-2004
Contoh Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Sidotopo tahun 2005 Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Sidotopo Wetan tahun 2005 Distribusi bidan dan perawat berdasarkan umur di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi responden berdasarkan jenis profesi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi prestasi kerja tentang target yang ingin dicapai bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi pengakuan atas hasil kerja bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi pendapat responden tentang pekerjaannya sebagai bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi tugas yang dibebankan kepada bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi melaksanakan tugas tambahan dari Kepala Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi menyelesaikan tugas sesuai petunjuk dari Kepala Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Distribusi mengecek pekerjaan yang diserahkan kepada teman di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
31
62
64
65
65
67
67
68
69
69
70
71
x
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
Tabel VI.12
Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk mengikuti pelatihan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
71
Tabel VI.13 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk mengikuti studi banding di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
72 Tabel VI.14 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk
mengikuti seminar di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
73 Tabel VI.15 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk
melanjutkan pendidikan formal di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
73 Tabel VI.16 Distribusi frekuensi supervise dalam 1 tahun di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
74 Tabel VI.17 Distribusi manfaat supervisi di Puskesmas Sidotopo
dan di Puskesmas Sidotopo Wetan 74
Tabel VI.18 Distribusi tentang Kepala Puskesmas membimbing
dalam melaksanakan tugas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
75 Tabel VI.19
Distribusi tentang sering terjadinya komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
76
Tabel VI.20
Distribusi tentang saling mengetahui tugas antar teman di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
76
Tabel VI.21 Distribusi tentang menyampaikan masalah kepada teman yang berkaitan dengan tugas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
77 Tabel VI.22
Distribusi tentang saran dari teman untuk mengatasi masalah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
77 Tabel VI.23
Distribusi tentang melaksanakan saran dari teman di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
78
Tabel VI.24 Distribusi tentang kondisi tata letak ruangan kerja di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
78 Tabel VI.25 Distribusi tentang fasilitas ruangan di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan 79
Tabel VI.26 Distribusi tentang tempat tinggal bidan dan perawat di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
80
Tabel VI.27 Distribusi tentang pernah mendapatkan bonus di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
80 Tabel VI.28 Distribusi tentang perasaan puas bidan dan perawat 81
xi
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
terhadap bonus tersebut di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Tabel VI.29 Distribusi tentang perasaan puas bidan dan perawat
terhadap bonus tersebut di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
81 Tabel VI.30 Distribusi Motivasi pada Bidan dan perawat di
Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan 82
Tabel VI.31 Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin
untuk kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
85 Tabel VI.32
Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
85
Tabel VI.33 Tabel VI.34
Distribusi tentang menetapkan alat suntik untuk satu kali pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
86
Distribusi tentang penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
87
Tabel VI.35 Distribusi tentang memperhatikan suhu penyimpanan
vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
87 Tabel VI.36 Distribusi tentang suhu penyimpanan vaksin dalam
termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
88 Tabel VI.37 Distribusi tentang menyediakan buku pedoman
pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
88 Tabel VI.38 Distribusi tentang menyediakan format pendataan
sasaran dalam pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
89 Tabel VI.39 Distribusi tentang menyediakan format pelaporan
untuk pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
89 Tabel VI.40 Distribusi Sarana dan Prasarana di Puskesmas
Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan 90
Tabel VI.41 Distribusi tentang menentukan target cakupan
imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
92 Tabel VI.42 Distribusi tentang ada tidaknya pembentukan atau
penetapan tim untuk penggerak masyarakat atau kader di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
92 Tabel VI.43 Distribusi tentang menentukan jumlah sasaran bayi
untuk setiap kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
93 Tabel VI.44 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga untuk 93
xii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
pendataan sasaran dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Tabel VI.45 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga
pelaksana kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
94 Tabel VI.46 Distribusi tentang menetapkan tenaga selalu
disesuaikan dengan jumlah sasaran dan pembagian wilayah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
95 Tabel VI.47 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan
imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
95 Tabel VI.48 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan
imunisasi melibatkan lintas program dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
96 Tabel VI.49 Distribusi Perencanaan di Puskesmas Sidotopo dan
Puskesmas Sidotopo Wetan 96
Tabel VI.50 Distribusi tentang melakukan rapat koordinasi dengan
lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
99 Tabel VI.51 Distribusi tentang penyebarluasan jadual imunisasi ke
lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
99 Tabel VI.52 Distribusi tentang penyebarluasan tempat kegiatan
imunisasi ke lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
100 Tabel VI.53 Distribusi tentang melakukan penyuluhan di setiap
kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
101
Distribusi tentang melakukan sweeping jika hasil cakupannya rendah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Tabel VI.54 101 Tabel VI.55 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil
kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
102
Tabel VI.56 Distribusi tentang kegiatan imunisasi sesuai dengan
yang direncanakan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
102 Tabel VI.57 Distribusi Pelaksanaan di Puskesmas Sidotopo dan
Puskesmas Sidotopo Wetan 103
Tabel VI.58 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil
kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
105
xiii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
Tabel VI.59 Distribusi tentang ketepatan waktu dalam membuat laporan bulanan hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
106 Tabel VI.60 Distribusi tentang penilaian atau perhitungan hasil
kegiatan imunisasi dilakukan berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
106 Tabel VI.61 Distribusi tentang ada tidaknya pelaporan imunisasi
dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
107 Tabel VI.62 Distribusi melakukan evaluasi di Puskesmas Sidotopo
dan di Puskesmas Sidotopo Wetan 107
Distribusi ada tidaknya feed back baik secara lisan maupun tertulis dari hasil kegiatan bulanan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Tabel VI.63 108 Tabel VI.64 Distribusi ada tidaknya tindak lanjut terhadap
masalah imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
108 Tabel VI.65 Distribusi Penilaian di Puskesmas Sidotopo dan
Puskesmas Sidotopo Wetan 109
Tabel VI.66 Rangkuman hasil sebagai temuan peneliti di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
111
xiv
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
Gambar I.1 Faktor yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Kenjeran halaman
6
Gambar IV.1 Kerangka Konseptual 51 Gambar V.1 Kerangka Operasional 54
xv
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Halaman 1 Kuesioner untuk bidan dan perawat 130 2 Surat ijin penelitian 143
xvi
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Arti Lambang % : Persentase °C : Derajat celsius ± : Kurang lebih ∑ : Jumlah n : Nominal > : lebih besar Daftar Singkatan APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah BCG : Bacillus Callmate Guerin BKIA : Balai Kesehatan Ibu dan Anak CARL : Capability Acceptibility Readiness Leaverage Depkes : Departemen Kesehatan DKK : Dinas Kesehatan Kota DPT : Difteria Pertusis Tetanus DT : Difteria Tetanus ERAPO : Eradikasi Poliomyelitis ETN : Eliminasi Tetanus Neonatorum Hb : Hepatitis B LSM : Lembaga Swadana Masyarakat NGT : Nominal Group Technique NTB : Nusa Tenggara Barat PD3I : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Recam : Reduksi Campak RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan RS : Rumah Sakit RUK : Rencana Usulan Kegiatan TT : Tetanus Toksoid UCI : Universal Cild Imunization USG : Urgency Seriousness Growth WHO : World Health Organization
xvii
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN
SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)
ANDRI NUR WAHYUTI
UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA 2006
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2004). Imunisasi secara masal
dimulai pada tahun 1956 dengan vaksinasi cacar di pulau Jawa. Kegiatan ini
berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia sehingga pada tahun 1974
Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO. Dengan terbuktinya kemampuan
vaksinasi dalam memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit cacar, beberapa
antigen mulai ditambahkan dalam kegiatan imunisasi seperti vaksinasi BCG
(Bacillus Callmate Guerin) tahun 1973, vaksinasi TT (Tetanus Toksoid) 1976,
vaksinasi Polio tahun 1980 dan vaksinasi Campak tahun 1982.
Pada bulan Nopember 1990 secara nasional Indonesia telah mencapai UCI
(Universal Child Imunization), yaitu mencakup DPT 3, Polio 3 dan Campak
minimal 80% sebelum anak usia 1 tahun dan cakupan untuk BCG, DPT 1, dan
Polio 1 minimal 90%. Sementara itu sejak tahun 1987 dilakukan suatu penelitian
operasional terhadap vaksinasi hepatitis B di NTB yang berlangsung sampai
dengan tahun 1990. Selanjutnya sejak tahun 1997 program imunisasi mencakup 7
(tujuh) jenis antigen dengan masuknya vaksinasi hepatitis B.
Dari hasil cakupan imunisasi bayi tahun 2004 di wilayah kota Surabaya
telah berhasil mencapai UCI dengan cakupan imunisasi untuk BCG sebesar 99%,
DPT 1 sebesar 99%, DPT 3 sebesar 95,7%, Polio 4 sebesar 97,5%, Campak
1
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
2
sebesar 97,3% dan Hepatitis B3 sebesar 90%, maka cakupan imunisasi bayi kota
Surabaya telah mencapai target yang telah ditetapkan. Cakupan imunisasi bayi di
Puskesmas wilayah kota Surabaya dapat di lihat pada tabel I.1
Tabel I.1 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas kota Surabaya tahun 2004
HASIL PELAYANAN IMUNISASI
BCG DPT 1 DPT 3 POLIO 4 CAMPAK Hb 3 NO PUSKESMAS JUMLAH BAYI
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
55
2. Sarana dan prasarana
a. Menetapkan kebutuhan vaksin
b. Menetapkan alat suntik
c. Penyimpanan vaksin
d. Penyediaan buku pedoman pelaksanaan imunisasi
e. Penyediaan format pendataan
f. Penyediaan format pelaporan
b. Proses manajemen :
P1 : Perencanaan :
a. Perencanaan tenaga penggerak dan kader
b. Perencanaan kebutuhan vaksin dan alat suntik
c. Perencanaan penentuan sasaran
d. Perencanaan kebutuhan tenaga pelaksana kegiatan
imunisasi
e. Perencanaan jadual kegiatan imunisasi
f. Perencanaan penyebarluasan informasi
P2 : Pelaksanaan :
1. Rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor
2. Penyebaran informasi (waktu dan tempat)
3. Penyediaan tempat
4. Sweeping (kunjungan rumah)
5. Kegiatan pencatatan
P3 : Penilaian :
a. Rekapitulasi hasil kegiatan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
56
b. Pembuatan laporan
c. Pertemuan evaluasi program tingkat Puskesmas
d. Rencana tindak lanjut terhadap permasalahan program
6.2 Definisi Operasional
Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Cara Pengukuran Skala
a. Motivasi bidan dan perawat
b. Sarana dan
prasarana
Adalah suatu motif yang mendorong bidan dan perawat untuk bekerja dengan baik Adalah segala peralatan yang digunakan dalam kegiatan imunisasi
A Faktor motivator 1. Prestasi kerja 2. Pengakuan atas hasil
kerja 3. Pekerjaan yang menarik 4. Tanggung jawab 5. Perasaan maju dan
berkembang B Faktor Higiene 1.Supervisi 2.Hubungan antar
personal 3.Kondisi kerja 4.Insentif Sarana dan prasarana dalam kegiatan imunisasi bayi, meliputi: 1.Penetapan kebutuhan
vaksin 2. Penetapan alat suntik 3. Penyimpanan vaksin 4.Penyediaan buku
pedoman pelaksanaan imunisasi
5.Penyediaan format pendataan
6.Penyediaan format pelaporan
Wawancara dengan kuesioner sebagai acuan penilaian motivasi bidan dan perawat, ditunjukkan pada pertanyaan no 1 sampai 13 untuk motivator dan 1 sampai 14 untuk higiene, dengan nilai:
a = 1 b = 2 c = 3 d = 4
Hasil pengukuran dengan kriteria: 1,00-1,75: sangat rendah 1,76-2,50: rendah 2,51-3,25: tinggi 3,26-4,00: sangat tinggi Wawancara dengan kuesioner sebagai acuan penilaian penggunaan sarana dan prasarana pada pertanyaan no 1 sampai 9, dengan nilai: 0 = tidak pernah 1 = jarang 2 = sering 3 = selalu
Hasil pengukuran dengan kriteria:
1. Kurang : ≤ 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan yang terkumpul 2. Baik : > 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan terkumpul.
Ordinal Ordinal
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
57
Variabel penelitian
c. Manajemen
imunisasi 1. Perencanaan
(P1)
2. Pelaksanaan
kegiatan imunisasi
3. Penilaian
Definisi Operasional Adalah proses penyusunan rencana kerja/kegiatan program imunisasi Kegiatan Puskesmas dalam mengaplikasikan rencana yang seharusnya dilaksanakan Kegiatan Puskesmas yang dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan program pada saat kegiatan program imunisasi telah selesai dilaksanakan
Indikator
Kegiatan perencanaan imunisasi adalah: 1.Perencanaan tenaga penggerak dan kader 2.Perencanaan penentuan sasaran 3. Perencanaan tenaga
pendataan sasaran 4.Perencanaan kebutuhan
tenaga pelaksana kegiatan imunisasi
5.Perencanaan jadual kegiatan imunisasi
6.Perencanaan penyebarluasan informasi
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi adalah: 1. Rapat koordinasi
dengan lintas program dan lintas sektor
2. Penyebaran informasi (waktu dan tempat)
3. Melakukan penyuluhan
4. Sweeping 5. Rekapitulasi hasil
kegiatan 6. Kegiatan imunisasi
sesuai dengan rencana Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian adalah: 1. Pembuatan laporan
bulanan 2. Laporan tepat waktu
Cara Pengukuran
Wawancara dengan kuesioner sebagai acuan penilaian perencanaan pada pertanyaan no 1 sampai 8, dengan nilai: 0 = tidak pernah 1 = jarang 2 = sering 3 = selalu
Hasil pengukuran dengan kriteria:
1. Kurang : ≤ 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan yang terkumpul 2. Baik : > 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan terkumpul. Wawancara dengan kuesioner sebagai acuan penilaian perencanaan pada pertanyaan no 1 sampai 7 dengan nilai:
0 = tidak pernah 1 = jarang 2 = sering 3 = selalu Hasil pengukuran dengan kriteria:
Hasil pengukuran dengan kriteria:
1. Kurang : ≤ 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan yang terkumpul 2. Baik : > 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan terkumpul.
Wawancara dengan kuesioner sebagai acuan penilaian perencanaan pada pertanyaan no 1 sampai 7, dengan nilai:
Skala
Ordinal Ordinal Ordinal
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
58
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Indikator 3. Perhitungan hasil
berdasarkan jumlah sasaran dan target
4. Laporan kegiatan imunisasi dari RS, BKIA,dokterr dan bidan praktek
5. Evaluasi program tingkat Puskesmas
6. Feed back pelaksanaan kegiatan
7. Rencana tindak lanjut
Cara Pengukuran 0 = tidak pernah 1 = jarang 2 = sering 3 = selalu
Hasil pengukuran dengan kriteria:
1. Kurang : ≤ 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan yang terkumpul
2. Baik : > 50% dari total nilai kumulatif tertinggi dari komponen kegiatan terkumpul.
Skala
V.7 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
7.1 Instrumen pengumpulan data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah kuesioner dan dokumen.
7.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Data primer
Data primer yang diperlukan dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner yang ditanyakan langsung kepada responden.
b. Data sekunder
Data sekunder di peroleh dari laporan tahunan program imunisasi Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan
profil Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
59
V.8 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisa secara diskriptif. Karena dalam penelitian
ini menggunakan studi benchmarking, maka hasil dari masing-masing
Puskesmas dibandingkan. Dari hasil perbandingan tersebut akan di dapat
aspek yang lebih positif dari Puskesmas tempat bencmark yang akan
menjadi acuan dalam menyusun upaya pencapaian cakupan imunisasi bayi
di Puskesmas Sidotopo Wetan.
V.9 Kriteria Penilaian
1. Motivasi
Motivasi terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu motivator dan higiene.
Motivator terdiri dari presrasi kerja, pengakuan atas hasil kerja, pekerjaan
yang menarik, tanggung jawab, dan perasaan maju dan berkembang. Higiene
terdi dari supervisi, hubungan antar personal, hubungan kerja dan insentif.
Masing-masing variabel ada beberapa pertanyaan dengan 4 (empat) pilihan
jawaban dengan ketentuan penilaian yaitu jika memilih jawaban a = nilai 1,
jawaban b = nilai 2, jawaban c = nilai 3 dan jawaban d = nilai 4. Kemudian
hasil jawaban responden dijumlahkan kemudian dibagi jumlah pertanyaan
dalam variabel tersebut, hasilnya dapat dikelompokkan ke dalam kriteria
seperti di bawah ini:
1. Kriteria sangat rendah apabila jawaban kuesioner dengan skor antara
1,00-1,75.
2. Kriteria rendah apabila jawaban kuesioner dengan skor antara 1,76-2,50.
3. Kriteria tinggi apabila jawaban kuesioner dengan skor antara 2,51-3,25.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
60
4. Kriteria sangat tinggi apabila jawaban kuesioner dengan skor antara
3,26-4,00.
2. Proses Sarana Prasarana dan Manajemen
Masing-masing variabel terdiri dari beberapa pertanyaan yang
terdiri dari 4 (empat) pilihan jawaban yaitu tidak pernah dilakukan = nilai 0,
jarang = nilai 1, sering = nilai 2, selalu = nilai 3. Kemudian hasil jawaban
responden dijumlahkan dibagi jumlah total nilai kumulatif tertinggi
dikalikan 100%, hasilnya dapat dikelompokkan ke dalam kriteria seperti di
bawah ini:
1. Suatu tahapan dalam proses perencanaan berkriteria baik apabila
jawaban kuesioner dengan skor antara 51%-100% dari nilai kumulatif
tertinggi.
2. Suatu tahapan dalam proses perencanaan berkriteria kurang apabila
jawaban kuesioner dengan skor antara 0%-50% dari nilai kumulatif
tertinggi.
Nilai kumulatif tertinggi dari faktor sarana prasarana, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian di Puskesmas adalah:
Sarana prasarana = 27 (terdiri dari 9 pertanyaan)
P1 : Perencanaan = 24 (terdiri dari 8 pertanyaan)
P2 : Pelaksanaan = 21 (terdiri dari 7 pertanyaan)
P3 : Penilaian = 21 (terdiri dari 7 pertanyaan)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
61
BAB VI
HASIL PENELITIAN
VI.1 Gambaran Umum Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan
1.1 Puskesmas Sidotopo
A. Keadaan Geografis
Puskesmas Sidotopo terletak di wilayah Surabaya Utara, tepatnya di
Kecamatan Semampir dengan luas wilayah kerjanya 78 ha dengan jumlah
penduduk 43.562 jiwa, yang membawahi 2 kelurahan yaitu kelurahan
Sidotopo dan Kelurahan Ampel dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Kelurahan Pegirian
b. Sebalah timur : Kelurahan Wonokusumo
c. Sebelah selatan : Kelurahan Simolawang
d. Sebelah barat : Jalan Sidodadi Kelurahan Simolawang
B. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Sidotopo adalah
sebagai berikut:
a. Puskesmas induk : 1
b. Puskesmas pembantu : 0
c. Posyandu : 23
61
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
62
C. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Sidotopo adalah:
a. Dokter umum : 2
b. Dokter gigi : 1
c. Bidan : 2
d. Perawat : 3
e. Perawat gigi : 1
f. Tenaga administrasi : 1
g. Petugas kebersihan : 1
h. Lain-lain : 3
D Hasil Kegiatan Imunisasi
Hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Tahun 2005 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel VI.1 Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Sidotopo tahun 2005
Puskesmas Sidotopo Cakupan No Jenis Imunisasi Target
3 Kondisi ruangan kerja 5 4 1 16 3.20 7 4 2 1 18 2.57 Kondisi fasilitas ruangan 5 5 15 3.00 7 3 3 1 19 2.71 Kondisi tempat tinggal 5 2 3 11 2.20 7 4 3 24 3.43
4 Insentif : pernah mendapat bonus 5 4 1 12 2.40 7 6 1 15 2.14
Puas terhadap bonus tersebut 5 5 15 3.00 7 4 3 17 2.43
Bonus selalu memotivasi prestasi kerja 5 3 2 17 3.40 7 4 3 20 2.86
RATA - RATA 3.09 2.89 RATA-RATA TOTAL 3.10 2.88
Keterangan : nilai 1,2,3 dan 4 menunjukkan nilai makin tinggi berarti makin
baik atau makin tinggi.
Kriteria : 1,00 – 1,75 = sangat rendah
1,76 – 2,50 = rendah
2,51 – 3,25 = tinggi
3,26 – 4,00 = sangat tinggi
Berdasarkan tabel VI.30 di atas menunjukkan bahwa faktor motivator
bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi dibandingkan faktor
motivator bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo Wetan. Hal ini
ditunjukkan dari 11 pernyataan ada 7 pernyataan yang skor rata-ratanya lebih
tinggi dibandingkan dengan Puskesmas Sidotopo Wetan. Dari 7 pernyataan itu
adalah tentang prestasi kerja, pengakuan atas hasil kerja, beban kerja,
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
84
melaksanakan tugas tambahan dari Kepala Puskesmas, menyelesaikan tugas
sesuai petunjuk Kepala Puskesmas, kesempatan mengikuti seminar dan
melnjutkan pendidikan formal. Sehingga diperoleh skor rata-rata untuk faktor
motivator di Puskesmas Sidotopo yaitu dengan jumlah skor rata-rata 3,11 dan
Puskesmas sidotopo Wetan yaitu dengan jumlah skor rata-rata 2,88.
Untuk faktor higiene bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo
lebih tinggi dibandingkan faktor higiene bidan dan perawat di Puskesmas
Sidotopo Wetan. Hal ini ditunjukkan dari 14 pernyataan ada 12 pernyataan
yang skor rata-ratanya lebih tinggi dibandingkan dengan Puskesmas Sidotopo
Wetan. Dari 12 pernyataan itu adalah tentang manfaat supervisi, adanya
komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas, saling mengetahui tugas
antar teman, mendapatkan saran dari teman jika ada masalah yang berkaitan
dengan tugas, melaksanakan saran dari teman, kondisi ruangan, kondisi
fasilitas ruangan, kondisi tempat tinggal, pernah mendapatkan bonus, puas
terhadap bonus tersebut dan bonus tersebut selalu memotivasi untuk
meningkatkan prestasi kerja. Sehingga diperoleh skor rata-rata untuk faktor
higiene di Puskesmas Sidotopo yaitu dengan jumlah skor rata-rata 2,63 dan
Puskesmas Sidotopo Wetan yaitu dengan jumlah skor rata-rata 2,45.
2. Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi, sarana dan prasarana merupakan
peralatan yang sangat dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan imunisasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden dapat dilihat pada tabel
tersebut di bawah ini.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
85
Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin untuk kegiatan imunisasi
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.31.
Tabel VI.31 Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin untuk kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No
Menetapkan kebutuhan vaksin untuk kegiatan imunisasi n % Skor n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0.0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0.0 0 3 Sering 1 20 2 1 14.29 2 4 Selalu 4 80 12 6 85.71 18
Total 5 100 14 7 100 20
Dari tabel VI.31 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo dan
Puskesmas Sidotopo Wetan selalu menetapkan kebutuhan vaksin. Untuk
Puskesmas Sidotopo ada 80% dan di Puskesmas Sidotopo Wetan 85,71%.
Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah
sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat
dilihat pada tabel VI.32.
Tabel VI.32 Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No
Dalam menetapkan kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran n %
Skorn %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 1 20 2 3 42.86 6 4 Selalu 4 80 12 4 57.14 12
Total 5 100 14 7 100 18
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
86
Dari tabel VI.32 tersebut di atas diketahui bahwa dalam menentukan
kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo selalu
melakukan 80%, sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan 57,14%.
Distribusi tentang menetapkan alat suntik untuk satu kali pemakaian sesuai
dengan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan dapat dilihat pada tabel VI.33.
Tabel VI.33 Distribusi tentang menetapkan alat suntik untuk satu kali pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No
Menetapkan alat suntik untuk satu kali pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran imunisasi n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 0 0 0 2 28.57 4 4 Selalu 5 100 15 5 71.43 15
Total 5 100 15 7 100 19
Berdasarkan tabel VI.33 dalam menetapkan alat suntik untuk satu kali
pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo selalu
melakukan sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan yang selalu melakukan
ada 71,43%.
Distribusi tentang penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.34.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
87
Tabel VI.34 Distribusi tentang penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Vaksin selalu disimpan dalam termos
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 0 0 4 0 0 0 4 Selalu 5 100 9 7 100 21
Total 5 100 15 7 100 21
Dari tabel VI.34 ternyata untuk penyimpanan vaksin di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan selalu disimpan dalam termos.
Distribusi tentang memperhatikan suhu penyimpanan vaksin dalam termos
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.35.
Tabel VI.35 Distribusi tentang memperhatikan suhu penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Memperhatikan penyimpanan vaksin suhu penyimpanan
n % Skor
n % Skor
0 Tidak pernah 0 0 0 0 1 Jarang 0 0 1 14.29 1 2 Sering 2 40 4 5 71.43 10 3 Selalu 3 60 9 2 28.57 6
Total 5 100 13 7 100 17
Dari tabel VI.35 di atas diketahui bahwa ada 60% bidan dan perawat di
Puskesmas Sidotopo yang selalu memperhatikan suhu penyimpanan vaksin
dalam termos, sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 28,57%.
Distribusi tentang suhu penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.36.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
88
Tabel VI.36 Distribusi tentang suhu penyimpanan vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Suhu dalam termos selalu 2-8°C n %
Skor n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 1 20 1 3 42.86 3 3 Sering 1 20 2 3 42.86 6 4 Selalu 3 60 9 1 14.29 3
Total 5 100 12 7 100 12
Dari tabel VI.36 di atas dalam penyimpanan vaksin di Puskesmas
Sidotopo selalu memperhatikan suhu dalam termos yaitu 2-8°C ada 60%
sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah yaitu 14,29%.
Distribusi tentang menyediakan buku pedoman pelaksanaan imunisasi di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.37.
Tabel VI.37 Distribusi tentang menyediakan buku pedoman pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menyediakan buku pedoman pelaksanaan imunisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 0 0 0 0 0 0 4 Selalu 5 100 15 7 100 21
Total 5 100 15 7 100 21
Dari tabel VI.37 di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan sama-sama selalu menyediakan buku pedoman pelaksanaan imunisasi.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
89
Distribusi tentang menyediakan format pendataan sasaran dalam
pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan dapat dilihat pada tabel VI.38.
Tabel VI.38 Distribusi tentang menyediakan format pendataan sasaran dalam pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menyediakan format pendataan dalam pelayanan imunisasi n %
Dari tabel VI.38 di atas dalam menyediakan format pendataan untuk
pelayanan imunisasi, di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi yaitu 60% sedangkan
di Puskesmas Sidotopo Wetan yaitu 57%.
Distribusi tentang menyediakan format pelaporan untuk pelaksanaan
imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat
dilihat pada tabel VI.39.
Tabel VI.39 Distribusi tentang menyediakan format pelaporan untuk pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menyediakan format pelaporan untuk pelayanan imunisasi n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 1 20 2 2 29 4 4 Selalu 4 80 12 5 71 15
Total 5 100 14 7 100 19
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
90
Dari tabel VI.39 di atas diketahui bahwa dalam menyediakan format
pelaporan untuk pelayanan imunisasi di Puskesmas Sidotopo ada 80% dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan ada 71%.
Untuk distribusi sarana dan prasarana secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel VI.40.
Tabel VI.40 Distribusi Sarana dan Prasarana di Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan
Puskesmas Sidotopo Puskesmas Sidotopo Wetan
Nilai Skor Nilai Skor No Pernyataan
n 1 2 3 4 ∑ rata-
rata n
0 1 2 3 ∑ rata-rata
1 Menetapkan kebutuhan vaksin untuk kegiatan imunisasi
5 0 0 1 4 14 2.80 7 0 0 1 6 20 2.86
2
Dalam menetapkan kebutuhan vaksin berdasarkan jumlah sasaran
5 0 0 1 4 14 2.80 7 0 0 3 4 18 2.57
3
Menetapkan alat suntik untuk satu kali pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran imunisasi
5 0 0 0 5 15 3.00 7 0 0 2 5 19 2.71
4 Vaksin selalu disimpan dalam termos 5 0 0 2 3 15 3.00 7 0 0 7 21 3.00
5 Memperhatikan penyimpanan vaksin suhu penyimpanan
5 0 0 2 3 13 2.60 7 0 2 4 2 16 2.29
6 Suhu dalam termos selalu 8°C 5 0 1 1 3 12 2.40 7 0 3 3 1 12 1.71
7 Menyediakan buku pedoman pelaksanaan imunisasi
5 0 0 0 5 15 3.00 7 0 0 0 7 21 3.00
8 Menyediakan format pendataan untuk pelayanan imunisasi
5 0 0 2 3 13 2.60 7 0 1 2 4 17 2.43
9 Menyediakan format pelaporan untuk pelayanan imunisasi
5 0 0 1 4 14 2.80 7 0 0 2 5 19 2.71
Total 125 25.00 163 23.28 Rata-rata 2.78 2.59
Dari tabel VI.40 menunjukkan bahwa di Puskesmas Sidotopo dalam
menentapkan kebutuhan sarana dan prasarana lebih baik dibandingkan di
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
91
Puskesmas sidotopo Wetan. Dari 9 pernyataan ada 3 pernyataan yang skor
rata-ratanya dibawah rata-rata total yaitu tentang memperhatikan suhu
penyimpanan vaksin dalam termos, suhu dalam termos selalu 2-8°C dan
tentang menyediakan format pendataan. Namun nilai ini lebih tinggi
dibandingkan dengan Puskesmas Sidotopo Wetan, dalam menetapkan
kebutuhan vaksin berdasarkan sasaran, memperhatikan suhu penyimpanan
vaksin dalam termos, suhu dalam termos selalu 2-8°C dan tentang
menyediakan format pendataan mempunyai rata-rata lebih rendah.
Dari perhitungan sarana dan prasarana diperoleh hasil untuk Puskesmas
Sidotopo mempunyai sarana dan prasarana dengan kriteria baik dengan skor
92,6% sedangkan untuk Puskesmas Sidotopo Wetan juga dengan kriteria baik
dengan skor 86,2%. Hal ini menunjukkan bahwa pada sarana dan prasarana di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas sidotopo Wetan mempunyai kriteria
yang sama namun Puskesmas Sidotopo mempunyai hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan di Puskesmas Sidotopo Wetan.
3. Hasil Pelaksanaan Fungsi Manajemen
a. Perencanaan (P1)
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat
penting dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan. Hasil penilaian proses perencanaan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Distribusi tentang menentukan target cakupan imunisasi di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.41.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
92
Tabel VI.41 Distribusi tentang menentukan target cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menentukan target cakupan imunisasi
n % Skor
n % Skor
0 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 1 Jarang 0 0 0 0 0 0 2 Sering 2 40 4 5 71 10 3 Selalu 3 60 9 2 29 6
Total 5 100 13 7 100 16
Dari tabel VI.41 di atas diketahui bahwa bidan dan perawat di Puskesmas
Sidotopo yang selalu menentukan target cakupan imunisasi yaitu 60%
sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 29%.
Distribusi tentang ada tidaknya pembentukan atau penetapan tim untuk
penggerak masyarakat atau kader di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.42.
Tabel VI.42 Distribusi tentang ada tidaknya pembentukan atau penetapan tim untuk penggerak masyarakat atau kader di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Ada tidaknya pembentukan/penetapan tim untuk penggerak masyarakat/kader n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 3 60 6 0 0 0 4 Selalu 2 40 6 7 100 21
Total 5 100 12 7 100 21
Dari tabel VI.42 diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo dalam
pembentukan atau penetapan tim untuk penggerak masyarakat atau kader
hanya 40% sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih tinggi yaitu 100%.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
93
Distribusi tentang menentukan jumlah sasaran bayi untuk setiap kegiatan
imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat
dilihat pada tabel VI.43.
Tabel VI.43 Distribusi tentang menentukan jumlah sasaran bayi untuk setiap kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menentukan jumlah sasaran bayi untuk setiap kegiatan imunisasi
n % Skor
n % Skor
0 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 1 Jarang 0 0 0 3 43 3 2 Sering 2 40 4 4 57 8 3 Selalu 3 60 9 0 0 0
Total 5 100 13 7 100 11
Dari tabel VI.43 dapat diketahui bahwa bidan dan perawat di Puskesmas
Sidotopo yang selalu menentukan jumlah sasaran bayi untuk setiap kegiatan
imunisasi yaitu ada 60% sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan tidak ada.
Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga untuk pendataan sasaran
dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan dapat dilihat pada tabel VI.44.
Tabel VI.44 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga untuk pendataan sasaran dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menetapkan jumlah tenaga untuk pendataan sasaran dalam kegiatan imunisasi n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 1 20 2 3 43 6 4 Selalu 4 80 12 4 57 12
Total 5 100 14 7 100 18
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
94
Dari tabel VI.44 di atas ternyata dalam menetapkan jumlah tenaga untuk
pendataan sasaran dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo lebih
tinggi yaitu 80% dan di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 57%.
Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga pelaksana kegiatan imunisasi
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.45.
Tabel VI.45 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga pelaksana kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menetapkan jumlah tenaga pelaksana kegiatan imunisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 1 20 2 2 28 4 4 Selalu 4 80 12 5 72 15
Total 5 100 14 7 100 19
Dari tabel VI.45 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo selalu
menetapkan jumlah tenaga pelaksana kegiatan imunisasi ada 80% dan
sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan yang selalu menetapkan jumlah
tenaga pelaksana kegiatan imunisasi ada 72%.
Distribusi tentang menetapkan tenaga selalu disesuaikan dengan jumlah
sasaran dan pembagian wilayah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.46.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
95
Tabel VI.46 Distribusi tentang menetapkan tenaga selalu disesuaikan dengan jumlah sasaran dan pembagian wilayah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menetapkan tenaga selalu disesuaikan dengan jumlah sasaran dan pembagian wilayah n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 2 40 4 3 43 6 4 Selalu 3 60 9 4 57 12
Total 5 100 13 7 100 18
Dari tabel VI.46 di atas terlihat bahwa dalam menetapkan tenaga yang
disesuaikan dengan jumlah sasaran dan pembagian wilayah di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan hampir sama, yaitu 60% di
Puskesmas Sidotopo dan 57% di Puskesmas Sidotopo Wetan.
Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan imunisasi di Puskesmas
Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.47.
Tabel VI.47 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Menetapkan jadual kegiatan imunisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 0 0 0 0 0 0 4 Selalu 5 100 15 7 100 21
Total 5 100 15 7 100 21
Dari tabel VI.47 ternyata di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan sama-sama selalu menetapkan jadual kegiatan imunisasi.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
96
Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan imunisasi melibatkan lintas
program dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan dapat dilihat pada tabel VI.48.
Tabel VI.48 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan imunisasi melibatkan lintas program dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No menetapkan jadual kegiatan melibatkan lintas program dan lintas sektor n %
Skor n %
Skor
0 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 1 Jarang 1 20 1 3 43 3 2 Sering 2 40 4 3 43 6 3 Selalu 2 40 6 1 14 3
Total 5 100 11 7 100 12
Dari tabel VI.48 ternyata di Puskesmas Sidotopo dalam menentukan jadual
kegiatan imunisasi lebih sering melibatkan lintas program dan lintas sektor
yaitu ada 40% sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan ada 14%
Untuk distribusi perencanaan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
VI.49.
Tabel VI.49 Distribusi Perencanaan di Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan
menetapkan jadual kegiatan melibatkan lintas program dan lintas sektor
5 0 1 3 1 11 2.20 7 0 3 3 1 12 1.71
TOTAL 105 21.00 136 19.42
RATA-RATA 2.63 2.43
Keterangan:
0 : Tidak pernah
1 : Jarang
2 : Sering
3 : Selalu
Berdasarkan tabel VI.49 diatas dapat diketahui bahwa jumlah total
rata-rata perencanaan di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi dari Puskesmas
Sidotopo Wetan, di Puskesmas Sidotopo dengan rata-rata 2,63 dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan dengan rata-rata 2,43. Di Puskesmas Sidotopo
dari 8 pernyataan ada 2 pernyataan yang nilainya lebih rendah dari rata-
ratanya yaitu ada tidaknya pembentukan atau penetapan tim untuk penggerak
kader dalam menetapkan jadual imunisasi melibatkan lintas program dan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
98
lintas sektor. Sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan dari 8 pernyataan ada
3 pernyataan yang nilainya lebih rendah dari rata-rata yaitu tentang
menentukan target dalam cakupan imunisasi, dalam menentukan jumlah
sasaran bayi untuk kegiatan imunisasi dan menetapkan jadual kegiatan
imunisasi yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. Namun secara
kseluruhan ada 6 pernyataan yang nilainya lebih rendah dari Puskesmas
Sidotopo. Berdasarkan jawaban responden diperoleh informasi bahwa di
Puskesmas Sidotopo selain merencanakan hal tersebut diatas juga
merencanakan pengadaan stok vaksin, alat suntik dan merencanakan
sweeping. Sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan kegiatan perencanaan
lain yang dilakukan adalah menetapkan kebutuhan vaksin, alat suntik dan
perlengkapan imunisasi lainnya. Untuk kegiatan sweeping tidak dimasukkan
dalam perencanaan.
Hasil penilaian perencanaan di Puskesmas Sidotopo adalah sebesar
87,5% dengan kriteria baik, sedangkan untuk Puskesmas Sidotopo Wetan
sebesar 80,9% dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan mempunyai kriteria
yang sama yaitu baik, namun Puskesmas Sidotopo mempunyai nilai yang
lebih tinggi dibandingkan Puskesmas Sidotopo Wetan.
b. Pelaksanaan (P2)
Dalam proses manajemen, pelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan
yang dilakukan setelah tahap perencanaan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
99
Distribusi tentang melakukan rapat koordinasi dengan lintas program
dan lintas sektor dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.50.
Tabel VI.50 Distribusi tentang melakukan rapat koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Melakukan rapat koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 1 20 1 4 57 4 3 Sering 4 80 8 2 29 4 4 Selalu 0 0 0 1 14 3
Total 5 100 9 7 100 11
Dari tabel VI.50 Puskesmas Sidotopo dalam melakukan rapat
koordinasi dengan lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam
kegiatan imunisasi lebih sering yaitu ada 80% dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan hanya 29%.
Distribusi tentang penyebarluasan jadual imunisasi ke lintas program
dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
dapat dilihat pada tabel VI.51.
Tabel VI.51 Distribusi tentang penyebarluasan jadual imunisasi ke lintas program dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Jadual kegiatan imunisasi disebarluaskan ke lintas program dan lintas sektor n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 3 43 3 3 Sering 3 60 6 3 42 6 4 Selalu 2 40 6 1 14 3
Total 5 100 12 7 100 12
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
100
Dari tabel VI.51 di atas ternyata di Puskesmas Sidotopo selalu (40%)
menyebarluaskan jadual kegiatan imunisasi ke lintas program, lintas sektor
dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi, sedangkan di Puskesmas
Sidotopo Wetan tidak selalu (14%).
Distribusi tentang penyebarluasan tempat kegiatan imunisasi ke lintas
program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.52.
Tabel VI.52 Distribusi tentang penyebarluasan tempat kegiatan imunisasi ke lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No
Tempat kegiatan imunisasi disebarluaskan ke lintas sektor, koordinasi program, pelaksana program n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 1 14.29 1 3 Sering 2 40 4 2 28.57 4 4 Selalu 3 60 9 4 57.14 12
Total 5 100 13 7 100 17
Dari tabel VI.52 d atas ternyata tempat kegiatan imunisasi yang
disebarluaskan ke lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam
kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi yaitu 2,60 dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 2,43.
Distribusi tentang melakukan penyuluhan di setiap kegiatan imunisasi
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.53.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
101
Tabel VI.53 Distribusi tentang melakukan penyuluhan di setiap kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Melakukan penyuluhan di setiap kegiatan imunisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 4 57 4 3 Sering 1 20 2 2 29 4 4 Selalu 4 80 12 1 14 3
Total 5 100 14 7 100 11
Dari tabel VI.53 di atas ada 80% bidan dan perawat di Puskesmas
Sidotopo yang selalu melakukan penyuluhan di setiap kegiatan imunisasi dan
di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 14%.
Distribusi tentang melakukan sweeping jika hasil cakupannya rendah
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.54.
Tabel VI.54 Distribusi tentang melakukan sweeping jika hasil cakupannya rendah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Melakukan sweeping jika hasil cakupan imunisasinya rendah
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 1 20 1 4 57 4 3 Sering 3 60 6 2 29 4 4 Selalu 1 20 3 1 14 3
Total 5 100 10 7 100 11
Dari tabel VI.54 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo lebih
sering melakukan sweeping jika hasil cakupannya rendah, sedangkan di
Puskesmas Sidotopo Wetan lebih jarang melakukan sweeping.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
102
Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.55.
Tabel VI.55 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 0 0 0 1 14 2 4 Selalu 5 100 6 6 86 18
Total 5 100 6 7 100 20
Dari tabel VI.55 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo semua
bidan dan perawat selalu membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan mempunyai tidak semua bidan dan perawat selalu
membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi.
Distribusi tentang kegiatan imunisasi sesuai dengan yang direncanakan
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.56.
Tabel VI.56 Distribusi tentang kegiatan imunisasi sesuai dengan yang direncanakan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Kegiatan imunisasi sesuai dengan yang direncanakan
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 2 40 4 3 43 6 4 Selalu 3 60 9 4 57 12
Total 5 100 13 7 100 18
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
103
Dari tabel VI.56 diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo ada 60%
yang kegiatan imunisasinya sesuai dengan yang direncanakan dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan ada 57%.
Untuk mengetahui fungsi manajemen pelaksanaan secara keseluruhan
di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.57.
Tabel VI.57 Distribusi Pelaksanaan di Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan
Puskesmas Sidotopo Puskesms Sidotopo Wetan
Nilai Skor Nilai Skor No Item
n 0 1 2 3 ∑ rata-
rata n
0 1 2 3 ∑ rata-rata
1
Melakukan rapat koordinasi dengan lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi bayi
5 0 1 4 0 9 1.80 7 0 4 2 1 11 1.57
2
Jadual kegiatan imunisasi disebarluaskan ke lintas sektor, koordinasi program, pelaksana program
5 0 0 3 2 12 2.40 7 0 3 3 1 12 1.71
3
Tempat kegiatan imunisasi disebarluaskan ke lintas sektor, koordinasi program, pelaksana program
5 0 0 2 3 13 2.60 7 0 1 2 4 17 2.43
4 Melakukan penyuluhan tentang imunisasi dalam setiap kegiatan imunisasi
5 0 0 1 4 14 2.80 7 0 4 2 1 11 1.57
5
Melakukan sweeping jika hasil cakupan imunisasinya rendah (untuk semua imunisasi)
5 0 1 3 1 10 2.00 7 0 4 2 1 11 1.57
6 Membuat rekapitulasi hasil kegiatan 5 0 0 0 5 15 3.00 7 0 0 1 6 20 2.86
7 Kegiatan imunisasi sesuai dengan yang direncanakan 5 0 0 2 3 13 2.60 7 0 0 3 4 18 2.57
TOTAL 86 17.20 100 14.34
RATA-RATA 2.46 2.46
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
104
Keterangan:
0 : Tidak pernah
1 : Jarang
2 : Sering
3 : Selalu
Berdasarkan tabel VI.57 menunjukkan bahwa ada 3 pernyataan yang
nilainy dibawah rata-rata yaitu tentang melakukan rapat koordinasi dengan
lintas program, lintas sektor dan pelaksana program, penyebarluasan jadual
imunisasi dan melakukan sweeping jika cakupannya rendah. Sedangkan di
Puskesmas Sidotopo Wetan ada 5 pernyataan yang nilainya lebih rendah dari
Puskesmas Sidotopo dan lebih rendah dari rata-rata, yaitu tentang melakukan
rapat koordinasi dengan lintas program, lintas sektor dan pelaksana program,
penyebarluasan jadual dan tempat imunisasi, melakukan penyuluhan dan
melakukan sweeping jika cakupannya rendah.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa Puskesmas Sidotopo
dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi mempunyai skor lebih tinggi dari
Puskesmas Sidotopo Wetan. Dari perhitungan penilaian pelaksanaan kegiatan
imunisasi, diperoleh hasil untuk Puskesmas Sidotopo sebesar 82% dengan
kriteria baik, sedangkan untuk Puskesmas Sidotopo Wetan sebesar 68%
dengan kriteria baik.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
105
c. Penilaian (P3)
Penilaian merupakan salah satu dari fungsi manajemen yang sangat
penting. Hasil penilaian kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di
Puskesmas sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.58.
Tabel VI.58 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Membuat laporan bulanan kegiatan imunisasi bayi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 0 0 0 3 Sering 1 20 2 3 43 6 4 Selalu 4 80 12 4 57 12
Total 5 100 14 7 100 18
Dari tabel VI.58 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo bidan
dan perawat yang membuat laporan bulanan kegiatan imunisasi ada 80% dan
di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 57%.
Distribusi tentang ketepatan waktu dalam membuat laporan hasil
kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
dapat dilihat pada tabel VI.59.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
106
Tabel VI.59 Distribusi tentang ketepatan waktu dalam membuat laporan bulanan hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Ketepatan waktu dalam membuat laporan
n % Skor
n % Skor
0 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 1 Jarang 0 0 0 0 0 0 2 Sering 3 60 6 4 57 8 3 Selalu 2 40 6 3 43 9
Total 5 100 12 7 100 17
Dari tabel VI.59 di atas ternyata bidan dan perawat dalam membuat
laporan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan tidak selalu
tepat waktu.
Distribusi tentang penilaian atau perhitungan hasil kegiatan imunisasi
dilakukan berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.60.
Tabel VI.60 Distribusi tentang penilaian atau perhitungan hasil kegiatan imunisasi dilakukan berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Penilaian atau perhitungan hasil kegiatan munisasi dilakukan berdasarkan jumlah sasaran n %
Skorn %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 1 14 1 3 Sering 2 40 4 3 43 6 4 Selalu 3 60 9 3 43 9
Total 5 100 13 7 100 16
Dari tabel VI.60 di atas ternyata dalam penilaian atau perhitungan hasil
kegiatan imunisasi tidak selalu dilakukan berdasarkan jumlah sasaran, di
Puskesmas Sidotopo lebih tinggi yaitu 60% dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
hanya 43%.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
107
Distribusi tentang ada tidaknya pelaporan imunisasi dari RS, BKIA,
dokter praktek dan bidan praktek di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.61.
Tabel VI.61 Distribusi tentang ada tidaknya pelaporan imunisasi dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Ada tidaknya pelaporan imunisasi dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek n %
Skorn %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 3 43 3 3 Sering 1 20 2 3 43 6 4 Selalu 4 80 12 1 14 3
Total 5 100 14 7 100 12
Dari tabel VI.61 ternyata di Puskesmas Sidotopo selalu ada pelaporan
dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek 80% dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan hanya 14%.
Distribusi melakukan evaluasi di Puskesmas Sidotopo dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada tabel VI.62.
Tabel VI.62 Distribusi melakukan evaluasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Melakukan evaluasi n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 02 Jarang 1 20 1 1 14 13 Sering 1 20 2 4 57 84 Selalu 3 60 9 2 29 6
Total 5 100 12 7 100 15
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
108
Dari tabel VI.62 di atas diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo
setelah kegiatan imunisasi melakukan evaluasi ada 60% dan di Puskesmas
Sidotopo Wetan hanya 29%.
Distribusi ada tidaknya feed back baik secara lisan maupun tertulis dari
hasil kegiatan bulanan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo
Wetan dapat dilihat pada tabel VI.63.
Tabel VI.63 Distribusi ada tidaknya feed back baik secara lisan maupun tertulis dari hasil kegiatan bulanan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Ada tidaknya feed back n %
Skor n %
Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 4 57 4 3 Sering 1 20 2 2 29 4 4 Selalu 4 80 12 1 14 3
Total 5 100 14 7 100 11
Dari tabel VI.63 di atas ternyata di Puskesmas Sidotopo ada 80% yang
mendapatkan feed back dan di Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 14%.
Distribusi ada tidaknya tindak lanjut terhadap masalah imunisasi di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.64.
Tabel VI.64 Distribusi ada tidaknya tindak lanjut terhadap masalah imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan
Sidotopo Sidotopo Wetan
Jumlah Jumlah No Ada tidaknya tindak lanjut terhadap masalah munisasi
n % Skor
n % Skor
1 Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 2 Jarang 0 0 0 2 29 2 3 Sering 1 20 2 3 42 6 4 Selalu 4 80 12 2 29 6
Total 5 100 14 7 100 14
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
109
Dari tabel VI.64 di atas ternyata di Puskesmas Sidotopo ada 80% yang
selalu mendapatkan tindak lanjut terhadap masalah imunisasi dan di
Puskesmas Sidotopo Wetan hanya 29%.
Untuk mengetahui fungsi manajemen penilaian secara keseluruhan di
Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat dilihat pada
tabel VI.65.
Tabel VI.65 Distribusi Penilaian di Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan
Menurut Depkes R.I (2004) bahwa dalam rangka membina petugas
Puskesmas untuk bekerja sama dalam tim dengan baik perlu melakukan
mini lokakarya Puskesmas. Pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas dimulai
dengan kegiatan penggalangan untuk memperoleh kesepakatan kerjasama
dalam tim, pembagian tugas, tanggung jawab daerah binaan dan penetapan
rencana masing-masing.
Dalam menetapkan lokasi dan jadual kegiatan imunisasi harus
disepakati oleh pelaksana kegiatan dan petugas lintas sektor, disamping itu
informasinya disebarluaskan kepada sasaran.
Menurut Depkes R.I (2001) bahwa untuk mensukseskan program
imunisasi, pemberitahuan jadual dan tempat imunisasi mutlak dilakukan.
Penyampaian informasi tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarkat
tentang waktu pelayanan imunisasi.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
119
Menurut Azwar (1996) komunikasi adalah pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangkan menciptakan rasa saling mengerti serta saling
percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan
orang lain.
Menurut Notoadmodjo (2003) pendidikan kesehatan pada hakikatnya
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan
kepada msyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik Dengan adanya
pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan sasaran.
Menurut Depkes R.I (2001) sebelum pelaksanaan sweeping perlu
melakukan (1) analisis Penentuan Wilayah Setempat (PWS), (2) pendataan
sasaran melalui kader, (3) persiapan vaksin, (4) Pemberitahuan kepada desa
yang bersangkutan.
C. Penilaian
Di Puskesmas Sidotopo tidak selalu mendapatkan laporan imunisasi
dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek. Bidan dan perawat jarang
mendapatkan feed back hasil kegiatan imunisasi dan setelah evaluasi tindak
lanjut belum dilakukan dengan baik. Sedangkan di Puskesmas Sidotopo
selalu mendapatkan laporan imunisasi dari RS, BKIA, dokter praktek dan
bidan praktek. Bidan dan perawat hampir semua selalu mendapatkan feed
back hasil kegiatan imunisasi dan setelah evaluasi selalu ada tindak lanjut.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
120
Supriyanto dan Damayanti (2005) mengatakan bahwa penilaian atau
evaluasi adalah merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan
didasarkan pada sistem informasi manajemen.
Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan untuk
mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dimaksudkan untuk
mendapatkan relevansi informasi guna pengambilan keputusan.
Menurut Depkes R.I (2001) untuk mengantisipasi semakin besarnya
peran swasta di daerah urban, perlu meningkatkan kerjasama dalam bentuk
pencatatan dan pelaporan.
Bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo Wetan tidak selalu
melakukan penyusunan rencana tindak lanjut pemecahan masalah program.
Akibatnya beberapa jenis imunisasi yang belum mencapai target sejak tahun
2002 berkelanjutan sampai sekarang. Setelah evaluasi selesai dikerjaan ada
segudang masalah yang ditemukan. Tentunya perlu dibuat suatu rencana
tindak lanjut untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
VII.4 Rekomendasi Benchmarking
Dari pelaksanaan penelitian maka rekomendasi sebagai upaya pencapaian
cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan adalah sebagai berikut:
1. Benchmark Puskesmas Sidotopo untuk motivasi adalah:
Untuk meningkatkan motivasi bidan dan perawat , dengan asumsi bahwa
dengan meningkatnyamotivasi bidan dan perawat maka diharapkan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
121
pelaksanaan imunisasi bayi dapat berjalan dengan baik. Yang perlu
dilakukan oleh Kepala Puskesmas adalah:
a. Memberikan pujian atau ucapan terima kasih bagi bidan dan perawat
yang berprestasi
b. Memberikan kesempatan bagi bidan dan perawat untuk mengikuti
seminar
c. Membimbing bidan dan perawat sebelum melaksanakan tugas
d. Meningkatkan komunikasi informal dengan bidan dan perawat
2. Untuk sarana dan prasarana
a. Menetapkan kebutuhan vaksin
b. Bagi bidan dan perawat, dalam setiap kegiatan imunisasi lebih
memperhatikan suhu penyimpanan vaksin
c. Menyediakan format pendataan imunisasi
3. Untuk fungsi manajemen
a. Perencanaan
a) Penentuan target cakupan imunisasi perlu dimasukkan dalam
perencanaan
b) Menetapkan jumlah sasaran bayi untuk kegiatan imunisasi
c) Melibatkan koordinator lintas program dan lintas sektor dalam
merencanakan jadual kegiatan imunisasi
d) Menentukan perencanaan sweeping
b. Pelaksanaan
a) Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor
b) Lebih pendekatan dengan Kepala Kelurahan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
122
c) Revitalisasi Posyandu yaitu dengan penggalangan kader baru
berkelanjutan, pemberian penghargaan atau pengakuan pada
kader, mengusulkan tunjangan kader atau kesejahteraan kader
dan gratis berobat untuk kader
d) Melakukan penyuluhan disetiap kegiatan imunisasi
e) Melakukan sweeping jika cakupan imunisasinya rendah atau
belum mencapai target
f) Meningkatkan peran serta masyarakat dengan mensosialisasikan
bahwa posyandu bukan hanya milik tenaga kesehatan dan juga
tentang manfaat posyandu
c. Penilaian
a) Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dalam hal
pencatatan dan pelaporan
b) Melakukan evaluasi kegiatan setiap bulannya
c) Feed back hasil kegiatan setiap bulannya harus disampaikan
d) Setelah kegiatan imunisasi perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
123
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VIII.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai tolok ukur adalah motivasi,
sarana dan prasarana dan fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian), sehingga dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Untuk motivasi bidan dan perawat yang meliputi:
a. Faktor motivator di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah dari
Puskesmas Sidotopo terutama dalam hal : pengakuan atas hasil
kerja, beban kerja dan kesempatan mengikuti seminar.
b. Faktor higiene di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah dari
Puskesmas Sidotopo terutama dalam hal : Kepala Puskesmas
membimbing dalam melaksanakan tugas, komunikasi informal
dengan Kepala Puskesmas, dan puas terhadap bonus.
2. Untuk sarana dan prasarana Puskesmas Sidotopo lebih tinggi dari
Puskesmas Sidotopo Wetan, yaitu tentang menetapkan kebutuhan
vaksin, memperhatikan suhu penyimpanan vaksin, suhu dalam termos
2-8oC dan menyediakan format pendataan pelayanan imunisasi.
3. Untuk Perencanaan (P1) di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah
dari Puskesmas Sidotopo terutama dalam hal: masih rendahnya bidan
dan perawat dalam menentukan target cakupan imunisasi, rendahnya
bidan dan perawat dalam menentukan jumlah sasaran bayi, kurangnya
123
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
124
koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor dan tidak adanya
perencanaan sweeping.
4. Untuk pelaksanaan (P2) di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah
dari Puskesmas Sidotopo terutama dalam hal: koordinasi dengan lintas
sektor dalam menyebarluaskan jadual dan tempat kegiatan imunisasi,
melakukan penyuluhan dan sweeping.
5. Untuk penilaian (P3) di Puskesmas Sidotopo Wetan lebih rendah dari
Puskesmas Sidotopo terutama dalam hal: mendapatkan laporan dari
Rumah Sakit, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek dan melakukan
evaluasi.
6. Rekomendasi untuk peningkatan cakupan imunisasi bayi bagi
Puskesmas Sidotopo Wetan adalah sebagai berikut:
No
Puskesmas Sidotopo Puskesmas Sidotopo Wetan Upaya
1
2
Motivasi a. Motivator
a) Pengakuan atas hasil kerja tinggi (2,60)
b) Menganggap pekerjaanya sangat menarik (2,60)
c) Selalu diberikan kesempatan untuk mengikuti seminar (2,60)
b. Higiene a) Kepala Puskesmas sering
membimbing bidan dan perawat sebelum melaksanakan tugas (3,20)
b) Sering terjadi komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas (2,80)
c) Puas terhadap bonus (3,00) Sarana dan Prasarana 1. Dalam menetapkan kebutuhan vaksin
selalu berdasarkan jumlah sasaran
Motivasi a. Motivator
a) Pengakuan atas hasil kerja sangat rendah (1,57)
b) Menganggap pekerjaanya memberatkan (2,71)
c) Jarang diberikan kesempatan untuk mengikuti seminar (1,57)
b.Higiene
a)Kepala Puskesmas jarang membimbing bidan dan perawat sebelum melaksanakan tugas (2,43)
b)Jarang terjadi komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas (2,14)
c)Kurang puas terhadap bonus (2,40)
Sarana dan Prasarana 1.Dalam menetapkan kebutuhan
vaksin tidak selalu berdasarkan jumlah sasaran
Kepala Puskesmas a. Memberikan pujian dan
ucapan terima kasih bagi bidan dan perawat yang berprestasi
b. Mempermudah dalam memberi ijin bidan dan perawat untuk mengikuti seminar
c. Membimbing bidan dan perawat dalam melaksanakan tugas
d. Lebih sering melakukan komunikasi informal dengan bidan dan perawat
Puskesmas a. Memberikan penghargaan
bagi bidan dan perawat yang berprestasi
Kepala Puskesmas a.Menetapkan kebutuhan vaksin
berdasarkan jumlah sasaran riil
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
125
Upaya Puskesmas Sidotopo Puskesmas Sidotopo Wetan N
o
3
2. Hampir semua bidan dan perawat selalu memperhatikan suhu penyimpanan vaksin
3. Suhu dalam termos selalu 2-8°C 4. Selalu menyediakan format pendataan
pelayanan imunisasi Manajemen P1 (Perencanaan) 1. Selalu menentukan target cakupan
imunisasi 2. Selalu menetapkan jumlah sasaran
bayi 3. Dalam menetapkan jadual
kegiatan sering melibatkan koordinator lintas program dan lintas sektor
4. Merencanakan sweeping P2 (Pelaksanaan) 1. Sering melakukan rapat koordinasi
dengan lintas program dan lintas sektor
2. Jadual imunisasi disebarluaskan ke lintas program dan lintas sektor
3. Tempat imunisasi disebarluaskan ke lintas program dan lintas sektor
4. Hampir semua bidan dan perawat selalu melakukakan penyuluhan
5. Sering melakukan sweeping
2.Tidak semua bidan dan perawat selalu memperhatikan suhu penyimpanan vaksin
3. Suhu dalam termos tidak selalu 2-8°C
4.Tidak selalu menyediakan format pendataan imunisasi
b.Lebih sering mengingatkan bidan dan perawat untuk memperhatikan suhu penyimpanan vaksin selama kegiatan imunisasi
c.Menyediakan format pendataan imunisasi
Puskesmas Manajemen a. Penentuan target cakupan
imunisasi perlu dimasukkan dalam perencanaan
P1 (Perencanaan) 1. Tidak selalu menentukan target
cakupan imunisasi 2. Jarang menetapkan jumlah
sasaran bayi b. Menetapkan jumlah sasaran bayi untuk kegiatan imunisasi
3. Jarang melibatkan koordinator lintas program dan lintas sektor dalam memetapkan jadual imunisasi
c. Melibatkan koordinator lintas program dan lintas sektor dalam merencanakan jadual kegiatan imunisasi
4. Tidak merencanakan sweeping d. Menentukan perencanaan
sweeping P2 (Pelaksanaan) 1. Jarang melakukan rapat
koordinasi dengan lintas progam dan lintas sektor
Puskesmas a. Meningkatkan koordinasi
dengan lintas sektor
2. Penyebarluasan jadual imunisasi jarang dilakukan
b. Lebih pendekatan dengan Kepala Kelurahan
3. Penyebarluasan tempat imunisasi tidak selalu dilakukan
c. Revitalisasi Posyandu yaitu dengan penggalangan kader baru berkelanjutan, pemberian penghargaan atau pengakuan pada kader, mengusulkan tunjangan kader atau kesejahteraan kader dan gratis berobat untuk kader
4. Jarang melakukan penyuluhan 5. Jarang melakukan sweeping d. Melakukan penyuluhan
disetiap kegiatan imunisasi e. Melakukan sweeping jika
cakupan imunisasinya rendah
f. Meningkatkan peran serta
masyarakat dengan mensosialisasikan bahwa posyandu bukan hanya milik tenaga kesehatan dan juga tentang manfaat posyandu
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
126
Upaya Puskesmas Sidotopo Wetan N
o Puskesmas Sidotopo
P3 (Penilaian) 1. Selalu mendapatkan laporan dari
BKIA, dokter praktek dan bidan praktek
2. Selalu melakukan evaluasi 3. Hampir semua bidan dan perawat
selalu mendapatkan feed back 4. Selalu ada tindak lanjut setelah
dilakukan evaluasi
P3 (Penilaian) 1. Jarang mendapatkan laporan
dari BKIA, dokter praktek dan bidan praktek
2. Jarang melakukan evaluasi 3. Tidak semua bidan dan perawat
mendapatkan feed back 4. Tidak selalu ada tindak lanjut
setelah dilakukan evaluasi
Puskesmas a. Meningkatkan koordinasi
dengan lintas sektor dalam hal pencatatan dan pelaporan
b. Melakukan evaluasi kegiatan setiap bulannya
c. Feed back hasil kegiatan setiap bulannya harus disampaikan
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut
VIII.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada beberapa saran yang
perlu mendapatkan perhatian, yaitu:
1. Untuk Dinas Kesehatan Kota Surabaya
a. Diharapkan menyediakan dana untuk kegiatan sweeping, dana
tersebut bisa diambil dari dana APBD. Dengan disediakannya dana
untuk transpot sweeping tersebut diharapkan motivasi petugas
meningkat sehingga hasil cakupan imunisasi juga bisa meningkat
dan mencapai target yang telah ditetapkan.
b. Perlu adanya pembinaan tentang pengetahuan dan ketrampilan
bidan dan perawat di bidang manajemen.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
127
2. Untuk Puskesmas Sidotopo Wetan
a. Lebih memperhatikan bidan dan perawat dengan memberikan
motivasi, sehingga diharapkan dengan motivasi tersebut dapat
meningkatkan prestasi kerja bidan dan perawat.
b. Frekuensi supervisi ke posyandu perlu ditingkatkan.
c. Untuk mencapai keberhasilan program imunisasi secara maksimal,
perlu dilakukan koordinasi antar unit kerja di jajaran kesehatan dan
sektor terkait. Koordinasi tersebut dapat secara vertikal yaitu antara
Dinas Kesehatan dengan Puskesmas, atau secara horisontal yaitu
dengan lintas sektor dengan melibatkan PKK, tokoh pemuda dan
masyarakat. Adapun wujud koordinasi adalah dengan mengadakan
pertemuan-pertemuan seperti rapat kerja tingkat kecamatan dan
tingkat kelurahan dengan frekuensi satu bulan sekali.
d. Perlu dilakukan sosialisasi berkesinambungan kepada pelaksana
program imunisasi supaya mempunyai komitmen terhadap
ketepatan waktu dalam pengumpulan laporan hasil kegiatan
imunisasi.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Upaya peningkatan cakupan.... Andri Nur Wahyuti
Depkes. R.I., 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen Yankes.
Depkes. R.I., 2001. Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia.
Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2004. Profil Kesehatan Kota Surabaya.
Surabaya Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2005. Pedoman Tata Cara Penulisan serta Ujian
Skripsi. Surabaya. Gaspersz, Vincent. 2003. Total Quality Manajemen. Jakarta P.T. Gramedia
Pustaka. Handoko, H. 1999. Manajemen. Yokyakarta: BPFE.
Hasibuan, H. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, H. 2005. Manajemen. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayat, Aziz. 2004. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Surabaya: Salemba Medika.
Mangkunegara, Prabu A. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Aditama. Margastuti, Poeri H. 1999. Strategi Meningkatkan Tingkat Hunian Rawat Inap
Kelas Atas di Rumah Sakit Studi Benchmarking Rumah Sakit Adihusada Kapasari dengan Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Tesis. Surabaya: Universitas Airlangga.