1 SKRIPSI PENGARUH STANDARDISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PADA PTP NUSANTARA XIV (PERSERO) PABRIK GULA CAMMING PERIODE 2012 – 2016 Oleh LILIS YUNISAR 105720471414 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
SKRIPSI
PENGARUH STANDARDISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PADA PTP NUSANTARA
XIV (PERSERO) PABRIK GULA CAMMING PERIODE 2012 – 2016
Oleh LILIS YUNISAR 105720471414
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2018
i
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai wujud baktiku kepada
ibunda dan ayahanda, saudara – saudaraku serta orang – orang yang
selalu memberi nasehat, yang senantiasa mendoakan, memberikan
motivasi dan menyayangiku selamanya.
MOTTO HIDUP
Bangkitlah, karena kesuksesan tidak menghampiri orang – orang yang
hanya tinggal bermalas – malasan.
“sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga
mereka mengubah diri mereka sendiri” (Q.S.Ar – Ra’d: 11)
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillaj penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengitunya merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Standardisasi Biaya
Produksi Terhadap Total Quality Control PT. Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Yunus dan ibu Sahriati yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa tulus tampa
pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
member semangat hingga akhir studi ini.Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan diakhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
v
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makasar
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE.,MM Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak . Dr. Mahmud Nuhung, MA, Selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Nurlina, SE., MM, Selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusuan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menungkan
ilmunya kepada penulis selam mengikuti kuliah
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
8. Rekan – rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Studi
Manajemen Angkatan 2014 yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi
ini.
vi
Akhirnya, Sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah – mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
LILIS YUNISAR, Tahun 2018 PENGARUH STANDARDISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PTP. XIV PABRIK GULA CAMMING KABUPATEN BONE PERIODE 2012 – 2016, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadyah Makassar. Dibimbing 0leh Mahmud Nuhung dan Nurlina. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis standardisasi biaya produksi terhadap total quality control pada 2016 Ptp. Xiv Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone Periode 2012 – 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis data menggunakan metode analisis quality control dan uji Regresi sederhana. Data diperoleh dari laporan keuangan pada PTP. XIV Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone. Hasil penelitian Biaya produksi pada tahun 2012 perusahaan mengalami keuantungan sebesar Rp. 2.133.000.000, tahun 2013 meningkat sebesarRp. 24.502.000.000, tahun 2014 sebesar Rp.10.729.000.000, pada tahun 2015 mengalami kerugian sebesar Rp.20.741.000.000 dan tahun 2016 mengalami kerugian sebesar Rp.8.287.000.000. sedangkan hasil analisis Total quality Control Pada tahun 2012 sebesar 36.167,92, pada tahun 2013 sebesar 30.917,26 sedangkan 2014 sebesar 27.639,40, pada tahun 2015 sebesar 27.277,55 dan pada tahun 2016 24.542,52. Kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi sederhana hasil analisis koefisien beta unstandardized sebesar -,442 (sig.) t sebesar 0,074, dan thitung -2,695 > ttabel 0,8054. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa standardisasi biaya produksi tidak berpengaruh terhadap total quality control, dengan nilai signifikan 0,074 lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis ditolak. Kata Kunci : Standardisasi Biaya Produksi , Total Quality Control
viii
ABSTRACT LILIS YUNISAR, 2018 THE EFFECT OF PRODUCTION COST STANDARDIZATION TO TOTAL QUALITY CONTROL PTP. XIV FACTORY SUGAR CAMMING REGENCY BONE PERIOD 2012 - 2016, Thesis Management Studies Program Faculty of Economics and Business Muhammadyah University of Makassar. Guided by Mahmud Nuhung and Nurlina. This study aims to assess and analyze the standardization of production costs to total quality control in 2016 Ptp. Xiv Sugar Factory Camming District Bone Period 2012 - 2016. The type of research used in this study is quantitative. Types of data using the method of quality control analysis and simple regression test. Data obtained from financial reports on PTP. XIV Sugar Factory Camming District Bone. Research results Production cost in 2012 the company experienced keuantungan of Rp. 2.133 million, the year 2013 increased by Rp. 24,502,000,000, in 2014 amounting to Rp.10,729,000,000, in 2015 suffered a loss of Rp.20.741.000.000 and in 2016 suffered a loss of Rp.8.287.000.000. while the Total Quality Control analysis results in 2012 amounted to 36,167.92, in 2013 of 30,917.26 while 2014 of 27,639.40, by 2015 by 27,277.55 and by 2016 24,542.52. Then proceed with simple regression analysis of unstandardized beta coefficient result of -, 442 (sig.) T equal to 0,074, and thitung -2,695> ttabel 0,8054. Based on the results of the analysis shows that the standardization of production cost does not affect the total quality control, with a significant value 0.074 greater than 0.05 so the hypothesis is rejected. Keywords: Standardization of Production Cost, Total Quality Control
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
Rp. 34.412.000.000, dan rata – rata Rp. 46.479.000.000. Dari data diatas
realisasi biaya produksi berfluktuasi artinya biaya yang dikeluarkan tidak
menentu sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan hasil analisa pada tahun 2012 perusahaan mengalami
keuantungan sebesar Rp. 2.133.000.000, tahun 2013 meningkat
sebesarRp. 24.502.000.000, tahun 2014 sebesar Rp.10.729.000.000, pada
tahun 2015 mengalami kerugian sebesar Rp.20.741.000.000 dan tahun
2016 mengalami kerugian sebesar Rp.8.287.000.000.
2. Analisis total quality control
Dalam mengaplikasikan data dari peralatan yang digunakan dalam
rangka quality control, pertama – tama penulis akan mengaplikasikan data
perusahaan pengolahan gula pada perusahaan PTP Nusantara XIV Pabrik
Gula Camming Kabupaten Bone. Dalam penggunaan Total Quality control
dengan rumus sebagai berikut :
a. Biaya Pengawasan mutu
QOC = R
Q =
Ro
Q
b. Biaya jaminan mutu
QAC = C.Q
c. Total biaya atau kualitas
TQC = QOC + QAC
d. Mean kerusakan bahan produk
56
e. Batas Pengendalian
UCL = UCL (Upper Control Limit) = √
LCL (Limit Control Limit) = √
Rumus – rumus itu akan diaplikasikan sesuai yang diperoleh yaitu data
sampel dari hasil pengolahan petani tebu pada tahun 2012 sejumlah
131.341 pohon setiap kali mengambil sampel selama satu tahun, pada
tahun 2013 sejumlah 161.515, tahun 2014 sejumlah 182.413, tahun 2015
sejumlah 200.121 dan tahun 2016 sejumlah 231.426 pohon aetiap kali
mengambil sampel satu tahun. Data tersebut dapat dilihat pada tabelyang
diperoleh dari perusahaan PTP Nusantara XIV Pabrik Gula Camming
Kabupaten Bone. Berdasarkan data hasil produksi gula yang mengalami
cacat.
Tabel 4.2 Jumlah cacat dan presentase cacat pertahun
No. Tahun Hasil Produksi Jumlah Yang
Cacat biaya mutu
1 2012 14.859,20 ton 4,36 ton 7.531
2 2013 14.242,08 ton 3,34 ton 7.980
3 2014 15.959,60 ton 2,51 ton 7.500
4 2015 16.772,68 ton 2,25 ton 7.250
5 2016 17.230,99 ton 1,98 ton 8.500
Jumlah 79.064,55 ton 14,44 ton 38.761
Sumber: PTP Nusantara XIV Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone,2018
Data lima periode tersebut, maka dapat dilihat bahwa jumlah produksi
setiap tahun selalu meningkat pada tahun 2012 adalah sebanyak
14.859,20 ton hasil produksi dan jumlah produk yang cacat sebesat 4,36
57
ton serta biaya mutu Rp.7.531, pada tahun 2013 hasil produksi sebesar
14.242,08 ton dan jumlah produk cacat adalah 3,34 ton serta biaya mutu
sebesar Rp.7.980, pada tahun 2014 hasi produksi adalah sebesar
15.959,60 ton dan jumlah produk cacat sebesar 2,51 ton serta biaya mutu
sebesar Rp.7.500, pada tahun 2015 jumlah hasil produksi sebesar
16.772,68 ton dan produk cacat sebesar 2,25 ton serta biaya mutu sebesar
Rp.8.231, sedangkan pada tahun 2016 jumlah hasi produksi sebesar
17.230,99 ton dan jumlah produk cacat sebesar 1,98 ton serta biaya mutu
sebesar Rp.8.500 .
Pemanfaatan peralatan yang ada yang dapat diambil sebagai contoh
diatas, dengan cara inilah bisa membawa menormalkan keadaan
penyimpangan yang terjadi, maka perlu perbaikan seluruh item yang jauh
dari luar Upper Control Limit (UCL) untuk menyusun dan membuat kembali
suatu bagan pengendalian harus diperhitungkan berdasarkan item – item
yang berada dalam Upper Control Limit (UCL).
Tabel 4.3 Data Hasil Analisis Quality Control
No. Tahun Hasil
Produksi
Jumlah Produk Cacat
QOC QAC TQC P Quality Control
UCL LCL
1 2012 14.859,20 ton 4,36 ton 3.408,07 38.437,76 36.167,92 0,0603 0,0701 0,0505
2 2013 14.242,08 ton 3,34 ton 4.264,09 29.225 30.917,26 0,0462 0,0549 0,0375
3 2014 15.959,60 ton 2,51 ton 6.358,40 18.312,96 27.639,40 0,0348 0.,0424 0,0272
4 2015 16.772,68 ton 2,25 ton 10.965,05 20.475 27.277,55 0,0312 0,0384 0,0348
5 2016 17.230,99 ton 1,98 ton 8.702,52 20.237,58 24.542,52 0,0274 0,0341 0,0207
jumlah 79.064,55 ton 14,44 ton
Sumber : Data diolah, 2018
58
Dari hasil perhitungan tersebut, pada tahun 2012 total biaya
pengawasan mutu sebesar Rp.3.408,07, total biaya jaminan mutu sebesar
Rp. 38.437,76, total biaya atas kualitas sebesar Rp.36.167,92, batas
pengendalian bawah 0,0505 atau 5% dan untuk batas atas 0,0701 atau
7%, sedangkan nilai rata – rata kerusakan 0,0603 atau 6%. Pada tahun
2013 total biaya pengawasan mutu sebesar Rp.4.264,09, total biaya
jaminan mutu sebesar Rp.29.225, total biaya atas kualitas sebesar
Rp.30.917,26, batas pengendalian bawah 0,0549 atau 5,49% dan untuk
batas atas 0,0375 atau 3,75%, sedangkan nilai rata – rata kerusakan
0,0462 atau 4,62%. Pada tahun 2014 total biaya pengawasan mutu
sebesar Rp.6.358,40, total biaya jaminan mutu sebesar Rp. 18.312,96,
total biaya atas kualitas sebesar Rp.27.693,40, batas pengendalian bawah
0,0272 atau 2,72% dan untuk batas atas 0,0424 atau 4,24%, sedangkan
nilai rata – rata kerusakan 0,0348 atau 3,48%. Pada tahun 2015 total biaya
pengawasan mutu sebesar Rp.10.965,05, total biaya jaminan mutu
sebesar Rp.20.475, total biaya atas kualitas sebesar Rp.27.277,55, batas
pengendalian bawah 0,0348 atau 3,48% dan untuk batas atas 0,0384 atau
3.84%, sedangkan nilai rata – rata kerusakan 0,0312 atau 3.12%. Pada
tahun 2016 total biaya pengawasan mutu sebesar Rp.8.702,52, total biaya
jaminan mutu sebesar Rp.20.237,58, total biaya atas kualitas sebesar
Rp.24.542,52, batas pengendalian bawah 0,0207 atau 2% dan untuk batas
atas 0,0341 atau 3,41%, sedangkan nilai rata – rata kerusakan 0,0274 atau
2,74%.
Dari analisis quality control tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses
dianggap dalam keadaan terkendali pada tahun 2012 – 2013 karena
59
semua nilai dari hasil analisis sampel terletak didalam batas – batas
pengendali UCL dan LCL, artinya nilai batas kontrol produk masih tetap
dalam keadaan terkendali sebab nilai proporsi cacat berada diantara batas
atas dan batas bawah.
Hal ini ditetapkan atas dasar lebih berhati – hati dan dengan
pengawasan yang lebih ketat, batasan yang telah disebut diatas adalah
merupakan gerak pengawasan yang dapat ditolerir.
Dengan perhitungan diatas, maka diperlihatkan bahwa sebenarnya
jumlah presentase cacat yang terjadi pada periode berikutnya dapat
ditekan sesuai dengan pedoman yang ada. Apabila hal tersebut diatas,
maka dapat berjalan dengan normal berarti pengendalian mutu yang
bersifat statistik dapat menunjukkan besarnya presentase yang
kejadiannya bervariasi.
1. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
menggunakan analisis regresi dengan meregresikan variabel
independen Standardisasi biaya produksi terhadap variabel
dependen total quality control. Uji hipotesis ini dibantu dengan
menggunakan program SPSS versi 21.
60
Tabel 4.4 Hasil Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46932,992 6653,225 7,054 ,006
standardisasi biaya produksi
-,442 ,164 -,841 -2,695 ,074
a. Dependent Variable: total quality control
Sumber: Hasil output SPSS (2017)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dianalisis model estimasi sebagai
berikut :
Y = 46932,992 – 0,442 X
Keterangan :
Y = Total Quality Control
X = Standardisasi biaya Produksi
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa :
a. Nilai konstanta sebesar 46932,992 mengindikasikan bahwa jika
variabel independen ( standardisasi biaya produksi ) adalah nol maka
Total Quality Control akan terjadi sebesar 46932,992.
b. Koefisien regresi variabel standardisasi biaya produksi (X) sebesar -
0,442 mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel
standardisasi biaya produksi akan menurun total quality control
sebesar 0,442, artinya jika standardisasi biaya produksi naik sebesar
0,442 maka total quality control akan menurun sebesar 0,442, dengan
demikian karena nilai koefisien regresi bernilai minus (-).
61
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan
variasi variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel
independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan
untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas (standar biaya
produksi) dalam menerangkan variabel terikatnya (total quality control).
Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square
sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,841a ,708 ,610 2776,26238
a. Predictors: (Constant), standardisasi biaya produksi
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Berdasarkan hasil uji koefisien deteminasi diatas, nilai R2 (R
Square) dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dari
tabel diatas diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,708, hal ini berarti
bahwa 7,08% yang menunjukkan bahwa standardisasi biaya produksi
dipengaruhi oleh total quality control. Sisanya sebesar 2,92%
dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
Hasil interpretasi atas hipotesis penelitian yang diajukan dapat
dilihat, standardisasi biaya produksi tidak berpengaruh terhadap total
quality control. Berdasarkan tabel diatas nilai signifikan dari
standardisasi biaya produksi sebesar 0,074 yang lebih besar dari 0.05,
hal ini menunjukkan bahwa Standardisasi biaya produksi tidak
62
berpengaruh signifikan terhadap total quality control. Dengan demikian
hipotesis ditolak.
C. Pembahasan
Dari hasil analisis standardisasi biaya produksi dan realisasi dapat
disimpulkan pada tahun 2012 perusahaan mengalami keuantungan sebesar
Rp. 2.133.000.000, tahun 2013 meningkat sebesarRp. 24.502.000.000, tahun
2014 sebesar Rp.10.729.000.000, pada tahun 2015 mengalami kerugian
sebesar Rp.20.741.000.000 dan tahun 2016 mengalami kerugian sebesar
Rp.8.287.000.000. Dengan membandingkan anggaran biaya produksi yang
telah ditentukan dimuka dengan biaya produksi sesungguhnya, maka jika
biaya produksi lebih besar daripada anggaran maka tidak menguntungkan,
sebaliknya jika biaya realisasi rendah dari anggaran maka dianggap
menguntungkan (hongren,2012:12)
Berdasarkan hasil analisis Total Quality control maka dapat disimpulkan
hasil TQC pada tahun 2012 sebesar 36.167,92, pada tahun 2013 sebesar
30.917,26 sedangkan 2014 sebesar 27.639,40, pada tahun 2015 sebesar
27.277,55 dan pada tahun 2016 24.542,52.
Berdasarkan hasil analisis rata – rata tingkat kerusakan dengan analisis
quality control, dapat disimpulkan bahwa proses dianggap dalam keadaan
terkendali pada tahun 2012 – 2013 karena semua nilai dari hasil analisis
sampel terletak didalam batas – batas pengendali UCL dan LCL, artinya nilai
batas kontrol produk masih tetap dalam keadaan terkendali sebab nilai
proporsi cacat berada diantara batas atas dan batas bawah.
63
Setelah menganalisis standardisasi biaya produksi dan Total quality
control maka dapat disimpulkan bahwa standardisasi biaya produksi yang
diterapkan pada PTP Nusantara XIV Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone
berpengaruh tehadap Total Quality Control. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa koefisien beta unstandardized variabel standardisasi
biaya produksi sebesar -,442 (sig.) t sebesar 0,074, dan thitung -2,695 < ttabel
0,8054. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa standardisasi biaya
produksi tidak berpengaruh terhadap total quality control. Hal ini berarti
bahwa semakin tinggi biaya produksi maka tidak akan menjamin kualitas baik
yang akan dihasilkan suatu perusahaan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan biaya produksi tidak berpengaruh
terhadap total quality control yaitu,
a. Tingginya tingkat kerusakan bahan baku yang masuk sehingga tidak
mencapai tingkat kualitas yang baik.
b. sistem pengendalian kualitas dalam memproduksi gula yang kurang
ditingkatkan terutama pada saat proses produksi.
c. karyawan mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam suatu
organisasi atau perusahan. Oleh karena itu, keberhasilan karyawan dalam
mengembangkan kewajibannya sangat tergantung pada rasa tanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, agar dapat mendorong
semangat kerja untuk terwujudnya tujuan perusahaan atau organisasi. Oleh
karena itu setiap pemimpin menempatkan karyawan pada bagian yang
penting, harus orang berpengalaman agar lebih menguasai tugasnya masing-
masing, sehingga tidak terlalu banyak produk cacat yang dihasilkan.
64
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :
a. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami keuantungan sebesar Rp.
2.133.000.000, tahun 2013 meningkat sebesarRp. 24.502.000.000, tahun
2014 sebesar Rp.10.729.000.000, pada tahun 2015 mengalami kerugian
sebesar Rp.20.741.000.000 dan tahun 2016 mengalami kerugian sebesar
Rp.8.287.000.000.
b. Hasil analisis Total Quality control maka dapat disimpulkan hasil TQC
pada tahun 2012 sebesar 36.167,92, pada tahun 2013 sebesar 30.917,26
sedangkan 2014 sebesar 27.639,40, pada tahun 2015 sebesar 27.277,55
dan pada tahun 2016 24.542,52.
c. Standardisasi biaya produksi memberikan pengaruh terhadap total quality
control pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.
Bone Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa sebesar -,442
(sig.) t sebesar 0,074, dan thitung -2,695 > ttabel 0,8054. Berdasarkan hasil
analisis menunjukkan bahwa standardisasi biaya produksi tidak
berpengaruh terhadap total quality control. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi biaya produksi maka tidak akan menjamin kualitas baik yang akan
dihasilkan suatu perusahaan . Sehingga hipotesis ditolak.
64
65
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka
diajukan saran – saran yaitu pelaksanaan pengawasan mutu yang dilakukan
perusahaan agar lebih ditingkatkan. Namun tetap memperhatikan biaya biaya
yang dikeluarkan serta alat dan bahan penunjang produksi, agar kegiatan
produksi diwaktu yang akan datang kerusakan produk tidak melebihi batasan
maksimum kerusakan . Selain itu hendaknya manajemen pengawasan mutu
perlu diperluas dengan melakukan pengawasan mutu hingga produk sampai
ke tangan konsumen.
Pihak perusahaan perlu melakukan pengontrolan biaya – biaya yang
harus dikeluarkan dalam melakukan pengawasan mutu agar biaya yang
dikeluarkan tidak melonjak terlalu tinggi. Peningkatan jumlah produksi juga
perlu ditingkatkan dan diimbangi dengan pengawasan biaya mutu agar tidak
terlalu banyak produk cacat yang dikeluarkan perusahaan agar mampu
mencapai tujuan perusahaan.
66
DAFTAR PUSTAKA
Adimiraldi, Y. 2011. Kajian Proses Produksi Dan Pengendalian Mutu Proses Pengemasan Pupuk Urea Di Pt. Pupuk Kajang, Masterthesis. Jurnal Liquidity Vol.2, No. 1, (http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53206
Diakses 20 Desember 2017)
Al Fakhi, Faiz. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Di Pt. Masscom Graphy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik, (http://eprints.undip.ac.id diakses 25
desember 2017)
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya .Edisi 12. Salemba Empat :Jakarta,
Chrestella. 2009. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Sepatu Dan Sendal Dengan Metode SPC (Statistical Process Control) pada PT. Gramido, (online), (http://library.binus.ac.id diakses 18 januari 2018)
Djamalu, Novita. 2012. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efer Indonesia Periode 2010 – 2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Gorontalo, (http://siat.ung.ac.id diakses 10 mei 2018)
Firdaus, Abdullah dan Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba
Empat
Hasibuan, Melayu, S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke – II. Jakarta : Pt. Bumi Aksara
Heizer, Jay dan Barry Rander, 2008. Manajemen Operasi (Buku 1 Edisi 9).
Salemba Empat, Jakarta
Irwan dan Haryono, Didi. 2015. Pengendalian Kualitas Statistik. Alphabet : Bandung
La Hatani. 2008. Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC). (Online), (http://digilib.mercubuana.ac.id diases 20 desember 2017)
Martusa, Riki dan Jennie, Marsiana. 2010. Evaluasi Biaya Standar Dalam
Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus PT. PG. Rajawali, Subang). Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi Vol.9 No. 11, (http://repository.maranatha.edu diakses 10 mei 2018)
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pendendalian manajemen, edisi