SKRIPSI EKA SASTRA PRANATHA STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
25
Embed
SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29931/1/jiptummpp-gdl-ekasastrap-29690-1... · PROGRAM STUDI FARMASI ... Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
EKA SASTRA PRANATHA
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN
PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
i
SKRIPSI
EKA SASTRA PRANATHA
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN
PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena
berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN
INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap
RSU Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful
Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk
melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Prof. Dr. Dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi
Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik
sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang.
5. Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam
Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang
telah memberikan kepercayaan kepada saya dalam melakukan penelitian di
ruang rekam medik RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
v
6. drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah membantu dalam
memperlancar jalannya penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
7. dr. Besut Daryanto, Sp.U selaku Kepala SMF Bedah Urologi di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang.
8. Dra. Arofa Idha, Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Dr. Saiful
Anwar Malang .
9. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.
10. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
atas pengalaman, keceriaan dan semangat kalian sebagai saudara baruku.
26. Sahabat terdekatku Dini Setiya Praja terima kasih atas keceriaan dan
kebersamaannya, keluh kesah dan riang gembira kita jalani bersama.
27. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua beikan.
vii
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 19 Juli 2012
Penyusun
(Eka Sastra Pranatha)
viii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA
PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang)
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan tumbuh dan berkembang
biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai
infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Pada pasien
dengan simptom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari
105/ml urin. Infeksi ini lebih sering dijumpai pada wanita daripada laki-laki, pada
wanita dapat terjadi pada semua umur, sedangkan ISK jarang terjadi pada laki-laki
di bawah umur 50 tahun.
Pemberian antibiotika diperlukan untuk pasien yang sudah positif
dinyatakan mengalami ISK. Pemilihan terapi antibiotika yang tepat sangat
berpengaruh pada keberhasilan terapi yang dilakukan. Terapi empirik pada ISK
berdasarkan Educated Guess antara lain: untuk sistitis akut pilihan antibiotika
yang dapat digunakan adalah ampisilin, trimetoprim, kotrimoksazol,
fluorokuinolon. Ampisilin merupakan antibiotika yang efektif untuk bakteri
Enterobacteriaceae dan E. Coli meskipun resistensinya semakin besar. Dosis
ampisilin tergantung dari beratnya penyakit, fungsi ginjal dan umur pasien. Untuk
pasien dewasa dengan penyakit ringan sampai sedang diberikan 2-4 g sehari
secara peroral, dibagi untuk 4 kali pemberian, sedangkan untuk penyakit berat
sebaiknya diberikan secara parenteral sebanyak 4-8 g sehari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan
antibiotika ampisilin pada pasien dengan kasus ISK di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang, mengkaji hubungan terapi antibiotika ampisilin terkait dosis yang
diberikan, rute pemberian, lama pemberian dan waktu pemberian yang dikaitkan
dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini memberikan
manfaat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait dalam
menentukan kebijakan tentang penggunaan antibiotika ampisilin pada kasus ISK,
melalui penelitian ini hasilnya dapat menjadi sumber informasi kepada para
praktisi kesehatan dan masyarakat umum serta rumah sakit terkait penggunaan
antibiotika ampisilin pada kasus ISK, bermanfaat bagi farmasis agar bisa aktif
berkontribusi dalam asuhan kefarmasian terkait dengan kepatuhan pasien dalam
menggunakan antibiotika ampisilin pada kasus ISK dan meningkatkan kualitas
pelayanan pada instalasi farmasi terutama pada penggunaan antibiotika ampisilin
pada ISK.
Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu melakukan rekapitulasi ISK
pada Rekam Medik Kesehatan (RMK). ISK dapat disebabkan oleh bakteri antara lain Escherichia coli, E. Faecalis, Klebsiella sp, Staphylococcus sp, Proteus sp,
Klebsiella sp, Serratia, Pseudomonas sp. Beberapa bakteri diatas diketahui
melalui pemeriksaan mikrobiologis. Sedangkan untuk mengetahui infeksi pada
pasien, dapat dilihat dari data klinik dan data laboratorium. Dari hasil
ix
pemeriksaan mikrobiologi, data klinik dan data laboratorium, mempermudah
untuk menyesuaikan terapi yang akan diberikan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak
memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat
deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan
meninjau kebelakang). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa ISK
dengan atau tanpa penyakit penyerta selain penyakit infeksi dan mendapatkan
terapi antibiotika ampisilin yang berada di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang periode Januari 2011 sampai Desember 2011 dengan Rekam
Medik Kesehatan (RMK) yang lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan Antibiotika
Ampisilin pada Infeksi Saluran Kemih yang dilakukan di Instalasi Rawat Inap
RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 yang memenuhi kriteria inklusi adalah 17 pasien dengan data
demografi jenis kelamin pasien ISK yaitu 47% untuk laki-laki dan 53% untuk
perempuan. Terapi antibiotika pada ISK rawat inap dengan atau tanpa penyakit
penyerta diketahui 40 antibiotika (satu pasien dapat menerima lebih dari satu
antibiotika). Pemberian antibiotika tunggal, kombinasi dua dan kombinasi tiga
dengan persentase masing-masing sebesar 70%, 22,5% dan 7,5%. Sedangkan
distribusi antibiotika berdasarkan golongan, antibiotika golongan penisilin pada
18 pasien 64,5%, golongan sefalosforin 5 pasien 17,8%, golongan aminoglikosida
1 pasien 3,6%, golongan lain-lain 4 pasien 14,2%, antibiotika dua kombinasi
(seperti ampisilin iv+ciprofloxacin iv) atau antibiotika lain dengan antibiotika
lainnya (seperti ceftriaxon iv+metronidazole iv) pada 9 pasien sebesar 22,5% dan
antibiotika tiga kombinasi (seperti ampisilin iv+ceftriaxone iv+ciprofloxacine iv)
atau antibiotika lain dengan antibiotika lainnya (seperti ceftriaxone
iv+metronidazole iv+ciprofloxacine iv) pada 3 pasien sebesar 7,5%. Pemberian
antibiotika tunggal ampisilin merupakan yang tertinggi sebesar 60,9%, kemudian
diikuti oleh ceftriaxone 10,7%, cefotaxim 7,1%, nalidixic acid 7,1%, amoksiklav
3,6%, amikasin 3,6% dan cotrimoksazol 3,6%.
Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan metode prospektif agar peneliti dapat mengamati langsung
kondisi pasien dan terapi obat yang diberikan kepada pasien, serta dapat
berinteraksi langsung dengan pasien, dokter dan para klinisi sehingga dapat
menghasilkan profil penggunaan obat yang lebih representatif dan mengingat
begitu kompleksnya terapi antibiotika khususnya yang diterima oleh pasien ISK
rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang, diperlukan peran farmasis dalam
asuhan kefarmasian sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
x
ABSTRACT
THE STUDY OF AMPICILLIN ANTIBIOTIC IN PATIENT WITH
URINARY TRACT INFECTION
(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)
Background: Urinary tract infections (UTI) is a state of growth and proliferation
of bacteria in the urinary tract including renal parenchymal infection until the
bladder with a significant number of bacteriuria. The selection of appropriate
antibiotic therapy in patients with UTI is very influented in the successfull of the
therapy. Ampicillin is an effective antibiotic for the bacteria that cause UTIs.
Objectives: The study aims to determine patterns of ampicillin utilization in UTIs
patients and to examine the relationship ampicillin antibiotic therapy related to the
dose, route of administration, duration and timing of administration at the
Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.
Methods: The study is a observational study and the data was collected
retrospectively in patients UTI from 1 January to 31 December 2011.
Result & Conclusion: There were 70% patient received single antibiotic, 22,5%
received two combination of antibiotics, while 7,5% received three combination
of antibiotics. In type of antibiotics, there were 64% received penicillin group
(ampicillin iv 60,9%), 17,8% received cephalosporin group, 3,6% received
aminoglycosides group and 14,2% received the other group. Another study is
needed using prospective method, so that study can observe directly the patient
condition, drugs therapy, and also there is need an interaction between the patient
and health practitioner, so that result profile of drug utilization representatively.