Page 1
SKRIPSI
PENGARUH SISTEM KEUANGAN DESA TERHADAP
KINERJA PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN
PATTALLASANG KABUPATEN GOWA.
Disusun dan Diusulkan Oleh:
DIAN LASMITHASARI SYAM
Nomor Stambuk : 105641117316
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 2
i
PENGARUH SISTEM KEUANGAN DESA TERHADAP KINERJA
PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Pemerintahan
Disusun dan Diajukan Oleh
DIAN LASMITHASARI SYAM.
Nomor Stambuk : 105641117316
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 5
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Dian Lasmithasari Syam.
Nomor Stambuk : 10564 1117316
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis / dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar, 4 Desember 2020
Yang Menyatakan,
Dian Lasmithasari Syam.
Page 6
v
Abstrak
DIAN LASMITHASARI SYAM (2020). Pengaruh Sistem Keuangan Desa
Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa
(Di bimbing oleh Lukman Hakim dan Nur Khaerah)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sistem
keuangan desa dalam kinerja pemerintahan desa di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa dan juga untuk mengetahui apakah ada pengaruh aplikasi sistem
keuangan desa terhadap kinerja pemerintahan desa di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif, jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan telaah dokumen.
Proses analisis data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pemeriksaan semua
data terkait, hasil wawancara mendalam, reduksi data, penyajian data kemudian
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya aplikasi
sistem keuangan desa memiliki efek postif dalam kinerja pemerintahan desa, dari
empat indikator dalam sistem keuangan desa yaitu perencanaan, dimana
perencanaan dalam aplikasi sistem keuangan desa memiliki pengaruh terhadap
kinerja pemerintahan desa.Pelaksanaan, dimana dalam pelaksanaan keuangan desa
dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa memiliki pengaruh terhadap
kinerja pemerintahan desa dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0.4. yang
artinya pelaksanaan memiliki kontribusi terhadap kinerja pemerintahan desa.
Pentausahaan, penatausahaan juga telah diindetifikasi bahwa penatausahaan
dalam aplikasi sistem keuangan desa memiliki pengaruh terhadap kinerja
pemerintahan desa.Pelaporanmemiliki pengaruh terhadap kinerja pemerintahan
desa.
Kata Kunci: Aplikasi, Kinerja, keuangan Desa, Pengelolaan, Pemerintahan.
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena
telah melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sistem Keuangan Desa
Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa di Kecamatan Patallassang Kabupaten
Gowa”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang saya ajukan untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiayah Makassar.
Tidak lupa penulis menghanturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Almarhumah Maemuna selaku orang
tua atas segala pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam mengejar dan mendidik sejak kecil hingga
sekarang ini. Semoga yang telah mereka berikan kepada saya menjadi
kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
2. AyahandaDr. H. Lukman Hakim, M.SIselaku pembimbing 1 dan Ibunda
Nur Khaerah, S.IP., M.SI selaku pembimbing II yang senantiasa
memberikan masukan dan arahan serta bimbingan dalam penyempurnaan
skripsi ini
3. Ibunda Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Page 8
vii
4. Ibunda Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si, ketua jurusan Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhammadiyah Makassar
5. Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
6. Seluruh Dosen-dosen, Staf Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan saya banyak sekali
ilmu, pengalaman, pembelajaran yang akan menjadi bekal saya di
kemudian harinya
7. Teman-teman IP Angkatan 016 yang selama ini selalu menemani,
membantu, dan memberikan memori yang indah selama menjadi
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Serta sahabat-sahabatku yang telah membantu kelancaran penyusunan
skripsi ini, dan terimakasih kepada diriku sendiri.
Semoga segala bantuan dan bimbingannya mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah Swt sebagai amal ibadah, Aamiin. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan ini banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak penulis sangat mengharapkan demi
perbaikan-perbaikan kedepannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Makassar, 4 Desember 2020
Penulis,
Dian Lasmithasari Syam
Page 9
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................................. iv
ABSTRAK.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR
ISI.........................................................................................................viiiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
BAB 1PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah. .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian. ........................................................................................ 6
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7
BAB IITINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 8
B. Tinjauan Teori/Konsep................................................................................. 9
1. Konsep Pemerintahan Desa......................................................................9
2. Sistem Keuangan Desa...........................................................................11
3. Konsep Aplikasi Sistem Keuangan Desa...............................................13
4. Kinerja Pemerintahan Desa....................................................................17
C. Kerangka Fikir ........................................................................................... 20
Page 10
ix
D. Hipotesis ..................................................................................................... 21
E. Definisi Operasional................................................................................... 22
BAB IIIMETODE PENELITIAN ..................................................................... 25
A. Tipe Penelitian ........................................................................................... 25
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 25
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 26
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 26
E. Informan Peneltian ..................................................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 28
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 30
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 32
A. Gambaran Umum Kecamatan Pattallassang................................................. 32
1. Profil Kecamatan Pattallassang................................................................32
2. Profil Desa Je'nemadinging......................................................................34
3. Profil Desa Pacellekang............................................................................40
4. Profil Desa Panaikang...............................................................................46
B. Sistem Keuangan Desa Di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa ...... 52
1. Perencanaan..............................................................................................52
2. Pelaksanaan..............................................................................................66
3. Penatausahaan..........................................................................................78
4. Pelaporan..................................................................................................82
C. Kinerja Pemerintah Desa Di Kecamatan Pattallassang ................................ 89
1. Individu.....................................................................................................89
2. Dukungan Organisasi................................................................................91
Page 11
x
3. Dukungan Manajemen..............................................................................94
D. Pengaruh Sistem Keuangan Desa Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa .... 96
1. Gambaran Umum Responden...................................................................96
2. Tekhnik Analisis Data............................................................................102
3. Hasil Analisis Deskriptif........................................................................105
4. Hasil Uji Regresi Sederhana...................................................................144
a. Hasil Uji Regresi Sederhana Secara Parsial.......................................144
b. Hasil Uji Regresi Sederhana Secara Simultan...................................157
E. Pembahasan ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VSIMPULAN ........................................................................................... 165
A. Simpulan .................................................................................................. 165
B. Saran ......................................................................................................... 167
DAFTARPUSTAKA.........................................................................................168
LAMPIRAN
Page 12
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah perangkat desaJe‟nemadinging.........................................36
Tabel 4.2 Tugas Perangkat Desa Je‟nemadinging.........................................37
Tabel 4.3 Mata pencaharian penduduk desa Je‟nemadinging........................39
Tabel 4.4 Jumlah Perangkat Desa Pacellekang..............................................42
Tabel 4.5 Tugas Perangkat Desa Pacellekang................................................43
Tabel 4.6 Mata pencaharian penduduk desa Pacellekang .............................45
Tabel 4.7 Jumlah Perangkat Desa Panaikang.................................................48
Tabel 4.8 Tugas Perangkat Desa Panaikang..................................................49
Tabel 4.9 Mata pencaharian penduduk desa Panaikang.................................51
Tabel 4.10 Pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan APBDesa.................62
Tabel 4.11 Kesimpulan Perencanaan...............................................................65
Tabel 4.12 Kesimpulan Pelaksanaan................................................................76
Tabel 4.13 Kesimpulan Penatausahaan............................................................81
Tabel 4.14 Kesimpulan Pelaporan...................................................................88
Tabel 4.15 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....................97
Tabel 4.16 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................98
Tabel 4.17 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan..........99
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Sistem Keuangan
Desa(X).........................................................................................101
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel
KinerjaPemeritahan Desa (Y).....................................................102
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Sistem
Keuanga Desa (X)........................................................................103
Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja
Pemerintahan Desa (Y)................................................................104
Tabel 4.22 Indikator Perencaan. Aplikasi Sistem Keuangan Desa Ini Dapat
Meningkatkan Kemampuan Kerja Anda.....................................106
Tabel 4.23 Indikator Perencaan. Dalam Perencanaan Anda Dapat
Merumuskan Program yang Akan Dilaksanakan Pada Desa.......107
Page 13
xii
Tabel 4.24 Indikator Perencaan. Dapat Merumuskan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem
keuangan Desa.............................................................................108
Tabel 4.25 Indikator Perencaan. Dapat Merumuskan Rencana Kerja
Pembangunan Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem
keuangan Desa.............................................................................109
Tabel 4.26 Indikator Perencaan. Dapat Menyusun Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem keuangan
Desa..............................................................................................110
Tabel 4.27 Rekapitulasi Aspek Perencanaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa
Di Kecamatan Pattallassang.........................................................111
Tabel 4.28 Indikator Pelaksanaan. Dapat Meningkatkan Infrastruktur Desa
Dalam Pelaksanaan Kegiatan.......................................................112
Tabel 4.29 Indikator Pelaksanaan. Dapat Menyusun Rencana Anggaran Kas
Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa....113
Tabel 4.30 Indikator Pelaksanaan. Dapat Menyelesaikan Tugas-Tugas
Administrasi Keuangan Desa Dalam Pelaksanaan Kegiatan.......114
Tabel 4.31 Indikator Pelaksanaan. Memahami Tugas Dalam Melakukan
Verifikasi Administrasi Keuangan...............................................115
Tabel 4.32 Indikator Pelaksanaan. Dapat Melakukan Pengadministrasian
Sumber-Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Dengan
Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa..........................115
Tabel 4.33 Rekapitulasi Aspek Pelaksanaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa
Di Kecamatan Pattallassang.........................................................116
Tabel 4.34 Indikator Penatausahaan. Mendapatkan Bimbingan Dalam Hal
Pembuatan Buku Kas Umum Dan Beberapa Buku Pembantu
Lainnya........................................................................................117
Tabel 4.35 Indikator Penatausahaan Dapat Membuat Buku Kas Umum dan
Beberapa Buku Pembantu Lainnya Dengan Menggunakan Aplikasi
Sistem Keuangan desa..................................................................118
Page 14
xiii
Tabel 4.36 Indikator PenatausahaanMemiliki Akuntabilitas Dalam
Penatausahaan..............................................................................119
Tabel 4.37 Indikator Penatausahaan. Memiliki Pengetahuan Yang Cukup
Dalam Melakukan Tugas Anda Yang Berkaitan Dengan Aplikasi
Sistem Keuangan Desa................................................................120
Tabel 4.38 Indikator Penatausahaan. Dapat Membuat Laporan Pertanggung
Jawaban Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan
Desa..............................................................................................121
Tabel 4.39 Rekapitulasi Aspek Pelaksanaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa
Di Kecamatan Pattallassang.........................................................122
Tabel 4.40 Indikator Pelaporan. Dapat Membentuk Pengatahuan Dasar
Tentang Aplikasi Sistem Keuangan Desa....................................123
Tabel 4.41 Indikator Pelaporan. Memiliki Kemampuan Dalam Pembuatan
Buku Laporan Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan
Desa .............................................................................................124
Tabel 4.42 Indikator Pelaporan. Mendapatkan Bimbingan Untuk
Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa..........................125
Tabel 4.43 Indikator Pelaporan. Membuat Pelaporan Kompilasi Realisasi
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Menggunakan Aplikasi Sistem
Keuangan Desa.............................................................................126
Tabel 4.44 Indikator Pelaporan. Dapat Membuat Pelaporan Realisasi
Kompilasi Dana Desa Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan
Desa..............................................................................................127
Tabel 4.45 Rekapitulasi Aspek Pelaporan Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang..............................................................128
Tabel 4.46 Indikator Individu. Memiliki Kemampuan Dalam Melakukan
Pekerjaan Anda............................................................................129
Tabel 4.47 Indikator Individu. Memiliki Etos Kerja Di dalam Pekerjaan
Anda.............................................................................................130
Tabel 4.48 Indikator Individu Memiliki Keterampilan Yang Mempuni Dalam
Pekerjaan Anda............................................................................131
Page 15
xiv
Tabel 4.49 Indikator Individu. Tanggung Jawab Dalam Pekerjaan Anda.....131
Tabel 4.50 Indikator Individu. Aplikasi Sistem Keuangan Desa Dapat
Memudahkan Pekerjaan Anda.....................................................132
Tabel 4.51 Rekapitulasi Aspek Individu Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang..............................................................133
Tabel 4.52 Indikator Dukungan Organisasi. memiliki Kemampuan Dalam
Mengambil Keputusan Atau Menyelesaikan Masalah.................134
Tabel 4.53 Indikator Dukungan Organisasi. Memiliki Kemampuan Dan
Mengembangkan Kompetensi Pegawai.......................................135
Tabel 4.54 Indikator Dukungan Organisasi. Adanya Organisasi PKK
Membantu Tugas..........................................................................136
Tabel 4.55 Indikator Dukungan Organisasi. Organisasi Karang Taruna Dapat
Membantu Tugas Anda................................................................136
Tabel 4.56 Indikator Dukungan Organisasi. Setiap Tugas Akan Ditangani Oleh
Aparat Pemerintah Yang Berwenang...........................................137
Tabel 4.57 Rekapitulasi Aspek Dukungan Organisasi Pada Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang.........................138
Tabel 4.58 Indikator Dukungan Manajemen Mendapatkan Fasilitas Dalam
Mengerjakan Tugas Anda.............................................................139
Tabel 4.59 Indikator Dukungan Manajemen. Memiliki Kemampuan Untuk
Membimbing Staf Desa Untuk Mencapai Efesiensi dan
Efektivitas.....................................................................................140
Tabel 4.60 Indikator Dukungan Manajemen. dapat menubuhkan motivasi
untuk bekerja secara optimal kepada Pemerintahan Desa............141
Tabel 4.61 Indikator Dukungan Manajemen. Mendapatkan Prasarana Dalam
Mengerjakan Tugas Anda......................................... ...................142
Tabel 4.62 Indikator Dukungan Manajemen. Memiliki Kemampuan dalam
membangun sistem kerja yang aman dan harmonis ....................143
Tabel 4.63 Rekapitulasi Aspek Dukungan Manajemen Pada Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang.........................144
Page 16
xv
Tabel 4.64 Uji regresi linear sederhana (pengaruh perencanaan terhadap
kinerja pemerintahan desa)...........................................................145
Tabel 4.65 Uji regresi linear sederhana (pengaruh pelaksanaan terhadap
kinerja pemerintahan desa)...........................................................148
Tabel 4.66 Uji regresi linear sederhana (pengaruh penatausahaan terhadap
kinerja pemerintahan desa)...........................................................151
Tabel 4.67 Uji regresi linear sederhana (pengaruh pelaporan terhadap kinerja
pemerintahan desa).......................................................................154
Tabel 4.68 Uji regresi linear sederhana (pengaruh sistem keuangan desa
terhadap kinerja pemerintahan desa secara simultan)..................158
Page 17
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur OrganisasiDesa Je‟nemadinging.....................................38
Gambar 4.2 Struktur OrganisasiDesa Pacellekang...........................................44
Gambar 4.3 Sturktur OrganisasiDesa Panaikang..............................................50
Gambar 4.4 Alur perencanaan proses RPJM Desa............................................53
Gambar 4.5 Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa...........................57
Gambar 4.6 Alur penyusunan APBDesa............................................................60
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah menyatakan bahwa pemerintahan desa adalah
kegiatan pemerintahan yang dilaksankan oleh pemerintah desa dan badan
permusyarawatan desa. Yang dimana desa di berikan kesempatan untuk
mengurus tata pemerintahannya sendiri serta pelaksana pembangunan
guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, oleh
karena itu desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu di
lindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan
demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam
melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang desa.
Semakin majunya desa maka pemerintah juga melakukan
perubahan undang-undang unuk pelaksanaan desa kedepannya seperti
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2018 Pasal 1 Ayat
1 tentang Pengelolaan Keuangan Desa menyatakan desa adalah desa dan
desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
Page 19
2
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat hak asal usul, dan
atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pelaksana pengelolaan keuangan desa adalah perangkat desa yang
melaksanakan pengelolaan keuangan desa berdasarkan keputusan kepala
desa yang menguasakan sebagaian kekuasaan Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Kekuasaan Desa (PKPKD), dan juga pengelolaan keuangan
desa adalah keseluruhan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan desa
berdasarkan Pasal 1 Ayat 15 dan Ayat 6 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa. Yang melaksanakan
pengelolaan keuangan desa yaitu, sekretaris desa, kepala urusan dan
kepala saksi, kepala urusan keuangan.
Berdasarkan Pasal 9 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2018 tentang pengelolaan keuangan desa menjelaskan bahwa anggaran
pendapatan dan belanjadesa terdiri dari pendapatan desa, belanja desa, dan
pembiayaan desa. Dalam peraturan menteri dalam negri Nomor 66 Tahun
2014 tentang perencanaan desa yaitu pengaturan pada aspek perencanaan
di arahkan agar seluruh proses penyusunan APBDesa semaksimal
mungkin dapat menunjukkan latar belakang pengambilan keputusan dalam
penetapan arah kebijakan umum, skala prioritas dan penetapan alokasi,
serta distribusi sumber daya dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Page 20
3
APBDesa dapat menjadi cerminan kinerja dan kemampuan
pemerintah desa dalam membiayai dan mengelola penyelenggaraan
pemerintah dan pelaksaan pembangunan di desa. Pada kenyataannya
banyak ditemukan keluhan masyarakat yang berkaitan dengan
pengalokasian anggaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan skala
prioritas, serta kurang mencerminkan aspek ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas (Mardiasmo, 2009)
Pendapatan desa dalam Pasal 11 Ayat 1 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa yaitu semua
pemerintah desa dalam satu tahun anggaran yang menjadi hak desa dan
tidak perlu dikembalikan oleh desa.Keuangan desa di kelola berdasarkan
asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran berdasarkan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Pengertian kinerja instansi pemerintahan menurut lembaga
administrasi negara republik Indonesia (2003) adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian sasaran tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran
dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksana kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program dan kebijaksanaan yang di tetapkan. Kinerja dapat
dikatakan suatu proses pencapaian yang dapat memberikan hasil dari
proses pencapaian tersebut. Dari hasil penelitian (Suwandi, 2013),
menyatakan bahwa kinerja pemerintah kini lebih banyak mendapat sorotan
Page 21
4
terlebih lagi bagian keuangan dan perencanaan pemerintah, tuntutan atas
perubahan baik secara individu maupun kelompok sangat di harapkan.
Awal mulanya sistem tata kelola keuangan ini diberi nama
SIMDA (Sistem Inovasi Manajemen Daerah) oleh BPKP (Badan
Pengadaan Keuangan dan Pembangunan). Pada tahun 2016 pemerintah
pusat bersama dengan kementrian dalam negeri dan badan pengadaan
keuangan dan pembangunan resmi mengubah nama sistem inovasi
manajemen daerah menjadi sistem keuangan desa, hal inilah yang
mempelopori aplikasi sistem keuangan desa dan di sosialisasikan di
seluruh desa-desa yang ada di Indonesia. Penerapan Sistem keuangan desa
ini sangat penting karena dapat membantu pemerintah desa dalam
pengelolaan keuangan desa yang efektif dan evisien. Hampir semua
laporan keuangan akan di buat oleh bendahara desa.
Wilayah Kabupaten Gowa terbagi l8 kecamatan dengan jumlah
desa/kelurahan keseluruhan sebanyak 169 dan 726 dusun/lingkungan
(tersedia di https://sulselprov.go.id diakses pada tanggal 13 maret 2020).
Pada tahun 2016 lalu sistem keuangan desa secara efektif telah digunakan
di 121 desa yang ada di Kabupaten Gowa tetapi hanya 96 desa yang
menerapkan sistem keuangan desa berbasis aplikasi Online
Monitoringsistemperbendaharaandananggaran negara masih ada 25 desa
yang belum menerapkan sistem keuangan desa berbasis aplikasi
dikarenakan terkendala oleh koneksi jaringan (tersedia di
https://makassar.sindonews.com diakses pada tanggal 13 maret 2020).
Page 22
5
Salah satu desa yang menerapkan sistem keuangan desa berbasis aplikasi
Online Monitoringsistem perbendaharaan dan anggaran negara yaitu desa
yang ada di kacamatan pattallassang
Aplikasi ini telah terstruktur dengan baiksehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam pengimputan dana desa dikarenakan
semua data entri (input) yang di masukkan kedalam aplikasi akan keluar
kedalam pelaporan (output), sehingga setiap desa mampu mengelola dana
desa secara transparansi. Aplikasi sistem keuangan desa ini menggunakan
database microsoft acces sehingga lebih mudah digunakan oleh
pemerintahan desa.
Desa-desa yang ada di Kecamatan Pacellekang dalam hal
pelaporan keuangan berbasis aplikasi sistem keuangan desa
perkembangannya sangat pesat dilihat dari pelaporan (output) keuangan
desa yang sangat terperinci dan anggaran desa yang didistribusikan dari
pusat tiap tahunnya kian bertambah. Bertambahnya anggaran desa dari
pusat dapat memajukan desa-desa yang ada di Kecamatan Pattallassang
tergantung bagaimana aparat desa mengelola keuangan desanya. Maka
disinilah perlunya aplikasi sistem keuangan desa agar keuangan desa tidak
disalah gunakan oleh oknum-oknum tertentu.
Dengan adanya latar belakang dan kareteristik berbeda di setiap
desa, maka peneliti melakukan penelitian menggunakan metode deskriptif
kuantitatif dan kualitatif, dalam penelitian ini, peneliti menerapkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Page 23
6
Desa untuk mengetahui seberapa besar peran aplikasi sistem keuangan
desa terhadap kinerja perangkat desa yang ada di Kecamatan Pattallassang.
Berangkat dari permasalahan yang telah dijabarkan pada paragraf
sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul pengaruh sistem keuangan desa terhadap kinerja pemerintahan desa
di Kecematan Pattallassang Kabupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang, maka dapat di identifikasi masalah yang
timbul dalam penelitian ini, yaitu
1). Bagaimana sistem keuangan desa di Kecematan Pattallassang
Kabupaten Gowa?
2). Bagaimana kinerja pemerintahan desa di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa?
3). Seberapa besar pengaruh sistem keuangan desa terhadap kinerja
pemerintahan desa yang ada di Kecematan Pattallassang Kabupaten
Gowa?
C. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini ditunjukan untuk mendapatkan data empiris ada atau
tidaknya pengaruh sistem keuangan desa dan akuantabilitas terhadap
kinerja pemerintahan desa. Maka sesuai dengan rumusan masalah yang
telah ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah,
Page 24
7
1). Untuk mengetahui sistem keuangan desa terhadap pemerintahan desa di
Kecematan PattallassangKabupaten Gowa.
2).Untukmengetahui kinerja pemerintahan desadi Kecematan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
3). Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh sistem keuangan desa
terhadap kinerja pemerintahan desa yang ada di Kecematan
Pattallassang Kabupaten Gowa
D. Kegunaan Penelitian.
1. Bagi instusi pemerintahan.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa di kembangkan dalam
instansi pemerintahan yang diterapkan di pemerintahan desa dan
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
menganalisis penggunaan sistem keuangan desa dan akuntabilitas.
2. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sistem keuangan desa.
Page 25
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Dari beberapa penelitian tentang variabel yang
mempengaruhi sistem keuangan desa terhadap kinerja pemerintahan desa
dapat dilihat dibawah ini:
l). (Suwandi, 2013), melakukan penelitian dengan judul pengaruh
kejelasan sasaran anggaran dan desentralisasi terhadap kinerja
pemerintah daerah, hasil dari penelitian yaitu memiliki kejelasan
sasaran anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
pemerintah. Dimana semakin baik kejelasan sasaran anggaran maka
semakin baik pula kualitas kerja, dan juga penerapan desentralisasi
pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintah
karena semakin baik penerapan desentralisasi pemerintah maka
semakin baik pula kualitas kinerja.
2). (Dina Rulyanti, 2017)melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan
keuangan desa sebagai variabel intervening, hasil penelitian ini yang
telah dilakukan yaitu regulasi tidak berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan desa dan kinerja pemerintah desa. karena aparatur desa
masih mengalami kesulitan dalam memahami dan
Page 26
9
mengimplementasikan berbagai bentuk peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan juga komitmen
organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap pengelolaan
kuangan desa dan kinerja pemerintah desa, sedangkan komunikasi
tidak berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan desa dan kinerja
pemerintahan desa.
3).(Deva et al., 2017), melakukan penelitian dengan judul pengaruh
kualitas sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, serta peran
pendamping desa terhadap efektivitas penggunaan sistem keuangan
desa (studi pada desa penerima dana desa di Kabupaten buleleng)
hasil dari penelitian ini yaitu kualitas sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan
sistem keuangan desa, dan pendidikan dan pelatihan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan siskeudes, dan
juga peran pendamping desa berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas penggunaan siskeudes.
B. Tinjauan Teori/Konsep
1. Konsep Pemerintahan Desa
Pemerintah Desa atau disebut juga Pemdes adalah lembaga
pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini
diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang
pemerintahan desa. Pemimpin pemerintahan desa yang telah diketahui
Page 27
10
adalah kepala desa yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Kepala desadibantu oleh perangkat desa sebagai unsur
penyelenggaran pemerintahan desa seperti melaksanakan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat
desa.
Berdasarkan Pasal 26 ayat 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang desa menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas kepala desa
berwenang:
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
b. mengangkat dan memberhentikan perangkat desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa;
d. menetapkan peraturan desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;
h. membina dan meningkatkan perekonomian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif
untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa;
i. mengembangkan sumber pendapatan desa;
j.mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa;
Page 28
11
l. memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
n.mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
o.melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Sistem Keuangan Desa.
Sistem keuangan desa adalah salah satu bentuk inovasi sistem
pelaporan keuangan desa yang mengutamakan transparansi, dan
aksesbilitas sehingga mampu mengefisienkan waktu. Ada 3 tujuan
pelaporan keuangan pemerintah yaitu, akuntabilitas, manajerial, dan
transparansi. Akuntabilitas diartikan sebagai pertanggung jawaban
aparat pemerintah dalam mengemban amanah atau tugasnya dalam hal
keuangan desa. Menurut (Kusumaningrum, 2010)mengatakan bahwa
manajerial berarti menyediakan informasi keuangan yang berguna
untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta
memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, utang, dan
ekuitas dana. Dimana transparansi keuangan desa yaitu keterbukaan
aparat pemerintah yang memungkinkan masyarakat agar mendapat
informasi tentang keuangan desa.
Berdasarkan data badan pengawasan keuanga dan pembangunan
menyatakan bahwa, aplikasi sistem keuangan desa merupakan aplikasi
Page 29
12
yang dikembangkan badan pengawasan keuangan dan pembangunan
dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa.Fitur-
fitur yang ada dalam aplikasi pengelolaan keuangan desa dibuat
sederhana dan user friendly sehingga memudahkan pengguna dalam
mengoperasikan aplikasi sistem keuangan desa.Dengan proses
penginputan sekali sesuai dengan transaksi yang ada, dapat
menghasilkan output berupa dokumen penatausahaan dan laporan-
laporan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, antara lain:
1. Dokumen Penatausahaan:
2. Bukti Penerimaan;
3. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
4. Surat Setoran Pajak (SSP);
5. Dan dokumen-dokumen lainnya
6. Laporan-laporan:
7. Laporan Penganggaran (Perdes APBDesa, RAB, APBDesa per
Sumberdana);
8. Laporan Penatausahaan (Buku Kas Umum, Buku Bank, Buku Pajak,
Buku Pembantu, dan Register
Berdasarkan data Badan Pengawasan Keuanga dan Pembangunan
menyatakan bahwaadapun kelebihan aplikasi sistem keuangan desa
antaralain, yaitu:
a. Sesuai Peraturan
b. Memudahkan Tatakelola Keuangan Desa
Page 30
13
c. Kemudahan Penggunaan Aplikasi
d. Dilengkapi dengan Sistem Pengendalian Intern (Built-in Internal
Control)
e.Didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi dan manual
aplikasi.
3. Konsep Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Aplikasi sistem keuangan desa adalah sebuah aplikasi pengelolaan
keuangan desa yang dikembangkan oleh badan pengawasan keuangan
dan pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola
keuangan desa.Aplikasi sistem keuangan desa merupakan alat bantu
yang diperuntukan untuk pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan
desa mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban secara komputerisasi.(risehtunong,
2018).
Pengelolaan keuangan desa suatu proses pengelolaan keuangan
desa yang terdiri dari 4 tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
dan pelaporan. Menurut(Malahika et al., 2018), mengatakan bahwa:
a).Perencanaan merupakan tahap perumusan program atau kegiatan
yang akandilaksankan pada desa yang bersangkutan.
b). Pelaksanaan keuangan desa merupakan kegiatan dari proses
perencaan yang sudah ada dan kemudian pertahap-pertahap
dilaksanakan dalam pembangunandesa.
Page 31
14
c).Penatausahaan keuangan desa merupakan suatu kegiatan pada tahap
ini proses penatausahaan dalam proses pembangunan desa dan
laporan harus dilakukan denganbaik.
d). Pelaporan keuangan desa yang di maksud adalah tahap terakhir dari
bentuk pengelolaan keuangan desa.
Keunggulan dan kelebihan dari aplikasi sistem keuangan desa versi
peraturan menteri dalam negeri 20 Tahun 2018 diantaranya :
1. Sesuai dengan regulasi pengelolaan keuangan desa yang berlaku;
2. Aplikasi sistem keuangan desa memudahkan tata kelola keuangan
desadan danadesa;
3. User friendly sehingga memudahkan dalam penggunaan aplikasi
untuk level pemerintah desa;
4. Didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi dan manual
aplikasi;
5. Dibangun dan dikembangkan dengan melibatkan seluruh pihak yang
terkait denganpengelolaan keuangan desa (built-in internal
control);
6. Kesinambungan maintenance karena merupakan aplikasi resmi
pemerintah;
Aplikasi dapat diintegrasikan dengan aplikasi terkait pengelolaan
keuangan desa lainnya, seperti aplikasi OM-SPAN milik Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) dan SIPEDE milik Kementerian Desa
Page 32
15
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa
PDTT).
Aplikasi sistem keuangan desa merupakan aplikasi untuk
mengelola keuangan desa. Aplikasi ini tetap menggunakan
database Microsoft Access sehingga lebih portable dan mudah
diterapkan oleh pengguna aplikasi yang awam sekalipun. Adapun
langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi sistem keuangan desa ini
adalah sebagai berikut
1). ini adalah tampilan awal dari aplikasi sistem keuangan desa.
2).Log in ke sistem menggunakan user ID dan password yang dimiliki
setiap desa yang ada diKecamatan Pattallassang
3).Tanda panah merah menunjukkan data entri atau input lalu muncul
pilihan yaitu perencanaan,penganggaran, penatausahaan, dan
pembukuan.dokumen perencanaan berupa Rencana Pembangunan
Page 33
16
Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa), dokumen penganggaran berupa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), Rincian
Anggaran Pendapatan(RAP), Rincian Anggaran Belanja
(RAB), dokumen penatausahaan berupa buku kas umum, buku
bank, buku pajak, buku rincian pendapatan, buku rincian
pembiayaan, buku kas pembantu kegiatan, dan bukti transaksi.
4). Tanda merah menunjukkan pelaporan atau output, laporan-laporan
berupa laporan realisasi APBDesa, laporan kekayaan milik desa,
laporan realisasi per sumber dana, dan laporan kompilasi tingkat
kabupaten/kota, baik laporan kompilasi dana desa yang menjadi
syarat pencairan dana desa maupun laporan kompilasi realisasi
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes yang menjadi lampiran
laporan keuangan Pemda.
Page 34
17
4. Kinerja Pemerintahan Desa
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi, organisasi yang tertuang
dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006). Dengan
demikian kinerja dapat di artikan suatu proses pencapaian yang dapat
memberikan hasil dari proses pencapaian tersebut.
Aparat desa dituntut dapat mengembangkan masyarakat dengan
segala sumber daya yang kita miliki secara baik. Faktor kemampuan
sumber daya manusia (aparat pemerintah) berpengaruh terhadap kinerja
pemerintahan desa. (Malayu S.P, 2017)mengartikan sumber daya
manusia sebagai kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu. Aparat pemerintah merupakan elemen yang
penting dalam pembentukan kinerja pemerintahan. Aparat pemerintah
harus memiliki kesadaran tinggi tentang peran dan fungsinya dalam
menjalankan tugasnya dengan memberdayakan berbagai potensi dalam
dirinya, seperti fikiran, hati, dan akal budinya.
Pembentukan dibidang keuangan dilakukan untuk mewujudkan
atau meningkatkan profesionalisme aparat pemerintahan agar mampu
mendukung keberhasilan pemerintah dalam hal aplikasi sistem
keuangan desa. Sehingga Pemerintah dapat memfasilitasi aparat
pemerintahan desa dengan memberikan pelatihan kinerja untuk
berkembangnya kinerja pemerintahan desa yang berlandaskan sumber
Page 35
18
daya manusia serta ilmu kemampuan yang terus meningkat agar aparat
pemerintahan desa memiliki daya saing yang kompetitif.
Profesionalisme menjadikan aparat pemerintahan desa sebagai faktor
penting dalan proses pembentukan sistem keuangan yang unggul.
Dalam pemberian upaya pelatihan kepada aparat pemerintahan
desa dilakukan seperti memberikan training kepada aparat
pemerintahan desa, dan memberikan motivasi seperti upah yang layak
kepada aparat pemerintahan desa yang telah bekerja keras dalam
perumusan anggaran desa. Karena adanya motivasi kerja dapat
mendorong tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam
dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat
tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil sehingga
mencapai kepuasan sesuai dengan keinginannya (Harini Susilowati,
2014).
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, dalam
Payaman Simanjuntak (Maria Devita, 2017)yaitu:
a).Faktor individu, faktor individu adalah kemampuan dan keterampilan
melakukan kerja. Kompetensi seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang dapat dikelompokan dalam dua golongan, yaitu
kemampuan dan keterampilan kerja serta motivasi dan etos kerja
b).Faktor kedua yaitu faktor dukungan organisasi. Dalam melaksanakan
tugasnya, pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia
Page 36
19
bekerja. Dukungan tersebut adalah dalam bentuk pengorganisasian,
penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyaman lingkungan
kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengoragnisasian
dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi setiap orang tentang
sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai sasarn tersebut. Setiap orang perlu memiliki dan
memahami uraian jabatan dan tugas yang jelas.
c). Faktor ketiga yaitu dukungan manajemen, kinerja perusahaan dan
kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada kemamouan
manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan
membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan
harmonis, maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja,
demikian juga dengan menumbuhkan motivasi seluruh karyawan
untuk bekerja secara optimal.
Selain itu kinerja adalah prestasi dari suatu individu, dan dari hasil
penelitian (M. Amin, 2017)mengatakan apabila pemerintah desa
mampu menerapkan kinerja aparatur pemerintah maka tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang
tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi akan berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan dan juga akan membentuk good
governance. Hasil penelitian (Dina Rulyanti, 2017)menunjukkan bahwa
kinerja pemerintahan desa adalah kinerja kepala desa yang di bantu
Page 37
20
perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. Dalam
lingkungan pemerintahan desa, kepala desa dan seluruh perangkat desa
sebagai pelaksana tugas pemerintah desa dengan baik demi terciptanya
kesejahteraan dan pembangunan rakyat di desa.
C. Kerangka Fikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting, (Sugiyono, 2010)Dengan demikian pemerintah
menyediakan terobosan baru agar mempermudah kinerja pemerintah, jika
kinerja pemerintahan tidak maksimal akan berdampak kepada pelayanan
sehingga dapat merugikan masyarakat.
Adanya terobosan baru dari pemerintah yaitu sebuah aplikasi sistem
keuangan desa agar aparat pemerintahan desa lebih muda mengelola
keuangan desa serta pelaporan keuangan baik kepada pemerintah maupun
kepada masyarakat. Hal inilah yang dilakukan pemerintah untuk mencapai
keberhasilan dalam pengelolaan keuagan yang transparansi dan akuntabel.
Dari teori maka akan terbentuk kerangka berpikir, maka kerangka pikir
dalam penelitian ini meliputi pengelolaan sistem keuangan desa sebagai
variabel X dan kinerja pemerintahan sebagai variabel Y, lalu terbentuklah
kerangka pikir seperti dibawah ini
Page 38
21
D. Hipotesis
Hipotesis adalah alat kerja teoritis, hipotesis ini dapat dilihat dari
teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah apa yang akan diteliti,
hipotesis juga digunakan untuk menguji dan ditunjukkan kemungkinan
benar atau tidak benar suatu pernyataan.
Pengaruh Sistem Keuangan Desa
Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Patallassang Kabupaten
Gowa
Sistem Keuangan Desa
(X)
1. Perencanaan keuangan
2. Pelaksanan keuangan
3.Penatausahaan Keuangan
4. Pelaporan keuangan
(Malahika et al., 2018)
Kinerja Pemerintahan
Desa (Y)
1. Individu
2. Dukungan organisasi
3. Dukunganmanajemen.
(Simanjuntak (Maria,
2017).
Meningkatkan Kinerja Pemerintahan desa yang ada
di kecamatan pattallassang
Page 39
22
1. Ho (Hipotesis Nol): Tidak ada pengaruh terhadap variabel system
keuangan desa terhadap variabel kinerja pemerintahan desa.
2. Ha (Hipotesis Alternatif): Ada pengaruh terhadap variabel system
keuangan desa terhadap variabel kinerja pemerintahan desa.
E. Definisi Operasional
1. Sistem keuangan desa adalah aplikasi yang dikembangkan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
a. Dengan adanya aplikasi system keuangan ini dapat meningkatkan
kemampuan dalam perencanaan, dalam tahap ini perencanaan akan
merumuskan program berupa Rencana Pembangunan Menengah
Desa (RPJM Desa), dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
Desa), serta perumusan APBDesa.
b. Dengan adanya aplikasi sistem keuangan inidapat meningkatkan
kemampuan dalam pelaksanaan, pelaksanaan bagian dari kegiatan
proses perencanaan kemudian dilaksanakan dalam tahap
infrastruktur desa, serta dalam pelaksanaan dapat menyusun rencana
anggaran kas desa serta dapat menguasai seluruh bagian administrasi
pelaksanaan.
c. Dengan adanya aplikasi sistem keuangan ini meningkatkan dalam
penatausahaan, dalam tahap penatausahaan bertumpu pada tugas dan
tanggung jawab bendahara, seperti dalam urusan buku kas umum,
buku bank, buku pajak, buku rincian, buku kas pembantu kegiatan,
Page 40
23
dan bukti transaksi dalam tahap ini proses pembangunan desa dan
laporan harus dilakukan dengan baik
d. Dengan adanya aplikasi sistem keuangan ini meningkatkan dalam
pembuatan laporan tata kelola keuangan dengan adanya sistem
keuangan desa ini dapat mempercepat penyusunan laporan seperti
dokumen Perencanaan berupa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan
Desa (RKP Desa), Dokumen Penganggaran berupa Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), Rincian Anggaran
Pendapatan, Rincian Anggaran Belanja (RAB).
2. Kinerja Pemerintahan Desa (Variabel Y).
a. Individu yaitu kemampuan dan keterampilan dalam melakukan
pekerjaan. Kompetensi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu kemampuan dan keterampilan kerja serta motivasi dan etos
kerja.
b. Dukungan organisasi yaitu pegawai memerlukan dukungan
organisasi tempat ia melaksanakan tugasnya. Dukungan tersebu
adalah penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyamanan
lingkungan kerja, kondisio dan syarat kerja, serta sasaran apa yang
perlu dicapai.
c. Dukungan manajemen yaitu kinerja instansi dan kinerja setiap orang
juga sangat tergantung pada kemampuan manajerial para manajemen
atau pimpinan, baik dengan membangun system kerja dan hubungan
Page 41
24
industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan
mengembangkan kompetensi pekerja, demekian juga dngan
menumbuhkan motivasi seluruh karyawan untk bekerja secara
optimal.
Page 42
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Untuk jenis penelitian ini menggunakan mixed method yaitu deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif yakni suatu
bentuk penelitian yang bertujuan memberikan gambaran umum berbagai
macam data yang dikumpulkan dari lapangan secara objektif yang
berkaitan dengan sistem keuangan desa, dan untuk mengetahui pengaruh
aplikasi sistem keuangan desa yang ada di KecamatanPatallassang
Kabupaten Gowa maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif yakni suatu penelitian yang menilai
dan mengungkapkan permasalahan mengenai apa adanya sesuai dengan
kenyataan yang ada dilapangan.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian yaitu selama 2 bulan,Penelitian ini dilaksanakan di
Desa Panaikang, Desa Paccellekang, dan Desa Je‟nemadinging yang
terletak di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi
Selatan. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui apakah
pengimplementasian sistem keuangan desa sangat berpengaruh terhadap
kinerja pemerintah desa.
Page 43
26
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis sumber data terdiri dari :
1. Data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari wawancara terhadap
informan yang berkaitan dengan penilitian yang dilakukan dan juga
berupa jawaban dari kuesioner.
2. Data sekunder, yaitu data pendukung data yang diperoleh dari literatur–
literatur dan dokumen-dokumen serta laporan-laporan yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, seperti dokumen
mengenai dana desa, dan karya tulis yang berkaitan dengan persoalan
yang diteliti, dan didapat dari institusi pemerintahan yang bersangkutan
yaitu, bagian bendahara desa.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasiadalah semua hasil perhitungan, baik kuantitatif maupun
kualitatif, dari karakteristik tertentu yang mengenai objek yang jelas.
Populasi dalam penelitian ini adalah staf desa ditiga desa yang ada di
Kecamatan Pattallassang yaitu Desa Panaikang, Desa Paccellekang,
dan Desa Je‟nemadinging dengan jumlah keseluruhan populasi dari
tiga desa yaitu 50 staf desa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang mewakili dari populasi tersebut dan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu
Page 44
27
sampel yang sama dengan seluruh jumlah populasi yaitu sebanyak 50
sampel.
E. Informan Peneltian
Informasi dalam penelitian ini di dapat oleh beberapa staf desa ditiga desa
yang ada di Kecamatan Pattallassang yaitu Desa Panaikang, Desa
Paccellekang, dan Desa Je‟nemadinging.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Daftar Pernyataan (Kuesioner)
Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk menilai kinerja
pemerintahan desa dalam sistem keuangan desa, instrument yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar pernyataan kuesioner
dengan 35 pernyataan yang akan diberikan kepada responden untuk
menjawabnya. Adapun skala yang di gunakan dalam penelitian ini,
dimana skor 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), skor 3 untuk jawaban
setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan skor 1 untuk
jawaban sangat tidak setuju (STS).
2. Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data dengan cara tanya
jawab atau berdialog dengan informan yang memiliki kepabilitas
seperti Kepala Desa, bendahara desa, dan staf desa yang terlibat
langsung dalam penggunaan aplikasi system keuangan desa di
Kecamatan Pattallassang yaitu Desa Panaikang, Desa Paccellekang, dan
Desa Je‟nemadinging
Page 45
28
3. Telaah Dokumen
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan mengkaji
dokumen-dokumen baik berupa buku referensi maupun peraturan
perundang-undangan atau pasal yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dalam penelitian setelah
kuesioner, wawancara, dan telaah dokumen. Dokumentasi adalah cara
untuk mendapatkan data tambahan melalui jurnal, buku, website, foto-
foto dan hal yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
G. Teknik Analisis Data
Suatu penelitian membutuhkan analisis data untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah. Analisis data merupakan
penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dipahami. Adapun
analisis yang digunakan dalam penelitian ini agar mudah dipahami yaitu:
1). Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan suatu
gejala atau kejadian yang secara sistematis dan akurat. Teknik analisis
statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa
tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi
sentral, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standar deviasi, serta perhitungan pesentase (%). Penentuan
persentase dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing
variabel menggunakan rumus perhitungan persentase.
Page 46
29
% = n x 100%
N
Keterangan rumus :
n = Skor yang diperoleh
N = Skor ideal
% = Persentase
2). Penelitian Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis regresi. Tekhnik analisis
regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable system keuangan
desa terhadap variable kinerja pemerintahan desa. Teknik analisis
regresi berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat
antara variable X dan variable Y. regresi linear sederhana
merupakan metade yang digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel terikat dengan variabel bebas.
Adapun rumus regresi sederhana adalah
Y = a+bX
Keterangan:
Y = Variabel kinerja pemerintahan desa
X = Variabel sistem keuangan desa
α = Konstanta.
b = Koefisien regresi
analisis regresi menggunakan bantuan software SPSS dasar
pengambilan keputusannya adalah:
Page 47
30
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Uji Validitas
Validitas konstruksi dan validitas isi akan dilakukan oleh peneliti
untuk menguji apakah konsruk atau karakteristik dalam penelitian ini,
yaitu variabel sistem keuangan desa terhadap Efektivitas kinerja
pemerintahan desadapat diukur secara akurat oleh indikator-
indikatornya. Penelitian ini akan melakukan uji validitas dengan
menggunakan bantuan software SPSS version 21. Didasarkan bahwa
responden penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu sampel seluruh dari
populasi sebanyak 50 responden, maka pengujian validitas cukup
dengan membandingkan nilai rhitung≥rtabel pada taraf signifikan 5%,
maka ditolak dan disimpulkan bahwa skor butir berkorelasi positif
dengan skor faktor sehingga dikatakan valid dan tidak perlu dikeluarkan
dari daftar pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas konsisensi internal akan dilakukan oleh peneliti untuk
menguji setiap butir-butir yang ada pada kuesioner. Penelitian akan
melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS
version 21. Pengujian realibitas cukup dengan membandingkan jika
nilai CronbachAlpha (a) lebih dari 0,5 maka instrument tersebut
reliable, semakin besar nilainya berarti instrument tersebut semakin
Page 48
31
reliable. Tetapi sebaliknya jika CronbachAlpha (a) kurang dari 0,5
maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut
dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda
akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Page 49
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Pattallassang.
Kecamatan Pattallassang merupakan salah satu dari 18 kecamatan
yang ada di kabupaten Gowa, provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2005 Tentang
Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Gowa. Pattallassang secara
administratif terbagi kedalam delapan desa/kelurahan masing-masing:
yaitu, Timbuseng,Sunggumanai, Pattallassang, Pacellekang, Pallantikang,
Borong Pa‟lala, Panaikang, Je‟nemadinging.
1. Profil Kecamatan Pattallassang
a. Luas Wilayah
Wilayah administrasi Kecamatan Pattallassang terbentuk sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 22 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Gowa.
Kecamatan Pattallassang dengan luas 84,96 KM2 sampai pada tahun
2013 terdiri dari delapan desa yang semuanya merupakan klasifikasi
perdesaan, tiga puluh enam dusun, delapan puluh dua RW dan
seratus lima puluh delapan RT.
b. Penduduk dan Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk berdasarkan BPS Kabupaten Gowa maka
penduduk Kecamatan Pattallassang tahun 2016 sebanyak 24.064
Page 50
33
jiwalalu meningkat pada tahun 2017 yakni 24.366 jiwa. Pada tahun
2016, komoditi utama hasil pertanian di Kecamatan Pattallassang
adalah tanaman padi sawah dengan luas panen sebesar 3.528,1
hektar dan produksi sebesar 21.097 ton dan bertambah tiap tahunnya,
Selanjutnya diikuti oleh tanaman ubi kayu dengan jumlah produksi
38.254 ton yang sebagian besar di jadikan bahan baku tepung
tapioka namun belum ada industri tepung tapioka di dalam
kecamatan sehingga sebagian besar petani menjualnya ke pedagang
pengumpul yang kemudian dikirim ke Pabrik Tapioka di Kecamatan
Bontomarannu dan Kecamatan Pallangga.
c. Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan dan kesehatan mendapatkan prioritas utama yang
dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa. Hal ini terbukti
dengan diberlakukannya pendidikan gratis dan kesehatann gratis
sejak tahun 2009 sampai sekarang. Fasilitas umum pendidikan yang
terdapat di kecamatan Pattallassang antara lain Taman Kanak-Kanak
(TK) sebanyak 16 unit, Sekolah Dasar Negeri/Inpres 18 unit,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 unit, Sekolah SMA/Sederajat 3
unit, Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) 2 unit, Madrasah Ibtidaiyah
1 unit , Madrasah Tsanawiah (MTs) 1 unit, dan Madrasah Aliyah
(MA) 1 unit, Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) sebanyak 52 unit,
serta 1 perguruan tinggi swasta di Kecamatan Pattallassang. Hal ini
diharapkan dapat mengurangi atau bahkan tidak adda lagi anak yang
Page 51
34
putus sekolh dikarenakan sekolah jauh dari rumah. Dengan
adanya peningkatan fungsi fasilitas pada tahun 2017 teradapat
peningkatan pustu sebanyak 3 unit, posyandu sebanyak 30 unit,
puskesmas sebanyak 2 unit, dan poskesdes sebanyak 3 unit yang
tersebar di kecamatan pattallassang.
2. Profil Desa Je’nemadinging
a. Kondisi Geografis.
Desa Jen‟emadinging merupakan salah satu Desa dari 8 Desa
diwilayah Kecamatan Pattallassang yang terletak ± 7 Km kearah
Utara dari Ibukota Kecamatan Pattallassang, ± 15 Km dari Ibukota
Kabupaten dan ± 5 km dari Ibukota Provinsi. Desa Je‟nemadinging
mempunyai luas wilayah seluas ± 12.70 Km².
Desa Je‟nemadinging mempunyai batas - batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Moncongloe Lappara Kec.Moncongloe
Kab.Maros
Sebelah Timur : Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang
Sebelah Selatan : Desa Sunggumanai Kecamatan Pattallassang
Sebelah Barat : Desa Kel.Manggala Kecamatan Manggala Kota
Makassar
Desa Je‟nemadinging mempunyai 4 Dusun yaitu :
1). Dusun Bangkala
2). Dusun Baddo – Baddo
Page 52
35
3). Dusun Macinna
4). Dusun Embung
b. Keadaan Demografi
1). Penduduk
Salah satu faktor penting dalam kegiatan pembangunan
adalah faktor penduduk atau sumber daya manusia. karena pada
hakekatnya tujuan dari pembangunan adalah untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat karena itu penduduk sebagai subjek
maupun objek pembangunan harus benar-benar dapat
difungsikan dan didayagunakan sehingga pelaksanaan
pembangunan bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah tetapi
juga memerlukan partisipasi masyarakat didalamnya.
Jumlah penduduk di desa je‟nemadinging pada
tahun 2015 sebesar 2.512 jiwa, terdiri dari laki-laki sebesar
1.262 jiwa dan perempuan sebesar 1.50 jiwa. Dan mayoritas
beragama islam.
2). Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan pembangunan. Faktor pendidikan dan keterampilan
masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembangunan, apabila
tingkat pendidikan rendah maka program pembangunan yang
diberikan oleh pemerintah akan mengalami banyak hambatan.
Sebaliknya, jika tingkat pendidikan semakin baik dan
Page 53
36
berkembang akan membawa kelancaran kegiatan
pembangunan.Prasarana Pendidikan di Desa Je‟nemadinging
TK/Paud memiliki 2 unit, SD/Sederajat memiliki 1 unit,
SMU/Sederajat memiliki 1 unit
c. Profil Pemerintahan Desa Je‟nemadinging
1). Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah perangkat desa yang ada di pemerintahan desa
Je‟nemadinging yaitu meliputi:
Tabel 4.1
Jumlah Perangkat Desa Je’nemadinging
No Jabatan Nama
1 Kepala desa H. Rusmin Nuryadin, SE
2 Sekretaris Desa HJ. Juriati, S.Sos. M.Si
Kepala Urusan
3 Kaur Umum Karmila Safitri
4 Kaur Administrasi Nurmiati, Amd.Kom
5 Kaur Keuangan Fitriani. S.Psi
Pembantu Kaur
6 Kepala Seksi Pemerintahan Ilham, ST
7 Kepala Seksi Pembangunan Asy Syarief Rusmin
8 Kepala Seksi Kesejahteraan Rosdiana
Kepala Dusun
9 Kepala Dusun Bangkala Muh. Sila Saleh
10 Kepala Dusun Baddo-Baddo PLT
11 Kepala Dusun Macinna Irfan, S.Pd.i
12 Kepala Dusun Embung Supranto
Sumber: profil desa je’nemadinging 2018
Page 54
37
2). Tugas dan Fungsi
Berdasarkan tugs dan fungsi perangkat desa mengacu pada
ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan tugas semua perangkat
desa yang ada melaksanakan tugasnya sesuai bidangnya
termaksud pengelolaan administrasi desa, sebagai berikut:
Tabel 4.2
Tugas Perangkat Desa Je’nemadinging
Jabatan Jenis Buku
Sekdes Bk. Data Peraturan Desa
Bk. Data Kep. Kepla Desa
Bk. Data Aparat Pemerintah Desa
Bk. Profil Desa
Bk. RKPDesa
Bk. APBDesa
Kaur
Pemerintahan
Bk. Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk Datang
Bk. Rekapitulasi Penduduk Akhir
Bulan
Bk. Penduduk Sementara
Kaur
Pembangunan
Bk. Rencana Pembangunan
Bk. Kegiatan Pemangunan
Bk. Inventaris Proyek
Bk. KPMD
Kaur Umum
Bk. Tanah Milik Desa/Kas Desa
Bk. Tanah di Desa
Bk. Agenda
Bk. Expedisi
Page 55
38
Kaur Keuangan Bk. Anggaran Penerimaan
Bk. Pengeluaran Rutin
Bk. Pengeluaran Pembngunan
Kadus Bk. Bantu Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk
Sumber: profil desa je’nemadinging 2018
3). Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Desa Je’nemadinging
BPD KEPALA DESA
H. Rusmin Nurydin.
SE
SEKRETARIS
Hj. Juriati, S.Sos,
M.SI
KASI
PEMBANGUNAN
Asy Syarief
Rusmin
KASI
KESEJAHTERAAN
Rosdiana
KASI
PEMERINTAHAN
Ilham, ST
KAUR
KEUANGAN
Fitriani, S.Psi
KAUR
ADMINISTRASI
Nurmiati,
Amd.Kom
KAUR UMUM
Karmila
Safitri
KADUS BANGKALA
Muh. Sila Saleh
KADUS BADDO-BADDO
PLT
KADUS MACINNA
Irfan, S.Pd.i
KADUS EMBUNG
Supranto
Page 56
39
d. Kondisi Ekonomi
Tabel 4.3
Mata Pencaharian Penduduk Desa Je’nemadinging
Sumber: profil desa je’nemadinging 2018
Kondisi ekonomi penduduk desa panaikang sesuai dengan jenis
mata pencahariannya mayoritas petani mencapai 1.058 jumlah (jiwa)
dan yang terendah adalah TNI/Polri sebanyak 6 jumalh (jiwa) yang
ada di desa Je‟nemadinging.
3. Profil Desa Pacellekang
a. Kondisi geografis
Desa Paccellekang meruapakan salah satu desa dari 8 desa
di Kecamatan Pattalassang yang terletak kurang lebih 5 km dari ibu
kota Kecamatan Pattalassang, kurang lebih 25 km dari ibu kota dan
No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa)
1 petani 1.058
2 PNS 16
3 Pedagang 218
4 TNI/POLRI 6
5 Buruh 500
6 Wiraswasta 512
7 Pensiunan TNI/Polri 2
8 Dll 200
Jumlah 2.512
Page 57
40
kabupaten dan 25 km dari ibu kota provinsi. Desa paccellekang
mempunyai luas wilayah seluas 1.647 Ha.
Desa Paccellekang mempunyai batas-batas sebagai Berikut.
Sebelah Utara : Desa Moncongloe Bulu Kecamatan
Moncongloe Kabupaten Maros
Sebelah Timur : Desa Panaikang
Sebelah Selatan : Desa Pattalassang dan Desa Sunggumanai
Sebelah barat : Desa Je'nemadinging
Dengan batas-batas wilayah diatas Desa Pacellekang dibagi
atas 4 dusun. Adapun pembukaan dusun di Desa Pacellekang,
sebagai berikut :
1). Dusun Pa‟bundukang
2).Dusun Pattiro
3). Dusun Moncongloe
4). Dusun Tambung Batu
b. Keadaan Demografi
1). Penduduk
Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa
Pacellekang, jumlah penduduk yang tercatat secara
administrasi yaitu 3.083 jiwa. Dengan perincian penduduk
berjenis kelamin laki-laki 1.405 jiwa, sedangkan berjenis
kelamin perempuan 1.678 jiwa.
Page 58
41
2).Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan
tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khususnya, dengan tingkat pendidikan
yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kemampuan
masyarakat, bgitupun sebaliknya. Fasilitas umum pendidikan
yang terdapat di Desa Pacellekang antara lain Taman Kanak-
Kanak (TK) 2 unit, Sekolah Dasar (SD) 3 unit, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) 2 unit.
c. Profil Pemerintahan Desa Pacellekang
1). Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
jumlah perangkat desa yang ada di pemerintahan desa
Pacellekang yaitu meliputi:
Page 59
42
Tabel 4.4
Jumlah Perangkat Desa Pacellekang
No Jabatan Nama
1 Kepala desa H. Zainal Arifin
2 Sekretaris Desa Syamsul Bakhri, S.Sos.
Kepala Urusan
3 Kaur Umum Hasniah
4 Kaur Administrasi Muh. Hidayatullah
Syam
5 Kaur Keuangan Arifin Nukman, S.Kom
Pembantu Kaur
6 Kepala Seksi Pemerintahan Hasanuddin Nur, S.Sos
7 Kepala Seksi Pembangunan Muhammad Ishaq
8 Kepala Seksi Kesejahteraan Irnawati
Kepala Dusun
9 Kepala Dusun Pattiro Fitriani
10 Kepala Dusun Pa‟Bundukang Muh. Yahya Nangka
11 Kepala Dusun Moncongloe -
12 Kepala Dusun Tambung Batu H. Zainuddin
Petugas Tekhnis Lapangan
13 Staf Kaur Keuangan Saniasa
Sumber: RPJM-Des Pacellekang 2016-2020
2). Tugas dan Fungsi
Berdasarkan tugas dan fungsi perangkat desa mengacu pada
ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan tugas semua perangkat desa
yang ada melaksanakan tugasnya sesuai bidangnya termaksud
pengelolaan administrasi desa, sebagai berikut:
Page 60
43
Tabel 4.5
Tugas Perangkat Desa Pacellekang
Jabatan Jenis Buku
Sekdes Bk. Data Peraturan Desa
Bk. Data Kep. Kepla Desa
Bk. Data Aparat Pemerintah Desa
Bk. Profil Desa
Bk. RKPDesa
Bk. APBDesa
Kaur
Pemerintahan
Bk. Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk Datang
Bk. Rekapitulasi Penduduk Akhir
Bulan
Bk. Penduduk Sementara
Kaur
Pembangunan
Bk. Rencana Pembangunan
Bk. Kegiatan Pemangunan
Bk. Inventaris Proyek
Bk. KPMD
Kaur Umum
Bk. Tanah Milik Desa/Kas Desa
Bk. Tanah di Desa
Bk. Agenda
Bk. Expedisi
Kaur Keuangan Bk. Anggaran Penerimaan
Bk. Pengeluaran Rutin
Bk. Pengeluaran Pembngunan
Kadus Bk. Bantu Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk
Sumber: RPJM-Des Pacellekang 2016-2020
Page 61
44
3). Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Struktur Organisasi
Desa Pacellekang
KEPALA DESA
H. Zainal Arifin
SEKRETARIS
Syamsul Bakhri,
S.Sos
BPD
KASI
PEMBANGUNAN
Muhammad
Ishaq
KASI
KESEJAHTERAAN
Irnawati
KASI
PEMERINTAHAN
Hasauddin
Nur, S.Sos
KAUR
UMUM
Hasniah
KAUR ADMINISTRASI
Muhammad
Hidayatullah Syam
KAUR KEUANGAN
Arifin Nukman,
S.Kom
KADUS PATTIRO
Fitriani
KADUS PA‟BUNDUKANG
Muh. Yahya Nangka
KADUS MONCONGLOE
-
KADUS TAMBUNG BATU
Supranto
LPM
STAF KAUR KEUANGAN
Saniasa
Page 62
45
d. Kondisi Ekonomi
Tabel 4.6
Mata Pencaharian Penduduk Desa Pacellekang
Sumber: RPJM-Des Pacellekang 2016-2020
Kondisi ekonomi penduduk desa panaikang sesuai dengan jenis
mata pencahariannya mayoritas petani mencapai 525 jumlah (jiwa)
dan yang terendah adalah Buruh Industri sebanyak 2 jumalh (jiwa)
yang ada di desa Pacellekang.
No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa)
1 petani 525
2 PNS 23
3 Pedagang 60
4 TNI/POLRI 21
5 Buruh Tani 500
6 Peternak 13
7 Pensiunan 12
8 Pertukangan Kayu/Batu 54
9 Perangka Desa 9
10 pengrajin 8
11 Industri Kecil 6
12 Buruh Industri 2
13 Lain-Lain 23
Jumlah 1.256
Page 63
46
4. Profil Desa Panaikang
a. Kondisi geografis
Desa Panaikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa
salah satu dari 8 desa yang terdapat di wilayah Kecamatan
Pattallassang yang terletak 3 km ke arah Utara dari ibu kota
Kecamatan. Desa Panaikang Mempunyai Luas Wilayah 767 Ha
(7,67 M2).
Adapun batas – batas wilayah Desa Panaikang adalah:
Sebelah Utara : Desa Pacellekang.
Sebelah Selatan : Desa Pattallassang dan Desa Pallantikang.
Sebelah Barat : Desa Pacellekang.
Sebelah Timur : Desa Belabori Kecamatan Parangloe.
Berdasrkan pembagian administrasi pemerintahan Desa
Panaikang terbagi atas 5 (Lima) Dusun, dilihat dari beberapa aspek
tinjauan meliputi :
1). Dusun Je‟netallasa
2). Dusun Balangpunia
3). Dusun Biring Romang
4). Dusun Saile
5). Dusun Tanakarang
Page 64
47
b. Kondisi demografis
1). Penduduk
Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa Panaikang
tahun 2017, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi
yaitu 2.517 jiwa. Dengan perincian penduduk berjenis kelamin
laki-laki 1.247 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan
1.270 jiwa.
2). Pendidikan
Adanya pendidikan gratis yang di lakukan oleh pemerintah
Kabupaten Gowa agar masyarakat tidak terbebani dengan biaya
sekolah sehingga dapat mendorong anak-anak usia didik untuk
bersekolah di jenjang sekolah Dasar dan Lanjutan. Pendidikan
juga merupakan hal yang penting dalam memajukan 47tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian. Selain
itu dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendorong tumbuhnya sumber daya manusia yang handal dan
terampil, sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran.
c. Profil pemerintahan desa Panaikang
1). Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
jumlah perangkat desa yang ada di pemerintahan desa
panaikang berjumlah15 orang, yaitu meliputi:
Page 65
48
Tabel 4.7
Jumlah Perangkat Desa Panaikang
No Jabatan Nama
1 Kepala desa Ismail, G
2 Sekretaris Desa Suriadi
Kepala Urusan
3 Kaur Umum Hardianto
4 Kaur Administrasi Nur Ummul Fadillah
5 Kaur Keuangan Hamzah
Pembantu Kaur
6 Kepala Seksi Pemerintahan Rusli
7 Kepala Seksi Pembangunan Salellah
8 Kepala Seksi Kesejahteraan Nur Aeni
Kepala Dusun
9 Kepala Dusun Je‟netallasa H. Syafaruddin
10 Kepala Dusun Balangpunia Yuseng Dg. Lanti
11 Kepala Dusun Biring Romang Muh. Rusli Dg. Lurang
12 Kepala Dusun Saile Muhammad Arif
13 Kepala Dusun Tanakarang Hasan Dg. Sikki
Petugas Tekhnis Lapangan
13 PTL -
14 Staf Desa Abd. Hafid
15 Staf Desa Fitriani
Sumber: LPPDesa Panaikang 2018
2). Tugas dan Fungsi
Berdasarkan tugas dan fungsi perangkat desa mengacu pada
ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan tugas semua perangkat desa
Page 66
49
yang ada melaksnakan tugasnya sesuai bidangnya termaksud
pengelolaan administrasi desa, sebagai berikut:
Tabel 4.8
Tugas Perangkat Desa Panaikang
Jabatan Jenis Buku
Sekdes Bk. Data Peraturan Desa
Bk. Data Kep. Kepla Desa
Bk. Data Aparat Pemerintah
Desa
Bk. Profil Desa
Bk. RKPDesa
Bk. APBDesa
Kaur
Pemerintahan
Bk. Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk Datang
Bk. Rekapitulasi Penduduk
Akhir Bulan
Bk. Penduduk Sementara
Kaur
Pembangunan
Bk. Rencana Pembangunan
Bk. Kegiatan Pemangunan
Bk. Inventaris Proyek
Bk. KPMD
Kaur Umum
Bk. Tanah Milik Desa/Kas
Desa
Bk. Tanah di Desa
Bk. Agenda
Bk. Expedisi
Kaur Keuangan Bk. Anggaran Penerimaan
Bk. Pengeluaran Rutin
Bk. Pengeluaran Pembngunan
Page 67
50
Kadus Bk. Bantu Induk Penduduk
Bk. Mutasi Penduduk
Sumber: LPPDesa Panaikang 2018
3). Struktur Organisasi
Gambar 4.3
Sturktur Organisasi
Desa Panaikang
KADUS BIRING ROMANG
Indra Surya Abadi
KADUS BALANGPUNIA
H. Yuseng
KADUS JENETALLASA
H. Syafaruddin
KAUR
PERENCANAAN
Hamzah
KAUR UMUM
Nur Ummul
Fadillah
KAUR
KEUANGAN
Firman
KASI
PELAYANAN
Hardianto
KASI
PEMERINTAHAN
Salellah
KASI
KESEJAHTERAAN
Nuraeni
SEKRETARIS
Suriadi
BPD
KADUS SAILE
H. Azwar Hamid
KADUS TANAKARANG
Hamirullah
KEPALA DESA
ISMAIL, G, SE
Page 68
51
d. Kondisi Ekonomi
Tabel 4.9
Mata Pencaharian Penduduk Desa Panaikang
Sumber: LPPD Panaikang 2018
Kondisi ekonomi penduduk Desa Panaikang sesuai dengan jenis
mata pencahariannya mayoritas tidak bekerja mencapai 1.075 jumlah
(jiwa) yang dipenuhi oleh pelajar/mahasiswa sedangkan jenis mata
pencaharian yang umum di Desa Panaikang yaitu petani mencapai 777
jumlah (jiwa) dan yang terendah adalah pensiunan sebanyak 3 jumalh
(jiwa) yang ada di Desa Panaikang.
No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Keterangan
1 Petani 777
2 Buruh 124
3 Pedagang 30
4 PNS/TNI/POLRI 32
5 Tidak Bekerja 1.075 Pelajar/Mahasiswa
6 Nelayn -
7 Pemulung -
8 Pensiunan 3
9 Jasa Lain 247 Karyawan Swasta
Jumlah 2.685
Page 69
52
B. Sistem Keuangan Desa Di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa
Sistem keuangan desa yaitu sebuah aplikasi dari pemerintah melalui
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki kegunaan
untuk pembuatan anggaran, pembukuan, dan pelaporan keuangan desa yang
disediakan pemeritah secara gratis. Selain itu sistem keuangan desa atau
disingkat siskeudes ini dapat mempermudah pemerintah Kabupaten Gowa agar
dapat menggunakan sistem keuangan desa untuk mengompilasi APBDesa dan
laporan realisasi APBDes semua desa.
1. Perencanaan
Dalam dokumen perencanaan meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja Pembangunan Desa
(RKPDesa) dan DU-RKPDesa. RKPDesa dan DU-RKPDesa adalah
turunan dari RPJMDesa. Rencana kerja pembangunan desa menjadi
landasan atau dasar penetapan APBDesa, yang disusun dari hasil
kesepakatan dalam muyarawah desa.
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
Pemerintah desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai
dengan kewenangan desa yang mengacu pada perencanaan kabupaten.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) adalah
rencana pembangunan jangka 6 tahun, sesuai dengan masa jabatan
kepala desa yang terpilih.
Berdasarkan hasil wawancara bapak SD terkait dengan rencana
pembangunan jangka menengah desa adalah sebagai berikut:
Page 70
53
“...Dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa RPJMDesa harus ditetapkan oleh peraturan desa, kepala desa
yang terpilih dalam hal ini sekretaris dan anggotanya yang
membuat peraturan desa lalu menyerahkan ke Badan
Permusyarawatan Desa (BPD), lalu Badan Permusyarawatan Desa
(BPD) adakan musyarawah khusus untuk meninjau ulang, dan akan
mengadakan sidang Badan Permusyarawatan Desa (BPD) untuk
mentapkan peraturan desa”. (wawancara bapak SD 17/9/2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa) yaitu penjabaran dari visi dan misi kepala
desa yang terpilih. Kepala desa yang terpilih menyusun kembali
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk
jangka waktu 6 tahun dan ditetapkan paling lambat 3 bulan setelah
kepala desa dilantik.
Gambar 4.4
Alur perencanaan proses RPJM Desa
Kepala desa sebagai pembuat keputusan tentang tim yang
menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa sekaligus
Page 71
54
pembina dalam perumusan rencana pembangunan jangka menengah
desa. Sekretaris desa sebagai ketua dalam perumusan rencana
pembangunan jangka menengah desa, ketua lembaga pemberdayaan
masyarakat selaku sekretaris, dan aparat pemerintah atau kader
pemberdayaan masyarakat desa sebagai anggota, dalam Permendagri
nomor 114 tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa.
Berdasaran hasil wawancara dengan bapak SB tentang perencanaan
pembangunan jangka menengah desa sebagai berikut:
“...Dalam perumusan RPJM Desa masyarakat tidak ikut serta,
hanya tim penyusun RPJM Desa saja, dikarenakan masyarakat
terlibat langsung dalam musrenbangdes” (wawancara bapak SB
15/9/2020).
Kesimpulan di atas dijelaskan dalam penyusunan RPJM Desa
bahwa diadakannya musyarawarah perencanaan pembangunan desa
atau di singkat musrenbangdes untuk mereview hasil dan pembahasan
rencana pembangunan jangka menengah desa, dan juga untuk
mendiskusikan masalah dan potensi desa kedepannya agar memberikan
arah yang jelas terhadap desa.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
memuat penjabaran dari visi dan misi kepala desa yang terpilih, rencana
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, arah kebijakan
perencanaan pembangunan desa. (Indrianasari, 2017)
Page 72
55
Berdasaran hasil wawancara dengan ibuFN tentang perencanaan
pembangunan jangka menengah desa sebagai berikut:
“...Selain bertugas menyamakan RPJM Desa dengan RPJM
Kabupaten/Kota tim penyusun juga bertugas dalam melakukan
pengkajian keadaan desa dengan mempertimbangkan kondisi
objektif desa dan prioritas pembangunan kabupaten/kota”.
(wawancara ibu FN16/9/2020).
Dalam wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa, pengkajian
desa yang di maksud yaitu penyelarasan data desa, penggalian gagasan
masyarakat, dan penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan desa.
Secara tahapan atau proses penusunan Rencana pembangunan Jangka
Menengah Desa ditetapkan melalui peraturan daerah.
.b. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)
Rencana Kerja Pembangunan Desa atau disingkat dengan
RKPDesa adalah turunan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa) untuk jangka waktu satu tahun yang akan
diusulkan pemerintah desa kepada pemerintah daerah Kabupaten/Kota
melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah
Berdasaran hasil wawancara dengan ibu FN tentang perencanaan
kerja pembangunan desa sebagai berikut:
“…Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa sama seperti
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDesa, kepala
desa menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa
bersama Badan Permusyarawatan Desa BPD, jika penyusunan telah
selesai, Badan Permusyarawatan Desa BPD menyerahkan
Page 73
56
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa ke pusat, setelah
disetujui dipusat kepala desa membentuk tim pembuatan Rencana
Kerja Pembangunan Desa. Dan juga jangka waktu Rencana Kerja
Pembangunan Desa hanya 1 tahun.”(wawancara dengan ibu FN
16/09/2020)
Kesimpulan diatas dijelaskan bahwa dalam penyusunan Rencana
Kerja Pembangunan Desa RKPDdesa juga menggandeng Badan
Permusyarawatan Desa BPD dalam pembentukan Rencana Kerja
Pembangunan Desa RKPDesa, oleh karena itu dalam perumusan
Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa maupun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMdesa selalu melibatkan
musyrawah dari Badan Permusyarawatan Desa BPD maupun
masyarakat atau tokoh adat yang ikut berpartisipasi.
Rancangan Kerja Pembangunan Desa RKPDesa merupakan
rancangan pembangunan tahunan yang disusun oleh pemrintah dengan
mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa RPJM Desa. RKPDesa secara substansinya berisi rencana-
rencana kerja, didalam RKPDesa memuat rancangan ekonomi daerah,
rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, prioritas pembangunan
daerah sehigga program ini akan dilakukan selama satu tahun dalam
rangka mewujudkan program prioritas dalam RPJMDesa.
Berdasaran hasil wawancara dengan bapak SB tentang perencanaan
kerja pembangunan desa sebagai berikut:
“... proses penyusunan RKPDesa ini dilaksanakan yang diawali
dari musrenbang”(wawancara bapak SB 15/9/2020).
Page 74
57
Wawancara di atas dapat disimpilkan bahwa dalam RKPDesa ini
adalah rencana kegiatan yang merupakan hasil usulan dari masyarakat
dengan usulan dari tingkat satuan kerja perangkat daerah yang
mengacu kepada RPJMDesa melalui forum musyawarah perencanaan
pembangunan desa (musrenbangdes)
Gambar 4.5
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa
RKPDesa disusun melalui musyawarah desa, dari hasil
musyawarah desa tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah desa
untuk menyusun RKPDesa dan Daftar Usulan RKPDesa (DU-
RKPDesa).
Berdasarkan hasil wawancara bapak SD tentang rencana
pembanguanan jangka menegah desa sebagai berikut:
Page 75
58
“...jika adaperubahan dalam dokumen RKPDesa maka harus
dibahas dan di sepakati dalam musrenbang dan kemudian
ditetapkan dengan peraturan desa”(wawancara bapak SD
17/9/2020).
Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses
perencanaan kerja pembangunan desa maupun adanya perubahan
dokumen, tidak dilakukan dalam perseorangan melainkan dilakukan
bermusyawarah dengan masyarakat dalam musrenbang agar tercapai
kesepakatan bersama untuk mewujudka desa yang berkemajuan.
Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa disusun dengan
tujuan menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Konsistensi kegiatan
yang tertuang dalam rancangan akhir RKPDesa menjadi dasar
penyusunan dan perubahan Kebijakan umum APBD (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan
disepakati oleh kepala daerah bersama DPRD.
Oleh karena itu, dengan adanya kosistennsi antara RKPDesa dan
APBDesa dalam sistem perencanaan pembangunan, maka akan
terwujud sinergitas antara perencanaan dengan penganggaran untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pemanfaatan
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
Secara tahapan penysunan RKPDesa tidak jauh berbeda dengan
tahapan penyusunan RPJMDesa, yang membedakan hanya isi dan
Page 76
59
bentuk penetapannya, jika RPJMdesa di tetapkan melalui peraturan
daerah, maka RKPDesa di tetapkan melalui peraturan kepala daerah.
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) menjadi dasar
penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa maka dari
ituSekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesaberdasarkan pada RKPDesa pada tahun berkenaan. Sekretaris
Desa kemudian menyampaikan Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh persetujuan.
Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada
BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan
bersama. Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat
minggu pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya dan
pembahasan menitikberatkan pada kesesuaiannya dengan RKPDesa.
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disetujui
bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lambat 3 (tiga)
hari kerja yang kemudian disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk
dievaluasi. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten/ Kota ditetapkan
(Permendagri No. 37 Tahun 2007 Bab V Pasal 6).
Page 77
60
APBDesa yaitu rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang di
bahas dan disetujui bersama pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa.
Gambar 4.6
Alur Penyusunan APBDesa
APBDesa merupakan dasar pengelolaan keuangan desa. Dalam
melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan kepala desa
menguasakan sebagian kekuasaanya kepada perangkat desa, perangkat
desa yang dimaksud ialah sekretaris desa, kepaala urusan, kepala seksi,
dan kepala urusan keuangan.
Page 78
61
Kepala urusan dan kepala seksi memiliki tugas dalam melaksankan
pengelolaan keuangan yaitu melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya dan
melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
“…pembagian tugas kepala urusan dan kepala saksi masing-masing
sudah ditetapkan dalam perumusan Rencana Kerja Pembangunan
Desa RKPDesa, bukan hanya kepala urusan dan kepala kepala
seksi saja akan tetapi semua perangkat desa sudah ditetapkan dalam
perumusan RKPDesa” (wawancara bapak AN 15/9/2020).
Hasil dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
perumusan Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa semua tugas
dari perangkat desa sudah dirumuskan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Desa RKPDesa tersebut dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa RKPDesa adalah landasan dari terbentuknya
Anggaran pendapatan dan belanja desa.
Pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, Masyarakat, dan Bupati, akan tetapi pihak
Bupati melimpahkan tugas dan pengawasan kepada camat.
Page 79
62
Tabel 4.10
Pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan APBDesa
No Pihak-pihak Yang Terlibat
Dalam Penyusunan
APBDesa
Peran Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan
APBDesa
1 Bupati a. Melakukan evaluasi
b. Melakukan pembinaan
c. Melakukan pengawasan
2 Sekretaris Desa a. Memimpin penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA)
b. Menyiapkan rancangan peraturan desa
APBDesa,
c. dan merekomendasikan RAB yang
disulkan rancangan peraturan desa
APBDesa perubahan dan rancangan
peraturan desa pertanggung jawaban
APBDesa.
d. Memeriksa oleh pelaksana
e. Menyusun rancangan keptusan kepala desa
terkait pelaksanaan peraturan desa
APBDesa dan APBDesa perubahan.
f. Mendokumentasikan proses penyusunan
APBDesa, APBDesa perubahan, dan
pertanggung jawaban APBDesa
3 Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
a. Mebahas rancangan peraturan desa
APBDesa, rancangan peraturan desa
APBDesa perubahan bersama kepala desa
dalam rangka memperoleh persetujuan
bersama
b. Menyetujui dan menetapkan APBDesa dan
APBDesa perubahan bersama Kepala Desa
c. Mengawasi proses penyusunan dan
implementasi APBDesa
4 masyarakat a. Konsolidasi partisipan yang terlibat dalam
proses
b. Mengumpulkan kepentingan yang
berbeda-beda.
c. Memilih prioritas kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
peraturan desa APBDesa
e. Terlibat dalam penyusunan RKA (sesuai
tema kegiatan)
Page 80
63
Agar pengelolaan keuangan desa berjalan dengan baik, maka
pemerintah desa perlu menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa
secara baik dikarenakan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
desa merupakan bagian pembuatan kebijakan dan pengawasan.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
penysunan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
“...penyusunan APBDesa itu partisipatif, dalam setiap tahapan
musyawarah desa, badan permuswaratan desa maupun aparat
pemerintahan desa melibatkan masyarakat” (wawancara bapak AN
15/9/2020).
Hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa apabila
melibatkan kelompok masyarakat perencanaan dan penyusunan
APBDesa akan semakin berkualitas karena keterlibaan masyarakat
dalam perencaan dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
desa ini dapat mendorong dan memastikan alokasi anggaran pendapatan
dan belanja desa berpihak untuk kepentingan dan kemanfaatan
masyarakat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri dari pendapatan
desa, belanja desa, dan pembiyaan desa. Pendapatan desa dapat
dikategorikan sebagai pendapatan asli desa, transfer dan pendapatan
lain, pendapatan asli desa yang dimaksud salah satunya adalah badan
usaha milik desa, sedangkan transfer contohnya adalah alokasi dana
Page 81
64
desa, dan pendapat lain yang dimaksud adalah penerimaan bantuan dari
perusahaan yang berlokasi didesa tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
penysunan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
“…bantuan keuangan dari anggaran pendapatan belanja
daerah/kota dikelola dalam anggaran pendapatan dan belanja desa
tetapi tidak diterapkan dalam ketentuaan penggunan paling sedikit
70% dan paling banyak 30%, apabila belanja pemerintah lebih dari
30% maka aplikasi system keuangan desa akan eror” (wawancara
bapak AN 15/09/2020).
Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
menetapkan belanja penyelanggaraan pemerintah menetapkan pagu
belanja operasional paling banyak 30% dengan rumus: hasil penjualan
(hasil lelang tanah kas desa + ADD + bagi hasil pajak + retribusi +
pendapatan lain-lain desa yang sah)x paling banyak 30%
Berdasarkan hasil analisis dan uraian yang telah dipaparkan di atas
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam desa yang
mencakup desa je‟nemadinging, desa pacellekang, dan desa panaikang
dalam hal perencanaan keuangan yaitu semuanya hampir sama atau
boleh dikatakan tidak ada perbedaan disalah satu desa dalam proses
perencaan baik dari segi perancangan rencana pembangunan jangka
menengah desa, rencana kerja pembangunan desa, dan dalam
penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa.
Page 82
65
Tabel 4.11
Kesimpulan Perencanaan
Nama Desa Kondisi Ideal Realitas
Desa Je’nemadinging
a. Masyarakat harus
terlibat dalam
perumusan anggaran
pendapatan dan
belanja desa.
b. Dalam menyususn
RPJM Desa dan RKP
Desa harus melalui
musyarawah, lalu
menginput hasilnya
kedalam aplikasi
sistem keuangan desa
a. Masayarakat
berkontribusi langsung
dalam perumusan
anggaran pendapatan
belanja daerah melalui
musrenbangdes.
b. Perumusan RPJM desa
dan RKP Desa melalui
musyawarah desa yang
dihadiri oleh pihak-
pihak yang
bertanggung jawab
dalam perumusan
RPJM desa
Desa Pacellekang
a. Masyarakat harus
terlibat dalam
perumusan anggaran
pendapatan dan
belanja desa.
b. Dalam menyususn
RPJM Desa dan RKP
Desa harus melalui
musyarawah, lalu
menginput hasilnya
kedalam aplikasi
sistem keuangan desa
a. Masayarakat
berkontribusi langsung
dalam perumusan
anggaran pendapatan
belanja daerah melalui
musrenbangdes.
b. Perumusan RPJM desa
dan RKP Desa melalui
musyawarah desa yang
dihadiri oleh pihak-
pihak yang
bertanggung jawab
dalam perumusan
RPJM desa
Desa panaikang
a. Masyarakat harus
terlibat dalam
perumusan anggaran
pendapatan dan
belanja desa.
b. Dalam menyususn
RPJM Desa dan RKP
Desa harus melalui
musyarawah, lalu
menginput hasilnya
kedalam aplikasi
sistem keuangan desa
a. Masayarakat
berkontribusi langsung
dalam perumusan
anggaran pendapatan
belanja daerah melalui
musrenbangdes.
b. Perumusan RPJM
desa dan RKP Desa
melalui musyawarah
desa yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang
bertanggung jawab
dalam perumusan RPJM desa
Page 83
66
2. Pelaksanaan Keuangan
Tahapan Pelaksanaan keuangan desa yaitu tahap pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja desa memiliki tiga tahap yaitu, Tahap pertama,
pelaksanaan keuangan desa adalah pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja desa. Tahap kedua, pelaksanaan kegiatan yang meliputi yaitu
mekanisme pelaksanaan pembangunan dan pihak-pihak yang terlibat,
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, permintaan pendanaan, dan
pencairan. Tahap ketiga, perubahan anggaran pendapaan dan belanja desa.
a. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
Peraturan desa dalah peraturan perundang-undangan yang di
tetapkan oleh kepala desa setelah dibahas dan disepakati bersama
dengan badan penyelenggaraan desa.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SB terkait dengan
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
“...sekretaris desa menyampaikan rancangan peraturan desa
tentang anggaran pendapatan dan belanja desa ke kepala desa
lalu kepala desa menyampaikan ke badan penyelengaraan desa
untuk di bahas dan disepakati bersama dalam forum
musyawarah desa”. (wawancara bapak SB 15/09/2020)
Sama halnya dengan hasil wawancara yang dikatakan oleh
ibuFN mengatakan bahwa:
“...rancangan peraturan desa wajib dikonsultasikan kepada
masyarakat agar masyarakat desa dapat dan berhak memberikan
masukan terhadap rancangan peraturan desa”.” (wawancara
ibuFN 16/09/2020).
Page 84
67
Hasil wawancara di atas dapat disimpukan bahwa dalam
penyusunan rancangan peraturan desa harus melibatkan masyarakat
karena masyarakat berperan sebagai parisipasi didalam perumusan
rancangan peraturan desa.
Rancangan peraturan desa anggran pendapatan dan belaja desa
yang telah di evaluasi akan ditetapkan oleh kepala desa menjadi
peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa, kepala
desa menetapkan peraturan kepala desa sebagai aturan pelaksanaan
peraturan desa. Peraturan desa berisi materi pelaksana kewenangan
desa dan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.
Berasarkan hasil wawancara bapak SB tentang anggaran
pendapatan dan belanja desa sebagai berikut:
“...Melalui media informasi kepala desa menyampaikan
informasi mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa
kepada masyarakat, informasi yang disampaikan kepala desa
yaitu memuat anggaran pendapatan dan belanja desa,
pelaksanaan anggaran dan tim yang melaksankan kegiatan, dan
pemerintah desa dapat memberikan informasi kepda masyarakat
sekurang-kurangnya ke papan informasi kantor desa yang
bersangkutan” (wawancara bapak bapak SB 15/09/2020)
Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dokumen
Pelaksanaan Anggaran merupakan dokumen memuat seluruh rincian
setiap kegiatan anggaran yang disedikan, dan rencana penarikan dana
untuk kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang
telah ditetapkan dalam APBDesa.
Page 85
68
Dalam menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang
tugasnya untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan APBDesa.
Adapun langkah penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran yaitu
menyusun rencana kerja anggaran desa, menyusun rencana kerja
kegiatan desa, dan membua rencana anggaran biaya. Dalam
penyusunan rencana kerja kegiatan desa yang sudah dibuat pada saat
penyusunan RKP Desa, dan wajib dibuat oleh kepala seksi dan kepala
urusan pelaksana kegiatana nggaran sesuai bidangnya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu FN terkait dengan
pelaksanaan anggaran pedapatan dan belaja desa adalah sebagai
berikut:
“…sekretaris desa yang yang melakukan pengecekan rencana
Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA pada saat kepala urusan
dan kepala seksi menyerahkan rencana Dokumen Pelaksanaan
Anggarannya, lalu kepala desa menyetujui rancangan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran yag telah diperiksa oleh sekretaris
desa”(wawancara dengan ibu FN 16/09/2020)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh bapak AN dalam
wawancaranya terkait dengan tahapan pelaksanaan keuangan adalah
sebagai berikut
“…dana desa tidak bisa cair begitu saja harus dengan menguji
kebenaran perhitungan tagihan atas beban anggaran pendapatan
belanja desa yang tercantum dalam surat permintaan
pembayaran, apabila surat permintaan pembayaran tidak
memenuhi persyaratan maka penguji akan menolak pengajuan
dan pencairan pendanaan”(wawancara dengan bapak AN
15/09/2020)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa semua
transaksi belanja harus ada didalam peraturan desa, dan juga dalam
Page 86
69
pengajuan dan pencairan pendanaan desa harus melalui sekretaris
desa, apabila memenuhi persyaratan maka dana dapat dicairkan oleh
bendahara.
Dalam menyusun rencana anggaran biaya merujuk pada rencana
kerja anggaran desa yang telah dibuat. Dalam menyusun renccana
anggaran biaya harus sedatail mungkin, walaupun kebutuhannya keil
misalya hanya seratus rupiah tetap harus dicantumkan agar rencana
anggaran biaya yang dibuat dengan benar akan memudahkan dalam
pengajuana naggaran oleh pelaksana dan pelaksana kegiatan juga akan
mudah dan dapat cepat diselesaikan.
b. Pelaksana Kegiatan
Tahap kedua dalam pelaksanaan keuangan desa yaitu pelaksanaan
kegiatan, didalam pelaksanaan kegiatan ada beberapa instrumen dari
mekanisme pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa, permintaan atau pengajuan pendanaan, hingga
pencairan dana.
1. Mekanisme Pelaksanaan Pembagunan.
Dalam tahapan mekanisme pelaksanaan pembangunan
kepala desa mengkordinasikan kegiatan rancangan desa yang
dilaksanakan oleh aparat desa ataupun unsur masyarakat desa.
Adapun pelaksana kegiatan pembangunan desa yaitu pembangunan
berskala lokal dan pembangunan berskala sektoral. Perbedaan
antara keduanya yaitu, pembangunan berskala lokal dikelola
Page 87
70
melalui swakelola desa, swakelola yang dimaksud yaitu kerja sama
antar desa atau kerja sama dengan pihak ketiga, sedangkan
pembangunan berskala sektoral yaitu bersumber dari program
daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan dari pemeintah daerah
dan dilaksanakan sesuai ketentuan dari pemerintah daaerah
kabupaten ataupun pemerintah daerah provinsi.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SB terkait
dengan mekanisme pelaksanaan pembangunan adalah sebagai
berikut:
“...dalam penetapan pelaksanaan pembangunan desa ini,
yang ditetapkan oleh kepala desa, kemudian kepala desa
yang memeriksa daftar calon-calon pelaksana untuk
kegiatan desa, perlu diingat bahwasanya semua daftar
calon-calon pelaksana pembangunan desa sudah ada
didalam dokumen rencana kerja pembangunan desa yang
ditetapkan pada anggaran pendapatan dan belanja desa”
(wawancara bapak SB 15/09/2020)
Sama halnya dengan wawancara yang dikatakan oleh bapak
SD yang mengatakan bahwa:
“didalam pelaksana kegiatan untuk desa tahap yang
dilakukan yaitu penyusunan rencana kerja, sosialisasi
kegiatan, pembekalan pelaksanaan kegiatan, penyiapan
dokumen adminstrasi, pengadaan tenaga kerja, pengadaan
bahan material, dan semua itu sudah ditetapkan oleh kepala
desa” (wawancara bapak SD 17/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait
dengan mekanisme pelaksanaan pembangunan adalah sebagai
berikut:
Page 88
71
“...didalam pengadaan tenaga kerja bahan/material upah
yang diberikan sesuai dengan perhitungan upah yang
tercantum didalam RKPDesa yang sudah ditetapkan dalam
anggaran pendapatan dan belanja desa” (wawancara bapak
AN 15/09/2020)
Dari hasil wawancara diatas dapat simpulkan bahwa
didalam pelaksana pembangunan desa mulai dari daftar calon
pelaksana untuk pembangunan desa, pengadaan tenaga kerja,
penyiapan dokumen administrasi, bahan/material hingga upah yang
diberikan untuk melaksanakan pembangunan desa sudah
dijabarkan didalam rencana kerja pembangunan desa yang sudah
ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja desa, dan
ditetapkan oleh kepala desa.
2. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan untuk
memperoleh barang dan jasa oleh pemerintah desa yang dilakukan
melalui swakelola dan penyedia. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pengadaan barang dan jasa yaitu kepala desa, kepala seksi dan
kepala urusan, rim pelaksana kegiatan, masyarakat, dan penyedia.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SB terkait
dengan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa adalah sebagai
berikut:
“...Untuk melakukan Pengadaan barang dan jasa harus
melalui swakelola, harus sesuai dengan dokumen yang
sudah disusun oleh kepala seksi dan kepala urusan.
Pengadaan barang dan jasa melalui swakelola yaitu
Page 89
72
dilaksanakan oleh tim pelaksana kegiatan dengan
melibatkan masyarakat”. (wawancara bapak SB
15/09/2020)
Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui penyedia
yaitu utuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam rangka
mendukung kegiatan dan belanja yang tidak dapat dilaksanakan
dengan swakelola.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak FM terkait
dengan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa adalah sebagai
berikut:
“...pengadaan barang dan jasa harus efisien, efektif, dan
untuk memberdayakan masyarakat, gotong royong, serta
sesuai dengan kondisi masyarakat setempat” (wawancara
bapak FM 17/09/2020)
Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pengadaan barang dan jasa agar pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa dapat berjalan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang
baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan
desa.
3. Permintaan pendanaan dan pencairan.
Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk
melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen Rencana
Anggara Biaya (RAB) lalu diverifikasi oleh sekretasi desa dan
disahkan oleh kepala desa.
Page 90
73
Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu FN terkait
dengan permintaan pendanaan dan pencairan adalah sebagai
berikut:
“...Tim pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan disertai
RAB dan harus melampirkan surat permintaan pembayaran,
dan juga pernyataan tanggung jawab, serta lampiran bukti
transaksi, dan juga surat permintaan pembayaran tidak
boleh dilakukan sebelum barang dan jasa diterima”.
(wawancara ibu FN 16/09/2020)
Sama halnya dengan wawancara yang diakatakan oleh
bapak AN yang mengatakan bahwa:
“...Kepala desa yang mengesahkan rencana anggaran biaya
dan kepala desa juga yang menyetujui permintaan
pembayaran, lalu sekretaris desa yang melakukan verifikasi
Rab yang diajukaan dan memeriksa kelengkapan surat
permintaan pembayaran serta menguji kebenaran tagihan
atas beban APBDesa yang tercantum dalam surat
permintaan pembayaran, sekretaris desa juga berhak
menolak jika surat permintaan pembayaran tidak memenuhi
syarat”. (wawancara bapak AN 15/09/2020)
Hal serupa jga diungkapkan oleh ibu FN daam
wawancaranya sebagai berikut:
“...setiap pengeluaran yang dilakukan harus disertai dengan
dokumen rencana anggaran biaya karena dalam penyusunan
rencana anggaran biaya harus sedatail mungkin, walaupun
kebutuhan yang dikeluarkan kecil misalnya hanya seratus
rupiah tetap harus dituliskan atau dicantumkan”
(wawancara ibu FN 16/09/2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
penyusunan rencana anggaran biaya sangat detail dan akurat dalam
menyusun sebuah anggaran karena akan berdampak pada penulisan
dibuku laporan, serta semua permintaan pembayaran untuk
Page 91
74
pelaksanaan pembangunan desa harus diverifikasi oleh sekretaris
desa.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak FM terkait
dengan permintaan pendanaan dan pencairan adalah sebagai
berikut:
“...bendahara yang melakukan pembayaran, pencatatan
pengeluaran serta menyertakan seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas
negara”. (wawancara bapak FM 17/09/2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam permintaan pendanaan dan pencairan semuanya tersusun
secara sistematis, dalam pengajuan pendanaan haarus disertakan
dokumen rencana anggaraan biaya, serta senua dana yang
dikeluarkan ditulis dalam buku laporan sehingga dalam sistem
keuangan desa ini transparan.
c. Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahap ketiga dalam pelaksanaan keuangan desa yaitu perubahan
anggaran pendapatan dan belanja desa, didalam perubahan anggaran
pendapatan dan belanja desa ada beberapa instrumen dari mekanisme
yaiu penyusunan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan
belanja desa, penetapan perubahan anggaran pendapatan dan belanja
desa, sosialisasi peraturan tentang perubahan anggaran pendapatan dan
belanja desa.
Page 92
75
Setelah kegiatan dilaksanakan secara terbuka terjadi perubahan-
perubahan anggaran pendapaan dan belanja desa, baik dalam hal
pendapatan, belanja, maupun pembiyaan. Karena itu, perlu adanya
dilakukan evaluasi dan hasilnya menjadi dasar penyusunan perubahan
anggaran pendapatan dan belanja desa.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SD terkait dengan
perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
“...yang menyebabkan terjadinya perubahan anggaran
pendapatan dan belanja desa seperti adanya sisa lebih
perhitungan anggaran tahun sebelumnya, jika adanya sisa lebih
perhitungan harus digunakan dalam tahun berjalan, dan adanya
penambahan atau pengurangan dalam pendapatan desa pada
tahun berjalan, terjadi peristiwa khusus seperti bencana alam
atau non alam, krisis politik, atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan”. (wawancara bapak SD 17/09/2020)
Hal juga yang diungkapkan oleh bapak SB dalam
wawancaranya terkait perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa
“...ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perubahan
anggaran pendapatan dan belanja desa seperti diketahui bahwa
Perubahan anggaran pendapatan dan belanja desadapat
dilakukan hanya 1 kali dalam setahun anggaran sebelum tahun
anggaran berakhir yang ditetapkan dengan peraturan
desa”.(wawancara bapak SB 15/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SD terkait dengan
perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa adalah sebagai
berikut:
„...prosedur penyusunan perubahan anggaran pendapatan dan
belanja desa pada prinsipnya sama dengan tahapan dan prosedur
Page 93
76
penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa”
(wawancara bapak SD 17/09/2020)
Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
prosedur penyusunan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan
belanja desa sama dengan prosedur penyusunan anggaran pendapatan
dan belanja desa, dan juga pemerintah desa tetap memberitahukan
informasi dan partisipasi publik dalam setiap tahapan proses
penyusunan, meskipun perubahan anggaran pendapatan dan belanja
desa berbentuk peraturan kepala desa, dan juga badan permusyarawatan
desa dan masyarakat tetap mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi.
Kepala desa menginformasikan peraturan tentang perubahan
anggaran pendapatan belanja desa kepada masyarakat seperti melalui
musyarawah pelaksana kegiatan desa, musyawarah dusun, papan
informasi desa, ataupun media lain sesuai kondisi desa.
Tabel 4.12
Kesimpulan Pelaksanaan
Nama Desa Kondisi Ideal Realitas
Desa Je’nemadinging
a. Dalam pelaksanaan
APBDesa terdapat
rancangan peraturan
desa yaitu sekretaris
desa menyampaikan
kepada kepala desa
lalu kepala desa
menyampaikannya ke
BPD agar BPD dapat
musyawarah dengan
masyarakat desa.
a. Perwakilan
masyarakat desa ikut
dalam rancangan
peraturan desa agar
masyarakat tau
tentang peratutan
desa yang berlaku.
Page 94
77
b. Terjadinya perubahan
APBDesa tiap tahun
karena adanya sisa
lebih perhitungan
anggaran sebelumnya
b. Tiap tahuunnya
adakan perubahan
anggaran
Desa Pacellekang
a. Dalam pelaksanaan
APBDesa terdapat
rancangan peraturan
desa yaitu sekretaris
desa menyampaikan
kepada kepala desa
lalu kepala desa
menyampaikannya ke
BPD agar BPD dapat
musyawarah dengan
masyarakat desa.
b. Terjadinya perubahan
APBDesa tiap tahun
karena adanya sisa
lebih perhitungan
anggaran sebelumnya
a. Perwakilan
masyarakat desa ikut
dalam rancangan
peraturan desa agar
masyarakat tau
tentang peratutan
desa yang berlaku.
b. Tiap tahuunnya
adakan perubahan
anggaran
Desa Panaikang
a. Dalam pelaksanaan
APBDesa terdapat
rancangan peraturan
desa yaitu sekretaris
desa menyampaikan
kepada kepala desa
lalu kepala desa
menyampaikannya ke
BPD agar BPD dapat
musyawarah dengan
masyarakat desa.
b. Terjadinya perubahan
APBDesa tiap tahun
karena adanya sisa
lebih perhitungan
anggaran sebelumnya
a. Perwakilan
masyarakat desa ikut
dalam rancangan
peraturan desa agar
masyarakat tau
tentang peratutan
desa yang berlaku.
b. Tiap tahuunnya
adakan perubahan
anggaran
3. Penatausahaan
Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran. Dan
setiap akhir bulan kepala urusan keuangan mencatat setiap penerimaan
dan pengeluaran dalam buku kas umum disetiap akhir bulan.
Page 95
78
Penatausahaan keuangan dipegang oleh kepala urusan keuangan
sebagai pelaksanaan kebendaharaan, dan kepala saksi, selaku pelaksana
kegiatan yang memiliki tanggung jawab terhadap pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan buku pembantu kas kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksana di desa.
Bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan
dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan, bukan
hanya itu saja bendahara juga dituntut dan wajib dalam
mempertanggung jawabkan keuangan melalui laporan pertanggung
jawabkan setiap bulan kepadala kepala desa.
Dalam penerimaan dan pengeluaran bendahara keuangan desa
menggunakan buku kas umum, buku kas pembantu pajak, dan buku
bank
Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu FN terkait dengan
penatausahaan keuangan adalah sebagai berikut:.
“...buku kas umum berfungsi untuk mencatat seluruh penerimaan
dan pengeluaran yang bersifat tunai dan transfer”(wawancara
dengan ibu FN 16/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa setiap kegiatan yang bersifat tunai yang dikeluarkan
oleh bendahara desa harus dibuatkan bukti transaksi berupa kwitansi
pengeluaran dan wajib dicatat dalam buku kas umum, sedangkan yang
bersifat transfer langsung kepada pihak ketiga.
Page 96
79
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
penatausahaan keuangan adalah sebagai berikut:
“...didalam aplikasi sistem keuangan desa juga memiliki
penyetoran pajak” (wawancara bapak AN tanggal 15/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa bendahara desa juga dapat mencatat kewajiban
perpajakan yang dipotong atau dipungut atas transaksi belanja yang
dilakukan atas pungutan pajak yang dilakukan oleh bendahara desa lalu
mencatat dalam buku pajak. Buku kas pembantu pajak berfungsi untuk
mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran pajak khususnya
PPh dan PPn, dalam kaitannya bendahara desa sebagai wajib pungut.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak FM terkait dengan
penatausahaan keuangan adalah sebagai berikut:
“...dokumen-dokumen tersebut berfungsi sebagai sumber data
untuk keperluan pemeriksaan atau audit” (wawancara bapak FM
17/09/2020)
Hasil wawancara di atas dapat dimpulkan bahwa dalam tersebut
sebagai barang bukti yang nyata dan juga apabila diperlukan dalam
proses hukum dalam dugaan penyelewengan keuangan, dokumen
tersebut dapat menjadi barang bukti, dengan demikian tindakan yang
secara sengaja menghilangkan, merusak atau bahkan mengubah
sebagian dokumen tersebut adalah tindakan melawan hukum.
Penerimaan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu,
disetorkan oleh bendahara desa, atau disetor langsung oleh pihak ketiga
Page 97
80
kepada bank yang sudah ditunjuk, lalu diambil oleh petugas yang
selanjutnya dapat diserahkan kepada bendahara desa atau disetor
langsung ke bank dan penerimaan oleh bendahara yang disetor ke kas
desa.
Bendahara desa mencatat transaksi kedalam buku kas umum ketika
penerimaan uang yang bersifat tunai atau cash dalam bukti berupa
kwitansi, apabila bendahra desa menerima berupa transfer maka
bendahara akan memperoleh berupa nota yang dicatat kredit kedalam
buku bank atas uang yang masuk kerekening bank desa, sehingga
semua penerimaan baik cash ataupun transfer semua diatat kedalam
buku bank.
Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu FN terkait dengan
penatausahaan keuangan adalah sebagai berikut:
“...bendahara desa juga mencatat kedalam buku laporan realisasi
buku rincian pendapatan” (wawancara ibu FN 16/09/2020)
Hasil wawancara di atas dapat simpulkan bahwa dalam mencatat
semua penerimaan kedalam buku bank bendahara desa juga
mencatatnya kedalam buku laporan realisasi buku rician pendapatan
agar berguna untuk mengklasifikasi rincian dari realisasi pendapatan
yang diterima.
Di dalam pentausahaan pengeluaran desa yang bersifat cash harus
dibuatkan bukti transaksi berupa kwitansi pengeluaran dan wajib dicatat
kedalam buku kas umum, sedangkan pengeluaran yang bersifat transfer
Page 98
81
langsung kepada pihak ketiga lalu bendahara mencatat kedalam buku
bank, pengeluaran yang bersifat transfer tidak dicatat kedalam buku kas
umum, karena buku kas umum hanya untuk transaksi tunai saja.
Untuk merealisasikan pembiyayaan baik pendapatan pembiyayaan
ataupun belanja pembiyayaan dicatat kedalam buku rincian
pembiyayaan. Pencatatan dalam buku rincian pembiyayaan berfungsi
untuk mengcroschek rincian dari realisasi pembiyayaan, pencatatan ini
sangat dibutuhkan agar dapat dilaporkan dalam laporan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja desa.
Tabel 4.13
Kesimpulan Penatausahaan
Nama Desa Kondisi Ideal Realitas
Dasa Je’nemadinging
a. Bendahara desa harus
mahir menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Bendahara desa di
tuntut untuk mahir
membuat pembukuan
penatausahaan
a. Bendahara di Desa
Je‟nemadinging mahir
menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa
b. Bendahara desa di
Desa Je‟nemadinging
mampu membuat
pembukuan
penatausahaan
menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa.
Page 99
82
Desa Pacellekang
a. Bendahara desa harus
mahir menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Bendahara desa di
tuntut untuk mahir
membuat pembukuan
penatausahaan
a. Bendahara desa di
Desa Pacellekang
menguasai tentang
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Bendahara desa di
Desa Pacellekang
mampu membuat
pembukuan
penatausahaan dalam
aplikasi sistem
keuangan desa
Desa Panaikang
a. Bendahara desa harus
mahir menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Bendahara desa di
tuntut untuk mahir
membuat pembukuan
penatausahaan
a. Bendahara di Desa
Je‟nemadinging mahir
menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa
b. Bendahara desa di
Desa Je‟nemadinging
mampu membuat
pembukuan
penatausahaan
menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa
4. Pelaporan Keuangan
Kepala desa menyampaikan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja desa, laporan realisasi kegiatan, dan juga catatan atas laporan
keuangan beserta rincian aset tetap yang dimiliki desa kepada bupati
melalui camat, kemudian bupati menyampaikan laporan konsilidasi
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja desa kepada menteri melalui
Direktur Jendral Bina Pemerintahan Desa.
Page 100
83
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
“...adanya pelaporan ini untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan
kegiatan dan mengevaluasi berbagai aspek terkait pelaksanaan
kegiatan”(Wawancara bapak AN pada tanggal 15/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa pelaporan ini sebagai salah satu bentuk alat pengendalian
untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan dan aspek yang
dimaksud diatas adalah aspek seperti hambatan, masalah. Faktor-faktor,
keberhasilan, pengaruh, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak FM terkait dengan
pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
“...hal yang penting dalam pelaporan keuangan yaitu informasi
data hahrus valid dan akurat, tepat waktu sesuai waktu yang telah
ditetapkan oleh peraturan menteri dalam negeri”(Wawancara
bapak FM pada tanggal 17/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa dalam hal pelaporan keuangan informasi data harus
akurat dan valid, sehingga pelaporan dapat tersusun secara sistematis agar
dapat dibuat secara ringkas dan jelas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Page 101
84
Ada beberapa modul dalam menyajikan laporan-laporan pada
aplikasi sistem keungan desa yaitu:
laporan realisasi anggaran dihasilkan melalui modul penatausahaan
dengan jurnal otomatis dari dalam sistem aplikasi keuangan desa seperti
pada gambar di atas
Kemudian menu saldo awal, menu saldo awal digunakan untuk
mencatat saldo aset dan kewajiban dalam rangka mengahasilkan laporan
kekayaan milik desa atau laporan aset desa yang digunakan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
“...Sebelum menginput saldo awal aset pada bagan, setiap desa agar
melakukan interventarisasi dalam rekening yang sudah ditetapkan.
Untuk mengisikan daftar aset tersebut” (waancara bapak AN
15/09/2020)
Page 102
85
anda bisa dilihat pada gambar dibawah ini
Klik data entri lalu klik pembukuan lalu muncul saldo awal seperti
gambar dibawah ini
Isian saldo harus dicatat dalam jumlah total yang seimbang antara total
debet dan total kredit.
Lalu ada menu penyesuaian, menu penyesuaian digunakan untuk
mencatat perubahan aset dalam tahun berjalan. Menu ini juga digunakan
untuk menyesuaikan pendapatan dan belanja yang sudah bersifat defintif,
penyusuaian laporan pelaksana anggaran pendapatan dan belabja desa.
Page 103
86
Klik data entri lalu klik pembukuan lalu klik penyesuaian sehingga
muncul seperti form di bawah
Penyesuaian dan penambahan aset akan ditambahkan dalam
pelaporan keuangan apabila telah di posting.
Lalu kita akan ketahap akhir yaitu laporan pembukuan, dalam
laporan pembukuan digunakan untuk mencetak laporan keuangan yang
harus disajikan oleh pemerintah desa.
Page 104
87
Klik laporan lalu klik pembukuan lalu muncul form seperti gambar
dibawah ini
Dalam proses pencetakan laporan juga mudah pilih jenis laporan
yang akan dicetak lalu pilih kecamatan dan desa lalu klik cetak untuk
menyajikan laporan kemudian print ke media printer.
Pelaporan bukan hanya disampaikan kepada pemerintah yang
berwenang, aparat pemerintah juga memiliki pertanggung jawaban kepada
masyarakat. Sesuai dengan prinsip transparansi, akuntabel, dan partisipasi
yang merupakan landasan dasar tata kelola pemerintahan yang baik.
Pertanggungjwaban kepada masyarakat bisa disampaikan melalui
Page 105
88
musyarawah desa yang dihadiri oleh badan permusrawatan desa dan
unsur-unsur masyarakat lainnya.
Tabel 4.14
Kesimpulan Pelaporan
Nama Desa Kondisi Ideal Realitas
Desa Je’nemadinging
a. Pelaporan keuangan
desa harus
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Tepat waktu dalam
pelaporan keuangan
a. Pelaporan di Desa
Je‟nemadingin
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa tidak
manual lagi atau
pengelolaan arsip
sudah tidak
konvensional
b. Tepat waktu dalam
pengumpulan laporan
keuangan
Desa Pacellekang
a. Pelaporan keuangan
desa harus
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Tepat waktu dalam
pelaporan keuangan
a. Pelaporan di Desa
Pacellekang sudah
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa tidak
manual lagi atau
pengelolaan arsip
sudah tidak
konvensional.
b. Tepat waktu dalam
pengumpulan laporan
keuangan
Desa Panaikang
a. Pelaporan keuangan
desa harus
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa
b. Tepat waktu dalam
pelaporan keuangan
a. Pelaporan di Desa
Panaikang
menggunakan
aplikasi sistem
keuangan desa tidak
manual lagi atau
pengelolaan arsip
sudah tidak
konvensional
b. Tepat waktu dalam
pengumpulan laporan
keuangan
Page 106
89
C. Kinerja Pemerintah Desa Di Kecamatan Pattallassang
Kinerja merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha agar
mencapai suatu produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Kinerja
pemerintahan desa dilihat dari beberapa indikator yaitu individu, dukungan
organisasi, dan dukungan manajemen.
1. Individu
Tercapainya suatu tujuan tidak terlepas dari sumber daya yang
dimiliki yang digerakkan dan dijalankan oleh sekelompok orang yang
berperan aktif sebagai perlaku dalam mencapai tujuan bersama. Dalam
tingkat individu dapat dikatakan bahwa dalam tingkat pendidikan seorang
aparatur desa dapat mencerminkan kemampuan intelektual dan
keterampilan yang dimilikinya karena dapat mempengaruhi kinerjanya,
kinerja merupakan dimensi perwujudan dari perilaku, selain itu ada
banyak hal juga yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang.
Penggunaan sistem keuangan desa di desa je‟nemadinging, desa
pacellekang, desa panaikang tidak terlalu berpengaruh pada tingkat
sumber daya manusianya akan tetapi pada dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan sangat baik.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapakAN terkait dengan
individu dalam kinerja pemerintahan adalah sebagai berikut:
“adanya aplikasi sistem keuangan desa ini sangat memudahkan dan
membantu aparatur desa” (wawancara bapak AN 15/09/2020)
Page 107
90
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu FN dalam
wawancaranya sebagai berikut”
“...walaupun ini aplikasi sistem keuangan desa masih perlu untuk
dipelajari, dan dari sisinya kita juga mau belajar dan tetap
berkeinginan untuk belajar sehingga kita dapat mecapai tujuan
yang diinginkan”. (wawancara ibu FN 16/09/2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat simpulkan bahwa adanya
siskeudes ini dapat mengarahkan para aparatur desa agar dapat bekerja
lebih giat dengan cara belajar lebih giat lagi setiap pelatihan yang
diberikan agar menghasilkan laporan yang bisa memberikan informasi
yang akurat.
Dalam hal kepemimpinan tentang kemampuan seseorang dalam
menejerial dan memberi pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinir
pekerjaan secara cepat dan tepat termasuk dalam pengambilan keputusan
dan penetuan prioritas.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
individu dalam kinerja pemerintahan adalah sebagai berikut:
“...kepala desa mengawal para staf desa agar bagaimana staf desa
meningkatkan kualitas atau kinerjanya untuk tujuan bersama”
(wawancara bapak AN 15/09/2020)
Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepala desa serta
merta turut andil dalam pengwasan staf desanya agar staf desa juga merasa
diperhatikan, apabila meningkatnya kinerja kepala desa akan berdampak
pula pada kinerja staf desa dalam menjalankan perannya untuk
masyarakat. Kebutuhan yang perlu dipuaskan dan perwujudannya
Page 108
91
ditentukan oleh bagaimana sikap atasan dan masyarakat dalam berupaya
memenuhinya.
Apabila umpan balik yang diberikan kepada pemerintah desa akan
membangun kepercayaan dan kerja tim yang efektif serta memperbaiki
kualitas yang lebih baik lagi.aparat desa bertanggung jawab melakukan
tugasnya yang sudah dipercayakan kepada masing-masing bagian agar
bisa mengerjakan suatu kegiatan berdasarkan kebijakan yang telah
disepakati bersama dengan penuh tanggung jwab serta hasil yang sesuai
keinginan.
Kesimpulan dari desa je‟nemadinging, desa pacellekang, dan desa
panaikang semuanya hampir sama karena kepala desa mengayomi staf
desanya agar mencapai tujuan bersama dan juga staf desa tau dan mengerti
akan tanggung jawabnya. pemerintah desa sendiri memiliki tugas dan
fungsi masing-masing dalam menjalankan tugasnya karena dengan itu
tidak akan terjadi tumpang tindih masalah tanggung jawab yang sudah
dibebankan, dan juga pemerintah desa melakukan pengawasan terhadap
sistem keuangan desa.
2. Dukungan Organisasi
Dalam dukungan organisasi di desa je‟nemadinging, desa
pacellekang, dan desa panaikang dukungan yang dapat diterima berupa
harapan-harapan dari pihak organisasi didalam desa je‟nemadinging, desa
pacellekang, dan desa panaikang dukungan organisasi dapat juga di
pandang sebagai komitmen organisasi terhadap pemerintah desa.
Page 109
92
Elemen pertama dari dukungan organisasi yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja pemerintah desa di desa je‟nemadinging, desa
pacellekang, dan desa panaikang, yaitu:
a. Karang taruna
Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan untuk
wadah pengembangan setiap anggota masyarakat yang berkembang
dan bertanggung jawab sosial dari dan untuk masyarakat terutama
pada genarasi muda.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapakSB terkait dengan
karang taruna dalam dukungan organisasi adalah sebagai berikut:
“...karang taruna sebagai penyelenggaraan usaha kesejahteraan
masyarakat, dan juga sebagai penyelenggara pelatihan bagi
masyarakat”. (wawancara bapak SB 15/09/2020)
Dari hasil waawancara di atas dapat simpulkan bahwa dalam
kinerja pemerintah desa terdapat dukungan organisasi salah satunya
karang taruna, karang taruna memberikan pelatihan bagi masyarakat
desa agar masyarakat memiliki wawasan dan keterampilan yang
spesifik yang dapat dipergunakan nantinya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak SD terkait dengan
karang taruna dalam dukungan organisasi adalah sebagai berikut:
“...karang taruna sangat membantu kami sebagai staf desa dalam
beragam masalah kesejahteraan sosial yang ada di desa”
(wawancara bapak SD 16/09/2020)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu
bentuk dukungan organisasi bagi pemerintah desa di Desa
Page 110
93
Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, dan Desa Panaikang , karang
tauna bertugas untuk menanggukangi berbagai masalah kesejahteraan
sosial yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif,
rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda
dilingkungannya.
b. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Tim Penggerak PKK adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
yang memberdayakan wanita dan berpartisipasi dalam pembangunan
Indonesia, kesejahteraan keluarga menjadi tujuan yang paling utama
dalam tugas tim penggerak pkk hal ini dikarenakan keluarga
merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar
terhadap kinerja pembangunan desa.
Bukan hanya karang taruna tim penggerak PKK pun turut andil
dalam dukungan organisasi bagi pemerintah desa di Desa
Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, dan Desa Panaikang karena tim
penggerak PKK memiliki tugas untuk membantu pemerintah desa
serta merupakan mitra dalam pemberdayaan dan peningkatan dalam
kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dengan
Tim PKK dalam dukungan organisasi adalah sebagai berikut:
“... ibu-ibu PKK disini juga menyusun rencana kerja PKK desa,
dan dalam menyusun rencana kerja juga harus sesuai dengan hasil
rapat kerja kabupaten” (wawancara bapak AN 15/09/2020)
Page 111
94
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tim
penggerak PKK juga menyusun sebuah rencana kerja tidak asal kerja
akan tetapi tim penggerak PKK di Desa Je‟nemadinging, Desa
Pacellekang, dan Desa Panaikang melaksanakan kegiatan atau kerja
sesuasi jadwal yang telah disepakati pada saat dalam penyusunan
rencana kerja.
Adanya tim penggerak PKK juga salah satu bentuk dukungan
organisasi bagi pemerintah desa di Desa Je‟nemadinging, Desa
Pacellekang, dan Desa Panaikang, sama halnya dengan karang taruna.
Tim penggerak PKK memiliki fungsi didesa sebagai penyuluh,
motivator, dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK.
Berdasarkan hasil analisis dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam dukungan organisasi bagi kinerja pemerintahan desa
sangat berpengaruh bagi Desa Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, dan
Desa Panaikang. Dukungan organisasi seperti karang taruna dan tim
penggerak PKK aktif dalam membantu pemerintah desa, diakarenakan
masyarakat desa sangat peduli dan bertanggung jawab pada tugas
didalam organisasinya baik di Desa Je‟nemadinging, Desa
Pacellekang, dan Desa Panaikang, karena untuk menjamin suksesnya
program-program kesejahteraan sosial maka sangat dibutuhkan
partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa.
Page 112
95
3. Dukungan Manajemen.
Badan Pengawasan keuangan dan pembangunan sebagai auditor
internal pemerintah yang memberikan sebuah aplikasi pengelolaan
keuangan desa berupa aplikasi sistem keuangan desa untuk membantu dan
memudahkan para aparatur desa dalam membuat pelaporan dan juga
dalam mempertanggung jawabkan laporan keuangan desa secara cepat dan
efisien.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dalam
dukungan manajemen adalah sebagai berikut:
“...dengan fitur yang dibuat sederhana akan dapat memberikan
kemudahan kepada kami sebagai pengguna dalam mengoprasikan
aplikasi sistem keuangan desa” (wawancara bapak AN
15/09/2020)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam dukungan manajemen untuk kinerja pemerintahan desa yaitu
pembuatan aplikasi dalam pengelolaan keuangan sehingga memudahkan
pemerintah desa dalam mengatur keuangan desa.
Selain badan pengawasaan keuangan dan pembangunan ada juga
badan permusyawaratan desa dalam dukungan manajemen, badan
permusyarawatan desa sangat penting untuk mengawasi bagaimana dana
desa yang ada dimanfaatkan untuk program-program yang sesuai dengan
apa yang telah disusun oleh pemerintah desa.
Badan permusyawaratan desa juga memiliki fungsi menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa desa dan juga melakukan
pengawasan kinerja kepala desa, bisa dikatakan bahwa badan
Page 113
96
permusyawaratan desa memiliki kekuatan dalam menyepakati peraturan
desa.
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak AN terkait dalam
dukungan manajemen adalah sebagai berikut:
“...badan permusyawaratan desa menampung aspirasi masyarakat
desa lalu menyampaikannya kepada kepala desa”(wawancara
bapak SD 17/09/2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa badan
permusyarawatan desa menampung seluruh aspirasi atau masukan
masyarakat desa lalu kepala desa menjadikan pedoman dalam
melaksankan program pembangunan desa.
D. Pengaruh Sistem Keuangan Desa Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh
selama penelitian di Kantor Desa je‟nemadinging, kantor Desa pacellekang,
kantor Desa panaikang. Data yang didistribusikan kepada 50 responden yaitu
50 orang yang tersebar ditiga kantor desa yaitu Desa Je‟nemadinging, Desa
Pacellekang, Desa Panaikang.
1. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristikterpilih menjadi responden. Penggolongan responden
didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan ditiga kantor desa
yaitu Desa Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, Desa Panaikang. dengan 50
Page 114
97
responden melalui penyebaran kuesioner, maka karateristik responden dapat
digambarkan sebagai berikut.
a). Jenis Kelamin
Jenis kelamin dari responden dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui berapa banyak laki-laki dan perempuan yang menjadi
responden dalam penelitian ini. Berikut ini data merupakan responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.15
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa komposisi responden
berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa responden laki-laki sebanyak
33 orang dengan persentase 66% dan responde perempuan sebanyak 17
orang dengan persentase 34%. Komposisi tersebut memberikan
gambaran bahwa karakteristik jenis kelamin sampel jumlah laki-laki
lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan.
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 33 66%
2. Perempuan 17 34%
Total 50 100%
Page 115
98
b). Usia
Usia dari responden yang di intervalkan mulai dari usia yang muda
sampai dengan yang tua. Berikut ini merupakan data responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.16 di atas mengemukakan tentang usia
responden yang paling mendominasi yaitu pada usia 21-30 tahun yaitu
sebanyak 38 orang atau responden dengan presentase 76% dengan total
responden sebanyak 50 orang atau responden. Kemudian disusul dengan
usia 31-40 tahun sebanyak 8 orang atau responden dengan presentase
16%, untuk untuk usia 41-50 tahun berjumlah 3orang atau responden
dengan presentase yaitu 3%, sedangkan > 51 berjumlah 1 orang dengan
persentase 2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kriteria responden
berndasarkan usia dominan 21-30 tahun.
No Usia Frekuensi Presentase
1 <20 0 0%
2 21-30 Tahun 38 76%
3 31-40 Tahun 8 16%
34 41-50 Tahun 3 6%
5 >51 1 2%
Total 50 100%
Page 116
99
c). Pendidikan
Tabel 4.17
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.17 di atas mengemukakan tentang pendidikan
responden yang paling mendominasi yaitu pendidikan Starata 1 tahun
yaitu sebanyak 24 orang atau responden dengan presentase 48% dengan
total responden sebanyak 50 orang atau responden. Kemudian disusul
dengan pendidikan Diploma III sebanyak 14 orang atau responden
dengan presentase 28%, dan pendidikan SLTA berjumlah 12orang atau
responden dengan presentase yaitu 24%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kriteria responden berndasarkan pendidikan mendimansi Strata 1.
2. Tekhnik Analisis data
Penelitian tentang Pengaruh Sistem Keuangan Desa Terhadap Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang dilakasanakan pada tanggal
04Agustus s/d 31September 2020. Adapun yang menjadi responden dalam
No Jenjang
Pendidikan
Frekuensi Presentase
1 S2 (Magister) 0 0%
2 S1 (Starata 1) 24 48%
3 Diploma III 14 28%
4 SLTA 12 24%
Total 50 100%
Page 117
100
penelitia ini adalah kepala desa, staf desa, dan orang yang terlibat dalam
penggunaan aplikasi sistem keuangan desa yang ada di Desa
Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, dan Desa Panaikang yang
keseluruhannya berjumlah 50 responden.
a) Uji Validitas
Untuk mengetahui valid suatu variable maka dilakukannya uji
validitas, untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu item yang akan
diuji. Uji validitas memiliki standar korelasi yang ditentukan oleh besar
responden yang digunakan dengan menggunakan rumus:
Df=n-2
n = 50-2
n = 48 responden
Instrumen penelitian dikatakan valid jika nilai r hitung (nilai
Pearson Correlation) >r tabel (nilai r tabel untuk 50 orang responden
=0.278)
Berikut adalah hasil pengujian validitas menurut variabel masing-
masing.
Page 118
101
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Sistem Keuangan Desa(X)
Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.18 di atas hasil pengujian validitas instrumen
Sistem Keuangan Desa (X) dapat dijelaskan bahwa 20 item pertanyaan
semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf
signifikan 5% (0,05) atau r hitung r tabel.
No. Item
Pernyataan
R Hitung
Total nilai
correlation
R Tabel
Taraf 0,05%
keputusan
1 X1 0,421 0,278 Valid
2 X2 0,552 0,278 Valid
3 X3 0,545 0,278 Valid
4 X4 0,422 0,278 Valid
5 X5 0,373 0,278 Valid
6 X6 0,373 0,278 Valid
7 X7 0,374 0,278 Valid
8 X8 0,384 0,278 Valid
9 X9 0,517 0,278 Valid
10 X10 0,437 0,278 Valid
11 X11 0,357 0,278 Valid
12 X12 0,442 0,278 Valid
13 X13 0,599 0,278 Valid
14 X14 0,534 0,278 Valid
15 X15 0,539 0,278 Valid
16 X16 0,545 0,278 Valid
17 X17 0,458 0,278 Valid
18 X18 0,479 0,278 Valid
19 X19 0,560 0,278 Valid
20 X20 0,516 0,278 Valid
Page 119
102
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel KinerjaPemeritahan Desa
(Y)
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.19 di atas hasil pengujian validitas instrumen
Kinerja Pemerintahan Desa (Y) dapat dijelaskan bahwa 15 item
No. Item
Pernyataan
R Hitung
Total nilai
correlation
R Tabel
Taraf 0,05%
keputusan
1 Y1 0,532 0,278 Valid
2 Y2 0,490 0,278 Valid
3 Y3 0,383 0,278 Valid
4 Y4 0,690 0,278 Valid
5 Y5 0,372 0,278 Valid
6 Y6 0,296 0,278 Valid
7 Y7 0,416 0,278 Valid
8 Y8 0,577 0,278 Valid
9 Y9 0,425 0,278 Valid
10 Y10 0,547 0,278 Valid
11 Y11 0,593 0,278 Valid
12 Y12 0,676 0,278 Valid
13 Y13 0,606 0,278 Valid
14 Y14 0,623 0,278 Valid
15 Y15 0,542 0,278 Valid
Page 120
103
pertanyaan semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah
taraf signifikan 5% (0,05) atau r hitung r tabel.
b) Uji Reabilitas
Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Sistem Keuanga
Desa (X)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 20
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.20 di atas maka dapat diketahui nilai koefisien
Alphaadalah sebesar 0,8. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai
alphanya lebih dari 0,5 sehingga instrumennya reliable.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang hasilnya reliabel
mengandung pengertian bahwa apabila instrumen pada suatu saat akan
Page 121
104
digunakan kembali untuk mengukur variabel yang sama, yaitu sistem
keuangan desa (X) maka hasilnya relatif akan sama.
Tabel 4.21
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja
Pemerintahan Desa (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Sumber: Data Primer diolah, 2020
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 15
Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.21 di atas maka dapat diketahui nilai koefisien
Alphaadalah sebesar 0,7. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai
alphanya lebih dari 0,5 sehingga instrumennya reliable.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang hasilnya reliabel
mengandung pengertian bahwa apabila instrumen pada suatu saat akan
digunakan kembali untuk mengukur variabel tang sama, yaitu kinerja
pemerintahan desa (Y) maka hasilnya relatif akan sama.
Page 122
105
3. Hasil Analisis Deskriptif
a) Analisis Deskriptif Sistem Keuangan Desa (X)
Sistem keuangan desa memiliki kegunaan untuk pembuatan
anggaran, pembukuan dan pelaporan keuangan desa yang memiliki
pengaruh terhadap kinerja pemerintahan desa. Setelah keseluruhan data
yang diperoleh pada saat penelitian dari hasil kuesioner dikumpulkan,
maka tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis data tentang variabel X
“Sistem Keuangan Desa”. Adapun indikator Sistem Keuangan Desa yaitu
sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan yaitu suatu dokumen perencanaan keuangan
diberikan kepada pemerintahan desa di Kecamatan Patalassang
untuk memberikan: (1) aplikasi sistem keuangan desa meningkatkan
kemampuan kinerja, (2) merumuskan program-program desa, (3)
merumuskan RPJM Desa, (4) merumuskan RKPDesa, (5) menyusun
APBDesa, supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya dalam
kinerja pemerintahan desa di Kecamatan Ptallassang. Untuk
mengetahui pendapat responden mengenai setuju atau tidaknya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Page 123
106
Tabel 4.22
Indikator Perencanaan. Aplikasi Sistem Keuangan Desa Ini Dapat
Meningkatkan Kemampuan Kerja
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 25 100 50
Setuju 3 25 75 50
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 175 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.50
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
perencanaan yaitu tanggapan responden tentang aplikasi sistem
keuangan desa ini dapat menigkatkan kemampuan kerja perangkat
desa karena aplikasi sistem keuangan desa ini user friendly sehingga
memudahkan dalam penggunaan aplikasi untuk perangkat desa bisa
dilihat respon dari responden yaitu “Setuju” sebanyak 25 orang
dengan presentase 50%, dan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak 50 orang atau dengan presentase 50%. Adapun hasil rata-
rata skor 3.50 menunjukkan bahwa perencanaan terkait aplikasi
sistem keuangan desa ini dapat meningkatakan kemampuan kerja,
masuk dalam kategori sangat baik.
Page 124
107
Tabel 4.23
Indikator Perencaan. Dalam Perencanaan Dapat Merumuskan
Program yang Akan Dilaksanakan Pada Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 30 120 60
Setuju 3 20 60 40
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 180 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.60
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
perencanaan dapat merumuskan program yang akan dilaksanakan
pada desa karena pada aplikasi didukung dengan petunjuk
pelaksanaan implementasi dilihat dari responden yang memilih “
Sangat Setuju” sebanyak 30 orang dengan presentase 60%, dan yang
menjawab “ Setuju” sebanyak20 orang atau dengan presentase 40%.
Adapun hasil rata-rata skor 3.60 menunjukkan bahwa dalam
indikator perencanaan dapat merumuskan program yang akan
dilaksanakan pada desa masuk dalam kategori sangat baik.
Page 125
108
Tabel 4.24
Indikator Perencanaan. Dapat Merumuskan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem
keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 31 124 62
Setuju 3 19 57 38
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 181 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.62
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
perencanaan yang mengatakan bahwa anda dapat merumuskan
rencana pembangunan jangka menengah desa karena dalam aplikasi
sistem keuangan desa sudah terdapat petunjuk pelaksanaan
implementasi dan manual aplikasi dapat dilihat dari jawaban
responden yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak 31 orang
dengan presentase 62%, dan yang menjawab “ Setuju” sebanyak19
orang atau dengan presentase 38%. Adapun hasil rata-rata skor 3.62
menunjukkan bahwa perencanaan dapat merumuskan rencana
pembangunan jangka menengah desa dengan menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa masuk dalam kategori sangat baik.
Page 126
109
Tabel 4.25
Indikator Perencanaan. Dapat Merumuskan Rencana Kerja
Pembangunan Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem keuangan
Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 21 84 42
Setuju 3 29 87 58
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 171 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.42
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.25di atas dapat di simpulkan dalam indikator
perencanaan yang mengatakan bahwa anda dapat merumuskan
rencana kerja pembangunan desa karena dalam aplikasi sistem
keuangan desa sudah terdapat petunjuk pelaksanaan implementasi
dan manual aplikasi dapat dilihat dari jawaban responden yang
menjawab “Setuju” sebanyak 29 orang dengan presentase 58%, dan
yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak21 orang atau dengan
presentase 42%. Adapun hasil rata-rata skor 3.42 menunjukkan
bahwa perencanaan dapat merumuskan rencana kerja pembangunan
desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa masuk
dalam kategori baik
Page 127
110
Tabel 4.26
Indikator Perencanaan. Dapat Menyusun Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem
keuangan Desa
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 24 96 48
Setuju 3 26 78 52
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 174 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.48
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
perencanaan yang mengatakan anda dapat menysun anggaran
pendapatan dan belanja desa dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa karena dapat dilihat dari keunggulan aplikasi yaitu
karena dapat didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi
dan juga sesuai dengan regulasi pengelolaan keuangan desa dilihat
dari jawaban responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 26 orang
dengan presentase52%, dan yang menjawab “ Sangat Setuju”
sebanyak24 orang atau dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-
rata skor 3.48 menunjukkan bahwa perencanaandapat menyusun
anggaran pendapatan dan belanja desa dengan menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa masuk dalam kategori baik.
Page 128
111
Tabel 4.27
Rekapitulasi Aspek Perencanaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Perencaan Rata-Rata Skor
1. Aplikasi sistem keuangan desa ini dapat
meningkatkan kemampuan kerja anda 3.50
2. Dalam perencanaan dapat merumuskan program
yang akan dilaksanakan pada desa 3.60
3.
Dapat merumuskan rencana pembangunan jangka
menengah desa dengan menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa
3.62
4.
Dapat merumuskan rencana kerja pembangunan
desa dengan menggunakan aplikasi siste keuangan
desa
3.42
5.
Dapat menyusun anggaran pendapatan dan
belanja desa dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa
3.48
Rata-rata 3.52
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.27, dari jawaban responden tentang
perencanaan dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan, yang pertama
mengenai Aplikasi sistem keuangan desa ini dapat meningkatkan
kemampuan kerja mendapatkan rata-rata skor 3.50 dan masuk dalam
kategori baik. Kemudian dari pernyataan kedua mengenai dalam
perencanaanyaitu dapat merumuskan program yang akan dilaksanakan
pada desa dengan rata-rata skor 3.60 masuk dalam kategori baik.
Kemudian dari pernyataan ketiga mengenai dapat merumuskan rencana
pembangunan jangka menengah desa dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa dengan rata-rata skor 3.62 masuk dalam kategori baik.
Kemudian dari pernyataan keempat mengenai dapat merumuskan rencana
kerja pembangunan desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan
Page 129
112
desadengan rata-rata skor 3.42 masuk dalam kategori baik. Kemudian dari
pernyataan kelima mengenai dapat menyusun anggaran pendapatan dan
belanja desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa dengan
rata-rata skor 3.48 masuk dalam kategori baik.
2).Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tahap pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja desa setelahperumusan perencaan. Aspek ini diperlukan
agar dapat meningkatkan infrastruktur, penysunan anggaran, dan
memahami agar dapat melaksanakan tugas dalam pelaksaan desa di
Kecamatan Pattallassang. Untuk mengetahui pendapat responden
mengenai setuju atau tidaknya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.28
Indikator Pelaksanaan. Adanya Indikator Pelaksanaan Dapat
Meningkatkan Infrastruktur Desa Dalam Pelaksanaan Kegiatan
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 24 96 48
Setuju 3 26 78 52
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 174 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.48
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaksanaan yang mengatakan dapat meningkatkan infrastuktur desa,
dapat dilihat dari banyaknya pilihan yaitu “Setuju” sebanyak 26 orang
Page 130
113
dengan presentase 52%, dan yang menjawab “ Sangat Setuju”
sebanyak24 orang atau dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-rata
skor 3.48 menunjukkan bahwa pelaksanaan dapat meningkatkan
infrastruktur desa dalam pelaksana kegiatan masuk dalam kategori
baik.
Tabel 4.29
Indikator Pelaksanaan. Penyusunan Rencana Anggaran Kas
Desa Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 19 76 38
Setuju 3 31 93 62
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 169 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.38
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.29 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaksanaan bahwa dalam kuesioner dapat menyusun rencana
anggaran kas desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan
desa karena aplikasi sistem keuangan desa memudahkan tata kelola
keuangan desa dan dana desa seperti jawaban responden yang
mengtakan “Setuju” sebanyak 31 orang dengan presentase 62%, dan
yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak19 orang atau dengan
presentase 38%. Adapun hasil rata-rata skor 3.38 menunjukkan bahwa
penyusunan rencana anggaran kas desa dengan menggunakan aplikasi
sistem keuangan desa masuk dalam kategori baik.
Page 131
114
Tabel 4.30
Indikator Pelaksanaan. Penyelesaian Tugas-Tugas
Administrasi Keuangan Desa Dalam Pelaksanaan Kegiatan.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 26 104 52
Setuju 3 24 72 48
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 176 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.52
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaksanaan yaitu dalam aplikasi sistem keuangan desa
berkesinambungan dan memiliki petunjuk pelaksanaan manual
aplikasi sehingga memudahkan aparat pemerintah dilihat darijawaban
responden yang memilih“ Sangat Setuju” sebanyak 26 orang dengan
presentase 52%, dan yang menjawab “ Setuju” sebanyak24 orang atau
dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-rata skor 3.52
menunjukkan bahwa dalampelaksanaan dapat menyelesaikan tugas-
tugas administrasi keuangan desa dalam pelaksana kegiatan masuk
dalam kategori sangat baik
Page 132
115
Tabel 4.31
Indikator Pelaksanaan. Dapat Memahami Tugas Dalam
Melakukan Verifikasi Administrasi Keuangan.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 21 84 42
Setuju 3 29 87 58
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 171 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.42
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.31 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaksanaan yaitu sesuai dengan regulasi pengelolaan keuangan desa
yang berlaku dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab
“Setuju” sebanyak 29 orang dengan presentase 58%, dan yang
menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak21 orang atau dengan presentase
42%. Adapun hasil rata-rata skor 3.42 menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan responden telah memahami tugas dalam hal melakukan
verifikasi administrasi keuangan,masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.32
Indikator Pelaksanaan. Melakukan Pengadministrasian
Sumber-Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Dengan
Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 23 92 46
Setuju 3 27 81 54
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 173 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Page 133
116
Berdasarkan tabel 4.32 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaksanaan yaitu keunggulan aplikasi sistem keuangan desa sangat
memudahkan dalam tata kelola keuangan desadapat dilihat jawaban
dari responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 27 orang dengan
presentase 54%, dan yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak23
orang atau dengan presentase 46%. Adapun hasil rata-rata skor 3.46
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan dapat melakukan
pengadministrasian sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran
dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa masuk dalam
kategori baik.
Tabel 4.33
Rekapitulasi Aspek Pelaksanaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Pelaksanaan Rata-Rata Skor
1. Adanya pelaksanaan dapat meningkatkan
infrastruktur desa dalam pelaksanaan kegiatan 3.48
2. Penyusun rencana anggaran kas desa dengan
menggunakan aplikasi sistem keuangan desa 3.38
3. Penyelesaian tugas-tugas administrasi keuangan
desa dalam pelaksana kegiatan 3.52
4. Dapat memahami tugas dalam hal melakukan
verfikasi administrasi keuangan 3.42
5.
Melakukan pengadministrasian sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran dengan
menggunakan aplikasi sistem keuangan desa
3.46
Rata-rata 3.45
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.33, dari jawaban responden tentang
pelaksanaan dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan yaitu 4
pernyataan menghasilkan nilai baik, dan satu pernyataan yaitu
Page 134
117
penyelesaian tugas-tugas administrasi keuangan desa dalam
pelaksanaan hasilnya mendapatkan hasil yang sangat baik. Sehingga
indikator pelaksanaan dalam 5 pernyataan memiliki pengaruh
terhadap kinerja pemerintahan desa.
3). Penatausahaan
Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang.Aspek ini diperlukan agar
mendapatkan bimbingan, pembuatan buku kas umum, dan
bertanggung jawab dalam kebendaharaan dalam penatausahaan desa
di Kecamatan Pattallassang. Untuk mengetahui pendapat responden
mengenai setuju atau tidaknya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.34
Indikator Penatausahaan. Adanya Bimbingan Dalam Hal
Pembuatan Buku Kas Umum Dan Beberapa Buku Pembantu
Lainnya
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
SangatSetuju 4 19 76 38
Setuju 3 31 93 62
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 169 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.38
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.34 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
penatausahaan yaitu dilihat dari teori sebelumnya kelebihan aplikasi
sitem keuangan desa di dukung dengan petunjuk pelaksanaan
Page 135
118
implementasi aplikasi dapat dlihat dari jawaban responden yang
menjawab “Setuju” sebanyak 31 orang dengan presentase 62%, dan
yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak19 orang atau dengan
presentase 38%. Adapun hasil rata-rata skor 3.38 menunjukkan bahwa
dalam penatausahaan akan mendapatkan bimbingan dalam hal
pembuatan buku kas umum dan beberapa buku pembantu lainnya
masuk dalam kategori baik
Tabel 4.35
Indikator Penatausahaan.Dapat Membuat Buku Kas Umum dan
Beberapa Buku Pembantu Lainnya Dengan Menggunakan Aplikasi
Sistem Keuangan desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 22 88 44
Setuju 3 28 84 56
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 172 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.44
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.35di atas dapat di simpulkan dalam indikator
penatausahaan yaitu keunggulan dari aplikasi sistem keuangan desa
salah satunya yaitu user friendly sehingga memudahkan dalam
penggunaan aplikasi dapat dilihat dari jawaban responden yang
menjawab “Setuju” sebanyak 28 orang dengan presentase 56%, dan
yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak22 orang atau dengan
presentase 44%. Adapun hasil rata-rata skor 3.44 menunjukkan bahwa
dalam penatausahaan, dapat membuat buku kas umum dan beberapa
Page 136
119
buku pembantu lainnya dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.36
Indikator Penatausahaan. Memiliki
Akuntabilitas Dalam Penatausahaan.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 25 100 50
Setuju 3 25 75 50
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 175 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.50
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.36 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
penatausahaan yaitu karena setiap orang memiliki tanggung jawab
pada diri sendiri dan juga aplikasi sistem keuangan desa ini sangat
transparansi sehingga menuntuk aparat pemerintah desa memiliki
akuntabilitas yang tinggi dapat dilihat dari jawaban responden yang
menjawab “Setuju” sebanyak 25 orang dengan presentase 50%, dan
yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak25 orang atau dengan
presentase 50%. Adapun hasil rata-rata skor 3.50 menunjukkan bahwa
dalampenatausahaan memiliki akuntabilitas dalam pekerjaan anda
masuk dalam kategori baik.
Page 137
120
Tabel 4.37
Indikator Penatausahaan. Memiliki Pengetahuan Yang Cukup
Dalam Melakukan Tugas Anda Yang Berkaitan Dengan
Aplikasi Sistem Keuangan Desa.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 21 84 42
Setuju 3 29 87 58
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 171 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.42
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.37 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
penatausahaan yaitu karena sebelum menggunakan aplikasi
sistemkeuangan desa aparat pemerintah desa sudah dibekali ilmu
tentang aplikasi sistem keuangan desa ini setiap responden yang
menjawab kuesioner ini sudah memiliki pengetahuan yang cukup
tentang aplikasi sistem keuangan desa dapat dilihat dari jaawaban
responden yang menajawab “Setuju” sebanyak 29 orang dengan
presentase 58%, dan yang menjawab “ Sangat Setuju” sebanyak21
orang atau dengan presentase 42%. Adapun hasil rata-rata skor 3.42
menunjukkan bahwa dalam penatausahaan memiliki pengetahuan
yang cukup untuk melakukan tugas anda masuk dalam kategori baik
Page 138
121
Tabel 4.38
Indikator Penatausahaan. Dapat Membuat Laporan
Pertanggung Jawaban Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem
Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 23 92 46
Setuju 3 27 81 54
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 173 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.38 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
penatausahaan yaitu karena aplikasi sistem keuangan desa ini
memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan desa dapat dilihat
dari jawaban responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 27 orang
dengan presentase 54%, dan yang menjawab “ Sangat Setuju”
sebanyak23 orang atau dengan presentase46%. Adapun hasil rata-rata
skor 3.46 menunjukkan bahwa penatausahaan dengan menggunakan
aplikasi sistem keuangan desa masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.39
Page 139
122
Rekapitulasi Aspek Penatausahaan Pada Kinerja Pemerintahan Desa
Di Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Penatausahaan Rata-Rata Skor
1. Adanya bimbingan dalam hal pembuatan buku kas
umum dan beberapa buku pembantu lainnya 3.38
2.
Dapat membuat buku kas umum dan beberapa
buku pembantu lainnya dengan menggunakan
aplikasi sistem keuangan desa
3.44
3. Memiliki akuntabilitas dalam penatausahaan 3.50
4.
Memiliki pengatahuan yang cukup dalam
melakukan tugas anda yang berkaitan dengan
aplikasi sistem keuangan desa
3.42
5.
Dapat membuat laporan pertanggung jawaban
dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan
desa.
3.46
Rata-rata 3.44
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.39, dari jawaban responden tentang
pentausahaan dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan semua
pernyataan tersebut masuk dalam kategori baik.
4). Pelaporan
Pelaporan adalah suatu pelaporan dari aparat pemerintahan desa
kepada kepala desa.Aspek ini diperlukan agar mendapatkan
pengetahuan dasar tentang aplikasi sistem keuangan desa, pembuatan
buku laporan , dan mendapatkan bimbingan dalam pelaporan desa di
Kecamatan Pattallassang. Untuk mengetahui pendapat responden
mengenai setuju atau tidaknya dapat dilihat pada tabel berikut:
Page 140
123
Tabel 4.40
Indikator Pelaporan. Dapat Membentuk Pengatahuan Dasar Tentang
Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 26 104 52
Setuju 3 24 72 48
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 176 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.52
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 440 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaporan yaitu sebelum aparat pemerintah desa memakai aplikasi
sistem keuangan desa terdapat pelatihan aparat pemeritnahan desa
mengetahui dasar dari aplikasi sistem keuangan desa dilihat dari
jumlah responden yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak 26
orang dengan presentase 52%, dan yang menjawab “Setuju”
sebanyak24 orang atau dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-rata
skor 3.52 menunjukkan bahwa pelaporan dapat membentuk
pengetahuan tentang aplikasi sistem keuangan desa masuk dalam
kategori baik
Page 141
124
Tabel 4.41
Indikator Pelaporan. Memiliki Kemampuan Dalam
Pembuatan Buku Laporan Dengan Menggunakan Aplikasi
Sistem Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 24 96 48
Setuju 3 26 78 52
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 174 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.48
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.41 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaporan yaitu karena aplikasi sistem keuangan desa sangat
memudahkan aparat pemerintahan desa karena database yang
digunakan dalam aplikasi sistem keuangan desa menggunakan
microsoft acces sehingga lebih nyaman dilihat dari jawaban
responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 26 orang dengan
presentase 52%, dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak24
orang atau dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-rata skor 3.48
menunjukkan bahwa pelaporan memiliki kemampuan dalam
pembuatan buku laporan dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa masuk dalam kategori baik.
Page 142
125
Tabel 4.42
Indikator Pelaporan. Mendapatkan Bimbingan Untuk
Menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 18 72 36
Setuju 3 32 96 64
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 168 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.36
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.42 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaporan yaitu bahwa sebelum aparat pemerintahan desa
menggunakan aplikasi sitem keaungan desa aparat pemerintah lebih
dulu dikenalkan dan dilatih dalam menggunakan aplikasi sismtem
keuangan desa dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab
“Setuju” sebanyak 32 orang dengan presentase 64%, dan yang
menjawab “Sangat Setuju” sebanyak18 orang atau dengan presentase
36%. Adapun hasil rata-rata skor 3.36 menunjukkan bahwa pelaporan
dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa masuk dalam
kategori baik.
Page 143
126
Tabel 4.43
Indikator Pelaporan. Dapat Membuat Pelaporan Kompilasi
Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Desa Menggunakan
Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 25 100 50
Setuju 3 24 72 48
Kurang Setuju 2 1 2 2
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 174 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.48
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.43 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaporan yaitu karena sesuai denga regulasi pengelolaan keuangan
desa yang berlaku dilihat dari jawaban responden yang menjawab
“Sangat Setuju” sebanyak 25 orang dengan presentase 50%, dan yang
menjawab “Setuju” sebanyak24 orang atau dengan presentase 48%,
sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 1 orang
dengan presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor 3.52 menunjukkan
bahwa pelaporan kompilasi realisasi anggaran pendapatan dan belanja
desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa masuk
dalam kategori baik
Page 144
127
Tabel 4.44
Indikator Pelaporan. Dapat Membuat Pelaporan Realisasi
Kompilasi Dana Desa Menggunakan Aplikasi Sistem
Keuangan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 1 24 96 48
Setuju 2 25 75 50
Kurang Setuju 3 1 2 2
Tidak Setuju 4 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 173 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.44 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
pelaporan yaitu sama halnya dengan tabel sebelumnya bahwa dalam
pembuatan laporan realisasi kompilasi dana desa memnggunakan
aplikasi sistem keuangan desa sesuai dengan regulasi pengellaan
keuangan desa yang berlaku dapat dilihat dari jawaban responden
yang menjawab “Setuju” sebanyak 25 orang dengan presentase 50%,
dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak24 orang atau dengan
presentase 48%, sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju”
sebanyak 1 orang dengan presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor
3.46 menunjukkan bahwa dalam membuat pelaporan kompilasi
realisasi dana desa dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan
desa masuk dalam kategori baik.
Page 145
128
Tabel 4.45
Rekapitulasi Aspek Pelaporan Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Pelaporan Rata-Rata Skor
1. Pelaporan dapat membentuk pengetahuan dasar
tentang aplikasi sistem keuangan desa 3.52
2.
Memiliki kemampuan dalam pembuatan buku
laporan dengan menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa
3.48
3. Mendapatkan bimbingan untuk menggunakan
aplikasi sistem keuangan desa 3.36
4.
Dapat membuat pelaporan kompilasi realisasi
anggaran pendapatan dan belanja desa
menggunakan aplikasi sistem keuangan desa
3.48
5.
Dapat membuat pelaporan kompilasi realisasi
dana desa menggunakan aplikasi sistem keuangan
desa
3.46
Rata-rata 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.45, dari jawaban responden tentang
pelaporan dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan semua
pernyataan masuk dalam kategori baik.
b) Analisis Deskriptif Kinerja Pemerintahan Desa (Y)
Kinerja pemerintahan desa adalah suatu tingkat pencapaian dalam hal
pelaksana kegiatan atau kebijakan sehingga dapat mewujudkan tujuan,
visi, dan misi suatu organisasi. Dengan demikian kinerja pemerintahan
desa diartikan sebagaisuatu proses pencapaian yang dapat memberikan
proses dan hasil pencapaian tersebut.
Page 146
129
1) Individu
Individu yaitudapat diakatakan bahwa didalam individu
mengukur kemampuan intelektual dan keterampilan karena dapat
mempengaruhi kinerja. Memiliki kekampuan dalam mengerjakan
tugasnya, meiliki etos kerja, memiliki keterampian yang mempuni,
bertanggung jawab, aplikasi keuangan desa dapat memudahkan
pekerjaan. Untuk mengetahui pendapat responden mengenai setuju
atau tidaknya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.46
Indikator Individu. Memiliki Kemampuan Dalam
Melakukan Pekerjaan Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
SangatSetuju 4 24 96 48
Setuju 3 26 78 52
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 174 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.48
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.46 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
individu yaitu setiap aparat pemerintahan desa memiliki kekampuan
yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadiannya dilihat dari jawaban
respnden yang menajwab “Setuju” sebanyak 26 orang dengan
presentase 52%, dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak24
orang atau dengan presentase 48%. Adapun hasil rata-rata skor
Page 147
130
3.48menunjukkan bahwa responden memiliki kemampuan dalam
melakukan pekerjaan anda masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.47
Individu. Memiliki Etos Kerja Di dalam Pekerjaan Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 25 100 50
Setuju 3 25 75 50
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 175 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.50
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.47 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
individu yaitu dalam kompetensi seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah etos kerja dapat dilihat dari jawab
responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 25 orang dengan
presentase 50%, dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak25
orang atau dengan presentase 50%. Adapun hasil rata-rata skor 3.50
menunjukkan bahwa responden memiliki etos kerja didalam
pekerjaan, masuk dalam kategori baik.
Page 148
131
Tabel 4.48
Indikator Individu. Memiliki Keterampilan Yang Mempuni
Dalam Pekerjaan Anda.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 21 84 42
Setuju 3 29 87 58
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 171 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.42
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.48 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
individu yaitu salah satu faktor dari individu dalah sebuah
keterampilan seseorang memiliki keterampilan dalam dirinya dilihat
dari jawaban responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 29 orang
dengan presentase 58%, dan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak21 orang atau dengan presentase 42%. Adapun hasil rata-rata
skor 3.42 menunjukkan bahwa responden memiliki keterampilan yang
mempuni dalam pekerjaan,masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.49
Indikator Individu. Memiliki Tanggung Jawab Dalam
Pekerjaan Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 26 104 52
Setuju 3 24 72 48
Kurang Setuju 2 0 0 0
Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 176 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.52
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Page 149
132
Berdasarkan tabel 4.49 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
individu yaitu setiap individu memiliki tanggung jawab pada diri
sendiri dan juga pada pekerjaanya dapat dilihat dari jawaban
responden yaitu “Sangat Setuju” sebanyak 26 orang dengan presentase
52%, dan yang menjawab “Setuju” sebanyak24 orang atau dengan
presentase 48%. Adapun hasil rata-rata skor 3.52 menunjukkan bahwa
responden memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan, masuk dalam
kategori baik
Tabel 4.50
Indikator Individu. Adanya Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Dapat Memudahkan Pekerjaan Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
SangatSetuju 4 22 88 44
Setuju 3 28 84 56
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 172 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.44
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.50 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
individu yaitu dalam aplikasi sistem keuangan desa user friendly
dengan menggunakan data base microsoft acces sehingga
memudahkan aparat pemerintah dalam menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa apat dilihat dari jawaban yaitu “Setuju” sebanyak 28
orang dengan presentase 56%, dan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak22 orang atau dengan presentase 44%. Adapun hasil rata-
Page 150
133
rata skor 3.44 menunjukkan bahwa adanya aplikasi sistem keuangan
desa dapat memudahkan pekerjaan,masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.51
Rekapitulasi Aspek Individu Pada Kinerja Pemerintahan Desa Di
Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Diklat Prajabatan Rata-Rata Skor
1. Memiliki kekampuan dalam melakukan pekerjaan
anda 3.48
2. Memiliki etos kerja didalam pekerjaan anda 3.50
3. Memiliki keterampilan yang mempuni dalam
pekerjaan anda 3.42
4. Memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan anda 3.52
5. Adanya aplikasi sistem keuangan desa dapat
memudahkan pekerjaan anda 3.44
Rata-rata 3.47
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.15, dari jawaban responden tentang
Individu dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan semuanya
masuk dalam kategori baik.
2) Dukungan Organisasi
Dukungan organisasi berupa harapan-harapan dari pihak organisasi
dan juga dipandang sebagai komitmen organisasi terhadap pemerintah
desa. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dan
menyelesaikan maslaah, memiliki kekampuan dalam mengembangkan
kompetensi pegawai, adanya organisasi PKK membantu tugas staf
desa, adanya organisasi karang taruna membantu tugas staf desa, stiap
tugas akan ditangani oleh aparat pemerintah yang berwenang. Untuk
Page 151
134
mengetahui pendapat responden mengenai setuju atau tidaknya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.52
Indikator Dukungan Organisasi. Memiliki Kemampuan Dalam
Mengambil Keputusan Atau Menyelesaikan Masalah.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 16 64 32
Setuju 3 34 102 68
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 166 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.32
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.52 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan organisasi yaitu dalam sebuah organisasi aparat pemerintah
desa dapat mengambil sebuah keptusan dan menyelesaikan masalah di
dalam pekerjaannya dapat dilihat dari jawabn reponden yang
menjawab “Setuju” sebanyak 34 orang dengan presentase 68%, dan
yang terendah menjawab “Sangat Setuju” sebanyak16 orang atau
dengan presentase 32%. Adapun hasil rata-rata skor 3.32
menunjukkan bahwa dalam dukungan organisasi memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan
masalahh masuk dalam kategori baik.
Page 152
135
Tabel 4.53
Indikator Dukungan Organisasi. Memiliki Kemampuan Dan
Mengembangkan Kompetensi Pegawai.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 15 60 30
Setuju 3 35 105 70
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 165 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.30
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.53 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan organisasi yaitu dalam melaksanakan tugasnya seseorang
harus memiliki keammpuan dan memiliki penikiran dapat
mengembangkan suatu kompetensi pegawai dapat dilihat dari jawabn
responden yaitu “Setuju” sebanyak 35 orang dengan presentase 70%,
dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak15 orang atau dengan
presentase 30%. Adapun hasil rata-rata skor 3.30 menunjukkan
bahwa dalam dukungan organisasi memiliki kemampuan dalam
dalam mengembangkan kompetensi pegawai masuk dalam kategori
baik.
Page 153
136
Tabel 4.54
Indikator Dukungan Organisasi. Adanya Organisasi PKK
Membantu Tugas Anda.
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 21 84 42
Setuju 3 29 87 58
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 171 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.42
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.54 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan organisasi yaitu pengoragnisasian memiliki kejelasan bagi
setiap orang tetntang sasaran yang ingin dicapai dapat dilihat dari
jawabn responden yang menajwab “Setuju” sebanyak 29 orang
dengan presentase 58%, dan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak21 orang atau dengan presentase 42%. Adapun hasil rata-
rata skor 3.42 menunjukkan bahwa dukungan organisasi PKK
membantu tugas apatur desa, masuk dalam kategori baik.
Tabel 4.55
Dukungan Organisasi. Organisasi Karang Taruna Dapat
Membantu Tugas Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 23 92 46
Setuju 3 27 81 54
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 173 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Page 154
137
Berdasarkan tabel 4.55 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan organisasi yaitu sama seperti tabel sebelumnya bahwa di
dalam pengoraganisasian dapat memberi kejelasan pada setiap orang
dan sasaran yang ingim dicapai dapat dilihat dari jawaban responden
yyang menajwab “Setuju” sebanyak 27 orang dengan presentase
54%, dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak23 orang atau
dengan presentase 46% . Adapun hasil rata-rata skor 3.46
menunjukkan bahwa dukungan organisasi karang taruna sangat
membantu dalam pengerjaan tugas aparatur desa,masuk dalam
kategori baik.
Tabel 4.56
Dukungan Organisasi. Setiap Tugas Akan Ditangani Oleh
Aparat Pemerintah Yang Berwenang
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 27 108 54
Setuju 3 23 69 46
Kurang Setuju 2 0 0 0
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 177 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.54
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.56 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan organisasi yaitu karena setiap orang sudah memiliki tugas
yang jelas dapat dilihat dari jawaban responden yang menajwab
“Sangat Setuju” sebanyak 27 orang dengan presentase 54%, dan yang
menjawab “Setuju” sebanyak23 orang atau dengan presentase 46%.
Page 155
138
Adapun hasil rata-rata skor 3.54 menunjukkan setiap tugas akan
ditangani oleh aparat pemerintah yang berwenang masuk dalam
kategori baik.
Tabel 4.57
Rekapitulasi Aspek Dukungan Organisasi Pada Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Dukunga Organisasi Rata-Rata Skor
1. Memiliki kemampuan dalam mengambil
keputusan atau menyelesaikan masalah. 3.32
2. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan
kompetensi pengawai 3.30
3. Adanya organisasi PKK membantu dalam tugas
anda 3.42
4. Adanya organisasi karang taruna membantu
dalam tugas anda 3.46
5. Setiap tugas akan ditangani oleh aparat
pemerintahan yang berwenang 3.54
Rata-rata 3.40
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.57, dari jawaban responden tentang
dukungan organisasi dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan, semua
pernyataan tersebut masuk dalam kategori baik
3)Dukungan Manajemen
Responsivitas yaitu mengukur daya tanggap pegawai terhadap
harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan konsumen. Pegawai
cepat tanggap dalam melayani permohonan sambungan baru, pegawai
loket pembayaran rekening air bersedia menanggapi pertanyaan
konsumen, pegawai siap dalammenangani keluhan konsumen, dan
pegawai pencatat meteran air bersedia menanggapi pertanyaan
Page 156
139
konsumen. Untuk mengetahui pendapat responden mengenai setuju
atau tidaknya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.58
Indikator Dukungan Manajemen. Adanya Fasilitas Dalam
Mengerjakan Tugas Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 24 96 48
Setuju 3 25 75 50
Kurang Setuju 2 1 2 2
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 173 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.46
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.58 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan manajemen yaitu setiap kinerja setiap orang tergantung
dengan kemampuan menejerial para manajemen dalam melakukan
pekerjaan setiap orang membutuhkan fasilitas agar pekerjaan dapat
berjalan dnegan lancar dapat dilihat dari jawaban responden yang
menajwab yaitu “Setuju” sebanyak 25 orang dengan presentase 50%,
dan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak24 orang atau dengan
presentase 48%, sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju”
sebanyak 1 orang dengan presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor
3.46 menunjukkan bahwa dukungan manajemen mendapatkan fasilitas
dalam mengerjakan tugas, masuk dalam kategori baik.
Page 157
140
Tabel 4.59
Indikator Dukungan Manajemen. Memiliki Kemampuan
Untuk Membimbing Staf Desa Untuk Mencapai Efesiensi dan
Efektivitas
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 26 104 52
Setuju 3 22 66 44
Kurang Setuju 2 2 4 4
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 172 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.44
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.59 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan manajemen yaitu kemampuan manajerial para manajemen
harus memiliki ketekunan dan juga memiliki sifat kepemimpin dalam
diri untuk membimbing staf desa untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas dapat dilihat dari jawaban responden yang menajwab
“Sangat Setuju” sebanyak 26 orang dengan presentase 52%, dan yang
menjawab “Setuju” sebanyak22 orang atau dengan presentase 44%,
sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 2 orang
dengan presentase 4%. Adapun hasil rata-rata skor 3.44 menunjukkan
bahwa dukungan manajemen memiliki kemampuan untuk
membimbing staf desa lain untuk mencapai efisensi dan efektivitas,
masuk dalam kategori baik.
Page 158
141
Tabel 4.60
Indikator Dukungan Manajemen. Menumbuhkan motivasi
untuk bekerja secara optimal kepada Pemerintahan Desa
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 12 48 24
Setuju 3 37 111 74
Kurang Setuju 2 1 2 2
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 161 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.22
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.60 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan manajemen yaitu memiliki sifat kepemimpinan sehingga
dapat menumbuhkan motivasi kepada seluruh aparat pemerintah untuk
bekerja secara optimal dapat dilihat dari jawaban responden yaitu
“Setuju” sebanyak 37 orang dengan presentase 74%, dan yang
menjawab “Sangat Setuju” sebanyak12 orang atau dengan presentase
24%, sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 1
orang dengan presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor 3.22
menunjukkan bahwa dukungan manajemen dapat menumbuhkan
motivasi untuk bekerja secara optimal kepada pemerintahan desa
masuk dalam kategori baik.
Page 159
142
Tabel 4.61
Indikator Dukungan Manajemen. Adanya Prasarana Dalam
Mengerjakan Tugas Anda
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
Sangat Setuju 4 8 32 16
Setuju 3 41 123 82
Kurang Setuju 2 1 2 2
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 157 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.14
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.61 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan manajemen yaitu para manajemen memperhatiakn seluruh
aparat pemerintah desa dengan memberikan prasaran yang lengkap
sehingga dapat mengembangkan potensi para aparat pemerintahan
desa dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab “Setuju”
sebanyak 41 orang dengan presentase 82%, dan yang menjawab
“Sangat Setuju” sebanyak8 orang atau dengan presentase 16%,
sedangkan yang terendah menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 1 orang
dengan presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor 3.14 menunjukkan
bahwa dalam dukungan manajemen mendapatkan prasarana dalam
mengerjakan tugas, masuk dalam kategori baik.
Page 160
143
Tabel 4.62
Indikator Dukungan Manajemen. Memiliki Kemampuan
dalam membangun sistem kerja yang aman dan harmonis
Tanggapan
Responden Skor (x)
Frekuensi
(f) f.x
Persentase
(%)
SangatSetuju 4 10 40 20
Setuju 3 39 117 78
Kurang Setuju 2 1 2 2
Tidak Setuju 1 0 0 0
Total ( ∑ ) 50 159 100
Rata-Rata Skor (x) = ∑
∑ =
= 3.18
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.62 di atas dapat di simpulkan dalam indikator
dukungan manajemen yaitu setiap manajerial memiliki kemampuan
yang mempuni dalam membangun sistem kerja agar para aparat
pemerintahan desa merasa aman dan harmnis dalam lingkungan kerja
dapat dilihat jawaban responden yang menjawab “Setuju” sebanyak39
orang dengan presentase 78%, dan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak10 orang atau dengan presentase 20%, sedangkan yang
terendah menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 1 orang dengan
presentase 2%. Adapun hasil rata-rata skor 3.18 menunjukkan bahwa
dukungan manajemen memiliki kemampuan dalam membangun
sistem kerja yang aman dan harmonis masuk, kedalam kategori baik.
Tabel 4.63
Page 161
144
Rekapitulasi Aspek Dukungan Manajemen Pada Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang
No. Aspek Dukungan Manajemen Rata-Rata Skor
1. Adanya fasilitas dalam mengerjakan tugas anda 3.46
2. Memiliki kemampuan untuk membimbing staf
desa lain untuk mencapai efesinsi dan efektivitas 3.44
3. Menumbuhkan motivasi untuk bekerja secara
optimal kepada pegawai pemeritahan 3.22
4. Adanya prasarana dalam mengerjakan tugas anda 3.14
5. Memiliki kemampuan dalam membangun sistem
kerja yang aman dan harmonis 3.18
Rata-rata 3.28
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data tabel 4.63, dari jawaban responden tentang
dukungan manajemen dapat dilihat dari 5 pernyataan yang diuraikan
semua masuk dalam kategori baik.
4. uji Regresi Sederhana
a. Hasil analisis regresi sederhana secara parsial.
1). Pengaruh perencanaan (X1) terhadap kinerja pemerintahan desa.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perencanaan
terhadap kinerja pemerintahan desa maka dapat dilakukan analisis
menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan untuk
memudahkan dalam mengelolah dan menganalisis data, maka peneliti
menggunakan alat bantu SPSS 21
Tabel 4.64
Page 162
145
Uji regresi linear sederhana (pengaruh perencanaan terhadap kinerja
pemerintahan desa)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Penatausahaana . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian pertama (Variable Entered/Removed), pada
tabel di atas menjelaskan tentang variable yang dimasukkan serta metode
yang digunakan, pada tabel ini variable yang dimasukkan adalah variable
penatausahaan sebagai variable independent dan kinerja pemerintahan
desa sebagai variable dependen, dan metode yang digunakan adalah
metode enter.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .476a .227 .210 3.37101
a. Predictors: (Constant), Penatausahaan
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian kedua (Model Summary), tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.476 dan
dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi atau
Page 163
146
(R2) sebesar 0.227 yang memiliki pengertian bahwa pengaruh variable
bebas (perencanaan) terhadap variable terikat (kinerja pemerintahan desa)
adalah sebesar 22.7%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variable lain.
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 159.823 1 159.823 14.064 .000a
Residual 545.457 48 11.364
Total 705.280 49
a. Predictors: (Constant), Penatausahaan
b. b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu
uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji
signifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam hal ini untuk menguji pengaruh perencanaan terhadap kinerja
pemerintahan desa, pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada
Tabel Anova menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan)
dalam variabel perencanaan (X1) terhadap varibel kinerja pemerintahan
(Y). dari output tersebut terlihat bahwa Fhitung= 14.064 dengan tingkat
signifikasi/ probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel kinerja pemerintahan desa atau dengan kata
lain ada pengaruh variabel perencanaan (X1)terhadap variabel kinerja
pemerintahan desa(Y).
Coefficientsa
Page 164
147
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 32.679 4.877 6.701 .000
Penatausahaan 1.033 .275 .476 3.750 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintahan
Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada standar koefisien
dapat dilihat pada kolom Betasebesar 0.476 yang artinya pada variabel
terikat yaitu variabel perencanaan (X1) terhadap variabel bebas kinerja
permerintahan desa memiliki pengaruh antara variabel perencanaan
terhadap kinerja pemerintahan desa walaupun nilai pengaruh yang
disebutkan tidak terlalu signifikan atau dapat dikatakan memiliki
pengaruh yang lemah antara variabel perencanaan terhadap kinerja
pemerintahan desa. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya aplikasi
sistem keuangan desa dalam indikator perencanaan atau variabel
X1tidak memiliki dampak yang cukup besar terhadap kinerja
pemerintahan desa.
2). Pengaruh Pelaksanaan (X2) terhadap kinerja pemerintahan desa.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelaksanaan terhadap
kinerja pemerintahan desa maka dapat dilakukan analisis menggunakan
analisis regresi linear sederhana, dan untuk memudahkan dalam
mengelolah dan menganalisis data, maka peneliti menggunakan alat
bantu SPSS 21
Page 165
148
Tabel 4.65
Uji regresi linear sederhana (pengaruh pelaksanaan terhadap kinerja
pemerintahan desa)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pelaksanaana . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan
desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian pertama (Variable Entered/Removed), pada
tabel di atas menjelaskan tentnag variable yang dimasukkan serta metode
yang digunakan, pada tabel ini variable yang dimasukkan adalah variable
pelaksanaan sebagai variable independent dan kinerja pemerintahan desa
sebagai variable dependen, dan metode yang digunakan adalah metode
enter
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .419a .176 .159 3.47969
a) Predictors: (Constant),
Pelaksanaan
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian kedua (Model Summary), tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/ hubungan (R) yaitu sebesar 0.419 dan
dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
Page 166
149
penguadratan R, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi atau
(R2) sebesar 0.176 yang memiliki pengertian bahwa pengaruh variable
bebas (pelaksanaan) terhadap variable terikat (kinerja pemerintahan desa)
adalah sebesar 17.6%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variable lain.
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 124.086 1 124.086 10.248 .002a
Residual 581.194 48 12.108
Total 705.280 49
a. Predictors: (Constant), Pelaksanaan
b)Dependent Variable: Kinerja pemerintahan desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian ketiga (Anova),Anova atau analisis varian yaitu
uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji
signifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam hal ini untuk menguji pengaruh perencanaan terhadap kinerja
pemerintahan desa, pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05.
Pada Tabel Anova menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) dalam variabel pelaksanaan (X2) terhadap varibel kinerja
pemerintahan (Y). dari output tersebut terlihat bahwa Fhitung= 10.248
dengan tingkat signifikasi/ probabilitas 0,002< 0,05, maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel kinerja
Page 167
150
pemerintahan desa atau dengan kata lain ada pengaruh variabel
pelaksanaan (X2)terhadap variabel kinerja pemerintahan desa(Y).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 32.347 5.810 5.567 .000
Pelaksanaan 1.074 .335 .419 3.201 .002
a. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada standar koefisien
dapat dilihat pada kolom Betasebesar 0.419 yang artinya pada variabel
terikat yaitu variabel pelaksanaan (X2) terhadap variabel bebas kinerja
permerintahan desa memiliki pengaruh antara variabel pelaksanaan
terhadap kinerja pemerintahan desa walaupun nilai pengaruh yang
disebutkan tidak terlalu signifikan atau memiliki pengaruh yang lemah
antara variabel pelaksanaan terhadap kinerja pemerintahan desa. Sama
halnya dengan variabel sebelumnya yaitu variabel perencanaan,
variabel pelaksanaan juga tidak memiliki dampak yang cukup besar
terhadap kinerja pemerintahan desa dalam aplikasi sistem keuangan
desa, dapat dilihat dari nilai betaanatara variabel perencanaan dan
variabel pelaksanaan perbedaannya tidak terlalu signifikan atau dapat
dikatakan sama yaitu 0.4.
Page 168
151
3). Pengaruh Penatausahaan (X3) terhadap kinerja pemerintahan desa (Y).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelaksanaan
terhadap kinerja pemerintahan desa maka dapat dilakukan analisis
menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan untuk
memudahkan dalam mengelolah dan menganalisis data, maka peneliti
menggunakan alat bantu SPSS 21
Tabel 4.66
Uji regresi linear sederhana (pengaruh penatausahaan terhadap kinerja
pemerintahan desa)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Penatausaha
ana . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan
desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian pertama (Variable Entered/Removed), pada
tabel di atas menjelaskan tentang variable yang dimasukkan serta metode
yang digunakan, pada tabel ini variable yang dimasukkan adalah variable
penatausahaan sebagai variable independent dan kinerja pemerintahan
desa sebagai variable dependen, dan metode yang digunakan adalah
metode enter.
Page 169
152
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .368a .136 .118 3.56400
a. Predictors: (Constant), Penatausahaan
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian kedua (Model Summary), tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.368 dan
dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi atau
(R2) sebesar 0.136 yang memiliki pengertian bahwa pengaruh variable
bebas (penatausahaan) terhadap variable terikat (kinerja pemerintahan
desa) adalah sebesar 13.6%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variable
lain.
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 95.580 1 95.580 7.525 .009a
Residual 609.700 48 12.702
Total 705.280 49
a. Predictors: (Constant), Penatausahaan
b. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Page 170
153
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh penatausahaan terhadap kinerja pemerintahan
desa, pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova
menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) dalam variabel
penatausahaan (X3) terhadap varibel kinerja pemerintahan (Y). dari output
tersebut terlihat bahwa Fhitung= 7.525 dengan tingkat signifikasi/
probabilitas 0,009< 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi variabel kinerja pemerintahan desa atau dengan kata lain ada
pengaruh variabel penatausahaan (X3)terhadap variabel kinerja
pemerintahan desa(Y).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 35.400 5.666 6.248 .000
Penatausahaan .900 .328 .368 2.743 .000
a. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan
desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada standar koefisien
dapat dilihat pada kolom Beta sebesar 0.368 yang artinya pada variabel
terikat yaitu variabel penatasahaan (X3) terhadap variabel bebas kinerja
permerintahan desa memiliki pengaruh antara variabel
Page 171
154
penatausahaanterhadap kinerja pemerintahan desa walaupun nilai
pengaruh yang disebutkan tidak terlalu signifikan atau memiliki pengaruh
yang relatif kecil atau sangat lemah antara variabel penatausahaan
terhadap kinerja pemerintahan desa. Variabel penatausahaan dapat
dikatakan bahwa variabel inilah yang paling terendah dari kesuluruhan
variabel terhadap kinerja pemerintahan desa, variabel penatausahaan
dampaknya sangat kecil terhadap kinerja pemerintahan dalam aplikasi
sistem keuangan desa, memang memiliki pengaruh, akan tetapi
pengaruhnya tidak sangat signifikan.
4). Pengaruh Pelaporan (X4) terhadap kinerja pemerintahan desa (Y).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelaporan terhadap
kinerja pemerintahan desa maka dapat dilakukan analisis
menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan untuk
memudahkan dalam mengelolah dan menganalisis data, maka peneliti
menggunakan alat bantu SPSS 21
Tabel 4.67
Uji regresi linear sederhana (pengaruh pelaporan terhadap kinerja
pemerintahan desa)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 pelaporana . Enter
a. All requested variables entered.
c. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan
desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Page 172
155
Output bagian pertama (Variable Entered/Removed), pada
tabel di atas menjelaskan tentang variable yang dimasukkan serta metode
yang digunakan, pada tabel ini variable yang dimasukkan adalah variable
pelaporan sebagai variable independent dan kinerja pemerintahan desa
sebagai variable dependen, dan metode yang digunakan adalah metode
enter
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .470a .220 .204 3.38440
Predictors: (Constant), pelaporan
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian kedua (Model Summary), tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.470 dan
dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi atau
(R2) sebesar 0.220 yang memiliki pengertian bahwa pengaruh variable
bebas (pelaporan) terhadap variable terikat (kinerja pemerintahan desa)
adalah sebesar 22%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variable lain
Page 173
156
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 155.479 1 155.479 13.574 .001a
Residual 549.801 48 11.454
Total 705.280 49
a. Predictors: (Constant), pelaporan
b. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis varian yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh pelaporan terhadap kinerja pemerintahan desa,
pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada Tabel Anova
menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) dalam variabel
penatausahaan (X4) terhadap varibel kinerja pemerintahan (Y). dari output
tersebut terlihat bahwa Fhitung= 13.574 dengan tingkat signifikasi/
probabilitas 0,001< 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi variabel kinerja pemerintahan desa atau dengan kata lain ada
pengaruh variabel pelaporan (X4)terhadap variabel kinerja pemerintahan
desa(Y).
Page 174
157
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 32.681 4.963 6.585 .000
pelaporan 1.052 .286 .470 3.684 .001
a. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output Bagian Keempat (Cofficients), pada standar koefisien
dapat dilihat pada kolom Betasebesar 0.470 yang artinya pada variabel
terikat yaitu variabel pelaporan (X4) terhadap variabel bebas kinerja
permerintahan desa memiliki pengaruh antara variabel perencanaan
terhadap kinerja pemerintahan desa walaupun nilai pengaruh yang
disebutkan tidak terlalu signifikan atau memiliki pengaruh yang lemah
antara variabel pelaporan terhadap kinerja pemerintahan desa. Bagian
variabel pelaporan juga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak
memiliki dampak yang cukup besar terhadap kinerja pemerintahan
desa dalam aplikasi sistem keuangan desa.
b. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Secara Simultan Pengaruh
Sistem Keuangan Desa (X) terhadap Kinerja Pemerintahan Desa (Y)
untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel sistem keangan
desa (X) terhadap Kinerja Pemerintahan Desa (Y), dapat juga dilakukan
uji regresi sederhana secara simultan dengan menggunakan spss versi 21
seperti pada tabel berikut:
Page 175
158
Tabel 4.68
Uji regresi linear sederhana (pengaruh sistem keuangan desa terhadap
kinerja pemerintahan desa secara simultan)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Sistem
Keuangan
Desaa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja pemerintahan
desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Output bagian pertama (Variable Entered/Removed), pada
tabel di atas menjelaskan tentang variable yang dimasukkan serta metode
yang digunakan, pada tabel ini variable yang dimasukkan adalah variabel
sistem keuangan desa sebagai variable independent dan kinerja
pemerintahan desa sebagai variable dependen, dan metode yang digunakan
adalah metode enter.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .472a .222 .206 3.41660
a. Predictors: (Constant), Sistem Keuangan Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai R
2 (Adjusted R
Square) dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa
Page 176
159
besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat.
Dari tabel di atas diketahui nahwa R2
sebesar 0.222 hal ini berarti 22.2%
yang menunjukkan sistem keuangan desa mempengaruhi kinerja
pemerintahan desa, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 160.269 1 160.269 13.730 .001a
Residual 560.311 48 11.673
Total 720.580 49
a. Predictors: (Constant), Sistem Keuangan Desa
b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintahan Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
UjiF digunakan untuk mengetahui variabel sistem keuangan desa
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel kinerja pemerintahan
desa dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan anatara sistem keuangan desa
terhadap kinerja pemerintahan desa di Kecamatan Pattallassang
Ha = ada pengaruh yang sigifikan antara sistem keuangan desa terhadap
kinerja pemerintahan desa di Keamatan Pattallassang
Berdasarkan tabel uji F dapat dilihat bahwa dalam pengujian
regresi menunjukkan hasil Fhitung sebesar 13.730 dengan signifikan 0.001
yang lebih kecil dari 0,05 dimana nilai Fhitung lebih besar dari Ftabelnya
berarti variable sistem keuangan desa (X) berpengaruh terhadap kinerja
pemerintahan desa (Y).
Page 177
160
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.091 7.068 3.550 .001
Sistem Keuangan
Desa .374 .101 .472 3.705 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintahan Desa
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat a = 25.091 dan b =
0.374 kemudian disusun persamaan regresinya yaitu:
Y = a+bX
Y = 25.091+0.374 X
Dimana :
X = Sistem Keuangan Desa
Y= Kinerja Pemerintahan Desa
a = Kostanta
b = Koefisien Regresi untuk variabel bebas
1). Nilai kostanta (a), yaitu 25.091 artinya apabila sistem keuangan desa
sama dengan nol maka kinerja pemerintahan desa di Kecamatan
Pattallassang adalah negatif, akan tetapi apabila sistem keuangan desa
sendiri ditingkatkan maka kinerja pemerintahan akan bernilai positif.
Page 178
161
2). Nilai koefisien regresi untuk variable sistem keuangan desa (X) yaitu
472. Hal ini berarti bahwa sistem keuangan desa berpengaruh positif
sehingga dengan sistem keuangan desa yang semakin meningkat, akan
dapat meningkatkan kinerja pemerintahan desa di Kecamatan
Pattallassang adalah positif.
E. Pembahasan
1. Pengaruh VariabelSistem Keuangan Desa terhadap Kinerja
Pemerintahan DesaSecara Persial
a. Pengaruh Perencanaan (X1 ) Terhadap Kinerja Pemerintahan
Desa(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji
persial. Diperolehhasil bahwa perencanaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja pemerintahan desa. Hal ini diketahui
bahwa R2 sebesar 0,227, hal ini berarti 22.7% yang menunjukkan
bahwa perencanaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan desa
di Kecamatan Pattallassang terbukti kebenarannya dan dinyatakan
diterima. Jika dilihat dari hasil uji koefisien determinasi memang
benar adanya bahwa variabel perencanaan memiliki pengaruh
walaupun rendah sebesar 22.7%, akan tetapi jika dilihat lagi dari nilai
standar koefisien dalam nilai beta yang memiliki nilai sebesar 0.4
yang artinya variabel perencanaan tidak memiliki dampak yang begitu
besar terhadap kinerja pemerintahan desa dalam aplikasi sistem
keuangan desa. Dapat dikatakan bahwa memang benar adanya
Page 179
162
variabel perencanaan memiliki pengaruh terhadap kinerja
pemerintahan akan tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan bagi
kinerja pemerintahan desa dalam aplikasi sistem keuangan desa.
b. Pengaruh Pelaksanaan (X2) Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa
(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunkan uji
persial. Diperolehhasil bahwa pelaksanaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja pemerintahan desa. Hal ini diketahui bahwa
R2 sebesar 0,176, hal ini berarti 17.6% yang menunjukkan bahwa
pelaksanaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan desa di
Kecamatan Pattallassang terbukti kebenarannya dan dinyatakan
diterima. Variabel pelaksanaan memiliki nilai pengaruh yang relatif
kecil terhadap kinerja pemerintahan desa, jika dilihat dari standar
koefisien dalam nilai beta sebesar 0.4 variabel pelaksanaan juga tidak
memiliki dampak yang cukup besar terhadap kinerja pemerintahan desa
dalam aplikasi sistem keuangan desa, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel pelaksanaan memiliki kontribusi yang kecil terhadap
kemudahan kinerja pemerintahan desa menggunakan aplikasi sistem
keuangan desa.
c. Pengaruh Penatausahaan (X3) Terhadap Kinerja Pemerintahan
Desa (Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunkan uji
persial. Diperolehhasil bahwa penatausahaan memiliki pengaruh
Page 180
163
signifikan terhadap kinerja pemerintahan desa. Hal ini diketahui bahwa
R2 sebesar 0,136, hal ini berarti 13.6% yang menunjukkan bahwa
penatausahaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan desa di
Kecamatan Pattallassang terbukti kebenarannya dan dinyatakan
diterima. Secara parsial variabel penatausahaan adalah variabel yang
memiliki niai terendah di antara semua variabel X, dapat dilihat bahwa
nilai variabel R2
sebesar 0.136 atau dalam persen nilainya 13.6%,
variabel ini adalah variabel yang memiliki tingkat pengaruh yang
rendah dan juga dalam standar koefisien dalam nilai beta memiliki hasil
sebesar 0.3 yang mengatakan bahwa variabel ini memiliki dampak yang
sangat lemah terhadap kinerja pemerintahan desa, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang relatif kecil
atau dapat dikatakan memiliki pengaruh yang sangat rendah dan
dampak dari variabel penatausahaan terhadap kinerja pemerintahan
desa sangat minim atau memiliki dampak paling rendah dalam aplikasi
sistem keuangan desa.
d. Pengaruh Pelaporan (X4) Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa
(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunkan uji
persial. Diperolehhasil bahwa pelaporan memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja pemerintahan desa. Hal ini diketahui bahwa R2 sebesar
0,220, hal ini berarti 22% yang menunjukkan bahwa pelaporan
berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan desa di Kecamatan
Page 181
164
Pattallassang terbukti kebenarannya dan dinyatakan diterima. Variabel
pelaporan dalam uji koefisien determinasi tertinggi kedua setelah
variabel perencanaan, variabel pelaporan memiliki standar koefisien
sebesar 0.4 yang artinya bahwa variabel ini memiliki dampak terhadap
kinerja pemerintahan desa dalam aplikasi sistem keuangan desa
walaupun tidak signifikan, variabel pelaporan memiliki nilai pengaruh
sebesar 22% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti
dalam penelitian ini, memang benar adanya bahwa variabel pelaporan
memiliki penngaruh, apabila berbicara dampak, dampak yang
ditimbulkan untuk kinerja pemerintahan desa melalui aplikasi sistem
keuangan desa tidak terlalu besar dampaknya.
2. Pengaruh Secara Simultan Sistem Keuangan Desa Terhadap Kinerja
Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis secara simultan
ditemukan bahwa R2
sebesar 0,222 hal ini berarti 22.2% yang
menunjukkan sistem keuangan desa mempengaruhi kinerja pemerintahan
desa, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam standar koefisien
dalam nilai beta pengaruh sistem keuangan desa secara simultan memiliki
jumlah nilai sebesar 0.4 yang menandakan bahwa adanya dampak,
walaupun dampak yang diberikan tidak terlalu besar terhadap kinerja
pemerintahan desa dalam aplikasi sistem keuangan desa. Hasil penelitian
ini ditemukan sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Suwandi, 2013), dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh kejelasan
Page 182
165
sasaran anggaran dan desentralisasi terhadap kinerja pemerintahan daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki kejelasan sasaran
anggaran yang berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintahan, dimana
semakin baik kejelasan sasaran anggaran maka samakin baik pula kualitas
kerja, dan juga penerapan desentralisasi pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pemerintahan karena semakin baik penerapan
desentralisasi pemerintah maka semakin baik pula kualitas kinerja
Page 183
165
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari simpulan serta pembahasan yang telah
dilakukanoleh penulis mengenai “Pengaruh Sistem Keuangan Desa
Terhdap Kinerja Pemerintahan Desa Di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa” maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pembahasan, penerapan sistem keuangan desa dalam
pengelolaan keuangan desa bertujuan untuk memudahkan aparatur
desa dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan adanya sistem
keuangan desa ini diharapkan setiap desa di kecamatan pattallassang
khususnya Desa Je‟nemadinging, Desa Pacellekang, dan Desa
Panaikang mampu megelola keuangan desa dengan baik sehingga
dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang ada di desa
tersebut. Mulai dari proses pengaggaran, pelaksanaan, pelaporan,
hingga pertanggug jawaban bisa berjalan dengan baik dengan
diterapkannya sistem keuangan desa ini.
2. Berdasarkan hasil pembahasan, kinerja pemerintahan desa cukup
berperan dalam pengelolaan keuangan desa dan secara keseluruhan
kesiapan pemerintahan desa dalam melaksanakan aplikasi sistem
keuangan desa sudah siap dari segi sumber daya manusianya yang
sudah terpenuhi.
Page 184
166
3. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditinjau dari hasil uji regresi
sederhana secara parsial dalam 4 variabel atau indikator mengatakan
bahwa dari ke empat indikator, satu indikator memiliki pengaruh yang
sangat lemah terhadap kinerja pemerintahan dalam aplikasi sistem
keuangan desa, selebihnya memiliki pengaruh walaupun tidak kuat
karena nilai standar koefisien ketiganya yaitu variabel perencanaan,
variabel pelaksanaan, dan variabel pelaporan memiliki standar
koefisien dalam nilai beta sebesar 0.4, sedangkan untuk variabel
penatausahaan memiliki standar koefisien dalam nilai beta sebesar 0.3,
hasil uji koefisien determinasi juga mempengaruhi nilai pengaruh
setiap variabel. Dilihat dari hasil uji regresi sederhana secara simultan
sistem keuangan desa berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pemerintahan desa dilihat dari hasil uji R square ditemukan bahwa
sistem keuangan desa berpengaruh sebesar 0.222, hal tersebut
menyatakan sistem keuangan desa berpengaruh terhadap kinerja
pemerintahan desa sebesar 22.2% dan sisaya dipengaruhi oleh variabel
lain sebesar 77.8%. berdasarkan hasil tabel anova atau nilai Fhitung
sebesar 13.730 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.001≤ 0.05, maka
Sistem Keuangan Desa (X) berpengaruh terhadap Kinerja
Pemerintahan Desa (Y) sehingga dapat diketahui bahwa Ha diterima
dan Ho ditolak karena nilai signifikasi lebih rendah dari 0.05.
Page 185
167
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan mengenai “Prngaruh
Sistem Keuangan Desa Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa” maka saran
penulis sekiranya dapat membantu untuk masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada intitusi
pemerintahan, khususnya bagi pemerintahan desa agar lebih
memperhatikan keseluruhan yang terkait pada aspek sistem keuangan
desa yaitu, perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, dan pelaporan
tanpa mengabaikan salah satu aspeknya.
2. Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan masyarakat
dan aparatur pemerintahan desa tentang sistem keuangan desa agar
kedepannya pemerinahan desa dapat meningkatkan mutu pegelolaan
keuangan desa yang ada di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
3. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian lanjutan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
serupa, dengan lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
penelitian dalam melakukan penelitian yang mendalam.
Page 186
168
DAFTAR PUSTAKA
Deva, M., Dharma, P., Yuniarta, G. A., & Prayudi, M. A. (2017). ( Siskeudes ) (
Studi Pada Desa Penerima Dana Desa Di Kabupaten Buleleng ). 1(2).
Dina Rulyanti. (2017). faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemerintahan
desa melalui pengelolaan keuangan desa sebagai variabel intervening. Bisnis
Dan Manajemen, II(3).
Harini Susilowati. (2014). pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian
akuntansi, sistem pelaporan, dan motivasi kerja terhadap akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah (studi kasus pada dinas pemerintah kota
surakarta). 7, 219–232.
Indrianasari, N. T. (2017). Peran Perangkat Desa Dalam Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Pada Desa Karangsari Kecamatan
Sukodono). Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi Keuangan Dan Pajak, 1(2), 29–46.
Kusumaningrum, I. (2010). pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian
akuntansi, sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah provinsi jawa tengah. Universitas Dipenogoro.
M. Amin. (2017). Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa ISSN 25280-
1852 VOL II, No. 2 Desember 2017. II(2), 83–97.
Malahika, J. M., Karamoy, H., & Pusung, R. J. (2018). Penerapan Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Organisasi Pemerintahan Desa (Studi
Kasus Di Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara).
Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 14(1), 578–583.
https://doi.org/10.32400/gc.13.04.21514.2018
Malayu S.P, H. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (21st ed.). Bumi
Aksara.
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Andi Yogyakarta.
Maria Devita. (2017). faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di
restaurant alpha hotel pekanbaru. 4(2).
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Prof. Dr. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta.
risehtunong. (2018). keunggulan dan kelebihan aplikasi siskeudes 2.0.
https://risehtunong.blogspot/2018/12/keunggulan-dan-kelebihan-
aplikasi.html/
Page 187
169
Suwandi, A. P. (2013). No pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan
desentralisasi terhadap kinerja pemerintah daerah (studi empiris pada
SKPD Pemerintah Kota Padang).
Referensi Lain.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2003. Pedoman penyusunan
pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LPPDesa Panaikang 2018
Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa.
Permendagri Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Perencanaan Desa.
Permendagri nomor 114 tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Permendagri No. 37 Tahun 2007 Bab V Pasal 6).
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Pembentukan Kecamatan di
Kabupaten Gowa.
Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 22 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Gowa.
Profil desa je‟nemadinging 2018
RPJM-Des Pacellekang 2016-2020
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
Http://sulselprov.go.id. Diakses pada tanggal 13 Maret 2020
Page 188
170
L
A
M
P
I
R
A
N
Page 189
171
Lampiran 1
Lembar Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
(DATA DEMOGRAFI)
Hari/Tanggal :
IdentitasResponden
Petunjuk 1
Isilahmasing-masingpernyataandenganjawabansesuaidengankeadaananda!
Nama :
Alamat :
Umur :
Petunjuk 2
Berilahtandacentang (√) padakolom yang
telahdisediakansesuaidengankeadaanandasebenarnya!
JenisKelamin : Laki-laki
Perempuan
PendidikanTerakhir : SMA/ Sederajat
DIII/Diploma
S1
S2
Page 190
172
SISTEM KEUANGAN DESA TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN
DESA DI KECAMATAN PATTALLASSANG
PetunjukPengisian :
Kuesioneriniterdiridari 35 pernyataan yang
mungkinsesuaidenganpengalamanandadalammenghadapisituasididalampekerjaana
nda.Terdapatempatpilihanjawaban yang disediakanuntuksetiapsituasipernyataan,
yaitu:
SS: SangatSetuju
S: Setuju
TS: TidakSetuju
STS: SangatTidakSetuju
Selanjutnya,
saudaramenjawabpernyataandengancaramemberitandacentang (√)
padasalahsatukolom yang paling
sesuaidenganpengalamanandaselamabekerjadiinstansiini. Tidakadajawaban yang
benarataupunsalah, olehkarenaituisilahsesuaidengankeadaandirianda yang
sesungguhnya, yaituberdasarkanjawabanpertama yang terlintasdalampikirananda
Variabel X
N
o
Pernyataan Jawaban
S
S
S T
S
S
T
S
A Perencanaan
Page 191
173
.
1
.
Aplikasisistemkeuangandesainidapatmeningkatkankemampuan
kerjaanda.
2
.
Dalam perencanaan andadapatmerumuskan program yang
akandilaksanakanpadadesa.
3
.
Andadapatmerumuskanrencanapembangunanjangkamenengah
desadenganmenggunakanaplikasisistemkeuangandesa
4
.
Andadapatmerumuskanrencanakerjapembangunandesadengan
menggunakanaplikasisistemkeuangandesa
5
.
Andadapatmenyusunanggaranpendapatandanbelanjadesadenga
nmenggunakanaplikasisistemkeuangandesa
B
.
Pelaksanaan
1
.
Andadapatmeningkatkaninfrastrukturdesa dalam pelaksanaan
kegiatan
2
.
Andadapatmenyusunrencanaanggarankasdesadenganmengguna
kanaplikasisistemkeuangandesa
3
.
Andadapatmenyelesaikantugas-tugasadministrasikeuangan
desa dalam pelaksanaan kegiatan
4
.
Andatelah
memahamitugasdalamhalmelakukanverifikasiadministrasikeua
ngan
5
.
Andadapatmelakukanpengadministrasiansumber-
sumberpendapatandanpengeluarandenganmenggunakanaplikas
isistemkeuangandesa
C
.
Penatausahaan
1
.
Andamendapatkaanbimbingandalamhalpembuatanbukukasumu
mdanbeberapabukupembantulainnya
2
.
Andadapatmembuatbukukasumumdanbeberapabukupembantul
ainnyadenganmenggunakanaplikasisistemkeuangandesa
3
.
Andamemilikiakuntabilitasdalampenatausahaan
4
.
Andamemilikipengetahuan yang
cukupdalammelakukantugasanda yang berkaitan dengan
aplikasi sistem keuangan desa.
5
.
Andadapatmembuatlaporanpertanggungjawabandenganmengg
unakanaplikasisistemkeuangandesa
D Pelaporan
1
.
Pelaporan dapat membentuk pengetahuan dasar tentang sistem
keuangan desa
2
.
Andamemilikikemampuandalampembuatanbukulaporandengan
menggunakanaplikasisistemkeuangandesa
3
.
Andamendapatkanbimbinganuntukmenggunakanaplikasisistem
keuangandesa
Page 192
174
4
.
AndadapatmembuatpelaporankompilasirealisasiAPBDesadeng
anmenggunakanaplikasisistemkeuangandesa
5
.
Andadapatmembuatpelaporankompilasirealisasidanadesadenga
nmenggunakanaplikasisistemkeuangandesa
Variabel Y
N
o
Pernyataan Jawaban
S
S
S T
S
ST
S
A Individu
1 Andamemilikikemampuandalammelakukanpekerjaanan
da
2. Andamemilikietoskerja di dalampekerjaananda
3. Andamemilikiketerampilan yang
mempunidalampekerjaananda
4. Andamemilikitanggungjawabdalampekerjaananda
5. Adanya aplikasi sistem keuangan desa dapat
memudahkan pekerjaan anda
B. DukunganOrganisasi
1. Andamemiliki kemampuan dalam mengambil keputusan
atau menyelesaikan masalah
2. Andamemiliki kemampuan dalam mengembangkan
kompetensi pegawai
3. Adanya oraganisasi tim penggerak PKK dapat
membantu tugas anda
4. Organisasi karang taruna dapat membantu tugas anda
5. Setiaptugasakan ditanganiolehaparat pemerintahan yang
berwenang
C. DukunganManajemen
1. Andamendapatkan fasilitas dalam mengerjakan tugas
2. Andamemilikikemampuanuntukmembimbingstaf desa
lain untukmenacapaiefesiesiansidanefektivitas
3. Andadapatmenumbuhkanmotivasiuntukbekerjasecara
optimal kepada pemerintahan desa.
4. Andamendapatkan prasarana dalam mengerjakan tugas.
5. Andamemilikikemampuandalammembangunsistemkerja
yang amandanharmonis.
Page 193
175
Lampiran 2
Jawaban Responden Sistem Keuangan Desa (X)
No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Jumlah
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 69
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78
5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 64
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
8 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
10 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 75
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 58
12 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
14 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 65
17 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 68
18 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 73
19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
20 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
23 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 73
24 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 71
Page 194
176
25 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 68
26 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 71
27 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 70
28 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 71
29 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 67
30 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 68
31 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 71
32 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 71
33 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 71
34 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 70
35 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 71
36 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 71
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 71
38 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 70
39 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 71
40 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 68
41 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 70
42 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 71
43 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 71
44 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 71
45 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 70
46 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 68
47 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 73
48 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 68
49 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 72
50 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 70
Page 195
177
Lampiran 3
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji Validitas
Sistem Keuangan Desa (X)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 total_X
X1 Pearson Correlation 1 .735** .700
** .041 .000 .000 .041 .000 .203 .120 -.041 .081 .440
** .122 -.040 .320
* .000 .000 .149 .112 .421
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .780 1.000 1.000 .776 1.000 .158 .405 .776 .578 .001 .400 .782 .023 1.000 1.000 .303 .440 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2 Pearson Correlation .735** 1 .959
** .281
* .049 .049 -.118 .033 .281
* .262 .135 .148 .327
* .033 .098 .196 .294
* .357
* .197 -.061 .552
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .048 .735 .735 .415 .822 .048 .066 .351 .305 .021 .820 .497 .172 .038 .011 .170 .675 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X3 Pearson Correlation .700** .959
** 1 .332
* .010 .010 -.151 .073 .332
* .309
* .104 .113 .288
* .082 .061 .155 .340
* .330
* .162 -.020 .545
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .018 .946 .946 .295 .616 .018 .029 .474 .435 .042 .572 .673 .282 .016 .019 .260 .891 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X4 Pearson Correlation .041 .281
* .332
* 1 .561
** .561
** .336
* .088 .015 .109 .085 .062 -.041 .015 .109 .006 .318
* .290
*
-
.081 -.050 .422
**
Sig. (2-tailed) .780 .048 .018 .000 .000 .017 .545 .919 .451 .557 .669 .780 .919 .451 .964 .024 .041 .575 .731 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Page 196
178
X5 Pearson Correlation .000 .049 .010 .561
** 1
1.000*
*
.650** -.038 -.169 -.003 -.010 -.045 .080 .075 .238 .202 .038 -.053
-
.039 -.003 .373
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .735 .946 .000 .000 .000 .791 .242 .982 .946 .755 .580 .607 .096 .160 .791 .713 .790 .984 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X6 Pearson Correlation .000 .049 .010 .561
** 1.000
*
*
1 .650** -.038 -.169 -.003 -.010 -.045 .080 .075 .238 .202 .038 -.053
-
.039 -.003 .373
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .735 .946 .000 .000 .000 .791 .242 .982 .946 .755 .580 .607 .096 .160 .791 .713 .790 .984 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X7 Pearson Correlation .041 -.118 -.151 .336* .650
** .650
** 1 .175 -.082 -.061 -.019 -.113 .041 .252 .187 .257 .073 .014 .144 .250 .374
**
Sig. (2-tailed) .776 .415 .295 .017 .000 .000 .225 .572 .673 .898 .435 .776 .077 .194 .071 .616 .925 .319 .080 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X8 Pearson Correlation .000 .033 .073 .088 -.038 -.038 .175 1 .331* .485
** .340
* .287
* .080 .250 .003 -.042 .122 .137 .113 .227 .384
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .822 .616 .545 .791 .791 .225 .019 .000 .016 .043 .580 .080 .982 .774 .399 .344 .434 .114 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X9 Pearson Correlation .203 .281
* .332
* .015 -.169 -.169 -.082 .331
* 1 .597
** .169 .225 .284
* .343
* .353
* .169 .075 .206
.370
**
.327* .517
**
Sig. (2-tailed) .158 .048 .018 .919 .242 .242 .572 .019 .000 .242 .116 .046 .015 .012 .242 .607 .151 .008 .020 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X10 Pearson Correlation .120 .262 .309* .109 -.003 -.003 -.061 .485
** .597
** 1 .352
* .233 .120 .190 .034 -.077 .077 .227 .146 .031 .437
**
Sig. (2-tailed) .405 .066 .029 .451 .982 .982 .673 .000 .000 .012 .104 .405 .186 .816 .595 .595 .112 .311 .829 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X11 Pearson Correlation -.041 .135 .104 .085 -.010 -.010 -.019 .340* .169 .352
* 1 .219 .041 .252 .104 -.073 .155 .271 .221 .097 .357
*
Sig. (2-tailed) .776 .351 .474 .557 .946 .946 .898 .016 .242 .012 .126 .776 .077 .472 .616 .282 .057 .124 .504 .003
Page 197
179
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X12 Pearson Correlation .081 .148 .113 .062 -.045 -.045 -.113 .287* .225 .233 .219 1 .403
** .144 .152 .206 .197 .342
* .258 .291
* .442
**
Sig. (2-tailed) .578 .305 .435 .669 .755 .755 .435 .043 .116 .104 .126 .004 .320 .292 .150 .171 .015 .071 .040 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X13 Pearson Correlation .440
** .327
* .288
* -.041 .080 .080 .041 .080 .284
* .120 .041 .403
** 1 .365
** .281
* .721
** .240 .167
.297
*
.410** .599
**
Sig. (2-tailed) .001 .021 .042 .780 .580 .580 .776 .580 .046 .405 .776 .004 .009 .048 .000 .093 .247 .036 .003 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X14 Pearson Correlation .122 .033 .082 .015 .075 .075 .252 .250 .343
* .190 .252 .144 .365
** 1 .353
* .331
* .075 .037
.295
*
.705** .534
**
Sig. (2-tailed) .400 .820 .572 .919 .607 .607 .077 .080 .015 .186 .077 .320 .009 .012 .019 .607 .798 .037 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X15 Pearson Correlation -.040 .098 .061 .109 .238 .238 .187 .003 .353
* .034 .104 .152 .281
* .353
* 1 .405
** .238 .227
.594
**
.405** .539
**
Sig. (2-tailed) .782 .497 .673 .451 .096 .096 .194 .982 .012 .816 .472 .292 .048 .012 .004 .096 .112 .000 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X16 Pearson Correlation .320
* .196 .155 .006 .202 .202 .257 -.042 .169 -.077 -.073 .206 .721
** .331
* .405
** 1 .282
* .053
.336
*
.450** .545
**
Sig. (2-tailed) .023 .172 .282 .964 .160 .160 .071 .774 .242 .595 .616 .150 .000 .019 .004 .047 .713 .017 .001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X17 Pearson Correlation .000 .294* .340
* .318
* .038 .038 .073 .122 .075 .077 .155 .197 .240 .075 .238 .282
* 1 .697
** .110 -.003 .458
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .038 .016 .024 .791 .791 .616 .399 .607 .595 .282 .171 .093 .607 .096 .047 .000 .447 .984 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Page 198
180
X18 Pearson Correlation .000 .357
* .330
* .290
* -.053 -.053 .014 .137 .206 .227 .271 .342
* .167 .037 .227 .053 .697
** 1
.338
*
-.022 .479**
Sig. (2-tailed) 1.000 .011 .019 .041 .713 .713 .925 .344 .151 .112 .057 .015 .247 .798 .112 .713 .000 .017 .881 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X19 Pearson Correlation .149 .197 .162 -.081 -.039 -.039 .144 .113 .370** .146 .221 .258 .297
* .295
* .594
** .336
* .110 .338
* 1 .620
** .560
**
Sig. (2-tailed) .303 .170 .260 .575 .790 .790 .319 .434 .008 .311 .124 .071 .036 .037 .000 .017 .447 .017 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X20 Pearson Correlation .112 -.061 -.020 -.050 -.003 -.003 .250 .227 .327
* .031 .097 .291
* .410
** .705
** .405
** .450
** -.003 -.022
.620
**
1 .516**
Sig. (2-tailed) .440 .675 .891 .731 .984 .984 .080 .114 .020 .829 .504 .040 .003 .000 .004 .001 .984 .881 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
total_X Pearson Correlation .421
** .552
** .545
** .422
** .373
** .373
** .374
** .384
** .517
** .437
** .357
* .442
** .599
** .534
** .539
** .545
** .458
** .479
** .560
**
.516** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .002 .008 .008 .007 .006 .000 .002 .011 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Page 199
181
Uji Validitas
Kinerja Pemerintahan Desa
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 total_Y
Y1 Pearson Correlation 1 .801** -.006 .202 .116 .027 .245 .156 .157 .244 .146 .243 .150 .364
** .248 .532
**
Sig. (2-tailed) .000 .964 .160 .422 .850 .087 .280 .275 .087 .311 .090 .299 .009 .083 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y2 Pearson Correlation .801** 1 .203 .080 .081 .000 .131 -.041 .040 .040 .261 .279 .217 .350
* .323
* .490
**
Sig. (2-tailed) .000 .158 .580 .578 1.000 .365 .780 .782 .782 .067 .050 .129 .013 .022 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y3 Pearson Correlation -.006 .203 1 .250 -.020 -.149 -.203 .179 .190 .054 .327* .347
* .298
* .208 .208 .383
**
Sig. (2-tailed) .964 .158 .080 .893 .300 .157 .214 .186 .711 .020 .013 .036 .146 .148 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y4 Pearson Correlation .202 .080 .250 1 .529** .316
* .280
* .331
* .084 .318
* .301
* .385
** .198 .236 .122 .609
**
Sig. (2-tailed) .160 .580 .080 .000 .025 .049 .019 .564 .024 .034 .006 .167 .099 .399 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y5 Pearson Correlation .116 .081 -.020 .529** 1 .601
** .475
** -.020 -.171 .010 .066 .171 .014 -.008 .004 .372
**
Sig. (2-tailed) .422 .578 .893 .000 .000 .000 .893 .234 .947 .649 .234 .923 .956 .980 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Page 200
182
Y6 Pearson Correlation .027 .000 -.149 .316* .601
** 1 .487
** .111 -.203 .117 -.029 .173 -.048 -.026 -.087 .296
*
Sig. (2-tailed) .850 1.000 .300 .025 .000 .000 .442 .157 .418 .843 .229 .738 .859 .547 .004
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y7 Pearson Correlation .245 .131 -.203 .280* .475
** .487
** 1 .504
** .184 -.009 -.236 -.091 .161 .207 .232 .416
**
Sig. (2-tailed) .087 .365 .157 .049 .000 .000 .000 .201 .952 .099 .529 .263 .149 .105 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y8 Pearson Correlation .156 -.041 .179 .331* -.020 .111 .504
** 1 .515
** .379
** .101 .206 .386
** .411
** .301
* .577
**
Sig. (2-tailed) .280 .780 .214 .019 .893 .442 .000 .000 .007 .485 .151 .006 .003 .034 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y9 Pearson Correlation .157 .040 .190 .084 -.171 -.203 .184 .515** 1 .369
** .256 .137 .256 .178 .265 .425
**
Sig. (2-tailed) .275 .782 .186 .564 .234 .157 .201 .000 .008 .073 .343 .072 .215 .063 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y10 Pearson Correlation .244 .040 .054 .318* .010 .117 -.009 .379
** .369
** 1 .641
** .562
** .180 .122 .013 .547
**
Sig. (2-tailed) .087 .782 .711 .024 .947 .418 .952 .007 .008 .000 .000 .212 .398 .929 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y11 Pearson Correlation .146 .261 .327* .301
* .066 -.029 -.236 .101 .256 .641
** 1 .776
** .319
* .166 .246 .593
**
Sig. (2-tailed) .311 .067 .020 .034 .649 .843 .099 .485 .073 .000 .000 .024 .251 .085 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y12 Pearson Correlation .243 .279 .347* .385
** .171 .173 -.091 .206 .137 .562
** .776
** 1 .357
* .317
* .135 .676
**
Sig. (2-tailed) .090 .050 .013 .006 .234 .229 .529 .151 .343 .000 .000 .011 .025 .349 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y13 Pearson Correlation .150 .217 .298* .198 .014 -.048 .161 .386
** .256 .180 .319
* .357
* 1 .701
** .604
** .606
**
Page 201
183
Sig. (2-tailed) .299 .129 .036 .167 .923 .738 .263 .006 .072 .212 .024 .011 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y14 Pearson Correlation .364** .350
* .208 .236 -.008 -.026 .207 .411
** .178 .122 .166 .317
* .701
** 1 .777
** .623
**
Sig. (2-tailed) .009 .013 .146 .099 .956 .859 .149 .003 .215 .398 .251 .025 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y15 Pearson Correlation .248 .323* .208 .122 .004 -.087 .232 .301
* .265 .013 .246 .135 .604
** .777
** 1 .542
**
Sig. (2-tailed) .083 .022 .148 .399 .980 .547 .105 .034 .063 .929 .085 .349 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
total_Y Pearson Correlation .532** .490
** .383
** .609
** .372
** .296
* .416
** .577
** .425
** .547
** .593
** .676
** .606
** .623
** .542
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .008 .037 .003 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Page 202
184
Uji Reabilitas
Sistem Keuangan Desa (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1 65.88 20.842 .327 .811
X2 65.78 20.257 .473 .804
X3 65.76 20.309 .466 .804
X4 65.96 20.856 .330 .811
X5 65.90 21.071 .277 .814
X6 65.90 21.071 .277 .814
X7 66.00 21.102 .281 .814
X8 65.86 21.021 .288 .813
X9 65.96 20.407 .433 .806
X10 65.92 20.769 .345 .810
X11 66.00 21.184 .262 .814
X12 65.94 20.751 .351 .810
X13 65.88 19.985 .524 .801
X14 65.96 20.325 .453 .805
X15 65.92 20.279 .458 .804
X16 65.86 20.245 .464 .804
X17 65.90 20.663 .368 .809
X18 66.02 20.632 .395 .808
X19 65.90 20.010 .473 .803
X20 65.92 20.238 .425 .806
Page 203
185
Uji Reabilitas
Kinerja Pemerintahan Desa (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1 47.40 12.612 .426 .786
Y2 47.38 12.771 .379 .790
Y3 47.46 13.192 .263 .799
Y4 47.36 12.317 .514 .779
Y5 47.44 13.231 .250 .800
Y6 47.56 13.558 .177 .804
Y7 47.58 13.147 .308 .795
Y8 47.46 12.458 .479 .782
Y9 47.42 13.024 .307 .795
Y10 47.34 12.556 .444 .785
Y11 47.42 12.249 .487 .781
Y12 47.40 11.755 .579 .773
Y13 47.66 12.474 .519 .780
Y14 47.74 12.645 .551 .779
Y15 47.70 12.786 .453 .785
Page 204
186
Lampiran 4
Uji SPSS
Jawaban Responden Sistem Keuangan Desa (X)
Statistics
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Total_X
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.50 3.60 3.62 3.42 3.48 3.48 3.38 3.52 3.42 3.46 3.38 3.44 3.50 3.42 3.46 3.52 3.48 3.36 3.48 3.46 69.38
Std. Error of Mean .071 .070 .069 .071 .071 .071 .069 .071 .071 .071 .069 .071 .071 .071 .071 .071 .071 .069 .077 .077 .672
Median 3.50 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.50 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.50 3.00 70.00
Mode 3a 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
a 3 3 4 3 3 4 3 71
Std. Deviation .505 .495 .490 .499 .505 .505 .490 .505 .499 .503 .490 .501 .505 .499 .503 .505 .505 .485 .544 .542 4.755
Variance .255 .245 .240 .249 .255 .255 .240 .255 .249 .253 .240 .251 .255 .249 .253 .255 .255 .235 .296 .294 22.608
Range 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 22
Minimum 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 58
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
Sum 175 180 181 171 174 174 169 176 171 173 169 172 175 171 173 176 174 168 174 173 3469
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
Page 205
187
Jawaban Responden Kinerja Pemerintahan Desa (Y)
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 total_Y
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.48 3.50 3.42 3.52 3.44 3.32 3.30 3.42 3.46 3.54 3.46 3.48 3.22 3.14 3.18 50.88
Std. Error of Mean .071 .071 .071 .071 .071 .067 .065 .071 .071 .071 .077 .082 .066 .057 .062 .537
Median 3.00 3.50 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 51.50
Mode 3 3a 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 52
Std. Deviation .505 .505 .499 .505 .501 .471 .463 .499 .503 .503 .542 .580 .465 .405 .438 3.794
Variance .255 .255 .249 .255 .251 .222 .214 .249 .253 .253 .294 .336 .216 .164 .191 14.393
Range 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 18
Minimum 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 42
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Sum 174 175 171 176 172 166 165 171 173 177 173 174 161 157 159 2544
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Page 206
188
Lampiran 5
Hasil Uji Regresi Sederhana
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 SistemKeuangan
Desaa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerjapemerintahandesa
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 160.269 1 160.269 13.730 .001a
Residual 560.311 48 11.673
Total 720.580 49
a. Predictors: (Constant), SistemKeuanganDesa
b. Dependent Variable: KinerjaPemerintahanDesa
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.091 7.068 3.550 .001
SistemKeuanganDesa .374 .101 .472 3.705 .001
a. Dependent Variable: KinerjaPemerintahanDesa
Lampiran 6
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .472a .222 .206 3.41660
a. Predictors: (Constant), SistemKeuanganDesa
Page 207
189
TABEL INFORMAN
NO NAMA INISIAL JABATAN KETERANGAN
1. Suriadi SD Sekretaris Desa
Panaikang
1 orang
2. Syamsul
Bahri
SB Sekretaris Desa
Pacellekang
1 orang
3. Fitriani,
S.Psi
FN Kepala Urusan
Keuangan Desa
Je‟nemadinging
1 orang
4. Arifin
Nukman,
S.Kom
AN Kepala Urusan
Keuangan Desa
Pacellekang
1 orang
5. Firman FM Kepala Urusan
Keuangan Desa
Panaikang
1 orang
Page 208
190
Lampiran 7
SKOR PENILAIAN
Skor Tertinggi – Skor Terendah = 4-1 = 3 = 0,75
Kelas Data 4 4
Interval Penilaian Kategori
3,25 ─ 4 Sangat Baik
2,49 ─ 3,24 Baik
1,73 ─2,48 Cukup Baik
0,98 ─ 1,72 Tidak Baik
Page 209
191
Lampiran 8
PEDOMAN WAWANCARA
PENGARUH SISTEM KEUANGAN DESA TERHADAP KINERJA
PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN GOWA.
A. Perencanaan Keuangan
1. Bagaimana proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa, Rencana Kerja Pembangunan Desa, dan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa?.
2. Apakah masyarakat ikut langsung dalam perumusan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pembangunan
Desa, dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa?
3. Siapa yang merumuskan program kerja yang akan dilaksanakan pada
desa?
B. Pelaksanaan Keuangan
1.Bagaimana pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa,
pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan pada desa?
2. Bagaimana sistem pendanaan dan pencairan yang dilkasanakan pada
desa
3. Apakah ada perubahan APBDesa? Dan bagaimana sistem pelaksanaan
yang diasakan pada saat adanya perubahan APBDesa
C. Penatausahaan
1. Apakah yang membedakan pengauditan keuangan yang manual dengan
menggunakan aplikasi sistem keuangan desa?
2. Bagaimana sistem kerja buku kas umum?
3. Apa bedanya penerimaan dan pengeluaran yang bersifat tunai dan
transfer, apakah dari keduanya memiliki buku laporan yang berbeda?
Page 210
192
D. Pelaporan Keuangan
1. Bagaimana sistem pelaporan dalam aplikasi sistem keuangan desa?
2. Apakah aplikasi sistem keuangan desa dapat diakses oleh semua
kalangan atau hanya dapat diakses oleh aparatur pemerintahan desa
saja?
3. dalam pengimputan pelaporan sistem keuangan desa, dengan adanya
aplikasi sistem keuangan desa dapat memberikan anda kemudahan?
Kinerja Pemerintahan Desa
1. Apakah dengan adanya aplikasi sistem keuangan desa ini memudahkan
pekerjaan anda?
2. Bagaimana dukungan organisasi pada desa?
3. apakah dengan adanya organisasi pada desa membantu pekerjaan anda?
4. apakah peran yang dilakukan pemerintah dalam dukungan manajemen?
Page 211
193
Lampiran 9
DOKUMENTASI
Page 213
195
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DIAN LASMITHASARI SYAM, di lahirkan di
Kabupaten Jeneponto tepatnya di Kelurahan
Biringkassi Kecamatan Binamu pada hari Minggu 6
September 1998. Anak kedua dari lima bersaudara dari
pasangan Syamsuddin dan Maemuna. Penulis
menyelesaikan pendidikan di TK DHARMA WANITA
JENEPONTO pada tahun 2004, di tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SD NEGERI MANNURUKI pada tahun 2010 pada tahun itu juga
penulis melanjutkan kejenjang selanjutnya di SMP NEGERI 29 MAKASSAR
selang satu semester kemudian penulis melanjutkan di SMP NEGERI 1
PALLANGGA tamat pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Atas di SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA dan selesai pada tahun 2016
kemudian peneliti kejenjang selanjutnya yaitu Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Makassar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
Pemerintahan. Pada tahun 2021 ini akan mengantarkan penulis meraih gelar
sarjana Strata Satu (S1) dalam karya ilmiah dengan judul “Pengaruh Sistem
Keuangan Desa Terhadap Kinerja Desa Di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa”.