1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah negara yang banyak
mengkonsumsi kacang kedelai, dimana kacang kedelai dikonsumsi dalam
bentuk olahan diantaranya adalah tahu, tempe, kembang tahu dan susu
kedelai. Di Indonesia penggunaan kacang kedelai masih terbatas pada
bahan makanan manusia dan ternak. Tetapi penggunaan biji kedelai
ini harus diolah terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Hal ini
disebabkan karena biji kedelai ini mengandung tripsine inhibitor,
yang dapat dinetralkan dengan cara direbus atau direndam dengan air
panas terlebih dahulu. Adapun kandungan zat yang terdapat pada
Kacang Kedelai adalah sebagai berikut : Tabel 1. Kandungan Zat Gizi
Kacang Kedelai No 1 Kadar Air 2 Energi 3 Protein 4 Lemak 5
Karbohidrat 6 Serat 7 Kalsium 8 Magnesium 9 Fosfor Sumber : AAK,
1989 Komposisi Kandungan 93,7 gram 33 kalori 2,75 gram 1,91 gram
1,81 gram 1,3 gram 4 miligram 19 miligram 49 miligram
Tabel di atas menjelaskan zat-zat gizi yang terdapat pada kacang
kedelai yang telah diolah. Kandungan zat gizi di atas adalah per
100 gram bahan. Jelasnya terlihat bahwa begitu banyak zat-zat gizi
yang terdapat pada susu kedelei murni.
1
2
Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan dan
stamina tubuh, serta mengganti sel-sel yang rusak atau tua. Susu
kedelai bernilai gizi tinggi dengan kandungan asam amino yang
penting terdapat di dalam kedelai yaitu : Isoleucine, Leucine,
Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonin, Tryptophane, dan
Valine. Selain itu kacang kedelai juga mengandung kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin A dan vitamin B. Susu kedelai memiliki kadar
protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi.
Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah
tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan protein dalam
susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang
ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan
panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan
susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh. Tabel
2. Perbandingan Kadar Protein dengan Bahan Makanan Lain No 1 2 3 4
5 6 Bahan Makanan Kedelai Kacang Hijau Daging Ikan Segar Telur Ayam
Beras Protein (%Berat) 35,00 22,00 19,00 17,00 13,00 6,80
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa kedelai
mempunyai kadar protein tertinggi jika dibandingkan dengan bahan
makanan pokok lainnya. Oleh karena itu, sejak dahulu kedelai
diketahui merupakan makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi,
sehingga banyak bahan makanan yang menggunakan kedelai sebagai
bahan baku.
3
Tetapi hingga saat ini, hasil rata-rata tanaman kedelai masih
sangat rendah di Indonesia, khususnya di Provinsi NAD. Hal ini
disebabkan karena masih belum dimanfaatkannya teknologi budidaya
tanaman kedelai, cara bercocok tanam dan pemeliharaan yang kurang
intensif, mutu benih kurang baik, daya tumbuh rendah, pencegahan
hama belum intensif serta faktor curah hujan juga termasuk di
dalamnya dan lain sebagainya. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah
satu daerah yang banyak terdapat industri pengolahan kacang
kedelai, diantaranya tempe, tahu, tauco, susu kedelai dan beberapa
pengolahan bahan makanan ternak. Kabupaten Aceh besar yang
mempunyai kawasan yang cukup luas yaitu mengelilingi Kota Banda
Aceh merupakan daerah yang cukup strategis dalam membangun usaha,
diantaranya di Kecamatan Blang Bintang dimana terdapat usaha
pengolahan kacang kedelai yaitu susu kedelai. Susu kedelai yang
dibahas dalam tulisan ini adalah usaha susu kedelai murni yang
dimiliki oleh Bapak Nasrol Adil yaitu SKM ( Susu Kedelai Murni )
Blang Bintang yang beralamat di komplek Bandara Sultan skandar Muda
kecamatan Blang Bintang kabupaten Aceh Besar. Salah satu alasan
konsumen menyukai susu kedelai adalah karena pengolahannya tanpa
bahan pengawet. Dari tahu ketahun permintaan susu kedelai semakin
meningkat disebabkan karena kandungan gizi yang terkandung dalam
susu kedelai, sehingga banyak masyarakat mengkonsumsi susu kedelai
siap saji ini. Karena susu kedelai ini diolah tanpa menggunakan
bahan pengawet maka tidak tahan lama yaitu hanya bertahan selama 48
jam.
4
Susu kedelai yang dikembangkan oleh Bapak Nasrol Adil telah
banyak dipasarkan di seputaran Kota Banda Aceh dan Aceh Besar
dimana banyak terdapat di warung-warung kopi atau cafe-cafe besar
di Kota Banda Aceh. Berkenaan dengan tingginya permintaan akan
produk susu kedelei murni tentunya perlunya pengembangan usaha
pengolahan susu kedelei yang lebih besar sehingga dapat memenuhi
permintaan para pedagang dan konsumen di Kota Banda Aceh dan Aceh
Besar. Adapun permasalahan yang banyak dihadapi oleh Bapak Nasrol
Adil adalah tentang bagaimana peluang dalam pengembangan usaha
pengolahan susu kedelei itu sendiri, hal ini disebabkan banyak
permasalahan yang terdapat dalam usaha pengolahan susu kedelei
seperti kacang kedelai yang sering putus, atau tingginya harga
kacang kedelai. kondisi ini tentunya akan membuat para pengusaha
ragu dalam mengembangkan usaha pengolahan susu kedelei tersebut.
Jika dilihat dari skala usaha pengolahan susu kedelei, maka saat
ini skala usaha usaha pengolahan susu kedelei tergolong kecil.
Minimnya pengembangan usaha pengolahan susu kedelei dalam skala
besar lebih disebabkan adanya ketakutan dari para pengusaha yaitu
tidak layaknya usaha yang dibangun dibandingkan profit yang
diterima. Berdasarkan paparan tersebut maka dalam kajian ini akan
dirancang analisis kelayakan ekonomi yang terdiri dari analisis
marketing, produksi dan sumberdaya manusia, adapun judul penelitian
ini adalah Analisis Pendapatan Usaha Agroindustri Susu Kedelai Di
Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar
5
2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, masalah
dapat dirumuskan sebagai berikut :Berapa besar pendapatan usaha
agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh
Besar?
3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis besarnya pendapatan usaha agroindustri Susu
Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar
4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka
penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan keserjanaan di Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama
Lampoh Keude Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan dapat berguna
bagi peneliti sendiri dalam upaya mengembangkan dan memperdalam
pengetahuan di bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian khususnya dan
ilmu-ilmu pertanian umumnya. penelitian ini juga diharapkan dapat
berguna sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi
Pemerintah dan Dinas Pertanian Khususnya dan instansi-instansi yang
terkait umumnya.
5. Kerangka Pemikiran Industri pengolahan adalah suatu kegiatan
ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar secara
mekanik, kimia atau dengan tangan sehingga
6
menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau mengubah barang dari
yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya
dengan maksud mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir.
Menurut Anonymous (1993: 248), industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi
nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar
sektor, meningkatkan daya tahan perekonomian nasional, memperluas
lapangan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus mendorong
berkembangnya kegiatan sektor pembangunan lainnya. Agroindustri
pada dasarnya mencakup kegiatan pengolahan yang sangat luas baik
dari tahapan prosesnya maupun jenisnya. Hal ini terlihat dari
pengertian agroindustri yaitu suatu kegiatan industri yang
memanfaatkan produk primer hasil pertanian sebagai bahan bakunya
untuk diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk baru dengan
nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri, yang bersifat setengah
jadi maupun final yang dapat segera di konsumsi. Agar dapat
berproduksi, maka setiap industri harus memiliki modal, tenaga
kerja dan sumber daya alam (bahan baku). Selain itu juga diperlukan
teknologi, inovasi, ketrampilan khusus serta peralatan atau dengan
menggunakan mesin (Aziz, 1993: 39).
7
Agroindustri sebagai inti dari agribisnis adalah kegiatan
industri yang mengolah hasil pertanian baik sebagai industri hilir
yang berlokasi di pedesaan dan secara fungsional meningkatkan
posisi petani dalam meraih nilai tambah dengan memperoleh pangsa
pasar yang lebih besar dari harga yang dibayarkan oleh konsumen
(Adjid,1998: 25). Industri merupakan kegiatan untuk menghasilkan
barang dimana industri ini dapat dibedakan atas industri besar,
industri menengah dan industri kecil yang termasuk di dalamnya
industri rumah tangga. Penentuan industri ini berdasarkan besar
kecilnya modal yang digunakan dan banyaknya tenaga kerja yang
dipakai. Banyak industri yang mulai berkembang di Kota Banda Aceh
salah satunya industri pengolahan kedelai. Industri pengolahan
kedelai ini digolongkan kedalam industri rumah tangga karena jumlah
tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari empat orang. Dalam
melakukan kegiatan produksi, industri-industri pengolahan kedelai
ini sering dihadapkan pada masalah ketersediaan bahan baku kedelai
yang tidak kontinyu sehingga dapat menghambat produktivitas
industri. Menurut Aziz (1993 : 90), mengingat peranan bahan baku
bagi industri sangat besar sebaiknya diperhatikan juga mengenai
hal-hal sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Area : luas lahan,
kualitas lahan Bibit Bioteknologi Analisis Sensitifitas mengenai
penyediaan bahan baku Pembelian : kuantitas, kualitas, harga dan
waktu Persediaan (inventory) Produksi
Jumlah dan macam dari industri kedelai akan meningkat di
kemudian hari, hal ini merupakan prospek baik bagi petani dan
industriawan untuk selalu berusaha
8
meningkatkan produktivitas dan ketrampilannya. Adanya
diversifikasi produk yang dipasarkan juga mendorong makin
bervariasinya industri di sektor pertanian dan skala usaha pun
bervariasi, ada yang merupakan industri kecil atau industri rumah
tangga sampai industri padat modal (Tjokroadikoesoemo, 1989 : 59).
Dalam pengertian sehari-hari tentang permintaan tentu berbeda
dengan pengertian dari sudut ilmu ekonomi. Menurut Soekartawi (1993
: 118), pengertian permintaan adalah jumlah barang yang sanggup
dibeli oleh konsumen atau pembeli pada tempat dan waktu tertentu
dengan harga yang berlaku saat itu. Selanjutnya dinyatakan bahwa
permintaan digunakan untuk mengetahui hubungan jumlah barang yang
dibeli oleh pembeli atau konsumen dengan harga alternatif untuk
membeli barang tersebut dengan anggapan bahwa harga barang lainnya
adalah tetap (ceteris paribus). Kadariah (1994 : 4) mendefinisikan
harga sebagai tingkat kemampuan suatu barang ditukarkan dengan
barang lain. Dalam perekonomian pasar (market economy) yang menjadi
pertanda bagi pihak produsen mengenai kebutuhan dan keinginan para
konsumen (pembeli) adalah gerak perubahan harga. Harga adalah
jumlah uang yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya. Mekanisme harga adalah
proses yang berjalan atas dasar gaya (kekuatan) tarik menarik
antara konsumen dengan produsen yang bertemu di pasar. Harga sangat
menentukan jumlah produksi yang akan ditawarkan dan jumlah
penjualan menentukan jumlah keuntungan yang akan diterima (Sukirno,
1999 : 91).
9
Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang mempengaruhi
jalannya kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk baru.
Ketersediaan bahan baku industri yang tersedia secara tepat waktu,
kuantitas dan kualitas serta tersedia secara berkelanjutan akan
menjamin penampilan perusahaan/industri dalam waktu yang relatif
lama. Kedelai sebaiknya disimpan pada tempat yang kering.
Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang di beri alas
kayu agar tidak langsung menyentuh tanah/lantai. Apabila kedelai
disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus
dijemur kembali (Danarti, 1998 : 44). Bila gudang penyimpanan tidak
dilengkapi alat pendingin dan pengatur kelembaban, penyimpanan
kedelai paling lama 4 bulan. Sedangkan pada gudang yang dilengkapi
AC dan alat penyerap kelembaban, kedelai dapat disimpan lebih lama
sekitar satu tahun (Suprapto, 2001 : 59). Bahan baku industri
adalah sebagian besar dari produk pertanian dan sebagian besar pula
umumnya dari produk pertanian yang dihasilkan di dalam negeri.
Dalam kaitannya dengan bahan baku, maka karaktetistik produk
pertanian yang digunakan sebagai bahan baku tersebut perlu
diketahui secara baik, misalnya bagaimana sistem produksinya, kapan
dapat diusahakan, dan sebagainya. Produk pertanian sebagai bahan
baku indusrti mempunyai ciri khusus yang tidak dapat disamakan
dengan produk manufaktur. Ciri khusus tersebut yaitu bahwa produk
pertanian itu umumnya bersifat musiman dan karenanya produk
tersebut sulit tersedia sepanjang tahun. Implikasinya adalah
diperlukannya manajemen stock (bahan baku) yang terencana secara
baik (Soekartawi, 2000 : 27).
10
Tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh usaha sangat
tergantung pada teknik pemasarannya. Seperti diketahui harga jual
produk pengolahan berfluktuasi dari waktu ke waktu akibat
panjangnya rantai pemasaran. Untuk mengatasi krisis demikian, maka
peternak harus memilih jalur pemasaran yang pendek dengan langsung
ke konsumen, sehingga lebih efisien serta menguntungkan bagi
peternak. Definisi harga menurut Swastha, (1987 : 89) adalah jumlah
yang dibayarkan oleh pembeli yakni jumlah uang yang dibutuhkan
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan minuman susu kedelei,
maka diperlukan analisis biaya dan manfaat. Dengan demikian akan
diketahui keuntungan usaha pengolahan minuman susu kedeleiterhadap
parameter kelayakan, titik impas usaha, tingkat kelayakan, tingkat
efisiensi modal dan tingkat pengembalian modal.
6. Hipotesis Hipotesis yang diturunkan dalam penelitian ini
adalah pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan
Blang Bintang Kabupaten Aceh Besarlayak diusahakan secara analisis
finansial.
11
BAB II METODE PENELITIAN
1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ini dilaksanakan
pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol Adil di Kecamatan
Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah
usaha Mitra Mandiri yang mempunyai usaha pengolahan susu kedelai
dengan ruang lingkup penelitian yaitu : yang berhubungan dengan
investasi usaha pengolahan susu kedelai
2. Metode Penelitian dan Penentuan Sampel Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dimana penelitian
ini dilakukan pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol Adil di
Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar
3. Tehnik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian
ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari usaha pengolahan susu kedelai yang terpilih
sebagai sampel, melalui wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari studi perpustakaan, publikasi ilmiah, dan
instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
12
4. Operasional dan Pengukuran Variabel Adapun definisi dan
pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Biaya Investasi adalah jumlah biaya yang digunakan pengusaha untuk
pengembangan usaha pengolahan minuman susu kedelei.Biaya ini
terdiri dari biaya peralatan dan sebagainya, serta diukur dalam
satuan rupiah. 2. Biaya Operasional adalah jumlah biaya yang yang
digunakan dalam menjalankan usaha pengolahan minuman susu kedelei.
a. Kacang kedelei adalah bahan baku utama untuk pengolahan susu
kedelai, diukur dalam satuan kg/hari. b. Tenaga kerja adalah jumlah
tenaga yang berusia 15 tahun ke atas, baik dalam keluarga maupun
luar keluarga untuk melakukan pekerjaan rutin sehari-hari diukur
dalam satuan hari kerja pria (HKP). c. Biaya produksi adalah hasil
perjumlahan antara biaya investasi dengan biaya operasional,diukur
dalam satuan rupiah. d. Harga jual adalah nilai penjualan susu
kedelai, diukur dalam satuan Rp/Kg.
5. Model Analisis dan Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh
dari lapangan diolah dan ditabulasikan menurut kebutuhan analisis.
Analisis Pendapatan Usaha Agroindustri Susu Kedelai Kecamatan Blang
Bintang Kabupaten Aceh Besar dilakukan dengan menggunakan formula
sebagai berikut :
13
= PrT B (Soekartawi, 1998 : 77) = PrT (BT + BTT ) Keterangan : =
Pendapatan bersih PrT BT BTT = Nilai penjualan susu kedelai = Biaya
tetap susu kedelai = Biaya tidak tetap susu kedelai
Untuk melihat Reveunue Cost Ratio maka digunakan rumus sebagai
berikut: R/C = Keterangan R = Total Penerimaan C = Total Biaya
Kriteria yang dipakai adalah Jika R/C>1 Usaha Pengolahan susu
kedelai tersebut layak Jika R/C