SKRIPSI PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN RUMAH SUSUN DI KELURAHAN LETTE KECAMATAN MARISO KOTA MAKASSAR Disusun Dan Diusulkan Oleh : EKAWATI Nomor Stambuk : 105640 1086 10 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN RUMAH SUSUNDI KELURAHAN LETTE KECAMATAN MARISO KOTA MAKASSAR
Disusun Dan Diusulkan Oleh :
EKAWATI
Nomor Stambuk : 105640 1086 10
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan/ undangan
menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,
Nomor: 687/FSP/A.1-VIII/V/35/2014 Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam program studi Ilmu Pemerintahan. Di
Makassar pada hari Selasa tanggal 06 bulan Mei tahun 2014
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
sesuai aturan yang berlaku , sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar, 20 Maret 2014
Yang Menyatakan,
EKAWATI
vi
ABSTRAK
EKAWATI, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, menyusun skripsi denganjudul : “Peran Pemeritah Dalam Pengelolaan Rumah Susun Di KelurahanLette Kecamatan Mariso Kota Makassar” (dibimbing oleh Abdul KadirAdys dan Hj.Ihyani Malik).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PeranPemerintah Dalam Pengelolaan Rumah Susun Di Kelurahan Lette KecamatanMariso Kota Makassar dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalampengeloloaan Rumah Susun tersebut. Tipe penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatifdengan dasar penelitian case study. Teknik pengumpulan data menggunakanobservasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsungterhadap objek yang diteliti dan wawancara dimana peneliti mengadakan tanyajawab langsung dengan informan sehubungan dengan masalah yang ditelitiserta ditunjang oleh data sekunder. Adapun yang menjadi informan dalampenelitian ini adalah Dinas yang terkait yang mengelola rumah susun dan parapenghuni atau pemilik rumah susun tersebut, kemudian hasil dari data tersebutdeskripsikan secara kualitatif dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah dalampengelolaan rumah susun ini sudah hampir efektif , dalam pengelolaan rumahsusun ini masih ada kendala-kendala yang dihadapi terutama penyediaansarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan lagi serta peran penghuni rumahsusun ini sangatlah membantu agar dalam pengelolaan rumah susun yangmereka tempati menjadi lebih baik sehingga menciptakan lingkungan yangsehat. Pembangunan rumah susun perlu ditingkatkan dan diperluas hinggadapat makin merata dan menjangkau masyarakat yang berpenghasilan rendahdengan senantiasa memperhatikan rencana tata ruang dan keterkaitan sertaketerpaduan dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Disamping itu,pembangunan rumah susun harus dapat memperluas kesempatan usaha danlapangan kerja serta mendorong berkembangnya industri bahan bangunanmurah yang memenuhi syarat teknis dan kesehatan serta terbuat dari bahandalam negeri. Kualitas tenaga pembangunan perumahan dan rumah susun perluditingkatkan dan kelembagaannya perlu dimantapkan.Keyword : Peran, Pemerintah dan Pengelolaan
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang ilmu-Nya termanifestasi dalam kecerdasan dan kepintaran setiap manusia
dalam hidupnya yang merupakan satu kesatuan dalam kenyataan ciptaan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Dan tak lupa pula
penulis haturkan shalawat dan taslim kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang diutus untuk menyempurnakan
seluruh faham dan ajaran Islam, sang pembawa risalah pembebasan dari kultur
masyarakat hegemoni dan tirani menuju masyarakat demokratis yang egaliter
dan berkeadaban. Dan kepada keluarga dan para sahabatnya serta para
pengikutnya.
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang dihadapi oleh
penulis, utamanya karena masih kurangnya pengalaman yang dimiliki penulis
disamping terbatasnya literatur dan informasi lainnya. Sebagai manusia biasa,
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik teknik penulisannya maupun materi ilmiahnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruksional demi
penyempurnaan dan perbaikannya.
Dalam merampungkan tugas akhir ini tidak lepas dari peran orang-
orang yang oleh penulis dijadikan motivasi untuk segera merealisasikanya,
dengan perasaan ikhlas dan pantang menyerah memperjuangkan cinta menjadi
landasanya. Dengan penuh ikhtiar dan cinta penulis ingin mempersembahkan
skripsi ini untuk Ayahanda KAMARUDDIN, orang yang sangat berpengaruh
dalam usaha saya mempelajari dan menumbuhkan rasa cinta yang hakiki, dan
selalu memberi semangat yang tak bisa dijelaskan lewat kata-kata agar segera
meraih cita-cita. Juga untuk Ibunda tersayang Hj.HASNAH, tidak akan pernah
kutemukan orang setegar dirinya, selamat berjuang ibunda. Terima kasih
sekaligus permohonan maaf dihaturkan kepada keduanya.
viii
Rasa terima kasih juga diberikan kepada pihak-pihak yang turut
membantu, serta memberi pengaruh kepada penulis selama ini, yaitu Bapak
Andi Luhur Prianto, S.Ip, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan.Ibu
Dr.Hj.Ihyani Malik,S.Sos, M.Si selaku penasehat akademik sekaligus
pembimbing II (dua) terima kasih atas luangan waktu, pikiranya, nasehat dan
bimbingan dalam hal akademik selama mengenyam bangku kuliah. Bapak Abd
Kadir Adys, SH,MM selaku pembimbing I (satu) dan, terima kasih atas
luangan waktu, fikirannya pada penulis hingga akhirnya penulis bisa
menemukan pengetahuan baru dalam menyusun skripsi tugas akhir ini.
Bapak Kepala Dinas Perumahan , Pengelola Rumah Susun dan
segenap masyarakat selaku informan terimakasih atas bantuannya sehingga
penulis bisa melakukan penelitian.Sahabatku anak-anak TUMPANG, Teman-
teman seperjuangan selama berlangsungnya KKP di KOPEL. Rekan-rekan
mahasiswa (i) seperjuangan yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih. Hanya Allah swt, yang menentukan
segalanya dan semoga kalian yang telah membantu penulis mendapat pahala
yang berlimpah ganda di sisi-Nya
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, tapi
setiap manusia berpotensi melakukan gerak menyempurna. Oleh karena itu,
dengan segenap kerendahan hati, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan untuk referensi hidup di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini memberikan kontribusi yang bermanfaat
bagi semua pihak. Dan semoga Allah Swt memberikan pahala yang melimpah
atas segala kebaikan kita semua. Amin.
Makassar, April 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengajuan Skripsi ........................................................................... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................ iii
Halaman Penerimaan Tim.............................................................................. iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. v
Abstrak ........................................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................... vii
Daftar Isi......................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Peran ..................................................................................... 8
B. Peran Dan Fungsi Pemerintah Dalam Pembangunan........................ 11
C. Konsep Pengelolaan ........................................................................... 15
D. Konsep Rumah Susun ........................................................................ 21
E. Tugas Dan Wewenang Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Rumah
Dari tabel diatas menunjukan bahwa mata pencaharian penghuni
rumah susun yang paling mendominasai adalah buruh disebabkan karena
sebagian besar mereka susah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
dikarenakan tingkat pendidikan mereka yang sangat kurang.
B. Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Rumah Susun Di Kelurahan Lette
Kecamatan Mariso Kota Makassar
Sesuai degan hasil penelitian dimana peneliti menggunakan tehnik
pengumpulan data yakni Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Teknik ini
dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap bahan-bahan yang
tertulis yang meliputi hasil-hasil seminar maupun laporan dari Pemerintah dan
buku-buku serta majalah. Beberapa data sekunder yang dicari dalam penelitian
ini adalah Informasi tertulis baik dari dalam maupun dari luar yang dianggap
relevan. Sehingga dalam penelitian ini peneliti dapat mendeskripsikan data-
data yang diperoleh dari lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Lette secara
menyeluruh baik dari hasil Observasi maupun Wawancara .
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, yang berfungsi
dalam mendukung terselenggaranya pendidikan, keluarga, persemaian budaya,
peningkatan kualitas generasi yang akan datang dan berjati diri. Salah satu
permasalahan utama Pertumbuhan penduduk perkotaan adalah peningkatan
permintaan akan rumah. Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-
negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah permasalahan
pemukiman penduduk khususnya di kota-kota besar. Kendala yang dihadapi
adalah terbatasnya lahan perkotaan. Salah satu alternatif untuk memecahkan
51
kebutuhan rumah di perkotaan yang terbatas adalah dengan mengembangkan
model hunian secara vertikal berupa bangunan rumah susun.Untuk masyarakat
ekonomi menengah ke bawah, Pemerintah membangun rumah susun sederhana
dengan sistem sewa. Untuk memenuhi kebutuhan pokok akan rumah tinggal
yang sangat meningkat, khususnya pada daerah-daerah perkotaan dan
daerahdaerah industri, Pembangunan Rumah Susun menjadi alternatif dalam
memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Pembangunan perumahan ditujukan
untuk menunjang kebutuhan perumahan dan memberikan akomodasi bagi
masyarakat berpenghasila rendah yang tidak memiliki penghasilan dan
pekerjaan menetap.
a) Peran Pemerintah Dalam Perencanaan Pengelolaan Rumah Susun
Rumah susun merupakan alternatif pilihan perumahan di kota akibat
keterbatasan lahan dan harga lahan yang mahal, maka pendekatan yang
dilakukan dalam pembangunan adalah dengan memenuhi aspek-aspek yang
menjadi dasar pilihan masyarakat.
Perencanaan pengelolaan rumah susun harus dilaksanakan dengan
memperhatikan aspek teknis, administratif, tata ruang, dan ekologis, serta
wajib melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan, untuk mewujudkan
rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.
Persyaratan teknis berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan bangunan,
dan keandalan sarana serta prasarana lingkungannya. Persyaratan administratif
berkaitan dengan pemberian izin usaha, izin lokasi, dan mendirikan bangunan
serta pemberian hak atas tanah
52
Peran pemerintah dalam pengelolaan rumah susun di Kelurahan Lette
Kecamatan Mariso Kota Makassar sangat menjadi respon besar bagi yang
terpilih menjadi informan. Ada pandangan yang di lontarkan oleh informan
sangat sinkron dengan kondisi yang terjadi di tataran pemerintah wakil dari
Dinas Perumahan oleh MM selaku Sekertaris Pembinaan Peraturan Di Kantor
Dinas Perumahan yang mengatakan bahwa :
“Dalam tahap perencanaan rumah susun itu semua dari pusat,Pembangunan rumah susun sangat membantu bagi masyarakatyang berpenghasilan rendah apa lagi yang tidak memiliki rumah ,dan peran pemerintah dalam pengelolaan rumah susun ini hanyasementara karena semuanya sudah diatur oleh pusat , fasilitaspemda kita disini hanya menyiapkan lahan”(Wawancara dengan MM, 6 Maret 2014)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa perencanaan
pengelolaan rumah susun di Kelurahan Lette ini sudah berjalan dengan
sesuai dengan perencanaan dari pusat, dan hasil observasi dilapangan
menunjukkan hal yang sama sesuai dengan perencanaan dari pusat.
Perecanaan pengelolaan rumah susun di Kelurahan Lette ini sudah hampir
berjalan dengan baik sesuai dengan format dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pusat, jadi dalam pembangunan rumah susun dan
pengelolaannya yang akan datang semoga bisa menjadi lebih baik lagi
dari yang sebelumnya.
Kemudian dipertegas lagi HR selaku staf dari Dinas Perumahan
mengatakan bahwa :
“Betul apa yang dikatakan bapak MM itu , rumah susun yangdibangun di Makassar ini sangat membantu sekali bagimasyarakat yang berpenghasilan rendah tapi sangat disayangkan
53
pengelolaannya itu belum sepenuhnya berjalan dengan baikdikarenakan pemerintah pusat sendiri yang masih belummelimpahkan kewenangan sepenuhnya kepada pemerintahdaerah agar mengelola rumah susun yang ada, kita juga tidakbisa menyalahi aturan yang ada”(Wawancara dengan HR, 6 Maret 2014)
Sesuai dengan wawancara diatas dimana yang memberikan keterangan
terkait tentang perencanaan pembangunan rumah susun yang disinkronkan
dengan hasil observasi secara langsung di lapangan menunjukan bahwa
pembangunan rumah susun sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu
bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Pemerintah merumuskan
kebijakan yang mengarah kepada kebutuhan masyarakat secara umum dan
kemajuan pembangunan perumahan dan pemukinan kearah yang lebih baik
lagi .
b) Peran Pemerintah Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Rumah Susun
Pelaksanaan pengelolaan rumah susun suatu upaya yang dilakukan
dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat baik dalam bidang ekinomi
maupun social yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan tanpa merusak
lingkungan ataupun kehidupan sosial.
Dalam pelaksanaan pengelolaan rumah susun juga dikaitkan dengan
program pembangunan kota terpadu. Hanya saja pelaksanaan pembangunan
dan pengelolaannya yang berbeda. harus dilaksanakan dengan melakukan
pemantauan dan pengelolaan lingkungan, untuk mewujudkan rumah yang
layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur. AF salah satu
informan dan selaku pengelola rumah susun mengatakan bahwa:
54
“Pengelolaan rumah susun yang di Kelurahan KecamatanMariso ini hampir berjalan dengan baik namun masih adakendala yang sampai saat ini belum bisa kami selesaikan yaitukesadaran para penghuni terhadap kewajibannya sebagaipemilikik/penyewa rumah susun yang mereka tempati”(Wawancara dengan AF, 8 Maret 2014)
Dari hasil wawancara di atas sesuai dengan observasi menunjukan
bahwa pengelolaanya sudah berjalan dengan baik namun yang menjadi
kendala dalam hal tersebut adalah kurangnya kesadaran para penghuni
dalam malakukan kewajibannya yaitu membayar admnistrasi yang ada.
HS salah satu informan selaku pengelola rumah susun mengatakan bahwa:
“Pengelolaan rumah susun disini sudah cukup baik mi, tinggalpara penghuni itu bagaimana caranya supaya bisa menjaga danmerawat bangunannya apa lagi soal kebersihan itu harusmenjadi perhatian utama sehingga pengelola rumah susun jugabisa mempertikan lebih jauh lagi apa saja yang mesti dibenahiapa lagi masalah sampahnya”.(Wawancara dengan HS, 8 Maret 2013)
Dari hasil wawancara diatas lingkungan rumah susun yang layak,
bersih, sehat, dan aman perlu ditingkatkan melalui regulasi yang menjamin
penyediaan dan pengelolaan air bersih, fasilitas sosial dan ibadah, fasilitas
ekonomi dan transportasi, serta prasarana lingkungan termasuk fasilitas air
limbah, disertai upaya peningkatan kesadaran dan tanggung jawab warga
masyarakat agar makin banyak masyarakat yang mendiami rumah sehat
dalam lingkungan yang sehat.
Melihat kondisi yang ada dilokasi penelitian MS salah satu
penghuni rumah susun mengatakan bahwa :
55
“Pengelolaan dan penataan rumah susun harus ditingkatkan lagi,terus masalah kebersihan karena sampah itu selalu menumpuk,itu karena biasa petugas kebersihan selalu telat mengangkutnya ,itu semua penghuni yang lain selalu sekali mengeluh”(wawancara dengan MS, 8 Maret 2013)
Dari wawancara di atas dimana dalam hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan rumah susun yang di Kelurahan Lette ini harus dibenahi dan
ditingkatkan lagi oleh Dinas yang terkait dan para pengelola rumah susun
tersebut agar para penghuni dapat merasakan kenyamanan dan mendiami
rumah susun yang sehat dan lingkungan yang sehat.
Dalam membangun dan mengelola rumah susun perlu diperhatikan
beberapa aspek, yaitu :
a. Aspek Tanah Perkotaan
Rumah susun yang secara minimal dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat pada saat ini, tidak akan lagi memenuhi kebutuhan masyarakat
di kemudian hari. Program peremajaan lingkungan dengan membangun
kembali perumahan sesuai dengan standar yang dituntut, harus
dilaksanakan agar lingkungan perkotaan tetap dapat terjamin kualitasnya.
Dengan dikuasainya tanah dimana rumah susun sewa itu dibangun,
program peremajaan lingkungan di masa mendatang dengan mudah dapat
dilaksanakan. MM salah satu informan mengatakan bahwa:
“Pertanahan, terkait dengan penyediaan lahan, dan. di perkotaan,permasalahan menjadi sangat pelik, karena lahan yang terbatasdan harga yang semakin meningkat. Pesatnya perkembangan kota,terutama yang terjadi di kota Makassar ini menyebabkanbertambah mahalnya harga tanah, sehingga masyarakatberpenghasilan menengah ke bawah tidak mampu untuk membelirumah. Akibat kenaikan harga tanah tersebut, diperlukan
56
kebijakan pemerintah untuk mengendalikan salah satunya denganmembangun rumah susun ini.”(wawancara dengan MM, 6 Maret 2014)
b. Aspek Investasi
Pembangunan dan pengelolaan rumah susun untuk
masyarakat berpenghasilan rendah secara ekonomis menguntungkan.
Besarnya sewa tidak dapat menutup seluruh biaya investasinya. Akan
tetapi apabila ditinjau dari nilai tanah perkotaan yang selalu
meningkat sesuai dengan perkembangan kotanya, maka cadangan
tanah yang dikuasai pemerintah akan selalu meningkat harganya
SL salah satu informan sekaligus penghuni rumah susun
mengatakan bahwa
“Rumah susun ini sangat membantu bagi kami yangmasyarakat kurang mampu apa lagi saya yang tidak memilikirumah, dulunya saya ngontrak kesana kemari tapi semenjakadanya rumah susun ini pengeluaran biaya sewa rumah bisateratasi sedikit apa lagi suami saya hanya seorang tukangbecak yang penghasilannya tidak menentu setiap harinya”(wawancara dengan SL, 8 Maret 2014)
Dari hasil wawancara kedua aspek di atas masing-masing
mempunyai nilai yang pasti harus dilengkapi, tetapi juga tidak
menutup kemungkinan dilakukannya beberapa penyesuaian
tergantung pada lokasinya. Dari aspek ekonomi diharapkan lokasi
yang menguntungkan terutama yang dekat dengan akses utama kota,
tetapi dari sisi investasi ini akan kurang menguntungkan. Karenanya
perlu kajian lebih dalam lagi untuk menyeimbangkan kedua aspek ini
57
agar pembangunan rumah susun dapat diterapkan dan memberikan
manfaat yang semaksimal mungkin.
c) Peran Pemerintah Dalam Pengawasan Pengelolaan Rumah Susun
Pengawasan dalam pengelolaan rumah susun meliputi kegiatan
pemantauan, evaluasi, dan tindakan korektif yang dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.Penyelenggaraan pembangunan
rumah susun perlu didukung oleh aspek-aspek pengaturan, pembinaan dan
pengawasan yang efektif dalam rangka mendorong serta menumbuh
kembangkan terciptanya rumah susun yang layak huni. Dalam hal ini
pengawasanlah yang sangat berperan penting dalam pembangunan rumah
susun tersebut agar dalam proses pembangunan itu tidak mengalami
kendala. Namun dalam hal ini HS salah satu informan sekaligus selaku
pengelola rumah susun mengatakan bahwa:
“Tugas pengelola rumah susun selain dalam mengembanamanah sebagai pengelola yang menangani semua masalahadministrasi sekaligus menyampaikan aspirasi penghuni jugamelaksanakan kontrol atau pengawasan terhadap peraturan-peraturan dalam mengelola rumah susun yang ada disini”.(Wawancara dengan HS, 8 Maret 2014)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa pengawasan
pengelolaan rumah susun yang dimaksud disini yaitu pelaksanaan
pengawasan terhadap pembangunan dan pengelolaan rumah susun.
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh badan pengelola rumah
susun yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan dalam menempati
rumah susun sehingga dalam pengelolaanya bisa berjalan dengan baik.
58
Terkait efektivitas pengawasan pengelolaan rumah susun dalam
mengawasi jalannya peraturan yang ada, dibutuhkan juga partisipasi dan
kerja sama dari seluruh komponen penghuni rumah susun.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengelolaan Rumah
Susun Di Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar
Pengadaan perumahan di perkotaan dalam jumlah besar bagi
masyarakat berpenghasilan rendah di negara-negara berkembang merupakan
persoalan yang cukup kompleks dan menghadapi banyak kendala dalam
pembanguna da pengelolaan rumah susnu. Kendala-kendala secara garis
besar adalah sebagai berikut:
a. Ekonomi
Pada kawasan pemukiman dan perumahan yang umumnya
muncul sebagai akibat dari tingkat urbanisasi dan industrialisasi yang
tinggi, serta dampak pemanfaatan sumber daya dan teknologi yang
memelihara dan memperbaiki lingkungan pemukiman, baik secara
fungsional. Rumah susun yang berdekatan dengan tempat kerja, tempat
usaha atau tempat berbelanja untuk keperluan sehari-hari akan sangat
membantu menyelesaikan masalah perkotaan, terutama yang menyangkut
masalah transportasi dan lalu lintas kota. MM selaku Sekertaris Pembinaan
Peraturan Di Kantor Dinas Perumahan yang mengatakan bahwa :
“Penentuan lokasi lahan pembangunan rumah susun jugamenjadi pertimbangan bagi kami. Rumah susun yang dibangundapat membantu masyarakat,seperti halnya salah satu rumahsusun yang dibangun di kawasan kima kan diperuntukan jugauntuk karyawan agar dekat dengan perusahaan tempat mereka
59
bekerja, dan rumah susun di Kecamatan Mariso ini jugadibangun karena pertimbangan dekat dengan pusat perkotaan.(Wawancara dengan MM, 6 Maret 2014)
Sesuai hasil wawancara diatas penentuan lokasi pembangunan
rumah susun memank menjadi salah satu pertimbangan utama dalam
menentukan lokasinya, disinkronkan dengan hasil observasi secara
langsung di lapangan menunjukan bahwa pembangunan rumah susun yang
di Kelurahan Lette ini sangat dekat dengan pusat perkotaan.
JM salah satu informan selaku penghuni rumah susun juga
mengatakan :
“Pembangunan rumah susun di Kecamatan Mariso ini sangatstrategis,karena sangat dekat juga dengan pusat kota, kayaksayami ka penjualka di pasar butung,akses untuk kesana itucepat dan tidak banyak juga biaya yang kukeluarkan, bagi sayaitu sangat memberi kemudahan. Dan rata-rata penghuni jugayang disini itu merasakan hal yang samaji”(Wawancara dengan JM, 8 Maret 2014)
Dari hasil wawancara diatas penenmpatan lokasi pembangunan
rumah susun itu juga yang menjadi pertimbangan oleh pemerintah daerah
karena secara tidak langsung itu sangat membantu bagi para masyarakat
atau para penghuni rumah susun agar mudah menjangkau tempat kerja
,tempat usaha dan tempat pembelanjaan, sehingga kondisi ekonomi
mereka bisa sedikit teratasi.
b. Pembiayaan.
Hampir seluruh negara berkembang memiliki kemampuan ekonomi
nasional yang rendah atau sangat rendah. Sebagian besar anggaran biaya
pemerintah yang tersedia untuk pembangunan dialokasikan untuk
60
kegiatan-kegiatan yang menunjang perbaikan ekonomi seperti industri,
pertanian, pengadaan infrastruktur, pendidikan. Dan sebagainya. Anggaran
pemerintah untuk pengadaan perumahan menempati prioritas yang rendah
sehingga setelah dipakai untuk membayar makanan, pakaian, keperluan
sehari-hari dan lainlain, hanya sedikit sekali yang tersisa untuk keperluan
rumah. Sementara itu harga rumah terus meningkat sehingga pendapatan
penduduk semakin jauh di bawah harga rumah yang termurah sekalipun.
AF selaku pengelola rumah susun mengatakan bahwa :
“Dalam proses administrasi atau pembiayaan kami selakupengelola sangat mengalami kesulitan karena rata-rata parapenghuni rumah susun disini sangat kurang tingkat kesadaranyadalam melaksanakan kewajibannya yaitu membayar iuran sewa,listrik dan air. Hampir setiap penghuni itu pasti semua adapenunggakannya”(Wawancara dengan AF, 8 Maret 2014)
Sesuai dengan wawancara di atas dimana yang memberikan
keterangan terkait tentang proses admnistrasi yang selalu menjadi kendala
yang dialami oleh pengelola rumah susun tersebut dikarenakan sering
adanya tunggakan yang dilakukan oleh para penghuni rumah susun hal
inilah yang menjadi tolak ukur dalam pengelolaan rumah susun yang
kurang efektif sehingga pemerintah juga sangat terkendala dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengelola rumah susun.
Kemudian SL selaku penghuni rumah susun mengatakan bahwa :
“saya selaku penghuni rumah susun disini merasa sangat tidakenak juga terhadap pengelola rumah susun ini karena iuran sewaku itu selalu mami menunggak bukan karena disengaja juga, itubiasana menunggak karena penghasilannya suamiku tidakmenentu mana lagi ada anak sekolah yang mau kubiayai, jadi
61
biasa itu iuran sewa kupake dulu untuk baiayai anakku untukkeperluan sekolahnya”(Wawancara dengan SL,8 Maret 2014)
c. Penyediaan Sarana dan Prasarana Untuk Rumah Susun
Ketersediaan prasarana untuk rumah susun seperti jaringan air
minum, pembuangan air limbah, pembuangan sampah dan transportasi yang
merupakan persyaratan penting bagi pembangunan perumahan. Kurangnya
pengembangan prasaranan, terutama jalan dan air merupakan salah satu
penyebab utama sulitnya pengadaan lahan untuk perumahan di perkotaan.
RM salah satu informan selaku penghuni rumah susun mengatakan bahwa :
“Penyediaan sarana dan prasarana masih perlu dibenahi ,apa lagisoal air masih perlu ditingkatkan , kalau bisa mengalir 24 jamsaja, tidak usah pake jadwal karena air sangat dibutuhkan setiapsaat, terus kendala yang selanjutnya itu kesadaran penghunilainnya tentang pembiayaan listrik yang tiap bulannya ,diharapkan itu pengelola harus tegas sedikit”(Wawancara dengan RM, 8 Maret 2014)
Sesuai wawancara diatas penyediaan sarana dan prasarananya
memank masih kurang dan perlu dibenahi, karena sesuai dengan
observasi di lapangan menunjukan bahwa sarana kebersihan perlu lebih
diperhatikan lagi oleh badan pengelola rumah susun tersebut agar para
penghuni juga bisa mersakan kenyamanan dan lingkungan yang sehat
dan bersih.
Kemudian JM salah satu informan selaku penghuni rumah
susun juga mengatakan :
“Sarana dan prasarananya itu masih kurang sekali itu mo sajasaluran drainasenya harusnya itu pengelolanya harus jugaperhatikanki kita biasa mau perbaiki tapi terkendalaki dengan
62
fasilitasnya yang tidak disediakanki makanya sulitki juga maukerjaki karena tidak ada peralatannya bela.”(Wawancara dengan JM, 8 Maret 2014)
Dari wawancara di atas menunjukan bahwa faktor yang
berpengaruh di dalam pengelolaan rumah yaitu kurangnya kesadaran oleh
para penghuni sehingga pengelolaan rumah susun tersebut masih belum
efektif , padahal pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanannya tapi respon masyarakat kurang cepat dalam membenahi
rumah susun tersebut.
Penyelenggaraan perumahan yang dilakukan oleh masyarakat akan
lebih optimal, apabila lembaga yang dibentuk oleh masyarakat perumahan
itu sendiri bersifat independent, mandiri, professional dan nirlaba untuk
mengurus dan memperjuangkan kepentingan para pelaku di bidang
penyelenggaraan perumahan sekaligus sebagai mitra pemerintah dan dalam
melakukan pembinaan terhadap para pelaku penyelenggaraan pembangunan
perumahan. Untuk mengoptimalkan peran lembaga tersebut, maka perlu
diberi ruang yang cukup dalam bentuk kewenangan-kewenangan publik
tertentu berdasarkan undang-undang.
Oleh karena itu, pemerintah dan/atau pemerintah daerah
memfasilitasi masyarakat disekitar pembangunan rumah susun untuk
berperan serta dalam proses pembangunan dan pengelolaan rumah susun,
agar tidak menerima atau mengalami dampak negatif akibat pembangunan
rumah susun.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan penulis dengan judul Peran
Pemerintah Dalam Pengelolaan Rumah Susun Di Kelurahan Lette Kecamatan
Mariso Kota Makassar ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan yaitu :
a. Perencanaan Pengelolaan Rumah Susun
Perencanaan pengelolaan rumah susun harus dilaksanakan
dengan memperhatikan aspek teknis, administratif, tata ruang, dan
ekologis, serta wajib melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan,
untuk mewujudkan rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, dan teratur.
b. Pelaksanaan Pengelolaan Rumah Susun
Pelaksanaan pengelolaan rumah susun suatu upaya yang
dilakukan dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat baik dalam
bidang ekinomi maupun social yang bertujuan untuk mengurangi
kemiskinan tanpa merusak lingkungan ataupun kehidupan sosial.
c. Pengawasan Dalam Pengelolaan Rumah Susun
Pengawasan dalam pengelolaan rumah susun meliputi kegiatan
pemantauan, evaluasi, dan tindakan korektif yang dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.Penyelenggaraan pengelolaan
64
rumah susun perlu didukung oleh aspek-aspek pengaturan, pembinaan
dan pengawasan yang efektif dalam rangka mendorong serta menumbuh
kembangkan terciptanya rumah susun yang layak huni.
Secara teknis permasalahan yang sering kali timbul dalam
pengelolaan rumah susun adalah:
a. Mahalnya harga tanah di pusat-pusat kota yang berdekatan dengan
tempat bekerja dan berusaha, sehingga harga jual rusunawa masih
mahal walau telah disubsidi.
b. Belum adanya standar ideal dan kurang tepatnya desain dan interior
ruangan, karena keterbatasan luasan per satuan unit rumah susun.
c. Kurangnya pengawasan pada saat pelaksanaan pembangunan,
perawatan dan jaminan ketahanan dan kekuatan bangunan sehingga
sering terjadi kerusakan, kebocoran, yang berakibat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi penghuni.
d. Kurangnya penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai
untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
B. Saran
Secara umum Program Rumah Susun di Kota Makassar ini telah
mampu mencapai tujuan yang di harapkan. Namun demikian, berdasarkan
pengamatan penulis selama meakukan penelitian, maka penulis mencoba
mengajukan saran atau rekomendasi terhadap hasil penelitian yang di rasa
perlu diperbaiki dimasa mendatang. Di antaranya adalah:
65
a. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dan perencanaan program, penulis mengamati
pengelolaan dari Pemerintah Kota Makassar di rasa masih terlalu minim
dalam program nya di masa yang akan datang bagi program Rumah Susun
selanjutnya yang ternyata berdampak positif khususnya dalam pemenuhan
rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di kota Makassar.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan poin penting yang menjadi perhatian penulis adalah
tentang kepemilikan rumah susun yang masih di pegang Pemerintah Pusat
agar segera di limpahkan kepemilikannya kepada Pemerintah Daerah .
Selain itu, pengelolaan rumah susun juga belum di limpahkan pada Dinas
terkait dan masih dalam pengelolaan Unit Pengelola Rumah Susun yang
merupakan organisasi non struktural. Diharapkan pengelolaan rumah susun
agar segera di limpahkan kepada dinas terkait. Dengan melimpahkan
pengelolaan kepada Dinas terkait (dalam hal ini Dinas Perumahan)
diharapkan pengelolaan rumah susun akan lebih baik.
c. Tahap Pasca Program
Dampak program rumah susun pada kelompok sasaran seperti peningkatan
taraf hidup dengan kondisi hunian yang lebih layak. Dampak lainnya adalah
perubahan perilaku sosial dan pola hidup yang lebih sehat, perubahan
Ekonomi, dan peningkatan rasa aman serta kenyamanan menghuni tempat
tinggal. Namun demikian, dampak positif tersebut kurang merata. Untuk
memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif,
66
Pemerintah Kota Makassar di harapkan menciptakan terobosan agar rumah
susun bisa di miliki dan tidak hanya di sewa.
Pembangunan rumah susun perlu ditingkatkan dan diperluas hingga
dapat makin merata dan menjangkau masyarakat yang berpenghasilan
rendah dengan senantiasa memperhatikan rencana tata ruang dan keterkaitan
serta keterpaduan dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Disamping itu,
pembangunan rumah susun harus dapat memperluas kesempatan usaha dan
lapangan kerja serta mendorong berkembangnya industri bahan bangunan
murah yang memenuhi syarat teknis dan kesehatan serta terbuat dari bahan
dalam negeri. Kualitas tenaga pembangunan perumahan dan rumah susun
perlu ditingkatkan dan kelembagaannya perlu dimantapkan.
67
DAFTAR PUSTAKA
Sutedi, Adrian.2010. Hukum Rumah Susun Dan Apartemen, Jakarta: SinarGrafika.
Hamza,I wayan, dan Manalu. 2006. Dasar-Dasar Hukum Perumahan, Jakarta:Rineka Cipta.
Yunus, Hadi. 2011. Manajemen Kota Dalam Perspektif Spasial, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:Alfabeta.
Tjahjanulin, 2000. Good Governance “ Kepemerintahn Yang Baik”.Jakarta: BumiAksara
Panudju, Bambang. 1999. Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran SertaMasyarakat Berpenghasilan Rendah, Bandung: Alumni
Andi Hamzah & I Wayan Sudra. 2000. Dasar-Dasar Hukum Perumahan, Jakarta:Rineka Cipta.
Labolo, Muhaddam. 2011. Memahami Ilmu Pemerintahan, Jakarta: RajawaliPress.
Sinuhaji, Minah. 2011. Bahan Ajar “Perencanaan dan Pembangunan Wilayah”.Medan: UNIMED.
Dilyanto. P.R.,2008. Acuan Perancangan, Perencanaan Rumah Susun Sewa,Jakarta : Erlangga.
Buletin Cipta Karya, Oktober 2007 : Mengejar Target RPJMN 2009 MengurangiKawasan Kumuh, PU serahkan pengelolaan 7 Rumah Susun Sederhan Sewa
Fatir, Blues.,2013. Bisikan Hati Kecil : Teori Peran Dan Definisi Para Ahli.Jakarta 4 Juni 2013 (http://fahir-blues.blogspot.com/2013/06/teori-peran-dan-definisi-peran-menurut.html) 26 Juli 2013 (21:00 Wita)
68
Addyarchy.,2011.Blog Dunia Teknologi Dan Arsitektur : Perencanaan RumahSusun,Surabaya 06 Maret 2011(http://addyarchy07.blogspot.com/2011/06/perencanaan-rumah-susun-masyarakat.html) 26 Juli 2013 (21:14 Wita)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 4 Tahun 1988 Tentang RumahSusun