PENGARUH ATMOSFIR SALON ISLAMI TERHADAP EMOSI KONSUMEN DAN APPROACH BEHAVIOR PADA MOZ5 SALON MUSLIMAH DI SURABAYA Disusun Oleh Nurul Fathonah Wulandari 040810272 DEPARTEMEN EKONOMI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013
36
Embed
Skripsi Prodi Ekonomi Islam FEB UA : Pengaruh Atmosfir Salon Islami Terhadap Emosi Konsumen Dan Approach Behavior
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH ATMOSFIR SALON ISLAMI TERHADAP EMOSI KONSUMEN DAN
APPROACH BEHAVIOR PADA MOZ5 SALON MUSLIMAH DI
SURABAYA
Disusun OlehNurul Fathonah Wulandari
040810272
DEPARTEMEN EKONOMI SYARIAHPROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013
Pertumbuhan salon yang tinggi Hukum dan aturan dalam berhias dan merawat
tubuh Salon muslimah Salon muslimah yang nyaman dengan atmosfir
yang terancang dengan baik Dengan teori S-O-R (Stimulis-Organism-
Response) Mehrabian-Russel, meneliti pengaruh atmosfir salon Islami sebagai stimulus terhadap emosi pada organism/konsumen dan approach behavior sebagai respon
Latar Belakang
1. Apakah atmosfir salon Islami berpengaruh terhadap emosi konsumen Moz5 Salon Muslimah di Surabaya?
2. Apakah emosi konsumen berpengaruh terhadap approach behavior Moz5 Salon Muslimah di Surabaya?
3. Apakah atmosfir salon Islami berpengaruh terhadap approach behavior Moz5 Salon Muslimah di Surabaya?
Rumusan Masalah
Atmosfir toko dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perancangan lingkungan pembelian yang akan menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian (Gilbert, 2003:129).
Faktor-faktor atmosfir salon Islami (Baker et al. dalam Chen dan Hsieh, 2011)1. Faktor desain2. Faktor sosial3. Faktor suasana
Landasan Teori
Emosi konsumen adalah reaksi afektif (perasaan) terhadap persepsi dan suatu situasi (Richins,1997).
Approach behavior yaitu perilaku mendekat, menetap, mengeksplorasi, berinteraksi, dan mengidentifikasi di dalamnya, memiliki kesan yang baik terhadap lingkungan dan memegang niat untuk kembali lagi (Chen dan Hsieh, 2011).
Landasan Teori
Hubungan Antar Variabel
Perubahan rancangan lingkungan pembelian akan menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian (Gilbert, 2003:129).
Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) Mehrabian-Russel dalam Baker et al. (1992)
Pengaruh Atmosfir Salon Islami terhadap Approach Behavior
Levy dan Weitz (2007:556) menyatakan “perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh suasana toko”.
Hubungan Antar Variabel
1. Atmosfir salon Islami berpengaruh terhadap emosi konsumen pada Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
2. Emosi konsumen berpengaruh terhadap approach behavior pada Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
3. Atmosfir salon Islami berpengaruh terhadap approach behavior Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
Hipotesis Penelitian
Sumber: Chen dan Hsieh, 2011
Model Analisis
Atmosfir Salon Islami
Faktor Desain
Faktor Sosial
Faktor Suasana
Emosi Konsumen
Rasa Senang
Rasa Gairah
Rasa Dominan
Approach Behavoir
H1 H2
H3
Metode kuantitatif Identifikasi variabel
1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yaitu atmosfir salon Islami.
2. Variabel intervening (Z) adalah variabel yang mempengaruhi hubungan variabel independen dan dependen menjadi hubungan tidak langsung, yaitu emosi konsumen.
3. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas, yaitu approach behavior.
Metode Penelitian
Atmosfir salon Islami (X), yaitu perancangan lingkungan salon yang memperhatikan aspek-aspek syariah yang dapat mempengaruhi respon dan perilaku konsumen. Faktor dan indikatornya:1. Faktor desain (X1)2. Faktor sosial (X2)3. Faktor suasana (X3) Skala Likert
Definisi Operasional
Emosi konsumen (Z), yaitu reaksi afektif (perasaan) terhadap persepsi dari suatu situasi yang mempengaruhi perilaku. Faktor dan indikatornya:1. Pleasure (Z1)2. Arousal (Z2)3. Dominance (Z3) Skala diferensial semantik
Definisi Operasional
Approach behavior (Y), yaitu perilaku mendekat, menetap, mengeksplorasi, berinteraksi, dan mengidentifikasi di dalamnya, memiliki kesan yang baik terhadap lingkungan dan memegang niat untuk kembali lagi. Indikatornya: Menyukai Merasa nyaman Senang berinteraksi Senang menjelajah Melakukan perawatan lebih dari yang direncanakan Menghabiskan waktu lebih dari yang direncanakan Berkunjung kembali Merekomendasikan pada orang lain
Definisi Operasional
Populasi : konsumen Moz5 Salon Muslimah di Surabaya
Teknik penentuan sampel : Sampling insidental
Jumlah sampel : 100 orang, diperoleh dari teknik sampling kemudahan apabila tidak diketahui jumlah populasi
Metode Penentuan Sampel
Jenis dan sumber data1. Data primer, yaitu data yang diambil dari
sumber pertama.2. Data sekunder, yaitu data olahan lebih lanjut
yang mendukung hasil penelitian. Prosedur pengumpulan data
1. Survey lapangan dengan menyebarkan kuesioner.
2. Studi kepustakaan dengan mempelajari literatur sebagai bahan referensi.
Metode Pengumpulan Data
Uji Validitas, dilakukan dengan mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, apabila faktor positif dan besarnya ≥ 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid (Sugiyono, 2011:126).
Uji Realibilitas, instrumen dikatakan reliabel jika memilliki nilai koefisien α ≥ 0,6 (Maholtra, 1999:282).
Uji Asumsi Analisis Jalur Uji Outlier Uji Normalitas
Teknik Analisis Data
Analisis Jalur (path analysis), digunakan untuk mempelajari efek langsung dan tidak langsung dari variabel yang diduga sebagai penyebab munculnya variabel lain (Everitt dan Dunn, 1991:193)
Pengujian Hipotesis, digunakan untuk menentukan ada tidaknya pengaruh variabel eksogen terhadap endogen, dan endogen terhadap endogen.
Teknik Analisis Data
Deskripsi Variabel X
No. IndikatorFrekuensi Jawaban
Total
MeanKatego
ri4 3 2 1
1
Salon muslimah memiliki desain yang tertutup untuk laki-laki dan non-muslim (X1.1)
64 36 0 0 100 3,64Sangat Setuju
2Desain interior salon muslimah menarik perhatian (X1.2)
23 66 11 0 100 3,12 Setuju
3
Salon muslimah memiliki tata letak ruangan yang berbeda untuk setiap pelayanan (X1.3)
26 68 6 0 100 3,2 Setuju
Faktor Desain 3,32Sangat Setuju
Deskripsi Variabel X
No. Indikator
Frekuensi Jawaban
Total MeanKategor
i4 3 2 1
1Kapster dan terapis memberikan pelayanan yang baik (X2.1)
28 69 3 0 100 3,25 Setuju
2
Kapster dan terapis dapat mengkomunikasikan manfaat perawatan yang diberikan (X2.2)
26 65 9 0 100 3,17 Setuju
3
Kapster dan terapis memulai segala sesuatu dengan Basmallah dan mengakhiri dengan Hamdallah (X2.3)
55 44 1 0 100 3,54Sangat Setuju
4Tidak membicarakan hal-hal yang buruk tentang orang lain (ghibah) (X2.4)
39 57 4 0 100 3,35Sangat Setuju
Faktor Sosial 3,33Sangat Setuju
No. Indikator
Frekuensi Jawaban
TotalMea
nKategor
i4 3 2 1
1Salon muslimah memiliki tata pencahayaan yang cukup (X3.1)
18 74 8 0 100 3,1 Setuju
2Ruang perawatan tenang, tidak berisik (X3.2)
21 66 13 0 100 3,08 Setuju
3Suhu ruang perawatan terasa sejuk (X3.3)
26 69 5 0 100 3,21 Setuju
4Musik yang dimainkan di ruang perawatan bernuansa Islami (X3.4)
16 40 41 3 100 2,69 Setuju
5Ruangan yang dipakai perawatan memiliki aroma yang wangi (X3.5)
25 65 9 1 100 3,14 Setuju
Faktor Suasana 3,04 Setuju
Deskripsi Variabel X
No. IndikatorFrekuensi Jawaban
Total Mean Kategori7 6 5 4 3 2 1
1Gembira - Tidak Gembira (Z1.1)
17 26 35 19 3 0 0 100 5,35 6
2Bahagia - Tidak Bahagia (Z1.2)
12 32 32 19 5 0 0 100 5,27 5
3Nyaman - Terganggu (Z1.3)
13 40 29 11 7 0 0 100 5,41 6
4Puas - Tidak Puas (Z1.4)
12 36 26 14 11 0 1 100 5,2 5
5Tegas - Melankolis (Z1.5)
4 19 33 35 7 1 1 100 4,71 5
6Penuh Harapan - Putus Asa (Z1.6)
10 38 30 19 3 0 0 100 5,33 6
7Santai - Bosan (Z1.7)
14 39 24 16 6 1 0 100 5,36 6
Pleasure (rasa senang) 5,23 5
Deskripsi Variabel Z
No. IndikatorFrekuensi Jawaban
Total
Mean
Kategori7 6 5 4 3 2 1
1Terstimulasi - Rileks (Z2.1)
7 4 8 11 25 34 11 100 3,11 3
2
Terjaga - Mengantuk (Z2.2)
8 8 21 32 20 10 1 100 4,18 4
3Antusias - Tenang (Z2.3)
7 7 14 18 28 20 6 100 3,63 4
4Tertarik - Jemu (Z2.4)
6 24 32 28 10 0 0 100 4,88 5
5Bergairah - Lesu (Z2.5)
9 18 34 31 8 0 0 100 4,89 5
Arousal (rasa gairah) 4,13 4
Deskripsi Variabel Z
No.
IndikatorFrekuensi Jawaban
Total
Mean
Kategori7 6 5 4 3 2 1
1
Mengendalikan - Dikendalikan (Z3.1)
6 19 35 27 11 1 1 100 4,75 5
2
Berpengaruh - Terpengaruh (Z3.2)
6 17 27 34 13 1 2 100 4,58 5
3
Menahan Diri - Menginginkan (Z3.3)
9 9 18 34 21 8 1 100 4,23 4
4Penting - Tidak Penting (Z3.4)
10 27 30 23 7 3 0 100 5,01 5
5Mendominasi – Patuh (Z3.5)
5 24 26 29 14 2 0 100 4,71 5
6Mengarahkan - Diarahkan (Z3.6)
8 26 24 24 16 1 1 100 4,79 5
Dominance (rasa dominan) 4,67 5
Deskripsi Variabel Z
No. IndikatorFrekuensi Jawaban
Total Mean Kategori4 3 2 1
1Konsumen menyukai lingkungan salon muslimah. (Y1)
34 63 3 0 100 3,31Sangat Setuju
2Konsumen merasa nyaman dan menikmati pelayanan yang diberikan. (Y2)
32 66 2 0 100 3,3Sangat Setuju
3
Konsumen merasa senang berinteraksi dengan konsumen lain maupun terapis dan kapster. (Y3)
28 63 9 0 100 3,19 Setuju
4Konsumen merasa senang menjelajahi salon muslimah. (Y4)
24 58 18 0 100 3,06 Setuju
5Konsumen melakukan perawatan lebih banyak dari yang direncanakan. (Y5)
11 51 37 1 100 2,72 Setuju
6Konsumen menghabiskan waktu lebih lama dari yang direncanakan. (Y6)
25 43 32 0 100 2,93 Setuju
7
Konsumen merasa perlu untuk berkunjung kembali di lain waktu dan menjadi pelanggan tetap. (Y7)
40 59 1 0 100 3,39Sangat Setuju
8Konsumen merekomendasikan salon muslimah kepada orang lain. (Y8)
1. Variabel atmosfir salon Islami berpengaruh secara signifikan terhadap emosi konsumen pada Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
2. Variabel emosi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap approach behavior pada Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
3. Variabel atmosfir salon Islami berpengaruh tidak langsung terhadap approach behavior dengan emosi kosnsumen sebagai variabel intervening pada Moz5 Salon Muslimah di Surabaya.
Simpulan
1. Untuk pihak Moz5 Desain interior Pelayanan Musik
2. Untuk penelitian selanjutnya Meneliti pengaruhnya terhadap avoidance
behavior, juga variabel-variabel lain seperti persepsi dan loyalitas konsumen.
Membandingkan antara salon muslimah dan salon umum