SKRIPSI PENGARUH SUPLEMENTASI TANAMAN HERBAL TERHADAP BOBOT POTONG PERSENTASE KARKAS DAN IRISAN KARKAS KOMERSIAL ITIK PEGAGAN THE EFFECT OF HERBS ADDITION ON SLAUGHTER WEIGHTS PERCENTAGE OF CARCASS AND COMERCIAL CARCASS SLICES OF PEGAGAN DUCKS Muhammad Ramadhan 05121004014 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017
19
Embed
SKRIPSI PENGARUH SUPLEMENTASI TANAMAN HERBAL …repository.unsri.ac.id/16037/2/RAMA_54231_05121004014_0027057… · skripsi pengaruh suplementasi tanaman herbal terhadap bobot potong
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
PENGARUH SUPLEMENTASI TANAMAN HERBALTERHADAP BOBOT POTONG PERSENTASE
KARKAS DAN IRISAN KARKAS KOMERSIAL ITIKPEGAGAN
THE EFFECT OF HERBS ADDITION ONSLAUGHTER WEIGHTS PERCENTAGE OF CARCASS
AND COMERCIAL CARCASS SLICESOF PEGAGAN DUCKS
Muhammad Ramadhan05121004014
PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2017
SUMMARY
MUHAMMAD RAMADHAN. The effect of herbs addition on Slaughter weightspercentage of carcass and comercial carcass slices of pegagan ducks. (Surpervisedby MEISJI LIANA SARI and SOFIA SANDI).
The purpused of this research was to determine the effect of herbs additionon Slaughter weights, percentage of carcass and comercial carcass slicesof pegagan ducks. This research that conducted at the experimental farm AnimalHusbandry Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, for 2 months that was fromMay until july 2016. This research used Completely Randomized Design (CRD)with 4 treatment and each treatment consisten of 4 replications. The treatment usedherb addition on. The treatment consist of: P0 = comercial diet (control), P1 =comercial diet + herb addition on 1%, P2 = comercial diet + herb addition on 3%,P3 = comercial diet + herb addition on 5%. The observed parameters were Slaughterweights, percentage of carcass and comercial carcass slices. Conclusion the resultshowed that giving herbs addition on Up to dose 5% has not been able to improveto Slaughter weights, percentage of carcass and comercial carcass slices Of pegaganducks.
Key words:, herbs addition , carcass, local duck.
RINGKASAN
MUHAMMAD RAMADHAN. Pengaruh pemberian suplementasi tanamanherbal terhadap bobot potong persentase karkas dan irisan karkas komersial itikpegagan (Dibimbing oleh MEISJI LIANA SARI dan SOFIA SANDI ).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot potong, persentase karkasdan irisan karkas komerisal yang diberi suplementasi tanaman herbal (jahe,bawang putih, daun pepaya). Penelitian dilaksanakan di kandang percobaanProgram Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Penelitiandilakukan selama 2 bulan, mulai bulan Mei sampai Juli 2014. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiapperlakuan terdiri dari 4 ulangan . Perlakuan yang digunakan adalah suplementasitanaman herbal, dengan perlakuan sebagai berikut: P0 = Ransum komersial(kontrol), P1 = Ransum komersial + 1% suplementasi tanaman herbal, P2 =Ransum komersial + 3% suplementasi tanaman herbal, P3 = Ransum komersial +5% suplementasi tanaman. Parameter yang diamati meliputi bobot akhir,persentase karkas dan irisan karkas komersial. Kesimpulan hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian suplementasi tanaman herbal sampai dengandosis 5% belum mampu meningkatkan bobot potong, persentase karkas dan irisankarkas komersial itik Pegagan.
Kata kunci: suplemen tanaman herbal, karkas, itik pegagan
SKRIPSI
PENGARUH SUPLEMENTASI TANAMAN HERBALTERHADAP BOBOT POTONG PERSENTASE
KARKAS DAN IRISAN KARKAS KOMERSIAL ITIKPEGAGAN
THE EFFECT OF HERBS ADDITION ONSLAUGHTER WEIGHTS PERCENTAGE OF CARCASS
AND COMERCIAL CARCASS SLICESOF PEGAGAN DUCKS
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Peternakan
Muhammad Ramadhan05121004014
PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2017
Universitas Sriwijaya
x
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................
1.2. Tujuan .......................................................................................................
Lampiran 1. Data bobot potong ....................................................................
Lampiran 2. Data persentase karkas .............................................................
Lampiran 3. Data dada ................................................................................
Lampiran 4. Data paha ..................................................................................
Lampiran 5. Data sayap .................................................................................
Lampiran 6. Gambar penelitian .....................................................................
23
24
25
26
27
28
Universitas Sriwijaya1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor peternakan merupakan salah satu usaha pembangunan nasional
berkaitan dengan pemenuhan protein hewani masyarakat. Khususnya permintaan
akan daging yang semakin banyak, itik adalah salah satu komoditas ternak
unggas yang dapat diandalkan sebagai penghasil daging. Seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk, permintaan akan daging itik juga meningkat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Peternakan (2014) terjadi
peningkatan 5,02% pada tahun 2015 yaitu dari 33,18 ton menjadi 34,84 ton. Oleh
karena itu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daging perlu manajemen
pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan ternak.
Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi
untuk ternak. Selain nutrisi, perlu adanya penambahan suplemen untuk memacu
pertumbuhan dan produksi daging yang berkualitas. Salah satu yang dapat
digunakan adalah tanaman herbal seperti jahe, bawang putih, dan daun pepaya.
Tanaman tersebut merupakan suplemen yang dapat diberikan untuk meningkatkan
produktivitas itik pegagan.
Jahe merupakan jenis tanaman rempah yang mengandung komponen
minyak astiri dan minyak tan yaitu komponen pemberi rasa pedas dan pahit.
Menurut penelitian Siswi et al., (2013) menyatakan pemberian jahe sebanyak
0.7% meningkatkan persentase karkas dan menurunkan kadar kolesterol daging
paha itik pedaging tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap persentase lemak
abdominal.
Bawang putih (Allium sativum) termasuk genus allilum atau di Indonesia
lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan
berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih mengandung alisin yang
berfungsi sebagai antibiotik alami yang sanggup membasmi berbagai mikroba
(Syamsia dan Tajuddin, 2005). Menurut Dahlan dan Haqiqi (2012) Penambahan
2
Universitas Sriwijaya
0.25%-0.5% tepung bawang putih (Allium sativum) pada pakan sangat nyata
meningkatkan berat badan dan pertambahan berat badan dibanding kontrol.
Daun pepaya merupakan alternatif yang ketersediaannya melimpah dan
dapat digunakan sebagai zat antibiotik sebagai pengganti zat atau obat sintetis
yang tidak meninggalkan residu ataupun bahaya pada daging itik. Penambahan
tepung daun pepaya sebanyak 6% dalam ransum komersial menunjukan
terjadinya peningkatan terhadap konsumsi ransum dan berat badan ayam petelur.
Bota (2007).
Dari informasi diatas penulis mencoba melakukan penelitian mengenai
pemberian jahe, bawang putih dan daun pepaya terhadap bobot potong, persentase
karkas, dan irisan karkas komersil pada itik pegagan.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran
tanaman herbal terhadap bobot potong, persentase karkas, dan irisan karkas
komersil pada itik pegagan.
1.3. Hipotesa
Pemberian campuran tanaman herbal diduga berpengaruh terhadap bobot
potong, persentase karkas, dan irisan karkas komersil pada itik pegagan.
Universitas Sriwijaya19
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar. 2003. Mutu Karkas Ayam Hasil Pemotongan Tradisional danPenerapan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point. Jurnal LitbangPertanian.
Amrullah IK. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga satu Gunungbudi, Bogor.
Angga DP. Bidura IGNG. Dan Siti NW. 2015. Pengaruh penambahan tepungdaun pepaya dalam ransum komersial terhadap recahan karkas itik bali.Jurnal peternakan tropika 3 (3): 645-656.
Anugrah P. 2015. Pengaruh pemberian probiotik dan tepung kunyit dalam pakanterhadap bobot akhir danpersentase karkas itik pegagan, Skripsi.Universitas sriwijaya.
Bota BJ. 2007. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.)Dalam Pakan Komersil Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobotbadan dan Konversi Pakan Pada Ayam Pedaging Jantan. UndergraduateTesis Airlangga University Library. Surabaya.
Brahmantiyo B. Setioko R dan Prasetyo H. 2002. Karakteristik pertumbuhan itikpegagan sebagai sumber plasma nutfah ternak. Seminar NasionalTeknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor.
Dahlan M dan haqiqi S. .2012. Pengaruh tepung bawang putih (Allium sativum)terhadap kematian (Mortalitas) dan berat badan ayam pedaging (broiler).Skripsi. Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas IslamLamongan.
Dewanti RM. Irham dan Sudiyono. 2013. Pengaruh penggunaan enceng gondok(Eichornia crassipes) terfermentasi dalam pakan terhadap persentasekarkas, non karkas, dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan
Peternakan 37(1):19-25.
Direkttorat Jenderal Peternakan dan kesehatan hewan 2015. Pupolasi danproduksi peternakan diindonesia. Departemen peternakan
Hasanah E. 2005. Pengaruh Penambahan Antioksidan dan Pengkelat LogamTerhadap Aktifitas Proteolitik Enzim Papain. Skripsi Fakultas MIPA-IPB. Bogor.
20
Universitas Sriwijaya
Hastuti RP. 2008. Pengaruh Penggunaan Bubuk Bawang Putih (Allium sativum)dalam Ransum terhadap Performa Ayam Kampung yang Diinfeksi CacingAscaridia galli. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak,Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Herawati. 2006. Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah (ZingiberOfficinale Rosc) terhadap Produksi dan Profil Darah Ayam Broiler.Fakultas Peternakan. Universitas Muhammadiyah Purworejo
Hidayati. 2005. Efek Bawang Putih (Allium sativum)Terhadap Kadar LemakDaging.http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/31660. Diakses tanggal 30 januari 2016.
Judge MD.,. Aberle, ED Forrest, JC. Hedrick. HB And. Merkel, RA 1989.Principles of Meat Science. Kendall/ Hunt Publishing Co. Iowa
Kartasudjana R. 2005. Manajemen Tenak Unggas. Fakultas peternakan.
Universitas padjajaran press, bandung.
Komarudin., Rukimasih. Hardjosworo. PS. 2008. Performa Produksi ItikBerdasarkan Kelompok Bobot Tetas Kecil, Besar dan Campuran. SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008.
Koswara dan Sutrisno. 2013. Jahe RimpangdenganSejutaKhasiat.Ebookpangan.com. Diakses 03 Oktober 2015.
Krishna KL. Pandhavi M and Patel JA. 2008. Review on Nutritional, medicaland Pharmacological Properties of Papaya (Carica Papaya Linn).Natural Product radiance. Vol. 7 (4) 2008. Pp : 364-377
Lesson S. 2000. Nutrition and qualityof broiler carcass. Departement of Animaland Poultry science. University of Guelph.
Marhiyanto B. 2004. Beternak Bebek Darat Petelur. Gitamedia Press. Surabaya.
Maryam RY. Sani S. JuariahR. Firmansyah. dan Miharja. 2003. EfektivitasEkstrak Bawang Putih (Allium Sativum Linn). Dalam PenanggulanganAflatoksikosis Pada Ayam Petelur. Jurnal ilmu ternak dan veteriner Vol. 8No. 4 Th 2003 : 239 - 246.
Natamijaya A G Dan M Zulbardi , 2001. Pengaruh Penambahan Bawang Putih(Allium sativum) Terhadap Kinerja Karkas dan Jeroan broiler.Purwokerto.
Pramudyati S. 2003. Budidaya Itik Pegagan. Balai Pengkajian Tehnolgi Pertanian.Sumatera Selatan.
21
Universitas Sriwijaya
Purnamastuti S. S. 2006. Pengaruh Konsentrasi Sari Daun Pepaya dan LamaPemeraman Terhadap Persentase Kelarutan Protein dan Kadar TaninTempe Sorghum. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.(SkripsiSarjana Peternakan).
Rizal Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Andalas University Press. Padang.
Rahmawati, D. 2010. Khasiat Jahe Merah. http://dephita.student.umm.ac.id/khasiat-jahe-merah.pdf. Diakses 27 Februari 2016.
Rostiana., O. Nurliani B dan Mono R. 2005. Budidaya Tanaman Jahe. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Obatdan Aromatika. Sirkuler No. 11.
Ruhmana. 2001. Kunyit dan Jahe, Natural Antibiotik untuk Broiler.http://www.poultryindonesia.com. Diakses 26 November 2015.
Sams A.R.2001. Poultry meat processing. CRC Press, Washington D.C.PP:36.
Setioko, AR., prasetyo, IH. Brahmantiyo, B dan m. Purba. 2001. Koleksi dankarakterisasi sifat-sifat beberapa jenis itik. Laporan Hasil Penelitian. BalaiPenelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian. Deptan.
Setyanto AU. Atmomarsono, dan Muryani. R 2012. Pengaruh PenggunaanTepung Jahe Emprit (Zingiber officinale var Amarum) dalam Ransumterhadap Laju Pakan dan Kecernaan Pakan Ayam Kampung Umur 12Minggu. Animal Agriculture Journal. 1 (1): 711 – 720.
Siregar .2009. Tentang Ternak Unggas. www.poultryindonesia.com. [DiaksesOktober 2015]
Siregar AP . Sabrani, M dan Suroprawiro. P 1980. Teknik beternak ayampedaging di Indonesia. Margie Group. Jakarta.
Sisiwi PN. Widodo.E ,Irfan H. Djunaidi (2013). Pengaruh penambahan sari jahemerah (Zingiber Officinale var Rubrum) terhadap kualitas karkas itikpedaging. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.
Sri Suharti. 2004. Pusat Kajian Makanan,Minuman dan Obat Tradisonal.Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas PeternakanInstitut Pertanian, Bogor
Suprijatna E. Umiyati A. Ruhyat, K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. PenebarSwadaya. Jakarta.
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press.Yogyakarta
22
Universitas Sriwijaya
Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi 4. Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta.
Steel RGD and Torrie. JH1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatupendekatan biometric. P.T. Gramedia Utama: Jakarta.
Sutarpa dan Sutama, IN. 2008. Daun Pepaya dalam Ransum MenurunkanKolesterol pada Serum dan Telur Ayam. Jurnal Veteriner September 2008,9 (3) : 152-156.
Syamsiah dan Tajudin, 2003. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih (Alliumsativum. Media kedokteran Hewan dan Veterinery Malindo April 2013Surabaya
Syukur DA. 2007. Beternak Itik. Leaflet Dinas Peternakan Lampung. Diakses darihttp://disnakkeswan-lampung.go.id/brosur/itik.pdf. [Diakses Oktober2015]Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Wahyu J. 1992. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. UGM. Press, Yogyakarta.
Widarto W. 2015. Pengaruh pemberian probiotik dan tepung kunyit dalam pakanterhadap bobot akhir dan irisan karkas itik pegagan, Skripsi. Universitassriwijaya.
Widodo W. 2000. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Cetakan pertama,
Widodo W. 2005. Tanaman Beracun Dalam Kehidupan Ternak. UMM Press.Malang.
Williamson. G dan Payne. W.J.A. 1993. Pengantar Peternakan Di Daerah Tropis.Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Winarno. F. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia. PustakaUtama. Jakarta.
Wiryawan KG. Suharti S dan . Bintang. M 2005. Kajian Antibakteri Temulawak,Jahe dan Bawang Putih terhadap Salmonella typhimurium serta PengaruhBawang Putih terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging.Media Peternakan Vol. 28, No. 2 Agustus 2005 : 52-62.
Young LL., nortcutt, JK. Buhr, RJ., Lyson, CE and Ware G.o. 2001 Effect ohAge, Sex And Duration, Of Postmortem Again and PersentageYield OfParts from Broiler Chicken Carcasss.Poultry Sci. Hlm 376 – 379.
23
Universitas Sriwijaya
Zaeni. 2001. Komunikasi pribadi. Ketua Kelompok Tani Sinar Pagi, DesaKotadaro, Kec. Tanjung Rajo, Kab.Ogan Komering Ilir. PropinsiSumatera Selatan.
Zulbardi dan Bintang , 2007. Bawang putih (allium sativum) sebagai FeedAdditive .Seminar Tehnology Peternakan dan Veterinery Novindo, Mei2013 Jombang.