Top Banner
i SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBAKARAN KOTA KENDARI OLEH : MERI ANGGRAENI B1B1 13 047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
95

SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Mar 03, 2019

Download

Documents

phamcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

i

SKRIPSI

PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN KERJA

TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS

KEBAKARAN KOTA KENDARI

OLEH :

MERI ANGGRAENI

B1B1 13 047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 2: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 3: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 4: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 5: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

v

ABSTRAK

Meri Anggraeni. B1B1 13 047. Pengaruh Kesehatan Kerja Dan Keselamatan

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Dinas Kebakaran

Kota Kendari. Dibimbing oleh ; Razak Yusuf dan Nofal Nur.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan

parsial kesehatan kerja dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja Pegawai

Dinas Kebakaran Kota Kendari.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini

adalah pegawai Dinas Kebakaran Kota Kendari dengan populasi berjumlah 67

pegawai yang sekaligus responden dalam penelitian ini. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan wawancara. Tehnik

analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) kesehatan kerja dan

keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, (2), kesehatan

kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. (3) keselamatan

kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.

Kata Kunci: Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja Kerja, Kepuasan Kerja

Pegawai

Page 6: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

vi

ABSTRACT

Meri Anggraeni. B1B1 13 047. The Effect of Occupational Health And Safety

On Job Satisfaction Of Employees Kendari City Fire Service. Suprvisior ;

Razak Yusuf and Nofal Nur.

This study aims to analyze the effect of simultaneous and partial

occupational health and safety to job satisfaction of Kendari City Fire Officer.

This research uses quantitative approach. The object of this research is the

employees of Kendari City Office of Kendari with a population of 67 employees at

the same time respondents in this study. Methods of data collection this study is to

use questionnaires and interviews. The analysis technique used is multiple linear

regression analysis.

The results of this study that: (1) occupational health and occupational

safety have a significant effect on job satisfaction, (2), occupational health has a

significant effect on employee job satisfaction. (3) work safety significant effect on

employee job satisfaction.

Keywords: Occupational Health, Occupational Safety, Employee Job

Satisfaction

Page 7: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus kristus atas berkat dan pimpinannya yang

telah penulis terima selama melaksanakan skripsi ini. Sehingga pada akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada bapak Abdul Razak Yusuf,SE.,M.Si selaku

pembimbing I dan bapak Dr.Nofal Nur,SE.,MM selaku pembimbing II yang

dengan tulus ikhlas bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan terima

kasih teristimewa dan tak terhingga yang setinggi-tingginya kepada yang tercinta

Ayahanda Heri Susanto dan Ibunda tercinta Sulistiani yang telah

mengasuh,membesarkan,menanamkan nilai-nilai kejujuran,kesabaraan,keberanian

dan motivasi untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan moril

maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kepada yang telah membantu

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Zamrun F. S.Si., M.Si., M.Sc. selaku Rektor

Universitas Halu Oleo.

2. Ibu Dr. Hj. Rostin SE., MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Halu Oleo.

3. Bapak Laode Asfahyaddin Aliddin, SE., MM, selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

viii

4. Ibu Dr. Sriwiyati Maharani, SE., M,Si, selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

5. Bapak Prof.Dr.H.Ibnu Hajar,SE.,M.S selaku penguji I,

ibu Dr. Sriwiyati Maharani, SE., M,Si, selaku penguji II dan bapak

Dr.Nasrul,SE,.M.Si selaku penguji III yang telah meluangkan waktu dan

pemikirannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

khususnya Jurusan Manajemen Universitas Halu Oleo, atas ilmu dan

bantuannya selama ini.

7. Ucapan terima kasih buat Adikku David Prayoga atas doa dan

dukungannya, salam sayang buat adikku tercinta.

8. Ucapan terima kasih buat kakekku Asir dan nenekku Jariaty dengan penuh

cinta kasihnya memberikan perhatian,doa dan dukungannya selama ini.

9. Buat kakekku Alm.Bini dan Nenekku Alm.suyatun yang dengan ikhlas

membimbing,memberikan perhatian dan dukungan sebelum beliau

meningalkan dunia ini.

10. Buat saudara-saudaraku serta omku dan tanteku terkasih yang sudah

memberikan dukungannya dan suportnya.

11. Khusus buat yang tercinta Mansyah Munawar tempat membagi duka

selama menempuh pendidikan,terimakasih atas

perhatian,motivasi,kesabaran dan ketulusannya.

12. Untuk sahabat-sahabatku mahasiswa angkatan 2013, Eriknawati,

Mulgaida, Aslinda, Annisa Fadilla listyaningtyas,SM, lisa Minelia, Eka

Page 9: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

ix

Solihati, Eni Fitriani, Hera S, Azzahra radhifa, Debby Anggraeni arif,

LM.Yazid Karimullah, Fatwan Syawal, Ardinsyah Burhan dan yang tidak

sempat saya sebutkan yang telah memberikan semangat dan motivasi

untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

13. Untuk sahabat ku tercinta Yuyun Fatriana,Yayu Aprilia, suci

prabawati,Amd.kep terimakasih atas dukungannya dan suportnya

14. Untuk teman-teman KKN Gusman, syawal, rois, alan, irvan, agus, irul,

ima, ifa, ayu, ija, selvi, nova telah memberikan semangat dan motivasi

untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu.

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan Yesus Kristus

berkenan membalas semua kebaikan Bapak,ibu,saudara dan teman-teman

sekalian,Akhir kata,semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak

yang berkepentingan

Kendari, juni 2017

MERI ANGGRAENI

Page 10: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................9

2.2 Kesehatan Kerja ..............................................................................13

2.2.1 Pengertian Kesehatan Kerja ..................................................13

2.2.2 Tujuan Kesehatan Kerja ........................................................16

2.2.3 Indikator Kesehatan Kerja .....................................................16

2.2.4 Faktor – Faktor Kesehatan Kerja ..........................................17

2.3 Keselamatan Kerja .........................................................................17

2.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja ..............................................17

2.3.2 Unsur dan Prinsip Keselamatan Kerja ..................................20

2.3.3 Mengikuti Prosedur Keselamatan kerja ................................21

2.3.4 Syarat Keselamatan Kerja .....................................................21

2.3.5 Indikator Keselamatan Kerja .................................................23

2.3.6 Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja .................................23

2.4 Konsep Kepuasan Kerja ..................................................................24

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja ...................................................24

2.4.2 Teori Kepuasan Kerja............................................................26

2.4.3 Dimensi Kepuasan Kerja .......................................................28

2.4.4 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja ..............................................30

2.5 Hubungan Antar Variabel ...............................................................33

2.5.1 Hubungan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai ...33

2.5.2 Hubungan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai34

2.6 Kerangka Pikir ................................................................................35

2.7 Hipotesis Penelitian .........................................................................36

Page 11: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian .............................................................................38

3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................38

3.3 Sumber Data ....................................................................................38

3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................38

3.5 Skala Pengukuran Variabel Penelitian ............................................39

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................39

3.6.1 Uji Validitas ..........................................................................39

3.6.2 Uji Reliabiliti Instrumen........................................................40

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................40

3.7.1 Analisis Data .........................................................................40

3.7.2 Pengujian Hipotesis ...............................................................41

3.8 Defenisi Operasional Variabel ........................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................................44

4.2 Karakteristik Responden .................................................................45

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........45

4.2.2 Umur Responden ...................................................................45

4.2.3 Tingkat Pendidikan ...............................................................46

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..........................................................46

4.3.1 Deskripsi Variabel Kesehatan Kerja .....................................47

4.3.2 Deskripsi Variabel Keselamatan Kerja .................................49

4.3.3 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ......................................51

4.4 Uji Instrumen Penelitian .................................................................54

4.4.1 Uji Validitas ..........................................................................54

4.4.2 Uji Realibilitas.......................................................................55

4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................55

4.5.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................55

4.5.2 Koefisien Regresi ..................................................................56

4.5.3 Koefisien Korelasi .................................................................57

4.5.4 Koefisien Determinasi ...........................................................57

4.5.5 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Simultan ..................58

4.5.6 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Parsial .....................58

4.6 Pembahasan .....................................................................................59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .....................................................................................64

5.2 Saran-Saran .....................................................................................64

DAFTRA PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

Page 12: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Umur ............................45

Tabel 4.2 Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan ...............................46

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Kesehatan Kerja...........................................47

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Keselamatan Kerja ......................49

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja Pegawai ...............51

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen ................................................54

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen ..............................................55

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...........................................56

Tabel 4.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .........57

Page 13: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir...............................................................................36

Page 14: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam suatu

organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik. Pembinaan dan

pengembangan profesionalitas SDM menjadi salah satu upaya yang tepat untuk

menghadapi dan merespon segala tantangan yang berkaitan dengan perubahan

lingkungan strategis. Sebagai upaya untuk mewujudkan tuntutan profesionalitas.

Perubahan tersebut membawa konsekuensi bahwa setiap organisasi harus

memiliki Sumber Daya Manusia yang memenuhi persyaratan baik secara

kuantitas maupun kualitas sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya

secara profesional.

Industrialisasi dan modernisasi menyongsong pengglobalisasian dunia

pada saat ini telah menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan signifikan.

Manusia adalah merupakan mahluk-mahluk hidup yang lebih sempurna bila

dibandingkan dengan mahluk-mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami

perubahan dalam segi psikologi. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini

dikatakan sebagai salah satu faktor penggerak utama dalam tercapainya tujuan

organisasi (perusahaan). Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Hasibuan (2007) Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap

kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penenu

Page 15: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

2

terwujudnya tujuan oganisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya.

Tantangan utama bidang personalia adalah bagaimana mengelola sumber

daya organisasi dengan efektif dan menghapuskan praktek-praktek yang tidak

efektif, manajemen dituntut selalu mengembangkan cara-cara baru untuk menarik

dan mempertahankan para pegawai dan manajer berkaliber tinggi yang diperlukan

organisasi agar dapat mampu bersaing (Handoko, 2008), artiannya SDM

merupakan aset yang sangat bernilai untuk di jaga dan dipertahankan

eksistensinya, sehingga membutuhkan SDM yang dinamis, profesional, yang

mampu bersaing dan berdayaguna.

Masalah Keselamatan Kerja bukan hanya semata-mata tanggung jawab

pemerintah saja melainkan tanggung jawab semua pihak yaitu instansi, tenaga

kerja dan masyarakat. Keselamatan Kerja merupakan hal yang paling penting bagi

instansi, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan

karyawan, tetapi juga merugikan perusahaan. Keselamatan kerja menurut Mondy

(2008) adalah perlindungan pegawai dari cidera yang disebabkan oleh kecelakaan

yang berkaitan dengan pekerjaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala daya upaya dan

pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, menanggulangi dan

mengurangi terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-langkah

identifikasi, analisa dan pengendalian bahaya dengan menerapkan sistem

pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja

Page 16: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

3

Keselamatan kerja menurut Mathias dan Jakson (2002) adalah kondisi

yang merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

Semangat kerja sangat diperlukan dan diharapkan akan dapat bekerja pada

kapasitas penuh, sehingga akan meningkatkan kinerja organisasi. Sebaliknya jika

karyawan tidak merasa puas dalan kinerjanya maka akan terjadi kondisi penuruan

semangat kerja mereka.

Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui dampak positif dan

negatif dari suatu kebijakan operasional. Semangat kerja menurut Hasibuan

(2007) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasakan atas kecakapan, pengalaman

dan kesungguhan serta waktu. Semangat dalam oganisasi merupakan jawaban dari

berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan, dan merupakan

suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasi kepada pihak tertentu untuk

mengetahui tingkat pencapaian suatu perusahaan yang dihubungkan dengan visi

yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetaui dampak positif

dan negatif dari suatu kebijakan operasional.

Adapun dasar dari pemilihan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari

sebagai objek penelitian ini karena pertimbangan kondisi instansi tersebut dengan

misi meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dalam penanggulangan bencana

kebakaran dan menciptakan kondisi yang aman/melindungi masyarakat melalui

pengurangan risiko bencana kebakaran.

Page 17: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

4

Kajian empiris yang melandasi pengujian hubungan keselamatan kerja

terhadap semangat kerja yakni penelitian yang dilakukan oleh Doni Yulianto

Triadityo (2013) menemukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara

keselamatan kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan bagian produksi Cahaya

Timur Offset Yogyakarta. Selanjutnya penelitian yang mendukung dilakukan oleh

Listra Naibaho (2015), yang menyatakan bahwa keselamatan kerja berpengaruh

terhadap semangat kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Doni

Harris Tabrani (2014), riset gap dari 2 peneliti sebelumnya adalah ditinjau dari

segi variabel dependennya, peneliti Doni Yulianto Triadityo dan Listra Naibaho

melihat pengaruh keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja, sedangkan peneliti

oleh Harris Tabrani melihat pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja

terhadap produktifitas kerja.

Dinas Pemadam Kebakaran merupakan instansi, dimana petugas pemadam

kebakaran yang langsung turun dilapangan untuk memadamkan api, jika terjadi

bencana kebakaran, sehingga petugas pemadam kebakaran memerlukan kesehatan

dan keselamatan kerja, dan alat-alat bantuan seperti; pompa hydrant yang

berfungsi untuk memompa sumber air yang digunakan untuk memadamkan

kebakara dan selang hydrant yang berfungsi untuk menyalurkan air ke sumber api

yang didukung oleh tekanan dari pompa hydrant.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu masalah yang penting

dalam setiap proses operasional, terutama pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota

Kendari. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan instrumen yang

memproteksi pekerja dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut

Page 18: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

5

merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh instansi. Kesehatan dan

keselamayan kerja bertujuan mencegah dan mengurangi, kecelakaan

kerja . Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja tidak boleh dianggap sebagai

upaya pencegahan kecelakaan kerja bagi pegawai.

Dinas Kebakaran Kota Kendari merupakan salah satu instansi yang

bertugas untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran, dalam pelaksanannya

membutuhkan sistem manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang

baik sehingga mampu mengasilkan pegawai berkualitas dan mampu mendukung

pencapaian tujuan instansi secara optimal.

Pegawai bekerja tergantung kepada kondisi yang bersifat fisiologis dan

psikologis, dan tidak semata-mata untuk mendapatkan uang. Gaji yang tinggi

tidak selalu menjadi faktor utama untuk meningkatkan kerja, Mereka bekerja juga

untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan

memperoleh perhatian pada segi kemanusiaanya. Kesehatan dan keselamatan

kerja di suatu isntansi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dan

dikondisikan secara baik oleh pihak instansi khususnya Dinas Pemadam

Kebakaran Kota Kendari. Dengan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang

baik dan memadai, pegawai dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan

baik. Sebaliknya, jika kondisi kesehatan dan keselamatan kerja fisik pegawai

kurang sehat, tentu akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerjanya.

Berdasarkan hasil kajian empiris dan fenomena yang ada tentang

kesehatan dan keselamatan kerja, maka saya peneliti tertarik, mengambil judul

Page 19: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

6

“Pengaruh Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja Tehadap Kepuasan Kerja

Pegawai Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalah terkait penelitian ini

adalah :

1. Apakah kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari?

2. Apakah keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari?

3. Apakah kesehatan kerja dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam

Kebakaran Kota Kendari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja

pegawai pada kerja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari

2. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja

pegawai pada kerja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari

3. Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh kesehatan kerja dan keselamatan

kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada kerja pada Dinas Pemadam

Kebakaran Kota Kendari.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

7

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya, baik para akademisi

maupun praktisi secara umum mengenai kesehatan kerja, keselamatan

kerja, dan kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota

Kendari

2. Memberikan kontribusi akademis kepada berbagai pihak yang berminat

dalam pengembangan sumber daya manusia pada umumnya, dan

menciptakan, memperkuat, atau mengembangkan suatu kesehatan kerja

dan keselamatan kerja yang baik dan dapat meningkatkan kepuasan kerja

pegawai pada khususnya.

3. Memberikan masukan bagi pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota

Kendari, untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam upaya

meningkatkan kepuasan kerja pegawai melalui peningkatan kesehatan

kerja dan keselamatan kerja yang berguna bagi instansi dan masyarakat

umum.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup pengaruh kesehatan kerja dan keselamatan kerja

terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari.

Kesehatan kerja diukur dengan indikator: keadaan dan kondisi pegawai,

lingkungan kerja, perlindungan pegawai. Gary Dessler (1997)

Keselamatan kerja diukur dengan menggunakan indikator-indikator yakni :

(1) Keadaan Tempat Lingkungan Kerja; (2) Kelengkapan peralatan kerja; (3)

Page 21: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

8

Pemakaian Peralatan Kerja; (4) Kondisi fisik dan mental pegawai.

Mangkunegara (2011)

Kepuasan kerja pegawai dalam penelitian ini merupakan variabel

dependent, dimana kepuasan kerja diukur dengan indikator; kepuasan terhadap

tugas/pekerjaan, kepuasan terhadap supervisi atasan langsung, kesempatan

promosi dan kepuasan terhadap rekan sekerja. Smith et al (1969)

Page 22: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai acuan empiris dalam sebuah

penelitian. Berikut ini akan disajikan mengenai beberapa penelitian terdahulu

sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Johana Eka Permanasari (2014), dengan

judul “Analisis Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap

Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada

Karyawan Bagian Produksi PT. Jamu Air Mancur Palur, Karanganyar, Jawa

Tengah”. Jumlah sampel 67 responden dengan menggunakan teknik

pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling. Analisis yang

digunakan meliputi: regresi berganda, uji validitas, uji reliabilitas, uji

asumsi klasik, uji pengaruh mediasi (intervening), uji R2, Uji F dan Uji t.

Hasil analisis yang telah dilakukan peneliti menyatakan bahwa variabel

kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

kepuasan kerja, variabel keselamatan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel kepuasan kerja, variabel kesehatan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap varibel kinerja karyawan,

variabel keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan. Hasil analisis yang dilakukan menggunakan uji t

dapat diketahuai variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel kinerja karyawan.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

10

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

variabel keselamatan kerja, sedangkan letak perbedaannya adalah pada

obyek penelitian dan peneliti sebelumnya menambahkan variabel kesehatan

dan variabel kepuasan sebagai variabel interverning.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Doni Yulianto Triadityo (2013), dengan

judul “Hubungan Antara Keselamatan Kerja Dengan Semangat Kerja

Karyawan Bagian Produksi Cahaya Timur Offset Yogyakarta”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara keselamatan kerja

dengan semangat kerja karyawan. Subjek penelitian adalah karyawan bagian

produksi Cahaya Timur Offset Yogyakarta. Metode penelitian

menggunakan metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah

simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala

yaitu skala keselamatan kerja dan skala semangat kerja. Metode analisis

data dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment.

Hasil penelitian menyatakan bahwa semakin tinggi keselamatan kerja maka

akan semakin tinggi semangat kerja, sebaliknya semakin rendah

keselamatan kerja maka akan semakin rendah pula semangat kerja.

Diperoleh dari hasil penelitian yang menunjukkan nilai korelasi sebesar r=

0, 585 dengan taraf signifikansi sebesar p = 0,000 (p < 0,01). Sumbangan

efektif yang diberikan variabel keselamatan kerja terhadap variabel

semangat kerja sebesar 34,2 %. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang sangat signifikan antara keselamatan kerja dengan

semangat kerja pada karyawan bagian produksi Cahaya Timur Offset

Page 24: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

11

Yogyakarta. Pelaksanaan keselamatan kerja pada kategori sedang dan

mayoritas subjek mempunyai semangat kerja dengan kategori tinggi.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

variable keselamatan kerja dan semangat kerja dan juga alat analisis yang

digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Harris Tabrani (2014), dengan judul

“Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk

Bayur”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai Pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa variabel keselamatan kerja

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai regresinya 0,417

nilai signifikannya 0,000. Sedangkan variabel kesehatan kerja juga

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai regresinya 0,575

dengan nilai signifikan 0,000. Untuk uji t pada varaibel keselamatan kerja

diperoleh t hitung 7,552 dan t tabel 1,988 berarti keselamatan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan kesehatan kerja

diperoleh t hitung < t tabel yaitu 7,040 < 1,988 berarti bahwa kesehatan

kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pada uji F terlihat

bahwa F hitung > F tabel 107,545 > 3,10 dengan signifikansinya 0,000 atau

dibawah 0,05 akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa

variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan

Page 25: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

12

secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor

Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. Nilai koefisien determinasi

yang disesuaikan (adjusted R2) adalah 0,710 artinya sebesar 71% pengaruh

variabel bebas (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap variabel terikat

(kepuasan kerja kerja) dan sisanya 29 % dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidka diteliti dalam penelitian ini.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

variabel keselamatan kerja, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek

penelitian, pada penelitian sebelumnya menambahkan variabel kesehatan

kerja sebagai variabel independent.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Listra Naibaho (2015), dengan judul

“Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Semangat Kerja

Petugas Operasional Pada Dinas Pencegahan Dan Penanggulangan

Kebakaran Dinas Kota Bandung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap

Semangat Kerja Petugas Operasional Pada Dinas Pencegahan Dan

Penanggulangan Kebakaran Dinas Kota Bandung.

Hasil penelitian menyatakan bahwa tanggapan karyawan terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dinas Pencegahan dan Penanggulangan

Kebakaran Dinas Kota Bandung adalah baik, yang ditunjukkan dengan nilai

rata-rata secara keseluruhan atas pernyataan karyawan terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerj Dinas Pencegahan dan Penanggulangan

Kebakaran adalah sebesar 3,55 dan dari hasil penelitian bahwa semangat

Page 26: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

13

kerja karyawan Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Dinas

Kota Bandung adalah baik, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata secara

keseluruhan atas pernyataan karyawan terhadap semangat kerja adalah

sebesar 3,51.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

pengaruh keselamatan kerja terhadap semangat kerja, perbedaannya terletak

pada obyek penelitian, dan perbedaanya juga terletak pada variabel

independen, peneltian terdahulu menambahkan variabel kesehatan kerja.

2.2 Kesehatan Kerja

2.2.1Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja menurut Mathias dan Jakson (2002) adalah kondisi yang

merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Individu

yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cidera serta masalah mental

emosi yang bisa menggangu aktivitas.

Adapun unsur kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan

pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

efisiensi dan produktifitas.

Kesehatan kerja menurut Flippo, dalam (Sibarani Mutiara,2012:113),

kesehatan kerja di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Physical Health

a. Preplacement physical examinations (pemeriksaan jasmani

prapenempatan)

Page 27: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

14

b. Periodic physical examinations for all key personnel(pemeriksan jasmani

secara berkala untuk personalia)

c. Voluntary periodic physical examinations for all key personnel

(pemeriksan jasmani secara berkala secara sukarela untuk personalia)

d. well-equipped and staffed medical dispensary (klinik medis yang

mempunyai staf dan perlengkapan yang baik)

e. Availability of trained industrial hygienists and madecal personnel

(tersedianya personalia medis dan ahli hygiene industry yang terlatih)

f. Systematic and preventive attention devoyed to industrial stresses and

strains (perhatikan yang sistematik dan prefentif yang dicurahkan pada

tekanan dan ketegangan industrial)

g. Periodic and systematic inspections of provisions for propersanitation

(pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan sistematis atas ketentuan untuk

sanitasi yang tepat).

2. Mental Health

a. Availability of psychiatric specialist and instructions (tersedianya

penyuluhan kejiwaan dan psikiater)

b. Coorperation with outside psychiatric specialist and instructions (kerja

sama dengan spesialis dan lembaga-lembaga psikiater dari luar

organisasi)

c. Education of company personnel concerning the nature and importance

of the mental health problem (pendidikan personalia perusahaan

sehubungan dengan hakikat dan pentingnya masalah kesehatan mental)

Page 28: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

15

d. Development and maintenance of aproper human relations program

(pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang

tepat).

Kesehatan merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-

prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur

psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulanya penyakit dan kerusakan

mental. Menurut Yusuf (2009) adapun karakteristik pribadi yang kesehatanya juga

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Fisik, yaitu dapat dijelaskan melalui pengembangannya normal, berpungsi

untuk melakukan tugas-tugasnya, sehat serta tidak sakit-sakitan.

2. Psikis, yaitu respek terhadap diri sendiri dan orang lain, memiliki Insight

dan rasa humor, memiliki respons emosional yang wajar, mampu berpikir

realistik dan objektif, terhindar dari gangguan-gangguan psikologis, bersifat

kreatif dan inovatif, bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif dan

memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat dan

bertindak.

3. Sosial, yaitu memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection)

terhadap orang lain, serta senang untuk memberikan pertolongan kepada

orang-orang yang memerlukan pertolongan (sikap alturis), mampu

berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta kasih dan

persahabatan dan bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang

kelas sosial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

16

4. Moral-religius, yaitu beriman kepada Allah, dan taat mengamalkan ajaran-

Nya, jujur, amanah (bertanggung jawab), dan ikhlas dalam beramal. Uraian

diatas, menunjukan ciri-ciri mental yang sehat, sedangkan yang tidak sehat

cirinya antara lain perasaan tidak nyaman (inadequacy), perasaan tidak

aman (insecurity), kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence),

kurang memahami diri (self-understanding), kurang mendapat kepuasan

dalam berhubungan sosial, ketidakmatangan emosi, kepribadiannya

terganggu, mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf. (Yusuf (2009).

2.2.2 Tujuan Kesehatan Kerja

Tujuan kesehatan kerja menurut Tarkawa (2008) yaitu :

1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-

tingginya baik fisik, mental dan sosial di semua lapangan kerja.

2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi

lingkungan kerja.

3. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat

pekerjaan.

4. Menempatkan tenaga kerja pada lingkungan kerja yang sesuai dengan

kondisi fisik, tubuh, mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutan.

2.2.3 Indikator Kesehatan Kerja

Menurut Gary Dessler (1997) indikator kesehatan kerja terdiri dari :

a. Keadaan dan kondisi pegawai. Keadaaan dan kondisi pegawai adalah

keadaan yang dialami oleh pegawai pada saat bekerja yang mendukung

aktifitas dalam bekerja.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

17

b. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah lingkungan yang lebih luas dari

tempat kerja yang mendukung aktivitas pegawai dalam bekerja.

c. Perlindungan karyawan. Perlindungan pegawai merupakan fasilitas yang

diberikan untuk menunjang kesejahteraan pegawai.

2.2.4 Faktor – Faktor Kesehatan Kerja

Menurut Gary Dessler (1997) adapun faktor – faktor dari kesehatan kerja

adalah:

a. Lingkungan kerja secara medis Sarana dalam hal ini lingkungan kerja

secara medis dapat dilihat dari sikap perusahaan dalam menangani hal –

hal sebagai berikut : 1. Kebersihan lingkungan kerja. 2. Suhu udara dan

ventilasi ditempat kerja. 3.Sistem pembuangan sampah dan limbah

industri.

b. Sarana kesehatan tenaga kerja Upaya – upaya dari perusahaan untuk

meningkatkan kesehatan dari tenaga kerjanya hal ini dapat di lihat dari : 1.

Penyedia air bersih. 2. Sarana olah raga dan kesempatan rekreasi. 3.

Sarana kamar mandi dan WC. 4. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja. c.

Sarana pemeliharaan kesehatan kerja 1. Pemeliharaan makanan yang

bergizi. 2. Pelayanan kesehatan tenaga kerja. 3. Pemeriksaan kesehatan

tenaga kerja.

2.3 Keselamatan Kerja

2.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:161), keselamatan kerja menunjukkan pada

kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di

Page 31: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

18

tempat kerja. Sedangkan menurut Suma’mur (2001:1), keselamatan kerja adalah

keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara

melakukan pekerjaan. Menurut Silalahi dan Rumondang (2000:22), keselamatan

merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak

selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Sedangkan menurut

Mangkunegara (2011:163), ada beberapa indikator keselamatan kerja yaitu :

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja.

a. Penyusunan dan penyimpangan barang-barang berbahaya kurang

diperhitungkan keamanannya

b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

2. Perlengkapan Peralatan Kerja.

a. Menyediakan fasilitas kerja.

b. Menyediakan alat-alat teknologi canggih

3. Pemakaian Peralatan Kerja.

a. Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpan pengaman yang baik.

4. Kondisi fisik dan mental karyawan.

a. Kerusakan alat indera, stamina karyawan yang tidak stabil

b. Emosi karyawan yang tidak stabil, kepribadian karyawan yang rapuh,

cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja

rendah, sikap karyawan yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang

Page 32: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

19

pengetahuan dalam penggunaan fasilitas terutama fasilitas kerja yang

membawa resiko bahaya.

Menurut Dainur (1993:75) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan

kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara – cara

melakukan pekerjaan tersebut.

Keselamatan kerja menurut Mondy (2008) adalah perlindungan karyawan

dari cidera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Keselamatan kerja berkaitan juga dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan

proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan kerja serta caracara melakukan

pekerjaan dan proses produksi.

Dari tahun ke tahun perkembangan industri, mekanisasi, dan modernisasi

semakin pesat, maka dengan sendirinya terjadi peningkatan intensitas kerja

operasional. Akibat dari hal tersebut muncul berbagai dampak, baik yang

menyangkut adanya kelelahan, kehilangan keseimbangan, kekurangan

ketrampilan, dan latihan kerja, kekurangan pengetahuan tentang sumber bahaya

adalah sebagai bagian dari sebab terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

yang akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh. Melalui

pemenuhan terhadap peraturan perundangan diharapkan akan dicapai keamanan

dan keselamatan kerja untuk memberikan jaminan rasa aman dan tentram,

meningkatkan kegairahan bekerja bagi para tenaga kerja guna

mempertinggi kualitas pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja

perusahaan.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

20

Keselamatan kerja dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada

tenaga kerja, yang menyangkut aspek-aspek keselamatan, kesehatan, pemeliharan

moral kerja, perlakuan sesuai martabat manusia dan moral agama. Hal tersebut

dimaksudkan agar para tenaga kerja secara aman dapat melakukan pekerjaannya

guna meningkatkan hasil kerja dan produktivitas kerja. Dengan demikian para

tenaga kerja harus memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan

di dalam setiap pelaksaan pekerjaannya sehari-hari.

2.3.2 Unsur dan Prinsip Keselamatan Kerja

Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja

diperlukan adanya unsure-unsur dan prinsip-prinsip keselamatan kerja. Adapun

unsure-unsur keselamatan kerja menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi

(2007:5) antara lain adalah :

1) Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja

2) Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya

3) Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab

4) Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat

lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,kotoran, asap

rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat

kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memedai, ventilasi

dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan.

5) Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja

6) Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja

7) Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

Page 34: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

21

Selain unsur-unsur Keselamatan Kerja di atas, hal yang harus diperhatikan

dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kerja. Menurut Sutrisno dan Kusmawan

Ruswandi (2007:54) prinsip-prinsip keselamatan kerja meliputi aspek hiegene,

aspek sanitasi, dan aspek lingkungan kerja.

2.3.3 Mengikuti Prosedur Keselamatan kerja

Cara kerja sangat mempengaruhi tercapainya keselamatan dan kesehatan

dalam bekerja. Jika seorang pekerja tidak bekerja sesuai dengan cara kerja yang

ditentukan maka akan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau gangguan

kerja. Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang berlaku di setiap dunia usaha

atau industry biasanya telah dibuat dalam bentuk tata tertib dan aturan

keperilakuan (Sutrisno dan Kusmawan, 2007:11). Sehingga untuk mencapai

keselamatan dan kesehatan adalah melalui penerapan ergonomi dan pemakaian

APD (Alat Pelindung Diri). Ergonomi adalah peraturan yang mengatur tenaga

kerja, sarana kerja dan pekerjaannya. Ergonomi juga dapat didefinisikan sebagai

rencanana kerja yang memungkinkan manusia bekerja dengan (Sutrisno dan

Kusmawan, 2007). melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya

mengisolasi tubuh dari bahaya ditempat kerja (Sutrisno dan Kusmawan, 2007).

berkemampuan untuk melindungi seseor fungsinya mengisolasi tubuh dari bahaya

di tempat kerja.

2.3.4 Syarat Keselamatan Kerja

Pada dasarnya syarat-syarat keselamatan kerja seperti tersebut pada Pasal

3 (1) UU Keselamatan kerja yang di kutip oleh Tarkawa (2008) dimaksud untuk :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

22

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

3. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang membahayakan.

4. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

5. Memberi alat pelindung diri pada para pekerja.

6. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembahan, debu, kotoran, asap, uap, gas, aliran udara cuaca, sinar

radiasi, kebisingan dan getaran.

7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik, fisik

maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan, memperoleh penerangan

yang cukup dan sesuai.

8. Menyelenggarakan suhu kan kelembahan udara yang baik.

9. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

11. Menerapkan ergonomi di tempat kerja.

12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang dan barang.

13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang.

15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

23

2.3.5 Indikator Keselamatan Kerja

Menurut Suma’ur (1996) adapun indikator-indikator keselamatan kerja,

meliputi :

a. Tempat Kerja. Tempat kerja merupakan lokasi dimana para karyawan

melaksanakan aktifitas kerjanya.

b. Mesin dan Peralatan. Mesin dan peralatan adalah bagian dari kegiatan

operasional dalam proses produksi yang biasanya berupa alat-alat berat

dan ringan.

2.3.6 Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja

Menurut Bangun Wilson (2012:379) terdapat tiga alasan keselamatan kerja

merupakan keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakannya, antara lain

alasan moral, hukum, dan ekonomi.

1. Moral. Manusia merupakan makhluk termulia di dunia, oleh karena itu

sepatutnya manusia memperoleh perlakuan yang terhormat dalam organisasi.

Manusia memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatn dan

kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan

harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai agama (Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagankerjaan).Para

pemberi kerja melaksanakan itu untuk membantu dan memperingan beban

pederitaan atas musibah kecelakaan kerja yang dialami para karyawan dan

keluarga.

2. Hukum. Undang-Undang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi setiap

pekerja untuk menghadapi resiko kerja yang dihadapi yang ditimbulkan

Page 37: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

24

pekerjaan. Para pemberi kerja yang lalai atas tanggung jawab dalam

melindungi pekerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja akan mendapat

hukuman yang setimpal yang sesuai dengan Undang-undang ketenagakerjaan.

Yang tertara pada undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan

dan kesehatan kerja untuk melindungi para pekerja pada segala lingkungan

kerja baik di darat, dalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun di

udara, yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

3. Ekonomi. Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena

mengelurkan biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan

kerja yang dialami pekerja. Kebanyakan perusahaan membebankan kerugian

kecelakaan kerja yang dialami karyawan kepada pihak asuransi. Kerugian

tersebut bukan hanya berkaitan dengan biaya pengobatan dan pertanggungan

lainnnya, tetapi banyak faktor lain yang menjadi perhitungan akibat

kecelakaan kerja yang diderita para pekerja.

2.4 Konsep Kepuasan Kerja

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan salah satu faktor penting dalam

suatu perusahaan karena dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Adapun

yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan yang

terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa karyawan dan

perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang diinginkan oleh karyawan yang

bersangkutan (Martoyo, 2000: 16).

Page 38: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

25

Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam

organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja

seseorang seperti malas, rajin, produktif, apatis, dan lain-lain. Sikap puas atau

tidak puas karyawan dapat diukur dari sejauh mana perusahaan atau organisasi

dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Bila terjadi keserasian antara kebutuhan

karyawan dengan apa yang diberikan perusahaan, maka tingkat kepuasan yang

dirasakan karyawan akan tinggi, dan sebaiknya. Ketidakpuasan kerja sering

tercermin dari prestasi kerja yang akan rendah, tingkat kemangkiran yang tinggi,

seringnya terjadi kecelakaan kerja, dan bahkan pemogokan kerja yang pada

akhirnya akan sangat merugikan perusahaan.

Kepuasan kerja ini merupakan sikap umum individu yang bersifat individual

tentang perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Robbins, 1998: 27). Sejalan

dengan pandangan tersebut, Luthans (2002: 19) mengemukakan bahwa kepuasan

kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka

dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang

diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting. Kepuasan

kerja itu dianggap sebagai hasil dari pengalaman karyawan dalam hubungannya

dengan nilai sendiri seperti apa yang dikehendaki dan diharapkan dari

pekerjaannya. Pandangan tersebut dapat disederhanakan bahwa kepuasan kerja

merupakan suatu sikap dari individu dan merupakan umpan balik terhadap

pekerjaannya.

Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya, seorang yang memiliki kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap

Page 39: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

26

positif terhadap pekerjaan, orang yang memiliki kepuasan kerja rendah

menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan (Robbins, 1998: 27). Kepuasan

kerja merupakan kajian yang telah banyak diulas oleh para peneliti-peneliti

selama puluhan tahun, sebagai sebuah gambaran bahwa masalah kepuasan kerja

cukup penting dalam lingkungan teoritis dan praktis. Kajian kepuasan kerja

memberikan dampak besar dalam kehidupan perusahaan menuju pencapaian

kinerja total dari perusahaan (Jewell dan Siegall, 1998: 32).

2.4.2 Teori Kepuasan Kerja

Di bawah ini dikemukakan teori-teori tentang kepuasan kerja, yaitu teori

keadilan (equity theory), teori nilai (value theory) teori perbedaan (discrepancy

theory), teori pemenuhan kebutuhan (need fulfillment theory), teori pandangan

kelompok (social reference group theory), teori pengharapan (expectancy theory)

dan teori dua faktor Herzberg (Mangkunegara, 2000: 34):

1. Two-factor Theory

Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia menggunakan teori

Abraham Maslow sebagai titik acuannya. Menurut Herzberg ada 2 faktor yang

dapat menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas, yaitu hygene factor

dan motivator factor. Hubungan dengan supervisor, penggajian, kebijakan

perusahaan, kondisi fisik perusahaan, relasi rekan kerja dan keamanan dalam

bekerja termasuk dalam hygene factor. Sedangkan motivator factor terdiri

atas, kesempatan dipromosikan, kesempatan untuk mengembangkan diri,

tanggung jawab, serta pencapaian diri. Kedua faktor ini memiliki efek yang

kuat dalam mempengaruhi puas atau tidaknya karyawan dalam perusahaan.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

27

2. Value Theory

Kepuasan karyawan tergantung pada hasil yang didapatkan mereka dari

perusahaan dengan hasil yang mereka inginkan. Semakin banyaknya

kesesuaian yang diinginkan dengan hasil yang didapat maka karyawan merasa

semakin puas.

3. Equity Theory

Teori ini dikembangkan oleh Adam. Menurut teori ini, puas atau tidak

puasnya karyawan merupakan hasil dari membandingkan antara input dengan

outcome dirinya dengan perbandingan input dengan outcome karyawan lain.

Jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang maka karyawan tersebut akan

merasa puas.

4. Discrepancy Theory

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Proter. Ia berpendapat bahwa

mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih antara

apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan karyawan. Yuwono

(2005: 21) mengemukakan bahwa kepuasan kerja karyawan bergantung pada

perbedaan antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh karyawan.

Apabila yang didapat karyawan ternyata lebih besar dari yang diharapkan

maka karyawan tersebut akan menjadi puas. Sebaliknya jika apa yang didapat

karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan

karyawan tidak puas.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

28

5. Need fulfillment Theory

Kepuasan kerja bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan

karyawan. Karyawan akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang

dibutuhkan. Makin besar kebutuhan karyawan terpenuhi, makin puas pula

karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan karyawan tidak

dapat terpenuhi, karyawan tersebut akan merasa tidak puas.

6. Social Reference Group Theory

Kepuasan kerja bukanlah bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja

tetapi pada pandangan dan pendapat kelompok yang oleh para karyawan

dianggap sebagai kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut oleh karyawan

dijadikan tolak ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi,

karyawan akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan

kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.

2.4.3 Dimensi Kepuasan Kerja

Dalam konteks penelitian empirik, Smith et al (1969) dalam Price (1997)

mengembangkan dimensi kepuasan kerja sebagai berikut:

1. Kepuasan terhadap tugas/pekerjaan

Kepuasan terhadap tugas atau pekerjaan merupakan kepuasan bagi seorang

karyawan terhadap tugas/pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan terhadap

pekerjaan ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) kepuasan terhadap

rutinitas kerja, (2) kepuasan terhadap jenis tugas/pekerjaan yang diemban, dan

(3) kepuasan atas hasil pekerjaan.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

29

2. Kepuasan terhadap supervisi atasan langsung

Kepuasan terhadap supervisi atasan langsung merupakan kepuasan karyawan

terhadap supervisi atau penilaian yang dilakukan olah atasannya terhadap

pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator

yakni: (1) kesopanan atasan langsung dalam melakukan supervisi atau

pengawasan, (2) pujian atau penghargaan atasan atas hasil pekerjaan yang

baik, dan (3) kewajaran atas penilaian atasan.

3. Kepuasan terhadap penghasilan dari pekerja

Kepuasan terhadap penghasilan merupakan kepuasan seseorang terhadap

penghasilan yang diperoleh atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Kepuasan

ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) kecukupan penghasilan yang

diperoleh dari pekerjaan tersebut, (2) keadilan dalam sistem pemberian

intensif yang dilaksanakan perusahaan, dan (3) kelayakan atau kesesuaian

insentif dengan beban kerja yang diberikan.

4. Kesempatan promosi

Kepuasan atas kesempatan promosi merupakan kepuasan seseorang terhadap

kebijakan promosi yang ditetapkan perusahaan. Kepuasan ini terdiri dari 3

(tiga) item indikator yakni: (1) terbukanya kesempatan bagi karyawan dalam

perusahaan untuk memperoleh promosi, (2) adanya keadilan dalam kebijakan

promosi, dan (3) keadilan dalam prosedur promosi.

5. Kepuasan terhadap rekan sekerja

Kepuasan terhadap rekan sekerja merupakan kepuasan karyawan terhadap

hubungan yang terjadi antara sesama karyawan dalam perusahaan. Kepuasan

Page 43: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

30

ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) adanya keintiman hubungan

yang terjalin dengan rekan sekerja dalam perusahaan, (2) terjalin rasa kesatuan

tanggung jawab dari rekan kerja, dan (3) adanya kepercayaan dari rekan kerja.

2.4.4 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Gibson, Ivancevich dan Donnelly (2000: 36) mengungkapkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain:

1. Lingkungan kerja yang mendukung

Karyawan dalam pekerjaannya pasti membutuhkan lingkungan kerja yang

baik untuk kenyamanan pribadinya maupun kenyamanan serta kemudahan

dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.

2. Partner Kerja

Partner kerja yang memiliki karakter yang positif dapat membuat seorang

karyawan untuk dapat lebih bertahan dalam pekerjaannya.

3. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi

kepuasan kerja. Sikap manajer yang mendukung anak buahnya bisa

menimbulkan kepuasan kerja bagi anak buah tersebut.

4. Gaji

Karyawan yang mendapatkan gaji sesuai dengan pekerjaannya serta

mendapatkan promosi yang sesuai dengan harapan dapat menambah

kepuasan kerja mereka.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

31

5. Tantangan, Karyawan akan menyukai pekerjaan yang dapat memberikan

tantangan bagi mereka dalam menggunakan skill yang mereka miliki

dalam menyelesaikan pekerjaannya.

6. Penghargaan

Karyawan yang mendapatkan penghargaan dari pekerjaan yang telah

dilakukannya bagi perusahaan, akan membuat karyawan tersebut merasa

dihargai dan diakui hasil kerjanya.

7. Fasilitas dari perusahaan

Dukungan fasilitas yang memadai dan lengkap dapat membantu karyawan

untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien.

Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, (2000: 42), ada 5 (lima)

karakteristik penting yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:

1. Pekerjaan, sampai sejauhmana tugas kerja dianggap menarik dan

memberikan kesempatan untuk belajar dan menerima tanggung jawab.

2. Upah atau gaji, yaitu jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan

dari upah atau gaji.

3. Penyelia atau pengawasan kerja yaitu kemampuan penyelia untuk

membantu dan mendukung pekerjaan.

4. Kesempatan promosi yaitu keadaan kesempatan untuk maju.

5. Rekan kerja yaitu sejauhmana rekan kerja bersahabat dan berkompeten

Perilaku yang ditimbulkan karyawan yang tidak memiliki kepuasan kerja,

antara lain:

Page 45: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

32

1. Exit, jika karyawan sudah tidak memiliki lagi kenyamanan dalam

pekerjaannya baik itu dikarenakan lingkungannya, partner kerja, gaji,

penghargaan atau tantangan dalam pekerjaan maka karyawan akan

cenderung untuk mengambil keputusan keluar dan mencari pekerjaan yang

lebih baik.

2. Voice, karyawan bertindak aktif untuk meningkatkan kondisi yang terjadi

di perusahaan. Karyawan dengan tipe ini akan lebih cenderung

mendiskusikan apa yang terjadi atau permasalahan yang terjadi dengan

manajer dan memberikan pendapat, solusi bagi perusahaan.

3. Loyalty, Karyawan bertindak secara pasif tapi optimis untuk menunggu

keadaan sampai membaik, mempercayai management bahwa sudah

melakukan hal yang benar.

4. Neglect, Karyawan pada tipe terakhir ini hanya pasrah dengan keadaan

tanpa melakukan hal-hal yang bisa mendukung perusahaan, cenderung

melakukan tindakan absen, datang tidak tepat waktu, dan banyak sekali

melakukan kesalahan.

Tindakan exit dan neglect mempengaruhi performance, produktivitas

(dengan banyaknya tingginya tingkat absen dan turnover) perusahaan. Sedangkan,

tindakan voice dan loyalty lebih cenderung untuk mentoleransi keadaan yang tidak

menyenangkan dan membangkitkan kembali kondisi kepuasan kerja (Gary, 1999:

42).

Menurut Jones (2004: 11), beberapa dampak yang muncul dari

ketidakpuasan kerja karyawan adalah:

Page 46: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

33

1. Absenteeism

Ketika seorang karyawan mulai merasakan adanya kebosanan dalam

pekerjaannya dan tidak ada lagi semangat dalam menjalankan tugas-

tugasnya maka karyawan tersebut akan cenderung lebih malas untuk

melakukan pekerjaannya.

2. Turn over

Sebuah perusahaan yang tidak bisa memberikan kepuasan bagi

karyawannya maka akan memiliki tingkat turn over yang tinggi.

Organizational Citizenship Behavior merupakan suatu perilaku yang

dibutuhkan agar suatu organisasi bisa bertahan dan menjadi efektif. Oleh karena

perilaku ini dapat membantu rekan kerja, melindungi perusahaan dari hal-hal yang

merugikan, membantu memberikan masukan bagi perusahaan, dan menyebarkan

hal-hal baik kepada komunitas di organisasi. Dennis Organ dari Indiana

University berpendapat bahwa karyawan yang merasa puas akan memberikan

masukan inovatif yang bermanfaat bagi perusahaan (Jones, 2004: 11-12).

2.5 Hubungan Antar Variabel

2.5.1 Hubungan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai

Mangkunegara (2009:162) menyatakan bahwa hubungan kesehatan kerja

terhadap kepuasan kerja adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

sosial dan ekonomis.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

34

Tujuan kesehatan kerja menurut Kurniawidjaja (2010:112) adalah sebagai

berikut terhindar dari gangguan kesehatan yang berkaitan dengan dengan

pekerjaan maupun tidak berkaitan dengan pekerjaan.

2.5.2 Hubungan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai

Mangkunegara (2005:161) mengemukakan Keselamatan kerja

menunjukkan keadaan aman atau selamat dari penderitaan, dan kerugian di lokasi

kerja. Selanjutnya Mathis dan Jackson (2002:245), mengungkapkan bahwa

“keselamatan mencakup pada perlindungan kesejahteraan fisik pegawai”. Dari

pengertian tersebut dapat diartikan bahwa Keselamatan kerja merupakan

perlindungan fisik pegawai agar aman dari penderitaan dan kerugian di lokasi

kerja.

Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu

akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-

nilai yang berlaku pada dirinya. Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan

pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka (Newstrom,

1996:105). Sedangkan menurut Siagian (2002:295), kepuasan kerja merupakan

suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat

negatif tentang pekerjaannya. Oleh karena itu, tidak sederhana dalam melakukan

analisis terhadap kepuasan kerja karyawan, banyak faktor yang perlu mendapat

perhatian dalam menganalisis kepuasan kerja seseorang. Kepuasan kerja adalah

keadaan emosional pegawai dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara

nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh pegawai yang bersangkutan

(Martoyo, 1998:132). Menurut Robbins (2003:30), kepuasan kerja adalah suatu

Page 48: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

35

sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran

yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya

mereka terima. Berdasarkan pendapat mengenai kepuasan kerja di atas dapat

digaris bawahi bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap seorang karyawan

terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Kepuasan kerja seorang pegawai dapat

mewakili sikap secara menyeluruh sehingga berpengaruh terhadap perasaan dalam

bekerja.

2.6 Kerangka Pikir

Semangat kerja yang tinggi akan tampak berupa kesediaan untuk

melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, tekun dan bergairah, bekerja

dengan senang dan bertanggung jawab terhadap tugas, adanya hubungan yang

harmonis dan bekerjasama dalam bekerja yang didukung dengan kondisi

kesehatan dan keselamatan kerja untuk para pegawai.

Dari uraian dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja dan keselamatan

kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai. Dalam kenyataannya

kesehatan dan keselamatan kerja tersebut sangat diperngaruhi oleh faktor

manusia, baik sebagai tenaga kerja yang harus melaksanakan tugasnya maupun

yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja pegawai pada Dinas

Pemadam Kebakaran Kota Kendari.

Adapun kerangka pikir dalam penyusunan skripsi dapat digambarkan

dalam model sebagai berikut:

Page 49: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

36

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, dan kerangak pikir diatas maka hipotesis

pada penelitian ini yaitu:

1. Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari

Kesehatan Kerja (X1)

Gary Dessler (1997)

1. Keadaan dan kondisi pegawai

2. Lingkungan kerja

3. Perlindungan pegawai

Dinas Pemadam Kebakaran Kota

Kendari

Keselamatan Kerja (X2)

Mangkunegara (2011)

1. Keadaan Tempat Lingkungan

Kerja

2. Kelengkapan peralatan kerja

3. Pemakaian Peralatan Kerja

4. Kondisi fisik dan mental

pegawai

Kepuasan Kerja (Y)

Smith et al (1969)

1. Kepuasan terhadap

tugas/pekerjaan

2. Kepuasan terhadap supervisi

atasan langsung

3. Kesempatan promosi

4. Kepuasan terhadap rekan sekerja

Regresi Linear Berganda

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 50: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

37

2. Keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari

3. Kesehatan kerja dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota

Kendari

Page 51: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan pegawai yang ada pada

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari yang bertugas sebagai unit tanggap

darurat yang berjumlah 67 pegawai. Kerena keterbatasan jumlah populasi

tersebut, maka dalam penelitian ini semua populasi tersebut sekaligus dijadikan

sebagai unit responden (total sampling).

Kriteria responden dalam penelitian ini adalah :

1. Pegawai Dinas Kebakaran Kota Kendari

2. Pegawai yang bertugas dilapangan untuk memadamkan api

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pegawai atau responden yang

berupa jawaban dari kuesioner yang diajukan melalui daftar pertanyaan

(angket).

2. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari berbagai bahan referensi

maupun laporan lain yang telah dipublikasi dan relevansi dengan penelitian

ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 52: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

39

a. Kuesioner; merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2005).

b. Wawancara; merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka langsung antara

peneliti dengan responden dalam mengumpulkan data pendukung

penelitian.

3.5 Skala Pengukuran Variabel Penelitian

Sugiyono (2013) menyatakan bahwa pengukuran variabel dengan skala

interval menggunakan instrumen skala Likert. Kuesioner yang akan disebarkan

dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban, masing-masing alternatif diberi skor

yaitu:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

TS = Kurang Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Skala Likert menurut Sugiyono (2013) digunakan sebagai acuan untuk

menentukan interval hasil penelitian.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Suatu instrumen dapat dikatakan valid dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat ketepatan alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam mengukur variabel

yang akan diukur. Dalam penelitian ini, variabel yang akan diukur adalah

Page 53: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

40

kesehatan kerja, keselamatan kerja dan kepuasan kerja. Untuk menguji validitas

instrumen dalam penelitian ini digunakan model analisis korelasi Product Moment

Pearson pada tingkat kepercayaan (significance level) sebesar α=0,05. Sedangkan

untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan

program SPSS versi 20.0 Suatu instrumen dikatakan valid jika memenuhi syarat r

hitung ≥ 0,3 (Solimun, 2002).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

kehandalan suatu alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel yang akan

diukur. Dengan kata lain uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sehubungan

dengan pertanyaan apakah alat ukur (instrument) yang digunakan dalam

mengukur kesehatan kerja, keselamatan kerja dan kepuasan kerja pegawai, dapat

digunakan oleh peneliti lain secara berulang-ulang dengan hasil pengukuran yang

sama pada tingkat kepercayaan (significance level) sebesar α=0,05. Untuk

menghasilkan indeks atau angka koefisien reliabilitas akan digunakan program

SPSS versi 20.0 Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach

sebesar ≥ 0,6 (Sekaran, 2000).

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.7.1 Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan, maka analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 54: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

41

a. Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang

dipergunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul melalui

penggunaan tabel frekwensi (Sugiyono, 2005).

b. Analisis regresi linear berganda, digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel kesehatan kerja dan keselamatan kerja terhadap variabel kepuasan

kerja pegawai. Model persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Sumber: Supranto, 1997)

Dimana:

Y = Variabel Kepuasan kerja pegawai

X1 = Variabel Kesehatan Kerja

X2 = Variabel Keselamatan Kerja

b = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Faktor kesalahan

3.7.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas (Xi) secara bersama-

sama terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji F. Jika Fsig<α0,05 maka ada

pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Demikian pula

sebaliknya, jika Fsig>α0,05 maka variabel bebas berpengaruh tidak signifikan

terhadap variabel terikat. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Xi)

secara parsial digunakan uji t. Apabila tsig<α0,05 maka variabel bebas tersebut

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Demikian pula sebaliknya,

apabila tsig>α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak signifikan

terhadap variabel terika t.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

42

3.8 Defenisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran terhadap variabel-variabel

yang dibahas dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional variabel

sebagai berikut:

1. Kesehatan kerja (X1);merupakan tanggapan pegawai atas keadaaan dan

kondisi pegawai, lingkungan kerja, perlindungan pegawai

Variabel kesehatan kerja diukur dengan 5 (lima) item peryataan:

a. Beban kerja yang di kerjakan layak dengan kemampuan dimiliki

b. Instansi tempat bekerja menyediakan obat-obatan untuk pertolongan

pertama apabila terjadi kecelakaan

c. Instansi memberikan jaminan kesehatan kepada setiap pegawai

d. Sering diperintahkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman

e. Tidak merasa lelah setelah bekerja

2. Keselamatan Kerja (X2); adalah tanggapan pegawai atas keadaan tempat

lingkungan kerja, kelengkapan peralatan kerja, pemakaian peralatan kerja,

kondisi fisik dan mental pegawai.

Variabel ini diukur dengan 4 (empat) item pernyataan yaitu:

a. Memberikan alat pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung

tangan, masker yang dapat menghindarkan dari kecelakaan kerja

b. Semua bagian peralatan yang berbahaya telah diberi tanda

c. Instansi melakukan pengawasan secara intensif terhadap keselamatan

d. Instansi memberikan metode/petunjuk kerja yang dapat menjamin

keselamatan

Page 56: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

43

3. Variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah tanggapan pegawai atas

merasa puas dengan hasil kerja, merasa puas adanya supervisi atasan

langsung, penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan tugas/pekerjaan sucah

cukup memenuhi kebutuhan, pimpinan memberikan kesempatan yang sama

kepada setiap pegawai untuk memperoleh promosi jabatan dan merasa

memiliki hubungan yang akrab dengan rekan kerja

Page 57: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tanggal 2 Oktober 1962, Pemerintah Kota Kendari membentuk Urusan

Pemadam Kebakaran ( UPK ) yang dipimpin olah Jainudin Umar yang

menginduk ke Dinas Teknik Penyehatan ( DPT ) yang saat ini dikenal dengan

PDAM dipimpin oleh Bapak Ir.Achmad. Tahun 1972 Urusan Pemadam

Kebakaran berubah status menjadi Barisan Pemadam Kebakaran ( BPK ) yang

menginduk ke Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan tahun 1979, pada tahun

yang sama BPK mengalami perubahan lagi menjadi di bawah Sub Direktorat

Ketertiban Umum ( TIBUM) Tahun 1980 sesuai dengan perda No.19 Tahun 1980

Tentang Stuktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran, pengelolaan

Kebakaran statusnya berubah lagi menjadi unit tersendiri yaitu Dinas Kebakaran.

Pada era reformasi penyelaggaraan Pemerintahan Daerah dalam Undang-undang

No. 22 Tahun 1999, maka pengelolaan penanggulangan kebakaran mengalami

lagi perubahan menjadi Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota

Kendari.

Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Kendari, Jainudin Umar

mengatakan, jumlah mobil pemadam yang dimiliki saat ini tidak ideal

dibandingkan dengan kondisi wilayah kota setempat. Kantor Pemadam Kebakaran

Kota Kendari memiliki tujuh unit mobil pemadam, sementara idealnya harus

tersedia 10 unit mobil pemadam

Page 58: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

45

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

menyangkut, jenis kelamin umur dan pendidikan. Lebih jelasnya di urai sebagai

berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan kepada 67 responden yang merupakan Pegawai Dinas

Kebakaran Kota Kendari yang menjalankan tugas dilapangan untuk memadamkan

api. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih berperan dalam menajalankan

tugas.

4.2.2 Umur Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 67 responden yang

merupakan Pegawai Dinas Kebakaran Kota Kendari, diperoleh karakteristik

responden berdasarkan umur seperti disajikan pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Umur

No Usia

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang) Persentase (%)

1 <35 31 46.27

2 36 – 40 36 53.73

Jumlah 67 100.00

Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik

responden menurut umur, diketahui bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini memiliki tingkatan usia 36-40 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 59: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

46

Pegawai Dinas Kebakaran Kota Kendari memiliki usia produktif, sehingga masih

besar peluang untuk menjalankan tugas dilapangan.

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Penelitian ini melibatkan responden dari berbagai latar belakang jenjang

pendidikan. Adapun tingkat pendidikannya terdiri dari SMA. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menjalankan tugas untuk

memadamkan api.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan

mengenai distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah

dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima

kategori dengan menggunakan skala Likert. Dalam memberikan makna penilaian

secara empiris variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang

dikemukakan Sugiyono, 2011. Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban

responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang

disajikan pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Dan Makna

Penilaian Deskriptif

No

.

Nilai Rata-rata

Skor Jawaban

Makna Kategori/

Interpretasi

Penentuan Interval

1.

2.

3.

4.

5.

1,00 - 1,80

1,80 - 2,61

2,62 - 3,40

3,41 - 4,21

4,22 - 5,00

Sangat Rendah/Tidak Baik

Rendah/Kurang Baik

Cukup Tinggi/Cukup Baik

Tinggi/Baik

Sangat Tinggi/Sangat Baik

I = k

bk - bk minmax

I = 5

1 - 5 = 0,80

Keterangan:

I = Interval

bk = batas kelas

k = jumlah kelas

Sumber: Sugiyono, 2011

Page 60: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

47

Tabel 4.2. di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan

interprestasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang

mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara

obyektif berdasarkan apa yang dilihat, dengar dan rasakan Pegawai Dinas

Kebakaran Kota Kendari. Tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai

ketiga variabel yang diteliti dengan menggunakan rata-rata skor jawaban

diuraikan sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Variabel Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja diukur dengan 5 indikator, dimana masing-masing

pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Kesehatan Kerja

Variabel

Penelitian Item

Jawaban Responden (skor)

Mean Ket SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)

f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)

Kesehatan

Kerja

X1.1 31 79.49 28 71.79 7 17.95 1 2.56 0 0.00 4.33 SangatBaik

X1.2 31 79.49 18 46.15 18 46.15 0 0.00 0 0.00 4.19 Baik

X1.3 19 48.72 43 110.26 5 12.82 0 0.00 0 0.00 4.21 Baik

X1.4 18 46.15 40 102.56 9 23.08 0 0.00 0 0.00 4.13 Baik

X1.5 11 28.21 46 117.95 8 20.51 1 2.56 1 2.56 3.97 Baik

Rata-rata Variabel 4.17 Baik

Sumber: Data primer diolah, 2017

Pernyataan pertama tentang; memiliki kemampuan untuk menyelesaikan

tugas, memperoleh rata-rata sebesar 4,33, dikategorikan sangat baik, artinya,

pegawai Dinas Kebakaran dapat memadamkan api dengan kemampuan kerja yang

dimiliki. Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya tujuh

pegawai masih ragu memberikan tanggapan tentang kemampuan untuk

menyelesaikan tugas. Namun satu pegawai tidak memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

48

Pernyataan kedua tentang; Instansi tempat bekerja menyediakan obat-

obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan, memperoleh rata-

rata sebesar 4,19, dikategorikan baik, artinya, responden sudah merasakan bahwa

selama mendapat kecelakaan dalam bekerja mereka selalu diberikan obat-obatan.

Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya 18 pegawai

masih ragu memberikan jawaban tentang Instansi tempat bekerja menyediakan

obat-obatan dalam menjalankan tugas.

Pernyataan ketiga tentang; memberikan jaminan kesehatan kepada setiap

pegawai, memperoleh rata-rata sebesar 4,21, dikategorikan baik, artinya,

pimpinan Dinas Kebakaran sudah memberikan jaminan kesehatan kepada setiap

pegawai berupa alat sepatu boots dan pakaian anti panas. Walaupun masih ada

pegawai memberikan jawaban netral, artinya lima pegawai masih ragu

memberikan jawaban tentang jaminan kesehatan kepada setiap pegawai.

Pernyataan keempat tentang; melaksanakan pekerjaan dengan aman,

memperoleh rata-rata sebesar 4,13, dikategorikan baik, artinya, Pimpinan

memerintahkan bawahannya untuk mengerjakan tugas dengan aman pada saat

berada dilapangan. Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral,

artinya sembilan pegawai masih ragu memberikan jawaban tentang melaksanakan

pekerjaan dengan aman.

Pernyataan kelima tentang; tidak merasa lelah setelah bekerja,

memperoleh rata-rata sebesar 3,97, dikategorikan baik, artinya, pegawai Dinas

Kebakaran Kota Kendari tidak mengeluh setelah melakukan pekerjaan. Walaupun

masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya delapan pegawai masih

Page 62: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

49

ragu memberikan jawaban tentang tidak merasa lelah setelah bekerja. Namun satu

pegawai beranggapan bahwa merasa lelah setelah bekerja.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.3 tanggapan responden akan variabel

kesehatan kerja menunjukkan rata-rata item keseluruhan sebesar 4,17. Hasil

penelitian ini berada pada kategori baik, artinya bahwa kesehatan kerja dapat

dipengaruhi oleh memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas, menyediakan

obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan, memberikan

jaminan kesehatan kepada setiap pegawai, melaksanakan pekerjaan dengan aman

dan tidak merasa lelah setelah bekerja. Kesehatan kerja yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hak untuk memperoleh perlindungan atas kesehatan kerja

berupa obat-obatan dan perlengakapan kerja.

4.3.2 Deskripsi Variabel Keselamatan Kerja

Variabel keselamatan kerja dalam penelitian ini diukur berdasarkan 4 item

pernyataan. Rekapitulasi jawaban responden atas pernyataan responden diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Keselamatan Kerja

Variabel

Penelitian Item

Jawaban Responden (skor)

Mean Ket SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)

f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)

Keselamatan

Kerja

X2.1 22 56.41 35 89.74 8 20.51 1 2.56 1 2.56 4.13 Baik

X2.2 23 58.97 25 64.10 19 48.72 0 0.00 0 0.00 4.06 Baik

X2.3 12 30.77 44 112.82 9 23.08 1 2.56 1 2.56 3.97 Baik

X2.4 11 28.21 48 123.08 8 20.51 0 0.00 0 0.00 4.04 Baik

Rata-rata Variabel 4.05 Baik

Sumber: Data primer diolah, 2017

Pernyataan pertama tentang; Instansi selalu memberikan alat pelindung

kerja seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker. Yang dapat

Page 63: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

50

menghindarkan dari kecelakaan kerja, memperoleh rata-rata sebesar 4,13,

dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Kebakaran Kota Kendari

memberikan alat keselamatan kerja dalam menjalankan tugas. Walaupun masih

ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya delapan pegawai masih ragu

memberikan jawaban tentang nstansi selalu memberikan alat pelindung kerja.

Namun satu pegawai tidak mendapatkan alat perlindungan pada saat bekerja.

Pernyataan kedua tentang; semua bagian peralatan yang berbahaya telah

diberi tanda, memperoleh rata-rata sebesar 4,06, dikategorikan baik. Hal ini

menunjukkan bahwa semua peralatan yang berbahaya telah diberi tanda dengan

tujuan keselamatan kerja bagi para pegawai. Walaupun masih ada pegawai

memberikan jawaban netral, artinya sembilan belas pegawai masih ragu

memberikan jawaban tentang bagian peralatan yang berbahaya telah diberi tanda.

Pernyataan ketiga tentang; melakukan pengawasan secara intensif terhadap

keselamatan, memperoleh rata-rata sebesar 3,97, dikategorikan baik. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai selalu diawasi pada saat melakukan tugas.

Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya sembilan

pegawai masih ragu memberikan jawaban tentang melakukan pengawasan secara

intensif terhadap keselamatan. Namun satu pegawai tidak merasakan pengawasan

secara langsung dalam bekerja.

Pernyataan keempat tentang; Instansi memberikan metode/ petunjuk kerja

yang dapat menjamin keselamatan, memperoleh rata-rata sebesar 4,04,

dikategorikan baik, Hal ini menunjukkan pegawai selalu diarahkan atau diajarkan

metode kerja untuk menjamin keselamatan. Walaupun masih ada pegawai

Page 64: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

51

memberikan jawaban netral, artinya delapan pegawai masih ragu memberikan

tanggapan tentang memberikan metode/ petunjuk kerja yang dapat menjamin

keselamatan.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.4 tanggapan responden akan variabel

keselamatan kerja menunjukkan rata-rata item keseluruhan sebesar 4,05. Hasil

penelitian ini berada pada kategori baik, artinya bahwa keselamatan kerja pegawai

dapat dipengaruhi oleh memberikan alat pelindung kerja seperti helm, sepatu

boots, sarung tangan, masker, Semua bagian peralatan yang berbahaya telah diberi

tanda, melakukan pengawasan secara intensif terhadap keselamatan dan

memberikan metode/ petunjuk kerja yang dapat menjamin keselamatan.

Keselamatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jaminan Keselamatan

Kerja itu diperuntukkan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala tempat kerja.

4.3.3 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pegawai diukur dengan lima item pernyataan, dimana

masing-masing pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja Pegawai

Variabel

Penelitian Item

Jawaban Responden (skor)

Mean Ket SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)

f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)

Kepuasan

Kerja

Y1.1 30 76.92 30 76.92 7 17.95 0 0.00 0 0.00 4.34 Sangat Baik

Y1.2 26 66.67 25 64.10 16 41.03 0 0.00 0 0.00 4.15 Baik

Y1.3 25 64.10 34 87.18 8 20.51 0 0.00 0 0.00 4.25 Sangat Baik

Y1.4 23 58.97 35 89.74 9 23.08 0 0.00 0 0.00 4.21 Baik

Y1.5 21 53.85 36 92.31 10 25.64 0 0.00 0 0.00 4.16 Baik

Rata-rata Variabel 4.22 Baik

Sumber: Data primer diolah, 2017

Page 65: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

52

Pernyataan pertama tentang; merasa puas dengan hasil kerja yang saya

lakukan selama ini, memperoleh rata-rata sebesar 4,33, dikategorikan sangat baik,

artinya, pegawai sudah merasa puas dengan hasil kerja yang telah dilakukan. Hal

ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan menyatakan setuju. Walaupun masih

ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya tujuh pegawai masih ragu

memberikan jawaban tentang merasa puas dengan hasil kerja.

Pernyataan kedua tentang; merasa puas terhadap supervisi atasan

langsung, memperoleh rata-rata sebesar 4,15, dikategorikan baik, artinya, pegawai

merasa puas dengan atasan langsung. Hal ini dapat dlihat dari jawaban yang

diberikan menyatakan setuju. Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban

netral, artinya enam belas pegawai masih ragu memberikan jawaban tentang puas

terhadap supervisi atasan langsung.

Pernyataan ketiga tentang; penghasilan yang saya peroleh sebagai imbalan

atas tugas/pekerjaan, memperoleh rata-rata sebesar 4,25, dikategorikan sangat

baik, artinya, pegawai beranggapan bahwa penghasilan yang diterima sudah

sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan. Walaupun masih ada pegawai

memberikan jawaban netral, artinya delapan pegawai masih ragu memberikan

jawaban tentang penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan atas tugas.

Pernyataan keempat tentang; memberikan kesempatan yang sama kepada

pegawai dalam menjalankan tugas, memperoleh rata-rata sebesar 4,21,

dikategorikan baik, artinya, pegawai selalu diberikan kesempatan untuk

menjalankan tugas. Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral,

Page 66: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

53

artinya sembilan pegawai masih ragu memberikan jawaban tentang kesempatan

yang sama kepada pegawai dalam menjalankan tugas.

Pernyataan kelima tentang; merasa memiliki hubungan yang akrab dengan

rekan kerja, memperoleh rata-rata sebesar 4,16, dikategorikan baik, artinya,

hubungan yang akarab antar rekan kerja dapat mempengaruhi produktifitas kerja.

Walaupun masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya sepuluh

pegawai masih ragu memberikan jawaban tentang memiliki hubungan yang akrab

dengan rekan kerja.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.5 tanggapan responden akan variabel

kepuasan kerja pegawai menunjukkan rata-rata item keseluruhan sebesar 4,22.

Hasil penelitian ini berada pada kategori sangat baik, artinya kepuasan kerja

pegawai dapat dipengaruhi oleh puas dengan hasil kerja yang dilakukan selama

ini, merasa puas terhadap supervisi atasan langsung, Penghasilan yang diperoleh

sebagai imbalan atas tugas/pekerjaan, memberikan kesempatan yang sama kepada

dalam menjalankan tugas dan memiliki hubungan yang akrab dengan rekan kerja.

Kepusan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepuasan atas

kesehatan kerja dan keselamatan kerja yang dirasakan pada saat menjalankan

tugas dengan memberikan alat pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung

tangan, masker yang dapat menghindarkan dari kecelakaan kerja dan semua

bagian peralatan yang berbahaya telah diberi tanda

Page 67: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

54

4.4 Uji Instrumen Penelitian

4.4.1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi masing -

masing pertanyaan atau pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing

variabel. Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini adalah teknik korelasi

product moment (pearson), dianggap memenuhi syarat minimum kalau nilai r >

0,3, maka data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian

hipotesis penelitian. Dan sebaliknya, bila skor kurang dari 0,3, berarti data

tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak akan sulit diikut sertakan dalam

pengujian hipotesis penelitian.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Variabel

Penelitian Item Koefisien

korelasi Cut of point Keterangan

Kesehatan

Kerja

X1.1 0,707 0,300 Valid

X1.2 0,736 0,300 Valid

X1.3 0,620 0,300 Valid

X1.4 0,691 0,300 Valid

X1.5 0,498 0,300 Valid

Keselamatan

Kerja

X2.1 0,755 0,300 Valid

X2.2 0,746 0,300 Valid

X2.3 0,703 0,300 Valid

X2.4 0,559 0,300 Valid

Kepuasan

Kerja Pegawai

Y1.1 0,444 0,300 Valid

Y1.2 0,767 0,300 Valid

Y1.3 0,723 0,300 Valid

Y1.4 0,674 0,300 Valid

Y1.5 0,657 0,300 Valid

Sumber: Data Primer, diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut menunjukkan bahwa semua item indikator

yang mengukur masing-masing variabel menghasilkan angka koefisien validitas

Page 68: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

55

yang lebih dari 0.30 (r > 0.30). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

4.4.2. Uji Realibilitas

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α).

Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60 (Imam Ghozali, 2011: 48).

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen

Variabel

Penelitian

Cronbach’s

Alpha

Cut of

point

Keterangan

Kesehatan Kerja 0,657 0,600 Reliabel

Keselamatan Kerja 0,642 0,600 Reliabel

Kepuasan Kerja

Pegawai

0,602 0,600 Reliabel

Sumber: Data Primer, diolah, 2017

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua masing-masing variabel memiliki

angka koefisien yang lebih besar dari 0,600. Untuk itu instrumen yang digunakan

dalam mengumpulkan data dinyatakan reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.5.1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel

penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan

analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk

melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini.

Untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

digunakan uji t apabila tsig < α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh nyata

Page 69: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

56

terhadap variabel terikat. Demikian pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka

variabel bebas tersebut berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat.

Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel

kesehatan kerja dan keselamatan kerja kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas

Kebakaran Kota Kendari dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Bebas Koefisien

Regresi

t Hitung t Sig

Kesehatan Kerja

(X1) 0,572 6,401 0,000

Keselamatan

Kerja (X2)

0,326

3,652 0,001

R = 0,715

R Square = 0,511

F hitung = 33,377

F signifikan = 0,000

Standar error = 1,716

N = 67

= 0,05

Sumber: Data diolah, 2017 (Lampiran 4)

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan seperti pada tabel 4.8 tersebut maka

dapat dikemukakan penjelasan sebagai berikut :

4.5.2. Koefisien Regresi

Koefisien regresi kesehatan kerja sebesar 0,572. Koefisien ini bertanda

positif jika kesehatan kerja baik atau meningkat maka akan semakin baik atau

meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

Koefisien regresi keselamatan kerja sebesar 0,326. Koefisien ini bertanda

positif jika keselamatan kerja baik atau meningkat maka akan semakin baik atau

meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

57

4.5.3. Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien korelasi yang diperoleh

sebesar 0,715. Ini menunjukan bahwa keeratan hubungan langsung antara variabel

kesehatan kerja dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai adalah

sebesar 0,715. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara kesehatan kerja dan

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai, maka digunakan tabel 4.9

berikut ini:

Tabel 4.9. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Inteval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2011:184

Berdasarkan tabel 4.9 sebelumnya diatas telah ditemukan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,715. Nilai tersebut termasuk pada kategori kuat. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kesehatan kerja dan

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Kebakaran Kota

Kendari.

4.5.4. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh

sebesar 0,511. Hal ini menunjukan bahwa kesehatan kerja dan keselamatan kerja

terhadap kepuasan kerja yang diberikan oleh Dinas Kebakaran Kota Kendari

kepada pegawai dipengaruhi oleh variabel kepuasan kerja pegawai sebesar 51,1%.

Page 71: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

58

Selebihnya yaitu sebesar 48,9% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan

ke dalam model penelitian ini.

4.5.5 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Simultan (F)

Hipotesis penelitian yang perlu diuji adalah kepemimpinan situasional dan

disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji simultan

dengan menggunakan nilai Fhitung pada taraf = 0,05 sebesar 33,377, dan nilai

signifikan sebesar 0,000 berarti nilai signifikan < 0,05. Karena itu, secara

keseluruhan kesehatan kerja dan keselamatan kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai. Atas dasar ini, maka hipotesis penelitian yang

diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya.

4.5.6 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Parsial (Uji t)

Hasil analisis regresi yang diringkas seperti pada tabel 4.9 dapat di

interpretasikan sebagai berikut :

1. Signifikan pengaruh kesehatan kerja diperoleh nilai t hitung 6,401 dengan

nilai signifikan = 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

secara parsial kesehatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

pegawai. Artinya kesehatan kerja dapat menjadi salah satu variabel penduga

atau variabel prediktor yang kuat bagi kepuasan kerja pegawai. Karena itu,

kesehatan kerja dapat dimasukkan dalam model pendugaan kepuasan kerja

pegawai.

2. Signifikan pengaruh keselamatan kerja diperoleh nilai t hitung 3,652

dengan nilai signifikan = 0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa secara parsial keselamatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan

Page 72: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

59

kerja pegawai. Artinya, keselamatan kerja dapat menjadi salah satu variabel

penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi kepuasan kerja pegawai.

Karena itu, keselamatan kerja dapat dimasukkan dalam model pendugaan

kepuasan kerja pegawai.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Secara Simultan

Kesehatan kerja dan keselamatan kerja secara simultan berpengaruh

posistif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hasil ini menunjukkan

bahwa meningkatnya kesehatan kerja dan keselamatan kerja akan meningkatkan

kepuasan kerja pegawai, sebaliknya menurunnya kesehatan kerja dan keselamatan

kerja akan menurunkan kepuasan kerja pegawai. Hasil tersebut konsisten dengan

jawaban responden, dimana kesehatan kerja termasuk dalam kategori tinggi,

keselamatan kerja juga termasuk dalam kategori tinggi, demikian pula dengan

kepuasan kerja pegawai. Secara rasionalisasi bahwa kesehatan kerja dapat

dipengaruhi oleh keadaan dan kondisi pegawai, perlindungan pegawai dan

lingkungan kerja. Keselamatan kerja dapat dipengaruhi oleh keadaan tempat

lingkungan kerja, kondisi fisik dan mental pegawai, pemakaian peralatan kerja

dan kelengkapan peralatan kerja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2009) yang

menyatakan bahwa kesehatan merujuk pada pengembangan dan aplikasi

seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan

pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulanya

penyakit dan kerusakan mental.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

60

Selanjutnya pendapat menurut Dainur (1993:75) Keselamatan Kerja

adalah keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan

peralatan kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara-

cara melakukan pekerjaan tersebut.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Harris Tabrani, (2014) menyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja

mempengaruhi kepuasan kerja.

4.6.2 Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa kesehatan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian dapat

diinterprestasikan bahwa semakin baik kesehatan kerja yang diberikan, maka

akan semakin tinggi kepuasan kerja pegawai. Kesehatan kerja yang dimaksud

yaitu; memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas, menyediakan obat-

obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan, Memberikan

jaminan kesehatan kepada setiap pegawai, diperintahkan untuk melaksanakan

pekerjaan dengan aman dan tidak merasa lelah setelah bekerja

Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang menunjukkan

bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan kesehatan kerja ditanggapi

dengan jawaban baik. Hasil penelitian ini mendukung teori yang disampaikan

oleh Tarkawa (2008) tujuan kesehatan kerja adalah meningkatkan dan memelihara

derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial di

semua lapangan kerja mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan

oleh kondisi lingkungan kerja melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan

Page 74: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

61

yang ditimbulkan akibat pekerjaan menempatkan tenaga kerja pada lingkungan

kerja yang sesuai.

Selanjutnya teori yang dinyatakan Menurut Gary Dessler (1997) indikator

kesehatan kerja terdiri dari : keadaan dan kondisi pegawai. keadaaan dan kondisi

pegawai adalah keadaan yang dialami oleh pegawai pada saat bekerja yang

mendukung aktifitas dalam bekerja. lingkungan kerja. lingkungan kerja adalah

lingkungan yang lebih luas dari tempat kerja yang mendukung aktivitas pegawai

dalam bekerja. perlindungan pegawai. perlindungan pegawai merupakan fasilitas

yang diberikan untuk menunjang kesejahteraan pegawai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dari kesehatan kerja

terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini didukung dengan hasil temuan yang

dilakukan oleh Harris Tabrani (2014) kesehatan kerja berpengaruh positif

terhadap kepuasan kerja

4.6.3 Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan kerja Pegawai

Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa keselmatan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian dapat

diinterprestasikan bahwa semakin baik keselmatan kerja, maka akan semakin

tinggi kepuasan kerja pegawai. Keselamatan kerja yang dimaksud yaitu;

memberikan alat pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung tangan,

masker yang dapat menghindarkan dari kecelakaan kerja, Semua bagian peralatan

yang berbahaya telah diberi tanda, melakukan pengawasan secara intensif

terhadap keselamatan memberikan metode/ petunjuk kerja yang dapat menjamin

keselamatan.

Page 75: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

62

Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang menunjukkan

bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan keselamatan kerja ditanggapi

dengan jawaban baik. Hasil penelitian ini mendukung teori yang disampaikan

oleh Mangkunegara, (2011), keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang

aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja,

keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan alat kerja, bahan dan

proses pengolahannya. Selanjutnya Menurut Silalahi dan Rumondang (2000),

keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau

kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Keselamatan kerja menurut Mondy (2008) adalah perlindungan pegawai

dari cidera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Keselamatan kerja berkaitan juga dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahan,

landasan kerja dan lingkungan kerja serta caracara melakukan pekerjaan dan

proses produksi. Mondy (2008) juga berpendapat bahwa Keselamatan kerja

dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja, yang

menyangkut aspek-aspek keselamatan, kesehatan, pemeliharan moral kerja,

perlakuan sesuai martabat manusia dan moral agama. Hal tersebut dimaksudkan

agar para tenaga kerja secara aman dapat melakukan pekerjaannya guna

meningkatkan hasil kerja dan produktivitas kerja. Dengan demikian para tenaga

kerja harus memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan di

dalam setiap pelaksaan pekerjaannya sehari-hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dari keselamatan kerja

terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini didukung dengan hasil temuan yang

Page 76: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

63

dilakukan oleh Harris Tabrani (2014) keselamatan kerja berpengaruh positif

terhadap kepuasan kerja.

Page 77: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

kesehatan kerja dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas

Kebakaran Kota Kendari, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesehatan Kerja dan keselamatan kerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa

kesehatan kerja dan keselamatan kerja yang baik akan meningkatkan kepuasan

kerja.

2. Kesehatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal

ini menunjukkan jika kesehatan kerja yang diberikan baik, maka kepuasan

kerja akan semakin baik.

3. Keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.

Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan kerja yang diberikan baik, maka

kepuasan kerja akan semakin baik.

5.2 Saran-Saran

Dari berbagai permasalahan, hambatan, kendala dan kelemahan dalam

upaya peningkatan kepuasan kerja pegawai Dinas Kebakaran Kota Kendari,

beberapa saran dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Perlu perhatian dari pimpinan Dinas Kebakaran Kota Kendari dalam hal

pemberian kesehatan kerja dan keselamatan kerja, sehingga pegawai dapat

memberikan hasil kinerja yang baik.

Page 78: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

65

2. Pada variabel keselamatan dan kesehatan kerja, hasil perhitungan dengan

menggunakan persentase menunjukkan indikator melaksanakan pekerjaan

dengan aman dan pengawasan secara intensif memiliki persentase terendah

dibandingkan dengan indikator lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut salah

satu upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik

adalah dengan melalui aktivitas berikut:

a. Meningkatkan pertanggung jawaban instansi terhadap program keselamatan

dan kesehatan kerja.

b. Meningkatkan pemberian teguran kepada pegawai yang melanggar

peraturan mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja

c. Meningkatkan pemberian pengarahan kepada pegawai mengenai betapa

pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan

pekerjaan

3. Meningkatkan keselamatan kerja yang akan diberikan pegawai pada saat

melaksanakan tugas dilapangan, dengan cara, memberikan alat pelindung kerja

seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker dan melakukan pengawasan

secara intensif terhadap keselamatan.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan mengembangkan variabel lainnya selain

variabel yang diteliti saat ini agar memperoleh penjelasan yang lebih baik lagi.

.

Page 79: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung.

Dainur. 1993. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan

Pertama. Penerbit Widya Medika. Jakarta.

Dessler, Gary., (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Prenhallindo,

Jakarta.

Doni Yulianto Triadityo, 2013, Hubungan Antara Keselamatan Kerja Dengan

Semangat Kerja Karyawan Bagian Produksi. OffsetYogyakarta.

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Gibson, James L., Ivancevich dan Donnelly, 2000, Organisasi Perilaku, Struktur

Proses, Edisi Kedua, Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Harris Tabrani (2014), “Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja

Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Distrik

Navigasi Kelas II Teluk Bayur”. Skripsi

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.

Bumi Aksara, Jakarta.

Hani, Handoko T. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

BPFE : Yogyakarta.

Jewell, L.N., Marc Siegall, 1998. Psikologi Industri/Organisasi Modern:

Psikologi Terapan Untuk Memecahkan Berbagai Masalah di Tempat

Kerja, Perusahaan, Industri dan Organisasi. Edisi 2, Jakarta: Arcan.

Johana Eka Permanasari (2014), Analisis Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan

Kerja Terhadap Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Intervening (Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. Jamu Air

Mancur Palur, Karanganyar, Jawa Tengah. Skripsi.

Jones, Gareth R, 2004. Organization Theory Design and Change: Text and Cases,

4th

ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Kurniawidjaja, L.M. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta:

Universitas Indonesia

Listra Naibaho (2015), “Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap

Semangat Kerja Petugas Operasional Pada Dinas Pencegahan Dan

Penanggulangan Kebakaran Dinas Kota Bandung”. Skripsi.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Luthans, 2002. Organizational Behavior. 6th

Edition.Singapore: Mc Grow Hill

International Editions.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: Penerbit Rosdakarya.

Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya ofseet.

Mathis, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama,

Cetakan Pertama, Yogyakarta : Salemba Empat

Martoyo, 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.

Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Martoyo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Mondy,

R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Jilid Pertama.

Penerbit Erlangga. Jakarta

Price, James L., 1997. Handbook of Organization Measurement. International

Journal of Manpower, Vol. 18, No. 4/5/6, 1997.

Robbins, S, 1998. Perilaku Organisasi Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Robbins, S, 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia

Sibarani Mutiara,2012. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Buku 2 Edisi 10,

Salemba Empat, Jakarta.

Siagian. Sondang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

Kesembilan. Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Smith, 1969. Potatoes: production, storing, processing. 2nd ed. The AVI Publ.

Co., Inc., Westport, CT.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Suma’mur. (1996), Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko

Gunung Agung.

Suma’mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, jakarta : CV

Haji Masagung.

Supranto. (1997). Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan

pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Silalahi, Bennet & Silalahi, Rumondang. (2000). Seri Manajemen No. 112 :

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka

Binaman Pressindo

Sekaran. 2000. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Penerjemah:

Kwan Men Yon. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Solimun. 2002, Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel

dan Amos. Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya.

Sutrisno, Kusmawan Ruswandi, 2007, Prosedur Keamanan,Keselamatan dan

kesehatan Kerja, Galia, Jakarta.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.

Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen dan implementasi K3 di

tempat kerja. Surakarta: Harapan Press. 2008. Widarto, dkk. 2008.

Teknik Pemesinan. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

Yuwono. 2005. Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya : Universitas

Airlangga.

Yusuf. (2009). karakteristik pribadi yang kesehatan. Bandung: Rizqi Press.

Page 82: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Lampiran 1. Angket Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN

Kode Responden : ................. (hanya diisi oleh enumerator)

I. Identitas Responden

a. Umur : ……………… tahun

b. Jenis kelamin : (1) Laki-laki (2) Perempuan

c. Pendidikan terakhir :

(1) SMA (sederajat)

(2) Akademi, Diploma, Sarmud (sederajat)

(3) Universitas

a. S-1 b. S-2 c. S-3

Petunjuk Pengisian!

Cermati setiap pernyataan berikut ini, dan berilah tanda silang (X) dari salah satu

alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.

Setiap item pernyataan memiliki 5 (lima) alternatif jawaban, yakni:

STS = Jika ’SANGAT TIDAK SETUJU’

TS = Jika ’TIDAK SETUJU’

N = Jika ’NETRAL’

S = Jika ’SETUJU’

SS = Jika ’SANGAT SETUJU’

Page 83: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Kesehatan Kerja

No. Item Pertanyaan/Pernyataan Alternatif Jawaban

STS TS N S SS

1 Saya memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas

2 Instansi tempat bekerja menyediakan

obat-obatan untuk pertolongan

pertama apabila terjadi kecelakaan

3 Memberikan jaminan kesehatan

kepada setiap pegawai

4 Diperintahkan untuk melaksanakan

pekerjaan dengan aman

5 Saya tidak merasa lelah setelah

bekerja

Keselamatan Kerja

No. Item Pertanyaan/Pernyataan Alternatif Jawaban

STS TS N S SS

1 Instansi selalu memberikan alat

pelindung kerja seperti helm, sepatu

boots, sarung tangan, masker yang

dapat menghindarkan dari

kecelakaan kerja

2 Semua bagian peralatan yang

berbahaya telah diberi tanda

3 Instansi melakukan pengawasan

secara intensif terhadap keselamatan

4 Instansi memberikan metode/

petunjuk kerja yang dapat menjamin

keselamatan

Page 84: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Kepuasan Kerja

No. Item Pertanyaan/Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S N TS STS

1 Saya merasa puas dengan hasil kerja

yang saya lakukan selama ini

2 Saya merasa puas terhadap supervisi

atasan langsung

3 Penghasilan yang saya peroleh

sebagai imbalan atas tugas/pekerjaan

4 Instansi memberikan kesempatan

yang sama kepada dalam

menjalankan tugas

5 Selama ini saya merasa memiliki

hubungan yang akrab dengan rekan

kerja

Page 85: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Correlations

Page 86: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 87: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Reliability

Page 88: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 89: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
Page 90: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Regression

Page 91: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

Mapping penelitian terdahulu

No. Nama

Peneliti Judul Penelitian

Variabel

Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan

1. Johana Eka

Permanasari

(2014)

Analisis Pengaruh

Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja

Terhadap Kinerja

Dengan Kepuasan

Kerja Sebagai

Variabel

Intervening (Studi

pada Karyawan

Bagian Produksi

PT. Jamu Air

Mancur Palur,

Karanganyar, Jawa

Tengah

Variabel Bebas:

Kesehatan dan

keselamatan Kerja

Variabel Terikat:

Kinerja

Analisis

Regresi

Berganda

Variabel kesehatan kerja

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel

kepuasan kerja, variabel

keselamatan kerja

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel

kepuasan kerja

Persamaan:

- Meneliti tentang kesehatan

dan keselamatan kerja

- Alat analisis yang digunakan

Perbedaan:

- Penelitian terdahulu

menggunakan variabel

kepuasan kerja sebagai

variabel interverning

2. Yulianto

Triadityo

(2013)

Hubungan Antara

Keselamatan Kerja

Dengan Semangat

Kerja Karyawan

Bagian Produksi

Cahaya Timur

Offset Yogyakarta

Variabel Bebas:

Keselamatan kerja

Variabel Terikat:

Semangat kerja

Analisis

Regresi

Sederhana

Hasil penelitian menyatakan

bahwa semakin tinggi

keselamatan kerja maka akan

semakin tinggi semangat

kerja, sebaliknya semakin

rendah keselamatan kerja

maka akan semakin rendah

pula semangat kerja

Persamaan:

- Meneliti tentang keselamatan

kerja

Perbedaan:

- Penelitian terdahulu hanya

menggunakan satu variabel

bebas

- Penelitian menggunakan

variabel semangat kerja

sebagai variabel bebas

- Alat analisis yang digunakan

Page 92: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

3. Harris

Tabrani

(2014)

Pengaruh

Keselamatan Kerja

Dan Kesehatan

Kerja Terhadap

Produktifitas Kerja

Pegawai Pada

Kantor Wilayah

Distrik Navigasi

Kelas II Teluk

Bayur

Variabel Bebas:

Keselamatan kerja,

kesehatan kerja

Variabel Terikat:

Produktifitas Kerja

Analisis

Regresi

Berganda

variabel keselamatan kerja

berpengaruh positif terhadap

produktifitas kerja.

Sedangkan variabel

kesehatan kerja juga

berpengaruh positif terhadap

produktifitas kerja dengan

Persamaan:

- Meneliti tentang keselamatan

kerja dan kesehatan kerja

- Alat analisis yang digunakan

Perbedaan:

- Variabel bebas menggunakan

produktifitas kerja

4 Listra

Naibaho

(2015)

Pengaruh

Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja

Terhadap

Semangat Kerja

Petugas

Operasional Pada

Dinas Pencegahan

Dan

Penanggulangan

Kebakaran Dinas

Kota Bandung

Variabel Bebas:

Keselamatan kerja,

kesehatan kerja

Variabel Terikat:

Semangat Kerja

Analisis

Regresi

Berganda

Hasil penelitian menyatakan

bahwa tanggapan karyawan

terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Dinas

Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran

Dinas Kota Bandung adalah

baik

Persamaan:

- Meneliti tentang keselamatan

kerja dan kesehatan kerja

- Alat analisis yang digunakan

Perbedaan:

Penelitian terdahulu

menggunakan variabel

semangat kerja sebagai variabel

bebas

Page 93: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

No

Kesehatan Kerja

Keselamatan Kerja

Kinerja

∑ X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5

1 2 4 5 5 4 20 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23

2 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 15 4 3 4 3 3 17

3 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

4 5 3 4 4 3 19 5 3 3 4 15 5 3 4 5 4 21

5 4 3 4 3 4 18 4 3 4 3 14 3 3 3 3 3 15

6 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 5 4 22

7 4 3 4 4 4 19 3 3 4 4 14 4 3 3 3 3 16

8 4 5 4 4 3 20 4 4 3 3 14 4 5 4 4 5 22

9 5 5 4 4 3 21 4 4 3 3 14 5 5 4 4 4 22

10 4 3 3 4 2 16 4 3 2 4 13 3 3 3 4 3 16

11 5 5 4 5 4 23 5 5 4 5 19 5 5 5 4 4 23

12 5 5 5 4 5 24 4 4 5 4 17 5 5 5 4 4 23

13 3 3 3 4 4 17 3 4 4 4 15 3 3 3 4 5 18

14 4 4 4 4 5 21 1 4 5 4 14 4 3 4 3 4 18

15 3 4 4 4 1 16 2 4 1 4 11 4 4 4 5 4 21

16 5 5 4 5 4 23 4 4 4 3 15 5 4 4 5 5 23

17 5 4 4 4 4 21 5 5 4 4 18 5 5 4 5 4 23

18 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16 5 5 5 4 5 24

19 5 5 5 5 4 24 4 3 4 4 15 5 5 4 5 5 24

20 5 4 4 3 4 20 5 4 4 3 16 4 4 4 3 4 19

21 5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 18 5 5 5 5 5 25

22 5 5 5 5 4 24 4 5 4 4 17 5 5 5 4 5 24

23 3 3 4 3 4 17 5 5 4 4 18 3 4 4 3 4 18

24 4 5 4 4 5 22 4 5 5 4 18 5 5 5 5 5 25

25 3 4 3 3 4 17 4 5 4 5 18 4 5 5 4 5 23

26 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 25

27 5 5 5 5 4 24 3 3 4 3 13 5 5 5 5 5 25

Page 94: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

28 5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 18 5 3 5 5 4 22

29 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 18 4 4 5 4 5 22

30 4 3 4 4 5 20 4 3 5 4 16 4 3 5 4 4 20

31 4 5 5 4 5 23 4 5 5 4 18 4 5 5 5 4 23

32 5 3 4 4 5 21 5 4 5 4 18 5 3 4 4 3 19

33 4 5 5 4 4 22 4 5 4 4 17 4 4 5 4 5 22

34 5 4 4 4 5 22 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25

35 4 3 4 4 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 4 4 21

36 4 5 4 4 4 21 5 5 5 5 20 4 5 5 4 5 23

37 5 5 4 4 4 22 5 5 5 4 19 5 5 5 4 4 23

38 4 3 4 4 3 18 5 4 4 5 18 4 4 3 4 5 20

39 5 5 4 5 3 22 4 4 3 4 15 5 3 4 5 3 20

40 5 5 4 5 5 24 3 3 3 4 13 4 4 5 5 5 23

41 5 5 5 4 4 23 4 3 4 4 15 4 4 4 5 4 21

42 5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

43 4 4 4 3 4 19 5 3 4 4 16 5 3 4 4 3 19

44 5 5 5 5 4 24 3 3 3 3 12 4 3 4 3 4 18

45 5 5 5 4 4 23 4 3 4 4 15 5 5 4 4 4 22

46 3 5 5 4 4 21 4 3 4 4 15 4 3 4 4 4 19

47 4 4 3 4 4 19 4 5 4 4 17 4 5 4 4 3 20

48 4 4 4 3 4 19 5 5 4 4 18 5 5 4 4 3 21

49 5 4 4 5 3 21 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 21

50 5 5 4 4 4 22 5 5 4 5 19 5 5 4 5 4 23

51 5 3 5 5 5 23 5 5 5 4 19 5 5 5 4 5 24

52 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 13 3 3 3 4 4 17

53 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21

54 4 4 5 4 4 21 3 4 4 4 15 3 4 4 4 3 18

55 5 5 4 4 5 23 4 4 5 5 18 5 5 4 5 4 23

56 4 5 5 4 4 22 4 5 4 4 17 5 4 4 4 4 21

57 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 16 5 5 4 4 4 22

Page 95: SKRIPSI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113047_sitedi_Meri Anggraeni... · dibandingkan dengan mahluk -mahkluk hidup yang lain. Akibat dari unsur

58 4 4 4 4 4 20 5 3 4 5 17 5 4 4 4 4 21

59 3 3 4 3 4 17 4 5 4 3 16 5 4 4 3 4 20

60 5 5 4 4 4 22 5 4 4 5 18 5 5 4 5 4 23

61 5 5 4 4 4 22 4 3 4 4 15 4 4 5 5 4 22

62 4 3 5 4 4 20 4 5 4 4 17 4 4 5 5 4 22

63 4 4 5 5 4 22 5 5 4 4 18 4 5 4 4 5 22

64 4 3 4 3 3 17 4 3 3 5 15 3 4 3 3 4 17

65 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 19

66 5 3 4 5 4 21 4 4 4 4 16 4 3 5 4 4 20

67 4 5 4 4 4 21 3 3 3 4 13 4 4 5 4 4 21

Rata-rata 4.33 4.19 4.21 4.13 3.97 20.84 4.13 4.06 3.97 4.04 16.21 4.34 4.15 4.25 4.21 4.16 21.12