STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERBUKA DAN TERTUTUP TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI PRAKTIKUM BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN PEMANFAATAN BAKTERI DALAM PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (NATA DE COCO) SISWA KELAS X MA WAHID HASYIM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Sains Oleh: SITI MARDHIYAH 0245 1066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERBUKA DAN TERTUTUP
TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI PRAKTIKUM BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN
PEMANFAATAN BAKTERI DALAM PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (NATA DE COCO)
SISWA KELAS X MA WAHID HASYIM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Sains
Oleh:
SITI MARDHIYAH
0245 1066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2009
MOTTO
Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan,
dan kearifan menjadi keaktifan (Dave Meier, 2002).
ii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Almamaterku Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Mardhiyah
NIM : 02451066
Jurusan : Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas : Sains dan Teknologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:
“Implementasi Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Inkuiri Dalam
Peningkatan Keterampilan Proses Belajar Sains Dalam Mata Pelajaran Biologi di
MA Wahid Hasyim Yogyakarta” adalah asli hasil karya atau penelitian saya.
Sepanjang sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti
tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 6 April 2009
Yang Menyatakan
Siti Mardhiyah NIM. 02451066
v
Studi Komparasi Penggunaan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan Tertutup terhadap Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Praktikum Biologi
pada Pokok Bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco)
Siswa Kelas X MA Wahid Hasyim
Oleh: Siti Mardhiyah NIM. 02451066
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan LKS
Terbuka dan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi, LKS yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, tanggapan siswa tentang penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan metode studi komparatif, yaitu mengkomparasikan penggunaan LKS Terbuka dan Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi di kelas X MA Wahid Hasyim. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case-Study. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta yaitu kelas XA dan kelas XB dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, soal Pre Test dan Post Test, serta lembar angket tanggapan siswa. Data penelitian berupa data aktivitas siswa, data prestasi siswa dan data tanggapan siswa dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Analisa yang digunakan untuk menjawab penelitian dan hipotesis digunakan teknik analisa t-test.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi siswa, LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).
Kata Kunci : Studi Komparasi, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan
Tertutup, Aktivitas, Prestasi, Praktikum.
vi
KATA PENGANTAR
رسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين آله ولو آره الحمد هللا الذى أ
اشهد ان ال إله اال اهللا وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ال . الكافرون
.أما بعد. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. نبي بعده
Segala puji bagi Allah SWT, seru sekalian alam, Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Karena dengan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang
senantiasa setia hingga akhir zaman.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan,
pengertian, pengarahan, serta saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Maizer Said Nahdi selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Arifah Khusnuryani, M.Si selaku Kaprodi Pendidikan Biologi, penasehat
akademik yang telah memberikan banyak masukan dan kemudahan bagi
penulis.
3. Bapak Drs. Satino, M. Si selaku pembimbing, atas segala arahan, petunjuk dan
bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.
4. Bpk M. Nur Achlis, S.H.I., M.Ag selaku kepala MA Wahid Hasyim
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian disekolah tersebut.
5. Ibu Sukarminingsih selaku guru Biologi di MA Wahid Hasyim Yogyakarta,
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian, serta siswa dan siswi kelas X A dan X B yang telah banyak ikut
membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.
vii
6. Bapak dan Ibu dosen yang senantiasa mencurahkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat sehingga menjadikan penulis insan yang berilmu.
7. Kedua Orang tuaku, Saudaraku, yang selalu memberikan bimbingan, arahan
dan do’anya.
8. Suami tercinta Umar Said, S.H.I yang selalu mengiringi langkah
perjuanganku.
9. Anakku Muhammad Bushiri Musthofa Umar dan calon adiknya.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya pada semuanya yang telah membantu penulis, termasuk mereka
yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi penulis ucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, 21 Januari 2009
Penulis,
Siti Mardhiyah
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN MOTTO ................................................................................... ii
PERSEMBAHAN.......................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ .... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Batasan Masalah ................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
G. Definisi Operasional .......................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORITIK............................................................... 9
A. Kajian Pendidikan .............................................................................. 9
1. Hakikat Pendidikan Biologi ......................................................... 9
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ..................................................... 13
Tabel 1. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan Diskusi pada LKS Terbuka ..................................................... 46
Tabel 2. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan
Diskusi pada LKS Tertutup..................................................... 47 Tabel 3. Tabel Komparasi Aktivitas Siswa yang Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup ............................................................. . 49 Tabel 4. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka .... .......... 50 Tabel 5. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup ... .......... 50 Tabel 6. Tabel Perbandingan Prestasi Siwa dengan Menggunakan LKS terbuka dan LKS Tertutup ............................................. 51 Tabel 7. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Terbuka ...................... 52 Tabel 8. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Tertutup ..................... 53 Tabel 9. Tabel Uji Validitas LKS ........................................................ 54 Tabel 10. Tabel Uji Reliabilitas LKS ..................................................... 55 Tabel 11. Tabel Uji Normalitas Aktivitas ............................................. 56 Tabel 12. Tabel Uji Chi Square Aktivitas ............................................. 56 Tabel 13. Tabel Uji Normalitas Prestasi Siswa ..................................... 57 Tabel 14. Tabel Uji Chi Square Prestasi Siswa ...................................... 57 Tabel 15. Tabel Uji T-test Aktivitas dan Tanggapan Siswa .................. 59
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP pada Kelas XB (LKS Terbuka) ................................... 76 Lampiran 2. RPP pada Kelas XA (LKS Tertutup) .................................. 78 Lampiran 3. Pedoman Observasi Pelaksanaan Kegiatan Praktikum dan Diskusi ......................................................................... . 80 Lampiran 4. Lembar Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan LKS Terbuka dan Tertutup ......................... .......... 81 Lampiran 5. Petunjuk Praktikum Pembuatan Nata De Coco .................. 82 Lampiran 6. LKS Terbuka ...................................................................... 83 Lampiran 7. LKS Tertutup ..................................................................... . 84 Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test ........................ .......... 85 Lampiran 9. Soal Pre Test ....................................................................... 86 Lampiran 10. Soal Post Test ...................................................................... 87 Lampiran 11. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test .............................. . 88 Lampiran 12. Hasil Observasi LKS Terbuka .................................. .......... 89 Lampiran 13. Hasil Observasi LKS Tertutup ............................................ 90 Lampiran 14. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 91 Lampiran 15. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 92 Lampiran 16. Tabel Uji Validitas .................................................... .......... 93 Lampiran 17. Tabe Uji Reliabilitas .......................................................... . 95 Lampiran 18. Crosstabs Aktivitas .................................................... .......... 97 Lampiran 19. Crosstabs Prestasi ................................................................ 99 Lampiran 20. Tabel Uji T-test ................................................................... 101
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cara Pembuatan Nata De Coco .................................................. 33
Gambar 2. Diagram Batang Aktivitas Siswa ............................................... 64
Gambar 3. Diagram Batang Prestasi Siswa .................................................. 67
Gambar 4. Diagram Batang Tanggapan Siswa ............................................ 69
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pembentukan sumber daya manusia yang
mampu menghadapi tantangan hidup di era globalisasi. Proses pendidikan
terhadap siswa sebagai penerus bangsa tidak dapat dilakukan hanya dengan
mentransfer ilmu, tetapi lebih dari itu siswa harus mampu belajar dari
kehidupan sehari-hari atau contextual learning. Salah satu tantangan besar
dalam dunia pendidikan adalah minimnya sarana dan prasarana kegiatan
praktikum sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar sains di kelas.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam
secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan pengetahuan atau
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains
termasuk di dalamnya Fisika, Kimia, dan Biologi menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu, siswa perlu dibantu untuk
mengembangkan sejumlah ketrampilan proses agar mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitarnya. Keterampilan ini meliputi
keterampilan dalam proses pengamatan dengan seluruh indera, pengajuan
hipotesis, penggunaan alat dan bahan secara benar, dan analisis data dengan
benar.
Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
1
2
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
Biologi seharusnya lebih diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
Proses pembelajaran Biologi pada hakikatnya menekankan pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Ini sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Tetapi kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa praktikum Biologi hanya dilaksanakan sebagai
pemberian teori saja dan biasanya cenderung masih berpusat pada guru
(teacher centered) bukan siswa (student centered). Proses belajar mengajar
yang dilaksanakan biasanya hanya dilaksanakan dengan metode mencari
informasi dari guru bahkan jarang yang melaksanakan kegiatan praktikum
dengan berbagai alasan. Padahal dengan kegiatan praktikum siswa akan
mendapat pengalaman secara langsung dan dapat mempraktekkannya dalam
kegiatan sehari-hari.
Menurut Utami Munandar (2002), ketertarikan siswa pada sains
(Biologi) karena merupakan tantangan bagi mereka. Siswa biasanya tertarik
terhadap peralatan laboratorium dan praktikum sains, senang terlibat dalam
diskusi tentang kapal terbang supersonik, energi nuklir, rekayasa biogenetik,
penggunaan jantung buatan dan implantasi organ hewan dalam tubuh manusia.
Melalui diskusi siswa memahami dan menghargai bagaimana kebijakan
3
nasional dan kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh perkembangan dan
penemuan ilmiah.1 Kemudian Utami juga mencatat ada empat peran khusus
guru yang mengajar kepada siswa; sebagai model, pemupuk nilai, pembangkit
minat dan sebagai penilai fungsional. Salah satu peran yang paling esensial
guru sebagai fasilitator dalam sains adalah membina belajar mandiri.2
Kegiatan praktikum biasanya dibantu dengan adanya LKS (Lembar
Kegiatan Siswa) yang dibuat oleh guru. LKS juga merupakan salah satu media
belajar sebagai kelengkapan RPP (Rencana Program Pengajaran). Selain itu,
berfungsi sebagai panduan belajar dan kegiatan praktikum siswa. Akan tetapi,
tenaga pengajar jarang yang membuat sendiri LKS ini. Mereka biasanya
hanya memanfaatkan yang ada di pasaran yang belum diketahui kualitasnya
dan biasanya hanya merupakan pembuktian dari sebuah teori.3
LKS dalam praktikum Biologi di MA atau SMA seharusnya disesuaikan
dengan karakteristik pelajaran yang akan disampaikan guru dan harus sesuai
dengan kebutuhan sumber belajar bagi siswa. Selain itu, format LKS juga
disesuaikan tingkat kemampuan dan penalaran siswa yang sedang
melaksanakan proses belajar. Kesesuaian format LKS ini akan dapat
memotivasi dan menambah minat siswa dalam mempelajari Biologi.
1 S.C. Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan potensi
Kreatif dan Bakat, Cet II (Jakarta: Gramedia, 2002), hlm.219.
2 Ibid, hlm. 220.
3 Kegelisahan ini dapat ditemukan pada www.kompas.com/suratpembaca/1847.htm atau pada Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.
Format LKS dapat dikemas setidaknya dalam dua bentuk yang secara
basis saling kontras, yaitu tertutup (Structured Guided) dan terbuka
(Unstructured Unguided). Istilah tertutup ini diberikan pada jenis LKS yang
kegiatannya tidak memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan
daya kreativitas dan minat belajarnya. Adapun LKS terbuka memberikan
makna adanya keterlibatan penuh siswa dan pemberian peluang besar bagi
siswa untuk mengembangkan kreativitas dan daya nalarnya. Arahan yang
diberikan guru biasanya bersifat sebagai stimulasi bagi siswa untuk
mengerjakan sesuatu kegiatan. Selama kegiatan praktikum, Guru lebih
banyak memerankan dirinya sebagai motivator dan fasilitator.4
Di MA Wahid Hasyim khususnya Kelas X belum menggunakan LKS
Biologi dalam proses praktikumnya dan pembelajarannya masih
menggunakan model ceramah, tanya jawab dan kegiatan praktikum yang
dilaksanakan bersifat verifikatif. Model karakter yang dikembangkan siswa X
MA Wahid Hasyim adalah rasa ingin tahu yang besar, menuntut untuk
dilakukan pengembangan praktikum yang bisa mewadahi potensi siswa,
sehingga praktikum biologi dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dan
menumbuhkembangkan potensi belajar biologi.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengembangkan model
LKS tertutup dan terbuka dalam kegiatan praktikum yang kemudian
dikomparasikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan sistem
4 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar (Yogyakarta: Fak. MIPA UNY, 2001)
5
praktikum biologi yang tepat dan sesuai karakteristik siswa kelas X MA
Wahid Hasyim.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Minimnya sarana dan prasarana kegiatan praktikum sebagai alat bantu
kegiatan belajar mengajar sains di kelas.
2. Pembelajaran Biologi seharusnya bukan hanya penguasaan konsep,
pengetahuan berupa fakta, tetapi seharusnya bisa memberikan pengalaman
langsung kepada siswa.
3. Praktikum Biologi jarang dilaksanakan di MA Wahid Hasyim Yogyakarta.
4. Tidak adanya LKS yang mendampingi kegiatan praktikum Biologi.
5. Banyaknya guru yang jarang membuat LKS sendiri yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan hanya memanfaatkan LKS yang ada di pasaran
yang belum diketahui kualitasnya dan hanya merupakan pembuktian
sebuah teori.
C. Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
hanya dibatasi pada hal-hal yang menyangkut pelaksanaan proses praktikum
Biologi dengan menggunakan LKS terbuka (Un-Guided, Un-Structured) dan
LKS tertutup (Guided, Structured) siswa kelas X di Madrasah Aliyah Wahid
6
Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam
pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS
Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di
MA Wahid Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri
dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?
2. LKS manakah yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi
siswa kelas X MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan
pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?
3. Bagaimana tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta
terhadap penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum
Biologi pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan
makanan (Nata de coco)?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap
aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di MA Wahid
Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam
pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
7
2. LKS yang sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X
MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri
dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
3. Tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta terhadap
penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum Biologi pada
pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan
(Nata de coco).
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru: memperkaya pengetahuan tentang kegiatan praktikum dengan
LKS sehingga memudahkan dalam melakukan kegiatan praktikum.
2. Bagi Siswa: memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi
sehingga siswa lebih termotifasi dalam proses praktikum Biologi.
3. Bagi peneliti: sebagai bahan informasi dan bekal serta pengalaman dalam
mengembangkan praktikum di sekolah.
G. Definisi Operasional
1. Studi Komparasi adalah penelitian yang bermaksud membandingkan dua
atau lebih (variabel atau gejala) untuk mengungkapkan persamaan dan
perbedaannya.5
2. LKS Terbuka adalah LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa
untuk mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), hlm. 57.
8
diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan sesuatu
kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan eksperimen
sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai motivator dan
fasilitator.6
3. LKS Tertutup adalah LKS yang program belajarnya dikemas guru
sedemikian ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa
untuk mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya
imajinasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan mengerjakan
tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru. Penggunaan LKS ini
biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar. Apa yang dikerjakan siswa,
secara tersembunyi, sebenarnya sudah ditetapkan oleh guru.7
4. Aktivitas praktikum Biologi yang dimaksud dalam penelitian adalah
aktivitas fisik, mental dan oral siswa kelas X MA Wahid Hasyim pada saat
praktikum Biologi. Aspek yang dinilai adalah aktivitas saat pengamatan
dan aktivitas saat diskusi.
5. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
peningkatan hasil post tes dari pre test.
6 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.
7 Ibid, hlm. 46 – 47.
BAB II LANDASAN TEORITIK
A. Kajian Pendidikan
1. Hakikat Pendidikan Biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani, bios yang artinya kehidupan
dan logos yang artinya perkataan, ucapan ataupun pengetahuan. Ilmu
Hayat (istilah lain biologi) berusaha melukiskan dan menggolongkan
semua tentang makhluk hidup seperti asal mula, kegiatan, pengembangan,
pengembangbiakan, penyebaran, peranan, rakitan dan sejarahnya. Selain
itu, juga ditelaah lingkungan sekeliling dan tempat hidup dari makhluk
yang memiliki kehidupan. Adapun pengertian makhluk hidup atau yang
memiliki kehidupan berarti sesuatu jasad yang bergerak secara bebas,
dapat tumbuh, berkembang biak dan mengubah pola kehidupannya.1
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai. Biologi juga merupakan wadah untuk
membangun warga negara yang memperhatikan lingkungan serta
bertanggungjawab kepada masyarakat, bangsa, dan negara di samping
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam
secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
1 The Liang Gie dan Andrian The, Ensiklopedi Ilmu-ilmu (Encyclopedia of The Sciences),
Cet. II (Yogyakarta: Andi Publisher, 1998), hlm. 68. Pengertian ini juga ditemukan pada New Encyclopedia of Science (ttp: Purnel Reference Books, 1979), hlm 239 yang menyatakan “Biology is the science that studies the living thing.”
9
10
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya
sendiri dan alam sekitarnya.2
Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan
mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan
alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan
dengan temannya, menggunakan alat, menyentuh benda nyata.
16
d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral dan estetika pada diri anak. Jadi tidak
semata-mata ditujukan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep
akademis.
e) Pengalaman belajarnya tidak ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional, dan
sebagainya) dan bukan ditentukan materi bahan pelajaran.
2) Syarat-syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan
dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat
kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat
guna dalam arti dapat di mengerti oleh pihak pengguna yaitu anak
didik.
a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
anak.
b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, agar kalimat
menjadi jelas (hindarkan kalimat kompleks, hindarkan kata-
kata yang tidak jelas, misalnya: mungkin, kira-kira).
c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.
d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang dianjurkan
adalah isian atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan
17
informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan yang tak
terbatas.
e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan
keterbacaan siswa, misalnya untuk melengkapi LKS, siswa
disuruh mencari dari ensiklopedi dalam bahasa Inggris di
perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah.
f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan
pada siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.
g) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.
h) Gunakan kalimat ilustrasi dari pada kata-kata.
i) Dapat digunakan pada anak-anak, baik yang lamban maupun
yang cepat.
j) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran
itu sebagai sumber motivasi.
k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
d. Bentuk LKS
1) LKS Terbuka (Unguided, Unstructured)
LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa untuk
mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang
diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan
sesuatu kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan
18
eksperimen sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai
motivator dan fasilitator.7
2) LKS Tertutup (Guided, Structured)
LKS yang program belajarnya dikemas guru sedemikian
ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa untuk
mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya
imaginasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan
mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru.
Penggunaan LKS ini biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar.
Apa yang dikerjakan siswa, secara sembunyi, sebenarnya semua
jawaban yang akan ditemukan siswa dalam kegiatan sudah
ditetapkan oleh guru.8
3) Semi terbuka (Semi Structured, Semi Guided)
LKS model ini mirip dengan model tertutup, beberapa
bagiannya sengaja diberikan kepada siswa untuk dikembangkan.
Bagian-bagian yang diserahkan kepada siswa umumnya dirancang
guru untuk dikembangkan beberapa kemampuan spesifik pada diri
siswa.9
7 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.
8 Ibid, hlm. 46 – 47.
9 Ibid, hlm. 47.
19
3. Praktikum Biologi
Dalam pendidikan IPA, kegiatan laboratorium (praktikum)
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya
biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai pendidikan IPA. Praktikum merupakan
suatu upaya untuk mencapai situasi yang kondusif untuk kegiatan
observasi/pengamatan, pengukuran, identifikasi, klasifikasi, melakukan
percobaan dan menggunakan alat, dimana semua kegiatan praktikum
dalam penelitian ini di dalam ruang laboratorium.
Kegiatan praktikum di laboratorium bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat giat sendiri dalam belajar biologi.
Selain itu, siswa juga dihadapkan langsung pada masalah dan diberi
kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan
praktikum. Kegiatan ini sering disebut kegiatan laboratorium dengan
metode eksperimen.
Metode eksperimen ini mempunyai fungsi untuk menunjang
kegiatan proses belajar dan untuk menemukan prinsip
tertentu/memperjelas prinsip-prinsip yang dikembangkan. Metode
eksperimen mempunyai keuntungan antara lain:
a. Dapat memberikan gambaran yang kongkrit tentang suatu peristiwa
b. Siswa dapat mengamati proses dan memperoleh pengetahuan episode.
c. Siswa dapat mengembangkan ketrampilan inquiry.
d. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah
20
e. Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan
efisien.
Menurut Roestiyah10, metode eksperimen juga mempunyai
keunggulan, yaitu:
a. Siswa teratih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala
masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti
kebenarannya.
b. Siswa lebih aktif dalam berfikir dan berbuat.
c. Disamping memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga menemukan
pengalaman praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat-alat
percobaan.
d. Siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.
Robert A. Reister dan Walter Dick 11 berpendapat bahwa
pembelajaran dengan praktikum efektif untuk mencapai tiga macam
tujuan secara bersamaan, yaitu ketrampilan kognitif yang tinggi,
ketrampilan afektif, ketrampilan psikomotor. Ketrampilan kognitif dapat
dicapai melalui latihan dalam memahami konsep, mengintegrasikan
konsep dan penerapan konsep pada permasalahan nyata yang dihadapi
siswa pada kehidupan keseharian. Ketrampilan afektif dapat dicapai
dengan belajar merencanakan kegiatan kelompok, kerjasama, berdiskusi,
10 Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 82.
11 Nuryani Rustaman, dkk. (2002), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, hlm. 18; atau lihat konsep lain pada Tjipto Utomo dan Kees Ruijtjer, Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Gramedia, 1994), hlm. 109.
21
menghormati idea atau gagasan dari teman kelompok maupun kelompok
lain. Ketrampilan psikomotor dapat dicapai dengan melakukan kegiatan
memasang alat dan menggunakan alat penelitian.
Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat dilakukan perorangan atau
berkelompok dan jenis praktikum sama untuk setiap siswa tetapi dapat
dilakukan beberapa jenis praktikum yang dilakukan dalam waktu yang
sama, artinya tiap siswa melakukan jenis praktikum yang berbeda.
Kegiatan praktikum dapat dilakukan di laboratorium atau di luar ruangan.
4. Aktivitas Belajar
Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan
aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Pengajar diharapkan mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar,
dan potensi yang dimiliki oleh siswa secara penuh. Pembelajaran yang
dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi
dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar
mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran itu sendiri, maka disini pengalaman siswa lebih diutamakan
dalam memutuskan titik tolak kegiatan.12
Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran sangat diharapkan. Keterlibatan siswa dapat diketahui dari
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang
Air, Biakan Acetobacter xylinum, Penyaring dan pemanas dan jarum ose.
Cara pembuatannya dapat divisualisasikan sebagai berikut29:
Gambar 2.1 Cara Pembuatan Nata de coco
28 Ibid.
29 Yessi Pratiwi, Nata de coco, pada http://myscienceblogs.com/Nata-de-coco/Blog-Archive~PernikIlmu (Asia-Blogging-Network).htm, akses 10 Februari 2009.
34
C. Penelitian yang Relevan
Untuk melengkapi landasan teori yang telah diuraikan di atas, berikut
adalah hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ratna Kumala Mayasari tahun 2008
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul
"Identifikasi Model Praktikum pada LKS Mata Pelajaran Biologi Kelas
XII SMA dan MA semester II" yang menerangkan bahwa LKS mata
pelajaran Biologi Kelas XII SMA dan MA masih menggunakan model
praktikum konvensional dan belum mengembangkan model praktikum
yang sesuai dengan materi. Ulasan ini memfokuskan identifikasi model
praktikum LKS tanpa melihat spesifik implikasinya pada siswa. Berbeda
dengan penelitian ini yang memfokuskan pada penggunaan LKS terbuka
dan tertutup yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan
prestasi siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Anisa Hidayati dalam skripsinya yang
berjudul "Penglibatan Siswa dalam Pembuatan Media Praktikum Sains
(Biologi) pada Materi Sistem Pernafasan Manusia Sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Negeri
Jepon Blora" menerangkan bahwa tindakan dengan penglibatan siswa
dalam pembuatan media berhasil mewujudkan tujuan penelitian yaitu
meningkatnya motivasi belajar Biologi siswa dan meningkatnya prestasi
belajar sains (Biologi) siswa. Berbeda dengan penelitian ini yang
mengkaji lebih lanjut komparasi antara keterlibatan siswa dalam
35
penentuan belajar (LKS terbuka) dan ketergantungan pada guru (LKS
tertutup) yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan prestasi
siswa.
Dari beberapa uraian karya di atas belum ditemukan pembahasan yang
khusus mengkaji implikasi penggunaan LKS terbuka dan tertutup terhadap
peningkatan aktivitas dan prestasi siswa praktikum biologi pada pokok
bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de
coco), oleh karenanya penelitian ini merupakan upaya awal untuk menelusuri,
mengkaji dan mencermati implikasi dari penggunaan kedua LKS tersebut.
D. Kerangka Berfikir
Ruang kerja ilmiah biologi terdiri dari tiga aspek penting, yakni produk,
proses dan sikap. Oleh karenanya, biologi tidak hanya sebagai kumpulan-
kumpulan pengetahuan semata, melainkan proses dan sikap ilmiah yang tidak
dapat dipisahkan. Mata pelajaran biologi memiliki fungsi diantaranya ialah
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk memperoleh, menerapkan
dan mengembangkan konsep-konsep biologi.
Adapun praktikum adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan praktikum. Karakteristik praktikum
adalah:
1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem praktikum, dalam suatu rencana khusus.
36
2. Ketergantungan, antara unsur-unsur sistem praktikum yang serasi dalam
suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing
memberikan sumbangan kepada sistem praktikum.
3. Tujuan, sistem praktikum mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem
praktikum adalah agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem
adalah mengorganisasi tenaga, material dan prosedur agar siswa belajar
secara efisien dan efektif. Perancang membuat rancangan untuk
memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem praktikum
dengan proses mendesain sistem praktikum tersebut.30
Hasil temuan para ahli terdapat kecenderungan perilaku guru dalam
kegiatan praktikum yang lesu, pasif dan perilaku yang sukar dikontrol.
Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses praktikum yang tidak banyak
melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum (terutama praktikum) karena
waktu tersita dengan penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan
media dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat
suatu interaksi dalam praktikum.31
Pentingnya LKS dalam pembelajaran praktikum Biologi adalah sebagai
kelengkapan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berfungsi
menjadi panduan belajar siswa dan menempatkan aktivitas nyata dengan
Kondisi siswa yang tidak aktif juga dimungkinkan karena masih
pada masa peralihan dari SMP/MTS ke SMU/MA yang biasanya hanya
menjelaskan penjelasan dari guru. Hal tersebut semakin memperkuat
asumsi peneliti bahwa siswa belum dapat melakukan inkuiri.
2. Prestasi Siswa
Menurut Anas Sudijono prestasi belajar adalah pencapaian anak
didik terhadap materi yang telah mereka terima dalam proses pendidikan
dalam jangka waktu tertentu6, sedangkan menurut Nana Sujana prestasi
belajar adalah hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah mengalami/menerima pengalaman belajarnya.7 Indikator
peningkatan prestasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek kognitif
yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pre-tes dan post-tes.
Pre dan post tes dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup
merupakan upaya meningkatkan prestasi siswa kelas X MA Wahid
Hasyim. Peningkatan prestasi siswa yang diterjemahkan dengan selisih
nilai pre test dan post test dapat terjadi disebabkan karena siswa lebih
mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa berkesempatan
mengamati objek dan mendapatkan pengalaman sendiri. Selain itu, siswa
juga berkesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan dengan orang lain.
Hal ini akan membuat siswa lebih tahan lama dalam mengingat dan
memahami materi pembelajaran, sebagaimana diungkapkan oleh Mel
6 Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan,(Yogyakarta: UD Rama, 2001), hal. 30
7 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 2001), hal. 22
67
Silberman:
Apa yang saya lihat saya lupa Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan teman lain saya mulai paham Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai 8 Saat itu secara tidak langsung termotivasi untuk serius dan
bersungguh-sungguh mempelajari pelajaran Biologi dan akhirnya
mengalami kenaikan prestasi. Adanya perbedaan yang signifikan antara
prestasi siswa yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup antara lain
karena suasana praktikum Biologi dengan penggunaan LKS terbuka lebih
memacu kreatifitas dan rasa keingintahuan. Dengan menggunakan LKS,
terutama LKS terbuka, materi praktikum Biologi mudah dipahami dan
diingat karena siswa mengalami langsung pencarian pengetahuan, prinsip
maupun konsep tersebut. Peningkatan ini divisualisasikan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MA Wahid Hasyim
kecamatan Condongcatur kabupaten Sleman Yogyakarta di kelas X A dan X B
pada semester II Tahun ajaran 2007/ 2008 dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan LKS Terbuka
dengan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi siswa.
Untuk aktivitas, LKS terbuka menunjukkan nilai perbedaan rata-rata
(Mean Difference) 1,386 dengan kisaran nilai 0,354 sampai 2,383. Prestasi
yang dicapai oleh LKS terbuka ditunjukkan pada nilai Mean Difference,
yaitu 0,474 dengan kisaran – 0,419 sampai 1,366 yang diperoleh dari hasil
pre-tes dan post-tes.
2. LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas
X MA Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009 dengan
berdasarkan rata-rata hasil penggunaan LKS terbuka terhadap aktivitas dan
prestasi siswa lebih tinggi daripada LKS tertutup. LKS terbuka, selain
memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat
dan motivasi pada pelajaran biologi, juga memacu prestasi belajar siswa.
3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan
praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup.
71
72
B. Saran
Setelah pelaksanaan penelitian ini dan memperhatikan hasil penelitian,
maka saran yang dapat peneliti sampaikan:
1. Bagi para guru hendaknya perlu diperkenalkan kepada siswa, model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sebagai alternatif
pembelajaran di sekolah.
2. Bagi guru biologi diharapkan menerapkan LKS terbuka pada praktikum
biologi dengan memuat materi yang menarik, memberikan peluang kepada
siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi mereka pada
pelajaran Biologi, sedangkan pada proses praktikum biologi akan lebih
efektif pada kelas dengan jumlah siswa 20 siswa.
3. Bagi mahasiswa dapat melakukan penelitian lanjut untuk mengembangkan
penggunaan LKS pada aspek pembelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam
www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.
Anas Sudijiono, 2001, Teknik Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: UD Rama.
Dewi Chandra, Modul Biologi Kelas II, No. Modul Bio. X. 02, dalam www.elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/RUANG-LINGKUP-BIOLOGI.pdf, akses 10 Februari 2009.
Imam Gozali, 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Nasution, dkk. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bina Aksara.
New Encyclopedia of Science, ttp: Purnel Reference Books, 1979.
Nuryani Rustaman, dkk, 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Roestiyah N. K., 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman, 1993. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XB (LKS TERBUKA)
Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta
melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.
D. Indikator : Kognitif
1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco
Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.
Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.
E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X
Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :
77
Kegiatan Waktu (Menit)
Keterangan
Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan
apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan
2) Siswa mengerjakan soal pre test
5 5
Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi
membentuk kelompok
2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
5
3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan
5
4) Siswa melakukan praktikum pembuatan nata de coco sambil berdiskusi serta melengkapi LKS yang telah dibagikan.
30
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian
15
Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus
menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test
10 5
Tambahan: Siswa diminta mengisi angket
5
Untuk mengetahui tanggapan siswa
J. Penilaian : Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio.
.
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XA (LKS TERTUTUP)
Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta
melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.
D. Indikator : Kognitif
1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco
Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.
Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.
E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X
Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :
79
Kegiatan Waktu (Menit)
Keterangan
Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan
apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan
2) Siswa mengerjakan soal pre test
5 5
Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi
membentuk kelompok
2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
5
3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan 5
4) Guru mendemonstrasikan urut- urutan cara pembuatan nata de coco secra rinci
10
5) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS secara berkelompok dan berdiskusi
20
6) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian
15
Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus
menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test
10 5
Tambahan: Siswa diminta mengisi angket
5
Untuk mengetahui tanggapan siswa
J. Penilaian :
Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio. .
80
PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM DAN DISKUSI
Amatan No. Aktivitas Siswa Ya Tidak Ket
1. Siswa mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung
2. Siswa mengerjakan test secara mandiri. 3. Banyak siswa yang mengajukan dan menjawab
pertanyaan selama praktikum
4. Siswa bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi
5. Siswa menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat
6. Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
7. Siswa mencari informasi materi untuk bekal presentasinya
8. Siswa tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
9. Siswa memperhatikan presentasi kelompok lain 10. Siswa terlihat ceria dan bersemangat selama proses
praktikum berlangsung
Catatan (terlampir): untuk hal-hal yang belum tercantum dalam aspek-aspek yang diamati. Yogyakarta, ……………….. Observer (……………….) Petunjuk Pengisian: 1. Beri tanda √ pada kolom yang tersedia. 2. Keterangan diisi dengan catatan khusus yang dipandang terkait aspek yang
diamati jika dipandang perlu.
81
LEMBAR TANGGAPAN SISWA TERHADAP KEGIATAN PRAKTIKUM DENGA LKS TERBUKA DAN TERTUTUP
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama :
No. Absen :
Petunjuk menjawab:
Isilah dengan centang (√) sesuai dengan apa yang anda rasakan setelah praktikum
biologi yang baru saja dilaksanakan.
No Cara belajar biologi yang baru saja dilaksanakan
menurut saya ….
Ya Tidak
1. Menarik
2. Mudah
3. Membantu lebih memahami materi
4. Bermanfaat
5. Memacu kreatifitas
6. Melatih komunikasi lisan
7. Melatih komunikasi tulis
8. Menghargai pendapat antar teman
9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
10. Melatih kerjasama
11. Meningkatkan kebersamaan antar teman
12. Meningkatkan minat dan motivasi belajar
13. Membuat saya jadi tekun belajar
14. Meningkatkan usaha dalam belajar
15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar
82
Proses Pembuatan Nata De Coco :
Nata de coco adalah krim yang berasal dari air kelapa. Krim ini terbentuk
oleh aktivitas fermentasi gula dalam air kelapa oleh bakteri Acetobacter. Hasil
fermentasi dari Acetobacter akan membentuk gel pada permukaan larutan air
kelapa. Nata de coco bisa dibuat cocktail atau dicampur dengan sirup sebagai
makanan ringan.
Alat dan Bahan
1. Jarum ose 5. Natrium Benzoat
2. Penyaring dan pemanas 6. Biakan Acetobacter xylinum
3. Air kelapa 1 liter 7. Air
4. Gula pasir 675 g
Cara kerja
83
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERBUKA
PEMBUATAN NATA DE COCO
Tujuan: Memanfaatkan monera (bakteri) dalam pengolahan bahan makanan
1) Dari gambar di samping permasalahan apa
yang dapat kalian selidiki?
Jawab:
2) Alat-alat apa sajakah yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan di atas
Jawab:
3) Bahan-bahan apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuatnya?
Jawab:
4) Bagaimana rumusan hipotesis menurut kalian?
Jawab:
5) Tulisan urutan cara kerja pembuatan nata de coco?
Jawab:
6) Apakah hasil yang kalian peroleh sesudah kegiatan praktikum?
Jawab:
7) Apakah bisa dibuat dari bahan lain pembuatan makanan di atas?
Jawab:
8) Bahan Pustaka yang digunakan adalah:
Jawab:
84
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERTUTUP PEMBUATAN NATA DE COCO
1. Tujuan Praktikum: ..............................................................................................
1 Bahan- bahan praktikum 1, 3 2 Alat-alat praktikum 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN LKS TERBUKA
ASPEK NO MATERI C1 C2 C3
JUMLAH
1 Bahan- bahan praktikum 1, 2 Alat-alat praktikum 8 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total
86
Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5' Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
nata de coco adalah …… a. Air Kelapa b. Ampas Kelapa c. Kulit Kelapa d. Daun Kelapa e. Bunga Kelapa
2. Bahan-bahan di bawah ini digunakan dalam pembuatan nata de coco, kecuali.. a. Air Kelapa b. Gula Pasir c. Ekstrak touge d. Bibit Bakteri e. Kertas Koran, saringan
3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii
4. Fungsi asam cuka dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Sebagai senyawa karbohidrat b. Sebagai pemanis c. Sebagai sumber nitrogen d. Sebagai pewarna e. Sebagai penurun pH
5. Waktu yang dibutuhkan dalam fermentasi air kelapa sampai menjadi nata de coco adalah …… a. 1 hari b. 2 hari c. 1 minggu d. 2 minggu e. 1 bulan
SOAL PRETEST
Nama: No. Absen:
6. Di bawah ini adalah cara pembuatan ekstrak touge yang benar, yaitu..... a. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus
dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
b. Touge 10 g + 90 ml air, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
c. Touge 10 kg + 90 ml air, dicuci, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
d. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus e. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus
dengan air sampai mendidih kemudian disaring dan dikeringkan.
7. Kertas koran dalam percobaan pembuatan nata
de coco dapat diganti menggunakan.... a. Plastik d. Kain b. Daun pisang e. kaca c. Alumunium foil
8. Yang dimaksud dengan kondisi aseptic dalam kegiatan praktikum adalah.... a. Bersih d. anti penyakit b. Bebas dari kuman e. berkuman c. kering
9. Ciri-ciri nata de coco yang sudah siap dipanen adalah..... a. Terdapat lapisan merah setebal 1 cm b. Terdapat lapisan putih setebal 3 cm c. Terdapat lapisan putih setebal 1 cm d. Tidak terdapat lapisan e. Terdapat lapisan bening
10. Selain nata de coo saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe d. Mentega b. Keju e. Asam cuka c. Yogurt
87
Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5'
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Air kelapa yang digunakan dalam kegiatan
praktikum pembuatan nata de coco adalah sebanyak .. a. 1 liter d. 4 liter b. 2 liter e. 5 liter c. 3 liter
2. Alat-alat di bawah ini yang tidak digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Saringan d. Kertas Koran b. Panci e. Plastik c. Kompor
3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii
4. Ekstrak tauge dalam percobaan dapat juga diganti dengan .. a. Pupuk Urea d. Asam Asetat b. Pupuk kompos e. Gula pasir c. pupuk nitrogen
5. Waktu yang dibutuhkan dalam memasak air kelapa dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. 10 menit d. 40 menit b. 20 menit e. 1 jam c. 30 menit
6. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus dengan
air sampai mendidih kemudian disaring merupakan cara pembuatan ..... a. Nata de Coco b. Ekstrak Tauge c. Asam Cuka d. Kondisi Aseptic e. Starter Bakteri
SOAL POST TEST
Nama: No. Absen:
7. Alumunium foil dalam percobaan pembuatan nata de coco dapat diganti menggunakan .... a. Plastik b. Daun pisang c. Kertas koran d. Kain e. Kaca
8. Kondisi bebas dari kuman penyakit dalam kegiatan praktikum disebut juga dengan .... a. Kondisi anti penyakit b. Kondisi aseptik c. Kondisi lembab d. Kondisi standar e. Kondisi bersih
9. Terdapatnya lapisan setebal kurang lebih 1 cm menandakan bahwa nata de coco ..... a. Siap dipanen b. Gagal dalam pembuatannya c. Siap dijemur d. Boleh di giling e. Siap di iris
10. Selain nata de coco saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe b. Keju c. Yogurt d. Mentega e. Asam cuka
88KUNCI JAWABAN BUTIR PRETES
1. A
2. E
3. B
4. E
5. D
6. A
7. C
8. B
9. C
10. E
KUNCI JAWABAN BUTIR POSTES
1. A
2. E
3. B
4. A
5. A
6. B
7. C
8. B
9. A
10. E
89
HASIL OBSERVASI LKS TERBUKA
OBSERVASI AKTIVITAS LKS TERBUKA
NO NAMA SISWA PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
95
Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Each of the following component variables has zero variance and is removed from the scale: Soal2
Case Processing Summary N %
Valid 38 33.3Excluded(a) 76 66.7
Cases
Total 114 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics