KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED-HEADS-TOGETHER) DENGAN PEMANFAATAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN BALOK) SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP N 6 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Nama : Noor Azizah NIM : 4101403043 Prodi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED-HEADS-TOGETHER) DENGAN
PEMANFAATAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) PADA POKOK
BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN BALOK)
SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP N 6 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2006/2007
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
Nama : Noor Azizah
NIM : 4101403043
Prodi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
PENGESAHAN
SKRIPSI
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED-HEADS-TOGETHER) DENGAN
PEMANFAATAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN BALOK) SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP N 6 SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2006/2007
Skripsi ini telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang Hari : Senin Tanggal : 27 Agustus 2007
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345 Pembimbing Utama Penguji Utama Dra. Kristina Wijayanti, M.S Drs. Moch. Chotim, M.S NIP. 131568307 NIP. 130781008 Pembimbing Pendamping Anggota I Dra. Sunarmi, M.Si Dra. Kristina Wijayanti, M.S NIP. 131763886 NIP. 131568307
Anggota II Dra. Sunarmi, M.Si NIP. 131763886
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dirujuk dalam
skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang,
Noor Azizah NIM. 4101403043
iv
ABSTRAK Noor Azizah (4101403043), “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Heads-Together) Dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007”. Pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini menggunakan metode ekspositori, di mana pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat kurangnya minat belajar. Minat belajar akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi model maupun media pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai maka guru pelajaran matematika perlu memilih model pembelajaran yang tepat, salah satu model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered-Heads-Together) dengan pemanfaatan LKS. Pembelajaran kooperatif NHT akan menciptakan lingkungan belajar kooperatif dalam kelompok kecil yang menekankan keterlibatan total siswa dalam pembelajaran, sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan Bangun ruang sisi datar (Kubus dan Balok) siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP 6 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara random sampling diambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu siswa kelas VIIIF sebagai kelompok eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif NHT dan siswa kelas VIIIH sebagai kelompok kontrol yang dikenai metode pembelajaran ekspositori. Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi dan tes. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes dari kedua kelompok tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen. Pengujian hipotesis digunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,57 sedangkan nilai ttabel = 1.66, oleh karena itu thitung > ttabel maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan menerapkan pada materi lain.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
1. Berdoa, Berusaha dan Berserah diri pada-Nya. (Penulis)
2. Hapuslah peluh dan keringat orang tuamu dengan mempersembahkan
yang terbaik bagi mereka.
3. Jika kegagalan bagaikan hujan dan kesuksesan bagaikan matahari,
maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi (Ust. Yusuf
Mansyur).
4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Insyirah : 6).
Persembahan:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberi dukungan
moril dan materiil.
2. Mas Udin dan adek-adekku yang selalu mendukungku.
3. Guru-guruku
4. Sahabat-sahabatku terima kasih atas persahabatan tulus
dari kalian.
5. Teman-teman penghuni dan ex penghuni “kost Pasadena”
terima kasih atas dukungan, inspirasi, kebersamaan dan
hari-hari indah bersama kalian yang tak pernah
terlupakan.
6. Teman-teman Pend. Mat’03 tetap jaga kekompakan dan
SEMANGAT !!!
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED-HEADS-
TOGETHER) DENGAN PEMANFAATAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA)
PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN
BALOK) SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP N 6 SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2006/2007”
Penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Supriyono, M. Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Dra. Kristina Wijayanti, M.S., Dosen pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
5. Dra. Sunarmi, M.Si., Dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
vii
6. Dra. Oemi Khulsum, Kepala SMP N 6 Semarang yang telah memberikan ijin
penelitian.
7. Mardiyanti Pujiastuti, SH., Wakil Kepala SMP N 6 Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
8. Pambudi S.Pd., Guru matematika kelas VIII SMP N 6 Semarang yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
9. Siswa-siswi kelas VIII SMP N 6 Semarang tahun ajaran 2006/2007 atas
kesediaanya menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini.
10. Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMP N 6 Semarang atas segala bantuan
yang diberikan.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Semarang, 2007
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PENGESAHAN ................................................................................................ ii
PERNYATAAN................................................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DARTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Penegasan Istilah ............................................................................ 4
D. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 6
E. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................................ 9
A. Landasan Teori................................................................................ 9
1. Belajar dan Pembelajaran.......................................................... 9
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah....................................... 12
Ketuntasan Belajar Minimal) untuk pokok bahasan Bangun Ruang
Sisi Datar yang ditetapkan SMP N 6 Semarang adalah 65.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 65<μ
Ha : 65≥μ
Rumus yang digunakan adalah:
nSμxt 0−
= ,
dengan
x = rata-rata hasil belajar
S = simpangan baku
n = banyak siswa
0μ = 65
Dengan uji pihak kanan, kriteria yang digunakan adalah Ho
ditolak jika ( )( )1nα1hitung tt −−> (Sugiyono, 2005: 101).
5) Estimasi Rata-rata Hasil Belajar
Untuk mencari interval taksiran rata-rata digunakan rumus:
nstx
nst-x pp +<< μ
59
dengan
tp = nilai t didapat dari daftar student dengan p = ( )γ+121
dan dk = n -1
γ = koefisien kepercayaan
(Sudjana, 2002:202)
6) Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan rata-rata adalah
sebagai berikut:
H0 : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Keterangan :
μ1 : hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi
datar (kubus dan balok) melalui pembelajaran kooperatif
tipe NHT dengan pemanfaatan LKS
μ2 : hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi
datar (kubus dan balok) melalui pembelajaran dengan
metode konvensional.
Karena kedua kelompok homogen, maka uji perbedaan rata-rata
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
21
21
n1
n1
XXt
+
−=
s,
60
dengan
( ) ( )2nn
s 1ns 1ns21
222
2112
−+−+−
=,
keterangan:
1X = rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
2X = rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol
1n = banyaknya siswa kelas eksperimen
2n = banyaknya siswa kelas kontrol
21s = varians kelompok eksperimen
22s = varians kelompok kontrol
2s = varians gabungan
dengan dk = ( )221 −+ nn , kriteria pengujian terima H0 jika
tabeltt < dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang
(1-α ) (Sudjana, 2002: 243).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah hasil eksperimen untuk memperoleh data
dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Variabel yang diteliti adalah
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Semarang pada
materi pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (kubus dan balok).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data dari hasil
penelitian. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu
analisis data awal dan analisis data akhir.
1. Analisis Data Awal
Analisis data awal digunakan untuk mengetahui keadaan awal
sampel apakah berasal dari keadaan yang sepadan atau sama. Data yang
digunakan adalah nilai tes ulangan harian matematika pada materi
sebelumnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Pada
tahap ini analisis yang dilakukan sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas data kelompok eksperimen
diperoleh nilai hitung2χ = 5,8714. Dengan taraf nyata = 5 % dan dk = 4,
diperoleh tabel2χ = 9,59. Dengan demikian hitung
2χ < tabel2χ , ini berarti
61
62
nilai hasil belajar kelompok ekspeimen berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.
Hasil perhitungan uji normalitas data kelompok kontrol diperoleh
nilai hitung2χ = 6,095. Dengan taraf nyata = 5 % dan dk = 4, diperoleh
tabel2χ = 9,59. Dengan demikian hitung
2χ < tabel2χ , ini berarti nilai
hasil belajar kelompok kontrol berdistribusi normal. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28.
b. Uji Homogenitas
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen didapat
varians = 101,14 dan untuk kelompok kontrol didapat varians = 123,14
sehingga diperoleh Fhitung = 1,218. Dari tabel distribusi F dengan taraf
nyata 5% dan dk pembilang = 45 serta dk penyebut = 45, diperoleh
Ftabel = 1.81. Karena Fhitung = 1.218 < Ftabel = 1.81, maka Ho diterima
yang berarti varians kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan/
homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
c. Uji Kesamaan Rata-rata
Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh thitung = -0,453. Dengan taraf
nyata 5% dan dk = 90 diperoleh ttabel = 1,99. Dengan demikian
tabelhitungtabel ttt <<− yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30.
63
Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua
kelompok sampel dalam keadaan sepadan (berangkat dari kondisi awal
yang sama).
2. Analisis Data Akhir
a. Hasil Uji Normalitas
Dari perhitungan data kelompok eksperimen setelah perlakuan
diperoleh rata-rata = 74,83; simpangan baku = 13,06; nilai
tertinggi = 100; nilai terendah = 43; banyak kelas interval = 7, dan
panjang kelas interval = 9 diperoleh hitung2χ = 4,7091. Dengan
banyaknya data 46, dan dk = 4, diperoleh tabel2χ = 9,49, dengan
demikian hitung2χ < tabel
2χ , ini berarti nilai hasil belajar matematika
pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 32.
Hasil perhitungan untuk kelompok kontrol setelah perlakuan
diperoleh rata-rata = 64,93; simpangan baku = 13,53; nilai
tertinggi = 89; nilai terendah = 38; banyaknya kelas interval = 7, dan
panjang kelas interval = 8, diperoleh hitung2χ = 5,30. Dengan
banyaknya data 46, taraf nyata 5%, dan dk = 4, diperoleh tabel2χ = 9,49.
Dengan demikian hitung2χ < tabel
2χ . Ini berarti nilai hasil belajar
matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok)
64
kelompok kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 33.
b. Hasil Uji Homogenitas
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh
varians = 170,46 dan untuk kelompok kontrol diperoleh
varians = 183,13. Dari perbandingannya diperoleh Fhitung = 1,07. Dari
tabel distribusi F dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang = 45 serta
dk penyebut = 45, diperoleh Ftabel = 1,81. Dengan demikian
Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima yang berarti kedua kelompok tidak
berbeda secara signifikan/homogen. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 34.
c. Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata hasil belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh sebagai
berikut:
Sampel Rata-rata Hasil Belajar Simpangan Baku
Kel. Eksperimen 74,83 13,06
Kel. Kontrol 64,93 13,53
d. Uji Ketuntasan Belajar
Hasil perhitungan uji keefektifan pembelajaran kelompok
eksperimen diperoleh thitung = 5,10. Dengan kriteria uji pihak kanan,
untuk α = 5% dan dk = n – 1 = 46 – 1 = 45, diperoleh t(0.95)(45) = 1,68.
Karena thitung > ttabel maka disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
65
kelompok eksperimen ≥ 65, sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa
telah mencapai ketuntasan belajar. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 36.
Hasil perhitungan uji keefektifan pembelajaran kelompok kontrol
diperoleh thitung = -0,04. Dengan kriteria uji pihak kanan, untuk α = 5%
dan dk = 45, diperoleh t(0.95)(45) = 1,68. Karena thitung < ttabel maka
disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen < 65,
sehingga dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 37.
e. Estimasi Rata-rata Hasil Belajar
Hasil perhitungan uji estimasi rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen adalah 70,95 – 78,71 untuk koefisien p = 0,975 dan
dk = 45, diperoleh tp= 2.014. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 38.
Hasil perhitungan uji estimasi rata-rata hasil belajar kelompok
kontrol adalah 60,91 – 68,95 untuk koefisien p = 0,975 dan dk = 45,
diperoleh tp= 2,014. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 39.
f. Uji Perbedaan Dua Rata-rata: Uji pihak Kanan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar
matematika siswa kelas VIIIF dan VIIIH berdistribusi normal dan
homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok
66
eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji
pihak kanan.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Ho : 21 μμ ≤
Ha : 21 μμ >
Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen
1x = 74,83 dan rata-rata kelompok kontrol 2x = 64,93, dengan n1 = 46
dan n2 = 46 diperoleh thitung = 3,57. Dengan α = 5% dan dk = 90,
diperoleh ttabel =1,66. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti rata-rata hasil belajar matematika pada materi pokok
bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) dengan pembelajaran
kooperatif NHT dengan pemanfaatan LKS lebih baik daripada rata-rata
hasil belajar matematika dengan metode ekspositori. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35.
B. Pembahasan
Dari analisis data awal diperoleh bahwa data berdistribusi normal,
Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari keadaan yang sama atau
homogen. Kemudian kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, yaitu
kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan pemanfaatan LKS dan kelompok kontrol diberi
perlakuan dengan pembelajaran konvensional.
67
Pembelajaran kelompok eksperimen diterapkan dengan model
pembelajaran kooperatif NHT dengan pemanfaatan LKS. Keunggulan model
pembelajaran kooperatif NHT ini adalah optimalisasi partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran. Pada tahap berpikir bersama untuk pengerjaan LKS
siswa diberi kebebasan untuk mengerjakan LKS melalui diskusi dengan
kelompoknya, bertanya dan sebagainya yang mendukung kerja kelompok
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Hal ini memudahkan siswa memahami dan mengingat kembali apa yang telah
dipelajari karena pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa sendiri baik secara
personal maupun sosial.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah
pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya
jawab, dan pemberian tugas. Pembelajaran dengan metode ekspositori pada
awalnya memang membuat siswa lebih tenang karena guru yang
mengendalikan siswa. Siswa duduk dan memperhatikan guru menerangkan
materi pelajaran. Hal semacam ini justru mengakibatkan guru kurang
memahami pemahaman siswa, karena siswa yang sudah jelas atau belum
hanya diam saja. Siswa yang belum jelas kadang tidak berani atau malu untuk
bertanya pada guru. Pada waktu mengerjakan soal latihan hanya siswa yang
pandai saja yang serius mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sedangkan
yang lain lebih asyik bercerita dengan temannya.
Setelah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat
perlakuan yang berbeda, kemudian kedua kelompok diberi tes hasil belajar.
68
Hasil dari tes hasil belajar kedua kelompok dilakukan uji normalitas, uji
kesamaan dua varians, dan uji hipotesis. Dari uji normalitas dan uji kesamaan
dua varian menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan
homogen. Dari data yang diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
adalah 64,93 dan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 74,83.
Dari hasil uji penguasaan materi diperoleh thitung = 5,10 > ttabel = 1,68, maka
dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen ≥ 65
yang berarti rata-rata siswa pada kelas eksperimen telah menguasai 65%
materi dan dari hasil estimasi hasil rata-rata hasil belajar menunjukkan bahwa
perkirakan rata-rata hasil belajar antara 70,95<μ<78,71. Dari uji perbedaan
rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 3,57 dan
ttabel = 1,66, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok
kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan pemanfaatan LKS lebih baik daripada
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, kita ketahui bahwa hasil belajar
kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol. Hal ini disebabkan
beberapa hal yang mempengaruhinya, antara lain:
1. Dalam model pembelajaran kooperatif NHT, interaksi siswa dengan siswa
lebih besar dibandingkan interaksi siswa dengan guru. Hal ini
menyebabkan siswa lebih banyak belajar antara sesama siswa daripada
belajar dari guru, sehingga siswa yang merasa minder bila harus bertanya
69
menjadi berani bertanya karena yang dihadapi teman sebayanya. Dengan
demikian siswa akan termotivasi belajar dan menjadi lebih paham
terhadap suatu materi. Sedangkan pada pembelajaran konvensional
pembelajaran berpusat pada guru sehingga interaksi siswa dengan guru
lebih besar dibandingkan interaksi siswa dengan siswa padahal siswa yang
belum jelas kadang tidak berani atau malu untuk bertanya pada guru.
2. Siswa yang berada dalam kelas NHT dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok yang heterogen yang berarti dalam satu kelompok terdapat
siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini
mengakibatkan terjadinya proses saling memberi dan menerima dalam
kelompok. Siswa dengan kemampuan tinggi akan memberikan
bantuannnya kepada siswa yang berkemampuan di bawahnya, dengan
kegiatan tersebut tentunya pemahaman materi yang dipelajari siswa
berkemampuan tinggi akan lebih mendalam. Sedangkan siswa dengan
kemampuan sedang dan rendah akan semakin mengerti dan paham dengan
penjelasan dari temannya.
3. Dalam pembelajaran kooperatif NHT guru hanya menunjuk seorang siswa
yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa
yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin
keterlibatan total semua siswa dan upaya yang sangat baik untuk
meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok.
Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak
positif terhadap motivasi belajar siswa.
70
4. Dalam model pembelajaran NHT guru hanya berfungsi sebagai fasilitator
yaitu memberikan pengarahan seperlunya kepada siswa, keaktifan siswa
lebih ditekankan. Sehingga siswa tertantang untuk menemukan sendiri
konsep-konsep yang sulit. Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran
berpusat pada guru, siswa cenderung pasif dan kurang terlibat dalam
pembelajaran.
5. Dalam pembelajaran NHT siswa diberi kebebasan untuk mengerjakan
LKS melalui diskusi dengan kelompoknya. Melalui pengerjaan soal-soal
di LKS tersebut siswa dapat menemukan sendiri kesimpulan berupa sifat-
sifat dan bagian-bagian kubus dan balok serta rumus luas permukaan dan
volume kubus dan balok. Pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa sendiri
baik secara personal maupun sosial. Sedangkan pada kelas kontrol guru
lebih banyak menuntun siswa, menerangkan materi sehingga pengetahuan
yang didapat cepat hilang.
6. Dalam pembelajaran NHT siswa tidak cepat bosan karena siswa dapat
saling berdiskusi dalam kelompoknya sehingga proses pembelajaran tidak
monoton. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa lebih
banyak duduk dan memperhatikan guru menerangkan materi pelajaran.
Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat
kurangnya minat belajar.
7. Dalam pembelajaran NHT siswa tidak hanya bertindak sebagai pendengar
tetapi juga bertindak sebagai narasumber bagi teman-teman satu
kelompoknya maupun kelompok lain. Siswa yang dipanggil nomornya
71
akan mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok sehingga dapat melatih siswa untuk berani berbicara di depan.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Johnson dan Johnson
(dalam Nurhadi, 2003:62) menunjukkan adanya berbagai keunggulan
pembelajaran kooperatif antara lain sebagai berikut: a) memudahkan siswa
melakukan penyelesaian sosial, b) mengembangkan kegembiraan belajar yang
sejati, c) memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,
keterampilan, informasi, perilaku sosial dan pandangan, d) meningkatkan rasa
saling percaya kepada sesama manusia, e) meningkatkan kesediaan
menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik, f) meningkatkan
motivasi belajar intrinsik, g) meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan
pengalaman belajar.
72
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan pemanfaatan LKS lebih baik daripada nilai rata-rata hasil belajar pada
pembelajaran dengan metode konvensional dan rata-rata hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen ≥ 65.
Pada pembelajaran kooperatif NHT fungsi guru hanya sebagai
fasilitator. Keaktifan siswa lebih diutamakan pada model pembelajaran ini.
Dengan adanya keaktifan ini akan meningkatkan motivasi belajar yang tinggi
sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa.
B. Saran
1. Pembelajaran kooperatif NHT perlu disosialisasikan agar dapat digunakan
sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun
ruang sisi datar (kubus dan balok).
2. Pembelajaran kooperatif NHT perlu terus diterapkan dan dikembangkan
pada materi yang lain agar siswa lebih memahami materi.
73
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Arifin, Z. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cunayan, Cucun. 2005. Ringkasan dan Bank Soal Matematika SMP/MTs.
Bandung: Yrama Widya. Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-
UNIVERSITY. Isti Hidayah dan Sugiarto. 2006. Handout Workshop Pendidikan Matematika-2.
Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Lestari, Linda Puji. 2006. Keefektifan Pembelajaran Dengan Penggunaan Alat
Peraga Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Dalam Pokok Bahasan Bangun Segi Empat Pada Siswa Kelas VII Semester 2 SMP N Muhamadiyah Margoaari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi S1 Pendidikan Matematika UNNES.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA. Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang: Universitas Negeri Malang. Poerwadarminta, W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA. Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Jurusan
Pendidikan Matematika FPMIPA. Unversitas Pendidikan Indonesia
74
Suherman, Erman & Winataputra , S. 1993. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suyitno, A. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika.
Universitas Negeri Semarang. TIM Penyusun KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-model Pembelajaran Matematika SMP.
Yogyakarta: PPPG Matematika Yogyakarta. Yusuf. Bab II Kajian Pustaka. http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf
diakses tanggal 10 Januari 2007. Zulaiha, Rahmah. 2006. Petunjuk Teknis Penilaian Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Depdiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan.