Top Banner
SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFASTERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN BUKU KIA (PADA MASA NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR) DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA DAN KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2018 Oleh: KHAIFAH KHOIRUNNISA P07524517053 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018
79

SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Nov 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

SKRIPSI

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFASTERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PEMANFAATAN BUKU KIA (PADA MASA NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR) DI PRAKTIK

MANDIRI BIDAN AFRIANA DAN KLINIK PRATAMA NIAR

TAHUN 2018

Oleh:

KHAIFAH KHOIRUNNISA P07524517053

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

SKRIPSI

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFAS TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN BUKU KIA (PADA MASA NIFAS

DAN BAYI BARU LAHIR) DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA DAN

KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi Diploma IV

KHAIFAH KHOIRUNNISA P07524517053

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 4: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 5: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG

SKRIPSI, 08 Agustus 2018 Khaifah Khoirunnisa Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018.

Vii + 41 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

ABSTRAK Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015,

angka kematian ibu(yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan dan nifas) sebesar 305/100.000Kelahiran Hidup.Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara–negaratetangga(Kemenkes RI, 2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling perawatan masa nifas terhadap pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan buku KIAdi Praktik Mandiri Bidan Afriana danKlinikPratamaNiar Tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Pengamblan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 35 responden, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwapendidikan mempengaruhi pengetahuan ibu nifas. Didapatkanadanyapeningkatan pengetahuan dari sebelum konseling 17 responden (48,57%) berpengetahuan baik, mengalami peningkatan menjadi 26 responden (74,28%)setelah diberikan konseling dengan p <0.05.Hal ini disebabkan karena konseling merupakan pendidikan kesehatan yang diberikan secara perorangan dan terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas.

Konselingyang diberikan kepada ibu nifas dapat meningkatkan pengetahuan sehingga menyebabkan perubahan pengetahuan sebelum dan sesudahdilakukan konseling.Dan diharapkan kepada setiap ibu dapat memanfaatkan buku KIA semaksimalmungkin. Kata Kunci : Konseling, Ibu Nifas, Pengetahuan Daftar Bacaan : 17 buku (2003-2017), 4 peneletian (2011-2016), 5 e-

journal (2012-2017)

Page 6: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 7: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikanSkripsi yang berjudul “Pengaruh

Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik

Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018”, sebagai salah satu

syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada

Program Studi D-IV Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI Medan.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,

yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi

ini.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan, yang telah memberikan kesempatan

menyusun skripsi ini.

4. Melva Simatupang, SST, M.Kes, selaku ketua penguji yang telah

membimbing saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Arihta Br. Sembiring, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

6. Julietta Hutabarat, SST, S.Psi, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

7. Bidan Afriana Amd.Keb selaku Ibu pemilik klinik yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Praktik Mandiri

BidanBromo Ujung Medan tahun 2018.

8. Bidan Juniarsih, Amd.Keb selaku Ibu pemilik klinik yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Klinik Pratama

Niar Medan Amplas Tahun 2018.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

ii

9. Kepada orang tua Ayahanda Misran Simanungkalit, M.Pd dan Ibunda

Samsidarni Hutasuhut, yang telah membesarkan, membimbing, dan

mengasuh saya dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang selalu menjadi

inspirasi dan motivasi penulis dan juga telah memberikan dukungan moral

selama penulis menyelesaikan pendidikan.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,

terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama-sama

tuntas dalam penyelesaian skripsi ini

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak

yang memanfaatkan.

Medan, Agustus 2018

Khaifah Khoirunnisa

Page 9: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

C.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 4 C.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4 D.1 Manfaat Teorotis ................................................................................... 4 D.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7 A. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) ......................................................... 7

A.1 Pengertian Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) ................................ 7 A.1.1 Penggunaan Buku KIA Pada Ibu Nifas ...................................... 7 A.1.2 Perawatan Nifas ......................................................................... 9 A.1.3 Penggunaan Buku KIA Pada Bayi Baru Lahir ........................... 12 A.1.4 Perawatan bayi Baru Lahir ......................................................... 13

A.2 Konsep Pengetahuan ........................................................................... 14 A.2.1 Tingkat Pengetahuan ................................................................. 15 A.2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 15

A.3 Konseling .............................................................................................. 16 A.3.1 Pengertian Konseling ................................................................. 16 A.3.2 Tujuan Konseling. ....................................................................... 17 A.3.3 Langkah – langkah Konseling .................................................... 18 A.3.4 Hambatan – Hambatan Konseling Kebidanan........................... 19 A.3.5 Konseling Pada Ibu Nifas. .......................................................... 20

B. Kerangka Teori ............................................................................................ 21 C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 21 D. Defenisi Operasional ................................................................................... 22 E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 23

Page 10: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

iv

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 24

A. Jenis Dan Desain Penelitian ....................................................................... 24 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 25

B.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 24 B.2 Waktu Penelitian................................................................................ 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 25 C.1 Populasi .............................................................................................. 25 C.2 Sampel ............................................................................................... 25

D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ......................................................... 25 D.1 Jenis Data........................................................................................... 25 D.2 Cara Pengumpulan Data.................................................................... 26

E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian .............................................. 27 F. Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................................... 27 G. Prosedur Penelitian .................................................................................... 29 H. Pengolahanan Dan Analisa Data .............................................................. 30 I. Etika Penelitian .......................................................................................... 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 31 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 31

A.1 Analisi Univariat ................................................................................... 32 A.2 Analisi Bivariat ..................................................................................... 32

B. Pembahasan .............................................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 38 A. Kesimpulan ................................................................................... 38 B. Saran ........................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ......................................................................... 5

Tabel 2.1 Penyimpanan ASI Perah (ASIP) ..................................................... 11

Tabel 2.2 Defenisi Operasional...................................................................... 22

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan ....... 31

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan Setelah Diberikan Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018 ............................... 32

Tabel 4.3 Uji Normalitas Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas

Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018.................... 32 Tabel 4.4 Uji Normalitas Dari Variabel Selisih Pengaruh Konseling

Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018 .................................................... 33 Tabel 4.5 Hasil Analisa Bivariate Uji Wilcoxon Signed RanksTest

Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018 ............................... 33

Page 12: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian. ......................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian. .................................................... 22

Page 13: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

Lampiran 2 : SOP Konseling

Lampiran 3 : Lembar Ceklis

Lampiran 4 : Kisi – Kisi Kuesioner

Lampiran 5 : Kuesioner

Lampiran 6 :SPSS

Lampiran 7 : Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi

Page 14: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup

tinggi dibandingkan negara-negara lain, padahal Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dalam

menentukan derajat kesehatan di masyarakat. Berdasarkan Survei Demografi

dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, angka kematian ibu (yang

berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 305/100.000

Kelahiran Hidup. Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara-

negara tetangga (Kemeskes RI, 2015).

Menurut WHO tahun 2015 angka kematian ibu (AKI) di negara-negara Asia

Tenggara seperti Malaysia (40/100.000 Kelahian Hidup), Brunei Darussalam

(23/100.000 Kelahiran Hidup), Vietnam (54/100.000 Kelahiran Hidup), serta

Singapore (10/100.000 Kelahiran Hidup). Dibandingkan dengan negara-negara

di Asia Tenggara, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi

yaitu (126/100.000 Kelahiran Hidup).

Ditinjau berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, jumlah

kematian ibu pada tahun 2016 dilaporkan tercatat sebanyak 239 kematian.

Namun bila dikonversi, maka berdasarkan Profil Kabupaten/Kota maka AKI

Sumatera Utara adalah sebesar 85/100.000 Kelahiran Hidup. Angka tersebut

jauh berbeda dan diperkirakan belum menggambarkan AKI yang sebenarnya

pada populasi, terutama bila dibandingkan dengan hasil sensus penduduk 2010.

AKI di Sumatera Utara sebesar 328/100.000 Kelahiran Hidup namun, masih

cukup tinggi bila dibandingkan dengan angka nasional hasil sensus 2010 yaitu

sebesar 259/100.000 Kelahiran Hidup (Kemenkes RI, 2014).

Fokus asuhan perawatan pada ibu postpartum yaitu tidak hanya pemulihan

secara fisik tetapi juga menyiapkan ibu secara psikologis dan emosional agar

mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Penelitian

Astutiningrum, D.dkk (2014) yang berjudul Peningkatan Parenting Self Efficacy

Pada Ibu Pasca Seksio Sesaria Melalui Konseling dengan hasil Peningkatan skor

PSE yang bermakna setelah dilakukan intervensi pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol (6,19±0,93 Vs 7,54±0,71, P=0,001; 5,56±0,85 Vs

Page 15: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

2

5,87±0,68, P=0,001). Perubahan skor setelah intervensi secara bermakna

lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol (1,35±0,58

Vs 0,31±0,26, p= 0,000) yaitu Konseling dengan menggunakan booklet

berpengaruh terhadap parenting self efficacy pada ibu postpartum dengan

Secsio Cesarea.

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa

kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibuakibat kehamilan

terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam

pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3

kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian Bayi

Baru Lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat

dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa

kematian ini (Purwoastuti, EdanElisabeth S. 2015b).

Berdasarkan hasil penelitian Norlina, S (2016) yang berjudul Gambaran

Pengetahuan Ibu Nifas Dalam Perawatan Neonatus Di Puskesmas Sungai Bilu

Banjarmasin mengatakan bahwa pengetahuan ibu nifas dalam perawatan

neonatus dengan jumlah responden sebanyak 34 orang dari responden, yang

berpengetahuan baik ada 11 orang (32,4%), dan yang berpengetahuan cukup

ada 14 orang (41,2%), dan yang berpengetahuan kurang ada 9 orang (26,4%),

dengan demikian pengetahuan ibu nifas berpengaruh dalam perawatan

neonatus.

Penelitian Priscilla, V (2011) yang berjudul Perawatan Bayi Baru Lahir

Dengan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC) Sebagai Inovasi Daam

Upaya Memandirikan Ibu Postpartum mengatakan Dari 10 orang ibu yang

diobservasi, sekitar 20% ibu yang terlihat mandiri merawat bayinya, sedangkan

yang lainnya masih terlihat binggung bagaimana berperilaku benar terhadap

perawatan bayi.

Pemilihan metode pendidikan kesehatan yang diberikan secara individual

yang disebut dengan konseling didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu

itu unik serta memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda, sehingga konseling

menjadi pilihan yang tepat dalam metode pendidikan yang bersifat individual dan

terstruktur. Hasil penelitian yang dilakukan Runiarti, dkk (2005) menunjukkan

bahwa metode pendidikan kesehatan yang efektif dan menjadi pilihan

kebanyakan ibu postpartum adalah pendidikan kesehatan perorangan. Selain

Page 16: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

3

karena masalah yang dialami oleh setiap ibu berbeda metode perorangan juga

lebih bersifat privasi.

Hasil penelitian Herawati, T (2015) dengan judul Kemandirian Ibu Nifas

Primipara Dan Perawatan Bayi Baru Lahir menunjukkan bahwa tingkat

kemandirian ibu nifas primipara dalam perawatan bayi baru lahir khusunya

memandikan bayi baru lahir adalah 20 (67%) mandiri dan 10 (33%) tidak mandiri.

Untuk perawatan tali pusat diperoleh hasil 25 (83%) mandiri dan 5 (17%) tidak

mandiri. Penelitian ini merekomendasikan bagi tim pelayanan kesehatan untuk

memberi informasi dan penyuluhan tentang perawatan bayi baru lahir pada

setiap ibu yang melahirkan baik primipara maupun multipara.

Salah satu upaya pemerintah unt uk meningkatkan pengetahuan ibu adalah

dengan cara membuat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dapat

digunakan sebagai pedoman praktis untuk mengatasi berbagai masalah

kesehatan, termasuk anak balita. Buku ini berisi petunjuk dan catatan kesehatan

untuk ibu dan anak dalam bahasa yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan

gambar yang menarik. Distribusi buku KIA di Indonesia cukup merata kepada

hampir seluruh ibu yang memiliki anak mulai dari masa kehamilan hingga anak

lahir, sehingga buku ini dapat menjadi salah satu sumber yang penting untuk

meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan anak.

(Adiningrum, F. dkk. 2016).

Berdasarkan hasil penelitian Limoy, M dan Devi Elvira (2017) dengan judul

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perubahan Fisik Fisiologis Masa Nifas

Di BPM Hj. Uray Rosdiana Pontianak didapatkan pengetahuan ibu tentang

perubahan fisik fisiologis masa nifas sebagian besar responden yaitu 27 otang

(77%) dengan pengetahuan kurang tentang perubahan fisik fisiologis masa nifas

dan sebagain kecil responden yaitu 8 orang (23%) dengan pengetahuan cukup

tentang perubahan fisik fisiologis masa nifas. Periode nifas merupakan masa

kritis bagi ibu, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi

setelah persalinan, yang mana 50% dari kematian ibu tersebut terjadi dalam 24

jam pertama setelah persalinan. Selain itu, masa nifas ini juga merupakan masa

kritis bagi bayi, sebab dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah

persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah

lahir.

Page 17: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

4

Berdasarkan survei awal yang saya lakukan terdapat 12 ibu nifas

primigravida, dari 12 orang tersebut saya melakukan wawancara kepada 8 orang

ibu terhadap pengetahuan ibu nifas mengenai perawatan masa nifas dan tentang

pemanfaatan Buku KIA. Dari 8 orang ibu yang saya wawancarai mengenai

perawatan nifas, terdapat 5 orang ibu masih memiliki pengetahuan kurang

mengenai perawatan nifas. Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik

melakukan penelitian tentang Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas

Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfataan Buku KIA (Pada Masa

Nifas Dan Bayi Baru Lahir) di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama

Niar Tahun 2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) di

Praktik Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018.

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh konseling perawatan masa nifas terhadap

pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan buku KIA (Pada Masa Nifas Dan

Bayi Baru Lahir) di Praktik Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar Tahun

2018.

C.2Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang

pemanfaatan buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir) sebelum

diberikan konseling perawatan masa nifas

b. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang

pemanfaatan buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir) setelah

diberikan konseling perawatan masa nifas

c. Menganalisis pengaruh konseling perawatan masa nifas terhadap

pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan buku KIA (pada masa nifas

dan bayi baru lahir)

Page 18: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

5

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan

masukan dan tambahan informasi bagi tenaga kesehatan untuk dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi khususnya dalam

pemanfaatan buku KIA sebagai alat komunikasi dan pemantauan kesehatan ibu

dan bayinya.

D.2 Manfaat Praktis

Dapat diaplikasikan secara langsung kepada ibu nifas untuk meningkatan

pengetahuan ibu pada masa nifas agar lebih mandiri dalam merawat dan

memonitor kesehatan diri dan bayinya.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 2 3 4

1 Astituningrum,dkk. 2014

Peningkatan Parenting Self Efficacy Pada Ibu

Pasca Seksio Sesaria Melalui Konseling.

Perubahan skor setelah intervensi secara bermakna lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol (1,35±0,58 Vs 0,31±0,26, p= 0,000), Konseling dengan menggunakan booklet berpengaruh terhadap parenting self efficacy pada ibu postpartum dengan SC.

2 Sistiarani, Gamelia dan Sari, (2012)

Fungsi pemanfaatan Buku KIA terhadap pengetahuan KIA ibu pada ibu di Puskesmas Ajibarang I.

Hasil fungsi pencatatan buku KIA kurang baik ditemukan sekitar 44 %, fungsi edukasi buku KIA baik sekitar 57,1%, fungsi komunikasi buku KIA baik sekitar 61,5%, dan pengetahuan ibu tentang KIA baik adalah sekitar 56%. Ada hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan KIA, tidak ada hubungan antara fungsi edukasi dan komunikasi buku KIA dengan pengetahuan KIA.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

6

3 Khaifah Khoirunnisa

Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018

Persamaan dan perbedaan penelitian Astituningrum,dkk. 2014 dengan penelitian saya adalah variabel independen yaitu konseling dan perbedaanya andalah metode penelitian dan pengambilan populasi dan sampel. Persamaan dan perbedaan penelitian Sistiarani, Gamelia dan Sari, (2012) adalah analisi data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, perbedaan yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, dan jumlah populasi dan sampel.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

A.1 Pengertiaan Buku kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Buku Kesehatan Ibu dan Anak berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin

dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai

informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.

Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau melahirkan

bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku Kesehatan KIA lagi. Buku

KIA tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu,

Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit

(Kemenkes RI. 2016).

A.1.1 Penggunaan Buku KIA Pada Ibu Nifas

a. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6

minggu (42 hari) setelah itu (Sunarsih, T dan Vivian N. 2014).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai

alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas

berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, E dan Diah, W. 2010).

Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan

awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali untuk terus dipantau. Nifas

merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid. Masa

nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

kira-kira 6 minggu (Siti, S. 2013).

b. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu :

(Purwoastuti, EdanElisabeth S. 2015b).

1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

8

2. Puerperium intermedial, merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat

genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu,

bulan atau tahun.

c. Perubahan fisik masa nifas :

1. Rasa kram dan mules dibagaian bawah perut akibat penciutan rahim

(involusi).

2. Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina

3. Kelelahan karena proses melahirkan

4. Pembentukan ASI sehingga payudara membesar

5. Kesulitan buang air besar (BAB) dan BAK

6. Gangguan otot (betis, dada, perut, panggul dan bokong)

7. Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan).

d. Perubahan psikis masa nifas:

1. Perasaan ibu terfokus pada dirinya, berlangsung setelah melahirkan

sampai hari ke- 2 (fase taking in)

2. Ibu merasa khawatir akan ketidak mampuan merawat bayi, muncul

perasaan sedih (baby blues) disebut fase taking hold (hari ke-3 sampai

ke-10)

3. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut fase

letting go (hari ke-10 akhir masa nifas).

e. Pengeluaran lochea terdiri dari:

1. Lochea rubra: hari ke-1−2, terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa

ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix kaseosa, lanugo, dan

mekonium.

2. Lochea sanguinolenta: hari ke3 – 7, terdiri dari darah bercampur lendir,

warna kecoklatan.

3. Lochea serosa: hari ke7−14, berwarna kekuningan.

4. Lochea alba: hari ke14selesai nifas, hanya merupakan cairan putih,

lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent.

Page 22: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

9

A.1.2 Perawatan Ibu Nifas

a. Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan minimal 3

kali yaitu:

Pertama : 6 jam – 3 hari setelah melahirkan.

Kedua : hari ke 4 – 28 hari setelah melahirkan

Ketiga : hari ke 29 – 42 hari setelah melahirkan.

b. Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi:

1. Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum

2. Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi

3. Pemeriksaan lokhia dan perdarahan

4. Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi

5. Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri

6. Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI eksklusif

7. Pemberian Kapsul Vit. A

8. Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan

9. Konseling

10. Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi

11. Memberikan nasihat yaitu:

a) Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat,

protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.

b) Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama

adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari

c) Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti

pembalut sesering mungkin.

d) Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat

e) Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus

menjaga kebersihan luka bekas operasi

f) Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6

bulan

g) Perawatan bayi yang benar

h) Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan

membuat bayi stress

i) Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama

suami dan keluarga

Page 23: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

10

j) Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB

setelah persalinan

c. Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu nifas

1. Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum) karena sangat berguna

untuk kekebalan tubuh anak

2. Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon iodine/obat merah atau

sabun karena bisa terminum oleh bayi

3. Mengikat perut terlalu kencang

4. Menempel daun-daunan pada kemaluan karena akan menimbulkan

infeksi

d. Cara menyusui bayi

1. cara menyusui yang benar

a) susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari

b) bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui

c) susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi

yang lain

d) bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih tersa penuh/kencang,

perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. Hal ini agar

payudara tetap memproduksi ASI yang cukup

2. posisi dan pelekatan menyusui yang benar

a) pastikan posisi ibu ada dalam posisi yang nyaman

b) kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus

c) wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting

d) ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya

e) jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayyi

f) sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk ke dalam

mulut bayi

g) mulut terbuka lebar

h) bibir bawah melengkung ke luar

i) dagu menyentuh payudara ibu

3. cara memerah ASI dan menyimpan asi

a) duduk dan bungkukkan tubuh sedikit kedapan

b) letakkan jemari anda pada kelenjar susu di payudara anda

c) tekan ke arah dalam ke arah didnding dada

Page 24: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

11

d) keluarkan asi

e) tampung ASI yang keluar dalam wadah (gunakan gelas kaca/keramik

dan mangkok kaca/keramik jangan menggunakan bahan dari plastik

ataupun melamin

f) ulangi proses yang sama pada payudara yang sebelah lagi

Tabel 2.1 Penyimpanan ASI Perah (ASIP)

Tempat penyimpanan Suhu Lama penyimpanan

Dalam ruangan (ASIP Segar) 19 C s.d 26 C 6-8 jam rungan ber AC

dan 4 jam ruangan non

AC

Dalam ruangan (ASIP beku 4

jam yang sudah dicairkan)

4 jam

Kulkas < 4 C 2-3 hari

Freezer pada lemari es 1 pintu -18 C s.d 0 C 2 minggu

Freezer pada lemari es 2 pintu - 20 C s.d -18 C 3-4 bulan

e. Tanda bahaya pada ibu nifas

1. Perdarahan lewat jalan lahir

2. Keluar cairan berbau dari jalan lahir

3. Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang

4. Demam lebih dari 2 hari

5. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

6. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi)

f. Keluarga berencana

KB pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi

langsung sesudah melahirkan sampai 6 minggu/42 hari sesudah melahirkan.

Prinsip pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu

produksi Asi.

1. Mengapa perlu ikut ber KB ?

a) Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu rapat

(minimal 2 tahun setelah melahirkan)

b) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

c) Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita

d) Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri,

anak dan keluarga.

Page 25: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

12

2. Metode kontrasepsi jangka panjang:

a) Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP)

b) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/Spiral, jangka waktu

penggunaan bisa sampai 10 tahun

c) Implan (alat kontrasepsi bawah kulit), jangka waktu penggunaan 3

tahun

3. Metode kontrasepsi jangka pendek

a) Suntik, terdapat 2 jenis suntikan yaitu suntikan 1 bulan dan suntikan 3

bulan. Untuk ibu menyusui, tidak disarankan menggunakan suntikan 1

bulan, karena akan mengganggu produksi ASI

b) Pil KB

c) Kondom

A.1.3 Penggunaan Buku KIA Pada Bayi Baru Lahir/Neonatus (0-28 Hari)

a. Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala

melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar > 7

dan tanpa cacat bawaan (Rukiah, A. 2010).

b. Tanda bayi baru lahir sehat

1. Bayi lahir langsung menangis

2. Tubuh bayi kemerahan

3. Bayi bergerak aktif

4. Berat lahir 2500 sampai 4000 gram

5. Bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat

c. Pelayanan essensial pada bayi baru lahir sehat oleh dokter/bidan/perawat

meliputi:

1. Jaga bayi tetap hangat

2. Bersihkan jalan napas (bila perlu)

3. Keringkan dan jaga bayi tetap hangat

4. Potong tali pusar tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah lahir

5. Segera lakukan Inisiasi Menyusu Dini

6. Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata

7. Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, di paha kiri anterolateral

setelah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Page 26: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

13

8. Beri imunisasi Hepatitis B0 0,5 ml, intramuskular, di paha kanan

anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin k1

9. Pemberian identitas

10. Pemulangan bayi baru lahir normal, konseling dan kunjungan ulang

A.1.4 Perawatan Bayi Baru Lahir

a. Pemberian ASI

1. Segera lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

2. ASI yang keluar pertama berwarna kekuningan (kolostrum) mengandung

zat kekebalan tubuh, langsung berikan pada bayi, jangan dibuang

3. Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif)

b. Manfaat pemberian ASI

1. Sehat praktis dan tidak butuh biaya

2. Meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi

3. Mencegah perdarahan pada ibu nifas

4. Menjalin kasih sayang ibu dan bayi

5. Mencegah kanker payudara

c. Cara menjaga bayi tetap hangat

1. Mandikan bayi setalah 6 jam, dimandikan dengan air hangat

2. Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian

kering dan lembut

3. Ganti popok dan baju jika basah

4. Jangan tidurkan bayi ditempat dingin atau banyak angin

5. Jaga bayi tetap hangat dengan enggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan

dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam dekapan

6. Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, lakukan perawatan dengan Metode

Kanguru (dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga lain kulit bayi

menempel kulit ibu/bapak/anggota keluarga lain)

7. Bidan/perawat/dokter menjelaskan cara perawatan Metode Kanguru

d. Perawatan tali pusar

1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum dan

sesudah memegang bayi

2. Jangan memberikan apapun oada tali pusar

3. Rawat tali pusar terbuka dan kering

Page 27: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

14

4. Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi

dan keringkan dengan kain bersih

d. Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal)

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter dilaksanakan

minimal 3 kali, yaitu:

1. Pertama pada 6 jam – 48 jam setelah lahir

2. Kedua pada hari ke 3 – 7 setalah lahir

3. Ketiga pada hari ke 8 – 28 setelah lahir

e. Tanda bahaya pada bayi baru lahir

Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi segera

dibawa ke fasilitas kesehatan.

1. Tidak mau menyusu

2. Kejang – kejang

3. Lemah

4. Sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit), tarikan dinding

dada bagian bawah ke dalam

5. Bayi merintih atau menangis terus menerus

6. Tali pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah

7. Demam/ panas tinggi

8. Mata bayi bernanah

9. Diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari

10. Kulit dan mata bayi kuning

11. Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat

A.2 Konsep Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

terhadap obyek tertentu melalui panca indra manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu

pengindraan sampai mengahasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi

oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Page 28: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

15

Pengetahuan adalah hasil dari suatu proses pembelajaran seseorang

terhadap sesuatu baik itu yang didengar maupun yang dilihat

(Notoatmodjo, 2016).

A.2.1 Tingkat Pengetahuan

a. Tahu (know)

Tahu berarti seseorang tersebut dapat mengingat kembali materi yang

pernah dipelajari sebelumnya dengan cara menyebutkan, menguraikan,dan

sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami yaitu mampu untuk dapat menjelaskan sesuatu yang telah

dipelajari sebelumnya dengan jelas serta dapat membuat suatu kesimpulan dari

suatu materi.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi berarti seseorang mampu untuk dapat menerapkan materi yang

telah dipelajari ke dalam sebuah tindakan yang nyata.

d. Analisi (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Dalam menganalisis,

seseorang bisa membedakan atau mengelompokkan materi berdasarkan kriteria

yang sudah ditentukan.

e. Sintesis (synthetis)

Sintesis adalah kemampuan seseorang dalam membuat temuan ilmu

yang baru berdasarkan ilmu lama yang sudah dipelajari sebelumnya.

f. Evaluasi (evaluation)

Tingkatan pengetahuan yang paling tinggi adalah evaluasi. Dari hasil

pembelajaran yang sudah dilakukan, seseorang dapat mengevaluasi seberapa

efektifnya pembelajaran yang sudah ia lakukan. Dari hasil evaluasi ini dapat

dinilai dan dijadikan acuan untuk meningkatkan strategi pembelajaran baru yang

lebih efektif lagi (Notoatmodjo, 2016).

A.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor pengetahuan dibedakan menjadi faktor internal dan faktor

eksternal.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

16

a. Faktor internal

1) Pendidikan Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang

terhadap pola hidup terutama dalam motivasi sikap. Semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin mudah untuk penerimaan

informasi.

2) Pekerjaan merupakan suatu cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang, dan banyak tantangan. Pekerjaan dilakukan untuk menunjang

kehidupan pribadi maupun keluarga.Bekerja dianggap kegiatan yang

menyita waktu.

3) Umur adalah umur individu yang terhitung mulai dari dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir.

b. Faktor eksternal

1) Faktor lingkungan

Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

individu maupun kelompok. Jika lingkungan mendukung ke arah positif,

maka individu maupun kelompok akan berperilaku positif, tetapi jika

lingkungan sekitar tidak kondusif, maka individu maupun kelompok

tersebut akan berperilaku kurang baik.

2) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada dalam masyarakat juga mempengaruhi

sikap dalam penerimaan informasi.

c. Kriteria tingkat pengetahuan

Penilaian pengetahuan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu :

a) Baik : dengan presentase 76% - 100% (benar 16-20)

b) Cukup : dengan presentase 56% - 75% (benar 11-15)

c) Kurang : dengan presentase < 56% (benar < 11 )

( Wawan dan Dewi, 2017).

A.3 Konseling

A.3.1 Pengertian Konseling

Secara etimiologi konseling berasal dari bahasa Latin “Consilium” artinya

“dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.

Sedangkan dalam bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “ sellan”

Page 30: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

17

yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”. Berikut ini adalah pendapat

dari para ahli tentang konseling:

C. Petterson (1959) dalamPurwoastuti, E&Elisabeth S. (2015a: 91)

mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan

antar pribadi antara seseorang terapis menggunakan metode-metode psikologis

atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya

meningkatkan kesehatan tentang kepribadiaan manusia dalam upaya

meningkatkan kesehatan mental konseling. Bila defenisi ini dikaji lebih jauh,

maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat:

a. Merupakan suatu proses,

b. Bisa dilakukan dengan satu atau lebih konseling,

c. Konselor harus dipersiapkan secara professional, dan

d. Hubungan antar pribadi yang andalanya adalah upaya bersama

Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi.

Oleh karna itu dalam kegiatanya konseling melibatkan emosional dan intelektual

untuk memiliki pengendaliaan prilaku yang cermat, kepekaaan terhadap manusia

dan masalahnya, dan keterampilan – keterampilan teknis yang memadai

(Purwoastuti, E&Elisabeth S. 2015a).

A.3.2 Tujuan Konseling

Tujuan konseling menurut Krumbltz dalam Purwoastuti, E&Elisabeth S.

(2015a)yaitu :

a. Mengubah perilaku yang salah penyesuaian

Para ahli konseling dan psikoterapi berpandangan bahwa tujuan konseling

adalah mengubah tingkah laku klien yang salah penyesuaian menjadi perilaku

yang tepat penyesuaiannya. Seseorang yang salah penyesuaian perlu

mendapatkan konseling, jika tidak dibantu maka akan berpengaruh pada

perkembangan kepribadiaanya.

Terkadang ada klien yang tidak dapat memahami diri dan perilakunya sendiri,

jika klien memang ingin penyesuaaian yang baik maka klien harus menyadari

dan memiliki kemauan untuk berubah, agar proses konseling dapat berjalan

dengan lancar.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

18

b. Belajar membuat keputusan

Dalam proses konseling juga harus belajar dalam membuat keputusan.

Memang tidak gampang dalam pengambilan keputusan, tetapi klien harus belajar

dan berani dalm hal itu, karena yang lebih tau dan paham tentang masalah

tersebut adalah klien itu sendiri.

Setiap keputusan yang diambil pasti memiliki knsekuensi positif dan negatif,

menguntungkan dan merugikan, yang menunjang maupun yang

menghambat.Maka dari itu, dorongan dari konselor juga diperlukan tetapi dengan

resiko yang sudah dipertimbangkan sebelumnya sebagai konsekuensi alamiah.

c. Mencegah munculnya masalah

Mencegah munculnya masalah mengandung tiga pengertiaan, yaitu

mencegah jangan sampai mengalami masalah dikemudiaan hari, mencegah

jangan sampai masalah yang dihadapi berakibat gangguan yang menetap.

Ketiga tujuan tersebut bersifat kontinum.Maksudnya bahwa konseling

tersebut dapat dicapai secara bertahap, dan pada akhirnya hendak mencapai

tujuan akhirnya. Karena tujuan akhir tidak akan tercapai jika tidak melalui tujuan

yang sebelumnya.

A.3.3 Langkah-langkah Konseling

a. Pendahuluan

Langkah pendahuluan atau langkah pembuka merupakan kegiatan

menciptakan kontak, melengkapi data konseli untuk merumuskan peyebab

masalah, dan menentukan jalan keluar.

b. Bagian Inti/Pokok

Bagian inti/pokok dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan keluar,

memilih salah satu jalan keluar yang tepat bagi konseli, dan melaksanakan jalan

keluar

c. Bagiar akhir

Bagian akhir kegiatan konseling merupakan kegiatan penyimpulan dari

seluruh aspek kegiatan dan pengambilan jalan keluar. Langkah ini merupakan

langkah penutupan dari pertemuan dan juga penetapan untuk pertemuan

berikutnya (Purwoastuti, E & Elisabeth S. 2015a).

Berikut langkah-langkah dalam konseling

a. Teknik konseling Gallen dan Leitenmaier, lebih dikenal dengan GHATER

yaitu:

Page 32: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

19

G: Greet

Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi.

A: Ask

Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/kebutuhan

sesuai dengan kondisi yang dihadapi?

T: Tell

Beritahukan persoalan pokok yang dihadapi pasien dari hasil tukar informasi

dan carikan upaya penyelesaiannya.

H:Help

Bantu klien memahami dan menyelesaikan masalahnya.

E: Explain

Jelaskan cara terpilih telah diajukan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat

segera terlihat/diobservasi.

R: Refer/Return Visit

Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat

jadwal kunjungan ulang.

b. Adapun tahap-tahap konseling terbagi menjadi lima tahap menurut Prayitno

(2012:120) yaitu :

1. Penghantaran (introduction)

2. Penjajakan (investigation)

3. Penafsiran (interpretation)

4. Pembinaan (intervention)

5. Penilaian (inspectation).

Dalam kelima tahapan di atas harus dipahami dan dipahami setiap

tahapannya, agar tidak tertinggal atau terlewatkan.

A.3.4 Hambatan-Hambatan Konseling Kebidanan

a. Hambatan Internal

Merupakan hambatan pribadi yang berasal dari diri bidan sebagai

konselor.Hambatan pribadi yang sering muncul adalah bidan kurang percaya diri,

kurang pengetahuan, dan keterampilan tentang konseling, serta ketidak

mampuan dalam membentuk jejaring.

b. Hambatan Eksternal

Ini sering muncul pada organisasi yaitu dari mitra kerja bidan. Persaingan -

persaingan dalam pekerjaan, fasilitas (keuangan, alat peraga, dan sebagainya),

Page 33: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

20

dan budaya sering kali menjadi factor pemicu hambatan eksternal dalam proses

pemberiaan konseling (Purwoastuti, E&Elisabeth S. 2015a).

A.3.5Konseling pada Ibu Nifas

a. Konseling pada ibu

1. Proses masa nifas

2. Keluhan umum 1-72 jam masa nifas

3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu

4. Tanda komplikasi masa nifas

5. Kebersihan ibu

6. Kolostrum dan pemberian ASI

7. Teknik menyusui

8. Kebutuhan nutrisi ibu masa nifas

b. Konseling pada bayi

1. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayi

2. Kebersihan bayi

3. Perawatan tali pusat bayi

4. Imunisasi

5. Status kesehatan bayi (Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi).

Page 34: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

21

F. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan modifikasi dari teori Green Lawrance.

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitiaan

Kerangka teori menerut teori Green 1980, dan Notoadmodjo 2007.

Keterangan :

: Tidak diteliti : Faktor Predisposisi: sikap, Kepercayaan,

Nilai-nilai dan Keyakinan, faktor pendukung ketersediaan

sarana dan prasarana, faktor pendorong yaitu pendidikan

kesehatan dan tenaga kesehatan.

: Diteliti : Faktor Predisposisi : Pengetahuan

C. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari pengaruhkonseling perawatan masa nifas

terhadap ibu nifas tentang pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi

baru lahir) di Praktek Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar 2018.

Konseling

1. Pengertian Buku KIA

2. Penggunaan Buku KIA pada ibu nifas

3. Penggunaan Buku KIA pada bayi baru lahir/neonatus (0-28 hari)

Faktor Pendukung

1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Faktor Pendorong:

1. Pendidikan Kesehatan

2. Tenaga Kesehatan

Perawatan Masa Nifas

1. Perawatan ibu nifas

2. Perawatan bayi baru lahir

3.

1. Pengetahuan

2. nn

Faktor Predisposisi:

2. Sikap 3. Kepercayaan 4. Nilai-nilai 5. Keyakinan

1. pengetahuan

Page 35: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

22

Variabel Indenpent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

D. Defenisi Operasional

Tebal 2.2 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional

Instrumen Penelitiaan

Hasil Ukur Skala Ukur

1 2 3 4 5

Variabel Independen

Konseling

Suatucara pemberian informasi secara individu yang dilakukan oleh bidan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi permasalahan yang dialaminya.

SOP Konseling

Efektif

Variabel Dependen

Pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir)

Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu nifas tentang pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir)

Kuesioner 1. Baik: hasil presentase 76%-100% (benar 16 -20)

2. Cukup: hasil presentase 55%-75% (benar 11-15)

3. Kurang: hasil presentase < 55% (benar <11)

Ordinal

Pengetahuan ibu nifas Konseling

Perawatan Nifas(kesehata

n Ibu dan bayi)

Page 36: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

23

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan asumsi/ perkiran/ dugaan sementara mengenai

suatu hal atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan

menggunakan data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang

valid dan reliabel dengan cara yang telah ditentukan.

Ha:Ada PengaruhKonseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan

Ibu Nifas Tentang Penggunaan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru

Lahir) di Praktek Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pra

Experimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest designtanpa

menggunakan kelompok pembanding (kontrol) dimana dalam desain penelitian

ini terdapat satu kelompok yang diberi perlakuan (treatment) dan sudah

dilakukan observasi sebelumnya (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat

menguji perubahan – perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen

(program). Pada penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu konseling

sebanyak 4 kali pertemuan tentang pemanfaatan buku KIA pada masa nifas dan

bayi baru lahir terhadap subjek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian

dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (posttest) (Notoatmodjo, 2012).

Pretest Posttest

Keterangan:

01 : Pengetahuan Ibu nifas sebelum diberikan konseling tentang perawatan

masanifas dalam pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru

lahir)

02 : Pengetahuan Ibu nifas setelah diberikan konseling perwatan masa nifas

dalam pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir)

X : Konseling pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (pada masa

nifas dan bayi baru lahir)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Praktek Mandiri BidanAfrianaJl. Selamat

No. 9 Bromo Ujung Medan Denai dan Klinik Pratama Niar Jl. Balai Desa II, Pasar

XII, Marindal II, Patumbak, Deli Serdang, Medan Amplas Tahun 2018.Alasan

pemilihan tempat penelitian di kedua tempat tersebut adalah karena jumlah ibu

nifas primigavida cukup banyak dan menggunakan Buku KIA sehingga

memungkinkan dilakukan penelitian.

01 x 02

Page 38: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

25

B.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli tahun

2018 dan pengumpulan data dimulai dari bulan Mei sampai bulan Juni di Praktek

Mandiri BidanAfrianaJl. Selamat No. 9 Bromo Ujung Medan Denai dan Klinik

Pratama Niar Jl. Balai Desa II, Pasar XII, Marindal II, Patumbak, Deli Serdang,

Medan Amplas Tahun 2018.

J. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1 Populasi

Populasi penelitian adalah merupakan seluruh ibu nifas yang melahirkan

dan melakukan pemeriksaan di Praktek Mandiri BidanAfrianasebanyak 15 orang

dan Klinik Pratama Niarsebanyak 20 orang Tahun 2018 dengan jumlah 35 orang

dari mulai bulan Mei sampai bulan Juni tahun 2018.

C.2 Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode non

random sampling dengantekniktotal sampling adalah teknik pengambilan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Agar karakteristik

sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan

pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun kriteria

eksklusinya. Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria

eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai

sampel (Sugiono, 2017).

Adapun Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Ibu nifas primi gravida

2. Ibu dengan persalinan pervaginam

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Ibu nifas dengan multigravida

2. Ibu dengan persalinan seksio sesaria

K. Jenis dan cara pengumpulan data

D.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer

dan data sekunder.Data primer diperoleh secara langsung dari responden

dengan menggunakan lembar kuesioner. Peneliti meminta persetujuan

Page 39: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

26

responden menggunakan lembar informed consent, sebagia pernyataan bahwa

renponden bersedia diberikan konseling, kemudian peneliti menjelaskan tentang

konseling perawatan nifas (perawatan masa nifas dan perawatan bayi baru lahir)

yang terdapat dalam buku KIA meliputi pengertian Buku KIA, penggunaan Buku

KIA pada ibu nifas dan bayi baru lahir, perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir,.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari Praktek Mandiri Bidan Afriana dan

Klinik Pratama Niar yaitu dengan melihat data responden nifas mulai bulan Mei

sampai Juni Tahun 2018.

D.2 Cara Pengumpulan Data

Pada tanggal 03 Mei 2018saya menyerahkan surat permohonan izin untuk

melakukan penelitian kePraktek Mandiri Bidan Afriana Jl. Selamat No. 9 Bromo

Ujung Medan Denai dan Klinik Pratama Niar Jl. Balai Desa Pasar XII, Marindal II,

Patumbak Deli Serdang, Medan Amplas. Setelah mendapatkan izin,

sayamenjelaskan kepada ibu bidan klinik dan teman – teman yang membantu

saya dalam melakukan penelitian tentang maksud dan tujuan peneliti dan

menjelaskan tatacara memberikan konseling kepada ibu nifas sampai ibu bidan

dan teman – teman saya mengerti bagaimana cara memberikan konseling.

Dengan dibantu oleh bidan klinik dan teman – teman saya membagikan

kuesioner (pretest) kepada ibu nifas pada kunjungan pertama, dan pada hari

yang sama konseling pertama dilakukan. Konseling dilanjutkan sampai 4 kali

berturut – turut pada saat ibu bidan melakukan kunjungan (saat memandikan

bayi dan memantau kesehatan ibu di rumah). Pada hari ke 4 setelah dilakukan

konseling dilakukan pengisian kuesioner kembali(posttest) dengan kuesioner

yang sama. Setelah semua kuesioner sebelum (pretest) konseling dan sesudah

(posttest) konselingterkumpul selanjutnya saya memeriksa kuesioner

tersebut.Untuk kuesioner pengetahuan dibagi dalam tiga kategori yaitu baik,

cukup, kurang, kemudian saya mengolah data dengan manggunakan SPSS 22.

L. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.

Instrument penelitian ini berupa kuesioner (daftar pernyataan), yang disusun

secara terstektur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab

responden. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian pertama terdiri

dari 6 pertanyaan identitas yang harus di jawab responden, terdiri dari nama

responden, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat. Bagian kedua adalah

Page 40: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

27

kuesioner pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan yang dirancang oleh peneliti

mengenai masa nifas dan bayi baru lahir yang terdapat dalam Buku KIA. Untuk

kuesioner pengetahuan menggunakan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1) Baik : jika responden mampu menjawab 16 – 20 pertanyaan dengan

benar. Hasil persentase >75%

2) Cukup : jika responden mampu menjawab 11 – 15 pertanyaan dengan

benar. Hasil persentase 55 – 75%

3) Kurang : jika responden mampu menjawan 0 – 10 pertanyaan dengn

benar. Hasil persentase < 55%

M. Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Arikunto (2012), kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal

yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Agar diperoleh data yang

valid dan reliabel, maka kuesioner diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji

reliabilitas.Uji coba instrumen dilaksanakan di Klinik Hanum Husada Bromo

Ujung.

1. Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner (daftar

pertanyaan) untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Kuesioner yang telah

disusun sebelum digunakan sebagai data penelitian terlebih dahulu dilakukan uji

validitas terhadap Ibu nifas pengaruh konseling perawatan masa nifas terhadap

pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan buku KIA di tempat bidan praktik

yang lain yaitu di Klinik Hanum Husada di Bromo karena memiliki karakteristik

yang sama.

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau

nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur

dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total

variabel. Uji validitas instrumen pengetahuan menggunakan korelasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑁( 𝑋𝑌)− ( 𝑋 𝑌)

𝑛 𝑥2 − ( 𝑥)2 𝑛 𝑦2 − ( 𝑦)2

Page 41: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

28

Keterangan:

R : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan di kali skor total

Instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dan dikatakan

tidak valid jika r hitung < r tabel yaitu 0,444 dengan tingkat kemaknaan 5 %

(Arikunto, 2006 dalam Budiman dan Riyanto A, 2013).

2. Uji Realibilitas

Instrumen disebut reliabel adalah instrumen yang bila di gunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama berarti instrumen sudak baik serta konsisten (Sugiyono, 2017).

Teknik uji reliabilitas yang digunakan dengan koefisien Alpha Cronbach, yaitu:

𝑟11 =𝑘

(𝑘 − 1) 1 −

𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

Keterangan:

𝑟𝑖 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

𝜎𝑏2 : Jumlah varians butir

𝜎𝑡2 : Varians total

Instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila r alpha lebih besar dari

konstanta yaitu 0,7 (Riyanto, 2014).

N. Prosedur Penelitian

Langkah – langkahpenelitian ini adalah:

1. Menentuka masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan studi

pendahuluan terhadap jumlah ibu nifas yang menggunakan buku KIA di

Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Paratama Niar.

2. Penelusuran kepustakaan yaitu, pada tahap ini peneliti melakukan

penelusuran kepustakaan yang dapat dilakukan berdasarkan buku dan jurnal

yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh

informasi yang relevan.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

29

3. Pelaksanaan, dimana peneliti setelah melakukan informed consent,

selanjutnya peneliti memberikan kuesioner pengetahuan

tentangpemanfaatan buku KIA pada masa nifas dan bayi baru lahir sebelum

dilakukan konselinguntuk melihat pengetahuan responden. Kemudian peneliti

memberikan konseling selama empat kali berturut – turut dengan dibantu

oleh bidan klinik. Setelah koseling keempat dilakukan, peneliti memberikan

kuesioner pengetahuan yang samakembali kepada ibu nifas untuk

mengetahui pengetahuan responden setelah diberikan konseling.

4. Setelah data terkumpul peneliti melakukan analisa univariat dan bivariat.

Terkait uji bivariat peneliti menggunakan uji independent Wilcoxon Match

Pairs Test yaitu teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif

dua sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).

O. Pengolahanan Dan Analisa Data

H.1 Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul selanjutnya data diolah dengan pengolahan

data secara manual menurut notoadmodjo (2012) adalah:

a. Pengeditan (Editing)

Editing adalah proses yang dilakukan untuk menilai kelengkapan data.

Peneliti mengecek kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat

kelengkapan, kejelasan jawaban dengan pertanyaan.Apabila terdapat

pertanyaan yang belum terisi atau jawaban yang kurang jelas, peneliti

kembali menanyakan langsung kepada responden. Proses ini dilakukan

ditempat pengumpulan data.

b. Pengkodean (Coding)

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori.Setelah data diperoleh, penulis

melakukan pengkodean untuk mempermudah analisis data.

c. Pemasukan data (Entering)

Pemasukan data merupakan proses memasukkan data kedalam program

pengolahan data untuk dilakukan analisis menggunakan program statistik

dengan komputer. Setelah dilakukan pengkodean, peneliti memasukkan

data untuk dilakukan proses pengolahan data.

d. Pembersihan (Cleaning)

Page 43: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

30

Merupakan pembersihan seluruh data supaya terhindar dari kesalahan

sebelum dilakukan proses analisis data. Peneliti memeriksa kembali seluruh

proses mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang diinput

tidak terdapat kesalahan sehingga analisis dapat dilakukan dengan benar.

Proses cleaning dapat dilakukan dengan bantuan program analisis statistik-

computer.

H.2 Analisa Data

Analisa yang dilakukan dengan program computer, salah satu paket

program yang digunakan adalah SPSS for Window.Setelah dilakukan

pentabulasian maka dilakukan analisis data dengan menggunakan program yang

disesuaikan dengan langkah – langkahsebagai berikut:

1. Analisis Data Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi masing-masing

variabel penelitian dengan menyajikan distribusi frekuensidependent dan

variabel independent.Variabelindependent berupa konseling perawatan nifas

sedangkan viarabel dependentyang disajikan meliputi pengetahuan ibu

tentang perawatan masa nifas dan bayi baru lahir.

2. Analisis Data Bivariat

Analisis data bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara 2

variabel dependent dengan peningkatan pengetahuan ibu dalam masa nifas.

Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Match Pairs Test.

P. Etika Penelitian`

Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan identitas responden,

melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut

pertanyaan persetujuaan (informend consent), sebelum menandatangani surat

persetujuan, penelitian menjelaskan judul penelitian, tujuan peneitian, manfaat

penelitian dan menjelaskan kepada responden bahwa penelitian tidak akan

membahayakan bagi responden. Peneliti akan menjamin identitas responden,

dimana data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitiaan dan apabila peneliti telah selesai maka data tersebut akan

dimusnahkan.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah dilkukan penelitian terhadap 35 responden ibu nifas mengenai

“Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di

Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018” maka dapat

didistribusikan karakteristik responden sebagai berikut :

Distribusi karakteristik responden :

Tabel 4.1

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Dan Pendidikan

No Karakteristik F %

1 Umur

< 20 2 5,71 20 – 35 33 94,29 > 36 0 0

Total 35 100

2 Pendidikan

Tinggi 9 25,7

Rendah 26 74,29

Total 35 100

Pada tabel 4.1 di atas diketahui mayoritas responden memiliki umur 20 –

35 tahun sejumlah 33 orang (94,29%) dan mayoritas responden berpendidikan

tingkat rendah dengan jumlah 26 orang (74,29%).

Page 45: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

32

A.1 Analisis Univariat

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Dan Setelah Diberikan

Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi

Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018

No Tingkat Pengetahuan

Sebelum Setelah

F % F %

1 Baik 17 48,57 26 74,28

2 Cukup 7 20,00 8 22,86

3 Kurang 11 31,43 1 2,86

Total 35 100 35 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa dari 35 responden yang belum

dilakukan konseling mayoritas mempunyai pengetahuan baik sebanyak 17

responden (48,57%). Kemudian setelah diberikan konseling mayoritas

mempunyai pengetahuan baik sebanyak 26 orang (74,28%).

A.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariate dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan konseling dengan uji

Analisis Wilcoxon.

Tabel 4.3 Uji Normalitas Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik

Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018

Variable Pengetahuan

Shapiro Wilk

Statistik Df Sig

Sebelum .910 35 .007 Sesudah .919 35 .014

Berdasarakan tabel 4.4 nilai p pada uji normalitas dengan Shapiro Wilk

0.000, artinya nilai p<0,05 maka sebaran data selisih nilai berpasangan tidak

berdistribusi normal. Sehingga dilakukan uji non parametrik menggunakan uji

analisis wilcoxson.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

33

Tabel 4.4

Uji Normalitas Dari Variable Selisih Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku

KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik

Pratama Niar Tahun 2018

Kolmogorov-smirnov Shapiro-wilk

statistic Df Sig Statistic df sig

Selisih ,203 35 ,001 ,846 35 ,000

Nilai p pada uji shapiro-wilk 0,000. Artinya nilai p>alfa (alfa 5% [0,05]).

Artinya sebaran data selisih nilai berpasangan tersebut berbeda signifikan

dengan sebaran data normal atau sebaran data tidak berdistribusi

normal.Sehingga tidak dapat dilakukan uji secara parametrik, maka dapat

dilakukan uji Wilcoxon.

Tabel 4.5 Hasil Analisa Bivariate Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Terhadap Pengaruh

Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru

Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Tahun 2018

Pretest – Posttest Pengetahuan Tentang Konseling Buku KIA

N Mean Rank

Sum of Rank

Z P

Negative Ranks 0 0,00 0,00 -4.114 .000 Positive Ranks 22 11,50 253.00

Ties 13 Total 35

Dari hasil uji Rank Wilcoxon terlihat bahwa mean ranks positif lebih besar

dari pada mean rank negatif untuk pengetahuan yakni menunjukkan bahwa

perbedaan bernilai positif. Hasil pengujian ini di peroleh p (0,000)<0,05 maka

dapat disimpulkan Ho ditolak artinya ada pengaruh perbedaan rata – rata

pengetahuan sebelum dan setelah pelaksanaan konseling perawatan masa nifas

terhadap pengetahuan ibu nifas tentang pemanfaatan Buku KIA.

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan judul

“Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Di

Page 47: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

34

Praktik Mandiri Bidan Afriana Bromo Dan Klinik Paratama Niar Tahun 2018”

maka didapat hasil sebagai berikut.

B.1Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku

KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi Baru Lahir) Sebelum dan setelah

Diberikan Konseling

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 35 responden sebelum

dilakukan konseling mayoritas mempunyai pengetahuan baik sebanyak 17

responden (48,57%) dalam kategori cukup sebanyak 7 orang (20,00%) dan

kurang sebanyak 11 orang (31,43%). Pengetahuan ibu nifas setelah diberikan

konseling kategori baik sebesar 26 orang (74,28%), cukup 8 orang (22,86%) dan

kurang 1 orang (2,86%). Dimana pengetahuan ibu nifas setelah konseling

mengalami peningkatan sebanyak 9 orang (25,71%). Hal ini menunjukkan

konseling dapat mempengaruhi pengetahuan ibu nifas setalah diberikan

konseling perawatan masa nifas terhadap pengetahuan ibu nifas tentang

pemanfaatan buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir).

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 mayoritas responden memiliki

umur 20 – 35 tahun sejumlah 33 orang (94,29%) dan hanya 2 orang (5,71%)

yang memiliki umur <20 tahun. Menurut Notoatmodjo (2007) umur merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sukesih

(2012) bahwa ibu yang masih berada pada usia produktif (20-35 tahun)

berpeluang 7,3 kali akan lebih dapat menerima pengetahuan dan memiliki

pengalaman yang dapat mempengaruhi pola pikir terhadap suatu objek atau

informasi yang diberikan.

Karakteristik responden berdasarkan umur dilihat pada tabel 4.1 mayoritas

responden berada pada tingkat pendidikan rendah sebanyak 26 orang (94,29%).

Menurut Notoadmojo (2003) yaitu pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku akan pola hidup, terutama dalam memotivasi untuk

berperan serta dalam pembangunan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Budiman dan Riyanto (2013), bahwa makin

tinggi pendidikan seseorang tersebut akan semakain mudah untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

35

Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu nifas yang mayoritasnya baik

sangat dipengaruhi oleh usia yang masih produktif dan ibu merasa membutuhkan

informasi mengenai keadaan yang di rasakannya sehingga ibu nifas cenderung

mencari informasi dari media manapun untuk mengetahui penyebab perubahan

kondisi yang dialaminya. Sedangkan pendidikan juga memberikan pengaruh

besar terhadap pengetahuan dimana ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih

mudah menerima informasi yang diberikan.

B.2 Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap Pengetahuan

Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA (Pada Masa Nifas Dan Bayi

Baru Lahir) Di Praktik Mandiri Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar

Tahun 2018.

Hasil penelitian pengaruh konseling perawatan masa nifas terhadap

pengetahuan dalam pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru

lahir) di Praktik Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar, menunjukkan

perubahan pengetahuan ibu nifas, diketahui bahwa dari 35 responden mayoritas

mempunyai pengetahuan baik sebelum dilakukan konseling (pre test) sebanyak

17 responden (48,57%), dan terdapat peningkatan setelah dilakukan konseling

(post test) yaitu tingkat pengetahuan baik mengalami kenaikan sebanyak 9 orang

(25.71%) menjadi 26 orang (74,28%). Dari hasil uji Rank Wilcoxon terlihat

bahwa mean ranks positif lebih besar dari pada mean rank negatif untuk

pengetahuan yakni menunjukkan bahwa perbedaan bernilai positif. Hasil

pengujian ini di peroleh p (0,000)<0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak

artinya ada pengaruh perbedaan rata – rata pengetahuan sebelum dan setelah

pelaksanaan konseling perawatan masa nifas terhadap pengetahuan ibu nifas

tentang pemanfaatan Buku KIA.

Menurut Winkell (2005) dalam buku Elisabeth dan Endang. Konseling

merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha

membantu klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat

mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah

khusus maka masalah yang dhadapi oleh klien dapat teratasi semuanya

Hasil penelitian ini juga mempunyai nilai sama dengan penelitian

Astutiningrum, D.dkk (2014) yang berjudul Peningkatan Parenting Self Efficacy

Pada Ibu Pasca Seksio Sesaria Melalui Konseling dengan hasil Peningkatan skor

Page 49: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

36

PSE yang bermakna setelah dilakukan intervensi pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Perubahan skor setelah intervensi secara bermakna lebih

tinggi pada kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol (p= 0,000) yaitu

Konseling dengan menggunakan booklet berpengaruh terhadap parenting self

efficacy pada ibu postpartum dengan Secsio Cesarea.

Hasil penellitian melalui konseling terbukti dapat meningkatkan pengetahuan

ibu nifas hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Runiarti, dkk

(2005) menunjukkan bahwa metode pendidikan kesehatan yang efektif dan

menjadi pilihan kebanyakan ibu nifas adalah pendidikan kesehatan perorangan

(koseling).

Dilihat dari karakteristik responden yaitu dari segi umur, bahwa sebagian

besar rensponden berumur antara 20 – 35 tahun (94,29%) dan umur < 20 tahun

hanya 2 orang (5,71%). Menurut Notoatmodjo (2007) umur merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sukesih (2012)

bahwa ibu yang masih berada pada usia produktif (20-35 tahun) berpeluang 7,3

kali akan lebih dapat menerima pengetahuan dan memiliki pengalaman yang

dapat mempengaruhi pola pikir terhadap suatu objek atau informasi yang

diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pendidikan ibu mayoritas

adalah SMA 26 orang (74,29%) yang masuk kedalam kategori pendidikan rendah

hal ini sejalan dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2012 tentang pendidikan tinggi dalam pasal 1 ayat 2 menyebutkan pendidikan

tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah. Dan pendidikan

tinggi sebanyak 9 orang (25,7%), berdasarkan distribusi pendidikan, ibu nifas

yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai pengetahuan yang

lebih baik menjawab soal pertanyaan yang diberikan, baik sebelum dan sesudah

diberikan konseling.

Hal ini sejalan dengan teori menurut Notoadmojo (2003) yaitu pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola

hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan,

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina dan Latifah (2013),

tingkat pendidikan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap segala

sesuatu yang datang dari luar, dimana seseorang dengan tingkat pendidikan

Page 50: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

37

yang lebih tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional daripada yang

berpendidikan lebih rendah.

Menurut asumsi peneliti konseling dapat mempengaruhi pengetahuan ibu

nifas tentang pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir) di

Praktik Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Pratama Niar tahun 2018.Dengan

adanya konseling ibu nifas lebih memahami tentang perawatan masa nifas dan

tanda bahaya yang ada pada masa nifas.Sesuai dengan hasil penelitian

didapatkan ada perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok diberi

konseling dengan kelompok tidak diberi konseling.Hal ini terjadi karena melalui

konseling klien dapat melihat permasalahannya secara lebih jelas sehingga

dapat memilih sendiri jalan keluarnya sesuai dengan informasi yang telah

diterima sebelumnya.

Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan yang

tinggi..Namun pada tingkat pengetahuan setelah (post test) diberikan konseling

masih terdapat pengetahuan ibu dalam tingkat cukup sebanyak 8 orang (22,86%)

dan kurang 1 orang (2,86%), menurut asumsi peneliti ini berkaitan dengan

pendidikan responden yang mayoritas adalah pendidikan rendah sehingga

mempengaruhi dalam menerima informasi yang diberikan melalui konseling.

Menurut asumsi peneliti dengan pendidikan yang semakin tinggi, setiap

informasi yang berikan akan lebih mudah dimengerti karena responden yang

berpendidikan yang semakin tinggi akan cenderung ingin tahu tentang informasi

yang baru diberikan padanya.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat pengetahaun ibu nifas

sesudah pelaksanaan konseling Buku KIA pada masa nifas meyoritas

berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (48,57%)

2. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas setelah

dilaksanakan konseling Buku KIA pada masa nifas mayoritas mempunyai

pengetahuan baik yaitu 26 orang (74,28%). Tingkat pengetahuan baik

mengalami peningkatan sebesar 25,71% sebanyak 9 orang.

3. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan bahwa terdapat pengaruh

konseling perawatan masa nifas terhadap pengetahuan ibu nifas tentang

pemanfaatan Buku KIA (pada masa nifas dan bayi baru lahir) di Praktik

Mandiri Bidan Afriana dan Klinik Paratama Niar tahun 2018.

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan pagi klinik agar tetap menggunakan Buku KIA menjadi media

informasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu menghadapi perubahan

setelah persalinan.Menjadikan Buku KIA sebagai wadah dalam

menyampaikan informasi bagi ibu dan keluarga pasien.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi Poltekkes

Kemenkes RI Medandan menambah materi pendidikan kesehatan dan dapat

menambah referensi untuk perpustakaan serta mata kuliah maternitas,

khususnya tentang pemanfaatan Buku KIA dalam meningkatkan

pengetahuan ibu.Serta dapat dijadikan bahan acuan peneliti selanjutnya

khususnya tentang pemanfaatan Buku KIA.

3. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada ibu nifas agar lebih

memanfaatnkan Buku KIA yang telah dimiliki serta untuk mendeteksi tanda

bahaya ibu dan bayi sesuai dengan penjelasan yang terdapat di dalam Buku

KIA

Page 52: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

39

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya, agar mengembangkan penelitian mengenai

pemanfaatan Buku KIA bagi ibu mulai dari masa hamil sampai

menggunakan KB, sehingga peneliti dapat menilaiperbedaan peningkatan

pengetahuan ibu dalam menghadapi perubahan selama masa kehamilan

sampai nifasnya. Dan diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat

melakukan penelitian bukan hanya di dua klinik saja dan meningkatkan

jumlah populasi lebih banyak lagi serta dengan metode penelitian yang

berbeda agar hasil penelitian menjadi lebih baik lagi.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

DAFTAR PUSTAKA

Adiningrum, F, dkk 2016. Hubungan Antara Penegtahuan Ibu Tentang Buku Kia Dengan Status Gizi Anak Balita Di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Ambarwati E dan Diah W. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Astutiningrum, D. dkk. 2014. Peningkatan Parenting Self Efficacy Pada Ibu Pasca Seksio Sesaria Melalui Konseling (Improving Parenting Self Efficacy after Caesarean Section through Counselling). Jurnal Ners Vol. 11 No. 1 April 2016: 134-141. Stikes Muhammadiyah Gombong Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Herawati, T. 2015. Kemandirian Ibu Nifas Primipara Dan Perawatan Bayi Baru Lahir. Jurnal Keperawatan Terapan, Volume 1, NO. 1, MARET 2015: 36-40.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun2014.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

. 2016. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA, 1997

Kristiani dan Latifah.2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenic Terhadap Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Section Caesarea (SC) Di RSUD BANYUMAS.Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman

Limoy, M dan Devi Elvira 2017. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perubahan Fisik Fisiologis Masa Nifas Di BPM Hj. Uray Rosdiana Pontianak. Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121. Volume 7 Nomor 2 Oktober 2017.

Norlina, S. 2016. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Dalam Perawatan Neonatus Di Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. journal.umbjm. Vol. 1 No. 1 (September, 2017).

Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip – prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Cetakan Ke-2.Jakarta : Rineka Cipta.

. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

. 2016. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Priscilla, V. 2011. Perawatan Bayi Baru Lahir Dengan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC) Sebagai Inovasi Dalam Upaya Memandirikan Ibu Postpartum. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Purwoastuti, EdanElisabeth S. 2015a.Komunikasi Dan Konseling Kebidanan. 2015. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

. 2015b. Asuhan kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Rukiah, A. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: TIM, 2010.

Siti, S. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Sistiriani, 2012. Fungsi Pemanfaatn Buku Kia Terhadap Pengetahuan Ibu Di Puskesmas Ajibarang I.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8, Mei 2014. http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/404/401

Sunarsih, T dan Vivian N. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono, 2017.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sukesih, Ayu. 2012. Faktor – Faktor Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Tegal. Kota Tegal.

Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012. Tentang Pendidikan Tinggi

Wawan, A dan Dewi M. 2017. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFAS TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN

BUKU KIA DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA DAN KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2018

Saya adalah mahasiswa program D-IV kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan. Penelitian ini dianjurkan sebagai salah satu

kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program studi D-IV

Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan, tujuan penelitian ini untuk

mengidentifikasi “Pengaruh Konseling Perawatan Masa Nifas Terhadap

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Praktik Mandiri

Bidan Afriana Dan Klinik Pratama Niar Medan Amplas Tahun 2018”.

Saya mengharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi

oleh orang lain. Informasi yang diberikan ibu hanya akan digunakan untuk

pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk

bermaksud lain. Partisipasi dari saudara dalam penelitian ini bersifat

sukarela, saudara bebas menjawab semua pernyataan tanpa sanksi

apapun. Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini silahkan

saudara menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah

disediakan dibawah ini sebagai bukti sukarela saudara.

Responden Medan, 2018

Peneliti

( ) (Khaifah Khoirunnisa )

Page 56: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

STANDAR OPERASIONAL KONSELING

No Tingkah Laku Yang Diamati Ya Tidak Catatan

1 Menyediakan lingkungan fisik yang dapat

membuat pasien merasa nyaman

2 Menyambut dan mempersilahkan duduk

dengan ramah

3 Duduk menghadap klien

4 Senyum dan mengangguk

5 Ekspresi wajah menunjukkan mendengar

dengan penuh perahatian

6 Tubuh condong ke klien

7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang

diterima budaya setempat

8 Santai dan sikap bersahabat

9 Volume suara memadai

10 Intonasi dan kecepatan berbicara memadai

11 Memberi pujian /dukungan

12 Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan

13 Tidak menginterupsi/ memotong

pembicaraan klien

14 Tidak melakukan penilaian (menyalahkan,

komentar negatif)

15 Menanyakan alasan kedatangan klien

16 Menghargai apapun pertanyaan dan

pendapat klien

(sumber : Tarigan, 2002. Dalam Purwoastuti, EdanElisabeth S. 2015a)

Page 57: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

LEMBAR CEKLIS

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFAS TERHADAP PENGETAHUANIBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN BUKU

KIA DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA DAN KLINIK PRATAMA NIARTAHUN 2018

A. Indentitas Responden

1. Nama : …………….

2. Umur : …………….

3. Pendidikan : ……………..

4. Pekerjaan :

Berikan penilaian pada kolom sesuai dengan pendapat responden:

0 : responden tidak dapat mengetahui item-item dari pertanyaan

1 : responden mengetahui item-item dari pertanyaan

No PERTANYAAN

0 1

KONSELING BUKU KIA

1 Apakah ibu memiliki buku KIA

2 Apakah ada himbauan untuk selalu membawa buku KIA pada saat periksa

3 Apakah pada waktu buku diberikan, ibu dijelaskan secara rinci tentang isi buku KIA tersebut

4 Apakah menurut ibu penggunaan buku KIA itu penting dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Anak

5 Apakah petugas kesehatan menganjurkan ibu dan keluarga agar mempelajari isi buku KIA sesuai dengan kebutuhan ibu saat pelayanan kesehatan

Nilai

Jumlah

Nilai akhir = jumlah score × 100%

10

Page 58: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFAS TERHADAP PENGETAHUANIBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN BUKU

KIA (PADA MASA NIFAS DANBAYI BARU LAHIR) DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA

DAN KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2018

Jumlah instrumen pengetahuan adalah 20 butir pertanyaan yang terbagi

dalam 9 indikator.

Kisi-Kisi Intrumen Kuesioner pengetahuan

No Indikator pengetahuan No Item Jumlah

Soal

1 Pengertian buku KIA 1 1

2 Perawatan ibu nifas 2, 3, 4 3

3 Tanda bahaya pada ibu nifas 5, 6 2

4 Cara menyusui 7, 8 2

5 Penyimpanan ASI Perah 9 1

6 Keluarga Berencana (KB) 10, 11 2

7 Tanda bayi baru lahir 12 1

8 Perawatan Bayi Baru lahir

(pemberian ASI, manfaat pemberian

ASI, cara menjaga bayi tetap hangat,

perawatan tali pusat)

13, 14, 15, 16, 17 5

9 Tanda bahaya pada bayi baru lahir 18, 19, 20 3

Total 20

Page 59: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA NIFAS TERHADAP PENGETAHUANIBU NIFAS TENTANG PEMANFAATAN BUKU

KIA (PADA MASA NIFAS DANBAYI BARU LAHIR) DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AFRIANA

DAN KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2018

B. Indentitas Responden

1. Nama : …………….

2. Umur : …………….

3. Agama : ……………..

4. Pendidikan : ……………..

5. Pekerjaan : ……………..

6. Alamat : ……………..

B.Kuesioner Tentang Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban

dengan memberi tanda silang ( X ) untuk jawaban yang benar

NO PERTANYAAN

1. Apakah isi dari Buku KIA

a. Buku kesehatan ibu dan anak yang berisi catatan kesehatan ibu

(hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia

6 tahun)

b. berisi catatan imunisasi jadwal imunisasi saja

c. a dan b benar

2. Sebutkan salah satu dari nasihat perawatan ibu nifas yang terdapat dalam buku KIA

a. Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan,

ganti pembalut sesering mungkin

b. Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum)

c. Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon iodein/ obat

merah atau sabun

3. Apakahibu masa nifas boleh membuang ASI yang pertama keluar

Page 60: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

(kolostrum), sebutkan alasannya

a. Ya, karena ASI yang keluar pertama adalah ASI yang kotor

b. Tidak boleh, karena sangat berguna untuk kekebalan tubuh anak

c. Tidak tahu

4. Sebutkan apa saja hal-hal yang harus dihindari oleh ibu nifas

a. Memakan makanan yang beraneka ragam yang mengandung

karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-

buahan

b. Membersihkan payudara dengan alkohol, obat merah dan sabun,

Mengikat perut terlalu kencang, Menempelkan daun-daunan pada

kemaluan

c. Istirahat yang cukup, saat bayi tidur ibu istirahat

5 Menurut ibu apa tanda bahaya pada ibu nifas yang terdapat dalam Buku KIA

a. Perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir

b. Ibu tidur dengan nyaman

c. Ibu merasa lelah setelah melahirkan

6 Apakahibu nifas yang terlihat sedih, murung dan menagis tanpa sebab (depresi) termasuk ciri – ciri tanda bahaya pada ibu nifas

a. Ya, termasuk tanda bahaya ibu nifas

b. tidak termasuk tanda bahaya ibu nifas

c. tidak tahu

7. Cara menyusui bayi yang benar adalah

a. Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali

sehari

b. Susui bayi ketika ibu ingin menyusui bayi

c. Susui bayi setelah tidur lebih dari 3 jam

8. Berikut adalah posisi dan pelekatan menyusui yang benar adalah

a. Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah bayi

menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting

b. Bayi tidur terlentang dan ibu dalam posisi menyamping

c. Tampak hanya puting yang masuk ke dalam mulut bayi saat

Page 61: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

menyusui

9. Berapa lama penyimpanan ASI Perah dalam ruangan tanpa menggunakan AC

a. 4 jam

b. 12 jam

c. 24 jam

10. Apakah yang dimaksud dengan KB pasca persalinan

a. pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi langsung

sesudah melahirkan sampai 6 minggu/42 hari sesudah

melahirkan.

b. alat kontrasepsi dalam rahim

c. agar tidak memiliki keturunan

11. Apakah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) termasuk metode kontrasepsi jangka panjang

a. Ya

b. Tidak

c. Tidak tahu

12. Berikut ini adalah tanda bayi baru lahir sehat yang terdapat di dalam Buku KIA, yaitu

a. Bayi lahir langsung menagis, tubuhnya kemerahan, dengan berat

lahir 2500 sampai 4000 gram

b. Bayi lahir tidak menangis

c. Bayi lahir dengan berat lahir < 2500 gram

13. Apakah yang dinamakan dengan ASI Eksklusif ?

a. Makanan alamiah bayi selama 2 bulan

b. Memberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan

c. Pemberian ASI ditambah makanan tambahan sampai usia 6

bulan

14. Apakah manfaat pemberian ASI pada bayi ?

a. Mencegah kanker payudara

b. Meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi

Page 62: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

c. Mencegah perdarahan pada ibu nifas

15. Apakah manfaat pemberian ASI pada ibu ?

a. Membuat bayi kenyang

b. Mencegah peradarahan pada masa ibu nifas

c. Meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi

16. Bagaimana cara menjaga bayi tetap hangat

a. Tidurkan bayi ditempat dingin dan banyak angina

b. Bayi harus tetap berpakain dan diselimuti setiap saat, memakai

pakaian kering dan lembut

c. a dan b benar

17. Cara merawat tali pusat yang benar adalah

a. Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun

mandi dan keringkan dengan kain bersih

b. Membubuhi pangkal tali pusat dengan betadine

c. Membalut tali pusat dengan kassa yang basah

18. Sebutkan salah satu tanda bahaya pada bayi baru lahir yang terdapat dalam buku KIA

a. Bayi menyusu dengan kuat

b. Bayi menangis ketika merasa lapar

c. Tali pusat kemerahan sampai dinding perut, berbau atau

bernanah

19. Jika terdapat salah satu tanda bahaya pada bayi baru lahir yang dituliskan dalam buku KIA apa tindakan yang seharusnya ibu/keluarga lakukan ?

a. Menunggu sampai gejala sakit yang di alami bayi sembuh sendiri

b. Berdoa agar bayi tetap diberi kesehatan

c. Bayi segera dibawa ke fasilitas kesehatan

20 Menurut ibu, apakah bayi yang merintih atau menangis terus menerus merupakan tanda bahaya pada bayi baru lahir ?

a. Ya

b. Tidak

c. tidak tahu

Page 63: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

COMPUTE selisih=sebelum - setelah. EXECUTE. EXAMINE VARIABLES=selisih /PLOT BOXPLOT HISTOGRAM NPPLOT /COMPARE GROUPS /STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL. Explore

Notes

Output Created 06-AUG-2018 23:46:16

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 35

Missing Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on cases

with no missing values for any

dependent variable or factor

used.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Syntax EXAMINE VARIABLES=selisih

/PLOT BOXPLOT

HISTOGRAM NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:03.33

Elapsed Time 00:00:02.81

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

selisih 35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%

Descriptives

Statistic

Std.

Error

selisih Mean -3.6000 .65619

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound -4.9335

Page 65: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Upper

Bound -2.2665

5% Trimmed Mean -3.3571

Median -2.0000

Variance 15.071

Std. Deviation 3.88209

Minimum -12.00

Maximum .00

Range 12.00

Interquartile Range 6.00

Skewness -.753 .398

Kurtosis -.693 .778

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

selisih .203 35 .001 .846 35 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Selisih

Explore

Notes

Output Created 24-JUL-2018 06:18:24

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Page 66: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 35

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent

variable or factor used.

Syntax EXAMINE VARIABLES=VAR00001

VAR00002

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF

NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:04.45

Elapsed Time 00:00:05.89

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Page 67: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00001 35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%

VAR00002 35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pretest Mean 13.2286 .91678

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 11.3655

Upper Bound 15.0917

5% Trimmed Mean 13.4841

Median 15.0000

Variance 29.417

Std. Deviation 5.42373

Minimum 1.00

Maximum 20.00

Range 19.00

Interquartile Range 9.00

Skewness -.591 .398

Kurtosis -.809 .778

Posttest Mean 16.8286 .43865

95% Confidence Interval for Lower Bound 15.9371

Page 68: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

Mean Upper Bound 17.7200

5% Trimmed Mean 16.9841

Median 17.0000

Variance 6.734

Std. Deviation 2.59508

Minimum 10.00

Maximum 20.00

Range 10.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.839 .398

Kurtosis .151 .778

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest .214 35 .000 .910 35 .007

Posttest .155 35 .033 .919 35 .014

a. Lilliefors Significance Correction

Page 69: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 70: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 71: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 72: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

NPAR TESTS

/WILCOXON=sebelum WITH setelah (PAIRED)

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 06-AUG-2018 23:48:57

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 35

Missing Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are

based on all cases with valid

data for the variable(s) used in

that test.

Syntax NPAR TESTS

/WILCOXON=sebelum WITH

setelah (PAIRED)

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.03

Number of Cases

Alloweda 112347

Page 73: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …

a. Based on availability of workspace memory.

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N

Mean

Rank

Sum of

Ranks

setelah –

sebelum

Negative

Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 22b 11.50 253.00

Ties 13c

Total 35

a. setelah < sebelum

b. setelah > sebelum

c. setelah = sebelum

Test Statisticsa

setelah –

sebelum

Z -4.114b

Asymp. Sig. (2-

tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 75: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 76: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 77: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 78: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …
Page 79: SKRIPSI PENGARUH KONSELING PERAWATAN MASA …