Top Banner
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Diajukan Oleh : Nama : Shandri Pratiwi NIM : 2013 - 41 - 398 Konsentrasi : Hubungan Masyarakat Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2017
118

SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Nov 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Diajukan Oleh :

Nama : Shandri Pratiwi

NIM : 2013 - 41 - 398

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta 2017

Page 2: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Shandrina Pratiwi

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ tanggal lahir : Pekan Baru, 7 Maret 1994

Alamat : Komp. Kraktau No. 192, Duri Riau

Telepon/ HP : 085274568872

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B)

NIM : 2013– 41 – 398

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :

Judul : Strategi Humas PT. Chevron Pasific Indonesia dalam

Kegiatan Corporate Social Responsibility

Pembimbing I : Dr. Mediana Handayani, M.Si

Pembimbing II : Hamsinah, S.Ag, M.Si

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya buat

merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan Duplikasi dan Skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan

sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).

Jakarta, 23 Februari 2017

Yang menyatakan

Shandri Pratiwi

Page 3: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan

kasih sayangnya, penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian

ini. Dengan judul Strategi Humas PT. Chevron Pasific Indonesia dalam

Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama).

Skripsi ini membahas mengenai strategi humas PT. Chevron dalam

pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Namun, besarnya keinginan untuk menghasilkan suatu

bentuk penelitian yang baik, membuat penulis harus bersabar dan berbesar

hati dalam melewati segala hambatan selama proses penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembacanya. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi

penyempurnaan penulisan karya ilmiah yang akan datang.

Jakarta, Februari 2017

Penulis

Page 4: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT sehingga mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Yang diajukan dalam rangka

memenuhi tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1)

bidang Studi Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Prof.Dr.Moestopo (Beragama).

Atas segala bimbingan dan perhatian yang diberikan selama penulis

menyusun skripsi ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Kedua orang tuaku ayahanda dan ibunda yang selalu mendoakan,

kasih sayang, dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. Rektor Universitas Prof.Dr.Moestopo

(Beragama), Jakarta.

3. Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta.

4. Dr. Hendri Prasetyo, S.Sos, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta.

5. Dr. Mediana Handayani, M.Si. Dosen Pembimbing I dan Hamsinah,

S.Sos, M.Si Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas kesabarannya

dalam bimbingan, waktu, pengertian serta ilmu yang bermanfaat selama

penulis melakukan bimbingan.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.Dr.Moestopo

(Beragama), Jakarta.

Page 5: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

7. Seluruh staf Sekretariat dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu mau

berbagi cerita, membantu dan memberikan semangat , doa serta

kepercayaan yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah

dan skripsi ini.

Jakarta, Februari 2017

Penulis

Page 6: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian .................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian .................................................................. 8

1.3 Pertanyaan Penelitian .......................................................... 8

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 8

1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................ 9

1.5.1 Kegunaan Teoritis ....................................................... 9

1.5.2 Kegunaan Praktis ........................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI .............. 10

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ..................................... 10

2.2 Kerangka Konsep – Konsep dan Penelitian dan Teori ...........13

2.2.1 Komunikasi Organisasi ..................................................13

2.2.2 Public Relations ........................................................... 17

2.2.3 Strategi ........................................................................23

2.2.4 Strategi Public Relations .............................................26

2.2.5 Corporate Social Responsibility ................................... 27

2.3 Bagan Alur Pikir .................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 53

3.1 Paradigma Penelitian ............................................................53

3.2 Pendekatan Penelitian .......................................................... 56

3.3 Metode Penelitian ................................................................ 57

Page 7: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

3.4 Objek dan Subjek Penelitian ............................................... 57

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................58

3.6 Teknik Keabsahan Data ........................................................ 59

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................ 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 62

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ................................................... 62

4.1.1 Profil PT. Chevron Pasifik Indonesia ..........................62

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan PT. Chevron ......................65

4.2 Deskripsi Subyektif Penelitian .............................................. 66

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 67

4.3.1 Analisa Strategi PT. Chevron Pasifik Indonesia

dalam Pelaksanaan Kegiatan CSR .............................. 67

4.3.2 Implementasi Strategi Humas PT. Chevron Pasifik

Indonesia dalam Pelaksanaan Kegiatan CSR ..............79

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................105

5.1 Kesimpulan ............................................................................105

5.2 Saran .....................................................................................106

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 8: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara

2. Foto dengan narasumber

3. Surat Keterangan Penelitian

Page 9: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Public Relations adalah fenomena abad ke 20 yang akar-akarnya

berpangkal jauh dibalik sejarah, bahkan usianya pun setua komunikasi

manusia itu sendiri. Dalam peradaban turun temurun, seperti Babilonia,

Yunani dan Roma, manusia dihimbau untuk menerima kekuasaan

pemerintah dan agama melalui teknik-teknik yang masih digunakan

hingga kini, seperti komunikasi antarpribadi, pidato, seni, sastra,

pagelaran acara, publisitas, dan acara-acara lain. Akan tetapi, tujuan

mereka dan dampaknya sama dengan kegiatan serupa pada dewasa

saat ini yaitu Public Relations”. (Cutlip, 2005;10)

Scoot M. Cultip, Allen H. Center, dan Glenn M. Broom dalam buku

Effective Public Relations mengatakan bahwa Public Relations adalah

fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan

memelihara hubungan saling menguntungkan atara organisasi dan

segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau

kegagalan Public Relations. Fungsi manajemen juga ditekankan dalam

Managing Public Relations oleh James E. Gruning dan Todd Hunt.

Mereka menyatakan, Public Relations adalah manajemen komunikasi

antara sebuah organisasi dan masyarakat.

Public Relations bertugas membantu sebuah organisasi dan

masyarakat untuk saling menyesuaikan diri. Selain itu Public Relations

Page 10: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

adalah usaha sebuah organisasi untuk mendapatkan kerja sama

kelompok orang.

Seringkali Public Relations dianggap lebih berorientasi pada pihak

perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang

lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari

konsumen. Akan tetapi, jika fungsi Public Relations dilaksanakan dengan

baik, maka Public Relations menjadi alat yang ampuh untuk

memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi dan

perusahaan dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap

karyawan, diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam

meningkatkan kinerjanya.

Implementasi Public Relations pada suatu organisasi pada masa

yang akan datang menurut Hubies (2001) harus diikuti dengan kegiatan,

seperti personal develotment, dan leadership building (konsep

pengembangan diri, teknik presentasi yang menarik dan efektif,

meningkatkan percaya diri, dan mentalitas sukses); pendirian maupun

pemberdayaan pusat data dan informasi untuk mendukung

pengembangan program unggulan, yang mulai dari tahapan

mengumpulkan, menyaring, mengelolah, dan menyebarluaskan

informasi; temu aksi (demo, diskusi, dan gelar produksi), dalam rangka

mengembangkan tingkat komunikasi yang sesuai, pengenalan sikap

mitra kerja, dan permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat.

Dalam lingkungan bisnis yang berubah, Public Relations

ditempatkan pada platform yang lebih tinggi. Kebutuhan perusahaan

yang berkembang tidak hanya mengembangkan produk atau jasa, tetapi

Page 11: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

membina hubungan posotif dan konsisten dengan pihak-pihak yang

terlibat dengan organisasi. Oleh karena itu, agar berkembang dan

berfungsi dengan optimal, Public Relations harus didukung dengan

berbagai pihak. (Hutapea,2000; )

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations

adalah Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial

perusahaan. Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab

sosial perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan

harapan stakeholders sehubungan dangan isu-isu etika, sosial, dan

lingkungan, disamping ekonomi.

Sasaran program Corporate Social Responsibility adalah (1)

pemberdayaan SDM lokal, termasuk didalamnya pelajar, dan

mahasiswa; (2) pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar daerah

operasi; (3) pembangunan fasilitas sosial/umum; (4) pengembangan

kesehatan masyarakat; (5) sosial budaya, dan lain-lain. (Dokumen

Internal PT.CPI)

Dalam implementasi program-rogram Corporate Social

Responsibility , diharapkan adanya partisipasi dari tiga stakeholders,

yaitu perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat untuk saling

bersinergi. Karena dengan partisipasi aktif para stakeholders,

pengambilan keputusan, menjalankan keputusan, dan tanggungjawab

implementasi Corporate Social Responsibility diemban secara bersama.

Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan Corporate

Social Responsibility menjadi tren global sering dengan semakin

maraknya kepedulian masyarakat global tehadap produk-produk yang

Page 12: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah

sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Menghadapi tren

global dan resistensi masyarakat sekitar perusahaan, sudah saatnya

bagi setiap perusahaan untuk memandang serius pengaruh dimensi

sosial.

Keberhasilan kegiatan ini dapat berdampak positif bagi

perusahaan seperti meningkatnya pendapatan perusahaan dan

meningkatnya citra perusahaan. Gagasan Corporate Social

Responsibility menekankan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan

bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang menciptakan profit demi

kelangsungan usaha, melainkan menjadi tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Kenyataan memperlihatkan bahwa perusahaan yang hanya

mau mengambil keuntungan finansial dan mengabaikan tanggung jawab

sosial dan lingkungan mendapatkan tekanan dari masyarakat sekitar

LSM. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas (“UUPT”) serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012

tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan

Terbatas (“PP 47/2012”)

Mengenai TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan), diatur

dalam Pasal 74 UUPT dan penjelasannya. Pengaturan ini berlaku untuk

perseroan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPT, Perseroan (Perseroan

Terbatas) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,

didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan

modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi

Page 13: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan

pelaksanaannya.

Menurut Pasal 1 angka 3 UUPT, Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

PT. Chevron Pasifik Indonesia adalah salah satu organisasi yang

aktif dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility. PT.

Chevron Pasifik Indonesi merupakan perusahaan tambang minyak yang

memiliki salah satu daerah operasi di Riau. Sebagai sebuah perusahaan

tambang, PT. Chevron Pasific Indonesia langsung berinteraksi dengan

lingkungan serta masyarakat disekitar area tambang dan komplek

perkantoran. Oleh karenanya, perusahaan harus melakukan masyarakat

sebagai mitranya dimana hal ini juga akan bermanfaat untuk

kelangsungan operasional perusahaan itu sendiri.

PT. Chevron Pasifik Indonesia adalah perusahaan pertambangan

minyak bumi yang beroperasi diwilayah Riau, akibat dari kegiatan

pertambangan oleh PT. CPI akan menimbulkan dampak lingkungan

yang besar, namun akibat buruk dari Pertambangan Minyak bumi

tersebut tidak diiringi oleh dampak baik yang dirasakan oleh masyarakat

Riau pada umumnya, terutama dunia pendidikan.

Pendidikan adalah merupakan harapan bagi bangsa Indonesia

untuk dapat membangun Sumber Daya Manusia yang yang handal dan

dapat menjadi pengganti Sumber Daya Alam kelak yang tidak berapa

Page 14: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

lama lagi akan habis, untuk itu membangun pendidikan yang layak

adalah mutlak demi keberlangsungan bangsa Indonesia yang lebih baik

dimasa yang akan datang, untuk mewujudkan semua itu tentunya tidak

bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah tetapi oleh seluruh elemen negara

termasuk pihak swasta, agar dapat bersinergi membangun masa depan

Indonesia lebih baik.

Kekayaan Alam adalah milik kita Rakyat Indonesia, dikelola oleh

Negara dan digunakan sebaik baiknya untuk kesejahteraan Rakyat

Indonesia. Provinsi Riau dianugerahi kekayaan alam Minyak Bumi dan

Negara mempercayakan PT Chevron Pasific Indonesia untuk melakukan

pengerukan Minyak Bumi tersebut sehingga jutaan barel minyak bumi

telah di keruk dari perut bumi Riau, Milyaran Dolar telah dihasilkan dari

penjualan minyak Riau, sehingga Riau dikenal Provinsi yang kaya,

namun yang kaya siapa???? Yang kaya adalah perusahaan yang

mengeruk minyak bumi Riau, sementara rakyat Riau masih miskin,

pendidikan di Riau belum maksimal dan belum seimbang dengan

kekayaan yang dimilikinya, Ironis.

Sekian lama PT Chevron beroperasi di Riau yang sebelumnya

bernama PT. Caltex Pasific Indonesia, sudah berapa banyak kekayaan

alam Riau di cicipi oleh mereka. Sudah berapa lama mereka berfoya-

foya dengan kekayaan mereka. Sementara apa kontribusi PT Chevron

untuk masyarakat Riau?. Universitas Lancang Kuning adalah perguruan

tinggi yang akan mencetak para sarjana dan telah menyumbangkan

ribuan sumber daya manusia tapi Chevron tidak memperhatikan, Unilak

adalah tetangga bahkan tepat berada didepan “hidung” PT. Chevron

Page 15: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

namun terabaikan, apalagi lembaga pendidikan yang lebih jauh, Chevron

tidak akan peduli.

Tidak hanya itu, ribuan tenaga kerja outsource nasib mereka

terabaikan, padahal mereka bekerja untuk keuntungan Chevron, tapi

chevron tidak peduli, chevron hanya berurusan dengan kontaktor

pelaksana, tapi sama sekali tidak peduli dengan nasib buruh yang

terkatung-katung dari bulan kebulan. Didalam produksi minyak bumi

masyarakat Riau tidak tahu, Chevron tidak transparan, sehingga

masyarakat Riau sebagai pemilik kekayaan alam Bumi Melayu ini tidak

tahu berapa milyar rupiah yang dihasilkan setiap harinya dari perut bumi,

sehingga masyarakat Riau tidak tahu berapa besaran Dana Bagi Hasil

(DBH) seharusnya diterima. Dengan demikian masyarakat telah lama

menuntut PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) untuk :

1. Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial secara optimal terhadap Masyarakat Riau, Khususnya Dunia Pendidikan melalui Program Corporat Social Responsibility (CSR), dengan memberikan dukungan moril maupun materil terhadap Dunia Pendidikan.

2. Memperhatikan nasib buruh outsource yang sumber pekerjaannya dari PT CPI.

3. Memberikan akses informasi produksi minyak bumi harian, Mingguan, Bulanan, Triwulan dan Tahunan, sekaligus akses informasi biaya produksi dan operasional perusahaan, sehingga masyarakat Riau tahu berapa besaran bagi hasil yang menjadi Hak Mereka.

Agar perusahaan tambang seperti PT. Chevron Pasific Indonesia

selalu didukung oleh masyarakat, melalui program Corporate Social

Responsibility adalah hal yang wajib. Penting program Corporate Social

Responsibility ini selain bermanfaat bagi masyarakat, juga memberikan

dampak positif tersendiri untuk perusahaan. Dengan program Corporate

Page 16: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Social Responsibility yang berkelanjutan terus menerus maka akan

memberikan citra positif perusahaan dimata masyarakat serta support

yang baik dalam aspek operasional perusahaan. Melalui penjelasan

yang telah peneliti utarakan diatas, maka peneliti ingin meneliti tentang

bagaimana strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam

pelaksanaan program kegiatan Corporate Social Responsibility

khususnya dalam Program Pengembangan Ekonomi agar dapat tepat

sasaran dan berjalan baik. Penelitian ini akan peneliti tuangkan dalam

judul penelitian : “Strategi Humas PT.Chevron Pasific Indonesia

dalam Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility”

1.2. Fokus Penelitian

Dari uraian diatas, maka fokus penelitian adalah Strategi Humas

PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan Corporate

Social Responsibility.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi humas

PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan Corporate

Social Responsibility ?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi humas

PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan Corporate

Social Responsibility.

Page 17: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

1.5. Signifikansi Penelitian

Kegunaan penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

Ilmu Komunikasi khususnya dalam bidang Public Relations serta

Corporate Social Responsibility dan diharapkan dapat menjadi bahan

informasi dan bahan referensi di bidang Public Relations serta

Corporate Social Responsibility khususnya dalam kemampuan untuk

membuat suatu strategi yang efektif dan efisien akan suatu program

sehingga program tersebut dapat tepat pencapaian sasaran.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis

dan pembaca serta dapat memberikan sumbangan pikiran yang

berkaitan dengan hal-hal mengenai Corporate Social Responsibility

(CSR). Selain itu diharapkan dapat menjadikan bahan evaluasi yang

dapat menunjang kegiatan Corporate Social Responsibility oleh PT.

Chevron Pasifik Indonesia.

Page 18: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis

Peneliti mendapatkan beberapa referensi penelitian terdahulu

yang digunakan untuk mendukung penelitian. Penelitian mengenai

Corporate Social Responsibility (CSR) sudah pernah dilakukan oleh

beberapa mahasiswa. Untuk mengetahui serta membandingkan

ringkasan penelitian sejenis terdahulu dalam sebuah tabel, sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Perbandingan Penelitian

Nama Peneliti Shelvy Stephanie Zamira Ghardini Shandri Pratiwi

Universitas Universitas Indonesia (UI)

Prof.Dr.Moestopo (Beragama)

Prof.Dr.Moestopo (Beragama)

Judul Penelitian Analisa Manfaat Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menjadikan Pulau Pramuka sebagai Cyber Island (Studi pada Program CSR “Broadband Learning Center” PT Telkom, Tbk)

Strategi Humas Dalam Melaksanakan Program Corporate Social Responsibility Perum Peruri Dalam Bentuk Mobil Klinik Sehat Keliling

Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia Dalam Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility (Program Pengembangan Ekonomi)

Tujuan Mengetahui manfaat lapangan tentang program “Broadband Learning Center” PT Telkom Tbk di Pulau Pramuka, kepualauan Seribu.

Mengetahui Strategi yang dilakukan oleh Humas Perum Peruri dalam melaksanakan program CSR

Mengetahui Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan CSR

Page 19: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Metodelogi Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif

Paradigma Konstruktivis Konstruktivis Konstruktivis

Hasil Dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oeh Divisi Community Development Center, namun PR tetap mengawasi dan mengkomunikasi iklan program kepada masyarakat. Program BLC ini berkonsep CSR selama 6 bulan yang kemudian menjadi program Community Development.

Masyarakat Pulau Pramuka mengalami perkembangan dan peningkatan pendapatan yang mereka rasakan sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

Strategi humas yang digunakan oleh perum peruri dalam mendukung program mobil klinik kesehatan keliling adalah dengan mendefinisikan masalah yang terjadi di sekitar perusahaan. Kemudian merencanakan program dan strategi bagaimana pelaksanaan program CSR tersebut. pelaksanaan dari program CSR sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk menjangkau stakeholder yang telah ditentukan, dan mengevaluasi pelaksanaan program Mobil Klinik Sehat Keliling.

Dari kedua penelitian tersebut, sejenis dengan yang akan diteliti

oleh peneliti yaitu mengenai program Corporate Social Responsibility

(CSR), dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Kedua penelitian sebelumnya juga menggunakan paradigma

konstruktivis. Menjelaskan mengenai pentingnya dan manfaat program

CSR bagi perusahaan karena dapat menciptakan citra yang positif serta

dapat digunakan sebagai strategi perusahaan.

Page 20: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Hasil penelitian yang didapatkan peneliti Shelvy Stephanie yang

berjudul Analisa Manfaat Program Corporate Social Responsibility (CSR)

dalam Menjadikan Pulau Pramuka sebagai Cyber Island (Studi pada

program CSR “Broadband Learning Center” PT Telkom, Tbk), yaitu

dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oleh Divisi Community Development

Center, namun PR tetap mengawasi dan mengkomunikasikan program

kepada masyarakat. Program BLC ini berkonsep CSR selama 6 bulan

yang kemudian menjadi program Community Development. Masyarakat

Pulau Pramuka mengalami perkembangan dan peningkatan pendapatan

yang mereka rasakan sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

Hasil penelitian yang didapatkan peneliti Zamira Ghardini yang

berjudul “Strategi Humas Dalam Melaksanakan Program Corporate

Social Responsibility Perum Peruri Dalam Bentuk Mobil Klinik Sehat

Keliling.” Yaitu Perum Peruri merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dimana memiliki peran dan fungsi yang strategis, sebagai

pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta

besar, dan turut membantu pengembangan usaha kecil atau koperasi.

Tujuan penelitian pada dasarnya memberikan informasi mengenai apa

yang akan diperoleh setelah selesai penelitian. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Humas Perum Peruri

dalam melaksanakan program CSR.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana

peneliti menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulis. Penelitian ini

Page 21: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

juga bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan membuat

gambaran atau deskriptif tentang suatu fenomena sosial.

Sedangkan penelitian yang sedang peneliti laksanakan belum

mendapatkan temuan apapun karena peneliti sedang melakukan proses

penelitian yaitu mengenai Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia

khususnya dalam program pengembangan ekonomi masyarakat sekitar

kawasan industri.

2.2. Kerangka Konsep-konsep Penelitian dan Teori

2.2.1. Komunikasi Organisasi

Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud

dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah

suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai

beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui

hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa

organisasi mempunyai karakteristi tertentu yaitu mempunyai struktur ,

tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lainnya dan

tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan

aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu sama

bagian dengan bagian ain menandakan bahwa organisasi yang

dimaksud Schein ini adalah merupakan suatu sistem.

Suatu organisasi terbentuk apabila suatu perusahaan memerluka

usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul

Page 22: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mungkin disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu

kompleks untuk ditangani satu orang. Oleh karena itu suatu organisasi

dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat sangat besar

yang melibatkan banyak orang dalam interaksi kerjasama. Karena fokus

yang diambil disini tentang pemberdayaan masyarakat yang mekibatkan

stakeholder, RT, RW. dan lain sebagainya. biasanya ada pelatihan2

yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

2.2.1.1. Elemen Organisasi

Organisasi sangat bervariasi, ada yang sangat sederhana dan

ada pula yang sangat kompleks. Berikut model yang menggambarkan

elemen dasar dari organisasi dan saling berkaitan satu sama lainnya.

1. Struktur sosial Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut Davis (Scrott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu stuktur normatif dan struktur tingkah laku. Stuktur noratif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan tungkah laku. Sedangkan norma adalah aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan. Peranan yang diharapkan, digunakan sebagai standar penilaian tingkah

Organisasi

Struktur Sosial

Teknonogi Tujuan

Partisipan

Page 23: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

laku karyawan yang sesuai dengan posisinya dalam kelompok sosial nilai-nilai, norma dan peranan, tindaklah secara kebetulan tersusun tetapi disusun sedemikian rupa sengingga merupakan satu set kepercayaan yang relatif logis dan konsisten dan merupakan resep yang mengatur tingkah laku partisipan. Komponen yang kedua adalah struktur tingkah laku. Komponen ini berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan bukan pada resep bertingkah laku. Tingkah laku yang diperlihatkan manusia dalam organisasi ini mempunyai karakteristik umum yang merupakan pola atau jaringan tingkah laku. Misalnya dalam suatu organisasi akan dapat terlihat bahwa adanya partisipan yang suka mempengaruhi orang lain atau dibenci oleh temannya dan sebagainya. Struktur normatif dan struktur tingkah laku dari kelompok tidak dapat dipisahkan secara jelas dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-norma sebagaimana halnya norma membentuk tingkah laku.

2. Partisipan Partisipan organisasi adalah individu-individu yang membentuk kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih dari pada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing organisasi tersebut sangatlah bervariasi.

3. Tujuan Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Ahli analisis mengatakan bahwa tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi; yang lainnya mempertanyakan apakah tujuan membentuk suatu fungsi lain daripada membenarkan tindakan yang lalu. Kemudian ahli tinkah laku menjelaskan bahwa hanya individu-individu yang mempunyai tujuan, organisasi tidak.

4. Teknologi Yang dimaksud dengan teknologi adalah peng-gunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan. Tiap-tiap oraganisasi mempunyai teknologi dalam melakukan pekerjaannya. Beberapa organisasi memproses materi input atau masukan dan membangun perlengkapan perangkat keras. Oragnisasi lainnya memperoses orang, hasil produksinya berisikan induvidu-individu yang berpengetahuan, yang terampil atau individu yang lebih sehat. Semua organisasi mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam teknik dan kemanjuran dalam memproduksi hasil

Page 24: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

yang diinginkan. Beberapa teori yang sangat menarik dan kerja empiris akhir-akhir ini memusatkan pada saling hubungan antara karakteristik teknologi dan bentuk struktur organisasi.

5. Lingkungan Setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana oraganisasi tersebut harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang sanggup mencakup kepentingan dirinya sendiri. Semuanya tergantung kepada lingkungan sistim yang lebih besar untuk dapat terus hidup. Parson (Scoot, 1981) telah memberikan perhatian terhadap pentingnya hubungan masyarakat yang luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan dukungan sosial bagi aktivitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya. Jika kesehatan menggambarkan suatu nilai positif yang kuat bagi suatu masyarakat kemudian organisasi yang mensuplai pemeliharaan kesehatan mungkin berusahan untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan aktivitas mereka. (Muhammad, 2014;23)

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat

formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih

besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi

dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok.

Komunikasi organisasi sering kali melibatkan juga komunikasi diadik,

komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik.

Komunikasi formal adalah komunikasi menurut stuktur organisasi,

yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi

horisontal, sedangkan komunikasi informal tidak tergantung pada

struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk

selentingan dan gosip. (Mulyana, 2008;83)

Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi

organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam

Page 25: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah

komunikasi internal, hubungan manusia hubungan persatu pengelola,

komunikasi downward atau komunikasi dari atasan ke bawahan,

komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan,

komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama

level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan

berbicara, mendengarkan, menulis dan berkomunikasi evaluasi

program.

Sedangkan Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi

organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan

pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn

organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima

energi dari lingkungan dan mengubah energi ini menjadi produk atau

servis ini kepada lingkungan (Muhammad, 2014;65)

Goldhaber (1986) memberikan devinisi komunikasi organisasi sebagai berikut, “organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty.” Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. (Muhammad, 2014;67)

2.2.2. Public Relations

Hubungan masyarakat atau Public Relations dapat didefinisikan”

Sebagai hubungan dengan masyarakat luas, seperti publisitas;

khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi dan sebagainya yang

Page 26: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik yang

menyenangkan untuk dirinya sendiri”. (Moore, 2005:13)

Menurut Byron Christian, “ Hubungan masyarakat adalah suatu usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik tehadap suatu organisasi, menghargainya, mendukungnya untuk ikut simpati bersamanya jika mendapatkan tantangan dan kesukaran”. (Cultlip, 2005:9) Organisasi Public Relations nasional dan internasional juga telah

menyusun definisi cukup luas untuk diterapkan dimanapun didunia ini.

Djanalis Djanalid (1990:14) dalam bukunya Public Relations dalam Teori

dan Praktek mengutip beberapa devinisi. Definisi ini meliputi :

1. Public Relations adalah usaha sengaja, terencana untuk menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dan masyarakat. (British Institute of Public Opinion, yang didefinisikan juga telah diikuti di sejumlah Negara Commonwealth/persemakmuran.)

2. Public Relations adalah usaha sengaja dan sesuai hukum untuk mencapai pemahaman, dan membina serta memelihara kepercayaan diantara masyarakat umum atas dasar riset sistematik. (Deutsche Public Relations Gesellschaft, Republik federal Jerman dapat dicatat, bahwa tidak ada istilah yang setara dengan public relations dalam bahasa Jerman.)

3. Public Relations adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti yang digunakan sebagai alat bagi organisasi swasta dan pemerintah untuk membina pengertian, simpati dan dukungan di lingkaran masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka. (Dansk Public Relations Club of Denmark, yang juga menggunakan istilah Bahasa Inggris)

4. Praktik Public Relations adalah seni dan ilmu sosial untuk menganalisis tren, meramalkan konsekuensi tindakan, memberikan konsultasi kepada pemimpin organisasi, dan melaksanakan program tindakan terencana demi kepentingan masyarakat umum dan organisasi. (devinisi yang ditijui di Word Assembly of Public Relations di Kota Mexico pada tahun 1978 dan yang diikuti 34 organisasi public relations internasional.)

Page 27: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Selain itu, dari sebagian definisi yang dihimpun oleh Djanalis

Djanaid (1990:14) dalam bukunya Public Relations dalam Teori dan

Praktek, ia kemudian memberikan sebuah batasan pengertian, “Public

Relations adalah setiap usaha dalam menciptakan kehidupan yang

harmonis suatu organisasi, baik dalam lingkungannya maupun keluar

pada masyarakat dalam arti luas untuk tercapainya tujuan organisasi

dengan menciptakan pengertian umum, antara lembaga dan karyawan

maupun masyarakat.”

Wakil-wakil masyarakat Public Relations dari negara-negara barat

pada bulan Agustus 1978 sepakat mengetengahkan devinisi yang lebih

singkat yang mereka namakan “The Statment of Mexico”, yaitu “Praktik

public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk

menganalisis kecemburuan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya,

menasehati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program-

program yang berencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani,

baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum.”

Hubungan masyarakat (Public Relations) atau Public Relations

(PR) seringkali dihubungkan dengan citra baik dari sebuah instansi atau

organisasi tertentu. Profesi Public Relations adalah melakukan

komunikasi secara berkesinambungan di setiap aktivitasnya.

2.2.2.1. Fungsi dan Peran Public Relations

Fungsi Public Relations menurut Scott M. Cultip, dkk dalam

bukunya Effective Public Relations adalah sebagai berikut:

Page 28: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

1. Publisitas Publisitas adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu mempunyai tata nilai berita. Ini merupakan metode penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan karena sumber tidak membayar media itu untuk penempatannya.

2. Iklan Iklan adalah informasi yang ditempatkan dimedia oleh sponsor yang diketahui yang membayar untuk waktu dan ruang. Ini merupakan metode penempatan pesan yang terkendali di media.

3. Press Agentry Press agentry menciptakan cerita dan peristiwa yang layak berita untuk menarik perhatian media dan untuk men-dapatkan perhatian publik.

4. Public Affair Public affair merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal untuk mem-pengaruhi kebijakan publik.

5. ManajemenIsu Manajemen isu adalah proses proaktif untuk meng-antisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.

6. Lobbiying Lobi merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah, terutama dengan tujuan mempengaruhi legislasi dan regulasi.

7. Hubungan Investor Hubungna Investor adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat korporat yang membangun dan mengelola hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak-pihak lainnya dalam lingkungan keuangan demi memaksimalkan nilai pasar.

8. Pengembangan Pengembangan adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat organisasi-organisasi nirlaba swasta yang membangun dan mengelola hubungan dengan donor dan anggota, yang bertujuan mepertahankan dukungan keuangan dan tenaga sukarela.

9. Hubungan Internal Menangani publik yang berkaitan atau terlibat dengan kerja internal organisasi, seperti karyawan, keluarga karyawan, dan suka-relawan,”(Cutlip, 2005:9)

Page 29: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Hutapea (2000) menjelaskan bahwa public relations adalah

fungsi manajemant untuk membantu mengakkan dan memelihara

aturan bersama dalam komunikasi, demi terciptanya saling pengertian

dan kerja sama antara lebaga (perusahaan) dan publiknya, mengatur

dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani

kepentingan masyarakat, membantu menejemen dalam mengikuti,

memonitor, bertidak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk

membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai

kemungkinan buruk, serta menggunakan penelitian dan teknik-teknik

komunikasi yang efektif dan persuasif untuk mencapai semua itu.

2.2.2.2. Tujuan Public Relations

Tujuan utama Public Relations adalah mempengaruhi perilaku

orang secara individu ataupun kelmpok saat saling berhubungan,

melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi sikap dan

opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.

Menurut Rosady Ruslan (2001:246), tujuan Public Relations

adalah sebagai berikut :

1. “Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen;

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan;

3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations;

4. Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk;

5. Mendukung bauran pemasaran;.

Page 30: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Jefkins (2003:54) mendefinisikan tujuan Public Relations

adalah sebagai berikut :

1. “Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan;

2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai; 3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai

perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pangkuan;

4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru;

5. Mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan;

6. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masyarakat, berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan;

7. Mendidik konsumer agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan;

8. Meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan dan bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis;

9. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain;

10. Menciptakan identitas perusahaan yang baru; 11. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan

partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial;

12. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara;

13. Memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;

14. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Page 31: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Secara keseluruhan, tujuan public relations adalah menciptakan

citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan pada

publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan

(Mulyana,2007). Selain itu public relations bertujuan menciptakan,

membina, dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi

lembaga atau organisasi pada suatu pihak dan dengan publik pada pihak

lain dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002)

2.2.3. Strategi

Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :

1. Pengertian Umum Stategi adalah proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat dicapai.

2. Pengertian khusus Startegi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi

hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai

dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru

dan perubahan pola konsumen melakukan kompetensi inti (core

competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam

bisnis yang dilakukan.

Page 32: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Strategi adalah komponen penting dalam melakukan suatu

program. Strategi merupakan pedoman penting agar dalam melak-

sanakan sebuah program, sasaran yang dicapai tepat pada sasaran.

Dimana dalam strategi terdapat langkah-langkah dan rangkaian cara

yang harus dilakukan dalam pemcapaian tujuan guna mengantisipasi

hambatan-hambatan yang akan dihadapi dalam melaksanakan sebuah

program. Oleh karena itu, strategi haruslah dibuat secara matang dan

terencana sebagai bagian dari pemcapaian tujuan.

Stephen Robbin (1990) mendefinisikan strategi sebagai penetuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan (the determination of rhe basic longterm goals and objetives of an enterprise, and the adaption of course of action and the allocation of resources necessary for carrying out this goals). (Morrison, 2006;135)

J.L Thampson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk

mencapai sebuah hasil akhir. “Hasil akhir menyangkut tujuan dan

sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi

dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu,

strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif.”

(Oliver, 2006;2)

Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih

organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. (Oliver, 2006;2)

Mintzberg menawarkan lima keunggulan dari kata strategi yakni :

1. “Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;

2. Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompotitor;

3. Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan;

Page 33: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

4. Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan;

5. Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia”.

Melihat beberapa definisi strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa

strategi merupakan fungsi manajemen perusahaan untuk menentukan

rangkaian cara, tindakan serta arah guna menjalankan suatu program

untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sehingga

strategi merupakan penentuan dari keberhasilan dari kegiatan atau

program yang hendak dilakukan.

Strategi itu sendiri tidak terlepas dari proses komunikasi. Karena

tanpa mengkomunikasikan sebuah strategi, tentu saja strategi tersebut

tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, strategi dan

komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Bila strategi

dilihat dari segi tujuan komunikasi, maka tujuan dari starategi komunikasi

adalah untuk mempromosikan dan mempublikasikan acara atau

program. Sedangkan hakikat dari strategi adalah suatu perencanaan

(planning) dan menajemen ( management) untuk mencapai tujan tertentu

dalam praktik operasionalnya”. (Ruslan, 2007;37)

Pelaksanaan strategi komunikasi sendiri memerlukan komunikasi

yang efektif agar pelaksanaan program yang hendak dilakukan dapat

berjalan dengan lancar. Melakukan strategi komunikasi secara efektif itu

sendiri akan dapat membuat tujuan utama dan strategi komunikasi dapat

tercapai. Adapun tujuan dari strategi komunikasi menurut R. Wayne

Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnet dalam bukunya Tecniques

for Effective Communication ialah :

Page 34: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

1. “To secure understanding Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam komunikasi.

2. To establish acceptance Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.

3. To motivate action Penggiatan untuk motivasinya

4. The goals which the communicator sough to achieve Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh phak komunikator dari proses komunikasi tersebut. (Ruslan, 2007;13)

2.2.4 Strategi Public Relations

Strategi merupakan rencana dan tindakan yang dibuat sebuah

perusahaan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan. Strategi sangat dibutuhkan dalam komunikasi, karena

adanya strategi, maka tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebuah

perusahaan akan berjalan dengan baik, bila didukung dengan strategi

yang tepat.

Strategi dalam Public Relations perpadu antara communication

planning (perencanaan komunikasi) dan management communication

(komunikasi manajemen). Tujuanya adalah mengacu pada

kepentingan pencapaian sasaran (target) atau tujuan untuk

menciptakan suatu citra dan reputasi posifitif suatu lembaga.

Pembentukan, pemeliharaan dan peningkatan citra dan reputasi positif

harus didukung kebijakan dan komitmen pimpinan. Kemampuan

berkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan adalah salah satu

penyampaian pesan, ide, dan gagasan, program kerja, dan sekaligus

membentuk opini atau menguasai pendapat umum sesuai dengan

yang diinginkan komunikator.

Page 35: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Untuk merumuskan strategi Public Relations, selain diperlukan

perumusan tujuan yang jelas, terutama juga memperhitungkan kondisi

dan situasi khalayak. Dalam komunikasi, selain terjadi hubungan antar

manusia juga terjadi interaksi atau saling mempengaruhi.

Komponen yang paling esensial dalam strategi komunikasi

adalah menentukan komunikasi yang tepat dan yang paling sesuai

dengan tujuan komunikasi. Hal tersebut sangat penting karena

mengingat bahwa komunikasi berasal dari berbagai individu berbeda

yang memiliki latar belakang, karakteristik, sifat, keiinginan, kebutuhan

serta pengalaman yang berbeda. Dan terkadang di berbagai

kesempatan jumlahnya pun berbeda.

2.2.5 Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility adalah komponen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi

yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial

perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian

terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan.

Corporate Social Responsibility atau yang dalam bahasa

indonesia adalah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan

sebuah bentuk sumbangsih dari perusahaan kepada masyrakat dalam

tujuan menciptakan manfaat yang timbal balik antara sebuah

perusahaan dengan masyarakat. Kegiatan Corporate Social

Responsibility ini dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan agar

Page 36: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

masyarakat mendapat manfaat sosial dari perusahaan. Corporate Social

Responsibility juga sudah menjadi tuntutan dan kewajiban bagi

perusahaan karena telah disahkannya Undang-Undang No.40 tahun

2007 tentang perseroan. Dengan ditetapkannya Corporate Social

Responsibility dalam sebuah Undang-Undang, maka Corporate Social

Responsibility telah menjadi sebuah kewajiban bagi sebuah perusahaan.

Definisi Corporate Social Responsibility itu sendiri telah banyak

dikemukakan oleh pakar. Yosal Iriantara dalam bukunya mengemukakan

beberapa devinisi dari Corporate Social Responsibility dari para pakar

yakni:

1. “Chambers mendefinisikan tanggung jawab sosial korporat sebagai “melakukan tindakan sosial (termasuk lingkungan hidup) lebih dari batas-batas yang dituntut perundang-undangan.”

2. Nature dengan mengutip devinisi dari WBCSD (World Business Council for Sustainable Development) menyebutkan tanggung jawab korporat sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berprilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angka kerja dan keluarganya serta komuitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan”.(Iriantara, 2007;49)

Bowman dan Haire (1976) mengatakan bahwa tanggung jawab

sosial perusahaan adalah kepedulian terhadap dampak negatif yang

ditimbulkan dari segala aktivitas perusahaan terhadap kesejahteraan

masyarakat sekitarnya atau masyarakat luas lainnya.(Ruslan, 1999;63)

Dalam bukunya CSR & Comdev, Edi Suharto mengutip “Corporate

Social Responsibility adalah tanggung jawab sosial sebuah organisasi

terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-

kegiatan pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam

Page 37: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan

berkelanjutan termasuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat;

mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan

hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasiona; serta

terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.

SM Serad dalam buku CSR Indonesia mengatakan Corporate

Social Responsibility, Corporate Social Responsibility, sering dipahami

sebagai tanggung jawab korporat dalam menjalankan usaha ekonomi

yang menguntungkan, tetapi dengan tetap melakukan usaha

menegakkan kelestarian lingkungan dan sosial. Pemahaman yang

demikian tersusun atas perhatian berbagai perbedaan pemangku

kepentingan, baik internal maupun eksternal korporate. Sudut pandang

dari pemahaman ini nampaknya cenderung terletak pada „bagaimana

memperoleh uang, dan bukan bagaimana menggunakannya‟. Hal ini

dikatakan tidak tepat karena seharusnya „Corporate Social Responsibility

adalah tentang dari mana uang kita peroleh, bukan tentang bagaimana

uang kita digunakan.

Dikutip dari buku Corporate Social Responsibility, Indonesia,

menurut Visser (2007), secara keseluruhan terdapat kurang lebih 250

istilah devinisi, 85 istilah kunci (key terms), dan sepuluh istilah inti (core

terms). Istilah-istilah yang tidak bisa terlepas dari hubungannya dengan

Corporate Social Responsibility, misalkan etika bisnis, akuntabilitas,

waga korporate, manajemen lingkungan korporate, tatakelola korporate

(Corporate Governance), tanggung jawab korporate, kesinampungan

Page 38: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

korporate, kemiskinan, kesehatan, dan keselamatan kerja dan teori

pemangku kepentingan (stakeholder theory) terlihat paling banyak

didiskusikan. Banyak institusi, komunitas, swasta, dan pemerintah, yang

melakukan hal-hal yang diungkapkan Viesser diatas dalam 10 core

terms.

Hendrik Budi Untung mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen perusahaan dan dunia bisnis utuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berke-lanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. (Untung, 2008;1) Menurut World Business Council on Sustainable Development

adalah komitmen bisnis atau perusahaan untuk berperilaku etis dan

berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,

seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,

komunitas lokal dan masyarakat luas.”

Di dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan

bahwa kebanyakan definisi Corporate Social Responsibility (tanggung

jawab sosial korporat) menunjukkan konsep tentang pengintegrasikan

kepeulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam

operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan

para stakeholders-nya. Ada dua hal yang terkait dengan Corporate

Social Responsibility, yaitu pertimbangan sosial dan lingkungan hidup

serta interaksi sukarela. (Irianta, 2004)

Dalam “Model Empat sisi Corporate Social Responsibility,”.

Perusahaan memiliki tanggung jawab ekonomis, yaitu berbisnis dan

Page 39: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mendapatkan profit. Selain itu, ada tanggung jawab legal, seperti

keharusan membayar pajak, memenuhi persyaratan amal, dan lain-lain.

Di luar itu, ada tanggung jawab ethical atau etis. Misalnya, perusahaan

berlaku fair tidak membeda-bedakan ras, gender, tidak korupsi, dan hal-

hal semacam itu. Sementara yang keempat, tanggung jawab

discretionary. Tanggung jawab yang seharusnya tidak harus dilakukan,

tetapi perusahaan melakukan juga atas kemauan sendiri (Warta

Pertamina, 2004)

Dalam tulisan Spektrum Pelaku Corporate Social Responsibility,

Rudi Fajar mengatakan “perilaku para pengusaha pun beragam, dari

kelompok yang sama sekali tidak melaksanakan sampai kelompok yang

menjadikan Corporate Social Responsibility, sebagai inti (core value)

dalam menjalankan usaha”.

1. Bisnis

Aspek ini mewakili substansi utama yang menjadi alasan keberadaan

perusahaan sebagai organisasi yang berbasis keuntungan. Sebagai

salah satu unit penggerak perekonomian, perusahaan memiliki

tanggung jawab sebagai entitas bisnis untuk menghasilkan

keuntungan yang dapat dipertanggung-jawabkan kepada para pemilik

modal, karyawan, dan masyarakat luas.

2. Legal/Hukum

Fungsi sebagai entitas bisnis penghasil laba serta penggerak

perekonomian tidak lantas membuat perusahaan dapat menjalankan

kegiatan sebesar-besarnya. Dalam kehidupan bermasyarakat dan

Page 40: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

bernegara, perusahaan merupakan subjek hukum yang terkait oleh

hak dan kewajiban yang telah digariskan dan bersifat mutlak. Secara

umum, keberadaan hukum dapat dipandang sebagai „aturan

permainan‟ yang harus dipatuhi sepanjang keberadaan perusahaan

tersbut.

3. Etika

Tanggung jawab etik meliputi perilaku yang diharapkan oleh

masyarakat, yang bercermin dalam tindakan, pengambilan keputusan,

serta aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pada saat aspek legal

lebih mengacu kepada aturan yang mengikat secara hukum, maka

etika bersifat normatif dengan cakupan yang lebih kecil dan bersifat

relatif terhadap lingkungan eksternal perusahaan itu berada.

4. Filantropi

Aspek filantropi bersifat sangat tidak mengikat dan sepenuhnya

tergantung kepada inisiatif dan kesukarelaan dari perusahaan. Tidak

ada parameter yang secara jelas dapat menjadi standar bagi

perusahaan. Hal ini kemudian menjadi tugas bagi para manajer dan

CEO perusahaan, untuk secara cerdas dan tepat menimbang dan

menentukan sejauh mana perusahaan mereka dapat memberi

kontribusinya.

Dalam pengamatannya, terkait dengan praktik CSR, pengusaha

dikelompokkan menjadi empat, yaitu kelompok hitam, merah, biru, dan

hijau.

Page 41: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

1. Kelompok hitam adalah mereka yang tidak melakukan praktik CSR

sama sekali. Mereka adalah pengusaha yang menjalankan bisnis

semata-mata untuk kepentingan sendiri. Kelompok ini sama sekali

tidak peduli pada aspek lingkungan dan sosial sekelilingnya dalam

menjalankan usaha, bahkan tidak memperhatikan kesejahteraan

karyawanya.

2. Kelompok merah adalah mereka yang mulai melaksanakan praktik

CSR, tetapi memandangnya sebagai komponen biaya yang akan

mengurangi keuntungannya. Aspek lingkungan dan sosial mulai

dipertimbangkan, tetapi dengan keterpaksaan setelah mendapat

tekanan dari pihak lain, seperti masyarakat atau lembaga swadaya

masyarakat. Kesejahteraan karyawan baru diperhatikan setelah

karyawan ribut atau mengancam akan mogok kerja. Kelompok ini

umumnya berasal dari kelompok satu (kelompok hitam) yang

mendapat tekanan dari stakehoders-nya, yang kemudian dengan

terpaksa memperhatikan isu lingkungan dan sosial, termasuk

kesejahteraan karyawan. CSR jenis ini kurang berimbas pada

pembentukan citra positif perusahaan karena publik melihat kelompok

ini memerlukan tekanan (dan gertakan) sebelum melakukan prakti

CSR. Praktik jenis ini tak akan mampu berkontribusi bagi

pembangunan berkelanjutan.

3. Kelompok biru adalah mereka yang menganggap praktik CSR akan

memberi dampak positif (return) terhadap usahanya dan menilai CSR

Page 42: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

sebagai investasi, bukan biaya. Oleh karena itu, kelompok ini secara

sukarela dan sunguh-sungguh melakukan praktik CSR dan yakin

bahwa investasi sosial ini akan melancarkan operasional usaha.

Mereka mendapat citra positif karena masyarakat menilainya

sungguh-sungguh membantu. Selayaknya investasi, kelompok ini

menganggap praktik CSR adalah investasi sosial jangka panjang.

Mereka juga berpandangan, dengan melaksanakan praktik CSR yang

berkelanjutan, mereka akan mendapat izin operasional dari

masyarakat. Kita dapat berharap kelompok ini akan mampu memberi

kontribusi bagi pengembangan berkelanjutan.

4. Kelompok hijau merupaka kelompok yang sepenuh hati melaksanakan

praktik CSR. Mereka telah menempatkannya sebagai nilai inti dan

menganggap sebagai suatu keharusan, bahkan kebutuhan, dan

menjadikan sebagai modal sosial (ekuitas). Oleh karena itu, mereka

yakini, tanpa melaksanakan CSR, mereka tidak memiliki modal yang

harus dimiliki dalam menjalankan usahan mereka. Mereka sangat

memperhatikan aspek lingkungan, aspek sosial dan kesejahyeraan

masyarakat serta melaksanakan prinsip transparasi dan akuntabilitas.

Komplek ini juga memasukkan CSR sebagai bagian yang terintegrasi

ke dalam model bisnis atas dasar kepercayaan bahwa suatu usaha

harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Mereka

percaya, ada nilai tukar (trade-off) atas triple bottom line (aspek

ekonomi, lingkungan dan sosial). Kelompok ini tidak saja

Page 43: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mendapatkan citra positif, tetapi juga kepercayaan, dari masyarakat

yang selalu siap membela berkelanjutan usaha kelompok ini. Tak

mengherankan, kelompok ini diyakini akan mampu berkontribusi

dalam pembangunan berkelanjutan.

2.2.5.1Perkembangan Konsep Corporate Social Responsibility

(Kartini, 2009: 5-6)

1. Periode 1950-1960

Prinsip derma dan prinsip perwalian dianggap

merupakan faktor pendorong lahirnya konsep CSR tahap awal

ini. Konsep CSR sebagai salah satu tonggak penting dalam

perjalanan manajemen korporat akan diuraikan mulai sejak

lahir sampai dengan konteks kekinian. Meskipun konsep CSR

seperti yang dikenal saat ini baru dikenal pada tahun 1970-an,

namun konsep tanggung jawab sosial (social responsibility)

sudah dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953

(Caroll, 1999:27) dalam karyanya Social Responsibility of the

Businessman. Oleh karenanya Caroll menyebutkan Bowen

sebagai “The Father‟s of Corporate Social Responsibility” yang

merumuskan konsep tanggung jawab sosial sebagai: “The

Obligations of Businessman to pursue those policies, to make

those decisions, or to follow those lines of action which are

desirable in term of the objectives and values of our society.)

Page 44: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Steiner and Steiner (1994: 105-110) memandang rumusan

Bowen mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh

pelaku bisnis sebagai kelanjutan dari pelaksanaan berbagai

kegiatan derma (charity) sebagai wujud kecintaan manusia

terhadap sesama manusia (philanthropy) yang banyak

dilakukan oleh para pengusaha ternama pada akhir abad ke

sembilan belas sampai periode tahun 1930-an

2. Periode 1960-an 1970-an

Perkembangan konsep CSR berjalan seiring dengan

perkembangan konsep stakeholders. Adapun konsep

stakeholders sendiri tidak dapat dilepaskan perkembangannya

dari adopsi pendekatan sistem ke dalam teori manajemen.

Pengenalan terhadap konsep lingkungan organisasi

perusahaan yang berkembang sejalan dengan perkembangan

pendekatan sistem dalam manajemen, telah mengubah cara

pandang manajer dan para ahli teori manajeman terhadap

organisasi, terutama mengenai bagaimana suatu organisasi

perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efektif. Melalui

pengakuan terhadap berbagai elemendi lingkungan luar

perusahaan yang akan berpengaruh terhadap efekticitas

pencapaian tujuan, para peneliti di Stanford Research Institute

(SRI) memperkenalkan konsep stakeholder pada tahun 1963

(Freeman dan Reid, 1983-89) yang mula-mula merujuk kepada

pengertian “the gpoups without whose support the organization

would cease to exist,”

Page 45: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Freeman (1984: 46), mendefinisikan stakeholder sebagai

“setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau

dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan.” Pada

awalnya yang dimaksud dengan stakeholder mencakup para

pemenang saham (stockholders), para karyawan (employees),

para pelanggan (coustomers), para pemasok (suppliers), para

pembeli pinjaman (leaders), dan masyarakat luas (society).

Berdasarkan kaitannya dengan perusahaan, Jones

(1995) selanjutnya mengklasifikasikan stakeholders ke dalam

dua kategori, yaitu : inside stakeholders dan outside stake-

holders.

a. Inside stakeholders terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi perusahaan. Yang termasuk ke dalam kategori inside stakeholders adalah pemegang saham (stakeholders), para manajer (managers), dan karyawan (employees).

b. Outside stakeholders terdiri dari orang-orang maupun pihak-pihak (constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan perusahaan tetapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu kelompok pemangku kepentingan ini dapat mempengaruhi perusahaan. Yang termasuk dalam kategori outside stakeholders adalah pelanggan (coustomers), pemasok (supplier), pemerintah (government), masyarakat lokal (local communities) dan masyarakat secara umum (general public).

Pengakuan terhadap adanya berbagai stakeholders di

luar pemegang saham (shareholders) yang dapat dipengaruhi

efektivitas pencapaian tujuan perusahaan telah mengubah

Page 46: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

dimensi tanggung jawab sosial perusahaan dari tanggung

jawab ekonomi semata-mata dalam bentuk maksimasi laba

untuk kemakmuran pemegang saham menjadi tanggung jawab

kepada sejumlah stakeholders yang lebih luas. Robbins dan

Coulter (2003:121) menggambarkan tanggung jawab

perkembangan sosial korporate dalam sebuah kontinum yang

menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan kepada

berbagai konstituen. Kontinum ini juga menunjukan bahwa

semakin luas tanggung jawab sosial perusahaan (dilihat dari

cakupan konstituen yang dilayani oleh perusahaan) makan

semakin besar pula tanggung jawab sosial perusahaan.

3. Periode 1980an – saat ini

Menurut Carroll (1979), konsep Corporate Social

Responsibility memuat komponen-komponen sebagai berikut:

a. Economic responsibilities Tanggung jawab sosial utama perusahaan adalah tanggung jawab ekonomi, karena lembaga bisnis terdiri dari aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat secara menguntungkan.

b. Legal responsibilities Masyarakat berharap bisnis dapat dijalankan dengan menaati hukum dan peraturan yang berlaku yang pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat melalui lembaga legislatif.

c. Ethical responsibilities Masyarakat berharap perusahaan menjalankan bisnis secara ettis. Menurut Epistein (1989: 584-585), etika bisnis menunjukkan refleksi moral yang dilakukan oleh pelaku bisnis secara perorangan maupun secara kelembagaan (organisasi) untuk menilai suatu isu dimana penilaian ini merupakan pilihan terhadap nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat. Melalui pilihan nilai tersebut, individu atau organisasi akan memberikan penilaian apakah sesuatu yang dilakukan

Page 47: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

itu benar atau salah, adil atau serta memiliki kegunaan (utilitas) atau tidak.

d. Discretionary responsibilities Masyarakat mengharapkan keberadaan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi mereka. Ekspetasi masyarakat tersebut dipenuhi oleh perusahaan melalui berbagai program yang bersifat filantropis. Dalam kaitan ini perusahaan juga ingin dipandang sebagai warga negara yang baik (good citizen) dimana kontribusi yang mereka berikan kepada masyarakat akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu aktivitas yang dilakukan perusahaan sebagai manifestasi discretionary responsibility sering juga disebut sebagai Corporate Citizenship.

Sedangkan aktivitas corporate citizenship yang bertujuan

untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat (misalnya

melalui pemberian pelatihan usaha, pemberian pinjaman lunak,

dll) disebut sebagai community development. Penelitian yang

dilakukan oleh Peterson (2004) menunjukkan terdapat hubungan

yang erat antara pelaksanaan corporate citizenship (sebagai salah

satu kategori tanggung jawab sosial perusahaan) dengan

komutmen karyawan terhadap organisasi.

2.2.5.2. Tahapan-tahapan CSR

Dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam proses CSR

yang bersifat siklis, program dan kegiatan CSR dilakukan melalui

tahapan-tahapan berikut:

1. Pengumpulan fakta

Banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar

daerah operasional perusahaan, mulai permasalahan lingkungan

Page 48: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

seperti polusi, sanitan lingkungan, pencemaran sumber daya air,

penggundulan hutan sampai dengan permasalahan ekonomi,

seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia

yang tidak memadai, rendah kemauan wirausaha, dan tingkat

produktivitas individu yang rendah.

Public Relations bisa mengumpulkan data tentang

permasalahan tersebut dari berbagai sumber, misalnya dari media

massa, data statistik, obrolan warga, atau keluhan langsung dari

masyarakat. Selain itu, Public Relations juga bisa menelusuri

laporan-laporan hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi

atau LSM mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat.

2. Perumusah masalah

Masalah secara sederhan bisa dirumuskan sebagai

kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami, dan

untuk menelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan

pikiran dan keterampilan secara tepat. Misalnya, dari

pemngumpulan fakta diketahui salah satu masalah yang

mendesak dan bisa diselesaikan dengan memanfaatkan sumber

daya yang dimiliki organisasi adalah rendahnya keterampilan para

pemuda sehingga tidak bisa bersaing di pasar kerja atau tidak

bisa diandalkan untuk membuka lapangan kerja bagi dirinya.

Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan permasalahan, “Rendahnya

keterampilan kerja pemuda lulusan sekolah menengah”

Tidak semua pemuda lulusan sekolah menengah yang

rendah tingkat keterampilan kerjanya didafinisikan sebagai

masalah, tetapi terbatas pada komunitas sekitar lokasi

Page 49: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

perusahaan atau di beberapa kota. Jadi, dalam merumusan

masalah tersebut, Public Relations mulai memfokuskan pada

komunitas organisasi. Apabila komunitasnya dirumuskan secara

sederhana, berarti komunitas berdasarkan lokasi , yaitu komunitas

sekitar wilayah operasi korporat. Akan tetapi, jika komunitasnya

dipandang sebagai struktur interaksi, komunitas tersebut lepas

dari pertimbangan kewilayahan, tetapi pada pertimbangan

kesamaan kepentingan.

3. Perencanaan dan Pemrograman

Perencanaan merupakan perkiraan yang didasarkan pada

fakta dan informasi tentang sesuatu yang akan terwujud atau

terjadi. Untuk mewujudkan perkiraan itu, dibuatlah sebuah

program. Kegiatan ini mencakup langkah-langkah yang ditempuh

untuk mewujudkan program untuk mencapai tujuan yang sudah

diterapkan.

Kembali pada perumusan masalah tentang rendahnya

keterampilan kerja pemuda lulusan sekolah menengah, Public

Relations menyusun rencana untuk menyelenggarakan program

pendidikan dan pelatihan bagi mereka.

4. Aksi dan komunikasi

Aspek dari aksi dan kiomunikasi inilah yang membedakan

kagiata Community Relations dalam konteks Public Relations dan

bukan Public Relations. Watak Public Relations ditampilkan melalui

kegiatan komunikasi. Public Relations pada dasarnya merupakan

Page 50: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

proses komunikasi dua arah yang berjutuan membangun dan

menjaga reputasi dan citra organisasi dimata republiknya. Karena

itu, dalam program CSR selalu ada aspek tentang bagaimana

menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, dan

melalui media apa? Adapun aksi dalam implementasi program yang

sudah direncanakan, pada dasarnya sama saja dengan

implementasi program apapun. Pada contoh kasus awal, ketika

program pendidikan dan pelatihan keterampilan itu dijalankan,

harus ada ruangan untuk penyampaian teori dan bengkel kerja

sebagai tempat praktik. Disitulah, aksi pendidikan dan pelatihan

dijalankan. Didalamnya tentu saja komunikasi yang menjelaskan

alasan-alasan program itu dijalankan, juga masalah tanggung

jawab sosial organisasi pada komunitasnya sehingga memilih untuk

menjalankan program kegiatan tersebut. Dengan demikian,

diharapkan akan berkembang pandangan yang positif dan

komunitas terhadap organisasi sehingga reputasi dan citra

organisasi menjadi baik.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian setiap akhir program atau

kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program.

Berdasarkan hasil evaluasi ini, bisa diketahui apakah program bisa

dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melakukan

beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Dalam konteks

community relations, perlu diingat bahwa evaluasi bukan hanya

dilakukan terhadap penyelenggaraan program atau kegiatan,

malainkan pada sikap komunitas terhadap organisasi. Evaluasi

Page 51: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

seperti ini diperlukan karena Community Relations ini meskipun

merupakan wujud tanggung jawab sosial organisasi, tetapi

merupakan kegiatan Public Relations.

Di pertengahan abad ke 20, Corporate Social Responsibility

sudah dibahas di Amerika oleh para pakar bisnis semisal Peter

Drucker dan mulai dimasukkan dalam literatur. Pada tahun 1970,

ekonom Milton Friedman menjelaskan pandangannya bahwa

tanggung jawab sosial perusahaan adalah menghasilkan

keuntungan (profit) dalam batasan moral masyarakat dan hukum. Ia

mengingatkan bahwa inisiatif perusahaan untuk menjalankan

Corporate Social Responsibility dapat membuat arah manajeman

menjadi tidak fokus, pemborosan sumber daya, memperlemah

daya saing, serta mempersempit pilihan-pilihan dan kesempatan.

Namun kenyataannya Corporate Social Responsibility

semakin berkembang dan terus menjadi isu kunci dalam konteks

manajemen, pemasaran dan akutansi di Inggris, Amerika, Eropa,

Canada, dan negara-negara lain.

Permasalahan sosial yang semakin rumit dalam kedekatan

terakhir telah menempatkan Corporate Social Responsibility

sebagai suatu konsep yang diharapkan mampu memberikan

alternatif terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

2.3 Bagan Alur Pikir

Kerangka teori merupakan uraian dasar teori dan model yang

digunakan sebagai acuan penelitian. Menurut Kerlinger (2004:7), tujuan

Page 52: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

utama ilmu sebenarnya teori, sedangkan teori itu sendiri adalah

himpunan konstruktur (konsep), definisi dan proposisi yang

mengungkapkan pandangan yang sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi diantaranya variabel, menjelaskan dan meramalkan

gejala tersebut. Mengacu pada perumusan masalah penelitian, yakni

bagaimana strategi PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelasanaan

kegiatan Corporate Social Responsibility ( Pengembangan Ekonomi),

maka kerangak pemikiran yang peneliti gunakan ialah:

2.3.1. Teori Effective Communication Strategies PR

Strategi public relations menurut Scott M. Cutlip dan Allen H.

Center, diantaranya;

1. Fact Finding Mencari atau mengumpulkan data atau fakta–fakta sebelum seseorang melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan mentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”

2. Planning Informasi yang dikumpulkan pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik, dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan menjawab pertanyaan “Berdasarkan apa kita tahu tentang situasi, dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita katakan?” Untuk menghindari kegagalan–kegagalan dalam melaksanakan tugasnya dan memperoleh hasil yang diharapkan, maka komunikasi itu harus well planned, disamping memikirkan anggaran yang diperlukan. Pemikiran tentang komunikasi ini meliputi :

Page 53: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

(1) Sender atau komunikator (encoder) Siapa orangnya yang tepat? Apakah ia memenuhi

syarat? Misalnya Jujur, berakhlak baik, cakap, pengertian, bijaksana, sudah kenal masyarakat, dan sebagainya?

Komunikator dapat berupa seorang individu yang mewakili suatu badan atau instansi (unsur yang organized atau institutionalized) atau dapat berupa perseorangan (unsur yang unorganized) dan biasanya orang yang sudah dikenal masyarakat yang disebut Opinion Leader.

(2) Message (Pesan) Pernyataan apa yang akan disampaikan komunikator

kepada komunikan? Apa maksud dan tujuannya? Reaksi apa yang akan timbul?

Message dapat disampaikan secara lisan, tulisan, menggunakan gambar– gambar atau lambang–lambang lainnya yang meaningful bagi kedua belah pihak (komunikator dan komunikan).

Message yang disampaikan dengan lisan dapat dilakukan secara langsung (direct) dan secara tidak langsung (indirect). Secara langsung adalah melalui radio atau televisi.

(3) Media Media apa yang tepat untuk menyampaikan message

ini? Kapan waktu yang tepat? (4) Komunikan Kepada siapa message ini ditujukan (seseorang,

individu, kelompok/massa)? Bagaimana pengetahuan tentang masalah yang ada dan hubungannya dengan message itu? Apa latar belakang komunikan?

3. Communications Setelah rencana itu disusun dengan sebaik–baiknya sebagai hasil pemikiran yang mantap / matang berdasarkan fakta–fakta atau data yang telah dikumpulkannya, kemudian petugas Humas melakukan “operasinya”. Langkah ketiga ini adalah mengimplementasikan program aksi dan kamunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannyam, dan kapan, dimana, dan bagaimana caranya?

4. Evaluation Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan adalah perlu untuk menilai apakah tujuan itu sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi “operasi”, atau perlu menggunakan cara–cara lain untuk mendapatkan hasil yang baik? Tiap

Page 54: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

“operasi” yang dilakukan oleh sesuatu badan / instansi perlu dinilai untuk aktivitas evaluasi merupakan sebuah struktur konseptual dan metodologis yang digunakan untuk pemeriksaan pelaksanaan proses-proses komunikasi di dalam organisasi. (Susanto, 2001: 83) ”Keempat tahapan itu sendiri dapat digambarkan sebagai berikut:

Langkah Proses Public Relations

Gambar 1.

Empat Langkah Proses Public Relations

Teori ini menjabarkan kajian mendalam dan menyeluruh

tentang pelaksanaan sistem komunikasi keorganisasian yang

mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektifitas interaksi organisasi

dengan publik. Situasi ini selalu dikemukakan dalam setiap organisasi

besar maupun kecil, dalam instansi pemerintah maupun swasta.

Pada tahap fact finding seorang petugas Humas harus

mengadakan penelitian pendapat, sikap atau reaksi orang-orang

(public). Disini dapat diketahui masalah apa yang sedang dihadapi.

Setelah pendapat, sikap dan reaksi publik dianalisa, lalu dapat

Page 55: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

ditentukan rencana-rencana apa yang dapat diambil dalam mengatasi

permasalahan tersebut.

Rencana-rencana (planning) tersebut harus dikomunikasikan

dengan semua pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai.

Dalam tahap ini humas juga harus dapat menjelaskan tindakan yang

diambil dan apa alasan dipilihnya rencana tersebut. Setelah rencana

tersebut dikomunikasikan (communications) keseluruh pihak yang

terkait maka rencana tersebut pastinya akan dioperasikan. Penilaian

(evaluation) berdasarkan berhasil atau tidaknya suatu rencana yang

dijalankan tersebut, apa sebabnya, apa yang sudah dicapai, apa

faktor hambatannya harus dilakukan pada akhirnya. Sehingga dapat

terlihat apakah rencana yang diambil sesuai dengan harapan atau

tidak. Mendefinisikan problem (atau peluang)

2.3.2 Triple Bottom Line

Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington

pada tahun 2007 melalui bukunya “Cannibal with Forks, The Triple

Bottom Line of Twentieth Century Bussiness.” Elkington

mengembangkan konsep Triple Botton Line dalam istilah economic

prosperity, environmental quality dan social justice. Melalui buku

tersebut Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan yang ingin

berkelanjutan, harus memperhatian dan terlibat pada kontribusi aktif

dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini

kemudian diilustrasikan dalam bentuk segitiga sebagai berikut:

Page 56: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Gambar 2 Triple Bottom Line

Sosial (people)

Lingkungan (Planet) Ekonomi (Profit)

Sumber: Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR,

Fascho Publishing, Gresik, 2007, hal 32

Dalam gagasan tersebut perusahaan tidak lagi dihadapkan

dengan tangung jawab yang berpihak pada single bottom line, yaitu

aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi finansialnya saja,

namun juga harus memperhatikan kondisi lingkungan dan

masyarakat.

1. Profit (Keuntungan)

Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan

utama dari setiap kegiatan usaha. Tidak mengherankan bila fokus

utama dari seluruh kegiatan dalam perusahaan adalah mengejar

profit atau mendongkrak harga saham setinggi-tingginya, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Inilah bentuk tanggung

jawab ekonomi yang paling essensial terhadap pemegang saham.

Profit sendiri itu hakekatnya merupakan tambahan

pendapatan yang digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup

Page 57: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

perusahaan. Sedangkan aktivitas yang dapat ditempuh untuk

mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas

dan melakukan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah

semaksimal mungkin.

Mengingat produktivitas bisa diperoleh dengan memper-

baiki manajemen kerja melalui penyederhanaan proses,

mengurangi aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses

dan pelayanan. Termasuk juga menggunakan material sehemat

mungkin dan memangkas biaya serendah mungkin.

2. People (Masyarakat Pemangku Kepentingan)

Masyarakat merupakan stakeholder yang sangat penting

bagi perusahaan. Hal ini karena dukungan mereka, terutama

masyarakat sekitar, sangat diperlukan bagi keberadaan,

kelangsungan hidup dan pengembangan perusahaan. Oleh sebab

itu, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat,

perusahaan perlu komitmen untuk berupaya memberikan manfaat

sebesar-besarnya kepada mereka. Selain itu juga perlu disadari

bahwa dalam setiap kinerjanya, perusahaan berpotensi

memberikan dampak kepada masyarakat. Intinya, jika perusahaan

ingin terus mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka harus

menyertakan tanggung jawab yang sifatnya sosial.

Sudah semestinya perusahaan mengelola lebih santun dan

arif Community Relationshipnya. Fakta telah membuktikan bahwa

masyarakat paling tidak suka jika perusahaan tidak berkomunikasi

dengan mereka, bersifat arogan, dan tidak memberikan kontribusi

Page 58: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

atau manfaat bagi lingkungan sekitar. Masyarakat tak ingin melihat

perusahaan merugikan karyawan, tidak memperhatikan masalah

kesejahteraan dan kenyamanan kerja, serta merusak lingkungan,

tidak menghormati dan melayani konsumen, tutup mata terhadap

masalah sosial, dan lain sebagainya.

Untuk memperkokoh komitmen ini, perusahaan memang

perlu memiliki pandangan bahwa Corporate Social Responsibility

adalah investasi masa depan. Artinya Corporate Social Respon-

sibility bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost center),

melainkan sebagai laba (profit center) di masa mendatang. Hal ini

diperlukan mengingat masih banyak perusahaan-perusahaana

yang menganggap bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility

hanya bersifat mengeluarkan biaya. Jika perusahaan

melaksanakan Corporate Social Responsibility dengan baik dan

tanggung jawab, maka dengan sendirinya akan tercipta hubungan

yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat, sehingga

timbal baliknya adalah masyarakat akan ikut menjaga eksistensi

perusahaan.

3. Planet (Lingkungan)

Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh

bidang kehidupan kita. Semua kegiatan yang kita lakukan mulai

dari bangun tidur di pagi hari hingga terlelap di malam hari, semua

berhubungan dengan lingkungan. Air yang kita minum, udara yang

Page 59: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

kita hirup, seluruh peralatan yang kita gunakan, semua berasal dari

lingkungan. Lingkungan dapat menjadi teman atau lawan kita,

tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Hubungan kita dengan lingkungan adalah hubungan sebab

akibat, dimana jika kita merawat lingkungan, maka lingkungan pun

akan memberikan manfaat kepada kita. Sebaliknya, jika kita

merusaknya, maka kita akan menerima akibatnya. Dengan kata lain

apa yang kita lakukan terhadap lingkungan tempat tinggal kita pada

akhirnya akan kembali kepada kita sesuai dengan apa yang telah

kita lakukan.

Hal ini juga berlaku pada perusahaan. Dengan setiap

kinerjanya, hendaknya perusahaan senantiasa memperhatikan

lingkungan. Meraih keuntungan maksimal merupakan inti dari dunia

bisnis dan ini merupakan hal yang wajar. Namun sayangnya, masih

banyak perusahaan yang hanya mementingkan bagaimana

menghasilkan laba sebanyak-banyaknya tanpa melakukan upaya

apapun untuk melestarikan lingkungan. Bahkan masih banyak

perusahaan yang menghalalkan segala cara hanya untuk meraih

laba. Termasuk merusak lingkungan.

Kekurangan kepedulian terhadap lingkungan kerap kali

harus dibayar mahal dengan timbulnya berbagai macam penyakit

dan kerusakan alam. Keuntungan memperhatikan dan melestarikan

memang tidak dapat dirasakan langsung oleh perusahaan. Namun

jika melaksanakannya, maka mereka justru akan memperoleh

Page 60: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

keuntungan yang lebih, terutama dari sisi kesehatan, kenyamanan,

disamping ketersediaan sumber daya yang lebih terjamin.

Gambar 2.3.1 Bagan Alur Pikir

Sosial (people) Lingkungan (Planet) Ekonomi (Profit)

Kegiatan CSR

PT. Chevron Pasifik Indonesia

PT. Chevron Pasifik Indonesia

Public Relations

Communication Strategies PR

Fact Finding

Evaluations

Communications Planning

Page 61: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk

menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran.

Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti,

maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut

biasanya dikenal dengan paradigma. “Paradigma merupakan pola atau

model bagaimana sesuatu distuktur (bagian dan hubungan) atau

bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang didalamnya ada

konteks khusus atau dimensi waktu).” (Moleong, 2006:49)

“Keyakinan dasar aliran positivisme ini berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Penelitian berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan. Akan tetapi oleh periset dalam penelitian positivisme, informasi kebenaran itu dinyatakan kepada individu yang dijadikan responden penelitina. Untuk mencapai kebenaran ini, periset sebagai seorang pencari kebenaran harus menanyakan secara langsung kepada objek yang diteliti, dan sang objek dapat memberikan jawaban langsung keapda periset yang bersangkutan.” (Kountur, 2002:78) Sedangkan paradigma post-positivisme ini adalah keinginan untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan positivisme yang memang hanya

mengandalkan kemampuan pengamatan langsung atas objek yang

diteliti. Secara ontologis, cara pandang aliran ini bersifat critival realisme.

Page 62: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Sebagaimana cara pandang kaum realis. Aliran ini juga melihat

realitas sebagai hal yang memang ada dalam kenyataan sesuai dengan

hukum alam. Namun menurut aliran ini, adalah mustahil bagi manusia

(peneliti) untuk melihat realitas secara benar. Oleh karena itu, “Secara

metodologis pendekatan eksperimental melalui observasi dipandang

tidak mencukupi, tetapi harus dilengkapi dengan metode triangulasi,

yaitu penggunaan beragam metode, sumber data, periset dan teori.”

(Kountur, 2002:80)

“Adapula aliran teori kritis sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu paradigm, akan tetapi lebih tepat disebut ideologically oriented inquiry, yaitu suatu wacana atas realitas dengan muatan orientsi ideologi tertentu, yakni meliputi neo-Marxisme, materialisme, feminisme, Freireisme, participatory inquiry, dan paham-paham yang setara. Secara ontologis, cara pandang aliran ini sama dengan pandangan post-positivisme, khususnya dalam menilai objek atau realitas kritis (critical realism), yang tidak dapat dilihat secara benar oleh pengamatan manusia” (Kountur, 2002:81) Adapula aliran teori kritis sebenarnya tidak dapat dikatakan

sebagai suatu paradigma, akan tetapi lebih tepat disebut ideologically

oriented inquiry, yaitu suatu wacana atas realitas dengan muatan orientsi

ideologi tertentu, yakni meliputi neo-Marxisme, materialisme, feminisme,

Freireisme, participatory inquiry, dan paham-paham yang setara. ”Secara

ontologis, cara pandang aliran ini sama dengan pandangan post-

positivisme, khususnya dalam menilai objek atau realitas kritis (critical

realism), yang tidak dapat dilihat secara benar oleh pengamatan

manusia.” (Kountur, 2002:83)

Page 63: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Tabel 3.1.1 Tiga Paradigma Ilmu Sosial (Salim, 2009 : 14)

Positivisme & Post-positivisme

Konstrukvisme (Interpretif)

Teori Kritis

Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu alam, yaitu metode terorganisir untuk mengkomunisir untuk mengkombinasikan ‟deductive logic‟ melalui pengamatan empiris, agar mendapatkan konfirmasi tentang hukum kausalitas yang dapat digunakan memprediksi pola umum gejala sosial tertentu.

Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas ‟socially meaningful action‟ melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang alamiah, agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor sosial mencipta dan memelihara dunia sosial.

Mentakrifkan ilmu sosial sebagai proses kritis mengungkap „the real structure‟ di balik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakkan dunia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek penelitian.

Contoh Teori Contoh Teori Contoh Teori

Ekonomi Politik Liberal Teori Modernisasi, teori pembangunan negara berkembang Interaksionalisme Simbolik (Iowa School). Agenda Setting, Teori Fungsi Media

Konstruktivisme Ekonomi Politik (Golding & Murdock) Fenomenologi, Etnometodologi Interaksi Simbolik (Chicago School) Konstruksionisme (Social Construction of reality Peter L. Berger).

Strukturalisme Ekonomi Politik (Schudson) Instrumentalisme Ekonomi Politik (Chomsky, Gramsci, dan Adorno). Teori Tindakan Komunikasi (Jurgen Habermas). (Agus Salim, 2006;72)

Paradigma yang penulis gunakan adalah paradigma

Konstrukvisme. Paradigma ini merupakan antitesis terhadap paham yang

menempatkan pentingnya pengamatan dan objektifitas dalam

menemukan suatu realitas atas ilmu pengetahuan. Memandang ilmu

sosial sebagai analisis sistematis atass ‟socially meaningful action‟

melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang

alamiah, agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor

sosial mencipta dan memelihara dunia sosial.

Page 64: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

alamiah (natural setting): disebut juga sebagai metode etnographi,

karena awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian

bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena

data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif” (Sugiyono,

2008:8)

Pendekatan kualitatif membolehkan suatu penelitian perilaku

sosial yang terjadi dilingkungan alamiahnya dan membiarkan mereka-

mereka yang diteliti mengespresikan dirinya secara lebih utuh, tidak

dibatasi oleh kaitan pertanyaan yang respons/jawabannya sudah pasti

dan pendekatan itu memberikan gambaran yang lebih kaya tentang

berbagai variabel yang mempengaruhi interaksi sosial. (Dennis,

2005;271) “Di dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak terpadu

oleh teori tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemkan pada saat

penelitian dilapangan”. (Koentjaraningrat, 2007:29)

3.3 Metode Penelitian

“Metode adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atau jalan keluar,

dengan kata lain metodelogi adalah suatu pendekatan umum untuk

mengkaji topik penelitian.” (Sugiono, 2003:12)

Page 65: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

“Metodelogi dipengaruhi atau didasarkan perspektif teoritis yang

kita gunakan untuk melakukan penelitian, sementara perspektif teoritis

itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interpretasi yang

memungkinkan penelitian memahami data dan menghubungkan data

yang rumit dengan peristiwa dan situasi yang lain. Merode penelitian

adalah teknik-teknik spesifik dalam penelitian”. (Sugiyono, 2004:12)

Maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara.

3.4 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility PT.

Chevron Pasifik Indonesia yaitu Program Pengembangan Ekonomi:

1. Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia

Diharapkan dapat memberikan informasi terkait CSR oleh PT.

Chevron Pasifik Indonesia.

2. Tim Penanggung Jawab CSR PT. Chevon Pasifik Indonesia

Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai CSR PT. Chevron

Pasifik Indonesia Program Pengembangan Ekonomi.

3. Penerima Pengembangan Ekonomi

Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai implementasi

pelaksanaan CSR oleh PT. Chevron Pasifik Indonesia.

Penelitan ini dilakukan di kawasan PT. Chevron Pasifik Indonesia,

Duri, Riau. Penelitian ini dilakukan mulai November 2016 - february

2017.

Page 66: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data untuk memenuhi standar data

yang ditetapkan.

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data

primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data memerlukan

langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya

data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksloratif,

untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Data primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan

teknik pengambilan data melalui interview, observasi, maupun

penggunaan instumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai

dengan tujuannya. Data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung

yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.”

(Moleong, 2001:21)

Sesuai dengan teori yang penilis gunakan yaitu 4 langkah public

relations dan Triple Bottom Line maka data yang akan dikumpulkan

meliputi strategi PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan

kegiatan Corporate Social Responsibility PT. Chevron (Program

Pengembangan Ekonomi), impelemntasi PT. Chevron Pasifik Indonesia

dalam pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility PT.

Chevron (Program Pengembangan Ekonomi), kendala-kendala yang

dihadapi pada pelaksanan kegiatan Corporate Social Responsibiity cara

Page 67: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

PT. Chevron Pasifik Indonesia menyelesaikan permasalahan yang

muncul dalam pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility PT.

Chevron (Program Pembangunan Ekonomi)

3.6 Teknik Keabsahan Data (Trisngulasi)

Triangulasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada dengan cara peneliti pengumpulan data

yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data

yang berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

(Sugiono, 2008: 421)

Menurut Miles dan Huberman dalam tulisan Mukhtar (2013: 139),

menegaskan bahwa triangulasi selain dimaksudkan untuk memastikan

data-data yang telah diperoleh juga dimaksudkan untuk menarik

kesimpulan penelitian.

Dalam tulisan Mukhtar (2013:138), Denzin mengemukakan ada

empat model triangulasi, yaitu dengan penggunaan sumber, metode,

peneliti, dan teori yang ganda dan atau berbeda. Patton (1987) memberi

penjelasan mengenai empat model triangulasi sebagai berikut:

1. Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi sumber ini

bertujuan untuk dapat mengetahui alasan yang menyebabkan

Page 68: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata untuk mem-

peroleh hasil pembandingan yang berupa kesamaan pandangan,

pendapat atau pemikiran.

2. Metode

Triangulasi metode mengimplikasikan adanya metode-metode

pengumpulan data secara berbeda (observasi, wawancara, dan

testing) dengan pola yang berbeda. Pada triangulasi dengan metode

ini, ada dua strategi yang digunakan, yaitu : (1) pengecekan derajat

keterpercayaan data temuan hasil penelitian melalui beberapa teknik

pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat kepercayaan

beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3. Peneliti

Triangulasi dengan jalan menggunakan peneliti yang berbeda

merupakan salah satu upaya untuk mengecek kembali derajat

keterpercayaan data. Penggunaan penelitian ini akan mengurangi

penyelewengan dalam pengumpulan data, yang dapat dilakukan

dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seseorang peneliti

dengan peneliti lainnya.

4. Teori

Triangulasi dengan teori didasarkan pada asumsi bahwa fakta tertentu

tidak dapat diperiksa keterpercayaannya hanya dengan satu teori.

Dalam penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan triangulasi dengan

penggunaan sumber, guna untuk dapat mengetahui alasan yang

Page 69: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

menyebabkan terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata

untuk memperoleh hasil pembandingan yang berupa kesamaan

pandangan, pendapat atau pemikiran.

3.7 Teknik Analisis Data

Data diperoleh dari wawancara pada informan atau narasumber.

Data hasil wawancara tersebut dengan data struktural. Kemudian dari

data struktural akan ditarik kesimpulan. Deskripsi terhadap data

struktural menurut persepsi peneliti dikaitkan dengan rincian kasus yang

terjadi. Deskripsi terhadap data struktural ini kemudian disebut penyajian

tekstural.

Page 70: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Profil PT.Chevron Pasifik Indonesia

Selama lebih dari 90 tahun, Chevron telah menjadi produsen

energi terkemuka di Indonesia. Kami terus berupaya menggali potensi

energi Indonesia melalui inovasi, menghasilkan produksi minyak bumi

dari ladang-ladang minyak, dan memanfaatkan sumber energi yang

andal dari panasbumi.

Kemitraan Chevron dengan masyarakat dan Pemerintah

Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1924, ketika Standard Oil

Company of California (Socal), kini Chevron, mengirimkan ekspedisi

geologi ke Pulau Sumatera.

Melalui anak perusahaan kami, PT Chevron Pacific Indonesia

dan Chevron Indonesia Company, kami menjalankan operasi minyak

dan gas. Chevron juga mengelola operasi panasbumi melalui Chevron

Geothermal Indonesia, Ltd., dan Chevron Geothermal Salak, Ltd., di

Indonesia.

Page 71: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Chevron telah menjadi produsen minyak mentah terbesar di

Indonesia yang menghasilkan sekitar 40 persen produksi minyak

nasional melalui kegiatan operasi di Riau dan Kalimantan Timur.

Chevron juga telah menjadi produsen energi panasbumi terbesar di

Indonesia dari kegiatan operasinya di Jawa Barat, yang menyediakan

listrik bagi jutaan penduduk Indonesia.

Kami bekerja sama dengan pemerintah dan mitra-mitra kami

untuk menciptakan efek ekonomi berganda dari kegiatan operasi kami

ke seluruh Indonesia. Kegiatan operasi Chevron telah memberikan

kontribusi kepada negara dan masyarakat Indonesia dalam beberapa

aspek penting:

1. Dari tahun 2009 hingga 2013, Chevron dan mitra-mitranya

memberikan kontribusi sebesar Rp455 triliun bagi pendapatan

pemerintah Indonesia.

2. Pada tahun 2013, Chevron dan mitra-mitranya berkontribusi

sebesar Rp120 triliun terhadap PDB Indonesia.

Page 72: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

3. Pada tahun 2013, Chevron dan mitra-mitranya menghasilkan

Rp7,7 triliun pendapatan pribadi bagi pekerja Indonesia.

4 Pada tahun 2013, kegiatan operasi Chevron telah menciptakan

260.000 lapangan kerja (baik langsung, tidak langsung, maupun

imbasan).

4. Dari tahun 2009 hingga 2013, tiap satu pekerjaan di Chevron

mendukung rata-rata 36 lapangan kerja lain di Indonesia.

PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengoperasikan dua

lapangan migas utama di Sumatera, Duri dan Minas. Selain itu, CPI

juga mengoperasikan Pelabuhan Dumai, terminal pengangkutan

Page 73: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

minyak terakhir. Sebagian besar produksi CPI di Sumatera pada tahun

2015 berasal dari lapangan-lapangan di Blok Rokan. Duri, sebagai

lapangan terbesar, telah beroperasi menggunakan teknologi injeksi

uap (steamflood) untuk meningkatkan produksi sejak 1985 dan

menjadi salah satu pengembangan injeksi uap terbesar di dunia. Pada

tahun 2015, teknologi injeksi uap diterapkan untuk pengelolaan 77

persen lapangan-lapangan di Duri.

Kami bangga dengan apa yang telah kami telah lakukan dan

menghargai kemitraan kami yang kuat dan berkelanjutan dengan

Pemerintah Indonesia, organisasi-organisasi non-pemerintah dan

masyarakat sekitar, yang merupakan landasan kokoh atas upaya kami

dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia dan menghasilkan

pertumbuhan jangka panjang serta kesejahteraan untuk negeri ini.

4.1.2 Visi Misi Perusahaan PT. Chevron Pasific Indonesia

Visi : Menjadi perusahaan energi dunia yang dikagumi karena

karyawan, kemitraan dan kinerjanya.

Misi :

1. Dengan selamat menyediakaan produk – produk energi yang

viral untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan

pengembangan manusia di seluruh dunia.

2. Adalah orang – orang dan suatu organisasi dengan kemampuan

dan komitmen yang tinggi.

3. Adalah mitra pilihan yang terpercaya.

Page 74: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

4. Dikagumi oleh semua pemangku kepentingan – investor,

pelanggan, pemerintah di tempat kami beroperasi, masyarakat

setempat dan karyawan kami, tidak saja dari hasil yang kami

capai tetapi juga dari bagaimana kami mencapai hasil tersebut.

5. Memberikan kinerja kelas dunia.

4.2 Deskripsi Subjek Penelitian

1. Kuswoyo Hadi. S.Sos. M.Si selaku Humas PT. Chevron Pasifik

Indonesia, Duri-Riau. Bergabung dengan PT. Chevron Pasifik

Indonesia sejak Oktober 2008 dan sekarang sudah menjabat VP

Corporate Communication yang bertugas melaksanana berbagai

publikasi dan pembinaan hubungan eksternal maupun internal PT.

Chevron Pasifik Indonesia

2. Meringgo, S.ikom. MM selaku Social Performance (Penanggung

jawab CSR) PT. Chevron Pasifik Indonesia. Menjabat sebagai Staf

Humas selama 11 bulan lebih, bagian yang dibawahi langsung oleh

Asisten Administrasi Umum ini telah berjalan dengan baik. Dibantu

tiga sub bagian, masing-masing Sub Bagian Informasi, Sub Bagian

Protokol dan Sub Bagian Data dan Dokumentasi, telah mampu

menjalankan fungsi kehumasan yang diemban, diantaranya

melaksanakan sebagian tugas pembinaan hubungan masyarakat,

dokumentasi dan pengolahan informasi, implementasi dan tanggapan

kebijakan publik di lingkungan internal dan masyarakat serta

melaksanakan tugas-tugas kehumasan yang lainnya.

Page 75: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

3. Rianto, SE. MM selaku Manager PUC (Pusat Pembinaan Usahawan

Mitra Chevron). Menangani proyek sosial dengan melakukan

pembinaan dan pengajaran wirausaha kepada para masyarakat Riau

yang memang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat. Serta

menerapkan program sosiopreneur sesuai dengan tujuan dan visi

perusahaan.

4.3. Deskrtipsi Hasil Penelitian (Analisa)

4.3.1. Analisa Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam

Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility

Sesuai dengan obyek penulisan ini yang memfokuskan pada

strategi humas PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan

kegiatan Corporate Social Responsibility.

4.3.1.1. Public Relations

Penulis ingin mengetahui fungis public relations berdasarkan

fungsi manajemen dari sikap yang direncanakan dan dijalankan secara

berkesinambungan oleh perusahaan untuk memperoleh dan membina

saling pengertian, simpati, dan dukungan dari publik. Penulis

mewawancarai key informan Kuswoyo Hadi, Humas PT Chevron

Pasific Indonesia, menjelaskan :

Sebenarnya Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia tidak jauh beda dengan teori buku-buku PR yang mungkin anda pelajari, yaitu berfungsi untuk melakukan komunikasi untuk membangun citra perusahaan yang baik, yang diinginkan oleh manajemen dan sebagai jembatan antara atasan dan bawahan aja. Supaya tidak ada pemisah diantara kedua belah pihak

Page 76: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

tersebut dan sampai saat ini Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia telah menjalankan gaya berkomunikasi seperti ini telah cukup efisien sekali. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Di PT Chevron Pasific Indonesia ini Public Relations di bagi menjadi dua, ada Public Relations internal yang tugasnya membina hubungan baik antara karyawan dengan pemimpin, eksternal tugasnya sebagai jembatan manajemen atau perusahaan dengan pihak yang berada diluar seperti publik (internal dan eksternal), masyarakat dan pemerintah. Kegiatan yang ada lebih memiliki kencenderungan untuk melakukan sosialiasi dan membuat event dengan bekerjasama dengan pihak wartawan seperti wartawan elektronik mapun media cetak. Public Relations kita ini selalu bekerja sama dengan pihak luar agar keberadaan perusahaan juga terdengar di tengah-tengah masyarakat terutama hal yang positifnya. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Kegiatan kami selaku Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia merupakan upaya yang terencana untuk mengeratkan hubungan dengan publik atau publik umum sehingga terbentuklah opini publik yang positif terhadap CPI. Caranya adalah dengan mengadakan menjalin komunikasi secara kontinyu yang sifatnya informatif dan persuasif sehingga mendapatkan pengertian dan penerimaan dari publik serta mencoba mengevaluasi sikap dan penerimaan publik terhadap perusahaan. Dan menjaga pola interaksi dengan publik dan berupaya untuk memenuhi setiap kebutuhan publik terkait masalah infomasi kebijakan pemanfaatan sumber daya alam oleh Cevron yang menguntungkan publik serta berupaya untuk selalu menanggapi keluhan publik. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Dari hasil wawancara diketahui bahwa Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia di bagi menjadi dua, ada Public Relations

internal yang tugasnya membina hubungan baik antara karyawan

Page 77: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

dengan pemimpin, eksternal tugasnya sebagai jembatan manajemen

atau perusahaan dengan pihak yang berada diluar seperti public

eksternal (masyarakat dan pemerintah). Fungsi Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia memiliki tujuan untuk melakukan

komunikasi dalam membangun citra perusahaan yang baik. Kegiatan

yang ada cenderung untuk melakukan sosialisasi dan membuat event.

Adapun tugas-tugas yang dijelaskan meliputi kegiatan Media

Relations, yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan

terhadap media massa. Sehingga dapat mengatur dan membina

hubungan baik dengan pers. Prinsipnya Media Relations adalah

membina hubungan baik dengan media massa. Di samping membina

juga seorang PRO (Public Relations Officer) PT Chevron Pasific

Indonesia harus mengatur dan mengembangkan hubungan baik

dengan media.

Kegiatan ini merupakan upaya terencana untuk mengeratkan

hubungan dengan khalayak hingga terbentuklah opini publik yang

favorable terhadap PT Chevron Pasific Indonesia. Caranya adalah

menjalin komunikasi secara kontinyu yang sifatnya informatif dan

persuasif sehingga mendapatkan pengertian dan penerimaan dari

publik serta mencoba mengevaluasi sikap dan penerimaan publik

terhadap perusahaan.

Selain itu, juga menjaga pola interaksi dengan publik dan

berupaya untuk memenuhi setiap kebutuhan publik terkait masalah

Page 78: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

infomasi produk pelayanan transportasi berbasis online dan aktivitas

promo-promo yang menguntunglkan publik serta berupaya untuk

selalu menanggapi keluhan publik. Hal ini sesuai dengan teori yang

telah dikemukakan pada bab 2, menurut Byron Christian, “Hubungan

masyarakat adalah suatu usaha yang sadar untuk mempengaruhi

orang terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik tehadap suatu

organisasi, menghargainya, mendukungnya untuk ikut simpati

bersamanya jika mendapatkan tantangan dan kesukaran”.

4.3.1.2. Fungsi Public Relations

Kegiatan eksternal public relations PT Chevron Pasific

Indonesia sesuai dengan konsep fungsional dari public relations yang

berupaya untuk menserasikan kebijakan perusahaan dengan

kebutuhan publiknya, mampu membantu manajemen dalam

merumuskan kebijakan yang dapat diterima publik, serta mampu

mampu membantu perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan perusahaan. Beberapa fungsi Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia terkait dengan upaya meningkatkan brand image

Chevron, dikemukakan oleh key informan Kuswoyo Hadi, Public

Relations PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Kami menjalankan fungsi PR, terkait dengan pelaksanaan program meng-kampanye-kan program-program CSR Chevron. Fungsi kami sebagai PR adalah sebagai koordinator dan sebagai pelaksana teknis dalam bidang hubungan masyarakat terkait dengan publikasi dan sosialisasi. Seluruh divisi kerja lain juga turut membantu namun mereka sifatnya hanya sebagai

Page 79: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

penunjang proses penyampaian informasi saja, karena dalam sosialisasi kami meng-handle semuanya, karena ini merupakan tugas kami. Semua masukan, keluhan dan tanggapan publik dapat disampaikan lewat surat, atau email yang sudah ditujukan langsung ke divisi kami, divisi pelayanan publik. Kami juga menggunakan beberapa media pendukung yang dapat membantu hal tersebut, seperti media internet, telepon, dan juga via surat. Dan yang terpenting semua divisi membantu kami, tinggal tergantung jenis permasalahannya saja. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Pelaksanaan program-program CSR Chevron disesuaikan dengan kebijakan dan aturan dari manajemen. Karena program ini bersifat compulsory atau wajib dilaksanakan, sehingga manajemen pusat PT Chevron Pasific Indonesia sangat mendukungnya. Selain itu, keinginan-keinginan masyarakat, akademisi dan pemerintah yang telah masuk kedalam media penyampaian pesan kami, akan dirapatkan dulu dengan manajemen, setelah mendapatkan keputusannya baru kami sosialisasikan lebih lanjut kepada publik. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Pada dasarnya kami berfungsi untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik publiknya. Oleh karenanya upaya yang terus kami lakukan adalah, sosialisasi, mengadakan seminar, presentasi dan simulasi di lapangan, pokoknya kegiatan yang kami lakukan untuk menjalin hubungan dengan publik yang sifatnya petemuan-pertemuan, sehingga kami bisa bertatap muka langsung dengan masyarakat, akademisi dan pemerintah atau menggunakan seluruh media yang ada untuk membantu proses sosialisasi. Selain itu, proses komunikasi kepada para publik sangat ditentukan oleh keberadaan website Chevron, dimana segala informasi dapat diakses langsung oleh publik. Oleh karenanya divisi yang sangat membantu dalam menjalankan fungsi komunikasi dua arah yaitu divisi Pelayanan Publik (call center 24 jam), terkait dengan penyediaan informasi operasional

Page 80: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Chevron di lapangan. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Fungsi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia terkait

dengan upaya menjalankan program-program Corporate Social

Responsibility adalah dengan menjalankan fungsi PR secara

terencana dan efektif. Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia

berfungsi sebagai koordinator komunikasi pada seluruh aktivitas

publikasi dan sebagai pelaksana teknis di lingkungan internal untuk

mengajak seluruh anggota perusahaan berperan lansung dalam

proses komunikasi terkait dengan kebijakan dan aktivitas eksplorasi

alam oleh Chevron.

Seluruh divisi kerja lain juga turut membantu namun mereka

sifatnya hanya sebagai penunjang kegiatan informasi saja, karena

dalam sosialisasi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia

meng-handle semuanya, karena ini merupakan tugas public relations.

Sedangkan pelaksanaan program-program Corporate Social

Responsibility disesuaikan dengan kebijakan dan aturan manajemen.

Prosedur pelaksanaannya dalam tingkatan struktural internal harus

dilaksanakan oleh setiap pegawai tanpa kecuali dari tingkat pelaksana

sampai dengan tingkat manajemen. Upaya ini dilakukan untuk

membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan

masyarakat, akademisi, pemerintah. Oleh karenanya upaya yang

terus dilakukan oleh Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia

adalah, sosialisasi, presentasi dan simulasi di lapangan bahkan

dengan mengadakan seminar.

Page 81: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Seminar merupakan salah satu sarana Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia untuk menjalankan fungsi komunikasinya.

Seminar merupakan suatu acara untuk memberikan pendidikan dan

penjelasan untuk mengklarifikasi suatu issue negatif dan memberikan

tambahan wawasan kepada masyarakat, akademisi, pemerintah.

Selain menggunakan proses komunikasi secara lansung, Public

Relations PT Chevron Pasific Indonesia juga penggunaan media

internet, telepon dan juga surat. Seluruh aktivitas ini merupakan faktor

awal terbentuknya goodwill, kepercayaan, penghargaan terhadap

perusahaan sehingga efektifitas dari aktivitas program-program

Corporate Social Responsibility yang laksanakan oleh praktisi public

relations PT Chevron Pasific Indonesia penting untuk diperhatikan

agar dapat menghasilkan efek yang diinginkan oleh perusahaan dan

masyarakat pada khususnya.

Implikasi yang dilakukan oleh praktisi public relations PT

Chevron Pasific Indonesia merujuk pada fungsi public relations pada

Bab II, yaitu sebagai berikut:

1) Publisitas Publisitas adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu mempunyai tata nilai berita. Ini merupakan metode penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan karena sumber tidak membayar media itu untuk penempatannya.

2) Press Agentry Press agentry menciptakan cerita dan peristiwa yang layak berita untuk menarik perhatian media dan untuk mendapatkan perhatian publik.

3) Public Affair Public affair merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang membangun dan mempertahankan

Page 82: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

hubungan pemerintah dan komunitas lokal untuk mempengaruhi kebijakan publik.

4) ManajemenIsu Manajemen isu adalah proses proaktif untuk meng-antisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.

5) Lobbiying Lobi merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah, terutama dengan tujuan mempengaruhi legislasi dan regulasi.

6) Hubungan Investor Hubungna Investor adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat korporat yang membangun dan mengelola hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak-pihak lainnya dalam lingkungan keuangan demi memaksimalkan nilai pasar.

7) Pengembangan Pengembangan adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat organisasi-organisasi nirlaba swasta yang membangun dan mengelola hubungan dengan donor dan anggota, yang bertujuan mepertahankan dukungan keuangan dan tenaga sukarela.

8) Hubungan Internal Menangani publik yang berkaitan atau terlibat dengan kerja internal organisasi, seperti karyawan, keluarga karyawan, dan suka-relawan,”(Cutlip, 2005:9)

Selain itu, Hutapea juga menjelaskan bahwa public relations

adalah fungsi manajemant untuk membantu mengakkan dan

memelihara aturan bersama dalam komunikasi, demi terciptanya

saling pengertian dan kerja sama antara lebaga (perusahaan) dan

publiknya, mengatur dan menekankan tanggung jawab manajemen

dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu menejemen

dalam mengikuti, memonitor, bertidak sebagai suatu sistem tanda

bahaya untuk membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi

berbagai kemungkinan buruk, serta menggunakan penelitian dan

Page 83: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

teknik-teknik komunikasi yang efektif dan persuasif untuk mencapai

semua itu.

4.3.1.3. Tujuan Public Relations

Fungsi kegiatan program-program Corporate Social Respon-

sibility PT Chevron Pasific Indonesia yang telah dilakukan, selanjutnya

disesuaikan dengan tujuan public relations dalam suatu organisasi

perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh key informan Kuswoyo

Hadi, Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Dalam kegiatan sosialiasi kampanye program-program CSR Chevron, kami berperan sebagai fasilitator komunikasi, yaitu dengan menjelaskan kepada publik (masyarakat, akademisi dan pemerintah) mengenai penerapan program CSR secara kontinyu dan efektit, mulai dari jenis-jenis program CSR manfaat dan keuntungan (bagi masyarakat dan alam). Dan kami juga berperan sebagai pelaksana proses komunikasi seperti menyediakan media yang tepat serta mengadakan proses komnuikasi melalui seminar dan diskusi bersama praktisi ahli geologi dan usahawan kerakyatan dalam beberapa acara. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

”hmm...kami juga berupaya untuk menjadi mediator untuk membantu perusahaan untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Kami lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Karena ketidakmampuan kami dalam mendengarkan keinginan masyarakat dan para akademisi yang concersn terhadap lingkungan, akan berisiko, berbahaya dan terkadang menimbulkan akibat yang fatal, terutama berkaitan dengan kebijakan perusahaan. Karena itu, bukan tidak mungkin kebijakan perusahaan yang kami wakili, diprotes oleh mereka, disebabkan ketidakmampuan kami untuk mendengarkan keinginan publik (internal dan eksternal). (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Page 84: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Upaya yang dilakukan dalam menjalankan fungsi PR sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya, adalah dengan menjadi mediator antara manajemen dan stakeholder yaitu dengan cara memberi sarana atau metode yang mampu menampung aspirasi, opini, keluhan dan tanggapan publik sehubungan dengan pelaksanaan program-program CSR Chevron. Selain itu kami harus produktif mengevaluasi pelaksanaan program-program CSR melalui survei-survei yang dilaksanakan ataupun oleh mediator eksternal yang menjadi konsultan perusahaan. Kami juga melakukan info-info program-program CSR Chevron dengan beragam media, secara berkala kepada para pihak terkait, seperti: pengusaha, profesional dan pedagang, sampai segmen non-bisnis seperti eksekutif perusahaan, lembaga pemerintah, mahasiswa, dan pelajar serta masih banyak lagi. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, menjelaskan

bahwa beberapa kategori tujuan aktivitas public relations dalam suatu

organisasi perusahaan yang telah dijelaskan di atas, public relations

PT Chevron Pasific Indonesia berperan sebagai fasilitator komunikasi

(communication fasilitator). Dan praktisi public relations PT Chevron

Pasific Indonesia juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali

keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada publiknya dan

berupaya untuk berinteraksi dengan publiknya dengan lebih banyak

mendengarkan daripada berbicara mengenai kepentingan peru-

sahaan. Hal ini sesuai dengan peranan public relations dalam suatu

organisasi yang pada tujuan Public Relations pada Bab II, meliputi:

Page 85: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

1. Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan;

2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai; 3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai

perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapat-kan pangkuan;

4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru;

5. Mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan;

6. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masya-rakat, berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan;

7. Mendidik konsumer agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan;

8. Meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan dan bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis;

9. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain;

10. Menciptakan identitas perusahaan yang baru; 11. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan

partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial;

12. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara;

13. Memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;

14. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa jika Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia lebih

berperan pada expert prescriber communication dan communication

facilitator. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, peran public

Page 86: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

relations PT Chevron Pasific Indonesia sebagai communication

facilitator karena dalam penelitian ini public relations PT Chevron

Pasific Indonesia adalah bagian yang berperan untuk menyampaikan

message dari institusi yang diwakilinya tentang sosialisasi aktivitas

publikasi kebijakan perusahaan kepada publik selain tugasmya

sebagai mediator. Selain itu public relations PT Chevron Pasific

Indonesia berperan juga sebagai expert prescriber communication

yang dianggap sebagai ahli untuk menjalankan sebuah aktvitas

sosialisasi dan berhak melaksanakan segala strategi komunikasi

kepada publik eksternalnya.

Oleh karenanya, secara keseluruhan, tujuan public relations PT

Chevron Pasific Indonesia dalam kegiatan program-program

Corporate Social Responsibility adalah menciptakan citra baik

perusahaan sehingga dapat menciptakan, membina, dan memelihara

sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada

suatu pihak dan dengan publik pada pihak lain dengan komunikasi

yang harmonis dan timbal balik.

4.2.2. Implementasi Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia

dalam Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility

Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh public relations PT

Chevron Pasific Indonesia dalam mengkampanyekan strategi Humas PT.

Page 87: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Chevron Pasifik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan Corporate Social

Responsibility dijalankan dengan 4 (empat) langkah efektif yang

dikemukakan oleh Cultip, Center dan Boom dalam Bab II, yaitu

Mendefinisikan problem (atau peluang), Perencanaa dan pemrograman,

Mengambil tindakan dan berkomunikasi, Mengevaluasi program.

Langkah pertama sangat penting artinya bagi suksesnya program

kegiatan Corporate Social Responsibility dalam membangun image

Cevron adalah Mendefinisikan problem (atau peluang)

4.2.2.1. Fact Finding

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah suatu konsep yang mengajarkan bahwa

PT. Chevron Pasifik Indonesia memiliki tanggung jawab, tidak hanya

pada kondisi finansial saja, tetapi juga terhadap pihak-pihak yang

memiliki kepentingan atas perusahaan tersebut, seperti konsumen,

karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan, dari sisi

ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan menganut konsep ini, PT.

Chevron Pasifik Indonesia tidak hanya terpaut terhadap tujuan

finansial saja, tetapi juga memiliki peran yang sangat penting dalam

ikut menyejahterakan kehidupan orang banyak. Selain itu, dengan

menerapkan CSR, maka perusahaan akan mendapatkan image

sebagai perusahaan yang tidak hanya mengejar keuntungan semata,

tetapi juga sebagai perusahaan yang peduli terhadap kondisi sosial

dan lingkungan, baik domestik maupun global. Dengan image seperti

itu, perusahaan mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam

Page 88: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mendapat izin dari pemerintah untuk beroperasi, baik di dalam negeri

maupun luar negeri.

PT. Chevron Pasifik Indonesia telah menerapkan konsep CSR

dalam operasionalnya dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan

Kegiatan CSR Bidang Pendidikan dan Pelatihan,Kegiatan CSR

Bidang Kesehatan,Kegiatan CSR di bidang Infrastruktur, Kegiatan

CSR di bidang Ekonomi Kerakyatan, Pengembangan Usaha

Tempatan (LBD), Program Community Relations (CR).

Aktivitas yang dilakukan PT. Chevron Pasifik Indonesia

bersinggungan (baik secara langsung maupun tidak langsung),

dengan masyarakat lingkungan daerah operasional perusahaan dan

Pemerintah Daerah. Perusahaan perlu mengingat dan memperhatikan

aspek sosial budaya, salah satunya adalah dengan membina

hubungan baik yang bersifat timbal balik dengan stakeholder -

stakeholder lain, baik Pemerintah, swasta maupun dari berbagai

tingkat elemen masyarakat. Oleh karenanya, manajemen Chevron

harus mencari dan mengumpulkan informasi data mengenai fakta

yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan yang sedang dan

sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar

daerah operasional perusahaan. Mulai dari permasalahan lingkungan

seperti polusi, sanitasi lingkungan, pencemaran sumber daya air,

penggundulan hutan sampai dengan permasalahan ekonomi seperti

tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tidak

berketerampilan, rendahnya kemauan berwirausaha dan tingkat

produktivitas individu yang rendah.

Page 89: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Setelah informasi tentang “apa yang sedang terjadi sekarang?

dikumpulkan, maka public relations PT Chevron Pasific Indonesia

akan dapat gambaran yang jelas apakah permasalahan yang sedang

terjadi. Public relations PT Chevron Pasific Indonesia perlu berusaha

mengatasi permasalahan tersebut dengan merencanakan beberapa

strategi public relations untuk memastikan hubungan yang baik

diantara publik dan perusahaan. Dalam usaha perencanaan ini

mestilah ditentukan apakah objektif atau tujuan yang ingin

disampaikan, karena tanpa objektif yang nyata maka tujuan yang

perencanaan tidak akan tercapai. Public relations PT Chevron Pasific

Indonesia juga perlu memikirkan alternatif-alternatif yang bisa

memberikan dampak yang maksimal. Oleh sebab itu, di perlukan

beberapa peran taktis dan strategis public relations dalam bentuk

jangka panjang dan jangka pendek seperti yang dikemukakan oleh

Kasali, dalam bab II. Hal ini sejalan dengan proses public relations PT

Chevron Pasific Indonesia untuk memberikan informasi kepada

publiknya.

Key informan Kuswoyo Hadi, Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia, menjelaskan:

Kami bisa mengumpulkan data tentang permasalahan tersebut dari berbagai sumber, misalnya dari berita media massa, data statistik, obrolan warga, atau keluhan langsung dari masya-rakat. Selain itu masih banyak sumber yang bisa digunakan untuk mengumpulkan fakta mengenai persoalan sosial yang dihadapi komunitas. PR juga bisa menelusuri laporan-laporan hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi atau LSM

Page 90: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017 )

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR ) PT Chevron Pasific Indonesia, juga menjelaskan bahwa

tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah menemukan

fakta yang terjadi di lingkungan berkaitan dengan menerapkan strategi

kegiatan Corporate Social Responsibility Chevron, hasil wawancara-

nya yakni:

Ketepatan pelaksanaan sebuah program CSR juga tak lepas dari adanya observasi dan penelitian yang dilakukan perusa-haan kami terhadap peristiwa, situasi dan kondisi yang menyebabkan manajemen perusahaan kami harus menge-luarkan kebijakan programnya agar produktivitas tetap berjalan. Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, sudah barang tentu perusahaan wajib memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosialnya untuk membantu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

“Berbagai kegiatan CSR berkaitan dengan UU No. 40 tahun 2007, karena kami merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekstraksi sumber daya alam, sehingga wajib melak-sanakan kegiatan CSR. Tiga bidang yang menjadi pilihan utama kami adalah pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Karena tidak terbantahkan, jika perusahaan kami juga terpapar dengan isu seputar perubahan pola mukim, masalah ling-kungan bahkan kesenjangan sosial antara masyarakat setempat dengan perusahaan. Ini yang kalau tidak dikelola menjadi potensi konflik. Sehingga dalam situasi seperti ini, kegiatan CSR bisa menjadi “Obat” manjur peredam konflik.” (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Selanjutnya menurut Annisa selaku masyarakat Riau yang

menerima program CSR PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan:

Page 91: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Kegitan CSR yangn dilakukan perusahaan harus ada dampak positif secar ekonomi, kegiatan yang dilakukan dapat diterima oleh masyarakat dan kegiatan yang dilakukan harus memper-hatikan pada lingkungan dan keberlangusngan manusia dalam lingkungan. (Hasil wawancara pada tanggal 28 Januari 2017)

Tahapan mendefinisikan problem (atau peluang), merupakan

sebuah proses untuk mengenali dan mendefinisikan masalah yang

dihadapi oleh organisasi sebagai dasar acuan untuk penyusunan

langkah selanjutnya bagi PR sebagai masukan kebijakan bagi pihak

manajemen. Hal lazim yang dilakukan dalam tahap ini adalah kegiatan

research.

Setelah dibuat research maka perlu adanya keputusan atau

perlu perencanaan itu dilaksanakan secara menyeluruh tanpa ada

perubahan atau perlu diubah beberapa bagian ataupun menolak

sepenuhnya dan merencanakan satu strategi baru. Agar berhasil,

komitmen semua pihak terkait sangat penting. Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia mulai melakukan proses pengambilan

keputusan (decision making process) dan berkomunikasi. Dalam

usaha mengambil tindakan, Public Relations PT Chevron Pasific

Indonesia harus mengetahui setiap kategori publiknya. Strategi

tindakan terhadap sesuatu publik perlu mempunyai strategi informasi

dan medianya yang tersendiri. Tentang saluran, jenis informasi dan

kemungkinan terjadinya halangan atau kendala komunikasi ketika

proses penyebaran informasi perlulah ditinjau dari teori-teori

komunikasi, agar dapat ditentukan apakah metode yang sesuai untuk

digunakan.

Page 92: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Di dunia industri migas dan pertambangan, CSR sebenarnya

bukan hal yang baru. Namun harus diakui dari waktu ke waktu

pemahaman dan pelaksanaan program CSR terus mengalami

perkembangan. Jika diawal CSR hanya dilihat sebagai charity, tanda

„belas-kasihan‟ perusahaan, seiring waktu pemahaman ini mulai

bergeser. CSR PT Chevron Pasific Indonesia telah menjadi sebuah

keniscayaan yang harus dilakukan perusahaan. CSR PT Chevron

Pasific Indonesia tidak lagi hanya sebagai kegiatan tambahan tetapi

telah menjadi salah satu yang utama.

Kegiatan program-program CSR PT Chevron Pasific Indonesia

harus mampu memberi dampak positif baik secara ekonomi, sosial

maupun ekologi. Kegitan CSR yang dilakukan perusahaan harus ada

dampak positif secara ekonomi, diterima masyarakat dan berwawasan

lingkungan. Selain itu, kegitan CSR yangn dilakukan perusahaan

harus ada dampak positif secar ekonomi, kegiatan yang dilakukan

dapat diterima oleh masyarakat dan kegiatan yang dilakukan harus

memperhatikan pada lingkungan dan keberlangusngan manusia

dalam lingkungan.

Hal ini, menunjukkan bahwa kemapanan suatu perencanaan

strategi kegiatan Corporate Social Responsibility PT Chevron Pasific

Indonesia akan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan,

yang dapat mencapai opini baik dan tepat serta dapat membangun

image Chevron Sejalan dengan peran public relations PT Chevron

Page 93: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Pasific Indonesia dalam membantu proses komunikasi informasi

layanannya.

4.2.2.2. Planning

Perencanaan merupakan sebuah prakiraan yang didasarkan

pada fakta dan informasi tentang sesuatu yang akan terwujud atau

terjadi nanti. Untuk mewujudkan apa yang diperkirakan itu public

relations PT Chevron Pasific Indonesia membuat suatu program.

Setiap program CSR diisi dengan berbagai kegiatan. Kegiatan

sebagai bagian dari program merupakan langkah-langkah yang

ditempuh untuk mewujudkan program CSR, guna mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan.

Key informan Kuswoyo Hadi, Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia, menjelaskan:

Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang kami jalankan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh program CD dan CR untuk meningkatkan citra pemsahaan dimata publiknya. Untuk menjalankan program CSR, PT CPI melakukan perencanaan dan pengelolaan suatu aktivitas program Corporate Social Responsibility sesuai dengan kebutuhan public, diantaranya adalah: 1. Kegiatan CSR Bidang Pendidikan dan Pelatihan Salah satu program yang menurut perusahaan PT CPI

paling penting adalah memberikan perhatian terhadap pembangunan sumberdaya manusia (SDM) masyarakat Riau. Perhatian terhadap isu SDM tersebut muncul karena kesadaran akan kenyataan sumberdaya alam Riau yang melimpah tidak berimbang dengan kualitas sumber daya manusia masyarakatnya. Oleh karena itu PT CPI aktif melakukan berbagai kegiatan program pendidikan yang mengacu kepada kurikulum, untuk ikut meningkatkan mutu

Page 94: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

kehidupan generasi muda melalui proses pendidikan secara formal.

2. Kegiatan CSR Bidang Kesehatan. PT CPI menaruh perhatian besar terhadap bidang

kesehatan. Perusahaan menjalankan kegiatan CSR di bidang kesehatan bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas antara lain di daerah terutama sekali di lingkungan daerah operasi. untuk menangani gizi buruk yang diderita bayi dan anak-anak berumur di bawah lima tahun sesuai permintaan masyarakat. Selain pelayanan kesehatan, PT CPI juga melakukan kegiatan pengobatan massal, penanganan pasien yang menderita cacat lahir, sanitasi air bersih, serta pelayanan kesehatan keliling. Salah satu bentuk penanganan bagi pasien yang cacat lahir ialah menjalankan operasi bibir sumbing gratis terhadap 250 orang di Riau. Mengadakan dan melaksanakan kegiatan khitanan massal bagi kanak-kanak di desa-desa yang memerlukannya.

3. Kegiatan CSR di bidang Infrastruktur Pembangunan prasarana fisik jalan dan jembatan telah

dilakukan oleh PT CPI yang bertujuan untuk memudahkan perusahaan beroperasi. Selain mendirikan dan memper-baiki bangunan serta menyediakan sarana pendukung, CD dalam bidang spritual keagamaan dilakukan dalam bentuk lain seperti memberikan bantuan sosial kepada anak yatim, panti jompo dan warga kurang mampu. PT CPI aktif memberikan bantuan kepada kegiatan-kegiatan ke-agamaan dan kemasyarakatan, termasuk yang dilakukan oleh organisasi sosial kemasyarakatan, pengurus mesjid dan gereja, sekolah, dan perguruan tinggi seperti musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan bazar amal.

4. Kegiatan CSR di bidang Ekonomi Kerakyatan Pelatihan yang diberikan dibidang pertanian bertujuan

untuk membantu memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, khususnya petani. Program pelatihan ini berhasil membina kelompok-kelompok tani dalam berbagai jenis usaha pertanian. Selain mendapat pembinaan dari pembimbing dan penyuluh pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian tempatan, PT CPI membekali dengan bantuan dan fasilitas berupa bibit tanaman, penyiapan lahan, bangunan bedeng-bedeng tanaman, dan peralatan pertanian seperti pompa air, traktor tangan, mesin pembuat pakan ikan, cangkul, parang, dan alat penyemprot hama.

5. Pengembangan Usaha Tempatan (LBD) PT CPI melakukan program pengembangan usaha

tempatan atau yang dikenal dengan Local Business

Page 95: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Development (LBD). Kegiatan ini tujuannya untuk membangun masyarakat lokal. LBD merupakan bentuk pengembangan masyarakat dengan tujuan bisnis yang dikenal dengan kemitraan masyarakat atau community partnership (CP). (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, juga menjelaskan bahwa

penerapan program-program kegiatan Corporate Social Responsibility

Chevron sebagai bagian dari stategi manajemen, hasil wawancaranya

yakni:

Penerapan strategi yang dilakukan oleh Chevron, dimana perusahaan tidak memiliki strategi khusus dan hanya dengan berpijak pada kemampuan mengimplementasikan seluruh sumber daya manusia nya untuk membantu masyarakat dan lingkungan. Oleh karenanya tahapan perencanaan (plan), dilakukan dengan membangun kesadaran pentingnya program CSR dan membentuk komitmen seluruh bagian dalam perusahaan. Menetapkan nilai yang terdiri dari visi dan misi. Selain itu, berusaha untuk memfokuskan pada tahapan implementasi (do), pelaksanaan program CSR yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan cara melaksanakan program kerja. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017) Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Pelaksanakan CSR adalah untuk menarik SDM yang memiliki antusias yang sama dalam bidang sosial untuk membantu masyarakat. Dengan tujuan yang sama, maka dalam men-jalankan usahanya, dapat berjalan lancar, karena perusahaan dan karyawannya memiliki tujuan yang sama, yaitu bukan hanya profit, tetapi juga kontribusi terhadap kesejahteraan banyak orang. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017).

Page 96: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Selanjutnya menurut Annisa selaku masyarakat Riau yang

menerima program CSR PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan:

Chevron telah menerapkan community relation, yakni membangun relasi yang baik dengan masyarakat juga pemerintah setempat. Perusahaan memberikan sumbangan karena APBD kurang. Hal ini tidak salah, karena mau tidak mau, perusahaan (apalagi perusahaan migas) imejnya harus bagus. Dengan imej yang bagus, hubungan dengan pemangku kepentingan pun menjadi lebih baik. Selanjutnya untuk bentuk community empowerment, perusahaan, selain mem-berikan modal kepada masyarakat, perusahaan juga melakukan pendampingan, terus melakukan pemberdayaan agar masyarakat memiliki kapasitas. Memang prosesnya akan berjalkan lama, tetapi akhirnya masyarakat akan terbiasa. Ada upaya untuk meningkatkan produktivitas, memgembalikan pinjaman modal yang diberikan. Muaranya, masyarakat tidak lagi tergantung kepada perusahaan dan menjadi mandiri serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan mereka sendiri. (Hasil wawancara pada tanggal 28 Januari 2017)

Dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus

dilakukan yaitu melakukan strategi planner secara bertahap,

diantaranya dengan membuat membuat usulan program-program

CSR. Kegiatan ini dilakukan melalui strategi komunikasi dengan

mengalokasikan budget yang efisien dan penetapan target audiens

yang tepat. Program CSR, PT CPI melakukan perencanaan dan

pengelolaan suatu aktivitas program Corporate Social Responsibility

sesuai dengan kebutuhan public, diantaranya adalah: Kegiatan CSR

Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Kegiatan CSR Bidang Kesehatan,

Kegiatan CSR di bidang Infrastruktur, Kegiatan CSR di bidang

Ekonomi Kerakyatan, Pengembangan Usaha Tempatan (LBD).

PT Chevron Pasific Indonesia, juga focus pada tahapan

perencanaan (plan), dilakukan dengan membangun kesadaran

Page 97: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

pentingnya program CSR dan membentuk komitmen seluruh bagian

dalam perusahaan. Menetapkan nilai yang terdiri dari visi dan misi.

Selain itu, berusaha untuk memfokuskan pada tahapan implementasi

(do), pelaksanaan program CSR yang telah disusun pada tahap

perencanaan dengan cara melaksanakan program kerja. Hal ini

dilakukan dengan menarik SDM yang memiliki antusias yang sama

dalam bidang sosial untuk membantu masyarakat. Dengan tujuan

yang sama, maka dalam menjalankan usahanya, dapat berjalan

lancar, karena perusahaan dan karyawannya memiliki tujuan yang

sama, yaitu bukan hanya profit, tetapi juga kontribusi terhadap

kesejahteraan banyak orang.

Sesuai dengan beberapa bentuk perencanaan yang telah

diuraikan di atas maka terlihat bahwa peran public relations PT

Chevron Pasific Indonesia dalam menjalankan strategi pelaksanaan

kegiatan Corporate Social Responsibility untuk dapat membangun

image Chevron menggunakan beberapa media yang dianggap tepat

untuk menjangkau target audince-nya.

4.2.2.3. Communication

Aspek dari aksi dan komunikasi inilah yang membedakan

kegiatan community relations dalam konteks PR dan bukan PR. Di

mana watak PR ditampilkan lewat kegiatan komunikasi. PR pada

dasarnya merupakan proses komunikasi dua arah yang bertujuan

untuk membangun dan menjaga reputasi dan citra organisasi di mata

publiknya. Karena itu, dalam program CSR selalu ada aspek

Page 98: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada

komunitas, serta melalui media apa dan cara bagaimana.

Sedangkan aksi dalam implementasi program yang sudah

direncanakan, pada dasarnya sama saja dengan implementasi

program apa pun. Kembali pada contoh kasus awal, ketika program

pendidikan dan pelatihan keterampilan itu dijalankan, harus ada

ruangan, baik untuk penyampaian teori maupun bengkel kerja sebagai

tempat praktik. Di situlah aksi pendidikan dan pelatihan dijalankan. Di

dalamnya tentu saja ada komunikasi yang menjelaskan kenapa

program itu dijalankan, juga masalah tanggungjawab sosial organisasi

pada komunitasnya sehingga memilih untuk menjalankan program

kegiatan tersebut. Dengan begitu diharapkan akan berkembang

pandangan yang positif dari komunitas terhadap organisasi sehingga

reputasi dan citra organisasi menjadi baik.

Sesuai dengan beberapa bentuk perencanaan yang telah

diuraikan di atas maka terlihat bahwa peran Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia dalam menjalankan strategi pelaksanaan

kegiatan Corporate Social Responsibility untuk dapat membangun

image Chevron menggunakan beberapa media yang dianggap tepat

untuk menjangkau target audince-nya. Hal ini sesuai dengan

penjelasan dari key informan Kuswoyo Hadi, Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Salah satu tujuan communications adalah menginformasikan segala jenis-jenis program Corporate Social Responsibility.

Page 99: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Adapun bentuk communications yang telah dilakukan oleh kami dalam usaha memperkenalkan program,-program CSR kami kepada publik adalah: Periklanan yang telah dilakukan dengan menayangkan iklanya melalui media televisi, radio, media cetak surat, pemasangan papan-papan reklame dan spanduk. Lalu kegiatan sosialiasi yang dilaksanakan oleh divisi kami. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017) Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, juga menjelaskan bahwa:

Pelaksanaan proses komunikasi, menyangkut banyak orang baik publik internal atau eksternal, yang harus dihubungi dengan berbagai tujuan. Untuk itu, kami harus melakukan berbagai bentuk, jenis dan teknik komunikasi dalam melaksanakan kegiatannya sehingga koordinasi dan sinkronisasi benar-benar dapat direalisasikan secara integratif. Namun integrasi koordinasi dan sinkronisasi ini tidak hanya berlangsung diantara unsur-unsur pada bagian kami saja, tetapi juga antara bagian Public Relations dengan bagian-bagian lain dalam organisasi sehingga kegiatan Public Relations secara nyata menjadi faktor pendukung yang menentukan dalam upaya mencapai tujuan program CSR. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017 ) Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Peran kami sebagai fasilitator komunikasi adalah sebagai pialang informasi yang berfungsi sebagai penghubung, penerjemah, dan mediator antara perusahaan dengan publik. Kami berupaya mengelola komunikasi dua arah dan membuat saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen organisasi maupun publik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang saling menguntungkan. Kami berinteraksi, menetapkan agenda diskusi, meringkas dan memancing reaksi, dan membantu partisipan mengoreksi kondisi yang menggangu hubungan komunikasi perusahaan dengan dengan publik. Menurut kami konsep publisitas sebagai alat komunikasi memiliki kredibilitas yang tinggi. Publisitas juga dapat memperoleh efek yang „dhasyat‟ jika didukung oleh kegiatan komunikasi yang dapat menjangkau public secara luas. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Page 100: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Untuk mengkomunikasikan program-program CSR, Public

relations PT Chevron Pasific Indonesia menggunakan beberapa

media yang dianggap tepat untuk menjangkau target audince-nya.

Kegiatan communications berupaya untuk menginformasikan segala

program-program CSR yang ditawarkan dan berusaha menarik calon

pelanggan baru. Tahap Communications adalah pelaksanaan secara

aktif rencana yang telah disusun berdasarkan data faktual yang

dikerjakan pada tahap sebelumnya dan ini membutuhkan kegiatan

komunikasi, baik secara lisan, tertulis, maupun visual. Pelaksanaan

tahap communicating (komunikasi), menyangkut publik internal atau

eksternal, yang harus dihubungi dengan berbagai tujuan.

Hal ini sesuai dengan peran public relations PT Chevron Pasific

Indonesia sebagai fasilitator komunikasi yang menjadi sumber pialang

informasi untuk berperan sebagai mediator antara PT Chevron Pasific

Indonesia dengan publik. Public Relations PT Chevron Pasific

Indonesia berupaya mengelola komunikasi dua arah dan membuat

saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah menyediakan

informasi yang diperlukan manajemen organisasi maupun publik,

sehingga manajemen perusahaan dapat membuat keputusan yang

saling menguntungkan. Public relations PT Chevron Pasific Indonesia

bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi organisasi

dengan publiknya yang berinteraksi, menetapkan agenda diskusi,

meringkas, memancing reaksi dan mengoreksi kondisi yang

menggangu hubungan komunikasi perusahaan dengan publik.

Page 101: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

4.2.2.4. Evaluation

Untuk menentukan sejauh mana dampak sesuatu objektif

strategi CSR PT Chevron Pasific Indonesia itu perlu dibentuk satu

ukuran yang sesuai. Evaluasi itu bisa dibuat berdasarkan tujuan akhir

yaitu adakah pendapat publik telah berubah seperti yang diharapkan

oleh perusahaan. Public Relations haruslah membuat penilaian atau

evaluasi pada beberapa tahap, yaitu tahap pelaksanaan agar dapat

diganti strategi yang kurang rapi atau tidak tercapai dan tahap akhir

untuk meninjau dampak secara keseluruhannya.

Pelaksanaan kegiatan CSR PT Chevron Pasific Indonesia

harus dievaluasi agar permasalahan atau hambatan yang ada dapat

diatasi dan dipecahkan. Dalam tahap keempat ini praktisi public

relations PT Chevron Pasific Indonesia harus mempunyai

keterampilan dalam menelaah hasil-hasil yang diperoleh. Berikut ini

hasil analisa wawancara yang dilakukan terhadap key informan

Kuswoyo Hadi, Publuc Relations PT Chevron Pasific Indonesia,

menjelaskan:

Program telah direncanakan dengan baik. Karena program Marketing Public Relations di seluruh lingkungan kerja PT Cevron Pasific Indonesia, mendasar pada prinsip dalam perencanaan media dan pemilihan medianya. Media planner dari public relations PT Cevron Pasific Indonesia dalam melakukan perencanaan secara tepat yang disesuaikan denga strategi media dan penetapan target publiknya. Selain itu, target audiens 100% sudah dapat dicapai, karena menurut strategi target audiens, sudah jelas tergambar dahulu target market produk layanan yang didukung oleh kinerja semua pihak internal untuk menjangkau semua publik aktif, mulai dari segmen bisnis seperti pengusaha, profesional dan pedagang, sampai segmen non-bisnis seperti eksekutif perusahaan,

Page 102: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

mahasiswa, dan pelajar. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung

Jawab CSR) PT Cevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Program CSR di seluruh lingkungan kerja PT Cevron Pasific Indonesia telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Secara konseptual, seluruh program CSR bertujuan untuk membangun daerah yang memberdayakan komunitas lokal dan merupakan langkah konpensasi dan rehabilitasi dampak negatif keberadaan perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. CSR sebagai instrumen PT. CPI yang dapat men-ciptakan citra positif terhadap keunggulan kompetitif dan pemasaran perusahaan dalam membangun investasi sosial dan bisnis masyarakat lokal, nasional maupun internasional. Tanggung jawab sosial yang dilakukan PT. CPI berupa kegiatan berupa program pendidikan, kesehatan, pemban-gunan infrastuktur, maupun program LBD yang ditujukan kepada masyarakat tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan, melainkan mencari citra positif di mata masyarakat sekitar dan dunia. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia menjelaskan:

Secara keseluruhan program stategi Marketing Public Relations Cevron sudah cukup memuaskan para driver karena seluruh infomasinya dapat didistribusikan dengan baik melalui kerjasama semua pihak internal (karyawan) dan penggunaan beberapa media yang cukup tepat. Selain itu juga diadakan kegiatan seminar yang mampu menjelaskan fungsi dan manfaat program-program CSR dari PT Cevron Pasific Indonesia dengan baik. Aktivitas ini merupakan aplikasi peran kami sebagai fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Kami beroperasi untuk menciptakan pola komunikasi dua arah. Beberapa kegiatan dan sasaran kami, adalah membangun identitas dan citra perusahaan yang positif, dan mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. Kemudian berupaya untuk menghadapi krisis seperti menangani keluhan publik. (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017 )

Page 103: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Selanjutnya menurut Annisa selaku masyarakat Riau yang

menerima program CSR PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan:

Chevron telah melakukan program community realations dengan menitik beratkan kegiatan pada manajemen keuangan, ketrampilan dan pemberian bibit kepada peserta. Bantuan pengembangan ternak menjadi program community relations dalam kegiatan Corporate Social Responsibility. Perusahaan melakukan langkah-langkah community relations dengan baik sehingga menjadikan tujuan dari program Corporate Social Responsibility untuk mengembangkan masyarakat tercapai. Masyarakat memiliki pandangan positif dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Dapat dilihat dari perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia. (Hasil wawancara pada tanggal 28 Januari 2017)

Kesimpulan dari hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa

setelah rencana tersebut dikomunikasikan keseluruh pihak terkait

maka rencana tersebut pastinya akan dioperasikan secara optimal.

Penilaian evaluasi program merupakan tahap akhir dalam proses

Public Relations yang sering diabaikan oleh Public Relations. Padahal

ini bagian penting dalam rangka membina kegiatan Public Relations

secara dinamis menuju suatu pencapaian tujuan yang efektif dan

efesien.

Penilaian evaluasi program yang dilakukan Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia berfungsi untuk mengkaji pelaksanaan

suatu rencana. Program CSR di seluruh lingkungan kerja PT Chevron

Pasific Indonesia telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

Secara konseptual, seluruh program CSR bertujuan untuk

membangun daerah yang memberdayakan komunitas lokal dan

merupakan langkah konpensasi dan rehabilitasi dampak negatif

Page 104: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

keberadaan perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

CSR sebagai instrumen PT. CPI yang dapat menciptakan citra positif

terhadap keunggulan kompetitif dan pemasaran perusahaan dalam

membangun investasi sosial dan bisnis masyarakat lokal, nasional

maupun internasional. Tanggung jawab sosial yang dilakukan PT. CPI

berupa kegiatan berupa program pendidikan, kesehatan, pem-

bangunan infrastuktur, maupun program LBD yang ditujukan kepada

masyarakat tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan, melainkan

mencari citra positif di mata masyarakat sekitar dan dunia.

PT Chevron Pasific Indonesia telah melakukan program

community realations dengan menitik beratkan kegiatan pada

manajemen keuangan, ketrampilan dan pemberian bibit kepada

peserta. Bantuan pengembangan ternak menjadi program community

relations dalam kegiatan Corporate Social Responsibility. Perusahaan

melakukan langkah-langkah community relations dengan baik

sehingga menjadikan tujuan dari program Corporate Social

Responsibility untuk mengembangkan masyarakat tercapai.

Masyarakat memiliki pandangan positif dan hubungan yang baik

dengan perusahaan. Dapat dilihat dari perusahaan yang mampu

memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Aktivitas ini merupakan aplikasi peran Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia sebagai fasilitator komunikasi berfungsi

sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Public Relations

PT Chevron Pasific Indonesia beroperasi untuk menciptakan pola

Page 105: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

komunikasi dua arah untuk membangun identitas dan citra

perusahaan yang positif. Kemudian berupaya untuk menghadapi krisis

seperti menangani keluhan publik. Hal ini menjelaskan bahwa semua

kegiatan dan sasaran Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia

mempunyai tujuan yang baik dan bermanfaat. Manfaat ini tidak hanya

bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga semua pihak yang terkait, baik

internal maupun eksternal. Selain itu juga dilakukan telaah terhadap

faktor-faktor penghambat apabila pelaksanaannya menjumpai

kesulitan dan menyebabkan tujuan yang di tetapkan pada

perencanaan tidak tercapai.

4.4 Pembahasan Penelitian

Implementasi dari kegiatan stategi CSR yang dilakukan oleh

Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia disesuaikan dengan

fungsi Public Relations yang dikemukankan oleh Cutlip, Center & Broom,

dalam bab II, yaitu :

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang meng-evaluasi sikap masyarakat, mengenali kebijakan dan prosedur individu atau organisasi dalam kepentingan masyarakat, dan merencanakan serta melaksanakan program tindakan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan masyarakat Public Relations adalah sebagai satu fungsi manajemen yang

memahami atau mengetahui, keberadaan dan menegaskan hubungan

bersama di antara perusahaan dengan berbagai publiknya yang

menentukan keberhasilan dan kegagalan perusahaan itu. Public

Page 106: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Relations menjalankan fungsi manajemen yang menilai pendapat publik,

untuk mengetahui kebijakan dan peraturan perusahaan yang berkaitan

dengan publik dan melancarkan program tindakan untuk mendapatkan

pemahaman dan penerimaan publik.

Key informan Kuswoyo Hadi yang menjelaskan gambaran

bagaimana Badan/Perusahaan bertindak dengan lingkungan, Hasil

wawancaranya:

Kami selaku wakil dari manajenen perusahaan, selalu bertindak dengan lingkungan dan mengadaptasikan diri dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Informasi rahasia perusahaan harus disimpan, meskipun informasi penting dari lingkungan harus digali ke dalam untuk memantapkan dan menstabilkan Humas. Tugas ini harus dilaksanakan oleh Humas dengan lebih serius. Selain itu penting untuk saling hormat-menghormati antara Humas dengan publik patut dieratkan dan terjalin dengan baik. Tugas Humas ialah menjalin hubungan dengan mereka dari organisasi luar yang saling ketergantungan antara satu sama lain untuk kehidupan masing-masing. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pada umumnya, Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia

mengetahui dan memahami pendapat publik terhadap organisasinya

(Perusahaan), menilai dampak pendapat publik itu terhadap organisasi,

menyesuaikan pendapat publik dengan kebijakan-kebijakan organisasi,

memberikan input atau masukan kepada manajemen organisasi tentang

tindakan yang perlu diambil untuk memanfaatkan organisasi, dan

mewujudkan hubungan dua arah agar hubungan yang sehat di antara

publik dan organisasi dapat diwujudkan secara terus menerus.

Page 107: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia berfungsi lebih

daripada publikasi dalam sebuah perusahaan. Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia merupakan satu usaha komunikasi yang

terancang untuk menjalinkan keharmonisan hubungan antara publik

dan perusahaan. Publikasi adalah penyebaran sesuatu berita yang

dianggap pihak media mempunyai nilai berita. Bisa dikatakan publikasi

ialah satu cara menempatkan berita dalam sesuatu media tanpa

kontrol organisasi yang berkenaan karena ia tidak membayar ruang

berita itu. Tetapi tidak dipungkiri bahwa publikasi ialah salah satu

strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai objektif

hubungan dengan publik eksternalnya. Walaupun publikasi digunakan

sebagai satu strategi public relations, janganlah pula menganggap

hubungan masyarakat hanya semata-mata untuk mendapat publikasi

atau mendapatkan ekspos media saja.

Sebuah organisasi PT Chevron Pasific Indonesia memerlukan

hubungan dengan publik (publik) karena dalam analisis terakhir, publik

yang akan menentukan keberadaan organisasi perusahaan.

Dukungan publik akan menentukan sejauh mana perusahaan dapat

bergerak mencapai objektif atau tujuannya. Tanpa dukungan publik

(publik) dan para mitra driver, PT Chevron Pasific Indonesia tidak

akan mendapat publik atau tidak akan mendapat respon positif

masyarakat atau publik.

PT Chevron Pasific Indonesia sebagai sebuah organisasi

perniagaan (perusahaan), sangatlah bergantung kepada dukungan

publik dan lingkungan, maka perusahaan ini perlu menyesuaikan

Page 108: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

dirinya dengan lingkungannya. Dengan itu, public relations dalam

organisasi perusahaan PT Chevron Pasific Indonesia perlulah

senantiasa meninjau keinginan, keperluan dan perilaku publik

terhadap produk-produk jasa yang ditawarkan perusahaan dan

memberikan input atau saran kepada perusahaan untuk membuat

penyesuaian dengan lingkungan persaingan „pasar‟ produk dan jasa

pelayanan transportasi berbasis online dan seluruh keinginan

publiknya.

Praktisi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia memiliki

tanggung jawab yang penuh terhadap perusahaan dan juga terhadap

publiknya. Hal ini sesuai dengan penjelasan informan Rianto sebagai

Staff Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan

bahwa:

Kami bekerja mewakili kebijakan perusahaan dengan memberikan informasi yang telah diizinkan oleh perusahaan untuk dipublikasikan kepada publiknya, sehingga publik mengerti mengenai informasi kebijakan dan penawaran produk dan jasa Chevron (Hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Hasil analisa dari hasil wawancara tersebut adalah public

relations PT Chevron Pasific Indonesia membantu membuat kebijakan

yang akan memperlihatkan perhatian yang bertanggung jawab kepada

setiap perilaku, respon publik dan juga mengevaluasi efektifitas

seluruh program public relations secara berkesinambungan. Hal ini

jika dapat dilihat dari grafik maka akan seperti di bawah ini :

Page 109: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Organization

Management

Publics

PR Professional

Communication Communication

Consequences (Public Relations a Graphic Definition)

Diagram di atas menunjukkan bahwa ada keterkaitan satu

dengan yang lainnya. Sebagai contoh, jika kebijakan public relations

suatu organisasi berdampak pada suatu kelompok, maka kelompok itu

juga akan memberikan umpan balik kepada organisasi tersebut.

Terkait dengan subjek penulisan, yaitu PT Chevron Pasific

Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

eksplorasi sumber daya alam. Oleh sebab itu implementasi dari

kegiatan stategi CSR untuk membangun image Chevron, berkaitan

tugas-tugas utamanya seperti yang dikemukakan oleh informan

Rianto, Staff Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia, yaitu:

Implementasi dari kegitan tersebut dapat dilihat dari lancarnya jalan interaksi dan penyebaran informasi mengenai kegiatan CSR PT Chevron Pasific Indonesia melalui kerjasama dengan pihak publik. Hal ini didasari oleh tugas pokok lami yang bertindak sebagai komunikator, membantu (back up) mencapai tujuan dan sasaran bagi instansi perusahaan hingga mencipta-kan citra serta opini masyarakat yang menguntungkan. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017 )

Hal ini menjelaskan bahwa secara garis besarnya public

relations PT Chevron Pasific Indonesia memiliki peran publik: yaitu

Page 110: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

fungsi keluar berupa memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai

dengan tujuan dan kebijakan instansi PT Chevron Pasific Indonesia

kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran, sedangkan ke dalam

wajib menyerap reaksi, aspirasi atau opini khalayak tersebut

diserasikan demi kepentingan instansinya atau tujuan bersama.

Oleh sebab itu model komunikasi yang tepat untuk

mengambarkan implementasi kegiatan CSR PT Chevron Pasific

Indonesia dalam membangun image Chevron di benak publiknya

adalah model simetris dua arah (two way symmetrical model). Model

komunikasi simetris dua arah ini menggambarkan bahwa suatu

komunikasi propaganda (kampanye) melalui dua arah timbal balik

yang berimbang. Model ini mampu memecahkan atau menghindari

terjadinya suatu konflik dengan memperbaiki pemahaman publik

secara strategis agar dapat diterima, dan dianggap lebih etis dalam

penyampaian pesan-pesan (informasi) melalui teknis komunikasi

membujuk (persuasive communication) untuk membangun saling

pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Balanced

Two Way Communication

Flow

Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa public relations adalah

penting untuk sebuah organisasi PT Chevron Pasific Indonesia

menentukan keberadaannya. Fungsi public relations PT Chevron

Pasific Indonesia mestilah memastikan bahwa organisasi itu bersifat

Receiver

(Public)

Sources

(organization)

Page 111: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

dinamis, dan bersedia untuk berubah sesuai dengan situasi

lingkungannya. Untuk memastikan bahwa perusahaan mendapat

dukungan dari publiknya, aktivitas public relations perlu diadakan

secara continue.

Hasil analisa menunjukkan bahwa aktivitas public relations PT

Chevron Pasific Indonesiamembawa perubahan kepada lingkungan

juga kepada organisasi perusahaan hasil dari input lingkungan.

Pendekatan ini disebut pendekatan sistem terbuka (Open System

Model of Public Relations) Hubungan antara PT Chevron Pasific

Indonesia dan publik harus dijaga dengan baik. Jika sekiranya

hubungan perlu diubah, perubahan adalah atas dasar kepnetingan

bersama dan saling mempengaruhi antara satu sama lain. Dasar

penyesuaian yang berlpublikskan timbal balik output-umpan balik

adalah sesuai demi memperkokohkan kepercayaan publik kepada

Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia.

Public Relations mempunyai peluang bertindak sebagai

pemberi masukan dalam membuat keputusan dan tetap menunjukkan

perannya sebagai fasilitator komunikasi dengan menerapkan konsep

Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity dan Consistency serta

Capability.

Hal ini sesuai dengan peran Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia sumber pialang informasi untuk berperan sebagai

mediator antara PT Chevron Pasific Indonesia dengan publik. Public

relations PT Chevron Pasific Indonesia berupaya mengelola

komunikasi dua arah, menghadapi perubahan dengan menyingkirkan

Page 112: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

rintangan dalam hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap

terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan

manajemen organisasi maupun publik. Peran Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia sebagai fasilitator komunikasi berfungsi

sebagai penghubung antara organisasi dengan publik. Public relations

PT Chevron Pasific Indonesia beroperasi untuk menciptakan pola

komunikasi dua arah untuk membangun identitas dan citra

perusahaan yang positif.

Page 113: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa semua hasil wawancara, maka kesimpulan

yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah:

Strategi yang dilakukan oleh Humas PT. Chevron Pasific

Indonesia dalam kegiatan Corporate Social Responsibility yaitu melalui

tahap-tahap sebagai berikut Fact Finding lalu Planning. Pada

perencanaan (planning) ini, Public Relations PT Chevron Pasific

Indonesia tetap menunjukkan perannya sebagai fasilitator komunikasi.

Tahap berikutnya adalah tahap mengambil tindakan dan berkomunikasi,

dengan mengkomunikasikan strategi kampanye pelaksanaan program-

program CSR. Tahap Communications adalah pelaksanaan secara aktif

rencana yang telah disusun berdasarkan data faktual untuk pencapaian

tujuan. Setelah rencana tersebut dikomunikasikan keseluruh pihak terkait

dilakukan kegiatan mengevaluasi program atau pelaksanaan kegiatan

sebagai tahap akhir dalam proses Humas.

Sedangkan sasaran dari kegiatan CSR PT Chevron Pacific

Indonesia melalui program community relations dengan menitik beratkan

pada manajemen keuangan, dengan pemberian pelatihan berupa

ketrampilan : menjahit, bordir, membatik dan sebagainya, selain itu

adanya penyerahan bibit padi, jagung merupakan salah satu usaha di

Page 114: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

bidang pertanian serta pengembangan ternak pada masyarakat

setempat.

Dari pelaksanaan kegiatan tersebut Public Relations PT Chevron

Pasific Indonesia melalui evaluasi untuk mengkaji pelaksanaan suatu

rencana. Aktivitas ini merupakan aplikasi peran Public Relations PT

Chevron Pasific Indonesia sebagai fasilitator komunikasi berfungsi

sebagai penghubung antara perusahaan dan publik. Selain itu, aktivitas

Corporate Social Responsibility (CSR) PT Chevron Pasific Indonesia

menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh program CSR untuk

meningkatkan citra perusahaan dimata publiknya.

5.2 Saran

1. Kepada PT Chevron Pacific Indonesia agar terus mempertahankan

program-program Community Relations dalam kegiatan corporate

social responsibility. yang dilakukan secara berkelanjutan dan

menambah lagi variasi bantuan yang akan diberikan kepada

masyarakat

2. Indonesia dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal agar

mengunakan forum media teknologi seperti blog atau forum-forum di

internet. Sehingga lebih cepat memperoleh informasi tentang keadaan

sekitar. 3. Kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai

Corporate Social Responsibility agar dapat menggali lagi sisi lain dari

kegiatan Public Relations mengenai Corporate Social Responsibility.

Page 115: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

Sehingga memberikan pengembangan konsep maupun untuk

kepentingan implementasi di lapangan.

3. Humas PT Chevron Pasific Indonesia harus lebih memperhatikan

proses perencanaan media dalam penerapan strategi CSR sebagai

upaya menciptakan image, karena cukup membantu dalam

mempelajari bagaimana menentukan suatu media dan bagaimana

membelanjakan dana dengan sebaik mungkin, sehingga pesan

mengenai suatu manfaat program-program pelayanan informasi

perkembangan program-program CSR, sampai kepada target sasaran

yang dituju melalui media yang digunakan, akan lebih baik bila sering

mengadakan suatu event, sehingga nama PT Chevron Pasific

Indonesia akan lebih dekat dalam benak publik.

4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian

sejenis, terutama penelitian yang sifat datanya adalah kualitatif.

Biasanya jenis penelitian ini lebih spesifik dalam mengulas berbagai

faktor yang berhubungan dengan strategi kegiatan komunikasi yang

diterapkan oleh praktisi Public Relations

Page 116: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Arifin. 2009. Public Relations, Teori, Strategi dan Riset, PT. Pustaka Indonesia, Jakarta

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung. Cutlip , Scott M. dan Center, Allen H. 2000. Effective Public Relations, PT.

Prentice Hall, New Jersey. Moleong , J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung. Ruslan, Rusady. 2000. Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi

Krisis dan Pemulihan Citra, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Sosial, PT. Bina Aksara, Jakarta. Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, CV. Alfabeta, Bandung Wasesa, Agung, Silih. 2009. Strategi Public Relations, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Page 117: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Shandri Pratiwi

Tempat / Tanggal Lahir : Pekan Baru, 7 Maret 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Komp. Kraktau No. 192, Duri - Riau

Telepon / HP : 085274568872

Pendidikan Formal

2013 – sekarang : Mahasiswi Universitas Prof. Dr.Moestopo (B)

Fakultas Ilmu Komunikasi, Konsentrasi HUMAS

2009 – 2012 : SMA Cendana Duri, Riau

2006 – 2009 : SLTP Cendana Duri, Riau

2000 – 2006 : SD Cendana Duri, Riau

Page 118: SKRIPSI STRATEGI HUMAS PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA …